Pemanfaatan Teknologi Sebagai Sarana Kegiatan Belajar Mengajar

24
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Sarana Kegiatan Belajar Mengajar Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama Tahun ajaran 2013/2014 Disusun Oleh : Ketua : Fashalli Giovi Bilhaq NISN : 9991161457 Anggota : Anisa Nurhasanah NISN : 9991000765 Dhimas Septian Nurfajar NISN : 9991000932 Nenden Nadia Srimanganti NISN : 9991001304 Zeliana Firdaus NISN : 9980502045 Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tanjungsari Jalan Raya Tanjungsari No. 349 Kab. Sumedang Telepon (022) 7911598

description

Contoh tugas Karya Tulis Ilmiah kelas IX semester II

Transcript of Pemanfaatan Teknologi Sebagai Sarana Kegiatan Belajar Mengajar

  • Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

    sebagai Sarana Kegiatan Belajar Mengajar

    Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional

    Sekolah Menengah Pertama

    Tahun ajaran 2013/2014

    Disusun Oleh :

    Ketua : Fashalli Giovi Bilhaq NISN : 9991161457

    Anggota : Anisa Nurhasanah NISN : 9991000765

    Dhimas Septian Nurfajar NISN : 9991000932

    Nenden Nadia Srimanganti NISN : 9991001304

    Zeliana Firdaus NISN : 9980502045

    Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tanjungsari

    Jalan Raya Tanjungsari No. 349 Kab. Sumedang

    Telepon (022) 7911598

  • i

    Lembar Pengesahan

    Tanjungsari, Februari 2014

    Pembimbing II,

    Hj. Rini Widiastuty, S. Pd.

    NIP. 19711124 200604 2 010

    Pembimbing I,

    Wawan Ridhwan, S. Pd.

    NIP. 19630420 199412 1 001

    Mengetahui,

    Kepala Sekolah,

    Saepudin, S. Pd.

    NIP. 19541001 197512 1 003

    Wali Kelas,

    Ai Hatipah, S. Pd.

    NIP. 19710109 199702 2 004

  • ii

    Kata Pengantar

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT,

    yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami

    dapat menyelesaikan Karya Tulis yang diajukan sebagai salah satu syarat

    mengikuti Ujian Nasional.

    Tujuan kami menulis Karya Tulis ini yang berjudul Pemanfaatan

    Teknologi Sebagai Sarana Kegiatan Belajar Mengajar adalah untuk mengetahui

    lebih banyak tentang teknologi, hal-hal yang berkaitan dengan teknologi dan

    kegiatan belajar mengajar, juga untuk mengetahui bagaimana fasilitas teknologi

    yang baik bagi sekolah berstandar Nasional.

    Adapun dalam penyusunan Karya Tulis ini kami banyak mendapat

    bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak baik dalam bentuk moril

    maupun materil, oleh karena itu perkenankan kami mengucapkan terima kasih

    kepada yang kami hormati:

    1. Ibu Rini Widiastuty selaku guru pengajar B.Indonesia kelas IX-G sekaligus

    pembimbing dalam penyusunan karya tulis ini yang telah memberikan

    masukan, petunjuk, dan pengarahan dalam pelaksanaan penyusunannya.

    2. Bapak Wawan Ridhwan yang telah memberi informasi tentang teknologi

    yang bersangkutan dalam karya tulis ini.

    3. Orang tua kami semua yang telah banyak memberi dukungan dan doa kepada

    kami dapat mengerjakan karya tulis ini dengan lancar.

    4. Rekan-rekan seperjuangan kami tercinta di kelas IX-G atau yang kami kenal

    dengan sebutan AKG38 yang selalu memberikan semangat dan keceriaan

    terhadap kami.

    5. Orang-orang terkasih dan tercinta kami yang telah memberikan semangat,

    dukungan, dan motivasi kepada kami.

    6. Semua pihak yang terlibat dan ikut membantu sehingga terwujud Karya Tulis

    ini yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu. Terima Kasih semuanya.

    Kami menyadari sepenuhnya dalam penyusunan Karya Tulis ini jauh dari

    kesempurnaan, untuk itu kami berharap kritik dan saran yang sifatnya

  • iii

    membangun demi penyempurnaan, agar dalam pembuatan berikutnya menjadi

    lebih baik.

    Semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan

    pembaca pada umumnya.

