Saga Manual 2015

46
Monitoring tambangan Skala Kecil SULTRA. Penganalisaan citra satelit dan pemodelan hidrologi Materi workshop untuk penilaian dampak pertambangan February 2014

description

SagaGis Manual from a training I attended in Bogor.

Transcript of Saga Manual 2015

Page 1: Saga Manual 2015

Monitoring tambangan Skala Kecil SULTRA.

Penganalisaan citra satelit dan pemodelan hidrologi

Materi workshop untuk penilaian dampak pertambangan

February 2014

Page 2: Saga Manual 2015

1

Perkenalan ........................................................................................................................... 2

Pelatihan ....................................................................................................................................... 2

Perkenalan SAGA GIS ..................................................................................................................... 3

Instal software dan data ................................................................................................................ 4

Apa itu Landsat? ............................................................................................................................ 5

Mengakses data Landsat................................................................................................................ 8

What is digital elevation data....................................................................................................... 11

Apa itu data elevasi digital? ......................................................................................................... 11

Pengenalan layout SAGA GIS........................................................................................................ 12

Citra Landsat monitoring lingkungan.................................................................................. 17

Penampilan data Landsat di SAGA. .............................................................................................. 17

Meningkatan resolusi display dengan menggunakan Band 8 ........................................................ 21

Multi-temporal image display ...................................................................................................... 22

Mengekspor peta citra ................................................................................................................. 23

Mengklasifikasikan bekas pertambangan ..................................................................................... 25

Pemodelan Terrain di SAGA GIS ......................................................................................... 32

Visualisasi 3D ............................................................................................................................... 32

Terrain analysis............................................................................................................................ 34

Pemodelan Jalur aliran air............................................................................................................ 39

Pengumpulan data di lapangan .......................................................................................... 41

SAGA-GIS ke PDF-Maps. ..................................................................................................... 41

Pemetaan GIS Partisipatif bersama Masyarakat ........................................................................... 43

Water and sediment quality monitoring training ............................................................... 45

Page 3: Saga Manual 2015

2

Perkenalan

Pertambangan rakyat dan pertambangan skala kecil (ASM) terjadi secara luas di seluruh Indonesia. Meskipun kegiatan pertambangan tersebut memiliki potensi untuk mengentaskan kemiskinan melalui pendapatan secara tunai untuk masyarakat miskin, namun banyak dampak negatif yang terjadi. Dampak negatif terhadap keadaan sosial termasuk konflik, hilangnya kepedulian sosial, pekerja anak, dan penyakit, cedera dan kematian akibat polusi dan akibat runtuhnya lubang tambang. Dampak negatif tehadap lingkungan termasuk polusi pada sungai-sungai dan ekosistem pantai, dan meningkatnya erosi serta sedimentasi juga pengurangan produksi pertanian.

Proyek ini bertujuan untuk membangun kapasitas lokal di kawasan Indonesia Timur untuk memonitor dampak dari ASM terhadap lingkungan dan sosial serta mengembangkan perbaikan tata kelola pemerintahan dalam meminimalkan dampak buruk dari ASM.

Website: https://asm4d.wordpress.com/

Pelatihan

Pelatihan ini merupakan perkembangan dari pelatihan yang dilakukan pada bulan September 2014

tentang visualisasi data dan survey lapangan (Survey tambangan skala kecil di SULTRA). Materi

pelatihan dari workshop pertama dapat didownload di https://asm4d.wordpress.com/field-surveys/

Untuk pelatihan kedua ini, tujuan utama adalah meningkatkan ketrampilan dalam dua hal, (1)

menggunakan citra satelit untuk pemetaan dan monitoring perubahan lingkungan, khususnya

perubahan yang terkait dengan kegiatan pertambangan, dan (2) menggunakan data elevasi digital

(DEM) untuk pemodelan hidrologi, khusus jalur aliran air yang melalui lokasi tambang. Fokusnya

penganalisaan citra satelit adalah pemetaan perubahan luasnya pertambangan dari tahun ke tahun

di daerah Bombana.

Penganalisaan citra satelit juga dapat dipergunakan untuk melihat perubahan tutupan lahan di

daerah pertambangan nikel. Pelatihan ini akan mengajarkan ketrampilan yang dapat dipergunakan

untuk tujuan monitoring lingkungan yang berkisah, khususnya dengan kemungkinan kegiatan

pertambangan nikel meningkat pada berberapa tahun ke depan.

Pemodelan hidrologi akan menunjukkan DAS yang kritis untuk monitoring dampak pertambangan,

dan menghasilkan data tentang aliran sediment dan air racun dari daerah pertambangan. Data yang

dihasilkan juga akan dipergunakan dalam pelatihan berikut tentang memonitoring merkuri (merkuri)

dan penentuan strategi untuk pengambilan sampel. Bagian akhir dari pelatihan adalah persiapan

untuk kegiatan pemetaan pertambangan skala kecil di lapangan.

Pelatihan ini menggunakan software SAGA-GIS (yang ‘open-source’ dan gratis) untuk semua

methode penganalisaan citra dan pemodelan hidrologi. Data yang dipergunakan adalah citra satelit

Landsat dan data elevasi digital SRTM, dua-duanya juga dapat didownload gratis.

Page 4: Saga Manual 2015

3

Perkenalan SAGA GIS

Apa itu SAGA ?

SAGA adalah singkatan untuk System for Automated Geoscientific Analyses

SAGA merupakan software Sistem Informasi Geografi (SIG)

SAGA telah didesain untuk implementasi yang mudah dan efektif dari algoritma spasial.

SAGA menyediakan metode geosains yang komprehensip dan terus berkembang.

SAGA menyediakan user interface yang mudah untuk digunakan dengan berbagai macam pilihan visualisasi.

SAGA dijalankan dibawah Sistem Operasi Windows dan Linux.

SAGA merupakan Free Open Source Software (FOSS) yaitu software Open Source yang gratis.

SAGA merupakan Free Open Source Software (FOSS),yang berarti bahwa anda mempunyai kebebasan

untuk menjalankan program untuk berbagai tujuan

untuk mempelajari bagaimana program bekerja dan memodifikasinya

Untuk meredistribusikan copi SAGA dengan bebas

Untuk mengembangkan program dan memberikan hasil pengembangan progam tersebut ke masyarakat secara luas.

Hampir sebagian besar source code SAGA telah berlisensi dibawah GNU General Public Licence atau GPL kecuali SAGA Application Programming Interface (API). GPL meminta agar segala pengembangan dari SAGA harus sesuai dengan lisensi tersebut, dengan kata lain pengembangan program harus juga merupakan Open Source.

Siapa yang membuat SAGA?

Pengembangan SAGA dimulai pada awal dari abad ke 3 atas ide dari sekelompok kecil peneliti pada Dept. of Physical Geography, Göttingen. Tahun 2007, pusat pengembangan SAGA pindah ke Hamburg, dimana beberapa dari mereka bekerja pada Dept. of Physical Geography, Göttingen. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan buka website SAGA pada sesi Development.

Page 5: Saga Manual 2015

4

Instal software dan data

Untuk menginstal SAGA dan seluruh bawaan software ini pada pelatihan kali ini, anda cukup

mengcopi isi dari DVD yang diberikan ke harddisk komputer anda, kami sarankan untuk

menyimpannya ke drive C: atau pada drive data anda.

Anda akan melihat pada bagian atas dari folder berisi: data,

documents, software, video dan working juga file link untuk

membuka layar video dari tutorial.

Documents berisi manual untuk user dan beberapa presentasi yang

dibuat oleh tim SAGA. Juga berisi materi pelatihan untuk workshop

ini.

