PEMAKNAAN LABELING PADA REMAJA - core.ac.uk · Dosen Pembimbing, Tanggal: i4 JAN 2C15 ... dilakukan...
Transcript of PEMAKNAAN LABELING PADA REMAJA - core.ac.uk · Dosen Pembimbing, Tanggal: i4 JAN 2C15 ... dilakukan...
PEMAKNAAN LABELING PADA REMAJA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:
Dwi Apriliani Sujito Putri
NIM : 109114079
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PEMAIOTAAI\I L/IBELING PADA REMAJA
Oleh:
Drr,,i Apriliani Sujito Putri
NIM: 109114079
Telah disetujui oleh :
Dosen Pembimbing, Tanggal: i4 JAN 2C15
Dra. Lusia Pratidarmanastiti, M.Si
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penguji I
Penguji II
Penguji III
SKRIPSI
PEMAKNAAT{ I.ABELING PADA REMAJA
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Dwi Apriliani Sujito Pufi
NIM : 109114079
Telah dipertahankan di depan panitia penguji
Pada tanggal 26 November 2014
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji :
Narna Lengkap
: Dra. Lusia Pratidarmanastiti, lv.{.Si
: YB. Cahya Widiyanto, M.Si
: Rati SunarAstuti, M.Si
Yogyakarta" 14 JAN 2015
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
//rr/^
lll
Tangan
4r".r,t%*\{ H"sg 6f:'r';Pr.t 1
rffi*l;. Priyo Widiyanto, M. Si)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Motto
-Everyone has a their own problem,
So, don’t judge people easily.-
-Respect them if they have different way for same result.-
-Everyone has their own way to reach their dream.-
-Do the best but don’t forget to be happy.-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Semua ini saya persembahkan teruntuk orang tua saya yang sudah
memberikan saya dukungan baik berupa materi ataupun support, selain itu
saya persembahkan penelitian ini untuk Tuhan yang sudah mengijinkan saya
dalam menyelesaikan semuanya, dan untuk semua teman yang mendukung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PBRNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam daftar
pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 2 November 2014
Dwi Apriliani Sujito Putri
Penulis
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
Pemaknaan Labeling Pada Remaja
Dwi Apriliani Sujito Putri
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengungkapkan secara jelas pemaknaan remaja tentang sebuah
labeling yang diterima. Ketertarikan penelitian ini didasarkan pada banyaknya label yang diterima
remaja dari masyarakat. Penelitian ini berfokus pada bagaimana remaja memaknai pengalaman
tentang label yang diterimanya dari masyarakat baik yang positif ataupun yang negatif melalui apa
yang dirasakan, dipikirkan, diharapkan, dilakukan dan tentang keyakinan terhadap sebuah label
yang diterima. Penelitian ini dilakukan terhadap 4 subjek. Metode yang digunakan adalah
kualitatif fenomenologi dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara semi terstruktur. Proses
validitas didasarkan pada kepastian apakah hasil penelitian sudah akurat dari sudut pandang
peneliti, partisipan, atau pembaca secara umum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pengalaman remaja yang memaknai label sebagai hal negatif akan cenderung mengabaikan dan
label tersebut tidak berpengaruh terhadap perilaku, karena mereka yakin bahwa tidak perlu
mengubah identitas diri. Sedangkan remaja yang memaknai label sebagai hal positif cenderung
menyakini bahwa label adalah penilaian dari masyarakat, sehingga menganggap label sebagai
pedoman perilaku sehari-hari.
Kata kunci : Makna, Remaja, Labeling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
MEANING ABOUT LABELING IN ADOLESCENTS
Dwi Apriliani Sujito Putri
ABSTRACT
The reseacrh aims to reveal the understanding of adolescents about a labeling that
received clearly. This reasearch based on many label received by them from society and focused
on how they interpret the label received from society whether positive or negative through what
they feel, think, wish for, did for and about believe in a label received. The research used 4
subjects and the method used is qualitative phenomenology with the technique of collecting data
that was a semi-structured interview. The process of validity based on certainly whether the
research results have a proper results from the prospective of researchers, participation or the
reader. The research results show that adolescents in interpreting the label as a negative thing
will tend to ignore and the labels not affect the behavior, because they was sure that not important
to change self identity. The adolescent that interpret label as a positive thing tend to believe with
label because they think that label is a valuation from society and assume a label as a daily
behavior guideline.
Key word : Meaning, Adolescents, Labeling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
PERSETUJUAN
KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di
Nama
bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
: Dwi Apriliani Sujito Putri
Nomor Mahasiswa : 1091ruA79
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PEMAKN AAI\i LABELING PADA REMAJA
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengeloladi internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pemyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 2 November 2074
Yang menyatakan,
(Dwi Apriliani Sujito Putri)
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
penyertaannya saya dapat menyelesaikan skripsi ini dan tepat waktu. Saya juga
memohon maaf apabila dalam pengerjaan skripsi ini masih terdapat kesalahan
yang tidak semestinya dilakukan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan
saran, masukan, dan koreksi yang bersifat membangun kearah yang lebih baik
demi kesempurnaan ilmu yang telah peroleh di Fakultas Psikologi.
