Pembagian Tugas

5
2.1 Skenario Seorang anak laki-laki, umur 10 tahun mengeluh mata kanannya kabur sejak 2 hr yang lalu sejak terkena bola bulu tangkis. Mata merah ada, keluar darah-, nyeri, mual muntah +, penderita dibawa ke mantri diberikan obat tetes Cendoxytrol dan obat makan. Keluhan tidak berkurang penderita dibawa ibu ke rumah sakit karena mata kanan makin kabur. Pemeriksaan oftalmologi: A VOD : 1/300 A VOS : 6/6 E TIOD : 35,50 mmHg TIOS : 18,5 mmHg Palpebra blefarospasme +, Konjungtiva subkonjungtiva bleeding + Kornea odema Bilik mata depan terdapat darah + (Black ball eye) Iris, pupil, lensa dan segmen posterior tidak dapat dinilai 1

description

test

Transcript of Pembagian Tugas

Page 1: Pembagian Tugas

2.1 Skenario

Seorang anak laki-laki, umur 10 tahun mengeluh mata kanannya kabur sejak 2 hr yang

lalu sejak terkena bola bulu tangkis. Mata merah ada, keluar darah-, nyeri, mual

muntah +, penderita dibawa ke mantri diberikan obat tetes Cendoxytrol dan obat

makan. Keluhan tidak berkurang penderita dibawa ibu ke rumah sakit karena mata

kanan makin kabur.

Pemeriksaan oftalmologi:

A VOD : 1/300

A VOS : 6/6 E

TIOD : 35,50 mmHg

TIOS : 18,5 mmHg

Palpebra blefarospasme +,

Konjungtiva subkonjungtiva bleeding +

Kornea odema

Bilik mata depan terdapat darah + (Black ball eye)

Iris, pupil, lensa dan segmen posterior tidak dapat dinilai

1

Page 2: Pembagian Tugas

2.2 Analisis Masalah

1. Seorang anak laki-laki, umur 10 tahun mengeluh mata kanannya kabur sejak

2 hr yang lalu sejak terkena bola bulu tangkis. Setelah diberi obat, keluhan

tidak berkurang dan mata kanan makin kabur.

2. Mata merah ada, keluar darah-, nyeri, mual muntah +, penderita dibawa ke

mantri diberikan obat tetes Cendoxytrol dan obat makan.

a. Bagaimana penyebab dan mekanisme mata merah?(auzan, ina)

Hifema yang terjadi karena trauma tumpul pada mata dapat diakibatkan oleh kerusakan jaringan bagian dalam bola mata, misalnya terjadi robekan-robekan jaringan iris, korpus siliaris dan koroid. Jaringan tersebut mengandung banyak pembuluh darah, sehingga akan menimbulkan perdarahan. Perdarahan di dalam bola mata yang berada di kamera anterior akan tampak dari luar. Timbunan darah ini karena gaya berat akan berada di  bagian terendah.

Akibat langsung terjadinya hifema adalah penurunan visus karena darah mengganggu media refraksi. Darah  yang mengisi kamera okuli  ini secara  langsung dapat  mengakibatkan tekanan intraokuler meningkat akibat bertambahnya isi kamera anterior oleh darah. Kenaikan tekanan intraokuler ini disebut glaukoma sekunder. Glaukoma sekunder juga dapat terjadi akibat massa darah yang menyumbat jaringan trabekulum yang berfungsi membuang humor aqueous yang berada di kamera anterior. Selain itu akibat darah yang lama berada di kamera anterior akan mengakibatkan pewarnaan darah pada dinding kornea dan kerusakan jaringan kornea.

Pasien akan mengeluh nyeri pada mata disertai dengan mata yang berair. Penglihatan pasien akan sangat menurun. Terdapat penumpukan darah yang terlihat dengan mata telanjang bila jumlahnya cukup banyak. Bila pasien duduk, hifema akan terlihat terkumpul di bagian bawah bilik mata depan. Selain itu, dapat terjadi peningkatan tekanan intra okular, sebuah keadaan yang harus diperhatikan untuk menghindari terjadinya glaukoma. Terdapat pula tanda dan gejala yang relatif jarang: penglihatan ganda, blefarospasme, edema palpebra, midriasis, dan sukar melihat dekat.

b. Bagaimana pengaruh cendoxytrol dan obat makan pada kasus?(ina, auzan)

Reaksi hipersensitivitas atau alergi dapat terjadi meskipun jarang.

Iritasi mata, rasa terbakar, tersengat, gatal, penurunan ketajaman mata.

2

Page 3: Pembagian Tugas

Katarak subkapsular posterior dan glaukoma pada penggunaan jangka panjang dan terus menerus.

3. Pemeriksaan oftalmologi:

A VOD : 1/300

A VOS : 6/6 E

TIOD : 35,50 mmHg

TIOS : 18,5 mmHg

Palpebra blefarospasme +,

Konjungtiva subkonjungtiva bleeding +

Kornea odema

Bilik mata depan terdapat darah + (Black ball eye)

Iris, pupil, lensa dan segmen posterior tidak dapat dinilai

2.3 Hipotesis

Anak laki-laki, 10 tahun menderita glaukoma sekunder et causa hifema

traumatika pada mata kanan.

a. Diagnosis (auzan, devi)

Hifema et causa trauma tumpul disertai glaukoma sekunder dan pendarahan

subkonjungtiva

b. Definisi (devi, auzan)

Hifema adalah keadaan dimana terdapat darah di dalam bilik mata

depan, yaitu daerah di antara kornea dan iris, yang dapat terjadi

akibat trauma tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau badan

siliar dan bercampur dengan humor aqueus (cairan mata) yang

jernih.Darah yang terkumpul di bilik mata depan biasanya terlihat

dengan mata telanjang. 

Walaupun darah yang terdapat di bilik mata depan sedikit, tetap

dapat menurunkan penglihatan. Umumnya hifema diakibatkan oleh

karena trauma tumpul yang terjadi pada mata.

c. SKDI (auzan, devi)

3A

2.4 Learning Issues

3

Page 4: Pembagian Tugas

1. Anatomi fisiologi mata (mia, auzan, devi, ummi)

4