Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

30
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Praktek kerja industri (Prakerind) adalah kegiatanpembelajaran yang dilaksanakan pada dunia kerja( Dunia Usaha Dan Dunia Industri). SMK (Sekolah Menengah Kejuruan ) mempunyai pola pendidikan sistem ganda ( Dua Sistem Yang Dilaksanakan) yang sering disebut juga PSG (Pendidikan Sistem Ganda). Keterlaksanaan PSG memiliki hubungan dengan partisipasi atau peran serta masyarakat, khususnya masyarakat dunia usaha dan industri dalam memberikan kesempatan kepada peserta didik/siswa-siswi. Selain itu dukungan berupa moril juga di butuhkan terhadap lembaga pendidikan atau sekolah-sekolah, hal ini sesuai dengan UUSPN No. 20 tahun 2003 pasal 9 yang berbunyi “masyarakat berkewajiban memberikan 1

Transcript of Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

Page 1: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Praktek kerja industri (Prakerind) adalah kegiatanpembelajaran

yang dilaksanakan pada dunia kerja( Dunia Usaha Dan Dunia Industri).

SMK (Sekolah Menengah Kejuruan ) mempunyai pola pendidikan sistem

ganda ( Dua Sistem Yang Dilaksanakan) yang sering disebut juga PSG

(Pendidikan Sistem Ganda).

Keterlaksanaan PSG memiliki hubungan dengan partisipasi atau peran

serta masyarakat, khususnya masyarakat dunia usaha dan industri dalam

memberikan kesempatan kepada peserta didik/siswa-siswi. Selain itu

dukungan berupa moril juga di butuhkan terhadap lembaga pendidikan

atau sekolah-sekolah, hal ini sesuai dengan UUSPN No. 20 tahun 2003

pasal 9 yang berbunyi “masyarakat berkewajiban memberikan dukungan

sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan”.

Pada SMKN 1 KEPAHIANG pratek kerja industri (Prakerind)

dilaksanakan selama 4 bulan dengan harapan para siswa-siswi dapat

memperoleh kemampuan-kemampuan yang berhubungan dengan profesi

yang belum di dapat di sekolah. Mengingat pentingnya pembelajaran pada

dunia usaha atau dunia industri maka perlu kiranya pelaksanaan prakerind

dipersiapan secara maksimal. PT.PLN Persero WS2JB Ranting

Kepahiang Cabang Bengkulu merupakan salah satu tempat praktek kerja

industri yang dipilih oleh SMKN 1 KEPAHIANG untuk perserta

didiknya pada Tahun Ajaran 2010/2011.

1

Page 2: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

B. TUJUAN PRAKERIND

Adapun tujuan prakerind (Praktek Kerja Industri) sebagai berikut:

1. Memberikan pembelajaran secara langsung kepada siswa-siswi pada

dunia usaha/ dunia kerja.

2. Wadah atau tempat siswa-siswi memprektekkan ilmu-ilmu yang di

dapat di sekolah.

3. Memberikan wawasan kepada siswa-siswi tentang dunia usaha dan

dunia kerja yang sesuai dengan program keahlian yang telah dimiliki

siswa-siswi menyelesaikan pendidikannya mereka dapat atau mampu

bersaing di dunia kerja.

4. Memberikan pelajaran yang bersifat moril, misalnya cara berinteraksi

dengan orang lain secara baik dan bertanggung jawab.

5. Memberikan kesempatan kepada siswa-siwi untuk lebih memahami

program keahlian yang telah di tempuh.

2

Page 3: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKERIND

Praktek kerja industri (Prakerind) dilaksanakan pada tanggal 19

januari- 15 april tahun 2011. Penulis melaksanakan prakerind pada

PT.PLN persero WS2JB ranting kepahiang Cabang Bengkulu yang

beramatkan di jalan M.Jun kepahiang.

3

Page 4: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

BAB IIPELAKSANAAN PRAKERIND

A. PROFIL INDUSTRI PT PLN (Persero) WS2JB RANTING KEPAHIANG

1. Sejarah Singkat PLN (Persero) WS2JB RANTING KEPAHIANG

PT.PLN Persero WS2JB Ranting Kepahiang berambatkan dijalan

M.jun No.02 kode pos 39172. PLN ranting kepahiang pada massa

penjajahan perusahaan umum listrik negara (PLN) sudah ada, akan tetapi

pada masa itu dipegang oleh penjajah sekutu pada tahun 1918 daerah

lebong selatan di kuasa oleh belanda dan PLN pada masa itu bernama “

NO GGEM ROTTER DAM “. Setelah belanda di kaahkan oleh jepang,

maka nama di ganti dengan “ NIPGN HAU DANG” pada tahun 1945-

1948 jepang di kialahkan oleh sekutu.

