Pemantauan Dan Evaluasi Program Pengembangan Infrastruktur Bidang Kepuan Binamarga Ciptakarya...

563
LAPORAN AKHIR 2009 PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) i KATA PENGANTAR Laporan Akhir ini merupakan produk akhir dari proses kegiatan Pemantauan Dan Evaluasi Program Pengembangan Infrastruktur Bidang Ke-PU-An (Bina Marga, Cipta Karya dan Sumber Daya Air) Tahun Anggaran 2009. Laporan Akhir ini berisikan tentang Pendahuluan, Review Pengembangan Infrastruktur Ke-PU-an Berbasis RTRWN dan Arahan/Kebijakan Terkait, Metodologi Evaluasi, Evaluasi Program Pengembangan Infrastruktur (Bina Marga, Cipta Karya dan Sumber Daya Air), Kesimpulan dan Rekomendasi Kami sebagai pihak yang menyusun Laporan Akhir ini memohon agar pihak Tim Teknis dapat mengkaji dengan baik laporan ini dan memberi arahan apabila ada kekurangan/kesalahan. Pihak konsultan menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, namun demikian mudah-mudahan agar dapat memberikan manfaat. Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Pemantauan Dan Evaluasi Program Pengembangan Infrastruktur Bidang Ke-PU-An (Bina Marga, Cipta Karya dan Sumber Daya Air) Tahun Anggaran 2009 ini. Jakarta, November 2009 Penyusun

description

Laporan Akhir ini merupakan produk akhir dari proses kegiatan Pemantauan Dan EvaluasiProgram Pengembangan Infrastruktur Bidang Ke-PU-An (Bina Marga, Cipta Karya dan SumberDaya Air) Tahun Anggaran 2009. Laporan Akhir ini berisikan tentang Pendahuluan, ReviewPengembangan Infrastruktur Ke-PU-an Berbasis RTRWN dan Arahan/Kebijakan Terkait,Metodologi Evaluasi, Evaluasi Program Pengembangan Infrastruktur (Bina Marga, Cipta Karya danSumber Daya Air), Kesimpulan dan RekomendasiKami sebagai pihak yang menyusun Laporan Akhir ini memohon agar pihak Tim Teknis dapatmengkaji dengan baik laporan ini dan memberi arahan apabila ada kekurangan/kesalahan.Pihak konsultan menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, namun demikianmudah-mudahan agar dapat memberikan manfaat. Terima kasih kami sampaikan kepada semuapihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Pemantauan Dan Evaluasi ProgramPengembangan Infrastruktur Bidang Ke-PU-An (Bina Marga, Cipta Karya dan Sumber Daya Air)Tahun Anggaran 2009 ini.

Transcript of Pemantauan Dan Evaluasi Program Pengembangan Infrastruktur Bidang Kepuan Binamarga Ciptakarya...

LAPORAN AKHIR 2009

KATA PENGANTAR

Laporan Akhir ini merupakan produk akhir dari proses kegiatan Pemantauan Dan Evaluasi Program Pengembangan Infrastruktur Bidang Ke-PU-An (Bina Marga, Cipta Karya dan Sumber Daya Air) Tahun Anggaran 2009. Laporan Akhir ini berisikan tentang Pendahuluan, Review Pengembangan Infrastruktur Ke-PU-an Berbasis RTRWN dan Arahan/Kebijakan Terkait, Metodologi Evaluasi, Evaluasi Program Pengembangan Infrastruktur (Bina Marga, Cipta Karya dan Sumber Daya Air), Kesimpulan dan Rekomendasi Kami sebagai pihak yang menyusun Laporan Akhir ini memohon agar pihak Tim Teknis dapat mengkaji dengan baik laporan ini dan memberi arahan apabila ada kekurangan/kesalahan. Pihak konsultan menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, namun demikian mudah-mudahan agar dapat memberikan manfaat. Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Pemantauan Dan Evaluasi Program Pengembangan Infrastruktur Bidang Ke-PU-An (Bina Marga, Cipta Karya dan Sumber Daya Air) Tahun Anggaran 2009 ini.

Jakarta, November 2009

Penyusun

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) i

LAPORAN AKHIR 2009

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR ................................................................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ v DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................. vi DAFTAR DIAGRAM ................................................................................................................ vii BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1-1 1.1. LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 1-1 1.2. TUJUAN DAN SASARAN................................................................................................... 1-2 1.2.1. Tujuan ................................................................................................................. 1-2 1.2.2. Sasaran ................................................................................................................ 1-2 1.3. LINGKUP KEGIATAN ........................................................................................................ 1-3 1.3.1. Lingkup Substansi Kegiatan ................................................................................ 1-3 1.3.2. Lingkup Kawasan................................................................................................. 1-3 1.4. KELUARAN DAN MANFAAT YANG DIHARAPKAN ............................................................ 1-3 1.5. METODOLOGI ................................................................................................................. 1-4 1.6. SISTEMATIKA PEMBAHASAN .......................................................................................... 1-5 BAB 2. REVIEW PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR KE-PU-AN BERBASIS RTRWN DAN ARAHAN/KEBIJAKAN TERKAIT .................................................................................... 2-1 2.1. KEBIJAKAN SEKTOR BINA MARGA .................................................................................. 2-1 2.1.1. Review Kebijakan Spasial Terkait Pengembangan Infrastruktur Jalan ............... 2-1 2.1.1.1. PP No 26 Tahun 2008 Tentang RTRWN ................................................... 2-1 2.1.1.2. Kesimpulan .............................................................................................. 2-6 2.1.2. Review Arahan Sektor (Bina Marga) Terkait Pengembangan Infrastruktur Jalan .......................................................... 2-38 2.1.2.1. Arahan UU No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan ....................................... 2-38 2.1.2.2. Arahan PP No. 34 Tahun 2006 Tentang Jalan ........................................ 2-40 2.1.2.3. Arahan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 369/KPTS/M/2005 Tentang Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional ....................................... 2-47 2.1.2.4. Kesimpulan ............................................................................................ 2-47 2.1.3. Arahan/ Kebijakan Terkait Infrastruktur Bina Marga Dari PP NO 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan.............. 2-55 2.1.4. Analisis Keterkaitan Antara Arahan Pengembangan Infrastruktur Jalan Berdasarkan Kebijakan Sektor Dan Arahan RTRWN ............................................ 2-59 2.2. KEBIJAKAN SEKTOR cipta karya .................................................................................... 2-60 2.2.1. Arahan Pengembangan Kawasan Perkotaan Dan Perdesaan Berbasis Penataan Ruang ..................................................................................... 2-60 2.2.1.1. Arahan Pengembangan Kawasan Perkotaan ......................................... 2-61 2.2.1.2. Arahan Pengembangan Kawasan Perdesaan ........................................ 2-67 2.2.2. Arahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Terhadap Pengembangan Kawasan Perkotaan Dan Perdesaan .......................... 2-70 2.2.3. Arahan/ Kebijakan Terkait Infrastruktur Perkotaan Dan Perdesaan Dari PP NO 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan.............. 2-78 2.2.4. Peran Dan Fungsi Kawasan Perkotaan Dan Perdesaan Berdasarkan Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan Perkotaan (KSNP Kota) ........ 2-81PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) ii

LAPORAN AKHIR 2009

2.3.

2.2.4.1. Muatan Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan Perkotaan .. 2-81 2.2.4.2. Matriks Keterkaitan Substansi Rtrwn Dengan KSNPKota .................. 2-100 2.2.5. Peran Dan Dan Fungsi Kawasan Perkotaan Dan Perdesaan Terkait Pengembangan Permukiman ............................................................................. 2-102 2.2.6. Peran Dan Fungsi Kawasan Perkotaan Dan Perdesaan Terkait Penyediaan Air Minum (KSNP - SPAM) .......................................... 2-109 2.2.6.1. Muatan KSNP SPAM.......................................................................... 2-109 2.2.6.2. Matriks Keterkaitan Substansi RTRWN Dengan KSNP-SPAM .............. 2-120 2.2.7. Peran Dan Fungsi Kawasan Perkotaan Dan Perdesaan Terkait Penyelenggaraan Pengelolaan Persampahan ........................................ 2-122 2.2.7.1. Muatan KSNP Sistem Pengelolaan Persampahan............................. 2-122 2.2.7.2. Matriks Keterkaitan Fungsi Eksternal (RTRWN) Dengan Muatan KSNP Sistem Pengelolaan Persampahan................................................. 2-133 2.2.8. Peran Dan Fungsi Kawasan Perkotaan Dan Perdesaan Terkait Pengelolaan Air Limbah ......................................................................... 2-135 2.2.8.1. Muatan Peraturan Perundang-Undangan Terkait Pengelolaan Air Limbah ................................................................. 2-135 2.2.8.2. Muatan UU No. 7 Tahun 2004 Terkait Pengelolaan Air Limbah .......... 2-139 2.2.9. Peran Kawasan Perkotaan Dan Perdesaan Terkait Kebijakan Pengendalian Daya Rusak Air ................................................ 2-140 2.2.9.1. Muatan UU No. 7 Tahun 2004 Terkait Pengendalian Daya Rusak Air ..................................................................... 2-140 2.2.9.2. Muatan UU No. 7 Tahun 2004 Terkait Pengendalian Daya Rusak Air ..................................................................... 2-141 2.2.10. Peran Dan Fungsi Kawasan Perkotaan Dan Perdesaan Terkait Penataan Dan Revitalisasi Kawasan ....................................................... 2-142 2.2.10.1. Muatan Kebijakan Dan Strategi Penataan Dan Revitaliasi Kawasan . 2-142 2.2.10.2. Matriks Keterkaitan Fungsi Eksternal Di Dalam RTRWN Dengan Kebijakan Dan Strategi Penataan Dan Revitaliasi Kawasan ....................... 2-144 2.2.11. Rekapitulasi Peran Dan Fungsi Kawasan Perkotaan Dan Perdesaan ............ 2-145 KEBIJAKAN SEKTOR SUMBER DAYA AIR (SDA) ............................................................ 2-148 2.3.1. Review Kebijakan Spasial Terkait Pengembangan Sumberdaya Air ............... 2-148 2.3.2. Arahan Dari Regulasi Sumberdaya Air ............................................................ 2-151 2.3.3. Kaitan/ Implikasi RTRWN Terhadap Pengembangan Infrastruktur SDA......... 2-178 2.3.4. Arahan/ Kebijakan Terkait Infrastruktur Sumberdaya Air Dari PP NO 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan............ 2-219 2.3.5. Review Kebijakan Pembangunan Nasional (RPJM)......................................... 2-224

BAB 3. METODOLOGI EVALUASI............................................................................................ 3-1 3.1. SISTEM EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR ............................... 3-1 3.2. INDIKATOR KESESUAIAN PENGEMBANGAN PROGRAM BIDANG BINA MARGA ............ 3-3 3.2.1. Indikator Kesesuaian Program Bidang Bina Marga............................................. 3-3 3.2.2. Indikator Kesesuaian Lokasi Bidang Bina Marga ................................................ 3-4 3.3. INDIKATOR KESESUAIAN PENGEMBANGAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA ............. 3-5 3.3.1. Indikator Kesesuaian Program Bidang Cipta Karya............................................. 3-5 3.3.2. Indikator Kesesuaian Lokasi Bidang Cipta Karya................................................. 3-5 3.4. INDIKATOR KESESUAIAN PENGEMBANGAN PROGRAM BIDANG SUMBER DAYA AIR .... 3-6 3.4.1. Indikator Kesesuaian Program Bidang Sumber Daya Air .................................... 3-6 3.4.2. Indikator Kesesuaian Lokasi Bidang Sumber Daya Air ........................................ 3-6

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) iii

LAPORAN AKHIR 2009

BAB 4. EVALUASI USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR KE-PU-AN ............ 4-1 4.1. EVALUASI KONREG BIDANG BINA MARGA (BM) TAHUN 2009 ...................................... 4-1 4.1.1. Hasil Evaluasi Kesesuaian Program Pengembangan Bidang Bina Marga ........... 4-1 4.1.2. Hasil Evaluasi Kesesuaian Lokasi Pengembangan Bidang Bina Marga ............... 4-3 4.1.3. Rekapitulasi Kesesuaian Program, Lokasi Dan Alokasi Anggaran Bidang Bina Marga ................................................................................................. 4-4 4.2. EVALUASI KONREG BIDANG CIPTA KARYA (CK) TAHUN 2009 ........................................ 4-9 4.2.1. Hasil Evaluasi Kesesuaian Program Pengembangan Bidang Cipta Karya ........... 4-9 4.2.2. Hasil Evaluasi Kesesuaian Lokasi Pengembangan Bidang Cipta Karya ............. 4-13 4.2.3. Rekapitulasi Kesesuaian Program, Lokasi Dan Alokasi Anggaran Bidang Cipta Karya ............................................................................................... 4-16 4.3. EVALUASI KONREG BIDANG SUMBER DAYA AIR (SDA) TAHUN 2009 ........................... 4-19 4.3.1. Hasil Evaluasi Kesesuaian Program Pengembangan Bidang Sumber Daya Air ....................................................................................... 4-19 4.3.2. Hasil Evaluasi Kesesuaian Lokasi Pengembangan Bidang Sumber Daya Air ....................................................................................... 4-21 4.3.3. Rekapitulasi Kesesuaian Program, Lokasi Dan Alokasi Anggaran Bidang Sumber Daya Air ....................................................................................... 4-22 BAB 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................................................. 5-1 5.1. KESIMPULAN ................................................................................................................... 5-1 5.2. REKOMENDASI ................................................................................................................ 5-4

