Pembagian Otot Menurut Penyusunnya

download Pembagian Otot Menurut Penyusunnya

of 6

description

p

Transcript of Pembagian Otot Menurut Penyusunnya

Nama : Nadila Nur Haspiani PutriNIM : 1261050111Pembagian otot menurut penyusunnyaa. Otot polos

Otot polos berbentuk gelondong dengan kedua ujungnya meruncingdan bagian tengahnya membesar. Otot polos bekerja secara tidak sadar,terdapat pada organ-organ bagian dalam tubuh kita seperti paru-paru,usus, otot dinding pembuluh darah dan lain sebagainya. Otot polos bekerjalambat, teratur, dan tidak cepat lelah.

b. Otot lurik

Otot lurik apabila dilihat dengan mikroskop terlihat seperti gambaran lurik-lurik. Otot lurik melekat pada rangka sehingga ada yang menyebutnya otot rangka, misalnya otot lengan, otot paha, otot perut, dan sebagainya.Otot lurik bekerja secara sadar, menurut kehendak kita dan gerakannya tidak teratur sehingga disebut otot sadar.

c. Otot Jantung

Otot jantung mempunyai kenampakan menyerupai otot lurik, namun gerakannya adalah secara tidak sadar. Otot jantung bekerja secara teratur, tidak cepat lelah, dan tidak mengikuti kehendak kita.Otot jantung hanya terdapat pada organ jantung saja. Otot jantung terdiri atas serabut lurik. Miofibril otot jantung bercabang-cabang dan mitokondrianya lebih banyak daripada yang terdapat pada serabut otot kerangka. Bentuk otot jantung seperti gelendong dengan inti berjumlah banyak dan terletak di tepi.

EMBRIOGENESIS SISTEM MUSKULO

Secara embriologi, jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang memanjang atau berbentuk serabut yang dapat berkontraksi karena adanya molekul miofibril. Pada vertebrata, secara tipikal mempunyai tiga jenis otot, yaitu otot skelet (rangka), otot jantung (cardiac), dan otot polos (Campbell et al. 1999). Otot skelet berstruktur bergaris melintang, berfungsi untuk menggerakkan rangka. Otot ini bersifat sadar (voluntary), karena mampu diatur oleh kemauan kita. Serabut ototnya mempunyai banyak nukleus yang terletak ditepi. Otot rangka mempunyai garis melintang yang gelap (pita anisotrop) dan garis terang (pita isotrop).

Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang. Sifat otot ini tidak sadar (involuntary), karena kontraksinya tidak bisa diatur oleh kemauan kita. Nukleus terletak ditengah sel. Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan rapat, yang membentuk struktur pembawa sinyal untuk kontraksi dari satu sel ke sel lainnya selama denyut jantung (Campbell et al. 1999). Otot polos berbentuk seperti spindle. Kontraksi otot polos lebih lambat dinbbandingkan otot skelet, namun mereka mampu kontraksi dalam waktu lebih lama. Otot polos bersifat tidak sadar (involuntary), seperti otot jantung. Otot polos ditemukan pada banyak organ tubuh, diantaranya terdapat pada dinding pembuluh darah dan melapisi organ dalam seperti usus dan uterus. Membran plasmanya disebut sarkolema dan sitoplasmanya sering disebut sarkoplasma. Sitoplasma yang mengandung miofibril dengan ketebalan mencapai 1 mikron.

FISIOLOGI OTOT_ Otot rangka (melekat pada tulang) kontraksinya menyebabkan tulang bergerak aktivitas motorik_ Otot rangka sebagai penunjang homeostasis:- mengunyah- menelan makanan- bernapas- menghindari bahaya, dll_ Otot rangka untuk aktivitas non-homeostasis: menari, mengoperasikan komputer, dll

Otot polos terdapat di dinding organ-organ berongga dan saluran di dalam tubuh;kontraksinya mengatur aliran darah, gerakan makanan di sal cerna, aliran udara,aliran urin, dll

_ Otot jantung hanya ada di dinding jantung; kontraksinya memompa darahke seluruh tubuh

3 Tipe jaringan otot1. Otot rangkaserat otot berserat, memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter), dan melekat pada tulang2. Otot polosserat otot polos (tidak berserat), memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), terdapat di organ dalam tubuh (viseral)3. Otot jantung

otot polos yang bekerja involunter; berserat, memiliki 1 inti, dipersarafi oleh saraf otonom (involunter)

