Pembahsan

16
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ternak unggas merupakan salah satu sumber penghasil protein hewani. Unggas memiliki kontribusi yang sangat besar dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani di Indonesia. Unggas merupakan ternak penghasil telur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tingkat konsumsi telur masyarakat di Indonesia adalah sebanyak rata-rata 3,27 gram/ kapita pada tahun 2010 (Badan Pusat Statistika, 2010). Telur merupakan salah satu produk ternak unggas yang kaya akan kandungan gizi dimana kandungan gizi tersebut sangatlah dibutuhkan oleh manusia, selain itu telur sangatlah mudah didapatkan dan harganya relative lebih murah dibandingkan dengan produk peternakan lainnya. Telur juga termasuk bagian dari perkembangan embrio. Pada ayam, perkembangan embrio terjadi di luar. Perkembangan embrio ayam terjadi di luar tubuh induknya. Selama berkembang, embrio memperoleh makanan dan perlindungan dari telur berupa kuning telur, albumen, dan kerabang telur. Itulah sebabnya telur unggas selalu relatif besar. 1.2. Rumusan Masalah 1. Pengertian Embrio

Transcript of Pembahsan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ternak unggas merupakan salah satu sumber penghasil protein hewani. Unggas memiliki kontribusi yang sangat besar dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani di Indonesia. Unggas merupakan ternak penghasil telur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tingkat konsumsi telur masyarakat di Indonesia adalah sebanyak rata-rata 3,27 gram/ kapita pada tahun 2010 (Badan Pusat Statistika, 2010).

Telur merupakan salah satu produk ternak unggas yang kaya akan kandungan gizi dimana kandungan gizi tersebut sangatlah dibutuhkan oleh manusia, selain itu telur sangatlah mudah didapatkan dan harganya relative lebih murah dibandingkan dengan produk peternakan lainnya. Telur juga termasuk bagian dari perkembangan embrio. Pada ayam, perkembangan embrio terjadi di luar. Perkembangan embrio ayam terjadi di luar tubuh induknya. Selama berkembang, embrio memperoleh makanan dan perlindungan dari telur berupa kuning telur, albumen, dan kerabang telur. Itulah sebabnya telur unggas selalu relatif besar.

1.2. Rumusan Masalah

1. Pengertian Embrio

2. Bagian-Bagian Telur

3. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Embrio

Embrio adalah tahapan awal dari pertumbuhan vertebrata (hewan bertulang belakang). Pada manusia, embrio adalah organisme yang berkembang dari waktu pembuahan sampai akhir minggu kedelapan kehamilan, ketika disebut janin. Menurut Frandson (1992), embriologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang prenatal awal dari seekor hewan, bermula dari proses fertilisasi ovum oleh sperma sehingga terbentuk zigot yang kemudian menjadi morula, blastula, gastrula dan kemudian embrio. Masa embrional berakhir ketika berbagai organ dan sistem organ mulai terbentuk.2.2. Bagian-Bagian Telur

Telur terdiri dari :Yolk (kuning telur)Yolk menyusun 30-33% berat telur. Yolk berbentuk hampir bulat dengan warna kuning sampai jingga tua, dan terletak di pusat telur. Bahan yang memberi warna pada yolk adalah xanthophil, yaitu suatu pigmen carotenoid yang diturunkan dari pakan. Yolk terdiri dari latebra, germinal disc (blastoderm), lapisan konsentris terang dan gelap, dan membran vitellin yang membungkus yolk, bersifat halus, elastis dan berkilau.Pembentukan Kuning telurKuning telur dihasilkan oleh ovarium sedangkan pigmen yang terdapat pada kuning telur yang menambah warna kuning adalah xantophyl yaitu suatu pigmen carotenoid yang termasuk golongan oxycarotenoid diturunkan dari pakan yang dimakan unggas. Tiap ova (kuning telur) berada dalam folikel, folikel-folikel itu berkumpul, bergerombol sehingga tampak seperti buah anggur, terikat satu sama lain oleh jaringan ikat yang banyak mengandung pembuluh darah, lymphe dan urat syaraf. Ketika ovarium mulai berfungsi, ukuran ova yang terdapat dalam ovarium itu mulai bertambah besar. Ova ini dibungkus oleh membran vitelin. Fungsi Yolk (kuning telur) sebagai persediaan makanan bagi embrio.Albumen (putih telur)Albumen menyusun kira-kira 60% dari berat telur total. Albumen terdiri dari 4 fraksi yaitu, lapisan chalaziferous (lapisan kental dalam), lapisan encer dalam (inner thin layer), lapisan kental luar (firm gel-like layer), dan lapisan encer luar (outher thin layer). Albumen yang berwarna sedikit kehijauan disebabkan oleh riboflavin (vitamin B2),

