Pembentukan Hukum Islam

9
LOGO OLEH : DRS. H. SALIM D. MASUKA, LC, M.HI PEMBENTUKAN HUKUM ISLAM

description

pembentukan hukum islam

Transcript of Pembentukan Hukum Islam

Page 1: Pembentukan Hukum Islam

LOGO

OLEH : DRS. H. SALIM D. MASUKA, LC, M.HI

PEMBENTUKAN HUKUM ISLAM

Page 2: Pembentukan Hukum Islam

PENGERTIAN SYARI’AT

A. Hanafi MA = Firman pembuat syara’ (Syari’) yang berhubungan dengan perbuatan orang dewasa (Mukallaf), yang mengandung tuntutan, membolehkan sesuatu dan menjadikan sesuatu sebagai adanya yang lainContoh : Tuntutan = Q.S. Al-Baqarah (2) : 183

يأيها الذين أمنوا كتب عليكم الصيام

Membolehkan sesuatu = Q.S. Al-Anfaal : 69فكلوا مما غنمتم حالال طيبا

Menjadikan sesuatu sebagai adanya yang lain = Q.S. Al-Isra :78

أقم الصالة لدلوك الشمس إلى غسق الليل

Page 3: Pembentukan Hukum Islam

PENGERTIAN FIQH

Fiqh ialah suatu ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara’ yang tertentu bagi perbuatan para mukallaf, seperti wajib, haram, mubah, sunnah, makruh, shah, bathal dst.

Contoh :Larangan menyakiti hati orang tua , Q.S. Al-Isra : 23

فال تقل لهما أف وال تنهر هما.......

Boleh menolak perintah orang tua yang tidak sesuai ajaran agama, Q.S. Lukman : 15

......وإن جاهداك على أن تشرك بى ماليس لك به علم فال تطعهما

Page 4: Pembentukan Hukum Islam

PENGERTIAN TASYRI’

Bahasa berarti perkembangan

Sedangkan menurut istilah adalah proses pembentukan undang-undang untuk mengetahui hukum-hukum bagi perbuatan orang mukallaf dan ketentuan-ketentuan hukum serta peristiwa yang terjadi dikalangan mereka.

Tasryri’ Islam ditinjau dari sumbernya terbagi dua :

a. Al-Tasyri’ Al-Ilahy

b. Al-Tasyri’ Al-wadh’iy

Page 5: Pembentukan Hukum Islam

Al-Tasyri’ Al-Ilahy adalah hukum islam yang langsung dibentuk oleh Allah swt. dan rasulnya atau pembentukannya berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah / Hadits dari Nabi saw.

Al-Tasyri’ Al-wadh’iy adalah hukum islam yang dibentuk oleh para mujtahid (orang yang mencurahkan seluruh perhatian dan kepandaiannya untuk mengistimbatkan hukum dari ketetapan Al-Tasyri’ Al-Ilahy (Qur’an & Hadits)

Contoh : إما يبلغن عندك الكبر احدهما أو كلهما فال تقل لهما أف وال تنهر هما

وقل لهما قوال كريماHaram Mengucapkan Kata-kata tidak sopan dan membentak

orang tuaserta mengucapkan kata-kata yang mulia (baik) = Tasyri’ IlahyHaram Memukul Orang Tua = Tasyri’ Wadh’iy

Page 6: Pembentukan Hukum Islam

Tujuan Tasyri’

1. Menjamin kehidupan manusia Dalam membina kehidupan manusia membutuhkan aturan hukum

untuk mengatur kepentingan bersama, menyelaraskan kepentingan pribadi dan kebutuhan orang lain, sehingga tidak saling merugikan satu sama lain.

Q.S Al-Nisa’ (4) : 29

.........يأيها الذين أمنوا ال تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل

2. Membentuk Manusia Berakhlak Mulia Hukum Islam bukan bertujuan hanya mementingkan kewajiban

antar sesama Manusia, tetapi paling utama membentuk pribadi yang berakhlak mulia, menjalin komunikasi dengan khaliqnya disamping komunikasi yang baik dengan makhluknya melalui pelaksanaan kewajiban agama seperti Shalat, Puasa, Zakat, mencintai dan menghormati orang tua, pergaulan suami istri, tetangga, anak yatim, fakir miskin, buruh majikan, dan masyarakat.

Page 7: Pembentukan Hukum Islam

3. Mewujudkan kebahagiaan dunia dan akhirat

Hukum islam sangat memperhatikan kesejahteraan bagi manusia

baik lahir maupun bathin, jasmani – rohani, didunia dan akhirat.

Setiap manusia harus berhati-hati dalam setiap tindakannya agar

memperoleh keselamatan dunia dan akhirat.

Salah satu pilar utama kebahagiaan adalah kesehatan jasmani

dan rohani. Untuk memelihara kesehatan dalam ibadahpun

dianjurkan memelihara kebersihan fisik / jasmani, misalnya

shalat berwudhu’ atau mandi, dalam hal makanan diharamkan

bangkai darah daging babi, minuman keras dst. Dan dianjurkan

untuk selalu mengkonsumsi makanan yang halal dan bergizi ( حالال

.dan apabila sakit dianjurkan berobat (طيبا

Page 8: Pembentukan Hukum Islam

Kunci Kebahagian =

a. Kesalahan

b. Kelapangan dan Ketenangan Hidup

Nabi Saw. Bersabada :

تداووا فإن الله تعالى لم يضع داء إال وضع له دواء غير داء -

واحد وهو الهرمYang artinya : Berobatlah Kamu, karena sesunguhnya Allah tiada

Menurunkan Penyakit, kecuali Allah mendatangkan pula

Obatnya. Selain penyakit yang satu, yakni tua. (Hadits Riwayat

Al-Turmudzie)

وإن الله تعالى لم ينزل داء إال أنزل له شفاء فتداووا -Yang artinya : Sesungguhnya Allah tiada menurunkan suatu

Penyakit Melainkan Menurunkan Pula Obatnya, maka berobatlah

Page 9: Pembentukan Hukum Islam

Selesai & Terima kasih