pembahasan morfologi akar
-
Upload
mario-moore -
Category
Documents
-
view
36 -
download
0
description
Transcript of pembahasan morfologi akar
F. Pembahasan
Akar adalah bagian pokok disamping batang dan daun bagi tumbuhan yang
tubuhnya merupakan kormus (tumbuhan sejati). Akar bagi tumbuhan mempunyai
tugas untuk memperkuat berdirinya tumbuhan, menyerap air dan zat-zat makanan
yang terlarut di dalam air dan dari dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat
makanan ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan, dan tempat
untuk penimbunan makanan. Bagian-bagian akar yaitu leher akar atau pangkal,
ujung akar, batang akar, cabang-cabang akar, serabut akar, rambut-rambut akar
atau bulu-bulu akar, dan tudung akar.
Ada dua sistem perakaran yaitu akar tunggang dan akar serabut. Sistem akar
tunggang, jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-
cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari lembaga
disebut akar tunggang (radix primaria). Susunan akar yang demikian ini biasa
terdapat pada pada biji belah (Dicotyledonae) dan tumbuhan biji telanjang
(Gymnospermae). Sistem akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam
perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang
kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini
karena karena bukan berasal dari calon akar yang asli dinamakan akar serabut
(radix adventica). Susunan akar demikian terdapat pada monokotil.
Alang-alang dengan nama Latin Imperata cylindrica (L) Beauv., merupakan
tanaman yang dapat ditemukan pada ketinggian 1-2700 m diatas permukaan laut.
Akar utama, berbuku-buku dan menjalar. Tunas muda bisa dimakan dan
bermanfaat bagi anak-anak sebagai pereda demam. Sistem perakaran berupa
sistem perakaran serabut, berwarna putih dan kotor. Akar alang-alang berkhasiat
untuk peluruh air seni dimana tanaman ini mengandung saponin dan tanin.
Sirih hijau dengan nama Latin Piper betle merupakan tanaman merambat
mencapai tinggi 15 m. tanaman ini juga merupakan tanaman terna yang menjalar
menyerupai lada. Sirih hijau menunjukkan sistem perakaran serabut, akar tanaman
ini memiliki bagian-bagian seperti batang akar, cabang akar dan serabut akar.
Terdapat akar pelekat yaitu akar-akar yang keluar pada buku-buku batang
tumbuhan memanjat yang berfungsi untuk menempel pada penunjangnnya.
Padi dengan nama Latin Oryza sativa memiliki organ akar yaitu batang akar,
cabang akar dan serabut akar. Padi memiliki sistem perakaran serabut, batang
tegak, tersusun dari deretan buku-buku dan ruas, jumlahnya tergantung pada
musim pertumbuhannya, masing-masing buku dengan daun tunggal, kadang-
kadang juga dengan akar, ruas biasanya pendek pada pangkal tanaman. Tanaman
padi memiliki akar yang seperti benang, merupakan akar-akar yang menyusun
akar serabut kecil-kecil berbentuk benang. Akar-akar ini berukurang kurang lebih
sama besar dan semuanya keluar dari pangkal pada batang.
Tanaman bengkoang dengan nama Latin Pachyrhizus erosus memiliki
sistem perakaran tunggang organ-organ akarnya tidak bercabang atau sedikit
bercabang dengan pangkal besar yang membulat dan modifikasi dari akar.
Biasanya cabang-cabang akar itu sendiri terdiri dari akar-akar yang halus berupa
serabut. Umbi akarnya berwarna putih, berbentuk gasing, dan kulitnya mudah
terkelupas. Akar gasing adalah pangkal yang agak besar membulat, akar tersebut
sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncing. Akar ini berfungsi
sebagai penimbun cadangan makanan.
