Pembelajaran Beyond Centers and Circle Times

15
PEMBELAJARAN BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIMES (BCCT) Beyond Center and Circle Times (BCCT) adalah suatu metode pengajaran untuk anak usia dini yang dikembangkan berdasarkan kajian teoritik dan pengalaman empirik. Metode ini merupakan pengembangan dari metode Montessori Heigh Scope dan Pegglo Emilia. Metod e ini dikembangkan oleh Creative Centre for Childhood Research and Training (CCCRT) Florida USA selama lebih dari 33 tahun baik untuk anak normal maupun untuk anak yang berkebutuhan khusus. (Litbang dan Team Guru) Ciri-ciri dari Metode Beyond Centers and Circle Time (BCCT) adalah : a. Pembelajaran berpusat pada anak b. Menempatkan setting lingkungan bermain sebagai pijakan awal yang penting c. Memberikan dukungan penuh kepada setiap anak untuk aktif, Kreatif, dan berani mengambil keputusan sendiri. Terdapat (empat) tahap pijakan pengalaman bermain yang bermutu: a. Pijakan lingkungan bermain

description

Metode Pembelajaran Siswa

Transcript of Pembelajaran Beyond Centers and Circle Times

Page 1: Pembelajaran Beyond Centers and Circle Times

PEMBELAJARAN BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIMES (BCCT)

Beyond Center and Circle Times (BCCT) adalah suatu metode pengajaran untuk

anak usia dini yang dikembangkan berdasarkan kajian teoritik dan pengalaman empirik.

Metode ini merupakan pengembangan dari metode Montessori Heigh Scope dan Pegglo

Emilia. Metod e ini dikembangkan oleh Creative Centre for Childhood Research and

Training (CCCRT) Florida USA selama lebih dari 33 tahun baik untuk anak normal

maupun untuk anak yang berkebutuhan khusus. (Litbang dan Team Guru)

Ciri-ciri dari Metode Beyond Centers and Circle Time (BCCT) adalah :

a. Pembelajaran berpusat pada anak

b. Menempatkan setting lingkungan bermain sebagai pijakan awal yang penting

c. Memberikan dukungan penuh kepada setiap anak untuk aktif, Kreatif, dan berani

mengambil keputusan sendiri.

Terdapat (empat) tahap pijakan pengalaman bermain yang bermutu:

a. Pijakan lingkungan bermain

b. Pijakan sebelum bermain

c. Pijakan saat bermain dan

d. Pijakan setelah bermain.

Peran guru sebagai fasilitator, motivator dan evaluator, kegiatan anak berpusat di

sentra-sentra yang berfungsi sebagai pusat minat, memiliki standar prosedur operasional

yang baku, pemberian pijakan sebelum dan setelah anak bermain dilakukan dalam

posisi duduk melingkar.

Metode Beyond Centers and Circle Time (BCCT) ditujukan untuk merangsang

seluruh aspek kecerdasan anak (kecerdasan jamak) melalui bermain yang terarah.

Page 2: Pembelajaran Beyond Centers and Circle Times

(Litbang dan Team Guru). Metode Beyond Centers and Circle Time (BCCT) juga

menciptakan setting pembelajaran yang merangsang anak untuk aktif, kreatif dan

berpikir dengan menggali pengalamannya sendiri (bukan sekedar mengikuti perintah,

meniru, dan menghafal).

Metode Beyond Center and Circle Times (BCCT) dimulai dengan memahami

perkembangan anak usia dini. Selain itu Beyond Center and Circle Times (BCCT)

menggunakan beberapa teori dari para pakar pendidikan anak usia dini. Metode Beyond

Center and Circle Times (BCCT) juga memahami konsep bermain pada anak sehingga

dalam pelaksanaannya, semua kegiatan yang dilakukan adalah bermain yang diarahkan

dan diiringi dengan muatan pengajaran. Tujuannya memberikan pengajaran melalui

pengalaman pada anak pada saat bermain, sehingga anak menemukan ilmu tanpa

tekanan dan dapat menerimanya sebagai hasil dari pengalaman bermain.