Republik indonesia merdeka, listrik negara kembali di pegang oleh

republik indonesia. Ketika terjadi agresi militer belanda I dan II

perusahaan listrik buatan jepang di gantikan oleh belanda dengan nama “

OGEN RATTERDAM “. Perusahaan ini dapat bertahan selama 1 tahun.

Kemudian namanya berubah lagi menjadi perusahaan listrik negara di

4

Page 5: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

jakarta (PLND) yang berpusat di bukit tinggi, dan pada waktu itu sudah di

kuasai kembali oleh indonesia.

Denga n telah di kuasainya perusahaan negara oleh bangsa

indonesia maka untuk kedua kalinya curup mendapat aliran listrik dari

daerah tes, pada tanggal 4juli 1959 mulai pukul 06.00-12.00 mulailah

dinyatakan untuk daerah kepahiang, dan pada tahun 1962 menyusul aliran

listrik untuk daerah muara aman sejak tanggal 1 januari 1988. Hal ini di

karenakan PLTA TES menambah serana dan prasarana. PLTA TES

untuk sementara di ganti oleh pemerintah dengan menggunakan PLTD

BENGKULU serta PLTM untuk daerah kepala curup khususnya daerah

kepahiang di ambil PLTD BENGKULU dan pada bulan juli 1991

perusahaan umum listrik Negara(Perum) menjadi PT.persero.

5

Page 6: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

STRUKTUR ORGANISASI PT.PLN (Persero) WS2JB Ranting

Kepahiang

Jo. Pengawas baca meter Jo. Pengadian Je. Pengelolaan AAP (meri yuliza) (widia efriani) (ahman jamaris)

Je. Pemeliharaan ditribusi (agus supriyato)

Jo.Ditribusi (faber zufrianto)

6

MANAJER RANTING(YAUHAN)

MANAJER CABANG(M.KADARISMAN)

SV. PANAGIHAN(KHAIDIR S)

SUPERVISOR APP(AHMAD SUYADI)

SV. KEUANGANDAN SDM

(SAMASUL BAHRI)

SV. PENERTIBAN(RUSPANDANI)

PT KU (KHAIDIR) PT KU (ICHAN) PT KU (ZAINAL) PT KU (JUMIRI)(DENI FEBRIAN) (APRIZAL)

SV. PELAYANAN PLGG(LINDAWATI)

SV. DISTRIBUSI(SOPIAN)

KTR. PEL. UJAN MAS(SUGIO)

KTR. PEL. BATU BANDUNG

(BARYAMAN)

KTR. PEL. KEBAN AGUNG

(SYAHYAR)

KTR. PEL. TB PENANJUNG(H.FAJAR KURNIAWAN)

KTR. PEL. KEMBANG SRI(WINIANTO)

Page 7: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

BAB III

URAIAN MATERI

A. SISTEM DISTRIBUSI

1. sistem distribusi pada umumnya

Awalnya tenaga listrik dihasilkan di pusat – pusat pembangkit

listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP dan PLTD dengan

tegangan yang biasanya merupakan tegangan menengah 20 kV. Pada

umumnya pusat pembangkit tenaga listrik berada jauh dari pengguna

tenaga listrik, untuk mentransmisikan tenaga listrik dari pembangkit ini,

maka diperlukan penggunaan tegangan tinggi 150/70 kV (TT), atau

tegangan ekstra tinggi 500 kV (TET). Tegangan yang lebih tinggi ini

diperoleh dengan transformator penaik tegangan (step up transformator).

Pemakaian tegangan tinggi ini diperlukan untuk berbagai alasan

efisiensi, antara lain, penggunaan penampang penghantar menjadi efisien,

karena arus yang mengalir akan menjadi lebih kecil, ketika tegangan tinggi

diterapkan. Setelah saluran transmisi mendekati pusat pemakaian tenaga

listrik, yang dapat merupakan suatu daerah industri atau suatu kota,

tegangan, melalui gardu induk (GI) diturunkan menjadi tegangan

menengah (TM) 20kV.

