PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1688/1/TESIS...
Transcript of PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1688/1/TESIS...
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS
TEKNOLOGI DAN INFORMASI UNTUK
PENINGKATAN KUALITAS BACAAN AL-QUR’AN
(Studi Kasus SMK Telekomunikasi Tunas Harapan
Semarang dan SMK Saraswati Salatiga)
Oleh
WIDAYANTI, S. PdI
NIM. 12010150012
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan
untuk gelar Magister Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN 2017
MOTTO
( HR. Tirmidzi )
“Barang siapa yang membaca satu huruf kitab Allah, maka ia akan
mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan
dilipatgandakan menjadi sepuluh”
( MC. Umam )
“Tetaplah selalu percaya bahwa setiap usaha pasti akan menghasilkan
sesuatu. Tanamkan sikap itu di dalam hati, jangan menyerah.”
( Imam Ghazali )
“JIka kamu tak sanggup menahan lelah karena belajar, kamu harus
sanggup menahan derita karena kebodohan”
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan kepada :
1. Kedua Orang Tua terhebatku Bp. H. Gunadi dan Ibu Hj. Surti yang selalu
menyayangi, mendoakan dan memotivasi dalam belajar.
2. Suamiku tercinta Muhammad Choerul Umam, S.PdI dan anakku Muhammad
Brilliant Rahadianjaya yang menjadi penyejuk dalam hidupku.
3. Orang tuaku Bp. Abdul Mutholib dan Ibu Siti khatijah yang selalu
memotivasi dan mendoakan.
4. Kakak-kakakku tercinta (Umi Rozikoh,S.Pd dan Mbak Romdonah) yang
selalu mendukung dan mendoakanku.
5. Dr. Winarno, S.Si., M.Pd selaku pembimbing tesis yang dengan sabar
meluangkan waktu dan memberikan ilmunya kepada penulis.
6. Semua dosen Pascasarjana IAIN Salatiga
7. Rekan-rekan guru di SMKN 2 Salatiga
8. Rekan-rekan mahasiswa pasca sarjana IAIN Salatiga tahun 2015
Abstrak
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI UNTUK
PENINGKATAN KUALITAS BACAAN AL QUR’AN
(Studi Kasus SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan
SMK Saraswati Salatiga)
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan. Yang pertama adalah mendeskripsikan
proses pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi yang
digunakan guru pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK
Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga.
Yang kedua adalah untuk mengetahui pemanfaatan media pembelajaran
Pendidikan Agama Islam berbasis teknologi dan informasi dalam meningkatkan
kualitas bacaan Al-qur’an di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab.
Semarang dan SMK Saraswati Salatiga.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan studi kasus.
Peneliti melakukan wawancara dengan Guru PAI untuk memperoleh data serta
melakukan wawancara dengan siswa untuk mengecek kualitas bacaan Al-Qur’an
siswa. Peneliti melakukan pengamatan tentang penggunaan media berbasis
teknologi dan informasi terhadap peningkatan kualitas bacaan Al-Qur’an.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media pembelajaran
Pendidikan Agama Islam berbasis teknologi dan informasi khususnya dalam
pembelajaran membaca Al-Qur’an di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab.
Semarang dan SMK Saraswati Salatiga kurang dimanfaatkan dengan baik karena
masih ada media atau alat bantu yang tersedia tetapi tidak dimanfaatkan dalam
pembelajaran, selain itu ada kendala lain yaitu guru juga kurang mampu dalam
mengoperasikan media berbasis teknologi dan informasi. Ketersediaan sarana dan
prasarana di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK
Saraswati Salatiga dari segi jenis cukup lengkap tapi jumlahnya masih kurang.
Kendala lainnya adalah kondisi media pembelajaran yang dimiliki masih kurang
diperhatikan oleh pihak sekolah, misalnya saja ada salah satu media komputer di
kelas yang mengalami kerusakan tetapi tidak segera diperbaiki.
Kata Kunci: Pemanfaatan Media Pembelajaran, Teknologi dan Informasi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Bimbingan Tesis
Lampiran 2. Surat Permohonan Izin penelitian di SMK Telekomunikasi Tunas
Harapan
Semarang
Lampiran 3. Surat Permohonan Izin penelitian di SMK Saraswati Salatiga
Lampiran 4. Berita Acara Ujian Proposal Tesis
Lampiran 5. Surat Keterangan Melakukan penelitian di SMK Saraswati Salatiga
Lampiran 6. Surat Keterangan Melakukan penelitian di SMK Telekomunikasi
Tunas Harapan
Semarang
Lampiran 7. Pedoman wawancara untuk guru
Lampiran 8. Pedoman wawancara untuk siswa
Lampiran 9. Lembar Observasi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi, media merupakan salah satu unsur yang sangat penting
dalam proses belajar mengajar. Sebagaimana menurut Oemar Hamalik
mendefinisikan media sebagai teknik yang digunakan untuk lebih
mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan
dan pengajaran sekolah.1
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK
Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga,
guru menghadapi fenomena yang terjadi bahwa semakin anak tumbuh menjadi
dewasa mereka akan malu dan enggan dalam hal mempelajari Al Qur’an, salah
satunya mempelajari Baca Tulis Al-qur’an. Pada anak usia remaja termasuk
didalamnya siswa SMK, tujuan mereka akan terfokus kepada apa yang akan
mereka jalani esok setelah mereka lulus yaitu dunia kerja. Banyak kasus yang
terjadi pada siswa SMK sebagian besar belum bisa membaca Al-Qur’an
dikarenakan banyak faktor yang telah diuraikan diatas. Berbagai upaya
dilakukan oleh guru tetapi hasilnya belum maksimal.
Media pembelajaran interaktif yang menarik dan efektif yang berbasis
tekonologi dan informasi sangat dibutuhkan untuk mengenalkan materi supaya
dikenal oleh guru dan siswa. Sehingga dengan adanya media pembelajaran
1 Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail, 2005, 125.
yang menarik dapat mempermudah guru dalam melakukan penjelasan materi-
materi yang akan disampaikan.
Di SMK Saraswati Salatiga masih menggunakan kurikulum KTSP
sedangkan SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang sudah
menggunakan kurikulum 2013 dimana peserta didik dituntut untuk aktif dalam
pembelajaran, khususnya pembelajaran pendidikan agama Islam. Guru
semestinya memanfaatkan dan menggunakan alat yang murah dan efisien,
dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Guru pendidikan
agama Islam Di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan
SMK Saraswati Salatiga berupaya mengoptimalkan pemanfaatan media
pembelajaran yang sudah lengkap meliputi ketersediaan Gadget, laptop dan
kelas yang sudah terpasang LCD Proyektor, speaker aktif serta kabel VGA.
B. Rumusan Masalah
a. Identifikasi Masalah
Media memiliki peran penting dalam pembelajaran. Hal tersebut
sejalan dengan berkembangnya kurikulum dalam pendidikan yang
menuntut adanya inovasi-inovasi dalam mempermudah proses
pembelajaran supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Permasalahan yang dihadapi ketika menyinggung media
pembelajaran adalah kemampuan guru mengukur dirinya sendiri. Guru
menganggap bahwa media pembelajaran sebagai sesuatu yang ribet dan
tidak jarang merasa takut jika salah dalam mengoperasikan komputer.
b. Pembatasan Masalah
Fokus dalam penelitian ini adalah melihat apakah pemanfaatan
media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi pada pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dapat memudahkan siswa dalam memahami
bacaan Al Qur’an siswa.
c. Perumusan Masalah
1. Bagaimana pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi dan
informasi oleh guru pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK
Saraswati Salatiga
2. Bagaimana pemanfaatan media pembelajaran berbasis Teknologi dan
Informasi yang digunakan guru PAI dalam meningkatkan kualitas
bacaan Al-qur’an di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab.
Semarang dan SMK Saraswati Salatiga?
C. Signifikansi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Penelitian ini mempunyai tujuan mendeskripsikan proses pemanfaatan
media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi yang digunakan
guru pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK
Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati
Salatiga
b. Untuk mengetahui pemanfaatan media pembelajaran Agama Islam
berbasis teknologi dan informasi dalam meningkatkan kualitas bacaan
Al-qur’an di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang
dan SMK Saraswati Salatiga.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan mampu
memberikan sumbangsih terhadap perkembangan khasanah ilmiah
bagi pengembangan penggunaan media pembelajaran berbasis
teknologi dan informasi pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber yang akurat
untuk memberikan informasi dan rekomendasi baik bagi peneliti,
peserta didik, guru, dan sekolah guru mengenai pemanfaatan media
pembelajaran berbasis teknologi dan informasi pada pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan kualitas bacaan Al-Qur’an.
D. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
Pertama, penelitian Dwi Purwanto, Penelitian tersebut difokuskan
pada masalah rendahnya motivasi belajar siswa. Adapun hasilnya adalah
media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.2
Kedua, penelitian Setiya utari, Alfiani, Selly Feranie, Lina Aviyanti,
Ika MusTeknologi dan Informasia Sari & Lilik Hasanah. Penelitian ini
membahas tentang Cmaptools berbasis Cycle 5E Learning Media
2 Dwi Purwanto, “Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa” ,
Tesis,UIN Jakarta, 2009, 50-51.
