Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

18
Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan Perencanaan dan Anggaran Dana Desa untuk Mobilisasi Pemberdayaan Masyarakat Ir. Eppy Lugiarti, MP Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan

Transcript of Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

Page 1: Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

Pemanfaatan Data

(Arbovirosis) dalam

Penyusunan Perencanaan dan

Anggaran Dana Desa untuk

Mobilisasi Pemberdayaan

Masyarakat Ir. Eppy Lugiarti, MP

Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan

Perdesaan

Page 2: Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yangmemiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurusurusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkanprakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dandihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 3: Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

PERUBAHAN PARADIGMA PEMBANGUNAN DESA

Paradigma Lama

“Desa Sebagai Objek

Pembangunan”

Paradigma Baru

“Desa Sebagai Subjek

Pembangunan

Partisipatoris”

Pertama

Pemberian Kewenangan

Berdasarkan Azas Rekognisi

dan Subsidiaritas

➢ “Rekognisi berarti pengakuan

dan penghormatan atas

eksistensi Desa”

➢ “Subsidiaritas berarti

penggunaan wewenang skala

local”

Kedua

Kedudukan Desa Sebagai

Pemerintahan Berbasis

Masyarakat

“ Campuran dari komunitas yang

mengatur dirinya sendiri (Self

Governing Community) &

Pemerintahan Lokal (Local

Government)

Page 4: Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

➢ Agar Pembangunan Desa danPemberdayaanMasyarakat DesaLebih Fokus danTerarah

➢ Manfaatnya dapatdirasakan olehseluruh warga Desatanpa terkecuali (No one Left Behind)

ARAH PEMBANGUNAN DESA DAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DESA

4

PEMBANGUNAN DESA DAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

Sampai DenganTahun 2030

Page 5: Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

HAKIKAT DAN TUJUAN PEMBANGUNAN DESA

PEMBANGUNAN DESA

UU No.6 th. 2014

Peningkatan Pelayanan

Dasar

Pembangunan dan

Pengembangan Sarana dan

Prasarana Desa

Pengembangan Potensi

Ekonomi Lokal di Desa

Pemanfaatan SDA dan

Lingkungan Hidup berkelanjutan

01

02

03

04

Meningkatkan KUALITAS

HIDUP Manusia

Meningkatkan PELAYANAN

PUBLIK di Desa

Penanggulangan

KEMISKINAN

Menjadikan Masyarakat Desa

Sebagai SUBJEK PEMBANGUNAN

Prioritas

Page 6: Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

ARAH KEBIJAKAN NASIONAL PEMBAHARUAN PEMBANGUNAN DESA:Melokalkan SDGs dalam Pembangunan Desa : SDGs DESA

SDGs Desa adalah upaya terpadu Pembangunan Desa untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan

Page 7: Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

TIPE DESA SESUAI SDGs DESA

(1)

7

DESATANPA

KEMISKINAN &

KELAPARAN

DESA PEDULI

KESEHATAN

DESA PEDULI

PENDIDIKANDESA RAMAH

PEREMPUAN

Upaya terpadu

Desa dalam

mewujudkan

SDGs 3, 6 dan 11

Page 8: Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

9

1. BPJS Kesehatan mencapai 100% penduduk

2. Unmeet need pelayanan kesehatan mencapai 0%

3. Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan dan

menggunakan tenaga kesehatan terampil mencapai 100%

4. Angka kematian ibu per 100 ribu kelahiran hidup mencapai 0

5. Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup mencapai 0

6. Imunisasi dasar lengkap pada bayi mencapai 100%

7. Prevalensi HIV, TBC, tekanan darah tinggi, obesitas, narkoba mencapai 0%

8. Jumlah RT yang menjalankan eliminasi malaria, kusta,

filariasis (kaki gajah) mencapai 100%9. Persentase perokok <18 tahun mencapai 0%

10.Posyandu yang menangani kesehatan jiwa pada 100% RT

11.Korban penyalahgunakan NAPZA (narkoba) 100% ditangani panti

rehabilitasi sosial

12.Korban mati dan luka berat akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 0%13.Prevalensi pemakaian kontrasepsi jangka pendek dan jangka panjang

pada orang menikah usia produktif (usia 18-49 tahun) mencapai 100%

14.Angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (age specific fertility

rate/ASFR) mencapai 0%

15. Total Fertility Rate (TFR) di bawah 1,5

INDIKATOR DESA SEHAT DAN SEJAHTERA

Tercapainya tujuan

ini pada tahun 2030

dapat diukur

dengan:

Page 9: Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

9

INDIKATOR DESA LAYAK AIR BERSIH DAN SANITASI

Air bersih dan sanitasi layak adalah kebutuhan dasar manusia.Pemenuhan air bersih dan sanitasi yang layak masih menjadiproblem di seluruh dunia. Karena itulah, pemenuhan ataskebutuhan air bersih, air minum dan sanitasi menjadi tujuanpembangunan berkelanjutan.

