PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis...

79
PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA MELALUI KONVEKSI JEANS DI WILAYAH KAMPUNG BARU KEBON JERUK JAKARTA BARAT Skripsi IRSYADI FARHAN NIM: 1113054000028 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M / 1438 H

Transcript of PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis...

Page 1: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA

MELALUI KONVEKSI JEANS DI WILAYAH KAMPUNG BARU

KEBON JERUK JAKARTA BARAT

Skripsi

IRSYADI FARHAN

NIM: 1113054000028

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2017 M / 1438 H

Page 2: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.
Page 3: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.
Page 4: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.
Page 5: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang

pemberdayaan ekonomi keluarga di wilayah Kampung Baru Kebon Jeruk Jakarta Barat.

Pemberdayaan ekonomi keluarga yang dimaknai sebagai proses pemberdayaan dan

dampak yang dirasakan oleh ibu-ibu rumah tangga yang berinisiatif untuk bekerja di

konveksi. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan informasi akademis

dalam penelitian pengembangan masyarakat tentang pemberdayaan ekonomi keluarga.

Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan secara obyektif bagi

pemilik konveksi jeans dalam pengembangan sumber daya manusia khusus di wilayah

kampung baru RT 10 RW 04 Kebon Jeruk Jakarta Barat.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar

konveksi jeans. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi dan

pengamatan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi dengan memberikan makna

terhadap data yang berhasil dikumpulkan dan dari makna itulah ditarik kesimpulan.

Focus penelitian ada pada, bagaimana proses pemberdayaan yang dilakukan

konveksi kepada ibu-ibu rumah tangga yang bekerja di konveksi jeans sebagai finishing

jeans, dan Bagaimana dampak pemberdayaan ekonomi keluarga bagi para ibu-ibu rumah

tangga yang bekerja di konveksi sebagai finishing jeans. Hasil dampak dari

pemberdayaan ini sendiri bagi kemajuan karyawan dan konveksi.

Page 6: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur selalu dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya serta berbagai anugrah melimpah yang diberikan kepada

kita semua, khususnya penulis, sehingga penulis mampu menyelasaikan skripsi ini dengan baik.

Shalawat serta salam disampaikan pula kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, para keluarga,

sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman. Berkat beliau dan para penerusnya,

penulis mengenal Islam dan berusaha menjadi muslim yang baik.

Dalam proses penulisan skripsi ini, tentu saja banyak pihak yang membantu penulis.

Untuk itu, izinkan penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

atas bantuan, motivasi, dukungan, saran, dan kritik, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

1. Penulis haturkan banyak terima kasih kepada orang tua sekaligus motivasi tersendiri bagi

penulis ayahanda H. Amrullah dan ibunda Hj. Zainah, berkat support dan doa beliau, penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini

2. Bapak Dr. Arief Subhan, MA. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

beserta para staff dan jajarannya.

3. Ketua Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Ibu Wati Nilamsari, M.Si dan Bapak Hudri,

M.Ag selaku sekretaris jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, beserta jajaran staff

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

4. Bapak Drs. Yusra Kilun, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak

memberikan inspirasi serta memberikan masukan kepada penulis mengenai penelitian yang

penulis kerjakan.

Page 7: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

5. Dosen pembimbing penulis yaitu Rosita Tandos, M.Ag, M.A, MComDev yang telah sabar

membimbing penulis dan memberikan banyak sekali pelajaran yang dapat penulis ambil,

baik dalam hal penulisan skripsi, isi skripsi maupun moral penulis seperti kesabaran.

6. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam yang telah mendidik penulis,

memberikan wawasan dan bimbingan selama mengikuti perkuliahan di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

7. Bapak Aam selaku pemilik konveksi jeasn dan para ibu rumah tangga yang bekerja di

konveksi yang telah memberikan izin dan informasi untuk melakukan penelitian.

8. Terima kasih juga kepada Keluarga besar alm. H. Munzir dan keluarga besar alm H.

Abdurrahman.

9. Terima kasih teman seperjuangan penulis PMI 2013, khususnya group WhatsApp BFF.

10. Terima kasih kepada sahabat sahabat penulis, khususnya Zaki Hanani, Sigit Wahyudi,

Zakiyah Ummia Akmaliyah, Rizka Amelia Febrianti, Alfiani yang telah memberikan

semangat untuk mengerjakan skripsi ini.

11. Para staff Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas

Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, yang begitu banyak membantu penulis dalam mencari

bahan-bahan untuk skripsi penulis.

Page 8: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul ……………………………………………………. 1

B. Latar Belakang Masalah....................................................................... 3

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................. 8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 9

E. Metode Penelitian .............................................................................. 10

F. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 18

G. Sistematika Penulisan ........................................................................ 19

BAB II LANDASAN TEORI

A. Keluarga

1 Pengertian Keluarga ................................................................... 21

2 Pengertian Ekonomi Keluarga .................................................... 23

3 Sumber-Sumber Ekonomi Keluarga .......................................... 25

4 Kemandirian Ekonomi Keluarga ................................................ 29

B. Pemberdayaan

1. Pengertian Pemberdayaan .......................................................... 32

2. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi Keluarga ........................... 35

3. Strategi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga ................................ 40

4. Tujuan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga ................................. 41

5. Pemberdayaan Perempuan ......................................................... 42

Page 9: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

BAB III GAMBARAN UMUM KONVEKSI JEANS DI WILAYAH KAMPUNG BARU

KEBON JERUK JAKARTA BARAT

A. Latar Belakang Berdiri Konveksi Jeans Di Wilayah Kampung Baru

Kebon Jeruk Jakarta Barat ................................................................ 44

B. Tata Kerja Pekerja Konveksi Jeans Di Kampung Baru ................... 46

C. Gambaran Wilayah Kampung Baru RT 10 RW 04 ........................ 48

BAB IV ANALISIS TEMUAN LAPANGAN

A. Perencanaan Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga

Melalui Konveksi Jeans ................................................................. 51

B. Pelaksanaan Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga

Melalui Konveksi Jeans ................................................................... 57

C. Produktivitas Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga

Melalui Konveksi Jeans ................................................................... 63

D. Dampak Ekonomi Keluarga Setelah Bekerja

Di Konveksi Jeans ........................................................................... 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 73

B. Saran ................................................................................................ 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Skripsi ini berjudul “Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Melalui Konveksi

Jeans Di Wilayah Kampung Baru Kebon Jeruk Jakarta Barat”. Untuk mempermudah

dalam memahami judul di atas maka peneliti akan mengemukakan beberapa istilah

yang terdapat dalam judul tersebut.

Adapun istilah-istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Pemberdayaan

Secara konseptual, pemberdayaan (empowerment), berasal dari kata ‘power’

(kekuasaan atau keberdayaan). Sedangkan secara teoritis pemberdayaan adalah

sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan

untuk memperkuat, kekuatan, kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam

masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami kemiskinan. Sebagai tujuan,

maka pemberdayaan merujuk kepada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh

sebuah perubahan social yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau

mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik

yang bersifat fisik, ekonomi maupun social.1

Berdasarkan penjelasan di atas dapat penulis kaitkan dengan ditempat penulis

meneliti yaitu tempat konveksi jeans yang dimana pada bagian finishing kebanyakan

di kerjakan oleh para ibu rumah tangga, di sini pemilik konveksi berperan

1 Edi Suharto, Pekerja Sosial di Dunia Industri Memperkuat Tanggung Jawab Sosial Perusahaa,

(Jakarta: Rafika Aditama, 2007), hlm. 135.

Page 11: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

memberikan pemberian daya, kekuatan, kemampuan serta keterampilan dalam

finishing jeans kepada pihak ibu rumah tangga yang ingin bekerja. Dalam penelitian

ini yang dimaksud pemberdayaan adalah pemberdayaan yang dilakukan terhadap ibu

rumah tangga yang berinisiatif ingin bekerja di konveksi jeans entah itu para ibu

rumah tangga hanya ingin mengisi waktu kekosongannya atau memang pekerjaan ini

sangat berperan dalam tambahan ekonominya.

2. Ekonomi Keluarga

Secara etimologi ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikonomia. Kata

Oikonomia itu sendiri terdiri atas dua kata, yakni Oikos yang artinya rumah tangga

dan Nomos yang artinya aturan. Dengan demikian, ekonomi memiliki arti mengatur

rumah tangga. Dalam bahasa inggris disebut economic.2 Maksudnya adalah suatu

aturan yang mengatur kehidupan rumah tangga untuk mencapai kesejahteraan dan

pada masa kini keterlibatan perempuan dalam ranah kerja dilatar belakangi oleh

faktor ekonomi rumah tangga yang rendah atau pendidikan suami yang memang

terbatas, sehingga mereka ikut andil dalam pekerjaan supaya mampu menambah atau

meningkatkan perekonomian rumah tangga dan mampu mandiri untuk kehidupan

mereka menjadi lebih baik.

3. Konveksi Jeans

Konveksi jeans adalah sebuah wirausaha pembuatan jeans yang dimiliki

perseorangan. Konveksi ini memproduksi bahan jeans menjadi sebuah celana jeans

untuk dijual di pasar.

2 Murasa Sarkaniputra, Pengantar Ekonomi Islam, Bahan Pengajaran Ekonomi Dan Perbankan

Syariah di IAIN Syahid Jakarta, 1999, hlm. 5.

Page 12: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

B. Latar Belakang Masalah

Keluarga merupakan suatu kesatuan ekonomis, dimana fungsi keluarga di sini

meliputi pencari nafkah, perencanaan, pembelanjaan dan pemanfaatannya. Sebagai

suatu organisasi terkecil dalam masyarakat, keluarga harus digerakan dengan

kecukupan dalam aspek ekonomi.3 Sebagai faktor pendukung, lingkungan social

keluarga juga merupakan poin penting bagi terbangunnya proses social untuk anggota

keluarga dalam menjalankan fungsi dan peran dalam masyarakat.4

Salah satu persoalan yang ada di dalam masyarakat adalah tingkat

kesenjangan ekonomi yang terlampau lebar, serta tingkat kemiskinan yang terlampau

menakutkan untuk itu, upaya-upaya pengembangan dan pemberdayaan ekonomi

menjadi hal yang mendesak dan tidak bisa ditunda-tunda lagi. Badan pusat statistic

(BPS) mencatat jumlah penduduk miskin pada bulan September 2016 mencapai 27,76

juta orang atau 10,70 persen, atau berkurang sebesar 0,25 juta orang dibandingkan

dengan kondisi maret 2016 sebesar 28,01 juta orang atau 10,86 persen.

Meski selama periode Maret 2016 – September 2016 persentase kemiskinan

menurun, namun menurut Suhariyanto selaku kepala BPS mengatakan bahwa jumlah

penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 0,15 juta orang dari 10,34 juta

orang pada Maret 2016 menjadi 10,49 juta orang pada September 2016, sementara di

3 Ulfatmi, Keluarga Sakinah Dalam Perspektif Islam. (Jakarta: Kementrian Agama, 2012) Cetakan

Pertama. hlm. 205. 4 Djuju Sudjana, Dalam Jalaludin Rahmat, (Ed), Keluarga Muslim Dalam Masyarakat Modern.

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), hlm. 26.

Page 13: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

daerah perdesaan turun sebanyak 0,39 juta orang dari 17,67 juta orang pada Maret

2016 menjadi 17,28 juta orang pada September 2016.5

Untuk menangani persoalan kemiskinan keluarga di Indonesia pemerintah

telah merancang suatu proyek yang diharapkan dapat lebih terjamin keberlanjutan

yaitu berupa program-program pemberdayaan masyarakat, selain itu pula banyak

Lembaga Swadaya Masyarakat yang bermunculan guna mensejahterahkan

masyarakat agar lebih mandiri salah satunya adanya wirausaha konveksi jeans di

wilayah Kampung Baru Kebon Jeruk Jakarta Barat yang dikerjakan para ibu-ibu

rumah tangga dalam tahap finishing jeans ini.

Perkembangan zaman kini sudah memberikan keluasan bagi kaum wanita

untuk maju, guna memenuhi tuntutan perkembangan diri. Wanita pada zaman modern

mempunyai kemungkinan seluas-luasnya untuk aktif di berbagai bidang kehidupan.

Keterlibatan wanita dalam pasar kerja dilatarbelakangi oleh keharusan sebagai

refleksi dari kondisi ekonomi rumah tangga yang bersangkutan yang rendah sehingga

bekerja untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga adalah suatu yang penting dan

sebagai refleksi kondisi social ekonomi pada tingkat menengah keatas dan adanya

motif intristik (yang datang dari dalam dirinya) yaitu menunjukan eksistensinya

sebagai manusia yang mampu hidup mandiri di dalam keluarga maupun di dalam

kehidupan masyarakat.6

Menurut Goenawan Sumodiningrat (membangun perekonomian rakyat, 1998),

kalau dilihat dari segi penyebabnya, kesenjangan dan kemiskinan dapat dibedakan

5 Http: //Setkab.Go.Id/bps-per-September-2016-jumlah-penduduk-miskin-Indonesia. 6 Kris Budiman, Feminografi, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1999), hlm, 96.

Page 14: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

menjadi kesenjangan dan kemiskinan natural, kesenjangan dan kemiskinan cultural,

serta kesenjangan dan kemiskinan structural.

