Pembahasan Noer Khoiriyah inhibitor korosi.docx

6
Noer Khoiriyah (131411018) Pada praktikum ini praktikan melakukan penambahan sejumlah inhibitor pada logam baja di dalam lingkungan elektrolit NaCl. Proses korosi tersebut terjadi dengan mekanisme seperti berikut ini: NaCl (aq) Na + (aq) + Cl - (aq) Ion Cl - merupakan salah satu jenis ion yang menyerang permukaan logam dan menyebabkan korosi di daerah anoda serta katoda. Anoda: Fe Fe 2+ + 2e - (oksidasi) Katoda : 2H 2 O + 2e - + O 2 4OH - (reduksi) Ion Fe 2+ pun membentuk korosi (karat) berdasarkan reaksi berikut: Fe 2+ + 2OH - Fe(OH) 2 Fe(OH) 2 + H 2 O Fe 2 O 3 .xH 2 O Untuk menghambat terjadinya korosi baja pada NaCl, dilakukan penambahan inhibitor. Prinsip inhibitor adalah menambahkan sejumlah kecil zat kimia pada logam dengan tujuan menghambat atau memperlambat suatu reaksi kimia. Sedangkan inhibitor korosi adalah suatu zat kimia yang bila ditambahkan kedalam suatu lingkungan, dapat menurunkan laju penyerangan korosi lingkungan itu terhadap suatu logam. Inhibitor sendiri terbagi menjadi beberapa macam yakni inhibitor anodik, inhibitor katodik, dan inhibitor absorbsi. Pada praktikum kali ini, inhibitor yang digunakan adalah kromat sebagai inhibitor anodik serta boraks dan kapur sebagai inhibitor katodik.

Transcript of Pembahasan Noer Khoiriyah inhibitor korosi.docx

Page 1: Pembahasan Noer Khoiriyah inhibitor korosi.docx

Noer Khoiriyah (131411018)

Pada praktikum ini praktikan melakukan penambahan sejumlah inhibitor pada logam

baja di dalam lingkungan elektrolit NaCl. Proses korosi tersebut terjadi dengan mekanisme

seperti berikut ini:

NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-

(aq)

Ion Cl- merupakan salah satu jenis ion yang menyerang permukaan logam dan menyebabkan

korosi di daerah anoda serta katoda.

Anoda: Fe Fe2+ + 2e- (oksidasi)

Katoda : 2H2O + 2e- + O2 4OH- (reduksi)

Ion Fe2+ pun membentuk korosi (karat) berdasarkan reaksi berikut:

Fe2+ + 2OH- Fe(OH)2

Fe(OH)2 + H2O Fe2O3.xH2O

Untuk menghambat terjadinya korosi baja pada NaCl, dilakukan penambahan

inhibitor. Prinsip inhibitor adalah menambahkan sejumlah kecil zat kimia pada logam dengan

tujuan menghambat atau memperlambat suatu reaksi kimia. Sedangkan inhibitor korosi

adalah suatu zat kimia yang bila ditambahkan kedalam suatu lingkungan, dapat menurunkan

laju penyerangan korosi lingkungan itu terhadap suatu logam. Inhibitor sendiri terbagi

menjadi beberapa macam yakni inhibitor anodik, inhibitor katodik, dan inhibitor absorbsi.

Pada praktikum kali ini, inhibitor yang digunakan adalah kromat sebagai inhibitor anodik

serta boraks dan kapur sebagai inhibitor katodik.

Pada persiapan praktikum dilakukan pembersihan pada lempengan logam dengan cara

melakukan pengamplasan dan dicelupkan di dalam HCL pekat lalu dicuci. Logam yang telah

dicuci kemudian di timbang beratnya dan di hitung luas permukaan, pengukuran ini

dilakukan untuk menghitung laju korosi logam tersebut dalam mdd. Inhibitor-inhibitor

tersebut ditambahkan dengan volume sama yaitu sebesar 7 mL dalam larutan NaCl 250 mL

di lingkungan logam baja kemudian divariasikan secara aerasi.

Pada praktikum ini digunakan beberapa jenis inhibitor, yaitu :

Logam dicelupkan didalam larutan NaCl

Anoda : Fe Fe2+ + 2e-

Katoda :2 H2O + 2e- 2OH- +H2

Page 2: Pembahasan Noer Khoiriyah inhibitor korosi.docx

Maka ion Fe2+ akan berikatan dengan ion OH- dan membentuk logam hidroksida

sesuai reaksi

Berikut : Fe2+ (aq) + 2 OH- (aq) Fe (OH)2 (aq)

Kemudian membentuk endapan berupa karat, reaksinya adalah :

Fe (OH)2 (aq) + H2O Fe2O3.xH2O

Setelah didiamkan selama tujuh hari, secara visual terlihat larutan elektrolit yang

tadinya berwarna bening berubah menjadi kuning. Warna kuning ini berasal dari lapisan yang

memenuhi permukaan logam baja. Namun lapisan ini rapuh karena akan rusak ketika terjadi

gerakan pada logam baca kemudian lapisan ini pun menjadi endapan. Lapisan ini adalah

lapisan hasil kinerja inhibitor yang akan menghalangi penyerangan ion Cl- pada logam baja

sehingga laju korosi menurun. Bersadarkan percobaan Fe2O3 merupakan karat yang

dihasilkan besi yang berwarna merah kecoklatan, dan terlarut dalam air menghasilkan warna

coklat. Laju korosi baja logam sebesar 29,309 mdd.