Tercapainya tujuan SDGs Desa ini dapat diukur daribeberapa hal, seperti: akses rumah tangga terhadap airminum dan sanitasi layak mencapai 100 persen padatahun 2030; terjadinya efisiensi penggunaan air minum;serta adanya aksi melindungi dan merestorasi ekosistemterkait sumber daya air, termasuk pegunungan, hutan,lahan basah, sungai, air tanah, dan danau

Page 10: Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

9

INDIKATOR KAWASAN PEMUKIMAN DESA AMAN DAN NYAMAN

Tujuan ini, sampai dengan tahun 2030, menargetkan

terwujudnya desa yang inklusif, aman, kuat, dan

berkelanjutan, dengan beberapa target capaian

kawasan permukiman yang bersih dan sehat,

terciptanya keamanan lingkungan melalui swadaya

masyarakat, serta terbangunnya partisipasi semua

pihak dalam pembangunan desa.

Kebutuhan pemukiman layak huni dengan harga

terjangkau sering kali tidak diimbangi dengan

ketersediaan pemukiman yang memenuhi standar sarana

prasarana yang dibutuhkan, seperti ruang terbuka hijau,

lapangan olah raga, tempat usaha dan perdagangan,

fasilitas umum, sanitasi, air bersih, dan pengelolaan

limbah.

Upaya pencapaian SDGs

Desa 11 dapat sejalan

dengan upaya

Mewujudkan Desa

Bebas Jentik

Page 11: Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

Peraturan Perundang-Undangan Tentang Sistem Informasi Desa

Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014

Bagian Ketiga

Sistem Informasi Pembangunan desa dan Kawasan

Perdesaan

Pasal 86

1. Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui

sistem informasi Desa yang dikembangkan oleh

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

2. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib

mengembangkan sistem informasi Desa dan

pembangunan Kawasan Perdesaan.

3. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) meliputi data Desa, data Pembangunan

Desa, Kawasan Perdesaan, serta informasi lain yang

berkaitan dengan Pembangunan Desa dan

pembangunan Kawasan Perdesaan.

4. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) dikelola oleh Pemerintah Desa dan dapat

diakses oleh masyarakat Desa dan semua pemangku

kepentingan

Permendesa Nomor 21 Tahun 2020

Pasal 1

Sistem Informasi Desa adalah sistem pengolahan

data kewilayahan dan data kewargaan di Desa

yang disediakan Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi serta dilakukan secara terpadu

dengan mendayagunakan fasilitas perangkat

lunak dan perangkat keras, jaringan, dan

sumber daya manusia untuk disajikan menjadi

informasi yang berguna dalam peningkatan

efektivitas dan efisiensi pelayanan publik serta

dasar perumusan kebijakan strategis

Pembangunan Desa.

Pasal 11

SID digunakan untuk menyusun:

▪ arah kebijakan Perencanaan Pembangunan

Desa; dan

▪ program dan/atau kegiatan prioritas

Pembangunan Desa untuk pencapaian tujuan

SDGs Desa.

Page 12: Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA 1. Pembangunan Desa dilaksanakan dengan tahapan:

a. Pendataan Desa;

b. Perencanaan Pembangunan Desa;

c. pelaksanaan Pembangunan Desa; dan

d. pertanggungjawaban Pembangunan Desa.

2. Pendataan Desa (Dari Oleh dan Untuk Desa)

a. Pendataan Desa dilaksanakan oleh Pemerintah Desa melalui 2 (dua) tahapan, yaitu: Pendataan Desa tahap awal; dan Pendataan Desa tahap pemutakhiran.

b. Pemerintah Desa dalam melaksanakan Pendataan Desa tahap awal dibantu oleh kelompok kerja Pendataan Desa yang terdiri dari unsur masyarakat Desa dan perangkat Desa.

c. Pendataan Desa tahap awal merupakan sensus partisipatoris yang dilaksanakan dengan melibatkan seluruh wargaDesa secara inklusif.

d. Hasil Pendataan Desa tahap awal merupakan data dasar SDGs Desa.

e. Sasaran Pendataan Desa merupakan data SDGs Desa yang memuat data kewilayahan dan data kewargaan untukmenggambarkan kondisi objektif Desa.

f. Data SDGs Desa dimasukkan ke dalam aplikasi Sistem Informasi Desa yang disiapkan Kementerian untuk diubahmenjadi data digital.

g. Pendataan Desa tahap awal dibiayai dengan Keuangan Desa yang bersumber dari Dana Desa.

h. Pemerintah Desa berkewajiban memperbaharui data SDGs Desa setiap 6 (enam) bulan sekali.

