PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI BIOTEKNOLOGI …€¦ · berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas...

18
PROGRAM KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI BIOTEKNOLOGI MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI 2020-2022 BALAI BIOTEKNOLOGI BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI Maret 2020

Transcript of PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI BIOTEKNOLOGI …€¦ · berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas...

  • PROGRAM KERJA

    PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

    BALAI BIOTEKNOLOGI

    MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI

    2020-2022

    BALAI BIOTEKNOLOGI

    BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

    Maret 2020

  • 2

  • 3

    DAFTAR ISI

    HalamanPengesahan

    Daftar isi 3

    Kata Pengantar 4

    BAB I Pendahuluan 5

    I.1. Latar Belakang

    I.2. Tujuan dan Sasaran

    BAB II Program kerja

    2.1 Target Prioritas

    2.2. Program Manajemen Perubahan

    2.3. Penataan Tatalaksana

    2.4. Penataan Sistem Manaajemen SDM

    2.5. Penguatan Akuntabilitas

    2.6. Penguatan Pengawasan

    2.7.Penguatan Kualitas Layanan Publik

    7

    7

    10

    12

    13

    14

    15

    BAB III Jadwal Kegiatan 17

    Referensi 18

  • 4

    Kata Pengantar

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang atas

    rahmat-Nya, Tim Pembangunan Zona Integritas Balai Bioteknologi menuju Wilayah

    Bebas dari Korupsi Balai Bioteknologi telah dapat menyelesaikan penyusunan program

    kerja tahun 2020-2022. Program kerja ini disusun untuk mendukung pelaksanaan

    Reformasi Birokrasi pemerintah di Balai Bioteknologi.

    Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi

    merupakan salah satu pelaksanaan agenda Reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi

    bertujuan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik,

    berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih dari KKN, mampu melayani publik,

    netral, sejahtera, berdedikasi dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik

    pemerintah. Proses pembangunan Zona Integritas merupakan tindak lanjut pencanangan

    yang telah dilakukan oleh pimpinan instansi pemerintah. Proses pembangunan Zona

    Integritas difokuskan pada penerapan program Manajemen Perubahan, Penataan

    Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan

    Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang bersifat konkrit.

    Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi diharapkan

    didukung oleh semua komponen Balai Bioteknologi. Apabila terdapat kekurangan dalam

    penyajian dan penyusunan rencana kerja ini kami mohon maaf. Diharapkan masukan

    dari semua pihak untuk penyempurnaan program kegiatan pembangunan Zona Integritas

    Balai Bioteknologi.

    Penyusun

  • 5

    BAB 1. PENDAHULUAN

    A. LatarBelakang

    Pemerintah melalui Kemenpan RB melakukan pencanangan Zona Integritas

    dalam rangka penataan pelayanan pemerintah yang baik. Zona Integritas (ZI) merupakan

    predikat yang diberikan kepada Kementerian /Lembaga dan Pemda yang pimpinan dan

    jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi

    (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) melalui upaya pencegahan

    korupsi, reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

    BPPT sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non-Departemen berkomitmen

    untuk melaksanakan program Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan

    Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani. Berdasarkan Nota Dinas BPPT

    No.26/INSP/ND/02/2019, BPPT mempersiapkan beberapa unit kerja di bawah BPPT

    untuk diusulkan menjadi unit kerja/satuan kerja menuju WBK dan WBBM. Balai

    Bioteknologi merupakan salah satu unit kerja yang akan diusulkan berdasarkan hasil

    keputusan Rapat Pimpinan BPPT.

    Balai Bioteknologi merupakan salah satu unit kerja BPPT yang bertugas untuk

    melaksanakan pelayanan bidang Bioteknologi, dengan visi menjadi lembaga unggulan

    Teknologi dalam pengkajian dan penerapan teknologi untuk meningkatkan daya saing

    menuju kemandirian bangsa. Penerapan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari

    Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Balai Bioteknologi diharapkan

    dapat mendukung pencapaian tugas, visi dan misi Balai Bioteknologi.

    B. Tujuan dan sasaran

    Program kerja ini dibuat dengan tujuan untuk penerapan Zona Integritas menuju

    unit kerja dengan predikat WBK, untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih dari

    korupsi, kolusi dan Nepotisme dengan pelayanan yang baik. Diharapkan dengan

    program – program yang dibuat dan dijalankan dihasilkan birokrat pemerintah yang

    profesional dengan karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih dari

    KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi dan memegang teguh nilai-

    nilai dasar dan kode etik pemerintah.