Tanaman wortel dengan nama Latin Daucus carota memiliki sistem
perakaran tunggang. Terdiri dari batang akar dan cabang akar yang kecil. Akar
tunggang akan mengalami perubahan bentuk dan fungsi menjadi tempat
penyimpanan cadangan makanan. Bentuk akar akan berubah menjadi lebih besar
dan bulat memanjang, hingga mencapai diameter 6 cm dan panjang sampai 30 cm,
tergantung varietasnya. Akar tunggang yang telah berubah fungsi menjadi umbi
inilah yang disebut sebagai umbi wortel. Akar tunggang ini berbentuk seperti
tombak dan modifikasi dari akar. Akar tombak adalah mempunyai pangkal akar
yang besar meruncing ke ujung dengan serabut akar sebagai tempat penimbunan
makanan. Akar tunggang yang dimiliki wortel ini ada yang tidak bercabang atau
sedikit bercabang, disebut juga akar pena.
Pohon beringin dengan nama Latin Ficus benjamina memiliki sistem
perakaran tunggang dan merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki akar
napas. Organ-organ akarnya terdiri atas batang akar, cabang akar, dan serabut
akar. Akar gantungnya tumbuh menjadi tunggul kayu tebal yang seiring
berjalannya waktu menjadi tidak bisa dibedakan dengan pokok utama pohon.
Akar gantung yang bernafas ini tumbuh dari batang dan menggantung ke arah
tanah. Saat menggantung, akar ini menyerap uap air dan gas dari udara, akan
tetapi setelah masuk kedalam tanah akar tersebut menyerap air dan garam mineral.
Ubi kayu dengan nama Latin Manihot esculenta memiliki sistem perakaran
serabut dan pada akarnya ini biasa terdapat bagian yang mengalami pembesaran,
bagian inilah yang merupakan tempat penyimpanan cadangan makanan. Organel
akarnya terdiri dari batang akar, cabang akar dan serabut akar. Cadangan makanan
ini sebagian besar merupakan zat tepung. Mengandung protein, mineral, kaslium,
besi, fosfor kalium dan magnesium. Berkhasiat sebagai obat luka, obat panas,
darah rendah dan diare.
Laos dengan nama Latin Alpinia galanga memiliki sistem perakaran
serabut. Akar-akar pada laos langsung melekat pada batang utamanya yang
terletak didalam tanah. Batang ini adalah modifikasi yang disebut rimpang yaitu
batang yang tumbuh horizontal didalam tanah. Laos merupakan umbi-umbian
yang sering digunakan untuk obat tradisional dan bumbu masak.
Mangga dengan nama latin Mangifera indica memiliki sistem perakaran
tunggang yang bercabang-cabang dan cabang ini tumbuh cabang kecil, cabang
kecil ini ditumbuhi bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang mangga dapat
mencapai 6 m, pemanjangan akar tunggang akan berhenti apabila mencapai
permukaan air tanah, akar cabang makin bawah makin sedikit, paling banyak akar
cabang pada kedalaman 30-60 cm.
Meniran dengan nama Latin Phylantus urinaria Linn, memiliki sistem
perakaran serabut yang berwarna putih. Struktur umum meniran adalah batang
akar, ujung akar, serabut akar. Meniran adalah tanaman semusim, tumbuh tegak,
bercabang-cabang dan tingginya antara 30-60 cm. Akar meniran kaya akan
senyawa flavanoid berkhasiat sebagai antibakteri, asam urat dan batu ginjal dan
antikanker.
Bawang merah dengan nama Latin Allium cepa merupakan tanaman
semusim dan memiliki umbi yang berlapis. Tanaman ini mempunyai akar serabut,
dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi terbentuk dari pangkal daun yang
bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan
membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan
daun yang membesar dan bersatu. Pada bawang ada bagian yang disebut subang
atau cakram disinilah tempat tumbuhnya akar.
Bandotan dengan nama Latin Ageratum conyzoides merupakan tumbuhan
terna semusim, tumbuh pada tanah kering atau lembab didaerah terbuka atau
sedikit ternaung. Bandotan tumbuh tegak atau bagian bawahnya berbaring,
tingginya sekitar 30-90 cm dan bercabang. Sistem perakarannya berupa sistem
perakaran tunggang dengan banyak cabang. Herba bandotan mengandung asam
amino, organoacid, minyak atsiri kumarin dan tannin. Akar bandotan
mengandung minyak atsiri, alkaloid dan kumarin. Bandotan berkhasiat sebagai
peluruh haid, peluruh kencing, menghentikan perdarahan dan pereda demam.