Setiap GI sesungguhnya merupakan Pusat Beban untuk suatu

daerah pelanggan tertentu, bebannya berubah-rubah sepanjang waktu

sehingga daya yang dibangkitkan dalam pusat-pusat Listrik harus selalu

berubah. Perubahan daya yang dilakukan di pusat pembangkit ini

bertujuan untuk mempertahankan tenaga listrik tetap pada frekuensi 50 Hz.

7

Page 8: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

Proses perubahan ini dikoordinasikan dengan Pusat Pengaturan Beban

(P3B). Tegangan menengah dari GI ini melalui saluran distribusi primer,

untuk disalurkan ke gardu - gardu distribusi(GD) atau pemakai TM. Dari

saluran distribusi primer, tegangan menengah (TM) diturunkan menjadi

tegangan rendah (TR) 220/380 V melalui gardu distribusi (GD). Tegangan

rendah dari gardu distribusi disalurkan melalui saluran tegangan rendah ke

konsumen tegangan.

G

Gambar. Gambaran Umum Distribusi Tenaga Listrik

8

Page 9: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

Tujuan dan Manfaat

1.2.1 Tujuan Kerja Praktek

1.    Memepelajari dasar teori KWH Meter Analog.

2.    Mempelajari prinsip kerja KWH Meter Analog.

3.    Mempelajari aplikasi KWH Meter Analog.

4.    Menguji KWH Meter Analog.

5.    Memperbaiki KWH Meter Analog.

Manfaat Kerja Praktek

1.    Bagi Mahasiswa

      Mengetahui prinsip kerja KWH Meter Analog.

      Mengetahui aplikasi KWH Meter Analog.

      Mengetahui pengujian KWH Meter Analog.

      Mengetahui perbaikan KWH Meter Analog.

      Menambah ilum pengetahuan.

2.    Bagi Jurusan

      Sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kurikulum

yang ada sesuai dengan kebutuhan industri.

      Sebagai masukan untuk penyempurnaan kurikulum di masa datang.

3.    Bagi Perusahaan tempat KP

      Merupakan sarana untuk menjembatani antara Perusahaan dan

Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.

      Dapat membantu tugas dan pekerjaan Perusahaan sehari-hari.

1.3   Perumusan Masalah 

Perumusan masalah dalam Laporan Kerja Praktek ini adalah bagaimana

proses

Pemasangaan KWH Meter Analog 1 Fasa di PT. PLN (Persero) WS2JB

Ranting Kepahiang.

9

Page 10: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

B. PENJELASAAN PRINSIP KERJA KWH METER ANALOG

         Piringan dari bahan logam ringan (alumunium) yang dipasang pada poros

berada kumparan arus dan tegangan.

         Induksi kumparan arus pada piringan menimbulkan GGL dan arus induksi.

         Induksi kumparan tegangan intinya menjadi magnet dengan adanya arus

dan medan magnet, Maka pada piringan terjadi kopel gerak.

         Karena piringan berbentuk bulat simestris dan bertumpu pada poros,

Kopel gerak menyebabakan piringan berputar.

         Kecepatan putaran piringan sebanding dengan besarnya tegangan pada

kumparan tegangan, besarnya arus pada komponen arus dan perbedaan sudut

antara tegangan dan arus yang ditimbulkan oleh beban yang diukur.

         Putaran dihitung oleh banyaknya alat hitung (register) yang digerakan oleh

roda gigi yang diputar oleh poros.

         Sejumlah putaran sesuai dengan konstanta nya di kalibrasikan dalam

satuan kilo watt jam disingkat dengan KWH atau Kilo Volt Ampere reaktif jam

disingkat KVARH.

MERK KWH METER ANALOG

Merk KWW dan KVARH meter yang digunakan di indonesia sesuai

pabriknya adalah :

1. Landis & Gyr

2. Sehlumberger

3. Fuji electrik/Fuji Dharma

4. Osaki Elektric/Metblosa

5. Mitsubishi Electric/Melcoindo

6. Sigma Bira electric

7. Krizik Prezov/ lipuvindo

8. Ganz

KLASIFIKASI STANDAR METER

10

Page 11: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

Sesuai Batas Kelas :

1.      KWh meter :

  Kelas 0,5

  Kelas 1

  Kelas 2

2.      KVARh Meter

  Kelas 3

FAKTOR METER

Faktor meter merupakan faktor pengali untuk pengukuran penggunaan

tenaga listrik pada register kWh dan kVARh meter. Faktor meter ini besarnya

tergantung pada jenis sambungan lostrik dan rasio alat bantui pengukuran yang

ada (CT dan PT).