Selain dari berkat dari Tuhan Yang Maha Esa, proses penyelesaian skripsi ini
melibatkan banyak pihak yang dengan tulus memberikan bantuan dan
dukungannya. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung saya
selama proses penulisan skripsi ini. Secara khusus saya ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak, Ibu, dan kakak-adik saya yang memberikan semangat serta dukungan
agar saya dapat segera menyelesaikan skripsinya dengan baik dan tepat waktu.
2. Bapak Dra. Lusia Pratidarmanastiti, M.Psi selaku dosen pembimbing yang
telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih
juga karena Ibu telah banyak membantu dalam proses pengerjaan skripsi ini.
Terima kasih atas semangat, nasihat, bimbingan dan kesabaran selama saya
menjadi mahasiswa di Fakultas Psikologi.
3. Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, yang dengan
kebijaksanaannya membagikan ilmu mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Dosen penguji 1 dan 2 yang berkenan menguji penelitian saya dan
memberikan masukan untuk penelitian yang telah saya buat.
5. Mas Gandung dan bu Nanik yang selalu membantu untuk mencari informasi
seputar permasalahan di Psikologi.
6. Mas Muji dan Mas Doni yang selalu membantu dalam kegiatan di
Laboratorium Psikologi dan sebagai partner kerja selama satu semester
kemarin.
7. Teman-teman yang selalu memberi semangat dan mendukung saya yaitu :
Tifany Christanti, Ayu Lestari, Adita Primasti, Solider, Naris, Tari, Manik,
Rika, Onda, Bara dan semua teman-teman yang namanya tidak mungkin
disebutkan satu per satu. Saya mengucapkan banyak trimakasih atas
dukungan, semangat, diskusi dan canda tawa selama kita belajar dan
mengenyam pendidikan sarjana.
8. “Someone Special” sebagai orang yang saya sayangi yang selalu memberi
dukungan kepada saya dalam keadaan apapun. Terima kasih untuk selalu
memberikan kebahagiaan, selalu sabar, selalu tersenyum dan selalu
memberikan hal-hal positif dalam hidup saya.
9. Teman-teman Psikologi angkatan 2010 yang tidak mungkin saya sebutkan
namanya satu per satu. Terima kasih atas dukungan dan kebersamaan kalian
selama kita belajar ilmu jiwa ini.
10. Teman-teman Masdha ’10 yang sudah menjadi keluarga kedua dan bisa
menjadi tempat berkerja dan belajar bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
11. Semua subjek yang telah memberikan data dalam penelitian ini : N, MF, YF,
AA
12. Terima kasih kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu
yang senantiasa memberikan dukungan dan doa untuk kesuksesan saya dalam
menyelesaikan tugas sebagai mahasiswa. Terima kasih.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
maupun penulis sendiri untuk bahan studi selanjutnya.
Yogyakarta, 2 November 2014
Dwi Apriliani S.P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .......................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................... vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
ABSTRACT ............................................................................................... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KAYA ILMIAH ............... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .............................................................. 6
BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................ 7
A. Remaja................................................................................. 7
B. Labeling dan Narasi ............................. …………………. 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Penelitian Tentang Labeling .................................... ……. 13
D. Makna Labeling Bagi Remaja ............................................ 14
E. Skema ................................................... …………………. 15
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................ 16
A. Jenis Penelitian ..................................... …………………. 16
B. Fokus Penelitian ................................... …………………. 17
C. Informan Penelitian ........................................................... 18
a. Karakteristik Penelitian ............................................... 18
b. Prosedur Pengambilan Informan Penelitian ................ 19
c. Jumlah Informan Penelitian ......................................... 19
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan Penelitian .......................................... 19
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ...................................... 20
3. Tahap Pencatatan Data ................................................ 21
E. Metode Pengambilan Data ................................................. 21
F. Metode Analisis Data .......................... …………………. 23
G. Kredibilitas Penelitian ......................... …………………. 25
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 27
A. Profil Informan .................................................................. 27
B. Analisis Data ..................................................................... 29
C. Skema Analisis Data .......................................................... 34
D. Hasil Analisis Penelitian .................................................... 34
1. Informan I....................................................................... 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2. Informan II .................................................................... 35
3. Informan III ................................................................... 37
4. Informan IV ................................................................... 38
E. Pembahasan .......................................... …………………. 41
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 42
A. Kesimpulan ........................................................................ 42
B. Saran ................................................................................... 43
1. Bagi Peneliti Lain ........................................................... 43
2. Bagi Masyarakat............................................................ 44
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 45
LAMPIRAN ............................................................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Panduan Wawancara .......................................................................... 22
Tabel 2. Profil Informan .................................................................................. 27
Tabel 3. Analisis Data ...................................................................................... 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: VERBATIM ........................................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini jika kita sadari hampir di semua kalangan, baik dari
masa anak-anak hingga orang tua mempunyai sebuah label semasa
hidupnya. Hal tersebut dilakukan secara turun temurun, baik dari orang tua
ke anaknya ataupun dari lingkungan sekitarnya (masyarakat dan teman
sebaya), terutama pada diri seorang remaja. Sebagai contoh, Chairul
Tanjung adalah salah satu orang yang sempat menjadi pembicaraan
kalangan masyarakat dengan label ”anak singkong”, yang pada akhirnya
label tersebut juga menjadi sebuah buku. Ketua Komite Ekonomi Nasional
(KEN) ini mendapat julukan tersebut karena kisah hidupnya yang berasal
dari satu kampung di Jakarta yang dari masa kecil merasakan hidup susah,
namun tetap lebih mengutamakan pendidikan (sacom (suaraagraria.com)).
