PEMBELAJARAN BERBASIS OUTCOMES · 2019-08-15 · ditetapkan dalam SN-Dikti (lampiran SN-Dikti),...
Transcript of PEMBELAJARAN BERBASIS OUTCOMES · 2019-08-15 · ditetapkan dalam SN-Dikti (lampiran SN-Dikti),...
PEMBELAJARAN BERBASIS OUTCOMES
Dr. Ahsan, S.Kp, M.Kes
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 1
Introduksi Fakta• Mampu membedakan level KKNI untuk Prodi
• Menyamakan pemahaman minimal untuk Penyusunan LO/CP
• Harus ada beda level kompetensi lulusan Prodi S1, S2 , dan S3 dalam satu namaprogram studi
• Peta Prodi ->D1 D2 D3; D4; Profesi; S2-Terapan; Spesialis1&2; S3-Terapan
• Adanya Peraturan perundang-undangan
• Telah distandarkan dalam SNPT
• PT telah menyusun Standar Mutu
• Telah banyak disosialisasikan ttg SNPT dan KKNI
• Dapat diakses dalam internet
• Bila telah terbukti level minimal telah terpenuhi jalanlah lebih jauh……
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 2
Sistematika
A. PENDAHULUAN
B. TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM PT
1. TAHAP PERANCANGAN KURIKULUM
a. Perumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)
b. Pembentukan mata kuliah
c. Penyusunan Mata Kuliah dalam Struktur Kurikulum
2. TAHAP PERANCANGAN PEMBELAJARAN
a. Merumuskan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
b. Menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
c. Proses Pembelajaran
d. Penilaian Pembelajaran
C. TAHAP EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 3
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 4
12/12/2015Capaian Pembelajaran & Asesmen
Hasil Belajar 3
Universities ValuesVisi dan Misi
Tujuan Pendidikan Universitas
Kompetensi Lulusan Universitas
Kompetensi Lulusan Prodi
Matakuliah ACapaian Pembelajaran MK-AKemampuan akhir – 1Kemampuan akhir – 2...Kemampuan akhir - n
Matakuliah – ZCapaian Pembelajaran MK-Z-Kemampuan akhir – 1-Kemampuan akhie – 2...-Kemampuan akhie - n
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 5
12/12/2015Capaian Pembelajaran & Asesmen
Hasil Belajar 4
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 6
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 7
2. PENGERTIAN YG DIGUNAKAN DALAM PANDUAN
a) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenaicapaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, penilaian ygdigunakan sbg pedoman penyelenggaraan program studi.
b) Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikanmenengah yg mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, program profesi, sertaprogram spesialis, yg diselenggarakan oleh perguruan tinggiberdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 8
Lanjutanc. Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap PT dg
mengacu pada SNPT untuk setiap PS yg mencakup pengembangankecerdasan intelektual, akhlak mulia, keterampilan (Pasal 35 ayat 1). 4 KPT
d. Kurikulum PT untuk program sarjana dan program diploma (Ps 35 ayat 5) wajib memuat mata kuliah (Pasal 35 ayat 1): 1. Agama; 2. Pancasila; 3. Kewarganegaraan; dan 4. Bahasa Indonesia.
e. Pembelajaran adalah proses interaksi mhs dg dosen dan sumberbelajar pada suatu lingkungan belajar.
f. Program studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan danpembelajaran yg memiliki kurikulum dan metode pembelajarantertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 9
Lanjutang. Mata kuliah atau modul : bungkus dari bahan kajian/materi ajar yg dibangun
berdasarkan beberapa pertimbangan saat kurikulum disusun Mata kuliahdapat dibentuk berdasarkan pertimbangan kemandirian materi sbg cabang / ranting/bahan kajian bidang keilmuan tertentu atau unit keahlian tertentu(parsial), atau pertimbangan pembelajaran terintergrasi dari sekelompok bahankajian atau sejumlah keahlian (sistem blok) dalam rangka pemenuhan capaianpembelajaran lulusan yg dirumuskan dalam kurikulum.
h. Rencana pembelajaran semester (RPS) suatu mata kuliah adalah rencanaproses pembelajaran yg disusun untuk kegiatan pembelajaran selama satusemester guna memenuhi capaian pembelajaran yg dibebankan pada matakuliah/modul. Rencana pembelajaran semester atau istilah lain, ditetapkandan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompokkeahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi.
i. Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal ttg penilaianproses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaianpembelajaran lulusan.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 10
KAITAN KURIKULUM DG SNPT TAHUN 2015
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 11
Delapan Standar Nasional Pendidikan , Penelitian, Pengabdian masyarakat
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 12
B. TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 13
Tahapan perancangan kurikulum dibagi dalam tiga bagian kegiatan , yakni:
1. Perumusan capaian pembelajaran lulusan (CPL);
2. Pembentukan mata kuliah;
3. Penyusunan mata kuliah (kerangka kurikulum).
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 14
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 15
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 16
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 17
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 18
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 19
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 20
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 21
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 22
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 23
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 24
Program Studi yg telah berjalan
• Penyusunan CP dilakukan dalam konteks evaluasi danpengembangan kurikulum.
