Pemasaran Beras Dari Wilayah Produsen Di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya

12
KERAGAAN PEMASARAN BERAS DARI WILAYAH PRODUSEN DI KECAMATAN CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA SAMPAI KE TANGAN KONSUMEN AKHIR DI PASAR INDIHIANG KOTA TASIKMALAYA Pipit Kurniawati 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi [email protected] Dedi Darusman 2) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi [email protected] Betty Rofatin 3) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : a) Saluran pemasaran b) Fungsi masing- masing lembaga pemasaran dan c) Besarnya marjin pemasaran, pada sistem pemasaran beras dari wilayah produsen Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya sampai ke tangan konsumen akhir di Pasar Indihiang Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan penelitian ini adalah studi kasus. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : a) Saluran pemasaran beras dari wilayah produsen Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya sampai ke tangan konsumen akhir di Pasar Indihiang Kota Tasikmalaya melalui 4 (empat) lembaga pemasaran, yaitu pedagang pengumpul (Collector), pedagang besar (Wholesaler), pedagang grosir (Grocery) dan pedagang pengecer (Retailer). Keempat lembaga pemasaran tersebut terkoneksi dalam satu saluran pemasaran dua tingkat, dua saluran pemasaran tiga tingkat dan satu saluran pemasaran empat tingkat b) Fungsi pemasaran yang paling menonjol dilakukan pedagang pengumpul adalah fungsi pertukaran dalam proses pengumpulan, fungsi pemasaran yang dijalankan pedagang besar adalah fungsi fisik dalam proses pengolahan, fungsi pemasaran yang dijalankan pedagang grosir meliputi fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas, fungsi pemasaran yang paling dominan dijalankan oleh pedagang pengecer adalah fungsi pertukaran c) Marjin pemasaran per kilogram beras pada saluran pemasaran yang pertama sebesar Rp 4.600,00, marjin pemasaran saluran pemasaran yang kedua adalah Rp 5.000,00, marjin pemasaran pada saluran pemasaran yang ketiga adalah Rp 4.800,00, dan marjin pemasaran pada saluran yang keempat Rp 5.000,00. Kata Kunci : Saluran, Marjin, Pemasaran. ABSTRACT The study objective was to determine: a) the marketing channels b) The function of each marketing agencies and c) The amount of marketing marjin, the marketing system of rice production region Tasikmalaya District Cisayong to consumer end in Market Indihiang Tasikmalaya. The research method used is a case study. The results can be summarized as follows : a) the marketing channels from the point of production of rice

description

beras pemasaran

Transcript of Pemasaran Beras Dari Wilayah Produsen Di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya

Page 1: Pemasaran Beras Dari Wilayah Produsen Di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya

KERAGAAN PEMASARAN BERAS DARI WILAYAH PRODUSEN

DI KECAMATAN CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA

SAMPAI KE TANGAN KONSUMEN AKHIR DI PASAR INDIHIANG

KOTA TASIKMALAYA

Pipit Kurniawati 1)

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi

[email protected]

Dedi Darusman 2)

Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi

[email protected]

Betty Rofatin 3)

Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : a) Saluran pemasaran b) Fungsi masing-

masing lembaga pemasaran dan c) Besarnya marjin pemasaran, pada sistem pemasaran

beras dari wilayah produsen Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya sampai ke

tangan konsumen akhir di Pasar Indihiang Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan

penelitian ini adalah studi kasus. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : a)

Saluran pemasaran beras dari wilayah produsen Kecamatan Cisayong Kabupaten

Tasikmalaya sampai ke tangan konsumen akhir di Pasar Indihiang Kota Tasikmalaya

melalui 4 (empat) lembaga pemasaran, yaitu pedagang pengumpul (Collector),

pedagang besar (Wholesaler), pedagang grosir (Grocery) dan pedagang pengecer

(Retailer). Keempat lembaga pemasaran tersebut terkoneksi dalam satu saluran

pemasaran dua tingkat, dua saluran pemasaran tiga tingkat dan satu saluran pemasaran