Dari fakta diatas, kita dapat melihat label yang diberikan tersebut
mempunyai maksud, makna dan sebab yang berbeda pada setiap individu.
Beberapa orang yang memberikan label biasanya mempunyai
harapan terhadap label yang sudah diberikan baik secara positif maupun
negatif. Pemberian label pada seseorangyang mempunyai makna negatif
biasanya disebut label negatif, dimana hal tersebut cenderung akan
memberikan dampak negatif bagi individu yang diberi label. Sedangkan
pemberian label pada seseorang yang mempunyai makna yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
disebut label positif, hal tersebut juga cenderung akan memberikan
dampak positif bagi individu yang diberi label (Ganengwin dalam Herani,
2012).
Sebuah label baik yang negatif atau positif digunakan oleh
seseorang untuk memudahkan mengingat, seperti menempelkan sebuah
ciri khas yang ada pada seseorang tersebut, atau dengan karakter yang dia
miliki (web.unair.ac.id). Ciri-ciri tersebut juga dapat berasal dari ciri fisik
yang menonjol, penyakit menetap yang diderita, karakter seseorang,
orientasi seksual, ciri kolektif ras, etnik dan golongan (Aztlan dalam
Herani 2012). Beberapa orang mangakui melakukan hal tersebut, karena
ada beberapa nama asli seseorang yang susah diingat, susah diucapkan
sehingga orang yang sudah tua biasanya memberi label tersebut karena
mereka sudah tidak bisa lagi mengingat dengan baik.
Sebuah label yang telah ditanamkan kepada individu akan
menentukan tindakan sehari-harinya. Hal tersebut akan membuat
seseorang mempunyai pandangan baik positif ataupun negatif dari diri
sendiri sesuai dengan label yang diberikan oleh lingkungan (Herani,
2012). Ketika individu memandang dirinya baik tentang penampilan,
prestasi dan status ekonomi. Seorang individu akan lebih menerima
dirinya, lebih merasa bahagia, penuh semangat, toleran, pemaaf dan
peduli. Berbanding terbalik dengan individu yang memandang dirinya
rendah, mereka akan cenderung merasa bersalah dan tidak nyaman
terhadap lingkungan sekitarnya (Sadhwani, 2012). Selain itu, label juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
akan digunakan individu untuk mengiterpretasikan permasalahan untuk
mengambil sebuah tindakan (Herani, 2012 ). Label sendiri mempunyai
sumbangan dalam lingkungan sosial dimana seseorang akan mempunyai
kualitas dan kuantitas dalam interaksi sosial tegantung pada kepercayaan
diri dan harapan yang dimilikinya sesuai dengan identitas diri yang telah
dibuat dari labeling. Hal yang lain menunjukkan bahwa prediktor
kenakalan meliputi identitas diri dan pada usia ini, remaja menyumbang
jumlah yang banyak mengenai kenakalan (Santrock, 2002).