• Penyesuaian thd ketentuan atau peraturan dapat dilakukan dg mengkaji aspek berikut:
• Kelengkapan parameter deskripsi CP: yakni terdiri dari SIKAP, KETRAMPILAN UMUM, KETRAMPILAN KHUSUS, dan PENGETAHUAN.
• Sikap, ketrampilan umum apakah perlu tambahan kemampuan di luar yg telah ditetapkan dalam SN DIKTI, yg mampu memberi cirilulusan.
• Ketrampilan khusus:telah mengacu hasil kesepakatan PS sejenis. Telah memiliki kesetaraan dg deskripsi kemampuan kerja KKNI padajenjangnya.
• Pengetahuan: mengacu hasil kesepakatan PS sejenis dan memilikikesetaraan rumusan tingkat keluasan dan kedalaman Standar Isi Pembelajaran SN Dikti.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 25
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 26
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 27
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 28
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 29
1. Perumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)
• Bagi PS (prodi) yg telah beroperasi, tahap evaluasi kurikulum lama, yaknimengkaji seberapa jauh capaian pembelajaran telah terbukti dimilikilulusan dan dapat beradaptasi thd perkembangan kehidupan.
• Informasi pengkajian didapatkan melalui penelusuran lulusan, masukanpemangku kepentingan, asosiasi profesi atau kologium keilmuan, kecenderungan perkembangan keilmuan/keahlian ke depan.
• Hasil dari kegiatan ini adalah rumusan capaian pembelajaran baru. • Pada program studi baru, tahap pertama ini akan dimulai dg analisis
SWOT, penetapan visi keilmuan prodi, melalui kebijakan PT dalampengembangan prodi, disamping melakukan analisis kebutuhan, mempertimbangkan masukan pemangku kepentingan, asosiasiprofesi/keilmuan.
• Semua tahap ini, rumusan capaian pembelajaran lulusan yg dihasilkanharus memenuhi ketentuan yg tercantum dalam SN-Dikti dan KKNI.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 30
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 31
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 32
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 33
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 34
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 35
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 36
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 37
Tahapan penyusunan capaian pembelajaran lulusan:
1) Penetapan profil lulusan
a. Menetapkan peran yg dapat dilakukan oleh lulusan di bidang keahlianatau bidang kerja tertentu setelah menyelesaikan studinya.
b. Profil dapat ditetapkan berdasarkan hasil kajian thd kebutuhan pasarkerja yg dibutuhkan pemerintah dan dunia usaha maupun industri, kebutuhan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Seyogyanya profil program studi disusun oleh kelompok prodi sejenis, sehingga terjadi kesepakatan yg dapat diterima dan dijadikan rujukansecara nasional.
d. Untuk dapat menjalankan peran-peran yg dinyatakan dalam profiltersebut diperlukan “kemampuan” yg harus dimiliki.
e. Contoh profil …. dokter sbg care provider, community leader, decision maker, manager, dan communicator
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 38
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 39
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 40
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 41
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 42
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 43
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 44
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 45
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 46
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 47
2. Penetapan kemampuan yg diturunkan dari profil
a. Tahap ini perlu melibatkan pemangku kepentingan yg akan dapatmemberikan kontribusi untuk memperoleh konvergensi dankonektivitas antara institusi pendidikan dg pemangku kepentinganyg akan menggunakan hasil didik, hal ini dapat menjamin mutululusan.
b. Penetapan kemampuan lulusan harus mencakup empat unsuruntuk menjadikannya sbg capaian pembelajaran lulusan (CPL), yakni unsur sikap, pengetahuan, keterampilan umum, danketerampilan khusus seperti yg dinyatakan dalam SN-Dikti.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 48
3. Merumuskan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)
a. Pada tahap ini wajib merujuk kepada jenjang kualifikasi KKNI, terutama ygberkaitan dg unsur ketrampilan khusus (kemampuan kerja) dan penguasaanpengetahuan,
b. Yg mencakup sikap dan keterampilan umum dapat mengacu pada rumusan ygtelah ditetapkan dalam SN-Dikti sbg standar minimal, yg memungkinkanditambah sendiri memberi ciri lulusan PT seperti tersaji Gambar 5 berikut ini.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 49
Tahapan Perumusan capaian Pembelajaran
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 50
Capaian Pembelajaran (CP/ Learning Outcome (LO)
1. Hasil tahapan diatas adalah rumusan CP lulusan PS yg merupakan CPL minimum yg harus diacu, digunakan sbg tolok ukur kemampuan lulusan suatuPS sejenis.
2. Rumusan CPL harus mengandung unsur sikap, ketrampilan umum yg telahditetapkan dalam SN-Dikti (lampiran SN-Dikti), mengandung unsurpengetahuan, ketrampilan khusus dirumuskan dan disepakati oleh forum PS sejenis jika ada.
