pemasaran tembakau

download pemasaran tembakau

of 9

description

pemasaran

Transcript of pemasaran tembakau

2

STRATEGI PEMASARAN TANAMAN TEMBAKAU SEBAGAI TANAMAN UNGGULAN DI KECAMATAN SEMIN

KABUPATEN GUNUNGKIDUL Oleh :

FAUZIYYAH PUCITRANINGRUM12/329520/TP/103081. Pendahuluan Sejak dulu Gunungkidul dikenal sebagai daerah tandus dan kekurangan air, karena sebagian besar sumber air (sungai) terletak di bawah tanah (underground river), lahannya marginal (solum tanah tipis), kondisi lahan kritis (fragile), kondisi wilayah terdiri dari batuan yang mudah terdegradasi dan berdaya dukung rendah, berbukit-bukit dan jalan berkelok-kelok. Keadaan alam ini menyebabkan penduduknya sebagian besar merupakan petani lahan kering. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika penduduknya banyak yang kurang mampu. Dari data sensus penduduk tahun 2011, diketahui bahwa dari 18 kecamatan yang

ada di Kabupaten Gunungkidul, Kecamatan Semin mempunyai kepadatan penduduk terbesar kedua. Ini merupakan indikasi bahwa daerah ini cukup subur dan menjanjikan untuk kesejahteraan. Pada peristiwa gempa dasyat 27 Mei 2006, Kecamatan Semin termasuk daerah yang kena bencana. Ditinjau dari potensi yang dimilikinya, seperti kecamatan kecamatan lain di Kabupaten Gunungkidul, Kecamatan Semin mempunyai potensi pertanian tembakau. Pada tahun 2005 hasil produksi tembakau Gunungkidul mencapai 311,128 ton dan Kecamatan Semin merupakan salah satu daerah penyumbang yang besar dengan total tembakau yang dihasilkan sebesar 127,776 ton. Kecamatan Semin merupakan kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupatan Klaten. Sudah diketahui bahwa Kabupaten Klaten juga merupakan salah satu penghasil tembakau yang baik untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah. Oleh sebab itu terjadi persaingan antara kedua daerah ini dalam kegiatan pemasaran tanaman tembakau.Sebagai salah satu penghasil tembakau dalam jumlah besar, Kecamatan Semin memiliki potensi untuk menjadikan tembakau sebagai tanaman unggulan dan menghasilkan banyak benefit bagi masyarakat Kecamatan Semin khususnya dan Kabupaten Gunungkidul pada umumnya. Namun dalam kenyataannya, kegiatan pemasaran tembakau di Kecamatan Semin masih tertinggal jauh dari daerah-daerah lain, misalnya Kabupaten Klaten. Untuk itu perlu diadakannya peninjauan kembali terhadap hambatan-hambatan yang menyebabkan pemasaran tembakau di Kecamatan Semin tidak maksimal. Selain itu perlu diadakannya tindakan yang dapat menjadikan tembakau sebagai tanaman unggulan di Kecamatan Semin. Tindakan yang dimaksud berupa strategi untuk meningkatkan pemasaran tembakau sebagai tanaman unggulan di Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul.

Menjadikan tembakau sebagai tanaman unggulan memang tidak mudah, mengingat tembakau merupakan bahan baku pembuatan rokok yang dapat menjadikan penyakit. Nicotiana tabacum (Nicotiana spp., L.) atau lebih dikenal sebagai tembakau (tobacco) ialah sejenis tumbuhan herbal dengan ketinggian kira-kira 1.8 meter (6 kaki) dan besar daunnya yang melebar dan meruncing dapat mencapai sekurang-kurangnya 30 sentimeter (1 kaki). Tanaman ini berasal dari Amerika utara dan Amerika Selatan. Sejarah tembakau pada mulanya digunakan oleh orang-orang asli Amerika untuk kegunaan perobatan. Sejarah mereka yang penuh dengan lagenda dan mitos banyak dikaitkan dengan tembakau. Ajaran-ajaran kepercayaan mereka juga bersangkut-paut dengan tumbuhan tembakau, di mana asap tembakau dipercaya dapat melindungi mereka dari makhluk-makhluk halus yang jahat dan sebaliknya memudahkan mereka mendekati makhluk-makhluk halus yang baik. Jika Christopher Columbus merentasi Lautan Atlantik untuk pertama kalinya pada tahun 1942, orang asli Amerika yang bermukim di New World telah menghadiahkan beliau daun tembakau dan seabad setelah itu, merokok telah menjadi kegilaan global, dan seterusnya memberi manfaat ekonomi kepada para pengusaha di Amerika Serikat.