  • 6

    BAB II. Program Kerja

    Program kerja yang dibuat dan disusun dalam rangka pelaksanàn kegiatan

    pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi Balai Bioteknologi.

    Program dilakukan dan ditujukan untuk melibatkan melibatkan seluruh komponen Balai

    Bioteknologi sebagai target keberhasilan kegiatan. Pembangunan Zona Integritas Menuju

    Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM),

    fokus pelaksanaan reformasi birokrasi tertuju pada dua sasaran hasil utama yakni:

    1. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas Korupsi Kolusi Nepotisme

    (KKN)

    2. Peningkatan kuliatas pelayanan publik.

    Komponen pengungkit pembangunan Zona Integritas dijadikan sebagai dasar untuk

    mencapai hasil utama menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih

    Melayani, program pengungkit terdiri atas :

    1. Manajemen Perubahan,

    2. Penataan Tatalaksana,

    3. Penataan Manajemen Sumber Daya Manusia,

    4. Penguatan Pengawasan,

    5. Penguatan Akuntabilitas Kinerja

    6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

    Pembentukan tim kerja Zona Integritas menuju WBK/WBBM

    Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM memerlukan tim

    penggerak yang dapat menggerakkan pegawai dan sluruh komponen Balai Bioteknologi

    untuk mencapai tujuan utama mewujudkan Balai Bioteknologi menjadi wilayah yang

    bebas dari korupsi serta tercipta unit kerja birokrasi yang bersih dan melayani. Tim

    WBK/WBBM dibentuk merujuk pada aturan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh

    pemerintah.

    Tolak ukur : Terbentuk tim WBK/WBBM yang ditetapkan dengan Surat Keputusa Ka.

    Balai

  • 7

    Target Prioritas

    Target prioritas Balai Bioteknologi dalam rangka mewujudkan wilayah bebas

    dari korupsi dan terimplemantasinya program reformasi birokrasi dilakukan pada 3

    bidang mencakup semua program pengungkit yang diintegrasikan pada kegiatan

    manajemen perubahan. Ketiga bidang tersebut yakni :

    NO URAIAN PROGRAM Target Prioritas

    A NASIONALISME DAN REVOLUSI

    MENTAL

    Adanya perubahan pola pikir

    dengan meningkatnya kesadaran

    akan nilai-nilai yang tercermin

    pada prilaku dan budaya kerja

    pegawai.

    B PROGRAM PENINGKATAN

    INTEGRITAS

    Meningkatkan integritas, disiplin

    dan pemahaman pegawai dalam

    implementasi WBK

    C PROGRAM PENINGKATAN

    BUDAYA KERJA

    Peningkatan kinerja dan

    profesionalitas pegawai untuk

    melayani masyarakat.

    I. Manajemen Perubahan

    Program Manajemen Perubahan bertujuan untuk mengubah secara sistematis

    dan konsisten meknisme kerja, pola pikir (mind set) serta budaya kerja (culture set)

    individu Balai Bioteknologi kearah yang lebih baik menuju WBK/WBBM. Target

    manajemen perubahan adalah meningkatkan komitmen seluruh jajaran pimpinan dan

    pegawai unit kerja. Merubah pola pikir dan budaya kerja kearah yang lebih baik sebagai

    pelayan masyarakat serta menurunkan resiko kegagalan yang disebabkan oleh resistensi

    terhadap perubahan.

    Program Manajemen Perubahan menuju perubahan pola pikir dan budaya kerja

    mencapai tujuan dan sasaran ZI menuju WBK/WBBM

  • 8

    Manajemen perubahan merupakan kegiatan Reformasi Birokrasi yang

    diterapkan oleh pemerintah untuk menghasilkan birokrat profesional yang melayani

    masyarakat lebih baik dan bebas dari KKN. Kegiatan manajemen perubahan

    disinkronkan dengan kegiatan Agent of Change (AoC) di Balai Bioteknologi.

