Pemanfaatan penanaman obat

30
PEMANFAATAN TANAMAN OBAT DI GAMPONG TEUNGOH M. FAKHRUL ARIFIN 1

description

ini penting

Transcript of Pemanfaatan penanaman obat

Page 1: Pemanfaatan penanaman obat

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT DI GAMPONG TEUNGOH

M. FAKHRUL ARIFIN

SMPN 5 LANGSA

1

Page 2: Pemanfaatan penanaman obat

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Obat tradisional sudah sejak lama digunakan secara luas di Indonesia. Dalam

perkembangan kedokteran modern sekarang ini, peranan obat tradisional masih

terasa kuat sebagai pendamping serta pengisi kekosongan obat modern. Apalagi di

zaman krisis seperti saat ini, obat semakin mahal. Pemerintah semakin berusaha

menggalakkan pemanfaatan obat tradisional di tengah-tengah masyarakat sebagai

obat alternatif.

Sampai saat ini masyarakat masih mengakui manfaat obat tradisional. Oleh

karena itu, sejalan dengan Deklarasi Alma Alta dan anjuran WHO (World Health

Organization), dalam rangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam upaya

peningkatan kesehatan, obat tradisional terus dikembangkan agar lebih berdaya

guna dan berhasil guna (Arjatmo, 1992:9).

Pada umumnya, obat tradisional yang sering dipergunakan oleh masyarakat

Indonesia berasal dari tumbuhan. Selain murah dan mudah didapat, obat tradisional

yang berasal dari tumbuhan memiliki efek samping yang jauh lebih rendah tingkat

bahayanya dibandingkan dengan obat yang terbuat dari bahan kimia sintetis. Hal ini

disebabkan karena efek dari obat yang bersifat alamiah tidak sekeras obat kimia dan

tubuh manusia gampang menerima obat dari tumbuh-tumbuhan dibandingkan

dengan obat dari bahan kimia (Muklisah, 1995:2).

Di Indonesia, terdapat lebih kurang 40.000 jenis tumbuhan dan baru kira-kira

1.000 jenis tumbuhan yang sudah dimanfaatkan sebagai obat (Sumarsih, 1992:2).

Dari sini dapat diketahui bahwa belum semua sumber tanaman obat yang

mempunyai potensi tinggi digunakan dalam pengobatan. Padahal, dengan

pemanfaatan sebanyak mungkin tanaman obat sebagai obat alternatif dapat

membantu taraf kesehatan masyarakat Indonesia. Pemanfaatan obat tradisional dari

tumbuhan berkhasiat obat merupakan satu pilihan tepat karena obat tradisional

adalah obat bebas yang dapat diperoleh tanpa resep dokter, bahan bakunya tidak

pernah diimpor, dapat diramu sendiri oleh yang memerlukannya, bahan bakunya

dapat ditanam di pekarangan sebagai apotek hidup, dan dapat menghilangkan

beberapa penyakit pad stadium awal (Nugroho, 1992:4).

2

Page 3: Pemanfaatan penanaman obat

Pemanfaatan tumbuhan yang berkhasiat obat terutama dilakukan oleh

masyarakat pedesaan. Hal ini ditunjang oleh beberapa faktor beberapa faktor, yakni

mudah didapat, harganya murah, masyarakat masih minim pengetahuannya tentang

obat-obatan modern,

beberapa kelompok masyarakat lebih percaya pada obat tradisional daripada obat

modern, dan sebagai tradisi yang turun temurun diwariskan oleh leluhur mereka

dahulu.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian

khusus untuk mengetahui berbagai jenis tumbuhan obat yang terdapat di pekarangan

rumah penduduk dan pemanfaatannya sebagai obat-obatan. Dengan adanya

penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat bahwa di

alam ini banyak jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat tradisional.

2. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang di atas, masalah yang diangkat dalam penelitian

ini adalah:

a. Apa sajakah jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional di

wilayah penelitian?

b. Bagian (organ) apa sajakah dari tumbuhan tersebut yang digunakan

sebagai obat tradisional di wilayah penelitian?

c. Apa sajakah khasiat tumbuhan obat tradisional di wilayah penelitian?

d. Bagaimakah cara pengolahan tumbuhan obat tradisional yang biasa

dilakukan masyarakat di wilayah penelitian?

e. Sejauh manakah pelestarian tumbuhan obat tradisional di dalam

masyarakat di wilayah penelitian?

2. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat

tradisional di wilayah penelitian.

b. Untuk mengetahui bagian tumbuhan (organ) yang digunakan sebagai

obat tradisional di wilayah penelitian.

3

Page 4: Pemanfaatan penanaman obat

c. Untuk mengetahui khasiat tumbuhan obat tradisional di wilayah

penelitian.

d. Untuk mengetahui cara pengolahan tumbuhan obat tradisional yang biasa

dilakukan masyarakat di wilayah penelitian.

e. Untuk mengetahui sejauh mana pelestarian tumbuhan obat tradisional di

dalam masyarakat di wilayah penelitian.

3. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian

ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa banyak jenis

tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional, terutama yang ditanam di

pekarangan rumah.

4

Page 5: Pemanfaatan penanaman obat

BAB II

LANDASAN TEORI

1. Pengertian Tumbuhan Obat

Sejak zaman dahulu masyarakat Indoensia telah mengenal dan menggunakan

tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam penanggulangan masalah

kesehatan yang dihadapi, jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-

obatan modern menyentuh masyarakat. Pengetahuan tentang tanaman obat ini

merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan

keterampilan yang secara turun-temurun telah diwariskan oleh generasi terdahulu

kepada generasi berikutnya termasuk generasi saat ini (Wijayakusuma, 1996:5).

Tumbuhan obat adalah obat tradisional yang berasal dari tumbuh-tumbuhan

yang mempunyai khasiat obat atau diperkirakan mempunyai khasiat obat, di mana

khasiatnya diketahui dari hasil telaah secara ilmiah yang secara klinis terbukti

bermanfaat bagi kesehatan dan juga dari penuturan serta pengalaman orang-orang

tua dahulu (Tampubolon, 1995:1). Dan menurut Nasution et al (1992:30) tumbuhan

sebagai obat tradisional adalah tumbuhan yang diketahui dan dipercaya oleh

masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat

secara turun-temurun.

Di tanah air kita banyak jenis tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai bahan

pangan dan dipandang bernilai, tetapi tumbuhan obat biasanya diabaikan karena

dipandang tidak bernilai. Tetapi, sekarang mulai diperhatikan mengingat tanaman-

tanaman ini banyak dibutuhkan oleh dunia industri obat-obatan. Jadi, selain untuk

kepentingan kesehatan keluarga, juga merupakan komoditas penting dan tinggi

nilainya (Mulyani, 1990:6).

Sejumlah tumbuhan telah diketahui manfaatnya sebagai tanaman yang

berkhasiat obat. Tanaman berkhasiat obat dapat diketahui berdasarkan klasifikasi

botani, nama daerah, kandungan kimia dan rumus bangun serta khasiat

penggunaannya yang diawali dengan mengetahui dan mengenali khasiatnya secara

tradisional dalam masyarakat (Moesdarsono et al, 1991:15).

2. Pemanfaatan Tumbuhan Obat

5

Page 6: Pemanfaatan penanaman obat

Meskipun kemajuan dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan terus

berkembang pesat, namun penggunaan obat tradisional khususnya tumbuhan

berkhasiat obat oleh masyarakat terus meningkat dan perkembangannya terus

semakin maju. Hal ini dapat dilihat terutama dengan semakin banyaknya obat

tradisional dan jamu-jamu yang beredar di masyarakat yang dibuat oleh industri-

industri obat dan jamu (Sugati, 1991:20).

Departemen Kesehatan Republik Indonesia pun berusaha memasyarakatkan

kembali tumbuhan yang berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam

menanggulangi masalah kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari program Departemen

Kesehatan yang memasyarakatkan tanaman obat keluarga yang disebut apotek hidup

ke seluruh masyarakat. Program ini berupa kegiatan menanami pekarangan dan

ladang dengan tanaman obat (Mukhlisah, 1996:7).

Pengobatan tradisional masih dirasakan sangat sederhana teknologinya dan

sangat lamban perkembangannya karena generasi tua sebagai sumber kebijakan dan

pengetahuan dalam menyampaikan kepada generasi penerusnya kurang mampu

menciptakan perubahan yaitu dari informasi lisan ke tulisan. Jadi, apa yang

diteruskan merupakan keyakinan tanpa perubahan karena mereka percaya bahwa

kesinambungan adalah hal yang pantas dilestarikan.

Penelitian pada National Institute of Science and Technologie (NIST), The

Philipine Council for Helath Research Development (PCHRT) di Filipina telah

membuktikan kemanjuran dari tumbuhan obat. Sekarang mereka telah mengerjakan

suatu pemrosesan secara besar-besaran dan merencanakan utuk mendistribusikan

tanaman obat dalam bentuk yang telah dimurnikan (Arjatmo dan Baziad, 1995:21).

Sampai saat ini dunia pengobatan modern banyak sekali menggali sesuatu

yang tersembunyi di dalam obat-obatan tradisional. Tumbuhan berkhasiat obat

ditelaah dan dipelajari secara ilmiah. Hasil penelitiannya mendukung penelitian

bahwa tumbuhan obat memang memiliki kandungan zat-zat atau senyawa yang

secara klinis terbukti bermanfaat bagi kesehatan (Nugroho et al, 1992:2).

Tanaman obat merupakan sumber senyawa bioaktif yang dapat diketahui

dengan cara mengidentifikasi, mengisolasi, mengkarakterisasinya berdasarkan

penggunaannya secara tradisional dalam masyarakat (Nasution, 1992:78).

