Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

43
PEMBANGUNAN INDONESIA MENURUT PANCASILA DAN UUD 1945 Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Bapak Drs. M. Ideris Syukur, M. Pd. I. Dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila Disusun Oleh: Rizky Ariyansyah (NIM. 1401250959) Hidayatun Nufus Annisa (NIM. 1401251507) Liny Mardhiyatirrahmah (NIM. 1401251508) 1

Transcript of Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

Page 1: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

PEMBANGUNAN INDONESIA MENURUT PANCASILA DAN UUD 1945

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Bapak Drs. M. Ideris Syukur, M. Pd. I.

Dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila

Disusun Oleh:

Rizky Ariyansyah (NIM. 1401250959)

Hidayatun Nufus Annisa (NIM. 1401251507)

Liny Mardhiyatirrahmah (NIM. 1401251508)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN ANTASARI BANJARMASIN

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

DESEMBER 2014

1

Page 2: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masyarakat sudah mulai banyak yang bertanya-tanya mengenai pembangunan

Indonesia saat ini seperti apa, bagaimana, apakah benar-benar berdampak baik, dan yang

paling penting adalah sesuai atau tidaknya dengan Pancasila dan UUD 1945. Namun, sangat

lah sulit untuk menentukan jawabannya karena sibuknya para pejabat negara serta

orang penting di Indonesia untuk membangun negara ini.

Sebagai individu yang menjadi anggota suatu golongan masyarakat atau warga suatu

suku-bangsa tertentu, dengan gaya hidup, struktur masyarakat dan latar belakang kebudayaan

yang berbeda, banyak d i antara masyarakat sudah mempunyai bayangan cita-cita

masing-masing mengenai soal apa dan bagaimana masyarakat Indonesia yang adil

dan makmur itu. Namun, konsep konkret untuk tujuan tersebut secara nasional sebenarnya

masih dalam perjalanan menuju arah tersebut.

Orang-orang memang belum mempunyai konsepsi nasional yang jelas mengenai

masyarakat seperti apa yang ingin dituju dengan usaha pembangunan Indonesia (kecuali

bahwa semua orang ingin menjadi agak lebih makmur dan ingin agar demokrasi menjadi

lebih sempurna: suatu kehidupan nasional yang lebih sempurna yang dapat memberi

akomodasi kepada aneka-warna kebudayan bangsa; dapat menghasilkan lebih banyak karya

yang bisa dibanggakan sebagai bangsa).

Pemerintah juga tidak bisa mengambil alih mentah-mentah contoh pembangunan dari

Amerika, Uni Soviet, RRC, Jepang, ataupun Brasilia (yang kini katanya termasuk salah satu

negara yang tumbuh dengan laju yang paling cepat di dunia, yaitu lebih dari 10% dari

GNP-nya) karena semua negara tersebut mempunyai beberapa sifat dasar yang berbeda

dengan Indonesia, terutama dari landasan negara dan demokrasi yang dipergunakannya.1 Oleh

sebab itu, masyarakat perlu mengetahui pembangunan Indonesia berdasarkan demokrasi

bangsa yang benar itu seperti apa.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah-masalah yang dapat dijadikan sebagai objek pembahasan dari

makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Apa pengertian dari pembangunan nasional?

1 Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan, 2000, hlm. 84.2

Page 3: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

2. Apa tujuan akhir membangun bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945?

3. Apa arti dari pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional?

4. Apa saja bidang yang menjadi perhatian dalam pembangunan nasional?

5. Apa yang menjadi landasan pembangunan nasional?

6. Apa saja arah dari pembangunan nasional secara umum?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah sebgai berikut.

1. Untuk mengetahui pengertian dari pembangunan nasional.

2. Untuk mengetahui tujuan akhir dari membangun bangsa dan negara berdasarakan

Pancasila dan UUD 1945.

3. Untuk mengetahui pengertian dari pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional.

4. Untuk mengetahui bidang-bidang apa saja yang menjadi perhatian dalam pembangunan

nasional.

5. Untuk mengetahui landasan-landasan yang digunakan dalam pembangunan nasional.

6. Untuk mengetahui arah dari pembangunan nasional Indonesia pada berbagai bidang yang

ada.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang dapat diambil dri penulisan makalah ini ialah sebagai berikut.

1. Menginformasikan diskusi pengertian dari pembangunan nasional kepada pembaca dan

peserta.

2. Menginformasikan tujuan akhir dari membangun bangsa dan negara berdasrkan Pancasila

dan UUD 1945 kepada pembaca serta peserta diskusi.

3. Memberi tahu mengenai pengertian dari pancasila sebagai paradigma pembangunan

nasional kepada pembaca makalah dan peserta diskusi.

4. Menginformasikan bidang-bidang apa saja yang menjadi perhatian dalam pembangunan

nasional di Indonesia kepada pembaca serta peserta diskusi.

5. Memberi tahu tentang landasan-landasan yang dipergunakan dalam pembangunan nasional

kepada pembaca dan juga peserta diskusi.

6. Menginformasikan mengenai arah dari berbagai bidang dalam pembangunan nasional

secara umum kepada pembaca makalah dan juga peserta diskusi.

BAB II3

Page 4: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembangunan Nasional

Pembangunan nasional adalah rangkaian usaha yang dilakukan secara sadar dan

terencana untuk memperbaiki keadaan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Pembangunan ini meliputi program-program pembangunan yang menyeluruh, terarah, dan

terpadu yang dilaksanakan secara terus-menerus untuk mewujudkan tujuan nasional seperti

dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu:

a. melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia;

b. memajukan kesejahteraan umum;

c. mencerdaskan kehidupan bangsa;

d. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan

keadilan sosial.

Pembangunan nasional adalah kelanjutan perjuangan untuk mengisi

kemerdekaan nasional yang telah direbut dan dipertahankan dengan penuh pengorbanan.

Kemerdekaan merupakan jawaban yang harus dilalui untuk mewujudkan kehidupan nasional

yang lebih baik.

Sebelum terjadinya pemilihan Presiden secara langsung, pola pembangunan nasional

berdasarkan GBHN yang telah dibuat oleh MPR dan harus dilaksanakan oleh

Presiden sebagai mandatarisnya. Namun, setelah pemilihan Presiden langsung, pola

pembangunan dan arah kebijakan pembangunan tidak lagi berdasarkan pada GBHN

karena Presiden dapat menyusun sesuai dengan program pembangunan yang sedang

dibutuhkan serta visi dan misi Presiden yang terpilih tersebut.2

Hakikat pembangunan nas ional ada lah pembangunan manusia

Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, dengan

Pancasi la sebagai dasar , tujuan, dan pedoman pembangunan nasional .

Pembangunan nasional dilaksanakan merata di seluruh tanah air dan tidak hanya

untuk suatu golongan atau sebagian dari masyarakat, tetapi untuk seluruh

masyarakat, serta harus benar-benar dapat dirasakan seluruh rakyat sebagai

perbaikan tingkat hidup yang berkeadilan sosial, yang menjadi tujuan dan cita-cita

kemerdekaan bangsa Indonesia.