    Kegiatan manajemen perubahan yang dilaksanakan yakni :

    NO URAIAN PROGRAM Kegiatan Target

    Prioritas

    A NASIONALISME DAN

    REVOLUSI MENTAL

    1 Peningkatan Nilai-nilai

    Nasionalisme dan

    Profesionalisme Pegawai

    Peningkatan Pemahaman

    Pegawai akan Nilai

    Nasionalisme dan

    Profesionalisme dengan

    melakukan

    1. Penyusunan Buku Saku

    2. Survei nilai Balai

    Bioteknologi TAJUKIN

    3. Rekaman Perintah Harian ,

    Mars BPPT, Lagu Indonesia

    Raya

    4. Sosialisasi dengan melakukan

    Posting di Sosmed Balai

    Bioteknologi

    5. Sosialisasi Nilai Biotek di

    acara Biotek

    Adanya

    perubahan pola

    pikir dengan

    meningkatnya

    kesadaran akan

    nilai-nilai

    yang tercermin

    pada prilaku

    dan budaya

    kerja pegawai.

    2 Program Revolusi Mental 1. Khataman Al-Quran

    2. Kajian Ramadhan / Tausiyah

    Online

    1. Adzan

    2. Doa Sebelum Bekerja dan

    Sesudah Bekerja

    3 Program Peduli Covid-19 1. Biotek Peduli Covid

    2. Biotek _BRIN Peduli COVID

    3. Biotek Berbagi Berkah

  • 9

    NO URAIAN PROGRAM Kegiatan Target

    Prioritas

    B PROGRAM PENINGKATAN

    INTEGRITAS

    1 Sosialisasi Implementasi WBK 1. Sosialisasi

    2. Pemasangan poster

    Meningkatkan

    integritas,

    disiplin dan

    pemahaman

    pegawai dalam

    implementasi

    WBK

    2 Sosialisasi Budaya Layanan

    Prima

    1.Pengingat Absen/ Check in-out

    Pagi dan Sore

    2. Penggunaan ID Card

    3. Sosialisasi Buku Saku

    4. Implementasi New Normal

    antisipasi Covid-19 5.

    Penghargaan Pegawai Balai

    Bioteknologi

    C PROGRAM PENINGKATAN

    BUDAYA KERJA

    1 Sosialisasi Budaya Layanan

    Prima

    1. Kegiatan sharing Bayu CS

    2. Kegaitan sharing Pak Danang

    (Tobe)

    Peningkatan

    kinerja dan

    profesionalitas

    pegawai untuk

    melayani

    masyarakat.

    2 Gerakan Budaya Hidup Sehat Sosialisasi Gerakan Masyarakat

    Hidup Sehat (himbauan cuci

    tangan, physical distancing,

    penggunaan hand sanitizer,

    penggunaan masker, penggunaan

    face shield)

    Pembuataan UKK

    Laktasi

    Senam Peregangan

    Program Penanggulangan Covid-

    19

    Sosialisasi Sobat Biotek

    3 BIMTEK Inovasi dan Teknologi Pelatihan Penyusunan Laporan

    Kerekayasaan dan Litkayasa

    Pelatihan penggunaan aplikasi

    SIDUPER

  • 10

    NO URAIAN PROGRAM Kegiatan Target

    Prioritas

    Sharing session mengenai

    Budaya Pelayanan Prima

    Pelatihan, Perencanaan dan

    Penerapan K3 Laboratorium dan

    kantor

    SOBAT BIOTEK : Sharing dan

    Obrolan Bermanfat Aktual

    Inovatif Biotek

    Sosialisasi Tanda Tangan

    Elektronik

    Sosialisasi Aplikasi Pelayanan

    Penerimaan Sampel

    Sosialisasi Aplikasi Inventory Data

    Karyawan

    4 Program Green-B Recycle kertas

    Thumbler

    Sosialsasi

    Pemilahan Sampah

    Penimbangan - Bank Sampah

    Pembuatan Sampah Organik

    II. Penataan Tatalaksana

    Program penataan tatalaksana bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan

    efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur.

    Penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan manajemen

    pemerintahan di ZI menuju WBK/WBBM;

    Indikator :

    Prosedur Operasional tetap (SOP) kegiatan

    E-Office

    Keterbukaan Informasi Publik

  • 11

    Program Kerja :

    1. Penerapan SOP (Standar Operasional Prosedur)

    SOP yang ada di Balai Bioteknologi dievaluasi dan diupdate sesuai dengan

    perkembangan peraturan baru dan perkembangan teknologi untuk perbaikan

    prosedur dan layanan. Penerapan ISO (International Standart Operational)

    Tolak ukur : Evaluasi SOP dan hasil revisi SOP

    2. Penerapan E-office

    Perkembangan Teknologi Informasi pada 2 dekade terakhir dapat digunakan

    untuk membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem pemerintahan.