Enceng gondok dengan nama Latin Eichhornia crassipes merupakan tanaman
yang berakar serabut dan tidak bercabang, mempunyai tudung akar yang
mencolok. Pada akar yang menjulang keatas memiliki rambut-rambut akar yang
menyerupai bulu. Sistem perakaran enceng gondok pada umumnya lebih dari 50%
dari seluruh biomassa tumbuhan tetapi, perakarannya kecil apabila tumbuh dalam
lumpur. Enceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas karena
mengandung selulosa, bahan campuran pakan ternak, pupuk organik dan
menangkap sisa residu pestisida.
Ketela rambat dengan nama Latin Ipomoea batatas Linn merupakan semak
yang bercabang-cabang, ditanam pada ketinggian 2-2000 m dan kadang-kadang
menjadi liar. Umbi akar atau akar dari ubi jalar atau ketela rambat berkhasiat
sebagai obat pencahar. Sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar serabut
tumbuh pada ruas-ruas batang atau pangkal batang bila tanaman dibiakkan dengan
stek dan berakar tunggang bila dibiakkan dengan biji (generatif).
Tanaman pisang dengan nama Latin Musa paradisiaca, dapat tumbuh ditanah
yang cukup air pada daerah dengan ketinggian sampai 2000 m diatas permukaan
laut. Akarnya adalah akar serabut dengan batang bawah tanah (bonggol) yang
pendek. Pisang merupakan tanaman yang memiliki batang semu. Dari mata tunas
yang ada pada bonggol inilah bias tumbuh tanaman baru. Pisang berkhasiat untuk
mengobati perdarahan rahim, sariawan, ambeien, cacar air, amandel, kanker, diare
dan lainnya. Pisang mengandung vitamin A, B, C, lemak, mineral, karbohidrat,
air, zat tepung.
Sukun dengan nama Latin Artocarpus altilis merupakan tanaman tahunan
yang tumbuh baik pada lahan kering, dengan tinggi pohon dapat mencapai 10 m
atau lebih. Akar tanaman sukun merupakan system perakaran tunggang yang
dalam dan akar samping dangkal. Akar samping dapat tumbuh tunas yang sering
digunakan untuk bibit. Akar sukun mengandung sembilan senyawa flavon yakni
ekstrak diklorometana, diantaranya sikloartikarpin, artokarpin, kaplashin dari inti
akar dan morusin cudraflavone B, sikloartobiloxanthone, artonin, cudraflavone C
dan artobiloxanthone. Sukun berkhasiat sebagai obat panu, pereda sariawan dan
mengatasi pegal-pegal.
Teratai dengan nama Latin Nymphaea sp., merupakan tanaman hidrofit, dapat
beradaptasi dengan lingkungan yang memiliki ketersediaan air yang melimpah
dan kelembaban yang tinggi. Sistem perakaran teratai adalah serabut. Akar teratai
berkhasiat untuk menghentikan perdarahan dan penenang. Sistem akar dari teratai
ini kurang berkembang dengan baik, tidak memiliki bulu akar maupun tudung
akar, dimana akar teratai berfungsi sebagai jangkar, pelekat atau pencengkram.
Akar teratai mengandung tanin dan asparagin.
Rambutan dengan nama Latin Nephelium lappaceum merupakan pohon yang
tingginya lebih kurang 15 m. Tanaman ini merupakan tanaman dataran rendah
hingga mencapai ketinggian 300-600 m diatas permukaan laut. Struktur umum
dari akar rambutan diantaranya memiliki batang akar, rambut akar, ujung akar,
dan tudung akar. Rambut akar berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan air
dan mineral. Ujung akar berfungsi sebagai daerah meristematik yang sel-selnya
aktif membelah. Tudung akar berfungsi sebagai pelindung pada ujung akar dari
kerusakan mekanis ketika menembus tanah. Akar tanaman ini merupakan akar
tunggang dan memiliki warna cokelat. Rambutan berkhasiat sebagai pereda
demam.