Pembentukan Pemerintahan Indonesia

41
PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN INDONESIA

Transcript of Pembentukan Pemerintahan Indonesia

Page 1: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN INDONESIA

Page 2: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

Suasana Sidang PPKI

Page 3: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

1. Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945

Kegiatan Rapat PPKI Tanggal 18 Agustus 1945 Secara garis besarnya, kegiatan rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945 dibagi ke dalam dua tahap, yaitu: Tahap Sebelum Rapat PPKI Pada tahap ini diadakan rapat kecil yang terdiri dari Drs. Mohammad Hatta, Ki Bagus Hadikusumo. Wahid Hasyim. Mr. Kasman Singadimejo, dan Teuku Moh. Hasan. Mereka mengadakan rapat pendahuluan dan menghasilkan kesepakatan mengubah kalimat "Ketuhanan, dengan I:ewaj iban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" menjadi "Ketuhanan Yang Mahaesa". Dengan perubahan tersebut, maka seluruh hukum Undang-undang Dasar dapat diterima oleh daerah-daerah Indonesia yang tidak beragama Islam, misalnya daerah daerah vang diduduki Kaigun. Menurut Drs. Muh. Hatta, adanya perubahan itu memberikan tanda bahwa para pemimpin bangsa pada waktu itu lebih mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.

Page 4: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

Suasana Sidang PPKI

Page 5: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

A. Pembahasan dan Pengesahan UUD 1945

Rapat Utanta PPKI Rapat ini dipimpin oleh In Soekarno dan Muh. Hatta. Dalam rapat ini diputuskan tiga keputusan penting, yakni: 1) Menetapkan dan merigesahkan UUD 1945 setelah mengalami perubahan di sana-sini. Dalam UUD tercantum dasar negara. Dengan demikian PPKI pun telah menetapkan dasar negara RI yang baru diproklamasikan sehari sebelumnya; 2) Memilih dan mengangkat Ir. Soekarno dan Drs. Muh. Hatta, masing-masing sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia; 3) Wembentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang berfungsi membantu presiden dan wakil presiden sebelum lembaga-lembaga negara yang diharapkan UUD 1945 terbentuk secara resmi.

Page 6: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

Perubahan UUD dalam rapat PPKI Tanggal 18 Agustus 1945

1. Perubahan pada pembukaan UUD 1945a. Perubahan “Mukadimah” diganti dengan “pembukaan”.b. Dalam piagam jakarta, anak kalimat “atas berkat Rahmat Allah “, diganti dengan “atas Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa”.c. alenia keempat, pada kalimat “ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi “ketuhanan yang maha esa.

Page 7: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

2. Perubahan terhadap Batang Tubuh a. pasal 4(1) berbunyi republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan.b. pasal 4(2) dua orang wakil presiden “diganti dengan” seorang wakil presiden.c. pasal 6(1) yg semula terdapat kalimat “beragama islam dihapuskan.d. kata ‘’mengabdi’’ pada pasal 9 diganti dengan “berbakti”.

Page 8: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

B. Pengangkatan presiden dan wakil presiden

Presiden dan Wakil Presiden Indonesia (secara bersama-sama disebut lembaga kepresidenan Indonesia) memiliki sejarah yang hampir sama tuanya dengan sejarah Indonesia. Dikatakan hampir sama sebab pada saat, bangsa Indonesia belum memiliki pemerintahan. Barulah sehari kemudian,Indonesia memiliki konstitusi yang menjadi dasar untuk mengatur pemerintahan (|UUD 1945)dan lembaga kepresidenan yang memimpin seluruh bangsa. Dari titik inilah perjalanan lembaga kepresidenan yang bersejarah dimulai.