3. Uraian lengkap cara penyusunan CPL dapat dilihat pada “Panduan PenyusunanCapaian Pembelajaran Lulusan Program Studi” yg telah disusun oleh timBelmawa Kemenristekdikti.
4. CPL yg dirumuskan harus jelas, dapat diamati, dapat diukur dan dapat dicapaidalam proses pembelajaran, dapat didemonstrasikan dan dinilai pencapaiannya (AUN-QA, 2015).
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 51
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 52
Perumusan CPL yg baik dapat dipandu dg jawaban ataspertanyaan diagnostik sbb.,
a. Apakah CPL dirumuskan sudah berdasarkan SN-Dikti, khususnya bagiansikap, ketrampilan umum?
b. Apakah CPL dirumuskan sudah berdasarkan level KKNI, khususnya bagianketrampilan khusus, pengetahuan?
c. Apakah CPL menggambarkan visi, missi PT, fakultas atau jurusan?
d. Apakah CPL dirumuskan berdasarkan profil lulusan?
e. Apakah profil lulusan sudah sesuai dengan kebutuhan bidang kerja ataupemangku kepentingan?
f. Apakah CPL dapat dicapai dan diukur dalam pembelajaran mahasiswa?, bagaiamana mencapai dan mengukur nya?
g. Apakah CPL dapat ditinjau dan dievaluasi setiap berkala?
h. Bagaimana CPL dapat diterjemahkan ke dalam ‘kemampuan nyata’ lulusanyg mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap yg dapat diukur dandicapai dalam mata kuliah?
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 53
b. Pembentukan mata kuliah
• Tahap ini dibagi dalam dua kegiatan.
1. Pemilihan bahan kajian dan secara simultan juga dilakukanpenyusunan matriks antara bahan kajian dg rumusan CPL yg telah ditetapkan.
2. Kajian dan penetapan mata kuliah beserta besar sks nya.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 54
1) Pemilihan bahan kajian dan materi pembelajaran
• Unsur pengetahuan dari CPL yg telah didapat dari proses tahap pertama, seharusnya telah tergambarkan batas dan lingkup bidang keilmuan/ keahlian yg merupakan rangkaian bahan kajian minimal yg harus dikuasaisetiap lulusan prodi.
• Bahan kajian ini dapat berupa satu /lebih cabang ilmu berserta ranting ilmunya,/ sekelompok pengetahuan yg telah terintegrasi dalam suatupengetahuan baru yg sudah disepakati oleh forum prodi sejenis sbg ciribidang ilmu prodi tersebut.
• Dari bahan kajian minimal tsb, prodi dapat mengurainya Rumusan CapaianPembelajaran Lulusan (CPL) menjadi lebih rinci tingkat penguasaan, keluasan dan kedalamannya.
• Bahan kajian dalam kurikulum kemudian menjadi standar isi pembelajaranyg memiliki tingkat kedalam dan keluasan yg mengacu pada CPL.
• Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran sebagaimanatercantum dalam SNDikti pasal 9, ayat (2) (SNPT, 2015) dinyatakan tabelberikut
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 55
Tabel 1. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 56
Lanjutan• Bahan kajian dan materi pembelajaran dapat diperbaharui /
dikembangkan sesuai perkembangan IPTEKS dan arah pengembanganilmu PS sendiri.
• Proses penetapan bahan kajian perlu melibatkan kelompok bidangkeilmuan/ laboratorium yg ada di PS
• Pembentukan suatu mata kuliah berdasarkan bahan kajian yg dipilihdapat dimulai dg membuat matriks antara rumusan CPL sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, pengetahuan dg bahankajian, untuk menjamin keterkaitannya.
• Tabel-2 dibawah adalah contoh yg menggambarkan kaitan antarabidang IPTEKS yg dikembangkan, bahan kajian dan tingkat kedalamandan keluasan materi pembelajaran pada prodi farmasi,
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 57
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 58
2) Penetapan mata kuliaha. Penetapan mata kuliah dari hasil evaluasi kurikulum
b. Penetapan mata kuliah untuk kurikulum yg sedang berjalan dapatdilaksanakan dg melakukan evaluasi tiap-tiap mata kuliah dg acuanCPL yg telah ditetapkan terlebih dahulu.
c. Evaluasi dilakukan dg mengkaji seberapa jauh keterkaitan setiapmata kuliah (materi pembelajaran, bentuk tugas, soal ujian, penilaian) dg CPL yg telah dirumuskan.
d. Kajian ini dapat dilakukan dg menyusun matriks antara butir-butirCPL dg mata kuliah yg sudah ada seperti Gambar-8 berikut ini.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 59
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 60
a. Matriks Mata kuliah/ CPL dapat menguraikan hal-hal berikut
1. Mata kuliah yg secara tepat terkait dan berkontribusi dalampemenuhan CPL yg ditetapkan dapat diberi tanda contreng (v) padakotak.