    Balai Bioteknologi mengadopsi penerapan e-office untuk meningkatkan kualitas

    penyelenggaraan pemerintahan. Penggunaan aplikasi secara nasional dan

    lembaga terbukti efektif untuk penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan

    efisien. Sofware e-PUPNS, sidapi, sidadu dan SKP dll diadopsi di Balai

    Bioteknologi.

    Tolak ukur : Penerapan program e-goverment Sidapi, Sidadu, SKP, e-PUPNS, dll

    3. Keterbukaan Informasi Publik

    Keterbukaan informasi public di Balai Bioteknologi dilakukan sebagai salah satu

    standar layanan. Tarif dan prosedur pelayanan diinformasikan ke publik melalui

    website, brosur dan sosial media dll.

    Tolak ukur : Adanya keterbukaan informasi public terhadap layanan Balai

    Bioteknologi

    4. Inovasi internal

    Balai Bioteknologi mengembangkan dua buah aplikasi teknologi informasi untuk

    pengelolaan tatalaksana internal yakni :

    1) SIGABBI (Sistem Informasi Pegawai Balai Bioteknologi) untuk mendukung

    pengelolaan sistem informasi pegawai.

    2) SILARIS (Sistem Pelayanan Penerimaan Sampel Balai Bioteknologi) untuk

    mendukung pengelolaaan pelayanan publik.

    3) IPross Biotek (Sistem pemantauan kegiatan pengadaan Balai Bioteknologi

    untuk mendukung pengelolaaan pelayanan Internal.

  • 12

    III. Penataan Manajemen Sumber Daya Manusia

    Program penataan manajemen sumber daya manusia bertujuan untuk

    meningkatkan profesionalisme SDM aparatur dengan target meningkatkan transparansi

    dan akuntabilitas pengelolaan, ketaatan pengelolaan, disiplin, efektifitas manajemen dan

    profesionalisme SDM aparatur Negara.

    Indikator :

    • Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan Organisasi

    • Pola Mutasi Internal

    • Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi

    • Penetapan Kinerja Individu

    • Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku Pegawai

    • Sistem Informasi Kepegawaian

    Program Kerja :

    1. Penerapan Analisa Jabatan

    Sinkronisasi kebutuhan organisasi terhadap pegawai dilakukan analisa jabatan.

    Analisa didasarkan kebutuhan Balai Bioteknologi untuk mencapai visi, misi dan

    tugas institusi dengan perencaan pegawai yang baik.

    Tolak ukur : Penerapan analisa jabatan.

    2. Menerapkan aturan Pola Mutasi

    Pemerintah dengan Peraturan Pemerintah no. 11 tahun 2017 telah mengeluarkan aturan

    tentang manajemen Aparatur Sipil Negara. Pengelolaan pola mutasi diharapkan

    berdasarkan aturan yang telah ditetapkan.

    Tolak ukur : Pengelolaan pola mutasi di Balai Bioteknologi

    3. Pengembangan pegawai berbasis kompetensi

    Kegiatan pengembangan pegawai didasarkan pada kompetensi dan kebutuhan

    organisasi. Peningkatan kompetensi pegawai dilakukan melalui pelatihan-pelatihan,

    baik pelatihan internal dan external, di dalam dan luar negeri. Peningkatan pendidikan

    pegawai ke jenjang lebih tinggi dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan

    kemampuan pegawai dalam mendukung visi, misi dan tugas pokok Balai Bioteknologi.

    Tolak ukur : Penerapan Training Need Analysis (TNA) dan pelatihan pegawai

  • 13

    4. Penegakan disiplin

    Penegakan disiplin pegawai dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai Balai

    Bioteknologi, sosialisasi revolusi mental dan nilai-nilai CIPTA (Creativity, Integrity,

    Profesionalisme, Team Work, Accountable) BPPT. Penerapan kode etik PNS dan

    aturan yang telah ditetapkan diharapkan mampu meningkatkan disiplin pegawai yang

    berasal dari kesadaran pribadi dengan rasa tanggung jawab.

    Tolak ukur : Penerapan nilai-nilai, sosialisasi dan kepatuhan pegawai.