Presentations:

o berisi materi power Point yang dibuat oleh DR Karen Joyce dan Rohan Fisher.

o Presentasi OLAF berisi sekumpulan presentasi yang sangat baik dikembangkan oleh

Dr. Olaf Conrad, salah satu tim pengembang SAGA.

User Guide:

o Materi Pelatihan SAGA GIS-2012 Tampilan dan Analisis dari Citra Satelit dengan fokus

pada daerah Nusa Tenggara Timur

o Volum 1 merupakan tuntunan untuk mengetahui bagaimana SAGA bekerja.

o Volume 2 berisi demonstrasi praktis bagaimana anda dapat menggunakan beberapa

tool dari SAGA

Data berisi seluruh data spasial yang anda akan gunakan pada pelatihan ini.

DEM berisi Model Digital Elevasi untuk SULTRA.

Landsat. Data landsat 8 dari 1 loksi dan satu tanggal. Data landsat tambahan untuk SULTRA

akan disediakan pada flash disk yang terpisah.

Vector data berisi beberapa data garis untuk wilayah administrasi yang akan ditampilkan

dengan citra satelit.

Software

Ada software SAGA GIS (v2.14) versi 64 bit dan 32 bit. Menginstal

saga menemukan file exe dalam folder SAGA dan copy shortcut ke

desktop Anda

Working adalah lokasi untuk menyimpan data yang Anda buat selama lokakarya ini

Video adalah lokasi untuk video tutorials

Page 6: Saga Manual 2015

5

Apa itu Landsat?

Program penangkapan citra bumi dengan satelit Landsat merupakan program yang berjalan paling

lama. Sejak tahun 1972, satelit-satelit Landsat telah menangkap jutaan citra satelit untuk seluruh

dunia, sehingga Landsat merupakan koleksi citra yang paling lengkap, dan tersedia untuk

masyarakat. Satelit yang terbaru adalah Landsat 8 yang diluncurkan pada bulan Pebruari, 2013.

Landsat 8 menghasilkan citra berkualitas tinggi, untuk seluruh dunia, setiap 16 hari. Citra ini

disediakan oleh United States Geological Service (USGS) untuk penggunaan umum, sebagai

pelayanan gratis.

Citra Landsat 8 memiliki resolusi piksel 28.5m,

dengan satu band yang resolusi lebih tinggi dengan

ukuran piksel 15m. Satelit Landsat ini, sekali lewat

menangkap jalur citra selebar 185km, di ukur di

permukaan bumi. Jalur citra ini dipotong untuk

mempermudahkan distribusi dan pengelolaan data. Setiap potongan jalur (‘scene’) diberikan nomor

jalur (path) dan nomor barisan (row), seperti yang digambarkan dibawah, untuk daerah SULTRA.

Landsat 8 Resolution Extent

Spatial 28.5m/15m 185km

Temporal 16 days 2 years

Spectral 11 bands

Page 7: Saga Manual 2015

6

In this training we will be using Landsat 8 imagery to assess the current status of some mining

regions in SULTRA. We will also be using some Landsat 5 and 7 imagery to access changes in land

cover due to mining activity. The primary difference between Landsat 5 and Landsat 8 imagery is the

number of spectral bands collected. All recent landsat imagery contains a combination of visible

wavelength bands, ie red, green, blue, some infra-red wavelengths and some thermal bands. The

figure below shos the difference between Landsat 7 and Landsat 8 bands – ie for Landsat 5 and 7

Blue, green and red are bands 1,2,3 respective whilst in Landsat 8 they are bands 2,3,4. The infrared

bands are 4,5,7 for landsat 5-7 and 5,6,7 for landsat 8. For all the satellites band 8 is a high

resolution band covering a broad spectrum of light.

Untuk pelatihan ini, kita akan menggunakan citra Landsat 8 untuk menilai status pertambangan di

berberapa daerah pertambangan di SULTRA. Kita juga akan menggunakan citra satelit Landsat 5 dan

Landsat 7 untuk melihat perbedaan penutupan lahan yang disebebkan oleh kegiatan pertambangan.

Perbedaan utama diantara Landsat 5 dan Landsat 8 adalah jumlah ‘band’ yang ditangkap. Semua

data Landsat 5-8 memiliki kombinasi band yang kasat mata (visible) yaitu merah, hijau, biru, dan ada

berberapa band merah-infra (infrared) dan panas (thermal). Gambar yang dibawah menunjukkan

perbedaan diantara band untuk Landsat 7 dan Landsat 8 – yaitu untuk Landsat 5 dan 7, biru, hijau

and merah adalah band 1,2,3, sedangkan untuk Landsat 8, warna itu adalah band 2,3 dan 4. Band

infrared untuk Landsat 5-7 adalah band 4,5 dan 7, sedangkan untuk Landsat 8, merah infra adalah

band 5, 6 dan 7. Untuk semua satelit band 8 adalah band yang resolusi lebih tinggi yang mewakili

spektrum gelombang cahaya yang lebih luas.

Setelah didownload, setiap band disimpan sebagai file tersendiri, dan dapat ditampilkan sendirian

atau sebagai komposit (red, green, blue/RGB).

Page 8: Saga Manual 2015

7

Band Kepanjangan gelombang

Dipergunakan untuk memetakan

Band 1 – aerosol coastal (erosol, pesisir)

0.43-0.45 Daerah pesisir dan erosol

Band 2 – Blue (biru) 0.45-0.51 Pemetaan bathimetri (dasar laut), bedakan tanah dan vegetasi

Band 3 – Green (hijau) 0.53-0.59 Menerangkan vegetasi yang sedang bertumbuh

Band 4 – Red (merah) 0.64-0.67 Bedakan kemiringan vegetasi

Band 5 – Near Infrared NIR (mendekati merah-infra)

0.85-0.88 Menerangkan perbedaan banyaknya biomassa dan daerah pesisir

Band 6 – Short wave infrared SWIR 1 (Merah-infra gelombang pendek 1)

1.57-1.65 Bedakan kebasahan tanah dan vegetasi, melewati awan yang tipis

Band 7 - Short wave infrared SWIR 2 (Merah-infra gelombang pendek 2)

2.11-2.29 Peningkatan kapasitas bedakan kebasahan tanah dan vegetasi, melewati awan yang tipis

Band 8 – Panchromatic (hitam putih) 0.50-0.68 Resolusi 15m, citra yang lebih jelas/tajam

Band 9 – Cirrus (awan sirus) 1.36-1.38 Peningkatan deteksi kontaminasi dalam awan sirus.

Band 10 – Thermal Infra Red TIRS 1 (kepanasan, merah-infra 1)

10.60-11.19 Resolusi 100m, pemetaan panas

Band 11 – Thermal Infra Red TIRS 2 (kepanasan, merah-infra 2)

11.50-12.51 Resolusi 100m, pemetaan panas, kebasahan tanah

Page 9: Saga Manual 2015

8

Mengakses data Landsat

Sebagian dari data spasial dapat didownload secara gratis dari internet termasuk citra satelit.

Untuk men-download citra Landsat, anda dapat mengambilnya dari laman download U.S. Geological

Survey Landsat http://glovis.usgs.gov/

Pilih data set dari citra satelit yang anda ingin

gunakan. Untuk citra terbaru, anda akan perlu

menggunakan Landsat-TM 4-5. Gunakan menu

drop-down Collection>Landsat Archive>Landsat 8

OLI.

Pilih path/Row yang anda inginkan.

Anda akan melihat citra pada jendela display.

Anda akan perlu melihat ke seluruh citra dari semua

tanggal/waktu yang sesuai dengan yang anda inginkan.

Misalkan bebas dari cloud/awan, waktu yang tepat dari tahun

yang diinginkan.