Selanjutnya, menurut Guzman (1998:12), tanaman obat dalam bentuk alaminya,

baik secara langsung dari kebun atau dari pekarangan rumah, tidak kalah

6

Page 7: Pemanfaatan penanaman obat

mujarabnya dari ekstrak yang dimurnikan, karena daun, kulit kayu atau bunganya

dapat direbus dan sarinya diperas untuk digunakan sebagai obat.

3. Pengertian Pekarangan

Pekarangan dalam bentuk umumnya adalah suatu bidang ruangan di dekat

rumah tinggal yang biasanya ditanami dengan beraneka ragam tanaman yang

berumur jangka panjang untuk memenuhi keperluan konsumsi sehari-hari dan

perdagangan (Terra, 1996:9). Lebih lanjut, Seowito (1987:9) mengemukakan bahwa

pekarangan adalah sebidang tanah luas atau sempit yang terdapat di luar bangunan

rumah. Sedangkan Satiadiredja (1982:9) mengatakan bahwa pekarangan adalah

sebidang tanah di sekitar rumah yang biasanya dipagari dan ditanami berbagai

pohon buah-buahan, sayuran, bunga-bungaan, tanaman obat, dan sebagainya.

4. Fungsi Pekarangan

Pekarangan mempunyai beberapa fungsi, antara lain fungsi produktif,

misalnya untuk tanaman, tempat pemeliharaan ikan dan ternak. Pekarangan juga

mempunyai fungsi pendidikan dan sosial lainnya (Amriani, 1990:12). Salah satu

fungsi pekarangan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan keluarga adalah

fungsi produksi, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun menambah pendapatan

keluarga. Pemanfaatan pekarangan salah satunya untuk meningkatkan gizi biasanya

sering ditanami berbagai tanaman, baik tanaman buah-buahan, sayuran, bumbu

masak dan obat-obatan. Banyaknya manfaat yang diperoleh dari hasil pekarangan

dan hasilnya dapat dipungut setiap hari secara bergilir, maka pekarangan sering

dijuluki sebagai apotek hidup, dapur, lumbung hidup atau terugval basis (Prana,

1983:40).

5. Pengertian Tanaman Pekarangan

Tanaman pekarangan menurut Suwito (1987:11) bahwa jenis tanaman yang

dipilih ditanam di pekarangan sesuai dengan situasi tanah yang ada. Tanaman

pekarangan menurut masyarakat setempat dapat digunakan sebagai apotek hidup,

misalnya serai (Andropogon nordus). Daun dan akarnya dapat dijadikan obat untuk

menghilangkan rasa sakit gigi, di samping dapat dimanfaatkan sebagai bumbu

masak sekaligus dapat dikomersialkan untuk menambah pendapatan keluarga karena

nilai tanaman yang dibudidayakan di lahan pekarangan demikian besar kegunaannya

7

Page 8: Pemanfaatan penanaman obat

bagi pengobatan, sehingga merupakan produk yang banyak diperlukan baik oleh

apotek-apotek, industri obat-obat tradisional serta mempunyai nilai ekspor.

Biasanya, tumbuhan yang dijumpai di pekarangan, umumnya ditanam, baik sebagai

tanaman hias, tanaman gizi, apotek hidup, maupun sebagai tanaman pagar sebagai

pembatas pekarangan.

8

Page 9: Pemanfaatan penanaman obat

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gampong Teungoh Kecamatan

Langsa Kota, mulai minggu pertama Desember sampai dengan minggu keempat

April 2006.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lingkungan (RW) yang terdapat di

Kelurahan Gampong Teungoh Kecamatan Langsa Kota. Jumlah lingkungan

yang terdapat di Kelurahan Gampong Teungoh adalah sebanyak delapan

lingkungan.

Tabel 1: Lingkungan di Kelurahan Gampong Teungoh

No. Nama Lingkungan Jumlah KK1.2.3.4.5.6.7.8.

Lingkungan 1Lingkungan 2Lingkungan 3Lingkungan 4Lingkungan 5Lingkungan 6Lingkungan 7Lingkungan 8

85220313384248150119320

Total 1830

b. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 20% dari jumlah Kepala Keluarga

(KK) di setiap satu lingkungan. Untuk mengetahui jenis tumbuhan yang

berkhasiat obat dilakukan observasi terlebih dahulu di pekarangan rumah

penduduk. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random) yang terdiri

dari 366 sampel KK.

9

Page 10: Pemanfaatan penanaman obat

Tabel 2: Jumlah KK tiap lingkungan di Kelurahan Gampong Teungoh

Kecamatan Langsa Kota

No. Nama Lingkungan Jumlah KK Sampel KK (20%)1.2.3.4.5.6.7.8.