Prototype (5E PMBCT) karena dapat membantu siswa belajar dari
pengalamannya sendiri sehingga mereka dapat menerapkan konsep dan
juga dengan menggunakan media berbasis ICT, adalah mungkin untuk
memvisualisasikan konsep abstrak fisika. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Kualitas bacaan dan hafalan kognitif dengan perubahan yang
dinormalisasi (g) senilai 0,58 dengan kategori sedang.3
Ketiga, penelitian Meilani Safitri, Yusuf Hartono, Somakin.
Berdasarkan filed test diketahui bahwa media ajar interaktif memiliki efek
potensial terhadap hasil belajar siswa terlihat dari hasil pencapaian nilai
akhir siswa yaitu kategori baik sekali.4
Keempat, Penelitian Victoria Oyedele, John Rwambiwa, Attwell
Mamvuto, bahwapenggunaan media dan teknologi dalam pembelajaran
dengan Educational Media dan Technology (EMT). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa peserta didik menghargai peraturan dalam EMT
selama proses pembelajaran, dan mempraktekkan fasilitas-fasilitas EMT
sesuai fungsi dan semua fasilitas yang tidak sesuai dengan teknologi
modern seperti beberapa peralatan kuno dan text book material (buku
Paket) tidak dipergunakan.5
3 Utari, Alfiyani, Selly Feranie, Lina Aviyanti, Ika mUstika Sari & Lilik Hasanah,
“Application of Learning Cycle 5e Model Aided Cmaptools-Based MediaPrototype to Improve
Student Cognitive Learning Outcomes”, Asian Social Science, Volume 5, Number 4, (2013), 6. 4 Meilani Safitri, Yusuf Hartono, Somakin, “Pengembangan Media Pembelajaran
Matematika Pokok Bahasan Segitiga Menggunakan Macromedia Flash untuk Siswa Kelas VII
SMP”, Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, Volume 5, Number 2,
(2013), 37-38. 5 Victoria Oyedele, John Rwambiwa, Attwell Mamvuto, “Using Educational Media and
Technology in Teaching and Learning Processes: A Case Of Trainee Teachers at Africa
University”, Academic Research International, Volume 4, Number 1 (January 2013), 298.
Kelima, penelitian Ahmad Hasyim Fauzan, bahwa penelitian tersebut
difokuskan untuk mencari tahu tujuan dari Kurikulum Baca Tulis Quran
(BTQ). Hasil dari penelitian ini adalah Dengan adanya BTQ sistem
pembelajaran untuk anak didik atau warga belajar menjadi bertambah.6
2. Kerangka Teori
Media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan oleh guru
sebagai alat bantu mengajar. Dalam interaksi pembelajaran, guru
menyampaikan pesan ajaran berupa materi pembelajaran kepada siswa.7
Media pembelajaran meliputi alat pengajaran, yang terdiri dari
antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film,
gambar bingkai (slide), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.
Media yang digunakan dalam pembelajaran dapat dipilih oleh pendidik
untuk menunjang pembelajaran yang dilaksanakan pada hari tersebut.
Media yang digunakan sebaiknya sesuai dengan materi yang akan
disampaikan sehingga media berfungsi dengan tepat.8
Manfaat media pembelajaran yaitu: 1) Dapat menumbuhkan
motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik perhatian
mereka, 2) Makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga
dapat dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta
pencapaian tujuan pengajaran, 3) Metode mengajar akan lebih bervariasi,
tidak semata-mata didasarkan atas komunikasi verbal melalui kata-kata,
6 Ahmad Hasyim Fauzan, “Pola Pembinaan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) Sebagai Upaya
Peningkatkan Kemampuan Membaca Al-Quran”, Ar-Risalah, Vol. 8, No. 1 (April 2015), 27. 7 Arif S Sadiman, dkk, Media pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.
8 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, 4.
4) Siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak
hanya mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan,
melakukan langsung, dan memerankan.9
Teknologi dan informasi adalah sarana dan prasarana (hardware,
software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan,
mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan
menggunakan data secara bermakna.10
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran berbasis teknologi dan informasi adalah alat perantara
teknologi berupa (hardware, software, useware) yang digunakan untuk
memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan,
mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna untuk
memperoleh informasi yang berkualitas yang digunakan dalam proses
pembelajaran.
E. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan studi kasus.
Peneliti melakukan wawancara dengan Guru PAI untuk memperoleh data serta
melakukan wawancara dengan siswa untuk mengecek kualitas bacaan Al-
Qur’an siswa.
Peneliti melakukan pengamatan tentang penggunaan media berbasis
teknologi dan informasi terhadap peningkatan kualitas bacaan Al-Qur’an.
9 Nana Sudjana dan Ahmad Rifai, Media Pengajaran, Bandung: PT. Sinar Baru, 1997, 8.
10 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Rineka
Cipta, 2008, 135.
Dokumentasi yang digunakan berupa gambar kegiatan siswa saat
pembelajaran, catatan lapangan, dan arsip-arsip tertulis terkait media
pembelajaran berbasis teknologi dan informasi.
Proses analisa data yang telah diperoleh melalui observasi, interview dan
dokumentasi. Metode penelitian kualitatif tidak mengendalikan bukti
berdasarkan logika matematis, prinsip angka atau metode statistik.11
F. Sistematika Penulisan
Bab 1 berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,
rumusan masalah, signifikansi penelitian, kajian pustaka, metode penelitian
dan sistematika penulisan.
Bab II berisi profil SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab.
Semarang dan SMK Saraswati Salatiga,
Bab III berisi tentang Pemanfaatan media pembelajaran berbasis
teknologi dan informasi
Bab IV hasil penelitian serta pembahasan
Adapun Bab V adalah penutup yang memuat kesimpulan dan saran.
Bagian akhir dari tesis ini terdiri dari daftar pustaka dan berbagai lampiran
yang terkait dengan peneleitian.
11
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003,
150.
BAB II
MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI
A. Pengembangan media pembelajaran PAI berbasis teknologi dan informasi
Media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi sebagai perantara
atau penyampai isi berupa informasi pengetahuan berupa visual dan verbal
untuk keperluan pembelajaran.12 Melalui media pembelajaran hal yang bersifat
abstrak bisa lebih menjadi konkret. Pemanfaatan media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, serta akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran
dan penyampaian pesan dan isi pelajaran. Teknologi informasi dan
komunikasi diperlukan dalam proses pembelajaran adalah untuk memenuhi
kebutuhan belajar serta meningkatkan kreativitas dan efisiensi dalam belajar.13
1. Media Pembelajaran
Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin
memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan alat bantu yang
dapat memudahkan pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang
dibuatnya dapat diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang
memuaskan.
Media pembelajaran merupakan bagian integral dari proses
pendidikan. Maka dari itu media pendidikan merupakan faktor yang sangat
12
Azhar Arsyad, Media …, 4. 13
Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual
Operasional, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, 9.
penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Media pembelajaran
merupakan peralatan yang mengantar informasi atau pesan-pesan yang
bertujuan instruksional atau mengandung maksud pengajaran.14 Banyak
ahli yang memeberikan batasan tentang media pembelajaran. Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri.15
Media pembelajaran memiliki beberapa nilai praktis diantaranya: a)
media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman siswa, b)
media pembelajaran dapat membangkitkan semangat belajar yang baru
dan membangkitkan motivasi serta merangsang kegiatan siswa dalam
belajar, c) media pembelajaran dapat mempengaruhi abstraksi, d) Media
pembelajaran dapat memperkenalkan, memperbaiki, meningkatkan, dan
memperjelas pengertian konsep dan fakta, e) Media dapat membantu
mengatasi keterbatasan indera manusia, f) Media dapat mengatasi kendala
keterbatasan ruang dan waktu, g) media dapat menyajikan obyek pelajaran
berupa benda atau peristiwa langka dan berbahaya ke dalam kelas.16
Di dalam kegiatan belajar mengajar digunakan media pembelajaran
atau sarana teknologi pembelajaran. Hal ini berdasarkan pandangan
behaviourisme yaitu bahwa proses pembelajaran terjadi sebagai hasil
pengajaran yang disampaikan oleh guru melalui atau dengan bantuan
14
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2002, 14. 15
Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2007, 54. 16
Aristo Rahadi, Media Pembelajaran, Depdiknas Dirjend Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003, 18-19.
media. Namun dalam pandangan konstruktivisme, media digunakan
sebagai sesuatu yang memberikan kemungkinan siswa secara aktif
mengkontruksi pengetahuan. Manfaat media pembelajaran dalam proses
belajar siswa, yaitu:
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujuan pembelajaran.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar
pada setiap jam pelajaran.
