Pemanfaatan hutan kota sebagai upaya mencegah pencemaran udara (bab i, bab ii, bab iii)

14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, banyak kota-kota besar yang mengalami pencemaran udara secara besar-besaran. Pencemaran udara tersebut diakibatkan tidak hanya dari pembuangan gas kendaraan bermotor tetapi juga pembuangan gas pabrik-pabrik yang lebih banyak berada di daerah perkotaan. Hal tersebut sekiranya sangat mengganggu aktivitas masyarakat terutama mengganggu dalam pernafasan semua makhluk hidup. Dengan adanya kenyataan seperti itu, pemerintah berupaya untuk membuat hutan kota sebagaimana pembangunan tersebut berupaya untuk mencegah bahkan mengurangi tingkat pencemaran udara saat ini. B. Tujuan Dengan menulis makalah ini, saya bertujuan untuk memenuhi tugas geografi yang diberikan oleh guru 1

Transcript of Pemanfaatan hutan kota sebagai upaya mencegah pencemaran udara (bab i, bab ii, bab iii)

Page 1: Pemanfaatan hutan kota sebagai upaya mencegah pencemaran udara (bab i, bab ii, bab iii)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini, banyak kota-kota besar yang mengalami pencemaran udara

secara besar-besaran. Pencemaran udara tersebut diakibatkan tidak hanya dari

pembuangan gas kendaraan bermotor tetapi juga pembuangan gas pabrik-pabrik

yang lebih banyak berada di daerah perkotaan. Hal tersebut sekiranya sangat

mengganggu aktivitas masyarakat terutama mengganggu dalam pernafasan

semua makhluk hidup. Dengan adanya kenyataan seperti itu, pemerintah

berupaya untuk membuat hutan kota sebagaimana pembangunan tersebut

berupaya untuk mencegah bahkan mengurangi tingkat pencemaran udara saat

ini.

B. Tujuan

Dengan menulis makalah ini, saya bertujuan untuk memenuhi tugas

geografi yang diberikan oleh guru pengampu serta memberikan informasi

tentang bagaimana ciri-ciri udara tercemar dan apa itu hutan kota kepada para

pembaca khususnya warga SMA N 1 Pati.

1

Page 2: Pemanfaatan hutan kota sebagai upaya mencegah pencemaran udara (bab i, bab ii, bab iii)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pencemaran Udara

Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan

meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah

mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar, kini kering dan kotor. Perubahan

lingkungan udara pada umumnya disebabkan pencemaran udara, yaitu masuknya zat

pencemar ke dalam udara.

Pencemaran udara dapat didefinisikan sebagai hadirnya substansi di udara

dalam konsentrasi yang cukup untuk menyebabkan gangguan pada manusia, hewan,

tanaman maupun material. Substansi ini bisa berupa gas, cair maupun partikel padat.

Ada lima jenis polutan di udara, yaitu partikulat (PM10), sulfur dioksida (SO2),

nitrogen dioksida (NO2), karbon monoksida (CO) dan timbal

(Cooper,1994).  Adanya gas-gas tersebut dan partikulat-partikulat dengan

konsentrasi melewati ambang batas, maka udara di daerah tersebut dinyatakan

sudah tercemar. WHO menetapkan empat tingkatan pencemaran sebagai berikut:

          Pencemaran tingkat pertama; yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan

kerugian bagi manusia.

          Pencemaran tingkat kedua; yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan

kerugian bagi manusia seperti terjadinya iritasi pada indra kita.

          Pencemaran tingkat ketiga; yaitu pencemaran yang sudah dapat bereaksi

pada faal tubuh dan menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis.

          Pencemaran tingkat keempat; yaitu pencemaran yang telah menimbulkan

sakit akut dan kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-

tumbuhan.

2

Page 3: Pemanfaatan hutan kota sebagai upaya mencegah pencemaran udara (bab i, bab ii, bab iii)

Sedangkan untuk ciri-ciri bagaimana udara tersebut tercemar adalah

adanya :

Udara berwarna kecoklatan karena banyaknya debu

Suhu di tempat yang udaranya tercemar biasanya tinggi

Apabila kita sesak nafas, bisa saja udara di sekitar kita sudah tercemar

Ada bau menyengat ketika ketika menghirup udara

Dengan tingginya tingkat polusi udara atau pencemaran udara tersebut

juga ada upaya untuk mengurangi pencemaran tersebut. Misalnya dengan cara

pembangunan hutan kota di setiap titik pencemaran udara.