Page 10: Saga Manual 2015

9

Sekali anda telah menemukan suatu citra yang sesuai, anda dapat

meng-klik Add dan nama citra itu akan terlihat pada Scene List. Jika

scene yang dipilih mempunyai kotak kecil disampingnya maka itu

berarti citra tersebut dapat di download segera tetapi jika tidak

ada tanda tersebut maka diperlukan beberapa proses dan

pemberitahuan bahwa citra itu siap di download dan akan dikirim

ke anda dalam waktu 2-3 hari setelah citra tesebut sudah siap.

Anda akan perlu untuk mendaftar ke server USGS untuk men-download data. Jika data anda sudah

ada, maka anda harus men-download ke screen/layar:

Sekali anda telah berhasil mendownload data citra, maka anda perlu meng-ekstrak file data tersebut

dengan menggunakan un-zip. Kami telah memasukkan software gratis 7-zip pada DVD tutorial untuk

menolong anda melakukan un-zip.

Setelah file di’unzip’, data Landsat tersedia dalam 11 band, yang disimpan

sebagai file .tif. Setiap file dinamakan dengan format:

Once you have un-zipped the landsat data you will have 11 image bands

save as .tif files. Each file is named using the following format:

A Julian calendar day is the day number from the beginning of the year. I have included a table at the

end of this document which you can use to convert the day number back to a calendar date. In the

example shown above day 206 equivalent to 24th July.

‘Julian Calendar Day’ artinya nomor hari yang di hitung dari awal tahun. Ada table untuk konversikan

tanggal ke nomor hari di halaman belakang dokumen ini. Yang menjadi contoh di atas, hari 206 sama

dengan 24 Juli.

Mengakses citra Landsat melalui Libre

Page 11: Saga Manual 2015

10

Libre adalah browser untuk membuka

citra Landsat 8. Gunakan Libre untuk

mencari, filter, sortir dan download

citra.

Websitenya sangat simple dan lebih

mudah digunakan daripada Glovis.

Tetapi Libre hanya dapat mengakses

data Landsat 8, data sebelumnya (cth

Landsat 5,7) tidak dapat didownload

disini.

http://libra.developmentseed

.org/

Page 12: Saga Manual 2015

11

What is digital elevation data.

Apa itu data elevasi digital?

Data elevasi digital adalah model permukaan bumi yang tiga dimensi (3D). Biasanya data tersebut

disimpan dalam format piksel grid (raster). Format

raster berarti dalam suatu grid, setiap piksel

mempunyai nilai elevasi yang mewakili ketinggian

permukaan bumi di atas permukaan laut.

Ada dua tipe data elevasi digital

1. Digital surface model (DSM - Model

permukaan landskap digital) yang

nilai piksel adalah ketinggian

permukaan landskap dan permukiman, termasuk gedung-gedung dan vegetasi.

Secara umum, DSM dibuat dari data citra satelit atau pasangan foto udara.

2. Digital Terrain Model ( DTM – Model Permukaan Bumi) – nilai dari setiap piksel

adalah ketinggian permukaan bumi. Biasanya data ini dibuat dari sistem pencitraan

radar (Radar imaging systems).

Ada dua sumber data elevasi digital untuk seluruh bumi, yaitu ASTER dan SRTM. ASTER adalah DSM,

yang dibuat dari citra satelit ALOS yang berpasangan. Walaupun resolusinya lebih tinggi (setiap

piksel ukuran 30m x 30m) keakuratan untuk permukaan bumi masih kurang, sehingga pemodelan

hidrologi bisa terganggu, terutama di daerah permukiman dan hutan lebat.

Data SRTM (Shuttle Radar Topographic

Mission) dibuat pada tahun 2003 dari citra

yang ditangkap oleh dua radar yang

dipasang di pesawat ruang angkasa. Data

ini, walaupun resolusinya kurang (setiap

piksel 90m x 90m), keakuratan lebih tinggi

karena dibuat dari citra radar, sehingga

SRTM lebih cocok untuk pemodelan

hidrologi.

Downloading elevation imagery

Men-download data elevasi digital

Cara paling mudah untuk mengakses data SRTM melalui situs ‘file

grabber’ SRTM: http://dwtkns.com/srtm/

Pilih kotak yang dibutuhkan dan mendownload file GeoTIFF.

Page 13: Saga Manual 2015

12

Pengenalan layout SAGA GIS

Ketika anda membuka SAGA, anda akan melihat layout berisi jendela berikut ini :

Workspace: merupakan jendela dimana anda dapat menampilkan proses module dari

data yang telah anda ambil dengan klik seluruh tab pada bagian bawah jendela, dan

menampilkan peta yang anda telah buat dari data anda.

Workarea: adalah tempat dimana gambar peta dan segala sesuatu yang berhubungan

dengan data (table atribut, histogram, Plot) ditampilkan.

Object Properties: jendela ini menampilkan dan mengijinkan anda untuk mengubah

informasi dari data yang anda muat dan menampilkan peta.

Message Window: menyediakan informasi mengenai semua proses yang sedang

dijalankan oleh SAGA

Page 14: Saga Manual 2015

13

Masing-masing jendela ini dapat dibuka dan

ditutup dari bagian atas menu dengan mengklik

pada tombol yang sesuai.

Tab Workspace

Tab Modules

Modules merupakan suatu cara dimana seluruh fungsi dari proses di atur di SAGA SAGA datang dengan sekumpulan modul gratis yang komprehensip dan berkembang sebanyak 447 pada versi 2.07. Tidak semua modul memiliki tool untuk analisa dan pemodelan yang sangat rumit. Banyak modul yang menunjukkan operasi data yang sederhana. Namun beberapa modul lainnya menunjukkan sesuatu yang baru dalam bagian analisisnya. Seperti berikut ini :

Data Import & Export

Cartographic Projections & Georeferencing

Raster & Vector Data Tools

Image Processing

Terrain Analysis

Geostatistics

Modul juga mudah diakses melalui top menu “Module” pada bagian drop down menu. Saya

merekomendasikan agar anda menggunakan drop down menu ini untuk menjalankan modul SAGA

karena modul-modul itu dikelompokkan kedalam wilayah proses logika sehingga mudah untuk

diakses.

Tab Data

Data yang ditampilkan merupakan data raster (GRID), vektor atau tabel-tabel data yang telah anda

buka.

Page 15: Saga Manual 2015

14

Seluruh data raster ditampilkan sebagai grid layer dalam suatu sistem grid. Suatu sistem grid mengelompokkan grid layer yang mempunyai ukuran grid sel yang sama, jumlah baris dan kolom yang sama dan semua itu meliputi daerah geografis yang sama. Secara umum, operasi spasial ditampilkan pada grid dengan sistem grid yang sama.

Variasi dari segala tipe data raster dapat di impor ke SAGA namun ketika data raster tersebut

disimpan maka data tersebut akan disimpan dalam format SAGA yaitu *.sgrd.

Perubahan nama dari sistem grid atau grid layer dapat dilakukan pada jendela properti obyek.

Ketika data vektor dibuka di SAGA maka akan terbentuk layer

baru dengan data point (titik), line (garis) atau poligon.

Klik kanan pada layer data untuk menampilkan data yang

dimasukkan dan pilih show atau secara singkat double klik pada layer tersebut. Maka data tersebut

akan terbuka di suatu jendela. Untuk menampilkan layer data pada jendela peta maka klik tab maps.

Tab Maps

Multi layer data dari sistem grid yang berbeda dapat ditampilkan dalam suatu peta layer tunggal:

Layer-layer peta dapat di nonaktifkan dengan klik kanan

pada suatu layer peta dan hilangkan tanda √ pada ‘show

layer ‘ atau secara mudah dengan memilih layer dan

tekan “enter”. Untuk melakukan pilihan Peta layer

lainnya yang akan ditampilkan, maka klik dan pilih ‘move up’ untuk layer di atas atau ‘move down’

untuk layer dibawahnya.