empat tingkat b) Fungsi pemasaran yang paling menonjol dilakukan pedagang

pengumpul adalah fungsi pertukaran dalam proses pengumpulan, fungsi pemasaran

yang dijalankan pedagang besar adalah fungsi fisik dalam proses pengolahan, fungsi

pemasaran yang dijalankan pedagang grosir meliputi fungsi pertukaran, fungsi fisik dan

fungsi fasilitas, fungsi pemasaran yang paling dominan dijalankan oleh pedagang

pengecer adalah fungsi pertukaran c) Marjin pemasaran per kilogram beras pada saluran

pemasaran yang pertama sebesar Rp 4.600,00, marjin pemasaran saluran pemasaran

yang kedua adalah Rp 5.000,00, marjin pemasaran pada saluran pemasaran yang ketiga

adalah Rp 4.800,00, dan marjin pemasaran pada saluran yang keempat Rp 5.000,00.

Kata Kunci : Saluran, Marjin, Pemasaran.

ABSTRACT

The study objective was to determine: a) the marketing channels b) The function of each

marketing agencies and c) The amount of marketing marjin, the marketing system of

rice production region Tasikmalaya District Cisayong to consumer end in Market

Indihiang Tasikmalaya. The research method used is a case study. The results can be

summarized as follows : a) the marketing channels from the point of production of rice

Page 2: Pemasaran Beras Dari Wilayah Produsen Di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya

in the subdistrict of Tasikmalaya regency Cisayong up to the point of consumption in

Tasikmalaya Indihiang market through four (4) marketing agency, the Collector,

Wholesaler, Grocery and Retailer. Fourth marketing agencies are connected in a two-

tier channel marketing, channel marketing two of the three levels and four levels of

channel marketing, b) the most prominent marketing functions performed collector is a

exchange function, in the collection process, the marketing function is executed

wholesaler physical function but also in the processing, marketing functions include

functions that run grocery exchange, physical function and function facilities, the

marketing function is the most dominant run by retailers is a function of the exchange,

c) marketing margin per kilogram of rice on the first marketing channel is

Rp 4.600,00, marketing margin on the second marketing channel of Rp 5.000,00,

marketing margin on the third marketing channel of Rp 4.800,00, and marketing margin

in the fourth marketing channel is Rp 5.000,00.

Key Word : Channels, Margin, Marketing

PENDAHULUAN

Strategi Pembangunan Nasional pada awal era Orde Baru, yang direalisasikan

melalui tahapan Pelita, menitik beratkan pembangunan ekonomi pada sektor pertanian.

Upaya pemenuhan kebutuhan pangan pokok pada waktu itu menjadi salah satu unsur

prioritas. Peningkatan produksi beras nasional menjadi salah satu primadona program

pembangunan nasional. Hasilnya cukup signifikan dan dapat dirasakan oleh semua

pihak. Samsudin Abbas (2000) menyatakan, melalui upaya intensifikasi dan

ektensifikasi serta rehabilitasi, produktivitas padi nasional yang semula kurang dari

2 ton gabah kering giling (GKG) per hektar per musim, bisa ditingkatkan menjadi

4 sampai 5 ton per hektar per musim.

Kabupaten Tasikmalaya, dalam konteks pengadaan pangan nasional, khususnya

beras, bukan termasuk daerah sentra produksi. Namun demikian Kabupaten

Tasikmalaya termasuk kategori daerah yang surplus. Artinya produksi beras Kabupaten

Tasikmalaya disamping dapat mencukupi untuk kebutuhan daerahnya sendiri juga dapat

menjual hasil produksi berasnya keluar daerah.

Kabupaten Tasikmalaya, telah empat kalinya mendapat penghargaan dari

Presiden Republik Indonesia atas prestasinya meningkatkan produksi beras diatas

5 persen per tahun. Penghargaan ini diharapkan menjadi semangat bagi petani untuk

terus berinovasi dalam dunia pertanian. Harapan dari semua pihak, prestasi ini harus

selalu dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan dari tahun ke tahun. Penghargaan ini

diberikan terkait juga dengan prestasi Kabupaten Tasikmalaya yang mampu ekspor

beras organik.