Pembangunan Nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan itu 2 Heri Herdiawanto, dkk, Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara, 2010, hlm. 165.

4

Page 5: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah atau kepuasan batiniah, melainkan

keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara kemajuan lahir dan kebahagiaan

basin.

Pembangunan harus merata di seluruh Indonesia dan bukan hanya untuk suatu

golongan atau untuk sebagian masyarakat saja, akan tetapi untuk seluruh masyarakat,

sehingga benar-benar dapat dirasakan sebagai perbaikan tingkat hidup yang

berkeadilan sosial sesuai dengan tujuan dan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia terdiri atas kelompok masyarakat besar ataupun kecil, setiap

keluarga terdiri dari karakter yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tujuan akhir membangun

bangsa dan negara adalah untuk membangun manusia yang berakhlak Pancasila dan mampu

mewujudkan cita-cita negara berdasarkan UUD 1945. Artinya, manusia Indonesia yang

memiliki moral dan akhlak, serta menghayati nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

sekaligus membangun negara berdasarkan UUD 1945.

2.2 Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional

Untuk mencapai tujuan dalam hidup bermasyarakatuh, berbangsa, dan ,bernegara,

bangsa Indonesia melaksanakan pembangunan nasional. Hal ini sebagai perwujudan praksis

dalam meningkatkan harkat dan martabatnya. Tujuan negara yang tertuang dalam Pembukaan

UUD 1945 yang rinciannya, adalah sebagai berikut : "melindungi segenap bangsa dan

seluruh tumpah darah Indonesia"3, hal ini dalam kapasitasnya tujuan negara hukum formal.

Adapun rumusan "memajukan kesejahteraan unium mencerdaskan kehidupan bangsa"4, hal ini

dalam pengertian negara hukum material, yang secara keseluruhan sebagai manifestasi tujuan

khusus atau nasional. Selain tujuan nasional, ada juga tujuan internasional (tujuan umum)

"ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kenierdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan sosial"5. Hal ini diwujudkan dalam tata pergaulan masyarakir internasional.

Kedudukan Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung suatu

konsekuensi bahwa dalam segala aspek pembangunan nasional harus mendasarkan pada

hakikat nilai-nilai sila Pancasila. Hal ini sebagai konsekuensi asas pengakuan dan

penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional

karena hakikat nilai sila-sila Pancasila mendasarkan diri pada dasar ontologis manusia sebagai

subjek pendukung pokok negara.

3 Abu ‘Amar, Belajar Praktis Kewarganegaraan Untuk SMP/MTs, SMA/MA, dan Umum, 2008, hlm. 87.4 Ibid.5 Ibid.

5

Page 6: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional, seluruh warganya

harus dikembalikan pada dasar-dasar hakikat manusia sebagai "monopluralis".

Unsur-unsur hakikat manusia monopluralis meliputi susunan kodrat manusia, rohani

(jiwa) dan raga, sifat kodrat manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai

makhluk Tuhan Yang Maha Esa.6 Oleh karena itu, pembangunan nasional sebagai upaya

praksis untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka pembangunan haruslah mendasarkan

pada paradigma hakikat manusia "monopluralis" tersebut.

Paradigma pembangunan bangsa dan negara harus dalam suasana baru sesuai

dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir, tetapi tetap berada di

dalam nilai-nilai dasar Pancasila, yaitu nilai-nilai keimanan dan ketakwaan pada

Tuhan Yang Maha Esa dengan dasar kemanusiaan yang adil dan beradab karena

manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan mempunyai hak dasar yang sama, tidak

dibedakan dengan keturunan, warna kulit, suku bangsa dan penggolongan lainnya.

Pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya untuk meningkatkan harkat dan

martabat manusia yang meliputi jiwa dan raga, baik aspek individual maupun aspek

sosial dan religiusnya.7 Atas dasar ini, pembangunan harus mengembangkan harkat dan

martabat manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu, pembangunan dilaksanakan di

berbagai bidang yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia pembangunan

meliputi bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan keamanan, dan lain-lain.

2.3 Pembangunan Nasional dalam Bidang Ekonomi

Dalam dunia usaha, biasanya yang terjadi adalah persaingan bebas dan yang

kuat yang akan menang. Oleh karena itu, di Indonesia perkembangan ekonomi

harus didasarkan pada usaha untuk menciptakan kesejahteraan manusia. Namun,

untuk mewujudkan itu, sistem ekonomi harus mendasarkan pada moralitas humanistik,

yaitu ekonomi yang berkemanusiaan.

Pada dasarnya tujuan ekonomi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia

agar kehidupan manusia menjadi lebih sejahtera. Oleh karena itu, ekonomi harus

didasarkan pada kemanusiaan, yaitu menyejahterakan umat manusia, serta

menghindari pengembangan ekonomi yang hanya mendasarkan pada persaingan bebas,

monopoli, dan yang dapat menimbulkan penderitaan serta penindasan terhadap manusia

lainnya. Bagi bangsa Indonesia, usaha untuk mewujudkan hal ini adalah melalui

6 Heri Herdiawanto, dkk, loc. cit.7 Ibid., hlm. 166.

6

Page 7: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

pelaksanaan sistem ekonomi yang berdasarkan Pancasila karena dengan cara ini,

perekonomian dapat terlaksana dengan baik dan masyarakat Indonesia dapat hidup

secara makmur dan sejahtera.

2.3.1 Landasan-Landasan Pembangunan Bidang Ekonomi

Pembukaan UUD 1945 merupakan landasan pokok pembangunan bidang

ekonomi, terutama ungkapan yang menyatakan “adil dan makmur; memajukan

kesejahteraan umum, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia”8. Demikian juga Batang Tubuh maupun Penjelasannya,

melandasi pembangunan bidang ekonomi. Landasan tersebut terdapat pada

pasal 23, 27, 33, dan 34 UUD 1945.

Pasal 23 yang terdiri atas 3 ayat menyangkut masalah keuangan

dinyatakan bahwa anggaran pendapatan dan belanja negara, segala pajak untuk

keperluan negara, macam dan harga mata uang, hal keuangan negara, serta untuk

memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara oleh Badan

Pemeriksa Keuangan ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 23 ini

menunjukkan perlunya ker ja sama antara DPR dengan Pemer in tah untuk

pe laksanaan maupun keberhasilan mengenai masalah keuangan negara dan

adanya fungsi pengawasan oleh DPR, yang berarti oleh rakyat.

Pasal 27 yang terdiri atas tiga ayat, dalam ayat 2 berbunyi: “ Tiap-tiap

warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi

kemanusiaan”9. Keberhasilan tiap-tiap warga negara Indonesia dalam

memperoleh pekerjaan serta penghidupan yang layak bagi kemanusiaan,

merupakan gambaran semakin jelasnya perwujudan masyarakat adil dan makmur.