Lingkungan 1Lingkungan 2Lingkungan 3Lingkungan 4Lingkungan 5Lingkungan 6Lingkungan 7Lingkungan 8

85220313384248150119320

1744637750302264

Total 1830 366

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Survei

Tujuannya adalah untuk mendapatkan jenis-jenis tumbuhan yang ada di lokasi

penelitian. Setiap jenis tumbuhan yang telah ditemukan dan telah diketahui

nama ilmiahnya dapat langsung didata, sedangkan tumbuhan yang belum

dikenal atau masih ragu, maka tumbuhan tersebut diberi etiket gantung dan

dikoleksi sehingga dapat dikenal bila ditemukan pada pengamatan selanjutnya.

Tumbuhan yang diberi etiket gantung diidentifikasikan lebih lanjut berpedoman

pada buku Tanaman Obat Tradisional karya Dr. A.P. Darma. Di samping itu,

setiap tumbuhan yang ditemukan, baik yang telah dikenal maupun yang belum

dikenal, dibawa ke laboraturium untuk pembuatan herbarium dan untuk

memudahkan pengambilan foto sebagai lampiran dalam laporan penelitian ini.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan masyarakat setempat yang mengetahui jenis-jenis

tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional. Tujuannya adalah

untuk mengetahui bagaimana cara pengolahan bagian (organ) tumbuhan yang

digunakan, khasiat dan upaya pelestarian tumbuhan obat-obatan. Wawancara ini

dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada masyarakat untuk

mendapatkan informasi yang akurat dan utuk memudahkan membuat laporan

penelitian.

10

Page 11: Pemanfaatan penanaman obat

Pengumpulan data dilakukan setelah lokasi penelitian ditetapkan. Data dan

informasi yang dicatat adalah nama daerah tumbuhan, nama ilmiah, dan bagian

tumbuhan yang digunakan, khasiat tumbuhan, pengolahan tumbuhan dan pelestarian

tumbuhan obat tersebut.

4. Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul ditabulasi dan dicantumkan nama daerah, nama ilmiah,

bagian tumbuhan atau organ yang digunakan sebagai obat tradisional, khasiat, dan

cara pengolahannya.

11

Page 12: Pemanfaatan penanaman obat

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Jenis-jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat yang Ditanam di Pekarangan

Rumah Penduduk

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Gampong Teungoh

Kecamatan Langsa Kota dari minggu pertama Desember sampai dengan minggu

keempat April 2006, diperoleh hasil bahwa tumbuhan yang berkhasiat obat yang

ditanam di pekarangan rumah penduduk terdiri atas 60 jenis yang terdiri atas 40

famili. Tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai obat Kelurahan Gampong

Teungoh antara lain famili Zingiberaceae, Euphorbiaceae, Solanaceae, Poaceae,

dan Myrtaceae. Sebagian besar tumbuhan tersebut masuk ke dalam kelompok

pohon, perdu, dan herba yang ditanam oleh masyarakat untuk berbagai keperluan,

seperti tanaman hias, tanaman gizi keluarga, apotek hidup, pagar, dan sebagai

tanaman ekonomis yang dapat menambah penghasilan keluarga.

Dari hasil wawancara dengan masyarakat di Kelurahan Gampong Teungoh

diperoleh hasil adanya kesamaan tumbuhan yang digunakan sebagai obat untuk

mengobati suatu penyakit. Misalnya, tumbuhan Averrhoa bilimbi (belimbing sayur)

digunakan oleh masyarakat di delapan lingkungan sebagai obat darah tinggi dan

sariawan. Adanya kesamaan pemanfaatan tumbuhan yang berkhasiat obat oleh

masyarakat didukung oleh berbagai faktor, seperti letak geografis, bahasa, dan

warisan turun-temurun yang menyebabkan informasi tentang tumbuhan berkhasiat

obat dapat diketahui oleh masyarakat dengan cepat.

Tumbuhan yang biasa digunakan sebagai obat oleh masyarakat di Kelurahan

Gampong Teungoh Kecamatan Langsa Kota disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3: Tumbuhan yang berkhasiat obat yang dijumpai di Kelurahan Gampong Teungoh Kecamatan Langsa Kota

No. Nama Ilmiah Familia Nama Daerah Nama Indonesia12.3.4.5.6.7.

Alpinia spZingeber cassumunarZingiber officinaleCucurma domesticaAccorus calamusLanguas galangaKaempfaria galanga

ZingiberaceaeZingiberaceaeZingiberaceaeZingiberaceaeZingiberaceaeZingiberaceaeZingiberaceae

SaguKunyit ketungguHaliaKunyetJerangoRangkuehCuko

Keladi pagarBengleJaheKunyitJaringoLengkuasKencur

12

Page 13: Pemanfaatan penanaman obat

8.9.10

11.12.13.

14.15.16.

17.18.19.

2021.

2223.

24.25.

26.27.

28.29.30.31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.42.43.44.45.46.47.48.49.50.51.52.53.54.55.56.57.58.59.60.