    Mohon maaf bila dalam Karya Tulis ini masih ada kekurangan, baik dari

    isi, design Karya Tulis, maupun pemilihan kata-kata yang kurang sesuai.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Sumedang, Maret 2014

    Tim Penyusun

  • iv

    Daftar Isi

    Lembar Pengesahan i

    Kata Pengantar ii

    Daftar Isi iv

    Bab I Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang 1

    1.2 Tujuan Penelitian 2

    1.3 Rumusan Masalah 2

    1.4 Metode Penelitian 3

    1.5 Manfaat Penelitian 3

    Bab II Pembahasan Isi

    2.1 Peran TIK dalam KBM 4

    2.2 Cara memaksimalkan pemanfaatan TIK dalam KBM 12

    2.3 Dampak TIK pada KBM 13

    Bab III Kesimpulan dan Saran

    3.1 Kesimpulan 17

    3.2 Saran 18

    Daftar Pustaka 19

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Saat ini teknologi bukan merupakan suatu barang mewah. Teknologi

    Informasi dan Komunikasi (TIK) juga merupakan elemen penting dalam

    kehidupan berbangsa dan bernegara. Hampir semua kalangan telah merasakan

    dampak teknologi bagi kehidupan sehari-hari, begitu juga yang seharusnya terjadi

    di sekolah. Seiring dengan perkembangan TIK yang semakin pesat, kebutuhan

    akan suatu konsep dan mekanisme Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berbasis IT

    menjadi tidak terelakkan. Pemanfaatan TIK untuk kegiatan pembelajaran semakin

    dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan serta dalam

    pengembangan dan menghasilkan inovasi-inovasi dalam pembelajaran seperti

    sarana pembelajaran.

    Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah

    memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses

    pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan

    TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran, yaitu:

    (1) Dari pelatihan ke penampilan,

    (2) Dari ruang kelas ke kapan dan di mana saja,

    (3) Dari kertas ke on line atau saluran,

    (4) Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,

    (5) Dari waktu siklus ke waktu nyata.

    Komunikasi untuk membantu KBM dapat dilakukan dengan

    menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet,

    e-mail, social media, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan peserta didik tidak

    hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan

    menggunakan media-media tersebut.

  • 2

    Peserta didik dapat menggunakan perangkat TIK untuk mencari,

    mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan

    efektif. Dengan menggunakan TIK, Peserta didik bisa dengan cepat mendapatkan

    ide dan pengalaman dari berbagai kalangan. Penambahan kemampuan Peserta

    didik karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan

    mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga Peserta

    didik dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana

    penggunaan TIK secara tepat dan optimal, termasuk apa implikasinya saat ini dan

    dimasa yang akan datang. Dari uraian di atas, maka kami mengambil judul

    Pemanfaatan Teknologi sebagai Sarana Kegiatan Belajar Mengajar sebagai judul

    karya tulis yang kami buat

    2. Tujuan Penelitian

    1.2.1 Untuk mengetahui peran peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam

    Kegiatan Belajar Mengajar

    1.2.2 Untuk mengetahui dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi guru

    dan peserta didik

    1.2.3 Untuk mengetahui cara pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

    bagi Kegiatan Belajar Mengajar yang baik dan benar

    3. Rumusan Masalah

    1.3.1 Bagaimana peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kegiatan Belajar

    Mengajar?

    1.3.2 Bagaimana cara memaksimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi dan

    Komunikasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar?

    1.3.3 Apa dampak yang terjadi kepada pendidik dan peserta didik setelah dilibatkannya

    Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam KBM?

    4. Metode Penelitian

    1.4.1 Observasi

    1.4.2 Browsing (Internet)

  • 3

    5. Manfaat Penelitian

    1.5.1 Memberi pengetahuan/referensi bagi pembaca

    1.5.2 Agar peserta didik bisa memilah dampak dari penggunaan TIK sebagai

    sarana KBM

    1.5.3 Menjadi masukan bagi sekolah agar membenahi fasilitas TIK di sekolah

  • 4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1.3.1 Peran TIK dalam Kegiatan Belajar Mengajar

    Kata teknologi sering dipahami oleh orang awam sebagai sesuatu yang

    berupa mesin atau hal-hal yang berkaitan dengan permesinan, namun

    sesungguhnya teknologi di bidang pendidikan memiliki makna yang lebih luas,

    karena teknologi pendidikan merupakan perpaduan dari unsur manusia, mesin,

    ide, prosedur, dan pengelolaannya kemudian pengertian tersebut akan lebih jelas

    dengan pengertian bahwa pada hakikatnya teknologi adalah penerapan dari ilmu

    atau pengetahuan lain yang terorganisir ke dalam tugas-tugas praktis.