Page 3: Pemasaran Beras Dari Wilayah Produsen Di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya

Penghargaan untuk pertama kali diberikan pada Pemerintah Kabupaten dan

Petani Kabupaten Tasikmalaya tahun 2007 dan berturut-turut diperoleh hingga tiga

tahun setelahnya. Sebagai informasi, tahun 2006 produksi padi di Kabupaten

Tasikmalaya mencapai 569.200 ton dengan luas tanam 49.507 hektar. Setahun

kemudian meningkat menjadi 620.277 ton dari luas tanam 49.507 hektar. Peningkatan

kembali terjadi tahun 2008 sebanyak 682.299 ton dari luas tanam sebesar 49.507 hektar.

Tahun 2009, Kabupaten Tasikmalaya berhasil meningkatkan produktivitas beras

menjadi 740.855 ton dari luas tanam 49.568 hektar. Atas kerja keras petani tahun 2010,

Tasikmalaya kembali mampu meningkatkan produksi beras menjadi 873.541 ton dari

49.662 hektar. Untuk lebih jelasnya, produksi padi Kabupaten Tasikmalaya selama

periode tahun 2008 sampai tahun 2012 dapat dilihat dalam Tabel 1.

Tabel 1. Produksi Padi Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2008-2012

Tahun Produktivitas

(Ton/ha)

Produksi

(ton)

2008 61,60 682.229

2009 61,61 740.855

2010 63,19 873.541

2011 62,92 855.197

2012 65,29 766.712

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tasikmalaya, 2012

Salah satu dari sentra produksi beras di Kabupaten Tasikmalaya adalah

Kecamatan Cisayong. Kecamatan ini merupakan salah satu kecamatan yang menjadi

andalan sebagai sentra produksi beras di Kabupaten Tasikmalaya. Kecamatan Cisayong

bahkan telah mampu melakukan ekspor produksi beras organik ke beberapa negara di

Timur Tengah dan Eropa. (Laporan Tahunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura, 2012).

Peningkatan produksi yang tidak terkendali akan menjatuhkan harga produk itu

sendiri. Sebaliknya, kelangkaan produksi akan meningkatkan harga yang terlalu tinggi

hingga tidak akan terjangkau oleh daya beli masyarakat sebagai konsumen. Kuncinya

ada di pengelolaan pemasaran yang dapat mengendalikan harga sedemikian rupa,

sehingga dapat mengakomodir kepentingan petani produsen dan masyarakat konsumen.

Maksud pengendalian harga disini adalah, di satu sisi harga beras dapat terjangkau oleh

Page 4: Pemasaran Beras Dari Wilayah Produsen Di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya

daya beli masyarakat, namun juga dapat menguntungkan petani sehingga dapat

menutupi semua biaya yang telah dikeluarkan pada saat mengerjakan usahataninya.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka fokus masalah penelitian ini

dapat diidentifikasi sebagai berikut : (1) Bagaimana saluran pemasaran (marketing

channel) beras dari wilayah produsen di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya

sampai ke tangan konsumen akhir di Pasar Indihiang Kota Tasikmalaya?

(2) Bagaimana fungsi pemasaran masing-masing lembaga yang terlibat dalam saluran

pemasaran beras dari wilayah produsen di Kecamatan Cisayong Kabupaten

Tasikmalaya sampai ke tangan konsumen akhir di Pasar Indihiang Kota

Tasikmalaya? (3) Berapa besar marjin pemasaran beras dari wilayah produsen di

Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya sampai ke tangan konsumen akhir di

Pasar Indihiang Kota Tasikmalaya?

Adapun tujuan penelitian ini adalah saluran pemasaran (marketing channel),

fungsi pemasaran, dan marjin pemasaran beras dari wilayah produsen di Kecamatan

Cisayong Kabupaten Tasikmalaya sampai ke tangan konsumen akhir di Pasar Indihiang

Kota Tasikmalaya.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus pada

salah satu saluran pemasaran beras yang berbasis produksi di wilayah Kecamatan

Cisayong Kabupaten Tasikmalaya sampai ke tangan konsumen akhir di Pasar Indihiang

Kota Tasikmalaya. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive).