Pasal 33 yang terdiri atas 5 ayat merupakan landasan pokok perwujudan

demokrasi ekonomi. Ayat (1) menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai

usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. 10 Diberikan penjelasan

bahwa produksi dikerjakan oleh semua, untuk bersama, di bawah pimpinan atau

kepemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang

diutamakan, bukan kemakmuran orang-seorang. Perusahaan yang sesuai dengan

itu ialah koperasi.

Ayat (2) menyatakan bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi

8 Abu ‘Amar, op.cit.9 Ibid., hlm. 98.10 Ibid., hlm. 101.

7

Page 8: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

Ini berarti bahwa perminyakan, perlistrikan, perkeretaapian, dan pengelolaan air

minum merupakan sebagian dari cabang produksi yang harus dikuasai oleh

negara, demi untuk kepentingan masyarakat.11 Penguasaan oleh perorangan

sangat dikhawatirkan akan merugikan kepentingan dan kebutuhan orang banyak.

Ayat (3) menyatakan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergurnakan untuk

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.12 Seperti halnya produksi yang penting bagi

negara, maka penguasaan atas bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di

dalamnya bila dikuasai oleh perorangan dapat membahayakan kepentingan

masyarakat, sehingga dalam hal ini penguasaan oleh negara tidak boleh

diartikan sebagai monopoli oleh negara, melainkan justru untuk melindungi orang

banyak.

Berdasarkan pasal 33 UUD 1945 di je laskan bahwa pembangunan

di bidang ekonomi yang didasarkan kepada demokrasi ekonomi menentukan

bahwa masyarakat harus memegang peranan aktif dalam kegiatan

pembangunan. Sedangkan, pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan

dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta menciptakan iklim yang

sehat bagi perkembangan dunia usaha. Sebaliknya, dunia usaha perlu

memberikan tanggapan positif terhadap pengarahan dan bimbingan serta

penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan-kegiatan yang nyata. Oleh karena

itu, kerja sama timbal balik yang serasi antara ketiga pelaku ekonomi nasional

yaitu Koperasi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Swasta sangat diperlukan.

Pasal 34 ayat 1 disebutkan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar

dipelihara oleh negara. 1 3 Dalam hal ini tentunya negara tidak hanya

sekadar memelihara, melainkan perlu membina dan mendidik agar mereka

dapat mandiri di kemudian hari tanpa harus selalu tergantung kepada negara

ataupun orang lain.

2.3.2 Sasaran dan Arah Pembangunan Bidang Ekonomi

Sasaran bidang ekonomi ialah terciptanya perekonomian yang mandiri dan

andal sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan, berdasarkan demokrasi 11 Ibid.12 Ibid.13 Ibid.

8

Page 9: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

ekonomi yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dengan peningkatan

kemakmuran rakyat yang makin merata, pertumbuhan yang cukup tinggi,

dan stabilitas nasional yang mantap, bercirikan industri yang kuat dan main,

pertanian yang tangguh, koperasi yang sehat dan kuat, serta perdagangan yang

maju dengan sistem distribusi yang mantap, didorong oleh kemitraan usaha yang

kukuh antara badan usaha koperasi, negara, dan swasta serta pendayagunaan sumber

daya alam yang optimal yang didukung oleh sumber daya manusia yang

berkualitas, maju, produktif, dan profesional, iklim usaha yang sehat serta

pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dan terpeliharanya kelestarian

fungsi lingkungan hidup.

Titik berat Pembangunan Nasional diletakkan pada bidang ekonomi, yang

merupakan penggerak utama pembangunan, seining dengan kualitas sumber daya

manusia dan didorong secara saling memperkuat, saling terkait dan terpadu

dengan pembangunan bidang-bidang lainnya yang dilaksanakan scirama,

selaras, dan serasi dengan keberhasilan pembangunan bidang ekonomi dalam

rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan nasional.

Arah Pembangunan bidang ekonomi di antaranya ada secara langsung atau tidak

langsung berkaitan dengan bidang ekonomi. Arah yang dimaksud secara ringkas

dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang cinta tanah air.

2. Menjadikan potensi sumber daya nasional sebagai kekuatan

ipoleksosbudhankam yang nyata, didukung oleh sumber daya manusia

berkualitas.

3. Mewujudkan perekonomian nasional yang mandiri dan andal.

4. Menjadikan pembangunan industri sebagai penggerak utama ekonomi

yang efisien dan berdaya saing tinggi.

5. A. Perdagangan: dapat menunjang peningkatan produksi, mendukung

pemerataan memperlancar distribusi, memperkuat daya saing;

B. Perhubungan: makin memperlancar area la lu l intas orang, barang,

dan jasa; menunjang pertumbuhan ekonomi, stabilitas nasional,

pemerataan dan penyebaran, meningkatkan kepariwisataan;

C. Pariwisata: meningkatkan devisa dan pendapatan daerah dan

masyarakat, menciptakan lapangan kerja, mendorong kegiatan

ekonomi yang terkait dengan budaya bangsa.9

Page 10: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

6. Sumber daya alam didayagunakan secara terencana dan sertanggung

jawab: lingkungan hidup didayagunakan bagi pembangunan yang

berkelanjutan; tata ruang nasional berwawasan nusantara.

7. Kekayaan bumi seperti hutan dan tambang harus dikelola selain

untuk memberikan manfaat masa kini, namun juga menjamin kehidupan masa

depan.

8. Biaya pernbangunan/keuangan digali dari sumber kemampuan sendiri;

dana luar negeri sebagai pelengkap dengan prinsip kemandirian; tabungan

nasional ditingkatkan; kebijaksanaan fiskal dengan prinsip anggaran

berimbang dan dinamis; kestabilan nilai masa uang dijaga; pengembangan

lembaga keuangan dan perbankan yang efisien dan makin meluas jangkauannya.

9. Pembangunan daerah yang bertujuan untuk memacu pemerataan pembangunan

dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, menggalakkan

peran serta rakyat, meningkatkan potensi daerah; pembangunan

daerah dan kawasan kurang berkembang (kawasan timur Indonesia,

daerah terpcncil, daerah perbatasan) perlu ditingkatkan.

2.4 Pembangunan Nasional Bidang Kesejahteraan Rakyat, Pendidikan, dan

Kebudayaan

Pada era reformasi ini, masyarakat sering melihat stagnasi nilai sosial budaya

diantara mereka sehingga berujung pada terjadinya gejolak sosial, kerusuhan, dan

sebagainya. Oleh karena itu, upaya pengembangan sosial budaya masyarakat Indonesia harus

didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip etika Pancasila pada hakikatnya bersifat

humanistik, artinya nilai-nilai Pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber pada

harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.

Pancasila merupakan sumber normatif bagi peningkatan humanisasi dalam bidang

sosial budaya. Sebagai kerangka kesadaran, Pancasila dapat merupakan dorongan untuk

universalisasi, yaitu melepaskan simbol-simbol dari keterkaitan struktur dan transedental,

yaitu peningkatan derajat kemerdekaan manusia dan kebebasan spritual.

Oleh karena itu, dengan melihat berbagai peristiwa negatif yang marak terjadi di era

reformasi ini, sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat dan pemerintah untuk

mengembangkan aspek sosial budaya dengan berdasarkan Pancasila atau secara lebih

khusus dengan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan, ketuhanan, serta keberadaan.

