pembahasann

download pembahasann

of 18

Transcript of pembahasann

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Sastra adalah ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, pemikiran, perasaan,gagasan, semangat, keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang membangkitkan pesona dengan alat-alat bahasa ( Sumarno dan Saini, 1991 : 3). Pernyataan di atas mengandung makna bahwa manusia menggunakankarya sastra sebagai sarana untuk mengungkapkan gagasan, pengalaman, pemikiran dan sebagainya.Sehingga dapat

disimpulkan bahwa karya sastra sangat bermanfaat bagi manusia dan pembacanya.Karya sastra yang baik adalah karya sastra yang mampu meniggalkan kesan yang mendalam bagi pembacanya. Pembaca dapat dengan bebas melarutkan diri bersama karya itu, dan mendapatkan kepuasan oleh karenanya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu karya bisa dijadikan media dakwah. Menurut Aristoteles karya sastra dapat digolongkan dalam beberapa kriteria. Ada tiga kriteria dipandang dari segi perwujudannya, diantara ketiga kriteria tersebut adalah teks naratik ( epik ) yaitu novel, roman dan cerpen. Dalam sebuah novel yang merupakan salah satu bentuk karya sastra, terdapat unsur intrinstik dan ektrinstik yang selalu melingkupi jalan ceritanya. Untuk itulah kami menyusunkarya tulis ini dengan memberi penjelasan yang lebih mendalam tentang unsur intrisik dan unsur ektrinsik dalam karya sastra bentuk novel. 1.1 Rumusan Masalah 1.1.1 Sebutkan dan jelasan langkah-langkah menganalisis unsur-unsur intrisik yang ada dalam novel Sri Rinjani? 1.1.2 Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah menganalisis unsur-unsur ekstrinsik novel Sri Rinjani? 1.3 Tujuan 1.3.1 Mendeskripsikan unsur-unsur inrtisik novel Sri Rinjani 1.3.2 Mendiskripsikan unsur-unsur ekstrinsik novel Sri Rinjani

1

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Novel Menurut Drs, Jacob Sumardjo Novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat. Menurut Dr. Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni Pratiwi, M.Pd, Dra. Abdul Roni, M. Pd. Novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya sosial, moral, dan pendidikan. Menurut Drs. Rostamaji, M.Pd, Agus priantoro, S.Pd. Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu: unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra. Menurut Paulus Tukam, S.Pd Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur intrinsik.

2.2 Unsur-Unsur Intrinsik Dalam Novel Yaitu unsur yang membangun karya sastra dari dalam, diantaranya: A. Tema Tema adalah pokok permasalahan yang ada dalam sebuah cerita. B. Penokohan Penokohan adalah pemberian watak atau karakter pada masing-masing pelaku dalam sebuah cerita. Pelaku bisa diketahu karakternya dari cara bertindak, ciri fisik, lingkungan tempat tinggal. C. Alur Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk jalannya cerita. Alur dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu alur maju (progresif) yaitu apabila peristwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan alur mundur (flash back progresif) yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung. D. Sudut pandang Menurut Harry Show (1972 : 293), sudut pandang dibagi menjadi 3 yaitu :

2

a) Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh dan kata ganti orang pertama, mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan perasaannya sendiri dengan kata-katanya sendiri. b) Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih banyak mengamati dari luar daripada terlihat di dalam cerita pengarang biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga. c) Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal, ia sama sekali berdiri di luar cerita, ia serba melihat, serba mendengar, serba tahu. Ia melihat sampai ke dalam pikiran tokoh dan mampu mengisahkan rahasia batin yang paling dalam dari tokoh. E. Gaya bahasa Gaya bahasa adalah alat utama pengarang untuk melukiskan, menggambarkan, dan menghidupkan cerita secara estetika. Macam-macam gaya bahasa: a) Personifikasi: gaya bahasa ini mendeskripsikan benda-benda mati dengan cara memberikan sifat -sifat seperti manusia. b) Simile (perumpamaan): gaya bahasa ini mendeskripsikan sesuatu dengan pengibaratan. c) Hiperbola: gaya bahasa ini mendeskripsikan sesuatu dengan cara berlebihan dengan maksud memberikan efek berlebihan. F. Latar atau setting Latar atau setting adalah penggambaran terjadinya peristiwa dalam sebuah cerita meliputi tempat, waktu, sosial budaya, dan keadaan lingkungan. G. Amanat Amanat adalah pesan yang disampaikan dalam cerita.

