Pemanfaatan Biji Saga Sebagai Anti Rayap

download Pemanfaatan Biji Saga Sebagai Anti Rayap

of 7

description

pbs

Transcript of Pemanfaatan Biji Saga Sebagai Anti Rayap

Pemanfaatan Biji Saga Sebagai Anti Rayap

Pemanfaatan Biji Saga Sebagai Anti RayapKelompok 4:Ahmad topikMeta AdrianiGemilia GladiraYesinia AnjaniOctarindo S.PPengertian Biji SajaSaga merupakan pohon yang memiliki biji kecil berwarna merah dengan batang pohon yang tinggi, dan daun yang lebih kecil. Pohon Saga merupakan pohon yang memiliki banyak fungsi jika dimanfaatkan bagian dari pohon tersebut misalnya kayunya digunakan untuk bahan kayu bakar oleh ibu rumah tangga, daunnya digunakan sebagai bahan pupuk dan bijinya dapat dibuat menjadi bahan kerajinan tangan. Kulit Biji SagaPohon Saga merupakan tanaman yang termasuk famili kacang-kacangan (leguminoceae) yang berbentuk pohon. Tanaman menghasilkan biji merah yang banyak maka biji Pohon Saga ini dapat diolah menjadi makanan ringan. Tanaman saga mulai berbuah pada umur lima tahun dan berproduksi tiga kali setahun sampai berumur 25-30 tahun. Dari saat berbunga sampai polong buahnya tua diperlukan waktu kira-kira 3.5-4 bulan. Produksi biji kering per pohon per tahun 1-150 kilogramKandungan Kimia Pada Kulit Biji Saga

Biji saga pohon berbeda dengan biji saga manis baik dalam bentuknya maupun ukurannya. Biji saga pohon berbentuk segitiga tumpul berwarna merah tua polos. Garis tengah biji 5-6 mm, kedua sisinya berbentuk cembung dan berat satu butir biji kira-kira 0.267 g. Diduga biji saga pohon mengandung flavogloid, alkaloid, antitripsin, saponin, hemaglutinin dan faktor goitrogenik yang menyebabkan racun. Ekstraksi Biji SagaEkstraksi merupakan salah satu cara pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu bahan atau jaringan tanaman.proses awal ekstraksi komponen-komponen aktif dari suatu jaringan tanaman adalah dengan menghaluskan jaringan tanaman tersebut. Hal ini bertujuan untuk memperbesar peluang terlarutnya komponen-komponen metabolit yang diinginkan. Tetapi sebelum diekstraksi, jaringan tanaman dikeringkan untuk mempertahankan kandungan metabolit dalam tanaman yang telah dipotong sehingga proses metabolism terhenti

Keawetan Biji Saga

Biji tersusun oleh adanya kulit, kotiledon, dan hipokotil. Kulit merupakan bagian yang lebih besar yaitu sebesar 52,13% dengan kisaran 51,8-52,5%, sedangkan kotiledon dan hipokotil sebesar 47,87% dengan kisaran 46,248,91%. Tanda-tanda tua biji saga adalah adanya polong pecah dan terbelah dan tangkupan kulit polong membentuk susunan spiral, biji sangat keras, kulit biji berwarna merah cemerlang, serta keping biji berwarna kuning kecoklatanBiotermitisida AlamiahPenolakan serangga atau binatang untuk memakan tumbuhan tersebut dapat disebabkan karena tumbuhan memiliki kandungan senyawa kimia yang sifatnya sebagai allomone, yakni memberi efek negatif terhadap perkembangan serangga. Senyawa-senyawa kima tersebut dikenal dengan istilah metabolit sekunder, yang bersifat sebagai senyawa bioaktif. Senyawa bioaktif yang terkandung tersebut diduga memiliki peranan yang sangat besar dalam meningkatkan sifat anti rayap dalam mematikan rayap.