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) iv

LAPORAN AKHIR 2009

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Arahan RTRWN Terkait Jalan ....................................................................................... 2-12 Tabel 2. 2 Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum Sub Bidang Bina Marga................................................................................................. 2-56 Tabel 2. 3 Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum Sub Bidang Perkotaan dan Perdesaan.......................................................................... 2-79 Tabel 2. 4 Matriks Keterkaitan Substansi Antara RTRWN dengan KSNP - Kota ......................... 2-100 Tabel 2. 5 Matriks Keterkaitan Substansi Antara RTRWN dengan PP 80 Tahun 1999 dan PP Tentang Rumah Susun Terkait Fungsi Kawasan Perkotaan dan Perdesaan .......... 2-108 Tabel 2. 6 Matriks Keterkaitan Substansi Antara RTRWN Dengan KSNP SPAM Terkait Fungsi Kawasan Perkotaan Dan Perdesaan ................................................... 2-121 Tabel 2. 7 Matriks Keterkaitan Substansi Antara RTRWN dengan Muatan KNSP Sistem Pengelolaan Persampahan ............................................................................. 2-135 Tabel 2. 8 Matriks Keterkaitan Substansi Antara RTRWN dengan Muatan Pengelolaan Air Limbah ................................................................... 2-139 Tabel 2. 9 Matriks Keterkaitan Substansi Antara RTRWN dengan Muatan UU No. Tahun 2004 Tentang Penanggulangan Daya Rusak AIr .................... 2-141 Tabel 2. 10 Matriks Keterkaitan Substansi Antara RTRWN dengan JAKSTRA Revitaliasi Kawasan .................................................................................... 2-144 Tabel 2. 11 Peran dan Fungsi Kawasan Perkotaan dan Perdesaan Berdasarkan Peraturan Terkait ................................................................................. 2-145 Tabel 2. 12 Wewenang Pengelolaan dan Pelaksanaan Wilayah Sungai ..................................... 2-153 Tabel 2. 13 Arahan Pengelolaan SDA pada PP No 42 Tahun 2008 dan Implikasinya terhadap Tata Ruang .................................................................... 2-168 Tabel 2. 14 Wilayah Sungai Lintas Negara .................................................................................. 2-169 Tabel 2. 15 Wilayah Sungai Lintas Provinsi ................................................................................. 2-170 Tabel 2. 16 Wilayah Sungai Strategis Nasional ........................................................................... 2-171 Tabel 2. 17 Arahan Pengembangan Infrastruktur SDA (20 Tahun) Berdasarkan Kaitan RTRWN (UU 7/2004, PP 26/2008) Dengan Rencana Pengelolaan SDA (UU No 7/2004, PP 20/2006, PP 42/2008) ....... 2-182 Tabel 2. 18 Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum Sub Bidang Sumber Daya Air .................................................................................... 2-220 Tabel 3. 1 Tabulasi Indikator Kesesuaian Program dan Lokasi Bidang Bina Marga, Cipta Karya dan Sumber Daya Air ................................................................................ 3-7 Tabel 4. 1 Hasil Analisis Kesesuaian Program Bidang Bina Marga .................................................. 4-1 Tabel 4. 2 Hasil Analisis Kesesuaian Lokasi Bidang Bina Marga...................................................... 4-5 Tabel 4. 3 Rekapitulasi Kesesuaian Program, Kesesuaian Lokasi dan Alokasi Anggaran Bidang Bina Marga ............................................................................. 4-7 Tabel 4. 4 Hasil Analisis Kesesuaian Program Bidang Cipta Karya ................................................ 4-11 Tabel 4. 5 Hasil Analisis Kesesuaian Lokasi Bidang Cipta Karya .................................................... 4-14 Tabel 4. 6 Rekapitulasi Kesesuaian Program, Kesesuaian Lokasi dan Alokasi Anggaran Bidang Cipta karya ........................................................................... 4-17 Tabel 4. 7 Hasil Analisis Kesesusian Program Bidang Sumber Daya Air ....................................... 4-20 Tabel 4. 8 Hasil Analisis Kesesuaian Lokasi Bidang Sumber Daya Air ........................................... 4-23 Tabel 4. 9 Rekapitulasi Kesesuaian Program, Kesesuaian Lokasi dan Alokasi Anggaran Bidang Sumber Daya Air .................................................................. 4-25PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) v

LAPORAN AKHIR 2009

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Ilustrasi Peran Jalan Dalam Melayani Pusat Kegiatan Nasional Dan Melayani Kelancaran Distribusi/Koleksi Ke/Dari Outlet (Bandar Udara, Pelabuhan) ....................................................................................... 2-8 Gambar 2. 2 Ilustrasi Peran Jalan ................................................................................................... 2-9 Gambar 2. 3 Ilustrasi Peran Jalan Dalam Meningkatkan Akses Kawasan Strategis Nasional Dan Membuka Keterisolasian Daerah ..................................................................... 2-10 Gambar 2. 4 Ilustrasi Pengendalian Dampak Akibat Jaringan Jalan ............................................. 2-11 Gambar 2. 5 Klasifikasi Jalan Berdasarkan Fungsinya................................................................... 2-44 Gambar 2. 6 Spesifikasi Kebutuhan Ruang Minimal untuk Jalan Arteri Primer ........................... 2-45 Gambar 2. 7 Spesifikasi Kebutuhan Ruang Minimal untuk Jalan Arteri Primer ........................... 2-45 Gambar 2. 8 Spesifikasi Kebutuhan Ruang Minimal Untuk Jalan Bebas Hambatan..................... 2-46 Gambar 2. 9 Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional Di Pulau Sumatera ................................... 2-49 Gambar 2. 10 Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional Di Pulau Jawa ........................................ 2-50 Gambar 2. 11 Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional di Pulau Bali ........................................... 2-51 Gambar 2. 12 Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional di Pulau Sulawesi................................... 2-52 Gambar 2. 13 Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional di Pulau Kalimantan .............................. 2-53 Gambar 2. 14 Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional di Pulau Papua....................................... 2-54 Gambar 2. 15 Fungsi Sistem Kota di Pulau Sumatera Sebagai Pusat Kawasan Andalan dan Transportasi Antar Wilayah (sebagai contoh) .................................................. 2-65 Gambar 2. 16 Pola Pembangunan Perumahan dan Permukiman Berdasarkan UU No. 4 Tahun 1992 ............................................................................................ 2-103 Gambar 2. 17 Ilustrasi Kawasan Permukiman Baru Serta Kasiba & Lisiba BS ............................ 2-105 Gambar 2. 18 Pola Pembangunan Kasiba/Lisiba di Kawasan Perkotaan....................................... 106 Gambar 2. 19 Konteks Pola Kasiba/Lisiba dalam Permukiman yang Telah Terbangun................. 107 Gambar 2. 20 Skema Kelembagaan Pengelolaan Irigasi ................................................................ 174

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) vi

LAPORAN AKHIR 2009

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 2. 1 Matriks Konsepsi Pembangunan Infrastruktur Jalan Berbasis RTRWN ................... 2-60 Diagram 2. 2 Matriks Konsepsi Pengembangan Infrastruktur Keciptakaryaan Berbasis RTRWN ...................................................................................................... 2-69 Diagram 2. 3 Matriks Konsepsi Pengembangan Infrastruktur SDA Berbasis RTRWN ................ 2-180 Diagram 3. 1 Metode Evaluasi Kesesuaian Usulan Program Infrastruktur Ke-PU-an..................... 3-2

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) vii

LAPORAN AKHIR 2009

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu faktor yang memfasilitasi kerjasama lintas wilayah guna mewujudkan keterpaduan pembangunan. Dari berbagai jenis infrastruktur, yang paling berperan penting dalam pengembangan wilayah nasional adalah infrastruktur jalan, sumber daya air, dan perkotaan & perdesaan. Keberhasilan pembangunan wilayah nasional akan sangat tergantung dari kualitas infrastrukturnya. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) menetapkan rencana struktur ruang dan pola ruang wilayah nasional, yang antara lain memberikan arahan kebijakan pengembangan sistem jaringan jalan, sumberdaya air, dan sistem perkotaan nasional. Arahan kebijakan ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam pembangunan infrastruktur ke-PU-an tersebut. Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana mengharmonisasikan indikasi program utama dalam RTRWN tersebut dengan program-program pembangunan yang diajukan tiap provinsi. Hal ini diperlukan agar penyusunan program-program di sektor jalan, sumber daya air, dan perkotaan & perdesaan, dilakukan dengan semangat mewujudkan RTRWN. Dengan demikian, keberhasilan dalam mewujudkan hal tersebut akan sangat tergantung pada dua hal, yaitu :

1. Adanya kesepakatan institusi-institusi yang terlibat dalam pengembangan/pembangunaninfrastruktur jalan terhadap indikasi program utama dalam RTRWN,

2. Harmonisasi program infrastruktur ke-PU an (jalan, sumber daya air, dan perkotaan &perdesaan) dengan indikasi program utama dalam RTRWN. Melalui kegiatan ini, dalam jangka panjang diharapkan bahwa RTRWN dapat diwujudkan sesuai dengan yang direncanakan. Sedangkan untuk jangka pendek dan menengah, programprogram pada sektor jalan dapat disusun dengan memperhatikan cita-cita dalam RTRWN. Dengan adanya kesepahaman dan komitmen terhadap pelaksanaan RTRWN tersebut diharapkan

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR)

Bab 1- 1

LAPORAN AKHIR 2009

pengembangan infrastruktur ke-PU an dapat dilakukan secara efektif dan efisien sekaligus juga meminimalkan kemungkinan terjadinya konflik antar sektor. Dalam perspektif tersebut, Departemen Pekerjaan Umum setiap tahun melakukan konsultasi regional (KONREG) program pembangunan infrastruktur PU tahun anggaran satu tahun ke depan. KONREG ini, merupakan media untuk melakukan seleksi kegiatan pembangunan infrastruktur yang berbasis penataan ruang (RTRWN). Untuk itu, Direktorat Jenderal Penataan Ruang tahun 2009 akan melakukan pemantauan dan evaluasi program pembangunan infrastruktur bidang ke-PU-an yang berbasis pada penataan ruang. Tindakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan terhadap penyelenggaraan penataan ruang merupakan kegiatan mengamati dengan cermat, menilai tingkat pencapaian rencana secara objektif, dan memberikan informasi hasil evaluasi secara terbuka terhadap penyelenggaraan penataan ruang, yang meliputi: pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

1.2.

TUJUAN DAN SASARAN

1.2.1. Tujuan Tersusunnya indikator dan terselenggarakannya pemantauan dan evaluasi program infrastruktur ke-PU-an berbasis wilayah (RTRWN) dan perkiraan dampak pembangunannya

1.2.2. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah: 1. 2. Konsep pemantauan dan evaluasi infrastruktur; Struktur dan pola pemanfaatan ruang 2008-2014 dan sinkronisasi program pembangunan infrastruktur PU; 3. 4. Hasil inventarisasi kebijakan pembangunan infrastruktur ke-PU-an; Hasil inventarisasi program pembangunan infrastruktur ke-PU-an tahun 2009 (hasil KONREG); 5. Hasil inventarisasi konsep pemantauan dan evaluasi pembangunan infrastruktur kePU-an

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) 2

LAPORAN AKHIR 2009

1.3. LINGKUP KEGIATAN

1.3.1. Lingkup Substansi Kegiatan Ruang lingkup kegiatan ini adalah: 1. Pengumpulan data dan informasi (survey pakar/primer dan sekunder); 2. Kajian literatur konsep pemantauan dan evaluasi infrastruktur PU; 3. Kajian kebijakan pembangunan infrastruktur PU (RTRWN/RTR Pulau, Renstra PU, Kebijakan dan Strategi (JAKSTRA) masing-masing infrastruktur PU, Konsep Monev, LAKIP, dan Rencana Terpadu (hasil 2008); 4. Inventarisasi karakteristik infrastruktur PU; 5. Perumusan indikator pemantauan dan evaluasi terkait dengan KONREG 2009; 6. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi pembangunan PU (Sektor Jalan, Sumber Daya Air/SDA dan Perkotaan dan Perdesaan) berbasis wilayah dan dampak langsung/tidak langsung tahun 2009 dan prediksi 2010; 7. Perumusan profil wilayah dan sektor strategis berbasis infrastruktur ke-PU-an; 8. Fasilitasi penyelenggaraan Temu Pakar dan Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan Biro Perencanaan, Pustra, serta Satminkal eselon 1 Departemen PU,. 9. Pelaksanaan seminar/diseminasi,

1.3.2. Lingkup Kawasan Lingkup kawasan kajian yang dianalisis adalah kawasan dalam kewenangan nasional dan dilaksanakan di Jakarta.