Tujuan Metode Beyond Centers And Circles Time (BCCT)

Adapun tujuan dari metode Beyond Centers And Circles Time (BCCT) antara

lain sebagai berikut:

Dalam rangka melejitkan potensi kecerdasan anak. Howard Gardner menyatakan

bahwa pada hakikatnya setiap anak ialah cerdas. Pandangan ini menentang bahwa

kecerdasan hanya dilihat dari fakror IQ. Gardner melihat kecerdasan dari berbagai

dimensi. Setiap kecerdasan yang dimiliki akan dapat mengantarkan anak mencapai

kesuksesan. Pendidik/guru perlu memfasilitasi setiap kecerdasan yang dimiliki anak

dalam pembelajaran dan kegiatan belajar. diantaranya :

Page 3: Pembelajaran Beyond Centers and Circle Times

a. Kecerdasan bahasa (Linguistik) berkaitan dengan keterampilan dan persepsi

mengelola kata dan bahasa.Yakni kemampuan menggunakan kata'kata secara efektif

b. Kecerdasan Logika ' matematika berkaitan dengan keterampilan dan persepsi dalam

bidang angka (Numerik) dan alasan logis.

c. Kecerdasan music berkaitan dengan keterampilan dan persepsi dalam bidang music

dan suara

d. Kecerdasan gerak tubuh (kinestesis) berkaitan dengan ketrampilan dan persepsi

dalam bidang mengolah dan mengendalikan gerak anggota tubuh.

e. Kecerdasan gambar dan ruang (Visual'spasial) berkaitan dengan keterampilan dan

persepsi dalam bidang permainan, garis, warna, bentuk, dan ruang.

f. Kecerdasan diri (intrapersonal) berkaitan dengan keterampilan dan persepsi dalam

bidang kesadaran dan pengenalan terhadap diri sendiri.

g. Kecerdasan berbaur (interpersonal) berkaitan dengan keterampilan dan persepsi

dalam bidang membina hubungan dengan orang lain.

h. Kecerdasan alami (naturalis) berkaitan dengan keterampilan dan persepsi dalam

bidang yang berhubungan dengan alam dan lingkungan sekitar.

i. Kecerdasan rohani (spiritual) berkaitan dengan keterampilan dan persepsi dalam

bidang mengolah rohani.

j. Kita harus mengingat bahwa setiap orang memiliki sembilan kecerdasan ini dan

setiap hari menggunakannya dengan kombinasi yang berlainan dan setiap orang juga

mempunyai delapan kecerdasan ini dengan cara mereka masingmasing.

Page 4: Pembelajaran Beyond Centers and Circle Times

BentukBentuk Sentra Dalam Beyond Centers And Circles Time (BCCT)

Dalam metode Beyond Centers and Circles Time materi yang dikembangkan

berupa sentra. Sentra dibuat berdasarkan kebutuhan anak dengan mengobservasi setiap

perkembangan anak. Jadi kebutuhan sentra mungkin tidak sama di setiap lembaga

pendidikan tergantung kesiapan perangkat dan tenaga pengajar yang ada. Sebagai

contoh dibawah ini ada beberapa sentra yang banyak dikembangkan yaitu :

a. Sentra Bahan Alam.

Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan pengalaman sensori

motor dalam rangka menguatkan tiga jari untuk persiapan menulis, sekaligus

pengenalan sains untuk anak. Efek yang diharapkan adalah Anak dapat terstimulasi

aspek motorik halus secara optimal, dan mengenal sains sejak dini.

b. Sentra Main Peran Mikro atau Makro

Tempat bermain sambil belajar, dimana anak dapat mengembangkan daya

imajinasi dan mengekspresikan perasaan saat ini, kemarin, dan yang akan datang.

Penekanan sentra ini terletak pada alur cerita sehingga anak terbiasa untuk berfikir

secara istimatis. Efek yang diharapkan adalah anak dapat bersosialisasi dan

berinteraksi dengan teman dan lingkungan sekitar dan mengembangkan kemampuan

berbahasa secara optimal.

c. Sentra Balok

Tempat bermain sambil belajar untuk mempresentasikan ide ke dalam

bentuk nyata (bangunan). Di sentra ini anak dapat memainkan balok dengan

perbandingan 1 anak ±100 balok plus assesoris. Penekanan sentra ini pada start and

finish, di mana anak mengambil balok sesuai kebutuhan dan mengembalikan dengan

Page 5: Pembelajaran Beyond Centers and Circle Times

mengklasifikasi berdasarkan bentuk balok. Efek yang diharapkan adalah anak dapat

berfikir tipologi, mengenal ruang dan bentuk sehingga dapat mengembangkan

kecerdasan visual spasial secara optimal.

d. Sentra Persiapan

Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan pengalaman

keaksaraan. Di sentra ini anak difasilitasi dengan permainan yang dapat mendukung

pengalaman baca, tulis, hitung dengan cara yang menyenangkan dan anak dapat

memilih kegiatan yang diminati. Efek yang diharapkan adalah Anak dapat berpikir

teratur, senang membaca, menulis dan menghitung.

e. Sentra Iman & Taqwa (Religion Center).

Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan kecerdasan jamak

dimana kegiatan main lebih menitik beratkan pada kegiatan keagamaan. Di sentra

ini anak difasilitasi dengan kegiatan bermain yang memfokuskan pada pembiasaan

beribadah dan mengenal Simbol dan huruf keagamaan misalnya untuk centra

Agama Islam mengenal huruf hijaiyyah dengan cara bermain sambil belajar. Efek

yang diharapkan adalah tertanamnya akhlakul karimah. Ikhlas, sabar, dan senang

menjalankan perintah agama.

f. Sentra Seni dan Kreatifitas

Sentra ini menitik beratkan pada kemampuan anak dalam berkreasi.

Kegiatan di sentra ini dilaksanakan dalam bentuk proyek, dimana anak diajak untuk

menciptakan kreasi tertentu yang akan menghasilkan sebuah karya. Efek yang

diharapkan adalah anak dapat berfikir secara kreatif

Page 6: Pembelajaran Beyond Centers and Circle Times

Langkah-langkah pembelajaran Beyond Center and Circle Time.

Ada tiga langkah dalam mengimplementasikan pembelajaran Beyond Center and

Circle Times yaitu perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi.

a. Perencanaan:

Perencanaan program pembelajaran dilakukan dengan melakukan beberapa

pendekatan yaitu :

1) Pendekatan tematik : yaitu menggunakan tema sentra yang menjadi minat anak

(tekanan pada kompetensi yang diharapkan dicapai anak

2) Pendekatan pusat minat : yaitu menggunakan pusat-pusat minat sebagai awal

anak belajar (tekanan pada penempatan sarana belajar untuk menciptakan

atmosfer pembelajaran)

3) Pendekatan gabungan : yaitu gabungan antara tematik dan pusat minat

(direncanakan dengan pendekatan tematik dan dilaksanakan dengan pendekatan

pusat minat)

4) Cara Menentukan Tema

a) Tema dapat diambil dari konsep, topik atau permasalahan

b) Sesuaikan dengan minat, kebutuhan dan perkembangan peserta didik

c) Jangan terlalu luas atau terlalu sempit, untuk menjaga mutu tujuan

pembelajaran

5) Penyusunan Rencana Harian Setiap Sentra

a) Kegiatan-kegiatan yang merupakan aplikasi indikator-indikator

perkembangan pada rencana mingguan (setiap aspek)

b) Media/bahan/alat yang diperlukan

Page 7: Pembelajaran Beyond Centers and Circle Times

c) Contoh bahan/materi (jika diperlukan).

d) Catatan (anekdot)

b. Pengelolaan

1) Pijakan Lingkungan Bermain :

a) Menyiapkan bahan yang akan digunakan anak sesuai keperluan di setiap

sentra: misalnya boneka-boneka kecil, kertas aneka macam, gunting, krayon,

lem, balok-balok, dll.

b) Menata tempat kegiatan main yang mendukung perkembangan bahasa,

sosial, emosional, keaksaraan, kognitif dan moral agama

c) Memiliki berbagai bahan (bernuansa/ dinuansakan agama) yang mendukung

pengalaman keaksaraan.

d) Memiliki berbagai bahan (bernuansa/ dinuansakan agama) yang mendukung

tiga jenis bermain sensorimotor, pembangunan, dan main peran.