Page 9: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

C. Pembentukan Komite Nasional

Komite Nasional Indonesia Pusat (sering disingkat dengan KNIP) dibentuk berdasarkan Pasal IV, Aturan Peralihan, Undang-Undang Dasar 1945 dan dilantik serta mulai bertugas sejak tanggal 29 Agustus 1945 sampai dengan Februari 1950.[1]

KNIP merupakan Badan Pembantu Presiden, yang keanggotaannya terdiri dari pemuka-pemuka masyarakat dari berbagai golongan dan daerah-daerah termasuk mantan Anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.[2]

KNIP ini diakui sebagai cikal bakal badan legislatif di Indonesia, sehingga tanggal pembentukannya diresmikan menjadi Hari Jadi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.[1

Page 10: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

a. Pembagian Wilayah Indonesia

• a) Jawa Barat : Sutarjo Kartohadikusuma• b) Jawa Tengah : R. P Suroso• c) Jawa Timur : Suryo• d) Borneo : Ir. Mohamad Noor• e) Sulawesi : Dr. Sam Ratulangi• f) Maluku : Mr. Latuhary• g) Sunda Kecil : Mr. Ketut Pudja• h) sumatra : Mr. T Mohamad Hasan

Page 11: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

Peta Pembagian Wilayah Indonesia

Page 12: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

3. Sidang PPKI Tanggal 22 Agustus 1945

Page 13: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

PNI Sebagai Partai Tunggal

Page 14: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

a. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat

• PPKI memutuskan untuk membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat atau yang disingkat KNPI, dan kemudian perundingan-perundingan dimulai untuk menentukan keanggotaannya. Dan pada tanggal 27 Agustus 1945 suatu daftar akhir dicapai melalui musyawarah "tak resmi" oleh Sukarno, Hatta dan sejumlah pimpinan partai dan organisasi politik sebelum perang dan orang-orang yang menonjol selama zaman Jepang.

Daftar lengkap berjumlah 137 anggota kemudian diumukan oleh Sukarno, dan pada hari itu juga PPKI lenyap ke dalam KNIP yang baru dibentuk. Dua politisi yang terkenal sebelum Jepang masuk Indonesia dan tidak terlibat dengan pemerintahan Jepang yaitu Sjahrir dan Amir Sjarifuddin, masuk juga sebagai anggota KNIP.

Anggota KNIP dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945 oleh Presiden Sukarno di gedung Kebudayaan (sebelumnya bernama gedung Komedi dan sekarang gedung Kesenian). Dalam sidang KNIP pada malam harinya telah terpilih Kasman Singodimedjo sebagai ketua, Sutardjo Kartohadikusumo sebagai wakil ketua I, J.Latuharhary sebagai wakil ketua II dan Adam Malik sebagai wakil ketua III.

Page 15: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

b. Pembentukan Partai Nasional Indonesia

• Tujuan PNI adalah untuk mencapai Indonesia Merdeka, sedangkan tiga asasnya yakni berdiri di atas kaki sendiri, non kooperasi, dan Marhaenisme

PNI berkembang dengan pesat. Terlebih lagi disertai dengan propaganda-propaganda yang bertema antara lain : karakter yang buruk dari penjajah, konflik pengusaha dengan petani, front sawo matang, melawan front putih, menghilangkan ketergantungan dan menegakkan kemandirian, dan perlu pembentukan negara dalam negara.

Dewan Rakyat (15 Mei 1928) memandang perlu memberi peringatan kepada pemimpin PNI. Akan tetapi, para pemimpin PNI tidak menghiraukan peringatan itu. Pada bulan Juli 1929, pemerintah memberikan peringatan kedua dan pada akhir tahun 1929 tersiar kabar yang bersifat provokasi, bahwa PNI akan mengadakan pemberontakan pada awal tahun 1930.

Page 16: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

• Pada tanggal 24 Desember 1929, Ir. Soekarno ditangkap sepulang dari menghadiri Kongres PPKI di Surabaya (pada waktu itu, ia masih ada di Yogyakarta). Perkara Ir. Soekarno dan kawan-kawannya baru sembilan bulan kemudian diajukan ke Pengadilan Landraad Bandung.

