Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Transcript of Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
JONI IRAWAN
G1D006007
UNIVERSITAS BENGKULU
THN 2009
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan energi primer Indonesia meningkat seiring dengan pertumbuhan
jumlah penduduk dan ekonomi.Hal ini menyebabkan peningkatan pada kebutuhan energi
primer dan listrik. Kebutuhan energi primer tersebut sebagian disuplai oleh energi fosil,
yang pada tahun 2003 terdiri dari 54,4% minyak bumi, gas alam 26,5%, batubara 14,1 %
dan sisanya adalah energi baru dan terbarukan.
Saat ini panas bumi (geotermal) mulai menjadi perhatian dunia. Beberapa
pembangkit listrik bertenaga panas bumi sudah dimanfaatkan di banyak negara seperti
Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Italia, Swedia, Swiss, Jerman, Selandia
Baru,Australia, Jepang. Bahkan, sejak 2005 AS sudah sibuk dengan riset besar mereka di
bidang geotermal, yaitu Enhanced Geothermal Systems (EGS). Saat harga minyak bumi
melambung seperti saat ini, panas bumi menjadi salah satu energi alternatif yang tepat
bagi pembangkit listrik di Indonesia. Panas bumi di Indonesia mudah didapat secara
kontinu dalam jumlah besar,tidak terpengaruh cuaca,dan jauh lebih murah biaya
produksinya daripada minyak bumi atau batu bara.Untuk menghasilkan 330 megawatt
(MW),pembangkit listrik berbahan dasar minyak bumi,memerlukan 105 juta barel
minyak bumi, sementara pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) hanya mengolah
sumber panas yang tersimpan di reservoir perut bumi.
Berdasarkan data Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Republik Indonesia, Kita memiliki potensi energi panas bumi sebesar 27.000 MW yang
tersebar di 253 lokasi atau mencapai 40% dari cadangan panas bumi dunia. Dengan kata
yang lebih ekstrim, kita merupakan negara dengan sumber energi panas bumi terbesar di
Dunia. Namun, hanya sekitar kurang dari 4 % yang baru dimanfaatkan. Oleh karena itu,
untuk mengurangi krisis energi nasional kita, pemerintah melalui PLN akan
melaksanakan program percepatan pembangunan pembangkit listrik nasional 10.000 MW
tahap ke-II yang salah satu prioritas sumber energi-nya adalah panas bumi (Geothermal).
2
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami bahas dalam makalah kami adalah
bagaimana energi panas bumi dapat menghasilkan listrik, komponen apa saja yang
terdapat pada PLTP, perencanaan sistem tenaganya,serta kelemahan dan kelebihan PLTP
tersebut.
1.3. Tujuan
Mengetahui prinsip kerja PLTP,komponen-komponen pada PLTP,prinsip dasar
tentang panas bumi,mengetahui perencanaan sistem serta keuntungan dan kelemahan
PLTP.
3
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1. Sumber Daya Panas Bumi
Menurut salah satu teori, pada prinsipnya bumi merupakan pecahan yang
terlempar dari matahari. Karenanya, bumi hingga kini masih mempunyai inti panas sekali
yang meleleh. Kegiatan-kegiatan gunumg berapi dibanyak tempat dipermukaan bumi
dipandang sebagai bukti dari teori ini. Magma yang menyebabakan letusan-letusan
vulkanik juga menghasilkan sumber–sumber uap dan air panas pada permukaan bumi.
Dibanyak tempat, air dibawah tanah bersinggungan dengan panas di perut bumi dan
menimbulkan suhu tinggi dan tekanan tinggi.Ia mengalir kepermukaan sebagai air panas,
lahar panas dan aliran uap. Kita bisa menggunakan tidak hanya hembusan alamiah tetapi
dapat membor hingga bagian dasar uap, atau menyemprotkan air dingin hingga
bersinggungan dengan karang kering yang panas untuk memanaskannya menjadi uap.