2.4.1 Landasan-Landasan Pembangunan Bidang Kesejahteraan Rakyat, 10

Page 11: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

Pendidikan, dan Kebudayaan

Landasan pembangunan bidang kesejahteraan rakyat, pendidikan dan kebudayaan

adalah juga UUD 1945 (baik Pembukaan, Batang Tubuh, Inallptill Penjelasannya).

Alinea 4 Pembukaan UUD 1945 berbunyi, "Kemudian daripada itu untuk membentuk

sualu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh lumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan unum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan, kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilon sosial, ....”14. Bagian

tersebut berkaitan langsung dengan bidang Kesejahteraan Rakyat, Pendidikan dan

Kebudayaan. Landasan bidang ini terdapat pada UUD 1945:

1. Pasal 27 dan 28 mengenai hak-hak warga negara;

2. Pasal 31 mengenai pendidikan;

3. Pasal 33 dan 34 mengenai kesejahteraan sosial;

4. Pasal 36 mengenai Bahasa Indonesia.

Pasal-pasal tersebut beserta penjelasannya memberikan arah dan kerangka yang

jelas bagi pembangunan di bidang kesejahteraan rakyat, pendidikan dan kebudayaan

dalam mewujudkan kehidupan sosial budaya bangsa yang diinginkan.

2.4.2 Sasaran dan Arah Pembangunan Bidang Kesejahteraan Rakyat,

Pendidikan dan Kebudayaan.

Sasaran bidang kesejahteraan rakyat, pcndidikan dan kebudayaan ialah

terwujudnya kehidupan masyarakat yang makin sejahtera lahir batin secara adil dan

merata, terselenggaranya pendidikan nasional dan pelayanan kesehatan yang makin

bermutu serta merata yang mampu mewujudkan manusia yang beriman dan sertaqwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, tangguh, sehat, cerdas, patriotik,

berdisiplin, kreatif, produktif dan profesional, makin mantapnya budaya bangsa

yang tercermin dalam meningkatnya peradaban, harkat dan - martabat manusia

Indonesia, dan memperkuat jati diri dan kepribadian bangsa.

Jika dijelaskan lebih rinci lagi, ada beberapa sasaran pembangunan dalam bidang

ini, di antaranya:

1. Peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pelayanan umum yang makin adil

dan merata serta menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

2. Penyediaan sandang, pangan, dan papan yang memadai.

3. Penataan pendidikan nasional untuk mewujudkan manusia yang beriman

14 Ibid., hlm. 87.11

Page 12: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

dan sertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti 1uhur,

memiliki banyak pengalaman dan keterampilan, kesehatan yang baik dalam

jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta memiliki rasa

tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

4. Pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar serta perluasan

pendidikan keahlian dan kejuruan.

5. Peningkatan penghayatan nilai luhur budaya bangsa yang menjiwai

perilaku manusia dan masyarakat dalam segenap aspek kehidupan.

6. Peningkatan derajat kesehatan melalui perbaikan kualitas dan pelayanan

kesehatan yang makin menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Dari penjabaran arah pembangunan ada yang secara langsung atau tidak langsung

berkaitan dengan bidang kesejahteraan rakyat, pendidikan dan kebudayaan (yang sudali

disebut di bagian sebelumnya yang berkaitan dengan bidang ekonomi, yang juga

bersangkutan dengan bidang kesejahteraan rakyat, pendidikan dan kebudayaan

tidak dicantumkan lagi) ialah:

1. Pendidikan: meningkatkan harkat dan martabat manusia serta kualitas sumber daya

manusia, pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan termasuk di daerah

terpencil; peningkatan kualitas pendidikan harus dipenuhi melalui peningkatan

kualitas dan kesejahteraan tenaga kependidikan, pembaharuan kurikulum, dan

penyediaan sarana serta prasarana yang memadai.

2. Budaya bangsa yang dilandasi nilai luhur berdasarkan Pancasila, bercirikan

Bhinneka Tunggal Ika, berwawasan nusantara, harus diupayakan agar menjiwai

perilaku masyarakat dan pelaksana pembangunan, membangkitkan sikap

kesetiakawanan dari tanggung jawab sosial, disiplin, dan semangat pantang

menyerah, menuju kemajuan adab, mempertinggi derajat kemanusiaan;

pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia terus ditingkatkan sebagai

wahana komunikasi sosial, iptek, dan juga seni.

3. Pembangunan kependudukan diarahkan pada peningkatan kualitas penduduk,

pengendalian laju pertumbuhan penduduk, perwujudan keluarga kecil bahagia

dan sejahtera; pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat, meningkatkan mutu dan kemudahan pelayanan

kesehatan, meningkatkan gizi, membudayakan sikap hidup bersih dan sehat,

didukung dengan pembangunan perumahan dan permukiman yang layak.

4. Pembinaan anak, remaja, dan pemuda diarahkan untuk mengembangkan sikap 12

Page 13: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya bangsa, sikap keteladanan dan

disiplin sedini mungkin; pembinaan peranan wanita harus dikembangkan

dengan tetap memperhatikan kodrat, harkat dan martabatnya.

2.5 Pembangunan Nasional Bidang Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa

Salah satu penyebab banyaknya peristiwa kerusuhan/konflik antardaerah adalah

masalah konflik suku, agama, ras, dan antargolongan (sara) yang sesungguhnya dapat

mengancam keutuhan bangsa. Oleh karena itu, untuk dapat mengakhirinya yaitu

dengan cara menciptakan kehidupan beragama yang penuh dengan perdamaian, saling

menghargai, menghormati, dan mencintai sebagai umat manusia yang beradab.

Pancasila telah memberikan dasar-dasar nilai yang fundamental bagi umat bangsa

Indonesia untuk hidup secara damai dalam kehidupan beragama. Dalam hal ini, negara

memberikan jaminan kebebasan bagi setiap warga negara untuk memeluk suatu agama dan

menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaannya itu.

Setiap agama memiliki keyakinan dan ajaran yang berbeda satu sama lain, namun

pada dasarnya setiap agama mengajarkan sikap saling menghormati, menghargai, serta

hidup berdampingan secara damai dengan pemeluk agama yang lain. Oleh karena itu,

negara dan masyarakat berkewajiban mengembangkan kehidupan beragama yang

penuh dengan toleransi dan saling menghargai berdasarkan nilai kemanusiaan yang

beradab.

Hakikat pembangunan bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Malia Esa adalah bagian integral dari tujuan dan upaya pembangunan nasional.

Hakikat pembangunan nasional ialah pembangunan Manusia Indonesia Seutuhnya

(MIS) dan membangun masyarakat Indonesia.

