PEMBAHASAN3

17
PEMBAHASAN KONSINYASI A. PENGERTIAN KONSINYASI Penyerahan fisik barang – barang oleh pihak pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, secara hukum dapat dinyatakan bahwa hak atas barang-barang ini tetap berada ditangan pemilik sampai barang-barang ini dijual oleh pihak agen penjual. Penyerahan ini disebut konsinyasi. Pihak yang memiliki barang disebut konsinyor (consignor), sedangkan pihak yang mengusahakan penjualan ini disebut konsinyi (consignee), faktor (factor), atau pedagang komisi (commission merchant). Menurut Hadori Yunus Harnanto, Konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi. Terdapat perbedaan prinsipal antara transaksi penjualan dengan transaksi konsinyasi. Dalam transaksi penjualan hak milik atas barang berpindah kepada pembeli pada saat penyerahan barang. Di dalam transaksi konsinyasi penyerahan barang dari pengamat kepada komisioner tidak diikuti adanya hak milik atas barang yang bersangkutan. 1

description

akuntansi keangan lanjutan

Transcript of PEMBAHASAN3

PEMBAHASAN

KONSINYASIA. PENGERTIAN KONSINYASIPenyerahan fisik barang barang oleh pihak pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, secara hukum dapat dinyatakan bahwa hak atas barang-barang ini tetap berada ditangan pemilik sampai barang-barang ini dijual oleh pihak agen penjual. Penyerahan ini disebut konsinyasi. Pihak yang memiliki barang disebut konsinyor (consignor), sedangkan pihak yang mengusahakan penjualan ini disebut konsinyi (consignee), faktor (factor), atau pedagang komisi (commission merchant).Menurut Hadori Yunus Harnanto, Konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi.Terdapat perbedaan prinsipal antara transaksi penjualan dengan transaksi konsinyasi. Dalam transaksi penjualan hak milik atas barang berpindah kepada pembeli pada saat penyerahan barang. Di dalam transaksi konsinyasi penyerahan barang dari pengamat kepada komisioner tidak diikuti adanya hak milik atas barang yang bersangkutan.

B. KARAKTERISTIK DAN KEUNTUNGAN PENJUALAN KONSINYASIKarakteristik penjualan konsinyasi yang sekaligus merupakan perbedaan perlakuan akuntansi dengan transaksi penjualan yaitu :a. Barang-barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat karena hak milik atas barang-barang konsinyasi masih berada ditangan pengamanat. Barang-barang konsinyasi tidak boleh diakui sebagai persediaan oleh pihak komisioner (consignee). b. Pengiriman barang-barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan dan tidak boleh dipakai sebagai kriteria untuk mengakui timbulnya pendapatan, baik bagi pengamanat maupun bagi komisioner sampai barang dagangan dapat dijual kepada pihak ketiga.c. Pihak pengamanat (consignor) sebagai pemilik barang tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua biaya yang berhubungan dengan barang-barang konsinyasi sejak saat pengiriman sampai dengan saat komisioner berhasil menjual barang tersebut kepada pihak ketiga. Kecuali ditentukan lain dalam perjanjian diantara kedua belah pihak.d. Komisioner dalam batas kemampuannya mempunyai kewajiban untuk menjaga keamanan dan keselamatan barang-barang komisi yang diterimanya itu. Oleh karena itu komisioner perlu menyelenggarakan administrasi yang baik dan tertib. Pada pelaksanaan penjualan konsinyasi sebaiknya kontrak perjanjian antara pengamanat dan komisioner harus dibuat terlebih dahulu. Isi perjanjian biasanya terdiri dari beban-beban yang dikeluarkan oleh komisioner yang ditanggung oleh pengamanat, kebijaksanaan harga jual dan syarat kredit, komisi bagi komisioner dan laporan pertanggungjawaban oleh komisoner kepada pengamanat (account sale) yang dilakukan secara berkala atas barang-barang yang sudah terjual dan pengiriman uang hasil penjualan tersebut.Dalam pembahasan penjualan konsinyasi ini, terdapat beberapa isitilah yang berkaitan dengan penjualan konsinyasi yaitu :a) Pengamanat (Consignor), yaitu pihak yang memiliki barang yang dititipkan kepada pihak lain untuk dijual.b) Komisioner (Consignee), yaitu pihak yang menerima titipan barang dari pengamanat untuk dijual.c) Konsinyasi keluar (Consignment-Out), yaitu rekening yang digunakan oleh pengamanat untuk mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan barang-barang yang dititipkan kepada komisioner.d) Konsinyasi masuk ((Consignment-In), yaitu rekening yang digunakan oleh komisioner untuk mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan barang-barang milik pengamanat yang dititipkan kepadanya.