Page 16: Saga Manual 2015

15

Tab Obyek Properti

Tab Setting

Ada berbagai jenis layer data tergantung pada faktor-faktor yang dapat di edit dan di

tampilkan sesuai parameter-parameter pada bagian “Setting”. Tab’Settings’ menyediakan

users kesempatan untuk membuat pengaturan bagaimana layer data terlihat pada data dan

pada jendela peta.

Tab Description

Tab ini menunjukkan informasi (ukuran, proyeksi geografi) dari layer yang dipilih. Data ini tidak dapat

diperbaiki/di edit.

Tab Legend

Menampilkan legend atau menunjukkan warna yang sedang digunakan untuk menampilkan nilai

data dari layer terpilih.

Tab History

Jendela ini menampilkan proses yang sudah dilakukan untuk layer yang dipilih.

Attributes Tab

Menggunakan tool ( ) untuk menampilkan atribut informasi untuk sel grid yang dipilih pada suatu grid dari layer data atau atribut yang berhubungan dengan segala sesuatu dari vektor yang dipilih pada suatu shape/bidang layer data.

Page 17: Saga Manual 2015

16

Tool Area Kerja

Cursor/Action tool –Untuk memilih titik-titik atau daerah

Zoom –Zoom-zoom masuk atau keluar dari tampilan suatu peta

Pan Tool –Untuk berpindah pada suatu tampilan peta

Measuring tool - untuk mengukur

Zoom to layer tools – Mendekati sampai seluruh layer kelihatan dalam jendela

Page 18: Saga Manual 2015

17

Citra Landsat monitoring lingkungan

Citra Landsat untuk sebagian besar daerah SULTRA tersedia di DVD yang diberikan dengan tutorial

ini. Pada awalnya kita akan focus kepada daerah pertambangan di Bombana.

Penampilan data Landsat di SAGA.

Untuk import dan menampilkan secara otomatis, menggunakan tool Landsat import with

options (mengimport Landsat dengan pilihan). Tool ini terletak di menu:

Geoprocessing>Imagery>Landsat>Landsat Import with Options.

*Tips – Setelah anda gunakan suatu tool satu kali, secara otomatis tool itu akan muncul di menu

‘Geoprocessing’ bagian paling bawah, supaya bisa cepat diakses.

Langkah pertama, membuka file Landsat untuk daerah Bombana dari tanggal 27/7/2014. Filenya

tersedia di folder > Landsat\113-63\2014\28-07-14. Langkah berikutnya:

1. Buka band 4 (Red R), 5 (Near infra red/mendekati

merah infra), dan 6 (Short-wave infra red 1 SWIR1/

Infra-red gelombang pendek). Pilih tiga band sekalian.

2. Pilih Coordinate System = UTM South

3. Pastikan kotak ‘show a composite’ terpilih, supaya Band 6 ditampilkan dengan warna merah,

Band 5 ditampilkan dengan warna hijau, dan Band 4 dengan warna biru.

Page 19: Saga Manual 2015

18

Anda dapat mendekati citra dengan menggunakan tool ‘zoom’ dan ‘pan’.

Penyesuaian kontras tampilan

Anda dapat meningkatkan kontras tampilan lokasi kebakaran (contrast enhancement) dengan langkah: 1) Mendekati (zoom) ke

bagian citra yang ada bekas kebakaran

2) Dalam tab ‘Maps’ klik kanan di atas band yang ditampilkan dan pilih “Adjust Histogram Stretch to Map Extent”

Dasarnya pilihan ini adalah penyesuaian warna ke kisaran warna yang berada di dalam

Page 20: Saga Manual 2015

19

jendela (sebagian kecil dari citra).

Menggunakan ‘zoom’ dan ‘pan’ untuk carikan:

1) Daerah pertambangan emas di Bombana

2) Daerah pertambangan nikel di Kolaka

Untuk melihat informasi tentang citra yang terpilih,

buka jendela ‘Object Properties’ dan pilih tab

‘Description’.

Di sini berada informasi tentang proyeksi dan ukuran

citra.

Mengubah kombinasi band yang ditampilkan.

Coba membuka kombinasi band yang baru, dan melihat

perbedaan. Misalnya, coba buka band 3, 6 dan 7 sebagai

biru, hijau dan merah.

Untuk display di dua-dua peta dalam ukuran yang sama klik

‘Synchronise map extent’.

Page 21: Saga Manual 2015

20

Juga bisa berubah kombinasi band secara cepat, di tab settings. Pilih band citra yang ditampilkan di

tab ‘Map’, lalu lihat di jendela ‘settings’ dan anda

dapat lihat ‘Type’ yang terpilih adalah RGB

Overlay, dengan bands 3 dan 5 ditampil sebagai

biru dan hijau. Contoh disebelah kiri adalah band 6

sebagai merah, band 3 sebagai hijau dan band 5

sebagai biru.

Coba ganti Overlay 1 dan Overlay 2 dan lihat

hasilnya.

Page 22: Saga Manual 2015

21

Meningkatan resolusi display dengan menggunakan Band 8

Landsat 8, Band 8 memiliki ukuran piksel 15m yang lebih kecil dibandingkan dengan band yang lain,

sehingga resolusinya lebih tinggi, dan landskap dapat dilihat lebih jelas dan tajam. Untuk membuka

band 8, menggunakan Landsat Import dengan Options supaya module langsung ditampilkan dalan

proyeksi sistem koordinat UTM south.

Kemudian tampilkan band 8 diatas citra berwarna yang telah di tamplikan tadi, lalu ganti ‘transparency’ ke 60%. Band 8 dapat mempertajam citra seperti dibawah:

Page 23: Saga Manual 2015

22

Multi-temporal image display

Citra dari dua tahun dapat ditampilkan untuk melihat perubahan penutupan lahan dari tahun ke

tahun. Kita akan melakukan ini, untuk melihat perubahan tutupan lahan yang disebabkan oleh

pertambangan.

Mari kita tampilkan citra Landsat 5 dari tahun 2006

dari folder \Landsat\113-63\2006. Ingat! Untuk

Landsat 5, band 3,4,5 (Red, NIR dan SWIR1) sama

dengan Landsat 8 band 4,5,6, yang kita telah gunakan

tadi. Buka citra dari tahun 2006, dengan ikuti contoh di

sebelah.

Di tab ‘maps’ anda bisa lihat bahwa ada 3 citra yang

ditampilkan: 2 untuk 2014 dengan kombinasi band yang

berbeda, dan citra 2006 yang baru dibuka. Setiap citra

ditampilkan dalam peta yang berbeda.

Untuk melihat citra dari 2006 dan 2014 di jendela peta

yang sama, klik dan tahan untuk tarik citra 2014 (4,5,6) ke

atas, seperti contoh:

Sekarang klik di citra (layer) paling atas, dan tekan Enter,

kita bisa cepat lihat perbedaan tutupan lahan dititik yang

sama, dari tahun 2006 sampai tahun 2014

Misalnya, mudah kita

lihat perbedaan antara

2006 dan 2014 di

daerah pertambangan

Bombana

Page 24: Saga Manual 2015

23

Sangat penting bahwa kita mengerti, dan bisa membedakan, perbedaan diantara perubahan

penutupan lahan dari musim ke musim dan perubahan yang berlaku jangka panjang. Citra 2006

diambil pada bulan September (puncak musim kemarau) dan ada bekas kebakaran yang luas,

sedangkan citra 2014 diambil pada bulan Juli, pada awal musim kemarau, bekas pertambangan

terlihat warna dengan biru, karena terisi air hujan.