Bangsa Indonesia menghendaki keselarasan hubungan antara manusia

dengan Tuhannya, antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan alam

sekitarnya, maupun keserasian hubungan antara bangsa-bangsa. Ini berarti

adanya keselarasan antara cita-cita hidup di dunia dan mengejar kebahagiaan di

akhirat. Pembangunan kehidupan manusia dan masyarakat yang serba selaras inilah

yang merupakan tujuan akhir pembangunan nasional yang secara singkat disebut

masyarakat maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila. Ini yang merupakan

hakikat dan pangkal tolak pembangunan bidang agama dan kepercayaan terhadap

13

Page 14: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

Tuhan Yang Maha Esa serta sosial budaya.

2.5.1 Landasan-Landasan Pembangunan Bidang Agama Dan Kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Nilai Pancasila, khususnya sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjiwai

kepribadian manusia Indonesia dalam wujud iman (kepercayaan) kepada Tuhan

Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaan masing- masing. Bahkan nilai

Ketuhanan Yang Maha Esa ini memberikan watak dan identitas religius bagi

masyarakat dan budaya Indonesia. Watak dan identitas ini dilembagakan dan

dilestarikan dalam tatanan hidup kebangsaan dan kenegaraan, dengan

menjadikan dasar negara Pancasila dan asas Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar

kenegaraan, sebagai termaktub dalam Pembukaan UUD 1945:

"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh

keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat

Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.... negara Republik Indonesia

yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha

Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."15

Kemudian diperjelas dalam Penjelasan UUD 1945, yaitu:

"Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat"16.

"Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar

kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, Undang-Undang Dasar

harus mengandung is i yang mewaj ibkan pemerintah dan lain- lain

penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang

luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur"17.

Sedangkan, landasan konstitusional UUD 1945, terutama pasal 29 yang terdapat 2

ayat, yaitu:

(1)Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

(2)Negara menjamin kemerdekaan t iap-t iap penduduk untuk memeluk

agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan

15 Ibid.16 Darji Darmodiharjo, dkk, Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, 1994, hlm. 194.17 Ibid.

14

Page 15: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

kepercayaannya itu.18

2.5.2 Sasaran dan Arah Pembangunan Bidang Agama dan Kepercayaan Terhadap

Tuhan Yang Maha Esa

Sasaran Bidang Agama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esaialah

terciptanya suasana kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa, yang penuh keimanan dan ketaqwaan, penuh kerukunan

yang dinamis antara umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa secara bersama-sama makin memperkuat landasan spiritual, moral,

dan etik bagi pembagunan nasional, yang tercermin dalam suasana kehidupan yang

harmonis, serta dalam kukuhya persatuan dan kesatuan bangsa selaras dengan

penghayatan dan pengamalan Pancasila.

Berdasarkan essensi nilai dalam sasaran ini, dijabarkan berbagai sasaran

pokok sebagai berikut.

1. Atas dasar keimanan dan ketaqwaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, maka kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa adalah selaras dengan penghayatan dan pengamalan Pancasila.

2. Kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa makin

dikembangkan sehingga terbina kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa, kualitas kerukunan antar dan antara umat beragama

dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam usaha

memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa serta meningkatkan aural untuk

bersama-sama membangun masyarakat.

3. Dengan semakin meningkat dan meluasnya pembangunan, maka kehidupan

beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus makin

diamalkan baik di dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan social

kemasyarakatan.

4. Diusahakan supaya t e rus be r t ambah sa rana yang d ipedukan bag i

pengembangan kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, termasuk sarana pendidikan agama pada semua jalur, jenis, dan

jenjang pendidikan termasuk prasekolah, yang pelaksanaanya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Melanjutkan usaha untuk terus meningkatkan pelayanan dan kelancaran

18 Abu ‘Amar, loc. cit., hlm. 100.15

Page 16: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

penunaian ibadah haji bagi umat Islam sesuai dengan kemampuan masyarakat.

6. Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tidak merupakan agama.

Pembinaan terhadap kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilakukan

agar tidak mengarah kepada pembentukan agama baru.

7. Untuk mengefektifkan pengambilan langkah yang perlu agar pdaksanaan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa benar-benar sesuai dengan

dasar Ketuhanan Yang Maha Esa inerturtit dasar kernanusiaart yang adil dan

beradab.

Hakikat kualitas MIS (Masyarakat Indonesia Seutuhnya) lebih

diutamakan mengenai kualitas iman dan ketaqwaan sebagai essensi kesadaran

moral-spiritual (keagamaan) yang menjadi pedoman dan kendali pribadi manusia

menegakkan kebenaran dan keadilan, atau melaksanakan amanat dan kewajiban

hidup pribadi, sosial- budaya, nasional dan internasional (kemanusiaan).

2.6 Pembangunan Nasional Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

2.6.1 Landasan-Landasan Pembangunan Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Dalam Pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa “Kemudian daripada

itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indones ia dan un tuk

memajukan kese jah teraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa , dan

ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial ......”19.

Kesejahteraan umum dan kecerdasan bangsa adalah wujud harkat -

martabat bangsa, bahkan harkat dan martabat pribadi manusia. Kesadaran

harkat-martabat bangsa, mengembangkan kebanggaan nasional menjadi motivasi

kemandirian dan keunggulan.

Sedangkan, dalam UUD 1945 terdapat 2 pasal yang menjelaskan mengenai hal

tersebut, yaitu:

1. Pasal 31, yang berbunyi:

(1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan

(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib

membiayainya.

(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan

19 Ibid., hlm. 87.16

Page 17: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, diatur dengan undang-undang.

(4) Negara memproitaskan anggaranpendidiakn sekurang-kurangnya 20% dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan

nasional.

(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung

tinggi nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban dan

kesejahteraan umat manusia.20

2. Pasal 32, yang berbunyi:

(1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia

dengan menjamin kebebasan masyarakat dan memelihara dan mengembangkan

nilai-nilai budayanya.

(2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya

nasional.

Tujuan dan essensi nilai mendasar dalam pasal-pasal tersebut adalah:

1 . Sebagai upaya melembaga mewujudkan bangsa yang cerdas (berbudi dan

berilmu pengetahuan).

2 . Sebagai satu sistem pendidikan nasional, termasuk sistem pengembangan

iptek canggih.

3 . Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buall usaha

budinya rakyat Indonesia seluruhnya.21

Kebudayaan lama dan asli terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di

daerah-daerah di seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa.

Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya, dan

persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang

dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta

mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.

2.6.2 Sasaran Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Sasaran Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yaitu tercapainya kemampuan

nasional dalam pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang dibutuhkan bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan peradaban,

20 Ibid., hlm. 100-101.21 Ibid. hlm. 101.

17

Page 18: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

serta ketangguhan dan daya sa ing bangsa yang d ipe r lukan un tuk memacu

pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan l ingkungan menuju

masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri serta sejahtera, yang dilandasi nilai-

nilai spiritual, moral, dan etik didasarkan nilai luhur budaya bangsa serta nilai

keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2.7 Pembangunan Nasional Bidang Hukum

Berdasarkan pandangan hidup (filsafat hidup) dan dasar negara (filsafat

negara) Pancasila, maka landasan moral kebangsaan dan kenegaraan Indonesia ialah

filsafat Pancasila. Dalam tata kenegaraan maka Pancasila diakui sebagai ideologi

negara dan ideologi nasional. Fungsi utama dasar negara dan ideologi nasional ialah

sebagai norma-dasar (Grundnorm), yakni sebagai asas normatif yang dalam

pelaksanaannya melalui tegaknya kaidah-kaidah hukum dan keadilan bagi semua

manusia dan warga negara.