2. Tanda contreng berarti menyatakan ada bahan kajian yg diajarkan atauharus dikuasai untuk memberikan “kemampuan” tertentu, yg terkaitbutir CPL, dan berkontribusi pada pencapaian CPL pada lulusan.
3. Bila suatu mata kuliah “seharusnya” dicontreng tetapi ternyata tidakada bahan kajian yg terkait, maka bahan kajian tersebut wajibditambahkan.
4. Bila terdapat mata kuliah yg tidak terkait atau tidak berkontribusi padapemenuhan CPL, maka mata kuliah tersebut dapat dihapuskan ataudiintegrasikan dg mata kuliah lain.
5. Sebaliknya bila beberapa butir dari CPL belum terkait pada mata kuliahyg ada, maka dapat diusulkan mata kuliah baru
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 61
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 62
Matrik diatas contoh cara mengevaluasi mata kuliah – mata kuliah yg ada dikajiketerkaitannya dg butir-butir CPL yg baru ditetapkan.
• Mata kuliah yg memiliki kesesuaian dg butir CPL diberikan tanda (v).
• Butir-butir CPL yg diberi tanda (v), kemudian disebut sbg CPL ygdibebankan pada mata kuliah terkait.
• Contoh di atas salah satu mata kuliah yg memiliki kesesuaian dg CPL ygbaru adalah Pancasila.
• Gambar-9, karena keterbatasan ruang hanya ditampilkan beberapa butirCPL mata kuliah Pancasila yg telah disusun oleh tim MKWU DirektoratPembelajaran KemenristekDikti, sedangkan no butir CLP Pancasila sesuai dg nomor urut yg ada pada dokumen CPL mata kuliah Pancasila tersebut.
• Maka selanjutnya MK Pancasila tsb perlu dikaji kecukupan materipembelajaran, tingkat kedalaman, keluasan, penilaian, metodepembelajaran dan besar nya sks, apakah sudah sesuai untuk memenuhiunsur CPL yg dibebankan padanya.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 63
b. Penetapan mata kuliah berdasarkan CPL dan bahan kajian
1. Penetapan mata kuliah dalam rangka merekonstruksi ataumengembangkan kurikulum baru, dapat dilakukan dg menggunakanpola matriks yg sama hanya pada kolom vertikal diisi dg bidangkeilmuan program studi.
2. Keilmuan program studi ini dapat diklasifikasi ke dalam kelompokbidang kajian atau menurut cabang ilmu/keahlian yg secarasederhana dapat dibagi ke dalam misalnya inti keilmuan prodi, IPTEK pendukung atau penunjang, dan IPTEK yg diunggulkan sbgciri PS sendiri, seperti tersaji pada Gambar-10.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 64
Matrik Penyusunan Kurikulum
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 65
Matriks dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum baru dg menyusun mata kuliah – mata kuliah yg berbeda.
• Ada dua cara dalam membentuk mata kuliah, yakni yg parsialyg hanya berisi satu bahan kajian, dan yg terintegrasi yg berisiberbagai bahan kajian.
• Pertimbangan pembentukan mata kuliah secara terintegrasididasarkan pada aspek
a. Efektivitas/ketepatan metode pembelajaran yg dipilihdalam memenuhi CPL, yaitu bila dinilai bahwa dg dibelajarkan secara terintegratif hasilnya akan lebih baik, maka mata kuliahnya dapat berbetukterintegratif/modul/blok;
b. Bahan kajian terintegrasi secara keilmuan.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 66
3) Penetapan besarnya sks mata kuliah. • Besarnya sks suatu mata kuliah dimaknai sbg waktu yg dibutuhkan oleh
mahasiswa untuk dapat memiliki kemampuan yg dirumuskan dalam sebuahmata kuliah tersebut.
• Unsur penentu perkiraan besaran sks adalah:
a. tingkat kemampuan yg harus dicapai (lihat Standar Kompetensi Lulusanuntuk setiap jenis prodi dalam SN-Dikti);
b. kedalaman dan keluasan materi pembelajaran yg harus dikuasai (lihatStandar Isi Pembelajaran dalam SN-Dikti);
c. metode/strategi pembelajaran yg dipilih untuk mencapai kemampuantersebut (lihat Standar Proses Pembelajaran SN-Dikti).
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 67
c. Penyusunan Mata Kuliah dalam Struktur Kurikulum
• Tahap ini adalah menyusun mata kuliah ke dalam semester.
• Pola susunan mata kuliah perlu memperhatikan hal berikut:
a. Konsep pembelajaran yg direncanakan dalam usaha memenuhi capaianpembelajaran lulusan;
b. Ketepatan letak mata kuliah yg disesuaikan dg keruntutan tingkatkemampuan dan integrasi antar mata kuliah;
c. Beban belajar mahasiswa rata-rata di setiap semester yakni 18- 20 sks.
d. Susunan mata kuliah yg dilengkapi dengan uraian butir capaianpembelajaran lulusan yg dibebankan pada matakuliah tersebut dan rencanapembelajaran setiap mata kuiah, merupakan dokumen kurikulum.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 68
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 69
Tahapan penyusunan mata kuliah dalam semester:
• Proses penetapan posisi MK dalam semester dapat dilakukan dg dua carayaitu secara serial atau paralel.