Kesenjangan dan kemiskinan natural adalah kesenjangan dan kemiskinan

yang disebabkan oleh faktor-faktor alamiah, seperti perbedaan usia, perbedaan

kesehatan, perbedaan geografis tampat tinggal, dan sebagainya. Kesenjangan dan

kemiskinan cultural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh perbedaan adat istiadat,

perbedaan etika kerja, dan sebagainya. Adapun kesenjangan dan kemiskinan

structural adalah kesenjangan dan kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-faktor

buatan manusia, seperti distribusi aset ekonomi yang timpang, kebijakan ekonomi

yang diskriminatif, koruptif, dan kolutif, serta tatanan ekonomi dunia yang cenderung

tidak menguntungkan kelompok masyarakat atau golongan tertentu.7

Dalam hal konsep Community Economi Development yang kini banyak

dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat melalui berbagai program-program

terbukti mampu mengurangi angka pengangguran serta berpeluang menciptakan skill

yang lebih baik menuju kemandirian usaha. Jika konsep tersebut diterapkan secara

konsisten, maka pada tataran output-nya akan menghasilkan sisi yang positif seperti

terbukanya lapangan kerja baru yang berakibat pada berkurangnya angka

pengangguran. Serta menghasilkan tenaga kerja yang berjiwa Entrepreneurship sejati

yang mampu membaca peluang usaha yang secara tidak langsung meningkatkan

perekonomian Nasional.8

7 Nanih Dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam Dari Ideologi, Strategi Sampai

Tradisi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001) cet. 1 hlm. 69-70. 8 Skripsi Amelia, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone Di

Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, jurusan PMI tahun 2009.

Page 15: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

Kampung Baru, sebagai salah satu wilayah yang berada di kecamatan Kebon

Jeruk Jakarta Barat ini juga memiliki kompleksitas permasalahan ekonomi keluarga.

Penanganan permasalahan perekonomian keluarga yang dilakukan sebagaimana

dengan adanya para pemilik konveksi ini setidaknya membantu para pekerja konveksi

dalam membantu kebutuhan ekonomi keluarga mereka.

Salah satu sisi fungsi dengan berdirinya para konveksi di wilayah Kampung

Baru Kebon Jeruk Jakarta Barat ini menciptakan kesejahteraan keluarga terutama

bagi para pekerja dan ibu-ibu rumah tangga yang ingin bekerja. Konveksi jeans

sebagai pemberdayaan ekonomi keluarga, telah membantu menciptakan lapangan

pekerjaan bagi para pencari kerja dan para ibu rumah tangga yang berada

disekililingnya dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

keluarga.

Bedasarkan kerangka berpikir di atas muncul rasa penulis untuk ingin lebih

tau dalam lagi tentang Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Melalui Konveksi Jeans

khususnya di Wilayah Kampung Baru Kebon Jeruk Jakarta Barat. Ketertarikan

penulis pada kajian ini bedasarkan pada masyarakat Kampung Baru yang mayoritas

penduduknya beragama Islam, maka tentu sangat strategis untuk dijadikan salah satu

kasus bagi analisis kebijakan social pengembangan masyarakat Islam.

Untuk itu, penulis mengajukan judul : “Pemberdayaan Ekonomi Keluarga

Melalui Konveksi Jeans Di Wilayah Kampung Baru Kebon Jeruk Jakarta

Barat”.

Page 16: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Fokus masalah dalam studi ini, berkisar pada pemberdayaan ekonomi

keluarga melalui konveksi jeans Kampung Baru Kebon Jeruk Jakarta Barat. Untuk

focus dalam penelitian, selain membatasi masalah diperlukan membuat sebuah

rumusan masalah.

1. Pembatasan Masalah

Batasan masalah penelitian ini karena terbatasnya logika keilmuan, waktu,

ekonomi maka peneliti batasi penelitian hanya pada konveksi dan para ibu rumah

tangga yang bekerja pada pemilik konveksi sebagai finishing jeans di wilayah

Kampung Baru Kebon Jeruk Jakarta Barat. Walaupun penulis hanya meneliti di satu

konveksi yang berada di RT 10 RW 04 saja akan tetapi bagi penulis merasa sudah

cukup mendapatkan data dan informasi yang penulis inginkan.

Dalam membuat sebuah rumusan masalah, pertama-tama perlu dibedakan

antara perumusan masalah dengan pertanyaan penelitian, perumusan masalah bisa

dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan, sedangkan pertanyaan penelitian selalu

dalam bentuk pernyataan.9

Kemudian agar dalam penulisan skripsi ini menjadi lebih focus dan terarah

serta pembahasan tidak melebar maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pemberdayaan yang dilakukan konveksi terhadap para ibu-

ibu rumah tangga yang bekerja di konveksi sebagai finishing jeans ?

2. Bagaimana dampak pemberdayaan ekonomi keluarga bagi para ibu-ibu rumah

tangga yang bekerja di konveksi sebagai finishing jeans ?

9 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan (Bandung; Refika

Aditama, 2012), hal. 190.

Page 17: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang hendak diteliti, maka adapun tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana proses pemberdayaan yang dilakukan konveksi

kepada para ibu rumah tangga yang bekerja sebagai finishing jeans di wilayah

Kampung Baru Kebon Jeruk Jakarta Barat.

2. Untuk menganalisis dampak ekonomi keluara para ibu rumah tangga yang

bekerja pada konveksi tahap finishing jeans di wilayah Kampung Baru Kebon Jeruk

Jakarta Barat.

Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Adapun manfaat yang hendak

diberikan dengan adanya penelitian ini antara lain:

a) Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan

baik untuk penulis maupun para pembaca tentang pemberdayaan ekonomi keluarga

yang dilakukan konveksi jeans.

b) Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat membantu dan menjadi bahan

acuan bagi penulisan skripsi selanjutnya.

c) Dengan adanya penelitian ini, setidaknya memberikan sumbangan tentang

dampak, baik yang besifat positif atau negative dari kegiatan tahap finishing jeans

terhadap perekonomian keluarga yang dilakukan para ibu rumah tangga di wilayah

Kampung Baru khususnya di RT 10 RW 04.

Page 18: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

E. Metodelogi Penelitian

1. Pendekatan-pendekatan

Metode penelitian skripsi ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif,

yaitu jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur

statistik atau bentuk hitungan lainnya. Contohnya dapat berupa penelitian mengenai

kehidupan, riwayat, dan lingkungan masyarakat, disamping juga tentang peranan

pergerakkan social.10

Penelitian kualitatif berfokus pada fenomena sosial dan pada pemberian suara

pada perasaan dan persepsi dari partisipan di bawah studi. Hal ini didasarkan pada

kepercayaan bahwa pengetahuan dihasilkan dari seting social dan bahwa pemahaman

pengetahuan social adalah suatu proses ilmiah yang sah.11

2. Macam dan Sumber Data

a) Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan serta dari informan

yang di wawancarai. Dalam hal ini penulis akan mewawancarai pemilik konveksi

serta para ibu rumah tangga yang bekerja pada bagian finishing di konveksi jeans.

Dengan menggunakan metode purposive sampling peneliti membuktikan

validitas data dengan mengambil 8 orang sampel dari 10 orang pekerja finishing

untuk diwawancarai mengenai dampak ekonomi yang mereka rasakan dalam

tahap finishing jeans, kemudian dari hasil wawancara peneliti menganalisis

jawaban dari para informan.

10 Anselm Strausss & Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2009), cet. III, hlm. 4. 11 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, Persada, 2012),

cet. III, hlm. 2.

Page 19: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

b) Data sekunder, yaitu semua informasi yang berkaitan dengan dinamika

pengembangan masyarakat, baik berupa buku-buku penunjang, pendapat tokoh,

maupun karya-karya lain yang menunjang.

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu yang penulis inginkan untuk menggali sumber data serta segala macam

informasi tentang pemilik konveksi dan para ibu rumah tangga yang bekerja pada

konveksi kurang lebih 3 bulan. Peneliti akan meneliti bertempat di wilayah Kampung

Baru RT 10 RW 04 Kebon Jeruk Jakarta Barat.

4. Teknik Pengumpulan Data

a) Observasi

Observasi ilmiah adalah “perhatian terfokus terhadap gejala, kejadian atau

sesuatu dengan maksud menafsirkannya, mengungkapkan faktor-faktor penyebabnya,

dan menemukan kaidah-kaidah yang mengaturnya.12 Dalam hal ini penulis

melakukan observasi secara langsung ke tempat pimilik konveksi yang berada di

wilayah Kampung Baru RT 10 RW 04 Kebon Jeruk Jakarta Barat untuk melihat yang

terjadi didalamnya yang berguna bagi penulis sebagai analisa dan pengumpulan data.

b) Wawancara

Menurut Moelong wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (Interviewer) dan yang

12 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, hlm. 38.

Page 20: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban

atas pertanyaan tersebut.13

Wawancara yang dilakukan peneliti yaitu dengan cara terbuka dengan

menanyakan beberapa pertanyaan yang peneliti sudah siapkan terlebih dahulu. Tujuan

wawancara ini adalah untuk mendapatkan data mengenai dampak pemberdayaan

ekonomi keluarga bagi para ibu rumah tangga serta apa yang memotivasinya untuk

bekerja pada konveksi bagian finishing jeans Kampung Baru Kebon Jeruk Jakarta

Barat. Adapun wawancara yang dilakukan penulis dengan pihak terkait yaitu pemilik

konveksi, para ibu rumah tangga yang ikut bekerja dan para informan yang

bersangkutan dalam penelitian ini.

c) Studi Dokumen

Studi dokumen adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif

dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh lembaga.

Studi dokument merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti

kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu

media terulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek

yang bersangkutan.14 Adapun dokument yang di maksud dalam penyusunan ini

adalah:

1) Laporan umum, yaitu laporan tentang suatu kegiatan yang di tulis atau

disampaikan oleh suatu majalah, jurnal, atau media lainnya mengenai

sesuatu yang berhubungan dengan hal yang diteliti, contohnya modul

tentang pemberdayaan ekonomi keluarga.

13 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012), cet. III,

hlm. 118. 14Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 143.

Page 21: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

2) Document resmi institusi yang di teliti.

3) Buku-buku yang berhubungan dengan masalah penelitian.

4) Hasil produksi konveksi celana jeans.

5) Proses pembuatan celana jeans.

6) Informan yang di teliti.

7) Wilayah yang bersangkutan dengan tempat penelitian.

Dengan dokumen-dokumen yang ada penulis mendapatkan data mengenai

kondisi social atau politik wilayah Kampung Baru, baik itu berkaitan dengan jumlah

penduduk, pendidikan, maupun mata pencaharian.

5. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif

kualitatif, yaitu penyajian data dalam bentuk tulisan dan menerangkan apa adanya

sesuai dengan data yang diperoleh. Dengan menganalisa akan diperoleh gambaran

sistematik mengenai isi suatu dokumentasi, observasi dan wawancara yang telah

dilakukan. Oleh karena itu seperti yang diungkapkan bug dan tylor bahwa penelitian

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau bisa dari orang-orang dan prilaku yang diamati.15

Menurut Miles dan Huberman ada tiga metode dalam analisis data kualitatif

yaitu :

a) Reduksi Data

Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan,

abstraksi, dan pentransformasian “data mentah” yang terjadi dalam catatan-

catatan lapangan yang tertulis. Reduksi data bukanlah sesuatu yang terpisah

15 Lexy. J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Rosda Karya, 2002), hlm. 13

Page 22: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

dari analisis. Ia merupakan bagian dari analisis. Jadi Reduksi data adalah

suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memokuskan, membuang,

dan menyusun data dalam suatu cara di mana kesimpulan akhir dapat

digambarkan dan diverifikasikan.

b) Model Data/Penyajian Data

Penyajian data adalah suatu kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun.

Seperti yang disebutkan Emzir dengan melihat sebuah tayangan membantu

kita memahami apa yang terjadi dan melakukan sesuatu analisis lanjutan atau

tindakan yang didasarkan pada pemahaman tersebut.

c) Penarikan Kesimpulan/Verifikasi Kesimpulan

Langkah ketiga dari aktivitas analisis adalah penarikan dan verifikasi

kesimpulan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai

memutuskan apakah “makna” sesuatu. Peneliti yang kompeten dapat

menangani kesimpulan-kesimpulan ini secara jelas.16

Dengan demikian, yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah

memperoleh kebenaran data, yang dapat dilakukan dengan cara memperpanjang masa

pengamatan, melakukan pengamatan secara terus menerus, melakukan pengecekan

terhadap hasil pengamatan dan mengeksplorasi akhir penelitian dalam diskusi khusus

untuk membahas tentang keabsahan data, deskripsi hasil peneltian dan kesimpulan

serta saran-saran.17

16 Http:// Kumpulan Materi Kuliah. Blogspot. Co. Id/2015/01/ Analisis Data Penelitian Model Miles_3. 17 Lexy. J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Rosda Karya, 2002), hlm. 132.

Page 23: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

6. Keabsahan Data

Dengan mengacu pada maleong (1994) untuk membuktikan validitas data

penelitian ini ditentukan oleh kredibilitas temuan dan interprestasinya dengan

mengupayakan temuan dan penafsiran yang dilakukan sesui dengan kondisi yang

senyatanya dan disetujui oleh subjek penelitian.18

Keabsahan data dari hasil penelitian kualitatif, harus memenuhi beberapa

persyaratan sebagai berikut :

a. Menunjukan atau mendemonstrasikan nilai yang benar

b. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan

c. Memperoleh keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari

prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya isu

dasar dari hubungan keabsahan data pada dasarnya adalah sederhana.19

F. Tinjauan Pustaka

Ada dua Karya Ilmiah (Skripsi) yang penulis jadikan sebagai bahan

peninjauan pustaka, dimana kedua skripsi tersebut penulis anggap sebagai bahan

referensi dan juga berhubungan dengan permasalahan yang akan penulis angkat.

