PEMANFAATAN SARANA PRASARANA RUANG ... - …lib.unnes.ac.id/21992/1/5101411023-S.pdf · sarana...

183
i PEMANFAATAN SARANA PRASARANA RUANG PRAKTIK DENGAN METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK 1 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA TEKNIK GAMBAR BANGUNAN (TGB) SMK N 2 SALATIGA SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Semarang Oleh SUSI ANDARININGSIH NIM 5101411023 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Transcript of PEMANFAATAN SARANA PRASARANA RUANG ... - …lib.unnes.ac.id/21992/1/5101411023-S.pdf · sarana...

i

PEMANFAATAN SARANA PRASARANA RUANG PRAKTIK DENGAN

METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)PADA

MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK 1 TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA TEKNIK GAMBAR BANGUNAN (TGB) SMK N 2 SALATIGA

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Semarang

Oleh

SUSI ANDARININGSIH

NIM 5101411023

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

ii

iii

iv

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

“I don’t believe in the kind of magic in my books. But I do believe something

very magical can happen when you read a good book.”(JK Rowling)

PERSEMBAHAN

1. Bapak dan Ibu, terimakasih atas kasih sayang, do’a, dukungan, motivasi,

dan semuanya.

2. Maya, Rindu, Ana, Hartik, Ardhi yang sudah membantu selama

penyusunan skripsi ini.

3. Teman-teman seperjuangan PTB 2011.

4. Guru-guru SMK Negeri 2 salatiga atas kerjasamanya.

5. Siswa-siswi kelas X TGB 2014/2015 yang telah membantu.

6. Mbak Emi, Mbak Vika, Mbak Lia, Prista, Utit, Dian terimakasih atas do’a

dan motivasinya.

7. Teman-teman kost Wanodyatama atas dukungannya.

8. Mas Nurul Wahyudi yang telah memberi motivasi dan dukungan.

9. Almamater.

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan hidayahNya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul

Pemanfaatan Sarana Prasarana Ruang Praktik Dengan Metode

Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada Mata Diklat Gambar

Teknik 1 terhadap Hasil Belajar Siswa Teknik Gambar Bangunan (TGB)

SMK N 2 Salatiga.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat tersusun dengan

baik tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Fatur Rokhman, M.Hum., Rektor UNNES,

2. Drs. Muhammad Harlanu, M.Pd., Dekan Fakultas Teknik UNNES,

3. Drs. Sucipto, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil,

4. Eko Nugroho Julianto, S.Pd, M.T., Ketua Prodi Pedidikan Teknik

Bangunan,

5. Aris Widodo, S.Pd, M.T., dosen pembimbing yang telah sabar

membimbing dan memberi petunjuk serta pengarahan selama penulisan

skripsi ini.

6. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu atas bantuannya

selama pembuatan skripsi ini sampai selesai.

vii

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Penulis juga berharap agar skripsi ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik

lagi.

Semarang, 2015

Susi Andariningsih

viii

ABSTRAK

Susi Andariningsih. 2015. “Pemanfaatan Sarana Prasarana Ruang Praktik dengan

Metode Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada Mata Diklat

Gambar Teknik 1 terhadap Hasil Belajar Siswa Teknik Gambar Bangunan

(TGB) SMK N 2 Salatiga”. Pembimbing :. Aris Widodo ,S.Pd.,M.T

Skripsi : Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang.

Project based Learning (PjBL) adalah sebuah model atau pendekatan

pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui

kegiatan-kegiatan yang kompleks seperti memberi kebebasan pada siswa untuk

bereksplorasi merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara

kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan suatu hasil produk. Permasalahan

yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah penerapan PjBL melalui

pendekatan scientific dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pemanfaatan

sarana prasarana pada proses pembelajaran gambar teknik 1 kelas X Teknik

Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga ; 2. Apakah dengan menggunakan

metode PjBL dapat memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana ruang

praktik gambar bangunan pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik

Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga ; 3. Adakah peningkatan hasil belajar

siswa dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek melalui

pendekatan scientific pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar

Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga.

Model penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dimana

subjek pada penelitian ini adalah siswa pada kelas X TGB A (kelas kontrol) dan X

TGB B(kelas ekperimen), dengan hasil belajar sebagai alat untuk mengukur

tingkat pemahaman siswa selama proses pembelajaran. Hasil penelitian ini adalah

rata-rata nilai akhir yang terdiri dari nilai kognitif, afektif dan psikomotorik pada

kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata nilai akhir kelas kontrol adalah 69,61 dan

pada kelas eksperimen 79,92, dengan persentase ketuntasan kelas kontrol 52,78%

dan kelas eksperimen 91,67%. Hasil uji perbedaan rata-rata (uji t) didapatkan nilai

t hitung sebesar 5,49.Nilai tersebut lebih besar dari nilai ttabel 1,99. Peningkatan

hasil belajar dari pre tes ke post tes adalah 88,40% untuk kelas eksperimen dan

66,67% untuk kelas kontrol.Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai akhir kelas

eksperimen lebih baik dari nilai akhir kelas kontrol.

Penerapan metode pembelajaran Project Based Learning dapat

meningkatkan aktivitas siswa pada proses pembelajaran. Hal ini ditandai dengan

nilai afektif untuk kelas eksperimen yaitu 3,26 lebih tinggi dibandingkan kelas

kontrol yaitu 3,01, sedangkan untuk nilai psikomotorik untuk kelas eksperimen

yaitu 84,31 lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 84,2. Peningkatan

aktivitas siswa secara tidak langsung memaksimalkan pemanfaatan sarana

prasarana ruang praktik selam proses pembelajaran.

ix

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penerapan

metode pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan aktivitas siswa

selama proses pembelajaran dan memaksimalkan pemanfaatan sarana prasaran

ruang prakti, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iii

PERNYATAAN ............................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I - PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 8

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9

1.4. Batasan Masalah ..................................................................................... 9

1.5. Manfaat atau Kegunaan Penelitian ......................................................... 10

1.6. Penegasan Istilah .................................................................................... 10

1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................. 13

xi

BAB II - LANDASAN TEORI ...................................................................... 15

2.1. Kajian Pustaka ........................................................................................ 15

2.1.1. Hakikat Belajar Mengajar .................................................................... 15

2.1.2. Hasil Belajar ......................................................................................... 18

2.1.3. Metode Pembelajaran ........................................................................... 20

2.1.4. Metode Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ........................ 21

2.1.5. Pendekatan Scientific ........................................................................... 27

2.1.6. Mata pelajaran Gambar Teknik 1 ......................................................... 29

2.1.7. Ruang Praktik Gambar Bangunan ........................................................ 30

2.1.8. PERMENDIKNAS nomor 40 tahun 2008 ........................................... 30

2.1.9 Penelitian-Penelitian yang Relevan...................................................... 34

2.2. Kerangka Berpikir .................................................................................. 35

2.3. Rumusan Hipotesis ................................................................................. 38

BAB III - METODE PENELITIAN ............................................................... 39

3.1. Rancangan Penelitian.............................................................................. 39

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 41

3.3. Variabel Penelitian.................................................................................. 42

3.4. Prosedur Pengumpulan Data .................................................................. 43

3.5. Metode Pengumpulan Data..................................................................... 45

3.6. Proses Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 46

3.7. Uji Coba Instrumen................................................................................. 47

3.8. Metode Pengumpulan Data..................................................................... 52

3.9. Metode Analisis Data ............................................................................. 52

xii

BAB IV - HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 59

4.1. Analisis Data Awal ................................................................................. 59

4.2. Analisis Data Akhir ................................................................................ 64

4.3. Alur Penelitian ........................................................................................ 67

4.4. Hasil Penelitian ....................................................................................... 67

4.5. Pembahasan ............................................................................................ 68

BAB V - PENUTUP ....................................................................................... 82

5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 82

5.2. Saran ....................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 86

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Skema Kerangka Berpikir ........................................................... 37

Gambar 4.1. Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ............................................. 72

Gambar 4.2. Hasil belajar kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................... 77

.

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Progam

Keahlian Teknik Gambar Bangunan ................................................................ 31

Tabel 2.2. Standar Sarana pada Ruang Praktik Gambar Manual dan Masinal

.................................................................................................... 32

Tabel 2.3. Standar Sarana pada Ruang Praktik gambar Komputer .............. 32

Tabel 3.1. Kegiatan Pembelajaran pada Saat penelitian .............................. 44

Tabel 3.2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian .................................................... 47

Tabel 3.3. Hasil Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba .............................. 48

Tabel 3.4. Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Uji Coba .................... 51

Tabel 3.5. Hasil Analisis Taraf Kesukaran Butir Soal Uji Coba ................. 52

Tabel 4.1. Hasil Pre-Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................... 60

Tabel 4.2. Uji Normalitas ............................................................................. 61

Tabel 4.3. Uji Homogenitas (Kesamaan Dua Varians) ................................ 62

Tabel 4.4. Uji Perbedaan Rata-rata Pre-Test (Uji t) .................................... 63

Tabel 4.5. Hasil Post-Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol .................. 64

Tabel 4.6. Uji Normalitas ............................................................................. 64

Tabel 4.7. Uji Homogenitas (Kesamaan Dua Varians) ................................ 65

Tabel 4.8. Uji Perbedaan Rata-rata Post-Test (Uji t) ................................... 66

Tabel 4.9. Hasil Belajar Afektif ................................................................... 74

Tabel 4.10. Hasil Belajar Psikomotorik ......................................................... 75

Tabel 4.11. Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol ................... 80

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Gambar Teknik 1 ...........................................................86

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen .............98

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ...................110

Lampiran 4 Materi Proyeksi Orthogonal .......................................................122

Lampiran 5 Daftar Nilai Ujian Gambar Teknik 1 Semester Gasal .................130

Lampiran 6 Daftar Siswa Kelas Uji Coba .......................................................132

Lampiran 7 Kisi-Kisi Soal Ujicoba .................................................................133

Lampiran 8 Soal Uji Coba ..............................................................................134

Lampiran 9 Kunci Jawaban Soal Uji Coba .....................................................141

Lampiran 10 Analisis Soal ................................................................................142

Lampiran 11 Realibilitas Soal ...........................................................................145

Lampiran 12 Rekapitulasi Data Soal yang Digunakan .....................................146

Lampiran 13 Soal Tes Kognitif .........................................................................147

Lampiran 14 Kunci Jawaban Soal Tes Kognitif ...............................................153

Lampiran 15 Pedoman Penilaian Afektif .........................................................154

Lampiran 16 Pedoman Penilaian Psikomotorik ................................................159

Lampiran 17 Proyek Gambar Kelas Eksperimen .............................................163

Lampiran 18 Tugas Gambar Kelas Kontrol......................................................164

Lampiran 19 Daftar Siswa Kelas Kontrol .........................................................165

Lampiran 20 Daftar Siswa Kelas Eksperimen ..................................................166

Lampiran 21 Data Nilai Pre Tes dan Post Tes Kontrol ....................................167

Lampiran 22 Data Nilai Pre Tes dan Post Tes Eksperimen..............................168

xvi

Lampiran 23 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar Kontrol..........................169

Lampiran 24 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar Eksperimen ...................170

Lampiran 25 Uji Normalitas Pre Tes ( Eksperimen dan Kontrol) ...................171

Lampiran 26 Uji Homogenitas Pre Tes.............................................................173

Lampiran 27 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Pre Tes .........................................174

Lampiran 28 Uji Normalitas Post Tes ( Eksperimen dan Kontrol) ..................175

Lampiran 29 Uji Homogenitas Post Tes ...........................................................176

Lampiran 30 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Post Tes .......................................177

Lampiran 31 Nilai Afektif Kelas Kontrol .........................................................178

Lampiran 32 Nilai Afektif Kelas Eksperimen ..................................................180

Lampiran 33 Nilai Psikomotorik Kelas Kontrol ...............................................181

Lampiran 34 Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen ........................................182

Lampiran 35 Surat Ijin penelitian SMK Negeri 2 Salatiga .............................183

Lampiran 36 Surat Keterangan Selesai penelitian ............................................184

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang melibatkan interaksi

antara guru dan siswa. Menurut Sardiman A.M. (2008:20) belajar adalah

perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya

dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya,

sedangkan mengajar adalah suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem

lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk proses belajar. Kegiatan

beajar mengajar tidak dapat berjalan tanpa adanya guru dan siswa. Unsur-unsur

yang ada dalam kegiatan belajar mengajar selain guru dan siswa juga diperlukan

adanya kurikulum dan sarana prasarana yang memadai.

Kurikulum dan kegiatan belajar mengajar (KBM) merupakan dua hal

yang berbeda namun erat kaitannya antara satu dengan lainnya. Kurikulum pada

dasarnya merupakan suatu perencanaan menyeluruh yang mencakup kegiatan dan

pengalaman yang perlu disediakan yang memberikan kesempatan secara luas bagi

siswa untuk belajar, dengan kata lain semua proses KBM senantiasa berpedoman

pada kurikulum tertentu sesuai dengan tuntutan lembaga pendidikan atau sekolah

dan kebutuhan masyarakat serta faktor-faktor lainnya.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang menekankan pada dimensi

pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.

Pendekatan ilmiah merupakan konsep dasar yang menginspirasi perumusan

2

metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. Penerapan

pendekatan ilmiah tidak hanya fokus pada bagaimana mengembangkan

kompetensi siswa dalam melakukan observasi atau eksperimen, namun bagaimana

mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan berfikir sehingga dapat

mendukung aktivitas kreatif dalam berinovasi atau berkarya.

Pelaksanaan kurikulum 2013 menuntut peserta didik untuk lebih aktif

dalam proses KBM, sehingga pada pelaksanaannya digunakan pendekatan 5M.

Pendekatan 5M ini meliputi mengamati, menanya, mengolah informasi, mencoba,

dan mengkomunikasikan. Penggunaan pendekatan 5M ini diharapkan dapat

memenuhi tujuan dari kurikulum 2013 yaitu menciptakan pembelajaran yang aktif

dan mencakup 3 ranah yaitu sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Hasil belajar

dari pelaksanaan pembelajaraan dengan pendekatan 5M ini akan menghasilkan

peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap,

ketrampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.

Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penunjang

kegiatan belajar mengajar. Tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadai,

kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar. Sarana dan prasarana

pendidikan dapat berguna untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar

mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu lembaga

pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Prasarana dan sarana pendidikan adalah semua benda bergerak maupun

yang tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses

belajar-mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung (Soetjipto dan

3

Raflis Kosasi,2009). Contoh dari sarana pendidikan adalah meja dan kursi, papan

tulis, alat peraga, almari, buku-buku, dan media pendidikan, sedangkan yang

termasuk prasarana pendidikan antara lain gedung sekolah dan tata tertib sekolah.

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan dua unsur yang tidak dapat

dipisahkan. Adanya sarana pendidikan tanpa adanya prasarana yang memadai

akan menganggu kegiatan belajar mengajar, begitu pula sebaliknya. Sarana dan

prasana pendidikan akan mendukung kegiatan belajar mengajar. Sarana dan

prasarana pendidikan yang dimanfaatkan secara optimal akan membuat kegiatan

belajar mengajar akan berjalan secara maksimal dan akan berpengaruh pada hasil

kegiatan belajar mengajar itu sendiri.

SMK Negeri 2 Salatiga adalah salah satu SMK Negeri di kota Salatiga.

Sarana dan prasarana penunjang cukup memadai diantaranya ruang kelas dan

ruang praktik. Ruang kelas biasanya digunakan untuk mata pelajaran normatif dan

beberapa mata pelajaran produktif, sedangkan untuk ruang praktik digunakan

untuk mata pelajaran produktif saja.

Jurusan Bangunan mempunyai ruang praktik yang memadai, diantaranya

ruang praktik batu beton, ruang praktik kayu, ruang praktik gambar manual dan

gambar autocad. Penggunaan ruang praktik pada jurusan Bangunan digunakan

untuk mata pelajaran produktif yang mempunyai kaitan materi terhadap fungsi

ruang praktik itu sendiri, seperti penggunaan ruang praktik gambar bangunan

untuk mata pelajaran gambar teknik.

Observasi awal yang didapatkam serta pendapat dari beberapa guru dan

laboran, penggunaan ruang praktik di SMK N 2 Salatiga masih kurang maksimal

4

dibeberapa mata pelajaran. Salah satunya penggunaan ruang praktik pada saat

mata pelajaran Gambar Teknik. Penggunaan ruang praktik secara maksimal

dimaksudkan agar siswa/siswi SMK N 2 Salatiga dapat memanfaatkan alat-alat

gambar yang tersedia untuk mengerjakan tugas-tugas gambar teknik, sehingga

guru dapat membimbing langsung siswa dalam proses pengerjaan tugas dan dapat

diperoleh hasil yang maksimal, namun dalam pelaksanaannya ruang praktik hanya

digunakan dalam penyampaian mater ajar dan pengerjaan tugas dilakukan

dirumah, sehingga guru tidak dapat membimbing langsung pada saat proses

pengerjaan tugas, dan hasil yang diperoleh tidak bisa maksimal.

Masih kurangnya pemanfaatan sarana dan prasarana ruang praktik

menjadi kendala dalam proses pembelajaran Gambar Teknik 1, dalam

penyampaian materi pembelajaran, diharapkan guru sebagai fasilitator mampu

memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di ruang praktik gambar bangunan

secara maksimal agar siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan agar dapat memanfaatkan

sarana dan prasarana pendidikan secara maksimal adalah dengan menggunakan

metode pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Metode pembelajaran PjBL

adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai

media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interprestasi, sintesis, dan

informasi untuk menghasilkan berbagai hasil belajar.

PjBL atau pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran

yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan

eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan

5

berbagai bentuk belajar. PjBL merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat

pada siswa (student centered) dan menempatkan guru sebagai motivator dan

fasilitator, dimana siswa diberi peluang bekerja secara otonom mengkonstruksi

belajarnya. Kelebihan dari metode PjBL adalah penggerak yang unggul untuk

membantu siswa belajar melakukan tugas-tugas otentik dan multidisipliner,

menggunakan sumber-sumber yang terbatas secara efektif dan bekerja dengan

orang lain.

Guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran

berbasis proyek berperan sebagai fasilitator. Fasilitator yang dimaksud dalam

metode pembelajaran ini adalah, guru berperan sebagai narasumber atau sumber

pembelajaran untuk informasi yang tidak ditemukan dalam sumber pembelajaran

bahan cetak atau eletronik, memantau atau memonitoring proses berjalannya dan

berkembangnya proyek yang diberikan, lalu mengevaluasi hasil proyek tersebut.

Modifikasi dengan metode pembelajaran PjBL dengan pendekatan ilmiah

ini akan menghasilkan kompetensi peserta didik yang diharapkan pada kurikulum

2013. Kompetensi yang diharapkan pada kurikulum 2013 ini mencakup tiga ranah

yaitu aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Salah satu materi gambar teknik

SMK kelas X semester 2 menurut kurikulum 2013 adalah materi identifikasi

proyeksi orthogonal dan persyaratan proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan

proyeksi. Pada materi identifkasi proyeksi orthogonal dan persyaratan proyeksi

orthogonal (2D) berdasarkan aturan proyeksi, siswa dituntut mampu memahami

pengertian dan jenis gambar proyeksi orthogonal, serta mampu menyajikan

gambar proyeksi orthogonal sesuai persyaratan gambar proyeksi orthogonal.

6

Melalui metode pembelajaran PjBL dan pendekatan scientific sebagai

alat evaluasi, maka pada penelitian ini akan diterapkan suatu metode pembelajaran

berbasis proyek melalui pendekatan scientific pada pokok bahasan identifikasi

proyeksi orthogonal dan persyaratan proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan

proyeksi. Peserta didik diharapkan akan lebih aktif dan terlibat langsung dalam

pembelajaran yang menyenangkan.

Metode PjBL telah diteliti oleh beberapa penelti sebelumnya diantaranya

“Pembelajaran Sains Berbasis Proyek (Project Based Learning) sebagai Usaha

untuk Meningkatkan Aktivitas dan Academic Skill Siswa Kelas VII C SMP

Muhammadiyah 3 Depok” oleh Warsito (2008), dalam penelitiannya dikatakan

bahwa penggunaan metode PjBL dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta

didik sebesar 35,42% dalam kategori rendah menjadi 71,88%. Didi Kurniadi

(2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Upaya Menigkatkan Hasil Belajar

Kimia Siswa SMA N 1 Bawang Banjarnegara Kelas XI IPA 1 dengan Pendekatan

PjBL (Project Based Learning) Berbasis Bahan Sekitar mengatakan bahwa

ketuntasan hasil belajar ranah kognitif sebanyak 26 dari 30 siswa tuntas KKM,

ranah afektif sebanyak 25 dari 30 siswa tuntas KKM, dan ranah psikomotorik

sebanyak 26 dari 30 siswa tuntas KKM. Peneliti mengatakan bahwa menerapkan

pendekatan Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Marinda Ditya Putriatri (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Keefektifan

Project Based Learning pada Pencapaian Pemecahan Masalah Peserta Didik

Kelas X SMK Materi Progam Linier” menyimpulkan bahwa model PjBL efektif

7

terhadap pencapaian kemampuan masalah peserta didik kelas X SMK Negeri 9

Semarang. Penelitan-penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan metode

pembelajaran PJBL dapat menigkatkan hasil belajar dan keaktifan peserta didik.

Metode pembelajaran PjBL diharapkan dapat memaksimalkan sarana dan

prasarana pembelajaran serta dapat menarik perhatian siswa, sehingga siswa

mudah menerima dan mengingat materi pelajaran yang akan disampaikan oleh

guru sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya sesuai dengan nilai

kriteria ketuntasan minimal.

Berlatar belakang dari uraian diatas, dan untuk mengetahui pemanfaatan

sarana dan prasarana ruang praktik gambar bangunan, keaktifan siswa, dan

peningkatan hasil belajar maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

“Pemanfaatan Sarana Prasarana Ruang Praktik dengan Metode Pembelajaran

Project Based Learning pada Mata Diklat Gambar Teknik 1 terhadap Hasil

Belajar Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK N 2 Salatiga”.

1.2. Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah tentang

Perbedaan hasil belajar setelah menggunakan metode pembelajaran Project

Based Learning pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar

Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga.

Selanjutnya rumusan masalah tersebut dijabarkan dalam beberapa pertanyaan

penelitian seperti berikut:

8

1. Apakah dengan menggunakan metode PjBL pendekatan scientific dapat

memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana ruang praktik gambar

bangunan pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar

Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga?

2. Adakah peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

pembelajaran berbasis proyek melalui pendekatan scientific pada mata

diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2

Salatiga?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah di

atas adalah: untuk mengetahui perbedaan hasil belajar setelah menggunakan

metode pembelajaran Project Based Learning pada mata diklat gambar teknik

1 kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga.

Selanjutnya tujuan tersebut dijabarkan dalam beberapa tujuan penelitian

seperti berikut:

1. Untuk memaksimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana ruang praktik

gambar bangunan dengan menggunakan metode PjBL dengan pendekatan

scientific pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar

Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga.

9

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan

metode PjBL dengan pendekatan scientfic pada mata diklat gambar teknik

1 kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga.

1.4. Batasan Masalah

Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah penelitian pada mata

pelajaran menggambar teknik 1 kompetensi dasar menggambar proyeksi

orthogonal untuk indikatornya gambar proyeksi orthogonal sudut ketiga/proyeksi

Amerika pada siswa kelas X TGB A dan X TGB B semester genap tahun ajaran

2014/2015.

1.5. Manfaat atau Kegunaan Penelitian

1.5.1. Manfaat atau Kegunaan Teoritis

Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya,

maupun pendidik, peserta didik dan masyarakat pada umumnya mengenai

pengaruh antara minat dan kesiapan belajar terhadap prestasi belajar yang dicapai,

dimana semua itu termasuk keseriusan, kemauan, dan lain sebagainya. Hasil

penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian yang

sejenis.

10

1.5.2. Manfaat atau Kegunaan Praktis

a) Menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya penerapan metode mengajar

guru terhadap tingkat pemahaman siswa pada semua mata pelajaran kejuruan

SMK Negeri 2 Salatiga.

b) Memberikan masukan bagi para pendidik, peserta didik dan masyarakat luas

tentang arti pentingnya pemahaman seorang siswa dalam menjalani proses

belajar di sekolah.

c) Memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya memperbaiki proses

pembelajaran agar lebih baik dan berkualitas.

1.6. Penegasan Istilah

Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran dan untuk

mewujudkan kesatuan berfikir pembaca, pada penelitian ini perlu ditegaskan

istilah-istilah yang ada, khususnya yang berhubungan dengan judul penelitian.

a) Pemanfaatan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pemanfaatan artinya cara

atau proses memanfaatkan. Mengacu pada pengertian tersebut, pengaruh

adalah cara atau proses memanfaatkan sarana prasarana ruang praktik gambar

bangunan dengan menggunakan metode pembelajaran Project Based

Learning.

11

b) Sarana Prasarana

Sarana dan Prasarana adalah semua benda bergerak maupun yang tidak

bergerak untuk menunjang penyelenggaraan suatu proses, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

c) Ruang Praktik

Pengertian ruang praktik dijelaskan pada Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia nomor 5 tahun 1980 tentang Pokok-Pokok Organisasi

Universitas/Institut Negeri pasal 27 dan pasal 28 (Undang-Undang, 1980:7).