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-
lain.17
2. Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan adalah "usaha sadar yang dengan sengaja
dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan."18
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar atau kegiatan yang
17
Nana Sudjana, Ahmad Rifai, Media Pengajaran, Bandung: PT. Sinar Baru, 1992, 2. 18
Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam, Bandung: Angkasa, 2003, 11.
disengaja dilakukan untuk membimbing sekaligus mengarahkan anak
didik menuju terbentuknya pribadi yang utama (insan kamil)
berdasarkan nilai-nilai etika Islam dengan tetap memelihara hubungan
baik terhadap Allah Swt (HablumminAllah), sesama manusia
(hablumminannas), dirinya sendiri dan alam sekitarnya.
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan pendidikan secara formal diartikan sebagai rumusan
kualifikasi, pengetahuan, kemampuan dan sikap yang harus dimiliki
oleh anak didik setelah selesai suatu pelajaran di sekolah, karena
tujuan berfungsi mengarahkan, mengontrol dan memudahkan evaluasi
suatu aktivitas sebab tujuan pendidikan itu adalah identik dengan
tujuan hidup manusia.19
a) Tujuan Umum
Tujuan umum Pendidikan Agama Islam adalah untuk
mencapai kualitas yang disebutkan oleh Al-Qur'an dan hadits
sedangkan fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
19
Armai arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers,
2002, 16.
jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang
tercantum dalam Undang-Undang dasar No. 20 Tahun 2003.20
Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu
merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan
oleh Allah. Tujuan hidup manusia itu menurut Allah adalah
beribadah kepada Allah, ini diketahui dari surat al-Dzariyat ayat 56
yang berbunyi :
Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku” (Q.S al-Dzariyat,
56)21
b) Tujuan Khusus
Tujuan khusus Pendidikan Agama adalah tujuan yang
disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai
dengan jenjang pendidikan yang dilaluinya, sehingga setiap tujuan
Pendidikan Agama pada setiap jenjang sekolah mempunyai tujuan
yang berbeda-beda.
3. Teknologi dan Informasi
Teknologi dan informasi merupakan segala aspek yang terkait
dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan dan transfer atau
20
Al-Rasyidin dan H. Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Pendidikan Historis,
Teoritik, dan Praktis, Jakarta: 2005, 36. 21
Ahmad Tohaputra, Al-Qur’an dan terjemahannya, Semarang: Asy Syifa, 2001, 231.
pemindahan informasi antara media menggunakan teknologi tersebut.22
Teknologi dan Informasi didefinisikan sebagai sekumpulan perangkat dan
sumber daya teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi, penciptaan,
penyebaran, penyimpanan dan pengelolaan informasi. Teknologi ini
termasuk komputer, internet, teknologi penyiaran dan telepon.23
Ada lima perspektif yang bisa dilihat dalam peranan teknologi
informasi sebagai media pembelajaran Clark yaitu: a) media sebagai
teknologi, b) media sebagai tutor atau guru, c) media sebagai agen
sosialisasi, d) media sebagai motivator untuk belajar, dan e) media sebagai
alat mental untuk berfikir dan memecahkan masalah.24
Jenis-jenis media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi,
antara lain:
a. Komputer
Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk
memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang
otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit.25
Komputer merupakan mesin serbaguna yang dapat dikontrol oleh
program, digunakan dalam mengolah data menjadi informasi.
22
Abdul Kadir dan Terra Ch. Triwahyuni, Pengenalan Teknologi Informasi, Yogyakarta:
Andi, 2008, 2. 23
Ariani Niken & Haryanto Dany. Pembelajaran Multimedia di Sekolah Pedoman
Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif dan Perspektif, Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2010, 171. 24
Jaka Warsihna, Dilema Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dan Informasi (ICT) untuk
Meningkatkan Mutu Pendidikan. Jurnal Teknodik. Edisi no. 16/IX/Teknodik/Juni, 2005, 64. 25
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, … 2002, 53.
Komputer dalam hal ini dapat dimanfaatkan sebagai media dalam
pembelajaran.26
b. Televisi
Televisi adalah media pendidikan yang bisa disajikan di dalam
kelas serta dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami
pada tingkatan pendidikan yang berbeda-beda, namun televisi hanya
menyajikan komunikasi satu arah dan tidak dapat menjangkau kelas
besar sehingga dikhawatirkan siswa bersikap pasif selama penayangan.
c. Internet
Internet adalah sebuah jaringan komputer global, yang terdiri dari
jutaan komputer yang saling terhubung dengan menggunakan protokol
yang sama untuk berbagai informasi secara bersama.27
Bagi dunia
pendidikan internet menawarkan akses ke sumber informsi dan juga
untuk mencari bahan mengajar, serta siswa dapat belajar sendiri dengan
cepat sehingga tidak lagi tergantung pada guru dan buku, disamping itu
internet juga dapat dipergunakan untuk memperkaya diri dalam
penguasaan ilmu pengetahuan.
B. Pemanfaatan Media Berbasis Teknologi dan Informasi pada Pendidikan
Agama Islam
Pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi
dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar.
26
Abdul Kadir dan Terra Ch. Triwahyuni. Pengenalan Teknologi…, 3. 27
Aji Supriyanto, Pengantar Teknologi Informasi, Jakarta: Salemba Infotek, 2005, 336.
Memanfaatkan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran. Selain itu juga dapat
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi pada
mata pelajaran pendidikan agama islam sebagai alat bantu yang
mempermudah bagi guru untuk menyampaikan materi dengan dukungan
media teknologi informasi dan komunikasi yang sedang berkembang pesat
seperti komputer dengan jaringan internet, komputer dan LCD proyektor.
Dengan pemanfaatan media, pembelajaran PAI menjadi lebih menyenangkan
dan lebih bervariasi serta meningkatkan ketertarikan siswa untuk memahami
materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Media yang dipergunakan
sebagai alat bantu dapat menjadi pendorong bagi siswa dan mempermudah
untuk memahami materi yang disajikan oleh guru.
BAB III
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI
DAN INFORMASI DI SMK TELEKOMUNIKASI TUNAS HARAPAN
KAB. SEMARANG DAN SMK SARASWATI SALATIGA
A. Gambaran Umum SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang
Jumlah guru di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang
ada 56. Jumlah siswa total ada 799 siswa, terdiri dari 509 siswa laki-laki dan
290 siswa perempuan. Rombongan belajarnya ada 32.
Adapun guru pendidikan agama Islam ada 3 orang yang pertama adalah
Bapak Heru Budi,S.Ag,M.Pd, beliau mengajar PAI kelas XII. Yang kedua
adalah Ibu Zakiyah Wulansari,S.Ag,M.PdI, beliau adalah GPAI di SMK
Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan mengampu kelas XI,
Dan yang ketiga adalah bapak Ashabul Khoir, S.PdI dan beliau mengampu
kelas X di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang.
B. Gambaran SMK Saraswati Salatiga
Data siswa SMK Saraswati Tahun pelajaran 2016/2017 yaitu terdiri dari
kelas X sebanyak 478 siswa, kelas XI terdiri dari 428 siswa, dan kelas XII
terdiri dari 434 siswa. Dan total siswanya ada 1240 siswa.
Di SMK Saraswati guru PAI berjumlah 3 orang guru dengan kualifikasi
semua sudah S1. Adapun nama-nama guru PAI yang ada di SMK Saraswati
Salatiga yaitu : Ibu Wiwik Kurniawati, S.PdI, beliau mengampu kelas XII
Yang kedua adalah Ibu Nurul Innayah, S.PdI. Beliau mengampu mata
pelajaran PAI untuk kelas X. dan yang ketiga adalah Bapak Nurhuda Sandi
Utomo, S.PdI dan beliau mengampu mata pelajaran PAI untuk kelas XI.
C. Implementasi pengembangan dan pengelolaan media pembelajaran
Pendidikan Agama Islam berbasis teknologi dan informasi di SMK
Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati
Salatiga
1. Penggunaan Media berbasis Teknologi dan Informasi di SMK
Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang
a. Penggunaan Media Pembelajaran di SMK Tunas Harapan Semarang
Pencapaian tujuan belajar memerlukan media pembelajaran yang
tepat untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar di kelas. Hal ini
dilakukan oleh guru PAI di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan
Kab. Semarang mengingat siswa-siswanya kurang maksimal dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Guru Pendidikan Agama
Islam menyusun strategi pembelajaran dengan memanfaatkan
berbagai media dan sumber belajar dan salah satunya adalah media
pembelajaran berbasis teknologi dan informasi.
Untuk mengatasi kejenuhan dan kebosanan siswa dalam belajar,
guru Pendidikan Agama Islam SMK Telekomunikasi Tunas Harapan
Kab. Semarang memanfaatkan media dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam agar siswa kembali bersemangat dalam belajar.
Berdasarkan wawancara pada guru PAI pada tanggal 25 Januari 2017,
beliau mengatakan:
“Dalam pembelajaran di kelas, terkadang saya
memanfaatkan media sebagai alat bantu dalam penyampaian
materi pelajaran mbak. Saya menerapkannya di kelas XI
yang diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar
PAI. Media teknologi dan informasi yang saya pakai adalah
power point dengan memanfaatkan LCD, tampilannya ada
animasi gambar dan berbagai macam warna, kadang juga
saya memanfaatkan media audio dalam pembelajaran BTQ
sehingga siswa tidak jenuh dan semangat jika ada pelajaran
PAI”.28
Media pembelajaran dimanfaatkan dalam pembelajaran oleh
guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang sudah
dapat dikategorikan baik karena tiap ruang kelas difasilitasi oleh
media seperti sound dan LCD Proyektor.