Gambar 2.1. isi perut bumi
4
Gambar 2.2. Suhu lapisan bumi berdasarkan kedalamannya
Pada dasarnya bumi terdiri dari tiga bagian sebagaimana terlihat pada Gambar
2.1. Bagian paling luar adalah lapisan kulit/kerak bumi (crust),. Tebalnya rata-rata 30-40
Km atau lebih didaratan, dan dilaut antara 7 dan 10 Km. Bagian berikutnya dinamakan
mantel, mantel bumi (mantle) merupakan lapisan yang semi-cair atau batuan yang
meleleh atau sedang mengalami perubahan fisik akibat pengaruh tekanan dan temperatur
tinggi disekitarnya, yang terdiri atas batu yang dalamnya mencapai kira-kira 3000 Km,
dan yang berbatasan dengan inti bumi yang panas sekali. Bagian luar dari inti bumi
(outer core) berbentuk liquid. Inti ini terdiri atas inti cair atau inti meleleh, yang
mencapai 2000 Km. Kemudian lapisan terdalam dari inti bumi (inner core) berwujud
padat. inti keras yang mempunyai garis tengah sekitar 2600 Km.
Berdasarkan gambar 2.2,panas inti mencapai 5000 0C lebih. Diperkirakan ada
dua sebab mengapa inti bumi itu panas. Pertama disebabkan tekanan yang begitu besar
karena gravitasi bumi mencoba mengkompres atau menekan materi, sehingga bagian
yang tengah menjadi paling terdesak. Sehingga kepadatan bumi menjadi lebih besar
sebelah dalam.
Sebab kedua bahwa bumi mengandung banyak bahan radioaktif seperti
Uranium-238, Uranium-235 dan Thorium-232. Bahan – bahan radioaktif ini
5
membangkitkan jumlah panas yang tinggi. Panas tersebut dengan sendirinya berusaha
untuk mengalir keluar, akan tetapi ditahan oleh mantel yang mengelilinginya. Menurut
perkiraan rata-rata panas yang mencapai permukaan bumi adalah sebesar 400kkal/m2
setahun.
Dipermukaan bumi sering terdapat sumber-sumber air panas, bahkan sumber uap
panas. Panas itu datangnya dari batu-batu yang meleleh atau magma yang menerima
panas dari inti bumi.
Gambar 2.3 memperlihatkan secara skematis terjadinya sumber uap, yang
biasanya disebut fumarole atau geyser serta sumber air panas.Magma yang terletak
didalam lapisan mantel, memanasi lapisan batu padat. Diatas batu padat terletak suatu
lapisan batu berpori, yaitu batu mempunyai banyak lubang kecil. Bila lapisan batu
berpori ini berisi air, yang berasal dari air tanah, atau resapan air hujan, atau resapan air
danau maka air itu turut dipanaskan oleh lapisan batu padat yang panas itu. Bila panasnya
besar, maka terbentuk air panas, bahkan dapat terbentuk uap dalam lapisan batu berpori.
Bila diatas lapisan batu berpori terdapat satu lapisan batu padat, maka lapisan batu
berpori berfungsi sebagai boiler. Uap dan juga air panas bertekanan akan berusaha keluar.
Dalam hal ini keatas, yaitu kearah permukaan bumi.
Gambar 2.3 skema terjadinya sumber air panas
dan sumber uap
Gejala panas bumi pada umumnya tampak dipermukaan bumi berupa mata air panas,
fumarola, geyser dan sulfatora. Dengan jalan pengeboran, uap alam yang bersuhu dan
6
tekanan tinggi dapat diambil dari dalam bumi dan dialirkan kegenerator turbo yang
selanjutnya menghasilkan tenaga listrik.