Page 13: Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

7

UNDANG UNDANG DESA menghadirkan :

SATU DESA SATU PERENCANAAN SATU DESA SATU SISTEM ANGGARAN

DOKUMEN PERENCANAAN

(RPJMDesa, RKPDesaAPBDesa

Page 14: Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

Pendapatan asli Desa

Lain-lain Pendapatan yang sah

hibah dan sumbangan pihak ketiga

PENDAPATAN DESA

1

5

6

7

bantuan keuangan dari APBDProv/Kab/Kota

3

2

4

Alokasi APBN :• Dari realokasi

anggaran pusat berbasis desa

• 10% dari dan diluar dana transfer ke daerah secara bertahap

Bagian dari PDRD kabupaten/kota• Paling sedikit 10%

Alokasi Dana Desa (ADD)• Paling sedikit 10% dari dari

dana perimbangan yang diterima kab/kota dikurangi DAK

• Pemerintah dapat menunda dan/atau mengurangi dana perimbangan jika kab/kota tidak mengalokasikan ADD

SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DESA

Page 15: Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

PERMENDESA NOMOR 7 TAHUN 2021

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN

2022

Pasal 5 Prioritas Penggunaan Dana Desa sebagaimana diarahkan untuk program dan/atau kegiatan

percepatan pencapaian SDGs Desa melalui:

Pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan Desa;

Program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa;

Mitigasi dan penanganan bencana alam dan nonalam sesuai kewenangan Desa.

Page 16: Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

KEWENANGAN DESA

BERDASARKAN UNDANG-UNDANG 6 TAHUN 2014

Kewenangan

Lokal Berskala

Desa

Kewenangan

Berdasarkan

Hak Asal Usul

01 02

Kewenangan yang ditugaskan

oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi,

atau Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota

03

Kewenangan lain yang

ditugaskan oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi,

atau Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota Sesuai

peraturan perundang-undangan

04

Desa Berwewenang Mengatur dan

Mengurus

Desa Tidak Berwewenang Mengatur Tetapi Hanya

Berwewenang Mengurus

Page 17: Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

1. Mendorong Pengesahan Perbup dan Perdes Tentang Kewenangan Desa DalamUpaya PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT ARBOVIROSIS

2. Mendorong Bagi Pakai Data (Interoperabilitas) Data ARBOVIROSIS

3. Mengawal Program KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKITARBOVIROSIS Sebagai Program Prioritas yang dibiayai melalui APBDesa

4. Pendampingan oleh OPD, pendamping profesional dan pendamping teknistermasuk upaya peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan kegiatansecara berkelanjutan

5. Penguatan Koordinasi lintas sektor dalam pembinaan dan pengawasan

6. Monitoring dan Evaluasi KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKITARBOVIROSIS dilakukan oleh Desa dan supra Desa secara berkala

Page 18: Pemanfaatan Data (Arbovirosis) dalam Penyusunan ...

1. Pada dasarnya Penggunaan Dana Desa dimungkinkan untuk mendukung PenyelenggaraanProgram yang berkaitan dengan Upaya PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKITARBOVIROSIS sepanjang kegiatan-kegiatannya sesuai dengan kewenangan Desa danMendukung pencapaian SDGs Desa dan diputuskan melalui Musyawarah Desa sehingga Desamemiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus;

2. Apabila dalam Program tersebut terdapat kegiatan merupakan kegiatan teknis yangmenjadi urusan supra Desa (Pemda Kabupaten/Kota, Pemda Provinsi dan Pemerintah),maka bersifat penugasan kepada desa sehingga Desa hanya memiliki kewenangan untukmengurus saja sedangkan sumber pembiayaan berasal dari yang menugaskan.

3. Berdasarkan poin 1 dan 2, Upaya PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKITARBOVIROSIS perlu dipilah kegiatan yang menjadi kewenangan Desa dan kewenangansupra Desa yang bersifat penugasan kepada Desa, sehingga tidak semua kegiatan padaProgram ini dibiayai dari Dana Desa walaupun dilakukan oleh Desa.

KESIMPULAN