Tanpa disadari label yang diberikan tersebut ternyata berdampak
bagi individu, terutama bagi konsep diri. Konsep diri sendiri adalah hal
yang sangat penting sebgai sebuah atribut untuk memprediksi dan
mengerti perilaku (Sindhawani, 2002). Selain itu konsep diri juga menjadi
sebuah gambaran diri, untuk memandang dari aspek fisik, status ekonomi,
penghargaan, jika seseorang memandang aspek tersebut secara baik maka
seorang individu juga akan mempunyai konsep diri sejalan dengan
pandangan dirinya. Konsep diri adalah hal yang penting untuk kesehatan
mental, terutaman pada remaja, karena dalam masa ini mereka akan
menunjukkan konsep dirinya dengan perkembangan kemandirian dan
kebebasan yang didapatkan (Sindhawani, 2002). Pada masa ini remaja
cenderung akan mulai menetapkan indentitasnya yang salah satu
penyumbangnya adalah pandangan dari masyarakat. Seorang peneliti
menjelaskan bahwa individu yang diberikan label, akan menjadi
teridentifikasi dengan labeling yang diterima dan akan mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
konsep diri (Coleman dalam Shahzad.S., 2010). Terutama pada remaja,
yang pada umumnya mempunyai pandangan-pandangan sendiri terhadap
dunia (Erikson, 1968). Remaja akan mulai mengevaluasi , berpikir, dan
berperilaku sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai tersebut (Budiman,
2014). Seorang remaja yang tidak mampu mengatasi kebingungan akan
identitasnya yang mana salah satu penyumbangnya adalah sebuah label,
akan membuat remaja tersebut mengalami stress (Santrock, 2002). Pada
masa remaja, seseorang yang dapat mengatasi label dari masyarakat akan
dapat membentuk konsep dirinya, sedangkan remaja yang mengalami
kebingungan identitas dan akan membuat konsep diri sesuai dengan label
yang diterima (Santrock, 2002).
Identitas diri seorang remaja digunakan sebagai sumber pokok
informasi gambaran diri yang ditangkap dari orang lain, yang meliputi
aspek fisik, emosi, intelektual, dan sosial (www.library.upnvj.ac.id).
Seseorang yang memandang identitas dirinya kurang baik, hal ini akan
mempengaruhi cara orang beraktivitas di lingkungan sosialnya. Interaksi
sosial baik dari segi kualitas dan kuantitas akan sejalan dengan pandangan
dari diri (Santrock, 2002). Steinberg menyatakan bahwa pada masa remaja
keyakinan atas nilai-nilai akan semakin terbentuk yang bukan hanya
diberikan oleh orang tua, namun lingkungannya (Aprilia, 1994). Selain itu,
konstruksi diri tidak hanya hasil tindakan dari satu individu melainkan
hasil dari interaksi terhadap orang lain, dimana konstruksi tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
memerlukan dukungan dari orang lain untuk menjelaskan sebuah label
yang diterima (Gergen, 1983).
Konsep diri dan identitas diri juga berkaitan dengan permasalahan
internal maupun eksternal individu termasuk faktor-faktor khusus seperti
hal yang berkaitan dengan harapan, kepercayaan diri, pandangan terhadap
tingkah laku kita sendiri, dan keseimbangan antara aspek positif dan
negatif tentang diri sendiri (DeHaan & McDermid dalam Henderson. E,
2006). Berdasarkan penjelasan tersebut, sebuah labeling yang diberikan
oleh lingkungan adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada
konsep diri individu. Label adalah pedoman berperilaku, dimana perilaku
seseorang juga menjadi petunjuk nilai orang itu sendiri. Selain itu, label
juga berfungsi sebagai petunjuk jalan atau pemberi arah terhadap
kehidupan manusia. Label tidak hanya mengungkapkan perasaan, namun
juga menimbulkan perubahan yang disampaikan melalui sebuah ide
(Suwaji, 1992).
Dalam hal ini dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa konsep diri
dan identitas diri seseorang remaja akan memberikan pengaruh didalam
hidup seseorang, dimana salah satu hal yang mempengaruhinya adalah
labeling. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melihat gambaran makna
sebuah label yang masih banyak digunakan oleh masyarakat pada seorang
remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang
akan diteliti sebagai berikut : Bagaimana gambaran seorang remaja
tentang makna sebuah labeling?
C. Tujuan
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
Untuk menggambarkan dan mengetahui sebuah makna sebuah labeling yang
diberikan masyarakat kepada seorang remaja.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan literatur mengenai
pandangan terhadap sebuah makna labeling berkaitan dengan konsep
diri seorang remaja.
2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan
dan sebuah gambaran kepada masyarakat tentang sebuah label
diberikan kepada seorang remaja yang berkaitan dengan makna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Remaja
Peneliti memilih subjek remaja pada penelitian ini, karena seorang
remaja akan mulai mencari jati dirinya dan dalam proses tersebut seorang
remaja pasti akan menghadapi berbagai masalah yang bisa saja remaja
tidak mampu memecahkan permasalahan yang dia hadapi (Madewitari,
2011). Erikson mendefinisikan remaja sebagai fase adaptif dari
perkembangan kepribadian individu serta sebagai fase mencoba-coba
berbagai peran baru dalam rangka menemukan identitas ego yang mantap
(Pikunas, 1976). Identitas didalam remaja mencakup cara hidup pribadi,
remaja sangat rentan dalam pembentukan identitas ini.