2.7.1 Landasan-Landasan Pembangunan Bidang Hukum

Landasan-landasan pembangunan dalam bidang penegakan hukum, di antaranya:

1. Landasan Idiil-Filosofis, yakni nilai filsafat Pancasila terutama sila Ketuhanan

Yang Maha Esa dan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Kedua sila ini

merupakan jiwa, sumber, dan landasan kesadaran moral pribadi manusia;

kesadaran moral ini pada hakekatnya ialah wu,jud kesadaran hukum.

2. Landasan Konstitusional, berdasarkan UUD Negara 1945 terutama Penjelasan

UUD 1945. Negara RI berdasarkan UUD 1945 ialah negara hukum

sebagaimana dimaksud Penjelasan UUD 1945:

"Sistem pemerintahan negara yang ditegakkan dalam Undang-Undang

Dasar ialah:

1. Negara Indonesia berdasar atas hukum (rechtsstaat), tidak

berdasar atas kekuasaan belaka (machtsstaat).

2. Pemetintahan berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar),

tidak bcrifat absolutisine. (kekuasaan yang tidak terbatas)."22

Ketentuan hukum dasar (konstitusi, UUD) ini menunjukkan bagaimana

tinggi dan kuatnya kedudukan hukum dan konstitusi dalam tata kenegaraan

Indonesia berdasarkan UUD 1945. Ketentuan tersebut mengandung makna

bahwa hukum dan UUD 1945 negara ialah norma dan kekuasaan tertinggi dalam

22 Darji Darmodiharjo, op. cit., hlm. 204.18

Page 19: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

tata negara.

2.7.2 Sasaran dan Arah Pembangunan Bidang Hukum

Sasaran Bidang Hukum adalah terbentuk dan berfungsinya sistem hukum

nasional yang mantap, bersumberkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945, dengan memperhatikan kemajemukan tatanan hukum yang berlaku, yang

mampu menjamin kepastian, ketertiban, penegakan, dan perlindungan hukum

yang berintikan keadilan dan kebenaran, serta mampu mengamankan dan

mendukung pembangunan nasional, yang didukung oleh aparatur hukum, sarana,

dan prasarana yang memadai serta masyarakat yang sadar dan taat hukum.

Arah Pembangunan Bidang Hukum, yaitu dalam rangka memantapkan

sistem hukum nasional yang bersumber pada Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945, pembangunan hukum diarahkan untuk menghasilkan produk

hukum nasional yang mampu mengatur tugas umum pemerintahan dan

penyelenggaraan pembangunan nasional, didukung oleh aparatur hukum yang

bersih, berwibawa, penuh pengabdian, sadar dan taat hukum, mempunyai rasa

keadilan sesuai dengan kemanusiaan, serta yang profesional, efisien dan

efektif, d i l engkap i s a r ana dan p r a sa r ana hukum yang memada i s e r t a

mengembangkan masyarakat yang sadar dan taat hukum. Penyusunan dan perencanaan

hukum nasional harus dilakukan secara terpanuhi dalam sistem hukum nasional.

2.8 Pembangunan Nasional Bidang Politik, Aparatur Negara, Penerangan,

Komunikasi, dan Media Massa

Kemerdekaan dan kedaulatan nasional bangsa negara Indonesia ditegakkan atas

asas kedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Artinya, kemerdekaan

dan kedaulatan adalah inilik (hak asasi bangsa, hak asasi manusia) rakyat, yakni oleh

rakyat dan untuk rakyat.

Kemerdekaan dan kedaulatan nasional berwujud negara yang merdeka dan

berdaulat, tegak berdasarkan Pancasila (dasar negara, ideologi nasional) dan UUD

1945 dalam pergaulan antarnegara dnternasional) dalam rangka mewujudkan tujuan

nasional, cita-cita bangsa sebagai dirumuskan di dalam Pembukaan UUD 1945.

Pelaksanaan kemerdekaan dan kedaulatan nasional oleh Pemerintah yang

berdaulat ialah satu kepemimpinan nasional atas nama seluruh rakyatnya merupakan

penjelmaan kekuasaan (kedaulatan, kekuasaan politik) rakyat atau bangsa seutuhnya.

Pernbangunan bidang politik, terutama bermakna meningkatkan tatanan kelembagaan 19

Page 20: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

dan kepemimpinan permerintah, termasuk kesadaran rakyat warga negara dalam

tanggung jawab bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan berbudaya. Ini berarti suatu

upaya pembinaan kual i tas supra-s t ruktur dan inf ra-s t ruktur da lam makna

seluas-luasnya.

Dalam pengembangan bidang politik, Pancasila berperan memberikan dasar -

dasar moralitas politik negara. Hal itu dikarenakan, Pancasila tersusun atas urut-

urutan sistematis, yaitu politik negara harus mendasarkan pada kerakyatan (sila-4).

Pngembangan dan aktualisasi politik negara harus didasarkan pada asas-asas moral pada

Pancasila, yaitu secara berturut-turut moral ketuhanan, moral kemanusiaan, moral

persatuan, serta aktualisasi dan pengembangan politik negara demi tercapainya keadilan

dalam hidup bersama.

Jadi, kesimpulannya adalah pengembangan politik negara terutama dalam proses

reformasi saat ini harus mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-

sila Pancasila sehingga praktik-praktik politik yang biasanya terkesan menghalalkan segala

cars serta saling berebut kekuasaan bahkan saling menjatuhkan dapat segera diakhiri.

2.8.1 Landasan-Landasan Pembangunan Bidang Politik, Aparatur Negara,

Penerangan, Komunikasi, dan Media Massa

Keseluruhan isi dan nilai mendasar di dalam Pembukaan UUD 1945

merupakan landasan Idiil-Filosofis dan kerangka-dasar hidup kebangsaan dan

kenegaraan Indonesia, terutama:

"... gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu,

berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan

oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka

rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara

Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah

darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, ... yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”23.

Sedangkan, landasan konstitusionalnya tercermin dalam Bab I, Pasal 1:

(1) Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk Republik.

(2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-

undang.

23 Abu ‘Amar, loc. cit., hlm. 87.20

Page 21: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

(3) Negara Indonesia adalah negara hukum. 24

Penjelasan UUD 1945, terutama Sistem Pemerintahan Negara, Bentuk dan

Kedaulatan Negara; Kekuasaan Pemerintahan Negara.