Phylanthus acidusJatropha curcasSauropus androginus

Andropogon nodusSacharum pfficinarumZea Mays

Datura metelPhysalis minimaxSolanum lycopersicum

Syzgium communeAnacardium occidentalePsidium guajaya

Cocus nucivertaAreca cathecu

Averrhoa bilimbiAverrhoa carambola

Caesalpinia pulcherimaTamarindus indica

Musa spMusa sp

Carica papayaHibiscus rosasinensiTagetes erectaGarnicia mangostanaLeucaena leucochepalaAnona muricataAchras spCassia AlataCeiba petandraPanax ginsengAnanas comosusJasminum sambacPunica granatumPlumeria acuminataOrtosiphon glandiflorusAndrografis paniculaTheobroma cacaoImpatians balsaminaAloe veraTinospora tuberculataLeusenia inerisTrevesia sundainaAbrus PrecatoriusMorinda citrifoliaPiper bettleCitrus auranifoliaCucumis sativusMirabilis jelapaVitex spCalanchoe pinnataPiperomia pellucidaPortulaca oleraceaeEuphatorium odoratum

EuphobiaceaeEuphobiaceaeEuphobiaceae

PoaceaePoaceaePoaceae

SolanaceaeSolanaceaeSolanaceae

MyrtaceaeMyrtaceaeMyrtaceae

ArecaceaeArecaceae

OxalidaceaeOxalidaceae

CaesalpinaceaeCaesalpinaceae

MusaceaeMusaceae

CaricaceaeMalvaceaeAsteraceaeCluseaceaeMimosaceaeAnonaceaeSapotaceaeFabaceaeBombacaceaeAraliaceaeBromeliaceaeOleceaeFunicaceaeApocynaceaeLamiaceaeAchantaceaeStercculiaceaeBalsaminaceaeLiliaceaeMenispermaceaeLytraceaeApiaceaeLeguminosaeRubiaaceaePiperaceaeRutaceaeCucurbitaceaeNygtaginaceaeVitaceaeCrassulaceaePiperaceae-Asteraceae

CerimoLawahDaun nasi-nasi

ReuTebeJagung

Terong pungoTelompong puyuhTomat

Jambe klengJambu monyetGeulima

UPineng

BelimengBelimeng sago

Bunga merakAsam me

Piang masPisang wak

PetikBungong rayaBungong ek manok Manggis PeteLunaSawoGelinggangPanjoBungong seduAneuhMeluDelimaKambojaKumis kucingSambilotoCoklatBak sikecekLidah buayaBrotowaliBak kacaPegaganSagaKemudeRanupBoh kuyunTimonRaje malayeBungong mutiaraUn sengunSegande rusaKetubekBak sikhohkhoh

CermaiJarak pagarDaun katu

SeariTebuJagung

KecubungKeletupTomat

JamblangJambu meteJambu biji

Kelapa Pinang

Belimbing asamBelimbing

MerakAsam jawa

Pisang mas Pisang batu

PepayaKembang sepatuTagetesManggisLamtorogungSirsakSawoKetepengRanduGinsengNenasMelatiDelimaKambojaKumis kucingSambilotoCoklatPacar airLidah buayaBrotowaliPacar kukuPegaganSagaMengkuduSirihJeruk nipisTimunBunga pukul 4Bunga mutiaraCocor bebekSegande rusaKerokotSerunae sungai

13

Page 14: Pemanfaatan penanaman obat

2. Bagian-bagian Tumbuhan (Organ) yang Digunakan sebagai Obat, Khasiat, dan Cara Pengolahannya

Dari hasil penelitian diketahui bahwa bagian tumbuhan yang digunakan

sebagai obat dapat berasal dari daun, batang, akar, kulit kayu, bunga, getah, dan

daging buah. Tanaman obat tersebut digunakan untuk mengobati berbagai penyakit

seperti darah tinggi, kencing manis, penyakit kulit, dan lain-lain. Bagian-bagian

yang paling banyak digunakan adalah daun, sedangkan yang jarang digunakan

adalah daging buah, kulit, batang, aakar, dan getah.

Tabel 4: Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat, khasiat, dan cara pengolahannya di seluruh wilayah pengamatan

No. Nama Ilmiah Bagian yang Digunakan

Khasiat CaraPengolahan

1

2.

3.

4.

5

6.

7.

8.

9.

10

11.

12.

13.

14.

