Pemanfaatan Kemiri Sunan Sebagai Biodiesel
-
Upload
hajarul-massi -
Category
Documents
-
view
190 -
download
1
Transcript of Pemanfaatan Kemiri Sunan Sebagai Biodiesel
Pemanfaatan Tanaman Kemiri Sunan Sebagai Sumber Biodiesel
Intan Fitra Martin
Program Studi Teknik Kimia Universitas RiauKampus Binawidya Km 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293
Abstrak
Saat ini, Indonesia harus mengimpor minyak dari negara lain disebabkan karena
merosotnya produksi minyak nasional. Oleh karena itu, pemerintah mengadakan pengembangan
energi alternatif yang terbarukan, yaitu biodiesel. Biodiesel adalah bahan bakar yang dibuat
dengan campuran mono alkil ester dengan proses esterifikasi dan transesterifikasi dengan
bantuan katalis basa. Biodiesel ini berasal dari berbagai tanaman diantaranya adalah tanaman
Kemiri Sunan (Aleuritas trisperma). Kemiri Sunan dapat menghasilkan 300-500 kg biji kering
perpohon dengan kandungan minyak sebesar 50-56%. Minyak yang dihasilkan berwarna kuning
bening dengan komposisi minyak yang terdiri dari palmitic acid 10%, streatic acid 9%, oleic acid
12%, linoleic acid 19%, dan α-eaeostrearic 51% (racun). Selanjutnya minyak kemiri diolah
melalui proses filterisasi dan transesterifikasi. Rendemen biodiesel dalam proses tersebut
mencapai 88-91% dari minyak mentah. Reaksi alkil ester pada tanaman kemiri ini dihasilkan
melalui reaksi katalis basa dengan suhu lebih rendah (270 oC) dan tekanan rendah tanpa melalui
tahapan sulit dan tidak memerlukan material lain. Ini menjadikan Kemiri Sunan cukup efisien
sebagai bahan baku nabati. Hasil penelitian menunjukkan dengan satu liter minyak kemiri sudah
dapat digunakan selama tiga jam. Ini sangat berbeda dengan penggunaan jarak pagar yang hanya
1,5 jam dan solar selama 1 jam.
Kata kunci : Biodiesel. Esterifikasi, Transesterifikasi, Kemiri Sunan
Pendahuluan
Indonesia terus mengalami
kemorosotan dalam memproduksi minyak
nasional padahal Negara Indonesia
merupakan salah satu penghasil minyak
terbesar di dunia. Saat ini, sumber energi
dari bahan bakar fosil semakin menipis
hingga mencapai ketersediannya 50 tahun
kemudian (Sheehan dalam Demirbas, 2007).
Untuk memenuhi kebutuhan dan konsumsi
bahan bakar minyak, pemerintah harus
mengimpor sebagian BBM dari negara lain.
Sejak tahun 2002, impor BBM terus
meningkat dari 106,9 juta barrel menjadi
116,2 juta barrel. Ini menunjukkan bahwa
Indonesia sangat tergantung kepada
pemasokan BBM dari negara lain. Di lain
pihak Indonesia semakin kesulitan untuk
membayar harga minyak dunia yang
mencapai di atas US $ 70 perbarrel.
Melihat kondisi tersebut, maka
pemerintah harus mencari cara alternatif
untuk mengatasi masalah tersebut. Peraturan
Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun
2006 tentang kebijakan energi
mengisyaratkan pentingnya sumber energi
baru dan terbarukan yang nantinya dapat
membantu memenuhi kebutuhan energi
nasional dan ramah lingkungan. Untuk
mengatasi hal tersebut, pemerintah berupaya
menggali sumber-sumber energi nabati yang
terbarukan. Salah satu upaya yang sedang
dikembangkan adalah biodiesel. Biodiesel
adalah bahan bakar motor yang berupa ester
alkil/ alkil asam-asam lemak yang dibuat
dari minyak nabati melalui proses
esterifikasi atau transesterifikasi dengan
bantuan katalis basa. Banyak sekali tanaman
yang dapat dijadikan bahan baku biodiesel,
diantaranya adalah tanaman Kemiri Sunan
(Aleuritas trisperma). Tanaman ini
merupakan tumbuhan asli dari Negara
Philipina, akan tetapi saat ini sudah banyak
terdapat di propinsi Jawa Barat, Indonesia.