Exercise

Lihat sekeliling citra dan meneliti perubahan-perubahan (jangka pendek dan jangka panjang) yang

lain. Tambahkan lagi citra-citra yang lain, untuk menghasilkan ‘multi-temporal image stacks’ dan

lihat perubahan-perubahan menjelang waktu. Perubahan mana yang jangka pendek, dan mana yang

jangka panjang?

Ketika melihat perubahan di suatu tempat, menggunakan tool

Map>Copy Map to clipboard untuk copy gambar dan paste di

Powerpoint. Catat perubahan apa yang dilihat, dan coba menjelaskan

penyebab perubahan tutupan lahan.

Coba melihat perubahan tutupan lahan di daerah Kolaka yang

terkait dengan pertambangan Nikel.

Carikan daerah explorasi pertambangan nikel di daerah

Konawe Utara.

Mengekspor peta citra

Untuk mengekspor peta citra yang sedang dikerjakan untuk

dicetak atau digunakan di lapangan, pakai Map>Save as image

to workspace

Pilih ‘cell size’ yang sama seperti citra yang ditampilkan (yaitu 15m untuk

Band 8 atau 30m untuk semua band yang lain).

Kemudian di tab Data Anda dapat lihat bahwa

sudah ada sistem grid yang baru, dan layer yang

ditamplikan adalah gambar yang baru disimpan.

Klik kanan di layer untuk simpan sebagai file .tiff.

Page 25: Saga Manual 2015

24

Di jendela Options pilih Save Georeference. Dengan ada

georeference anda bisa buka citra ini di software SIG yang lain, dan

proyeksi dan sistem coordinate akan sama, sehingga data SIG yang

lain dapat ditampilkan diatas. Misalnya Anda ingin buka citra dan

buat peta dengan layer lain di ARC-Map atau Open-Jump.

Page 26: Saga Manual 2015

25

Mengklasifikasikan bekas pertambangan

Klasifikasi (Classification) adalah proses pemasukkan suatu piksel ke suatu kelas. Biasanya dalam

proses klasifikasi, setiap piksel dalam suatu citra dimasukkan ke salah satu kelas, misalnya hutan,

sawah, permukiman dll. Untuk bagian ini, Anda akan belajar cara untuk cepat mengklasifikasikan dan

mengukur luasnya bekas pertambangan di daerah Bombana.

Dasarnya proses klasifikasi adalah mengumpulkan piksel yang memiliki karakteristik spektral yang

sama, dan memasukkan ke suatu kelas. Ada dua methode yang sering dilakukan, yaitu ‘supervised’

dan ‘unsupervised’. Untuk supervised classification, Anda memilih lokasi-lokasi yang mewakili salah

satu kelas tutupan lahan untuk menjadi contoh, lalu SAGA menggunakan algoritma untuk mencari

semua piksel yang karateristik spektralnya mendekati contoh itu, dan memasukkan ke suatu kelas.

Untuk Unsupervised classification, SAGA menggunakan algoritma untuk mengkumpulkan semua

piksel yang memiliki karakteristik spektral yang sama, lalu memasukkan ke jumlah kelas yang

ditentukan. Lalu Anda menentukan (dan memberikan nama) jenis tutupan lahan yang diwakili oleh

kelas itu. Dua-dua methode ini, memasukkan semua piksel ke suatu kelas.

Ada satu methode lain, namanya Object based image analysis (OBIA). Methode OBIA membagikan

(‘segment’) citra ke bagian yang memiliki karakteristik spectral yang sama, dan dilakukan dalam dua

tahap: 1) Pembagian citra ‘image segmentation’ adalah proses mengumpulkan piksel yang

bersebelahan dan punya karakteristik spektal yang mirip, untuk membentuk obyek; 2) Obyek-obyek

dikumpulkan dan dimasukkan dalam kelas tutupan lahan, didasarkan karakteristik spectral yang

mirip. Peta yang dihasilkan oleh OBIA biasanya lebih bersih dan jelas dibandingkan methode lain.

Methode OBIA cukup baru, dan selama ini hanya tersedia dalam software yang canggih dan mahal,

tetapi sekarang versi OBIA yang sederhana telah dapat digunakan dalam software SAGA GIS, yang

kita akan menggunakan untuk mengklasifikasikan bekas pertambangan.

Page 27: Saga Manual 2015

26

Klasifikasi OBIA di SAGA

Dalam sesi ini, kita akan memetakan luasnya bekas tambang mas di daerah Bombana dengan

menggunakan citra dari bulan Juli, 2014 (113-63\2014\28-07-14). Buka band 3,4,7 untuk citra ini,

tampilkan dan zoom ke daerah Bombana.

Sekarang kami harus potong citra ke

daerah yang dibutuhkan, melalui

tool Grid>Grid System>Clip Grids

Interactive.

Pilih ‘grid system’ dan tiga-tiga grid

yang mau digunting (clip):

Kemudian menggunakan mouse

untuk pilih daerah yang dibutuhkan.

Hasilnya muncul di tab data, sebagai grid system yang baru,

dengan citra yang sudah digunting.

Untuk melihat citra baru, klik dobel di Band 7 dan tampilkan

sebagai peta baru ‘new map’.

Kemudian untuk tampilkan sebagai citra komposit

merah, hijau dan biru (RGB composite), di tab maps

pilih Band 7, lalu di settings pilih type – RGB Overlay,

dan Overlay 1 – band 4 dan Overlay 2 - band 3.

Lalu klik Apply.

Sekarang kita sudah gunting dan tampilkan citra, kita bisa laksanakan proses OBIA.

Geoprocessing>Imagery>segmentation>Object Based Image segmentation

Page 28: Saga Manual 2015

27

Pilih grid system dan band yang baru

digunting dan parameter lain adalah:

Objects: adalah polygons yang dihasilkan

Bandwidth: Peningkatan bandwidth akan

meningkatkan jumlah polygon yang

dihasilkan

Generalisation: Peningkatan ini, akan

menghaluskan polygon yang dihasilkan

Number of clusters: Jumlah kelas tutupan lahan yang dihasilkan oleh pengkelompokkan polygon.

Setelah atur parameter, klik OK. Layer polygon yang baru akan

muncul di tab data.

Klik dobel di layer ini, untuk menampilkan segments

diatas citra satelit. Ganti Fill style di tab Settings

sehingga jadi ‘transparent’ dan hanya batas polygon

kelihatan, lalu citra kelihatan di bawah.

Semoga Anda dapat lihat polygon-polygon yang

mengelilingi bekas pertambangan, seperti ini:

Page 29: Saga Manual 2015

28

Sekarang sudah saatnya untuk menyimpan project

dan hasil kerjanya. Save project and new data

layers.

Hasil kerjanya dan tampilan yang ada sekarang

akan disimpan, supaya nanti kalau mau tutup

komputer semuanya bisa dibuka dengan tampilan

sekarang.

Setelah file project disimpan,

SAGA akan menanya kalau

semua data baru juga mau

disave. Pilih Save All

Layer yang telah digunting tadi

dan shape file dengan polygon

tutupan lahan akan disimpan.

Untuk langkah berikut, kita harus tahu nomor kelas dari polygon yang mewakili bekas

pertambangan. Setelah kita tahu nomornya kita bisa memilih dan copy ke layer polygon tersendiri.

HATI-HATI: Proses pemilihan polygon dalam software SAGA kadang-kadang tidak stabil, dan

dapat menyebabkan SAGA tutup sendiri (CRASH!) dan semua data yang belum disave akan hilang!

Jadi pastikan semua data telah disave.

Pilih polygon di daerah tambang dengan tool pointer, lalu melihat nomor kelas (cluster) yang di tab

Attribute.