1.4. KELUARAN DAN MANFAAT YANG DIHARAPKAN Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah: 1. Indikator pemantauan dan evaluasi (berbasis RTRWN beserta dampak

pembangunannya); 2. Hasil pemantauan dan evaluasi 2008 serta perkiraan pemantauan dan evaluasi hasil KONREG 2009; 3. Profil wilayah strategis dan sektor strategis berbasis infrastruktur ke-PU-an (jalan, sumber daya air, dan perkotaan & perdesaan).PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) 3

LAPORAN AKHIR 2009

Adapun manfaat yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain: 1. Memberikan arahan bagi para stakeholder yang bertanggung jawab dalam pengembangan infrastruktur ke-PU an, berupa arahan lokasi dan kuantitas/kualitas jalan yang perlu dipersiapkan pada masing-masing lokasi, 2. Acuan dalam menyusun program pembangunan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan infrastruktur ke-PU an, 3. Efisiensi dan efektifitas dalam penyediaan infrastruktur ke-PU an, dan 4. Meminimalkan kemungkinan terjadinya konflik antar sektor yang berpotensi menimbulkan inefisiensi.

1.5. METODOLOGI Metodologi pekerjaan Sinkronisasi Program Pengembangan Infrastruktur jalan secara prinsipil meletakkan pada pengkajian terhadap substansi (materi) dan pendekatan para pemangku

kepentingan (stakeholders approach). Pendekatan substansi ditujan kepada pengkajian dari arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang termuat didalam PP No. 26 Tahun 2008, kajian peraturan terkait fungsi dan peran jalan.

Metodologi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah:1. Analisis kebijakan pembangunan infrastruktur PU: RTRWN/RTR Pulau, RENSTRA PU, Kebijakan dan Strategi (JAKSTRA) masing-masing infrastruktur PU, LAKIP, dan Rencana Terpadu (hasil 2008); 2. Perumusan indikator pemantauan dan evaluasi terkait dengan KONREG 2009; berbasis wilayah dan dampak langsung/tidak langsung dengan pendekatan kesesuaian program, kesesuaian lokasi dan besaran anggaran, dilengkapi dengan kajian literatur konsep pemantauan dan evaluasi infrastruktur PU; 3. Input hasil KONREG dan peta-peta dasar RTRWN 4. Kompilasi hasil pemantauan dan evaluasi dalam tabel dan peta; 5. Penyelenggaraan seminar/lokakarya

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) 4

LAPORAN AKHIR 2009

1.6. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Laporan Akhir ini disajikan dengan sistematika pembahasan sebagai berikut : Bab 1 Pendahuluan Bab ini berisi pembahasan latar belakang pekerjaan; tujuan, maksud dan sasaran; lingkup kegiatan dan wilayah kegiatan; keluaran dan manfaat yang diharapkan; metodologi yang digunakan, serta sistematika pembahasan. Bab 2 Review Pengembangan Infrastruktur Ke-Pu-An Berbasis RTRWN Dan

Arahan/Kebijakan Terkait Bab ini mereview berbagai peraturan atau kebijakan dari sisi keruangan, infrastruktur ke-PU an (jalan, Sumber Daya Air/SDA, Perkotaan dan Perdesaan), maupun berbagai kebijakan/ peraturan terkait lainnya, untuk memahami arahan dari berbagai kebijakan/ peraturan tersebut terhadap pengembangan sumberdaya air di Indonesia. Bab 3 Metodologi Evaluasi Bab ini berisi sistem evaluasi program pengembangan infrastruktur, indkator kesesuaian program dan lokasi untuk Bidang Bina Marga, Cipta Karya dan Sumber Daya Air, serta rumusan perhitungan yang digunakan. Bab 4 Evaluasi Usulan Program Pengembangan Infrastruktur Ke-Pu-An Bab ini mengevaluasi usulan program pengembangan infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) berdasarkan hasil KONREG Tahun 2009 Bab 5 Kesimpulan dan Rekomendasi Bab ini berisi rumusan kesimpulan hasil MONEV KONREG tahun 2009 dan rekomendasi bagi MONEV hasil KONREG berikutnya

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) 5

LAPORAN AKHIR 2009Gambar 1. 1 Alur Pendekatan Monitoring dan Evaluasi KONREG 2009

Sektor ; Masukan/Penajaman ; 1. Diskusi dengan Sektor

Tinjauan Kebijakan 1. RTRWN /PP NO. 26 thn 2008 2. Sektor Bina Marga 3. Sektor Sumber Daya Air 4. Sektor Cipta Karya

Pendekatan Pemantauan Dan Evaluasi; 1. Kesesuaian Program 2. Kesesuaian Lokasi 3. Besaran Anggaran Rumusan ; 1. Kriteria 2. Indikator 3. Variabel

Kompilasi ; 1. Tabular (Hasil Evaluasi) 2. Peta (Visualisasi)

Seminar/ Lokakarya

Survey Data ; 1. KONREG 2010 2. Peta GIS RTRWN

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR)

Bab 1- 1

LAPORAN AKHIR 2009

BAB 2. REVIEW PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR KE-PU-AN BERBASIS RTRWN DAN ARAHAN/KEBIJAKAN TERKAIT

2.1. KEBIJAKAN SEKTOR BINA MARGA

2.1.1. Review Kebijakan Spasial Terkait Pengembangan Infrastruktur Jalan Dari sisi spasial, terdapat dua regulasi utama yang menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan berskala nasional, yaitu UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan PP No 26 Tahun 2008 tentang RTRWN

2.1.1.1.

PP NO 26 Tahun 2008 Tentang RTRWN

Sesuai dengan amanat Pasal 20 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang selanjutnya disebut RTRWN merupakan arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. RTRWN merupakan pedoman untuk: (1) penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional; (2) penyusunan rencana

pembangunan jangka menengah nasional; (3) pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional; (4) mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antarwilayah provinsi serta keserasian antarsektor; (5) penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; (6) penataan ruang kawasan strategis nasional; dan (7) penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/ kota.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR)

Bab 2- 1

LAPORAN AKHIR 2009Untuk mengantisipasi dinamika pembangunan, upaya pembangunan nasional juga harus ditingkatkan melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian

pemanfaatan ruang yang lebih baik. Untuk itu, salah satu hal penting yang dibutuhkan adalah peningkatan keterpaduan dan keserasian pembangunan di segala bidang pembangunan, yang secara spasial dirumuskan dalam RTRWN. Penyusunan RTRWN didasarkan pada upaya untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah nasional, antara lain meliputi perwujudan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan serta perwujudan keseimbangan dan keserasian perkembangan antarwilayah. Semua itu diterjemahkan dalam kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang dan pola ruang wilayah nasional. A. Struktur Ruang Wilayah Nasional Struktur ruang merupakan susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Kebijakan pengembangan struktur ruang wilayah nasional berdasarkan RTRWN yang terkait dengan infrastruktur jalan meliputi (1) peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan berhirarki, serta (2) peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi (termasuk di dalamnya prasarana jalan), telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah nasional. Strategi untuk meningkatkan akses pelayanan perkotaan dan pusat

pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan berhirarki, khususnya yang terkait dengan infrastruktur jalan adalah dengan menjaga keterkaitan antar kawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan, serta antara kawasan perkotaan dan wilayah di sekitarnya. Adapun strategi untuk peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan prasarana, khususnya yang terkait dengan prasarana jalan adalah dengan meningkatkan kualitas jaringan prasarana dan mewujudkan keterpaduan pelayanan transportasi darat, laut, dan udara.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 2

LAPORAN AKHIR 2009Dalam RTRWN, rencana struktur ruang wilayah nasional meliputi: 1) Sistem Perkotaan Nasional Sistem pusat perkotaan nasional yang ditetapkan dalam RTRWN meliputi pusat kegiatan nasional (PKN), pusat kegiatan wilayah (PKW) dan pusat kegiatan strategis nasional (PKSN). 1) PKN (Pusat Kegiatan Nasional) ditetapkan dengan kriteria: (1) Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional; (2) Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa provinsi; dan/atau (3) Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi 2) PKW (Pusat Kegiatan Nasional) ditetapkan dengan kriteria: (1) Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul kedua kegiatan ekspor-impor yang mendukung PKN; (2) Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten; dan/atau (3) Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten. 3) PKSN (Pusat Kegiatan Strategis Nasional) ditetapkan dengan kriteria: (1) Pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas batas dengan negara tetangga; (2) Pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang internasional yang menghubungkan dengan negara tetangga; (3) Pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang menghubungkan wilayah sekitarnya; dan/atau (4) Pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong perkembangan kawasan di sekitarnya.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 3

LAPORAN AKHIR 20092) Sistem Jaringan Transportasi Nasional Rencana sistem jaringan transportasi nasional merupakan sistem yang memperlihatkan keterkaitan kebutuhan dan pelayanan transportasi

antarwilayah dan antarkawasan perkotaan dalam ruang wilayah nasional, serta keterkaitannya dengan jaringan transportasi internasional.

Pengembangan sistem jaringan transportasi nasional dimaksudkan untuk menciptakan keterkaitan antarpusat perkotaan nasional serta mewujudkan keselarasan dan keterpaduan antara pusat perkotaan nasional dengan sektor kegiatan ekonomi masyarakat. Pengembangan sistem jaringan transportasi nasional dilakukan secara terintegrasi mencakup transportasi darat, laut, dan udara yang

menghubungkan antarpulau serta kawasan perkotaan dengan kawasan produksi, sehingga terbentuk kesatuan untuk menunjang kegiatan sosial, ekonomi, serta pertahanan dan keamanan negara dalam rangka

memantapkan kedaulatan wilayah nasional. Sistem jaringan transportasi nasional terdiri atas sistem jaringan transportasi darat, sistem jaringan transportasi laut, dan sistem jaringan transportasi udara. Sistem jaringan transportasi darat terdiri atas jaringan jalan nasional, jaringan jalur kereta api, serta jaringan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan. Sistem jaringan transportasi laut terdiri atas tatanan kepelabuhan dan alur pelayaran. Sedangkan sistem jaringan transportasi udara terdiri atas tatanan kebandarudaraan, dan ruang udara untuk penerbangan. Dikarenakan fokus utama studi ini adalah jaringan jalan nasional, maka pembahasan sistem transportasi nasional difokuskan pada jaringan jalan nasional. Jaringan jalan nasional terdiri atas jaringan jalan arteri primer, jaringan jalan kolektor primer, jaringan jalan strategis nasional, dan jalan tol. Jaringan jalan arteri primer dikembangkan secara menerus dan berhierarki berdasarkan kesatuan sistem orientasi untuk menghubungkan: 1) antar-PKN; 2) antara PKN dan PKW; dan/atau