2.3 Unsur-Unsur Ekstrinsik Dalam Novel Unsur ekstrinsik ialah unsur yang membangun karya sastra dari luar. Diantaranya adalah kapan karya sastra itu dibuat, latar belakang kehidupan pengarang, latar belakang sosial pengarang, latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang, ideologi, Politik, ekonomi, budaya, agama, Pendidikan, dan sebagainya.

3

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Analisis Dalam karya tulis ini, digunakan metode deskriptif yaitu metode penelitian non hipotosis yang hanya menggambarkan suatu data yang diperoleh dari analisis novel. Sedangkan sumber datanya berupa novel Sri Rinjani.

4

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 LEMPENGAN WAJAH IBU 4.1.1 Unsur Intrisik Dalam Bab Lempengan Wajah Ibu A. Tema Tema (pokok permasalahan) dalam bab ini adalah ekonomi sosial. B. Penokohan a) Tokoh Utama : Sri Rinjani

b) Tokoh Sampingan : Nurasiah (ibu sri rinjani) Sedangkan peranan tokoh yang digambarkan melalui sifat dan tindakannya dalam cerita ini adalah ibu yang memiliki peran protogonis karena sifat dan tindakannya sangat terpuji dalam menunjukkan perannya. C. Alur Dalam cerita bab 1 ini alur yang digunakan adalah alur mundur (flash back progresif). D. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan adalah akuan. E. Gaya Bahasa Untuk melukiskan, menggambarkan, dan menghidupkan cerita secara estetika pengarang menggunakan macam-macam gaya bahasa antara lain; a) Personifikasi : 1) Ombak memburu bibir pantai. 2) Buih putih berlomba berkejaran mencium pasir hitam berkilau diterpa sinar matahari yang terik. 3) Telinga tak henti-henti mendengar dentingan batu dan nyanyian palu berganggang kayu yang nyaring. b) Smile : 1) Aku ingin sekali menggoda ribuan kupu-kupu aneka warna yang sekali dua melintas padang ilalang itu. 2) Aku ingin akan terbang bersama kawanan capung berekor merah. F. Latar atau setting Penggambaran terjadinya peristiwa dalam cerita meliputi a) Tempatnya : Desa Selayar. b) Waktu : sore. c) Sosial budaya : masyarakat miskin. G. Amanat5

Pesan yang disampaikan dalam cerita ini adalah menuntun pembaca agar bekerja keras untuk mencukupi segala kebutuhan, dan dengan memeras keringat menjanjikan perubahan serta tujuan tercapai.

4.1.2 Unsur-Unsur Ekstrinsik Dalam Bab Lempengan Wajah Ibu Karya ini terlatar belakangi oleh perasaan dan pengamatan penarang tentang kehidupan sosial yang memprihatinkan.

4.2 MUASALKU IALAH KEINDAHAN PUISI 4.2.1 Unsur- Unsur Intrisik Dalam Bab Muasalku Ialah Keindahan Puisi A. Tema Yang menjadi tema pada bab ke dua ini adalah tentang percintaan. B. Penokohan a) Tokoh Utama : Sri Rinjani b) Tokoh Sampingan : 1) Nurasiah (ibu sri rinjani) 2) Lukman (ayah Sri Rinjani) 3) Kakek (kakek Sri Rinjani) 4) Nenek (nenek Sri Rinjani) Sedangkan peran tokoh yang digambarkan melalui sifat dan tindakannya dalam cerita ini adalah memiliki peran yang sama yaitu protogonis C. Alur Alur yang digunakan dalam pembahasan bab 2 ini adalah alur mundur (flash back progresif). D. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan adalah akuan. E. Gaya Bahasa Untuk melukiskan, menggambarkan, dan menghidupkan cerita secara estetika pengarang menggunakan gaya bahasa Personifikasi : 1) Perigi, desa bersenyawa dengan muasal ibu yang didera kemiskinan. 2) Hingga mimpi pun menggoda. 3) Ketika bulan menggantung dilangit malam yang sunyi. F. Latar atau setting6