Lapisan ChalaziferousLapisan putih telur tebal daerah ujung-ujung telur mengalami differensiasi membentuk benang-benang mucin. Benang-benang mucin ini akan berputar membelit seperti tali yang menuju ke arah ujung telur dan disebut chalaza. Chalaza ini sangat penting untuk menjaga kedudukan kuning telur dan embrionya selama pengeraman. Lapisan ini menyusun 3% albumen. Lapisan ini sangat kental tetapi sangat tipis, mengelilingi yolk dengan rapat pada sisi yang berlawanan dengan yolk, lanjutan dari selaput ini bercabang ke arah kedua ujung telur sebagai chalaza. Chalaza tampak seperti pintalan tali yang berwarna keputihan. Chalaza membantu menstabilkan yolk pada posisi sentris dan menghambat naiknya atau menempelnya yolk ke cangkang bila telur berada dalam keadaan istirahat.Lapisan Putih Telur Encer DalamLapisan ini menyusun 21% (kisaran 1-40%) albumen yang mengelilingi lapisan chalaziferous.Lapisan Putih Telur Kental LuarLapisan ini menyusun 55% (kisaran 30-80%) albumen yang mengalilingi lapisan putih telur encer dalam dan berperan sebagai pembungkus lapisan putih telur encer dalam dan yolk.Lapisan Putih Telur Encer LuarLapisan ini menyusun 21% (kisaran 10-60%) albumen. Lapisan ini terletak di sebelah dalam membran kulit telur, kecuali pada bagian ujung telur yang putih kentalnya melekat pada ujung telur. Prosentase albumen kental dan encer dalam telur bervariasi pada strain, individu, kesegaran, kondisi, dan waktu penyimpanan.Shell Membrane (Membran Kulit Telur).Membran ini terdiri atas dua lapisan, yaitu membran kulit telur dalam dan membran kulit telur luar yang masing-masing tersusun oleh 2 atau 3 lapis anyaman serabut protein yang tidak teratur. Serabut tersebut disatukan oleh suatu bahan albuminous penting untuk membentuk membran tipis, kuat, melekat erat, dan bersama-sama membatasi cangkang di sebelah dalam dan melekat erat padanya. Membran dalam lebih tipis dari membran luar dengan tebal keseluruhan 0,01-0,02 mm. Disebut juga sel embrio, yang akan tumbuh menjadi individu baru.

Shell (Cangkang)Cangkang merupakan lapisan berkapur yang menyusun 9-12% dari berat telur total. Cangkang tersusun kira-kira 94% kalsium karbonat, 1% magnesium karbonat, 1% kalsium fosfat, dan 4% bahan organik terutama protein.Air Cell (Rongga Udara)Pada saat ditelurkan, rongga udara tidak ada. Segera setelah telur dingin, isinya mengkerut. Sedikit vakum menyebabkan udara masuk melewati pori-pori cangkang untuk membentuk rongga udara diantara kedua membran. Rongga udara biasanya terbentuk pada bagian ujung telur yang tumpul karena porositas cangkang paling besar terdapat pada daerah ini. Tetapi rongga udara bisa terjadi pada bagian lain, tergantung di daerah mana membran kulit telur mudah terpisah. Fungsi sebagai sumber oksigen bagi embrio