Pada tanggal 22 Desember 1930 hakim memberi hukuman Ir. Soekarno 4 tahun penjara, Gatot Mangkupraja 2 tahun, Maksud 1 tahun 8 bulan dan Supriadinata 1 tahun 3 bulan.

Pengadilan menjatuhkan hukuman kepada pemimpin PNI berdasarkan pasal 153 dan 169 KUHP.

Page 17: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

c. Pembentukan Badan Keaamanan Rakyat

• Pembentukan BKR dan bukan tentara di maksudkan oleh para pemimpin pada waktu itu untuk tidak membangkitkan permusuhan dari kekuatan-kekuatan yang pada waktu itu ada di Indonesia. Ke dalam BKR itulah terhimpun bekas anggota-anggota Peta, Heiho, Keisatsutai (Polisi), seinendan, Keibodan, dan lain-lain. Besama dengan itu di bentuk pula BKR-Laut.

Page 18: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

4. Perubahan Otoritas KNIP Dan Lembaga Ke Presidenan

Page 19: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

Kabinet Pertama RI

Page 20: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

a. Kabinet Presidensial Pertama

• Kabinet Presidensial adalah kabinet pertama yang dibentuk di Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus1945. Kabinet pertama ini hanya bersifat formal saja dan belum bisa melaksanakan roda pembangunan dan pemerintahan.

• Nama kabinet pertama ini yang juga sering dieja Kabinet Presidentiil. Dinamakan demikian karena setelah merdeka, Indonesia menerapkan sistem presidensial di mana presiden berfungsi sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.

Page 21: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

Anggota Kabinet Presiden Pertama

1. Perdana Mentri

Ir. Soekarno

Page 22: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

• Mentri KeuanganMr. A.A Maramis

Page 23: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

• Mentri NegaraR. Ooto Iskandardinata

Page 24: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

• Mentri NegaraMr. R.M Sartono

Page 25: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

• Mentri KehakimanProf. Dr. Soepomo, S.H

Page 26: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

• Mentri NegaraDr. M. Amir

Page 27: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

• Mentri PerhubunganR. AbikusnoCokrosuyoso

Page 28: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

• Mentri SosialMr. Iwa Kusumasumantri

Page 29: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

• Mentri NegaraK. H WachidHasjim

Page 30: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

• Mentri Dalam NegeriR. A. A WiranataKusuma

Page 31: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

• Mentri Luar NegeriMr. Ahmad Subardjo

Page 32: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

b. Maklumat Pemerintah No. X Tanggal 16 Oktober 1945

• Sebagai Wakil Presiden, Mohammad Hatta menunjukkan peran yang sangat besar dalam pengambilan keputusan dengan mengeluarkan beberapa produk hukum. Beberapa produk hukum yang pernah dikeluarkan oleh Mohammad Hatta, antara lain Maklumat Wakil Presiden No.X tanggal 16 Oktober 1945 yang menyatakan bahwa Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebelum terbentuk Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat diserahi kekuasaan eksekutif, yang sehari-hari dilakukan oleh Badan Pekerja KNIP.

Page 33: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

Suasana Dalam Sidang KNIP

Page 34: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

C. Maklumat Pemerintah Tanggal 3 November 1945

• Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945 tentang anjuran kepada rakyat untuk membentuk partai-partai politik, yang isinya berbunyi sebagai berikut:

• Berhubung dengan usul Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat kepada Pemerintah, supaya diberikan kesempatan kepada rakyat seluas-luasnya untuk mendirikan partai-partai politik, dengan restriksi bahwa partai-partai politik itu hendaknya memperkuat perjuangan kita mempertahankan kemerdekaan dan menjamin keamanan masyarakat, Pemerintah menegaskan pendiriannya yang telah diambil beberapa waktu yang lalu, bahwa:

• 1. Pemerintah menyukai timbulnya partai-partai politik karena dengan adanya partai-partai itulah dapat dipimpin ke jalan yang teratur segala aliran paham yang ada dalam masyarakat.2. Pemerintah berharap supaya partai-partai politik itu telah tersusun, sebelum dilangsungkannya pemilihan anggota Badan-badan Perwakilan Rakyat pada bulan Januari 1946.