2) Pijakan Sebelum Bermain :

a) Membaca do’a sebelum bermain dan belajar.

b) Membaca buku (bernuansa/ dinuansakan agama) yang berkaitan dengan

tema atau sub tema.

c) Memanfaatkan waktu mengabsensi untuk awal kegiatan membaca dengan

memperlihatkan kartu-kartu bertuliskan nama anak.

d) Mengajak anak menghitung jumlah anak yang hadir.

e) Bertepuk tangan sebanyak anak yang hadir.

f) Bercerita sesuai tema.

g) Membuat kesepakatan bermain

Page 8: Pembelajaran Beyond Centers and Circle Times

3) Pijakan Saat bermain :

a) Guru memberi dukungan kepada anak yang belum menemukan gagasan.

b) Memperkuat dan memperluas bahasa (agama) anak.

c) Mencontohkan komunikasi (islami) yang tepat.

d) Guru memberi dukungan kepada anak untuk mengembangkan kosa kata,

serta mengkomunikasikan gagasannya.

e) Meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan hubungan teman

sebaya dalam kehidupan beragama.

f) Guru memberi dukungan kepada anak untuk memilih kegiatan lain jika

selesai satu kegiatan.

4) Pijakan Setelah bermain :

a) Menjadikan waktu membereskan mainan sebagai pembelajaran

pengelompokan benda menurut bentuk, ukuran, jenis, atau warna.

b) Merayakan hasil karya anak (meminta satu atau dua anak menceritakan apa

yang telah dibuatnya)

c) Memberi kesempatan kepada anak lain untuk bertanya kepada anak yang

bercerita di depan

d) Membaca do’a setelah bermain dan belajar.

c. Evaluasi Perkembangan Anak

Evaluasi perkembangan anak merupakan proses pengumpulan data atau

informasi tentang anak yang ditujukan untuk membuat keputusan.16

1) Tujuan

a) Untuk mendukung kegiatan pembelajaran

Page 9: Pembelajaran Beyond Centers and Circle Times

b) Mengidentifikasi kebutuhan khusus setiap anak

c) Untuk evaluasi program dan monitoring pelaksanaan pencapaian tujuan

kegiatan

d) Akuntabilitas program dan lembaga

2) Kegunaan :

a) Penilaian dan pembelajaran saling terkait erat. Melalui penilaian guru

mendapatkan informasi tentang pengetahuan, keterampilan, serta kemajuan

perkembangan anak.

b) Kegiatan penilaian dalam program anak usia dini dilakukan melalui

observasi, dokumentasi, analisa, dan review kerja anak sepanjang waktu.

c) Penilaian yang tepat dengan cara yang tepat, guru dapat menemukan

kebutuhan belajar setiap anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

3) Pengamatan/Observasi Kegiatan anak

a) Observasi harus ditulis secara obyektif dan faktual.

b) Catatan observasi tidak boleh menggunakan interpretasi, asumsi, atau

dugaan.

4) Laporan Perkembangan Anak

a) Laporan Perkembangan dilakukan berdasarkan catatan observasi, hasil karya

anak (portofolio), anekdot, dan wawancara.

b) Laporan Perkembangan dapat dilakukan secara mingguan, bulanan, setiap

akhir tema kegiatan belajar, atau per semester (tergantung kesiapan masing-

masing sekolah).

5) Laporan Perkembangan Anak Memuat Sebagai Berikut :

Page 10: Pembelajaran Beyond Centers and Circle Times

a) Seluruh indikator-indikator kompetensi anak setiap aspek perkembangan

(moral/agama, sosial emosi, bahasa, kognisi, fisik motorik, dan seni).

b) Setiap indikator dapat ditandai dengan; BM (Belum Muncul), MM (Mulai

Muncul), BSH (Berkembang Sesuai Harapan), dan BSB (Berkembang

Sangat Baik).

c) Catatan berupa narasi dibuat untuk setiap aspek perkembangan.

d) Laporan diakhiri dengan kegiatan ekstrakurikuler, catatan kehadiran,

kesehatan (tinggi dan berat badan)

Litbang dan Team Guru. Kelompok bermain R.A. Istiqlal Jakarta, Metode Pembelajaran Anak Usia Dini Melalui Pendekatan Sentra Dan Saat Lingkaran. Jl. Taman Wijaya Kusuma Jakarta, 10710

Kerjasama Dit. PADU, Ditjen PLPS, Depdiknas, Sekolah Al-Falah, Jakarta Timur dan CCCRT, Lebih Jauh Tentang Dapur Dan Kerumahtanggaan : Main Peran, 2004

Kerjasama Dit. PADU, Ditjen PLPS, Depdiknas, Sekolah Al-Falah, Jakarta Timur dan CCCRT, Lebih Jauh Tentang Membangun Dan Merobohkan : Main Pembangunan Sifat Cair/ Bahan Alam Dan Terstruktur