Pemanfaatan media pembelajaran berbasis Teknologi dan
Informasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam telah
dilaksanakan beberapa kali oleh guru PAI SMK Telekomunikasi
Tunas Harapan Kab. Semarang. Pelaksanaan pemanfaatan media oleh
guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang
mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Siswa lebih antusias
dalam belajar dan hasil bacaan Al Qur’annyapun mengalami
peningkatan daripada sebelumnya. Sesuai dengan hasil wawancara
yang menyatakan bahwa:
“Dengan adanya media pembelajaran yang menjadi alat
bantu saya untuk menyampaikan materi pelajaran sehingga
membuat siswa lebih antusias dalam belajar. Dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam pun anak-anak lebih
mudah dalam membaca Al Qur’an dengan lebih baik
sehingga siswa menjadi lebih semangat dalam mempelajari
alqur’an karena terdapat audio dan tayangan yang membantu
dalam membantu membaca al qur’an.”29
28
Wawancara dengan Bapak Ashabul Khoir, M.PdI Guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas
Harapan Kab. Semarang Pada tanggal 28 Januari 2017. 29
Wawancara dengan Bapak Ashabul Khoir, M.PdI Guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas
Harapan Kab. Semarang pada tanggal 2 Februari 2017.
Dalam proses belajar mengajar media memiliki fungsi yang
sangat penting, dimana dengan menggunakan media pembelajaran
guru diberi kemudahan dalam penyampaian materi dan siswa mudah
dalam memahami materi yang disampaikan serta meningkatkan
motivasi belajar membaca Al-Qur’an. Siswa dalam mengikuti bacaan
dan mendengarkan lantunan surat-surat pendek dengan mudah bila
semua indera yang dimiliki dapat dimanfaatkan dengan lebih baik,
oleh karena pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru dan
membangkitkan motivasi serta rangsangan dalam membaca Al Qur’an
bahkan membawa pengaruh terhadap psikologis siswa.
b. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Media berbasis Teknologi dan
Informasi
1) LCD Proyektor
Sarana prasarana yang terdapat di SMK Telekomunikasi
Tunas Harapan Kab. Semarang bisa dikatakan lengkap namun
terkadang dalam dalam pembelajaran PAI tidak selalu
menggunakan media tergantung dari materi apa yang akan
disampaikan. Kalaupun materinya memungkinkan untuk
menggunakan media berbasis teknologi dan informasi maka
mereka akan menggunakannya. Sedangkan dalam pembelajaran
PAI ada guru yang menggunakan dan ada juga yang tidak
menggunakan. Seperti dari wawancara berikut ini.
“Fasilitas yang ada di sekolah ini saya akui lengkap
mbak, namun sebagai guru PAI saya jarang
menggunakan. Karena kemampuan saya dalam
mengoperasikan media masih belum lancar sehingga
dalam pembelajaran PAI saya jarang menggunakan
apalagi dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an lebih
enak kalau secara klasikal peranak saja. Jadi saya suruh
anak untuk membaca satu persatu.”30
2) Internet
Tersedianya fasilitas internet dan hotspot di suatu sekolah
sangat mendukung terlaksananya pemanfaatan media pembelajaran
berbasis Teknologi dan Informasi sehingga siswa-siswi tidak hanya
terpaku pada buku pelajaran dalam mendapatkan informasi dan
pengetahuan lebih luas. Sesuai dengan pendapat pegawai
perpustakaan ketika diwawancara yang menyatakan bahwa:
“Di sekolah ini tersedia 5 unit komputer dengan koneksi
internet di dalamnya yang bisa dimanfaatkan oleh siswa
ataupun guru bidang studi yang tersedia di
perpustakaan, selain itu media Teknologi dan informasi
lainnya adalah komputer yang tersedia di
perpustakaan.”31
3) Komputer
Hasil observasi di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan
Kab. Semarang menunjukkan bahwa terdapat beberapa komputer
untuk kegiatan pembelajaran yang bisa digunakan oleg guru dalam
30
Wawancara dengan Ibu Zakiyah Wulansari,S.Ag,M.PdI, M.PdI guru PAI SMK
Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang pada tanggal 2 Februari 2017. 31
Wawancara dengan Ibu Siti Masrusoh Pegawai perpustakaan SMK Telekomunikasi
Tunas Harapan Kab. Semarang pada tanggal 2 Februari 2017.
proses pembelajaran, tetapi ada beberapa komputer yang
kondisinya kurang baik sehingga pemanfaatan media Teknologi
dan Informasi tidak berjalan optimal. Komputer yang kondisinya
kurang baik tersebut tidak dimanfaatkan sehingga dipindahkan di
gudang.
2. Wujud Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan
Informasi
a. Penggunaan Media di SMK Saraswati Salatiga
Di SMK Sarawati keadaan sarana prasarana masih perlu
diperhatikan mengingat banyak media pembelajaran teknologi dan
informasi yang terdapat di tiap kelas tidak berfungsi karena rusak.
Sehingga dalam penggunaan media dalam pelajaran PAI guru
menyiapkan media sendiri dan meminjam peralatan dari ruang guru
atau bagian sarana prasarana sekolah.
“Sebenarnya media yang terdapat disini sudah lengkap
mbak, namun karena penggunaan yang seenaknya sendiri
tanpa memperhatikan perawatan yang menyebabkan alat-
alat itu menjadi rusak. Dalam tiap kelas sebenarnya sudah
ada LCD namun karena rusak akhirnya tidak dapat
digunakan lagi. meskipun demikian kreativitas guru PAI
tidak terhenti disitu karena kami mencoba melakukan
variasi pembelajaran dengan menggunakan media
meskipun kadang kami harus membawanya dari ruang
guru”.32
Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi
dapat mengatasi sikap pasif siswa sehingga dapat menimbulkan
kegairahan belajar, memungkinkan interkasi yang lebih langsung
32
Wawancara dengan Ibu Wiwik Kurniawati, S.PdI Guru PAI SMK Sarawati Salatiga pada
tanggal 25 januari 2017.
antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan, dan memungkinkan
siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
Media Teknologi dan Informasi dapat memadukan fungsi kerja otak
secara bersamaan dan saling keterkaitan satu sama lain sehingga
terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak. Siswa juga dapat
melatih kedua belahan otak (otak kanan dan otak kiri) sehingga
mereka dapat lebih mudah menyerap informasi yang diperolehnya.
b. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Media berbasis Teknologi dan
Informasi
Sarana dan prasarana sangat menunjang keberhasilan pencapaian
tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan atau disiapkan oleh
guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis media pembelajaran
yang tersedia di SMK Saraswati Salatiga adalah media grafis, media
audio dan media proyeksi diam.
1) LCD Proyektor
Ketersediaan sarana dan prasarana media pembelajaran
berbasis Teknologi dan informasi di SMK Saraswati Salatiga
berdasarkan segi jenis lengkap namun dari segi jumlah masih
kurang. Berdasarkan pendapat guru PAI di SMK Saraswati Salatiga
yang menyatakan bahwa:
“Di beberapa ruang kelas sudah tersedia LCD tetapi
banyak yang sudah rusak, saya susah mbak kalau mau
mengajar di kelas karena saya harus mengambil terlebih
dahulu ke bagian sarana dan prasarana sehingga kadang-
kadang waktunya terbuang untuk menyiapkan media
saja.”33
Pendapat tersebut didukung oleh pegawai tata usaha yang
menyatakan bahwa:
“LCD Proyektor sudah terpasang di kelas namun
banyak yang sudah dalam kondisi rusak dan belum di
perbaiki karena belum ada biaya, tetapi tersedia 3 unit
LCD yang dapat dipinjam untuk digunakan bagi guru
yang ingin menggunakan LCD dan itupun terkadang
harus antri terlebih dahulu.”34
2) Internet
Di SMK Saraswati fasilitas internet hanya terdapat di ruang
kepala sekolah, ruang guru, dan di ruang perpustakaan saja. Itupun
kadang masih terjadi beberapa kendala dan seringkali lemot. Maka
terkadang untuk kepentingan guru benyak yang menggunakan
modem sendiri.