Beberapa alasan bagi pengamanat dan komisioner untuk mengadakan penjualan kosinyasi sebagai berikut :1. Merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk memperluas daerah pemasaran terutama untuk barang-barang yang :a. Merupakan produk baru yang permintaan akan barang tersebut masih belum dapat diprediksi.b. Membuka devisi penjualan disuatu daerah investasinya sangat mahal investasinya.c. Penjualan melalui dealer tidak menguntungkan pada tahun-tahun yang lalu.d. Barang tersebut mahal harganya sehingga dealer memerlukan investasi yang besar bila membelinya, dan e. Fluktuasi harga barang tersebut sangat besar sehingga dealer tidak mau membelinya.2. Barang konsinyasi tidak ikut disita apabila terjadi kebangkrutan pada pihak komisioner sehingga risiko kerugian dapat ditekan.3. Harga barang yang bersangkutan tetap dapat dikontrol oleh pengamanat, hal ini disebabkan kepemilikan atas barang tersebut masih ditangan pengamanat, sehingga harga masih dapat dijangkau oleh konsumen. Pengawasan harga ini akan sulit jika menggunakan sistem penjualan melalui dealer yang kepemilikan barangnya sudah ditangan dealer itu sendiri.4. Jumlah barang yang dijual dan persediaan barang yang ada digudang mudah dikontrol sehingga risiko kekurangan atau kelebihan barang dapat ditekan dan memudahkan untuk rencana produksi.Sedangkan alasan bagi komisioner untuk bersedia menerima titipan barang konsinyasi adalah sebagai berikut :1. Komisioner tidak dibebani risiko menanggung rugi bila gagal dalam penjualan barang-barang konsinyasi.2. Komisioner tidak mengeluarkan biaya operasi penjualan konsinyasi karena semua biaya akan diganti/ditanggung oleh pengamanat3. Apabila terdapat barang konsinyasi yang rusak dan terjadi fluktuasi harga, maka hal tersebut bukan tanggungan komisioner (hal ini sangat penting terutama bila barang konsinyasi tersebut berupa buah-buahan, atau produk pertanian lainnya.4. Kebutuhan modal kerja dapat dikurangi sebab komisioner hanya berfungsi sebagai penerima dan penjual barang konsinyasi untuk pengamanat.5. Komisioner berhak mendapatkan komisi dari hasil penjualan barang konsinyasi.

Alasan Memilih KonsinyasiAlasan dari sisi Pengamanat/ Consignor: 1. Daerah pemasaran samakin luas sehingga lebih dikenal oleh masyarakat dan meningkatkan penjualan.2. Harga jual dan syarat penjualan dapat dikendalikan. 3. Barang lebih terjamin untuk kembali. 4. Menghemat biaya pemasaran, seperti sewa tempat, gaji wiraniaga dan lain-lain. Alasan dari sisi Consignee Komisioner: .1. Terhindar dari resiko kerugian secara finansial bila barang tidak laku maupun kerusakan fisik barang2. Barang dagangan bisa lebih bervariasi, apalagi kalau consignornya lebih dari satu perusahaan. 3. Ada kepastian persediaan barang dagangan.4. Mendapat komisi dari penjualan tanpa meneluarkan modal kerja sendiri berupa persediaan