    Keberadaan teknologi harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan

    efektivitas dan efisiensi dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah, sebab

    teknologi lahir dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang

    dihadapi oleh manusia. Berkaitan dengan hal tersebut, maka teknologi pendidikan

    juga dapat dipandang sebagai suatu produk dan proses. Sebagai sebuah proses

    teknologi pendidikan bersifat abstrak. Dalam hal ini teknologi pendidikan bisa

    dipahami sebagai sesuatu proses yang kompleks, dan terpadu yang melibatkan

    orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah,

    mencari jalan untuk mengatasi permasalahan, melaksanakan, menilai, dan

    mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar

    manusia.

    Dalam era globalisasi, tak dapat dipungkiri bahwa Teknologi Informasi

    dan Komunikasi mengambil peran yang sangat besar bagi Kegiatan Belajar

    Mengajar. secara ilustratif disebutkan bahwa di masa-masa mendatang isi tas anak

    sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti sekarang ini, akan tetapi

    berupa :

    (1) Notebook dengan akses internet nirkabel, yang bermuatan

    materi-materi belajar yang berupa bahan bacaan, materi untuk dilihat

  • 5

    atau didengar, dan dilengkapi dengan kamera digital serta perekam

    suara,

    (2) Jam tangan yang dilengkapi dengan data pribadi, uang elektronik, kode

    pengamanan untuk masuk rumah, kalkulator, dsb.

    (3) Videophone bentuk saku dengan perangkat lunak, akses internet,

    permainan, musik, dan TV,

    (4) alat-alat musik,

    (5) alat olah raga, dan

    (6) bingkisan untuk makan siang.

    Hal itu menunjukkan bahwa segala kelengkapan anak sekolah di masa itu

    nanti berupa perlengkapan yang bernuansa internet sebagai alat bantu belajar.

    Beberapa peran TIK bagi Kegiatan Belajar Mengajar antara lain :

    1. Menjadi sumber bahan ajar bagi pendidik

    Sebagian besar peserta didik maupun pendidik telah meninggalkan

    literatur sebagai media, juga sumber pelajaran mereka dan beralih ke

    sumber-sumber yang sangat variatif di internet.

    2. Menjadi Jalan bagi Sumber Informasi

    Seiring dengan majunya teknologi, dewasa ini informasi

    mengalami perubahan format ke dalam bentuk digital. Ide yang dimuat

    dalam kertas mulai tergantikan menjadi versi elektronik. Kita memasuki

    era paperless. Perubahan format ini membuka peluang besar bagi

    kemudahan akses informasi, apalagi dengan membuatnya dapat diakses

    secara online (melalui internet). Dengan bermodal komputer, kita dapat

    menjelajahi dunia cyber yang kaya akan informasi. Berbagai penelitian

    berkesimpulan bahwa proses meng-online-kan informasi ini merupakan

    salah satu faktor penting yang mendorong pesatnya pertumbuhan ilmu

    pengetahuan dan teknologi. Pertumbuhan kegiatan informasi online ini

    tentunya dapat membantu proses belajar mengajar di sekolah. Peserta

    didik dapat mencari berbagai informasi hanya dengan menulis beberapa

  • 6

    kata kunci melalui mesin pencari di internet seperti melalui Google atau

    Yahoo. Dengan demikian proses belajar melalui kegiatan pencarian

    informasi di internet dapat dijadikan salah satu model tugas yang diberikan

    guru kepada peserta didiknya. Tugas semacamnya ini tentunya akan

    mendorong peserta didik untuk mengenal teknologi informasi serta

    membuka kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dengan lebih luas.