Ada beberapa keunggulan
penggunaan Kemiri Sunan sebagai sumber
biodiesel yaitu : bahan dasar tidak digunakan
untuk bahan makanan sehingga tidak
mengangggu masalah sumber makanan.
Selain itu, Kemiri Sunan juga memiliki
kandungan minyak yang tinggi,karakteristik
minyak yang khas inilah yang nantinya
digunakan untuk berbagai keperluan dan
pertumbuhannya relatif cepat.
a. Biodiesel
Biodiesel adalah salah satu bahan bakar
yang dibuat dengan campuran mono alkil
ester dengan rantai asam-asam lemak
turunan dari minyak buah-buahan dan lemak
hewani. Berdasarkan penelitian, biodiesel
diproduksi dengan reaksi transesterifikasi
trigliserida minyak buah-buahan dengan
methanol berkatalis basa, asam dan katalis
enzimatis. Biodiesel sangat berguna karena
bersifat renewable dan juga dapat digunakan
sebagai pengganti bahan bakar fosil. Selain
itu, biodiesel memiliki pelumasan terhadap
piston mesin, mampu mengeliminasi efek
rumah kaca dan terbuat dari bahan alam
yang dapat diperbaharui. Dari segi ramah
lingkungan, biodiesel menghasilkan emisi
gas buang yang lebih baik daripada solar
yaitu free sulphur (bebas sulfur), smoke
number (bilangan asap) rendah dan angka
setana yang lebih tinggi (>60) sehingga
pembakarannya lebih efisien. Biodiesel juga
memiliki senyawa hidrokarbon yang lebih
sedikit sehingga pembakarannya menjadi
sempurna dan tidak menimbulkan racun.
Biodiesel dapat mengalami degradasi
jika dismpan dalam jangka waktu yang lama.
Ini disebabkan karena adanya proses
oksidasi. Konsentrasi asam akan meningkat
pada biodiesel yang telah terdegredasi yang
disebabkan oleh putusnya rantai asam lemak
metal ester menjadi asam-asam lemak.
Kontak antara biodiesel dengan logam dan
elastomer selama proses penyimpanan juga
bisa mempengaruhi stabilitas biodiesel.
Oksidasi pada biodiesel bisa menyebabkan
terbentuknya hidroperoksida yang nantinya
akan terpolimerisasi dan membentuk gum
yang dapat menyumbat filter atau saluran
bahan bakar mesin diesel.
b. Kemiri Sunan (Reutealis trisperma
banco/Aairy shaw)
Tanaman Kemiri Sunan (Reutealis
trisperma banco/Aairy shaw) adalah
tanaman penghasil minyak nabati yang
berpotensi menjadi bahan bakar
biodiesel, biobriket, biogas, pupuk
organik dan pakan ternak.
Tanaman Kemiri Sunan (reulitealis
trisperma) berasal dari negara Philpina yang
dikembangkan oleh bangsa China yang
digunakan untuk pengawetan kayu pada
kapal-kapal phinisi. .Kemiri Sunan
mempunyai akar tunggang dengan kanopi
yang rapat dan lebar. Kanopi ini mampu
menahan butiran air hujan sehingga tidak
langsung menimpa tanah. Ini sangat berguna
untuk mencegah longsor sehingga sangat
baik untuk dijadikan tanaman konservasi
untuk mencegah erosi dan sumber bahan
bakar biodiesel. Kemiri Sunan memiliki
tinggi yang mencapai 15 meter dan
mempunyai daun yang sangat lebar.
Diameter batang dapat lebih dari satu meter
pada umur diatas 50 tahun.
Tanaman ini dapat menghasilkan 300-
500 kg biji kering perpohon dengan kadar
minyak 50-56 %. Kemiri Sunan memiliki
inti biji yang nantinya diproses menjadi
minyak Kemiri Sunan dan digunakan
sebagai sumber alternatif biodiesel melalui
proses transesterifikasi. Minyak kemiri yang
sudah diolah berupa cairan bening berwarna
kuning dan bungkil. Selain itu, minyak
Kemiri Sunan juga digunakan sebagai bahan
untuk membuat pernis, cat, sabun, linoleum,
minyak kain, resin, kulit sintetis, pelumas
dan campuran pada pembersih, pelindung
container makanan, dan obat-
obatan,melapisi permukaan kawat dan
logam.