3) VCD Pembelajaran
VCD pembelajaran adalah sistem dan penyimpanan materi
yang sengaja dibuat oleh guru untuk mempermudah dalam
penyampaian materi pelajaran karena VCD mempunyai
kemampuan untuk memanipulasi ruang dan waktu. Guru
Pendidikan Agama Islam kurang memanfaatkan media VCD
sebagai media pembelajaran, karena kurangnya kemampuan guru
33
Wawancara dengan Ibu Wiwik Kurniawati, S,PdI GPAI SMK Saraswati Salatiga pada
tanggal 26 Januari 2017. 34
Wawancara dengan ibu Harum Susilowati pegawai TU SMK Saraswati Salatiga pada
tanggal 26 Januari 2017.
dalam membuat VCD. Hal itu sesuai hasil wawancara dengan guru
PAI SMK Saraswati Salatiga mengemukakan:
“Saya tidak pernah memanfaatkan VCD sebagai media
pembelajaran di kelas karena saya tidak bisa mengedit-
ngedit video atau film, mbak. Yang sering
memanfaatkan media VCD itu guru mata pelajaran lain,
mbak seperti guru mata pelajaran Bahasa dan
Biologi.”35
Hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa guru mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak pernah memanfaatakan
media VCD sebagai media pembelajaran, padahal siswa akan
tertarik pada materi pelajaran jika sesekali di kelas bisa
menampilkan film kemudian siswa di beri tugas untuk
menganalisis isi filmnya. Didukung hasil petikan wawancara
dengan siswa yang menyatakan:
“Menurut saya ya bu, guru tidak pernah memanfaatkan
VCD waktu pembelajaran di kelas. Apalagi dalam
pembelajaran membaca tulisalqur’an, tetapi guru
langsung menggunakan laptop dan menayangkan
tayangan dari hasil downloadan dan Cuma ada satu guru
saja yang menggunakan media dalam mengajarai kami
membaca AL qur’an sedangkan guru yang lain tida
karena kurang bisa mengoperasikan media. Padahal
kami sangat tertarik membaca al qur’an dengan variasi
menggunakan media namun sayangnya cuma bapak
Sandi saja yang mampu menggunakannya”36
c. Kemampuan Guru
Kemampuan guru dalam mengoperasikan media Teknologi dan
informasi sangat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran
35
Wawancara dengan Bapak Nurhuda Sandi Utomo GPAI SMK Sarswati Salatiga pada
tanggal 26 Januari 2017. 36
Wawancara dengan Nanang Adi Prasetyo siswa kelas XI SMK Saraswati pada tanggal 26
Januari 2017.
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Penggunaan
media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis teknologi dan
informasi dalam membaca Al-Qur’an merupakan hal yang tidak
mudah, sehingga cuma ada 1 atau 2 guru saja yang mampu
menggunakan media dalam materi membaca Al-Qur’an. Salah satu
media yang sering digunakan oleh guru adalah LCD Proyektor, yang
sudah terpasang di setiap kelas dan juga speaker aktif. Tidak jarang
pula siswa menggunakan media HP untuk belajar Al Qur’an dan
menghafal surat-surat pendek. Karena saat ini anak-anak lebih dekat
dengan HP jadi sebisa mungkin guru menyelami apa yang sedang
diminati oleh anak-anak sehingga dijadikan media supya anak-anak
mau dan mapu membaca Al qur’an serta menghafal surat-surat pendek
lewat media tersebut dengan cara memutar berulang-ulang dan
sebagainya. Hasil wawancara dengan guru PAI SMK Saraswati
Salatiga menyatakan bahwa:
“Saya bisa mbak kalau mengoperasikan sendiri tapi ya itu
kalau di kelas siswa membantu saya
mempersiapkannya.”37
Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu guru PAI di SMK
Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang yang menyatakan
bahwa :
“Saya terkadang menggunakan media teknologi dan
informasi mbak, tapi seringkali saya bingung dalam
memasangkannya, maka saya sering meminta bantuan
anak-anak-anak untuk memasangkannya. Dan dalam
37
Wawancara dengan Ibu Wiwik Kurniawati, S,PdI GPAI SMK Saraswati Salatiga pada
tanggal 26 Januari 2017.
pembelajaran BTQ saya lebih sering melakukannya
dengan cara klasikal mbak”38
Hasil observasi menunjukkan bahwa guru pada
waktu mengoperasikan salah satu media di dalam kelas masih
membutuhkan bantuan dari siswa dan pembelajaran BTQ tidak
menggunakan media. Sesuai pendapat guru PAI SMK Saraswati yang
menyatakan bahwa:
“Saya kurang pintar dalam mengoperasikan media mbak
jadi dalam pembelajarn membaca Al Qur’an saya lebih
sering menyuruh siswa untuk membaca satu persatu dan
saya memahami kadang siswa tersebut meras jenuh tapi
yam au bagaimana lagi saya kurang begitu handal dalam
mengoperasikan mesia. Sehingga dalam materi hafalan
surat-surat pendek lebih sering siswa menghafal dengan
menggunakan media HP.”39
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAI menunjukkan
bahwa guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kebanyakan
lebih sering menggunakan cara klasikal kaitannya dengan
pembelajaran membaca Al Qur’an.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru
dalam mengoperasikan media Teknologi dan informasi masih kurang
karena guru PAI di SMK Telekomunisai Tunas Harapan Semarang
dan SMK Saraswati Salatiga jarang mengikuti pelatihan tentang
38 Wawancara dengan Ibu Zakiyah Wulansari,S.Ag,M.PdI, M.PdI guru PAI SMK
Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang pada tanggal 2 Februari 2017.
39 Wawancara denagn Ibu Nurul Innayah, S,PdI GPAI SMK Saraswati Salatiga pada
tanggal 26 Januari 2017.
Teknologi dan informasi sehingga menghambat pemanfaatannya
sebagai media pembelajaran.
Untuk membuat VCD pembelajaran diperlukan kompetensi guru
yang cukup mahir dan terbiasa membuatnya, hasil penelitian
menunjukkan bahwa kompetensi guru PAI di SMK Telekomunikasi
Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga tergolong
sangat kurang. Sesuai dengan pendapat guru PAI yang menyatakan
bahwa:
“Saya pernah mencoba membuat VCD pembelajaran
akan tetapi kurang berhasil dalam pemanfaatannya.
Hasilnya kurang sesuai dengan yang diharapkan,
sehingga menghambat kegiatan belajar mengajar.” 40
VCD pembelajaran mempunyai kekurangan yaitu mudah rusak,
memerlukan waktu yang lama membuat film, dan apabila siswa
belajar sendiri di rumah dengan menonton VCD tersebut dan ada
materi yang tidak diketahui, siswa tidak bisa bertanya langsung
kepada guru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan televisi di
SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK
Saraswati Salatiga hanya sebagai sumber belajar sehingga guru tidak
bisa mengawasi siswa waktu di rumah. Sesuai dengan pendapat guru
PAI yang menyatakan bahwa:
“Media televisi hanya digunakan sebagai sumber belajar
siswa di rumah dan guru juga tidak bisa memantaunya,
40
Wawancara dengan Ibu Wiwik Kurniawati, S.PdI GPAI SMK Saraswati Salatiga pada
tanggal 26 Januari 2017.
itu tergantung masing-masing individu serta peran orang
tua.”
Pemanfaatan internet di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan
Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga sebagai sumber belajar.
Komputer dengan koneksi internet sudah tersedia di dua sekolah ini
seperti komputer yang ada di ruang perpustakaan dan ruang
laboratorium. Sekolah ini juga sudah memiliki fasilitas hotspot. Baik
guru ataupun siswa bisa menggunakan fasilitas internet tersebut tanpa
harus keluar dari lingkungan sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat
guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang yang
menyatakan bahwa:
“Saya memanfaatkan fasilitas internet yang ada di
sekolah untuk menambah bahan materi pelajaran. Jadi
saya tidak perlu keluar sekolah untuk mencari informasi
lewat internet. Dikarenakan sekarang itu jamannya sudah
modern makanya di dalam sekolah sudah tersedia fasilitas
hotspot.”41
3. Pelaksanaan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan
Informasi
a. Persiapan pemanfaatan media
1) diawali dengan guru membawa laptop yang akan dihubungkan ke
LCD Proyektor,
2) mempersiapkan media dengan cara menyalakan laptop kemudian
dihubungkan ke LCD,
41
Wawancara dengan bapak Ashabul Khoir, S.PdI GPAI SMK Telekomunikasi Tunas
Harapan Kab. Semarang pada tanggal 2 Februari 2017.
3) setelah selesai menyiapkan media, guru mengawali kegiatan
pendahuluan atau apersepsi,
4) penjajakan kesiapan belajar peserta didik dengan memberikan
pertanyaan secara lisan tentang materi yang akan diajarkan yaitu
mengenai hakikat norma, pentingnya norma dalam kehidupan
bermasyarakat dan macam-macam norma,
5) guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai.
b. Pelaksanaan Pemanfaatan Media Teknologi dan Informasi
Guru menjelaskan materi yang ada pada tampilan power point
tentang Surat Al Insyirah. Jumlah siswa yang ada di kelas X TKJ F
berjumlah 35 siswa, perhatian siswa tertuju pada penjelasan yang
diberikan oleh guru. dan guru memulai dengan membaca QS.Al-
Insyirah kemudian murid menirukannya. Menampilkan ayat al qur’an
perkata sehingga murid bisa membaca perkata dan memahami artinya.
Setelah guru selesai menjelaskan materi dengan bantuan power point,
guru memberi kesempatan pada siswa untuk mengulangi bacaannya
sampai bisa dan hafal. Sesuai dengan pendapat siswa ketika
diwawancara menyatakan bahwa:
“Guru selalu mengawali pembelajaran dengan membaca Al
Qur’an dan surat pendek dan menyuruh kami untuk menirukan
dan ikut membaca dan apabila salah satu diantara kami belum
bisa maka pak guru akan memandu kami sampai bisa.”42
42
Wawancara dengan Bayu Prasetyo murid kelas XI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan
Semarang pada tanggal 2 Februari 2017.