    3. Menjadi Media Pembelajaran Multimedia

    Pemanfaatan TIK dalam proses belajar mengajar juga dapat

    dilakukan dengan menggunakan komputer dan projector dengan sarana

    multimedia interaktif. Berdarkan hasil penelitian seorang guru SMP 199

    Jakarta Timur mengenai dampak teknologi terhadap proses belajar dikelas

    melalui multimedia interaktif didapatkan bahwa terdapat banyak sekali

    kemajuan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar seperti:

    Memacu kretivitas peserta didik dan mereka terkesan

    kerasan atau betah dengan adanya metode kegiatan belajar

    dan mengajar melalui multi media.

    Membangkitkan gairah peserta didik untuk senatiasa

    menyimak pelajaran alasanya sarana yang dipakai ini lebih

    menonjolkan gambar dan sangat efektif untuk menangkap

    nalar dari materi pelajaran.

    Memacu peserta didik agar bersemangat untuk sekolah dan

    timbul perasaan di kalangan peserta didik jika mereka tidak

    masuk atau absen merasa rugi karena ketertinggalannya

    dengan teman lain didalam memangkap materi pelajaran.

    Membuat betah peserta didik disekolah. Harus diakui

    memang kelengkapan sarana dan prasarana kegiatan proses

    kegiatan belajar dan mengajar juga sangat berdampak

    kepada peserta didik sekolah, apabila semua terpenuhi bisa

    saja mereka setelah diluar jam sekolah mengikut kegiatan

    ekstra kurikuler.

  • 7

    4. Menjadi sarana komunikasi bagi pendidik dan peserta didik

    Jika Kegiatan Belajar Mengajar konvensional hanya melalui tatap

    muka. Dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang

    pesat, KBM tidak harus melalui tatap muka saja. Fasilitas video-call telah

    disediakan oleh sejumlah aplikasi dan social media seperti Skype,

    Facebook, Google +, dan lain-lain. Kelas-kelas online pun telah banyak

    tersebar di internet, dan lebih menariknya, beberapa dari kelas internet ini

    gratis.

    5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif,

    inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan TIK

    untuk pembelajaran.

    Dengan adanya teknologi, peserta didik pun memiliki berbagai

    sumber lain selain yang diberikan oleh pendidik. Dan sejalan dengan itu,

    peserta didik pun bisa lebih kreatif dengan berbagai sumber, juga bisa

    berinovasi karena tidak terkekang dengan materi-materi di sekolah.

    Terbukti dengan adanya penemu-penemu cilik di dalam dan luar negeri,

    seperti pembuat game, bahkan pembuat reaktor nuklir mini.