Pilih polygon untuk daerah tambang

yang berkisah, dan catat nomor

cluster. Setelah semua cluster yang

mewakili bekas tambang sudah

dicatat, kita bisa memisahkan dari

cluster lain dengan

Shapes>Selection>select by

attributes (Numerical)

Page 30: Saga Manual 2015

29

Pilih ‘add to current selection’ sebagai method

supaya setiap kelas (cluster) yang pilih

dimasukkan ke layer yang sama.

Kemudian buat layer baru dengan hanya bekas tambang, dengan:

Shapes> selection>Copy selection to new shapes layer

Klik kanan di layer polygon yang baru dan ‘Save as’ shape file

baru.

Shape file yang baru akan butuh diedit lagi, dengan hapuskan

polygon yang bukan bekas tambang, seperti badan sungai di

gambar di sebelah. Klik dan pilih polygon dan tekan ‘delete’ di

keyboard untuk menghapuskan.

Page 31: Saga Manual 2015

30

Setelah file polygon ‘dibersihkan’ kita bisa hitung

luasnya daerah pertambangan. Yang pertama,

menggunakan tool Shape>Polygons>Dissolve supaya

semua polygon kecil dijadikan satu.

Sekarang gunakan tool

Shape>Polygons>Polygon Properties

untuk menhitung luasnya polygon. Pilih

layer polygon yang terbaru sebagai

input dan output, lalu pilih Area

sebagai output property:

Untuk melihat luasnya, klik kanan

di layer polygon dan pilih

Attributes>Show:

Nilai ini ditampilkan dalam format

m2, untuk konversikan ke km2 bagi

1,000,000. Ini bisa dilakukan

dalam SAGA dengan

Table>calculus>Table Calculator .

Mengisi formula f2/1000000 (field 2) dan pilih Table

yang mau dikalkulasikan, lalu pilih Area di kotak ‘field’.

Hasilnya adalah luasnya setiap kelas (cluster) dalam km2.

Page 32: Saga Manual 2015

31

Jika kita memilki data lapangan untuk kelas tutupan lahan yang berada di citra ini, kami dapat

atribusikan setiap kelas dengan jenis tutupan lahan, sehingga buat peta tutupan lahan untuk

seluruh citra.

Cara lain adalah menggunakan citra dan segment (polygonnya) untuk memilih titik untuk

kumpulkan data tutupan lahan di lapangan, sehingga buat peta tutupan lahan untuk seluruh citra.

Cara paling mudah untuk buat peta yang mau dibawah ke lapangan adalah mengekspor citra ke

PDF-Maps (lihat halaman 41) lalu buat daftar atribut untuk semua jenis tutupan lahan di daerah

citra.

Page 33: Saga Manual 2015

32

Pemodelan Terrain di SAGA GIS

SAGA GIS memiliki alat pemodelan terrain dan hidologi yang sangat canggih. Kita akan mencoba

berberapa alat dengan tujuan memahami potensi untuk dampak-dampak kepada lingkungan hidup.

Khususnya dampak dari sedimentasi dan kontaminasi merkuri (air raksa) di dua DAS di daerah

pertambangan Bombana. Dalam tutorial ini, Anda akan mempelajari methode untuk (1) Visualisasi

3D, (2) penganalisan terrain dan (3) penganalisaan hidrologi.

Visualisasi 3D

Untuk tugas ini, kita akan menggunakan data SRTM yang berada di folder Data/DEM. Saya sudah

melakukan proses persiapan data (yang didownload dari dwtkns.com/srtm/). Proses persiapan data

melalui langkah:

(1) ‘Mosaicking’ menyambung berberapa file SRTM .tiff untuk dijadikan satu file grid

(GRID>GRIDSYSTEM>MOSAICKING)

(2) Gunting file ke polygon daerah SULTRA (Shapes>grid>spatial extent>clip grids with polygons)

(3) Proyeksi ulang grid ke proyeksi UTM dan simpan sebagai SAGA grid (.sgrd)

(PROJECTIONS>COORDINATE TRANSFORMATION GRIDS)

Kita tidak akan melakukan proses persiapan data dalam pelatihan ini, tetapi ada screen video yang

menunjuk prosesnya did DVD tutorial.

Sekarang kita akan buka data SRTM SULTRA yang

sudah disiapkan dalam format .sgrd, langsung

dari folder ke SAGA dengan drag (klik dan tahan)

ke tab data dan lepas.

Note: Penasaran apa itu terrain? Lihat penjelasan di halaman 37

Page 34: Saga Manual 2015

33

1. Klik dobel di layer SRTM untuk

tampilkan

2. Pilih tool penunjuk

3. Menggerakkan mouse keliling

data DEM dan di bagian bawah

layar muncul angka ketinggian

di atas permukaan laut

(elevasi).

4. Lalu tekan tombol 3D

untuk buka jendela tampilan

tiga dimensi

Untuk buka data 3D, pilih (1) Grid System dan

Elevation= data SULAWESI DEM. (2) Resolution

dijadikan 1000 (ini menentukan kualitas gambar 3D)

dan (3) Exaggeration dijadikan 3. Exaggeration

dapat meningkatkan perbedaan elevasi, sehingga

perbedaannya topografi lebih mudah dilihat.

Exaggeration juga dapat diubah dalam layar tampilan 3D dengan tombol Mainkan!

Setelah puas main dengan 3D, tutupkan jendela 3D.

Analytical Hill Shading adalah cara lain untuk melihat

tampilan 3D. Tool ini menambahan cahaya untuk

tambah kontras di lerengan bukit. Cara cepat untuk

menggunakan module ini melalui Terrain Map Viewer di:

Geoprocessing>>Visualisation>Grid>Terrain map view

Secara otomatis tool ini akan menghasilkan layer (1) hillshading, (2)

kontur dan tampilkan bersama di jendela peta yang baru, seperti

contoh:

Page 35: Saga Manual 2015

34

Kalau tampilan ini di tampilkan sebagai 3D, dapat model topografi seperti ini:

NOTE: Untuk module ini, setting

yang otomatis untuk kontour

adalah 50m. File yang dihasilkan

untuk seluruh SULTRA terlalu

besar, sehingga lambat loading.

Mungkin Anda lebih suka kalau

menganti setting ke 100m.

Sekarang coba buka citra Landsat di atas model topografi

sehingga citra juga ditamplikan dengan 3D.

Terrain analysis

Pre-processing (Fill Sinks)

Supaya jalur aliran air dipetakan dengan benar, data

SRTM perlu diperbaiki, sehingga tidak ada ‘sink’ (‘Sink’

adalah tempat genangan air yang buat ketidakjelasan

arah jalur aliran air). Sketsa disebelah menggambarkan

contoh ‘sink’ dan ‘filled sink’ (sink yang sudah diisi),

sehingga jalur aliran air lanjut terus.

Untuk menghasilkan data elevasi yang sink sudah diisi

(filled DEM), gunakan module: Terrain

Analysis>Preprocessing>Fill Sinks (Wang Liu).

Gunakan mouse atau tool navigasi 3D untuk

mengubah susut pandang 3D sehingga Anda

bisa melihat dari arah yang berbeda-beda.

Page 36: Saga Manual 2015

35

Tambahkan SULTRA DEM sebagai DEM. Hasil dari

module ini adalah ‘Flled DEM’, dan perbatasan Daerah

Aliran Sungai (DAS).

Catchment analysis

Tampilkan layer batas DAS untuk SULTRA

(Watershed basins).

Sekarang kita akan konversikan layer DAS

dari bentuk grid ke vector polygon sehingga

kita dapat memotong (‘clip’) DEM ke batas

DAS yang mau dipelajari. Untuk melakukan ini, gunakan module:

Shapes>>Grid>>Vectorisation>Vectorising Grid

Classes

Grid yang mau dikerjakan adalah Watershed basins.