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke masa
dewasa. Meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan
memasuki masa dewasa. Perubahan masa ini menjadi objek penyorotan
terutama perubahan dalam lingkungan dekat, yakni dalam hubungan
dalam keluarga. Menurut Hurlock remaja adalah mereka yang berada
pada usia 12-18 tahun. Sedangkan, menurut Monks, dkk memberi batasan
usia remaja adalah 12-21 tahun (Khildaamaliyah, 2011). Menurut Stanley
Hall (Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Dari
hal tersebut, menunjukkan bahwa remaja adalah seorang individu yang
berumur 12 tahuh- 23 tahun. Individu yang berusia 19 hingga 22 tahun
juga dimasukan dalam golongan remaja, dengan pertimbangan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
pembentukan identitas diri remaja masih terus berlangsung sepanjang
rentang usia tersebut (Retnowati.S, 2003).
Menurut Erikson, bahwa pada masa remaja tujuan utama
perkembangannya adalah pembentukan identitas diri. Identitas yang
akhirnya sudah dibentuk oleh seorang remaja akan menentukan peran
sosial yang harus dijalankan (Ristianti.A, 2008). Remaja disini adalah
masa dimana seseorang berada dalam batas peralihan dari masa anak-anak
dan dewasa. Remaja biasa mengalami sebuah kegelisahan dimana remaja
tidak tenang dalam menguasai diri. Perkembangan remaja merupakan hasil
timbal balik antara individu itu sendiri dan pengaruh dari lingkungannya
(Ristianti.A, 2008).
Didalam perkembangan identitas remaja, terdapat faktor penting yang
turut menentukan dapat atau tidaknya seorang remaja menghadapi tugas
perkembangan dimasanya, antara lain kepercayaan diri yang dibentuk pada
tahun pertama yang diperoleh dari pengasuh yang memenuhi segala
kebutuhannya, sikap diri sendiri terhadap lingkungannya, keadaan
keluarga dengan faktor-faktor yang menunjang identifikasi dimana
seorang remaja mendapatkan sebuah identifikasi dari apa yang sudah
dilakukan semasa perkembangan dan yang terakhir adalah kemampuan
remaja sendiri, dimana taraf intelek menentukan bagaimana seorang
remaja menanggapi sebuah lingkungan tersebut. (Gunarsa, 1990).
Pada masa remaja tujuan utama dari seluruh perkembangannya
adalah pembentukan identitas diri. Dimana identitas diri terbentuk dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
azas, cara hidup, dan pandangan yang menentukan cara hidup seseorang.
Pada masa ini remaja sangat dipengaruhi oleh proses identifikasi dari
dunia luar dan eksperimen atau mencoba dan berpetualang. Hal ini
merupakan sebuah inti seseorang akan memandang diri sendiri dan
pandangan pada dunia luar. Pembentukan identitas selalu dipengaruhi oleh
pendapat dan pandangan dari dunia luar ( Gunarsa, 1990 ).
Menurut Erikson, 1982 (Feist & Feist, 2010) tidak dapat dipungkiri
bahwa masyarakat dimana remaja tinggal memainkan peran penting dalam
pembentukan identitas mereka. Remaja memikirkan tentang masyarakat
dimana mereka tinggal, nilai-nilai dan keyakinan yang akan mereka
pegang teguh. Pada umumnya remaja akan menarik dari beragam
pandangan dan gambaran diri yang diterima dari masyarakat (Feist &
Feist, 2010).
Identitas dapat digambarkan menjadi positif atau negatif,
tergantung pada apa yang mereka inginkan dan mereka yakini (Feist &
Feist, 2010). Remaja akan cenderung mengalami dilema dengan identitas
yang mereka inginkan dan yakini di masa ini, sehingga remaja memilih
nilai-nilai dan pandangan teman sebaya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa remaja adalah individu
yang berusia 12 tahun – 23 tahun dimana saat itu sedang terjadi proses
pembentukan identitas diri. Dalam proses tersebut, pengaruh lingkungan
masyarakat dan keluarga mempunyai peranan penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
B. Labeling dan Narasi
Labeling adalah proses memberi cap atau indentitas oleh sekelompok
masyarakat dengan menempelkan ciri khas tertentu (Iskander, 2012).