Logam dalam larutan NaCl 250 mL + Kromat 7 mL

Kromat merupakan inhibitor anodik oksidator. Kromat merupakan inhibitor yang

memasifkan anoda, salah satu reaksi redoks yang terjadi dengan logam besi adalah:

Oksidasi : 2 Fe + 2 H2O Fe2O3 + 6 H+ + 6e-

Reduksi : 2 CrO4- + 10 H+ + 6e- Cr2O3 + 5 H2O

red-oks : 1 Fe + 2 CrO4 + 2 H+ Fe2O3 + Cr2O3 + 3 H2O

Padatan atau endapan Fe2O3 dan Cr2O3 inilah yang kemudian bertindak sebagai pelindung

bagi logamnya. Berdasarkan hasil percobaan terbentuk lapisan endapan tipis saja, namun

cukup efektif untuk melindungi permukaan logam yang lemah dari serangan zat-zat agresif.

tertutupi akan terkorosi dengan cepat. Akibatnya akan terbentuk permukaan anoda yang

sempit dan permukaan katoda yang jauh lebih luas, sehingga terjadilah korosi setempat

dengan bentuk sumuran-sumuran. Laju korosi dengan penambahan inhibitor kromat ini

cukup efektif bila dibandingkan dengan inhibitor lain karena laju korosi yang paling kecil

sebesar 15,030 mdd

Page 3: Pembahasan Noer Khoiriyah inhibitor korosi.docx

Logam dalam larutan NaCl dan boraks .

Boraks merupakan jenis inhibitor anodic non oksidator, laju korosi sebesar 23,138 mdd

berdasarakan hasil pengamatan logam sedikit terkorosi ini membuktikan bahwa dengan

penambahan boraks dapat mengurangi laju korosi logam. Inhibitor boraks yang bekerja

efektif di lingkungan yang terdapat oksigen. Sehingga pada percobaan ini menurunkan laju

korosi pada logam.

Logam didalam larutan NaCl + CaO (larutan kapur) 1% sebanyak 7 mL

Inhibitor CaO berperan sebagai inhibitor katodik berperan membentuk lapisan hidroksida

yang sukar larut. Sehingga mengubah CO2 yang agresif diubah menjadi garam bikarbonat

yang tidak agresif. CaO dengan air dapat membentuk Ca(OH)2 sesuai dengan persamaan

reaksi berikut:

CaO + H2O Ca(OH)2

Ca(OH)2 + H2CO3 Ca(HCO3)2 +2H2O

Berdasarkan hasil praktikum bahwa laju korosi yang paling tinggi yaitu dengan

penambahan inhibitor CaO 37,399 mdd .

Perbandingan hasil percobaan laju korosi Aerasi dan Tanpa Aerasi

Dari data penambahan inhibitor tanpa aerasi (dari kelompok 1) maka dapat dibandingkan

dengan data penambahan inhibitor dengan menggunakan aerasi adalah sebagai berikut :

Logam Lingkungan elektrolit

Laju Korosi (mdd)

Aerasi (mdd)Tanpa Aerasi

(mdd)

1 NaCl 29.309 37.0537

2 NaCl + kromat 15.030 7.0398

3 NaCl + borax 23.138 34.1926

4 NaCl + CaO 37.399 35.5481

Page 4: Pembahasan Noer Khoiriyah inhibitor korosi.docx

Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa pada proses dengan aerasi logam dalam

larutan elektrolit NaCl dengan penambahan inhibitor kromat dapat menekan laju korosi dari

29,309 mdd menjadi 15,030 mdd. Dan tanpa aerasi penambahasan inhibitor kromat juga

menekan laju korosi dari 37,0537 mdd menjadi 7,0398 mdd. Hasil tersebut menunjukan

bahwa kromat paling efektif sebagai inhibitor korosi. yang ditunjukkan telah sesuai dengan

teori bahwa inhibitor anodic oksidator memberikan hasil yang lebih baik untuk menekan laju

korosi, karena inhibitor anodic oksidator ini efektif bekerja di lingkungan tanpa oksigen.

Terbukti dengan adanya penurunan laju korosi pada larutan NaCl yang ditambah inhibitor

kromat pada kondisi tanpa aerasi menekan laju korosi yang kesil. Maka dapat disimpulkan

bahwa, bila melakukan proses tanpa aerasi (tanpa oksigen), maka inhibitor yang paling cocok

digunakan adalah inhibitor anodic oksidator, karena inhibitor ini bekerja efektif di lingkungan

tanpa oksigen sehingga dapat memperlambat laju korosi logam. Juga perlu diperhatikan,

penambahan inhibitor harus mencukupi sehingga inhibitor dapat bekerja sesuai kegunaannya

sebagai penghambat laju korosi.