C. SIFAT KONSINYASIDilihat dari sudut hukum, penyerahan barang ini disebut sebagai penitipan, dimana pihak konsinyasi memegang barang ini untuk dijual seperti yang dirinci dalam persetujuan yang dibuat antara konsiyor dan konsinyi. Kosinyor menetapkan konsinyi sebagai yang bertanggung jawab atas barang-barang yang diserahkan kepadanya sampai barang-barang ini terjual kepada pihak ketiga. Atas penjualan barang-barang ini, pihak konsinyor menetapkan penyerahan hak atas barang-barang ini dan juga hasil penjualannya. Sebaliknya, pihak konsinyi tidak dapat menganggap barang-barang itu sebagai miliknya; ia pun tidak mempunyai kewajiban kepada konsinyor selain daripada pertanggungjawabannya atas barang-barang yang diserahkan kepadanya. Hubungan anatara pihak konsinyor dan pihak pemilik dan agen penjual, dan undang-undang keagenan mengatur penetapan hak dan kewajiban kedua belah pihak.Konsinyor lebih menyukai bentuk konsinyasi penyerahan barang-barangnya kepada agen penjual karena alasan-alasan sebagai berikut : Konsinyasi mungkin merupakan satu-satunya cara yang memungkinkan produsen atau distributor memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas. Konsinyor dapat memperoleh spesialis penjualan. Harga jual barang eceran konsinyasi dapat dikendalikan oleh pihak konsinyor yang masih menjadi pemilik barang ini.Konsinyi lebih menyukai barang konsinyasi dari pada membelinya karena alasan-alasan sebagai berikut: Pihak konsinyi terlepas dari risiko kegagagalan menjual barang itu atau risiko penjualan dengan rugi. Risiko kerusakan fisik dan fluktuasi harga dapat dihindari. Kebutuhan modal kerja berkurang, karena penetapan harga pokok persediaan barang konsinyasi dilakukan oleh pihak konsiyor.

D. TUJUAN DAN MANFAAT KONSINYASI

Konsinyasi mungkin merupakan satu-satunya cara yang memungkinkan produsen atau distributor memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas Consignor dapat memperoleh spesialis penjualan, terutama untuk penjualan gandum, ternak dan hasil bumi. Harga jual eceran barang konsinyasi dapat dikendalikan dapat kendalikan oleh pihak consignor yang masih menjadi pemilik barang ini. Pengendalian ini sulit atau bahkan tidak mungkin jika penjualan diberikan kepada agen penjual.

E. OPERASI KONSINYASI

Dalam penyerahan barang atas dasar konsinyasi, harus disusun kontrak (atau persetujuan tertulis ) yang menunjukkan sifat hubungan antara pihak yang menyerahkan dan pihak yang menerima barang hal-hal lain yang mencakup: syarat kredit yang harus diberikan oleh pihak konsinyi kepada para pelanggan (customers); beban yang dikeluarkan oleh pihak konsinyi harus diganti oleh pihak konsinyor; komisi atau laba yang harus diberikan kepada pihak konsinyi; pemeliharaan dan penanganan persediaan barang konsinyi dan hasil penjualan barang-barang konsinyasi; pengiriman uang dan penyelesaian keuangan oleh pihak konsinyi; dan laporan yang harus dikirimkan oleh pihak konsinyi. Hak dan kewajiban pihak konsinyi ditetapkan dan ditentukan oleh undang-undang penitipan dan kegenan seperti yang dimodifikasi oleh Uniform Commercial Code. Hal-hal yang terpenting adalah sebagai berikut : Hak pihak konsinyi :1. Pihak konsinyi berhak memperoleh penggantian atas pengeluaran yang dibutuhkan berkaitan dengan barang konsinyasi dan juga berhak memperoleh imbalan atas penjualan barang konsiyasi.2. Pihak konsinyi berhak menawarkan garansi biasa atau barang konsinyasi yang dijual, dan sementara itu pihak konsiyor terikat pada syarat pembelian garansi seperti ini.

Kewajiban pihak konsinyi :1. Pihak konsinyi harus melindungi barang-barang pihak pemilik dengan cara yang baik dan sesuai dengan sifat barang dan kondisi konsinyasi.2. Pihak konsinyi harus menjual barang konsinyasi dengan harga yang telah ditentukan, atau jika tidak ada ketentuan tidak mengenai harga, ia harus menjualnya dengan harga yang memuaskan kepentingan pihak pemilik.3. Pihak konsinyi harus memisahkan barang konsinyasi dari barang dagangan lainnya4. Pihak konsinyi harus mengirimkan laporan berkala mengenai kemajuan penjualan barang konsinyasi.