15

Cocus nuciverta

Areca cathecu

Ceiba pentandra

Carica papaya

Psidium guajava

Averrhoa bilimbi

Averrhoa corombola

Hibiscus rosasinensis

Tagestes erecta

Garcinia mangetana

Leucaena leucochepala

Musa sp

Datura metel

Annona muricata

Caesalpinnea pulcherima

Buah muda

Buah tua

Lidi

Buah

Daun

DaunAkar

Daun muda Buah

Daun Bunga

DaunBuah

Daun

Bunga

Kulit buah

Buah

Buah

DaunAkar

Daun

Daun

Obat panas dan campak

Obat menghitamkan rambut

Obat sakit kerongkongan

Obat kencing manisObat sariawan

Obat campak dan panas

Obat malaria dan tipusObat rematik

Obat mencretObat kurang darah

Obat darah tinggiObat sariawan

Obat darah tinggiObat darah tinggi

Obat panas

Obat sakit perut

Obat mencret

Obat cacing

Obat sakit kuning

Obat sakit pinggangObat sakit gigi

Obat kutu kepalaObat sakit pinggang

Obat sakit perut

Air dan daging buah diminumDaging buah dimasak hingga menjadi minyak

Lidi digigit-gigit dan airnya ditelan

DirebusDitumbuk

Direbus lalu dicampur dengan air untuk mandiDirembusDitumbuk

DirebusDijus

Direbus Ditumbuk

DirebusDijus

Ditumbuk

Ditumbuk

Direbus

Dimakan

Dimakan

DitumbukDitumbuk

DitumbukDitumbuk

Ditumbuk

14

Page 15: Pemanfaatan penanaman obat

16.

17.

18.

19.

20

21.

22

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.

40.

41.

42.

43.

44.

45.

Achras sp

Andropogon nodus

Sacharum spontaneum

Cassia alata

Anacardium

Panax ginseng

Alpinia sp

Drymeria cordata

Kalanchoe pinnata

Vitex sp

Zea mays

Ananas comocus

Jasminum saambac

Zingeber cassamunar

Punica granatum

Phyllantus acidus

Jatropha curcas

Zingeber officinale

Cucurma domestica

Plumeria acuminata

Musa sp

Ortosiphon glandiflorus

Andrografis panicula

Theabroma cacao

Acorus calamus

Portulaca oleraceae

Impatians balsamina

Aloe vera

Physaalis minima

Tinospora uberculata

Buah muda

Akar, batang

Batang

Daun

Daun

DaunBungaUmbi

Daun mudaUmbi

Daun

Daun

Daun, batang

Rambut

Daun muda

Akar

Rimpang

Daun, batang

Daun

DaunGetah

Rimpang

Rimpang

Getah

Buah

Daun, batang

Daun

Daun

Rimpang

Daun, batang

Bunga

Daun

Daun, batang, buah

Batang

Obat kencing manis

Obat sakit gigi

Obat sakit kuning

Obat panu dan kurap

Obat luka bakar

Obat sakit kuningObat sakit leverPenambah tenaga

Obat sariawanObat panas

Patah tulang, rematik

Obat panas

Obat sakit lever

Obat kencing manis

Obat panas

Obat keputihan

Obat setelah melahirkan

Obat mencret

Obat darah tinggi

Obat sakit perutOabt sakit gigi

Obat demam

Obat sakit kuningObat luka

Obat sakit gigi

Obat sakit maag

Ginjal, kencing tertahan

Obat malaria

Obat kencing manis

Obat setelah melahirkan

Obat sakit perut

Obat sakit perut

Obat panasObat hitamkan rambut

Obat campak

Obat malariaObat darah tinggi

Direbus

Ditumbuk

Dimakan

Ditumbuk

Ditumbuk

DirebusDirebusDirebus

DitumbukDimakan

Ditumbuk

Ditumbuk

Direbus

Direbus

Ditumbuk

Ditumbuk

Ditumbuk

Direbus

Direbus

DibakarDioleskan

Direbus

DirebusDitumbuk

Dioleskan

Dimakan

Direbus

Direbus

Direbus

Ditumbuk

Ditumbuk

Ditumbuk

DikerokDikerok

Direbus, campur air untuk mandi

DirebusDirebus

15

Page 16: Pemanfaatan penanaman obat

46.

47.

48.

49.

50.

51.

52.

53.

54.

55.

56.

57.

58.

59.

60.

Euphatorium odoratum

Lowenia inermis

Travesia sundaina

Abrus precatorius

Sauropus androgynus

Morinda citrifolia

Piper bettle

Tamarindus incida

Languas galanga

Kaempfaria galanga

Citrus aurontifolia

Cucumis sativus

Solanum lycopersicum

Mirabilis jelapa

Syzygium commune

Daun

Daun

Daun

Daun, batang

Daun

DaunBuah

Daun

BuahDaun muda

Rimpang

Rimpang

Buah

Buah

Buah

Daun

Kulit batang

Obat luka

Obat sakit maagObat luka pada kuku

Obat batukObat lever

Obat batuk

Obat penambah ASI

Obat sakit perutObat lever

Obat keputihanObat darah tinggiPembersih mata

Obat dietObat luka

Obat panu

Obat batuk

Obat batuk

Obat darah tinggi

Obat darah tinggi

Obat panas

Obat darah tinggi

Ditumbuk

DitumbukDitumbuk

DitumbukDitumbuk

Ditumbuk

Direbus

DirebusDirebus

DirendamDirebusDirendam

DirebusDitumbuk

Ditumbuk

Ditumbuk

Diperas

Dijus

Direbus

Ditumbuk

Direbus

Dalam pemanfaatan tumbuhan yang ditanam di pekarangan rumah di

Kelurahan Gampong Teungoh Kecamatan Langsa Kota diperoleh tidak kurang 23

penyakit yang diobati dengan memanfaatkan 60 jenis tumbuhan berkhasiat obat.