Latar atau setting adalah penggambaran terjadinya peristiwa dalam sebuah cerita meliputi; a) Tempat : Pantai Kaliatan, Gumi Selaparang, di Berugak, Desa Sade, Menanga Baris, Lombok, dan Desa Perigi b) Waktu : pagi dan subuh. G. Amanat Pesan yang disampaikan dalam cerita ini adalah mengharapkan pada segenap warga sepulau Lombok agar mengenang dan menghargai jasa para pejuangnya dahulu.

4.2.2 Unsur-Unsur Ekstrinsik Dalam Bab Muasalku Ialah Keindahan Puisi Unsur yang membangun karya sastra bab 3 ini adalah kekaguman pengarang kepada tokoh bersejarah.

4.3 NAMAKU LAKSANA SUSUNAN BATU-BATU 4.3.1 Unsur-Unsur Intrisik Dalam Bab Namaku Laksana Susunan Batu-Batu A. Tema Tema pada bab ke tiga ini adalah pencarian arti sebuah nama Sri Rinjani. B. Penokohan a) Tokoh utama : Sri Rinjani

b) Tokoh sampingan : Lukman (ayah Sri Rinjani) Tokoh Sri Rinjani dan ayah berperan sebagai tokoh protogonis. C. Alur Dalam cerita bab 3 ini alur yang digunakan adalah alur maju. D. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan adalah akuan. E. Gaya bahasa Untuk melukiskan, menggambarkan, dan menghidupkan cerita secara estetika pengarang menggunakan satu gaya bahasa yaitu Hiperbola : 1) Laut berdinding sunyi dipulau Sumbawa, sehingga menghilang dalam buaian kabut tipis sore itu. 2) Wajahnya bersinar-sinar melihat tingkahku. F. Latar atau setting Penggambaran terjadinya peristiwa dalam cerita meliputi7

a) Tempatnya : Di sekolah, gunung rinjani, desa Perigi, dan di ladang b) Waktu : sore hari G. Amanat Pesan yang dapat disampaikan dalam cerita ini adalah pesan moral untuk tidak memperolok-olokkan orang lain dari segi apapun kekurangan orang.

4.3.2 Unsur-Unsur Ekstrinsik Dalam Bab Namaku Laksana Susunan Batu-Batu Unsur yang membangun karya sastra di bab ini yaitu latar belakang sosial pengarang yang memandang bahwa masyarakat sekitarnya masih suka memperhatikan kejelekan orang-orang sekitarnya masing-masing meski itu hanya hal sepele.

4.4 KEPERGIAN AYAH TANDA DARI CAKRAWALA 4.4.1 Unsur-Unsur Intrisik Dalam Bab Kepergian Ayah Tanda Dari Cakrawala A. Tema Tema pada bab ke empat ini adalah mengantar ayah yang merantau ke malaysia B. Penokohan a) Tokoh Utama : Sri Rinjani

b) Tokoh Sampingan : 1. Lukman (ayah Sri Rinjani) 2. Nurasiah (ibu Sri Rinjani) 3. Yamran (adik Sri Rinjani) 4. Paman Badrun 5. Polisi 6. Papuk Tilah 7. Amak Anwar.

Tokoh Sri Rinjani, ayah, Nurasiah, Yamran, paman Badrun, polisi, Papuk Tilah, dan Amak Anwar, berperan sebagai tokoh protogonis. C. Alur Dalam cerita bab ini alur yang digunakan adalah alur maju. D. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan adalah akuan. E. Gaya bahasa Untuk melukiskan, menggambarkan, dan menghidupkan cerita secara estetika pengarang menggunakan gaya bahasa yaitu8