2.2 Gradien Geothermal
Secara universal, setiap penurunan 1 km kedalaman ke perut bumi temperatur
naik sebesar 25 - 30ºC. Atau setiap kedalaman bertambah 100 meter temperatur naik
sekitar 2,5 sampai 3ºC. Jadi semakin jauh ke dalam perut bumi suhu batuan akan makin
tinggi.Bila suhu di permukaan bumi adalah 27ºC maka untuk kedalaman 100 meter suhu
bias mencapai sekitar 29,5ºC. Untuk kedalaman 1 km suhu batuan dapat mencapai 52-
60ºC.Pertambahan panas tersebut dikenal sebagai gradien geotermal. Untuk tempat-
tempat tertentu di sekitar daerah volkanik gradien geotermal dapat lebih besar lagi.
Variasinya 1 -25°C / 100m.
Di dalam kulit bumi ada kalanya aliran air dekat sekali dengan batuan panas
dengan suhu bisa mencapai 148ºC. Air tersebut tidak menjadi uap (steam) karena tidak
ada kontak dengan udara. Bila air panas tadi bisa keluar ke permukaan bumi melalui
celah atau terjadi rekahan di kulit bumi, maka muncul air panas yang biasa disebut
dengan hot spring. Air panas alam ini biasa dimanfaatkan sebagai kolam air panas, dan
banyak pula yang sekaligus menjadi tempat wisata. Mata air panas di Indonesia tak
terhitung jumlahnya.Karena diperlukan kondisi tertentu agar supaya magma dapat berada
di dekat permukaan bumi sehingga memungkinkan untuk memanaskan batuan dan air
tanah di dalam reservoir, maka di permukaan bumi hanya sedikit tempat yang
mempunyai potensi panas bumi. Terutama yang berada di area Pacific Rim atau dikenal
juga sebagai ring of fire yaitu gugusan gunung berapi di kepulauan maupun pinggir
benua yang membentang melingkari Samudra Pasifik. Pada lokasi-lokasi tersebut
rekahan-rekahan dalam tubuh batuan di kulit bumi jauh di bawah permukaan memberi
jalan bagi magma untuk mengalir naik menuju posisi yang cukup dekat dengan
permukaan tanah sehingga mampu memanaskan air tanah yang mengalir kebawah dan
menempati lapisan batuan yang berdekatan dengan magma tersebut.
7
2.3 Langkah Konservasi Energi Panas Bumi
Langkah awal dalam mempersiapkan konservasi energi panas bumi yang
pertama yaitu studi tentang sistem panas bumi terutama karaktersitik sumber panas bumi.
Kita mulai dari dapur magma. magma sebagai sumber panas akan menyalurkan panas
yang cukup signifikan ke dalam batuan-batuan pembentuk kerak bumi. makin besar
ukuran dapur magma, tentu akan makin besar sumber daya panasnya dan semakin
ekonomis untuk dikembangkan.
Selanjutnya adalah kondisi Hidrologi, kita tahu bahwa yang dimanfaatkan pada
pembangkit listrik adalah uap air dari panas bumi dengan suhu dan tekanan tertentu.
sehingga kondisi hidrologi merupakan salah satu faktor penentu dalam hal ketersedian
air. sehingga sumber pemasok air harus diperhatikan dalam pengembangan energi panas
bumi, biasanya sumber pemasok berasal dari air tanah, air connate, air laut, air danau, es
atau air hujan.
Kemudian yang perlu diperhatikan juga adalah volume batuan dibawah permukaan bumi
yang mempunyai cukup porositas dan permeabilitas untuk meloloskan fluida sumber
energi panas bumi yang terperangkap didalamnya, yang sering disebut sebagai Reservoir,
dan Reservoir panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu
Reservoir yang bersuhu rendah (<150ºC) dan
Reservoir yang bersuhu tinggi (>150ºC).
Yang dapat digunakan untuk sumber pembangkit tenaga listrik dan dikomersialkan
adalah yang masuk kategori high temperature. Namun dengan perkembangan teknologi,
sumber panas bumi dengan kategori low temperature juga dapat digunakan asalkan
suhunya melebihi 50ºC.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah
yaitu berkisar antara 122 s/d 4820 0F (50 s/d 250 0C). Bandingkan dengan pembangkit
pada PLTN yang akan beroperasi pada suhu sekitar 10220 0F atau 5500 0C.
