Pembahasan ekosistem mangrove

12
PEMBAHASAN PLOT 3 Area stasiun yang selanjutnya menjadi tujuan pengamatan kami adalah plot 3, berada di bagian utara plot 1 dan 2. Posisi plot 3 lebih rendah dari area plot 1 dan 2, yaitu berada diseberang sungai. Sungai pembatas ini hanya memiliki tangul disebelah sisinya saja, sementara sisi yang berdekatan dengan plot 3 tidak memiliki pembatas, hanya dipisahkan oleh level ketinggian saja. Sehingga, dimungkinkan area plot 3 pada saat hujan atau pasang air laut akan terkena dampak langsung. Area plot 3 ini merupakan plot campuran tercemar, yaitu terdiri dari berbagai individu yang berbeda baik tumbuhan maupun hewan yang membentuk suatu komunitas unik pada area hutan mangrove pasir mendit. Plot 3 merupakan plot tercemar, hal ini dikarenakan areanya yang berdekatan dengan sungai tercemar di sebelah selatan plot. Sungai ini mengalir dari area sebelah timur yang terdapat tambak udang, sehingga sungai menjadi tempat untuk membuang air limbah dari tambak dan menjadikan sungai tercemar. Limbah organik yang dibuang dari pertambakan ditampung di perairan pesisir, buangan limbah ini akan mempengaruhi kondisi fisik, kimia dan biologi perairan pesisir. Terjadinya perubahan kondisi fisik, kimia dan biologi perairan akan menurunkan kualitas perairan sehingga mengurangi kemampuan

description

..

Transcript of Pembahasan ekosistem mangrove

Page 1: Pembahasan ekosistem mangrove

PEMBAHASAN

PLOT 3

Area stasiun yang selanjutnya menjadi tujuan pengamatan kami adalah plot

3, berada di bagian utara plot 1 dan 2. Posisi plot 3 lebih rendah dari area plot 1 dan

2, yaitu berada diseberang sungai. Sungai pembatas ini hanya memiliki tangul

disebelah sisinya saja, sementara sisi yang berdekatan dengan plot 3 tidak memiliki

pembatas, hanya dipisahkan oleh level ketinggian saja. Sehingga, dimungkinkan area

plot 3 pada saat hujan atau pasang air laut akan terkena dampak langsung. Area plot

3 ini merupakan plot campuran tercemar, yaitu terdiri dari berbagai individu yang

berbeda baik tumbuhan maupun hewan yang membentuk suatu komunitas unik pada

area hutan mangrove pasir mendit.

Plot 3 merupakan plot tercemar, hal ini dikarenakan areanya yang berdekatan

dengan sungai tercemar di sebelah selatan plot. Sungai ini mengalir dari area sebelah

timur yang terdapat tambak udang, sehingga sungai menjadi tempat untuk

membuang air limbah dari tambak dan menjadikan sungai tercemar. Limbah organik

yang dibuang dari pertambakan ditampung di perairan pesisir, buangan limbah ini akan

mempengaruhi kondisi fisik, kimia dan biologi perairan pesisir. Terjadinya perubahan

kondisi fisik, kimia dan biologi perairan akan menurunkan kualitas perairan sehingga

mengurangi kemampuan lingkungan perairan untuk menerima limbah atau mengurangi

daya dukung perairan pesisir.

Substrat di area plot 3 berlumpur lunak pada sisi selatan, sementara itu

bagian utara tersusun atas tanah yang lebih keras dari area bagian selatan. Hal ini

dikarenakan perbedaan level ketinggian antara kedua sisi tersebut. Seperti telah

disebutkan sebelumnya, area sisi selatan plot 3 yang berbataasan langsung dengan

sungai tidak memiliki tanggul pembatas sehingga terkena limpahan air ketika terjadi

hujan atau air laut pasang. Pada saat pengamatan yang dilakukan pada tanggal 29

November 2015, merupakan saat periode bulan purnama. Posisi bulan purnama

mempengaruhi pasang surut air laut, yaitu menurut Pasang surut merupakan suatu

fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang

diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik benda-benda

astronomi terutama matahari, bumi, dan bulan. Periode pasang surut adalah waktu

antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang

Page 2: Pembahasan ekosistem mangrove

berikutnya. Menurut Dronkers (1964), periode pasang surut bervariasi antara 12 jam

25 menit hingga 24 jam 50 menit dan berlangsung selama 14 hari. Meskipun

keberadaan plot 3 berada jauh dari pantai, namun air laut bisa masuk melalui aliran

sungai. Sehingga ketika air laut pasang, area plot 3 akan mengalami dampak yang

paling terakhir, yaitu setelah melewati sungai pasir dan kemudian menuju sudetan,

yaitu di area sekitar plot 3 tersebut.

Di area plot 3 terdiri dari berbagai individu baik tumbuhan maupun hewan

yang membentuk komunitas hutan mangrove. Pada area tersebut terdapat beberapa

tumbuhan, antara lain Nypa sp., Rhizopora apiculata, dan tumbuhan paku. Berikut

akan dibahas mengenai tumbuhan tersebut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Kelas : magnoliopsida

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae

Genus : Nypa

Spesies : Nypa sp. (Sumber: www.itis.gov)

Berdasarkan literatur, tanaman Nypa sp. merupakan palma tanpa batang di

permukaan, membentuk rumpun, dengan batang berada di bawah tanah, kuat dan

menggarpu. Tinggi tanaman dewasa ini berkisar antara 4-9 m. Susunan daun

berbentuk seperti pohon kelapa, berbentuk panjang hingga mencapai 9 m. Terdapat

100-120 pinak daun pada setiap dahannya, berbentuk lanset dengan ujung

meuncingng. Daun berbentuk mengkilat dibagian atas sedangkan di bagian

bawahnya terdapat serbuk. Biasanya tanaman ini tumbuh pada substrat yang halus,

pada bagian tepi atas dari jalan air. Memerlukan masukan air tawar tahunan yang

tinggi. Jarang terdapat di luar zona pantai. Biasanya tumbuh pada tegakan yang

berkelompok. Memiliki sistem perakaran yang rapat dan kuat yang tersesuaikan

lebih baik terhadap perubahan masukan air, dibandingkan dengan sebagian besar

jenis tumbuhan mangrove lainnya. Serbuk sari lengket dan penyerbukan nampaknya

dibantu oleh lalat Drosophila. Buah yang berserat serta adanya rongga udara pada

biji membantu penyebaran mereka melalui air (http://wetlands.or.id).

Page 3: Pembahasan ekosistem mangrove

1. Nypa sp. paling subur

Terdapat 6 pohon Nypa sp. pada area pengamatan yang membentuk

populasi Nypa sp. Terdapat satu individu Nypa sp yang paling subur, hal ini

diketahui dari ukuran diameter batang, tinggi pohon dan faktor-faktor lain seperti

kadar kehijauan daun, ada buah atau tidak, dan jumlah pelepah daun serta jumlah

daun pada individu tersebut. Individu Nypa sp. Yang paling subur terletak di

sebelah selatan yaitu dengan diameter pohon 3,48 m dan tinggi pohon 9 m.

Pengukuran diameter pohon dilakukan pada pangkal pelepah pohon yang paling

besar. Sementara itu tinggi pohon diukur dengan cara taksiran, yaitu dengan

mengemukakan jarak titik terpendek dengan titik proyeksinya pada bidang

horizontal.

Diketahui dari data penutupan pohon, individu ini condong ke arah timur.

Hal ini dipengaruhi oleh kepadatan populasi dan intensitas cahaya pada area plot

3 tersebut. Menurut Collins dan Hawks (1993), populasi dan jarak antar tanaman

sangat menentukan tingginya laju pertumbuhan dan tingkat produktivitas lahan.

Jumlah tanaman dan pengaturan jarak tanam di lahan harus diatur sedemikian rupa,

sehingga sistem perakaran dapat memanfaatkan unsur hara tanah secara maksimal.

Demikian pula kanopi tanaman sedapat mungkin menutupi tanah, agar mampu

menangkap energi matahari yang cukup (Flower, 1999). Individu pada masing-

masing populasi saling berebutan cahaya matahari dengan mengarahkan

tumbuhnya ke arah ruang terbuka untuk mendapat sinar yang cukup guna

mendukung proses fotosintesis tumbuhan tersebut. Area sebelah timur dari

populasi Nypa sp., ini merupakan area terbuka dengan intensitas cahaya 970 lux.

Sehingga, dari 9 daun Nypa sp. ini sebagian besar tumbuh mengarah ke ruang

terbuka tersebut dan berhasil menjadi individu paling subur pada populasi

tersebut.

Faktor yang menjadi indikator subur selanjutnya adalah adanya bunga

dan buah. Bunga dan buah menjadi faktor penentu bahwa tumbuhan tersebut

sudah mengalami fase reproduktif yang bisa dipengaruhi oleh tumbuhan itu

sendiri dan lingkungan. Nypa sp. merupakan tanaman yang termasuk mangrove

asosiasi, artinya tanaman ini dapat hidup diluar area pesisir pantai. Di daerah

pesisir pantai sendiri, tanaman Nypa sp. menjadi penyusun distribusi hutan

mangrove yang paling akhir atau dekat dengan darat. Nypa sp. dapat mentolerir

Page 4: Pembahasan ekosistem mangrove

kadar garam hingga 0-10. Sementara pada pengamatan kami, kadar salinitas air

adalah 3. Sehingga tanaman ini dapat tubuh dengan baik ada wilayah tersebut.