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 4

LAPORAN AKHIR 20093) PKN dan/atau PKW dengan bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan primer/sekunder/tersier dan pelabuhan

internasional/nasional. Jaringan jalan kolektor primer dikembangkan untuk menghubungkan antarPKW dan antara PKW dan PKL. Jaringan jalan kolektor primer dikembangkan pula untuk menghubungkan antaribukota provinsi. Jaringan jalan strategis nasional merupakan jaringan jalan yang dikembangkan untuk mendukung kebijakan pengembangan wilayah yang memiliki nilai strategis nasional. Spesifikasi teknis jalan strategis nasional disesuaikan dengan tingkat kebutuhan yang ada, sehingga tidak harus sama dengan spesifikasi teknis jaringan jalan arteri primer atau kolektor primer. Jaringan jalan strategis nasional dikembangkan untuk menghubungkan: 1) Antar-PKSN dalam satu kawasan perbatasan negara; 2) Antara PKSN dan pusat kegiatan lainnya; dan 3) PKN dan/atau PKW dengan kawasan strategis nasional Adapun jalan tol dikembangkan untuk mempercepat perwujudan jaringan jalan bebas hambatan sebagai bagian dari jaringan jalan nasional. Yang dimaksud dengan jalan bebas hambatan adalah jalan umum untuk lalu lintas menerus dengan pengendalian jalan masuk secara penuh dan tanpa adanya persimpangan sebidang serta dilengkapi dengan pagar ruang milik jalan. 3) Sistem jaringan energi nasional Sistem jaringan energi nasional terdiri dari jaringan pipa minyak dan gas bumi, pembangkit tenaga listrik, dan jaringan transmisi tenaga listrik. 4) Sistem jaringan telekomunikasi nasional Sistem jaringan telekomunikasi nasional terdiri dari jaringan terrestrial dan jaringan satelit. 5) Sistem jaringan sumberdaya air nasional Sistem jaringan sumberdaya air (SDA) merupakan sistem SDA pada setiap wilayah sungai (WS) dan cekungan air tanah. Wilayah sungai meliputi WS lintas negara, WS lintas provinsi, dan WS strategis nasionalPEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 5

LAPORAN AKHIR 2009B. Pola Ruang Wilayah Nasional Pola ruang wilayah nasional merupakan distribusi peruntukkan ruang dalam ruang wilayah Indonesia yang mencakup kawasan lindung dan kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis nasional. Nilai strategis nasional yang dimaksud adalah kemampuan kawasan tersebut untuk memacu pertumbuhan ekonomi kawasan dan wilayah di sekitarnya, serta mendorong pemerataan

perkembangan wilayah. Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan. Terdapat kebijakan pengembangan kawasan lindung yang harus diperhatikan dalam pengembangan infrastruktur jalan, yaitu pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup. Strategi untuk mewujudkan kebijakan tersebut diantaranya dengan (1) melindungi kemampuan lingkungan hidup dari tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya; serta (2) mencegah terjadinya tindakan yang dapat secara langsung atau tidak langsung menimbulkan perubahan sifat fisik lingkungan yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan. Adapun kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan. Sedangkan kawasan andalan adalah bagian dari kawasan budidaya (baik di ruang darat maupun ruang laut) yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan di sekitarnya . 2.1.1.2. Kesimpulan

RTRWN telah memposisikan infrastruktur jalan nasional sebagai salah satu prasarana pembentuk struktur ruang nasional. Secara fungsional, bersamaan dengan

infrastruktur lainnya, infrastruktur jalan nasional diarahkan untuk mendukung perwujudan sistem struktur dan pola pemanfaatan ruang nasional. Jaringan jalan nasional (jalan arteri primer, jalan kolektor primer, jalan strategis nasional dan jalan tol) tersebut memiliki peran untuk:PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 6

LAPORAN AKHIR 20091. Melayani antar pusat kegiatan nasional 1) Antar-PKN dan/atau antara PKN dan PKW 2) Antar-PKW dan/atau antara PKW dan PKL 3) antar-PKSN dalam satu kawasan perbatasan negara; antara PKSN dan pusat kegiatan lainnya; dan PKN dan/atau PKW dengan kawasan strategis nasional 2. Melayani kelancaran distribusi/koleksi ke/dari outlet (bandar udara, pelabuhan) 3. Meningkatkan akses kawasan andalan 4. Meningkatkan akses kawasan strategis nasional 5. Membuka keterisolasian daerah tertinggal/perbatasan 6. Pengendalian dampak akibat jaringan jalan yang melintasi kawasan lindung

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 7

LAPORAN AKHIR 2009Gambar 2. 1 Ilustrasi Peran Jalan Dalam Melayani Pusat Kegiatan Nasional Dan Melayani Kelancaran Distribusi/Koleksi Ke/Dari Outlet (Bandar Udara, Pelabuhan)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR)

Bab 2- 8

LAPORAN AKHIR 2009

Gambar 2. 2 Ilustrasi Peran Jalan Dalam Meningkatkan Akses Kawasan Andalan

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR)

Bab 2 - 9

LAPORAN AKHIR 2009

Gambar 2. 3 Ilustrasi Peran Jalan Dalam Meningkatkan Akses Kawasan Strategis Nasional Dan Membuka Keterisolasian Daerah

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 10

LAPORAN AKHIR 2009

Gambar 2. 4 Ilustrasi Pengendalian Dampak Akibat Jaringan Jalan yang Melintasi Kawasan Lindung

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 11

LAPORAN AKHIR 2009Tabel 2. 1 Arahan RTRWN Terkait JalanNo Pulau/ Provinsi Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN - Lhokseuma we (I/C/1) PKW - Sabang (I/C/1) - Banda Aceh (I/C/1), (I/D/1) - Takengon (II/C/1) - Meulaboh (I/D/1), (II/C/3) - Langsa (II/C/3) PKSN - Sabang (I/A/ 2) Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan - Sabang (I/2) - Lhok`seuma we (I/3) - Meulaboh I/4) Bandara Kawasan Andalan Darat Pola Ruang Kawasan Strategis Nasional - Kawasan Industri Lhokseumawe (I/A/2) - Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (I/A/2) - Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Banda Aceh Darussalam (I/A/2) - Kawasan Ekosistem Leuser (I/B/1) - Kawasan Perbatasan Laut RI termasuk pulau kecil terluar (Pulau Rondo dan Berhala) dengan negara India (I/E/2) - Kawasan Perbatasan Negara yang berhadapan dengan laut lepas (I/E/2) Kawasan Lindung Nasional - SM Rawa Singkil (I/B/2) - CA Hutan Pinus Jhanto (I/B/3) - TN Gunung Leuser (I/A/4) - THR Cut Nyak Dien (Pocut Meurah Intan) (II/B/5) - TWA Laut Pulau Weh (I/A/6) - TWA Laut Kepulauan Banyak (II/A/6) - TWA Laut Perairan Pulau Pinang, Siumat, dan Simanaha (Pisisi) (I/A/6) - TWA Laut Sabang (I/B/6) - Taman Buru Lingga Isaq (I/F) - SM Karang Gading dan Langkat Timur Laut (II/B/2) - SM Barumun (I/B/2) - SM Siranggas (II/B/2) - SM Dolok Surungan (II/B/2) - CA Dolok Sibual-buali

I. P.SUMATERA 1. Nanggroe Aceh Darussalam - Sultan Iskandar - Kawasan Banda Aceh dan Muda (III/5) Sekitarnya (I/A/1), (II/E/1), (II/D/1),(I/G/1) - Kawasan Lhokseumawe dan Sekitarnya (I/D/1),(III/A/2), (I/C/1), (I/F/2), (II/B/2) - Kawasan Pantai Barat Selatan (IV/A/2),(II/F/2),(II I/C/2),(I/B/2)

2.

Sumatera Utara

- Kawasan Perkotaan MedanBinjai-Deli SerdangKaro

- Tebingtingg i (II/C/1) - Sidikalang (II/B) - Pematang Siantar

-

- Belawan (I/1) - Kuala - Sibolga (II/4) - Tanjung Balai Asahan (I/3) (I/2)

- Kawasan Perbatasan Laut RI Namu - Kawasan Perkotaan termasuk pulau kecil terluar Metropolitan Pulau Berhala dengan Medan-Binjai-Deli negara Thailand/ Malaysia Serdang-Karo (I/E/2) (Mebidangro) - Kawasan Perkotaan Medan (I/D/1), (II/B/2), Binjai Deli Serdang (I/E/1), (I/A/1), Karo (Mebidangro) (I/A/1)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR)

Bab 2 - 12

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN (Mebidangr o) (I/C/3) PKW (I/C/1) - Balige (II/C/1) - Rantau Prapat (I/C/1) - Kisaran (II/C/1) (I/D/1), (II/C/1) - Padang Sidempuan (II/C/1) - Sibolga /C/1) 3. Sumatera Barat - Padang (I/C/1) - Pariaman (II/C/1) - Sawahlunto (II/C/1) - Muarasiber ut (II/C/2) - Bukittinggi - (I/C/1) - Solok (II/C/2) - Teluk (I/1) - Minangkabau (I/3) - Kawasan Padang Pariaman dan Sekitarnya (I/D/2), (II/G/2), (II/A/2), (II/E/2), (II/F/2) - Kawasan AgamBukit Tinggi (PLTA Kuto Panjang) (III/B/2), (I/E/2), (II/A/2) - Kawasan Mentawai dan - Kawasan Stasiun Pengamat Dirgantara Kototabang (I/D/2) - Kawasan Hutan Lindung Bukit Batabuh (I/B/1) - Kawasan Lingkungan Hidup Taman Nasional Kerinci Seblat (I/B/1) - Kawasan Perbatasan Negara yang berhadapan dengan laut lepas (I/E/2) - SM Pagai Selatan (II/B/2) - CA Rimbo Panti Reg. 75 (II/B/3) - CA Lembah Anai (I/B/3) - CA Batang Pangean I (II/B/3) - CA Batang Pangean II Reg. 49 (III/B/3) - CA Arau Hilir (II/B/3) - CA Melampah Alahan Panjang (I/B/3) (I Gu nung Sitoli PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Pola Ruang Darat (II/F/2) - Kawasan Danau Toba dan Kawasan Sekitarnya (I/B/1) Pematang Siantar - Kawasan Perbatasan Negara dan Sekitarnya yang berhadapan dengan (II/B/2), (I/A/1), laut lepas (I/E/2) (III/D/2), (II/E/2) Kawasan Rantau Prapat Kisaran (I/B/2), (I/H/1), (II/A/2), (II/F/2), (II/D/2) Kawasan Tapanuli dan Sekitarnya (II/B/2), (II/C/2), (III/G/2), (II/A/2), (II/D/2), (II/E/2) Kawasan Nias dan Sekitarnya (I/E/2), (IV/B/2), (II/F/2) Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung Nasional (II/A/3) CA Dolok Sipirok (I/A/3) CA Lubuk Raya (II/B/3) CA Sei Ledong (II/B/3) TN Gunung Leuser (I/A/4) TN Batang Gadis (II/A/4) THR Bukit Barisan (I/B/5) Taman Buru Pulau Pini (I/F)

No

Pulau/ Provinsi

-

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 13

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN PKW PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Darat Sekitarnya (IV/A/2), (II/F/2) - Kawasan Solok dan Sekitarnya (Danau Kembar Diatas/ DibawahPIP Danau Singkarak-Lubuk Alung-Ketaping) (III/C/2), (II/A/2), (III/B/2), (II/E/2), (III/D/2) Pola Ruang Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung Nasional - CA Gunung Sago (II/B/3) - CA Maninjau Utara Dan Selatan (II/B/3) - CA Gunung Singgalang Tandikat (I/B/3) - CA Gunung Merapi (I/B/3) - CA Lembah Anai (I/B/3) - CA Batang Pangean I (II/B/3) - CA Batang Pangean II Reg. 49 (III/B/3) - CA Arau Hilir (II/B/3) - CA Melampah Alahan Panjang (I/B/3) - CA Gunung Sago (II/B/3) - CA Maninjau Utara Dan Selatan (II/B/3) - CA Gunung Singgalang Tandikat (I/B/3) - CA Gunung Merapi (I/B/3) - CA Air Putih (III/B/3) - CA Barisan I (II/B/3) - CA Air Terusan (II/B/3) - TN Siberut (II/A/4) - TN Kerinci Seblat (I/A/4) - THR Dr. M. Hatta (II/B/5) - TWA Laut Kepulauan Pieh (II/B/6)

No

Pulau/ Provinsi

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 14

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN - Pekanbaru (I/C/1) - Dumai (I/C/1) PKW (II/B) - Taluk Kuantan (II/C/1) - Bengkalis (II/B) - Bagan Siapi-api (II/B) - Tembilahan (I/C/1) - Rengat (II/C/1) - Pangkalan Kerinci (II/C/1) - Pasir Pangarayan (I/C/1) - Siak (II/C/1) 5. Kep. Riau - Batam (I/C/3) - Tanjung Pinang (I/C/1) - Batam (I/A/1) - Ranai - Batam (I/1) Karimun(III/3 - Ranai (I/5) - Kawasan Zona - Kawasan Perbatasan Laut RI Batam -Tanjung dengan negara Malaysia/ Pinang dan Vietnam/Singapura (Provinsi Sekitarnya Riau dan Kepulauan Riau) Sri Indrapura PKSN (I/A/1) - Bangkinang - Dumai Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Pola Ruang Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung Nasional - SM Kerumutan (II/B/2) - SM Danau Pulau Besar/Danau Pulau Bawah (I/B/2) - SM Bukit Rimbang-Bukit Baling (III/B/2) - SM Giam Siak Kecil (II/B/2) - SM Balai Raja (II/B/2) - SM Tasik Besar/Tasik Metas (II/B/2) - SM Tasik Serkap/Tasik Sarang Burung (II/B/2) - SM Pusat Pelatihan Gajah (II/B/2) - SM Tasik Tanjung Padang (II/B/2) - SM Tasik Belat (II/B/2) - SM Bukit Batu (II/B/2) - CA Bukit Bungkuk (I/B/3) - TN Teso Nilo (I/A/4) - TN Bukit Tiga Puluh (I/A/4) - THR Sultan Syarif Hasyim (Minas) (II/B/5) - TWA Sungai Dumai (I/A/6) - TN Laut Anambas (II/B/4) - TWA Muka Kuning (Batam) (I/B/6)

No 4.