a) Personifikasi: 1) Ombak berbisik-bisik dibeton penyanggah pelabuhan terbesar dipulauku. 2) Aku merasa geli dengan kumis yang menggaruk daun telinga. 3) Dalam lanjutan perjalanan pulang, sunyi yang lebih sepi merayapi jiwa-jiwa kami. b) Smile : 1) Sepotong matahari seperti besi panas berada di atas bara api. 2) Perut besarnya seakan-akan ingin mencopot baju ketat yang menempeldi tubuhnya yang tidak menarik lagi sebagai polisi. 3) Bagai kilat petir dalam gelap malam. F. Latar atau setting Penggambaran terjadinya peristiwa dalam cerita meliputi a) Tempat : pelabuhan Lembar, di gerbang kapal, masjid, Desa Pancor, bendungan Pejanggik, Desa Bagek Papan, Desa Perigi, dan di Enkel/dalam mobol. b) Waktu :siang, sore, dan malam. G. Amanat Pesan yang disampaikan dalam cerita ini adalah mengharapkan pada pembaca agar sabar dan ikhlas menerima kenyataan serta berhati-hati dalam bertindak.

4.4.2 Unsur-Unsur Ekstrinsik Dalam Bab Kepergian Ayah Tanda Dari Cakrawala Unsur yang membangun karya sastra ini adalah latar belakang kehidupan pengarang mengamati posisi hidup yang susah ditambah kepergian ayah ke negeri seberang.

4.5 KEMARAHAN DAN KESEDIHAN MASA KECIL 4.5.1 Unsur-Unsur Intrisik Dalam Bab Kemarahan Dan Kesedihan Masa Kecil A. Tema Tema pada bab ke lima ini adalah sedih dan marah atas kepergian ayah yang merantau ke Malaysia. B. Penokohan a) Tokoh Utama : Sri Rinjani Sri Rinjani berpenokohan sebagai tokoh protogonis. C. Alur Dalam cerita bab ini alur yang digunakan adalah alur maju. D. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan adalah akuan.9

E. Gaya bahasa Untuk melukiskan, menggambarkan, dan menghidupkan cerita secara estetika pengarang menggunakan gaya bahasa yaitu a) Personifikasi: 1) Berdendang dengan nyanyian cita-cita nyata di depan mata. 2) Hanya awan putih berlenggang lenggok seperti tarian Dewi Anjani. b) Hiperbola : 1) Aku mengingat pulau ini ialah tanah tumpah darahku F. Latar atau setting Penggambaran terjadinya peristiwa dalam cerita meliputi 2) Tempat : di atas bukit, desa Perigi, 3) Waktu : sore G. Amanat Pesan yang disampaikan dalam cerita ini adalah mengharapkan pada pembaca agar sabar dan ikhlas menerima kenyataan serta selalu membiasakan diri dengan semua keadaan.

4.5.2 Unsur-Unsur Ekstrinsik Dalam Bab Kemarahan Dan Kesedihan Masa Kecil Unsur yang membangun karya sastra disini adalah latar belakang kehidupan pengarang yang sedang menghadapi masalahnya dengan ditinggalkan ayahnya.

4.6 KEPERGIAN NENEK MENGINGAT YANG TERSERAK 4.6.1 Unsur-Unsur Intrisik Dalam Bab Kepergian Nenek Mengingat Yang Terserak A. Tema Tema pada bab ke enam ini adalah nenek meninggal tanpa ayah tahu (lukman). B. Penokohan a) Tokoh Utama : Sri Rinjani b) Tokoh sampingan : 1) Nurasiah (ibu Sri Rinjani), 2) Bidan Lia, 3) Paman Yusran, 4) Bibi Isyah, 5) Neneknya Sri Rinjani, 6) Paman Badrun,10