Untuk Vectorised class as pilih Each island as a

separate polygon. Dengan pilihan ini, setiap polygon

(DAS) dapat dipilih masing-masing.

Klik dobel di layer baru ‘Watershed basins’ yang

polygon dan tampilkan di atas peta DEM.

Ganti ‘fill style’ ke ‘transparent’ di tab Settings, supaya peta DEM

kelihatan.

Page 37: Saga Manual 2015

36

Jika kita tampilkan batas DAS di atas citra Landsat,

di daerah Bombana kelihatan bahwa kebanyakan

pertambangan dilakukan dalam dua DAS.

Gunakan tool penunjuk untuk memilih dua DAS ini

dan menggunakan polygon ini untuk memotong

data DEM ke DAS itu,

untuk analisa

selanjutnya.

Gunakan module:

Shapes>Grid>Spatial Extent>Clip Grid with Polygon

Pilih DEM yang sinks telah diisi tadi (no sinks), sebagai

input, dan ‘Watershed basins’ sebagai file ‘Polygons’.

Module ini akan menghasilkan data DEM yang sudah

dipotong ke DAS terpilih.

Sekarang anda sudah bisa melakukan analisa terrain dan hidrologi yang lebih dalam, dengan data

yang lebih kecil. Cara paling mudah adalah gunakan module:

Terrain Analysis > Basic terrain Analysis

Module ini cepat menghasilkan banyak layer hidrologi dan terrain.

Saat ini, usulan saya adalah menghapuskan atau tutupkan dan save grid-grid yang tidak

dibutuhkan lagi. Yang ditinggalkan hanya DEM yang sudah dipotong ke batas dua DAS. Ini

dapat mengurangi kebingungan dan meringankan tugasnya laptop.

Page 38: Saga Manual 2015

37

Parameter Terrain Dasar

Analytical Hill Shading (bayang-bayang perbukitan analitik)

Menghasilkan grid bayang-bayang sinar matahari, merupakan tool yang

sangat berguna untuk memvisualisasikan topografi.

Slope (kemeringan lereng)

Menghasilkan grid kemiringan lereng. Anda dapat melihat nilai

kemiringan lereng dalam derajat pada bagian bawah jendela SAGA GIS

Aspect (aspek)

Menghasilkan grid aspek atau arah muka lereng. Anda dapat melihat

nilai aspek lereng dalam derajat pada bagian bawah jendela SAGA GIS

Plan/Profile Curvature (punggung/lekuk lereng)

Mendeskripsikan fitur lanskap berupa

kelengkungan punggung lereng dan

kelengkungan cekungan lereng, penting

dalam pemodelan risiko terjadinya tanah

longsor.

Apa itu terrain?

Terrain, atau land relief (relief lahan),

merupakan dimensi vertikal dan horizontal dari suatu permukaan bentang lahan. Hal yang sama untuk bentang lahan di bawah permukaan laut disebut batimetri (bathymetry). Karena merupakan sesuatu yang kompleks maka terrain tidak bisa diukur dengan hanya menggunakan satu ukuran, melain dengan menggunakan berbagai

ukuran tang disebut parameter terrain.

Page 39: Saga Manual 2015

38

Convergence Index (indeks konvergensi lereng)

Menghitung indeks untuk menyatakan

konvergensi/divergensi arah lereng/aliran.

Wetness index (indeks kebasahan)

Menghasilkan grid mengenai akumulasi jalur aliran air, penting dalam

pemodelan risiko bencana banjir.

LS Factor (faktor LS)

Menghitung kombinasi antara panjang lereng (L) dan kemiringan lereng

(S), penting untuk memodelkan risiko erosi dan tanah longsor.

Altitude above channel network (ketinggian di atas jaringan saluran

drainase)

Menghasilkan grid ketinggian di atas saluran, penting untuk

memodelkan risiko banjir.

Channels (saluran drainase)

Menghasilkan file vektor jaringan saluran drainase.

Salah satu atribut data ini adalah ordo Strahler

yang menentukan ordo saluran drainase dalam

jaringan drainase yang mempunyai banyak

cabang, penting untuk memodelkan potensi debit

jalur aliran air dalam saluran

Drainage Basins (DAS)

Menghasilkan file SHP batas DAS.

Silahkan coba tampilkan parameter terrain dalam pandangan tiga

dimensi untuk memudahkan memahami secara lebij helas

apa sebenarnya yang dimaksud oleh setiap parameter.

Page 40: Saga Manual 2015

39

Pemodelan Jalur aliran air

Kemampuan melihat jalur aliran air dari salah satu titik, dalam suatu DAS, dapat digunakan untuk

pemodelan aliran sedimen dan air beracun dari lokasi tambang. Analisa ini cukup gampang dalam

SAGA, dengan menggunakan module:

Terrain Analyisis > Hydrology > Catchment Area>Downslope area interactive

Dengan module ini, Anda dapat pilih titik di

DEM, lalu module ini akan menentukan jalur

aliran air dari titik itu secara otomatis.

Berberapa methode ditemukan oleh peneliti

yang berbeda. Untuk contoh ini saya memilih

method DEMON karena itu method terbaru

dan yang paling canggih.

Ketika Anda jalankan model ini, ada layer baru

‘Downslope Area’ yang muncul di tab data.

Klik dobel di layer ini unruk menampilkan

Downslope area di atas data elevasi. Sekarang

ketika gunakan tool penunjuk untuk memilih

salah satu titik, jalur aliran air dari titik itu akan muncul.

Di tab settings, No-data>Maximum isi 0, latar belakang yang putih akan

hilang.

Lalu tambahan layer analytical hill shading ke map dan ganti transparency ke

40, di tab settings, yang muncul adalah visualisasi terrain yang baik. TIdak

jauh beda dengan hasil ketika kita gunakan module Terrain Map View.

Coba melihat peta jalur aliran air:

(1) Dalam tampilan 3D. Gunakan Window>Tile tool supaya mudah

melihat jendela 2D and 3D pada saat yang sama.

(2) Tampilkan citra satelit di bawah ‘flow path’ jalur aliran air, supaya

bisa pilih daerah pertambangan yang aktif dan melihat jalur aliran

sedimentnya.

Page 41: Saga Manual 2015

40

Gambar ini menunjuk berberapa cara untuk menampikan data jalur aliran air (atau sediment, air

beracun).

Penganalisaan jalur jalur aliran air ini, sangat berguna untuk menentukan lokasi sampel air pastikan

kalau terkontaminasi dengan merkuri (Air raksa). Pemilihan lokasi sampel akan didasarkan lokasi

pembersihan emas (gold refining), yang punya potentsi untuk menjadi sumber merkuri.

Page 42: Saga Manual 2015

41

Pengumpulan data di lapangan

Dalam sesi ini, kita akan belajar cara mengekspor peta yang dibuat dalam SAGA ke aplikasi Android

PDF_MAPS, dengan tujuan mengumpulkan data dititik-titik tertentu di lapangan. Kita juga akan

melihat pemetaan participatif sebagai method pengumpulan dan pemetaan informasi dari

masyarakat setempat.

SAGA-GIS ke PDF-Maps.

Ketika kita turun di lapangan kita akan butuh berberapa citra satelit dan peta analisa hidrologi yang

sudah dikerjakan. Cara paling mudah adalah pindahkan peta di gadget (tablet atau HP) Android.

Tahun lalu, pada waktu pelatihan pertama, kita sudah coba gunakan PDF-maps di untuk melihat peta

dan mengumpulkan data.