Dari 60 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat ternyata untuk kelompok

penyakit panas, sakit perut dan mencret, jenis tumbuhan yang digunakan relatif

lebih banyak jumlahnya apabila dibandingkan dengan penyakit lain. Untuk

mengobati penyakit panas, sakit perut, dan mencret digunakan sebanyak 16 jenis

tumbuhan berkhasiat obat. Sedangkan untuk penyakit darah tinggi dipergunakan

sebanyak 8 jenis tumbuhan berkhasiat obat, dan untuk penyakit kulit masing-masing

digunakan 4 jenis tumbuhan berkhasiat obat. Ketiga kelompok penyakit ini adalah

golongan penyakit yang sering memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat oleh

masyarakat di Kelurahan Gampong Teungoh. Ternyata dari hasil wawancara dengan

masyarakat, pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat yang ada di pekarangan rumah

merupakan langkah awal di dalam menanggulangi penyakit yang diderita oleh

masyarakat setempat.

16

Page 17: Pemanfaatan penanaman obat

Dari hasil penelitian ditemukan tumbuhan berkhasiat obat yag dapat

menyembuhkan kelompok penyakit yang telah akut (parah), seperti lever, kencing

manis, penyakit kuning, tipus, ginjal, dan darah tinggi. Apabila penyakit-penyakit

tersebut diobati dengan obat patent yang dijual di apotek tentunya relatif mahal dan

masyarakat yang berada di pedesaan juga sulit untuk memperolehnya.

Oleh karena itu, pemanfaatan tanaman berkhasiat obat melalui program

tanaman obat untuk keluarga (TOGA) atau apotek hidup perlu dikembangkan,

mengingat masih banyak obat-obatan yang dijual di apotek belum terjangkau oleh

masyarakat, belum meratanya pelayanan kesehatan masyarakat khususnya bagi

penduduk yang berada di desa terpencil dan ditambah lagi dengan terbatasnya

tenaga kesehatan.

3. Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat Obat yang Ditanam di Pekarangan

Rumah Penduduk

Sejak zaman dahulu, masyarakat Indonesia telah mengenal dan memanfaatkan

tanaman yang berkhasiat obat sebagai salah satu upaya penanggulangan masalah

kesehatan yang dihadapi masyarakat. Penegtahuan tentang tumbuhan obat ini

merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan pengalaman, pengetahuan,

keterampilan yang telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi terdahulu ke

generasi penerusnya.

Penelitian ilmiah mengenai tumbuhan yang berkhasiat obat di Indonesia

pertama kali dirintis oleh Rumpius yang mempelajari tumbuhan di kepulauan

maluku da menulis hasil penelitiannya sekitar tahun 1660 -1701 yang diberi judul

Het Aboinisch Kruidboek atau Herbarii Amboinense. Isi penelitiannya menguraikan

tentang morfologi, nama ilmiah, cara penanaman, kegunaan, dan lain sebagainya

(Nasution et al, 1992:12).

Tumbuhan yang berkhasiat obat yang ditemukan di Indonesia telah banyak

menarik minat para peneliti negara-negara maju, terutama dalam kaitannya dengan

penemuan senyawa bioaktif yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai

bahan baku obat untuk industri. Dengan bantuan NAPRALLERT (sebuah sistem

untuk survei pustaka yang ada di Universitas Illinois, Chicago) telah etrkumpul

sekita 200 makalah penelitian yang diterbitkan selama sepuluh tahun terakhir. Para

peneliti dari Amerika Serikat, Perancis, Belanda, Australia, Jerman, Swiss, Inggris,

dan Jepang sangat aktif dalam meneliti tumbuhan ayng berkhasiat obat di Indonesia.

17

Page 18: Pemanfaatan penanaman obat

Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa banyak ditemukan senyawa baru yang

telah diisolasi dan dikarakterisasi dari tumbuhan berkhasiat obat di Indonesia.

Kandungan senyawa-senyawa baru pada tumbuhan tersebut dapat diakitkan dengan

khasiat yang telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat (Nasution et al, 1992:60).

Menurut survey kesehatan pada rumah tangga yang dilakukan oleh tim Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik

Indonesia menunjukkan bahwa obat-obatan tradisional telah banyak dimanfaatkan

oleh masyarakat banyak.

Masyarakat di Kelurahan Gampong Teungoh Kecamatan Langsa Kota telah

memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat di pekarangan rumah mereka agar mudah

diperoleh jika diperlukan sewaktu-waktu. Dengan adanya tumbuhan berkhasiat obat

di pekarangan rumah mereka diharapkan dapat membantu memelihara kesehatan

keluarga secara swadaya dan murah.