2.3. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio

Sperma unggas dapat mempertahankan kemampuan untuk membuahi dalam jangka waktu yang lebih lama di bandingkan sperma mamalia. Sperma ayam telah di ketahui dapat hidup selama 32 Hari selama inseminasi, tetapi inseminasi setiap minggu tetap di butuhkan untuk menjamin fertilitas yang tinggi. Sperma yang masuk setelah perkawinan di simpan pada lipatan-lipatan alami yang ada di dalam oviduk ayam betina. Lipatan-lipatan tersebut kadang-kadang berperan sebagai sangkar sperma. Begitu kuning telur memasuki infundibulum, dinding oviduk di renggangkan dan di lepaskanlah sperma untuk membuahi telur. Pembuhan ini terjadi dibagian germinal disc pada kuning telur. Pada peristiwa pembuahan, Embrio mulai berkembang dari keliling germinal disc yang Nampak jelas. Daerah ini dapat dilihat dengan jelas oleh mata telanjang bila telur di pecahkan. Dalam waktu 48 jam, Embrio anak ayam telah memiliki sesuatu tipe sirkulasi darah yang berliku-liku di dalam tubuhnya dan hidupnya ditopang oleh kuning telur. Karena tidak memiliki plasenta seperti spesies lainnya, Embrio unggas akan tergantung kepada jaringan pembuluh darah yang berliku-liku tersebut untuk makanan dan mengeluarkan produk buangan.

Akhir hari ke-3, Embrio telah memiliki membran-membran yang sempurna yang dikenal sebagai allantois, Chorion, dan amnion. Allantois yang pada mulanya berperan untuk menampung produk buangan akhirnya bergabung dengan chorion untuk membentuk chorio-allantois. Bagian utama membrane gabungan ini berhubungan erat dengan cangkang. Membran ini berperan sebagai organ pernafasan bagi embrio yang sedang berkembang sampai saat paruh mengggantikan fungsinya sekitar 24 jam setelah menetas. Pada akhir priode Sepertiga yang pertama Periode Inkubasi. Garis bentuk embrio mulai dapat di kenali dengan sempurna. Juga pada saat itu, sebagian besar system internal utama, seperti paruh, saraf, otot dan system sensor berkembang. Jenis kelamin anak ayam dapat diketahui paling awal pada hari kelima inkubasi. Pada pertengahan periode inkubasi, Embrio kebanyakan spesies ungas telah sempurna tertutup dengan bulu halus (Bulu pertama).

Sebagaimana halnya dengan spesies lainya embrio sebagian mengapung dalam cairan pada rongga amnion. Hal ini penting guna melindungi embrio yang sedang berkembang itu dan memungkinkan embrio bergerak bebas. Pergerakan bebas ini penting terutama pada embrio anak ayam dan masih harus terjadi sampai 2 atau 4 hari terakhir masa penetasan. Kalau tidak, dapat terjadi cacat yang membahayakan kehidupan anak ayam yang akan menetas. Telur harus di putar beberapa kali setiap hari dalam incubator untuk melindungi embrio dari penempelan pada membran chorio-allantois. Pada kondisi alami, induk ayam menggeser telur beberapa kalih tiap hari karna naluri.Cangkang dan membrane juga memberikan perlindungan lebih lanjut pada embrio yang sedang berkembang dari mikroorganisme yang berbahaya atau jamur. Perlindungan tambahan lebih lanjut di berikan oleh kerja bakteriostastitikalbumen.Malposisi atau kelain letak embrio unggas belum mendapatkan perhatian, tetapi ada suatu posisi alami tertentu bagi unggas.Pada sekitar pertengahan priode inkubasi, embrio mengambil posisi yang normal, yang terletak disisi sebelah kiri sepanjang sumbu panjang telur. Kepala terlipat di bawah sayap kanan menghadap ujung tumpul telur. Beberapa posisi lainya di anggap merupakan kelainan dari posisi normal. Proses Perkembangan Embrio