Dasar Pertimbangan penentuan lokasi penelitian tersebut berdasarkan informasi dari

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tasikmalaya, bahwa

Kecamatan Cisayong merupakan salah satu lumbung padi bagi wilayah Kabupaten

Tasikmalaya.

Teknik penentuan responden menggunakan pendekatan metode snowball

sampling. Responden penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) orang pedagang pengumpul

(collector), 2 (dua) orang pedagang besar (wholesaler), 1 (satu) orang pedagang grosir

(grocery) dan 3 (tiga) orang pedagang pengecer (retailer).

Page 5: Pemasaran Beras Dari Wilayah Produsen Di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya

Pendekatan kerangka analisis yang digunakan meliputi saluran pemasaran,

fungsi pemasaran dan marjin pemasaran. Pendekatan analisis dimaksud, secara singkat

diuraikan pada Gambar 1.

Saluran Pemasaran

Saluran

Nol Tingkat

Saluran

Satu Tingkat

Saluran

Dua Tingkat

Saluran

Tiga Tingkat

Gambar 1. Saluran Pemasaran (Kotler, 1990)

Fungsi Pemasaran

Tabel 2. Analisis Fungsi Pemasaran

No Fungsi

Pemasaran

Lembaga Pemasaran

Pedagang

pengumpul

Pedagang

besar

Pedagang

grosir

Pedagang

pengecer

I Fungsi Pertukaran

1.1. Penjualan

1.2. Pembelian

II Fungsi Fisik

2.1. Pengangkutan

2.1. Pengolahan

2.3. Penyimpanan

III Fungsi Fasilitas

3.1. Standarizaton and grading

3.2. Risk taking

3.3. Financing

3.4. Market information

3.5. Labeling

3.6. Packaging

Produsen Konsumen

Produsen

Produsen Konsumen Pengecer

Produsen Pengecer

Konsumen Pengecer

Pengumpul

Pengumpul

Konsumen

Pedagang

Besar

Page 6: Pemasaran Beras Dari Wilayah Produsen Di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya

Marjin Pemasaran

M = Hk - Hp

Keterangan:

M = Marjin pemasaran

Hk = Harga yang dibayar konsumen

Hp = Harga yang diterima produsen

miM

Keterangan :

M = Marjin pemasaran

mi = Marjin pada setiap tingkat pada saluran pemasaran

i = 1, 2, 3, ..., n

KiBiM

Keterangan:

M = Marjin pemasaran

Bi = Biaya pemasaran yang dikeluarkan lembaga pemasaran ke-i

Ki = Keuntungan yang diperoleh lembaga pemasaran ke-i

i = 1, 2, 3, ..., n

HASIL DAN PEMBAHASAN

Saluran Pemasaran

Alur pemasaran beras dari wilayah produsen di Kecamatan Cisayong Kabupaten

Tasikmalaya sampai ke tangan konsumen akhir di Pasar Indihiang Kota Tasikmalaya

terdapat empat saluran pemasaran seperti dalam Gambar 2.

Keterangan :

Saluran dua tingkat Saluran tiga tingkat

Saluran tiga tingkat Saluran empat tingkat

Gambar 2. Pola Umum Saluran Pemasaran Beras dari Wilayah Produsen di Kecamatan Cisayong

Sampai ke Tangan Konsumen Akhir di Pasar Indihiang

P Pengumpul

P Pengumpul

PB

P Pengecer

KO

NSU

MEN

P Pengecer

P Grosir P Pengecer

P Pengumpul

PB

PET

AN

I

Page 7: Pemasaran Beras Dari Wilayah Produsen Di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan, terbentuknya saluran pemasaran

hingga menjadi empat saluran disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah :

1) Faktor kedekatan domisili. Misal dalam kasus petani menjual langsung hasil

penennya kepada pedagang besar, disebabkan oleh dekatnya lahan usahatani ke

lokasi (domisili) pedagang besar tersebut.

2) Terikat dengan permodalan. Dalam kasus ini ditemukan pedagang pengumpul padi

dan pedagang besar memberi pinjaman sarana produksi kepada petani, dengan

harapan petani tidak menjual hasil panen kepada pihak lain. Hal yang sama juga

terjadi ada pedagang pengumpul yang diberi bantuan pinjaman permodalan oleh

pedagang besar atau pedagang grosir, sehingga pedagang pengumpul terikat tidak

menjual padi kepada pihak lain.