4. Dampak Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan
Informasi pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam
a. Dampak Bagi Guru
Guru menjadi lebih percaya diri ketika mengajar dan materi dapat
disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain itu juga sebagai
alat bantu bagi guru dalam menyampaikan materi.
Ketertarikan siswa terhadap pemanfaatan media oleh guru sebagai
media pembelajaran sangat tinggi apalagi jika media yang dibuat guru
sangat bervariasi dan kreatif. Dengan pemanfaatan media, diharapkan
siswa tidak merasa jenuh dan proses belajar membaca Al-Qur’an dapat
lebih optimal.
Media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi jika
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur’an akan
dapat mempermudah guru dalam mengajari siswa, Hal ini sesuai
dengan pendapat guru ketika diwawancara yang menyatakan bahwa :
“Media sebagai alat bantu, sangatlah membantu saya dalam
memberi pembelajaran Pendidikan Agama Islam, saya
menayangkan tayangan berupa bacaan Al Qur’an dan saya
putarkan suarana kemudian murid menirukan dan
menghafalkannya dengan mudah yaitu dengan cara
mengulang.”43
Pemilihan media pembelajaran tidaklah mudah, media yang akan
digunakan harus memperhatikan beberapa ketentuan dengan
pertimbangan bahwa penggunaan media harus benar-benar berhasil
43
Wawancara dengan bapak Nurhuda Sandi Utomo GPAI SMK Saraswati Salatiga pada
tanggal 27 Januari 2017.
guna dan berdaya guna untuk meningkatkan dan memperjelas
pemahaman siswa.
b. Dampak pada Siswa
Berdasarkan wawancara dengan siswa diketahui bahwa siswa
menjadi lebih tertarik jika guru memanfaatkan media pembelajaran
berbasis teknologi dan informasi seperti laptop dan HP sebagai media
pembelajaran BTQ di kelas. Sesuai hasil wawancara dengan siswa kelas
X yang menyatakan bahwa:
“Saya lebih senang jika guru memanfaatkan media dalam
mengajar daripada berceramah saja, dengan adanya cuplikan
video dan animasi gerak serta penuh warna membuat saya
mempunyai ketertarikan untuk memahami materi pelajaran
yang disampaikan sehingga kegiatan belajar menjadi
menyenangkan. dan dalam pembelajaran btq kami lebih
tertarik dan mudah dalam menghafalkan surat pendek
karena kami bisa mengulang-ulangnya”44
Pemanfaatan media berbasis teknologi dan informasi, juga dapat
menambah pengetahuan siswa mengenai bacaan al qur’an (tartil) yang
sedang berkembang saat ini serta mengetahui fungsi dan manfaatnya
dalam kegiatan belajar mengajar maupun kehidupan siswa sehari-hari.
5. Hambatan dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi
dan Informasi
Hasil observasi menunjukkan bahwa sewaktu guru mempersiapkan
media masih dibantu oleh siswa begitu pula waktu akan mengoperasikan
media memerlukan bantuan siswa. Hasil wawancara menyatakan bahwa
guru juga kurang bisa membuat media pembelajaran seperti membuat
44
Wawancara dengan Siti Nurhayati siswa kelas X SMK Telekomunikasi Tunas Harapan
Kab. Semarang pada tanggal 2 Februari 2017.
video atau tayangan yang didalamnya berisi pesan yang hendak
disampaikan pada siswa. Kurangnya kemampuan guru ini dapat
menghambat proses belajar mengajar dengan memanfaatkan media tidak
berjalan lancar.
6. Kondisi Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan informasi
Hasil observasi menunjukkan bahwa kondisi media pembelajaran
yang dimiliki SMK Saraswati Salatiga masih kurang diperhatikan dan
cenderung diabaikan oleh pihak sekolah, misalnya saja ada salah satu
media komputer di kelas yang mengalami kerusakan tetapi tidak segera
diperbaiki. Hal itu dikarenakan pihak sekolah tidak memiliki tenaga
teknisi khusus yang langsung dapat memperbaiki media yang mengalami
kerusakan tersebut. Sesuai hasil wawancara dengan pegawai tata usaha
yang menyatakan bahwa:
“Kami belum mempunyai tenaga teknisi yang ahli dalam bidang Teknologi dan informasi yang langsung
memperbaiki komputer ketika mengalami kerusakan.”45
Kendala lain adalah terdapat salah satu media yang kurang lengkap
dari segi jumlah yaitu LCD Proyektor. Media tersebut seharusnya
terpasang di setiap ruang kelas dalam keadaan baik, tetapi hasil observasi
menunjukkan bahwa LCDyang terpasang banyak yang rusak. Hal itu
dikarenakan pihak sekolah yang kurang memperhatikan kelengkapan
fasilitas sekolah sehingga menghambat proses pembelajaran.
45
Wawancara dengan Ibu Harum Susilowati pegawai TU SMK Saraswati Salatiga pada
tanggal 27 Januari 2017.
BAB IV
ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN
A. Media pembelajaran teknologi dan informasi dalam pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa pemanfaatan
media pembelajaran yang diterapkan oleh guru PAI SMK Telekomunikasi
Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga mampu
meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa internet mampu meningkatkan motivasi belajar dan dapat menambah
pengetahuan siswa tentang materi pelajaran selain dari buku. Internet sebagai
media pembelajaran, mempunyai kelebihan antara lain:
a) Internet memberikan sambungan (konektivitas) dan jangkauan yang sangat
luas, tidak dibatasi waktu.
b) Akses informasi di internet tidak dibatasi oleh waktu karena dunia maya
yang dihadirkan secara global tidak perneh tidur.
c) Akses informasi melalui internet lebih cepat bila dibandingkan dengan
mencari informasi pada halaman-halaman buku-buku di perpustakaan.
d) Internet juga menyediakan kegiatan pembelajaran interaktif seperti
fasilitas elearning yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga tertentu
yang dapat meningkatkan kemampuan intelektual kita, seperti sekolah
menulis online, dsb.
e) Dapat berdiskusi dengan teman-teman sebaya atau setingkat mengenai
berbagai hal jika melakukan chatting.
f) Dibandingkan dengan membeli buku atau majalah asli, penelusuran
informasi melalui internet jauh lebih murah.
Pemanfaatan media berbasis teknologi dan informasi sebagai media
pembelajaran dapat mengoptimalkan kerja otak siswa.
Selain internet media yang akrab dengan anak-anak adalah HP.
Mereka lebih cenderung lebih dekat dengan HP. Maka disini media HP
juga dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran BTQ dengan cara
memberikan aplikasi Al Qur’an didalam HPnya. Sehingga dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa dapat membaca dan
menghafal dari HP tetapi tentunya dengan pengawasan dari guru PAI
supaya penggunaan HP ini tidak digunakan untuk hal yang tidak baik.
Dengan HP anak bisa menghafal dan memutarnya berulang-ulang sesuai
dengan kemampuan anak.
B. Bahan Pelajaran Menjadi Lebih Jelas
Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru menjadi lebih jelas dengan memanfaatkan media
pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. Bahan pelajaran menjadi
lebih terperinci dan mudah dipahami siswa.
C. Metode Mengajar Menjadi Lebih Bervariasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media
menjadikan metode mengajar menjadi lebih bervariasi dan tidak membuat
siswa bosan untuk mengikuti proses belajar mengajar serta lebih
menyenangkan.
D. Siswa Dapat Lebih Banyak Melakukan Kegiatan Belajar
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa bisa lebih
aktif dalam proses belajar mengajar. Dengan pemanfaatan media
pembelajaran, memungkinkan para siswa melakukan lebih banyak
kegiatan belajar seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan
memerankan. Media pembelajaran berbasis Teknologi dan informasi
merupakan teknologi yang menggabungkan antara komputer dengan jalur
komunikasi berkecapatan tinggi yang membawa data suara dan video atau
seperangkat peralatan modern yang dapat menyajikan informasi atau pesan
(yang berkaitan dengan materi pelajaran), merangsang pikiran, perasaan
dan keinginan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar
pada diri siswa.
E. Guru kurang Menguasai Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan
Informasi
Di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK
Saraswati Salatiga, bisa dikatakan kompetensi gurunya masih kurang
dalam pengoperasian media berbasis Teknologi dan informasi dan
mempersiapkan sebagai media pembelajaran. Guru dituntut mencoba hal-
hal baru di bidang pendidikan seperti memvariasikan metode dalam
mengajar dengan memanfaatkan media berbasis teknologi informasi dan
komunikasi yang sebelumnya guru harus memahami fungsi dan
manfaatnya sebagai media pembelajaran serta mencari informasi
bagaimana cara pengoperasian media tersebut.