7) Bibi Hindun Sri Rinjani berpenokohan sebagai protogonis karena Sri Rinjani meruakan anak yang taat. Begitu jaga dengan tokoh Nurasiah (ibu Sri Rinjani), bidan Lia, paman Yusran, bibi Isyah, neneknya Sri Rinjani, paman Badrun, dan Bibi Hindun berpenokohan sebagai tokoh protogonis C. Alur Dalam cerita bab ini alur yang digunakan adalah alur maju. D. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan adalah akuan. E. Gaya bahasa Untuk melukiskan, menggambarkan, dan menghidupkan cerita secara estetika pengarang menggunakan gaya bahasa yaitu a) Majas perumpamaan : 1) Alam bagai tak ingin membiarkan aku tertawa pikiran terbang tidak beraturan. 2) Ambulan meraung seperti serigala di rimba gelap dan sunyi. 3) Firman Tuhan sedang mengalir seperti sebuah mata air dalam hutan yang dialiri air jernih lagi menyejukan. b) Hiperbola : 1) Rasa sedih benar-benar menghajarku. 2) Hingga tiba di rumah, sepi senyap mendera 3) Pikiranku menembus ketempat yang jauh. F. Latar atau setting Penggambaran terjadinya peristiwa dalam cerita meliputi 1) Tempat : di atas bukit, desa Perigi, di pasar Aikmel, dan RSU Selong. 2) Waktu : siang, dan malam. G. Amanat Pesan yang disampaikan dalam cerita ini adalah pembaca yang budiman diharapkan sabar yang apabila keluarga dan dirinya ditimpa musibah.

4.6.2 Unsur-Unsur Ekstrinsik Dalam Bab Kepergian Nenek Mengingat Yang Terserak Unsur yang membangun karya ini adalah keinginan pengarang yang merasa bersedih karena orang tuanya tidak menyaksikan kepergian orang yang dicintainya.

11

4.7. MIMPI PEMBATAS USIA 4.7.1 Unsur-Unsur Intrisik Dalam Bab Mimpi Pembatas Usia A. Tema Tema pada bab ke tujuh ini adalah pesan seorang nenek untuk anak dan cucunya. B. Penokohan 1) Tokoh Utama : Sri Rinjani 2) Tokoh sampingan : 1) Nurasiah (ibu Sri Rinjani) 2) Yamran (adiknya Sri Rinjani) 3) Bibi Isyah 4) Paman Badrun 5) Bibi Hindun Sri Rinjani berpenokohan sebagai protogonis karena Sri Rinjani meruakan anak yang taat dan ikut berduka ketika nenek meninggal. Begitu jaga dengan tokoh Nurasiah, bibi Isyah, paman Badrun, dan Bibi Hindun berpenokohan sebagai tokoh protogonis C. Alur Dalam cerita bab ini alur yang digunakan adalah alur maju. D. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan adalah akuan. E. Gaya bahasa Untuk melukiskan, menggambarkan, dan menghidupkan cerita secara estetika pengarang menggunakan gaya bahasa yaitu a) Majas perumpamaan : 1) Seperti terbit dan terbenamnya matahari. b) Hiperbola : 1) Segera aku angkat tubuh kemudian berlari meninggalkan berugak untuk memburu bi Hindun. F. Latar atau setting Penggambaran terjadinya peristiwa dalam cerita meliputi 1) Tempat : di rumah, desa Perigi, dan di berugak. 2) Waktu : sore G. Amanat

12

Pesan yang disampaikan dalam cerita ini adalah jangan pernah memutus hubungan keluarga meski susah berada di tenggorokan kalian.

4.7.2 Unsur-Unsur Ekstrinsik Dalam Mimpi Pembatas Usia Unsur yang membangun karya ini adalah latar belakang kehidupan pengarang yang dirasanya berubah.

4.8. DEWASA YANG BERANJAK TIDAK TERASA 4.8.1 Unsur-Unsur Intrisik Dalam Bab Dewasa Yang Beranjak Tidak Terasa A. Tema Tema pada bab ke tujuh ini adalah ayah Sri Rinjani merancang rencana untuk melanjutkan pendidikan anaknya Sri Rinjani. B. Penokohan a) Tokoh Utama : Sri Rinjani b) Tokoh sampingan : 1) Lukman (ayah Sri Rinjani) 2) Pak Kamil (bapak Sailan) 3) Nurasiah (ibu Sri Rinjani) Sri Rinjani berpenokohan sebagai protogonis. Begitu jaga dengan tokoh Lukman, Nurasiah, dan pak Kamil berpenokohan sebagai tokoh protogonis C. Alur Dalam cerita bab ini alur yang digunakan adalah alur maju. D. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan adalah akuan. E. Gaya bahasa Untuk melukiskan, menggambarkan, dan menghidupkan cerita secara estetika pengarang menggunakan gaya bahasa yaitu a) Personifikasi : 1) Entah kenapa suasana sepi merambat kedalam jiwa. b) Hiperbola : 1) Sunyipun tiba-tiba menyambar. 2) Di kejauhan sana mungkin juga hatinya juga berkeping-keping. c) Peribahasa : 1) Dengan langkah seribu aku menembus badan jalan penuh batu berserakan.13