• Pilihan cara serial didasarkan pertimbangan adanya struktur atau logikakeilmuan/keahlian yg dianut, yaitu pandangan bahwa suatu penguasaanpengetahuan tertentu diperlukan untuk mengawali pengetahuanselanjutnya (prasyarat), sedangkan sistem paralel didasarkan padapertimbangan proses pembelajaran.
• Sistem paralel pendekatan yg digunakan adalah pembelajaran secaraterintegrasi baik keilmuan maupun proses pembelajaran, akanmendapatkan hasil belajar yg lebih baik.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 70
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 71
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 72
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 73
Model Kurikulum Spiral Model kurikulum spiral Jerome S. Bruner pada tahun 1977
• Model kurikulum spiral dirancang dari kemampuan pengetahuan, ketrampilan awal yg sederhana, lalu belajar pada kemampuan yg lebihtinggi, dstnya mahasiwa belajar pada tingkatan pengetahuan, ketrampilanyg lebih komplek sahingga sampai pada capaian kemampuan ygdirencanakan oleh kurikulum tsb (Bruner, 1977).
• Model kurikulum spiral ini diperlukan mahasiswa yg memiliki kesiapanuntuk belajar, berpikir intuitif, kemampuan analitis, motivasi belajar ygtinggi.
• Contoh implemetasi kurikulum spiral adalah mhs belajar menulis mulai darimenulis alfabet, kata, ejaan, tata bahasa, membuat kalimat dan sampaipada kemampuan menulis paragraf (Khataybeh & Ateeg , 2011).
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 74
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 75
Contoh lain implemetasi kurikulum spiral adalah yg ada di School of Medicine, University Of Dundee.
• Kurikulum spiral Dundee mengacu pada teori belajar konstruktivis, mahasiswa memperluas, memperdalam pengetahuan, ketrampilan nya daripengetahuan, ketrampilan sebelum nya (Medical School Undergraduate Office , 2014).
• Pembelajaran kurikulum spiral tsb adalah dg memberikan kesempatanmahasiswa untuk belajar kembali membuat hubungan antara konsep, informasi, memperdalam pemahaman pengetahuan dan ketrampilan.
• Mhs belajar tahapan secara spiral mulai dari Basic Principles dan Systems-based learning pada tahun 1-3. Lalu belajar
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 76
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 77
2. TAHAP PERANCANGAN PEMBELAJARAN • Tahapan perancangan pembelajaran mengacu proses pembelajaran
sbg sebuah tahapan pelaksanaan (RPS), digambarkan dg diagram sbb :
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 78
Tahapan perancangan pembelajaran dilakukan sistematis, logis, terukur agar dapat menjamin tercapainya (CPL).
a. Mengidentifikasi CPL yg dibebankan pada mata kuliah;
b. Merumuskan capaian pembelajaran mata kuliah (CP-MK) yg bersifat spesifikthd MK berdasarkan CPL yg dibebankan pada MK tersebut;
c. Merumuskan sub-CP-MK yg merupakan kemampuan akhir yg direncanakanpada tiap tahap pembelajaran, dirumuskan berdasarkan CP-MK;
d. Analisis pembelajaran (analisis tiap tahapan belajar);
e. Menentukan indikator dan kreteria Sub-CP-MK;
f. Mengembangkan instrumen penilaian pembelajaran berdasarkan indikatorpencapaian kemampuan akhir tiap tahapan belajar;
g. Memilih dan mengembangkan model/metoda/strategi pembelajaran;
h. Mengembangkan materi pembelajaran;
i. Mengembangkan dan melakukan evaluasi pembelajaran;
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 79
a. Merumuskan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
• CPL yg dibebankan pada MK masih bersifat umum thd MK, CPL yg di bebankan MK perlu diturunkan menjadi capaian pembelajaran MK (CPMK) atau sering disebut courses learning outcomes.
• CPMK diturunkan lagi menjadi beberepa sub capaian pembelajaran MK (Sub-CPMK) sesuai dg tahapan belajar atau sering disebut lesson learning outcomes (Bin, 2015).
• Sub-CPMK merupakan kemampuan akhir yg direncanakan pada tiap tahappembelajaran yg berkonstribusi terhadap CPL.
• CPMK maupun Sub-CPMK bersifat dapat diamati, dapat diukur dan dinilai, lebih spesifik terhadap mata kuliah, serta dapat didemonstrasikan oleh mhssbg capaian CPL (AUN-QA, 2015, pp. 16-17)
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 80
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 81
Contoh CPL yg dibebankan pada MK Metodologi Penelitian pada Prodi SarjanaTeknik Fisika ITS.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 82
CPL yg dibebankan pada mata kuliah perlu dianalisis agar dapatdiimplemetasikan dalam pembelajaran, mhs akan dapat menunjukan kinerjahasil belajar sesuai dg CPL tersebut.