    6. TIK Sebagai Model Sistem Pembelajaran

    TIK telah menawarkan beragam bentuk pemanfaatan dalam sistem

    pembelajaran misalnya Computer Assisted Instruction (CAI), Computer

    Managed Learning (CML), dan Computer Mediated Communication

    (CMC). Bentuk pemanfaatan TIK yang mutakhir dalam pembelajaran

    adalah proses pembelajaran maya atau yang dikenal dengan istilah virtual

    learning. Proses pembelajaran maya terjadi pada kelas maya (virtual

    classroom) dan atau sekolah maya (virtual school) yang berada dalam

    cyberspace (dunia cyber) melalui jaringan internet. Proses pembelajaran

    maya berintikan keterpisahan ruang dan waktu antara peserta didik dan

    tenaga pengajar, serta sistem belajar terbuka yang berintikan akses yang

    terbuka dan kebebasan memilih ragam sumber belajar serta alur proses

    belajar oleh peserta didik. Pembelajaran maya yang memanfaatkan World

  • 8

    Wide Web (WWW) pada prinsipnya memberikan apa yang diinginkan

    setiap orang (dalam beragam bentuk), di tempat yang diinginkannya, pada

    saat yang diinginkannya ( to give what people want, where they want it,

    and when they want it WWW). Dengan demikian, peserta didik dapat

    memperoleh bahan ajar yang sudah dirancang dalam paket-paket

    pembelajaran yang tersedia dalam situs maya. Biasanya bahan ajar

    disediakan dalam bentuk multimedia terpadu, dan kemungkinan untuk

    mencetak bagian-bagian tertentu melalui printer. Peserta didik dapat

    mempelajari bahan ajar tersebut sendiri, tanpa bantuan belajar apapun atau

    dari siapapun. Jika diperlukan, peserta didik dapat memperoleh bantuan

    belajar dalam bentuk interaksi yang difasilitasi oleh komputer, yaitu

    belajar berbantuan komputer (Computer Assisted Learning, atau

    Interactive Web Pages), belajar berbantuan tenaga pengajar secara

    synchronous (dalam titik waktu yang sama), maupun asynchronous (dalam

    titik waktu yang berbeda), dan atau belajar berbantuan sumber belajar lain

    seperti teman dan pakar melalui surat elektronik (e-mail), diskusi (chat-

    room), perpustakaan (melalui kunjungan ke situs-situs informasi yang ada

    dalam jaringan internet). Di samping itu, peserta didik juga memiliki

    catatan-catatan pribadi dalam notebook. Penilaian hasil belajar peserta

    didik (web-based evaluation) juga dapat dilakukan secara terbuka melalui

    komputer, kapan saja peserta didik merasa siap untuk dinilai.

    7. Menjadi Sarana Pengembangan Pendidik Profesional

    TIK memiliki peran penting dalam pengembangan profesional

    tenaga pengajar. Melalui pemanfaatan TIK, tenaga pengajar dapat

    menjadikan internet sebagai perpustakaannya, menjadikan e-mail sebagai

    alat komunikasi, menjadikan bulletin board sebagai sarana untuk

    memperoleh informasi mutakhir tentang bidang ilmunya, dan menjadikan

    kesempatan chatting untuk mengobrol (atau berdiskusi) dengan santai

    tentang bidang ilmunya. Dari berbagai sudut pandang tersebut, maka

    kehadiran TIK pada saat ini sudah tidak dapat dihindarkan lagi. Oleh

    karena itu, diperlukan kesiapan untuk menerima TIK, dan kemampuan

  • 9

    untuk memanfaatkannya seoptimal mungkin. TIK dapat membantu untuk

    memperkaya, mempermudah, dan mempercepat pembelajaran yang

    selama ini sudah dilaksanakan berdasarkan tradisi akademiknya. Dengan

    beragam kemudahan yang dijanjikan TIK, pemanfaatan TIK dipercaya

    akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Di samping itu,

    pembelajaran berbasis TIK juga menyebabkan terbukanya akses terhadap

    pembelajaran bagi semua orang secara luas. Akhirnya, jika memang TIK

    memiliki banyak manfaat, tentunya ingin kita gunakan secepatnya. Namun

    ada beberapa kendala yang menyebabkan TIK dan Internet belum dapat

    digunakan seoptimal mungkin.

    Kesiapan pemerintah Indonesia masih patut dipertanyakan dalam

    hal ini. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber

    daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi

    dan perangkat hukumnya yang mengaturnya. apakah infrastruktur hukum

    yang melandasi operasional pendidikan di Indonesia cukup memadai

    untuk menampung perkembangan baru berupa penerapan TIK untuk

    pendidikan ini.

    Selain itu masih terdapat kekurangan pada hal pengadaan

    infrastruktur teknologi telekomunikasi, multimedia dan informasi yang

    merupakan prasyarat terselenggaranya TIK untuk pendidikan sementara

    Personal Computer (PC) di Indonesia masih rendah. Biaya penggunaan

    jasa telekomunikasi juga masih mahal bahkan jaringan telepon masih

    belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia. Untuk itu perlu dipikirkan

    akses ke Internet tanpa melalui komputer pribadi di rumah. Sementara itu

    tempat akses Internet dapat diperlebar jangkauannya melalui fasilitas

    sekolah, dan bahkan melalui Warung Internet (Warnet). Hal ini tentunya

    dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun pihak swasta.

    Walaupun pada akhirnya kembali lagi kepada pemerintah. Sebab

    pemerintahlah yang dapat menciptakan iklim kebijakan dan regulasi yang

    kondusif bagi investasi swasta di bidang pendidikan. Namun sementara

    pemerintah sendiri masih demikian pelit untuk mengalokasikan dana untuk

  • 10

    kebutuhan pendidikan. Saat ini baru Institut-institut pendidikan unggulan

    yang memiliki fasilitas untuk mengakses jaringan IT yang memadai.

    Padahal masih banyak institut-institut pendidikan lainnya yang belum

    diperlengkapi dengan fasilitas IT. Harapan kita bersama hal ini dapat

    diatasi sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin

    canggih dan semakin murah.