Pulau/ Provinsi Riau

Darat - Kawasan - Kawasan Hutan Lindung - Dumai) (I/2) - Hang Nadim Pekanbaru dan Mahato (I/B/1) - Perawang (I/1) Sekitarnya - Kawasan Perbatasan Laut RI (I/3) - Sultan Syarif (II/D/2), (I/B/2), dengan negara Malaysia/ - Sungai Kasim II (I/4) (II/A/2), (I/C/2) Vietnam/Singapura (Provinsi Pakning - Pinang Kampai - Kawasan DuriRiau dan Kepulauan Riau) (III/3) (I/5) Dumai dan (I/D/2) Sekitarnya (I/D/2) - Kawasan Taman Nasional - Kuala Enok (I/B/2), (II/F/2) Bukit Tigapuluh (I/B/1) (III/3) - Kawasan Rengat- Tanjung Kuala Enok-Taluk Kedabu Kuantan(III/3) Pangkalan Kerinci - Buatan (III/3) (I/B/2), (III/A/2), (II/D/2), (III/H/2) - Pulau Kijang - Kawasan Ujung (III/3) Batu-Bagan Batu - Tembilahan (I/D/2), (II/B/2) (I/3)

- Tanjung Balai - Kijang (IV/5)

- Terempa (I/A/2) ) PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 15

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN PKW (II/B) - Daik Lingga (II/B) - Dabo Pulau Singkep (II/B) - Tanjung Balai Karimun (I/C/1) 6. Jambi - Jambi (I/C/1 - Kuala ) Tungkal (II/B) - Sarolangun (II/B) - Muarabung o (I/C/1) - Muara Bulian (II/C/1) - Kuala Tungkal (I/3) Sultan - Kawasan Muara Bulian Timur Thaha (I/5) Jambi dan Sekitarnya (I/B/2), (III/A/2), (II/C/2), (II/D/2), (IV/F/2), (III/E/2) - Kawasan Muara Bungo dan Sekitarnya (I/B/2), (III/A/2), (II/H/2) - CA Kelompok Hutan Bakau Pantai Timur (I/A/3) - CA Cempaka (II/B/3) - CA Sungai Batara (III/B/3) - TN Bukit Tiga Puluh (I/A/4) - TN Bukit Dua Belas (I/A/4) - TN Berbak (I/A/4) - TN Kerinci Seblat (I/A/4) - THR Thaha Saifuddin (II/B/5) - TWA Sungai Bengkal (II/B/6) Muara - Kawasan Lingkungan Hidup - SM Gumai Pasemah dan Taman Nasional Kerinci (II/B/2) - Kawasan Lingkungan Hidup Taman Nasional Kerinci Seblat (I/B/1) - Kawasan Taman Nasional Berbak (I/B/1) - Kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (I/B/1) - Kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (I/B/1) PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan - Tanjung Pinang (III/3) - Pulau Sambu (III/3) - Dabo Singkep (III/3) - Ranai (I/3) - Moro (III/3) Sulit Bandara Kawasan Andalan Pola Ruang Darat (II/G/2), (I/E/2), (I/D/2) (I/D/2), (II/F/2) - Kawasan Batam, Bintan, dan - Kawasan Natuna Karimun (I/A/2) dan Sekitarnya (I/C/1), (II/G/2) Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung Nasional

No

Pulau/ Provinsi

7.

Sumatera Selatan

- Palembang ( - Muara I/C/1) Enim

-

- Tanjung Api- Api (I/1) an

Sult - Kawasan Enim

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 16

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN PKW (I/C/1) - Kayuagung (II/B) - Baturaja (II/B) - Prabumulih (II/C/1) - Lubuk Linggau /C/1) - Sekayu (II/B) - Lahat (II/B) 8. Bengkulu - Bengkulu (I/C/1) - Manna (I/C/1) - MukoMuko (II/C/2) - Curup (II/C/2) - Pulau (III/3) Baai - Kawasan Lingkungan Hidup Fatma - Kawasan Bengkulu dan Taman Nasional Kerinci wati (III/5) Sekitarnya Seblat (I/B/1) (II/A/2), (III/D/2), - Kawasan Perbatasan Negara (II/B/2), (II/F/2), yang berhadapan dengan (III/E/2) laut lepas (I/E/2) - Kawasan Manna dan Sekitarnya (III/A/2), (II/B/2), (II/F/2), (II/D/2), (IV/E/2) - CA Danau Dusun Besar Reg. 61 (III/B/3) - CA Air Ketebat Danau Tes Reg. 57 (II/B/3) - CA Teluk Klowe Reg. 96 (III/B/3) - TN Kerinci Seblat (I/A/4) - TN Bukit Barisan Selatan (I/A/4) - THR Raja Lelo (II/B/5) - TWA Bukit Kaba (II/B/6) - TWA Pantai Panjang Pulau Baai (I/B/6) - TWA Laut Enggano (II/B/6) - Taman Buru Semidang (I PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan - Palembang (I/1) Bandara Kawasan Andalan Darat Sekitarnya MahmudBadaru (III/A/2), (I/C/2), ddin II (I/4) (II/B/2) - Kawasan Lubuk Linggau dan Sekitarnya (IV/A/2), (II/B/2), (IV/D/2) - Kawasan Palembang dan Sekitarnya (I/A/2), (I/D/2), (I/C/1), (II/H/2), (III/F/2) Pola Ruang Kawasan Strategis Nasional Seblat (I/B/1) Kawasan Lindung Nasional - SM Gunung Raya (I/B/2) - SM Isau-Isau Pasemah (II/B/2) - SM Bentayan (I/B/2) - SM Dangku (II/B/2) - SM Padang Sugihan (II/B/2) - TN Kerinci Seblat (I/A/4) - TN Sembilang (II/A/4)

No

Pulau/ Provinsi

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 17

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN PKW PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Darat Pola Ruang Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung Nasional Bukit Kabu (II/F) - Taman Buru Gunung Nanuua (II/F) - CA G. Lalang, G. Menumbing, G. Maras, G. Mangkol, G. Permisan, Jening Mendayung (I/B/3) - TWA Laut Perairan Belitung (II/B/6)

No

Pulau/ Provinsi

9.

Bangka Belitung

-

- Pangkal Pinang (I/C/1) - Muntok (II/B) - Tanjungpan dan (I/B) - Manggar (II/B)

-

- Tanjung Pandan (I/3)

AS. - Kawasan Bangka (IV/A/2), (IV/B/2), Hanandjoeddin (II/D/2), (I/E/2), (I/5) (II/F/2) - Depati Amir - Kawasan Belitung (I/5) (IV/A/2), (IV/B/2), (II/D/2), (I/E/2) - H.

-

10.

Lampung

- Bandar Lampung (I/ C/1)

- M e t r o (II/C/1) - Kalianda (II/B) - Liwa (II/C/2) - Menggala (II/B) - Kotabumi (I/C/1) - Kota Agung (II/B)

-

- Panjang (I/1) -

Selat Sunda - CA Laut Pulau Anak Radin - Kawasan Bandar - Kawasan Lampung-Metro (III/A/2) Krakatau (I/A/3) Inten II (I/5) (I/B/2) - Kawasan Perbatasan Negara - TN Bukit Barisan Selatan (II/E/2), (II/D/2), yang berhadapan dengan (I/A/4) (IV/A/2), (IV/F/2) laut lepas (I/E/2) - TN Way Kambas (I/A/4) - Kawasan Mesuji - THR Wan Abdul dan Sekitarnya Rachman (I/B/5) (II/A/2), (IV/B/2), - TWA Laut Lampung (IV/D/2) Barat (I/B/6) - Kawasan Kotabumi dan Sekitarnya (IV/A/2), (II/B/2), (II/F/2) - Kawasan LiwaKrui (IV/A/2), (III/B/2), (III/G/2)

II. P. JAWA-BALI PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 18

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN - Kawasan Perkotaan Jabodetabe k (I/C/3) PKW PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Pola Ruang Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung Nasional - TN Laut Kepulauan Seribu (I/A/4)

No 1.

Pulau/ Provinsi DKI Jakarta

2.

Banten

- Serang (I/C/1) - Cilegon (I/C/1)

- Pandeglang (II/B) - Rangkas Bitung (II/B)

-

3.

Jawa Barat - Kawasan Perkotaan Bandung Raya (I/C/3) - Cirebon(I/C/ 1)

- Sukabumi (I/C/1) - Cikampek Cikopo (I/C/1) - Pelabuhanr atu (II/C/2) - Indramayu (II/C/1) - Kadipaten (II/C/2)

-

Darat - Kawasan - Kawasan Instalasi - Tanjungpriok Perkotaan Jakarta Lingkungan dan Cuaca (I/1) (I/D/2), (I/E/2), (I/D/2) (II/F/2) - Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur termasuk Kepulauan Seribu (I/A/1) - Kawasan - Kawasan Selat Sunda - Bojonegara - Soekarno-Hatta Bojonegara(III/A/2) (I/1) (I/1) Merak-Cilegon - Kawasan Perkotaan - Merak (I/4) (I/D/2), (I/E/2), Jabodetabek-Punjur (II/A/2), (II/F/2), termasuk Kepulauan Seribu (I/C/2) (I/A/1) - Kawasan - Kawasan Taman Nasional Perbatasan Ujung Kulon (I/B/1) Negara yang berhadapan dengan laut lepas (I/E/2) - Arjuna (II/1) - Majalengka (I/3) - Kawasan Bogor- - Kawasan Perkotaan Puncak-Cianjur Jabodetabek-Punjur - Husein Sastra (Bopunjur dan termasuk Kepulauan Seribu Negara (I/6) Sekitarnya) (I/A/1) - Cakrabhuwana (II/A/2), (I/E/2), - Kawasan Perkotaan (IV/5) (II/D/2), (II/F/2) Cekungan Bandung (I/A/1) - Kawasan - Kawasan Fasilitas Uji Sukabumi dan Terbang Roket Pamengpeuk Sekitarnya (I/D/1) (II/F/2), (III/A/2), - Kawasan Stasiun Pengamat (I/E/2), (III/B/2) Dirgantara Pamengpeuk - Kawasan (I/D/2) Purwakarta, - Kawasan Stasiun Pengamat

- CA Rawa Danau (II/B/3) - CA Gunung Tukung Gede (I/B/3) - TN Halimun Salak (I/A/4) - TN Ujung Kulon (I/A/4) - TWA Pulau Sangiang (I/A/6)

- SM Cikepuh (II/B/2) - SM Gunung Sawal (II/B/2) - CA Gunung Tangkuban Perahu (I/A/3) - CA Leuweung Sancang (II/B/3) - CA Gunung Tilu (II/B/3) - CA Gunung Papandayan (I/B/3) - CA Gunung Burangrang (I/B/3) - CA Kawah Kamojang

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 19

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN a - (I/C/1) - Pangandara n (II/C/2) PKW - Tasikmalay PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Darat Subang, Karawang (Purwasuka) (I/A/1), (I/D/2), (II/E/2), (II/F/2) Kawasan Cekungan Bandung (I/D/1), (II/A/2), (I/E/2), (I/B/2) Kawasan CirebonIndramayuMajalengkaKuningan (Ciayumaja Kuning) dan Sekitarnya (II/A/2), (II/D/2), (I/F/2), (I/C/2) Kawasan Priangan TimurPangandaran (II/A/2), (IV/D/2), (II/B/2), (II/E/2), (II/F/2) Kawasan Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Klaten (SubosukoWonosraten) Pola Ruang Kawasan Strategis Nasional Dirgantara Tanjung Sari (I/D/2) Kawasan Stasiun Telecomand (I/D/2) Kawasan Stasiun Bumi Penerima Satelit Mikro (I/D/2) Kawasan Pangandaran Kalipuncang Segara Anakan Nusakambangan (Pacangsanak) (I/B/1) Kawasan Perbatasan Negara yang berhadapan dengan laut lepas (I/E/2) Kawasan Lindung Nasional (II/B/3) CA Gunung Simpang (II/B/3) CA Laut Leuweung Sancang (II/B/3) TN Gunung Gede Pangrango (I/A/4) TN Halimun Salak (I/A/4) TN Gunung Ciremai (I/A/4) TWA Gunung Tampomas (I/B/6) TWA Laut Cijulang (I/A/6) Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi (II/F)

No

Pulau/ Provinsi

-

-

-

-

-

4.