• Komponen CPL yg harus dikaji setidaknya menurut Robert M. Gagne adalima (Gagne, Briggs, & Wager, 1992), yakni:
1. Tipe kemampuan belajar (capability verb);
2. Kata kerja tindakan (action verb);
3. Obyek kinerja (the object of performance) pembelajaran;
4. Perangkat, kendala atau kondisi khusus yg diperlukan dalam pembelajaran;
5. Situasi belajar;
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 83
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 84
Berdasarkan analisis komponen penyusun CPL di atas, dipilih danditentukan bahan kajian dan materi pembelajaran yg sesuai untuk matakuliah Metodologi Penelitian sbb.,
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 85
Menyusun CPMK dan Sub-CPMK yg perlu diperhatikan
• penggunaan kata kerja (action verb), hal tsb berkaitan level kualifikasi lulusan, pengukuran dan pencapaian CPL.
• Kata kerja tindakan dalam merumuskan CPMK dan Sub-CPMK dapat menggunakanketa kerja kemampuan (capability verb) yg disampaikan Robert M. Gagne (1998) terdiridari, ketrampilan intelektual(intelectual skill); strategi kognitif (cognitive strategies);
• Informasi verbal (verbal information); Ketrampilan motorik (motor skill); sikap(attitude).
• Lebih jelas silahkan membaca buku Principles of Instructional Design (4 ed.) penulisGagne, R. M., Briggs, L. J., & Wager, W. W. (1992)
• Kata kerja tindakan dapat menggunakan rumusan kawasan kognitif menurut Bloom dan Anderson, terdiri dari kemampuan: mengingat, mengerti, menerapkan, menganalisis, mengevaliasi dan mencipta (Anderson & Krathwohl, 2001).
• Kawasan afektif menurut Krathwohl, Bloom dan Masia (1964), terdiri kemampuan: penerimaan, pemberian respon, pemberian nilai, pengorganisasian dan karakterisasi.
• Kawasan psikomotor menurut Dave (1967), terdiri dari kemampuan: menirukan gerak, memanipulasi gerak, presisi, artikulasi dan naturalisasi.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 86
Lanjutan• Merumuskan CPMK Tabel-9 memperlihatkan CPL masih bersifat umum
terhadap matakuliah Metodologi Penelitian, perlu dirumuskan CPMK ygbersifat lebih spesifik thd MK Metodologi Penelitian.
• Rumusan CPMK harus mengandung unsur-unsur kemampuan dan materipembelajaran yg dipilih dan ditetapkan tingkat kedalaman dan keluasannya.
• Tabel-6 di bawah adalah contoh CPMK yg dirumuskan berdasarkan CPL ygdibebankan pada MK Metodologi penelitian dan materi pembelajaran ygdisajikan pada tabel-5.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 87
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 88
Merumuskan Sub-CPMK• Sub-CPMK merupakan rumusan kemampuan akhir yg direncanakan tiap
tahap pembelajaran yg bersifat spesifik dan dapat diukur.
• Sub-CPMK dirumuskan berdasarkan rumusan CPMK yg diharapkanberkonstribusi thd pencapaian CPL.
• Sub-CPMK berorientasi pada kemampuan hasil belajar mahasiswa danbersifat;
1.Specific – Sub-CPMK harus jelas, menggunakan istilah yg spesifikmenggambarkan kemampuan; sikap, pengetahuan, ketrampilan ygdiinginkan, menggunakan kata kerja nyata (concrete verbs).
2.Measurable – Sub-CPMK harus mempunyai target hasil belajar mhs yg dapatdiatur, sehingga dapat ditentukan kapan hal tersebut dapat dicapai oleh mhs
3.Achievable – Sub-CPMK menyatakan kemampuan yg dapat dicapai oleh mhs .
4.Realistic – Sub-CPMK menyatakan kemampuan yg realistis dapat dicapai mhs
5.Time-bound – Berikut adalah contoh Sub-CPMK yg
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 89
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 90
Lanjutan• Sub-CPMK yg telah dirumuskan tsb, selanjutnya akan digunakan sbg
dasar untuk menentukan indikator, membuat instrument penilaian, memilih metode pembelajaran, mengembangkan materi pembelajaran.
• Item-item tsb selanjutnya disusun dalam sebuah rencana pembelajaransemester (RPS) untuk mata kuliah.
• Sebelum RPS disusun perlu dibuat analisis pembelajaran.
• Analisis pembelajaran merupakan susunan Sub-CPMK yg sistematis, logis.
• Analisis pembelajaran menggambarkan tahapan pencapaian kemampuanakhir Mhs yg diharapkan berkosntribusi thd pencapaian CPL.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 91
Melakukan Analisis Pembelajaran
• Analisis pembelajaran dilakukan dg dasar pemikiranpembelajaran dalam sebuah MK terjadi dg tahapanpencapaian kemampuan mhs yg terukur, sistematis, terencana.