Reaksi alkil ester pada tanaman kemiri
ini dihasilkan melalui reaksi katalis basa
dengan suhu lebih rendah (270 oC) dan
tekanan rendah tanpa melalui tahapan sulit
dan tidak memerlukan material lain (Alyhan
Demirbas, 2008).
Pengolahan minyak kasar yang
dihasilkan dari biji kering Kemiri Sunan ini
dapat menjadi biodiesel dengan proses
teknologi esterifikasi dan transesterifikasi
dengan rendemen biodiesel mencapai 87%
dan sisanya adalah gliserol. Ini menjadikan
Kemiri Sunan cukup efisien sebagai bahan
baku nabati. Hasil penelitian menunjukkan
dengan satu liter minyak kemiri sudah dapat
digunakan selama tiga jam. Ini sangat
berbeda dengan penggunaan jarak pagar
yang hanya 1,5 jam dan solar selama 1 jam.
Pembuatan Biodiesel dari Kemiri Sunan
Pasa dasarnya proses pembuatan
biodiesel terbagi atas dua prose yaitu proses
esterifikasi dan transesterifikasi. Proses
esterifikasi digunakan untuk memproses
minyak biji karet mentah menjadi biodiesel.
Proses ini terbagi dua yaitu : esterifikasi
asam yang merupakan proses pendahuluan
menggunakan katalis asam untuk
menurunkan kadar asam lemak bebas hingga
sekitar 2% (berangka-asam ≥ 5 mg-KOH/g).
Pada tahap ini, asam lemak bebas akan
dikonversikan menjadi metal ester.
Selanjutnya dilakukan proses esterifikasi
alkalin dengan menggunakan katalis alkalin.
Biasanya digunakan sodium hidroksida 0,5
watt % dan alkohol dengan rasio molar
antara alkohol dan produk tahap pertama
sebesar 9 : 1.
Setelah melakukan proses esterifikasi,
maka langkah selajutnya adalah proses
transesterifikasi. Transesterifikasi adalah
tahap konversi dari trigliserida (minyak
nabati) menjadi alkil ester melalui reaksi
dengan alkohol dan menghasilkan produk
samping yaitu gliserol. Proses ini terdiri dari
4 tahap diantaranya adalah pencampuran
katalis alkalin (sodium hidroksida atau
potassium hidroksida) dengan alkohol
(methanol) dengan konsentrasi 0,5- 1 watt%
terhadap massa minyak. Pencampuran
alkohol dan alkalin ini lalu dicampurkan
dengan minyak didalam wadah dengan
temperature sekitar 40-600oC dan dilengkapi
dengan pengaduk dengan kecepatan konstan
600 rpm. Pengadukan ini akan membentuk
reaksi methanolis secara menyeluruh yang
dilakukan selama 1-2 jam. Setelah proses
tersebut, campuran didiamkan dan
perbedaan densitas senyawa di dalam
campuran akan mengakibatkan separasi
antara metal ester dan gliserol. Metal ester
dipisahkan dari glisel dengan teknik separasi
gravitasi. Hasil pemisahan ini kemudian
dibersihkan menggunakan air distilat untuk
memisahkan zat-zat pengotor (methanol, sisa
katalis alkalin dan gliserol).
Tanaman Kemiri Sunan memiliki potensi
sebagai energi alternatif karena memiliki
kandungan minyak yang disebut Minyak
Kasar Kemiri Sunan (MKKS) atau Crude
Trisperma Oil (CTO) sebesar 40% dari biji/
gelondong. Dari hasil laboratorium, kadar
minyak mentah biji Kemiri Sunan sampai
49-59% dan setelah melalui transesterifikasi
mencapai 88-91%. Simulasi pengolahannya
menjadi biodiesel adalah :
a. Minyak dihasilkan dari proses
pengepresan Kemiri Sunan. Minyak
berwarna kuning bening. Komposisi
minyak terdiri dari palmitic acid
10%, streatic acid 9%, oleic acid
12%, linoleic acid 19%, dan α-
eaeostrearic 51% (racun). Produk
samping dalam proses ini adalah
bungkil kemiri yang dapat dijadikan
briket atau pupuk yang dapat
menghasilkan gas methan (biogas).
b. Untuk menghasilkan biodiesel,
minyak mentah selajutnya diolah
melalui proses filterisasi dan
transesterifikasi. Rendemen biodiesel
dalam proses tersebut mencapai 88-
91% dari minyak mentah.