1.      Sambungan Langsung : Faktor meter untuk jenis sambungan ini adalah 1x.

2.      Sambungan tak langung :

Pengukuran TR: Faktor meter sesuai CT yang terpasang.

Pengukuran TM : Faktor meter merupakan rasio CT dan PT terpasang.

Jenis – jenis KWH METER

KWH METER terdiri dari dua jenis menurut pemakaian nya yaitu :

1.      KWH METER 1 phasa.

2.      KWH METER 3 phasa ( Dalam Laporan ini tidak dibahas mengenai kwh

meter 3 phasa ).

1.      KWH METER 1 phasa adalah KWH METER yang digunakan pada daya

rendah yang kebanyakan pelanggannya terdiri dari pelangan rumah tangga.

11

Page 12: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

TATA LETAK & PENGAWATAN METER KWH 1 FASA PADA KOTAK

APP

No KlemWarna Di Hub No.

KlemR S T1 Coklat Hijau Ungu 93 Merah Kuning Hitam 74 Putih Putih Putih 126 Biru Biru Biru 118 Merah Kuning Hitam 1012 Biru Biru Biru 17

Gambar : Tata Letak dan Pengawatan KWH METER ANALOG 1 Phasa

C. Peranan Tenaga Listrik

Di pusat pembangkit tenaga listrik, generator digerakkan oleh turbin dari

bentuk energi lainnya antara lain: dari Air - PLTA; Gas - PLTG; Uap - PLTU;

Diesel - PLTD; Panas Bumi - PLTP; Nuklir - PLTN. Energi listrik dari pusat

pembangkitnya disalurkan melalui jaringan transmisi yang jaraknya relatif jauh ke

pemakai listrik/konsumen.

Gambar : Penyaluran energi listrik dari sumber ke beban

Konsumen listrik di Indonesia dengan sumber dari PLN atau Perusahaan swasta lainnya dapat dibedakan sebagai berikut. 1. Konsumen Rumah Tangga

12

Page 13: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

Masing-masing rumah dayanya antara 450 VA s.d. 4.400 VA, secara umum menggunakan sistem 1 fasa dengan tegangan rendah 220 V/380 V dan jumlahnya sangat banyak. 2. Penerangan Jalan Umum (PJU)

Pada kota-kota besar penerangan jalan umum ini sangat diperlukan oleh karena bebannya berupa lampu dengan masing-masing daya tiap lampu/tiang antara 50 VA sampai dengan 250 VA bergantung pada jenis jalan yang diterangi, maka system yang digunakan 1 fasa dengan tegangan rendah 220 V/380 V.

3. Konsumen Pabrik Jumlahnya tidak sebanyak konsumen rumah tangga, tetapi masing-masing pabrik dayanya dalam orde ratusan kVA. Penggunaannya untuk pabrik yang kecil masih menggunakan sistem 1 fasa tegangan rendah (220V/380V), untuk pabrik-pabrik skala besar menggunakan sistem 3 fasa dan saluran masuknya dengan jaringan tegangan menengah 20 kV. 4. Konsumen Komersial

Yang dimaksud konsumen komersial antara lain stasiun, terminal, KRL (Kereta Rel Listrik), hotel-hotel berbintang, rumah sakit besar, kampus, stadion olahraga, mall, supermarket, dan apartemen. Rata-rata menggunakan sistem 3 fasa, untuk yang kapasitasnya kecil dengan tegangan rendah, sedangkan yang berkapasitas besar dengan tegangan menengah 20KV. Alat Pengukur dan Pembatas (APP) APP merupakan bagian dari pekerjaan dan tanggung jawab pengusaha ketenagalistrikan (PLN). Terdiri dari alat ukur kwh meter dan pembatas arus: - 450 VA sampai dengan 4.400 VA untuk sistem satu fasa - 4,9 kVA sampai dengan 630 kVA untuk sistem tiga fasa