B. Hutan Kota

Hutan kota selama ini dipandang hanya sebagai tempat perlindungan

yang tidak memberikan manfaat ekonomi secara langsung bagi pemerintah atau

masyarakat. Hutan kota hanya dibangun sebagai kawasan perlindungan atau

kawasan taman rekreasi yang manfaatnya lebih kecil dibandingkan kawasan

pasar atau hotel. Pandangan tersebut tentunya harus diubah untuk

mempertahankan posisi penting hutan kota di kawasan perkotaan. Sementara

hutan kota dapat memberi manfaat antaralain untuk pariwisata alam, rekreasi,

olahraga, penelitian dan pengembangan, pendidikan, pelestarian plasma nutfah

dan budidaya hasil non kayu.

Ada pun manfaat yang bisa dirasakan dalam kehidupan masyarakat

perkotaan dari pembangunan hutan kota (Kurnia 2011), antara lain :

Manfaat estetis. Warna hijau dan aneka bentuk dedaunan serta bentuk

susunan tajuk berpadu menjadi suatu pemandangan yang indah dan

menyejukkan.

3

Page 4: Pemanfaatan hutan kota sebagai upaya mencegah pencemaran udara (bab i, bab ii, bab iii)

Manfaat hidrologis. Struktur akar tanaman mampu menyerap kelebihan

air apabila turun hujan sehingga tidak mengalir sia-sia melainkan dapat

diserap tanah.

Manfaat klimatologis. Iklim yang sehat dan normal penting untuk

keselarasan hidup manusia. Efek rumah kaca akan dikurangi dengan

banyaknya tanaman dalam suatu daerah. Bahkan adanya tanaman akan

menambah kesejukan dan kenyamanan lingkungan.

Manfaat ekologis. Keserasian lingkungan bukan hanya baik untuk satwa,

tanaman, atau manusia saja. Kehidupan makhluk di alam ini saling

ketergantungan. Apabila salah satunya musnah maka kehidupan makhluk

lainnya akan terganggu.

Manfaat protektif. Pohon dapat menjadi pelindung dari teriknya

matahari, terpaan angin kencang dan peredam dari suara bising.

Manfaat edukatif. Semakin langkanya pepohonan yang hidup di

perkotaan membuat sebagian warganya tidak mengenalnya lagi. Karena

langkanya pepohonan tersebut maka generasi manusia yang akan datang

yang hidup dan dibesarkan di perkotaan seolah tidak mengenal lagi sosok

tanaman yang pernah ada. Sehingga penanaman kembali pepohonan di

perkotaan dapat bermanfaat sebagai laboratorium alam.

 Menurut Samsoedin dan Subiandono (2007), hutan kota mempunyai

beberapa peranan penting di antaranya :

Identitas Kota

Hutan Kota dapat menggambarkan identitas kota melalui koleksi

jenis tanaman dan hewan yang merupakan simbol atau lambang suatu

kota di areal Hutan Kota tersebut.

4

Page 5: Pemanfaatan hutan kota sebagai upaya mencegah pencemaran udara (bab i, bab ii, bab iii)

Pelestarian Plasma Nutfah

Hutan Kota dapat dijadikan tempat koleksi keanekaragaman hayati yang

tersebar di seluruh wilayah tanah air kita. Kawasan Hutan Kota dapat

dipandang sebagai areal pelestarian di luar kawasan konservasi, karena

pada areal tersebut dapat dilestarikan flora dan fauna secara ex-situ.

Habitat Burung

Hutan Kota dapat dikembangkan sebagai habitat burung. Beberapa

jenis burung sangat membutuhkan pohon sebagai tempat mencari makan

maupun sebagai tempat bersarang dan bertelur. Beberapa jenis pohon

yang disukai oleh burung karena buah, nektar, bunga, ijuk, dan

batangnya yang menarik di antaranya kiara, caringin, aren dan bambu.

Pelestarian Air Tanah

Pada daerah hulu yang berfungsi sebagai daerah resapan air,

hendaknya ditanami dengan tanaman yang mempunyai daya

evapotranspirasi yang rendah, dengan sistem perakaran dan serasah yang

dapat memperbesar porositas tanah. Jika terjadi hujan lebat, maka air

hujan akan masuk ke dalam tanah sebagai air infiltrasi dan air tanah serta

hanya sedikit yang menjadi air limpasan. Dengan demikian Hutan Kota

dapat membantu mengatasi masalah pelestarian air tanah. Jenis tanaman

yang sesuai di antaranya cemara laut, karet, manggis dan kelapa.

Mengatasi Penggenangan

Daerah yang sering digenangi air perlu ditanami dengan jenis

tanaman yang mempunyai kemampuan evapotranspirasi tinggi, yaitu

tanaman berdaun banyak sehingga luas permukaan daunnya tinggi dan

5

Page 6: Pemanfaatan hutan kota sebagai upaya mencegah pencemaran udara (bab i, bab ii, bab iii)

mempunyai banyak stomata (mulut daun). Tanaman yang memenuhi

kriteria tersebut di antaranya nangka, mahoni, jati dan lamtoro.