Gambar 1. Flowchart pembuatan biodiesel
Kesimpulan
Biodiesel adalah salah satu alternatif
yang digunakan untuk bahan bakar
kendaraan dengan emisi yang lebih rendah
daripada solar yang berasal dari fosil.
Biodiesel dihasilkan melalui dua proses
yaitu proses esterifikasi dan transestirifikasi.
Salah satu bahan baku biodiesel adalah
tanaman Kemiri Sunan, tanaman ini
memiliki kandungan minyak sebesar 50-
56%. Hal ini disebabkan karena tanaman
kemiri memiliki nilai ekonomis yang tinggi,
ramah lingkungan dan tersedia dalam jumlah
yang banyak. Tanaman ini dapat digunakan
sebagai sumber biodiesel dan untuk berbagai
keperluan lain.
Daftar Pustaka
Asep Nur Zaman. 2012. Inilah Sumber
Energi Baru Dan Terbarukan.
http://kemiri/inilah-sumber-energi-
baru-dan -terbarukan.html. Diakses
tanggal 01 April 2012.
Badan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur
Indonesia. http://kemiri/biodiesel.htm.
Diakses tanggal 01 April 2012.
Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera
Selatan. 2011. Potensi Perkembangan
Kemiri Sunan
Sebagaibahanbakarbiodiesel.http://kemi
ri/BKP%20%28Badan%20Ketahanan
%20Pangan%29%20Provinsi
%20Sumatera%20Selatan.htm. Diakses
tanggal 01 April 2012.
Badan Penelitian Dan Pengembangan
Pertanian. 2011. Kemiri Sunan,
Tanaman Langka Sumber Bahan Bakar
Alternatif. http://kemiri/kemiri sunan,
tanaman langka sumber bahan bakar
alternatif-info actual-berita-litbang
pertanian.htm Diakses tanggal 01 April
2012.
BHL Indonesia Group. Produktivitas
Biodiesel Kemiri Reutalis Trisperma.
http://kemiri/Produktivitas
%20Biodiesel%20Kemiri
%20Reutealis%20Trisperma%20_
%20BHL%20Indonesia
%20Group.htm. Diakses tanggal 01
April 2012.
Demirbas A. 2008. Comparison Of
Transesterification Methods For
Production Of Biodiesel From Vegetable
Oils And Fats, Energi Conversion And
Management 49 (2008) 125-130.
Demirbas A. 2007. Recent Development In
Biodiesel Fuels. International Journal Of
Green Energy. 4:15-26. Copyright ©
Taylor & Francis Group. LLC.
Dian Octarina. 2010. Tugas Makalah,
Struktur Perkembangan Tumbuhan II
“Tanaman Penghasil Biodiesel”.
Fakultas Matematika Dan Ilu
Pengetahuan Alam Universitas
Sriwijaya. Palembang.
Hendra Natakamarmana. 2007. Kemiri
Sunan (Aleuritas Trisperma).
http://kemiri/kemiri sunan( aleuritas
trisperma ).htm. Diakses tanggal 01
April 2012.
Maharani N. Hikmah Dan Zuliyana. 2010.
Pembuatan Metal Ester (Biodiesel) Dari
Minyak Dedak Dan Methanol Dengan
Proses Esterifikasi Dan Transesterifikasi.
Fakultas Teknik. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Mochamad Zen Dan Widyaiswara. Biodiesel
Dari Pohon Kemiri Sunan (Sumber
Energi Terbaru Dan Terbarukan ). Kimia
LPMP Jabar.
Oktavio Nugrayasa. 2012. Buah Kemiri
Sunan Sebagai Sumber Energi
Alternatif Pengganti BBM.
http://kemiri/index.php.htm. Diakses
tanggal 01 April 2012.
Thole. Kemiri Sunan : Sumber Bio-Diesel.
http://kemiri/kemiri-sunan-sumber-bio-
diesel.html. Diakses tanggal 01 April
2012.
Thole. Pembuatan Asam Lemak Metal Ester
(Biodiesel). http://kemiri?pembuatan-
asam-lemak-metil-ester.html. Diakses
tanggal 01 April 2012.
Thole. Pengukuran Kualitas Pembuatan
Biodiesel. http://kemiri/pengukuran-
kualitas-pembuatan-biodiesel.html.
Diakses tanggal 01 April 2012.
Thole. Proses Produksi Biodiesel.
http://kemiri/proses-produksi-
biodiesel.html. Diakses tanggal 01 April
2012.