Tembakau ialah hasil pertanian yang diproses dari daun tumbuh-tumbuhan genus Nicotiana yang segar. Tembakau bisa didapat secara komersil dalam bentuk-bentuk kering maupun awet, dan sering dihisap (seperti merokok) dalam bentuk cerutu dan rokok, atau dengan menggunakan pipa. Tembakau juga bisa dikunyah, "dicelup" (diletakkan antara pipi dengan gusi), dan dikulum, atau dihirup ke dalam hidung sebagai bahan hisapan dalam bentuk serbuk halus (seperti menggunakan morfin bubuk). Tembakau mengandung zat alkaloid nikotin, sejenis neurotoxin yang sangat ampuh jika digunakan pada serangga. Neurotoxin merupakan bahan yang dapat melumpuhkan syaraf (neuron=syaraf, toxin=racun), dan pada konsentrasi yang rendah dapat menimbulkan ketergantungan (addiction). (Zirhan, 2010) . Oleh sebab itu, diperlukan berbagai upaya maksimal agar tanaman tembakau ini dapat diterima masyarakat sebagai tanaman unggulan di Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menciptakan strategi pemasaran tanaman tembakau sebagai tanaman unggulan di Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul. 2. Menjadikan tanaman tembakau sebagai tanaman unggulan

Sebagai tanaman yang cukup menjanjikan di Kecamatan Semin, tembakau dapat kita budidayakan secara maksimal melalui berbagai metode penanaman. Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal syarat tumbuh tanaman tembakau harus diperhatikan untuk menjadikan tanaman tembakau sebagai tanaman unggulan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah curah hujan rata-rata 2000 mm/tahun, suhu udara yang cocok antara 21-32 derajat C, pH antara 5-6, tanah gembur, mudah mengikat air, memiliki tata air dan udara yang baik sehingga dapat meningkatkan drainase, ketinggian antara 200-3.000 m dpl. Selain itu hal yang perlu diperhatikan adalah dengan jumlah benih + 8-10 gram/ha, tergantung jarak tanam. Biji utuh, tidak terserang penyakit dan tidak keriput. Media semai = campuran tanah (50%) + pupuk kandang matang yang telah dicampur dengan Natural GLIO (50%). Dosis pupuk untuk setiap meter persegi media semai adalah 70 gram DS dan 35 gram ZA dan isikan pada polybag. Bedeng persemaian diberi naungan berupa daun-daunan, tinggi atap 1 m sisi Timur dan 60 cm sisi Barat. Benih direndam dalam POC NASA 5 cc per gelas air hangat selama 1-2 jam lalu dikeringanginkan. Kecambahkan pada baki/tampah yang diberi alas kertas merang atau kain yang dibasahi hingga agak lembab. Tiga hari kemudian benih sudah menampakkan akarnya yang ditandai dengan bintik putih. Pada stadium ini benih baru dapat disemaikan. Siram media semai sampai agak basah/lembab, masukan benih pada lubang sedalam 0,5 cm dan tutup tanah tipis-tipis. Semprot POC NASA (2-3 tutup/tangki) selama pembibitan berumur 30 dan 45 hari. Bibit sudah dapat dipindahtanamkan ke kebun apabila berumur 35-55 hari setelah semai. Lahan disebari pupuk kandang dosis 10-20 ton/ha lalu dibajak dan dibiarkan + 1 minggu Buat bedengan lebar 40 cm dan tinggi 40 cm. Jarak antar bedeng 90-100 cm dengan arah membujur antara timur dan barat. Lakukan pengapuran jika tanah masam Siram SUPERNASA dengan dosis : 10 15 botol/ha Alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan. Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPER NASA untuk menyiram + 10 meter bedengan. Sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet dicampur pupuk kandang matang 25-50 kg secara merata ke bedengan. Apabila diinginkan daun yang tipis dan halus maka jarak tanam harus rapat, sekitar 90 x 70 cm. Tembakau Madura ditanam dengan jarak 60 x 50 cm yang penanamannya dilakukan dalam dua baris tanaman setiap gulud. Jenis tembakau rakyat/rajangan umumnya ditanam dengan jarak tanam 90 x 90 cm dan penanamannya dilakukan satu baris tanaman setiap gulud, dan jarak antar gulud 90 cm atau 120 x 50 cm. Cara penanaman tembakau sangat mudah, yaitu dengan membasahi dan menyobek polibag lalu benamkan bibit sedalam leher akar. Waktu tanam yang baik adalah pada pagi hari atau sore hari. Kemudian proses penyulaman dilakukan 1- 3 minggu setelah tanam, bibit kurang baik dicabut dan diganti dengan bibit baru yang berumur sama. Sedangakan untuk penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan pembumbunan yaitu setiap 3 minggu sekali. Penyemprotan POC NASA dosis 4-5 tutup / tangki atau lebih bagus POC NASA (3-4 tutup) dicampur HORMONIK (1-2 tutup) per tangki setiap 1- 2 minggu sekali. Pengairan diberikan 7 HST = 1-2 lt air/tanaman, umur 7-25 HST = 3-4 lt/tanaman, umur 25-30 HST = 4 lt/tanaman. Pada umur 45 HST = 5 lt/tanaman setiap 3 hari. Pada umur 65 HST penyiraman dihentikan, kecuali bila cuaca sangat kering. Jika sudah, kegiatan selanjutnya adalah memangkas tunas ketiak daun dan bunga setiap 3 hari sekali diikuti dengan memangkas pucuk tanaman saat bunga mekar dengan 3-4 lembar daun di bawah bunga. 3. Strategi pemasaran tanaman tembakauProses pemasaran tembakau agar optimal dapat dimulai dari kegiatan pasca panen tembakau itu sendiri. Tembakau dijual dalam wujud kering oven atau pengomprongan (Curing). Curing merupakan proses biologis yaitu melepaskan kadar air dari daun tembakau basah yang dipanen dalam keadaan hidup. Selama ini di beberapa petani ada yang berpendapat bahwa curing adalah proses pengeringan tembakau saja. Tidak menyadari bahwa sel-sel di dalam daun tersebut masih tetap hidup setelah dipanen. Oleh sebab itu untuk mendapatkan hasil curing/omprongan tembakau yang baik, maka daun tembakau itu harus sudah masak dan seragam. Ciri-ciri daun yang sudah masak adalahwarna daun sudah mulai hijau kekuningan dengan sebagian, warna tangkai daun kuning keputihan, posisi daun/tulang daun mendatar, dan kadang-kadang pada lembaran daun ada bintik-bintik coklat, sebagai lambang ketuaan. Setelah daun siap untuk di keringkan, maka proses selanjutnya adalah pemasaran.

Regulasi tembakau di Indonesia saat ini diatur oleh Peraturan Pemerintah (PP 19 / 2003) dan Undang-Undang Kesehatan Indonesia No. 36/2009. Pada tahun 2007 pemerintah Indonesia memperkenalkan Roadmap Industri Tembakau. Roadmap mempertimbangkan tiga prioritas utama bagi sektor tembakau di Indonesia - ketenagakerjaan, pendapatan negara dan kesehatan masyarakat - dan menetapkan batas-batas waktu regulasi dari tahun 2007-2020.

Pemasaran tembakau untuk periode tahun 2012 ini dapat dikatakan memenuhi langkah yang ada, namun di samping itu perlu adanya strategi untuk lebih mengoptimalkan pemasaran tembakau di Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul ini. Perlu adanya sosialisasi kepada masyrakat sekitar untuk menumbuhkan semangat bercocok tanam tembakau. Selain itu perlu diadakannyanya gerakan dari para petani sendiri untuk lebih agresif dalam mempromosikan tembakau hasil penanamannya.

http://carabudidaya.com/cara-budidaya-tembakau/mutiara hijau | distribusi tembakau malang

Copyright h4n4 [email protected]

http://h4n4.student.umm.ac.id/2010/07/13/distribusi-tembakau-malang/http://meyda-imuet.blogspot.com/2009/10/cara-pemasaran-tembakau.htmlPengarang:Tim

Penerbit:PENEBAR SWADAYA

Kota Terbit:JAKARTA

Tahun Terbit:1993

Edisi:-

Bahasa:Indonesia

Kolasi:-

ISBN/ISSN:979-489-160-6

Klasifikasi:633.71 Tim p

Subyek:TEMBAKAU

Lokasi:Perpustakaan Umum Kotabaru Kalimantan SelatanDaftar Koleksi

1