• Analisis pembelajaran dilakukan untuk mengidentifikasikemampuan akhir tiap tahapan (Sub-CPMK) sbg penjabarandari CPL yg dibebankan pada MK tersebut.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 92
Ada 4 macam struktur penyusunan Sub-CPMK yg menyatakan tahapanpembelajaran, (Dick, Carey, & Carey, 2014; Gagne, Briggs, & Wager, 1992).
a. Struktur herarkis, untuk belajar kemampuan A, harus terlebih dahulu belajar kemampuan B, digambarkan dg dua kotak masing masing berisi kemampuan A dan kemampuan B, keduakotak tsb dihubungkan dg anak panah vertikal menuju ke atas.
b. Struktur prosedural, untuk belajar kemampuan A, sebaiknya terlebih dahulu belajarkemampuan B, digambarkan dg dua kotak masing masing berisi kemampuan A dankemampuan B, dan kedua kotak tsb dihubungkan dg anak panah horisontal. Prinsipnya belajardimulai subjek yg mudah kemudian meningkat ke subyek yg lebih sulit.
c. Struktur pengelompokan, struktur ini menggambarkan beberapa kemampuan dipelajari dg tidak saling tergantung dalam satu rumpun kemampuan. Dua atau lebih kotak yg berisikemampuan dihubungkan dg garis tampa anak panah.
d. Struktur kombinasi, adalah struktur kombinasi dari dua atau tiga struktur herarkis, prosedurdan pengelompokan
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 93
Hasil analisis pembelajaran thd CMPK dan Sub-CPMK mata kuliah Metodologi Penelitian diperolehdiagram pada gambar-19 yg menggambarkan tahapan
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 94
Sub-CPMK yg terdapat pada setiap kotak pada gambar-19 diatas, dituliskan bembali pada kolom ”KEMAMPUAN AKHIR YG DIHARAPKAN” pada contoh format RPS tabel-8.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 95
Menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS1) Prinsip penyusunan RPS:
a) RPS adalah dokumen program pembelajaran yg dirancang untuk menghasilkan lulusanyg memiliki kemampuan sesuai CPL yg ditetapkan, sehingga harus dapat ditelusuriketerkaitan dan kesesuaian dg konsep kurikulumnya.
b) Rancangan dititik beratkan bagaimana memandu Mhs belajar agar memilikikemampuan sesuai dg CP lulusan yg ditetapkan dalam kurikulum, bukan padakepentingan kegiatan dosen mengajar.
c) Pembelajaran yg dirancang adalah pembelajaran berpusat pada mhs (student centredlearning disingkat SCL)
d) RPS atau istilah lain, wajib ditinjau dan disesuaikan secara berkala dg perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 96
Lanjutan RPS
a) nama program studi, nama dan kode MK, semester, sks, nama dosenpengampu;
b) capaian pembelajaran lulusan yg dibebankan pada mata kuliah; c) kemampuan akhir yg direncanakan pada tiap tahap pembelajaran
untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan; d) bahan kajian yg terkait dg kemampuan yg akan dicapai; e) metode pembelajaran; f) waktu yg disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap
pembelajaran; g) pengalaman belajar mahasiswa yg diwujudkan dalam deskripsi tugas
yg harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester; h) kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dani) daftar referensi yg digunakan.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 97
Cara Mudah Menyusun Learning Outcome
Langkah 1 Melakukan Taksonomi Materi yg Anda Ajarkan.• Luaran dari langkah ini adalah Anda memahami tiga hal yakni.• Kompetensi apa yg diharapkan oleh mata kuliah tersebut? • Pada ruang lingkup kompetensi diklasifikasikan menjadi sekumpulan
atribut yg dikenal dg student outcome. • Contoh PS Teknologi informasi memiliki 11 atribut SO yg dapat
dilihat di http://sarjana.jteti.ugm.ac.id/program-sarjana/s1-teknologi-informasi/student-outcomes/ .
• Pemetaan SO ke MK terdokumentasi di dokumen kurikulum.• Contoh: Pemograman Berorientasi Objek (PBO). • PBO akan mengarahkan mhs untuk memenuhi
kompetensi Engineering Knowledge, Problem Analysis, Design / Development Solution, dan Modern Equipment Utilization.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 98
Seperti yg digambarkan dalam dokumen kurikulum
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 99
Mengetahui jenis mata kuliah yg diajarkan• Pada EAC terdapat terdapat tiga jenis mata kuliah
• Basic Science & Mathematics: mata kuliah dasar sains yg diajarkan.
• Engineering Topics: mata kuliah Teknik.
• General Education: mata kuliah umum
• Idealnya satu MK mengarah satu jenis MK saja, walaupun kenyataannya sebuah mata kuliah dapat berada lebih dari satu jenismata kuliah.