Page 35: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

d. Maklumat Pemerintah Tanggal 14 November 1945

• Tanggal 11 November 1945 BP-KNIP mengeluarkan pengumuman Nomor 5 tentang pertanggungjawaban Materi Kepada Perwakilan Rakyat. Dalam pemikiran saat itu, KNIP diartikan sebagai MPR. Sementara itu, BP-KNIP disamakan dengan DPR. Jika demikian, secara tidak langsung BP-KNIP dengan mengeluarkan Pengumuman Nomor 5 telah meminta peralihan pertanggungjawaban menteri-menteri dan Presiden BP-KNIP Anehnya, Presiden Sukarno menyetujui usul tersebut dan mengeluarkan Maklumat Pemerintah Tanggal 14 November 1945. dengan persetujuan tersebut sistem cabinet presidensial dalam UUD 1945 telah diamandemen menjadi sistem cabinet parlementer. Ini terbukti setelah BP-KNIP mencalonkan Sutan Syahrir sebagai perdana menteri. Akhirnya, cabinet presidensial Sukarno-Hatta jatuh dan digantikan oleh kabinet parlementer dengan Sutan Syahrir sebagai perdana menteri pertama. Kejadian ini adalah awal penyimpangan UUd 1945 dalam Negara Republik Indonesia.

Page 36: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

5. Pembentukan Kekuatan Pertahanan dan Keamanan

Page 37: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

Kasman Singodimedjo. Pimpinan BKR

Page 38: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

a. Pembentukan BKR• pembentukan BKR itu di umumkan daalam pidato presiden malam hari

tanggal 23 agustus 1945. presiden menyerukan supaya para pemuda memasuki BKR sampai datang saatnya mereka di panggil untuk memasuki tentara kebangsaan bila waktunya telah datanga.BKR bertugas menjaga keamanan dan ketertiban umum dibawah koordinasi KNI. sekalipun BKR itu bukan tentara, dalam bulan-bulan pertama sesudah proklamasi, BKR lah yang mempelopori, pendorong, memutar roda revolusi dengan melakukan perebutan kekuasaan dan perebuatan senjata dari tangan jepang.dalam BKR terdapan unsur-unsur laut dan udara. para pemuda bekas kaigun, heiho, serta para pemuda yang bekerja pada objek-objek vital di pelabuhan maupun perusahaan jawatan pelayaranmembentuk BKR laut. sementara itu, para pemuda yang bekerja pada dinas penerbangan jepang seperti rikugun, koku butai, kaigun koku butai, nampo koku kabusiki, membentuk BKR udara

Page 39: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

Kepala Staf Umum TKR Oerip Soemorahardjo

Page 40: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

b. Pembentukan Tentara Nasional• Pembentukan Tentara Nasional Indonesia, sebagaimana telah

disinggung di atas, pembentukan BKR oleh pemerintah banyak ditentang oleh berbagai pihak terutama para pemuda, karena situasi nasional yang begitu gawat RI tidak mempunyai tentara. Maka para pemuda membentuk badan-badan perjuangan yang juga aktif dalam pertahanan negara. Menanggapi situasi yang gawat ini mantan Mayor KNIL Oerip Sumohardjo yang kemudian menjadi arsitek pembentukan TNI pernah mengatakan tidak mungkin mendirikan negara tanpa tentara. Situasi inilah yang melahirkan istilah dalam sejarah TNI yang kemudian dikenal dengan istilah pejuang dan prajurit. Artinya TNI terlahir menjadi pejuang baru kemudian menjadi prajurit.

Page 41: Pembentukan Pemerintahan Indonesia

Pelantikan Kolonel Soedirman