Berdasarkan adanya kesamaan letak geografis dan bahasa yang digunakan

oleh masyarakat Kelurahan Gampong Teungoh Kecamatan Langsa Kota

menyebabkan tanaman yang digunakan sebagai obat itu sama. Pemanfaatan dan

pengolahan tumbuhan sebagai obat pada umumnya tergantung pada jenis penyakit

yang diderita, misalnya penyakit kuning dapat disembuhkan dengan Rimpang

kunyit yang direbus sedangkan untuk penyembuhan luka dengan Rimpang kunyit

yang ditumbuk.

Tumbuhan yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit,

misalnya mengkudu yang daunnya digunakan untuk obat pegal linu, buahnya untuk

mengobati penyakit tekanan darah tinggi, amandel, sariawan, beri-beri, batuk darah,

antiketomeb, dan obat angin (Kuncoro, 1992:42).

4. Upaya Pelestarian Tumbuhan Berkhasiat Obat

Pelestarian tumbuhan berkhasiat obat merupakan suatu aspek yang sangat

penting utuk dilaksanakan dalam upaya penyediaan tumbuhan berkhasiat obat yang

kelak dapat dipergunakan pada masa yang akan datang. Penggunaan tumbuhan obat

secara terus-menerus hendaknya diikuti dengan upaya pelestariannya dengan

berbagai cara, seperti memperbanyak, merawat dan memelihara tumbuhan tersebut.

Sebenarnya upaya pelestarian ini secara tidak sadar sekaligus juga ikut melestarikan

tradisi yang ada di masyarakat.

18

Page 19: Pemanfaatan penanaman obat

Upaya melestarikan tumbuhan obat bukan hanya dengan penanaman kembali,

merawat, dan memelihara, namun juga upaya untuk melanjutkan tradisi pengobatan

dengan menggunakan tumbuhan berkhasiat obat tersebut dari generasi tua ke

generasi muda. Pentrasferan pengetahuan ini penting, mengingat manfaat dari

tumbuhan yang berkhasiat obat dapat membantu taraf kesehatan pada masyarakat.

Bahkan, di daerah tertentu di Indonesia, obat yang berasal dari dalam upaya

menjaga kesehatan (Nasution et al, 1992 tumbuhan merupakan tonggak utama:65).

Pada masyarakat Kelurahan Gampong Teungoh Kecamatan Langsa Kota ada

yang telah mengenal dengan baik sejumlah tanaman yang berkhasiat obat.

Umumnya masyarakat yang telah lanjut usia berusaha mempertahankan kebiasaan

dalam menggunakan tumbuhan obat dengan memanfaatkan ladang dan pekarangan

rumah untuk ditanami dengan berbagai jenis tanaman yang berkhasiat obat.

19

Page 20: Pemanfaatan penanaman obat

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat yang

dilakukan di Keluarahan Gampong Teungoh Kecamatan Langsa Kota dapat

disimpulkan bahwa:

a. Diperoleh sebanyak 60 jenis tumbuhan yang terdiri dari 60 famili yang

biasa digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit oleh masyarakat di

Gampong Teungoh, khususnya yang ditanam di pekarangan. Kebanyakan

tumbuhan yang digunakan merupakan kelompok tanaman hias, bahan bumbu

masak, sayuran, buah-buahan, dan sedikit dari tanaman liar yang dibudidayakan.

b. Bagian tumbuhan yang sering digunakan pada umumnya adalah bagian

daun sedangkan bagian yang paling jarang digunakan adalah kulit batang dan

getah.

c. Terdapat 60 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat dan dapat

dipergunakan untuk mengobati 33 penyakit. Di antara jenis-jenis tumbuhan

tersebut yang paling sering digunakan adalah untuk mengobati berbagai

penyakit panas, sakit perut, dan mencret. Namun terdapat juga penyakit akut

yang dapat diobati dengan mempergunakan tumbuhan berkhasiat obat ini.

d. Cara pengolahan tumbuhan berkhasiat obat masih dilakukan dengan cara

yang sederhana, misalnya ditumbuk, direbus, dibakar, dan dijus.

e. Upaya pelestarian tumbuhan berkhasiat obat pada masyarakat di

Kelurahan Gampong Teungoh Kecamatan Langsa Kota ternyata masih sekedar

mengisi kekosongan tanah oleh sebagian penduduk. Sedangkan penduduk

generasi tua yang mengetahui khasiat dan manfaat tumbuhan obat tersebut

masih berupaya melestarikannya.

2. Saran

Untuk mendukung program pemerintah yang sekarang sedang menggalakkan

penggunaan obat dari alam, perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang

20

Page 21: Pemanfaatan penanaman obat

keanekaragaman tumbuhan obat di tempat-tempat lain, seperti di daerah-daerah

terpencil yang sangat jauh dari pusat pelayanan kesehatan masyarakat.

Daftar Pustaka

Lampiran

21