2.8.2 Sasaran dan Arah Bidang Pembangunan Bidang Politik, Aparatur Negara,

Penerangan, Komunikasi, dan Media Massa

Sasaran Bidang Politik, Aparatur Negara, Penerangan, Komunikasi, dan

Media Massa yaitu terciptanya dan berfungsinya tatanan kehidupan poli t ik

yang konstitusional berdasarkan demokrasi Pancasila yang mantap dan dinamis.

dengan kualitas manusia dan masyarakat yang memiliki kesadaran dan etika

politik yang tinggi serta bersikap dan berperilaku sesuai budaya politik Pancasila

dalam semangat persatuan dan kesatuan bangsa yang berwawasan nusantara.

Selain itu, bertujuan untuk membuat otonomi daerah semakin bagus yang nyata

dan juga dinamis, serasi, dan tanggung jawab.

Sedangkan, mengenai hubungan luar negeri pastinya dilandasi prinsip

politik luar negeri bebas aktif yang makin mampu menunjang kepentingan

nasional serta makin mampu mendukung terwujudnya tatanan dunia barn

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Selain itu, aparatur

negara yang bersih, sertanggung jawab, penuh pengabdian, dan, profesional, yang

diperkuat dengan penyelenggaraan penerangan, komunikasi, dan media massa yang

mampu menggugah peran serta rakyat dan berfungsi positif terhadap upaya

mengoptimalkan dan memeratakan manfaat pembangunan di segala bidang,

memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa serta meningkatkm kualitas

demokrasi.

Arah Pembangunannya ialah terwujudnya tatanan kehidupan politik

berdasarkan Demokrasi Pancasila yang makin mampu menjamin berfungsinya

lembaga politik dan lembaga kemasyarakatan, mantapnya proses komunikasi

politik, baik antara suprastruktur dan infrastruktur politik ataupun antar

keduanya dengan masyarakat, serta mengembangkan suasana dan sikap

keterbukaan yang sertanggung jawab.

Pembangunan politik harus makin meningkatkan kuali tas pendidikan

poli t ik, keteladanan dan kaderisasi pol i t ik, memantapkan etika dan moral

budaya politik yang berdasarkan Pancasila, meningkatkan peran serta politik

masyarakat, dan membangun suasana kekeluargaan dalam kehidupan bermasyarakat,

24 Ibid.21

Page 22: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

berbangsa, dan bernegara. Pembangunan penerangan, komunikasi , dan media

massa lebih ditingkatkan dan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran

masyarakat akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara serta menggerakkan dan

menggerakkan peran serta aktif dalam pembangunan nasional dan dalam seluruh

diniensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Penyelenggaraan

hubungan luar negeri yang didasarkan pada politik luar negeri yang bebas aktif

perlu terus ditingkatkan dan dimantapkan dalain rangka menunajang pencapaian

tujuan nasional.

Pembangunan aparatur negara diarahkan untuk meningkatkan kualitas

aparatur negara agar aparat negara lebih mcmiliki sikap dan perilaku yang

berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung jawab, disiplin, keadilan, dan

kewibawaan sehingga dapat memberikan pelayanan dan pengayoman kepada

masyarakat sesuai dengan tuntutan hati nurani rakyat. Sejalan dengan itu,

perlu diupayakan penataan kewenangan yang rasional di antara jajaran dan

peringkat aparatur negara sehingga terlaksanan penyelenggaraan administrasi

negara yang bersih, berwibawa, profesional, efisien, dan efektif.

2.9 Pembangunan Nasional Bidang Pertahanan Keamanan

Seperti yang telah diketahui, negara Indonesia adalah negara hukum. Maka,

untuk menciptakan ketertiban dan keamanan dalam masyarakat, diperlukan suatu

peraturan perundang-undangan untuk melindungi hak asasi setiap warga negara.

Untuk mewujudkan itu, diperlukan aparat keamanan negara dan penegak hukum.

Pancasila sebagai dasar negara mendasarkan diri pada hakikat nilai

kemanusiaan monopluralis. Oleh karena itu, pertahanan keamanan negara harus

dikembalikan pada tercapainya harkat dan martabat manusia sebagai pendukung pokok

negara. Fungsi nilai kemanusiaan ini sangat esensial. Hal ini disebabkan dalam negara dan

bangsa, manusia merupakan unsur yang mutlak yang harus mendapatkan prioritas utama.

Pertahanan dan keamanan negara harus dikembangkan berdasarkan nilai-nilai yang

terkandung dalam Pancasila. Pertahanan dan keamanan negara harus mendasarkan pada

tujuan demi tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha

Esa. Selain itu, hal tersebut juga harus mendasarkan pada tujuan demi kepentingan seluruh

warga sebagai warga negara, mampu menjamin hak-hak dasar, persamaan derajat, serta

derajat kemanusiaan, dan diperuntukkan bagi terwujudnya keadilan sosial dalam hidup

masyarakat agar negara meletakkan pada fungsi yang sebenarnya sebagai suatu negara 22

Page 23: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

hukum, bukan pada negara yang berdasarkan pada kekuasaan.

Bangsa merdeka dan berdaulat menegakkan sistem berbangsa, bernegara,

bermasyarakat dan berbudaya berdasarkan atas dasar negara (filsafat negara, ideologi

nasional) sebagaimana ditetapkan dalam UUD Negara. Kemerdekaan dan kedaulatan

suatu bangsa menunjukkan kemandirian sekaligus martabat nasional, bahkan juga

kekuatan (ketahanan) nasional.

Dengan merdeka dan berdaulat dalam masyarakat dunia internasional

berkembang dan dipengaruhi oleh faktor internal (ALH - SDA, SDM, sistem budaya)

dan faktor eksternal (bangsa-negara, hubungan internasional, tata ekonomi, iptek, dan

budaya, termasuk pertahanan/ militer/ persenjataan). Antarhubungan bangsa-

bangsa, masih ditandai adanya konflik (bersenjata) meskipun upaya perdamaian

tetap terus ditingkatkan.

2.9.1 Landasan-Landasan Pembangunan Bidang Pertahanan Keamanan

(Hankamnas)

Dalam masyarakat bangsa negara modern bidang pertahanan keamanan

nasional. (hankamnas) tetap mendapat perhatian dalam politik antarnegara,

meskipun bukan yang utama (terpenting). Landasan pemikiran atau rasional

mengapa hankamnas tetap penting terutama landasab idiil (Pancasila) dan landasan

konstitusionalnya (UUD 1945).

Dasar negara (filsafat negara, ideologi nasional) Pancasila, terutama sila III:

Persatuan Indonesia mengandung makna bahwa:

a. Bangsa Indonesia yang multi-suku bangsa dengan sub-budaya beragam, tetap

satu bangsa yang bhinneka tunggal ika dengan cita-cita nasional yang

sama sebagai tersimpul dalam filsafat hidup Pancasila;

b. Persatuan Indonesia berarti integritas nasional adalah dasar bagi bangsa yang

kuat dan jaya;

c. Persatuan Indonesia sudah menjelma dalam paham persatuan yang

dikukuhkan dalam bentuk negara kesatuan.

Menurut ketentuan hukum dasar (konstitusi) negara Indonesia (UUD 1945)

asas-asas Persatuan Indonesia tersirat dalam Pembukaan UUD 1945:

a. "... mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan

Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur";

b. "... untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk 23

Page 24: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertibar. dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial, maka ...".25

Batang tubuh UUD 1945 juga menyatakan di dalam pasal 1, yang berbunyi:

(1) Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk Republik.