Selain hal-hal diatas, kita juga harus memperhitungkan umur panas bumi,
walaupun termasuk energi terbarukan, namun bukan berarti panas bumi memiliki umur
tidak terbatas , sehingga perhitungan umur panas bumi juga merupakan hal yang sangat
penting terutama dalam hitungan keekonomiannya.
8
2.4 Perhitungan Energi Panas Bumi
Perkiraan atau penilaian potensi panas bumi pada prinsipnya mempergunakan
data-data geologi, geofisika, dan geokimia. Analisa-analisa kimia memberikan
parameter-parameter yang dapat digunakan untuk perkiraan potensi panas bumi suatu
daerah. Rumus yang ada adalah sangat kasar dan merupakan perkiraan garis besar.
Diantara rumus yang ada atau sering dipakai adalah metode Perry dan metode Bandwell,
yang pada umumnya merupakan rumus empirik.
Metode Perry pada dasarnya mempergunakan prinsip energi dari panas yang
hilang. Rumus untuk mendapatkan energi metode Perry adalah sebagai berikut :
E = D x Dt x P
di mana:
E = arus energi (Kkal/detik)
D = debit air panas (L/det)
Dt = perbedaan suhu permukaan air panas dan air dingin (0C)
P = panas jenis (Kkal/kg)
Untuk perhitungan ini, data suhu dinyatakan dalam derajat celcius, debit air panas dalam
satuan liter per detik, sedangkan isi chlorida dalam larutan air panas dinyatakan dalam
miligram per liter.
Metode yang kedua adalah metode Bandwell,rumus yang digunakan untuk
mendapatkan energi panas bumi oleh Bandwell adalah:
E = M (h1-h2) Kwh
Dimana ,
E = energi panas
M = massa dari waduk uap panas bumi yang terdiri dari cairan dan uap
e1= entalphi uap pada t1 (BTU/lb)
e2= entalphi uap pada t2 (BTU/lb)
t1 = suhu waduk uap panas bumi mula-mula (0F)
t2 = suhu waduk uap panas bumi mendingin (0F)
Massa dari waduk uap panas bumi (M) sangat tergantung pada :
- Volume waduk uap panas bumi
- Persentase uap yang terkandung dalam waduk
9
2.5. Prinsip kerja PLTP secara umum
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik
(Power generator) yang menggunakan Panas bumi (Geothermal) sebagai energi
penggeraknya.
Prinsip kerja pembangkit listik tenaga panas bumi secara singkat adalah
sbb: Air panas yang berasal dari steam sumur uap akan disalurkan ke Steam
receiving header, kemudian oleh separator air dengan uap dipisahkan, kemudian
uap akan digunakan untuk menggerakkan turbin uap sehingga dihasilkan listrik.
2.6. Teknologi dan Prinsip Kerja PLTP
Secara garis besar, Teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi dapat
dibagi menjadi 3(tiga), pembagian ini didasarkan pada suhu dan tekanan reservoir.
Saat ini terdapat tiga macam teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi
(geothermal power plants), pembagian ini didasarkan pada suhu dan tekanan
reservoir.Yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle. Ketiga macam teknologi ini
pada dasarnya digunakan pada kondisi yang berbeda-beda.
2.6.1 Uap Kering (dry steam)
Teknologi ini bekerja pada suhu uap reservoir yang sangat panas (>235
derajat celcius), dan air yang tersedia di reservoir amat sedikit jumlahnya. Seperti
terlihat digambar, cara kerja nya adalah uap dari sumber panas bumi langsung
masuk ke turbin melalui pipa. kemudian turbin akan memutar generator untuk
10
menghasil listrik. Teknologi ini merupakan teknologi yang tertua yang telah
digunakan pada Lardarello, Italia pada tahun 1904.