    8. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru

    Dengan TIK, muncul beberapa metode pembelajaran yang baru,

    antara lain :

    8.1 E-learning

    Adalah proses pembelajaran jarak jauh melalui pemanfaatan

    teknologi internet. Dalam konteks electronic learning atau e-learning

    sebagai salah satu bentuk pembelajaran yang menggunakan teknologi

    informasi. Perkembangan e-Learning sendiri sebenarnya sangat erat

    kaitannya dengan perkembangan TIK, dimulai dari perkembangan

    teknologi televisi, komputer hingga teknologi komunikasi data paling

    cepat saat ini yaitu internet. e-Learning menjadi salah satu bentuk

    evolusi penyampaian pembelajaran dengan pemanfaatan TIK sebagai

    komponen utamanya.

    AW Bates (Bates 1995) dan K Wulf (Wulf 1996), seperti yang

    dikutip oleh Siahaan (2004), menyebutkan 4 keuntungan

    penyelenggaraan pendidikan semacam ini yaitu:

    (1) meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta

    didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity),

    (2) dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Sifat internet

    yang tidak mensyaratkan sinkronitas memungkinkan instruktur dan

    peserta didik dapat terlibat dalam proses pembelajaran dalam waktu

    dan tempat yang berbeda,

  • 11

    (3) sangat mampu menjangkau audience secara luas dan global,

    dan

    (4) mudah melakukan pembaruan materi pembelajaran dan

    menyimpan data/dokumen. Namun demikian, tidak semua negara

    dapat menyelenggarakan pembelajaran elektronik.

    Kriteria-kriteria di bawah ini merupakan syarat yang telah

    dipenuhi negara-negara penyelenggara pembelajaran berbasis

    teknologi, yakni:

    (1) sikap positif masyarakat pada teknologi komputer dan

    internet, yang ditunjukkan dari semakin banyaknya jumlah pengguna

    dan penyedia jasa internet,

    (2) harga perangkat komputer yang relatif murah dan dapat

    dimiliki oleh masyarakat,

    (3) kemampuan teknologi memproses data secara cepat dan

    kapasitas penyimpanan yang besar, dan luasnya akses atau jaringan

    komunikasi

    8.2 E-Book

    Pada fasilitas ini Peserta didik dapat mencari koleksi perpustakaan

    elektronik berupa buku buku, modul, jurnall, makalah, majalah, surat

    kabar dan sebagainya.

    8.3 Teleconference atau video conference

    Sebuah sistem pembelajaran dimana terjadi interaksi langsung,

    misalnya antara guru dan peserta didik, antara dosen dan mahapeserta

    didik. Tetapi pemanfaatan TIK sebagai sumber belajar melalui

    teleconference atau video conference agak sulit dilaksanakan, mengingat

    sistem pembelajaran ini memerlukan biaya yang cukup besar dan

    kurangnya sarana dan fasilitas yang memadai, dan lain lain

  • 12

    1.3.2 Cara Memaksimalkan Penggunaan TIK dalam Kegiatan Belajar

    Mengajar

    Walau Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah telah dilengkapi dengan

    penggunaan TIK, sayangnya masih banyak bidang yang belum dimanfaatkan

    secara maksimal. Tentunya, dengan penggunaan yang tidak maksimal kinerja

    Kegiatan Belajar Mengajar pun tidak bisa dilaksanakan secara maksimal juga.

    Beberapa fasilitas TIK yang belum dimanfaatkan secara maksimal adalah :

    1. WiFi/Hotspot

    Fasilitas Wireless Fidelity dewasa ini penting bagi peserta didik

    maupun pendidik, karena dapat mengakses konten-konten pendidikan

    secara gratis. Sayangnya masih timbul beberapa masalah, antara lain :

    Pertama, koneksi yang bermasalah. Seringkali ditemui oleh peserta

    didik, hotspot di sekolah berjalan dengan kecepatan yang lambat, bahkan

    tidak bisa tersambung sama-sekali. Padahal kebutuhan peserta didik

    biasanya adalah untuk mengunduh file-file berukuran besar, juga

    streaming video.

    Kedua, terdapat lebih banyak blackspot dibandingkan hotspot di

    barisan kelas IX. Dalam kelas IX, sulit ditemukan hotspot yang bekerja,

    umumnya tidak bisa digunakan dan membuat para pemakai kesal.