Sebuah labeling adalah salah satu bagian dari narasi diri yang dibentuk
dari kumpulan cerita kehidupan tentang diri sendiri yang menjadikan
sebuah pandangan yang melekat, dimana definisi narasi yang miliki
seseorang tergantung pada pengakuan dari orang lain. Narasi diri yang
dibuat oleh seseorang akan menetap dan bertahan jika orang lain juga
menyetujuinya. Labeling menurut Lemert adalah penyimpangan yang
disebabkan oleh pemberian cap/label dari masyarakat kepada seseorang
yang kemudian cenderung akan melanjutkan penyimpangan tersebut. Hal
ini dijelaskan bahwa ketika seseorang membuat narasi yang tidak sesuai
dengan pengakuan orang, maka orang tersebut akan merasa bersalah dan
akan melakukan hal sesuai dengan narasi yang diakui masyarakat (Gregen,
1983). Label sendiri mempunyai 2 jenis, yang pertama adalah Label
Positif merupakan pemberian cap atau label yang mempunyai makna yang
baik sehingga cenderung akan memberikan dampak positif bagi individu
yang diberi label (Ganengwin dalam Herani, 2012). Jenis label yang kedua
adalah Label negatif yang merupakan pemberian cap atau label yang
mempunyai makna negatif sehingga cenderung akan memberikan dampak
negatif bagi individu yang diberi label (Ganengwin dalam Herani, 2012).
Teori label menunjukkan bahwa orang mendapatkan label dari
bagaimana orang lain melihat kecenderungan atau perilaku mereka. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
tersebut biasa disebut dengan konstruksi narasi, tidak hanya ciri khas dari
hasil berperilaku sehari-hari, namun pandangan terhadap orang lain juga
perlu untuk membentuk sebuah narasi, dengan kata lain dijelaskan bahwa
narasi dari lingkungan dan narasi diri sendiri saling mempunyai
ketergantungan. Dijelaskan bahwa aspek pokok dari kehidupan sosial
adalah timbal balik sebuah negosiasi dari makna, karena narasi konstruksi
seseorang dapat bertahan ketika diri dan lingkungan mempunyai narasi
yang sama (Gregen, 1983). Seseorang menjadi menyimpang karena proses
labeling atau pemberian cap yang sudah diberikan masyarakat kepadanya.
Akibat dari labeling itu, maka seseorang tersebut merasa sesuai dengan
label yang diterima. Ketika seseorang mencoba merubah diri karena
sebelumnya melakukan kesalahan, maka kesempatan untuk bisa
memperbaiki diri semakin di rasakan berat maka akhirnya mereka kembali
ke pola yang sudah melekat kuat di dalam masyarakat tersebut yaitu
melakukan yang lebih buruk dari yang dilakukan sebelumnya. Perubahan
tersebut disebut dengan “Restorative Negotiation” dimana seseorang
mencoba untuk membuktikan ketidaksetujuan atas sebuah narasi dari
masyarakat dan ingin menunjukkan sebuah narasi diri yang berbeda
(Gregen, 1983). Hal tersebut akan memerlukan waktu yang lama dengan
membuktikan bahwa narasi diri yang dibuatnya sesuai dengan apa yang
diperbuat seseorang didalam kesehariannya. Ketika seseorang tersebut
tidak bisa melakukan perubahan, maka orang tersebut akan cenderung
kembali pada narasi sebelumnya yang telah diakui masyarakat. Sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
narasi tergantung dari seseorang bersikap, didukung dengan presepsi
narasi dari lingkungan terhadap seseorang tersebut dan dirinya sendiri. Hal
ini dijelaskan bahwa definisi orang lain memberikan sebuah pandangan
atau label, akan membuat seseorang mengetahui dimana dan bagaimana
orang tersebut mempunyai posisi (Gregen, 1983). Seseorang yang diberi
label akan mengalami perubahan peranan dan cenderung akan berlaku
seperti label yang diberikan kepadanya (Sujono dalam Putri.K.A, 2009).
Perubahan peranan tersebut terjadi bukan tanpa alasan, dimana sebuah
perubahan peranan erat kaitannya dengan sebuah narasi dan seseorang
akan mengalami perubahan peranan jika sebuah narasi cenderung berubah.
Dengan penjelasan bahwa narasi mempunyai 3 jenis yang berbeda , yaitu
stabil dimana narasi cenderung stag dan tidak berubah, progresif dimana
narasi cenderung naik secara tajam, dan sedangkan regresif cenderung
turun dengan tajam. Sebuah narasi akan dimiliki semua orang, dimana
sebuah narasi akan didapatkan seseorang dari sebuah kapasitas hasil
kegiatan yang saling berhubungan, untuk menyusun kegiatan dari waktu
ke waktu secara teratur hingga akhir (Gregen, 1983).
Sebuah narasi sendiri mempunyai mekanisme agar sebuah
konstruksi narasi saling timbal balik/mutual dan bertahan yaitu dengan
cara memasukkan narasi orang lain dimana diri dan sosial mempunyai
narasi yang sama, yang kedua Objektivikasi Relasi dimana seseorang
menganggap bahwa dia dan sosial memiliki hubungan, dan hubungan
tersebut menjadi dasar dimana orang yang mempunyai relasi harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
memiliki satu narasi, yang ketiga rasa bersalah dimana orang akan
mempertahankan narasinya dengan membuktikan kesalahan tersebut tidak
sesuai dengan narasi diri. Di dalam narasi diri ini dijelaskan juga bahwa
seseorang lebih senang jika diberikan narasi yang positif dan akan
mengabaikan narasi yang buruk, karena ingin membuktikan bahwa
seseorang tersebut mempunyai narasi yang positif. Seseorang yang
memiliki narasi positif akan meningkatkan atau mengubah kualitas dalam
tindakan yang diinginkan (Gregen, 1983).