F. Latar atau setting Penggambaran terjadinya peristiwa dalam cerita meliputi a) Tempat : di rumah, desa Perigi, di Malaysia, Trengganu, dan di berugak. b) Waktu : pertengahan tahun, c) Suasana : sunyi, sepi G. Amanat Pesan yang disampaikan dalam cerita ini adalah kebaikan pasti dibalas juga dengan kebaikan hanya saja waktu yang memberikan relasi untuk kapan dibalasnya.

4.8.2 Unsur-Unsur Ekstrinsik Dalam Bab Dewasa Yang Beranjak Tidak Terasa Unsur yang membangun cerita di bab ini adalah latar belakang sosial pengarang yang dimana pengarang sudah terlihat lebih dewasa.

4.9. KESAN PERTAMA BUKAN CINTA 4.9.1 Unsur-Unsur Intrisik Dalam Bab Kesan Pertama Bukan Cinta A. Tema Tema pada bab ke sembilan adalah Sri Rinjani jatuh hati dengan Sailan meski berstatus bertepuk sebelah tangan. B. Penokohan a) Tokoh Utama : Sri Rinjani b) Tokoh sampingan : 1) Supir truk 2) Sailan (anak Pak Kamil) Sri Rinjani dan Sailan berpenokohan sebagai protogonis. Sedangkan supir truk perannya sebagai tokoh antagonis. C. Alur Dalam cerita bab ini alur yang digunakan adalah alur maju. D. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan adalah akuan. E. Gaya bahasa Untuk melukiskan, menggambarkan, dan menghidupkan cerita secara estetika pengarang menggunakan gaya bahasa yaitu a) Litotes : 1) yang satunya terlihat orang berada, satunya lagi tampak miskin papa.14

b) Hiperbola : 1) Tak terlalu banyak awan menggantung di sana. 2) Petir dan gemuruh adalah jiwanya. 3) Deru ombak adalah cacimakinya. 4) Malam pertama yang seharusnya mengharu biru dansyahdu berubah menjadi malam yang mencekam dan mengerikan. c) Majas Perbandingan : 1) Bagai langit dan bumi aroma itu mencipta dengan aroma kambingku d) Majas perumpamaan 1) Angin memburu punggung gunung Rinjani seperti anak panah yang lepas dari burusnya. F. Latar atau setting Penggambaran terjadinya peristiwa dalam cerita meliputi a) Tempat : di jalan, dan di bukit desa Perigi.

b) Waktu : pagi dan sore c) Suasana : sunyi dan tegang

G. Amanat Pesan yang disampaikan dalam cerita ini adalah berpikirlah dua kali sebelum mengambil keputusan.

4.9.2 Unsur-Unsur Ekstrinsik Dalam Bab Kesan Pertama Bukan Cinta Unsur yang membangun cerita bab ini yaitu karena kesan cinta yang tak terungkap bibir

4.10. KEINDAHAN ITU BERNAMA GODAAN 4.10.1 Unsur-Unsur Intrisik Dalam Bab Keindahan Itu Bernama Godaan A. Tema Tema pada bab ke sepuluh adalah Sri Rinjani semakin dekat dengan Sailan. B. Penokohan a) Tokoh Utama : Sri Rinjani b) Tokoh sampingan : 1) Nurasiah (ibu Sri Rinjani) 2) Misyi (kekasih Sailan) 3) Sailan (kekasih Misyi)15

4) Tetangga 5) Paman Badrun 6) Bibi Hindun Sri Rinjani, Nurasiah, Sailan, paman Badrun, dan bibi Hindun berpenokohan sebagai protogonis, sedangkam Misyi berpenokohan sebagai tokoh antagonis. C. Alur Dalam cerita bab ini alur yang digunakan adalah alur maju. D. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan adalah akuan. E. Gaya bahasa Untuk melukiskan, menggambarkan, dan menghidupkan cerita secara estetika pengarang menggunakan gaya bahasa yaitu a) personifikasi : 1) suaranya merdu seperti suaranya burung camar melayang di atas samudera biru. b) Hiperbola : 1) Duduk berdekatan dengan Sailan dalam waktu yang cukup lama membuat jantungku berdendang sendiri. c) Peribahasa : 1) aku tahu, ini terlalu dini untuk menyimpulkan kalau aku sedang bertepuk sebelah tangan. F. Latar atau setting Penggambaran terjadinya peristiwa dalam cerita meliputi a) Tempat : di jalan yang berbatu, di Berugak, perempatan rempung, Pancor, di dalam mobil, desa Anjani, Sukamulia, di rumah, di kampus, dan di labuhan haji. b) Waktu : pagi, siang, dan sore. G. Amanat Pesan yang disampaikan dalam cerita ini adalah sadarilah bahwa dirimu sudah beranjak ketingkat kedewasaan.

4.10.2 Unsur-Unsur Ekstrinsik Dalam Bab Keindahan Itu Bernama Godaan Unsur yang membangun cerit ini yaitu latar sosial pengarang yang didak sadar dengan keadaan-keadaan yyang ada di depan mata.

16

4.11. KAMPUS HIJAU WARNA HARAPAN 4.11.1 Unsur-Unsur Intrisik Dalam Bab Kampus Hijau Warna Harapan A. Tema Tema pada bab ke sepuluh adalah Sri Rinjani semakin dekat dengan Sailan. B. Penokohan a) Tokoh Utama : Sri Rinjani Tokoh sri rinjani berpenokohan sebagai tokoh protogonis. C. Alur Dalam cerita bab ini alur yang digunakan adalah alur maju. D. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan adalah akuan. E. Gaya bahasa Untuk melukiskan, menggambarkan, dan menghidupkan cerita secara estetika pengarang menggunakan gaya bahasa yaitu a) Personifikasi : 1) suaranya merdu seperti suaranya burung camar melayang di atas samudera biru. b) Hiperbola : 1)Duduk berdekatan dengan Sailan dalam waktu yang cukup lama membuat jantungku berdendang sendiri. c) Peribahasa : 1) aku tahu, ini terlalu dini untuk menyimpulkan kalau aku sedang bertepuk sebelah tangan. F. Latar atau setting Penggambaran terjadinya peristiwa dalam cerita meliputi a) Tempat : di jalan yang berbatu, di Berugak, perempatan rempung, Pancor, di dalam mobil, desa Anjani, Sukamulia, di rumah, di kampus, dan di labuhan haji. b) Waktu : pagi, siang, dan sore. G. Amanat Pesan yang disampaikan dalam cerita ini adalah sadarilah bahwa dirimu sudah beranjak ketingkat kedewasaan.

4.11.2 Unsur-Unsur Ekstrinsik Dalam Bab Kampus Hijau Warna Harapan Unsur yang membangun karya sastra ini dari luar adalah suasana hijau kampus yang ramai dan menyenangkan.17

BAB VI PENUTUP 6.1 KESIMPULAN Novel itu suatu karangan prosa yang bersifat cerita dan yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang luar yang mengalihkan tujuan nasib mereka. Dari hasil analisis di atas,dapat diketahui bahwa novel tersebut dibangun oleh berbagai berbagai unsur intrisik dan unsur yang berbeda-beda. Disini kita lihat betapa patuh dan taatnya tokoh Sri Rinjani terhadap ibunya sehingga dia rela hatinya hancur karena menikah dengan lelaki yang lebih tua darinya.

6.2 SARAN Adapun saran yang penulis berikan ialah : 1. Diharapkan para pembaca novel ini dapat lebih mengenal dan mengetahui akan penokohan yang ada dalam novel ini. 2. Hendaknya mengambil hikmah dari isi novel ini sebagai salah satu acuan hidup para pemuda Indonesia untuk kehidupan masa depan kelak. 3. Hendaknya dapat meneladani sifat tokoh utam Eko dalam kehidupannya 6.3 DAFTAR PUSTAKA http://www.stkip-hamzanwadi.ac.id E-mail:[email protected]

18