Pasal 27 menyebutkan ruang praktik/studio adalah sarana penunjang jurusan

dalam satu atau sebagian ilmu, teknologi atau seni tertentu sesuai dengan

keperluan bidang studi yang bersangkutan.

d) Metode Pembelajaran Project Based Learning

Menurut Cord et al., dalam Trianto (2014: 42) Project Based Learning

(PjBL) adalah sebuah model atau pendekatan pendekatan pembelajaran yang

inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan

yang kompleks seperti memberi kebebasan pada siswa untuk bereksplorasi

merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secaa kolaboratif, dan

pada akhirnya menghasilkan suatu hasil produk.

e) Mata Diklat Gambar Teknik 1

Mata pelajaran Gambar Teknik 1 merupakan salah satu mata pelajaran

produktif pada progam keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB) dalam

struktur Kurikulum 2013 di SMK Negeri 2 Salatiga.

12

f) Hasil Belajar siswa

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil

belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan

psikomotorik (Nana Sudjana, 2009:3).

g) Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Salatiga

Siswa kelas X SMK Negeri 2 Salatiga yang dimaksud dalam penelitian

adalah siswa kelas X jurusan teknik gambar bangunan yang terdaftar sebagai

siswa di SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2014-2015.

Jadi yang dimaksud dengan pemanfaatan sarana prasarana ruang praktik dengan

metode pembelajaran project based learning pada mata diklat gambar teknik 1

terhadap hasil belajar siswa kelas X teknik gambar bangunan (TGB) SMK Negeri

2 Salatiga adalah proses memanfaatkan sarana prasarana ruang praktik dalam

mata diklat gambar teknik 1 dengan menggunakan metode pembelajaran project

based learning sehingga menghasilkan hasil belajar yang maksimal pada siswa

kelas X TGB SMK Negeri 2 Salatiga.

13

1.7. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah para pembaca dalam memahami isi proposal ini,

maka dipandang perlu mengemukakan sistematikanya. Adapun sistematika

penyususan skripsi ini adalah sebagaimana uraian berikut ini.

Bab I Pendahuluan

Mencakup Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan

Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat atau

Kegunaan Penelitian, serta Sistematika Penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini berisi tentang teori-teori yang dijadikan acuan peneliti untuk

mengadakan penelitian, kerangka berfikir dan Hipotesis.

Bab III Metode Penelitian

Berisi tentang model penelitian; Proses pelaksanaan Penelitian;

Populasi, Sampel, Sampling; Variabel-Variabel Penelitian; Metode dan

Teknik Pengumpulan Data; Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen;

Teknik Analisis Data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi tentang deskripsi data yang mencakup data hasil uji validitas dan

reliabilitas instrumen berserta analisisnya maupun data hasil penelitian,

pengujian persyaratan analisis, analisis data dan pengujian hipotesis,

serta pembahasan hasil analisis data.

Bab V Kesimpulan dan Saran

14

Berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang

diberikan berdasarkan penelitian.

15

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Pustaka

3.1. 1. Hakikat Belajar Mengajar

Setiap saat dalam kehidupan terjadi suatu proses belajar mengajar, baik

sengaja maupun tidak sengaja, disadarai atau tidak disadari. Kegiatan belajar

mengajar ini akan menghasilkan tujuan pembelajaran atau hasil belajar. Jika

terjadi suatu proses/saling berinteraksi, antara yang mengajar dengan yang belajar,

sebenarnya berada pada suatu kondisi unik, sebab secara sengaja atau tidak

sengaja, masing-masing piihak berada dalam suasana belajar.

Menurut Sardiman A.M. (2008: 20) belajar adalah perubahan tingkah

laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,

mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Belajar akan lebih maksimal, jika

subjek belajar mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik.

Menurut Oemar Hamalik (2003: 77) komponen-komponen kegiatan

belajar-mengajar antara lain:

1. Tujuan pendidikan dan pengajaran

2. Peserta didik atau siswa

3. Tenaga kependidikan khususnya guru

4. Perencanaan pengajaran sebagai suatu segmen kurikulum

5. Strategi pembelajaran

6. Media pengajaran

16

7. Evaluasi pengajaran

Setiap kegiatan belajar mengajar akan menghasilkan tujuan belajar.

Pencapaian tujuan belajar dapat dilakukan dengan menciptakan kondisi belajar

yang lebih kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan mengajar. Mengajar diartikan

sebagai suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya

proses belajar. Sistem lingkungan belajar ini terdiri dari berbagai komponen yang

saling mempengaruhi. Komponen-komponen itu misalnya tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan siswa yang memainkan

peranan serta dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta

sarana prasarana belajar-mengajar yang tersedia.

Tujuan pembelajaran menurut Sardiman A.M. (2008: 26-28) ada tiga

jenis, yaitu:

1. Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan beprikir. Kemampuan berpikir

tanpa bahan pengetahuan tidak dapat dikembangkan, begitu pula sebaliknya

kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki

kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan pembelajaran.

Peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol dalam hal ini.

Jenis interaksi atau cara yang digunakan untuk mengembangkan

kemampuan berpikir pada umumnya adalah model kuliah (presentasi), pemberian

tugas-tugas bacaan. Cara ini akan menambah pengetahuan siswa sehingga dapat

menambah pengetahuannya dan mengembangkan kemampuan berpikirnya.

17

2. Penanaman konsep dan ketrampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan

ketrampilan. Ketrampilan ini terdiri dari ketrampilan jasmani dan rohani.

Ketrampilan jasmani adalah ketrampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga

akan menitiberatkan pada ketrampilan gerak, termasuk di dalamnya adalah

masalah “teknik” dan “pengulangan”. Ketrampilan rohani lebih rumit, karena

tidak selalu berhubungan dengan ketrampilan-ketrampilan yang dapat dilihat,

tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan penghayatan, dan

ketrampilan berpikir serta kreatifitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu

masalah atau konsep. Ketrampilan-ketrampilan ini dapat dididik atau dilatih yaitu

dengan cara melatih kemampuan. Interaksi yang mengarah pada pencapaian

ketrampilan itu akan menuruti kaidah-kaidah tertentu dan bukan semata-mata

menghafal atau meniru, misalnya dengan metode role playing.

3. Pembentukan sikap

Pembentukan sikap mental dan perilaku siswa, tidak akan terlepas dari

soal penanaman nilai-nilai, transfer of values. Peran guru dalam pembentukann

sikap ini, bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendidik yang akan

memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya. Berlandaskan nilai-nilai

tersebut, siswa akan tumbuh kesadarannya dan kemauannya, untuk mempraktikan

segala sesuatu yang sudah dipelajarinya. Cara berinteraksi atau metode-metode

yang dapat digunakan misalnya dengan diskusi, demonstrasi, sosiodrama, role

playing.

18

Pencapaian tujuan belajar akan menghasilkan hasil belajar. Relevan

dengan tujuan belajar tersebut, hasil belajar meliputi:

a. Keilmuwan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif).

b. Personal, kepribadian atau sikap (afektif).

c. Kelakuan, ketrampilan atau penampilan (psikomotorik).

Ketiga hasil belajar ini akan tercapai jika komponen-komponen dalam

kegiaan belajar mengajar terpenuhi. Komponen belajar akan mempengaruhi

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dan akan menenentukan hasil belajar

siswa, selain itu keaktifan dan minat siswa juga akan menentukan hasil belajarnya.

2.1.2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku debagai hasil

belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan

psikomotorik (Nana Sudjana, 2009:3)

Bloom dalam Sardiman A.M. (2008:23) membagi hasil belajar menjadi

3 ranah yaitu:

1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual.

2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap.

3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan ketrampilan dan kemampuan

bertindak.

Tingkat penguasaan pelajaraan yang diberikan selama proses belajar

mengajar dapat diukur melalui suatu proses evaluasi yang biasanya berupa tes.

Tes ini dapat bersifat tertulis atau lisan.

19

Prestasi belajar adalah puncak hasil belajar siswa terhadap pencapaian

tujuan belajar yang telah ditetapkan. Hasil belajar siswa dapat meliputi aspek

kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (tingkah laku) sesuai

dengan 3 ranah Bloom.

Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan

belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-

tujuan pengajaran. Penilaian hasil belajar harus mencakup 3 aspek yaitu aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Penilaian hasil belajar (PHB) pada ranah kognitif berkaitan dengan

kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. PHB pada ranah

kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdir dari enam aspek,

yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan

evaluasi. PHB pada ranah ini dapat menggunakan tes terulis yang dapat mengukur

pengetahuan dan pemahaman siswa.

PHB pada ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdir dari lima

aspek,yakni penerimaan, jawaban atau reaksi,penilaian, organisasi, dan

internalisasi. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah

laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,

menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.

PHB pada ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar

ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik,

yakni gerakan refleks, kertrampilan dasar, kemampuan perspetual, keharmonisan

20

atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan

interpretatif.

PHB pada ranah afektif dan psikomotorik dapat menggunakan lembar

observasi. Lembar observasi ini berisi tentang aspek-aspek yang ada pada kedua

ranah tersebut, penilaian dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung dengan melihat tingkah laku yang ditunjukkan siswa dikelas.

2.1.3. Metode Pembelajaran

Joyce (1992: 4) dalam Trianto (2014: 23) menyatakan bahwa model

pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai

pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam

tutorialdan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di

dalamnya buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Selanjutnya joyce

menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam

mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa,

sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Metode pembelajaran yang inovatif dapat meningkatkan minat belajar

siswa sehingga dapat menghasilkan hasil belajar yang maksimal. Metode

pembelajaran inovatif menurut Trianto (2014) antara lain pembelajaran

kooperatif, pembelajaran berbasis masalah, pembelaran berbasis proyek, ikuiri,

direct instruction, kooperatif, dan konstekstual.

Setiap mata pelajaran mempunyai sifat materi yang berbeda-beda. Guru

hendaknya dapat memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan sifat

21

materi yang disajikan di depan siswa sehingga dapat menumbuhkan minat belajar

siswa.

Salah satu metode pembelajaran yang biasa digunakan dalam

pembelajaran Gambar Teknik 1 yang memberikan kesempatan kepada siswa

untuk belajar berfikir, memecahkan masalah, belajar untuk mengaplikasikan

pengetahuan, konsep, dan ketrampilannya adalah dengan menggunakan metode

pembelajaran Project Based Learning (PjBL) atau pembelajaran berbasis proyek.

2.1.4. Metode Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

Menurut Cord et al., dalam Trianto (2014: 42) Project Based Learning

(PjBL) adalah sebuah model atau pendekatan pendekatan pembelajaran yang

inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang

kompleks seperti memberi kebebasan pada siswa untuk bereksplorasi

merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secaa kolaboratif, dan pada

akhirnya menghasilkan suatu hasil produk. PjBL membantu siswa

mengembangkan berbagai kemampuan seperti intelektual, sosial, emosional, dan

moral. PjBL merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa(student

centered) dan menempatkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana siswa

diberi peluang bekerja secara otonom mengkonstruksi belajarnya

Buck Institute for Education (1999) dalam Trianto (2014: 43)

menyebutkan bahwa PjBL memiliki karakteristik, yaitu: (a) siswa sebagai

pembuat keputusan, dan membuat kerangka kerja; (b) terdapat masalah yang

pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya; (c) siswa sebagai perancang proses

untuk mencapai hasil; (d) siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan

22

mengelola informasi yang dikumpulkan; (e) melakukan evaluasi secara kontinu;

(f) siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan; (g) hasil akhir

berupa produk dan dievaluasi kualitasnya; dan (h) kelas memiliki atsmosfer yang

memberi toleransi kesalahan dan perubahan.

PjBL memilik karakteristik yang membedakannya dengan model

pembelajaran lainnya. BIE (1999) dalam Trianto (2014: 49) menyebutkan ciri-ciri

PjBL, diantaranya: Pertama, isi. Isi pada PjBL difokuskan pada ide-ide siswa,

yaitu dalam bentuk gambaran sendir bekerja atas topik-topik yang relevan dan

minat siswa yang seibang dengan pengalaman siswa sehari-hari.

Kedua, kondisi. Kondisi yang dimaksud adalah kondisi untuk

mendorong siswa mandiri, yaitu dalam mengelola tugas dan waktu belajar,

sehingga dalam belajar materi pelajaran yang sedang dibahas, siswa mencari

sumber informasi secara mandiri dari berbagai referensi seperti buku, jurnal,

maupun internet.

Ketiga, aktivitas. Aktivitas adalah suatu strategi yang efektif dan

menarik, yaitu dalam mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaandan

memecahkan masalah menggunakan kecakapan. Aktivitas juga merupakan

bangunan dalam menggagas pengetahuan siswa dalam mentransfer dan

menyimpan informasi dengan mudah.

Keempat, hasil. Hasil dalam PjBL adalah penerapan hasil yang

produktif dalam membantu siswa mengembangkan kecakapan belajar dan

mengintegrasikan dalam belajar yang sempurna, termasuk strategi dan

kemampuan untuk menggunakan kognitif strategi pemecahan masalah. Juga

23

termasuk kecakapan tertent, disposisi, sikap, dan kepercayaan yang dihubungkan

dengan pekerjaan produktif, sehingga secara efektif dapat menyempurnakan

tujuan yang sulit untuk dicapai dengan model pengajaran yang lain.

Hal yang terpenting yang perlu diperhatkan oleh guru pada saat

mengimplementasikan PjBL, bahwa guru harus memperhatikan komponen-

komponen penting yang mendukung pelaksanaan PjBL (Trianto, 2014: 51).

Komponen-komponen itu meliputi beberapa hal: Pertama, isi kurikulum. Guru

dan siswa bertanggung jawab atas dasar dan tujuan yang jelas serta mendukung

proses belajar. Kedua, komponen multimedia. Bahwa siswa diberi kesempatan

untuk menggunakan teknologi secara efektif sebagai alat dalam perencanaan,

perkembangan, atau penyajian proyek. Ketiga, komponen petunjuk siswa. Bahwa

petunjuk siswa harus dirancang oleh siswadalam membuat keputusan, berinisiatif,

dan memberi materi untuk mengembangkan dan menilai pekerjaan. Keempat,

kerjasama. Bahwa PjBL memberi siswa kesempatan bekerja sama diantara siswa

maupun dengan guru serta anggota kelompok yang lain. PjBL dihubungkan

dengan dunia nyata menuju persoalan yang relevan untuk kehidupan siswa atau

kelompok dan juga komunikasi dengan dunia luar kelas melalui internet, serta

bekerja sama dengan anggota kelompok. Keenam, kerangka waktu, yang mana

dalam pembelajaran harus memberi siswa kesempatan merencanakan, merevisi,

membeyangkan pembelajarannya dalam kerangka waktu untuk materi dan waktu

yang mendukung pembelajaran tersebut. Ketujuh, penalaian. Proses penilaian

dilakukan secara terus-menerus dalam setiap pembelajaran, seperti menilai guru,

teman, menilai dan merefleksi diri.

24

Guru berperan hanya memberikan bantuan secukupnya, dengan tujuan

agar sedemikian rupa siswa dapat menyelesaikan tugas/proyeknya. Kreativitas

siswa dan gaya/cara berpikir siswa dalam menyelesaikan suatu proyek yang

diberikan oleh guru akan sangat memantu perkembangan intelektual siswa sendiri.

Tujuan paling akhir dari kegiatan pembelajaran menggunakan PjBL, diharapkan

denganbelajar mandiri, siswa dapat mengasah kemampuannya dan belajar dengan

multi intellegence untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

Langkah-langkah dalam PjBL sebagaimana dikembangkan oleh The

George Lucas Educational Foundation (George Lucas, 2005) dalam Trianto

(2014: 52) terdiri dari:

a. Dimulai dengan pertanyaan yang esensial

Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan

suatu investigasi mendalam. Pertanyaan esensial diajukan untuk memancing

pengetahuan, tanggapan, kritik, dan ide siswa mengenai tema proyek yang

diangkat,

b. Perencanaan aturan pengerjaan proyek

Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat

mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan

berbagai sujek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses

untuk membantu penyelesaian proyek.

25

c. Membuat jadwal aktivitas

Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam

menyelesaikan proyek. Jadwal ini disusun untuk mengetahui berapa lama dalam

pengerjaan proyek.

d. Me-monitoring perkembangan proyek siswa

Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa

selama menyelesaikan proyek. Monitor dilakukan dengan cara menfasilitasi siswa

pada setiap proses.

e. Penilaian hasil kerja siswa

Penilaian dilakukan untuk membantu siswa dalam mengukur ketercapaian standar,

berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan

balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru

dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

f. Evaluasi pengalaman belajar siswa

Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap

aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi baik secara

individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan

perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.

PjBL adalah penggerak yang unggul dalam membantu siswa

belajar melakukan tugas-tugas autentik dan multidisipliner, menggunakan sumber

yang terbatas secara efektif dan bekerja dengan orang lain. Pengalaman di

lapangan baik dari guru maupun siswa bahwa PjBL menguntungkan dan efektif

sebagai pembelajaran, selain itu memiliki nilai tinggi dalam peningkatan kualitas

26

belajar siswa. Susanti (2008) dalam Trianto (2014) menyebutkan beberapa

kelebihan dari PjBL, di antaranya:

a. Meningkatkan motivasi, dimana siswa tekun dan berusaha keras dalam

mencapai proyek dan merasa bahwa belajar dalam proyek lebih

menyenagkan daripada komponen kurikulum lainnya.

b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dari berbagai sumber yang

mendeskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa

menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang

kompleks.

c. Meningkatkan ketrampilan mengelola sumber, bila diimplementasikan

secara baik maka siswa akan belajar dan praktik dalam mengorganisasi

proyek, membuat alokasi waktu san sumber-sumber lain seperti

perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

Meski demikian, menurut Susanti (2008) dalam Trianto (2014)

berdasarkan pengalaman yang ditemukan di lapangan, PjBL memiliki beberapa

kekurangan di antaranya:

1. kondisi kelas agak sulit dikontrol dan mudah menjadi ribut saat pelaksanaan

proyek karena adanya kebebasan siswa sehingga memberi peluang untuk

ribut dan untuk itu diperlukan kecakapan guru dalam penguasaan dan

pengelolaan kelas,

2. Alokasi waktu yang selalu kurang walaupun sudah mengatur alokasi waktu

yang cukup sehingga pencapaian hasil belajarnya kurang maksimal.

27

2.1.5. Pendekatan Scientific

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang menekankan pada dimensi

pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.

Pendekatan ilmiah merupakan konsep dasar yang menginspirasi perumusan

metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. Penerapan

pendekatan ilmiah tidak hanya fokus pada bagaimana mengembangkan

kompetensi siswa dalam melakukan observasi atau eksperimen, namun bagaimana

mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan berfikir sehingga dapat

mendukung aktivitas kreatif dalam berinovasi atau berkarya.

Pelaksanaan kurikulum 2013 menuntut siswa untuk lebih aktif dalam

proses KBM, sehingga pada pelaksanaannya digunakan pendekatan 5M.

Pendekatan 5M ini meliputi mengamati, menanya, mengolah informasi, mencoba,

dan mengkomunikasikan. Penggunaan pendekatan 5M ini diharapkan dapat

memenuhi tujuan dari kurikulum 2013 yaitu menciptakan pembelajaran yang aktif

dan mencakup 3 ranah yaitu sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Hasil belajar

dari pelaksanaan pembelajaraan dengan pendekatan 5M ini akan menghasilkan

siswa yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap,

ketrampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.

Kegiatan pertama pada pelaksanaan kurikulum 2013 adalah mengamati.

Siswa mengamati objek yang akan dipelajari. Kegiatan belajarnya adalah

membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi

yang dikembangkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari

informasi. Langkah kedua adalah menanya. Kegiatan belajarnya adalah

28

mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang

diamati atau petanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang

diamati. Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreatifitas, rasa

ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran yag

kritis yang perlu untuk hidup cerdas. Langkah ketiga adalah mengolah informasi.

Kegiatannya adalah mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas

dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun dari hasil kegiatan

mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi, selanjutnya pengolahan

informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan

kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat solusi dari berbagai

sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.

Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti,

disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan

kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. Langkah yang

keempat adalah mencoba. Kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan

informasi atau eksperimen. Kegiatan belajarnya adalah melakukan eksperimen,

membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas,

wawancara dengan narasumber. Kompetensi yang dikembangkan adalah

mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,

kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi

melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan belajar sepanjang hayat.

Langkah pembelajaraan yang terakhir adalah mengkomunikasikan. Kegiatan

belajarnya adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil

29

analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetensi yang dikembangkan

adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir

sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan

mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Penerapan metode ilmiah merupakan proses berfikir logis berdasarkan

fakta dan teori. Pertanyaan muncul dari pengetahuan yang telah dikuasai, karena

itu kemampuan bertanya merupakan dasar dalam mengembangkan kemampuan

berfikir ilmiah. Informasi baru digali untuk menjawab pertanyaan.

2.1.6. Mata Pelajaran Gambar Teknik 1

Mata pelajaran Gambar Teknik 1 merupakan salah satu ata pelajaran

produktif pada progam keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB) dalam struktur

Kurikulum 2013 di SMK Negeri 2 Salatiga. Mata pelajaran Gambar Teknik 1

adalah mata pelajaran yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan siswa

tentang dasar-dasar mengambar teknik dan cara menggambar gambar teknik

dengan benar. Mata pelajaran Gambar Teknik 1 ini di berikan kepada siswa SMK

kelas X jurusan Teknik Gambar Bangunan semester 1 dan 2. Mata pelajaran

Gambar Teknik 1 ini adalah mata pelajaran pokok yang mempunyai beberapa

kompetensi dasar (KD) diantaranya dasar-dasar dan etiket menggambar teknik,

pengenalan alat-alat gambar, simbol-simbol bahan bangunan, pengenalan bentuk

dan fungsi garis gambar, pengenalan aturan kelengkapan gambar teknik, gambar

konstruksi geometris, pengenalan jenis gambar proyeksi, dan pengenalan gambar

perspektif.

30

2.1.7. Ruang Praktik Gambar Bangunan

Ruang praktik adalah tempat belajar mengajar melalui metode praktik

yang dapat mengasilkan pengalaman belajar dimana siswa berinteraksi dengan

berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati

secara langsung dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.

Pengertian ruang praktik dijelaskan pada Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia nomor 5 tahun 1980 tentang Pokok-Pokok Organisasi

Universita/Institu Negeri pasal 27 dan pasal 28 (Undang-Undang, 1980:7). Pasal

27 menyebutkan ruang praktik/studio adalah sarana penunjang jurusan dalam satu

atau sebagian ilmu, teknologi atau seni tertentu sesuai dengan keperluan bidang

studi yang bersangkutan. Pasal 28 menjelaskan ruang praktik/studio dpimpin oleh

seorang guru atau seorang tenaga pengajar yang keahliannya telah memenuhi

persyaratan sesuai dengan cabang ilmu, teknologi, dan seni tertentu dan

bertanggungjawab langsung kepada Ketua Jurusan.

2.1.8. PERMENDIKNAS nomor 40 Tahun 2008

Pada peraturan ini termuat berbagai aturan mengenai standar sarana dan

prasarana yang harus dipenuhi pada setiap jurusan yang ada pada setiap lembaga

pendidikan SMK/MAK secara umum.

Peraturan ini memuat standar minimal Ruang Praktik Teknik Gambar

Bangunan yaitu: (1) Luas Ruang Praktik Teknik Gambar Bangunan; (2) Rasio

per-siswa; (3) Daya tampung ruang; (4) Luas ruang penyimpanan dan instruktur;

(5) Perabot Ruang Praktik Teknik Gambar Bangunan; (6) Media pendidikan di

31

Ruang Praktik Teknik Gambar Bangunan; (7) Perlengkapan Ruang Praktik

Teknik Gambar Bangunan.

Berikut data standar sarana dan prasarana ruang praktik Teknik Gambar

Bangunan menurut PERMENDIKNAS no. 40 tahun 2008:

a. Ruang praktik Progam Keahlian Teknik Gambar Bangunan berfunsi sebagai

tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran: menggambar teknik dengan mesin

gambar, menggambar teknik, menghitung bahan dan biaya dengan progam

komputer.

b. Luas minimum ruang praktik Progam Keahlian Teknik Gambar Bangunan

adalah 176 m² untuk menampung 32 siswa, yang meliputi: ruang praktik gambar

masinal 64 m², ruang praktik gambar komputer 64 m², ruang penyimpanan dan

instruktur 48 m².

c. Ruang praktik Progam Keahlian Teknik Gambar Bangunan dilengkapi

prasarana sebagaiman tercantum pada tabel 1.

Tabel 2.1 Jenis, Rasio, dan deksripsi Standar Prasarana Ruang Praktik

Progam keahlian Teknik Gambar Bangunan

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Ruang praktik

gambar manual dan

masinal

4 m²/siswa Kapasitas untuk 16

siswa. Luas minimum

adalah 64 m².

Lebar minimum adalah

8 m.

2 Ruang praktik

gambar komputer

4 m²/siswa Kapasitas untuk 16

siswa. Luas minimum

adalah 64 m².

32

Lebar minimum adalah

8 m.

3 Ruang penyimpanan

dan instruktur

4

m²/instruktur

Luas minimum adalah

48 m².

Lebar minimum adalah

6 m.

Ruang praktik Progam Keahlian Teknik Gambar Bangunan dilengkapi

sarana sebagaimana tercantum pada tabel 2 sampai dengan tebel 4

Tabel 2.2 Standar Sarana pada Ruang Praktik Gambar Manual dan Masinal

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Meja gambar 1 set/ruang Untuk minimum 16

siswa pada pekerjaan

menggambar teknik.

1.2 Kursi gambar/stool

1.3 Lemari simpan alat

dan bahan

2 Peralatan

2.1 Peralatan untuk

pekerjaan

menggambar manual

dan masinal

1 set/ruang Untuk minimum 16

siswa untuk

menggambar teknik.

3 Media Pendidikan

3.1 Papan tulis 1 set/ruang Untuk mendukung

minimum 16 siswa pada

pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar yang

bersifat teoritis

4 Perlengkapan lain

4.1 Kotak kontak Minimum 2

buah/ruang

Untuk mendukung

operasionalisasi

peralatan yang

memerlukan daya

listrik.