1. Umur Satu HariBentuk awal embrio pada hari pertama belum terlihat jelas, sel benih berkembang menjadi bentuk seperti cincin dengan bagian tepinya gelap, sedangkan bagian tengahnya agak terang. Bagian tengah ini merupakan sel benih betina yang sudah dibuahi yang dinamakan zygot blastoderm. Setelah lebih kurang 15 menit setelah pembuahan, mulailah terjadi pembiakan sel-sel bagian awal perkembangan embrio. Jadi didalam tubuh induk sudah terjadi perkembangan embrio.2. Umur dua hariBentuk awal embrio hari kedua mulai terlihat jelas. Pada umur ini sudah terlihat primitive streakesuatu bentuk memanjang dari pusat blastodermyang kelak akan berkembang menjadi embrio. Pada blastoderm terdapat garis-garis warna merah yang merupakan petunjuk mulainya sistem sirkulasi darah.3. Umur tiga hariPada jantung hari ketiga ini, sudah mulai terbentuk dan berdenyut serta bentuk embrio sudah mulai tampak. Dengan menggunakan alat khusus seperti mikroskop gelembung dapat dilihat gelembung bening, kantung amnion, dan awal perkembangan alantois. Gelembung-gelembung bening tersebut nantinya akan menjadi otak. Sementara kantong amnion yang berisi cairan warna putih berfungsi melindungi embrio dari goncangan dan membuat embrio bergerak bebas.4. Umur empat hari.Di hari ini, mata sudah mulai kelihatan. Mata tersebut tampak sebagai bintik gelap yang terletak disebelah kanan jantung. Selain itu jantung sudah membesar. Dengan menggunakan mikroskop, dapat dilihat otaknya. Otak ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang.5. Umur lima hariPada hari kelima ini, embrionya sudah mulai tampak lebih jelas. Kuncup-kuncup anggota badan sudah mulai terbentuk. Ekor dan kepala embrio sudah berdekatan sehingga tampak seperti huruf C. Dengan menggunakan mikroskop, dapat dilihat bahwa telah terjadi perkembangan alat reproduksi dan sudah terbentuk jenis kelaminnya. Sementara amnion dan alantois sudah kelihatan.6. Umur enam hariPada hari keenam ini kuncup-kuncup anggota badan sudah mulai terbentuk. Mata sudah tampak menonjol. Dengan mikroskop dapat dilihat bahwa rongga dada sudah mulai berkembang dan jantung sudah membesar. Selain itu, dapat dilihat otak, amnion dan alantois, kantong kuning telur, seta paruhnya.7. Umur tujuh hariPada umur tujuh hari, paruhnya sudah tampak seperti bintik gelap pada dasar mata. Dengan menggunakan mikroskop dapat dilihat bahagian tubuh lainnya sudah mulai terbentuk, yaitu otak dan leher.8. Umur delapan hariPada hari kedelapan ini, mata embrio sudah jelas terlihat.

9. Umur sembilan hari

Umur sembilan hari ini lipatan dan pembuluh darahnya sudah bertambah serta jari kakinya mulai terbentuk.10. Umur sepuluh hari