Jenis ini adalah cocok untuk PLTP kapasitas kecil dan untuk kandungan
gas yang tinggi.
Contoh jenis ini di Indonesia adalah PLTP Kamojang 1 x 250 kW dan
PLTP Dieng 1 x 2000 kW
Gambar 2.5.1. Dry Steam Power Plant
Bilamana uap kering tersedia dalam jumlah lebih besar, dapat dipergunakan PLTP
jenis condensing, dan dipergunakan kondensor dengan kelengkapan nya seperti
menara pendingin dan pompa, Tipe ini adalah sesuai untuk kapasitas lebih besar.
Contoh adalah PLTP Kamojang 1 x 30 MW dan 2 x 55 MW, serta PLTP Drajad 1 x
55 MW.
2.6.2 Flash steam
Teknologi ini bekerja pada suhu diatas 1820C pada reservoir, cara kerjanya
adalah Bilamana lapangan menghasilkan terutama air panas, perlu dipakai suatu
separator yang memisahkan air dan uap dengan menyemprotkan cairan ke dalam
tangki yang bertekanan lebih rendah sehingga cairan tersebut menguap dengan
cepat menjadi uap yang memutar turbin dan generator akan menghasilkan listrik.
Air panas yang tidak menjadi uap akan dikembalikan ke reservoir melalui injection
wells.
11
Contoh ini adalah PLTP Salak dengan 2 x 55 MW.
Gambar 2.5.2. Flash Steam Power Plant
2.5.3 Binary cycle
Teknologi ini menggunakan suhu uap reservoir yang berkisar antara 107-
1820C. Cara kerjanya adalah uap panas di alirkan ke salah satu pipa di heat
exchanger untuk menguapkan cairan di pipa lainnya yang disebut pipa kerja. pipa
kerja adalah pipa yang langsung terhubung ke turbin, uap ini akan menggerakan
turbin yang telah dihubungkan ke generator. dan hasilnya adalah energi listrik.
Cairan di pipa kerja memakai cairan yang memiliki titik didih yang rendah seperti
Iso-butana atau Iso-pentana.
Gambar 2.5.3. Binary Steam Power Plant
Keuntungan teknologi binary-cycle adalah dapat dimanfaatkan pada
sumber panas bumi bersuhu rendah. Selain itu teknologi ini tidak mengeluarkan
12
emisi. karena alasan tersebut teknologi ini diperkirakan akan banyak dipakai dimasa
depan. Sedangkan teknologi 1 dan 2 diatas menghasilkan emisi carbondioksida,
nitritoksida dan sulfur, namun 50x lebih rendah dibanding emisi yang dihasilkan
pembangkit minyak.
Jadi,Berdasarkan resefrvoirnya, jenis-jenis PLTG adalah :
• DRY STEAM
Reservoir uap ‘kering’ menghasilkan uap tapi sangat sedikit air. Uap dialirkan pada pipa
secara langsung ke dalam pembangkit tenaga uap kering untuk menyediakan gaya untuk
memutar generator turbin.
• FLASH STEAM
Reservoir geotermal menghasilkan sebagian besar berupa air panas. Air bersuhu 300-700 0F dibawa ke permukaan bumi melewati sumur produksi, sampai di atas dilepaskan dari
tekanan reservoir dalam,air dan pengotor dipisahkan dari uap murni di separator.Uap
kemudian memberi tenaga turbin
• BINARY CYCLE COMBINATION
Reservoir bersuhu 250-360 F tidak cukup panas untuk memberikan cukup uap, tapi masih
bias digunakan untuk menghasilkan listrik pada pembangkit ‘kembar/sepasang’. air
geothermal dilewatkan ke penukar panas, kalornya ditransfer ke dalam cairan kedua
(binary), yang mendidih pada suhu lebih rendah daripada air. Saat dipanaskan, cairan
kedua menjadi uap air, yang memuai secara melintang dan memutar sudu turbin.