4.2 Tempat sampah Minimum 1

buah/ruang

Tabel 2.3 Standar Sarana pada Ruang Praktik Gambar Komputer

No. Jenis Ruang Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Meja komputer 1 set/ruang Untuk minimum 16

33

1.2 Kursi kerja siswa pada pekerjaan

menggambar teknik,

perhitungan bahan dan

menghitung anggaran

biaya dengan komputer

1.3 Lemari simpan alat

dan bahan

2 Peralatan

2.1 Komputer untuk

pekerjaan

menggambar

1 set/ruang Untuk minimun 16

siswa untuk

menggambar teknik,

perhitungan bahan dan

menghitung anggaran

biaya dengan komputer.

3 Media pendidikan

3.1 Papan tulis 1 set/ruang Untuk mendukung

minimum 16 siswa

pada pelaksanaa

kegiatan belajar

mengajar yang bersifat

teoritis.

4 Perlengkapan lain

4.1 kotak kontak Minimum 8

buah/ruang

Untuk mendukung

operasionalisasi

peralatan yang

memerlukan daya

listrik.

4.2 Tempat sampah Minimum 1

buah/ruang.

Tabel 2.4 Standar Sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Meja kerja 1 set/ruang Untuk minimum 12

instruktur. 1.2 Kursi kerja

1.3 Rak alat dan bahan

1.4 Lemari simpan alat

dan bahan

2 Peralatan

2.1 Peralatan untuk

ruang penyimpanan

dan instruktur

1 set/ruang Untuk minimum 12

instruktur

3 Media pendidikan

3.1 Papan data I

buah/ruang

Untuk pendataan

kemajuan siswa dan

ruang praktik.

34

4 Perlengkapan lain

4.1 Kotak kontak Minimun 2

buah/ruang.

Untuk mendukung

operasionalisasi

peralatan yang

memerlukan daya listrik

4.2 Tempat sampah Minimum 1

buah/ruang

2.1.9. Penelitian-Penelitian yang Relevan

2.1.9.1.Penerapan PjBL untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa pada Proses

KBM oleh Warsito (2008)

Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah kurangnya

keaktifan siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah Depok saat kegiatan belajar

mengajar (KBM) pada mata pelajaran fisika. Peneliti menggunakan metode

pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk meningkatkan keaktfan siswa

pada KBM. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa metode pembelajaran Project

Based Learning dapat meningkatkan keaktifan dan academic skill siswa kelas VII

C SMP Muhammadiyah 3 Depok dalam proses pembelajaran fisika.

2.1.9.2.Penerapan PjBL untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa oleh Didi

Kurniadi (2013)

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar kimia

di SMA N 1 Bawang Banjarnegara yang disebabkan oleh proses pembelajaran

yang tidak memberikan kesempatan bagi siswa dalam memperoleh pengalaman

belajar yang memadai, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

Peneliti menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning untuk

meningkatkan hasil belajar siswa SMA N 1 Bawang Banjarnegara berbasis bahan

sekitar.Hasil penelitian didapatkan bahwa dengan menggunakan metode

35

pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa

SMA N 1 Bawang Banjarnegara

2.1.9.3.Keefektifan PjBL pada Pencapaian Pemecahan Masalah Peserta

Didik oleh Marinda Ditya Putri (2013)

Pendidikan SMK membutuhkan suatu pembelajaran yang tidak hanya

dapat meningkatkan aspek kognitif, psikomotor, dan afektif tetapi juga dapat

memberikan kecakapan hidup sebagai bekal memasuki dunia kerja. Berlatar

belakang hal tersebut, peneliti melakukan penelitian tentang keefektifan metode

pembelajaran Project Based Learning pada pencapaian pemecahan masalah

peserta didik kelas X SMK materi progam linier. Hasil penelitian didapatkan

bahwa model PjBL efektif pada pencapaian kemampuan pemecahan masalah

peserta didik kelas X SMK materi progam linier.

2.2. Kerangka Berpikir

Apabila dikaji lebih lanjut berdasarkan tinjauan teori yang ada, aktivitas

belajar dan mengajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Aktivitas

belajar sangat berperan dalam belajar dan pembelajaran yaitu dapat menetukan

penguatan belajar, memperjelas tujuan belajar, serta menentukan ketekunan

belajar. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang siswa untuk

mempelajari pokok bahasan proyeksi orhogonal (2D) berdasarkan aturan gambar

proyeksi dengan menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning

melalui pendekatan Scientific.

Upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar terhadap suatu materi,

seorang guru harus bisa memilih metode pembelajaran yang menarik dan sesuai

36

dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pendidikan yaitu

ditandai dengan hasil belajar yang tinggi dan tercapainya ketuntasan belajar baik

secara individu maupun klasikal.

Salah satu faktor pendukung keberhasilan kegiatan belajar mengajar

adalah adanya sarana prasarana yang memadai. Semakin lengkap sarana prasarana

pembelajaran yang tersedia maka proses belajar mengajar akan berjalan secara

optimal. Penggunaan sarana prasarana pembelajaran yang diterapkan secara

optimal akan mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

Data yang diperlukan dalam penelitian antara lain pemanfaatan sarana

prasarana ruang praktik gambar bangunan di Jurusan Teknik Gambar Bangunan di

SMK Negeri 2 Salatiga agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal

menggunakan metode Project Based Learning.

Berdasarkan kerangka berpikir diatas dengan menggunakan metode

pembelajaran Project Based Learning melalui pendekatan Scientific dalam

pemanfaatan sarana dan prasarana ruang praktik gambar bangunan diharapkan

dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mempelajari Gambar Teknik 1

sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal khususnya pada

pokok bahasan gambar proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan gambar

proyeksi.

37

Skema alur kerangka berfikir dijelaskan sebagai berikut:

I

Gambar 2.1. skema kerangka berpikir

AKTIVITAS SISWA

BERPENGARUH PADA

PROSES PEMBELAJARAN

PEMANFAATAN SARANA

PRASARANA RUANG PRAKTIK

BERPENGARUH PADA HASIL

BELAJAR

PEMBELAJARAN

PjBL PEMBELAJARAN

KONVENSIONAL

PERENCANAAN

PEMBELAJARAN PjBL

PERENCANAAN

PEMBELAJARAN

KONVENSIONAL

EVALUASI

PEMBELAJARAN PjBL

EVALUASI

PEMBELAJARAN

KONVENSIONAL

AKTIVITAS SISWA

MENINGKAT, HASIL

BELAJAR MENINGKAT

AKTIVITAS SISWA

TETAP, HASIL BELAJAR

KURANG OPTIMAL

PENELITIAN

KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN

38

2.3. Rumusan Hipotesis

Berdasarkan permasalahan dan kerangka berpikir maka hipotesis yang

diajukan dalam penelitian adalah hasil belajar siswa yang menggunakan metode

pembelajaran Project Based Learning lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa

yang menggunakan metode pembelajaran konvesional.

39

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitan

eksperimental. Metode penelitian eksperimental adalah suatu penyelidikan ilmiah

yang menuntut peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu atau lebih variabel

bebas serta mengamati variabel terikat, untuk melihat perbedaan yang sesuai

dengan manipulasi variabel-variabel bebas tersebut (Arief Furchan,

2007:39).Metode penelitian eksperimen dibedakan menjadi 2 yaitu, desain

eksperimen sejati (true experimental) dan eksperimental semu (quasi

experimental).

Pada penelitian ini akan digunakan penelitian Eksperimental-Semu

(Quasi Experimental Designs). Menurut Arief Furchan (2007:394) penelitian

ekperimental-semu adalah disain penelitian yang dapat memberikan pengendalian

sebanyak mungkin dalam situasi yang ada.Peneliti menggunakan disain penelitian

ini karena mengingat situasi tempat penelitian yang tidak memungkinkan untuk

dikendalikan secara penuh selama peneltian.Sampel yang diambil dalam

penelitian ini adalah siswa Teknik Gambar Bangunan kelas X SMK Negeri 2

Salatiga.

Adapun rancangan penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai

berikut:

40

a. Perencanaan (Planning)

Kegiatan yang dilakukan adalah meliputi apa penyebab masalah yang

ada pada siswa kelas X kemudian menganalisis penyebab munculnya masalah dan

menetapkan tindakan (intervensi) yang akan dilakukan terhadap subjek. Beberapa

hal tersebut digunakan untuk kepentingan studi awal yang diperoleh dari

observasi dan wawancara terhadap responden (guru dan siswa).

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan untuk memperbaiki permasalahan

yang ada pada subjek penelitian. Subjek penelitian ini meliputi siswa kelas X

TGB A dan X TGB B. Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini akan diterapkan

penelitian eksperimen dimana akan ada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada

subjek penelitian. Langkah-langkah pada proses ini telah dijabarkan dalam

Progam Satuan Pelajaran dan Rencana Pembelajaran yang telah direncanakan

sebelumnya.

c. Pengamatan (Observing)

Observing adalah kegiatan pengamatan dan pengambilan data untuk

memantau sejauh mana efek tindakan yang dilakukan terhadap siswa dapat

berjalan secara efektif dan mencapai tujuan yang dikehendaki serta menunjang

pembelajaran yang berlangsung kondusif.Data-data yang dikumpulkan adalah

berupa data primer maupun data sekunder.Instrumen serta data yang dikumpulkan

diharapkan dapat menigkatkan validitas dan reabilitas data.

41

d. Evaluasi (Evaluating)

Evaluasi adalah suatu kegiatan yang mengulas secara kritis

terhadap perubahan yang terjadi pada siswa, suasana pembelajaran yang

berlangsung di kelas. Kegiatan ini memerlukan adanya analisis dan refleksi

terhadap data-data yang telah dikumpulkan untuk didiskusikan bersama dengan

kolaborator untuk mengetahui sejauh mana action (intervensi) yang dilakukan

telah menghasilkan suatu yang berarti dengan adanya pemanfaatan PjBL melalui

pendekatan scientific pada pembelajaran Gambar Teknik 1 pokok bahasan gambar

proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan gambar proyeksi.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2010: 173), populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian.

Menurut Suharsimi Arikunto, Prof Dr.;(Arikunto 2010,174) Dalam

bukunya Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek,mengatakan bahwa sampel

adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel

apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.Yang

dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian

sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TGB semester

2 yang berjumlah 72 siswa yang terdiri dari dari 36 siswa kelas X TGB A dan 36

siswa kelas X TGB B. Berdasarkan analisis populasi maka sampel yang dipilih

pada penelitian adalah seluruh siswa kelas X TGB semester 2 yang berjumlah 72

42

siswa yang terdiri dari dari 36 siswa kelas X TGB A dan 36 siswa kelas X TGB B.

Dari sampel tersebut, maka akan dipilih salah satu sampel sebagai kelompok

eksperimen dan lainnya sebagai kelompok kontrol. Penentuan kelompok ini

dengan menggunakan data nilai hasil belajar Gambar Teknik 1 semester ganjil.

Data ini akan di uji homogenitas, apabila data dinyatakan homogen, maka

pengambilan kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilakukan secara acak.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total

sampling.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dielajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2012:2). Jadi dikatakan

variabel ada variasinya atau terdapat beberapa variasi. Variabel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa, Hasil belajar dalam penelitian ini

yang diteliti adalah hasil tes pada mata diklat Gambar Teknik 1 pada kompetensi

dasar Proyeksi Orthogonal pada siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan A dan X

Teknik Gambar BangunanB semester genap tahun ajaran 2014-2015. Sehingga

dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah satu variabel yaitu hasil belajar

siswa program keahlian Teknik Gambar Bangunan di kelas X di SMK Negeri 2

Salatiga pada mata pelajaran gambar teknik 1.

43

3.4 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengambil data nilai akhir semester Gambar Teknik 1 semester 1 kelas X

TGB SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2014-2015

2. Berdasarkan data (a) dapat ditentukan sampel penelitian yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan Total Sampling

3. Menganalisis data nilai tes awal pada sampel penelitian untuk di uji

normalitas dan homogenitas.

4. Menyusun kisi-kisi yang telah dibuat

5. Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.

6. Menguji cobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba yaitu kelas XI

TKBB (sebelumnya sudah mendapatkan materi menggambar proyeksi

orthogonal dengan metode ceramah)

7. Menganalisis data hasil uji coba instrumen tes uji coba pada kelas uji coba

untuk mengetahui taraf kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas.

8. Menentukan soal-soal yang memenuhi syarat berdasarkan pola.

9. Melaksanakan tes awal (pre test) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

10. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

PjBLuntuk kelas X TGB B SMK Negeri 2 Salatiga dan melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah pada kelas X TGB A

SMK Negeri 2 Salatiga.

11. Melaksanakan tes hasil belajar (post test) pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

44

12. Menganalisis data hasil tes

13. Menyususn hasil penelitian.

Berikut ini adalah rancangan penelitian dengan menggunakan metode

pembelajaran PjBL serta metode konvensional

Tabel. 3.1.Kegiatan Pembelajaran Pada Saat Penelitian

Tanggal Kegiatan dengan Metode

Konvensional

Tanggal Kegiatan dengan Metode

PjBL

2-3-2015 Pelaksanaan tes uji coba

ini, uji coba instrumen

dilakukan pada kelas

XITKBB sebagai uji coba

instrument

9-3-2015 Pelaksanaan Pre-test pada

kelas eksperimen di kelas X

TGB B

10-3-2015 Memberikan pre-test di

kelas kontrol X TGB A

dilanjutkan memberikan

materi awal tentang

Gambar Teknik 1 pada

materi Proyeksi

Orthogonal.

9-3-2015 Pengenalan tentang metode

PjBL pada siswa pada kelas

eksperimen XI TGB B

dilanjutkan dengan

pemberian materi awal

tentang Gambar Teknik 1

pada materi Proyeksi

Orthogonal.

17-3-2015 Melanjutkan penjelasan

materi lalu memberikan

latihan gambar kepada

siswa untuk dikerjakan.

16-3-2015 Melanjutkan penjelasan

materi lalu memberikan

proyek yang harus

dikerjakan siswa beserta

dengan jadwal

pengumpulan proyek.

24-3-2015 Meminta siswa

mengumpulkan tugas yang

telah diberikan lalu

mengevaluasi tugas siswa

untuk diberikan kembali.

23-3-2015 Memonitor proyek yang

sudah diberikan serta

memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

memperbaiki tugasnya.

7-4-2015 Post-test. 6-4-2015 Evaluasi proyek dlanjutkan

dengan post-test.

45

3.5 Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Metode Dokumentasi

Menurut Suharsimi, metode dokumentasi adalah metode yang

digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa data-

data masing kelas X TGB SMK Negeri 2 Salatiga.

Metode ini digunakan untuk memberikan gambaran perilaku siwa

ketika pembelajaran berlangsung.Dokumentasi dapat berupa foto. Pengambilan

data dalam bentuk dokumentasi foto dilakukan saat proses pembelajaran

berlangsung dan merupakan tanda yang penting sebagai tanda bukti sudah terjadi

suatu penelitian.

3.5.2 Metode Observasi

Observasi atau pengamatan yaitu mengamati perhatian dan sikap siswa,

keaktifan siswa dalam menggunakan sarana prasarana ruang praktik Gambar

Bangunan. Metode ini digunakan untuk mengetahui penerapan metode PjBL

melalui pendekatan Scientificyang terlihat pada siswa. Metode observasi

digunakan untuk mendapatkan data perhatian dan sikap siswa selama proses

pembelajaran, sehingga akan didapatkan data berupa nilai psikomotorik dan

afektif. Observasi dilakukan oleh pengamat pada setiap pembelajaran.

Pada penelitian ini akan digunakan kisi-kisi pada lembar observasi

untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran yang meliputi kisi-

kisi pada lembar observasi psikomotorik dan lembar observasi afektif. Kisi-kisi

yang akan digunakan dalam mengamati aktivitas siswa dalam pemanfaatan sarana

prasarana ruang praktik meliputii:

46

1. Visual activities, meliputi membaca dan memperhatikan.

2. Oral activities, meliputi menyatakan, merumuskan, bertanya,

memberi saran, mengeluarkan endapat, diskusi, interupsi.

3. Motor activities, meliputi melakukan percobaan,

4. Mental activities, meliputi menanggapi, mengingat, memecahkan

masalah, menganalisis, mengambil keputusan.

5. Emotional activities, meliputi menaruh minat, bosan, bergembira,

tenang, gugup.

3.5.3 Metode Tes

Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar setelah dilakukan

penelitian. Tes yang diberikan pada siswa ada dua macam yaitu pre-test sebelum

penerapan metode pembelajaran PjBL dan post-test yang dilakukan setelah

penerapan metode pembelajaran PjBL. Pada kelompok eksperimen menerapkan

pembelajaran PjBL, sedangkan pada kelompok kontrol menerapkan metode

ceramah. Sedangkan post test adalahdigunakan untuk mengetahui hasil belajar

sesudah diadakan pembelajaran baik pembelajaran PjBL dan pembelajaran

konvesional.

3.6 Proses Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 27-8-2014 s/d 7-4-2015 seperti

dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut.

47

Tanggal Kegiatan Sasaran

27-8-2014 Observasi awal Guru mata diklat Gambar

Teknik 1

3-2-2015 Pengambilan data nilai ulangan

semester

Guru mata diklat Gambar

Teknik 1

2-3-2015 Proses mengurus berkas surat ijin

penelitian Bagian TU dan Kepala Sekolah

24-2-2012 Konsultasi Instrumen Guru mata diklat Gambar

Teknik 1

9-3-2015 Uji coba instrumen Kelas XI TKBB

9-3-2015 s/d 7-

4-2015 Penelitian Kelas X TGB

3.7 Uji Coba Instrumen

Sebelum tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol, tes diuji coba terlebih dahulu.Uji coba dilakukan

untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda

soal.Uji coba soal dikenakan pada siswa kelas XI TKBB SMK Negeri 2Salatiga.

Setelah diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir

soal maka dipilih soal yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.

3.7.1. Validitas Tes

Validitas soal adalah suatu ukuran yang menunjukkan valid atau

tidaknya suatu instrumen. Suatu alat ukur dikatakan valid jika mampu mengukur

apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus:

Tabel 3.2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

48

r phis M p M t

S t√p

q ( rikunto, 2006:283 284)

Keterangan:

rphis = koefisien korelasi point biserial

M p = mean skor dari subyek-subyek yang menjawab betul item soal yang

dicari korelasinya dengan tes

M t = men skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes)

p = proporsi subyek yang menjawab betul item tersebut

S t = standar deviasi skor total

q = 1 - p

Selanjutnya nilai r phis yang diperolah dikonsultasikan dengan tabel product

moment. Soal dikatakan valid apabila r phis mempunyai korelasi lebih besar dari

nilai r table dengan taraf signifikasi 5% maka soal dikatakan valid dan jika r phis< r

tabel maka soal dikatakan tidak valid.

Hasil analisis validitas butir soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.4 di

bawah ini:

Tabel 3.3. Hasil Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba

Kriteria Nomor Soal Jumlah

Valid

1, 3, 5, 7, 8, 9, 11, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24,

25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35

27

Tidak

Valid

2, 4, 6, 10, 12, 13, 14, 23

8

Dari tabel diatas dapat dilihat soal yang valid dan akan dipakai untuk soal

pre test dan post test adalah 27 soal, dan yang tidak valid ada 8 soal dan tidak

49

digunakan dalam soal pre test dan post test. Kemudian soal yang digunakan

sebagai soal pre test dan post test adalah 25 soal.

3.7.2. Reliabilitas

Realiabilitas adalah kualitas yang menunjukkan dari suatu pengkuran

yang dilakukan dan dihitung dengan rumus K-R21:

r 11 (k

k 1) (1

M(k M)

kV1

) ( rikunto, 2006:189)

Keterangan:

k = banyaknya butir soal

M = rata-rata soal

V1 = varians soal

Harga r 11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel product

moment.Apabila r 11> r tabel dengan taraf signifikan 5% maka tes dinyatakan

reliabel (Arikunto, 2007).Berdasarkan hasil analisis soal uji coba didapat harga

r11 diperoleh nilai r11 = 0,7285. Sedangkan nilai rtabel dengan taraf signifikan 5%

dengan n = 34 adalah 0,339. Karena nilai r11> rtabel (0,7285> 0,339) maka dapat

disimpulkan bahwa soal instrumen tersebut reliabel yaitu bahwa soal instrumen

ini cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.

3.7.3. Daya Pembeda Butir Soal Tes

Analisis daya pembeda butir soal adalah kemampuan sebuah soal utnuk

membedakan antara siswa yang pandai dan siswa yang tidak pandai.Dalam

penelitian ini menggunakan rumus daya pembeda belah dua.

Untuk mengukur daya beda digunakan rumus sebagai berikut.

50

BA

B

B

A

A PPJ

B

J

BD (Arikunto, 1999: 213-214)

Keterangan:

D : daya pembeda.

JA : banyaknya peserta kelompok atas.

JB : banyaknya peserta kelompok bawah.

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar.

BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.

PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

Untuk mengetahui soal-soal yang akan dipakai berdasarkan klasifikasi daya

pembeda sebagai berikut.

DP ≤ 0,00 :daya pembedanya sangat jelek

0,00< D 0,20 :daya pembedanya jelek.

0,20< D 0,40 :daya pembedanya cukup.

0,40< D 0,70 :daya pembedanya baik.

0,70< D 1,00 :daya pembedanya baik sekali.

DP= negatif, soal tidak baik, sebaiknya dibuang

Hasil analisis daya pembeda butir soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.5

di bawah ini:

51

Tabel 3.4. Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Uji Coba

Kriteria Nomor Soal Jumlah

Jelek 1,24,6,7,8,9,10,11,12,1314,17,18,20,21,22,23,24,25,26,27,2

8 23

Cukup 3,5,16,19,30,32,34 7

Baik 15,29,31,35 4

Sangat

baik 33 1

3.7.4. Taraf Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran soal digunakan untuk mengetahui soal tersebut mudah

dan sukar.Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu

sukar.Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus sebagai berikut.

JS

BP (Arikunto: 1999: 208)

Keterangan:

P : tingkat kesukaran soal.

B : banyaknya siswa yang menjawabbenar.

JS : jumlah peserta tes.

Adapun klasifikasi soal untuk tingkat kesukaran sebagai berikut.

0,00< P 0,30 adalah soal sukar.

0,30< P 0,70 adalah soal sedang.

0,70< P 1,00 adalah soal mudah.

Hasil analisis taraf kesukaran butir soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.6

di bawah ini:

52

Tabel 3.5. Hasil Analisis Taraf Kesukaran Butir Soal Uji Coba

Kriteria Nomor Soal Jumlah

Mudah 2,3,4,5,6,7,8,9,10,13,17,20,22,26,28,32,35 17

Sedang 1,11,12,14,15,16,18,19,21,23,24,25,27,29,30,31,33,34 18

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah

metode tes.Metode tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa

yang diberi metode pembelajaran PjBL. Tes dalam penelitian ini merupakan tes

prestasi atau achievement test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur

pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu (Arikunto, 2006: 151).Tes

digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Metode tes yang digunakan adalah pre test dan post test. Perangkat tes

yang digunakan adalah tes pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban.

3.9 Metode Analisis Data

Analisis data merupakan langkah paling penting dalam penelitian,

karena dalam analisis data akan dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hipotesis

yang sudah diajukan. Data yang dianalisis pada penelitian ini adalah data hasil

post tes dan pre tes pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

3.9.1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil

berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.

Langkah-langkah uji normalitas sebagai berikut.

53

1. Menentukan hipotesis :

Ho : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

Ha : sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

2. Menentukan

3. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis

Ho diterima jika :X2

hitung < X2

(1- );(k-3), dengan k = banyak kelompok

4. Menghitung X2

hitung

k

i i

iihirung

E

EOX

1

2

2 (Sudjana, 1996: 273)

Keterangan:

hitungX 2: harga chi kuadrat

Oi : frekuensi hasil pengamatan

Ei : frekuensi yang diharapkan

k : banyaknya kelompok

5. Menentukan simpulan.

3.9.2. Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas)

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

mempunyai varians yang homogen atau tidak.

Langkah-langkah

1. Menentukan hipotesis

Ho :21 mm (varians homogen)

Ha :21 mm (varians tidak homogen)

2. Menentukan

3. Menentukan kriteria penerimaan Ho

54

Ho diterima jika Fhitung< F1/2 (n1-1, n2-1)

4. Menghitung F

iliansterkec

terbesarVariansF

var (Sudjana, 1996: 250)

3.9.3. Uji Rata-Rata Kelas

Untuk menghitung rata-rata kelas pada evaluasi penelitian digunakan rumus:

X=

Keterangan:

X : nilai rerata

: jumlah nilai seluruh siswa

N : banyaknya siswa yang ikut tes

3.9.4. Ketuntasan Belajar Individu

Untuk menghitung ketuntasan belajar secara individu digunakan rumus:

Ketuntasan individu =

x 100 %

3.9.5. Ketuntasan Belajar Klasikal

Nilai evaluasi diperoleh setelah dilakukan penelitian, kemudian dianalisis

untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar. Ketuntasan hasil belajar secara

klasikal dihitung menggunakan rumus:

Ketuntasan klasikal =

x 100 %

55

Penelitian eksperimen ini dikatakan berhasil apabila terjadi ketuntasan hasil

belajar yaitu sekurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa yang ada

dikelas.Tuntas belajar yaitu memperoleh nilai ≥70%. dapun alat ukurnya

adalah dengan hasil tes evaluasi pada akhir eksperimen

3.9.6. Peningkatan Hasil Belajar

Setelah didapatkan data post tes dan pre tes pada kelompok eksperimen

maupun kontrol, maka peningkatan hasil belajar dapat dicari dengan rumus:

Peningkatan hasil belajar =

Keterangan:

= Post tes

= Pre tes

3.9.6. Statistik Deskriptif Aktivitas Siswa dalam Pemanfaatan Sarana

Prasarana

Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif, yaitu

statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum dan generalisasi. Jadi, dalam statistik deskriptif tidak ada uji

signifikan dan taraf kesalahan, karena penelitian ini tidak bermaksud untuk

membuat kesimpulan untuk umum atau generalisasi. Analisis data yang akan

menghasilkan presentase yang selanjutnya dilakukan interpretasi pada nilai

yang diperoleh.