Jawa Tengah

- Surakarta (I/C/1) - Kawasan Perkotaan SemarangKendalDemak-

- Boyolali (II/B) - Klaten (II/C/1) - Salatiga (II/C/1) - Tegal

-

- Tanjung Emas (I/1) - Tanjung Intan (I/1)

- Adi (I/3) - Ahmad (I/3)

Sumarno Yani

- Kawasan Pangandaran Kalipuncang Segara Anakan Nusakambangan (Pacangsanak) (I/B/1) - Kawasan Perkotaan Kendal Demak Ungaran Salatiga Semarang - Purwodadi (Kedung Sepur) (I/A/1)

- CA Gunung Celering (I/B/3) - CA Geologi Karangsembung (II/B/3) - TN Gunung Merapi (I/A/4) - TN Gunung Merbabu (I/A/4)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 20

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN UngaranPurwodadi (Kedungsep ur) (I/C/3) - Cilacap (I/C/1) PKW (II/C/1) - Pekalongan (I/C/1) - Kudus (I/C/1) - Cepu (II/C/1) - Magelang (I/C/1) - Wonosobo (II/C/1) - Kebumen (II/C/1) - Purwokerto (II/C/1) PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Darat (I/D/2), (I/E/2), (II/A/2) Kawasan Kedung Sepur (Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang, Purwodadi) (II/A/2), (I/D/1), (I/E/2), (I/F/2) Kawasan Bregas (II/A/2), (II/H/2), (II/D/1), (I/F/2) Kawasan Juwana, Jepara, Kudus, Pati, Rembang, Blora (Wanarakuti) (II/A/2), (I/D/1), (II/C/2), (I/F/2) Kawasan Jawa Tengah Selatan (Purwokerto, Kebumen, Cilacap dan Sekitarnya) (II/A/2), (III/E/2), (I/C/2), (I/D/1), (II/F/2) Kawasan Borobudur dan Sekitarnya (I/E/2) Kawasan Pola Ruang Nasional - Kawasan Borobudur dsk - TN Laut Karimun Jawa (I/B/2) (I/B/4) - Kawasan Candi Prambanan - TWA Laut Daerah Pantai (I/B/2) Ujungnegoro Roban - Kawasan Taman Nasional (I/B/6) Gunung Merapi (I/B/1) - Kawasan Perbatasan Negara yang berhadapan dengan laut lepas (I/E/2) Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung

No

Pulau/ Provinsi

-

-

5.

D.I

- Yogyakarta ( - Bantul

-

-

- Adisutjipto (I/3) -

- Kawasan Taman Nasional - TN

Gunung

Merapi

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 21

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN I/C/3) PKW (I/D/1), (II/C/1) - Sleman (II/C/1) 6. Jawa Timur - Kawasan Perkotaan tosusila) (I/C/3) - Malang (I/C/1) - Probolingg o (II/C/1) (I/C/1) - Kediri (I/C/1) - Madiun (II/C/1) - Banyuwang i (I/C/1) - Jember (II/C/2) - Blitar (II/C/2) - Pamekasan (II/C/2) - Bojonegoro (II/C/2) - Pacitan (II/C/2) - Tanjung Perak (I/1) - Tanjung Bumi (I/1) - Gresik (III/3) - Juanda (I/1) - Abdulrachman Saleh (IV/E/5) PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Darat Yogyakarta dan Sekitarnya (I/E/1), (II/A/2), (II/D/1), (I/F/2) Pola Ruang Kawasan Strategis Nasional Gunung Merapi (I/B/1) Kawasan Lindung Nasional (I/A/4)

No

Pulau/ Provinsi Yogyakart a

(Gerbangker - Tuban

- Kawasan Gresik, - Kawasan Perkotaan Gresik Bangkalan, Bangkalan Mojokerto Mojokerto, Surabaya Sidoarjo Surabaya, Lamongan Sidoarjo, (Gerbangkertosusila) (I/A/1) Lamongan - Kawasan Stasiun Pengamat (Gerbangkertosusi Dirgantara Watukosek la) (II/A/2), (I/D/2) (II/F/2), (I/D/1), - Kawasan Perbatasan Negara (II/E/2) yang berhadapan dengan - Kawasan Malang laut lepas (I/E/2) dan Sekitarnya (II/A/2), (III/F/2), (II/D/1), (II/B/2), (I/E/2) - Kawasan ProbolinggoPasuruanLumajang (III/A/2), (I/D/2), (II/C/2), (III/B/2), (IV/E/2), (II/F/2) - Kawasan TubanBojonegoro (III/E/2), (I/D/2), (III/B/2), (III/A/2), (II/F/2), (II/C/2) - Kawasan Kediri-

- SM Dataran Tinggi Yang (I/B/2) - SM Pulau Bawean (I/B/2) - CA Pulau Nusa Barong (II/B/3) - CA Kawah Ijen Merapi Ungup-Ungup (II/B/3) - TN Alas Purwo (I/A/4) - TN Baluran (II/A/4) - TN Bromo TenggerSemeru (I/A/4) - TN Meru Betiri (I/A/4) - THR R. Suryo (I/B/5)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 22

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN PKW PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Pola Ruang Darat Tulung AgungBlitar (III/A/2), (II/B/2), (I/D/2), (III/F/2), (III/E/2) Kawasan SitubondoBondowosoJember (I/B/1), (II/A/2), (II /D/1), (III /E/2), (II/G/2) Kawasan Madiun dan Sekitarnya (III/A/2), (II/D/2), (III/F/2), (III/B/2), (III/E/2) Kawasan Banyuwangi dan Sekitarnya (II/F/2), (III/A/2) Kawasan Madura dan Kepulauan (III/A/2), (III/B/2), (II/D/2), (II/E/2), (I/F/2) Kawasan - Kawasan Perkotaan Singaraja dan Denpasar Badung Sekitarnya (Bali Gianyar - Tabanan Utara) (I/E/2), (Sarbagita) (I/A/1) (I/A/2), (II/F/2) Kawasan Denpasar-UbudKintamani (Bali Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung Nasional

No

Pulau/ Provinsi

-

-

-

-

7.

Bali

- Kawasan Perkotaan DenpasarBangliGianyarTabanan (Sarbagita)

- Singaraja (I/C/1) - Semarapur a (II/B) - Negara (II/B)

-

- Benoa (I/2)

- Ngurah Rai (I/1) -

-

- CA Batukahu I/II/III (I/B/3) - TN Bali Barat (I/A/4) - THR Ngurah Rai (I/B/5) - TWA Sangeh (I/B/6) - TWA Danau Buyan dan Danau Tamblingan (I/B/6)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 23

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN (I/C/1) PKW PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Darat Selatan) (I/E/2), (II/A/2), (I/D/4), (II/F/2) Pola Ruang Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung Nasional - TWA Laut Buleleng (I/A/6)

No

Pulau/ Provinsi

III. P.KALIMANTAN 1. Kalimanta n Barat - Pontianak (I/C/1) - Mempawa h (II/B) - Singkawang (I/C/1) - Sambas (II/C/1) - Ketapang (II/B) - Putussibau (II/C/1) - Entikong (I/C/1) - Sanggau (I/C/1) - Sintang (II/C/1) - Paloh - Pontianak Aruk (I/A/2) - Jagoiba bang (I/A/2) - Nangab adau (I/A/2) - Entikon g (I/A/1) - Jasa (II/A/2) (I/1) - Ketapang (II/3) - Supadio (I/3) - Kawasan Pontianak dan Paloh (I/5) Sekitarnya Pangsuma (I/5) (II/A/2), (I/D/2), Susilo (I/5) (I/F/2), (II/E/2) Rahadi Usman - Kawasan (I/5) Singkawang dan Sekitarnya (III/A/2), (II/D/2), (I/B/2), (II/F/2) - Kawasan Ketapang dan Sekitarnya (II/A/2), (III/D/2), (I/B/2), (II/F/2), (II/H/2) - Kawasan Kapuas Hulu dan Sekitarnya (III/A/2), (I/H/2), (II/B/2) - Kawasan Sanggau (III/A/2), (II/H/2), (I/B/2), (II/F/2) - Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Khatulistiwa (I/A/2) - Kawasan Stasiun Pengamat Dirgantara Pontianak (I/D/2) - Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun (I/B/1) - Kawasan Perbatasan Darat RI dan Jantung Kalimantan (Heart of Borneo)(I/E/2) - Suaka Alam Laut Sambas (I/B/1) - CA Mandor (II/B/3) - CA Gunung Raya Pasi (I/B/3) - CA Muara Kendawangan (II/B/3) - CA Niyut-Penrissen (I/B/3) - CA Laut Kepulauan Karimata (I/B/3) - TN Betung Kerihun (I/A/4) - TN Danau Sentarum (I/A/4) - TN Gunung Palung (II/A/4) - TN Bukit Baka Bukit Raya (I/A/4) - TWA Belimbing (II/B/6) - TWA Asuansang (II/B/6) - TWA Dungan (II/B/6) - TWA Gunung Melintang (I/B/6) - TWA Bukit Kelam Komplek (II/B/6) - TWA Laut Bengkayang (II/B/6)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 24

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN a (I/C/1) PKW Kapuas (II/C/1) - Pangkalan Bun (I/C/1) - Buntok (II/C/1) - Muaratewe h (II/C/1) - Sampit (I/C/1) PKSN - Palangkaray - Kuala Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan - Kumai (I/3) Bandara - Cilik Riwut (I/5) - Iskandar (I/5) Kawasan Andalan Darat Pola Ruang Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung Nasional - SM Lamandau (I/B/2) - CA Bukit Sapat Hawung (II/B/3) - CA Bukit Tangkiling (II/B/3) - CA Pararawen I/II (I/B/3) - TN Bukit Baka Bukit Raya (I/A/4) - TN Tanjung Puting (I/A/4) - TN Sebangau (I/A/4) - TWA Tanjung Keluang/Teluk Keluang (II/B/6)

No 2.

Pulau/ Provinsi Kalimanta n Tengah

- Kawasan Sampit - - Kawasan Perbatasan Darat RI dan Jantung Kalimantan Pangkalan Bun (Heart of Borneo)(I/E/2) (III/A/2), (II/H/2), - Kawasan Pengembangan (I/B/2), (III/F/2), Ekonomi Terpadu Daerah (II/D/2), (II/E/2) Aliran - Kawasan Buntok Sungai Kahayan Kapuas dan Barito (I/A/2) (III/A/2), (II/B/2), - Kawasan Taman Nasional (III/H/2), (III/E/2) Tanjung Puting (I/B/1) - Kawasan Muarateweh (III/A/2), (II/B/2), (III/C/2), (II/H/2) - Kawasan Kapuas (III/A/2), (II/B/2), (I/H/2), (III/F/2) Kuala

3.

