Pembahasan Analisis Jamu

2
PEMBAHASAN Tujuan praktikum kali ini adalah mengetahui keberadaan aspirin dalam tablet dan jamu,serta menetapkan kadarnya dalam tablet merk “X” dan jamu pegal linu merk “Y”. Aspirin merupakan salah satu senyawa yang secara luas digunakan, baik sebagai analgetika, antipiretika, dan antiinflamasi. Sebelum melakukan preparasi sampel, terlebih dahulu dibuat kurva baku untuk penentuan kadar aspirin yang mungkin saja terdapat dalam sampel jamu tersebut. Dibuat seri kurva baku dengan konsentrasi....... pembuatan kurva baku bertujuan................ Preparasi sampel dimulai dengan menggerus tablet jamu merk “Y” untuk kemudian ditimbang. Seperti biasa, sampel ditimbang 3 kali untuk replikasinya. Setelah ditimbang, serbuk sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer 125 mL untuk diekstraksi. Proses ekstraksi dilakukan selama 30 menit dengan teknik maserasi, atau serbuk sampel yang telah diberi pelarut, diletakkan di rotary shaker selama 30 menit, dengan kecepatan 120 rpm. Waktu dan kecepatan tersebut merupakan waktu dan kecepatan optimum untuk menarik aspirin dari matriks sampel serbuk jamu. Setelah maserasi selesai, sampel kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring, untuk memisahkan endapan dari larutannya. Sampel kemudian dipanaskan di atas waterbath sampai tersisa kristal aspirinnya saja. Pemanasan dilakukan di suhu 100 o C, sebab pada suhu tersebut molekul air dan metanol dapat menguap. Kristal aspirin yang diperoleh kemudian dilarutkan kembali dengan metanol. Harapannya, yg terlarut

description

Jamu Pilkita

Transcript of Pembahasan Analisis Jamu

Page 1: Pembahasan Analisis Jamu

PEMBAHASAN

Tujuan praktikum kali ini adalah mengetahui keberadaan aspirin dalam tablet dan

jamu,serta menetapkan kadarnya dalam tablet merk “X” dan jamu pegal linu merk “Y”.

Aspirin merupakan salah satu senyawa yang secara luas digunakan, baik sebagai analgetika,

antipiretika, dan antiinflamasi.

Sebelum melakukan preparasi sampel, terlebih dahulu dibuat kurva baku untuk

penentuan kadar aspirin yang mungkin saja terdapat dalam sampel jamu tersebut. Dibuat seri

kurva baku dengan konsentrasi....... pembuatan kurva baku bertujuan................

Preparasi sampel dimulai dengan menggerus tablet jamu merk “Y” untuk kemudian

ditimbang. Seperti biasa, sampel ditimbang 3 kali untuk replikasinya. Setelah ditimbang,

serbuk sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer 125 mL untuk diekstraksi. Proses ekstraksi

dilakukan selama 30 menit dengan teknik maserasi, atau serbuk sampel yang telah diberi

pelarut, diletakkan di rotary shaker selama 30 menit, dengan kecepatan 120 rpm. Waktu dan

kecepatan tersebut merupakan waktu dan kecepatan optimum untuk menarik aspirin dari

matriks sampel serbuk jamu.

Setelah maserasi selesai, sampel kemudian disaring dengan menggunakan kertas

saring, untuk memisahkan endapan dari larutannya. Sampel kemudian dipanaskan di atas

waterbath sampai tersisa kristal aspirinnya saja. Pemanasan dilakukan di suhu 100oC, sebab

pada suhu tersebut molekul air dan metanol dapat menguap. Kristal aspirin yang diperoleh

kemudian dilarutkan kembali dengan metanol. Harapannya, yg terlarut bukan lagi aspirin

bersama eksipien tabletnya, tapi hanya aspirin saja, untuk mempermudah proses penetapan

kadar dengan HPLC nantinya.

Namun karena keterbatasan waktu dalam penggunaan HPLC (bergantian dengan

kelompok lain) serta proses preparasi yang kurang cepat, sampel jamu tidak ditetapkan

kadarnya dengan HPLC.