56

Proses perhitungan presentase dilakukan dengan cara mengkalikan

hasil bagi skor riil dengan skor ideal dengan seratus persen, dengan rumus

sebagai berikut:

Pencapaian =

Sangat baik : 76%-100%

Baik : 51%-75%

Tidak baik : 26%-50%

Sangat tidak baik: 0%-25%

3.9.7. Uji T

Uji perbedaan rata-rata (uji t) digunakan untuk mengetahui apakah

kedua kelompok yang akan diberi perlakuan sama atau tidak, dalam perhitungan

data awal yang diambil dari nilai pre test, digunakan untuk mengetahui apakah

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki rata-rata yang sama. Sedangkan

dalam perhitungan data akhir yang diambil dari nilai post test, digunakan untuk

mengetahui apakah pada kelas eksperimen memiliki rata-rata lebih baik daripada

kelas kontrol. Langkah-langkah uji perbedaan rata-rata sebagai berikut:

1. Menentukan hipotesis.

Ho :21 mm

Ha :21 mm

Keterangan:

1m = rata-rata data kelompok eksperimen.

2m = rata-rata data kelompok kontrol.

2. Menentukan

57

3. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis

Jika berdasarkan uji kesamaan varians, ditunjukkan bahwa kedua

kelompok mempunyai varians yang sama maka untuk pengujian hipotesis ini

digunakan rumus:

s

nn

XXt

21

21

11

dengan

2

11

21

2

22

2

112

nn

snsns (Sudjana, 1975: 239)

Keterangan:

1X : rata-rata kelompok eksperimen

2X : rata-rata kelompok kontrol

n1 : banyaknya anggota kelompok eksperimen

n2 : banyaknya anggota kelompok kontrol

s2

1 : varians kelompok eksperimen

s2

2 : varians kelompok kontrol

Hoditerima jika –t(1- 2

1)(n1+n2-2)< t < t(1-

2

1)(n1+n2-2)

Apabila data mempunyai varians yang berbeda maka pengujian hipotesis

digunakan rumus sebagai berikut.

2

2

2

1

2

1

21'

n

s

n

s

XXt

(Sudjana, 1975: 241)

Kriteria pengujiannya adalah terima Ha jika:

21

2211'

WW

tWtWt

dengan

58

1

2

11

n

sW

2

2

21

n

sW

111 1 ntt 112 2 ntt

Keterangan:

1X : rata-rata kelompok eksperimen

2X : rata-rata kelompok kontrol

n1 : banyaknya anggota kelompok eksperimen

n2 : banyaknya anggota kelompok kontrol

s12 : varaians kelompok eksperimen

s22 : varaians kelompok kontrol

82

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan yaitu :

a) Hasil belajar yang menerapkan metode pembelajaran Project Based Learning

lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menerapkan metode

pembelajaran konvensional, hal ini dapat dilihat pada nilai = 5,49>

= 1,99.

b) Penggunaan metode pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat

memaksimalkan pemanfaatan sarana prasarana ruang praktik. Pemanfaatan

sarana prasarana ruang praktik dikatakan meningkat ditandai dengan nilai

afektif dan psikomotorik pada kelompok eksperimen. Nilai afektif pada kelas

eksperimen adalah 3,26 dan nilai psikomotoriknya sebesar 84,31, sedangkan

pada kelompok kontrol nilai afektifnya adalah 3,01 dan nilai psikomotoriknya

84,2. Karena nilai afektif dan psikomotorik pada kelompok eksperimen lebih

tinggi dibandingkan kelompok kontrol, maka dapat dikatakan bahwa metode

pembelajaran PjBL dapat memaksimalkan penggunaan sarana prasarana

ruang praktik dibandingkan pada kelompok kontrol.

c) Rata-rata hasil belajar pre test pada kelompok kontrol adalah 42 sedangkan

pada kelompok eksperimen adalah 42,42. Rata-rata hasil belajar post tes pada

kelompok kontrol adalah 70 sedangkan pada kelompok eksperimen adalah

79,92, sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan pembelajaran

83

pada kedua kelompok. Setelah dilakukan perhitungan, peningkatan pada kelas

kontrol sebesar 66,67%, sedangkan pada kelompok eksperimen adalah

88,40%.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah :

a) Guru dapat melakukan variasi dalam pembelajaran salah satunya dengan

menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning pada mata

diklat Gambar Teknik 1 atau pada mata diklat lain yang memiliki

karakteristik sama.

b) Penerapan metode pembelajaran inovatif memerlukan kemampuan guru

dalam mengontrol kelas dan mengatur waktu pembelajaran, karena

penggunaan metode pembelajaran inovatif dalam pembelajaran, salah satunya

metode Project Based Learning, keadaan kelas cenderung ramai dan waktu

yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran menggunakan metode

pembelajaran inovatif cenderung tidak cukup.

c) Guru hendaknya dapat mendayagunakan lingkungan sekitar seperti sarana

prasarana yang ada di dalam ruang kelas sehingga pembelajaran akan lebih

berkesan dan bermakna bagi peserta didik.

84

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Faiq, Muhammad. 2013. Pendekatan scientific dalam implementasi kurikulum

2013. http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/07/pendekatan-

scientific-dalam-implementasi-kurikulum-2013.html. Diunduh 20 Januari

2015 pukul 05 : 13

Furchan, Arief.2005.Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.Yogyakarta:Pustaka

Pelajar.

Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Kurniadi, Didi.2013.Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA N 1 Bawang

Banjarnegara Kelas XI IPA 1 dengan Pendekatan PjBL (Project Based

Learning) berbasis Bahan Sekitar. Jurnal Skripsi UNNES..

Mardiyani, Anif Dwi.2012.Penagruh Penerapan Metode Jigsaw Terhadap

Tingkat Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi

Rangka Atap Di SMK NEGERI 5 Semarang Tahun Ajaran 2012-

2013.Jurnal Skripsi UNNES.

Peraturan Menteri.2008.Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional bo. 40

Tahun 2008 tanggal 31 Juli 2008 Standar Sarana dan Prasarana Sekolah

Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.

Putri, Marinda Ditya.2013.Keefektifan Project Based Learning pada Pencapaian

Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas X SMK Materi Progam Linier.

Jurnal Skripsi UNNES.

Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Soetjipto, Raflis Kosasi. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana.1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi

Aksara.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

85

Trianto.2014.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan

Kontekstual.Jakarta:Pranemedia Group.

Warsito. 2008. Pembelajaran Sains Berbasis Proyek (Project Based Learning)

sebagai Usaha untuk Meningkatkan Aktivitas dan Academic Skill Siswa

Kelas VII C SMP Muhammadiyah 3 Depok. Jurnal Skripsi UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

86

SILABUS MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK

(DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA)

Satuan Pendidikan : SMK/MAK

Kelas : X

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai), santun,

responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

1.1 Menyadari sempurnanya

konsep Tuhan tentang

benda-benda dengan

fenomenanya untuk

dipergunakan sebagai

aturan garis-garis gambar

teknik dan cara proyeksi

untuk menggambarkan

benda

1.2 Mengamalkan nilai-nilai

ajaran agama sebagai

tuntunan dalam

Lampiran 1

87

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

pembuatan gambar

konstruksi geometris dan

gambar proyeksi untuk

menggambarkan benda

2.1 Mengamalkan perilaku

jujur, disiplin, teliti, kritis,

rasa ingin tahu, inovatif

dan tanggung jawab

dalam menerapkan aturan

garis gambar dalam tugas

menggambar konstruksi

garis dan gambar proyeksi

2.2 Menghargai kerjasama,

toleransi, damai, santun,

demokratis, dalam

menyelesaikan masalah

perbedaan konsep berpikir

dan cara menggambar

konstruksi geometris dan

gambar proyeksi.

2.3 Menunjukkan sikap

responsif, proaktif,

konsisten, dan berinteraksi

secara efektif dengan

lingkungan sosial sebagai

bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan

88

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

dalam melakukan tugas

menggambar konstruksi

geometris dan gambar

proyeksi

3.1 Memilih peralatan dan

kelengkapan gambar

teknik berdasarkan fungsi

dan cara penggunaan

4.1 Menggunakan peralatan

dan kelengkapan gambar

teknik sesuai fungsi dan

prosedur penggunaan

Pengenalan dan

penggunanaan

peralatan serta

kelengkapan

gambar teknik:

Penggaris

Jangka

Pensil

Mal

Penghapus

Kertas

Mengamati

Mengamati dan/atau membaca

informasi tentang peralatan dan

kelengkapan gambar teknik.

Menanya

Mengkondisikan situasi belajar

untuk membiasakan mengajukan

pertanyaan secara aktif dan

mandiri tentang jenis peralatan

dan kelengkapan gambar serta

fungsinya.

Mengeksplorasi

Mengumpulkan data/informasi

yang dipertanyakan dan

menentukan sumber (melalui

benda konkrit, dokumen, buku,

eksperimen) untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan

tentang jenis peralatan dan

kelengkapan gambar serta fungsi

dan cara penggunanannya.

Mengasosiasi

Observasi

Proses bereksperimen

menggunakan

peralatan dan

kelengkapan gambar

teknik.

Tes

Tes lisan/tertulis

terkait dengan

peralatan dan

kelengkapan gambar

teknik.

10 JP Sato G., Takeshi,

N. Sugiharto H

(1983),

“Menggambar

Mesin menurut

Standar ISO”,

PT. Pradnya

Paramita, Jakarta

Hantoro, Sirod

dan Parjono.

(2005),

“Menggambar

Mesin” Adicita,

Jakarta

Tables for the

electric trade

(GTZ)

GmbH,Eschborn

Federal

Republic of

Germany

Suparno (2008),

“Teknik Gambar

Bangunan untuk

SMK Jilid 1”,

Direktorat

PSMK

89

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

Mengkatagorikan data/informasi

dan menentukan hubungan jenis

dan fungsi peralatan gambar,

selanjutnya disimpulkan dengan

urutan dari yang sederhana

sampai pada yang lebih

kompleks terkait dengan

penggunaan peralatan dan

kelengkapan gambar teknik.

Mengkomunikasikan

Menyampaikan hasil

konseptualisasi berupa

penggunaan peralatan dan

kelengkapan gambar teknik

dalam bentuk lisan, tulisan,

gambar, atau media lainnya.

Buku referensi

dan artikel yang

sesuai

3.2 Membedakan garis-garis

gambar teknik

berdasarkan bentuk dan

fungsi garis

4.2 Menyajikan garis-garis

gambar teknik sesuai

bentuk dan fungsi garis

Pengenalan bentuk

dan fungsi garis

gambar:

Garis gambar

(garis kontinyu

tebal)

Garis sumbu

(garis bertitik

tipis)

Garis ukuran

(garis kontinyu

tipis)

Garis potongan

Mengamati

Mengamati dan/atau membaca

informasi tentang bentuk-bentuk

garis gambar.

Menanya

Mengkondisikan situasi belajar

untuk membiasakan mengajukan

pertanyaan secara aktif dan

mandiri tentang bentuk dan

fungsi garis serta cara membuat

garis.

Tugas

Hasil pekerjaan

membuat garis

gambar.

Observasi

Proses pelaksanaan

tugas membuat garis

gambar.

Portofolio

Terkait kemampuan

8 JP Sato G., Takeshi,

N. Sugiharto H

(1983),

“Menggambar

Mesin menurut

Standar ISO”,

PT. Pradnya

Paramita, Jakarta

Hantoro, Sirod

dan Parjono.

(2005),

“Menggambar

Mesin” Adicita,

90

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

(garis bertitik

tipis, ujung tebal

atau garis tipis

bebas)

Garis bantu

(garis kontinyu

tipis)

Garis arsiran

(garis kontinyu

tipis)

Garis benda yang

tertutup (garis

putus-putus

sedang)

Mengeksplorasi

Mengumpulkan data/informasi

yang dipertanyakan dan

menentukan sumber (melalui

benda konkrit, dokumen, buku,

eksperimen) untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan

tentang bentuk dan fungsi garis

serta cara membuat garis.

Mengasosiasi

Mengkatagorikan data/informasi

dan menentukan hubungannya,

selanjutnya disimpulkan dengan

urutan dari yang sederhana

sampai pada yang lebih

kompleks terkait dengan bentuk

dan fungsi garis serta membuat

garis.

Mengkomunikasikan

Menyampaikan hasil

konseptualisasi tentang bentuk

dan fungsi garis-garis gambar

serta pembuatannya dalam

bentuk lisan, tulisan, dan gambar

atau media lainnya.

dalam membuat garis

gambar (jika ada).

Tes

Tes lisan/tertulis yang

terkait dengan

membuat garis

gambar.

Jakarta

Tables for the

electric trade

(GTZ)

GmbH,Eschborn

Federal

Republic of

Germany

Suparno (2008),

“Teknik Gambar

Bangunan untuk

SMK Jilid 1”,

Direktorat

PSMK

Dokumen

gambar kerja

Buku referensi

dan artikel yang

sesuai

3.3 Mengklarifikasi huruf,

angka dan etiket gambar

Pengenalan aturan

kelengkapan

Mengamati

Mengamati dan/atau membaca

Tugas

Hasil pekerjaan

6 JP Sato G., Takeshi,

N. Sugiharto H

91

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

teknik sesuai prosedur dan

aturan penerapan

4.3 Merancang huruf, angka

dan etiket gambar teknik

sesuai prosedur dan aturan

penerapan

informasi gambar

teknik:

Huruf gambar

Angka gambar

Skala gambar

Etiket gambar

informasi tentang huruf, angka,

skala, dan etiket gambar.

Menanya

Mengkondisikan situasi belajar

untuk membiasakan mengajukan

pertanyaan secara aktif dan

mandiri tentang aturan dan

penerapan huruf, angka, skala,

dan etiket gambar.

Mengeksplorasi

Mengumpulkan data/informasi

yang dipertanyakan dan

menentukan sumber (melalui

benda konkrit, dokumen, buku,

eksperimen) untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan

tentang aturan dan penerapan

huruf, angka, skala, dan etiket

gambar.

Mengasosiasi

Mengkatagorikan data/informasi

dan menentukan hubungannya,

selanjutnyanya disimpulkan

dengan urutan dari yang

sederhana sampai pada yang

lebih kompleks terkait dengan

aturan dan penerapan huruf,

membuat huruf,

angka, dan etiket

gambar.

Observasi

Proses pelaksanaan

tugas membuat huruf,

angka, dan etiket

gambar.

Portofolio

Terkait kemampuan

dalam membuat huruf,

angka, dan etiket

gambar (jika ada).

Tes

Tes lisan/tertulis yang

terkait dengan

membuat huruf,

angka, dan etiket

gambar

(1983),

“Menggambar

Mesin menurut

Standar ISO”,

PT. Pradnya

Paramita, Jakarta

Hantoro, Sirod

dan Parjono.

(2005),

“Menggambar

Mesin” Adicita,

Jakarta

Tables for the

electric trade

(GTZ)

GmbH,Eschborn

Federal

Republic of

Germany

Suparno (2008),

“Teknik Gambar

Bangunan untuk

SMK Jilid 1”,

Direktorat

PSMK

Dokumen

gambar kerja

Buku referensi

dan artikel yang

sesuai

92

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

angka, skala, dan etiket gambar.

Mengkomunikasikan

Menyampaikan hasil

konseptualisasi berupa

penerapan prosedur dan aturan

tentang huruf, angka, dan etiket

gambar dalam bentuk lisan,

tulisan, dan gambar atau media

lainnya. 3.4 Mengelompokkan gambar

konstruksi geometris

berdasarkan bentuk

konstruksi sesuai prosedur

4.4 Menyajikan gambar

konstruksi geometris

berdasarkan bentuk

konstruksi sesuai prosedur

Gambar

konstruksi

geometris:

Konstruksi garis

Konstruksi sudut

Konstruksi

lingkaran

Konstruksi garis

singgung

Konstruksi

gambar bidang

Mengamati

Mengamati dan/atau membaca

informasi tentang bentuk-bentuk

gambar konstruksi geometris.

Menanya

Mengkondisikan situasi belajar

untuk membiasakan mengajukan

pertanyaan secara aktif dan

mandiri tentang bentuk dan

fungsi serta cara membuat

gambar konstruksi geometris.

Mengeksplorasi

Mengumpulkan data/informasi

yang dipertanyakan dan

menentukan sumber (melalui

benda konkrit, dokumen, buku,

eksperimen) untuk menjawab

Tugas

Hasil pekerjaan

menggambar

konstruksi geometris

Observasi

Proses pelaksanaan

tugas menggambar

konstruksi geometris

Portofolio

Terkait kemampuan

dalam menggambar

konstruksi geometris

(jika ada).

Tes

Tes lisan/tertulis yang

terkait dengan

16 JP

Sato G., Takeshi,

N. Sugiharto H

(1983),

“Menggambar

Mesin menurut

Standar ISO”,

PT. Pradnya

Paramita, Jakarta

Hantoro, Sirod

dan Parjono.

(2005),

“Menggambar

Mesin” Adicita,

Jakarta

Tables for the

electric trade

(GTZ)

GmbH,Eschborn

Federal

Republic of

Germany

93

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

pertanyaan yang diajukan

tentang bentuk dan fungsi serta

cara membuat gambar

konstruksi geometris.

Mengasosiasi

Mengkatagorikan data/informasi

dan menentukan hubungannya,

selanjutnyanya disimpulkan

dengan urutan dari yang

sederhana sampai pada yang

lebih kompleks terkait dengan

bentuk dan fungsi serta cara

membuat gambar konstruksi

geometris.

Mengkomunikasikan

Menyampaikan hasil

konseptualisasi berupa

pembuatan bentuk-bentuk

gambar konstruksi geometris

sesuai fungsi dalam bentuk lisan,

tulisan, dan gambar atau media

lainnya.

menggambar

konstruksi geometris

Suparno (2008),

“Teknik Gambar

Bangunan untuk

SMK Jilid 1”,

Direktorat

PSMK

Buku referensi

dan artikel yang

sesuai

3.5 Mengintegrasikan

persyaratan gambar

proyeksi piktorial (3D)

berdasarkan aturan

gambar proyeksi

Pengenalan jenis

gambar proyeksi:

Gambar piktorial

Cara dan

penyajian gambar

Mengamati

Mengamati dan/atau membaca

informasi tentang gambar

proyeksi piktorial.

Menanya

Tugas

Hasil pekerjaan

menggambar proyeksi

piktorial

16 JP

Sato G., Takeshi,

N. Sugiharto H

(1983),

“Menggambar

Mesin menurut

Standar ISO”,

PT. Pradnya

94

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

4.5 Menyajikan gambar benda

3D secara gambar sketsa

dan gambar rapi, sesuai

aturan proyeksi piktorial

proyeksi piktorial:

Isometric

Dimetri

Oblique/miring

Perspektif

Pembuatan

gambar proyeksi:

Sketsa

Menggunakan

alat

Mengkondisikan situasi belajar

untuk membiasakan mengajukan

pertanyaan secara aktif dan

mandiri tentang aturan gambar

proyeksi piktorial dan cara

menggambarnya dalam bentuk

gambar sketsa dan gambar

teknik (gambar rapi dengan

menggunakan alat).

Mengeksplorasi

Mengumpulkan data/informasi

yang dipertanyakan dan

menentukan sumber (melalui

benda konkrit, dokumen, buku,

eksperimen) untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan

tentang gambar proyeksi

piktorial dan cara

menggambarnya dalam bentuk

gambar sketsa dan gambar

teknik.

Mengasosiasi

Mengkatagorikan data/informasi

dan menentukan hubungannya,

selanjutnyanya disimpulkan

dengan urutan dari yang

sederhana sampai pada yang

lebih kompleks terkait aturan

Observasi

Proses pelaksanaan

tugas menggambar

proyeksi piktorial

Portofolio

Terkait kemampuan

dalam gambar teknik

proyeksi piktorial (jika

ada).

Tes

Tes lisan/tertulis yang

terkait dengan

gambar proyeksi

piktorial

Paramita, Jakarta

Hantoro, Sirod

dan Parjono.

(2005),

“Menggambar

Mesin” Adicita,

Jakarta

Tables for the

electric trade

(GTZ)

GmbH,Eschborn

Federal

Republic of

Germany

Suparno (2008),

“Teknik Gambar

Bangunan untuk

SMK Jilid 1”,

Direktorat

PSMK

Buku referensi

dan artikel yang

sesuai

95

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

dan cara menggambar proyeksi

piktorial dalam bentuk gambar

sketsa dan gambar teknik.

Mengkomunikasikan

Menyampaikan hasil

konseptualisasi tentang

persyaratan gambar proyeksi

piktorial yang diterapkan pada

gambar sketsa dan gambar

teknik benda 3D secara proyeksi

piktrorial dalam bentuk lisan,

tulisan, dan gambar atau media

lainnya. 3.6 Mengintegrasikan

persyaratan gambar

proyeksi orthogonal (2D)

berdasarkan aturan

gambar proyeksi

4.6 Menyajikan gambar benda

2D secara gambar sketsa

dan gambar rapi, sesuai

aturan proyeksi

orthogonal

Pengenalan jenis

gambar proyeksi:

Gambar

orthogonal

Cara dan

penyajian gambar

proyeksi

orthogonal:

Sudut

pertama/Proyeksi

Eropa

Sudut

ketiga/Proyeksi

Amerika

Pembuatan

Mengamati

Mengamati dan/atau membaca

informasi tentang gambar

proyeksi orthogonal.

Menanya

Mengkondisikan situasi belajar

untuk membiasakan mengajukan

pertanyaan secara aktif dan

mandiri tentang aturan gambar

proyeksi orthogonal dan cara

menggambarnya dalam bentuk

gambar sketsa dan gambar

teknik (gambar rapi dengan

menggunakan alat).

Tugas

Hasil pekerjaan

menggambar proyeksi

orthogonal

Observasi

Proses pelaksanaan

tugas menggambar

proyeksi orthogonal

Portofolio

Terkait kemampuan

dalam gambar teknik

proyeksi orthogonal

(jika ada).

20 JP

Sato G., Takeshi,

N. Sugiharto H

(1983),

“Menggambar

Mesin menurut

Standar ISO”,

PT. Pradnya

Paramita, Jakarta

Hantoro, Sirod

dan Parjono.

(2005),

“Menggambar

Mesin” Adicita,

Jakarta

Tables for the

electric trade

(GTZ)

GmbH,Eschborn

96

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

gambar proyeksi:

Sketsa

Menggunakan

alat

Mengeksplorasi

Mengumpulkan data/informasi

yang dipertanyakan dan

menentukan sumber (melalui

benda konkrit, dokumen, buku,

eksperimen) untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan

tentang gambar proyeksi

orthogonal dan cara

menggambarnya dalam bentuk

gambar sketsa dan gambar

teknik.

Mengasosiasi

Mengkatagorikan data/informasi

dan menentukan hubungannya,

selanjutnyanya disimpulkan

dengan urutan dari yang

sederhana sampai pada yang

lebih kompleks terkait aturan

dan cara menggambar proyeksi

orthogonal dalam bentuk gambar

sketsa dan gambar teknik.

Mengkomunikasikan

Menyampaikan hasil

konseptualisasi tentang

persyaratan gambar proyeksi

orthogonal yang diterapkan pada

gambar sketsa dan gambar

Tes

Tes lisan/tertulis yang

terkait dengan

gambar proyeksi

orthogonal

Federal

Republic of

Germany

Buku referensi

dan artikel yang

sesuai

97

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

teknik benda 2D secara proyeksi

orthogonal dalam bentuk lisan,

tulisan, bagan, dan gambar atau

media lainnya.

98

TEACHING PLAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK

Kelas : Kelas X

Semester : Semester Genap

Mata Pelajaran : Gambar Teknik 1

Alokasi Waktu : 4 minggu x 2 jam pelajaran

I. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan

ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan

perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, santun, responsif dan pro

aktif dan menunjukkan sikap

sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam peegaulan

dunia.

3. Memahami, menerapkan dan

menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, dan prosedural

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, humaniora dalam

wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait

3.7. Menunjukka sikap responsif, proaktif,

dan berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan dalam

memahami proyeksi orthografi.

Mengintegrasikan persyaratan gambar

proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan

aturan gambar proyeksi.

Lampiran 2

99

penyebab fenomena dan kejadian

dalam bidang kerja yang spesifik

untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menggambar, dan

menyaji dalam ranah konkret terkait

dengan pengembangan dari yang

dipelajari di sekolah secara mandiri,

dan mempu melaksanakan tugas

spesifik di bawah pengawasan

langsung.

4.9. mengamalkan perilaku jujur, kraetif,

teliti, inovatif dan tanggung jawab, dalam

menyajikan gambar proyeksi orthografi,

proyeksi normal berupa proyeksi titik garis,

bidang, dan benda dengan prinsip kotak

proyeksi orthografi. Menyajikan gmbar

benda 2D secara gambar sketsa dan gambar

rapi, sesuai aturan proyeksi orthogonal.