2.7. Potensi Panas Bumi di Indonesia
Jawa Barat merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya panas bumi
yang terbesar di Indonesia. Potensi panas bumi di Jawa Barat mencapai 5411 MW atau
20% dari total potensi yang dimiliki Indonesia. Sebagian potensi panas bumi tersebut
dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik, seperti :
PLTP Kamojang didekata Garut, memiliki unit 1,2,3 dengan kapasitas total 140
MW. Potensi yang masih dapat dikembangkan sekitar 60 MW.
PLTP Darajat, 60 Km sebelah tenggara Bandung dengan Kapasitas 55 MW.
13
PLTP Gunung Salak di Sukabumi, terdiri dari unit 1,2,3,4,5,6 dengan kapasitas
total 330 MW.
PLTP Wayang Windu di Panggalengan dengan Kapasitas 110 MW.
Walaupun pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) hanya mengolah
sumber panas yang tersimpan di reservoir perut bumi, bukan berarti tidak memerlukan
biaya. Investasi untuk menggali energi panas bumi tidak sedikit karena tergolong
berteknologi dan berisiko tinggi.
Investasi untuk kapasitas di bawah satu MW, berkisar US$ 3.000-5.000 per
kilowatt (kW). Sementara untuk kapasitas di atas satu MW, diperlukan investasi US$
1.500-2.500 per kW. Karakter produksi dan kualitas produksi akan berbeda dari satu area
ke area yang lain. Penurunan produksi yang cepat, merupakan karakter produksi yang
harus ditanggung oleh pengusaha atau pengembang, ditambah kualitas produksi yang
kurang baik, dapat menimbulkan banyak masalah di pembangkit. Misalnya, kandungan
gas yang tinggi mengakibatkan investasi lebih besar.Dalam pembangkitan listrik, harga
jual per kWh yang ditetapkan PLN dinilai terlalu murah sehingga tak sebanding dengan
biaya eksplorasi dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Dalam hat ini, PLN tidak bisa disalahkan karena tarif dasar listrik yang ditetapkan
pemerintah masih di bawah harga komersial, yaitu tujuh sen dollar AS per kWh.
14
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Perencanaan sistem Tenaga
3.1.1 Pembangkitan
Sistem yang kami ambil adalah sistem binary cycle karena system
pembangkitannya yang lengkap dan modern.
Tahap yang pertama dalam membangun sebuah pembangkitan PLTP
Adalah:
1.Explorasi
Melakukan penelitian dan pencarian reservoir (sumber panas bumi) yang
ada di bawah kaki kita.Dengan mengumpulkan data elektris,magnetis,kimia dan
suvei seismic dari lapangan.
Setelah di temukan tempat yang tepat untuk dijadikan reservoir maka
tindakan yang mesti dilakukan adalah menbuat lubang yang berdiameter kecil,
dengan memasukkan pipa beserta pengukur suhu, untukmengetahui perubahan
temperatur di dalam tanah. Dari grafik ini dapat diketahui kemungkinan terdapat
reservoir atau tidak di dalam tanah
15
Gambar 3.1 Pengeboran reservoir
Pipa dikeluarkan dari lubang dan diteliti jenis batuan yang menempel
padanya.Dapat diketahui jenis batuan berdasarkan kedalamannya di dalam tanah.
Gambar 3.2 Pengeboran besar
pengeboran besar dilakukan.proses ini menghabiskan jutaan dolar karena
mencapai kedalaman sampai 2 mil di dalam tanah.jika akhirnya reservoir
ditemukan, karakteristik sumur dan seservoir diketahui degan mengalirkannya
16
keluar. Setelah diukur, apabila terbukti sumur tersebut berpotensial, selanjutnya
dibangun di mulut sumur sebuah katup dan peralatan pengontrol.Diharapkan letak
reservoir ini tidak jauh dari turbin.
2. Penentuan jenis turbin
Gambar 3.3 Turbin yang dipakai adalah turbin uap.