3) Kedekatan emosional. Dalam hal ini pelaku pemasaran melakukan transaksi dengan

mitra usahanya karena ada keterikatan persaudaraan, atau ikatan lain yang tidak

terkait secara langsung dengan usaha yang dijalankan oleh masing-masing.

Fungsi Pemasaran

Fungsi pemasaran ialah semua aktivitas yang dilakukan oleh para pelaku pemasaran

(market participants) dalam proses pengaliran barang/jasa mulai dari tangan produsen sampai

ketangan konsumen. Terdapat tiga kategori fungsi pemasaran dalam proses pengaliran

barang/jasa mulai dari tangan produsen untuk sampai ketangan konsumen, yaitu : Fungsi

pertukaran (exchange function), Fungsi Fisik (physical function), dan Fungsi fasilitas

(facilitating function).

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, ternyata semua lembaga pemasaran

melakukan fungsi pertukaran, yaitu melakukan aktivitas yang bertujuan mendorong

lancarnya proses pembelian dan penjualan. Namun demikian terdapat satu catatan,

diantara lembaga pemasaran beras tersebut tidak satu pun yang melakukan pengikatan

dengan perjanjian kontrak satu sama lainya. Mereka bekerja menjalankan fungsi

masing-masing dalam suatu sistem pemasaran berlandaskan saling percaya. Selain

fungsi pertukaran tersebut, fungsi fisik merupakan fungsi pemasaran yang paling

banyak dijalankan dalam sistem pemasaran beras dari wilayah produsen di Kecamatan

Cisayong sampai ke tangan konsumen akhir di Pasar Indihiang Kota Tasikmalaya.

Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh kelembagaan pemasaran beras dari

wilayah produsen di Kecamatan Cisayong disajikan pada Tabel 3.

Page 8: Pemasaran Beras Dari Wilayah Produsen Di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya

Tabel 3. Fungsi Pemasaran Kelembagaan Pemasaran Beras dari Wilayah Produsen di

Kecamatan Cisayong Sampai ke Tangan Konsumen Akhir di Pasar Indihiang

NO FUNGSI

PEMASARAN

LEMBAGA PEMASARAN

PEDAGANG

PENGUMPUL

PEDAGANG

BESAR

PEDAGANG

GROSIR

PEDAGANG

PENGECER

I FUNGSI PERTUKARAN

(Penjualan/Pembelian)

1.1. Perencanaan pemilihan

barang √ √ √ √

1.2. Kontaktual √ √ √ √

1.3. Pengumpulan √ √ √ X

1.4 Negosiasi √ √ √ √

1.5 Kontrak X X X X

II FUNGSI FISIK

2.1. Transportasi/Pengangkutan √ √ √ X

2.2. Pengolahan X √ √ X

2.3. Penyimpanan X √ √ X

III FUNGSI FASILITAS

3.1. Standardization and

grading X √ √ X

3.2. Risk taking X X X X

3.3. Financing X √ √ X

3.4. Market information X X X X

3.5. Labeling X X X X

3.6. Packaging √ √ √ √

Keterangan :

X = Tidak dilakukan √ = Dilakukan Sumber : Data primer setelah diolah (2013)

Marjin Pemasaran

Marjin pemasaran didefinisikan sebagai selisih harga yang dibayar oleh

konsumen akhir dengan harga yang diterima oleh produsen. Marjin pemasaran juga

didefinisikan sebagai jumlah dari marjin-marjin pemasaran pada setiap tingkat dalam

saluran pemasaran, yaitu marjin pemasaran ditingkat pedagang pengumpul, dtambah

marjin pemasaran ditingkat pedagang besar, pedagang grosir dan pedagang pengecer.