    Ketiga, tidak diiringinya fasilitas hotspot dengan fasilitas

    pendukungnya seperti steker/terminal listrik dan tempat khusus mengakses

    hotspot. Steker/terminal listrik adalah harapan terbesar pengakses hotspot

    ketika gadget yang sedang ia pakai kehabisan daya baterai. Tentunya

    dengan tempat khusus, pengakses pun akan merasa lebih nyaman

    2. Laboratorium Komputer

    Laboratorium komputer seharusnya menjadi fasilitas utama dalam

    pelajaran TIK yang dapat digunakan minimal dua minggu sekali.

    Sayangnya dengan terbatasnya fasilitas komputer yang disediakan,

  • 13

    jarangnya pelaksanaan praktek pun tak dapat dihindari lagi. Akibatnya

    peserta didik cenderung bosan akan teori-teori yang terus diterima.

    3. Laboratorium Bahasa Inggris

    Laboratorium bahasa inggris sebenarnya termasuk ke fasilitas TIK

    yang canggih, karena sudah menyediakan fasilitas headset, jadi peserta

    didik lebih mudah untuk berkomunikasi dengan pendidik. Sayangnya

    laboratorium ini masih belum bisa dipakai, karena mungkin adanya

    beberapa oknum membuat fasilitas ini tidak bisa berjalan.

    4. Ruang Multimedia

    Ruang Multimedia sebenarnya adalah ruangan terbaik untuk

    prresentasi, karena memang ditujukan untuk rapat, presentasi, dll.

    Sayangnya dengan projector yang rusak, setiap orang yang akan presentasi

    harus membawa projector portable sendiri dan lama-kelamaan akan malas

    karena harus repot membawa perlengkapannya sendiri.

    1.3.3 Dampak adanya TIK dalam KBM

    Tentunya semua hal ciptaan manusia memiliki dampak positif dan negatif.

    Begitu juga dengan TIK.

    Dampak Positif :

    1. Mempertinggi daya kreatifitas

    a. Photo Editting

    Tak jarang, di masa kini banyak peserta didik yang memajang foto

    hasil editting nya di social media. Ini merupakan hal yang positif karena

    menumbuhkan rasa kreatifitas bagi peserta didik dalam bidang photo

    editting. Juga kreatifitas dalam pengeditan gambar bagi siswa bisa lebih

    berkembang lagi dengan adanya social media khusus untuk mengunggah

    gambar seperti Instagram dan Pinterest.

  • 14

    b. Desain Grafis

    Beberapa peserta didik Sekolah Menengah Pertama bahkan sudah

    terbiasa dengan aplikasi-aplikasi desain grafis seperti Corel Draw, Adobe

    Pagemaker, Autocad, dll. Ini adalah hal yang sangat baik, mereka

    setidaknya telah mengetahui dasar-dasar dari pembuatan desain grafis dan

    akan bermanfaat kelak di dunia nyata.

    c. Membuat aplikasi

    Beberapa peserta didik tingkat Sekolah Menengah Pertama pun

    sudah mengetahui dasar-dasar pemrograman dan mempelajari beberapa

    bahasa pemrograman. Dan hasilnya, sudah banyak yang membuat aplikasi

    baik untuk mobile maupun desktop seperti game, antivirus, atau program

    sederhana seperti penghitung kecepatan membaca, kalkulator, kalkulator

    pythagoras, dll.

    2. Mempermudah belajar

    a. Cari di google

    Teknik Cari di Google merupakan teknik yang sangat populer bagi

    peserta didik untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah, tugas-tugas

    sekolah, dan masih banyak lagi. Bahkan istilah googling sudah sangat

    ramah terdengar di telinga, karena hampir setiap hari orang-orang

    menggunakannya.

    b. Cari di youtube

    Youtube merupakan situs penyedia video terbesar di dunia. Video

    pembelajaran juga merupakan hal yang bagus karena dengan mendengar

    penjelasan, kita bisa lebih menerima apa isi materi yang sedang

    disampaikan.

    c. Cari file powerpoint

    Mungkin bagi peserta didik hal ini tidak terlalu menarik. Tapi bagi

    pendidik, tersedianya file-file presentasi powerpoint di internet merupakan

  • 15

    anugerah karena pendidik bisa tinggal menyunting, menambahkan dan

    menghapus yang tidak diperlukan. Hasilnya pun bisa dipresentasikan ke

    berbagai kelas.

    d. Cari e-book

    Peserta didik tidak harus berat bawa buku paket banyak, cukup

    dengan satu laptop dan banyak ebook dalamnya.