II. Indikator

a. Sikap

Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi:

1. Syukur

2. Jujur

3. Aktif

4. Responsif

5. Kreatif

6. Inovatif

7. Teliti

8. Tanggung Jawab

b. Pengetahuan

1. Menjelaskan gambar proyeksi orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika.

2. Menjelaskan persyaratan gambar proyeksi orthogonal (2D) sudut

ketiga/proyeksi Amerika berdasarkan aturan gambar proyeksi.

c. Ketrampilan

1. Mampu membuat gambar proyeksi orthografi, proyeksi normal berupa

proyeksi titik garis, bidang, dan benda dengan prinsip proyeksi kotak

orthografi.

2. Mengembangkan ketrampilan sosial, meliputi:

a) Mampu bertanya mengenai jenis gambar proyeksi orthogonal dan

persyaratannya berdasarkan aturan gambar proyeksi.

100

b) Mampu menjadi pendengar yang baik disaat pendidik menjelaskan

materi yang sedang dipelajari.

III. Tujuan Pembelajaran

a. Sikap

1. Religi

Dengan datang tepat waktu dan berdoa secara seksama dalam memulai

pelajaran siswa mampu mensyukuri karunia Tuhan karena masih diberikan

kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar.

2. Karakter

Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak

siswa dinilai pengamat membuat kemajuan dalam menunjukkan perilaku

berkarakter meliputi: jujur, aktif, teliti, dan tanggung jawab sesuai PHB 4:

Pengamatan Perilaku Berkarakter.

3. Keterampilan Sosial

Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak

siswa dinilai pengamat membuat kemajuan dalam menunjukkan

keterampilan berkerja sama (proaktif), menyumbangkan ide (inovatif),

menjadi pendengar yang baik dan berkomunikasi (responsif) sesuai PHB

5: Keterampilan Sosial.

b. Pengetahuan

1. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar siswa mampu menjelaskan

jenis gambar proyeksi orthografi dengan mengerjakan soal terkait PHB 1:

Produk sesuai kunci jawaban.

c. Keterampilan

1. Mampu membuat gambar proyeksi orthografi sesuai dengan persyaratan

proyeksi orthografi. PHB 3: Psikomotor.

IV. Materi Pembelajaran : Konstruksi Bangunan

a. Gambar orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika.

b. Persyaratan gambar proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan gambar

proyeksi.

V. Model dan Metode Pembelajaran

Model pembelajaran : Student Center Learning

101

Metode pembelajaran : Project Based Learning

VI. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan 1

a. Pendahuluan

Kegiatan Waktu

1. Berdo’a, Mengabsen.

2. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar motivasi

dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran sehingga

murid-murid terkesan dan memiliki semangat untuk dapat

mengikuti mata pelajaran gambar teknik. Menarik

perhatian siswa.

3. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan

dibahas dengan menjabarkan matei pendahuluan mengenai

materi.

15 menit

b. Inti

Kegiatan Waktu

1. Menyampaikan informasi berupa rumusan masalah

gambar teknik mengenai proyeksi orthogonal dan

jenisnya.

2. Membimbing siswa untuk merumuskan hipotesis atas

rumusan masalah yang telah diberikan sambil memberi

kesempatan siswa dengan jujur melakukan evaluasi-diri

sesuai dengan PHB 2: Proses yang dibagikan.

3. Membimbing siswa mengidentifikasi gambar-gambar

yang berkaitan dengan proyeksi orthogonal dengan cara

menunjuk satu-dua siswa untuk berpendapat dan meminta

siswa lain mengulang pendapat temannya untuk mengecek

apakah ia menjadi pendengar yang baik.

4. Membimbing siswa untuk berdiskusi dengan teman

sebangkunya tentang prinsip-prinsip proyeksi orthogonal

sudut ketiga/proyeksi Amerika, diingatkan agar setiap

siswa aktif berpendapat.

60 menit

102

5. Meminta salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas secara kreatif, untuk memberi

kemudahan guru melakukan evaluasi formatif dan

memberi kesempatan siswa lain untuk belajar menjadi

pendengar yang baik.

6. Guru melakukan apersepsi tentang prinsip proyeksi

orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika dengan

menggunakan alat peraga berupa benda 3D.

7. Guru melakukan evaluasi dengan cara meminta salah satu

peserta didik mengulang prinsip-prinsip proyeksi

orthogonal di depan kelas, sambil memberikan

kesempatan siswa lain untuk bertanya.

8. Memberikan penghargaan kepada anak yang berkinerja

baik dan amat baik dalam kegiatan belajar mengajar

tersebut.

c. Penutup

Kegiatan Waktu

1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari hasil kerja

hari ini

2. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas kembali

pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta siswa untuk

menyimpulkan.

15 menit

2. Pertemuan ke 2

a. Pendahuluan

Kegiatan Waktu

1. Berdo’a, Mengabsen.

2. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar motivasi

dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran sehingga

murid-murid terkesan dan memiliki semangat untuk dapat

mengikuti mata pelajaran gambar teknik. Menarik

perhatian siswa.

3. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan

15 menit

103

dibahas dengan menjabarkan matei pendahuluan mengenai

materi.

d. Inti

Kegiatan Waktu

1. Mengulas kembali materi pertemuan yang lalu dengan

meminta salah satu peserta didik mengkomunikasikan

materi prinsip gambar proyeksi orthogonal sudut ketiga di

depan kelas, dan memberikan kesempatan siswa lain

belajar menjadi pendengar yang baik.

2. Melakukan evaluasi dengan cara meminta satu dua peserta

didik mengulang materi yang telah di komunikasikan

temannya.

3. Memberikan sketsa gambar 3D kepada siswa lalu

membimbing siswa membuat gambar proyeksi orthogonal

sudut ketiga/ proyeksi Amerika dengan sungguh-sungguh

dan penuh tanggung jawab.

4. Bersama-sama siswa membuat jadwal penyelesaian tugas

yang harus dibuat dan diingatkan agar mengerjakan tugas

sesuai waktu yang telah disepakati untuk melatih siswa

agar terbiasa disiplin.

5. Memberikan petunjuk kepada siswa yang terlihat kesulitan

dalam mengerjakan tugas sambil diingatkan agar tidak

mudah menyerah dan bersemangat.

6. Membimbing siswa agar menyelesaikan tugasnya selama

KBM sambil memberikan motivasi kepada siswa agar

tetap bersemangat dalam menyelesaikan tugasnya.

60 menit

e. Penutup

Kegiatan Waktu

1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari hasil

kerja hari ini

2. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas

kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta

15 enit

104

siswa untuk menyimpulkan.

3. Pertemuan ke 3

a. Pendahuluan

Kegiatan Waktu

1. Berdo’a, Mengabsen.

2. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar

motivasi dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran

sehingga murid-murid terkesan dan memiliki

semangat untuk dapat mengikuti mata pelajaran

gambar teknik. Menarik perhatian siswa.

3. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang

akan dibahas dengan menjabarkan matei pendahuluan

mengenai materi.

15 enit

b. Inti

Kegiatan Waktu

1. Memonitor perkembangan tugas yang telah

diberikan dengan cara meminta siswa satu persatu

mengajukan hasil kerjanya. Guru memberikan

evaluasi apakah hasil kerja tersebut sudah sesuai

dengan gambar sketsa 3D yang dibagikan.

2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memperbaiki tugasnya selama KBM berlangsung.

Guru mengingatkan agar siswa mengerjakan tugas

dengan bersungguh-sungguh dan penuh tanggung

jawab.

3. Memberikan petunjuk kepada siswa yang terlihat

kesulitan dalam mengerjakan tugas sambil

memotivasi siswa agar pantang menyerah dan

bersemangat.

60 menit

105

4. Memberikan apresiasi kepada siswa yang bekerja

baik dan amat baik dalam kegiatan belajar mengajar

tersebut.

c. Penutup

Kegiatan Waktu

1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari

hasil kerja hari ini

2. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas

kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan

meminta siswa untuk menyimpulkan.

15 menit

4. Pertemuan ke 4

a. Pendahuluan

Kegiatan Waktu

1. Berdo’a, Mengabsen.

2. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar

motivasi dan mengkaitkannya dengan mata

pelajaran sehingga murid-murid terkesan dan

memiliki semangat untuk dapat mengikuti mata

pelajaran gambar teknik. Menarik perhatian siswa.

3. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang

akan dibahas dengan menjabarkan matei

pendahuluan mengenai materi.

5 menit

b. Inti

Kegiatan Waktu

1. Meminta siswa satu per satu mengumpulkan hasil kerja

yang telah diperbaiki.

2. Mengevaluasi hasil kerja siswa dan memberikan penilaian

akhir atas hasil kerja siswa. Mengintegrasikan hasil kerja

siswa dengan kehidupan nyata agar siswa mampu

60 menit

106

memahami proyeksi orthogonal sudut ketiga/proyeksi

Amerika sepenuhnya.

3. Guru mengevaluasi hasil kerja peserta didik secara

keseluruhan dan memberikan apresiasi kepada siswa yang

mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab.

c. Penutup

Kegiatan Waktu

1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari hasil

kerja hari ini

2. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas

kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta

siswa untuk menyimpulkan.

15 enit

VII. Penilaian Hasil Belajar

a. PHB 1 : Assesment Sikap

b. PHB 2 : Assesment Pengetahuan

c. PHB 3 : Assesment Ketrampilan

Penilaian Pengetahuan

Instrumen Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen

Pengamatan proses diskusi

Penugasan

Hasil Kerja

Waktu

Penilaian Sikap

Perilaku yang

diharapkan

Sesuai

(3)

Kurang sesuai

(2)

Tidak sesuai

(1)

Kemampuan siswa dalam

107

memahami materi

Jumlah

Penilaian Ketrampilan

No Nomor soal

Maksimal

1 Kecepatan mengerjakan

soal, mengamati dan

menalar

5 4 3 1

2 Tes Praktek

Jumlah

Pedoman Penilaian

a) Penilaian Pengetahuan

No Hasil Kerja Score Nilai

Bobot Nilai

I. Pelengkap

a. Kelengkapan catatan

b. Keaktifan dan perilaku

2

2

4

4

8

8

II. Utama

a. Alur pengerjaan

b. Ketelitian

c. Hasil Diskusi

d. Waktu pengerjaan tugas

4

4

4

3

5

4

4

3

20

16

16

9

III. Penunjang

a. Kelengkapan catatan

b. Proses pengerjaan

c. Kerapihan

3

2

4

2

2

3

6

4

12

Jumlah 100

108

Keterangan :

a) Nilai akhir : 10-95

b) <75 = Tidak lulus kompetensi minimal

c) >75 = Lulus kompetensi mininal

Rubrik Penilaian

a) Penilaian Sikap

Skor 3 : Sesuai dengan yang diharapka (Kerjasama, Disiplin, Tanggung

jawab, kreatif)

Skor 2 : Hampir sesuai yang diharapkan (Kerjasama, Disiplin, Tanggung

jawab)

Skor 2 : Tidak sesuai dengan yang diharapkan (Kerjasama, Disiplin)

b) Penilaian Keterampilan

Skor 5 : Siswa aktif, mengamati, konekuen, dan bertanggung jawab

Skor 4 : Siswa aktif, mengamati, dan bertanggung jawab tetapi tidak

konsekuen

Skor 3 : Siswa kurang aktif mengamati dan menalar

Skor 2 : Siswa sedikit aktif

Skor 1 : Siswa tidak aktif

VIII. Sumber Pembelajaran

Alat dan Bahan

1. Ruang kelas

2. Laptop dan LCD

3. White Board

Sumber

1. Modul

2. BSE SMK

3. Evaluasi assesment Sikap, Pengetahuan, Keterampilan

IX. Daftar Pustaka

1. Soetarman, Drs, Menggambar Teknik Bangunan 1, 1997, Depdikbud.

2. Suparno,BSE,Taknik Gambar Bangunan Jilid I, 2008,DPSMK.

3. Bahan Ajar Teknik,PPPGT,Malang,1995.

4. Ahmad Hadiyanto,Drs,Gambar Dasar Teknik,2005,Dikmenjur

109

Menyetujui. Praktikan

Guru Pengampu

Diah Mochammad Dina, S.Pd. Susi Andariningsih

NIP. 197602042006042026 NIM. 5101411023

110

TEACHING PLAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK

Kelas : Kelas X

Semester : Semester Genap

Mata Pelajaran : Gambar Teknik 1

Alokasi Waktu : 4 minggu x 2 jam pelajaran

X. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

5. Menghayati dan mengamalkan

ajaran agama yang dianutnya.

6. Menghayati dan mengamalkan

perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, santun, responsif dan pro

aktif dan menunjukkan sikap

sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam peegaulan

dunia.

7. Memahami, menerapkan dan

menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, dan prosedural

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, humaniora dalam

wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait

3.7. Menunjukka sikap responsif, proaktif,

dan berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan dalam

memahami proyeksi orthografi.

Mengintegrasikan persyaratan gambar

proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan

aturan gambar proyeksi.

Lampiran 3

111

penyebab fenomena dan kejadian

dalam bidang kerja yang spesifik

untuk memecahkan masalah.

8. Mengolah, menggambar, dan

menyaji dalam ranah konkret terkait

dengan pengembangan dari yang

dipelajari di sekolah secara mandiri,

dan mempu melaksanakan tugas

spesifik di bawah pengawasan

langsung.

4.9. mengamalkan perilaku jujur, kraetif,

teliti, inovatif dan tanggung jawab, dalam

menyajikan gambar proyeksi orthografi,

proyeksi normal berupa proyeksi titik garis,

bidang, dan benda dengan prinsip kotak

proyeksi orthografi. Menyajikan gmbar

benda 2D secara gambar sketsa dan gambar

rapi, sesuai aturan proyeksi orthogonal.

XI. Indikator

d. Sikap

Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi:

9. Syukur

10. Jujur

11. Aktif

12. Responsif

13. Kreatif

14. Inovatif

15. Teliti

16. Tanggung Jawab

e. Pengetahuan

3. Menjelaskan gambar proyeksi orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika.

4. Menjelaskan persyaratan gambar proyeksi orthogonal (2D) sudut

ketiga/proyeksi Amerika berdasarkan aturan gambar proyeksi.

f. Ketrampilan

3. Mampu membuat gambar proyeksi orthografi, proyeksi normal berupa

proyeksi titik garis, bidang, dan benda dengan prinsip proyeksi kotak

orthografi.

4. Mengembangkan ketrampilan sosial, meliputi:

c) Mampu bertanya mengenai jenis gambar proyeksi orthogonal dan

persyaratannya berdasarkan aturan gambar proyeksi.

112

d) Mampu menjadi pendengar yang baik disaat pendidik menjelaskan

materi yang sedang dipelajari.

XII. Tujuan Pembelajaran

d. Sikap

4. Religi

Dengan datang tepat waktu dan berdoa secara seksama dalam memulai

pelajaran siswa mampu mensyukuri karunia Tuhan karena masih diberikan

kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar.

5. Karakter

Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak

siswa dinilai pengamat membuat kemajuan dalam menunjukkan perilaku

berkarakter meliputi: jujur, aktif, teliti, dan tanggung jawab sesuai PHB 4:

Pengamatan Perilaku Berkarakter.

6. Keterampilan Sosial

Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak

siswa dinilai pengamat membuat kemajuan dalam menunjukkan

keterampilan berkerja sama (proaktif), menyumbangkan ide (inovatif),

menjadi pendengar yang baik dan berkomunikasi (responsif) sesuai PHB

5: Keterampilan Sosial.

e. Pengetahuan

2. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar siswa mampu menjelaskan

jenis gambar proyeksi orthografi dengan mengerjakan soal terkait PHB 1:

Produk sesuai kunci jawaban.

f. Keterampilan

2. Mampu membuat gambar proyeksi orthografi sesuai dengan persyaratan

proyeksi orthografi. PHB 3: Psikomotor.

XIII. Materi Pembelajaran : Konstruksi Bangunan

c. Gambar orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika.

d. Persyaratan gambar proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan gambar

proyeksi.

XIV. Model dan Metode Pembelajaran

Model pembelajaran : Student Center Learning

Metode pembelajaran : Ceramah, diskusi, penugasan

113

XV. Kegiatan Pembelajaran

3. Pertemuan 1

f. Pendahuluan

Kegiatan Waktu

4. Berdo’a, Mengabsen.

5. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar motivasi

dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran sehingga

murid-murid terkesan dan memiliki semangat untuk dapat

mengikuti mata pelajaran gambar teknik. Menarik

perhatian siswa.

6. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan

dibahas dengan menjabarkan matei pendahuluan mengenai

materi.

15 menit

g. Inti

Kegiatan Waktu

9. Menyampaikan informasi berupa rumusan masalah

gambar teknik mengenai proyeksi orthogonal dan

jenisnya.

10. Membimbing siswa untuk merumuskan hipotesis atas

rumusan masalah yang telah diberikan sambil memberi

kesempatan siswa dengan jujur melakukan evaluasi-diri

sesuai dengan PHB 2: Proses yang dibagikan.

11. Membimbing siswa mengidentifikasi gambar-gambar

yang berkaitan dengan proyeksi orthogonal dengan cara

menunjuk satu-dua siswa untuk berpendapat dan meminta

siswa lain mengulang pendapat temannya untuk mengecek

apakah ia menjadi pendengar yang baik.

12. Membimbing siswa untuk berdiskusi dengan teman

sebangkunya tentang prinsip-prinsip proyeksi orthogonal

sudut ketiga/proyeksi Amerika, diingatkan agar setiap

siswa aktif berpendapat.

13. Meminta salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas secara kreatif, untuk memberi

60 menit

114

kemudahan guru melakukan evaluasi formatif dan

memberi kesempatan siswa lain untuk belajar menjadi

pendengar yang baik.

14. Guru melakukan apersepsi tentang prinsip proyeksi

orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika dengan

menggunakan alat peraga berupa benda 3D.

15. Guru melakukan evaluasi dengan cara meminta salah satu

peserta didik mengulang prinsip-prinsip proyeksi

orthogonal di depan kelas, sambil memberikan

kesempatan siswa lain untuk bertanya.

16. Memberikan penghargaan kepada anak yang berkinerja

baik dan amat baik dalam kegiatan belajar mengajar

tersebut.

h. Penutup

Kegiatan Waktu

3. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari hasil kerja

hari ini

4. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas kembali

pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta siswa untuk

menyimpulkan.

15 menit

4. Pertemuan ke 2

b. Pendahuluan

Kegiatan Waktu

4. Berdo’a, Mengabsen.

5. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar motivasi

dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran sehingga

murid-murid terkesan dan memiliki semangat untuk dapat

mengikuti mata pelajaran gambar teknik. Menarik

perhatian siswa.

6. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan

dibahas dengan menjabarkan matei pendahuluan mengenai

materi.

15 menit

115

i. Inti

Kegiatan Waktu

7. Mengulas kembali materi pertemuan yang lalu dengan

meminta salah satu peserta didik mengkomunikasikan

materi prinsip gambar proyeksi orthogonal sudut ketiga di

depan kelas, dan memberikan kesempatan siswa lain

belajar menjadi pendengar yang baik.

8. Melakukan evaluasi dengan cara meminta satu dua peserta

didik mengulang materi yang telah di komunikasikan

temannya.

9. Memberikan sketsa gambar 3D kepada siswa lalu

membimbing siswa membuat gambar proyeksi orthogonal

sudut ketiga/ proyeksi Amerika dengan sungguh-sungguh

dan penuh tanggung jawab.

10. Mempersilahkan siswa untuk berdiskusi dengan teman

sebangkunya dalam mememcahkan permasalahan yang

diberikan.

11. Memberikan petunjuk kepada siswa yang terlihat kesulitan

dalam mengerjakan tugas sambil diingatkan agar tidak

mudah menyerah dan bersemangat.

60 menit

j. Penutup

Kegiatan Waktu

4. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari hasil

kerja hari ini

5. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas

kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta

siswa untuk menyimpulkan.

16 enit

116

6. Pertemuan ke 3

d. Pendahuluan

Kegiatan Waktu

5. Berdo’a, Mengabsen.

6. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar

motivasi dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran

sehingga murid-murid terkesan dan memiliki

semangat untuk dapat mengikuti mata pelajaran

gambar teknik. Menarik perhatian siswa.

7. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang

akan dibahas dengan menjabarkan matei pendahuluan

mengenai materi.

16 enit

e. Inti

Kegiatan Waktu

5. Memonitor perkembangan tugas yang telah

diberikan dengan cara meminta siswa satu persatu

mengajukan hasil kerjanya. Guru memberikan

evaluasi apakah hasil kerja tersebut sudah sesuai

dengan gambar sketsa 3D yang dibagikan.

6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memperbaiki tugasnya. Guru mengingatkan agar

siswa mengerjakan tugas dengan bersungguh-

sungguh dan penuh tanggung jawab.

7. Memberikan petunjuk kepada siswa yang terlihat

kesulitan dalam mengerjakan tugas sambil

memotivasi siswa agar pantang menyerah dan

bersemangat.

8. Memberikan apresiasi kepada siswa yang bekerja

baik dan amat baik dalam kegiatan belajar mengajar

tersebut.

61 menit

117

f. Penutup

Kegiatan Waktu

3. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari

hasil kerja hari ini

4. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas

kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan

meminta siswa untuk menyimpulkan.

16 menit

8. Pertemuan ke 4

d. Pendahuluan

Kegiatan Waktu

4. Berdo’a, Mengabsen.

5. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar

motivasi dan mengkaitkannya dengan mata

pelajaran sehingga murid-murid terkesan dan

memiliki semangat untuk dapat mengikuti mata

pelajaran gambar teknik. Menarik perhatian siswa.

6. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang

akan dibahas dengan menjabarkan matei

pendahuluan mengenai materi.

6 menit

e. Inti

Kegiatan Waktu

4. Meminta siswa satu per satu mengumpulkan hasil kerja

yang telah diperbaiki.

5. Mengevaluasi hasil kerja siswa dan memberikan penilaian

akhir atas hasil kerja siswa. Mengintegrasikan hasil kerja

siswa dengan kehidupan nyata agar siswa mampu

memahami proyeksi orthogonal sudut ketiga/proyeksi

Amerika sepenuhnya.

6. Guru mengevaluasi hasil kerja peserta didik secara

60 menit

118

keseluruhan dan memberikan apresiasi kepada siswa yang

mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab.

f. Penutup

Kegiatan Waktu

3. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari hasil

kerja hari ini

4. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas

kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta

siswa untuk menyimpulkan.

16 enit

XVI. Penilaian Hasil Belajar

d. PHB 1 : Assesment Sikap

e. PHB 2 : Assesment Pengetahuan

f. PHB 3 : Assesment Ketrampilan

Penilaian Pengetahuan

Instrumen Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen

Pengamatan proses diskusi

Penugasan

Hasil Kerja

Waktu

119

Penilaian Sikap

Perilaku yang

diharapkan

Sesuai

(3)

Kurang sesuai

(2)

Tidak sesuai

(1)

Kemampuan siswa dalam

memahami materi

Jumlah

Penilaian Ketrampilan

No Nomor soal

Maksimal

1 Kecepatan mengerjakan

soal, mengamati dan

menalar

5 4 3 1

2 Tes Praktek

Jumlah

Pedoman Penilaian

b) Penilaian Pengetahuan

No Hasil Kerja Score Nilai

Bobot Nilai

I. Pelengkap

c. Kelengkapan catatan

d. Keaktifan dan perilaku

2

2

4

4

8

8

II. Utama

e. Alur pengerjaan

f. Ketelitian

4

4

5

4

20

16

120

g. Hasil Diskusi

h. Waktu pengerjaan tugas

4

3

4

3

16

9

III. Penunjang

d. Kelengkapan catatan

e. Proses pengerjaan

f. Kerapihan

3

2

4

2

2

3

6

4

12

Jumlah 100

Keterangan :

d) Nilai akhir : 10-95

e) <75 = Tidak lulus kompetensi minimal

f) >75 = Lulus kompetensi mininal

Rubrik Penilaian

c) Penilaian Sikap

Skor 3 : Sesuai dengan yang diharapka (Kerjasama, Disiplin, Tanggung

jawab, kreatif)

Skor 2 : Hampir sesuai yang diharapkan (Kerjasama, Disiplin, Tanggung

jawab)

Skor 2 : Tidak sesuai dengan yang diharapkan (Kerjasama, Disiplin)

d) Penilaian Keterampilan

Skor 5 : Siswa aktif, mengamati, konekuen, dan bertanggung jawab

Skor 4 : Siswa aktif, mengamati, dan bertanggung jawab tetapi tidak

konsekuen

Skor 3 : Siswa kurang aktif mengamati dan menalar

Skor 2 : Siswa sedikit aktif

Skor 1 : Siswa tidak aktif

XVII. Sumber Pembelajaran

Alat dan Bahan

4. Ruang kelas

5. Laptop dan LCD

6. White Board

Sumber

4. Modul

5. BSE SMK

121

6. Evaluasi assesment Sikap, Pengetahuan, Keterampilan

XVIII. Daftar Pustaka

5. Soetarman, Drs, Menggambar Teknik Bangunan 1, 1997, Depdikbud.

6. Suparno,BSE,Taknik Gambar Bangunan Jilid I, 2008,DPSMK.

7. Bahan Ajar Teknik,PPPGT,Malang,1995.

8. Ahmad Hadiyanto,Drs,Gambar Dasar Teknik,2005,Dikmenjur

Praktikan

Susi Andariningsih

NIM. 5101411023

122

A. PENGERTIAN

a. Proyeksi

Kata proyeksi secara umum berarti bayangan. Gambar proyeksi berarti gambar

bayangan. suatu benda yang berasal dari benda nyata atau imajiner yang dituangkan

dalam bidang gambar menurut cara-cara tertentu. Cara-cara tersebut berkenaan dengan

arah garis pemroyeksi yang meliputi sejajar (paralel) dan memusat (sentral). Arah yang

sejajar terdiri atas sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar dan sejajar akan tetapi

miring terhadap bidang gambar.

Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda

ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Proyeksi adalah ilmu yang

mempelajari tentang cara menggambarkan penglihatan mata kita dari suatu benda tiga

dimensi kedalam kertas gambar secara dua dimensi sehingga apa yang dilihat atau

dipandang sesuai dengan penglihatan mata kita.

b. Proyeksi Ortogonal

Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya

mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis-garis yang

memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi disebut proyektor. Selain proyektor

tegak lurus terhadap bidang proyeksinya juga proyektor-proyektor tersebut sejajar

satu sama lain. Contoh-contoh proyeksi ortogonal dapat dilihat pada gambar dibawah

ini.

a. Proyeksi ortogonal dari sebuah titik

Proyektor

Bidang proyeksi

Proyeksi

Gambar 2.1. Proyeksi ortogonal dari sebuah titik

A A

Lampiran 4

123

Gambar 2.2. proyeksi titik dengan cara proyeksi eropa

b. Proyeksi ortogonal dari sebuah garis

Gambar 2.2. Proyeksi ortogonal dari sebuah garis

c. Proyeksi ortogonal dari sebuah bidang

Gambar 2.3. Proyeksi ortogonal dari sebuah bidang

B

A

B’

A’

C

D

B

A

D’

C’

B’

A’

124

d. Proyeksi ortogonal dari sebuah benda

Gambar 2.4. Proyeksi ortogonal dari sebuah benda

B. JENIS – JENIS PROYEKSI ORTOGONAL

a. Proyeksi Eropa

Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang

menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung dari masing

pengarang buku yang menjadi refrensi.

Bidang-bidang yang paling banyak dipergunakan untuk memproyeksikan

suatu gambar benda adalah bidang horizontal dan bidang vertikal, oleh karena itulah

maka kedua bidang tersebut dinamakan sebagai bidang utama.

Bidang -bidang utama ini membagi seluruh ruang dalam empat kwadran :

Kwadran pertama adalah Bagian ruang di atas bidang horizontal dan di depan

bidang vertikal.

Kwadran kedua adalah Bagian ruang di atas bidang horizontal dan di belakang

bidang vertikal.

Kwadran ketiga adalah Bagian ruang di bawah bidang horizontal dan di depan

bidang vertikal.

H

G

F

E

C

D

B

A

D’H’

C’G’

B’F’

A’E’

125

Kwadran keempat adalah Bagian ruang bawah bidang horizontal dan di belakang

bidang vertikal.

Berdasarkan bentangan bidang -bidang proyeksi tersebut :

Pandangan depan tetap berada didepan.

Pandangan atas berada di sebelah bawah pandangan depan.

Pandangan samping kanan berada di sebelah kiri pandangan depan.

Pandangan samping kiri berada di sebelah kanan pandangan depan.

Proyeksi eropa cara melihatnya dengan jalan bendanya diberi sinar secara

tegak lurus sehingga bayangannya diterima oleh bidang gambar.

Proyeksi Amerika

Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang

menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyeksi amerika cara melihatnya dari titik-titik

benda ditarik ke mata kita secara tegak lurus hingga memotong bidang gambar

transparan (kaca). Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya

sama dengan arah pandangannya (lihat gambar 3.2).

Keterangan :

P.A = Pandangan Atas

P.Ki = Pandangan Kiri

P.Ka = Pandangan Kanan

P.Ba = Pandangan Bawah

P.Be = Pandangan Belakang

(P. atas)

(P. kiri) (P. depan) (P. kanan) (P. Belakang)

P.Ka

P.Ki

P.Ba

P.Be

P.A

P.D

126

(P. bawah)

Gambar 3.2. Proyeksi Amerika

C. PERBANDINGAN ANTARA PROYEKSI EROPA DAN PROYEKSI AMERIKA

Proyeksi Eropa

a. Proyeksi Eropa hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga dimensi agar

memberikan informasi lebih detail

b. Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Eropa terbalik dengan arah

pandangannya.

Proyeksi Amerika

a. Proyeksi Amerika hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga dimensi

agar memberikan informasi lebih detail.

b. Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Amerika sama dengan arah

pandangannya.

Keuntungan Proyeksi Amerika

Diawal proyeksi telah dijelaskan bahwa kedua proyeksi tersebut dapat sama-sama

dipakai, sesuai dengan standar ISO. Negara Amerika Serikat dan Jepang telah

menentukan untuk memakai proyeksi Amerika. Hal ini didasarkan pada keuntungan

dari cara ini dibanding dengan proyeksi Eropa, keuntungan-keuntungannya sebagai

berikut:

1. Dari gambar, bentuk benda dapat langsung dibayangkan. Dengan pandangan

depan sebagai patokan dan bendanya muncul seperti aslinya.

2. Gambarnya mudah dibaca, karena hubungan anatara gambar yang satu dengan

yang lain dekat. Tidak saja mudah dibaca, tetapi jarang terjadi salah

pengertian.cukup mudah lagi (terutama) pada benda-benda yang panjang, susunan

pandangan depan dan pandangan samping mudah sekali dibaca.

127

3. Pandangan yang berhubungan diletakkan berdekatan, oleh karena itu mudah untuk

memberi ukuran-ukurannya. Tidak mungkin terjadi salah pembacaan ukuran. Bagi

teknisi (operator mesin) lebih sederhana.

4. dengan proyeksi Amerika mudah memberi pandangan tambahan atau pandangan

setempat.

Untuk lebih jelas tentang perbandingan proyeksi Eropa dan Amerika dapat dilihat

pada gambar dibawah ini :

Cara Eropa Cara Amerika

Gambar 4.1. Perbandingan proyeksi Eropa dan Amerika

D. CARA MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

1. Proyeksi Eropa dan Contoh

Umpamakan benda yang tampak pada gambar a diletakkan didepan bidang -bidang

proyeksi seperti pada gambar b, gambar tersebut diproyeksikan pada bidang belakang

menurut garis penglihatan A , gambarnya adalah gambar pandangan depan.

Proyeksikan benda tersebut pada bidang bawah menurut garis penglihatan B,

gambarnya adalah gambar pandangan atas.

Proyeksikan benda tersebut pada bidang kanan menurut garis penglihatan C,

gambarnya adalah gambar pandangan kiri.

128

Proyeksikan benda tersebut pada bidang kiri menurut garis penglihatan D, gambarnya

adalah gambar pandangan kanan

Proyeksikan benda tersebut pada bidang atas menurut garis penglihatan E , gambarnya

adalah gambar pandangan bawah.

Proyeksikan benda tersebut pada bidang depan menurut garis penglihatan F,

gambarnya adalah gambar pandangan belakang.

2. Proyeksi Amerika dan Contoh

Umpamakan benda yang akan diproyeksi diletakkan dalam peti

atau bidang proyeksi dengan sisi-sisi yang tembus pandang, maka akan tampak gambar

pandangan dari benda menurut arah penglihatan , yang ditentukan oleh anak panah

(gambar a ).

Pandangan yang lain diproyeksikan pada bidang -bidang proyeksi lainnya menurut arah

panah penglihatan.

Sisi-sisi proyeksi dibuka menjadi satu bida ng proyeksi menurut anak panah (gambar b).

Pandangan dalam arah A dipilih sebagai pandangan depan.

Pandangan dalam arah B dipilih sebagai pandangan atas.

Pandangan dalam arah C dipilih sebagai pandangan kiri.

129

Pandangan dalam arah D dipilih sebagai pandangan kanan.

Pandangan dalam arah E dipilih sebagai pandangan bawah.

Pandangan dalam arah F dipilih sebagai pandangan belakang.

Hasil lengkap dapat dilihat pada gambar c.

130

DAFTAR SISWA KELAS UJI COBA

No Nama Siswa Kode

1 Ardien Bahtiar Rofiq UC-1

2 Farida Ayu Kartika UC-2

3 Adi Tri Ariyanto UC-3

4 Aditya Yuda Purnama UC-4

5 Adrian Dwi Anggoro UC-5

6 Aji Gagas Prakoso UC-6

7 Alfhi Asyhari Murtadlo UC-7

8 Anang Nur Fitriyanto UC-8

9 Andi Tri Budi Arto UC-9

10 Berti Dhany Nugraheni UC-10

11 Daniel Setiawan UC-11

12 Dhidha Setya Pratama UC-12

13 Diana Meirani UC-13

14 Doni Prahmana UC-14

15 Doni Sutrisno UC-15

16 Eny Yuliana Hapsari UC-16

17 Evanty Devinta Sari UC-17

18 Fachri Amirullah Raihan UC-18

19 Failussufi Ardhian Aferusina UC-19

20 Fatmawati UC-20

21 Heru Rahma Dhani UC-21

22 Jean Friska Rubianto UC-22

23 Muhammad Erix Ade H. UC-23

24 Muhammad Saerozi UC-24

25 Nova Rosyida Nafiul'ula UC-25

26 Paristiawang Nugraha UC-26

27 Randy Janiandho UC-27

28 Randy Setia Fajar UC-28

29 Risma Ratih Anggraini UC-29

30 Rossi Ilham Setiaji UC-30

31 Siska Anggraeni Safitri UC-31

32 Suryanti Novita Anggraini UC-32

33 Syahreza Raya Atmaja UC-33

34 Tri Putri UC-34

Lampiran 5

131

Kisi-kisi Soal Uji Coba

Kompetensi

Dasar

Indikator Ingatan Pemahaman Jumlah

Soal

No Item

Soala

Menggambar

Proyeksi

Orthogonal

a) Memahami

Pengertian

Proyeksi

Orthogonal

10 4 14 1,2,3,4,5,6,7,

9,10,11,12,

13,14

b) Memahami

Perbedaan

Metode Eropa

dan Amerika

7 6 13 15,16,17,18,

19,20,21,22,

23,24,25,26,

27

c) Mampu

menyajikan

gambar dengan

benar dan tepat

8 8 28,29,30,31,

32,33,34,35

132

SOAL UJI COBA

Mata Pelajaran : Gambar Teknik 1

Materi Pelajaran : Proyeksi Orthogonal

Kelas/Semester : X/11

Waktu : 2 x 45 menit

1. Tulislah terlebih dahulu identitas pda lembar jawaban.

2. Periksalah dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum menjawab.

3. Jumah soal 35 pilihan ganda.

4. Dahulukan mengerjakan soal-soal yang dianggap mudah.

5. Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum dikumpulkan!

Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap benar!

Yang dimaksud dengan proyeksi adalah....

a. Memindahkan suatu bentuk dari suatu sudut pandang tertentu pada suatu ruang

gambar.

b. Alat untuk memproyeksikan gambar pada suatu layar.

c. Cara pemproyeksian yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap

suatu bidang gambar.

d. Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi.

e. Memindahkan suatu bentuk dari gambar 3 dimensi ke dalam 2 dimensi dalam suatu

bidang gambar.

1. Cara pemproyeksian yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap

bidang proyektornya merupakan definisi dari...

a. Piktorial d. Proyektor

b. Ortoghonal e. Dimetri

c. Perspektif

2. Prinsip dari proyeksi orthogonal adalah...

Lampiran 6

133

a. Menggambarkan benda dalam bentuk 3 dimensi kedalam suatu bidang gambar.

b. Menggambarkan suatu konstruksi geometris dari suatu benda.

c. Menggambarkan ketiga sisi dari suatu benda dalam suatu bidang gambar.

d. Menggambarkan suatu gambar 3 dimensi dalam bentuk 2 dimensi dalam suatu

bidang gambar.

e. Menghasilkan gambar yang tampak oleh mata.

3. Proyeksi dibedakan menjadi beberapa macam, kecuali...

a. Orthogonal

b. Piktorial

c. Isometri

d. Dimetri

e. Konstruksi Geometris

4. Benda yang akan dibuat gambar proyeksinya atau diproyeksikan disebut juga...

a. Bidang Gambar

b. Garis Bantu

c. Objek Gambar

d. Proyektor

e. Proyeksi

5. Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi disebut...

a. Proyektor

b. Bidang Proyeksi

c. Proyeksi

d. Bayangan

e. Titik Hilang

6. Proyeksi orthogonal dapat digunakan untuk memproyeksikan berbagai bentuk, kecuali...

a. Titik d. Bidang

b. Garis e. Benda

c. Bayangan

7. Apabila kita memproyeksikan sebuah bidang, maka hasil proyeksinya berupa...

a. Titik d. Bayangan

b. Garis e. Bidang

134

8. Benda

Gambar diatas merupakan proyeksi orthogonal....

a. Dalam sebuah titik

b. Dalam sebuah bidang

c. Dalam sebuah garis

d. Dalam sebuah bayangan

e. Dalam sebuah benda

9. Pada soal nomer 6 yang ditunjukkan oleh huruf A adalah..

a. Proyektor

b. Bidang Proyeksi

c. Proyeksi

d. Titik Hilang

e. Bidang yang Diproyeksikan

10. Pada soal nomer 6, yang ditujukkan oleh huruf B adalah...

a. Proyektor

b. Bidang Proyeksi

c. Proyeksi

d. Titik Hilang

e. Bidang yang Diproyeksikan

11. Pada soal nomer 6, yang ditunjukkan oleh huruf C adalah...

a. Proyektor

b. Bidang Proyeksi

c. Proyeksi

d. Titik Hilang

A

B

C

D

135

e. Bidang yang Diproyeksikan

12. Pada soal nomer 6, yang ditunjukkan oleh huruf D adalah..

a. Proyektor

b. Bidang Proyeksi

c. Proyeksi

d. Titik Hilang

e. Bidang yang Diproyeksikan

13.

Gambar diatas adalah proyeksi orthogonal sebuah...

a. Titik d. Bayangan

b. Bidang e. Garis

c. Benda

14. Dibawah ini hal yang benar menurut metode Eropa, kecuali...

a. Metode Eropa disebut juga proyeksi kuadran III.

b. Merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik dengan arah pandangannya.

c. Proyeksi yang sering disebut proyeksi kuadran I.

d. Cara melihatnya dengan jalan bendanya diberi sinar secara tegak lurus.

e. Pandangan atas berada disebelah bawah pandangan depan.

15. Proyeksi yang disebut juga dengan proyeksi kuadran pertama adalah...

a. Proyeksi Orthogonal

b. Proyeksi Amerika

c. Piktorial

d. Perspektif

e. Proyeksi Eropa

16. Proyeksi yang disebut juga dengan proyeksi kudran III adalah...

a. Proyeksi Amerika

b. Piktorial

c. Orthogonal

d. Perspektif

e. Proyeksi Eropa

17. Proyeksi yang arah pandangannya sama dengan letak bidangnya disebut juga...

136

a. Piktorial

b. Proyeksi titik

c. Perspektif satu titik hilang

d. Proyeksi amerika

e. Proyeksi eropa

18. Dibawah ini prinsip yang benar dari proyeksi Amerika, kecuali...

a. Letak bidangnya terbalik dengan arah pandangnya.

b. Proyeksi kuadran III.

c. Letak bidangnya sama dengan arah pandangnya.

d. Pandangan atas tetap berada diatas.

e. Cara melihatnya dari titik-titik benda ditarik ke mata secara tegak lurus hingga

memotong bidang gmbar transparan.

19. Simbol proyeksi amerika ditunjukkan oleh gambar...

a.

b.

c.

d.

e. Semua jawaban salah

20.

Gambar diatas adalah simbol dari...

a. Proyeksi Eropa

b. Piktorial

c. Orthogonal

d. Proyeksi Amerika

e. Perspektif

21. Proyeksi yang perletakannya berada pada kuadran III disebut proyeksi..

a. Proyeksi Eropa

b. Piktorial

137

c. Orthogonal

d. Proyeksi Amerika

e. Perspektif

22. Proyeksi yang disebut juga dengan proyeksi kudran I disebut...

a. Proyeksi Eropa

b. Piktorial

c. Orthogonal

d. Proyeksi Amerika

e. Perspektif

23. Gambar pandangan atas dari proyeksi Amerika berada di..

a. Samping kanan pandangan depan

b. Samping kiri pandangan depan

c. Bawah pandangan depan

d. Atas pandangan depan

e. Atas pandangan samping kanan.

24. Gambar pandangan samping kanan dari proyeksi Eropa berada di...

a. Samping kanan pandangan depan

b. Samping kiri pandangan depan

c. Bawah pandangan depan

d. Atas pandangan depan

e. Atas pandangan samping kanan

25. Dibawah ini merupakan keuntungan menggunakan proyeksi Amerika, kecuali...

a. Dari gambar bentuk benda dapat langsung dibayangkan.

b. Gambar agak sulit untuk dibaca.

c. Gambarnya mudah dibaca.

d. Pandangan yang berhubungan diletakkan berdekatan, oleh karena itu mudah untuk

memberi ukuran-ukurannya.

e. Mudah memberikan pandangan tambahan atau pandangan setempat.

26. Persamaan dari Proyeksi Amerika dan Proyeksi Eropa adalah...

a. Keduanya disebut proyeksi Piktorial.

b. Perletakannya berada pada kuadran I.

c. Digunakan untuk menggambarkan tampak dari suatu benda agar lebih detail.

d. Hasil gambarnya berupa gambar 3D.

e. Letak bidangnya sama dengan arah pandangnya.

138

Gambar diatas untuk menjawab soal nomer 26-28!

27. Tampak depan dari gambar tersebut adalah..

a.

b.

c.

d.

e.

28. Tampak atas dari gambar tersebut adalah..

a.

b.

c.

d.

e.

29. Tampak samping kanan dari gambar tersebut adalah...

a.

b.

c.

d.

e.

30. Perhatikan gambar hasil Proyeksi Eropa dibawah ini

Depan

139

Gambar bendanya adalah...

a.

b.

c.

d.

e.

31. Perhatikan gambar dibawah ini!

Jika menggunakan proyeksi Amerika, maka gambar yang ditunjukkan dengan anak paha

A menjadi...

a.

b.

c.

d.

140

e.

32. Pada gambar nomer 32, yang ditujukkan oleh anak panah C menurut proyeksi Amerika

adalah...

a.

b.

c.

d.

33. Pada gambar nomer 32, yang ditunjukkan oleh anak panah D menurut proyeksi Amerika

adalah...

a.

b.

c.

d.

e.

34. Pada gambar nomer 32, yang ditunjukkan oleh anak pang F menurut proyeksi Amerika

adalah...

a.

141

b.

c.

d.

Kunci Jawaban Soal Uji Coba Gambar Teknik 1

1. A

2. B

3. D

4. E

5. C

6. A

7. C

8. E

9. B

10. E

11. B

12. B

13. A

14. A

15. A

16. B

17. A

18. D

19. A

20. A

21. A

22. D

23. A

24. D

25. B

26. B

27. C

28. B

29. C

30. A

31. A

142

ANALISIS VALIDITAS, DAYA PEMBEDA, TINGKAT KESUKARAN DAN RELIABILITAS SOAL

No Kode Jawaban Soal Uji Coba

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 UC-1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 UC-2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0

3 UC-9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

4 UC-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0

5 UC-33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

6 UC-16 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

7 UC-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0

8 UC-28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

9 UC-5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

10 UC-21 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

11 UC-22 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

12 UC-25 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

13 UC-4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

14 UC-6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

15 UC-8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

16 UC-10 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

17 UC-12 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

18 UC-13 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

19 UC-14 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

20 UC-19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

21 UC-30 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

22 UC-3 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1

23 UC-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

24 UC-34 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1

25 UC-11 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

26 UC-26 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1

27 UC-32 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0

28 UC-29 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

29 UC-31 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0

30 UC-15 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

31 UC-24 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0

32 UC-17 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

33 UC-27 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1

34 UC-7 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1

Jumlah 16 32 26 32 26 33 32 32 32 31 16 16 25

Mp 25,81 24,28 25,00 24,41 25,38 24,12 24,53 24,50 24,53 24,39 25,81 23,94 23,76

Mt 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12

p 0,47 0,94 0,76 0,94 0,76 0,97 0,94 0,94 0,94 0,91 0,47 0,47 0,74

Val

idit

as

q 0,53 0,06 0,24 0,06 0,24 0,03 0,06 0,06 0,06 0,09 0,53 0,53 0,26

pq 0,25 0,06 0,18 0,06 0,18 0,03 0,06 0,06 0,06 0,08 0,25 0,25 0,19

St 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89

r pbis 0,33 0,13 0,33 0,24 0,47 0,00 0,34 0,31 0,34 0,18 0,33 -0,03 -0,12

t hitung 1,955 0,764 1,945 1,374 2,987 0,024 2,033 1,862 2,033 1,018 1,955 -0,197 -0,695

t

tabel 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694

Kriteria Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Tidak

JBA 9 17 15 17 16 17 17 17 17 16 8 9 12

Pem

bed

a

JBB 7 15 11 15 10 16 15 15 15 15 8 7 13

JSA 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

JSB 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

Da

ya DP 0,118 0,118 0,235 0,118 0,353 0,059 0,118 0,118 0,118 0,059 0,000 0,118 -0,059

Kriteria Jelek Jelek Cukup Jelek Cukup Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek

Ting

katK

esuk

ara

n

JBA + JBB 16 32 26 32 26 33 32 32 32 31 16 16 25

JSA + JSB 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

IK 0,471 0,941 0,765 0,941 0,765 0,971 0,941 0,941 0,941 0,912 0,471 0,471 0,735

Kriteria Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah

Kriteria Soal Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang

143

No Kode Jawaban Soal Uji Coba

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 UC-1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

2 UC-2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

3 UC-9 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1

4 UC-23 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

5 UC-33 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1

6 UC-16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1

7 UC-20 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1

8 UC-28 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

9 UC-5 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

10 UC-21 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0

11 UC-22 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

12 UC-25 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1

13 UC-4 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1

14 UC-6 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1

15 UC-8 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1

16 UC-10 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1

17 UC-12 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1

18 UC-13 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0

19 UC-14 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1

20 UC-19 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1

21 UC-30 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

22 UC-3 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

23 UC-18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1

24 UC-34 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1

25 UC-11 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1

26 UC-26 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1

27 UC-32 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1

28 UC-29 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1

29 UC-31 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1

30 UC-15 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1

31 UC-24 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1

32 UC-17 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0

33 UC-27 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

34 UC-7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 22 17 21 26 19 15 27 23 31 12 20 20 28

Mp 25,14 26,29 25,43 24,92 25,68 25,93 25,22 25,70 24,77 25,67 25,40 25,70 25,18

Mt 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12

p 0,65 0,50 0,62 0,76 0,56 0,44 0,79 0,68 0,91 0,35 0,59 0,59 0,82

Val

idit

as

q 0,35 0,50 0,38 0,24 0,44 0,56 0,21 0,32 0,09 0,65 0,41 0,41 0,18

pq 0,23 0,25 0,24 0,18 0,25 0,25 0,16 0,22 0,08 0,23 0,24 0,24 0,15

St 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89

r pbis 0,28 0,44 0,34 0,30 0,36 0,33 0,44 0,47 0,43 0,23 0,31 0,39 0,47

t hitung 1,663 2,811 2,049 1,758 2,186 1,976 2,799 2,983 2,705 1,361 1,866 2,372 3,000

t

tabel 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694

Kriteria Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid

JBA 12 12 13 14 10 10 15 13 17 7 11 11 15

Pem

bed

a

JBB 10 5 8 12 9 5 12 10 14 5 9 9 13

JSA 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

JSB 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

Da

ya DP 0,118 0,412 0,294 0,118 0,059 0,294 0,176 0,176 0,176 0,118 0,118 0,118 0,118

Kriteria Jelek Baik Cukup Jelek Jelek Cukup Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek

Ting

katK

esuk

ara

n

JBA + JBB 22 17 21 26 19 15 27 23 31 12 20 20 28

JSA + JSB 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

IK 0,647 0,500 0,618 0,765 0,559 0,441 0,794 0,676 0,912 0,353 0,588 0,588 0,824

Kriteria Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah

Kriteria Soal Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai

147

No

Kode Jawaban Soal Uji Coba

Y Y2

27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 UC-1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 1089

2 UC-2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 961

3 UC-9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 961

4 UC-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 900

5 UC-33 1 1 1 0 1 1 1 0 1 29 841

6 UC-16 0 1 0 0 1 1 1 1 1 28 784

7 UC-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 784

8 UC-28 0 0 1 0 1 1 1 1 1 28 784

9 UC-5 0 0 1 0 0 1 1 1 1 27 729

10 UC-21 0 1 1 1 1 1 1 1 1 27 729

11 UC-22 0 1 1 0 1 1 1 0 1 26 676

12 UC-25 0 0 1 1 1 1 1 1 1 26 676

13 UC-4 0 1 0 0 1 1 1 1 1 25 625

14 UC-6 0 0 1 0 1 1 1 0 1 25 625

15 UC-8 0 1 0 1 1 1 1 1 0 25 625

16 UC-10 0 1 1 1 0 1 1 0 1 25 625

17 UC-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625

18 UC-13 0 1 0 1 0 1 1 1 1 24 576

19 UC-14 0 1 0 1 0 1 1 1 1 24 576

20 UC-19 0 1 0 1 0 1 0 0 1 24 576

21 UC-30 0 1 1 0 1 1 0 0 1 24 576

22 UC-3 1 1 0 0 0 1 1 1 1 24 576

23 UC-18 0 0 0 1 0 1 0 0 0 24 576

24 UC-34 1 1 1 0 1 1 0 1 0 24 576

25 UC-11 1 1 0 0 1 1 0 0 1 23 529

26 UC-26 1 1 0 0 0 0 1 0 0 22 484

27 UC-32 1 0 1 0 1 1 0 1 0 22 484

28 UC-29 0 1 0 1 0 1 0 0 0 21 441

29 UC-31 0 1 1 1 0 0 0 1 0 21 441

30 UC-15 1 0 0 0 1 1 0 0 1 19 361

31 UC-24 0 0 1 0 1 0 0 1 0 17 289

32 UC-17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 225

33 UC-27 0 0 1 0 0 0 1 0 1 12 144

34 UC-7 0 1 0 0 0 1 0 0 1 11 121

Jumlah 13 24 20 16 21 29 22 20 25 820 20590

Mp 26,23 25,21 25,55 26,19 26,00 25,28 26,14 26,00 25,16

Mt 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12 24,12

p 0,38 0,71 0,59 0,47 0,62 0,85 0,65 0,59 0,74

Val

idit

as

q 0,62 0,29 0,41 0,53 0,38 0,15 0,35 0,41 0,26

pq 0,24 0,21 0,24 0,25 0,24 0,13 0,23 0,24 0,19

St 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89 4,89

r pbis 0,34 0,35 0,35 0,40 0,49 0,57 0,56 0,46 0,36

t hitung 2,044 2,082 2,114 2,461 3,172 3,927 3,812 2,930 2,149

t tabel 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694 1,694

Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

JBA 7 13 14 10 15 17 17 13 16

Pem

bed

a

JBB 6 11 6 6 6 12 5 7 9

JSA 17 17 17 17 17 17 17 17 17

JSB 17 17 17 17 17 17 17 17 17

Da

ya DP 0,059 0,118 0,471 0,235 0,529 0,294 0,706 0,353 0,412

Sangat

Kriteria Jelek Jelek Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik

Baik

Ting

katK

esuk

ara

n

JBA + JBB 13 24 20 16 21 29 22 20 25 k = 34

JSA + JSB 34 34 34 34 34 34 34 34 34 M = 24,1176

IK 0,382 0,706 0,588 0,471 0,618 0,853 0,647 0,588 0,735 Vt = 23,9273

Kriteria Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah r

11

= 0,7285

Kriteria Soal Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai

148

Perhitungan Reliabilitas Instrumen

Rumus yang Digunakan:

r 11 (k

k 1)(1

M(k M)

kV1

)

Keterangan:

k = banyaknya butir soal

M = rata-rata soal

V1 = varians soal

Kriteria:

Apabila r11 > r tabel maka instrumen tersebut reliabel.