(2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-

undang.

(3) Negara Indonesia adalah negara hukum. 26

2.9.2 Sasaran dan Arah Pembangunan Bidang Pertahanan Keamanan (Hankamnas)

Sasaran Bidang Pertahanan Keamanan adalah terwujudnya kekuatan dan

kemampuan pertahanan keamanan negara dengan daya tangkal yang tinggi

berdasarkan Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta, yang tercermin dan

kemampuan segenap komponen kekuatan pertahanan keamanan negara yang

andal, kesadaran bela negara yang tinggi, didukung sarana dan prasarana,

industri strategis yang andal sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahunan dan

teknologi, serta keamanan dan ketertiban masyarakat yang mantap.

Sedangkan, arah pembangunannya adalah pertahanan keamanan negara yang

diarahkan pada kemampuan untuk mewujudkan daya tangkal bangsa yang

tangguh dalam sistem pertahanan keamanan rakyat semesta. Hal itu juga harus

didukung oleh manusia yang profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela

negara yang tinggi, serta didukung pula oleh sarana- prasarana dan industri

strategis yang andal sesuai dcngan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi agar

terjamin stabilitas keamanan yang mantap dan dinamis, kelangsungan

pembangunan nasional serta tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.10 Pembangunan Daerah

Negara RI adalah Republik Kesatuan. Artinya, negara yang menegakkan

demokrasi dan untuk seluruh rakyat dan seluruh wilayah (kepulauan, nusantara)

Indonesia. Negara Republik Kesatuan berarti pula negara yang mengutamakan

kepentingan rakyat karena Indonesia ialah negara oleh, dari, dan untuk rakyat.

Negara RI kesatuan yang membentang dari Sabang-Merauke dengan kepulauan

sekitar 15.000 pulau, dan didiami oleh penduduk sekitar 190 juta.

25 Ibid.26 Ibid.

24

Page 25: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

2.10.1 Landasan-Landasan Pembangunan Daerah

Landasan Idiil-Filosofis, yakni sila ketiga Persatuan Indonesia. Sila tersebut

menunjukkan bahwa negara Indonesia ialah seluruh nusantara sebagai satu kesatuan

dan satu keluarga besar bangsa Indonesia (wawasan nusantara).

Sedangkan, landasan konstitusional juga berasal dari Bab I, Pasal 1 yang

berbunyi:

(1) Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk Republik.

(2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-

undang.

(3) Negara Indonesia adalah negara hukum. 27

Landasan lain dari Bab VI tentang Pemerintahan daerah, Pasal 18 yang berbunyi:

(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah-

daera provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten,

kota, itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatu undang-undang.

(2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan

umum.

(4) Gubernur, bupati, dan wali kota masing-masing sebagai kepala daerah provinsi,

kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.

(5) Pemerintahan daerah menjalan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan

yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.

(6) Pemerintah daerah berhak menerapkan peratuan daerah dan peraturan-peratuaran lain

untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.

(7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-

undang.28

2.10.2 Sasaran Dan Arah Bidang Pembangunan Daerah

Sasaran pembangunan daerah sebagai bagian integral pembangunan

nasional ialah mendorong dan men ingka tkan s t ab i l i t a s , pemera t aan ,

per tumbuhan dan pengembangan daerah se r ta peran se r ta dan

kesejahteraan masyarakat. Peningkatan upaya pembangunan daerah harus senantiasa

27 Ibid.28 Ibid., hlm. 92.

25

Page 26: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

didasarkan pada otonomi yang nyata, dinamis, serasi, dan sertanggung jawab dalam

rangka lebih meningkatkan peran serta masyarakat da lam pembangunan,

dan mendorong pemera taan pembangunan dan basil-hasilnya di seluruh tanah air.

P e m b a n g u n a n d a e r a h d i a r a h k a n u n t u k m e m a c u p e m e r a t a a n

pembangunan dan has i l -has i lnya da lam rangka meningka tkan

kesejahteraan rakyat, menggalakkan prakarsa dan peran serta aktif

masyarakat serta meningkatkan pendayagunaan potensi daerah secara optimal

dan terpadu dalam mengisi otonomi daerah yang nyata, dinamis, serasi, dan

sertanggung jawab serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam

upaya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah tanah air, pembangunan

daerah dan kawasan yang kurang berkembang, seperti di kawasan timur

Indonesia, daerah terpencil, dan daerah perbatasan, perlu ditingkatkan sebagai

perwujudan Wawasan Nusantara.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan pembahsan yang diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan, yaitu:

1. Pembangunan nasional adalah rangkaian usaha yang dilakukan secara sadar dan

terencana untuk memperbaiki keadaan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

2. Tujuan akhir pembangunan bangsa dan negara adalah untuk membangun manusia yang 26

Page 27: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

berakhlak Pancasila dan mampu mewujudkan cita-cita negara berdasarkan UUD 1945.

3. Pancasila sebagai paradigma pembangunan, artinya nilai-nilai dasar Pancasila secara

normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolak ukur segenap aspek pembangunan

nasional yang dijalankan di Indonesia.

4. Bidang-bidang yang menjadi perhatian pembangunan nasional saat ini, yaitu:

1) Ekonomi;

2) Kesejahteraan rakyat, pendidikan dan kebudayaan;

3) Agama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa;

4) Ilmu pengetahuan dan teknologi;

5) Hukum;

6) Politik, aparatur negara, penerangan, komunikasi, dan media massa;

7) Pertahanan keamanan (hankamnas);

8) Pembangunan daerah.

5. Landasan yang digunakan dalam pembangunan nasional di Indonesia adalah Pancasila dan

UUD 1945.

6. Pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya untuk meningkatkan harkat dan

martabat manusia yang meliputi jiwa dan raga, baik aspek individual maupun aspek

sosial dan religiusnya.

3.2 Saran

Penulis mengetahui bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh

karena itu, untuk kedepannya para pembaca makalah dan peserta diskusi dapat menambahkan

hal-hal yang kurang dalam karya tulis ini. Penulis juga berharap bahwa nantinya masyarakat

mengetahui apapun yang berhubungan dengan pembangunan nasional di Indonesia yang

bersadarkan Pancasila dan UUD 1945.

DAFTAR PUSTAKA

‘Amar, Abu. 2008. Belajar Praktis Kewarganegaraan Untuk SMP/MTs, SMA/MA, dan

Umum. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Darmodiharjo, Darji, dkk. 1994. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Malang:

Laboratorium Pancasila IKIP Malang.

Herdiawanto, Heri, dkk. 2010. Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara. Jakarta: Erlangga.

Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma

Koentjaraningrat. 2000. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia 27

Page 28: Pembangunan_Indonesia_Menurut_Pancasila.docx

Pustaka Utama

Salam, Drs. Burhanuddin. 1988. Filsafat Pancasilaisme. Jakarta: Bina Aksara

28