    5. Penerapan Kinerja Individu

    Kinerja individu akan mempengaruhi keberhasilan pencapaian pelaksanaan program

    kegiatan di Balai Bioteknologi. Sistem pelaporan kegiatan dalam triwulan diharapkan

    mampu mendukung pelaksanaan kegiatan.

    Tolak ukur : Penerapan SKP (Sistem Kinerja Pegawai)

    6. Pengelolaan Sistem Informasi Pegawai

    Sistem informasi pegawai dilakukan dengan mengaplikasikan dan mengaupdate e-

    PUPNS serta informasi pegawai secara berkala.

    Tolak ukur : Pengisian dan penerapan e-PUPNS serta update informasi pegawai

    berkala

    7. Inovasi Teknologi Informasi Internal

    Pengembangkan aplikasi teknologi informasi untuk pengelolaan sistem informasi

    kepegawaian dengan nama SIGABBI (Sistem Informasi Pegawai Balai Bioteknologi)

    untuk mendukung pengelolaan sistem informasi pegawai. Untuk keamanan, aplikasi

    hanya dapat diakses intenal.

    Tolak ukur : Aplikasi SIGABBI

    IV. Penguatan Akuntabilitas Kinerja

    Program penguatan akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi

    pemerintah untuk mempertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan

    program dan kegiatan dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. Penguatan

    akuntabilitas bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi

    pemerintah, dengan target meningkatnya kinerja instansi pemerintah meningkatnya

    akuntabilitas instansi pemerintah.

  • 14

    Indikator kegiatan yakni :

    Keterlibatan Pimpinan

    Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja

    Program Kegiatan :

    1. Keterlibatan Pimpinan

    Keterlibatan pimpinan pada penyelenggararaan kegiatan dan pelayanan dilakukan

    mulai dari tahap perencanaan, monitoring pelaksanaan, evaluasi dan

    pertanggungjawaban hasil.

    Tolak ukur : Keterlibatan pimpinan pada kegiatan

    2. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja

    Kinerja unit kerja dipengaruhi pembuatan rencana, pelaksanaan kegiatan dan

    capaian hasil. Pengelolaan akuntabilitas kinerja mengikuti program yang telah

    ditetapkan BPPT.

    Tolak ukur : Renstra, Lakip, IKU dll

    V. Penguatan Pengawasan

    Penguatan pengawasan bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraana

    pemerintah yang bersih dan bebas KKN pada instansi pemerintah.

    Indikator pengawasan yakni :

    Pengendalian gratifikasi

    Penerapan SPIP

    Pengaduan Masyarakat

    Wistle Blowing System

    Penanganan Benturan Kepentingan

    Program Kegiatan :

    1. Pengendalian gratifikasi

    Pengendalian gratifikasi dilakukan dengan sosialisasi mengenai gratifikasi kepada

    pegawai dan pencegahan gratifikasi dengan publikasi pencegahan gratifikasi di

    website serta SOP yang berkaitan dengan layanan terhadap mahasiswa dan masyarakat

    serta pengadaan barang.

  • 15

    Tolak ukur : Sosialisasi dan pencegahan gratifikasi

    2. Penerapan SPIP

    Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) di Balai Bioteknologi

    dilakukan dengan melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis SPIP kepada pegawai.

    Penerapan SPIP dilakukan pada kegiatan untuk menunjang keberhasilan dan

    mengantisipasi kegagalan kegiatan.

    Tolak ukur : Sosialisasi dan penerapan SPIP di kegiatan

    3. Wistle Blowing System (WBS) dan Penanganan Benturan Kepentingan

    WBS dan penanganan benturan kepentingan mengacu pada aturan dan ketentuan yang

    diterapkan BPPT. Sosialisasi dilakukan kepada pegawai untuk memberikan

    pemahaman. Fasilitas WBS melalui kotak saran, kontak melalui email unit kerja di

    website dan chat.

    Tolak ukur : Sosialisasi WBS dan Penanganan benturan kepentingan.

    4. Inovasi teknologi - SILARIS

    Sosialisasi program pengawasan ke public dan pegawai memanfaatakan teknologi

    informasi melalui video-video yang diinformasikan ke pegawai dan public melalui

    website dan media sosial. Pengelolaan pelayanan yang efisien dengan pengembangan

    aplikasi SILARIS.