Umur sepuluh hari ini biasanya paruhnya sudah mulai keras. Dengan menggunakan mikroskop dapat dilihat folikel bulu embrio yang mulai terbentuk.11. Umur sebelas hariEmbrio pada hari kesebelas sudah tampak seperti ayam. embrio ini menjadi semakin besar sehingga yolk akan menyusut dan paruhnya sudah mulai terlihat jelas.12. Umur dua belas hariEmbrio umur dua belas hari sudah semakin besar dan mulai masuk ke yolk sehingga yolk semakin kecil. Mata sebelah kanan mulai membuka sedikit, sedangkan telinganya sudah terbentuk dan sudah tampak permulaan pertumbuhan bulu bagian bawah.13. Umur tiga belas hariPada hari ketiga belas, sisik dan cakar sudah mulai tampak jelas.14. Umur empat belas hariPerkembahan embrio pada hari keempat belas ini, punggung telah tampak meringkuk atau melengkung. Sementara bulu hampir menutupi seluruh tubuhnya.15. Umur lima belas hariPada umur lima belas hari ini, biasanya kepala embrio sudah mengarah kebagian tumpul bagian telur.16. Umur enam belas hariEmbrio pada umur enam belas hari sudah mengambil posisi yang baik didalam kerabang. Sisik, cakar dan paruh sudah mulai mengeras dan bertanduk.17. Umur tujuh belas hariPada umur tujuh belas hari ini, paruh embrio sudah mengarah kekantung udara.18. Umur delapan belas hariPada umur delapan belas hari ini, embrio yang sudah tampak jelas seperti ayam akan mempersiapkan diri akan menetas. Jari kaki, sayap, dan bulunya berkembang dengan baik.19. Umur sembilan belas hariPada umur sembilan belas hari, biasanya paruh ayam sudah siap mematuk dan menusuk selaput kerabang dalam.20. Umur dua puluh hariPada umur dua puluh hari ini kantung kuning telur sudah masuk seluruhnya kedalam rongga perut. Embrio ayam ini hampir menempati seluruh rongga di dalam telur, kecuali kantung udara. Pada hari kedua puluh ini terjadi serangkaian proses penetasan yang dimulai dengan kerabang mulai terbuka. Untuk membuka kerabang ini, ayam menggunakan paruhnya dengan cara mematuk. Semakin lama, kerabang akan semakin besar membuka, sehingga ayam dapat bernafas. Pada saat ini kelembaban sangat penting agar pengeringan selaput kerabang dan penempelan perut pada kerabang dapat dicegah. Selanjutnya ayam memutar tubuhnya dengan bantuan dorongan kakinya. Dengan bantuan sayapnya, keadaan pecahnya kerabang semakin besar.21. Umur dua puluh satu hariDihari ke dua puluh satu ini, ayam sudah membuka kerabangnya walaupun belum seluruhnya. Dari keadaan ini biasanya tubuh ayam memerlukan waktu 12 18 jam untuk keluar dari kerabang. Setelah keluar dari kerabang, tubuh masih basah. Agar kering, diperlukan waktu sekitar 6 12 jam, bila sudahkering, ayam tersebut dapat dikeluarkan dari dalam ruang mesin penetas. Rerata kematian embrio, menurut Ensminger (1991) bahwa perkembangan paruh embrio pada hari ke-17 memutar ke arah rongga udara dan hari ke-19 kuning telur mulai memasuki rongga tubuh. Kematian embrio yang tinggi pada hari ke-14 sampai ke-18 dapat disebabkan kurangnya asupan Ca dan P pada induk yang selanjutnya mempengaruhi kelangsungan hidup embrio.BAB IIIKESIMPULAN

Kesimpulan dari Makalah yang telah kami buat adalah:

1) Embrio adalah tahapan awal dari pertumbuhan vertebrata (hewan bertulang belakang).2) Bagian-bagian telur aves adalah titik embrio adalah bagian yang akan berkembang menjadi embrio, kuning telur adalah cadangan makanan embrio, kalaza berfungsi menjaga goncangan embrio, putih telur berfungsi menjaga embrio dari goncangan dan rongga udara berfungsi sebagai cadangan oksigen bagi embrio.

3) Perkembangan embrio terjadi di luar tubuh selama 21 hari, nutrien didapatkan dari kuning telur.

DAFTAR PUSTAKA

Blakely and Bade. 1991. Ilmu Peternakan. Yogyakarta: Gadjah Mada University

http://de-angel-smile.blogspot.com/2012/06/bagian-telur-fungsi-dan-proses.html#comment-form. Diakses 31 Maret 2013.

Murtijdo, Bambang Agus. 2005. Mengelola Ayam Buras. Yogyakarta: Kanisius.Neshiem, Malden C. 1979. Poultry Production. Philadelphia: Lea and Febiger.

Wiwik, Septiani. 2009. Hasil praktikum perkembangan hewan. Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palembang. Yuwanta, Tri. 2008. Dasar Ternak Unggas. Yogyakarta: Kanisius.