Yakni diantaranya:

1. Nur Putri Amanah, dengan judul : “Pemberdayaan Ekonomi Kelompok Usaha

Rumah Tangga Berbasis Modal Sosial.” Skripsi Mahasiswi Fakultas Ekologi

Manusia, Jurusan Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat, Institut

Pertanian Bogor (2009).

18 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Jakarta: Erlangga, 2009) hlm. 248. 19 Ibid, hlm. 315.

Page 24: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

2. Amelia, dengan judul : “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan

Keterampilan Teknisi Handphone Di institut Kemandirian Dompet Dhuafa.”

Skripsi Mahasiswi Fakultas Dakwah Dan Komunikasi, Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam (2009).

Dari kedua karya ilmiah tersebut penulis mencoba menjadikan sebuah proses

pembelajaran yang bisa dijadikan acuan dalam perbandingan karya ilmiah yang

sedang penulis lakukan. Dimana letak perbedaan karya ilmiah yang sedang penulis

lakukan bertumpu pada pemberdayaan ekonomi keluarga, sedangkan karya ilmiah

Nur Putri Amanah dan Amelia terletak pada pemberdayaan ekonomi kelompok usaha

dan pelatihan teknisi handphone.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari lima BAB, dengan sistematika

pembahasan sebagai berikut:

BAB I : Membahas mengenai pendahuluan, adapun yang dibahas meliputi:

Penegasan Judul, Latar Belakang Masalah; Fokus Masalah dan

Batasan Masalah; Tujuan dan Manfaat Penelitian; Metodologi

Penelitian; Tinjauan Pustaka; Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II : Membahas mengenai Tinjauan Teoritis, adapun yang dibahas

meliputi: Pengertian Keluarga Dan Ekonomi Keluarga, Pemberdayaan

Ekonomi Keluarga Dan Pemberdayaan Perempuan.

BAB III : Membahas Mengenai Gambaran Umum Subjek dan Objek

Penelitian, yaitu Sejarah dan Latar Belakang berdirinya Konveksi

Page 25: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

Jeans, Profil Pemilik Konveksi Jeans, dan Profil Ibu-Ibu Rumah

Tangga Yang Bekerja di Konveksi Sebagai pekerja Finishing Jeans.

BAB IV : Membahas mengenai: Analisis dan Temuan Lapangan, yaitu Analisis

Pemberdayaan Ekonomi Keluarga yang Mencakup Dari Analisis

Perencanaan Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Melalui

Konveksi Jeans, Analisis Pelaksanaan Dalam Pemberdayaan Ekonomi

Keluarga Melalui Konveksi Jeans, Analisis Produktivitas Dalam

Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Melalui Konveksi Jeans, Analisis

Dampak Ekonomi Keluarga Setelah Bekerja Di Konveksi Jeans.

BAB V : Penutup, berisi Kesimpulan dan Saran.

Page 26: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Keluarga

1. Pengertian keluarga

Keluarga adalah unit social terkecil dalam masyarakat, atau suatu ikatan

khusus untuk hidup bersama dalam ikatan perkawinan dan bukan ikatan yang sifatnya

statis dan membelenggu dengan saling menjaga keharmonisan hubungan satu dengan

yang lain atau hubungan silahturahim.20 Keluarga juga dapat dikatakan sebagai unit

terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami istri dan anaknya,

dan ikatan yang dinyatakan dalam UU No.10 tahun 1992 pasal 1 ayat 10.21 Dengan

adanya saling menjaga keharmonisan satu sama lainnya maka sebuah keluarga akan

menciptakan kerukunan dalam keluarga, keluarga yang penuh cinta, keluarga yang

penuh kasih kasih sayang dan pada intinya nanti sebuah keluarga akan membaur serta

menjadi contoh di dalam masyarakat.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan “keluarga” ibu bapak

dengan anak-anaknya, satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat.22

Sebagai kelompok social, keluarga terdiri dari sejumlah individu yang memiliki

hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban tanggung jawab di antara

individu tersebut. Keluarga merupakan sebuah institusi terkecil didalam masyarakat

20 J. Goode, William, Sosiologi Keluarga, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 39. 21 Marjuki Dan Umi Ratih Santoso, Indikator Ketahanan Sosial Keluarga, (Jakarta: Departemen Sosial

RI, 2006), hlm. 12 22 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1996), hlm. 471.

Page 27: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

yang berfungsi sebagai wahana untuk mewujudkan kehidupan yang tentram, aman,

damai, dan sejahtera dalam suasana cinta dan kasih sayang diantara anggotanya.23

Anggota keluarga yang dimaksud disini yaitu anggota keluarga yang saling

melengkapi satu sama lain serta saling mendukung sehingga menimbulkan

keharmonisan dalam bekeluarga yang penuh cinta dan kasih sayang.

Menurut psikologi, keluarga bisa diartikan sebagai dua orang yang berjanji

hidup bersama yang memiliki komitmen atas dasar cinta, menjalankan tugas dan

fungsi yang saling terkait karena sebuah ikatan batin atau hubungan perkawinan yang

kemudian melahirkan ikatan sedarah, terdapat pula nilai kesepahaman, watak,

kepribadian yang satu sama lain saling mempengaruhi walaupun terdapat keragaman,

menganut ketentuan norma, adat, nilai, yang diyakini dalam membatasi keluarga dan

yang bukan keluarga.24 Dengan adanya suatu perjanjian dalam ikatan sah yang

didasari oleh cinta, membuat sebuah keluarga menjadi saling menyayangi satu sama

lain serta membentuk kepribadian, watak, dan pendewasaan yang baik di dalam

keluarga.

2. Pengertian Ekonomi Keluarga

Secara terminologi dikatakan bahwa ekonomi adalah pengetahuan tentang

pristiwa dan persoalan yang berkaitan dengan upaya manusia secara perseorangan

dan kelompok dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas yang dihadapkan

pada sumber yang terbatas.25

23 Mufidah, Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender, hlm. 37. 24 Ibid, hlm. 38. 25 Ahmad Muhammad Al-Assal Dan Fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem Prinsip Dan Tujuan Ekonomi

Islam, (Bandung: Cv Pustaka Setia, 1999), Cet. Ke 1, hlm. 143.

Page 28: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

Pengertian lain dikemukakan oleh Anshori. Dimana ia mengartikan ekonomi

adalah kegiatan manusia dan kegiatan masyarakat untuk mempergunakan unsure-

unsur produksi seperti kekayaan alam, modal, tenaga kerja dan skill dengan sebaik-

baiknya guna memenuhi berbagai macam kebutuhan.26 Dengan demikian, dapat

dijelaskan bahwa kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia entah itu perorangan

atau kelompok dalam memenuhi kebutuhannya dapat menggunakan unsur-unsur

produksi seperti terbentuknya skill dan semangatnya dalam bekerja.

Sedangkan para ahli ekonomi Islam mendefinisikan ekonomi sebagai sesuatu

yang berkenaan dengan prilaku manusia yang berhubungan dengan kegiatan

mendapatkan uang dan membelanjakannya.27 Sehingga dapat meningkatkan

kesejahteraan.28 Dalam konteks ini, yang di maksud kesejahteraan disini yaitu

manusia yang mau bekerja untuk mendapatkan uang agar tercukupi segala kebutuhan

hidupnya.

Dari berbagai penjelasan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelari tentang bagaimana cara manusia

entah itu secara individu maupun kelompok untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

dengan cara bekerja atau dengan skill yang dimiliki agar mendapatkan uang untuk

kesejahteraan dalam hidup berumah tangga maupun masyarakatnya.

26 Endang Syarifudin Anshori, Wawasan Islam, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Islam Dan Umatnya,

(Bandung: Cv. Pustaka Peroustakaan Salman Itb, 1983), hlm. 145. 27 Fuad Muhammad Fachrudin, Ekonomi Islam, (Jakarta: Penerbit Mutiara, 1982),

hlm. 75. 28 M. Abdul Manan, Teori Dan Praktek Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995),

hlm.23.

Page 29: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

Sedangkan pengertian keluarga adalah kumpulan dari individu-individu yang

satu sama lain terikat oleh sistem kekeluargaan. Dimana pilar utama keluarga adalah

suami istri atau ayah dan ibu dan berkembang menjadi sebuah keluarga besar yang

memiliki ikatan emosional yang alami, saling ketergantungan dan saling

membutuhkan satu sama lain di dalam keluarga yang merupakan unit terkecil dalam

masyarakat.29

Dengan demikian, yang dimaksud ekonomi keluarga adalah suatu kajian

tentang upaya keluarga dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya melalui

aktivitas-aktivitas kerja yang memang dilakukan sebuah keluarga dengan saling

ketergantungan dan saling membutuhkan satu sama lain serta membuat aturan-aturan

didalamnya agar terjadinya keharmonisan, kerukunan, kenyamanan dan kesejahteraan

keluaga dalam berumah tangga.

Untuk memenuhi kebutuhan suatu keluarga, manusia harus melakukan

aktivitas kerja. Seperti yang dilakukan ibu-ibu rumah tangga di wilayah Kampung

Baru yang memang berinisiatif untuk bekerja membantu suami agar mendapatkan

kesejahteraan untuk ekonomi keluarga.

3. Sumber-Sumber Ekonomi Keluarga

a. Rumah Tangga Keluarga Sebagai Produsen

Untuk dapat melakukan kegiatan ekonomi dalam rumah tangga keluarga

harus memiliki penghasilan atau pendapatan yang dapat dipergunakan untuk

29 Ahmad Mubarok, Psikologi Keluarga Dari Keluarga Sakinah Hingga Keluarga Bangsa, (Jakarta:

Bina Rena Pariwara, 2005), Cet ke 1. Hlm. 2.

Page 30: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

melakukan kegiatan ekonomi lainnya. Rumah tangga keluarga dalam kegiatan

ekonomi merupakan pemilik faktor produksi. Faktor produksi tersebut antara lain:

1) Tanah, bagi masyarakat pedesaan khususnya petani, tanah merupakan aset

produksi yang utama. Dari tanah inilah dapat difungsikan sebagai penghasilan

pendapatan. Misalnya disewakan atau ditanami sebagai sumber penghidupan

keluarga.

2) Tenaga kerja, keluarga merupakan penyedia tenaga kerja bagi kegiatan

produksi, baik produksi dalam keluarga tersebut ataupun kemungkinan

dimanfaatkan oleh pihak lain.

3) Keahlian, sumber penghasilan keluarga adalah dari keahlian yang dimiliki

oleh kepala keluarga (bisa ayah, ibu atau keduanya). Keluarga juga menjadi

sumber daya berupa keahlian yang dimiliki oleh anggota keluarga itu.

4) Modal, keluarga merupakan modal produksi. Di mana masing-masing anggota

keluarga memiliki keahlian masing-masing dan berpotensi menjadi tenaga

kerja untuk menghasilkan suatu barang.

Kegiatan produksi yang dilakukan dalam rumah tangga keluarga adalah

menyediakan faktor produksi yang dibutuhkan pelaku ekonomi lainnya. Dalam

kegiatan produksi inilah rumah tangga keluarga memperoleh penghasilan atau

pendapatan dalam bentuk uang.

b. Rumah Tangga Keluarga Sebagai Distributor

Kegiatan distribusi adalah kegiatan menyampaikan barang dan jasa dari

produsen dan konsumen. Kegiatan distribusi dapat dilakukan oleh rumah tangga

Page 31: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

dengan membuka toko atau warung yang digunakan untuk mendistribusikan

barang-barang kebutuhan masyarakat.

Selain membuka toko atau warung, rumah tangga juga dapat melakukan

distribusi dengan menjadi pedagang keliling, pedagang asongan, pedagang

perantara, dan lain-lain. Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh rumah tangga ini

bertujuan untuk mendapatkan penghasilan atau menambah penghasilan keluarga.

c. Rumah Tangga Keluarga Sebagai Konsumen

Konsumsi dalam pengertian ekonomi adalah kegiatan mengurangi atau

menghabiskan nilai guna barang/jasa. Pengertian mengurangi atau menghabiskan

di sini dapat secara berangsur-angsur atau sekaligus. Barang yang digunakan

langsung untuk pemenuhan kebutuhan disebut barang konsumsi, misalnya

makanan dan minuman. Adapun barang yang tujuannya untuk menghasilkan

barang disebut barang produksi, misalnya kendaraan, computer, dan lain-lain.

Rumah tangga keluarga merupakan kelompok yang paling sering

melakukan kegiatan konsumsi, sesuai perannya masing-masing anggota keluarga

memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, baik dilihat dari jumlah maupun

macamnya. Perbedaan kegiatan konsumsi tersebut disebabkan adanya perbedaan

jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan, cara dan kebiasaan hidup.

Misalnya ayah sebagai kepala keluarga yang bekerja sebagai karyawan sebuah

perusahaan membutuhkan dasi, sepatu, tas kantor, dan lain-lain. Ibu sebagai ibu

rumah tangga membutuhkan kompor, sayur-sayuran, buah-buahan, dan lain-lain.

Adapun kebutuhan anak lain lagi, misalnya sebagai pelajar, ia membutuhkan buku

tulis, pulpen, pensil, tas sekolah dan lain-lain.

Page 32: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh setiap rumah tangga keluarga pun

berbeda-beda. Adapun faktor yang mempengaruhi perbedaan kegiatan konsumsi

yang terjadi dalam masing-masing rumah tangga adalah:

1) Jumlah pendapatan keluarga, semakin besar pendapatan keluarga, semakin

besar pula dana yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.

2) Jumlah anggota keluarga, semakin banyak jumlah anggota keluarga, semakin

banyak pula barang/jasa yang diperlukan.

3) Tingkat harga barang atau jasa, semakin tinggi harga barang/jasa, semakin

banyak pula dana yang diperlukan untuk membeli barang/jasa yang

diperlukan keluarga tersebut.

4) Status social ekonomi keluarga, semakin tinggi status social keluarga,

semakin tinggi pula selera konsumsinya. Tingkat selera konsumsi seseorang

akan nampak pada tingkat kualitas barang atau jasa yang dipilih untuk

memenuhi kebutuhan keluarga tersebut.30

4. Kemandirian Ekonomi Keluarga

a. Wirausaha

Wirausaha memiliki dua kata yaitu “wira” dan “usaha”, dimana wira

berarti laki-laki, pahlawan. Sedangkan “usaha” berarti suatu kegiatan yang

mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud.31

Bila kita satukan maka kata wirausaha artinya menjadi suatu kegiatan

tertentu yang dilakukan oleh kaum laki-laki dengan mengerahkan tenaga dan

fikirannya dengan tujuan untuk mencapaian maksud tertentu.

30Http://Www.GaleriPustaka.Com/2013/03/Rumah-Tangga-Keluarga-Sebagai-Pelaku.Html. 31 Soetomo, Kamus Bahasa Indonesia Menunjang Persatuan Dan Kesatuan, (Bandung: PT Refika

Aditama, 2005).

Page 33: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa istilah wirausaha berasal dari

bahasa prancis yaitu Entepreneur, dimana jika dalam bahasa inggris diartikan

sebagai between taker atau go-between. Di bawah ini merupakan beberapa

pendapat mengenai wirausaha yang ditinjau dari beberapa segi ekonomi,

psychologist, businessman, dan pemodal yaitu :

1) Bagi ahli ekonomi seorang entrepreneur adalah orang yang mengombinasikan

resources, tenaga kerja, material dan peralatan lainnya untuk meningkatkan

nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya. Dan juga orang yang

memperkenalkan perubahan-perubahan dan perbaikan produksi lainnya.

Dengan kata lain wirausaha adalah seseorang atau kelompok orang yang

mengorganisir faktor-faktor produksi, alam, tenaga dan skill untuk tujuan

berproduksi.

2) Bagi seorang psychologist wirausaha adalah seorang yang memiliki dorongan

kekuatan dari dalam untuk mempeloreh suatu tujuan. Suka mengadakan

eksperimen atau untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan

orang lain.

3) Bagi seorang businessman wirausaha merupakan ancaman, pesaing baru atau

bisa jadi sebagai patner, pemasok atau konsumen.

4) Bagi seorang pemodal wirausaha merupakan seseorang yang dapat

menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, yang menemukan cara-cara baru

untuk menggunakan resoures, mengurangi pemborosan, dan membuka

lapangan kerja yang disenangi oleh masyarakat.32

32 Alma, Kewirausahaan, (Bandung: ALFABETA, 2005), Cet. 9, hlm. 31.

Page 34: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

b. Keterampilan

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, kata keterampilan berasal dari kata

terampil yang mengandung arti cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan

cekatan. Keterampilan itu sendiri mengandung arti kecakapan untuk

menyelesaikan tugas.33

Menurut Littre di dalam buku Maurice Duvenger, bahwa pengertian

keterampilan adalah sebagai proses kolektif dari suatu kemahiran atau manufaktur

khusus. Maksudnya keterampilan dengan berbagai penemuan yang direncanakan

manusia dengan menggunakan alat-alat, mesin dan sebagainya yang memberikan

peserta penguasaan terhadap materi yang diberikan.34

Dalam hal ini bisa di simpulkan bahwa keterampilan adalah suatu

kemahiran yang dimiliki seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas atau

pekerjaannya dengan cekatan yang baik dalam penguasaan materi yang diberikan

untuk menyelesaikan segala jenis tugas atau pekerjaannya.

Menurut Syamsuar Mochtar, keterampilan adalah cara memandang siswa

serta kegiatannya sebagai manusia seutuhnya, yang diterjemahkan dalam kegiatan

belajar-mengajar yang memperhatikan perkembangan pengetahuan, nilai hidup serta

sikap, perasaan, dan keterampilan sebagai satu kesatuan baik berupa tujuan maupun

sekaligus pelatihannya, yang akhirnya semua kegiatan belajar dan hasilnya tersebut

tampak dalam bentuk kreativitas.35

33 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1998), hlm. 935. 34 A. Samana, Sistem Pengajaran Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional Dan Pertimbangan

Metodelogisnya, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1992), hlm. 111. 35 Ibid, hlm. 111.

Page 35: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

B. Pemberdayaan

1. Pengertian Pemberdayaan

pemberdayaan adalah suatu proses yang relative terus berjalan untuk

meningkatkan perubahan yang lebih baik.36 Secara koseptual, pemberdayaan dan

pemberkekuasaan (empowerment), berasal dari kata “power” (kekuasaan atau

keberdayaan).37 Dengan demikian, definisi pemberdayaan adalah suatu perubahan

seseorang untuk kearah yang lebih baik lagi dengan memberikan kemampuan untuk

menjadi lebih mandiri.

Di dalam Al-Qur’an juga dianjurkan untuk perubahan memang harus di

landaskan pada keingin diri sendiri terlebih dahulu untuk ke arah yang lebih baik,

seperti contoh ayat ini :

إنَّ اهلَل ال يُ َغيّ ُر َما ِبَقْوٍم َحّّت يُ َغيّ ُرْوا َما بِأنْ ُفِسِهمْ

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah

keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’ad ayat 11)

Menurut Shardlow pemberdayaan yaitu membahas bagaimana individu,

kelompok atau komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan

mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai keinginan mereka38.

Adapun pemberdayaan yang digunakan oleh Nanih Machendrawati

menggunakan istilah “Pengembangan” yang berarti membina, dan meningkatkan

36 Isbandi Rukminto Adi. Pemikiran Pemikiran Dalam Pembangunan Kesejahteraan Social, (Jakarta:

UI press 2011), hlm. 32. 37 Edi Suharto, Membangun Rakyat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: Refika Aditama, 2005),

hlm. 57. 38 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas

(Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2003), hlm. 54.

Page 36: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

kualitas. Untuk menyebut pemberdayaan, T. Hani Handoko menggunakan istilah

pengembangan yang diartikan sebagai sautu usaha jangka panjang untuk

memperbaiki proses pemecahan masalah dan melakukan pembaharuan.39

Sedangkan menurut Edi Suharto pemberdayaan adalah sebuah proses dan

tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk

memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat,

termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan,

maka pemberdayaan menunjuk kepada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh

sebuah perubahan social yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau

mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik

yang bersifat fisik, ekonomi maupun social seperti memiliki kepercayaan diri, mampu

menyempatkan inspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan

social dan mandiri.40

Pemberdayaan yang dirasakan para ibu rumah tangga yang memang

berinisiatif untuk bekerja di konveksi jeans bagian finishing ini, mereka menjadi lebih

mandiri serta berkehendak bebas untuk mengekspresikan keterampilan serta skill

yang dimiliki setelah mendapat pelatihan dari pemilik konveksi.

Pemberdayaan baik dari segi proses maupun tujuan, pemberdayaan mencakup

tidak hanya peningkatan kemampuan seseorang atau sekelompok orang melainkan

pola perubahan sistem dan struktur social.41 Maksud disini berarti masyarakat yang

39 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: Bpfe, 1997), hlm. 337. 40 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan

Kesejahteraan Sosial Dan Pekerjaan Sosial, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005), hlm. 59-60. 41 Edi Suharto, Pekerjaan Sosial DI Dunia Industri: Memperkuat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan,

(Bandung: Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), hlm. 144.

Page 37: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

diberdayakan untuk menelaah apa yang memang bermanfaat bagi dirinya untuk

perubahan kearah yang lebih baik.

Selain itu pemberdayaan juga berarti menciptakan kondisi hingga semua

orang dapat menumbang kemampuannya secara maksimal untuk mencapai tujuannya,

dimana pemberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu dalam

masyarakat untuk membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan.42

2. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi Keluarga

Masalah kemiskinan menjadi identik dengan masyarakat Indonesia, situasi

ekonomi masyarakat Indonesia sekarang ini bukan untuk diratapi, melainkan untuk

dicarikan jalan pemecahannya. Untuk dari himpitan ekonomi ini diperlukan

perjuangan besar dan gigih dari semua komponen masyarakat. Setiap pribadi

masyarakat ditantang untuk lebih keras dalam berinteraksi lebih skill full dalam

memfasilitas jaringan kerja dan lebih professional dalam mengelola potensi-potensi

dan kekuatan-kekuatan ril ekonomi rakyat.

Untuk bisa keluar dari himpitan situasi ekonomi seperti sekarang ini, salah

satunya diperlukan penguasaan terhadap life skill (keahlian hidup). Masalah

berikutnya adalah mengapa harus keahlian hidup, karena berbagai bidang kehidupan

modern menuntut keahlian-keahlian. Tanpa keahlian akan sulit bagi seseorang untuk

mendapatkan peluang serta memenangkan kompetisi hidup yang kian keras.

Dunia modern menuntuk sikap antisipatif dalam menyongsong masa depan

dengan pembekalan berbagai pendidikan keahlian. Pendidikan dan keahlian inilah

yang dapat mengantisipasi perubahan zaman yang amat cepat.

42 Pusat Pengkajian Dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2008), hlm. 14.

Page 38: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

Untuk keluar dari himpitan ekonomi sekarang ini di samping menuntut

penguasaan terhadap life skill atau keahlian hidup juga dibutuhkannya pengembangan

dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

Beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan untuk memberdayakan

ekonomi rakyat yaitu:

a. Pemberian peluang atau akses produksi. Di antara akses produksi yang paling

mendasar adalah akses kepada dana. Tersedianya dana yang memadai dapat

menciptakan pembentukan modal bagi yang kecil, sehingga dapat digunakan

untuk pemupukan modal secara berkesinambungan.

b. Memperkuat posisi transaksi dan kemitraan usaha ekonomi rakyat.

Kesetiakawanan, akan timbul percaya diri dan bangga diri dalam menghadapi era

kesibukan ekonomi.

c. Meningkatkan upaya pendidikan dan kesehatan dalam upaya menciptakan sumber

daya manusia yang kuat dan tangguh. Upaya-upaya perbaikan kesehatan dan

pelayanan pendidikan harus dilakukan tanpa henti dengan memperhatikan kualitas

yang semakin baik. Hal itu biasa dilakukan melalui berbagai upaya, misalnya

pendidikan formal biasa, pelatihan-pelatihan, eksperimen dilapangan dan

sebagainya.

d. Kebijakan ketenaga kerjaan yang mendorong munculnya tenaga kerja yang

terampil, menguasai keterampilan dan keahlian hidup serta tenaga kerja mandiri

dengan bekal keahlian berwiausaha.

e. Pemerataan pembangunan antar daerah. Untuk itu, pemerintah harus produktif

memberikan kemudahan. Seperti bantuan kredit lunak untuk pengusaha kecil.

Page 39: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

f. Mengadakan penyuluhan dan pelatihan.

Dengan demikian inti pembangunan ekonomi kerakyatan tidak lain adalah

mensejahterakan dalam dimensi lahir dan batin.43

Selain menggunakan langkah yang strategis dalam memberdayakan ekonomi

rakyat, dalam pemberdayaan ekonomi rakyat terdapat tahapan-tahapannya, menurut

Isbandi Rukminto Adi, antara lain sebagai berikut:

a) Tahap persiapan (engagement)

Pada tahap persiapan ini meliputi sekurangnya dua tahapan yang harus

dikerjakan, yaitu: tahap penyiapan petugas (community worker) untuk

menyamakan persepsi antara anggota tim agen perubahan (change agent)

mengenai pendekatan apa yang akan dipilih dalam melakukan pemberdayaan

masyarakat. Tahap penyiapan lapangan dimana petugas (community worker) pada

awalnya melakukan studi kelayakan terhadap daerah yang akan dijadikan sasaran,

baik dilakukan secara formal maupun informal.44

b) Tahap pengkajian (asessment)

Proses asessment yang dilakukan di sini dapat dilakukan secara individual

melalui tokoh-tokoh masyarakat. Tetapi dapat juga melalui kelompok-kelompok

dalam masyarakat. Pada tahap ini, petugas sebagai agen perubahan berusaha

mengidentifikasi masalah (kebutuhan yang dirasakan) dan juga sumber daya yang

dimiliki klient.45

c) Tahap perencanaan alternative program atau kegiatan (designing)

43 Muhammad Nurseha, Evaluasi Program Pemberdayaan Ekonomi Komunitas Proklamasi Yayasan

Nuraini Dunia Di Kelurahan Pengangsaan Menteng Jakarta Pusat, (Jakarta: 2009). 44 Isbandi Rukminto Adi. Pemikiran Pemikiran Dalam Pembangunan Kesejahteraan Social, (Jakarta:

UI press 2002), hlm. 182. 45 Ibid, hlm. 186.

Page 40: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang masalah

yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam upaya mengatasi

permasalahan yang ada pada masyarakat diharapkan dapat memikirkan beberapa

alternative program dan kegiatan yang dapat mereka lakukan.

d) Tahap pemformulasian rencana aksi (designing)

Pada tahap ini petugas membantu masing-masing kelompok masyarakat untuk

memformulasikan gagasan mereka dalam bentuk tertulis, terutama bila ada

kaitannya dengan pembuatan proposal kepada pihak penyandang dana, dimana

bantuan dari pihak petugas ini biasanya amat diperlukan pada kelompok yang

belum pernah mengajukan proposal kepada penyandang dana.46

e) Tahap pelaksanaan program atau kegiatan (implementation)

Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling penting dalam

program pemberdayaan masyarakat, karena sesuatu yang sudah direncanakan

dengan baik akan dapat melenceng dalam pelaksanaan di lapangan bila tidak ada

kerja sama antara petugas dan warga masyarakat, maupun kerja sama antar

warga.47

f) Tahap evaluasi (evsaluation)

Evaluasi sebagai pengawasan dari warga dan petugas terhadap program

pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan sebaiknya dilakukan dengan

melibatkan warga. Dengan melibatkan warga pada tahap ini diharapkan akan

terbentuk suatu sistem dalam komunitas untuk melakukan pengawasan secara

internal. Sehingga dalam jangka panjang diharapkan akan dapat membentuk suatu

46 Ibid, hlm. 188. 47 Ibid, hlm. 190.

Page 41: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

sistem dalam masyarakat yang lebih mandiri dengan memanfaatkan sumber daya

yang ada.48

g) Tahap terminasi (disengagement)

Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan secara formal dengan

komunitas sasaran. Terminasi dalam suatu program pemberdayaan masyarakat,

tidak jarang dilakukan bukan karena masyarakat sudah dianggap mandiri, tetapi

lebih karena proyek sudah dihentikan karena sudah melebihi jangka waktu yang

ditetapkan sebelumnya, atau karena anggaran sudah selesai dan tidak ada

penyandang dana yang dapat dan mau meneruskan.49

3. Strategi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga

Dalam konteks pekerjaan social, pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga

ras atau matra pemberdayaan (empowerment setting): mikro, mezzo, dan makro.

a. Aras Mikro. Pemberdayaan dilakukan terhadap klien secara individu melalui

bimbingan, konseling. Tujuan utamanya adalah membimbing atau melatih klient

menjalankan tugas-tugas kehidupannya. Model ini sering disebut sebagai

pendekatan yang berpusat pada tingkat.

b. Aras Mezzo. Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok klient.

Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai media

intervensi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok, biasanya digunakan

sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran pengetahuan, keterampilan dan

sikap-sikap klient agar memiliki kemampuan memecahkan permasalahan yang

dihadapinya.

48 Ibid, hlm. 193. 49 Ibid, hlm. 195.

Page 42: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

c. Aras Makro. Pendekatan ini disebut juga strategi sistem besar, karena sasaran

perubahan diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih luas. Perumusan

kebijakan, perencanaan social, kampanye, aksi social, mengorganisasian

masyarakat, manajemen konflik, adalah beberapa strategi dalam pendekatan ini.

Strategi sistem besar memandang klien sebagai orang yang memiliki kompetensi

untuk memahami situasi-situasi mereka sendiri, dan untuk menentukan strategi

yang tepat untuk bertindak.50

4. Tujuan Pembedayaan Ekonomi Keluarga

Tujuan dari pemberdayaan ekonomi adalah:

a. Meningkatkan kesadaran akan potensi yang dimiliki untuk menciptakan

kesejahteraan ekonomi dalam keluarga.

b. Memperkuat kemampuan yang dimiliki untuk mengembangkannya agar menjadi

lebih baik lagi.

c. Memotivasi akan pentingnya ekonomi dalam suatu keluarga.

Pemberdayaan bertujuan juga untuk meningkatkan kekuasaan orang-orang

yang lemah atau tidak beruntung. Pemberdayaan masyarakat disebut sebagai tujuan,

yakni pemberdayaan menunjuk pada keadaan yang berdaya, memiliki kekuasaan atau

mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

berupa fisik, ekonomi, maupun social seperti memiliki kepercayaan diri, mampu

menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan

social, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.51

50 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan

Kesejahteraan Sosial Dan Pekerjaan Sosial, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005), hlm 66. 51 Ibid, hlm. 58.

Page 43: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

Dari teori di atas bisa dikaitkan dengan gambaran umum peniliti tentang Ibu-

ibu rumah tangga di wilayah Kampung Baru yang memang berinisiatif untuk bekerja,

sekarang menjadi berdaya, mandiri serta mempunyai life skill atau keahlian, didalam

keahliannya bisa membuahkan hasil untuk mata pencaharian sebagai pendapatan

yang berguna untuk mensejahterakan ekonomi keluarganya.

5. Pemberdayaan Perempuan

Menurut Moeljarto, istilah pengembangan sering dirumuskan sebagai sesuatu

yang membutuhkan perbaikan52. Sedangkan potensi merupakan kekuatan,

kesanggupan, kekuasaan, pengaruh dan daya53. Dan sumber daya wanita adalah

kemampuan yang dimiliki para wanita dalam melakukan aktivitasnya melalui

bekerja54.

Pada dasarnya pemberdayaan perempuan menjadi penting dikarenakan

beberapa faktor:

a. Pembangunan dengan perspektif patriakhal mengakibatkan perempuan menjadi

tidak berdaya (tidak dapat mengekspresikan kebebasan yang dimilikinya).

b. Tingkat pendidikan perempuan cenderung lebih rendah dari pada laki-laki.

c. Hak reproduksi yang cenderung dipaksakan.

d. Ketinggalan perempuan dalam dunia politik dan sebaliknya.55

Maka dari itu pemberdayaan perempuan memang perlu diterapkan yang

berguna dan bertujuan untuk membuat perempuan menjadi lebih mandiri. Mandiri

52 Moeljarto, Politik Pembangunan, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1995), hlm. 3. 53 Pius A Partanto dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994), hlm.

614. 54 Mar’at, Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurnya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1981), hlm. 21. 55 Ari Sunarijati, dkk, Perempuan yang Menuntun: Sebuah Perjalanan Inspirasi dan Kreasi,

(Bandung: Ashoka Indonesia, 2000), Cet, ke-1, hlm. 130.

Page 44: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

yang dimaksud disini yaitu menyadari bahwa dirinya adalah pribadi yang

berkehendak bebas.

Page 45: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

BAB III

GAMBARAN UMUM KONVEKSI JEANS

DI WILAYAH KAMPUNG BARU KEBON JERUK JAKARTA BARAT

A. Latar Belakang Berdiri Konveksi Jeans Di Wilayah Kampung Baru Kebon

Jeruk Jakarta Barat

1. Profil Dan Sejarah Berdiri Konveksi Jeans

Usaha konveksi jeans di wilayah kampung baru ini adalah milik perseorangan,

salah satu pemilik konveksi jeans yang penulis temui di wilayah ini adalah bapak

Aam yang bertempat tinggal di kampung baru RT 10 RW 04 Sukabumi Selatan

Kebon Jeruk Jakarta Barat. Konveksi jeans milik bapak Aam berdiri pada tahun 1985

dengan nama merek “Ariza” jeans, bapak Aam juga mempunyai toko di pasar grosir

Cipulir untuk memasarkan jeans hasil produknya. Kelebihan letak konveksi jeans ini

di bilang memang strategis karena tepat berada di lingkungan pemukiman

masyarakat.

Dari awal berdirinya konveksi memang bertujuan untuk meningkatkan

ekonomi keluarga bapak Aam, akan tetapi di sisi lain bapak Aam dengan usaha

konveksinya ini juga bermaksud untuk meningkatkan ekonomi para ibu rumah tangga

yang sebelumnya hanya berkegiatan mengurus rumah tangga. Dengan diberikan

pelatihan yang cukup mudah terlebih dahulu untuk tahap finishing jeans yang

beranggotakan 8 pekerja ibu rumah tangga.

Page 46: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

Pada dasarnya para ibu rumah tangga yang bekerja hanya sekedar ingin

membantu suami mencari nafkah atau hanya iseng-iseng untuk mengisi kekosongan

waktu luangnya. Kini setidaknya para ibu rumah tangga yang berinisiatif untuk

bekerja tahap finishing jeans lebih mandiri serta bisa menghasilkan uang sendiri

untuk kebutuhan sehari hari dan ekonominya.

2. Tujuan serta Visi dan Misi

Tujuan

Untuk meningkatkan ekonomi keluarga bapak Aam menjadi lebih baik lagi

serta bermanfaat untuk tetangga sekitar di wilayah Kampung Baru RT 10 RW 04

Kebon Jeruk Jakarta Barat.

Visi

Untuk dapat mengembangkan usahanya ke pasar-pasar grosir di tempat

lainnya agar dapat meningkatkan penghasilan dari hasil produksi penjualannya dan

juga membuka lapangan pekerjaan baru.

Misi

a. Meningkatkan jumlah modal usaha konveksi agar produktivitas bisa lebih banyak

lagi.

b. Meningkatkan kualitas usaha konveksi.

c. Meningkatkan kesejahteraan keluarga khususnya keluarga bapak Aam.

B. Tata kerja pekerja konveksi jeans di Kampung Baru Kebon Jeruk Jakarta

Barat

Page 47: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

1. Tata kerja pekerja konveksi jeans terbagi menjadi 3 proses yaitu:

a. Proses produksi jeans

Proses produksi jeans dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan jeans

yang berjenis bahan feirari yang masih berbentuk gulungan bahan, bapak Aam

biasa membeli bahan tersebut di Cv. Shahna Thayaran. Sebelum bahan tersebut di

jahit terlebih dahulu bahan di buat pola lalu di potong-potong dengan ukuran dan

banyaknya yang akan di produksi sesuai keinginan bapak Aam atau sesuai

pesanan langganannya.

Setelah proses pemotongan bahan jeans ke beberapa bagian lalu bahan

tersebut dijahit oleh para pekerja laki-laki di konveksi. Tahap selanjutnya bahan

jeans yang sudah dijahit berbentuk celana kemudian di garmen dan di gosok

ditempat Mutiara Laundry. Selanjutnya celana jeans yang sudah di laundy akan di

finishing dengan para ibu-ibu yang memang ingin mencari uang tambahan atau

sekedar hanya iseng-iseng mengisi kekosongan.

Dari tahap finishing jeans ini para ibu-ibu ditugaskan untuk membuangi

sisa-sisa jaitan pada celana jeans, mengancingi celana jeans, menaruh merek dan

no size di celana jeans lalu setelah itu di masukan kedalam plastic ukuran celana

jeans agar bisa dipasarkan di pasar grosir cipulir tempat bapak Aam berdagang.

b. Proses distribusi celana jeans

Proses distribusi celana jeans yang sudah jadi akan di bawa ke pasar grosir

cipulir untuk dijual, dan juga dikirim jika ada langganan yang memesan, biasanya

pengiriman ke pasar Tanah Abang, Papua, Kalimantan bahkan sampai ke

Bangkok. Pada proses distribusi, pengiriman dilakukan sendiri oleh Bapak Aam

Page 48: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

selaku pemilik konveksi jeans Ariza dan tidak melibatkan para pekerjanya dalam

proses distribusi.

c. Pendanaan dari pembuatan jeans

Adapun dana yang didapat untuk pembuatan jeans ini diperoleh dari dana

perseorangan yakni bapak Aam sebagai pemilik konveksi jeans yang bermerek

Ariza jeans dari awal berdirinya sampai sekarang menggunakan dana pribadinya.

2. Penguatan Kapasitas Lembaga Lokal

a. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia (SDM) yang berada ditempat penulis meneliti

meliputi 6 orang laki-laki sebagai penjahit dan 10 orang perempuan sebagai

finishing jeans, yang mana mereka juga tinggal di RT 10 RW 04 kampung baru

kebon jeruk jakarta barat.

Kualitas SDM yang ada di sana cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari

motivasi mereka yang rajin untuk bekerja di konveksi. Walaupun dari mereka

bukanlah orang berpendidikan tinggi namun mereka memiliki semangat yang

bagus dalam bekerja.

b. Penguatan Jaringan (multi stakeholder)

Jaringan merupakan salah satu alat untuk berkembangnya informasi yang

kita miliki untuk mengembangkan usaha, karena jaringan pula usaha yang kita

miliki akan memperoleh pengakuan dari luar seperti perusahaan baik negri

ataupun swasta bahkan bisa jadi dalam masyarakat di lingkungan kita pun akan

mengakui keberadaan usaha yang kita jalani.

C. Gambaran Wilayah Kampung Baru RT 10 RW 04

Page 49: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

1. Letak dan Batasan Wilayah

Jika dilihat secara seksama wilayah RT 10 RW 04 ini dapat dikatakan

pemukiman padat penduduk, hal ini dapat terlihat dengan banyaknya warga yang

tinggal ditempat ini. Jumlah Penduduk dan kepadatan penduduk jiwa per hektar

a) Jumlah Penduduk : 568 Jiwa

- Laki-laki : 278 Jiwa

- Perempuan : 290 Jiwa

b) Jumlah KK : 147 Jiwa

c) Kepadatan penduduk : 190 orang / Ha

Selain itu, batasan wilayah Geografisnya meliputi:

a) Luas Wilayah : 3 Ha

b) Batas Wilayah :

1. Utara : Berbatasan dengan Rt 04/04

2. Timur : Berbatasan dengan RW 03

3. Selatan : Berbatasan dengan Rt 02/04

4. Barat : Berbatasan dengan Rt 03/04 dan RW 07

Page 50: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

BAB IV

ANALISIS TEMUAN LAPANGAN

Pemberdayaan ekonomi keluarga melalui konveksi ini menunjukkan bahwa

semakin tinggi inisiatif para ibu rumah tangga bekerja di konveksi, maka semakin

mandiri dan berdaya para ibu rumah tangga untuk menghasilkan pendapatan ekonomi

keluarga agar meningkatkan taraf kehidupan yang lebih baik.

Sesuai dengan pernyataan Diana (1991) dalam bukunya yang berjudul

Perencanaan Sosial Negara berkembang yang sudah penulis jabarkan dalam tinjauan

teori bahwa pemberdayaan adalah perubahan kepada arah yang lebih baik, dari tidak

berdaya menjadi berdaya, serta pemberdayaan juga terkait dengan upaya

meningkatkan taraf hidup ke tingkat yang lebih baik.56

Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian ini, ada informan yang memang

mengandalkan pekerjaan ini untuk kebutuhan ekonomi keluarganya, sedangkan

pekerja yang lain setidaknya merasakan perubahan dalam hidupnya menjadi cukup

berdaya dan mandiri walaupun bekerja hanya sekedar iseng-iseng atau hanya mengisi

kekosongan waktu.

Selanjutnya penulis akan membahas tentang beberapa temuan lapangan yang

berlokasi di wilayah Kampung Baru Kebon Jeruk Jakarta Barat. Analisis tentang

pemberdayaan ekonomi mencakup : Perencanaan, Pelaksanaan, Produktivits dan

Dampak. Berikut beberapa analisis temuan lapangan tersebut:

56 Diana, Perencanaan Sosial Negara Berkembang, (Yogyakarta, Gajah Mada University Press: 1991),

hlm. 15.

Page 51: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

A. Perencanaan Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Melalui Konveksi Jeans.

Dalam tahap perencanaan dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan

warga untuk berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara

mengatasinya. Dalam upaya mengatasi permasalahan yang ada pada masyarakat

diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan yang dapat

mereka lakukan.57 Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara bersama ibu yanti:

“Bekerja disini sih lumayan aja bang bisa dapet duit buat jajan anak sambil

iseng-iseng dari pada ga ngapa-ngapain”.58

Seperti halnya yang dilakukan ibu-ibu rumah tangga yang memang berinisiatif

untuk melakukan kegiatan bekerja di konveksi jeans, pada bagian finishing ini.

Mereka melakukan pekerjaan untuk mengatasi permasalahan yang ada pada ekonomi

keluarganya, entah itu hanya untuk sekedar iseng-iseng atau tambahan jajan.

Pada tahap perencanaan ini ketika sebuah konveksi mengalami sebuah

masalah entah itu keadaan pasang surut dalam penjualan maka kegiatannya tetap

dilakukan dengan mencari alternatif lain agar proses pemberdayaan tetap berjalan

tanpa harus ada pemberhentian secara paksa. Altarnatif yang dilakukan pihak

konveksi yaitu dengan mengurangi hasil produksitvitasnya saja agar para ibu rumah

tangga bisa tetap melakukan kegiatan finishing jeans.

Dalam proses perencanaan pembuatan jeans ini tidak melibatkan seluruh

pekerja, termasuk ibu-ibu rumah tangga yang bekerja. Segala sesuatu dalam

pembuatan jeans hanya pemiliknya saja yang merencanakan segalanya, entah itu jenis

bahan pembuatan jeans, model jeans dan permodalan yang ada di dalam konveksi

57 Isbandi Rukminto, Adi. Pemikiran Pemikiran Dalam Pembangunan Kesejahteraan Social, (Jakarta:

UI press 2002), hlm. 188. 58 Wawancara pribadi dengan ibu yanti sebagai pekerja finishing jeans.

Page 52: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

jeans. Mereka yang bekerja tidak di ikut sertakan dalam perencanaan karena tugas

mereka hanya pembuat celana jeans untuk di jual dipasar.

Perencanaan dalam pemberdayaan ekonomi keluarga yang ada di konveksi ini

melibatkan langsung pemilik konveksi yang mengajarkan pelatihan dan keterampilan

kepada ibu-ibu rumah tangga yang memang berinisitatif ingin bekerja pada tahap

finishing jeans, di sini memang tidak ada struktur dalam pengorganisasian dalam

pembuatan celana di konveksi jadi semua kegiatan dalam konveksi langsung kepada

pemilik konveksi.

Selain mempunyai perencanaan, dalam pemberdayaann juga harus

mempunyai tujuan. Tujuan dari pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil

yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan social yaitu masyarakat yang berdaya,

memiliki kekuasaan atau pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki

kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian,

berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas

kehidupannya.59 Gambaran tentang tujuan pemberdayaan di konveksi jeans dapat

dilihat dari kutipan wawancara berikut :

“kalo bicara proses pembedayaannya, paling disini saya hanya mengajarkan

kepada mereka keterampilan bagaimana cara untuk penyelesaian jeans aja sampai

mereka benar-benar bisa”.60

Selain itu mereka yang mau berinisiatif bekerja di konveksi akan diajari oleh

pihak konveksi bagaimana caranya/proses pengelolaan dalam tahap finishing celana

hingga para ibu rumah tangga yang ingin bekerja di tempat ini menjadi benar-benar

59 Edi Suharto, Membangun Masyarakat, Memberdayakan Rakyat (Bandung : PT. Retika Adhitama,

2005), hlm. 60. 60 Wawancara pribadi dengan bapak Aam sebagai pemilik konveksi jeans.

Page 53: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

bisa dan dapat mulai bekerja sehingga mereka bisa melakukan perubahan dalam

hidupnya.

B. Pelaksanaan Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Melalui Konveksi Jeans.

Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling penting dalam

program pemberdayaan masyarakat, karena sesuatu yang sudah direncanakan dengan

baik akan dapat melenceng dalam pelaksanaan di lapangan bila tidak ada kerja sama

antara petugas dan warga masyarakat, maupun kerja sama antar warga.61

Dalam proses pelaksanaan merupakan inti dari kegiatan pemberdayaan,

dimana pada tahap ini proses pemberdayaan dilakukan agar sesuai rencana awal.

Untuk terlaksananya pelaksanaan suatu kegiatan memang perlu adanya

keinginan atau dorongan tertentu yang membuat seseorang menjadi produktif dan

mandiri dalam melaksanakan suatu kegiatan untuk mencapai tujuannya.

“buat tambahan ekonomi keluarga aja, bantu-bantu suami nyari duit”.62

Sama halnya seperti para ibu rumah tangga di wilayah Kampung Baru Kebon

Jeruk Jakarta Barat yang memang berinisiatif serta bersungguh sungguh untuk

melakukan kegiatan finishing jeans dengan tujuan yang ingin dicapainya. Meskipun

mereka mengerjakan tahap finishing tidak bedasarkan jadwal dari pemilik konveksi

akan tetapi mereka bisa melaksanakan pekerjaan sesuai waktu luang yang mereka

punya.

Biasanya mereka melakukan peksanaan bekerja sesudah selesai mengerjakan

pekerjaan rumah dan mengurus anak. Dalam melaknakan pekerjaan finishing di

konveksi memang bertujuan untuk menambah penghasilan ekonomi keluarga serta

61 Ibid, hlm. 190. 62 Wawancara pribadi dengan ibu Susi sebagai pekerja finishing jeans.

Page 54: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

mengisi kekosongan yang mereka punya, hal ini di utarakan juga oleh Widjaja yang

menyebutkan bahwa pelaksanaan pemberdayaan itu untuk meningkatkan kemampuan

dan potensi yang dimiliki masyarakat, sehingga masyarakat dapat mewujudkan jati

diri, harkat dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan mengembangkan

diri secara mandiri baik di bidang ekonmi, social, agama dan budaya.

Sedangkan menurut Ife pelaksanaan pemberdayaan yaitu meningkatkan

kekuasaan atas mereka yang kurang beruntung.63 Di sini menurut penulis memang

para ibu rumah tangga diberikan kekuasaan dan pelatihan untuk melaksanakan

pekerjaan namun bukan berarti yang diberikan kekuasaan untuk bisa bekerja mereka

termasuk golongan orang yang kurang beruntung, karena hasil wawancara yang

penulis dapati ada beberapa orang melakukan pekerjaan ini hanya sekedar iseng-iseng

untuk mengisi kekosongan walaupun demikian setidaknya mereka menjadi cukup

mandiri namun bukan berarti kurang beruntung atas kekuasaan atau pelatihan yang

diterima.

Pelatihan dan keterampilan yang dilakukan pemilik konveksi pada tahap

finishing yang dikerjakan oleh ibu-ibu rumah tangga yaitu dengan cara mengajarkan

bagaimana cara membuangi benang sisa-sisa jaitan pada celana, menaruh kancing

pada jeans, menaruh merek pada celana jenas lalu memasukan celana jeans kedalam

plastik ukuran jeans yang kesemuanya itu telah disiapkan oleh pemilik konveksi

jeans.

63 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan

Kesejahteraan Sosial Dan Pekerjaan Sosial, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005), hlm 58.

Page 55: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

The Liang Gie (2000) menjelaskan bahwa keterampilan sebagai kegiatan

menguasai sesuatu keterampilan dengan praktik, berlatih dan mengulang-ulang suatu

kerja.64

“Ya tinggal diberi contoh aja gimana caranya membuangi sisa benang pada

celana, mengancingi celana, menaruh merek dan nomor tempel, lalu memasukan

celana kedalam plastic celana”.65

Sebagaimana yang terjadi di wilayah ini, ibu-ibu rumah tangga yang

berinisiatif bekerja diberikan pelatihan dengan cara dipraktikan bagaimana caranya

membuangi benang pada sisa jaitan, menaruh kancing pada jeans, menaruh merek

pada celana jeans, lalu memasukan celana jeans kedalam plastik ukuran jeans dan

pekerjaan finishing ini memang dilakukan secara berulang-ulang karna tahap

penyelesaian tidak hanya pada satu atau dua celana melainkan ratusan bahkan ribuan

tergantung kondisi penjualan dan permodalan yang dimiliki pemilik konveksi.

Menurut Syamsuar Mochtar (1987), keterampilan adalah cara memandang

peserta didik serta kegiatannya sebagai manusia seutuhnya, yang diterjemahkan

dalam kegiatan belajar-mengajar yang memperhatikan perkembangan pengetahuan,

nilai hidup serta sikap, perasaan, dan keterampilan sebagai satu kesatuan baik berupa

tujuan maupun sekaligus pelatihannya, yang akhirnya semua kegiatan belajar dan

hasilnya tersebut tampak dalam bentuk kreativitas.66

Littre dalam buku Maurice Duvenger juga mengemukakan bahwa pengertian

keterampilan adalah sebagai proses kolektif dari suatu kemahiran atau manufaktur

64 Syarif Makmur, Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Dan Efektivitas Organisasi: Kajian

Penyelenggaraan Pemerintas Desa. (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2008), hlm. 70. 65 Wawancara pribadi dengan bapak Aam sebagai pemilik konveksi. 66 Ibid, hlm. 111.

Page 56: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

khusus.67 Dalam hal keterampilan maksud diatas bisa di simpulkan bahwa

keterampilan adalah suatu kemahiran yang dimiliki seseorang untuk menyelesaikan

tugas-tugas atau pekerjaannya dengan cekatan yang baik dalam penguasaan materi

yang diberikan untuk menyelesaikan segala jenis tugas atau pekerjaannya.

Adanya tahap pelaksanaan merupakan salah satu bagian yang terpenting

dalam pemberdayaan ekonomi keluarga. Maksud pelaksanaan pemberdayaan di

wilayah Kampung Baru Kebon Jeruk Jakarta Barat disini yaitu berupa produksi tahap

finishing jeans.

Hasil pengamatan yang penulis temui di sini yaitu dengan di dapati adanya

anggota pekerja finishing yang merasa terbantu dalam perekonomian keluarganya,

sebagai contoh adalah ibu desi dan susi.

Ibu desi dan susi adalah ibu rumah tangga yang memang bertugas hanya

mengurus rumah tangga, akan tetapi setelah ibu desi dan susi memutuskan untuk

ingin bekerja pada konveksi untuk tahap finishing kini mereka mempunyai kegiatan

yang menghasilkan untuk ekonomi keluarga serta membuat mereka menjadi lebih

mandiri.

Pekerjaan finishing jeans yang dikerjakan ibu desi dan susi adalah yang paling

banyak untuk bisa diselesaikan pada finishing jeans, ketika saya mewawancarai

mereke bahwa ibu desi dan susi bisa menyelesaikan pekerjaan finishing dalam

seminggu 16 kodi celana jeans dan menerima upah 320 ribu rupiah. Itu juga kalo lagi

ngerjain banyak, ujarnya.

67 A. Samana, Sistem Pengajaran Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional Dan Pertimbangan

Metodelogisnya, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1992), hlm. 111.

Page 57: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

Bedasarkan wawancara peneliti dengan ibu desi dan susi, bahwa diantara para

pekerja finishing jeans dengan ibu-ibu rumah tangga yang lain, ibu desi dan susi

mendapatkan hasil yang paling besar diantara para ibu rumah tangga yang lainnya,

menurut peneliti dengan adanya pekerjaan ini dapat meningkatkan taraf ekonomi

keluarga ibu desi dan susi itu sendiri serta memberikan kemampuan dan kemandirian

pada para ibu rumah tangga yang memang berinisiatif untuk bekerja pada tahap

finishing jeans.

C. Produktivitas Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Melalui Konveksi

Jeans.

Produktivitas dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu industry

atau UKM dalam menghasilkan barang atau jasa. Sehingga semakin tinggi

perbandingannya, berarti semakin tinggi produk yang dihasilkan. Ukuran-ukuran

produktivitas bisa bervariasi, tergantung pada aspek-aspek output dan input yang

digunakan sebagai agregat dasar misalnya: indeks produktivitas, produktivitas

langsung, produktivitas biaya total, produktivitas energy, produktivitas bahan mentah

dan lain-lain.68

Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai

perbandingan antara luaran (output) dengan memasukan (input). Menurut Herjanto,

produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber

daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal.69

68 Budiwati, S.I, Aplikasi Model Prilaku Pada Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Industri,

(Institut Pertanian Bogor : 2007) 69 Herjanto, E, Manajemen Oprasi, (Jakarta: 2007).

Page 58: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

“iseng-iseng aja ngisi waktu luang, lumayan duitnya buat jajan”.70

Hal ini berkaitan dengan para ibu rumah tangga di wilayah ini tepatnya di

Kampung Baru yang dimana para ibu rumah tangga memanfaatkan peluang untuk

mencapai hasil yang diingkan.

Kebutuhan yang telah terpenuhi sebagai akibat dari bekerja tahap finishing

jeans ini adalah ekonomi keluarga dan kemandirian. Terpenuhi di sini bukan berarti

terpenuhi secara menyeluruh semua yang diinginkan tetapi setidaknya hasil

produktivitas yang mereka kerjakan bisa memenuhi dan meningkatkan perekonomian

.dalam keluarga.

Berdasarkan penelitian yang peneliti temukan dipalangan sini dapat diketahui

bahwa pekerja finshing yang memang dilakukan para ibu rumah tangga ini tingkat

ekonominya lumayan, walaupun semua para ibu rumah tangga yang bekerja

dikatakan belum dapat memenuhi kebutuhan yang bersifat tersier. Suami mereka

memang rata-rata bekerja dan ada juga yang menjanda dan seorang diri sebagai

pekerja untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya.

Pada tahap finishing jeans ini memang dilakukan oleh parah ibu rumah

tangga, keterangan ini sesuai dengan apa yang mereka katakana ketika diwawancarai.

Bedasarkan observasi lapangan, menurut pandangan dan analisa saya para pekerja

finishing jeans di konveksi yang dikerjakan oleh para ibu rumah tangga bukan

tergolong orang-orang miskin, karena kalau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

mereka masih bisa mencukupinya dengan gaji suami dan gaji dari pekerjaan

finishing.

70 Wawancara pribadi dengan ibu Eka sebagai pekerja finishing jeans.

Page 59: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

Dalam mengenai kebutuhan ekonominya, para ibu rumah tangga yang bekerja

pada tahap finishing jeans merasa senang dengan adanya produksi konveksi jeans

karena menurut para ibu rumah tangga lumayan untuk tambah-tambahan kebutuhan

misalnya untuk uang jajan anak, untuk membeli makanan pokok atau kebutuhan

lainnya. Dengan inisiatif para ibu rumah tangga yang ingin bekerja di konveksi jeans

tahap finishing ini juga setidaknya cukup membantu mereka untuk mengatasi masalah

social dan ekonominya.

Di sisi lain ketika para ibu rumah tangga menyelesaikan finishing jeans juga

dapat mengisi kekosongan yang mereka punya karena pada dasarnya mereka hanya

sebagai ibu rumah tangga yang memang memiliki waktu kosong yang cukup banyak

dan akan sayang-sayang jika tidak dimanfaatkan sebagai mana mestinya. Maka dari

itu ketika mengisi kekosongannya para ibu rumah tangga banyak yang berinisiatif

untuk melakukan pekerjaan ini, karena pekerjaan ini pun tidak mengikat dan

pengerjaan di lakukan dirumah masing-masing.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan produktivitas pekerjaan finishing ini

rata-rata untuk mengisi kekosongan mereka serta iseng-iseng untuk tambahan

ekonomi keluarga dan yang benar-benar mengandalkan pekerjaan ini untuk

ekonominya hanya 3 orang. Di sini peneliti juga bisa simpulkan bahwa mereka semua

sudah cukup berdaya dan setidaknya dapat membebaskan mereka dari kemiskinan

dan keterbelakangan untuk menuju kehidupan yang lebih baik.

D. Dampak Ekonomi Keluarga Setelah Bekerja Di Konveksi Jeans

keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan kehidupan dalam sehari-

hari. Dimana kehidupan sehari-hari dalam keluarga harus terpenuhi kebutuhan

Page 60: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

pokoknya, misalnya makan, pakaian, kesehatan, dan lainnya. Ekonomi ini sendiri

berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomia. Kata oikonomia itu sendiri terdiri atas

dua kata, yakni oikos yang artinya rumah tangga dan nomos yang artinya aturan.

Dengan demikian, ekonomi memliki arti mengatur rumah tangga. Dalam bahasa

inggris ia disebut economi.71

bantuin suami aja buat kebutuhan keluarga.72

Maksudnya adalah dalam setiap berumah tangga memang perlu adanya aturan

untuk mengatur kehidupan di dalam rumah tangga yang bertujuan untuk penghematan

dalam keuangan agar tidak terjadinya pemborosan serta menjaga agar di dalam rumah

tangga selalu sejahtera.

Pengertian secara terminologi dikatakan bahwa ekonomi adalah pengetahuan

tentang pristiwa dan persoalan yang berkaitan dengan upaya manusia secara

perseorangan dan kelompok dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas yang

dihadapkan pada sumber yang terbatas.73

Pengertian lain dikemukakan oleh Anshori. Dimana ia mengartikan ekonomi

adalah kegiatan manusia dan kegiatan masyarakat untuk mempergunakan unsure-

unsur produksi seperti kekayaan alam, modal, tenaga kerja dan skill dengan sebaik-

baiknya guna memenuhi berbagai macam kebutuhan.74 Dengan demikian, dapat

dijelaskan bahwa kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia entah itu perorangan

71 Murasa Sarkaniputra, Pengantar Ekonomi Islam, Bahan Pengajaran Ekonomi Dan Perbankan

Syariah di IAIN Syahid Jakarta, 1999, hlm 5. 72 Wawancara pribadi dengan ibu Desi sebagai pekerja finishing jeans. 73 Ahmad Muhammad Al-Assal Dan Fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem Prinsip Dan Tujuan Ekonomi

Islam, (Bandung: Cv Pustaka Setia, 1999), Cet. Ke 1, hlm. 143. 74 Endang Syarifudin Anshori, Wawasan Islam, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Islam Dan Umatnya,

(Bandung: Cv. Pustaka Peroustakaan Salman Itb, 1983), hlm. 145.

Page 61: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

atau kelompok dalam memenuhi kebutuhannya dapat menggunakan unsur-unsur

produksi seperti terbentuknya skill dan semangatnya dalam bekerja.

Sedangkan para ahli ekonomi islam mendefinisikan ekonomi sebagai sesuatu

yang berkenaan dengan prilaku manusia yang berhubungan dengan kegiatan

mendapatkan uang dan membelanjakannya.75 Sehingga dapat meningkatkan

kesejahteraan.76 Dalam konteks ini, yang di maksud kesejahteraan disini yaitu

manusia yang mau bekerja untuk mendapatkan uang agar tercukupi segala kebutuhan

hidupnya.

Dari berbagai penjelasan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelari tentang bagaimana cara manusia

entah itu secara individu maupun kelompok untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

dengan cara bekerja atau dengan skill yang dimiliki agar mendapatkan uang untuk

kesejahteraan dalam hidup berumah tangga maupun masyarakatnya.

Sedangkan pengertian keluarga adalah kumpulan dari individu-individu yang

satu sama lain terikat oleh sistem kekeluargaan. Dimana pilar utama keluarga adalah

suami istri atau ayah dan ibu dan berkembang menjadi sebuah keluarga besar yang

memiliki ikatan emosional yang alami, saling ketergantungan dan saling

membutuhkan satu sama lain di dalam keluarga yang merupakan unit terkecil dalam

masyarakat.77

75 Fuad Muhammad Fachrudin, Ekonomi Islam, (Jakarta: Penerbit Mutiara, 1982),

hlm. 75. 76 M. Abdul Manan, Teori Dan Praktek Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995),

hlm.23. 77 Ahmad Mubarok, Psikologi Keluarga Dari Keluarga Sakinah Hingga Keluarga Bangsa, (Jakarta:

Bina Rena Pariwara, 2005), Cet ke 1. Hlm. 2.

Page 62: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

Jadi ekonomi keluarga sendiri bisa diartikan sebagai suatu kajian tentang

upaya keluarga dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya melalui aktivitas-

aktivitas kerja yang memang dilakukan sebuah keluarga dengan saling

ketergantungan dan saling membutuhkan satu sama lain serta membuat aturan-aturan

didalamnya agar terjadinya keharmonisan, kerukunan, kenyamanan dan kesejahteraan

keluaga dalam berumah tangga.

Pembahasan selanjutnya setelah memahami apa itu ekonomi keluarga seperti

yang telah diutarakan diatas peneliti akan membahas dampaknya. Menurut peneliti

dampak ekonomi keluarga yang di rasakan para ibu rumah tangga yang bekerja di

konveksi wilayah Kampung Baru pada tahap finishing jeans ini, terbilang sedikit

yang benar-benar merasakan dampaknya.

Dari beberapa orang informan yang merasakan dampaknya yaitu hanya ibu

desi, susi, dan siti karena rata-rata disini para ibu rumah tangga yang lain bekerja

untuk mengisi kekosongannya serta iseng-iseng dan juga untuk menambah ekonomi

keluarga, menambah ekonomi keluarga disini terbilang lumayan terbantu dengan

jawaban dari para informan walaupun pekerjaan ini bukan menjadi andalan satu-

satunya dalam sebuah keluarga, karena yang mengandalkan dan merasakan

dampaknya hanya ibu desi, susi dan siti sebagai kebutuhan ekonomi keluarganya.

Bedasarkan hasil obeservasi dan wawancara dari 8 orang ibu rumah tangga

dari 10 orang sebagai pekerja finishing jeans, serta untuk mengetahui sejauh mana

respon dari para ibu rumah tangga yang bekerja di tahap finishing jeans, maka

terlebih dahulu responden diberikan pertanyaan-pertanyaan pedoman wawancara

Page 63: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

yang ada di lampiran mengenai hasil setelah bekerja di konveksi tahap finishing ini,

yang dapat dilihat pada diagram dan tabel dibawah ini:

Dari diagram diatas, dari 10 orang anggota tetap, dengan menggunakan

metode purposive sampling peneliti mengambil sampel sebanyak 8 orang anggota

finishing jeans. 37.5 % responden menjawab dalam peningkatan ekonomi

keluarganya sangat terbantu, 62.5 % responden menjawab dalam peningkatan

ekonomi keluarganya cukup terbantu.

Responden yang menjawab mereka sangat terbantu dengan adanya pekerjaan

finishing ini, karena mereka menyadari pendapatan suami tak menentu karena disini

pekerjaan suami ada yang hanya sebagai tukang jahit, go-jek, dan satu lagi responden

menjawab sangat terbantu karena dia menjanda suaminya telah meninggal. Mereka

sangat terbantu karena mereka tau kehidupan di Jakarta apa-apa serba mahal, belum

lagi biaya anak sekolah, keperluan rumah tangga dan harus membayar kontrakan

37%

63%

Keterangan Jawaban Informan

Sangat Terbantu Cukup Terbantu

Page 64: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

disetiap bulannya. Maka dari itu mereka saling gotong royong dengan suami untuk

memenuhi seluruh kebutuhan kehidupan ekonomi keluarganya.

Sedangkan responden yang menjawab cukup terbantu karena mereka merasa

pendapatan suami adalah pendapatan utama mereka dalam kebutuhan ekonomi

keluarga, mereka juga mengerjakan pekerjaan ini hanya untuk iseng-iseng mengisi

kekosongan waktu luangnnya dan juga hanya untuk sekedar tambahan belanjaan

ekonomi keluarga dan tambahan uang jajan anak. Maka dapat diketahui juga dari

keterangan diagram diatas, pekerja finishing yang dilakukan oleh para ibu rumah

tangga ini ada yang memang sangat terbantu, cukup terbantu untuk meningkatkan

taraf kehidupan ekonomi keluarganya.

Dapat disimpulkan dari tahap-tahap di atas yaitu segala sesuatu yang terjadi di

konveksi mulai dari pembuatan awal segala macam serta jenis jeans apa yang ingin

diproduksi hingga finishing jeans yang dibuat tidak melibatkan para pekerja dalam

perencanaannya. Segala sesuatu dalam pembuatan jeans hanya pemiliknya saja yang

merencanakan segalanya, entah itu mempersiapkan segala jenis bahan pembuatan

jeans, model jeans dan permodalan yang ada di dalam konveksi jeans. Mereka yang

bekerja tidak di ikut sertakan dalam perencanaan, karena tugas mereka hanya

membuat celana jeans untuk di jual dipasar.

Dampak yang dirasakan para ibu rumah tangga yang berinisiatif bekerja

ditempat ini juga bervariasi, ada yang memang sangat terbantu dan ada juga yang

cukup terbantu. Walaupun ada beberapa orang yang mengatakan pekerjaan ini hanya

sebagai iseng-iseng dan mengisi kekosongan waktu akan tetapi secara tidak langsung

pekerjaan ini memandirikan mereka serta membantu perekonomian keluarga mereka.

Page 65: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

Pengeluaran serta Pendapatan Ekonomi Narasumber :

Pengeluaran dan Pendapatan Ekonomi Keluarga Ibu Dewi selama satu bulan :

No Pengeluaran Nominal Pendapatan Nominal

1. Makanan

dalam sehari

Rp 70.000

x28

Usaha

suami

Rp 3.000.000

2. Listrik Rp 250.000 Bekerja di

konveksi

Rp 100.000

x4

3. Spp anak Rp 200.000

4. Kreditan

motor

Rp 500.000

5. Lipstik Rp 20.000

6. Bedak Rp 25.000

7. Jajan anak Rp 10.000

x20

8. Pulsa Rp 40.000

9. Sabun,sampo,

odol

Rp.16.000

Jumlah Rp 3.206.000 Rp 3.400.000

Page 66: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

Pengeluaran dan Pendapatan Ekonomi keluarga Ibu Desi selama satu bulan.

No Pengeluaran Nominal Pendapatan Nominal

1. Makanan

dalam sehari

Rp 50.000 x28 Pekerjaan

suami

Rp 600.000

x4

2. Listrik Rp 300.000 Bekerja di

konveksi

Rp 320.000

x4

3. Spp anak Gratis

4. Kontrakan Rp 1.000.000

5. Lipstik Rp 25.000

6. Bedak Rp 25.000

7. Jajan anak Rp 5.000 x20

8. Pulsa Rp 50.000

9. Sabun,

sampo, odol

Rp 20.000

Jumlah Rp 2.915.000 Rp 3.680.000

Pengeluaran dan Pendapatan Ekonomi keluarga Ibu Eka selama satu bulan.

No Pengeluaran Nominal Pendapatan Nominal

1. Makanan Rp 80.000 x28 Pekerjaan Rp 4.000.000

Page 67: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

dalam sehari suami

2. Listrik Rp 200.000 Bekerja di

konveksi

Rp 80.000 x4

3. Spp anak Gratis

4. Kontrakan Rp 1.000.000

5. Lipstik Rp 20.000

6. Bedak Rp 30.000

7. Jajan anak Rp 5.000 +

10.000 x20

8. Pulsa Rp 50.000

9. Sabun,

sampo, odol

Rp 15.000

Jumlah Rp 3.855.000 Rp 4.320.000

Pengeluaran dan Pendapatan Ekonomi keluarga Ibu Tina selama satu bulan.

No Pengeluaran Nominal Pendapatan Nominal

1. Makanan

dalam sehari

Rp 70.000 x28 Pekerjaan

suami

Rp 3.200.000

Page 68: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

2. Listrik Rp 300.000 Bekerja di

konveksi

Rp 50.000 x4

3. Spp anak Gratis

4. Pulsa Rp 70.000

5. Lipstik Rp 25.000

6. Bedak Rp 35.000

7. Jajan anak Rp 10.000 +

10.000 x20

8. Sabun,

sampo, odol

Rp 20.000

Jumlah Rp 2.810.000 Rp 3.400.000

Pengeluaran dan Pendapatan Ekonomi keluarga Ibu Siti selama satu bulan.

No Pengeluaran Nominal Pendapatan Nominal

1. Makanan

dalam sehari

Rp 60.000 x28 Pekerjaan

Anak

Rp 3.300.000

2. Listrik Rp 200.000 Bekerja di Rp 125.000

Page 69: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

konveksi x4

3. Spp anak Gratis

4. Kontrakan Rp 1.000.000

5. Lipstik Rp 15.000

6. Bedak Rp 20.000

7. Jajan anak Rp 15.000 +

10.000 x20

8. Pulsa Rp 50.000

9. Sabun,

sampo, odol

Rp 25.000

Jumlah Rp 3.490.000 Rp 3.800.000

Pengeluaran dan Pendapatan Ekonomi keluarga Ibu Yanti selama satu bulan.

No Pengeluaran Nominal Pendapatan Nominal

1. Makanan

dalam sehari

Rp 50.000 x28 Pekerjaan

suami

Rp 2.500.000

2. Listrik Rp 200.000 Bekerja di

konveksi

Rp 50.000 x4

Page 70: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

3. Spp anak Rp 200.000

4. Pulsa Rp 50.000

5. Lipstik Rp 15.000

6. Bedak Rp 20.000

7. Jajan anak Rp 10.000 x20

8. Sabun,

sampo, odol

Rp 20.000

Jumlah Rp 2.105.000 Rp 2.700.000

engeluaran dan Pendapatan Ekonomi keluarga Ibu Dina selama satu bulan.

No Pengeluaran Nominal Pendapatan Nominal

1. Makanan

dalam sehari

Rp 80.000 x28 Pekerjaan

suami

Rp 3.000.000

2. Listrik Rp 250.000 Bekerja di

konveksi

Rp 60.000 x4

3. Spp anak Gratis

4. Pulsa Rp 50.000

5. Lipstik Rp 20.000

Page 71: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

6. Bedak Rp 30.000

7. Jajan anak Rp 5.000 +

10.000 +

10.000 x20

8. Sabun,

sampo, odol

Rp 20.000

Jumlah Rp 3.110.000 Rp 3.240.000

Pengeluaran dan Pendapatan Ekonomi keluarga Ibu Susi selama satu bulan.

No Pengeluaran Nominal Pendapatan Nominal

1. Makanan

dalam sehari

Rp 70.000 x28 Pekerjaan

suami

Rp 100.000

x28

2. Listrik Rp 200.000 Bekerja di

konveksi

Rp 320.000

x4

3. Spp anak Gratis

4. Kontrakan Rp 1.000.000

5. Lipstik Rp 20.000

6. Bedak Rp 35.000

Page 72: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

7. Jajan anak Rp 10.000 x20

8. Pulsa Rp 25.000

9. Sabun,

sampo, odol

Rp 25.000

Jumlah Rp 3.455.000 Rp 4.080.000

Page 73: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan cara mengumpulkan data melalui

observasi dan wawancara kepada para informan yang bekerja di konveksi jeans

wilayah Kampung Baru Kebon Jeruk Jakarta Barat. Maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Proses pemberdayaan yang dilakukan pemilik konveksi di wilayah Kampung Baru

yaitu berupa pelatihan dan keterampilan pada kegiatan finishing jeans kepada para

ibu rumah tangga. Pelatihan dan keterampilan yang mereka punya kini setidaknya

dapat membebaskan mereka dari kemiskinan dan keterbelakangan untuk menuju

kehidupan yang lebih baik, serta membantu suami mencari nafkah untuk

tambahan ekonomi keluarga didalam kehidupan sehari-hari dan mengisi waktu

luang para ibu rumah tangga.

2. Dampak yang di rasakan ibu rumah tangga setelah bekerja di konveksi jeans ini

bervariasi, ada yang memang merasakan berdampak besar untuk membantu suami

mencari uang untuk segala keperluan kebutuhan keluarga seperti membantu

membayar kontrakan, sekolah anak atau lainnya dan ada juga yang berdampak

dasar. Maksud berdampak dasar disini seperti hanya untuk tambahan belanja atau

uang jajan anak.

Page 74: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

B. Saran

Hendaknya pemilik konveksi menyiapkan wadah untuk pekerja finishing

seperti halnya pemilik menyiapkan wadah untuk penjahit jeans, agar pada tahap

pengerjaan finishing tidak di bawa kerumah masing-masing karena bahan jeans

kurang baik untuk kesehatan keluarga.

Untuk para pekerja konveksi jeans, tidak hanya terus-menerus menjadi pekerja

konveksi jeans, akan tetapi juga ikut mencoba memulai memproduksi apa yang

memang mereka bisa lakukan setelah bekerja di konveksi. Karena tidak ada salahnya

jika mencoba untuk memulai membuka usaha seperti ini, walaupun langkah awal

hanya memproduksi dalam jumlah yang tidak besar, tetapi kemungkinan bisa

berkembang dan berkelanjutan serta membuka lapangan pekerjaan sendiri.

Page 75: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Mubarok, Psikologi Keluarga Dari Keluarga Sakinah Hingga Keluarga Bangsa,

(Jakarta: Bina Rena Pariwara, 2005), Cet ke 1.

Anselm Strausss & Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2009), cet. III.

Ahmad Muhammad Al-Assal Dan Fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem Prinsip Dan Tujuan

Ekonomi Islam, (Bandung: Cv Pustaka Setia, 1999), Cet. Ke 1.

Alma, Kewirausahaan, (Bandung: ALFABETA, 2005), Cet. 9.

A. Samana, Sistem Pengajaran Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional Dan

Pertimbangan Metodelogisnya, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1992).

Ari Sunarijati, dkk, Perempuan yang Menuntun: Sebuah Perjalanan Inspirasi dan Kreasi,

(Bandung: Ashoka Indonesia, 2000), Cet, ke-1.

Budiwati, S.I, Aplikasi Model Prilaku Pada Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja

Industri, (Institut Pertanian Bogor : 2007).

Djuju Sudjana, Dalam Jalaludin Rahmat, (Ed), Keluarga Muslim Dalam Masyarakat

Modern. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990).

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua,

(Jakarta: Balai Pustaka, 1996).

Diana, Perencanaan Sosial Negara Berkembang, (Yogyakarta, Gajah Mada University

Press: 1991).

Edi Suharto, Pekerja Sosial di Dunia Industri Memperkuat Tanggung Jawab Sosial

Perusahaa, (Jakarta: Rafika Aditama, 2007).

Endang Syarifudin Anshori, Wawasan Islam, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Islam Dan

Umatnya, (Bandung: Cv. Pustaka Peroustakaan Salman Itb, 1983).

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, Persada,

2012), cet. III.

Page 76: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

Edi Suharto, Membangun Rakyat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: Refika Aditama,

2005).

Fuad Muhammad Fachrudin, Ekonomi Islam, (Jakarta: Penerbit Mutiara, 1982),

Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012),

cet. III.

Herjanto, E, Manajemen Oprasi, (Jakarta: 2007).

Isbandi Rukminto Adi. Pemikiran Pemikiran Dalam Pembangunan Kesejahteraan Social,

(Jakarta: UI press 2011).

Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2003).

J. Goode, William, Sosiologi Keluarga, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995).

Kris Budiman, Feminografi, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1999).

Lexy. J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Rosda Karya, 2002).

Murasa Sarkaniputra, Pengantar Ekonomi Islam, Bahan Pengajaran Ekonomi Dan

Perbankan Syariah di IAIN Syahid Jakarta, 1999.

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Jakarta: Erlangga, 2009).

Marjuki Dan Umi Ratih Santoso, Indikator Ketahanan Sosial Keluarga, (Jakarta:

Departemen Sosial RI, 2006).

M. Abdul Manan, Teori Dan Praktek Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf,

1995).

Muhammad Nurseha, Evaluasi Program Pemberdayaan Ekonomi Komunitas Proklamasi

Yayasan Nuraini Dunia Di Kelurahan Pengangsaan Menteng Jakarta Pusat,

(Jakarta: 2009).

Moeljarto, Politik Pembangunan, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1995).

Mar’at, Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurnya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1981.

Nanih Dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam Dari Ideologi, Strategi

Sampai Tradisi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001) cet. 1.

Page 77: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

Pusat Pengkajian Dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2008).

Pius A Partanto dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994).

Soetomo, Kamus Bahasa Indonesia Menunjang Persatuan Dan Kesatuan, (Bandung: PT

Refika Aditama, 2005).

Syarif Makmur, Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Dan Efektivitas Organisasi: Kajian

Penyelenggaraan Pemerintas Desa. (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2008).

Skripsi Amelia, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Keterampilan Teknisi

Handphone Di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, jurusan PMI tahun 2009.

T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: Bpfe, 1997).

Ulfatmi, Keluarga Sakinah Dalam Perspektif Islam. (Jakarta: Kementrian Agama, 2012)

Cetakan Pertama.

Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan (Bandung;

Refika Aditama, 2012).

INTERNET

Http: //Setkab.Go.Id/bps-per-September-2016-jumlah-penduduk-miskin-Indonesia.

Http:// Kumpulan Materi Kuliah. Blogspot. Co. Id/2015/01/ Analisis Data Penelitian Model

Miles_3.

Http://Www.GaleriPustaka.Com/2013/03/Rumah-Tangga-Keluarga-Sebagai-Pelaku.Html.

Page 78: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

DOKUMENTASI

Page 79: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36933...Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar konveksi jeans.

DOKUMENTASI