Perhitungan:

Berdasarkan tabel pada analisis uji coba diperoleh:

k = 34

M = 24,1176

(

)

23,9273

r 11 (k

k 1)(1

M(k M)

kV1

)

(34

34 1)(1

24,1176 (34 24,1176)

34 . 23,9273) 0,7285

Nilai r tabel dengan taraf signifikan 5% serta n = 34 adalah 0,339

Karena r11 > r tabel (0,7285 > 0,339), maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.

149

REKAPITULASI SOAL YANG DIGUNAKAN

No. Validitas Daya

Pembeda Tingkat

Kesukaran Keterangan

Nomor Soal

1 valid Jelek Sedang Dipakai 1

2 tidak valid Jelek Mudah Dibuang -

3 valid Cukup Mudah Dipakai 2

4 tidak valid Cukup Mudah Dibuang -

5 valid Cukup Mudah Dipakai 3

6 tidak valid Jelek Mudah Dibuang -

7 valid Jelek Mudah Dipakai 4

8 valid Jelek Mudah Dipakai 5

9 valid Jelek Mudah Dipakai 6

10 tidak valid Jelek Mudah Dibuang -

11 valid Jelek Sedang Dipakai 7

12 tidak valid Jelek Sedang Dibuang -

13 tidak valid Jelek Mudah Dibuang -

14 tidak valid Jelek Sedang Dibuang -

15 valid baik Sedang Dipakai 8

16 valid Cukup Sedang Dipakai 9

17 valid Jelek Mudah Dipakai 10

18 valid Jelek Sedang Dipakai 11

19 valid Cukup Sedang Dipakai 12

20 valid Jelek Mudah Dibuang -

21 valid Jelek Sedang Dipakai 13

22 valid Jelek Mudah Dipakai 14

23 tidak valid Jelek Sedang Dibuang -

24 valid Jelek Sedang Dipakai 15

25 valid Jelek Sedang Dipakai 16

26 valid Jelek Mudah Dipakai 17

27 valid Jelek Sedang Dipakai 18

28 valid Jelek mudah Dibuang -

29 valid baik Sedang Dipakai 19

30 valid cukup Sedang Dipakai 20

31 valid baik sedang Dipakai 21

32 valid Cukup Mudah Dipakai 22

33 valid sangat baik Sedang Dipakai 23

34 valid Cukup Sedang Dipakai 24

35 valid baik Mudah Dipakai 25

147

SOAL TEST

Mata Pelajaran : Gambar Teknik 1

Materi Pelajaran : Proyeksi Orthogonal

Kelas/Semester : X/11

Waktu : 2 x 45 menit

6. Tulislah terlebih dahulu identitas pda lembar jawaban.

7. Periksalah dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum menjawab.

8. Jumah soal 25 pilihan ganda.

9. Dahulukan mengerjakan soal-soal yang dianggap mudah.

10. Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum dikumpulkan!

11. Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap benar!

Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap benar!

35. Yang dimaksud dengan proyeksi adalah....

f. Memindahkan suatu bentuk dari suatu sudut pandang tertentu pada suatu ruang

gambar.

g. Alat untuk memproyeksikan gambar pada suatu layar.

h. Cara pemproyeksian yang

bidang proyeksinya

mempunyai sudut tegak lurus

terhadap suatu bidang gambar.

i. Garis-garis yang

memproyeksikan benda

terhadap bidang proyeksi.

j. Memindahkan suatu bentuk

dari gambar 3 dimensi ke

dalam 2 dimensi dalam suatu

bidang gambar.

36. Prinsip dari proyeksi orthogonal

adalah...

f. Menggambarkan benda dalam

bentuk 3 dimensi kedalam

suatu bidang gambar.

g. Menggambarkan suatu

konstruksi geometris dari suatu

benda.

h. Menggambarkan ketiga sisi

dari suatu benda dalam suatu

bidang gambar.

i. Menggambarkan suatu gambar

3 dimensi dalam bentuk 2

dimensi dalam suatu bidang

gambar.

148

j. Menghasilkan gambar yang

tampak oleh mata.

37. Benda yang akan dibuat gambar

proyeksinya atau diproyeksikan

disebut juga...

f. Bidang Gambar

g. Garis Bantu

h. Objek Gambar

i. Proyektor

j. Proyeksi

38. Proyeksi orthogonal dapat

digunakan untuk memproyeksikan

berbagai bentuk, kecuali...

d. Titik d. Bidang

e. Garis e. Benda

f. Bayangan

39. Apabila kita memproyeksikan

sebuah bidang, maka hasil

proyeksinya berupa...

c. Titik d. Bayangan

d. Garis e. Bidang

e. Benda

40.

Gambar diatas merupakan proyeksi

orthogonal....

f. Dalam sebuah titik

g. Dalam sebuah bidang

h. Dalam sebuah garis

i. Dalam sebuah bayangan

j. Dalam sebuah benda

41. Pada soal nomer 6, yang

ditujukkan oleh huruf B adalah...

f. Proyektor

g. Bidang Proyeksi

h. Proyeksi

i. Titik Hilang

j. Bidang yang Diproyeksikan

42. Dibawah ini hal yang benar

menurut metode Eropa, kecuali...

f. Metode Eropa disebut juga

proyeksi kuadran III.

g. Merupakan proyeksi yang letak

bidangnya terbalik dengan arah

pandangannya.

h. Proyeksi yang sering disebut

proyeksi kuadran I.

i. Cara melihatnya dengan jalan

bendanya diberi sinar secara

tegak lurus.

j. Pandangan atas berada

disebelah bawah pandangan

depan.

43. Proyeksi yang disebut juga dengan

proyeksi kuadran pertama adalah...

f. Proyeksi Orthogonal

A

B

C

D

149

g. Proyeksi Amerika

h. Piktorial

i. Perspektif

j. Proyeksi Eropa

44. Proyeksi yang disebut juga dengan

proyeksi kudran III adalah...

f. Proyeksi Amerika

g. Piktorial

h. Orthogonal

i. Perspektif

j. Proyeksi Eropa

45. Proyeksi yang arah pandangannya

sama dengan letak bidangnya

disebut juga...

f. Piktorial

g. Proyeksi titik

h. Perspektif satu titik hilang

i. Proyeksi amerika

j. Proyeksi eropa

46. Simbol proyeksi amerika

ditunjukkan oleh gambar...

f.

g.

h.

i.

j. Semua jawaban salah

47.

Gambar diatas adalah simbol dari...

f. Proyeksi Eropa

g. Piktorial

h. Orthogonal

i. Proyeksi Amerika

j. Perspektif

48. Proyeksi yang perletakannya

berada pada kuadran III disebut

proyeksi..

f. Proyeksi Eropa

g. Piktorial

h. Orthogonal

i. Proyeksi Amerika

j. Perspektif

49. Gambar pandangan atas dari

proyeksi Amerika berada di..

f. Samping kanan pandangan

depan

g. Samping kiri pandangan depan

h. Bawah pandangan depan

i. Atas pandangan depan

j. Atas pandangan samping

kanan.

50. Gambar pandangan samping kanan

dari proyeksi Eropa berada di...

f. Samping kanan pandangan

depan

g. Samping kiri pandangan depan

h. Bawah pandangan depan

i. Atas pandangan depan

j. Atas pandangan samping

kanan

150

51. Dibawah ini merupakan

keuntungan menggunakan proyeksi

Amerika, kecuali...

f. Dari gambar bentuk benda

dapat langsung dibayangkan.

g. Gambar agak sulit untuk

dibaca.

h. Gambarnya mudah dibaca.

i. Pandangan yang berhubungan

diletakkan berdekatan, oleh

karena itu mudah untuk

memberi ukuran-ukurannya.

j. Mudah memberikan

pandangan tambahan atau

pandangan setempat.

52. Persamaan dari Proyeksi Amerika

dan Proyeksi Eropa adalah...

f. Keduanya disebut proyeksi

Piktorial.

g. Perletakannya berada pada

kuadran I.

h. Digunakan untuk

menggambarkan tampak dari

suatu benda agar lebih detail.

i. Hasil gambarnya berupa

gambar 3D.

j. Letak bidangnya sama dengan

arah pandangnya.

Gambar diatas untuk menjawab soal

nomer 26-28!

53. Tampak depan dari gambar

tersebut adalah..

f.

g.

h.

i.

j.

54. Tampak atas dari gambar tersebut

adalah..

f.

g.

h.

i.

j.

55. Tampak samping kanan dari

gambar tersebut adalah...

f.

g.

h.

i.

j.

56. Perhatikan gambar hasil Proyeksi

Eropa dibawah ini Depan

151

Gambar bendanya adalah...

f.

g.

h.

i.

j.

57. Perhatikan gambar dibawah ini!

Jika menggunakan proyeksi

Amerika, maka gambar yang

ditunjukkan dengan anak paha A

menjadi...

f.

g.

h.

i.

j.

58. Pada gambar nomer 23, yang

ditujukkan oleh anak panah C

menurut proyeksi Amerika

adalah...

e.

f.

g.

h.

i.

59. Pada gambar nomer 23, yang

ditunjukkan oleh anak panah D

menurut proyeksi Amerika

adalah...

f.

g.

152

h.

i.

j.

153

Kunci Jawaban Post Test Gambar Teknik 1

1. A

2. D

3. C

4. C

5. E

6. B

7. C

8. A

9. E

10. A

11. D

12. A

13. A

14. D

15. D

16. B

17. B

18. C

19. B

20. C

21. A

22. A

23. A

24. D

25. C

154

PEDOMAN PENILAIAN ASPEK AFEKTIF

Jenis Penilaian : Afektif

Mata Pelajaran : Gambar Teknik 1

Kelas/ Semester : X/2

Materi Pokok : Proyeksi Orthogonal

TUJUAN : Mengamati dan menilai sikap serta keterampilan siswa dalam

pembelajaran kimia menggunakan pendekatan Project Based Learning (PjBL)

ASPEK YANG DINILAI :

1. Penerimaan (receiving)

a. Aktivitas siswa dalam pembelajaran

2. Penanggapan (Responding)

a. Bertanya

b. Memberikan tanggapan

3. Penilaian (Valuing)

a. Kehadiran

b. Disiplin tugas

c. Bertanggung jawab

4. Pengorganisasian (Organization)

a. Kecermatan

b. Bekerja sama

5. Pembentukan Pola Hidup (Organization by value complex)

a. Kesopanan

b. Kemandirian

155

PANDUAN PENILAIAN

1. Penerimaan (Receiving)

Aspek yang dinilai Kriteria Nilai

a. Aktivitas siswa dalam

pembelajaran

Siswa memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan guru dan

mencatat materi proyek proyeksi

orthogonal.

4

Siswa memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan guru dan

jarang mencatat materi proyek

proyeksi orthogonal.

3

Siswa memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan guru dan

tidak mencatat materi proyek

proyeksi orthogonal.

2

Siswa tidak memperhatikan

penjelasan guru dan tidak mencatat

materi proyek proyeksi orthogonal.

1

2. Penanggapan (Responding)

Aspek yang dinilai Kriteria Nilai

Bertanya Siswa selalu bertanya tentang

perkembangan proyekt proyeksi

orthogonal pada guru tiap pertemuan.

4

Siswa sering bertanya tentang

perkembangan proyekt proyeksi

orthogonal pada guru tiap pertemuan

3

Siswa pernah bertanya tentang

perkembangan proyekt proyeksi

orthogonal pada guru tiap pertemuan

2

Siswa tidak pernah bertanya tentang

perkembangan proyekt proyeksi

orthogonal pada guru tiap pertemuan

1

a. Memberikan tanggapan Siswa mampu memberikan

tanggapan terhadap materi proyek

proyeksi orthogonal dalam setiap

materi pokok tiga atau lebih

tanggapan.

4

156

Siswa mampu memberikan

tanggapan terhadap materi proyek

proyeksi orthogonal dalam setiap

materi pokok satu atau dua lebih

tanggapan.

3

Siswa mampu memberikan

tanggapan terhadap materi proyek

proyeksi orthogonal dalam setiap

materi pokok.

2

Siswa tidak pernah memberikan

tanggapan.

1

3. Penilaian (Valuing)

Aspek yang dinilai Kriteria Nilai

a. Kehadiran Siswa selalu hadir dalam kegiatan

pembelajaran tepat pada waktunya. 4

Siswa selalu hadir dalam kegiatan

pembelajaran akan tetapi tidak tepat

waktu.

3

Siswa tidak hadir satu sampai dua

hari dengan ijin yang jelas. 2

Siswa tidak hadir satu sampai dua

hari tanpa ijin yang jelas. 1

b. Disiplin tugas Siswa mengumpulkan hasil proyek

dengan benar dan tepat pada

waktunya.

4

Siswa mengumpulkan hasil proyek

tepat pada waktuya tetapi masih ada

kekeliruan.

3

Siswa mengumpulkan hasil proyek

tidak tepat pada waktunya dan masih

ada kesalahan.

2

Siswa tidak mengumpulkan tugas. 1

c. Bertanggung jawab Siswa mampu berdiskusi, mengikuti

pembelajaran, dan mengerjakan tugas

di kelas dengan baik.

4

Siswa melakukan 2 dari 3 kegiatan

tersebut. 3

157

Siswa melakukan 1 dari kegiatan

tersebut. 2

Siswa tidak melakukan perbuatan

tersebut. 1

4. Pengorganisasian (Organization)

Aspek yang dinilai Kriteria Nil

ai

a. Kecermatan

Aspek yang dinilai Kriteria Nilai

a. Kesopanan Siswa bersikap sopan dan santun

terhadap guru dan siswa yang lainnya

baik dalam kelas maupun luar kelas.

4

Siswa bersikap sopan dan santun

terhadap guru dan siswa yang lainnya

baik tetapi hanya dalam kelas.

3

Siswa bersikap sopan dan santun

hanya terhadap guru di dalam kelas. 2

Siswa tidak bersikap sopan dan

santun terhadap guru dan siswa

lainnya baik dalam kelas maupun luar

kelas.

1

b. Kemandirian Siswa mampu menyelesaikan tugas

individu tanpa bantuan orang lain. 4

Siswa menyelesaikan tugas namun

pernah meminta bantuan orang lain. 3

Siswa menyelesaikan tugas individu

namun sering meminta bantuan orang

lain.

2

Siswa tidak mampu menyelesaikan

tugas individu oleh diri sendiri. 1

Siswa

menyelesai

kan semua

tugas

proyek

dengan

tepat sesuai

dengan

perintah.

4

Siswa

menyelesai

kan semua

tugas

proyek

namun

kurang

sesuai

dengan

perintah.

3

Siswa

menyelesai

kan tugas

proyek

namun

tidak

sesuai

dengan

perintah.

2

Siswa tidak

lengkapa

menyelesai

1

158

kan tugas

proyek

serta tidak

sesuai

perintah.

b.

5. Pembentukan Pola Hidup (Organization by value complex)

Menyetujui, Semarang, 9 Februari 2015

Guru Pengampu Peneliti,

Diah Mochammad Dina, S. Pd. Susi Andariningsih

NIP. 197602042006042026 NIM. 5101411023

159

PEDOMAN PENILAIAN PSIKOMOTORIK

Jenis Penilaian : Psikomotorik

Mata Pelajaran : Gambar Teknik 1

Kelas/ Semester : X/2

Materi Pokok : Proyeksi Orthogonal

JUDUL PROYEK : Membuat Gambar Proyeksi Orthografi

TUJUAN : Membuat gambar proyeksi orthografi

sesuai dengan

pesyaratan proyeksi orthografi.

ASPEK YANG DINILAI :

1. Kegiatan Persiapan

a. Ketrampilan dalam mempersiapkan alat proyek pembuatan gambar

orthogonal

2. Ketrampilan Proses Dasar

a. Ketrampilan dalam menggunakan alat-alat gambar pada proyek

pembuatan gambar proyeksi orthogonal.

b. Penguasaan prosedur pembuatan gambar orthogonal.

c. Ketrampilan mengajukan pertanyaan.

3. Kegiatan Akhir

a. Kebersihan alat dan tempat proyek pembuatan gambar orthogonal.

PANDUAN PENILAIAN

1. Kegiatan Persiapan

Aspek yang dinilai Kriteria Nilai

a. Ketrampilan

dalam

mempersiapkan

alat proyek

pembuatan

Dapat menyiapkan alat proyek pembuatan

gambar orthogonal lengkap tanpa bantuan

guru.

4

Dapat menyiapkan alat proyek pembuatan

gambar orthogonal lengkap dengan 3

160

gambar proyeksi

orthogonal.

(Alat : meja

gambar, penggaris

segitiga, pensil,

penghapus, kertas

gambar)

bantuan guru.

Dapat menyiapkan alat proyek pembuatan

gambar orthogonal tetapi kurang lengkap. 2

Tidak dapat menyiapkan alat proyek

pembuatan gambar orthogonal. 1

2. Ketrampilan Proses Dasar

Aspek yang dinilai Kriteria Nilai

a. Ketrampilan

dalam

menggunakan

alat-alat gambar

pada proyek

pembuatan

gambar proyeksi

orthogonal.

(Alat : meja

gambar, penggaris

segitiga, pensil,

penghapus, kertas

gambar)

Mengetahui alat, fungsi dan

penggunaannya.

4

Mengetahui alat, fungsi tetapi tidak dapat

menggunakanya.

3

Mengetahui alat, tetapi tidak mengetahui

fungsi dan cara penggunaannya.

2

Tidak mengetahui alat, fungsi, dan

penggunaanya.

1

b. Penguasaan

prosedur

pembuatan

gambar

orthogonal.

Mampu melakukan proyek pembuatan

gambar proyeksi orthogonal tanpa

membuka buku petunjuk dan tanpa

bantuan guru.

4

Mampu melakukan proyek pembuatan

gambar proyeksi orthogonal dengan

sesekali membuka buku petunjuk dan

tanpa bantuan guru.

3

Mampu melakukan proyek pembuatan

gambar proyeksi orthogonal dengan

membuka buku petunjuk dan tanpa

bantuan guru.

2

Mampu melakukan proyek pembuatan

gambar proyeksi orthogonal tanpa

membuka buku petunjuk dan dengan

1

161

bantuan guru.

c. Ketrampilan

mengajukan

pertanyaan.

Mampu bertanya apa, mengapa, dan

bagaimana untuk meminta penjelasan

tentang hasil proyek dengan jelas dan

sistematis.

4

Mampu bertanya 2 kali untuk meminta

penjelasan tentang hasil proyek dengan

jelas dan sistematis.

3

Mampu bertanya 1 kali untuk meminta

penjelasan tentang hasil proyek dengan

jelas dan sistematis.

2

Tidak bertanya untuk meminta penjelasan

tentang hasil pengamatan. 1

3. Kegiatan Akhir

Aspek yang dinilai Kriteria Nilai

a. Kebersihan alat

dan tempat proyek

pembuatan

gambar

orthogonal.

Mampu membersihkan alat dan merapikan

tempat proyek pembuatan gambar

orthogronal dengan baik.

4

Mampu membersihkan alat namun kurang

merapikan tempat proyek pembuatan

gambar orthogonal dengan baik.

3

kurang mampu membersihkan alat dan

merapikan tempat proyek pembuatan

gambar orthogonal dengan baik.

2

tidak membersihkan alat dan merapikan

tempat proyek pembuatan gambar

orthogonal.

1

Menyetujui, Semarang, 9 Februari 2015

Guru Pengampu Peneliti,

Diah Mochammad Dina, S. Pd. Susi Andariningsih

NIP. 197602042006042026 NIM. 5101411023

162

PROYEK GAMBAR KELAS EKSPERIMEN

Kerjakan gambar berikut dalam kertas A3 menggunakan Proyeksi system Amerika.

1. Gambar tampak depan, samping kanan, samping kiri, dan atas.

2. Gunakan skala 1:2

A3 SHEET OF PAPER

NAME DATECLASS DRAWING TITLE TASK

ELEVATION

A

135

163

Kerjakan gambar berikut dalam kertas A3 menggunakan Proyeksi system Amerika.