• Contoh: mata kuliah pemograman berorientasi objek adalah mata kuliah yg masuk kategori engineering topics.
• Bagaimana jika sebuah mata kuliah 3 SKS dapat memenuhi engineering topics dan basic science?
• Dalam praktiknya bisa saja 1 SKS akan memenuhi basic science dan 2 sks akan memenuhi engineering topics.
• Mengidentifikasi mata kuliah yg berkaitan dg MK yg diajarkan.
• Mata kuliah yg berkaitan ini akan membantu peta kurikulum menjadi erat.
• Kaitan sebenarnya mirip linked list dalam sebuah struktur data.
• Sifatnya opsional artinya dimungkinkan sebuah MK tak memiliki kaitan dg MK yg lain.
• Pada contoh ini PBO akan memiliki : Pre-requisite: Pemograman Dasar, Mata Kuliah Lanjutan: Aplikasi Berbasis Web, Pengembangan Aplikasi Permainan, Pengembangan APlikasi Web.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 100
Langkah Mencari Buku Referensi yg Sesuai
• ABET bagi dunia luar bukan sesuatu yg baru.
• Penerbit ternama seperti Prentice Hall, John Wiley & Sons, dan Morgan Kaufmann sudah memilikisekumpulan buku siap pakai.
• Bahkan beberapa dari mereka memiliki slide presentasi, workbook, dan juga assessment plan.
• Berikut tips untuk mencari buku referensi yg berkualitas.
1. Pilih publisher ternama seperti Prentice Hall, John Wiley & Sons, Morgan Kaufmann, Sams Publishing, Microsoft Press, Packt Publishing, Springer, dan masih banyak lagi.
2. Gunakan akses berlangganan referensi yg dimiliki UGM, Pearson Education Bookshop, Informit, dan tentusaja Amazon
3. Pada buku tsb terdapat suplementary content dan bahkan bisa meminta evaluation copy dg memberikansekumpulan bukti mengajar, Sebagai contoh Pemograman Berorientasi Objek dapat memperolehbuku https://www.wiley.com/en-id/Beginning+Object+Oriented+Programming+with+C%23-p-9781118336922 .
4. Berdasar struktur tsb dapat disusun topik apa yg akan disampaikan yg akan memudahkan dalam menyusunLO.
5. Dalam buku referensi terdapat 18 BAB yg dapat dibagikan menjadi 14 pertemuan.
6. Banyak referensi akan memperkaya khasanan pemahaman pengentahuan tetapi juga patut diperhatikan haltersebut juga dapat menambah beban pembelian buku, cara penyampaian buku. Hanya memilih lebih darisatu buku jika memang satu referensi tidak memenuhi.
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 101
Langkah 3 Menyusun LO• Setelah menemukan buku referensi yg akan dipakai maka penyusunan LO dapat
dilakukan dg sbb :
1.Susunlah LO dg jumlah 1 – 6 LO saja, lebih dari itu akan menambah beban dalammelakukan assessment.
2.Susunlah LO dg kalimat aktif seperti “mahasiswa mampu …. “. Kata kerja selanjutnyadapat menggunakan Bloom Taxonomy Action Verbs
3.Susunlah LO dalam kalimat tunggal bukan kalimat majemuk.
4.Dg demikian LO akan memudahkan kita menyusun pertanyaan ujian berbasis Bloom. Beri nomor LO sesuai dg urutannya.
• Contoh:
1. Mhs mampu menganalisis pilar-pilar pemograman berorientasi objek dalamplatform Pengembangan komputasi modern. [L01]
2. Mhs mampu mengaplikasikan konsep objek dalam memecahkan masalah kompleksdalam pemograman [LO2]
3. Mhs mampu mengembangkan aplikasi perangkat lunak berbasis objek [LO3[
4. Mhs mampu mengevaluasi berbagai perangkat modern yg dapat meningkatkanproduktivitas Pengembangan perangkat lunak berbasis objek [LO4[
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 102
Langkah 4 Memetakan LO ke SOSetelah memiliki LO maka setiap LO dapat dipetakan ke SO. Sebagai contoh LO yg dikemukakan dapat dipetakan menjadi
Pelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 103
Langkah 5 Menyusun Extended Silabus
• Setelah melakukan langkah 1-4 maka langkah terakhir menyusun extended silabusdalam kerangka 1-2 lembar.
• Struktur yg disarankan ABET adalah sbb :
1. Course number and name
2. Credits and contact hours
3. Instructor’s or course coordinator’s name
4. Text book, title, author, and year
5. other supplemental materials (i.e. e-learning / web)
6. Specific course information
7. Prerequisites or co-requisites
8. indicate whether a required, elective, or selected elective (as per Table 5-1) course in the program
9. Specific learning outcome for the course
10. explicitly indicate which of the student outcomes listed in Criterion 3 or any other outcomes are addressed by the course.
11. Brief list of topics to be coveredPelatihan Pekerti LP3M UB 2-6 Juli 2018 ahsan 104