F. AKUNTANSI UNTUK KONSINYASIFaktor-faktor yang membedakan konsinyasi dari penjualan biasa harus ditetapkan dalam mencatat penyerahan barang konsinyasi dan transaksinya yang timbul kemudian. Prosedur akuntansi yang biasanya diikuti oleh pihak konsinyi dan pihak konsinyor tergantung pada apakah:1. Transaksi konsinyasi harus diikhtisarkan terpisah dan laba atas masing-masing konsinyasi harus dihitung terpisah dari laba atas penjualan biasa.2. Transaksi konsinyasi harus disatukan dengan transaksi lain pihak konsinyi, tanpa pemisah antara laba atas penjualan konsinyasi dan laba atas penjualan biasa.Apabila laba atas penjualan konsinyasi harus ditetapkan tersendiri, maka pihak konsinyi harus menyelenggarakan sebuah perkiraan konsinyasi-masuk untuk masing-masing konsinyasi. Perkiraan ini didebet untuk semua beban yang harus ditutup oleh pihak konsinyor dan dikredit untuk semua hasil penjualan konsinyasi. Komisi atau laba atas penjualan konsinyasi akhirnya dipindahkan dari perkiraan konsinyasi-masuk menunjukkan jumlah yang terhutang kepada pihak konsinyor yang harus diselesaikan.Apabila transaksi konsinyasi harus disatukan dengan transaksi biasa, maka ayat-ayat jurnal untuk penjualan konsinyasi harus disertai dengan ayat-ayat jurnal yang mendebet perkiraan pembelian atau perkiraan Harga Pokok Penjualan dan yang mengkredit pihak konsinyor untuk jumlah yang harus dibayar atas barang-barang yang terjual. Beban yang harus ditutup oleh pihak konsinyor didebet pada perkiraan konsinyor. Saldo yang timbul dalam perkiraan konsinyor menunjukkan jumlah yang terhutang dalam penyelesaian akhir.Jika laba atas penjualan konsinyasi harus ditetapkan sendiri, maka pihak konsinyor harus menyelenggarakan sebuah perkiraan konsinyasi-keluar untuk masing-masing konsinyasi. Jika transaksi konsinyasi harus disatukan dengan transaksi lainnya dan laba atau rugi operasi harus dihitung, maka pendapatan dan beban penjualan konsinyasi dicatat dalam perkiraan yang mengiktisarkan operasi biasa.

Akuntansi untuk konsinyasi yang telah selesai

Catatan pihak konsinyi jika laba konsinyasi ditetapkan sendiri :1. Penyerahan barang kepada pihak konsinyiPihak konsinyi mencatat penerimaan barang atas konsinyasi dengan suatu memorandum dalam buku harian atau dalam buku tersendiri yang diselenggarakan untuk tujuan ini.2. Beban pihak konsiyor ditetapkan pada konsinyasiPihak konsinyi tidak dipengaruhi oleh transaksi pihak konsinyor.3. Beban pihak konsinyi ditetapkan pada konsinyasiPihak konsinyi mencatat beban yang harus ditutup oleh pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan mengkredit perkiraan aktiva yang bersangkutan atau perkiraan konsinyi dibebani semua dengan beban yang harus ditutup oleh pihak konsinyor.4. Penjualan oleh pihak konsinyiPihak konsinyi mencatat penjualan konsinyasi dengan mendebet perkiraan aktiva bersangkutan dan mengkredit perkiraan Konsinyasi-masuk.. 5. Komisi atau laba yang masih harus diterima bagi konsinyiPihak konsinyi mencatat komisi atau laba atas penjualan konsinyasi dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-masuk dan mengkredit perkiraan pendapatan yang bersangkutan.6. Pengiriman uang kas dan perkiraan penjualan konsinyasi oleh pihak konsinyi.Pihak konsinyi mencatat pengiriman uang kas kepada pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan mengkredit perkiraan Kas.

Catatan pihak konsinyi jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Sendiri :1. Penyerahan barang kepada pihak konsinyi. Pihak konsinyi mencatat barang konsinyasi dengan ayat jurnal memorandum. 2. Beban pihak konsinyor ditetapkan pada konsinyasi. Pihak konsinyi tidak dipengruhi oleh transaksi pihak konsinyor.3. Beban pihak konsinyi ditetapkan pada konsinyasi. Pihak konsinyi mendebet perkiraan pihak konsinyor untuk beban yang harus dibebankan pada pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan aktiva yang bersangkutan.4. Penjualan oleh pihak konsinyi. Konsinyi mencatat penjualan kosinyasi seperti pada penjualan biasa.5. Komisi atau laba yang masih harus diterima bagi pihak konsinyi. Pihak konsinyi tidak membuat ayat jurnal untuk komisi atau laba atas penjualan konsinyasi6. Pengiriman uang kas dan perkiraan penjualan konsinyasi oleh pihak konsinyi. Pihak konsinyi mencatat pembayaran kepada pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan kas.