Gambar : APP Sistem satu fasa

Gambar : APP Sistem Tiga fasa

13

Page 14: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

D. Panel Hubung Bagi (PHB)

Panel Hubung Bagi (PHB) adalah panel berbentuk almari (cubicle), yang

dapat dibedakan sebagai: - Panel Utama/MDP : Main Distribution Panel - Panel

Cabang/SDP : Sub-Distribution Panel - Panel Beban/SSDP : Subsub-Distribution

Panel Untuk PHB sistem tegangan rendah, hantaran utamanya merupakan kabel

feeder dan biasanya menggunakan NYFGBY. Di dalam panel biasanya busbar/rel

dibagi menjadi dua segmen yang saling berhubungan dengan sakelar pemisah,

yang satu mendapat saluran masuk dari APP (pengusaha ketenagalistrikan) dan

satunya lagi dari sumber listrik sendiri (genset). Dari kedua busbar didistribusikan

ke beban secara langsung atau melalui SDP dan atau SSDP. Tujuan busbar dibagi

menjadi dua segmen ini adalah jika sumber listrik dari PLN mati akibat gangguan

ataupun karena pemeliharaan, maka suplai ke beban tidak akan terganggu dengan

adanya sumber listrik sendiri (genset) sebagai cadangan. Peralatan pengaman arus

listrik untuk penghubung dan pemutus terdiri dari: • CB (Circuit Breaker) • MCB

(Miniatur Circuit Breaker) • MCCB (Mold Case Circuit Breaker) • NFB (No

Fuse Circuit Breaker) • ACB (Air Circuit Breaker) • OCB (Oil Circuit Breaker) •

VCB (Vacuum Circuit Breaker) • SF6CB (Sulfur Circuit Breaker) • Sekering dan

pemisah • Switch dan DS (Disconnecting Switch) Peralatan tambahan dalam PHB

antara lain: • Reley proteksi • Trafo tegangan, Trafo arus • Alat-alat listrik:

Amperemeter, Voltmeter, Frekuensi meter, Cos meter, LampuIndikator,

14

Page 15: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

MCB (Miniatur Circuit Breaker) MCB adalah pengaman rangkaian yang dilengkapi dengan pengaman

thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relai elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat. MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu phasa dan tiga phasa. Keuntungan menggunakan MCB sebagai berikut. 1. Dapat memutuskan rangkaian tiga phasa walaupun terjadi hubung singkat pada salah satu phasanya. 2. Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkat atau beban lebih. 3. Mempunyai tanggapan yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.

Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan elektromagnetis, pengaman termis berfungsi untuk mengamankan arus beban lebih sedangkan pengaman elektromagnetis berfungsi untuk mengamankan jika terjadi hubung singkat. Pengaman thermis pada MCB memiliki prinsip yang sama dengan thermal overload yaitu menggunakan dua buah logam yang digabungkan (bimetal), pengamanan secara thermis memiliki kelambatan, ini bergantung pada besarnya arus yang harus diamankan, sedangkan pengaman elektromagnetik menggunakan sebuah kumparan yang dapat menarik sebuah angker dari besi lunak. MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu phasa, sedangkan untuk pengaman tiga phasa biasanya memiliki tiga kutub dengan tuas yang disatukan, sehingga apabila terjadi gangguan pada salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut terputus.

Gambar : MCB (Miniatur Circuit Breaker)

15

Page 16: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

MCCB (Molded Case Circuit Breaker)

MCCB merupakan alat pengaman yang dalam proses operasinya

mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat penghubung. Jika

dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat berfungsi sebagai pengaman

gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih. Pada jenis tertentu,

pengaman ini mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai

dengan yang diinginkan.

Gambar : Molded Case Circuit Breaker

Keterangan:

1. BMC material for base and cover

2. Arc chute

3. Mounting for ST or UVT connection block

4. Trip-free mechanism

5. Moving contacts

6. Clear and IEC-complaint maekings

16

Page 17: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

7. Magnetic trip unit

8. Compact size

Supervisor Pemeliharaan Distribusi

            Melaksanakan perencanaan pengopersian dan pemeliharaan sarana

pendistribusian tenaga listrik dengan tugas sebagai berikut :

Melaksanakan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik dan

bangunan sipil.

Pemeliharaan sistem pendistribusian tenaga listrik secara korektif.

Pemeliharaan pendistribusian tenaga listrik secara preventif.

17

Page 18: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

E. PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini akan dibahas lebih mendalam tentang alat Pembatas dan

Pengukur.

Fungsi dari APP (Alat Pembatas Pengukur) :

Alat Pembatas adalah suatu benda yang digunakan untuk membatasi

pemakaian daya sesuai yang tersambung di alat pembatas.

Alat Pengukur adalah suatu benda yang digunakan untuk mengukur

pemakaian energi dan daya yang terpakai oleh pelanggan.