    3. Tidak cepat bosan Belajar

    Dengan TIK, peserta didik cenderung merasa antusias untuk

    belajar, akibatnya tidak bosan oleh materi yang disampaikan.

    4. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya

    kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak

    mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.

    5. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah

    dan lancar karena penerapan sistem TIK, dan tentunya memperlancar

    KBM juga.

    6. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber

    ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dan hal ini adalah guru bukan hanya

    satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.

    Dampak Negatif

    1. Cybercrime

    a. Cracking akun Social Media

    Peserta didik pasti tergoda untuk membuka social media di

    sekolah dengan memanfaatkan wifi, dan tentunya akan lebih

    berbahaya karena password bisa dilacak dalam jaringan WiFi

    2. Virus yang masuk pada laptop peserta didik

    3. Kondisi kesehatan yang menurun

    Mata bisa terganggu, badan juga lelah karena terlalu lama di depan komputer

  • 16

    4. Menonton video asusila di kelas

    5. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran

    terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin

    mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis

    akan melakukan kecurangan.

    6. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah

    system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam

    menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.

    7. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes

    Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.

    Implikasi dan permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah

    sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan

    kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.

    8. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan

    tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga

    mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral

    yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan

    berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.

  • 17

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Berdasarkan Karya Tulis yang telah kami buat mengenai Pemanfaatan

    TIK Sebagai Sarana Kegiatan Belajar Mengajar, maka dapat kami simpulkan

    bahwa : 1. TIK Berperan dalam Kegiatan Belajar Mengajar

    Peran TIK sebagai sumber belajar yaitu :

    Menjadi sumber bahan ajar bagi pendidik

    Menjadi Jalan bagi Sumber Informasi

    Menjadi Media Pembelajaran Multimedia

    Menjadi sarana komunikasi bagi pendidik dan peserta didik

    Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif,

    kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan TIK untuk

    pembelajaran.

    TIK Sebagai Model Sistem Pembelajaran

    Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif,

    kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan TIK untuk

    pembelajaran.

    TIK Sebagai Model Sistem Pembelajaran

    Menjadi Sarana Pengembangan Pendidik Profesional

    Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru.

    Pemanfaatkan TIK belum maksimal.

    Beberapa bidang belum dimaksimalkan yaitu:

    WiFi/Hotspot

    Laboratorium Komputer

    Laboratorium Bahasa Inggris

    Ruang Multimedia

  • 18

    1. TIK Memiliki Dampak positif dan negatif

    Contoh dampak positif TIK :

    1. Mempertinggi daya kreatifitas

    2. Mempermudah belajar

    3. Tidak cepat bosan Belajar

    Contoh dampah negatif TIK :

    1. Cybercrime

    2. Virus yang masuk pada laptop peserta didik

    3. Kondisi kesehatan yang menurun

    3.2 Saran

    Berdasarkan pada Karya Tulis yang telah kami buat, maka saran kami

    adalah agar Pemanfaatan TIK sebagai Sarana KBM tidak hanya status di sekolah

    saja, tetapi dimanfaatkan secara baik karena jika sarana telah terpenuhi, tidak

    menutup kemungkinan bahwa potensi peserta didik dapat tergali lebih dalam lagi.

  • 19

    Daftar Pustaka

    Hendroyono, Toni. 2005. Trik Searching Efektif di Internet.Yogyakarta: Andi

    Offset.

    Oetomo, Budi Sutedja Dharma, dkk.2007. Pengantar Teknologi Informasi

    Internet. Yogyakarta: Andi Offset.

    Adi, Dhanang Sukmana, dkk. 2010. Teknologi Informasi dan Komunikasi.

    Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.

    http://edukasi.kompasiana.com/2013/01/04/manfaat-ti-terhadap-proses-

    belajar-mengajar-521342.html

    http://www.kizzio.com/555-teknologi-komputer.htm

    http://artikelterkait.com/dampak-teknologi-bagi-pelajar.html

    http://lusytekpend.blogspot.com/2008/01/pemanfaatan-dan-

    pengembangan-tik.html

    http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi

    http://www.aingindra.com/manfaat-teknologi-informasi-dan-

    komunikasi.html