Catatan pihak konsinyor jika laba konsinyasi ditetapkan sendiri :1. Penyerahan barang kepada pihak konsinyi. Pihak konsinyor mencatat penyerahan barang kepada pihak konsinyi dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Keluar dan mengkredit perkiraan persediaan, jika saldo persediaan diselenggarakan sistem persediaan perpectual.2. Beban pihak konsinyor yang ditetapkan pada pihak konsinyasi. Pihak konsinyor mencatat beban yang berkaitan dengan konsinyasi dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Keluar dan mengkredit perkiraan Kas atau perkiraan kewajiban.3. Beban pihak konsinyi yang ditetapkan pada pihak konsinyasi. 4. Penjualan oleh pihak konsinyi5. Pembebanan komisi oleh pihak konsinyi. (3),(4),(5) Pihak konsinyor tidak menyusun ayat jurnal untuk transaksi pihak konsinyi sampai ia menerima laporan dari pihak konsinyi.6. Pengiriman uang kas dan perkiraan penjualan konsinyasi oleh pihak konsinyi. Pada waktu pihak konsinyor menerima laporan perkiraan penjualan konsinyasi, perkiraan Kas didebet sebesar uang kas yang dikirimkan, dan perkiraan Konsinyasi-Keluar dikredit sebesar penjualan kotor yang dilaporkan oleh pihak konsinyi.

Catatan pihak konsinyor jika laba konsinyasi ditetapkan tersedia :1. Penyerahan barang kepada pihak konsinyi. Apabila pihak konsinyor tidak membuat catatatan, persediaan perpetual maka penyerahan barang kepada pihak konsinyi dicatat dengan sebuah ayat jurnal memorandum dalam buku harian.2. Beban pihak konsinyor yang ditetapkan pada pihak konsinyasi. Perkiraan biasanya dibebani dengan beban konsinyasi, tanpa pemisahan antara beban konsinyasi dan beban yang berkaitan dengan penjualan biasa.3. Beban pihak konsinyi yang ditetapkan pada pihak konsinyasi. 4. Penjualan oleh pihak konsinyi5. Pembebanan komisi oleh pihak konsinyi(3),(4),(5), Pihak konsinyor tidak menyusun ayat-ayat jurnal untuk transaksi yang diselesaikan oleh pihak konsinyi sampai pihak konsinyor menerima laporan dari pihak konsinyi.6. Pengiriman uang kas dan perkiraan penjualan konsinyasi oleh pihak konsinyi. Saat pihak konsinyor menerima laporan perkiraan penjualan konsinyasi, maka perkiraan Kas didebet sebesar Uang kas yang disertakan dalam laporan, dan perkiraan penjualan dikredit sebesar penjualan kotor yang dilaporkan oleh pihak konsinyi.

Akuntansi Untuk Konsinyasi yang tidak Diselesaikan dengan Tuntas1. Catatan pihak konsinyi jika laba konsinyasi tidak ditetapkan sendiriPihak konsinyi harus menetapkan laba atas penjualan konsinyasi sebelum laporan keuangan disusun pada tiap akhir periode, dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan mengkredit perkiraan pendapatan untuk komisi atau laba atas penjualan konsinyasi sampai dengan tanggal itu.2. Catatan pihak konsinyi jika laba konsinyi ditetapkan sendiriTidak dibutuhkan penyusunan ayat jurnal pada akhir periode jika ayat-ayat jurnal telah dibuat pada waktu barang konsinyasi dijual, yang menetapkan pembelian atau harga pokok penjualan dan kewajiban kepada pihak konsinyor.3. Catatan pihak konsinyor jika laba konsinyasi tidak ditetapkan sendiriPihak konsinyor membutuhkan laporan penjualan konsinyasi (account sales) pada akhir periode fiskalnya sendiri, agar ia dapat mencatat laba atau rugi atas penjualan barang konsinyasi sampai dengan tanggal itu.4. Catatan Pihak Konsinyor Jika Laba Konsinyasi Tidak Diterapkan Sendiri.Apabila laba konsinyasi tidak ditetapkan tersendiri oleh pihak konsinyor, maka beban yang dikelurkan oleh pihak konsinyi dan yang dibebankan pada hasil penjualan konsinyasi akan ditetapkan dalam buku pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan beban yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

R. Drebin Allan, 1999. Advanced Accounting (Akuntansi Keuangan Lanjutan), Edisi Kelima, Penebit Erlangga, Jakarta.http://dahlanforum.wordpress.com/2008/04/21/penjualan-konsinyasi/http://briaklau22.blogspot.com/2011/08/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_26.htmlhttp://mudaseutya.blogspot.com/Hadori Yunus Hartanto, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Edisi I, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta,1981.1