Mengatasi lntrusi Air Laut

Intrusi air laut dapat diatasi dengan upaya peningkatan kandungan

air tanah melalui pembangunan hutan lindung kota pada daerah resapan

air dengan tanaman yang mempunyai daya evapotranspirasi yang rendah.

Mengamankan Pantai terhadap Abrasi

Hutan Kota berupa formasi hutan mangrove dapat meredam

gempuran ombak dan dapat membantu proses pengendapan lumpur di

pantai. 

Mengurangi Bahaya Hujan Asam

Penahan Angin

Peredam Kebisingan

Pohon dapat meredam suara dengan cara mengabsorpsi gelombang

suara oleh daun, cabang, dan ranting. Jenis tumbuhan yang paling efektif

untuk meredam suara adalah yang mempunyai tajuk tebal dengan daun

yang rindang.

Penapis Cahaya Silau

Keefektifan pohon dalam meredam dan melunakkan cahaya

tersebut bergantung pada ukuran dan kerapatannya. Pohon dapat dipilih

berdasarkan ketinggian maupun kerimbunan tajuknya.

Penyerap Karbon-monoksida dan penghasil Oksigen

Penahan dan Penyaring Partikel Padat dari Udara

Penyerap dan Penjerap Partikel Timbal dan Debu Industri

Penyerap dan Penapis Bau

6

Page 7: Pemanfaatan hutan kota sebagai upaya mencegah pencemaran udara (bab i, bab ii, bab iii)

Produksi Terbatas

Hutan Kota dapat ditanami dengan jenis-jenis tanaman yang dapat

dimanfaatkan buah, bunga, daun, dan kayunya untuk memenuhi

kebutuhan dan meningkatkan penghasilan masyarakat secara terbatas.

Pengelolaan Sampah

Meningkatkan Keindahan

Sarana Hobi dan Pengisi Waktu Luang

Mengurangi Stress

Selain banyaknya peranan hutan kota, adapula fungsi dari hutan kota itu

sendiri, yaitu :

Menekan/mengurangi peningkatan suhu udara di perkotaan

Menekan/mengurangi pencemaran udara

Mencegah terjadinya penurunan air tanah dan permukaan tanah; dan

Mencegah terjadinya banjir atau genangan, kekeringan, intrusi air laut,

meningkatnya kandungan logam berat dalam air.

Memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetika

Meresapkan air

Menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota

Mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

C. Pemanfaatan Hutan Kota Sebagai Upaya Mencegah Pencemaran Udara

Pencemaran udara dan hutan kota merupakan suatu ikatan yang tidak

bissa kita pisahkan lagi. Alasannya, di mana tempat tersebut mengalami

pencemaran udara, di tempat itu pula banyak pohon-pohon yang ada di

sekitarnya. Sebutan banyaknya pohon tersebut hutan. Namun apabila hutan

7

Page 8: Pemanfaatan hutan kota sebagai upaya mencegah pencemaran udara (bab i, bab ii, bab iii)

tersebut hanya memiliki beberapa pohon dan memiliki banyak fungsi misalnya

sebagai tempat berwisata, habitat burung, tempat melestarikan pohon, tempat

untuk joging, bersendau-gurau bersama teman-teman dan sebagainya itu disebut

dengan hutan kota. Selain itu, fungsi utama dari hutan kota adalah untuk

mencegah semakin mencemarnya pencemaran udara sekarang ini di mana udara

semakin memiliki suhu yang tinggi dan membuat daerah tidak memiliki tingkat

kesejukan yang tinggi.

8

Page 9: Pemanfaatan hutan kota sebagai upaya mencegah pencemaran udara (bab i, bab ii, bab iii)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pencemaran udara yang semakin tinggi saat ini membuat banyak polusi

udara yang mengganggu aktivitas masyarakat di jalan meskipun hanya melalui

jalan tersebut untuk menuju ke tempat tujuannya, maupun jalanan tersebut

menjadi tempat untuk mencari penghasilan. Untuk itu, hutan kota dapat menjadi

sarana mengurangi tingkat pencemaran udara dengan menambah jumlah pohon

di setiap tengah kota baik dengan cara berada di satu tempat ataupun di

sepanjang jalan perkotaan.

B. Saran

Baiknya kita semua menjaga kelestarian pepohonan di mana saja kita

berada, karena pohon merupakan sumber kehidupan dari manusia sendiri.

Menggunakan hutan kota sebagaimana mestinya, jangan menggunakan hutan

kota menjadi tempat menumpuknya sampah, dan jangan pula mengurangi

jumlah pohon sedikitpun.

9