Proses memindah peta dari SAGA ke PDF-Maps melalui tujuh langkah berikut:

1. Mengimpor dalam format lat/long 2. Zoom ke daerah yang dibutuhkan 3. Simpan citra ke workspace 4. Simpan sebagai SAGA grid 5. Simpan sebagai image 6. Zip .tiff, .twf, .prg files 7. Mengimpor file .zip ke PDF-MAPS

1. Mengimpor citra landsat ke

SAGA dengan koordinat

sistem “Geographic

Coordinates” dan

‘interpolation method’

sebagai ‘Nearest Neighbour’.

2. Zoom ke daerah yang

dibutuhkan

3. Gunakan Map>Save As image to workspace dan ganti cell size ke

0.003 (~30m). Ini akan simpan daerah yang ditampilkan ke layer baru

dalam tab data

Page 43: Saga Manual 2015

42

4. Klik kanan di layer citra yang

baru di tab data dan ‘Save As’

SAGA grid (.sgrd). Pastikan anda

berikan nama sesuai daerah peta

(cth Bombana).

5. Klik kanan di layer citra yang

baru di tab data dan ‘Save as

Image’. Pastikan anda berikan nama yang sama persis

dengan SAGA grid sebelumnya, dan pilih ‘Save

Georeference’

6. Buka folder yang file SAGA grid dan file image berada, lalu pilih file .tiff, .twf, .prj, kemudian

klik kanan send to > Compressed (zipped) folder

7. Sekarang anda sudah bisa mengimpor folder

yang diZip ke PDF-Maps melalui Email,

Dropbox atau kartu SD.

Exercise

Siapkan PDF-MAP dari tampilan citra satelit, dan buat dafter jenis tutupan lahan, yang kita

bisa gunakan untuk mengklasifikasikan tutupan lahan di daerah Bombana

Siapkan PDF-MAP dengan salah satu peta jalur jalur aliran air, supaya kita bisa meneliti jalur

jalur aliran air di lapangan.

Page 44: Saga Manual 2015

43

Pemetaan GIS Partisipatif bersama Masyarakat

Pemetaan partisipatif dengan masyarakat adalah proses penyerapan pengetahuan spasial langsung

dari masyarakat setempat. Proses ini dapat berikan dimensi spasial kepada pengetahuan lokal, dan

berikan kesempatan kepada masyarakat untuk menceritakan sejarah suatu lokasi, termasuk

kepemilikan lahan, pengunaan lahan dan isu pengelolaan lahan yang kompleks. Peta pengetahuan

local juga bisa memberikan kewengangan ke pengetahuan local dan membantu masyarakat atau

pemerintah lokal untuk promosikan isu-isu yang mereka hadapi ke pemeritah atasan dan orang

berpengaruh yang lain.

Methode SIG partisipatif sering dipergunakan untuk:

Dokumentasikan dan menyelamatkan

pengetahuan adat

Perencanaan bersama

Penelitian bersama

Pengelolaan daerah kawasan secara kolaboratif

Penyelesaian konflik perbatasan daerah dan

sumber daya alam

Pengetahuan yang paling penting untuk interpretasikan informasi spasial adalah pengetahuan lokal

yang melibatkan pengetahuan lingkungan, social dan ekonomi. Jauh lebih mudah kami mengajarkan

pemetaan ke orang yang memiliki pengetahun lokal yang sudah dikumpulkan seumur hidup,

daripada orang yang kuasi pemetaan belajar seluruh sejarah dan pengetahuan setempat.

Untuk workshop ini, saya sudah cetak dua peta citra satelit, satu untuk Kabupaten Bombana, satu

yang mendekati daerah pertambangan di Bombana. Sehingga peta ini kita bisa gunakan untuk

kumpulkan pengetahuan lokal.

Page 45: Saga Manual 2015

44

Cara yang standard untuk menggunakan peta seperti ini, adalah memasukkan dalam proses

wawancara, dan minta orang yang diwawancari untuk coret di peta sementara ceritakan tentang

suatu lokasi. Siapkan berberapa spedol white board dengan warna yang berbeda, untuk ceritakan

aspek yang berbeda dalam ceritanya. Setelah informasi dikumpulkan, fotonya coretan di peta

diambil untuk dipergunakan pada saat memasukkan informasi ke format SIG.

Untuk kegiatan ini di lapangan, kita mau kumpulkan nama-nama untuk semua feature yang bisa

bantu kami dengan konteks untuk penelitian, sepert:

Desa

Sungai, kali

DAS

Lokasi tambang

Lokasi pembersihan emas (refining areas)

Dalam diskusinya, mungkin anda juga mau kumpulkan informasi tentang:

Dearah ijin pertambangan – daerah mana yang ada ijin, siapa yang punya ijin (perusahaan),

daerah mana yang tidak dikuasai perusahaan.

Sejarah pertambangan setempat, daerah mana yang digalikan duluan, daerah mana yang

baru

Dampak terhadap kesehatan, sejarah kecelakaan, kesakitan yang disebabkan pertambangan

Data apa lagi yang akan berguna?

Setelah data ini sudah dikumpul sebagai foto, kita bisa masukkan ke dalam GIS dengan cara

digitisasi, dengan software SAGA-GIS, Openjump (atau software GIS yang lain) dengan gunakan citra

satelit sebagai pemanduan. Kita akan lakukan ini, setelah setiap hari di lapangan.

Informasi selanjutnya tentang PGIS lihat di:

http://www.iapad.org/

http://issuu.com/rohanfisher/docs/partcicpatory_mapping_presentation

Interactive 3D modelling

Netlogo adalah software pemodelan yang 'open source' dan

didownload dengan gratis. Saya sudah buka berberapa layer GIS

yang kita baru buat, dan kami bisa mainkan parameter

spasial. Untuk contoh ini, kita bisa lihat jalur aliran air dari

berberaka lokasi di daerah pertambangan Bombana melalui

jendela model. Tool ini mungkin berguna untuk pertemuan

masyarakat dan pendidikan.

Page 46: Saga Manual 2015

45

Water and sediment quality monitoring training

Pada bulan April, Dr Sara Beavis dari Australian National University, akan memimpin pelatihan

tentang ‘Monitoring kualitas air dan sedimen’. Walaupun dampak pertambangan di daerah

Bombana sangat kelihatan, dampak dan dari merkuri terhadap lingkungan sungai dan kedapatan

(exposure) masyarakat dari seluruh kehidupan di daerah pertambangan belum diukur. Pada bulan

April, Dr Beavis akan mengambil sampel dan penilaian di lapangan, untuk meningkatkan pengertian

tentang dampak dari merkuri.

Setelah kegiatan di lapangan Dr Beavis akan memimpin workshop untuk petugas pemerintah,

peneliti dan staf LSM. Tujuan workshop ini adalah:

(i) Mendukung pembangunan program monitoring dan pelaporan kualitas air dan sediment

(ii) Membantu pihak terkait untuk memperbaiki pengelolaan air dan sedimen di daerah

Bombana dengan penjelasan tentang rangka monitoring

(iii) Sharing pengetahuan dan ketrampilan tentang pengelolaan air dan sediment

Pertanyaan kunci yang mau dijawab pada workshopnya, terkait dengan kenapa, bagaimana dan

dimana monitoring harus dilakukan. Para participant akan dibimbing melalui langkah proses

monitoring yang melibatkan;

Penilaian risiko bahwa masyarakat kena dampak dari sungai yang terkontaminasi dengan

merkuri.

Pemilihan cara pengambilan sampel, persiapan, dan penyimpanan yang memastikan hasil

analisa bisa dipercayaakan.

Interpretasi hasil monitoring

Workshop ini akan dilakukan secara participatif dan interaktif dengan gunakan scenario praktis dan

kegiatan-kegiatan untuk langsung praktekkan ketrampilan.