Kalimanta n Selatan

- Banjarmasin - Amuntai (II/B) (I/C/1) - Martapura (II/B) - Marabahan (II/B) - Kotabaru (I/C/1)

-

- Banjarmasin (I/1) - Batulicin (II/3)

- Syamsuddin Noor (I/3) - Stagen (III/5)

- Kawasan Kandangan Sekitarnya (III/A/2), (II/B/2), (III/E/2) - Kawasan Banjarmasin Raya dan (II/B/2), (I/F/2) - Kawasan Batulicin Sekitarnya (I/D/2), (II/E/2), (III/A/2), dan

- Kawasan

Pengembangan - SM Pleihari Martapura (I/B/2) Ekonomi Terpadu Batulicin - SM Kuala Lupak (II/B/2) (I/A/2) - CA Teluk Kelumpang, Selat Laut, Selat Sebuku (I/B/3) - CA Teluk Pamukan (II/B/3) - CA Sungai Lulan Dan Sungai Bulan (I/B/3) - CA Teluk Pamukan (I/B/3) - - THR Sultan Adam (II/B/5)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 25

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN PKW PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Darat (III/B/2), (II/H/2), (III/A/2), (II/D/2), (II/E/2), (I/F/2) - Kawasan Perkotaan Balikpapan Tenggarong Samarinda Bontang (I/C/1) - Tarakan (I/C/1) - Tanjung - Kawasan Tanjung - Kawasan Perbatasan Darat Redeb dan RI dan Jantung Kalimantan Redeb n (I/1) - Samarinda Baru Sekitarnya (Heart of Borneo)(I/E/2) (I/C/1) (I/A/1) - Tarakan (I/1) (III/4) (II/D/2), (II/H/2), - Kawasan Pengembangan Sangata - Simang - Nunukan - Juwata (IV/6) (I/C/2), (I/E/2), Ekonomi Terpadu (I/B) garis (I/3) - Kalimarau(II/F/2) Samarinda, Sanga-Sanga, Nunukan (I/A/2) - Samarinda(I/ Berau (I/5) - Kawasan Muara Jawa, dan Balikpapan Sangkuriang, (I/A/2) (I/B) - Long 3) - Nunukan (I/5) Sangata, dan - Kawasan Perbatasan Laut RI Tanjung Midang - Tanjung - Bontang (I/5) Muara Wahau dengan negara Malaysia dan Selor - (I/A/2) Sangata (I/3) (Sasamawa) Philipina (I/E/2) (II/C/1) - Long - Tanjung (I/D/2), (II/F/2), Malinau Pahang Redep (I/3) (II/B/2), (II/H/2), (II/C/1) ai - Pasir/Tanah (I/C/2), (II/G/2), (III/E/2) - Tanlumbis - (II/A/2) Grogot (II/3) - Kawasan Tarakan, (II/B) - Long - Tanjung Selor Tanjung Salas, Tanah Nawan (II/3) Nunukan, Pulau Grogot (II/A/2) - Tanjung Bunyu, dan (II/C/1) Santan (II/3) Malinau Sendawar (Tatapanbuma) dsk (II/F/2), (II/C/2) (III/E/2), (III/B/2), (II/H/2), (I/C/2), (I/D/2) - Kawasan Bontang- Nunuka - Balikpapan - Sepinggan (I/1) Pola Ruang Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung Nasional - TWA Pleihari Tanah Laut (II/B/6) - TWA Laut Pulau Laut Barat Selatan dan Pulau Sembilan (II/B/6) - Suaka Alam Laut Pulau Sebatik (I/B/1) - CA Muara Kaman Sedulang (II/B/3) - CA Padang Luwai (II/B/3) - CA Teluk Apar (I/B/3) - CA Teluk Adang (I/B/3) - TN Kayan Mentarang (I/A/4) - TN Kutai (I/A/4) - THR Bukit Suharto (I/B/6) - TWA Laut Berau (II/B/6)

No

Pulau/ Provinsi

4.

Kalimanta n Timur

-

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 26

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN PKW PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Darat Samarinda Tenggarong, Balikpapan Penajam dsk (Bonsamtebajam) (I/D/2), (II/B/2), (I/C/2), (II/H/2), (II/F/2), (III/E/2) Pola Ruang Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung Nasional

No

Pulau/ Provinsi

IV. P.SULAWESI 1. Gorontalo - Gorontalo (I - Isimu /C/1) (II/C/2) - Kuandang (II/C/2) - Tilamuta (II/C/2) 2. Sulawesi Utara - Kawasan Perkotaan Manado Bitung (I/C/ 1) - Tomohon (I/C/1) - - Tondano (II/C/1) - Kotamobag u (I/C/1) - Melong - Bitung (I/2) uane (I /A/2) - Tahuna (I/A/2) - Gorontalo (I/3) - Kawasan Gorontalo (I/A/2), (II/F/2), (I/B/2), (III/C/2) - Kawasan Marisa (III/A/2), (II/B/2), (I/F/2) - Sam Ratulangi - Kawasan Manado - Kawasan Perbatasan Laut RI dan Sekitarnya dengan negara Malaysia dan (I/1) (I/G/2), (I/E/2), Philipina (I/E/2) - Melonguane (II/D/2), (II/C/2) - Kawasan Pengembangan (III/5) - Kawasan Ekonomi Terpadu Manado DumogaBitung (I/A/2) Kotamobagu dan - Kawasan Konservasi dan Sekitarnya Wisata Daerah Aliran Sungai (Bolaang Tondano (I/B/1) Mongondow) (II/A/2), (II/B/2), (I/F/2) - Djalaludin (I/3) - SM Nantu (II/B/2) - CA Panua (II/B/3) - CA Tanjung Panjang (II/B/3) - TN Bogani Nani Wartabone (I/A/4) - SM Gunung Manembo nembo (II/B/2) - SM Karakelang Utara Selatan (I/B/2) - Suaka Alam Laut Sidat (II/B/1) - Suaka Alam Laut Selat Lembeh-Bitung (I/B/1) - CA Gunung Ambang (I/B/3) - CA Dua Saudara (II/B/3) - CA Tangkoko Batuangus (II/B/3) - TN Bogani Nani Wartabone (I/A/4) - TN Laut Bunaken (I/A/4)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 27

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN PKW PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Darat Pola Ruang Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung Nasional - TWA Holiday Resort (I/B/6) - SM Tanjung Santigi (I/B/2) - SM Pati Pati (II/B/2) - SM Lombuyan I/II (II/B/2) - SM Bangkiriang (II/B/2) - SM Pinjan/Tanjung Matop (II/B/2) - CA Morowali (I/B/3) - CA Pangi Binangga (II/B/3) - CA Pamona (II/B/3) - CA Gunung Tinombala (I/B/3) - CA Gunung Sojol (II/B/3) - CA Gunung Dako (II/B/3) - CA Tanjung Api (II/B/3) - CA Faruhumpenai (II/B/3) - CA Kalaena (II/B/3) - TN Lore Lindu (I/A/4) - TN Laut Kepulauan Banggai (II/B/4) - THR Poboya Paneki (Palu) (III/B/5) - TWA Bancea (II/B/6) - TWA Laut Kepulauan Togean dan Pulau Batudaka (I/A/6)

No

Pulau/ Provinsi

3.

Sulawesi Tengah

- Palu (I/C/1)

- Poso (II/C/3) - Luwuk (II/C/1) - Buol (II/C/1) - Kolonedale (II/C/1) - Tolitoli (I/C/1) - Donggala (II/C/1)

-

- Pantoloan (I/1) - Donggala (I/3) - Toli-toli (II/3)

- Mutiara (I/3) - Bubung (III/5)

- Kawasan Poso dsk (IV/A/2) (III/F/2), (II/E/1), (II/B/2), (III/D/2) - Kawasan Toli-toli dan Sekitarnya (II/C/2), (II/B/2), (III/F/2), (III/A/2), (III/E/2) - Kawasan Kolonedale dan Sekitarnya (III/A/2), (II/F/2), (III/E/2), (II/B/2), (II/D/2), (III/C/2) - Kawasan Palu dan Sekitarnya (I/C/2), (I/F/2), (II/D/2), (I/A/2), (III/B/2), (II/E/2)

- Kawasan Perbatasan Laut RI dengan negara Malaysia dan Philipina (I/E/2) - Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Batui (I/A/2) - Kawasan Poso dan Sekitarnya (I/C/1) - Kawasan Kritis Lingkungan Balingara (I/B/1) - Kawasan Kritis Lingkungan Buol-Lambunu (I/B/1)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 28

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN PKW PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Darat Pola Ruang Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung Nasional - Taman Buru Landusa Tomata (II/F) - SM Komara (II/B/2) - TN Bantimurung Bulusaraung (II/A/4) - TN Laut Taka Bonerate (I/A/4) - THR Bontobahari (II/B/5) - TWA Danau Matano (II/B/6) - TWA Danau Mahalona (II/B/6) - TWA Danau Towuti (I/B/6) - TWA Malino (II/B/6) - TWA Cani Sirenrang (II/B/6) - TWA Lejja (II/B/6) - TWA Laut Kepulauan Kapoposang (I/B/6) - Taman Buru Komara (II/F) - Taman Buru Bangkala (II/F)

No

Pulau/ Provinsi

4.

Sulawesi Selatan

- Kawasan Perkotaan MakassarSunggumina sa-TakalarMaros a) (I/C/3)

- Pangkajene (II/C/1) - Jeneponto (I/C/1) - Palopo (I/C/1) e (II/C/1) - Bulukumba (II/C/1) - Barru (II/C/1) - Parepare (I/C/1)

-

- Makassar (I/1) - Parepare (II/3)

(Maminasat - Watampon

5.

Sulawesi Barat

-

- Mamuju (I/C/1) - Majene (I/C/2)

-

- BelangBelang (II/4)

- Kawasan Mamminasata (I/2) dan Sekitarnya (Makassar, Maros, Sungguminasa (Gowa, Takalar) (I/E/2), (I/D/2), (II/A/2), (I/D/2), (II/F/2), - Kawasan Palopo dan Sekitarnya (I/E/2), (II/B/2), (II/A/2), (I/F/2) - Kawasan BulukumbaWatampone (II/A/2), (II/B/2), (II/D/2), (IV/E/2), (I/F/2) - Kawasan ParePare dan Sekitarnya (II/D/2), (III/A/2), (II/F/2), (III/B/2) - Tampa Padang - Kawasan Mamuju (IV/5) dan Sekitarnya (I/B/2), (II/A/2), (II/H/2), (II/D/2), (II/F/2) - Hasanuddin

- Kawasan Perkotaan Makassar Maros Sungguminasa - Takalar (Mamminasata) (I/A/1) - Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Parepare (I/A/2) - Kawasan Toraja dan Sekitarnya (I/C/1) - Kawasan Stasiun Bumi Sumber Alam Parepare (I/D/2) - Kawasan Soroako dan Sekitarnya (I/D/2)

-

- SM Mampie Lampoko (II/B/2)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 29

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN PKW - Pasangkayu (II/C/2) 6. Sulawesi Tenggara - Kendari (I/C - Unaaha /1) (II/C/1) - Lasolo (II/C/1) - Bau-Bau (I/C/1) - Raha (II/C/1) - Kolaka (II/C/1) - Wolter - Kawasan Asesolo/Kendari Monginsidi (II/3) - (III/D/2) - (III/C/2) - (I/F/2) - (I/B/2) - (III/A/2) - (III/D/2) - (III/E/2) - Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Buton, Kolaka, dan Kendari (I/A/2) - Kawasan Taman Nasional Rawa Aopa - Watumohai dan Rawa Tinondo (I/B/1) - SM Buton Utara (II/B/2) - SM Tanjung Batikolo (II/B/2) - SM Tanjung Peropa (II/B/2) - SM Lambusango (III/B/2) - TN Rawa Aopa Watumohai (I/A/4) - TN Laut Kepulauan Wakatobi (I/A/4) - THR Murhum (II/B/5) - TWA Mangolo (II/B/6) - TWA Laut Telok Lasolo (II/B/6) - TWA Laut Kepulauan Padamarang (II/B/6) - TWA Laut Selat Tiworo (II/B/6) - TWA Laut Liwutongkidi (Buton) (II/B/6) - Taman Buru Padang Mata Osu (III/F) PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Darat Pola Ruang Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung Nasional

No

Pulau/ Provinsi

V. KEP.NUSA TENGGARA 1. Nusa Tenggara Barat - Mataram (I/C/1) - Praya (I/B) - Raba (II/B) - Sumbawa Besar (II/C/1) - Lembar (I/3) - Bima (I/3) - Labuhan Lombok (I/3) - Selaparang/ Praya (I/4) - Muhammad Salahuddin (IV/5) - Kawasan Lombok - Kawasan Pengembangan - SM Gunung Tambora Selatan (I/B/2) dan Sekitarnya Ekonomi Terpadu Bima - CA Toffo Kota Lambu (II/A/2), (I/G/2), (I/A/2) (II/A/3) (I/E/2), (II/D/1), - Kawasan Taman Nasional - CA Pulau Sangiang (II/C/2) Komodo (I/B/1) (I/A/3)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 30

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN PKW PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Darat Pola Ruang Nasional - CA Gunung Tambora - Kawasan Bima - Kawasan Gunung Rinjani Selatan (I/B/3) (III/A/2) (I/B/1) - CA Pulau Panjang (III/D/2), (II/E/2), - Kawasan Perbatasan Negara (II/B/3) (I/F/2) yang berhadapan dengan - CA Jereweh - Kawasan laut lepas (I/E/2) (Sekongkang) (II/B/3) Sumbawa dan - TN Gunung Rinjani (I/A/4) Sekitarnya - THR Nuraksa (I/A/5) (III/A/2), (II/E/2), - TWA Bangko Bangko (III/D/2), (III/C/2), (II/B/6) (I/F/2) - TWA Tanjung Tanpa (II/B/6) - TWA Danau Rawa Taliwang (II/B/6) - TWA Laut Gili Meno, Gili Ayer, Gili Trawangan (I/B/6) - TWA Laut Pulau Moyo (I/B/6) - TWA Laut Pulau Satonda (II/B/6) - TWA Laut Gili Sulat dan Gili Lawang (II/A/6) - TWA Laut Pulau Gili Banta (II/A/6) - Taman Buru Gunung Tambora Selatan (I/F) - Taman Buru Pulau Moyo (I/F) - SM Perhatu (III/B/2) - Kawasan Kupang - Kawasan Pengembangan dan Sekitarnya Ekonomi Terpadu Mbay - SM Kateri (III/B/2) Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung

No

Pulau/ Provinsi

2.