Page 9: Pemasaran Beras Dari Wilayah Produsen Di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, rincian marjin pemasaran pada setiap tingkat

kelembagaan dan saluran yang telah diuraikan, disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Perhitungan Marjin Pemasaran pada Setiap Lembaga dan Saluran

Pemasaran

No Uraian Saluran Pemasaran

Pertama Kedua Ketiga Keempat

I PEDAGANG PENGUMPUL

1.1. Penjualan - 4.500,00 4.500,00 4.500,00

1.2. Pembelian - 3.200,00 3.200,00 3.200,00

1.3. Marjin Pedagang pengumpul - 1.300,00 1.300,00 1.300,00

1.3.1. Biaya Pedagang pengumpul - 935,00 935,00 935,00

1.3.2. Keuntungan Pedagang pengumpul - 365,00 365,00 365,00

II PEDAGANG BESAR

2.1. Penjualan 7.400,00 - 6.800,00 6.800,00

2.2. Pembelian 3.400,00 - 4.500,00 4.500,00

2.3. Marjin Pedagang besar 4.000,00 - 2.300,00 2.300,00

2.3.1. Biaya Pedagang besar 3.420,00 - 1.960,00 1.960,00

2.3.2. Keuntungan Pedagang besar 580,00 - 340,00 340,00

III PEDAGANG GROSIR

3.1. Penjualan - 7.600,00 8.000,00 7.600,00

3.2. Pembelian - 4.500,00 6.800,00 6.800,00

3.3. Marjin Pedagang grosir - 3.100,00 1.200,00 800,00

3.3.1. Biaya Pedagang grosir - 2.388,00 300,00 288,00

3.3.2. Keuntungan Pedagang grosir - 712,00 900,00 512,00

IV PEDAGANG PENGECER

4.1. Penjualan 8.000,00 8.200,00 - 8.200,00

4.2. Pembelian 7.400,00 7.600,00 - 7.600,00

4.3. Marjin Pedagang pengecer 600,00 600,00 - 600,00

4.3.1. Biaya Pedagang pengecer 100,00 100,00 - 100,00

4.3.2. Keuntungan Pedagang pengecer 500,00 500,00 - 500,00

Sumber : Data primer setelah diolah (2013)

Marjin Pemasaran Total

Berdasarkan pada perhitungan marjin pemasaran pada setiap kelembagaan

pemasaran tersebut di atas, dapat dihitung marjin pemasaran total pada setiap saluran

pemasaran. Marjin pemasaran pada saluran pemasaran yang pertama adalah sebesar

Rp 4.600,00, marjin pemasaran saluran pemasaran yang kedua sebesar Rp 5.000,00,

marjin pemasaran saluran pemasaran yang ketiga sebesar Rp 4.800,00, dan marjin

Page 10: Pemasaran Beras Dari Wilayah Produsen Di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya

pemasaran pada saluran pemasaran yang keempat adalah Rp 5.000,00. Rekapitulasi

perhitungan marjin pemasaran pada setiap saluran pemasaran dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Rekapitulasi Perhitungan Total Marjin Setiap Saluran Pemasaran

No Uraian Saluran Pemasaran

Pertama Kedua Ketiga Keempat

1 Marjin Pemasaran 4.600,00 5.000,00 4.800,00 5.000,00

2 Keuntungan 1.080,00 1.577,00 1.605,00 1.717,00

3 Biaya Pemasaran 3.520,00 3.423,00 3.195,00 3.283,00

Sumber : Data primer setelah diolah (2013)

Berdasarkan data pada tabel tersebut diatas, dapat dinyatakan bahwa besarnya

marjin pemasaran memiliki relevansi dengan panjang pendeknya saluran pemasaran.

Saluran pemasaran yang panjang cenderung memiliki marjin pemasaran yang relatif

lebih besar dibandingkan dengan saluran pemasaran yang lebih pendek. Dalam kasus ini

dapat dilihat saluran pemasaran empat tingkat memiliki marjin pemasaran sebesar

Rp 5.000,00, nilai yang relatif lebih besar apabila dibandingkan dengan saluran

pemasaran dua tingkat yang hanya Rp 4.600,00.

Setiap saluran pemasaran memberikan harga yang relatif sama kepada

konsumen akhir, dengan kisaran antara Rp 8.000,00 – Rp 8.200,00. Saluran pemasaran

yang pertama dan ketiga dapat memberikan harga yang relatif rendah kepada konsumen

yaitu sebesar Rp 8.000,00. Hal ini disebabkan pada saluran pemasaran pertama

pedagang pengecer langsung membeli beras dari pedagang besar sedangkan saluran

pemasaran yang ketiga disebabkan oleh fungsi pedagang pengecer yang ditangani

langsung oleh pedagang grosir. Pada saluran pemasaran yang pendek maupun yang

panjang memberikan harga yang sama kepada petani yaitu sebesar Rp 3.200,00. Namun

pada saluran yang pertama dapat memberikan harga relatif tinggi yaitu Rp 3.400,00,

karena fungsi pedagang pengumpul yang diambil alih oleh pedagang besar.

Kisaran harga padi di tingkat petani pada setiap saluran pemasaran sudah

mendekati ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP). Berdasarkan Inpres No 3

Tahun 2012, harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen di tingkat

petani sebesar Rp 3.300,00 per kilogram, sedangkan untuk gabah kering giling di

tingkat penggilingan, ditetapkan sebesar Rp 3.350,00 per kilogram.

Page 11: Pemasaran Beras Dari Wilayah Produsen Di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya

Simpulan

1) Saluran pemasaran beras dari wilayah produsen di Kecamatan Cisayong Kabupaten

Tasikmalaya sampai ke tangan konsumen akhir di Pasar Indihiang Kota Tasikmalaya

melalui 4 (empat) lembaga pemasaran, yaitu pedagang pengumpul (Collector),

pedagang besar (Wholesaler), pedagang grosir (Grocery) dan pedagang pengecer

(Retailer). Keempat lembaga pemasaran tersebut terkoneksi dalam satu saluran

pemasaran dua tingkat, dua saluran pemasaran tiga tingkat dan satu saluran

pemasaran empat tingkat.

2) Fungsi pemasaran yang paling menonjol dilakukan pedagang pengumpul adalah

fungsi pertukaran dalam proses pengumpulan, fungsi pemasaran yang dijalankan

pedagang besar adalah fungsi fisik dalam proses pengolahan. Fungsi pemasaran yang

dijalankan pedagang grosir meliputi fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi

fasilitas, fungsi pemasaran yang paling dominan dijalankan oleh pedagang pengecer

adalah fungsi pertukaran.

3) Marjin pemasaran per kilogram beras pada saluran pemasaran yang pertama sebesar

Rp 4.600,00, marjin pemasaran pada saluran pemasaran yang kedua dan keempat

adalah Rp 5.000,00, dan marjin pemasaran pada saluran pemasaran yang ketiga

adalah Rp 4.800,00.

Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan tersebut diatas, maka dapat

disampaikan saran perbaikan untuk sistem pemasaran beras dari wilayah produsen di

Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya sampai ke tangan konsumen akhir di

Pasar Indihiang Kota Tasikmalaya sebagai berikut :

1) Faktor-faktor yang menyebabkan kualitas beras Banjar kurang baik dibandingkan

dengan kualitas beras Cisayong, merupakan fenomena yang perlu mendapat

perhatian untuk diteliti lebih lanjut karena potensi sekecil apapun, potensi sumber

penghasil beras memiliki kedudukan yang strategis dalam rangka ketahanan pangan

nasional.

2) Penelitian ini hanya meneliti keragaan pemasaran beras dari wilayah produsen di

Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya sampai ke tangan konsumen akhir di

Pasar Indihiang Kota Tasikmalaya. Maka keragaan pemasaran beras yang menuju

Page 12: Pemasaran Beras Dari Wilayah Produsen Di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya

konsumen akhir di lain tempat merupakan bahan kajian yang dapat diteliti lebih

lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pertanian. 2012. Laporan Tahunan. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura.

Dinas Pertanian. 2012. Produksi Padi di Kabupaten Tasikmalaya. Dinas Pertanian

Kabupaten Tasikmalaya.

Kotler, Philip. 1990. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, dan

Pengendalian. Edisi Kelima. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Syamsudin Abbas. 2000. Revolusi Hijau dengan Swasembada Beras dan Jagung.

Badan Pengendalian Bimas. Dirjen Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Departemen Pertanian. Jakarta.