F. Kondisi Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Informasi
Hasil observasi menunjukkan bahwa kondisi media pembelajaran
berbasis Teknologi dan informasi di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan
Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga sudah cukup baik namun ada
salah satu media yang dalam kondisi kurang baik sehingga proses belajar
mengajar dengan memanfaatkan media pembelajaran menjadi terganggu
dan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Media yang mengalami kerusakan
tidak segera diperbaiki oleh pihak sekolah, karena sekolah belum memiliki
tenaga teknisi khusus dalam memperbaiki media teknologi informasi dan
komunikasi. Oleh karena itu, dalam penggunaan media sebaiknya guru
PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK
Saraswati Salatiga perlu mengetahui terlebih dahulu cara pengoperasian
media tersebut secara benar agar tidak mudah mengalami kerusakan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dirumuskan
simpulan sebagai berikut:
1. Pengembangan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis
teknologi dan informasi di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab.
Semarang dan SMK Saraswati Salatiga kurang dimanfaatkan dengan baik
karena masih ada media atau alat bantu yang tersedia tetapi tidak
dimanfaatkan dalam pembelajaran, selain itu ada kendala lain yaitu guru
juga kurang mampu dalam mengoperasikan media berbasis Teknologi dan
informasi. Kemampuan guru dalam pemanfaatan media masih kurang
terutama ketika mempersiapkan dan memanfaatkan media pembelajaran.
Guru lebih suka menggunakan cara klasikal dengan mengajari satu persatu
dan kurang memanfaatkan media teknologi dan informasi. Ketersediaan
sarana dan prasarana di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab.
Semarang dan SMK Saraswati Salatiga dari segi jenis cukup lengkap tapi
jumlahnya masih kurang. Dampak pemanfaatan media pembelajaran pada
siswa dapat meningkatkan motivasi belajar dan rangsangan kegiatan
belajar serta pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
2. Pemanfaatan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis
teknologi dan informasi masih menemui beberapa hambatan diantaranya
yaitu pada kompetensi guru dan biaya. Kemampuan guru dalam
pemanfaatan media teknologi dan informasi masih kurang karena guru
PAI di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK
Saraswati Salatiga jarang mengikuti pelatihan tentang Teknologi dan
informasi dan mencari informasi serta pengetahuan tentang media
teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang saat ini. Kendala
lainnya adalah kondisi media pembelajaran yang dimiliki SMK
Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati
Salatiga masih kurang diperhatikan dan cenderung diabaikan oleh pihak
sekolah, misalnya saja ada salah satu media komputer di kelas yang
mengalami kerusakan tetapi tidak segera diperbaiki. Hal itu dikarenakan
pihak sekolah tidak memiliki tenaga teknisi khusus yang langsung dapat
memperbaiki media yang mengalami kerusakan tersebut. Pembelajaran
PAI pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan
media berbasis teknologi dan informasi kurang maksimal karena hanya
satu dua guru saja yang menggunakan. Masih banyak guru yang
seharusnya bisa tapi terkendala dengan kemampuan dan sarana yang ada
sehingga dalam membaca Al-Qur’an dengan menggunakan media belum
maksimal dan guru masih menggunakan cara klasikal.
B. Berdasarkan hasil penelitian diatas, penulis memberikan saran yaitu:
a. Guru PAI sebaiknya lebih variatif dalam memberikan metode
pembelajaran. Jangan cuma itu itu saja yang mengakibatkan murid merasa
jenuh dan tidak semangat dalam pembelajaran. Guru harus mampu
memanfaatkan sarana prasarana yang disediakan oleh sekolah dengan
semaksimal mungkin supaya pembelajaran bisa lebih maksimal.
b. Sebaiknya guru mengikuti pelatihan tentang teknologi dan informasi
supaya bisa digunakan dalam pembelajaran khususnya pada pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan menghafal surat-surat pendek supaya anak
tidak merasa bosan dengan metode yang seperti itu-itu saja.
c. Guru diharapkan lebih variatif dalam memberikan pembelajaran
Pendidikan Agama Islam salah satunya dengan menggunakan media,
melihat kenyataan bahwa semakin anak beranjak dewasa mereka merasa
enggan untuk belajar mengaji dirumah karena malu, sehingga yang
memungkinkan untuk mempelajari Al Qur’an bagi mereka adalah
dilingkungan mereka karena disekola mereka belajar bersama dengan
teman sabayang sehingga mereka tidak malu dan canggung karena merasa
senasib dan seperjuangan.
d. Bagi sekolah diharapkan bisa bekerjasama dengan guru kaitannya dengan
membentuk karakter anak dengan mendekatkan mereka terhadap Al
Qur’an, maka dari itu pihak sekolah perlu memperhatikan fasilitas yang
menunjang ynag dibutuhkan guru upaya mencerdaskan anak bangsa
dengan membentuk karakternya lewat cinta dengan Al Qur’an dena
melengkapi fasilitas medianya supaya hasrat guru dan murid bisa
tersalurkan secara makasimal dan mecetak generasi yang mampu bersaing
didunia kerja serta pintar membaca Al Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2013.
Budiningsih, Asri. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta,
2005.
Danim, Sudarwan. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
2008.
Darsono, Max. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV IKIP
Semarang, 2000.
Dimyati & Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006.
Djamarah, Syaiful Bahri & Zain Aswan. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
Fauzan, Ahmad Hasyim “Pola Pembinaan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
Sebagai Upaya Peningkatkan Kemampuan Membaca Al-Quran”, Ar-
Risalah (2015): 27.
Hasan Alwi. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,
2001.
Isjoni & Firdaus. Pembelajaran Terkini. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008.
Joanne Orlando, Teachers’ changing practices with information and
communication technologies: an up-close, longitudinal analysis.
Research in Learning Technology (2014): 22.
Kadir, Abdul dan Terra Ch. Triwahyuni. Pengenalan Teknologi
Informasi. Yogyakarta: Andi, 2008.
Meilani Safitri, Yusuf Hartono, Somakin, “Pengembangan Media
Pembelajaran MatemaTeknologi dan Informasia Pokok Bahasan
Segitiga Menggunakan Macromedia Flash untuk Siswa Kelas VII
SMP”, Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi
(2013): 37-38.
Miarso, Yusufhadi. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Kencana, 2007.
Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007.
Mulyana,Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003.
Nasution. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Nata, Abuddin. Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam. Bandung:
Angkasa, 2003.
Niken, Ariani & Haryanto Dany. Pembelajaran Multimedia di Sekolah
Pedoman Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif dan Perspektif.
Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2010.
Purwanto, Dwi, “Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi
Belajar Siswa” , Tesis, UIN Jakarta, 2009.
Rahadi, Aristo. Media Pembelajaran. Depdiknas Dirjend Pendidikan
Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003.
Rohani, Ahmad dan Ahmadi, Abu. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta:
Rhineka Cipta, 1995.
Sadiman Arif S, dkk. Media pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2008.
Sudjana, Nana, Rifai, Ahmad. Media Pengajaran. Bandung: PT. Sinar
Baru, 1997.
Syukur, Fatah. Teknologi Pendidikan. Semarang: Rasail, 2005.
Utari, Alfiyani, Selly Feranie, Lina Aviyanti, Ika mUsTeknologi dan
Informasia Sari & Lilik Hasanah, “Application of Learning Cycle 5e
Model Aided Cmaptools-Based MediaPrototype to Improve Student
Cognitive Learning Outcomes”, Jurnal Internasional Asian Social
Science (2013): 6.
Victoria Oyedele, John Rwambiwa, Attwell Mamvuto, “Using
Educational Media and Technology in Teaching and Learning
Processes: A Case Of Trainee Teachers at Africa University”,
Academic Research International (2013): 298
Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya.
Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran: 1
Pedoman Wawancara untuk Guru
1. Bagaimana pengadaan media pembelajaran PAI di SMK ini?
2. Bagaimana kondisi media pembelajaran PAI di SMK ini?
3. Apakah guru selalu menggunakan media dalam pembelajaran PAI?
4. Apa saja jenis media pembelajaran PAIberbasisi teknologi dan informasi
yang ada di SMK ini?
5. Apa saja langkah-langkah yang dilakukan guru saat memanfaatkan media
dalam pembelajaran?
6. Bagaimana cara guru menyiapkan media PAI dalam pembelajaran BTQ?
7. Apakah pengguanaan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi
ini sudah tepat digunakan dalam pembelajaran BTQ?
8. Bagaimanakah pola pemanfaatan media pembelajaran teknologi dan
informasidi dalam kelas? (perorangan, kelompok atau didemonstrasikan guru)
9. Bagaimanakah kegiatan tindak lanjut yang dilakukan guru setelah
menggunakan media dalam pembelajaran?
10. Bagaimana cara guru melakukan evaluasi setelah menggunakan media? Apa
bentuknya?
11. Bagaimana hasil evaluasi setelah kegiatan pembelajaran BTQ dengan
memanfaatkan media?
12. Bagaimana guru mengaktifkan dan melibatkan siswa dengan memanfaatkan
media PAI?
13. Bagiamana reaksi siswa dalam penerapan penggunaan media berbasis
teknologi dan informasi dalam pembelajaran BTQ?
14. Apakah penggunaan media berbasis teknologi dan informasi ini memberikan
hasil positif bagi kualitas membaca al qur’an siswa?