2. Rhizophora apiculata

Individu selanjutnya yang berada pada plot adalah berasal dari golongan

mangrove sejati, yaitu Rhizophora apiculata. Tanaman ini tumbuh di sebelah

timur laut kurang lebih 1 m dari populasi Nypa sp. R apiculata pada area ini

tumbuh dengan ketinggian 2,3 m, jauh lebih rendah dari tinggi pohon Nypa sp. R

apiculata pada area plot 3 menjadi inang bagi tumbuhan rambat yang sudah mati,

sehingga hal ini secara tidak langsung mempengaruhi kehidupan R apiculata. R

apiculata pada area ini memiliki daun yang berwarna hijau gelap dan kusam.

Keberadaan tanaman rambat pada area ini mempengaruhi daya tangkap terhadap

cahaya bagi si tumbuhan mangrove, karena tanaman rambat menutupi hampir

seluruh bagian tajuk R apiculata. Sehingga, R apiculata tidak dapat

berfotosintesis dengan baik karena cahaya yang datang terhalang oleh tanaman

rambat tersebut. R apiculata yang merupakan asatu-satunya pada area ini juga

tidak menghasilkan bunga maupun propagul pada saat pengamatan kami.

3. Nypa sp. rata-rata

Tumbuhan Nypa sp rata-rata ini merupakan tumbuhan yang memiliki

ketinggian dan diameter dibawah Nypa sp yang paling subur, selain itu individu

rata-rata juga diidentifikasi dari tumbuhan yang sehat, atau tidak hampir mati.

Dari 6 individu Nypa sp yang berada di area plot 3, terdapat 4 individu yang

dikatakan sebagai rata-rata, yaitu individu yang paling banyak dijumpai

kesamaannya pada indikator-indikator tertentu, misal tinggi, diameter dan

sebagainya. Individu Nypa sp rata-rata pertama memiliki ketinggian 2,32 dan

diameter 10 m sedangkan tumbuhan yang kedua memiliki ketinggian 2,4 m dan

diameter 8 m. Individu rata-rata ini terdapat pada sebelah utara dan tengah plot,

atau daerah yang agak jauh dari sungai. Hal ini terjadi terkait dengan distribusi

populasi mangrove, Nypa sp menjadi penyusun zona transisi atau daerah yang

hanya mengalami beberapa hari terendam air pasang dalam setahun.

Seperti pada individu mangrove subur, Nypa sp rata-rata juga memiliki

daun hijau cerah dan tumbuh dengan baik, daun tidak menguning dan mati. Hal

ini diketahui dari jumlah dahan dan daun, pada individu pertama jumlah dahan

Page 5: Pembahasan ekosistem mangrove

ada 9 dan daunnya 8 sementara itu pada individu ke dua terdapat 9 dahan dan 7

daun. Selain itu, Nypa sp sehat juga menghasilkan bunga dan buah. Tanaman

yang menghasilkan bunga dan buah mengindikasikan bahwa tanaman tersebut

memiliki nutrisi yang cukup dan meneruskan keturunan melalui

perkembangbiakan generative yaitu bunga. Tumbuhan Nypa sp rata-rata pada

area plot ini cenderung tumbuh menuju ke arah utara, hal ini dipengaruhi oleh

kepadatan populasi Nypa sp pada area selatan dan terdapatya ruang terbuka pada

area utara, sehingga tanaman Nypa sp mencari cahaya untuk melakukan

fotosintesis, dan di sebelah utara plot 3 tidak terdapat naungan dari pohon yang

lebih tinggi, hal ini berarti dengan mengarahkan tumbuhnya ke arah utara

tummbuhan Nypa sp dapat meneruskan kehidupannya dengan baik.

4. Nypa sp. paling tidak subur

Dari 6 individu Nypa sp. pada lokasi plot 3, terdapat satu individu Nypa

sp. yang kurang subur dibandingkan dengan individu Nypa sp. lainnya. Nypa sp.

ini memiliki ketinggian 6 m, dan diameter batang 1,89 m nilai ini lebih rendah

dari individu Nypa sp. rata-rata, selain itu bentuk daun yang banyak terdapat

lubang-lubangnya dan daun berwarna kekuningan. Ada beberapa faktor yang

menyebabkan individu ini mengalami ketidaksuburan, antara lain karena

letaknya yang berada diantara individu Nypa sp. menurut Donald (1963)

kerapatan populasi tanaman terkait dengan pemanfaatan ruang media tumbuh. Pada

kerapatan rendah menyebabkan pemanfaatan sumberdaya lingkungan tidak optimal,

tetapi kerapatan tinggi menyebabkan tingginya tingkat kompetisi sehingga

pertumbuhan individu terhambat.