Nusa Tenggara

- Kupang (I/C/1)

- Soe (II/B) - Kefamenan

- Atambu - Tenau (I/1) a - Maumere

- Eltari (I/3) - Wai Oti (IV/5)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 31

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN PKW u (II/B) - Ende (I/C/1) - Maumere (I/C/1) - Waingapu (II/C/1) - Ruteng (II/C/1) - Labuan Bajo (I/C/1) PKSN (I/A/1) i (II/A/2) - Kefame nanu (I/A/2) Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan (I/3) (I/3) Bandara - Hasan Aroeboesman (I/5) - Mau Hau (I/5) - Haliwen (IV/5) Kawasan Andalan Darat Pola Ruang Nasional - SM Harlu (III/B/2) (IV/A/2), (II/D/2), (I/A/2) (I/E/2), (I/G/2), - Kawasan Perbatasan Darat - SM Ale Asisio (II/B/2) - Suaka Alam Laut Sawu (III/C/2) RI dengan negara Timor (I/B/1) Kawasan Leste (I/E/2) - CA Riung (II/B/3) Maumere-Ende - Kawasan Perbatasan Laut RI - CA Maubesi (RTK. 189) (III/H/2), (II/E/2) termasuk 5 pulau kecil (II/B/3) - CA Way Wuul/Mburak (III/D/2), (I/F/2), terluar (Pulau Alor, Batek, (II/B/3) (IV/A/2), (III/B/2) Dana, Ndana, dan Mangudu) - CA Watu Ata (II/B/3) Kawasan Komodo dengan negara Timor - CA Wolo Tadho (II/B/3) dan Sekitarnya Leste/Australia (I/E/2) - CA Tambora (I/A/3) (I/E/2), (IV/A/2), - CA Gunung Mutis (IV/B/2), (IV/D/2), (II/B/3) - TN Kelimutu (I/A/4) (III /F/2), - TN Laiwangi Kawasan Ruteng Wanggameti (II/A/4) Bajawa (IV/B/2), - TN Manupeu Tanah (II/F/2), (III/C/2), Daru (II/A/4) (II/E/2), (IV/A/2) - TN Komodo (I/A/4) Kawasan Sumba - TN Laut Komodo (I/A/4) - TN Laut Selat Pantar (IV/A/2), (II/E/2), (II/A/4) (III/B/2) - THR Prof. Ir. Herman Yohannes (I/A/5) - TWA Tuti Adagae (II/B/6) - TWA Kemang Beleng (II/B/6) - TWA Pulau Besar (II/B/6) - TWA Pulau Menipo Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung

No

Pulau/ Provinsi Timur

- Kalabah - Waingapu

-

-

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 32

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN PKW PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Darat Pola Ruang Kawasan Strategis Nasional VI. KEP.MALUKU 1. Maluku - Ambon (I/C/1) - Masohi (I/C/1) - Werinama (II/C/2) - Kairatu (II/C/1) - Tual (II/C/1) - Namlea (II/C/1) - Wahai (II/B) - Bula (II/B) PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 33 - Saumla - Ambon (I/2) ki (I/A/2) - Ilwaki (II/A/2) - Dobo (II/A/2) - Dobo (I/3) - Saumlaki (I/3) - Pattimura (I/5) - Olilit/Saumlaki Baru (IV/6) - Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Seram (I/A/2) - Kawasan Laut Banda (I/D/1) - Kawasan Perbatasan Laut RI dengan negara Timor Leste/ Australia (I/E/2) SM Pulau Baun (II/B/2) SM Pulau Kobror (I/B/2) SM Tanimbar (I/B/2) SM Laut Pulau Kassa (III/B/2) CA Pulau Nustaram (II/B/3) CA Pulau Nuswotar (II/B/3) CA Masbait (II/B/3) CA Daab (II/B/3) CA Pulau Larat (I/B/3) CA Bekau Huhun (II/B/3) CA Tafermaar (II/B/3) Kawasan Lindung Nasional (II/B/6) TWA Ruteng (I/B/6) TWA Egon Illimedo (II/B/6) TWA Laut Teluk Kupang (I/A/6) TWA Laut Gugus Pulau Teluk Maumere (I/A/6) TWA Laut Tujuh Belas Pulau Riung (III/B/6) Taman Buru Dataran Bena (II/F) Taman Buru Pulau Rusa (I/F) Taman Buru Pulau Ndana (II/F)

No

Pulau/ Provinsi

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN PKW PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Darat Pola Ruang Nasional - CA Gunung Sahuwai (II/B/3) - CA Masarete (II/B/3) - CA Tanjung Sial (II/B/3 - CA Laut Kepulauan Aru Tenggara (I/B/3) - CA Laut Banda (I/B/3) - TN Manusela (I/A/4) - TWA Laut Laut Banda (I/B/6) - TWA Laut Pulau Kasa (II/B/6) - TWA Laut Pulau Marsegu dan Sekitarnya (II/B/6) - TWA Laut Pulau Pombo (II/B/6) - Kawasan Perbatasan Laut RI - CA Tobalai (II/B/3) dengan negara Palau (I/E/2) - CA Pulau Seho (II/B/3) - CA Gunung Sibela (II/B/3) - CA Lifamatola (II/B/3) - CA Pulau Obi (I/B/3) - CA Taliabu (II/B/3) - TN Aketajawe Lolobata (I/A/4) - Kawasan Perbatasan Laut RI - Suaka Alam Laut dengan negara Palau (I/E/2) Kaimana (II/B/1) - Kawasan Konservasi - SM Tanjung Mubrani Keanekaragaman Hayati Sidei Wibain I II Raja Ampat (I/B/1) (I/B/2) Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung

No

Pulau/ Provinsi

2.

Maluku Utara

- Ternate (I/C/1)

- Tidore (I/C/1) - Tobelo (II/C/2) - Labuha (II/C/1) - Sanana (II/C/2)

- Daruba - Ternate (I/4) (I/A/2) - Labuha (I/3)

- Sultan Babullah (I/5)

VII. P.PAPUA 1. Papua Barat - Sorong (I/C/1) - Fak-Fak (I/C/1) - Manokwari (I/C/1) - Sorong (I/2) - Manokwari (I/3) - Waisai (IV/6) Osok (I/5) - Rendani (I/5) - Kaimana (I/3) - Domine Eduard

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 34

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN PKW - Ayamaru (II/C/1) PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Darat Pola Ruang Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung Nasional - SM Pulau Venu (II/B/2) - SM Laut Kepulauan Raja Ampat (I/B/2) - SM Laut Pulau Sabuda dan Pulau Tataruga (II/B/2) - SM Laut Kepulauan Panjang (II/B/2) - CA Pulau Waigeo Barat (I/B/3) - CA Pulau Batanta Barat (II/B/3) - CA Pegunungan Arfak (II/B/3) - CA Pulau Salawati Utara (II/B/3) - CA Biak Utara (I/A/3) - CA Tamrau Selatan (II/B/3) - CA Pegunungan Yapen Tengah (II/B/3) - CA Pulau Supriori (I/B/3) - CA Pegunungan Wondiboy (II/B/3) - CA Pulau Waigeo Timur (I/B/3) - CA Pulau Misool (II/B/3) - CA Pulau Kofiau (II/B/3) - CA Laut Pantai Sausapor (II/B/3) - CA Teluk Bintuni (I/B/3)

No

Pulau/ Provinsi

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 35

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN PKW PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Darat Pola Ruang Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung Nasional - CA Pegunungan Fak Fak (I/B/3) - CA Pegunungan Kumawa (II/B/3) - CA Tamrau Utara (II/B/3) - CA Tanjung Wiay (II/B/3) - CA Wagura Kote (II/B/3) - TN Laut Teluk Cendrawasih (I/A/4) - TWA Beriat (III/B/6) - TWA Klamono (III/B/6) - TWA Laut Distrik Abun, Sorong (II/B/6) - TWA Laut Kepulauan Padaido (II/B/6) - SM Pulau Dolok (II/B/2) - SM Jayawijaya (II/B/2) - SM Mamberamo Foja (II/B/2) - SM Danau Bian (II/B/2) - SM Anggromeos (II/B/2) - SM Komolon (II/B/2) - CA Cycloops (II/B/3) - CA Enarotali (II/B/3) - CA Bupul/Kumbe (II/B/3) - CA Pegunungan Wayland (II/B/3) - TN Lorentz (I/A/4) - TN Wasur (I/A/4)

No

Pulau/ Provinsi

2.

Papua

- Timika (I/C/1) - Jayapura (I/C/1)

- Biak (I/C/1) - Jayapur - Pomako (I/1) - Sentani (I/3) - Nabire (II/C/1) - Muting (II/C/2) - Bade (II/C/2) - Merauke (I/C/1) - Sarmi (II/C/2) - Arso (I/C/1) - Wamena a (I/A/1) - Tanah Merah (I/A/1) - Merauk e (I/A/1) - Biak (I/4) - Jayapura (I/4) - Merauke (I/4) - Mopah (I/3) - Frank (I/5) - Wamena (II/5) - Nabire (II/5) - Timika (I/5) Kaisepo

- Kawasan Perbatasan Laut RI dengan negara Timor Leste/ Australia (I/E/2) - Kawasan Perbatasan Laut RI dengan negara Palau (I/E/2) - Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Biak (I/A/2) - Kawasan Stasiun Bumi Satelit Cuaca dan Lingkungan (I/D/2) - Kawasan Stasiun Telemetry Tracking and Command Wahana Peluncur Satelit (I/D/2)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 36

LAPORAN AKHIR 2009Struktur Ruang Sistem Perkotaan Nasional PKN PKW (II/C/1) PKSN Sistem Transportasi Nasional Pelabuhan Bandara Kawasan Andalan Darat Pola Ruang Nasional - Kawasan Timika (I/D/2) - TWA Teluk Youtefa - Kawasan Taman Nasional (II/B/6) Lorentz (I/B/1) - Kawasan Konservasi Keanekaragaman Hayati Teluk Bintuni (I/B/1) - Kawasan Perbatasan Darat RI dengan negara Papua Nugini (I/E/2) Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lindung

No

Pulau/ Provinsi

Keterangan: Sistem Perkotaan Nasional I IV: Tahapan Pengembangan A : Percepatan Pengembangan kota-kota utama kawasan Perbatasan A/1 : Pengembangan/Peningkatan fungsi A/2 : Pengembangan Baru A/3 : Revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi B : Mendorong Pengembangan Kota-Kota Sentra Produksi C : Revitalisasi dan Percepatan Pengembangan Kota-Kota Pusat Pertumbuhan Nasonal C/1 : Pengembangan/Peningkatan fungsi C/2 : Pengembangan Baru C/3 : Revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi D : Pengendalian Kota-kota Berbasis Mitigasi Bencana D/1 : Rehabilitasi kota akibat bencana alam D/2 : Pengendalian perkembangan kota-kota berbasis Mitigasi Bencana

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG KE-PU-AN (BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN SUMBER DAYA AIR) Bab 2 - 37

LAPORAN AKHIR 20092.1.2. Review Arahan Sektor (Bina Marga) Terkait Pengembangan Infrastruktur Jalan Terdapat beberapa regulasi sektor yang terkait dengan pengembangan infrastruktur jalan, diantaranya adalah UU No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan, PP No. 34 Tahun 2006 Tentang Jalan, PP No. 15 Tahun 2006 Tentang Jalan Tol, Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kepmenkimpraswil) No. 375/KPTS/M/2004 Tentang Penetapan Ruasruas Jalan Dalam Jaringan Jalan Primer Menurut Perannya Sebagai Jalan Arteri, Jalan Kolektor 1, Jalan Kolektor 2, dan Jalan Kolektor 3, Kepmenkimpraswil No. 376/KPTS/M/2004 Tentang Penetapan Ruas-ruas Jalan Menurut Statusnya Sebagai Jalan Nasional, Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 369/KPTS/M/2005 Tentang Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional,