Pemberian Nama Bentuk Kristal

9
PEMBERIAN NAMA BENTUK KRISTAL Pada dasarnya bentuk kristal dikelompokkan menjadi : Kelompok Isometric Kelompok Anisometric A. Kelompok Isometric 1. Nama Bentuk Dasar - Hitung jumlah bidang - Sebutkan dalam bahasa latin 1 = mono 6 = heksa 2 = bi/di 8 = okta 3 = tri 12 = dodeka 4 = tetra 15 = pentadodeka 5 = penta - Tambahkan kata hedron/hedris/heder di belakangnya

Transcript of Pemberian Nama Bentuk Kristal

Page 1: Pemberian Nama Bentuk Kristal

PEMBERIAN NAMA BENTUK KRISTALPada dasarnya bentuk kristal dikelompokkan menjadi :

– Kelompok Isometric– Kelompok Anisometric

A. Kelompok Isometric1. Nama Bentuk Dasar

- Hitung jumlah bidang- Sebutkan dalam bahasa latin

1 = mono 6 = heksa 2 = bi/di 8 = okta3 = tri 12 = dodeka4 = tetra 15 = pentadodeka5 = penta

- Tambahkan kata hedron/hedris/heder di belakangnya

Page 2: Pemberian Nama Bentuk Kristal

2. Nama Bentuk Kombinasi- Sebutkan bentuk dasar- Tambahkan kata kombinasi di belakangnya

3. Nama Bentuk Kembaran - Sebutkan bentuk dasar- Tambahkan kata kembaran di belakangnya

4. Nama Bentuk Kombinasi &Kembaran - Sebutkan bentuk dasar- Tambahkan kata kombinasi kembaran di belakangnya

5. Nama Bentuk KhususTidak ada ketentuan yang pasti (tidak beraturan)

Page 3: Pemberian Nama Bentuk Kristal

B. Kelompok Anisometric1. Nama Bentuk Dasar- Sebutkan sistem susunan sumbunya- Sebutkan bangun stereometrinya

prisma = untuk bentuk yang masih utuh

2. Nama Bentuk Kombinasi- Sebutkan bentuk dasar- Tambahkan kata kombinasi di belakangnya

3. Nama Bentuk Kembaran - Sebutkan bentuk dasar- Tambahkan kata kembaran di belakangnya

4. Nama Bentuk Kombinasi &Kembaran - Sebutkan bentuk dasar- Tambahkan kata kombinasi kembaran di belakangnya

5. Nama Bentuk KhususTidak ada ketentuan yang pasti (tidak beraturan)

Page 4: Pemberian Nama Bentuk Kristal

PENAMAAN SIMBOL BIDANG

Simbol bidang digunakan untuk menunjukkan perpotongan relatif bidang tersebut terhadap sumbu-sumbunya

3 Cara penemaan simbol bidang :

1. Cara Penulisan Model Weiss

2. Cara Penulisan Model Miller

3. Nilai Sumbu Simetri

Page 5: Pemberian Nama Bentuk Kristal

Cara Penulisan Model Weiss

• Simbol Weiss = Simbol Koefisien

• Bidang ABC dengan perbandingan parameterOA : OB : OC 1a : 1b : 1c

• Bidang ALM dengan perbandingan satuan panjang sumbu 1a : 1,5b : 3c 2a : 3b : 6c

c+

a+

b+

P

Q

R

O

A

L

M

B

C

Page 6: Pemberian Nama Bentuk Kristal

Cara Penulisan Model Miller

• Satuan panjang sumbu yang terpotong bidang kristal yang dibagi oleh bidang satuan ABC

OA : OB : OC = OCOA : OL : OM OC 1 : 1 : 1 ( 1 1 1)

• Untuk bidang ALMOA : OB : OC = 1a : 1 b : 1c = 3a : 2b : 1c OA : OL : OM 1 1,5 3 3 3 3 3 : 2 : 1 ( 3 2 1)

Page 7: Pemberian Nama Bentuk Kristal

• Untuk bidang ALMOA : OB : OC = 1a : 1b : 1c OA : OL : OM 2 3 6 3 : 2 : 1 ( 3 2 1)

Dalam kristalografi, dua bidang yang sejajar mempunyai arti yang sama, sehingga simbolnyapun sama.

Page 8: Pemberian Nama Bentuk Kristal

Nilai Sumbu Simetri

Kristal diputar 360 derajat pada sumbunya, pada kedudukan tertentu akan memberikan konfigurasi yang sama seperti sebelum diputar.

• Sumbu simetri bernilai dua/digyre = ()

• Sumbu simetri bernilai tiga/trigyre =

• Sumbu simetri bernilai empat/tetragyre =

• Sumbu simetri bernilai enam/hexagyre =

Page 9: Pemberian Nama Bentuk Kristal

ALAT / BAHAN KERJA YANG HARUS DIBAWA

• Lembar Format

• Satu set rapido

• Sablon 0,3 mm

• Sepasang penggaris segitiga

• Pensil + karet penghapus