Selain ketinggian dan diameter pohon, indikator tidak subur salah satunya

adalah jumlah daun pada suatu individu, berdasarkan pengamatan yang dilakukan

jumlah daun pada tanaman Nypa sp. lebih sedikit daripada Nypa sp normal, yaitu

sebanyak 3 daun. Hal ini sesuai dengan pendapat Guinn (1976) yang menyatakan

bahwa jarak tanam yang rapat akan menyebabkan banyak kompetisi cahaya

matahari, nutrisi dan air sehingga menurunkan jumlah daun.

5. Acrostichum aureum

Klasifikasi :

Page 6: Pembahasan ekosistem mangrove

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Divisi : Pteridophyta (paku-pakuan)

Kelas : Filicopsida

Ordo : Polypodiales

Famili : Pteridaceae

Genus : Acrostichum

Spesies : Acrostichum aureum L (eol.org)

Selain Nypa sp. dan Rhizophora apiculata terdapat juga tanaman

Acrostichum aureum yang tumbuh disebelah tenggara plot. Terdapat 3 individu

paku-pakuan yang terdapat pada plot 3, hal ini menambah keanekaragaman

hayati pada plot 3. Berdasarkan wetalnds.or.id, tanaman ini tumbuh di areal

mangrove dan pematang tambak, sepanjang kali dan sungai payau serta saluran.

Tingkat toleransi terhadap genangan air laut tidak setinggi A.speciosum.

Ditemukan di bagian daratan dari mangrove. Biasa terdapat pada habitat yang

sudah rusak, seperti areal mangrove yang telah ditebangi yang kemudian akan

menghambat tumbuhan mangrove untuk beregenerasi. Tidak seperti

A.speciosum, jenis ini menyukai areal yang terbuka terang dan disinari matahari.

Ukurannya bisa mencapai beberapa 1-3 m, pada hasil pengamatan kami tanaman

ini memiliki tinggi 0,8 m.

Selain terdapat tanaman mangrove, pada area pengamatan praktikan juga

terdapat hewa-hewan yang berhabitat pada tumbuhan-tumbuhan tersebut.

Keberadaan tumbuhan memberikan relung pada hewan untuk tinggal, karena

kondisi fisik dan kliatik yang sesuai untuk dirinya berlindung dan mencari

makan. Berikut merupakan ewan-hewan yang terdapat pada area pengamatan

plot 3:

1. Keong

Keong berukuran satu ruas ibu jari orang dewasa. Keong ini memiliki

motif garis-garis berwarna coklat dan hitam. Hidup pada daerah substrat yang

lembab, berair namun tidak berlumpur.

2. Laba-laba kecil dan besar

Page 7: Pembahasan ekosistem mangrove

Klasifikasi:

Kingdom :Animalia

Class :Arachnida

Order :Araneae

Family :Araneidae (animaldiversity.org)

Terdapat dua jenis laba-laba yang ada pada plot 3, pertama laba-laba

berukuran kecil yang belum dapat kami identifikasi, dan yang satunya adalah

laba-laba berukuran besar. Laba-laba kecil ditemukan pada pelepah Nypa sp.

sedang membuat sarang, sementara itu laba-laba besar memiliki ciri-ciri

ukurannya sekitar 6-7 cm panjang, berwarna hitam. Laba-laba besar tinggal di

celah antara pelepah tua yang sudah tidak terdapat daunnya. Laba-laba tersebut

tinggal di kawasan tersebut karena daerah tersebut terdapat berbagai hewan yang

menjadi makanan bagi laba-laba, yaitu serangga-serangga yang lebih kecil.

3. Semut hitam

Klasifikasi:

Kingdom : animalia

Filum : artropoda

Kelas : insekta

Ordo : hymenoptera (animaldiversity.org)

Semut hitam ditemukan di antara pelepah Nypa sp. tua, pada pelepah

tersebut merupakan habitat yang tepat bagi individu tersebut karena klimatik dan

edafik sesuai dengan hewan tersebut. Selain itu relung tersebut menunjukkan

bahwa di daerah tersebut mampu memberikan ketersediaan makanan dan

memberikan perlindungan bagi si hewan dari berbagai predasi.

4. Serangga putih

Serangga putih ditemukan diantara pelepah daun dibagian tengah rumpun

Nypa sp.

5. Kepiting

6. Bivalvia

7. Lalat

8. Semut hitam besar

Page 8: Pembahasan ekosistem mangrove