Kontraksi - Relaksasi Otot Rangka_ Impuls listrik menyebar ke seluruh sel otot, sampai kemiofibril melalui Tubulus T._ Impuls di Tubulus T menyebabkan ion Ca2+ keluardari retikulum sarkoplasma._ Ion Ca2+ yang sampai ke miofibril berikatan denganTroponin C._ Ikatan Ca2+ - Troponin C menyebabkan tropomiosinbergeser dan binding site aktin untuk kepala miosinyg ditempati tropomiosin terbuka._ Aktin berikatan dgn kepala miosin yg jg mengandungATP-ase yg memecah ATP menjadi ADP sehinggamenghasilkan energi untuk menggerakkan aktin kearah garis M. (Kontraksi)_ Demikian seterusnya sampai impuls listrik berakhirdan ion Ca2+ dipompa kembali ke retikulumsarkoplasma sehingga tdk terjadi ikatan ion Ca2+ -troponin C dan terbukanya binding site untuk kepalamiosin pd aktin krn tertutup oleh tropomiosin.(Relaksasi)

Sumber energi otot_ ATP + air --> ADP + asam fosfat + 1200 kal_ Fosfokreatin + ADP --> kreatin + ATP_ Oksidatif fosforilasi40 ATP dari bahan dasar glukosa atau FFA.Membutuhkan oksigen; butuh waktu lama._ Glikolisistanpa oksigen 4 ATP dan asam laktat; lebih cepatKemampuan adaptasi otot_ Otot mampu beradaptasi_ Latihan berlebih akan memperbanyak sertamemperbesar protein kontraktilhipertropi_ Penggunaan menurun akan mengurangiprotein kontraktil mengecil (atropi)Jenis-jenis kontraksi otot_ Isotonik- Proses kontraksi yang menyebabkan pemendekanpanjang otot- Tonus otot tidak berubah- Terjadi pemendekan sarkomer- Misal pada saat menenkuk siku untuk mengangkatbeban_ Isometrik- Tidak ada pemendekan otot, tonus meningkat.- Saat mendorong beban

Faktor penentu Tegangan Otot1. Jumlah serat yg berkontraksi- jumlah unit motorik yg terlibat- jumlah serat otot per unit motorik- jumlah serat otot yg tersedia u/ kontraksi(ukuran otot, adanya penyakit, tingkat pemulihan)

2. Tegangan yg terjadi oleh setiap serat yang berkontraksi- frekuensi rangsangan- panjang serat permulaan- tingkat kelelahan (lama aktivitas, jenis serat: oksidatif/ glikolitik)- ketebalan serat (jenis serat, pola aktivitas saraf, jumlah testosteron)

Pengaturan gerakan motorik_ Gerakan yang dihasilkan otot tergantung jumlahimpuls yang bersifat eksitatori dan inhibisi_ Jika mekanisme inhibisi hilang spastis (kaku)_ Jika mekanisme eksitasi hilang flaksid(lemas)_ Otot memiliki organ tendo golgi dan muscle spindelBerada ditengah-tengah gelendong otot, bekerja jika otot terlaluteregang._ Tendo golgi bekerja sebaliknya. Terdapat pada tendon. Jika kontraksi ototberlebihan dan tendo teregang relaksasi otot

Sistem Saraf Otonom_ Sistem saraf tepi yang mengatur aktivitas otot jantung, otot polos, dan kelenjar_ Ciri:1. Berfungsi secara otomatis & bekerja secara tak sadar2. Mempersarafi semua organ dalam tubuh (viseral)3. Menggunakan 2 neuron dan 1 ganglion untuk menyampaikan 1 macam impulsneuron praganglion (soma di SSP); neuron postganglion (soma di ganglion/ luar SSP)

Sistem Saraf OtonomTerdiri dari:1. Sistem saraf simpatis2. Sistem saraf parasimpatis

Sistem saraf Simpatis_ Sebagian besar keluar dari bagian tengah medulaspinalis, yaitu: bagian torakal dan lumbal torakolumbal_ Ganglion terletak di dekat medula spinalis ganglion paravertebralis_ Neuron praganglion pendek; neuron postganglion panjang_ Neurotransmiter yang dilepaskan n. postganglion: norepinefrin (NE)_ Penting dalam respons fight or flight (stres, darurat)_ Contoh: denyut jantung meningkat, dilatasi bronkus, kerja sal.cerna menurun (motilitas menurun)

Sistem saraf parasimpatis_ Beberapa keluar dari saraf kranial (n.vagus) dan medula spinalis bgn sakrum kraniosakral_ Ganglion terletak di dekat atau di dalam organ ganglion intramural_ Neuron praganglion panjang, n. postganglion pendek_ Neurotransmiter yang dikeluarkan n.postganglion: asetilkolin (ACh)_ Housekeeper division penting dalam respons tubuh saat relaks dan istirahat_ Contoh: denyut nadi menurun, konstriksi bronkus, aktivitas sal cerna meningkat