15. Apakah dengan penggunaan media berbasisi teknologi dan informasi ini
memudahkan siswa dalam menghafal surat-surat pendek?
16. Apakah bapak/ibu memberikan metode lain selain penggunaan media dalam
pembelajaran BTQ?
17. Apakah ada pengawasan dari kepala sekolah terhadap pemanfaatan media
pembelajaran?
18. Bagaimana bentuk pengawasan yang dilakukan kepala sekolah dalam
penggunaan media pembelajaran ini?
19. Apa saja hambatan yang dialami guru dalam memanfaatkan media dalam
pembelajaran BTQ?
20. Adakah kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam membaca Al Qur’an
dan menghafal surat-surat pendek dengan menggunakan media berbasis
teknologi dan informasi?
Lampiran: 2
Panduan Wawancara untuk Siswa
1. Apakah dalam pembelajaran PAI guru selalu menggunakan media?
2. Apa saja media yang pernah digunakan?
3. Apakah kamu senang jika dalam pembelajaran PAI menggunakan media?
4. Bagaimana pendapat kalian terhadap pemanfaatan media pembelajaran
berbasis teknologi dan informasi terhadap materi BTQ?
5. Apakah ada perkembangan bagi kulitas membaca Al Qur’an dengan
menggunakan media pembelajaran berbasisi teknologi dan informasi ini?
6. Apakah pemilihan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi oleh
guru selalu sesuai dengan materi PAI pada materi BTQ yang diajarkan?
7. Apakah guru sudah baik dalam menggunakan media pembelajaran berbasis
teknologi dan informasi dalam materi btq?
8. Apakah guru PAI berinteraksi dengan baik dengan peserta didik dalam
proses pembelajaran saat proses pembelajaran pada materi BTQ sedang
berlangsung?
9. Apakah guru kalian melakukan evaluasi setelah pembelajaran menggunakan
media?
10. Kesulitan apa yang kalian temui pada saat menggunakan media berbasis
teknologi dan informasi dalam pembelajaran BTQ?
11. Setelah menggunakan media apakah kalian lebih memahami pelajaran atau
mengalami kesulitan?
Lampiran: 3
Lembar Observasi
Nama Sekolah : SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Semarang
Nama Guru : Zakiah Wulansari, M.PdI
Hari/ tanggal : Kamis, 2 Februari 2017
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1. Persiapan
a Guru membuat RPP
b Guru menyiapkan media
c Guru memilih media dengan tepat
d Guru meletakkan media di tempat yang tepat
2. Penyajian
a. Guru menyampaikan tujuan
b. Guru mengenalkan media
c. Guru menjelaskan langkah-langkah penggunaan media
d. Penggunaan media mempertinggi perhatian siswa
e. Menggunakan metode yang menarik
f. Guru melakukan demonstrasi
k.Guru terampil menggunakan media
g. Siswa melakukan demonstrasi
h. Siswa berpartisipasi aktif
i. Guru meminimalisasi verbalisme
3. Tindak lanjut
a. Siswa memperoleh pengalaman nyata
b. Timbal balik
c. Guru menjajaki tujuan
d. Evaluasi
4. Kondisi Media
a. Sesuai dengan tujuan
b. Relevan dengan materi
c. Mudah digunakan oleh siswa
d. Sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa
Lampiran: 4
Nama Sekolah : SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Semarang
Nama Guru : Heru Budi, S.Ag., M.PdI
Hari/ tanggal : Kamis, 2 Februari 2017
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1. Persiapan
a. Guru membuat RPP
b. Guru menyiapkan media
c. Guru memilih media dengan tepat
d. Guru meletakkan media di tempat yang tepat
2. Penyajian
a. Guru menyampaikan tujuan
b. Guru mengenalkan media
c. Guru menjelaskan langkah-langkah penggunaan media
d. Penggunaan media mempertinggi perhatian siswa
e. Menggunakan metode yang menarik
f. Guru melakukan demonstrasi
g. Guru terampil menggunakan media
h. Siswa melakukan demonstrasi
i. Siswa berpartisipasi aktif
j. Guru meminimalisasi verbalisme
3. Tindak lanjut
a. Siswa memperoleh pengalaman nyata
b. Timbal balik
c. Guru menjajaki tujuan
d. Evaluasi
4. Kondisi Media
a. Sesuai dengan tujuan
b. Relevan dengan materi
c. Mudah digunakan oleh siswa
d. Sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa
Lampiran: 5
Nama Sekolah : SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Semarang
Nama Guru : Ashabul Khoir, S.PdI
Hari/ tanggal : Kamis, 2 Februari 2017
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1. Persiapan
a. Guru membuat RPP
b. Guru menyiapkan media
c. Guru memilih media dengan tepat
d. Guru meletakkan media di tempat yang tepat
2. Penyajian
a. Guru menyampaikan tujuan
b. Guru mengenalkan media
c. Guru menjelaskan langkah-langkah penggunaan media
d. Penggunaan media mempertinggi perhatian siswa
e. Menggunakan metode yang menarik
f. Guru melakukan demonstrasi
g. k.Guru terampil menggunakan media
h. Siswa melakukan demonstrasi
i. Siswa berpartisipasi aktif
j. Guru meminimalisasi verbalisme
3. Tindak lanjut
a. Siswa memperoleh pengalaman nyata
b. Timbal balik
c. Guru menjajaki tujuan
d. Evaluasi
4. Kondisi Media
a. Sesuai dengan tujuan
b. Relevan dengan materi
c. Mudah digunakan oleh siswa
d. Sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa
Lampiran: 6
Nama Sekolah : SMK Saraswati Salatiga
Nama Guru : Wiwik Kurniawati, S.PdI
Hari/ tanggal : Kamis, 26 Januari 2017
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1. Persiapan
a. Guru membuat RPP
b. Guru menyiapkan media
c. Guru memilih media dengan tepat
d. Guru meletakkan media di tempat yang tepat
2. Penyajian
a. Guru menyampaikan tujuan
b. Guru mengenalkan media
c. Guru menjelaskan langkah-langkah penggunaan media
d. Penggunaan media mempertinggi perhatian siswa
e. Menggunakan metode yang menarik
f. Guru melakukan demonstrasi
g. Guru terampil menggunakan media
h. Siswa melakukan demonstrasi
i. Siswa berpartisipasi aktif
j. Guru meminimalisasi verbalisme
3. Tindak lanjut
a. Siswa memperoleh pengalaman nyata
b. Timbal balik
c. Guru menjajaki tujuan
d. Evaluasi
4. Kondisi Media
a. Sesuai dengan tujuan
b. Relevan dengan materi
c. Mudah digunakan oleh siswa
d. Sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa
Lampiran: 7
Nama Sekolah : SMK Saraswati Salatiga
Nama Guru : Nurul Innayah, S.PdI
Hari/ tanggal : Kamis, 26 Januari 2017
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1. Persiapan
a. Guru membuat RPP
b. Guru menyiapkan media
c. Guru memilih media dengan tepat
d. Guru meletakkan media di tempat yang tepat
2. Penyajian
a. Guru menyampaikan tujuan
b. Guru mengenalkan media
c. Guru menjelaskan langkah-langkah penggunaan media
d. Penggunaan media mempertinggi perhatian siswa
e. Menggunakan metode yang menarik
f. Guru melakukan demonstrasi
g. Guru terampil menggunakan media
h. Siswa melakukan demonstrasi
i. Siswa berpartisipasi aktif
j. Guru meminimalisasi verbalisme
3. Tindak lanjut
a. Siswa memperoleh pengalaman nyata
b. Timbal balik
c. Guru menjajaki tujuan
d. Evaluasi
4. Kondisi Media
a. Sesuai dengan tujuan
b. Relevan dengan materi
c. Mudah digunakan oleh siswa
d. Sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa
Lampiran: 8
Nama Sekolah : SMK Saraswati Salatiga
Nama Guru : Nurhuda Sandi Utomo, S.PdI
Hari/ tanggal : Kamis, 26 Januari 2017
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1. Persiapan
a. Guru membuat RPP
b. Guru menyiapkan media
c. Guru memilih media dengan tepat
d. Guru meletakkan media di tempat yang tepat
2. Penyajian
a. Guru menyampaikan tujuan
b. Guru mengenalkan media
c. Guru menjelaskan langkah-langkah penggunaan media
d. Penggunaan media mempertinggi perhatian siswa
e. Menggunakan metode yang menarik
f. Guru melakukan demonstrasi
g. Guru terampil menggunakan media
h. Siswa melakukan demonstrasi
i. Siswa berpartisipasi aktif
j. Guru meminimalisasi verbalisme
3. Tindak lanjut
a. Siswa memperoleh pengalaman nyata
b. Timbal balik
c. Guru menjajaki tujuan
d. Evaluasi
4. Kondisi Media
a. Sesuai dengan tujuan
b. Relevan dengan materi
c. Mudah digunakan oleh siswa
d. Sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa
Dokumentasi wawancara dengan Bapak Heru Budi, S.Ag,M.PdI GPAI SMK
Telekomunikasi Tunas Harapan Semarang