C. Penelitian tentang Labeling
Penelitian terdahulu dari Ika Herani (2012) tentang labeling
menunjukkan bahwa label negatif yang diterima, membuat individu
cenderung merasa dan berperilaku seperti apa yang telah dilabelkan pada
mereka. Hal lain menunjukkan, seseorang yang memiliki pandangan
negatif tentang diri sendiri dan merasa tertolak lingkungan sekitar akan
membuat individu tersebut memiliki pemikiran negatif, sikap putus asa,
depresi, perasaan tertekan dan keinginan mengakhiri kehidupan. Selain itu,
label negatif yang diterima membuat seseorang cenderung memiliki
konsep-diri negatif, merasa tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya,
menurunnya motivasi untuk menjalani kehidupan dan menarik diri dari
lingkungan. Hasil penelitian yang lain dari Jacques (2001) menemukan
bahwa label dapat mempengaruhi peran dan tindakan individu. Santrock
(2002) sendiri didalam buku menyebutkan bahwa labeling yang diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
remaja dimana akan mempengaruhi identitas diri menyebabkan pengaruh
pada kualitas dan kuantitas interaksi sosial pada individu tersebut, harapan
serta kepercayaan diri seseorang.
D. Makna Labeling bagi Remaja
Individu yang berumur sekitar 12 tahun – 23 tahun yang sedang
berada dalam masa peralihan, dimana seorang remaja pada masa tersebut
mencari konsep diri yang dipengaruhi oleh lingkungan yang memberikan
identifikasi atau label terhadap remaja tersebut, yang pada umumnya
remaja akan menarik dari beragam pandangan dan gambaran diri yang
diterima dari masyarakat yang disebut Labeling (Feist & Feist, 2010).
Proses memberi cap atau indentitas tersebut akan dimaknai oleh seorang
remaja yang akan menjadi sebuah keyakinan dan identitas diri (Iksander,
2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
E. Skema
Keterangan :
Seorang Remaja yang mempunyai sebuah Label akan diwawancarai untuk
memberikan informasi terhadap Gambaran Pemaknaan tentang sebuah
label, untuk melihat apakah pengaruhnya terhadap Indentitas diri yang
pada umumnya di masa itulah remaja membentuknya.
Remaja
Labeling
Gambaran Pemaknaan
Identitas diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian kualitatif adalah sebuah alat untuk memaparkan dan
memaknai sebuah masalah yang berasal dari individu (Creswell, 2012).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Penelitian kualitatif yang digunakan ini dimaksudkan untuk
memberi makna atas fenomena, dilaksanakan untuk membangun
pengetahuan melalui pemahaman dan penemuan (Danim.S., 2002).
Penelitian kualitatif yang digunakan peneliti yaitu sebagai penjelasan atas
perilaku dan sikap-sikap tertentu (Creswell, 2012). Penelitian kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi ini mengacu pada perspektif
pengalaman informantif dari berbagai informan. Selain itu, pendekatan
fenomenologi digunakan untuk mengungkapkan tentang pengalaman
kesadaran seseorang (Husserl, 1938 dalam Moleong, 2008 ). Data
penelitian yang didapatkan dikumpulkan, dianalisis dan akan muncul
makna-makna sebagai temuan dari penelitian kualitatif (Moleong, 2008).
Analisis ini digunakan untuk mengorganisasikan data ke dalam makna,
interpretasi atau kerangka kerja yang menjelaskan fenomena yang dikaji
(Danim.S, 2002).
Penelitian ini mempunyai ciri khusus dimana peneliti menekankan
pada hasil yang berupa makna, yaitu fokus analisis langsung dari masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kehidupan manusia (Danim.S, 2002). Penelitian kualitatif digunakan dan
diperjelas dengan pendekatan fenomenologis dimana penelitian ini
merupakan pandangan berpikir yang menekankan pada pengalaman
informantif manusia (Moleong, 2008). Oleh karena itu, peneliti memilih
untuk menggunakan metode kualitatif. Metode ini dipilih karena akan
sesuai dengan tujuan peneliti yang ingin memahami bagaimana sebuah
labeling dimaknai remaja.
Penelitian kualitiatif adalah penelitian yang bersifat fenomenologi
deskriptif, dimana data-data yang terkumpul berupa kata-kata, transkrip
interview, catatan lapangan, dan dokumentasi foto (Danim.S, 2002).