Berikut ini persamaan yang digunakan adalah:
= sudut masuk ujung sudu (deratat)
= sudut keluar ujung sudu (derajat)
M = aliran massa uap (Kg/detik)
Berdasarkan segitiga kecepatan diperoleh
Cw = kecepatan (m/s)
U = kecepatan (m/s)
Kerja yang dihasilkan tiap pasang sudu per kilogram uap
=
Hp = : 75
Jatuh kalor = /(427x ) dalam kcal/kg
Berdasarkan persamaan bandwell
E = energi panas
M = massa dari waduk uap panas bumi yang terdiri dari cairan dan uap
e1= entalphi uap pada t1 (BTU/lb)
e2= entalphi uap pada t2 (BTU/lb)
t1 = suhu waduk uap panas bumi mula-mula (0F)
17
t2 = suhu waduk uap panas bumi mendingin (0F)
h1 = Jatuh kalor (table uap)
h2s = Jatuh kalor (diagram Mollier)
h2 = h1- 1(h1-h2s)
hf2 = Jatuh kalor
Kerja turbin
W = M (h1-h2)/860 (kW)
Keluaran generator
= x W (kW)
Kalor untuk proses
q = h2 – hf2 (kcal/kg)
Kalor untuk proses keseluruhan
= q x M (kcal/jam)
3. Penentuan Jenis Generator
Generator yang digunakan adalah generator tipe sinkron karena
mampu menghasilkan daya yang besar.Disini PLTP,kapasitas daya yang
dihasilkan kecil.Untuk pemilihan generator parameter yang diperlukan adalah
efisiensi generator berdasarkan pabrik.Untuk menghitung keluaran generator
disesuaikan dengan kerja turbin sehingga didapat keluaran yang dihasilkan.
Gambar 3.4 Turbin dikopel dengan generator
18
4.Penentuan komponen lain seperti kondensor,separator dan komponen
lainnya.
Kondensor digunakan untuk mengubah uap menjadi air.Separator
digunakan untuk memisahkan air dan uap.
3.1.2 Transmisi
Disini diharapkan keluaran generator mampu menghasilkan tegangan
keluaran 20 KV yang bisa disalurkan ke beban industri langsung.Dan bisa
dinaikkan menjadi 150 KV melalui trafo daya dan proses transmisi(penyaluran daya
untuk mengurangi rugi-rugi daya) serta dilakukan perhitungan aliran daya yang
baik.Peralatan yang digunakan seperti PMT,CT,PMS,Relay,NGR,TRAFO dll
3.1.3 Distribusi
Di dalam proses ini tegangan diturunkan menjadi 20 KV dan 220 V
dari proses transmisi melalui trafo step down .Tegangan terima ini disalurankan ke
beban industri dan rumah tangga.Dengan mempertimbangkan drop tegangan yang
sekecil mungkin.Peralatan yang digunakan seperti TRAFO,kapasitor dll
19
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
1. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik (Power
generator) yang menggunakan Panas bumi (Geothermal) sebagai energi
penggeraknya.
2. PLTP memanfaatkan uap panas bumi sebagai pemutar generator.
3. Secara singkat Prinsip kerja PLTP :
Panas tekanan tinggi digunakan untuk memutar turbin muncul beda
potensial menghasilkan listrik
4. Teknologi PLTP dibedakan menjkadi 3 yaitu dry steam, flash steam, dan binary
cycle.
5. Digunakan persamaan untuk menghitung keluaran daya.
6. Sistem perencanaan sistem tenaga yang lengkap dari pembangkitan,transmisi dan
distribusi
3.2. Saran
Dukung pemerintah untuk mengurangi krisis energi nasional yang salah
satu nya dengan memanfaatkan sumber energi panas bumi Indonesia.Dan sebagai
engineer harus mampu melakukan perencanaan sistem dengan
mempertimbangkan segi teknis dan ekonomis.
20
21