1. Gambar tampak depan, samping kanan, samping kiri, dan atas.

2. Gunakan skala 1:2

A3 SHEET OF PAPER

NAME DATECLASS DRAWING TITLE TASK

ELEVATION

A

135

164

DAFTAR SISWA KELAS KONTROL

No Induk Nama Kode

1 1415028 Agus Firhan Ali K-1

2 1415029 Ahmad Hendri Susilo K-2

3 1415030 Ajeng Ardhia Saputri K-3

4 1415031 Akbar Syaiful Jihad K-4

5 1415032 Anita Venda Sari K-5

6 1415033 Arman Rivai K-6

7 1415034 Audinda Hersa V.D K-7

8 1415035 Bunga Nur S K-8

9 1415036 Deny Adi Saputro K-9

10 1415037 Dewi Anggreni S K-10

11 1415038 Eko Supriyanto K-11

12 1415039 Evi Diniaryani K-12

13 1415040 Fakhri Fatkhur Rizal K-13

14 1415041 Febrining Pinuji K-14

15 1415042 Firyal Amalya Salsabila K-15

16 1415043 Hanna Meiherawati K-16

17 1415044 Ika Widyaningsih K-17

18 1415045 Jihan Labana Kaulika K-18

19 1415046 Kristina Budi Setiati K-19

20 1415047 Kurnia Hannyda U K-20

165

21 1415048 Liani K-21

22 1415049 Muhamad Ikhsan K-22

23 1415050 Muhammad Choiril A K-23

24 1415051 Muhammad Fannany H K-24

25 1415052 Muhammad Nur F K-25

26 1415053 Nina K-26

27 1415054 Okita Kumala Restu K-27

28 1415055 Otniel Edward W K-28

29 1415056 Raka Fernando K-29

30 1415057 Rendi Laksono K-30

31 1415058 Riyan Febriyanto K-31

32 1415059 Sella Wardhani K-32

33 1415060 Syiva Alya Faeruzi K-33

34 1415061 Yudi Gautama K-34

35 1415062 Yudis Trianto K-35

36 1415063 Yulia Putri Lestari K-36

DAFTAR SISWA KELAS EKSPERIMEN

No Induk Nama Kode

1 1415064 Abimanyu Setya Wibowo E-1

2 1415065 Agung Setya Budi E-2

3 1415066 Ainaya Febriyani E-3

4 1415067 Aprilia Tirtasari E-4

5 1415068 Bagas Adi Saputro E-5

166

6 1415069 Cahyo Aji Prasetyo E-6

7 1415070 Ceria Nur Fajrulloh E-7

8 1415071 Desty Aviani Saputri E-8

9 1415072 Dewi Setya Putri E-9

10 1415073 Dhela Wahyu Ristanty E-10

11 1415074 Dicki Wahyu Adi Laksono E-11

12 1415075 Ditha Malasari E-12

13 1415076 Fira Fitriana E-13

14 1415077 Fitria Febriani E-14

15 1415078 Hafid Abbas E-15

16 1415079 Indah Novita Sari E-16

17 1415080 Intan Vidiastatik E-17

18 1415081 Joko Mulyanto E-18

19 1415082 Larasati Devi Kumala E-19

20 1415083 Leonardo Calisto Magno E-20

21 1415084 Mahardika Aji Wibisono E-21

22 1415085 Martinus Ivanka Nova A E-22

23 1415086 Miftachul Chusna Annisa E-23

24 1415087 Muhamad Alvin Cahyo N E-24

25 1415088 Muhammad Aji Saputro E-25

26 1415089 Muhammad Imron Hidayat E-26

27 1415090 Natasha Jessica Putri E-27

167

28 1415091 Ratnasari Dewi E-28

29 1415092 Riana Isna Dewi E-29

30 1415093 Rizki Ayu Lestari E-30

31 1415094 Rudi Hermawan E-31

32 1415095 Senli Arnantia Sevira P E-32

33 1415096 Umaila Musfarina E-33

34 1415097 Wahyu Agung Saputra E-34

35 1415098 Widya Emilia E-35

36 1415099 Yordan Aulia Hidayat E-36

168

x1 =

8.83

77.90

s1 =

s12 = 141.03

s2 =

42.00 x2 =

11.88

33

69.61

s22 =

n1 = 33 n2 =

60 Belum Tuntas

S = 1512 S = 2506

78 Tuntas

36 K-36 36 Belum Tuntas 36 K-36

32 K-32

31 K-31 44 Belum Tuntas 31 K-31

56 Belum Tuntas

30 K-30 40 Belum Tuntas 30 K-30 72 Tuntas

29 K-29 36 Belum Tuntas 29 K-29

78 Tuntas

28 K-28 52 Belum Tuntas 28 K-28 76 Tuntas

27 K-27 60 Belum Tuntas 27 K-27

60 Belum Tuntas

26 K-26 40 Belum Tuntas 26 K-26 56 Belum Tuntas

25 K-25 28 Belum Tuntas 25 K-25

60 Belum Tuntas

24 K-24 36 Belum Tuntas 24 K-24 72 Tuntas

23 K-23 48 Belum Tuntas 23 K-23

78 Tuntas

22 K-22 44 Belum Tuntas 22 K-22 68 Belum Tuntas

21 K-21 40 Belum Tuntas 21 K-21

72 Tuntas

20 K-20 40 Belum Tuntas 20 K-20 72 Tuntas

19 K-19 28 Belum Tuntas 19 K-19

68 Belum Tuntas

18 K-18 32 Belum Tuntas 18 K-18 60 Belum Tuntas

17 K-17 32 Belum Tuntas 17 K-17

64 Belum Tuntas

16 K-16 58 Belum Tuntas 16 K-16 52 Belum Tuntas

15 K-15 58 Belum Tuntas 15 K-15

Tuntas

12

14 K-14 72 Tuntas 14 K-14 82 Tuntas

13 K-13 56 Belum Tuntas 13 K-13

32 Belum Tuntas 12 K-12

11 K-11 32 Belum Tuntas 11

Belum Tuntas

Tuntas

17

19

47.22%

52.78%

74 Tuntas

Tuntas

76

72

10 K-10 52 Belum Tuntas 10 K-10

K-11

68

K-12

Belum Tuntas

9 K-09 48 Belum Tuntas 9 K-09 86 Tuntas

K-07 68 Belum Tuntas

8 K-08 44 Belum Tuntas 8 K-08 56

Belum Tuntas 6 K-06 64 Belum Tuntas

7 K-07 28 Belum Tuntas 7

Tuntas

K-03

5 K-05 32 Belum Tuntas 5 K-05 72 Tuntas

68

56

Belum Tuntas

4 K-04 52 Belum Tuntas 4 K-04 82

Belum Tuntas

3

2

36 Belum Tuntas 3 K-03

6 K-06 40

Belum Tuntas

Tuntas

35

1

97.22%

2.78%

K-02 28 Belum Tuntas 2 K-02

Kriteria

82 Tuntas

Belum Tuntas

1 K-01 28 Belum Tuntas 1 K-01

DATA NILAI PRE TEST DAN POST TES KONTROL

Pre Test Post Test

No Kode Nilai Kriteria No Kode Nilai

56 Belum Tuntas 32 K-32 76 Tuntas

33 K-33 64 Belum Tuntas 33 K-33 76 Tuntas

34 K-34 28 Belum Tuntas 34 K-34 78 Tuntas

68 Belum Tuntas35 K-35 32 Belum Tuntas 35 K-35

169

73 Tuntas35 E-35 24 Belum Tuntas 35 E-35

68 Belum Tuntas

34 E-34 32 Belum Tuntas 34 E-34 76 Tuntas

33 E-33 28 Belum Tuntas 33 E-33

68 Belum Tuntas 32 E-32 80 Tuntas

DATA NILAI PRE TEST DAN POST TES EKSPERIMEN

Pre Test Post Test

No Kode Nilai Kriteria No Kode Nilai

1 E-01 28 Belum Tuntas 1 E-01

E-02 48 Belum Tuntas 2 E-02

Kriteria

88 Tuntas

Tuntas

Belum Tuntas

Tuntas

34

2

94.44%

5.56%

Belum Tuntas

3

2

32 Belum Tuntas 3 E-03

6 E-06 79

80

92

Tuntas

4 E-04 36 Belum Tuntas 4 E-04 80 Tuntas

E-03

5 E-05 32 Belum Tuntas 5 E-05 76 Tuntas

Tuntas 6 E-06 88 Tuntas

7 E-07 52 Belum Tuntas 7 E-07 84 Tuntas

8 E-08 72 Tuntas 8 E-08 76 Tuntas

9 E-09 48 Belum Tuntas 9 E-09 68 Belum Tuntas

84

10 E-10 56 Belum Tuntas 10 E-10

E-11

68 Belum Tuntas

Tuntas

3

33

8.33%

91.67%

80 Tuntas

E-12 48 Belum Tuntas 12 E-12

11 E-11 60 Belum Tuntas 11

Tuntas

13 E-13 44 Belum Tuntas 13 E-13 76 Tuntas

12

14 E-14 56 Belum Tuntas 14 E-14 76 Tuntas

15 E-15 36 Belum Tuntas 15 E-15 88 Tuntas

16 E-16 28 Belum Tuntas 16 E-16 76 Tuntas

17 E-17 40 Belum Tuntas 17 E-17 80 Tuntas

18 E-18 32 Belum Tuntas 18 E-18 84 Tuntas

19 E-19 36 Belum Tuntas 19 E-19 84 Tuntas

20 E-20 28 Belum Tuntas 20 E-20 72 Tuntas

21 E-21 44 Belum Tuntas 21 E-21 80 Tuntas

22 E-22 52 Belum Tuntas 22 E-22 88 Tuntas

23 E-23 48 Belum Tuntas 23 E-23 80 Tuntas

24 E-24 48 Belum Tuntas 24 E-24 84 Tuntas

25 E-25 36 Belum Tuntas 25 E-25 76 Tuntas

26 E-26 36 Belum Tuntas 26 E-26 88 Tuntas

27 E-27 40 Belum Tuntas 27 E-27 72 Tuntas

28 E-28 32 Belum Tuntas 28 E-28 76 Tuntas

29 E-29 28 Belum Tuntas 29 E-29 92 Tuntas

30 E-30 36 Belum Tuntas 30 E-30 76 Tuntas

31 E-31 48 Belum Tuntas 31 E-31 96 Tuntas

36 E-36 36 Belum Tuntas 36 E-36

32 E-32

72 Tuntas

S = 1527 S =

n1 = 33 n2 =

2877

33

79.92

s22 =

42.42 x2 =

13.25

s12 = 175.51

s2 =

x1 =

7.09

50.31

s1 =

170

PERHITUNGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KELOMPOK

KONTROL

Perhitungan hasil belajar pada kelas control dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

Peningkatan hasil belajar =

Keterangan:

= Rata-Rata Post tes

= Rata- Rata Pre tes

Setelah dilakukan penelitan didapatkan data = 70 dan untuk X = 42, maka cara

perhitungannya adalah:

Peningkatan hasil belajar =

=66,67%

Maka dapat di simpulkan bahwa peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol

sebesar 66,67%

171

PERHITUNGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KELOMPOK

EKSPERIMEN

Perhitungan hasil belajar pada kelas control dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

Peningkatan hasil belajar =

Keterangan:

= Rata-Rata Post tes

= Rata- Rata Pre tes

Setelah dilakukan penelitan didapatkan data = 70 dan untuk X = 42, maka cara

perhitungannya adalah:

Peningkatan hasil belajar =

=88,40%

Maka dapat di simpulkan bahwa peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol

sebesar 88,40%

172

UJI NORMALITAS

DATA NILAI HASIL BELAJAR (PRE TEST) KELOMPOK EKSPERIMEN Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi

normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika c2 < c2 tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal

= Panjang Kelas

= 79.00 9.17

Nilai minimal = Rata-rata ( x )

= 24.00 42.42

Rentang = s = 55.00 13.25 Banyak kelas = n = 6 36 Kelas Interval

Batas Kelas

Z untuk batas kls.

Peluang untuk Z

Luas Kls. Untuk Z

Ei Oi (Oi-Ei)²

Ei - 24.00 33.00 23.50 -1.43 0.4233 0.1738 6.2566 11 3.5963 - 34.00 43.00 33.50 -0.67 0.2495 0.2821 10.156

8 9 0.1317

- 44.00 53.00 43.50 0.08 0.0326 0.2660 9.5763 10 0.0187 - 54.00 63.00 53.50 0.84 0.2986 0.1457 5.2434 3 0.9599 - 64.00 73.00 63.50 1.59 0.4442 0.0463 1.6659 2 0.0670 - 74.00 83.00 73.50 2.35 0.4905 0.0085 0.3066 1 1.5681 83.50 3.10 0.4990 c² = 6.3418 Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel =

7.81

6.3418 7.81 Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal Daerah penerimaan Daerah penolakan Ho

173

UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA NILAI HASIL BELAJAR (PRE TEST) ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis Ho : = s12 s22

Ha : = s12 s22

Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)

F 1/2a (nb-1):(nk-1)

Dari data diperoleh: Sumber variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Jumlah 1527 1512 n 36 36 x 42.42 42.00 Varians (s2) 175.5071 141.0286 Standart deviasi (s) 13.25 11.88 Berdasarkan rumus di atas diperoleh: = 1.2445 F = 175.51 141.03 Pada a = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1

= 36 - 1 = 35

dk penyebut = nk -1

= 36 - 1 = 35

F (0.05)(35:35) = 1.76 1.2445 1.76 KarenaFberadapadadaerahpenerimaanHo,makadapatdisimpulkanbahwakeduakelompok mempunyai varians yang tidak berbeda. Daerah penerimaan Ho Daerah penerimaan Ho

174

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA HASIL PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis Ho : < m1 m2

Ha : > m1 m2

Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: Dimana, X1 X2 = SX2 = SX1 = = 42.

00 1512

= 1527

= 42.4167

N1 N2 36 36 SX22 - ( Sx2

)2

Sx22 = Sx12 = SX12 - ( SX 1)2

N2 N1 = - 1512 68440 - 1527 = 70913 36 36 = 68440 - 63504 64770.3 = 70913 - = = 6142.75 4936 42.42 42.00 t = + 1 1 + 4936.00 6142.75 + 36 - 2 36 36 36 = 0.42 11078.8 2 36 70 = 0.42 8.79266 = 0.42 2.97 = 0.14052 Pada a = 5% dengan dk = 36 + 36 - 2 = 60 diperoleh t(0.95)(60) =

1.99

1.99 -1.99 0.141 Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen tidak lebih baik daripada kelompok kontrol

2 2 Daerah penerimaan Ho

175

UJI NORMALITAS

DATA NILAI HASIL BELAJAR (POST TEST) KELOMPOK EKSPERIMEN Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi

normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika c2 < c2 tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal

= Panjang Kelas

= 96.00 4.67

Nilai minimal = Rata-rata ( x )

= 68.00 79.92

Rentang = s = 28.00 7.09 Banyak kelas = n = 6 36 Kelas Interval

Batas Kelas

Z untuk batas kls.

Peluang untuk Z

Luas Kls. Untuk Z

Ei Oi (Oi-Ei)²

Ei - 68.00 72.00 67.50 -1.75 0.4600 0.1079 3.8826 6 1.1547 - 73.00 77.00 72.50 -1.05 0.3521 0.2188 7.8768 10 0.5723 - 78.00 82.00 77.50 -0.34 0.1333 0.2755 9.9179 7 0.8585 - 83.00 87.00 82.50 0.36 0.1422 0.2153 7.7526 5 0.9773 - 88.00 92.00 87.50 1.07 0.3575 0.1045 3.7611 7 2.7892 - 93.00 97.00 92.50 1.77 0.4620 0.0314 1.1317 1 0.0153 97.50 2.48 0.4934 c² = 6.3673 Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel =

7.81

6.3673 7.81 Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal Daerah penerimaan Daerah penolakan Ho

176

UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA NILAI HASIL BELAJAR (POST TEST) ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis Ho : = s12 s22

Ha : = s12 s22

Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)

F 1/2a (nb-1):(nk-1)

Dari data diperoleh: Sumber variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Jumlah 2877 2506 n 36 36 x 79.92 69.61 Varians (s2) 50.3071 77.9016 Standart deviasi (s) 7.09 8.83 Berdasarkan rumus di atas diperoleh: = 1.5485 F = 77.90 50.31 Pada a = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1

= 36 - 1 = 35

dk penyebut = nk -1

= 36 - 1 = 35

F (0.05)(35:35) = 1.76 1.5485 1.76 KarenaFberadapadadaerahpenerimaanHo,makadapatdisimpulkanbahwakeduakelompok mempunyai varians yang tidak berbeda. Daerah penerimaan Ho Daerah penerimaan Ho

177

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA HASIL POST TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis Ho : < m1 m2

Ha : > m1 m2

Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: Dimana, X1 X2 = SX2 = SX1 = = 69.

61 2506

= 2877

= 79.9167

N1 N2 36 36 SX22 - ( Sx2

)2

Sx22 = Sx12 = SX12 - ( SX 1)2

N2 N1 = - 2506 177172 - 2877 = 231681 36 36 = 177172 - 174445 229920 = 231681 - = = 1760.75 2726.56 79.92 69.61 t = + 1 1 + 2726.56 1760.75 + 36 - 2 36 36 36 = 10.31 4487.3 2 36 70 = 10.31 3.56135 = 10.31 1.89 = 5.4609 Pada a = 5% dengan dk = 36 + 36 - 2 = 60 diperoleh t(0.95)(60) =

1.99

5.46 1.99 -1.99 KarenatberadapadadaerahpenolakanHo,makadapatdisimpulkanbahwakelompokeksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol

2 2 Daerah penerimaan Ho

178

NILAI AFEKTIF KELAS KONTROL

no Kode Siswa PERTE MUAN 1 PERTE MUAN 2 PERTE MUAN 3 PERTE MUAN 3 Rata-rata % Kategori

aspek yg dinilai 1a 2a 2b 3a 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d 1a 2a 2b 3a 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d 1a 2a 2b 3a 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d 1a 2a 2b 3a 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d

1 K-01 3 2 1 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 1 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 1 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 1 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3.06 77% Sangat Baik

2 K-02 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2.98 74% Baik

3 K-03 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.10 78% Sangat Baik

4 K-04 3 2 1 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 1 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 1 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 1 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3.17 79% Sangat Baik

5 K-05 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 1 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3.29 82% Sangat Baik

6 K-06 2 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2.96 74% Baik

7 K-07 4 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 2 4 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 2 4 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 4 2.90 72% Baik

8 K-08 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 4 2.83 71% Baik

9 K-09 4 1 1 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 1 1 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 1 1 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 1 1 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3.17 79% Sangat Baik

10 K-10 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2.98 74% Baik

11 K-11 2 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2.92 73% Baik

12 K-12 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3.06 77% Sangat Baik

13 K-13 2 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3.15 79% Sangat Baik

14 K-14 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3.15 79% Sangat Baik

15 K-15 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3.08 77% Sangat Baik

16 K-16 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 3 2.83 71% Baik

17 K-17 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 4 2.96 74% Baik

18 K-18 4 1 1 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 2 3 4 3 4 4 2.94 73% Baik

19 K-19 4 1 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3.25 81% Sangat Baik

20 K-20 4 4 1 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 1 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3.31 83% Sangat Baik

179

21 K-21 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 3 2.75 69% Baik

22 K-22 2 1 1 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2.52 63% Baik

23 K-23 2 1 1 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 1 1 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 1 1 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 1 1 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2.98 74% Baik

24 K-24 2 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 1 1 4 4 2 4 3 4 3 4 4 2 1 1 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 1 1 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3.04 76% Sangat Baik

25 K-25 2 1 1 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2 1 1 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3.04 76% Sangat Baik

26 K-26 4 1 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3.31 83% Sangat Baik

27 K-27 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3.06 77% Sangat Baik

28 K-28 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3.00 75% Baik

29 K-29 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 3 3 2.67 67% Baik

30 K-30 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 4 2.94 73% Baik

31 K-31 3 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3.19 80% Sangat Baik

32 K-32 3 1 1 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 2 3 4 3 4 3 2.90 72% Baik

33 K-33 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.06 77% Sangat Baik

34 K-34 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3.06 77% Sangat Baik

35 K-35 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3.00 75% Baik

36 K-36 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2.96 74% Baik

180

PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL

no kode siswa

aspek yg dinila 1a 2a 2b 2c 3a

1 K-01 4 3 3 2 4 16 80

Sangat

Baik

2 K-02 4 4 3 3 4 18 90

Sangat

Baik

3 K-03 4 4 3 3 4 18 90

Sangat

Baik

4 K-04 4 4 3 3 4 18 90

Sangat

Baik

5 K-05 4 3 2 3 4 16 80

Sangat

Baik

6 K-06 4 3 2 4 4 17 85

Sangat

Baik

7 K-07 4 3 3 2 4 16 80

Sangat

Baik

8 K-08 4 3 2 4 4 17 85

Sangat

Baik

9 K-09 4 4 4 2 4 18 90

Sangat

Baik

10 K-10 4 3 3 2 4 16 80

Sangat

Baik

11 K-11 4 3 2 4 4 17 85

Sangat

Baik

12 K-12 4 4 3 3 4 18 90

Sangat

Baik

13 K-13 4 3 3 2 4 16 80

Sangat

Baik

14 K-14 4 3 3 2 4 16 80

Sangat

Baik

15 K-15 4 3 2 3 4 16 80

Sangat

Baik

16 K-16 4 3 2 3 4 16 80

Sangat

Baik

17 K-17 4 3 2 3 4 16 80

Sangat

Baik

18 K-18 4 3 3 3 4 17 85

Sangat

Baik

19 K-19 4 4 4 2 4 18 90

Sangat

Baik

20 K-20 4 4 3 2 4 17 85

Sangat

Baik

21 K-21 4 3 2 4 4 17 85

Sangat

Baik

181

22 K-22 4 3 3 3 4 17 85

Sangat

Baik

23 K-23 4 3 3 4 4 18 90

Sangat

Baik

24 K-24 4 4 3 4 4 19 95

Sangat

Baik

25 K-25 4 3 3 4 4 18 90

Sangat

Baik

26 K-26 4 4 2 4 4 18 90

Sangat

Baik

27 K-27 4 4 3 2 4 17 85

Sangat

Baik

28 K-28 4 3 3 2 4 16 80

Sangat

Baik

29 K-29 4 3 3 2 4 16 80

Sangat

Baik

30 K-30 4 3 3 2 4 16 80

Sangat

Baik

31 K-31 4 3 2 2 4 15 75

Sangat

Baik

32 K-32 4 3 3 2 4 16 80

Sangat

Baik

33 K-33 4 4 3 2 4 17 85

Sangat

Baik

34 K-34 4 3 2 3 4 16 80

Sangat

Baik

35 K-35 4 3 2 4 4 17 85

Sangat

Baik

36 K-36 4 3 2 3 4 16 80

Sangat

Baik

182

NILAI PRE-TEST KELAS KONTROL

NILAI POST-TEST KELAS KONTROL

28

82 28

56

36

68 52

82

32

72 40

64

28

68 44

56

48

86 52

68

32

74 32

72

56

76 72

82

58

64 58

52

32

68 32

60

28

72 40

72

40

78 44

68

48

60 36

72

28

60 40

56

60

78 52

76

36

56 40

72

44

78 56

76

64

76 28

78

32

68 36

60

183

Nilai Afektif Kelas Eksperimen

no kode siswa PERTE MUAN 1 PERTE MUAN 2 PERTE MUAN 3 PERTE MUAN 4 Rata-rata % Kategori

aspek yang dinilai 1a 2a 2b 3a 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d 1a 2a 2b 3a 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d 1a 2a 2b 3a 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d 1a 2a 2b 3a 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d

1 E-01 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 1 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3.35 84% Sangat Baik

2 E-02 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.19 80% Sangat Baik

3 E-03 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3.48 87% Sangat Baik

4 E-04 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3.58 90% Sangat Baik

5 E-05 4 2 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 1 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3.02 76% Sangat Baik

6 E-06 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 2 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3.35 84% Sangat Baik

7 E-07 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3.92 98% Sangat Baik

8 E-08 4 2 1 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 1 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3.19 80% Sangat Baik

9 E-09 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3.15 79% Sangat Baik

10 E-10 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 1 4 4 2 2 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 2 2 3 3 4 3 4 3 3.17 79% Sangat Baik

11 E-11 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3.73 93% Sangat Baik

12 E-12 4 2 1 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 1 4 4 2 4 3 4 3 4 3 4 2 1 4 2 2 4 3 4 3 4 3 4 2 1 4 2 2 4 3 4 3 4 3 3.13 78% Sangat Baik

13 E-13 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.06 77% Sangat Baik

14 E-14 4 1 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 1 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 4 1 4 4 2 2 3 3 4 3 4 3 3.13 78% Sangat Baik

15 E-15 4 1 2 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 1 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3.25 81% Sangat Baik

16 E-16 4 2 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 1 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 1 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 1 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3.29 82% Sangat Baik

17 E-17 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3.15 79% Sangat Baik

18 E-18 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3.35 84% Sangat Baik

19 E-19 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.06 77% Sangat Baik

20 E-20 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.00 75% Baik

184

21 E-21 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3.38 84% Sangat Baik

22 E-22 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3.35 84% Sangat Baik

23 E-23 4 3 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 1 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3.19 80% Sangat Baik

24 E-24 4 1 1 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 1 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3.38 84% Sangat Baik

25 E-25 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 1 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 1 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3.38 84% Sangat Baik

26 E-26 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 4 3 3.48 87% Sangat Baik

27 E-27 4 1 1 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 2 2 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 2 2 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 2 3 3 3 4 3 4 3 2.98 74% Baik

28 E-28 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.25 81% Sangat Baik

29 E-29 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3.35 84% Sangat Baik

30 E-30 4 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 1 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 1 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3.19 80% Sangat Baik

31 E-31 4 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.17 79% Sangat Baik

32 E-32 4 2 1 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3.33 83% Sangat Baik

33 E-33 4 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.25 81% Sangat Baik

34 E-34 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3.25 81% Sangat Baik

35 E-35 4 1 1 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3.10 78% Sangat Baik

36 E-36 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.04 76% Sangat Baik

182

Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen

no kode siswa

aspek yang dinilai

1

a

2

a

2

b

2

c

3

a

1 E-01 4 4 3 2 4 17 85

Sangat

Baik

2 E-02 4 4 4 2 4 18 90

Sangat

Baik

3 E-03 4 4 3 2 4 17 85

Sangat

Baik

4 E-04 4 4 3 3 4 18 90

Sangat

Baik

5 E-05 4 4 3 2 4 17 85

Sangat

Baik

6 E-06 4 4 3 2 4 17 85

Sangat

Baik

7 E-07 4 3 3 2 4 16 80

Sangat

Baik

8 E-08 4 3 2 3 4 16 80

Sangat

Baik

9 E-09 4 4 2 3 4 17 85

Sangat

Baik

10 E-10 4 4 2 3 4 17 85

Sangat

Baik

11 E-11 4 3 4 2 4 17 85

Sangat

Baik

12 E-12 4 3 3 2 4 16 80

Sangat

Baik

13 E-13 4 4 2 2 4 16 80

Sangat

Baik

14 E-14 4 4 3 2 4 17 85

Sangat

Baik

15 E-15 4 4 3 2 4 17 85

Sangat

Baik

16 E-16 4 4 3 2 4 17 85

Sangat

Baik

17 E-17 4 4 3 2 4 17 85

Sangat

Baik

18 E-18 4 4 3 2 4 17 85

Sangat

Baik

19 E-19 4 4 2 3 4 17 85

Sangat

Baik

20 E-20 4 4 2 3 4 17 85

Sangat

Baik

21 E-21 4 3 3 2 4 16 80 Sangat

Lampiran 34

182

Baik

22 E-22 4 4 3 2 4 17 85

Sangat

Baik

23 E-23 4 4 3 2 4 17 85

Sangat

Baik

24 E-24 4 4 4 2 4 18 90

Sangat

Baik

25 E-25 4 4 4 2 4 18 90

Sangat

Baik

26 E-26 4 4 4 2 4 18 90

Sangat

Baik

27 E-27 4 3 2 3 4 16 80

Sangat

Baik

28 E-28 4 3 2 4 4 17 85

Sangat

Baik

29 E-29 4 4 2 3 4 17 85

Sangat

Baik

30 E-30 4 3 2 2 4 15 75

Sangat

Baik

31 E-31 4 3 3 3 4 17 85

Sangat

Baik

32 E-32 4 4 3 2 4 17 85

Sangat

Baik

33 E-33 4 3 3 2 4 16 80

Sangat

Baik

34 E-34 4 3 3 2 4 16 80

Sangat

Baik

35 E-35 4 3 3 2 4 16 80

Sangat

Baik

36 E-36 4 3 3 2 4 16 80

Sangat

Baik

182

nilai pretes kelas eksperimen

nilai pos

tes

28

88

48

92

32

80

36

80

32

76

79

88

52

84

72

76

48

68

56

68

60

80

48

84

44

76

56

76

36

88

28

76

40

80

32

84

36

84

28

72

44

80

52

88

48

80

48

84

36

76

36

88

40

72

182

32

76

28

92

36

76

48

96

68

80

28

68

32

76

24

73

36

72

183

Lampiran 35

184

Lampiran 36