KOMPONEN APP

1.      KWH meter           :  Alat untuk mengukur energi aktif

2.      KVARh                 :  Alat untuk megukur energi reaktif

3.      Pembatas Daya      :  Alat untuk membatasi penggunaan daya, maksimum

sesuai daya kontrak (MCB, NH Fuse, Relay)

4.      Saklar Waktu         :  Alat untuk memindahkan posisi register antara Waktu

Beban Puncak (WBP) dan Luar Waktu Beban Puncak (LWBP)

MACAM-MACAM APP SESUAI STANDAR PLN (SPLN 55 – 90)

1.      APP tipe IA : Pengukuran TR KWH 1 fasa : 5/20 A

2.      APP tipe II B : Pengukuran TR KWH 1 fasa : 20/60 A, 50/100 A

3.      APP tipe III A : Pengukuran TR KWH 3 rasa

T. Tunggal : 3X20/60A:3X50/100A

4.      APP tipe III B : pengukuran TR KWH & kvarh 3 fasa tarif ganda : 3X20/60

a;3x 50/100A

5.      APP tipe IA khusus pengukuran TR 3P – 4W menggunakan ct, tarif tunggal

100-300 A

6.      APP tipe IB khusus : pengukran TM – TR KWH dan KVARH 3P – 4W

menggunakan ct, tarif tunggal 100-500 A, 600 – 1000 A

7.      APP tipe IC khusus : pengukuran TM – TR KWH dan KVARH 3P – 4W

menggunakan ct, tarif genda 100-500A, 600 – 100 A

8.      APP tipe IIA khusus : pengukuran TM KWH 3P – 3W menggunakan, ct dan

tarif tunggal

18

Page 19: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

9.      APP tipe IIB khusus : pengukuran TM KWH 3P – 4W menggunakan ct dan

pt tarif tunggal

10.  APP tipe IIC khusus : pengukuran TM KWH dan KVARH 3P – 4W

menggunakan ct dan pt tarif tunggal

11.  APP tipe IID khusus : pengukuran TM KWH dan KVARH 3P – 4W

menggunakan ct dan pt tarif tunggal

12.  APP tipe IIE khusus : pengukuran TM KWH dan KVARH 3P – 4W

menggunakan ct dan pt tarif ganda

13.  APP tipe IIF khusus : pengukuran TM KWH dan KVARH 3P – 4W

menggunakan ct dan pt tarif ganda

BAB IV

PENUTUP

19

Page 20: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

Kesimpulan

Dari pembahasan bab – bab terdahulu dapat ditarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

Susut energi bisa terjadi karena adanya KWH METER ANALOG macet

ataupun yang tidak dapat terbaca oleh petugas pencatat meteran.

Manfaat dari penggantian KWH METER ANALOG macet maupun buram

adalah :

1.      Dapat mengurangi terjadinya susut jaringan.

2.      Dapat mengurangu protes ketidak puasan pelanggan.

3.      Meningkatkan mutu pelayanan pasokan tenaga listrik.

Susut energi juga bisa timbul jika tidak diadakan perawatan dan

pemeliharaan pada jaringan tegangan menegah maupun tegangan tinggi.

Saran

Berdasarkan hasil kerja lapangan penulis dapat memberikan saran berupa :

20

Page 21: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

         Diadakanya penggantian KWH METER ANALOG yang macet maupun

yang buram agar tidak terjadi susut energi.

         Diadakanya penyuluhan di desa – desa agar penduduk desa juga ikut

mengerti akan pentingan listrik bagi kehidupan

         Diadakanya pengecekan terhadap petugas pencatat meteran, agar mencatat

meteran dengan benar.

Saran untuk pihak sekolah SMKN 1 KEPAHIANG

Adapun saran untuk pihak sekolah adalah sebagai berikut:

1. Sebelum pelaksanaan prakerind, pihak sekolah hendaknya dapat

memberikan pelatihan secara lebih spesifik sesuai dengan bidang

keahlian siswa-siswi yang akan mengikuti prakerind. Dengan

adanya pelatihan tersebut di harapkan siswa-siswi dapat lebih siap

dalam menjalani prakerind.

2. Kepada guru pembimbing agar dapat memantau sesering

mungkin siswa-siswi perserta sehingga tidak terjadi

misskomunikasi antara pihak sekolah (Guru Pembimbing) kepada

siswa-siswi peserta prakerind.

21

Page 22: Pemasangan Alat Pembatas Pengukur ( App )

DAFTAR PUSTAKA

Muslim, supari. 2008. Teknik pembangkit tenaga listrik. Jakarta: direktorat

sekolah kejuruan.

Budi, setiyo wilono. 2006. Alat pengukur dan pembatas. Palembang: PT.PLN

(Persero) diklat.

22