    Tolak ukur : Video Pengawasan dan aplikasi SILARIS

    VI. Peningkatan Kualitas Pelayanan

    Program peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan upaya untuk

    meningkatkan kualitas dan inovasi pelayanan public pada masing-masing instansi

    pemerintah secara berkala sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. Membangaun

    kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan public dalam rangka

    peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan menjadikan keluhanan masyarakat sebagai

    sarana untuk melakukan perbaikan pelayanan publik.

    Indikator

    Standar pelayanan

    Pelayanan prima

    Penilaian kepuasan terhadap pelayanan prima

  • 16

    Program :

    1. SOP Pelayanan

    Balai Bioteknologi melakukan pelayanan terhadap pengujian dengan menerapkan ISO

    17025:2017. SOP pelayanan pengujian berdasarkan SOP ISO.

    Tolak ukur : SOP dan Panduan mutu.

    2. Pelayanan Prima

    Pelayanan prima ditujukan untuk memberikan pelayanan yang memenuhi standar

    kualitas yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggaran. Balai Bioteknologi

    menerapakan SOP dalam pelayanan dan meningkatkan kualitas pelayanan dengan

    layanan teknologi terpadu. Meningkatkan kualitas SDM dan sistem pelayanan

    Tolak ukur : Penerapan ISO 17025:2017, Pelatihan SDM, pembentukan tim pengelola

    website dan sosial media serta informasi layanan Balai Bioteknolgi di

    layanan teknologi terpadu BPPT.

    3. Survey Kepuasan terhadap Pelayanan Prima

    Survey kepuasan terhadap pelayanan dilakukan pada kepada penerima layanan di Balai

    Teknologi untuk mengevaluasi kualitas layanan dan perbaikan untuk masa yang akan

    dating.

    Tolak ukur : Pelaksanaan survey dan hasil survey

    4. Inovasi Pelayanan aplikasi SILARIS

    Pengembangkan aplikasi teknologi informasi untuk pengelolaan pelayanan publik

    SILARIS (Sistem Pelayanan Penerimaan Sampel Balai Bioteknologi) untuk

    memudahkan pengelolaan pelayanan yang efisien.

    Tolak ukur : Pengembangan dan Aplikasi SILARIS

  • 17

    BAB III. Jadwal Kegiatan

    Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli AgustSept Okt Nof Des

    1 Pembentukan Tim WBK/WBBM

    2 Rapat Koordinasi Rencana Kegiatan

    3 Penyusunan Program Kegiatan

    4 Pembentukam Tim AoC

    5 Penyusunan Program Kerja AoC

    6 Rapat Koordinasi dengan Inspektorat

    7 Sosialisasi Program Kerja

    8 Pelaksaan budaya kerja dan pola pikir

    9 Monitoring Evaluasi Program

    10 Pelatihan SPIP

    11 Pengembangan aplikasi SILARIS

    12 PenerapanSOP proses bisnis

    13 Penerapan e-government

    14 Pelaksanaan Keterbukaan informasi publik

    15 Peta jabatan SDM

    16 Mutasi dan evaluasi mutasi

    17 Pembuatan Training Need Analisis (TNA)

    18 Pengajuan WBK

    19 Rekapitulasi training

    20 Pengembangan aplikasi SIGABBI

    21 Kode etik pegawai

    22 Pemutakhiran data pegwai

    23 Keterlibatan pimpinan

    24 Perencanaan-Renstra

    25 Indikator kinerja utama

    26 Pakta integritas seluruh pegawai

    27 Program antispasi Covid-19

    28 Implementasi pengendalian gratifikasi

    29 SPIP pengendalian resiko

    30 Sosialisasi SPIP

    31 Implementasi pengaduan masyarakat & monitoring

    32 Internalisasi wishtle blowing

    33 Implementasi wishtle blowing

    34 Penanganan benturan kepentingan

    35 Standar pelayanan

    36 Pelayanan prima

    37 Penilaian kepuasan layanan

    38 Survey persepsi korupsi external

    39 Tindak lanjut temuan internal & external

    40 Nilai persepsi kualitas layanan

    Jadwal dan Pelaksanaan Kegiatan

    Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM

    No KegiatanWaktu

  • 18

    Referensi

    Program Kerja AoC Tahun 2018

    Program Kerja AoC Tahun 2019

    Program Kerja RB Balai Bioteknologi tahun 2019-2020

    SK Kepala Balai Bioteknologi No.14 Tahun 2019 tentang Pembentukan Tim Kerja

    Program Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi

    Bersih Melayani 2019