Metode tersebut menjelaskan pengalaman-pengalaman yang dialami
seseorang dalam kehidupan, termasuk interaksi terhadap orang lain. Dari
penjelasan tersebut gambaran sebuah makna label akan didapatkan dengan
cara wawancara. Data yang berupa wawancara tersebut akan digunakan
untuk sumber data yang akan dioleh peneliti untuk melihat makna labeling
pada seorang remaja.
B. FOKUS PENELITIAN
Penelitian ini berfokus pada bagaimana pemaknaan sebuah label
bagi seorang remaja. Bagaimana seorang remaja mendapatkan label,
kemudian setelah peneliti mengetahui latar belakang didapatkan label
tersebut, peneliti ingin mengetahui bagaimana seseorang memaknai
sebuah label yang telah diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
C. INFORMAN PENELITIAN
a. Karakteristik Penelitian
Informan di dalam penelitian adalah seseorang yang memiliki
banyak informasi mengenai apa yang akan diteliti. Selain itu, di dalam
penjelasan lain mengatakan bahwa informan adalah seseorang yang benar-
benar tahu dan menguasai permasalahan, serta terlibat langsung dengan
masalah di dalam penelitian. Dengan metode kualitatif, peneliti akan
mengambil dan menggali informasi dari informan sebanyak mungkin
informasi yang berkaitan dengan penelitian.
Informan penelitian adalah remaja yang berumur antara 12 tahun –
23 tahun, yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Erikson
mendefinisikan remaja sebagai fase adaptif dari perkembangan
kepribadian individu serta sebagai fase mencoba-coba berbagai peran baru
dalam rangka menemukan identitas ego yang mantap (Pikunas, 1976).
Peneliti memilih remaja karena di masa tersebut remaja akan banyak
mengalami konflik, dan remaja pada masa itu akan mudah untuk
berkomunikasi secara terbuka. Peneliti mengambil remaja yang berprofesi
mahasiswa karena peneliti telah melakukan seleksi sebelum menentukan
wawancara, melalui sebuah kuisoner terbuka yang disebar pada beberapa
remaja. Informan penelitian kurang lebih sebanyak 4 orang remaja.
Informan penelitian akan dibedakan dimana informan memiliki label
negatif dan informan lainnya memiliki label positif, sehingga informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dapat melihat perbedaan pemaknaan dan pengaruh yang diberikan dari
sebuah label.
b. Prosedur Pengambilan Informan Penelitian
Prosedur pengambilan data dalam penelitian ini, informan dipilih
berdasarkan tujuan penelitian yang sungguh-sungguh mewakili dan
bersifat representatif terhadap fenomena labeling.
c. Jumlah Informan Penelitian
Desain kualitatif sendiri tidak memiliki ketetapan tentang berapa
jumlah subjek, kualitatif lebih bersifat fleksibel untuk berapa jumlah
informan yang diambil. Pada saat peneliti merasa bahwa sudah terjadi
kejenuhan dalam analisi data, seorang peneliti bisa menganggap bahwa
informan yang diambil sudah cukup (Poerwandari, 2007).
Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 3 orang laki-laki dan
1 orang perempuan. Semua informan berprofesi sebagai mahasiswa, alasan
peneliti menggambil remaja yang berprofesi sebagai mahasiswa sendiri
karena informan tersebut lebih bisa mengungkapkan dan berkomunikasi
secara lengkap dan jelas.
D. PROSEDUR PENELITIAN
1. Tahap Persiapan Penelitian
Pada tahap persiapan penelitian ini peneliti melakukan beberapa
hal :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
a. Mengumpulkan data yang berupa buku, jurnal, artikel dan
beberapa informasi dari internet yang berhubungan dengan label,
remaja, konsep diri dan identitas diri. Setelah itu peneliti
menentukan informan yang akan diikut sertakan dalam penelitian.
b. Bertemu informan dan mulai membangun Rapport pada informan.
Peneliti mulai menemui informan satu persatu untuk membangun
rapport sebelum melakukan wawancara agar tidak ada
kecanggungan dalam pengambilan data.
c. Tahap berikutnya adalah mulai menyusun pedoman wawancara
yang didasari oleh teori-teori yang ada.
d. Peneliti mulai melengkapi semua informasi yang dibutuhkan dari
informan dan menghubungi tentang waktu, tempat serta kesediaan
informan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Selain itu,
peneliti menjelaskan bahwa identitas informan tidak akan
ditampilkan, agar informan merasa nyaman untuk menjelaskan
informasi yang dibutuhkan.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Setelah tahap persiapan selesai dilaksanakan, peneliti mulai
memasuki tahap berikutnya dengan beberapa tahap :
a. Sebelum wawancara dimulai, peneliti mengkonfirmasi kembali
informan tentang waktu, tempat dan kesediaan yang telah
disepakati sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
b. Peneliti mulai melakukan wawancara bersama dengan informan,
sesuai dengan pedoman wawancara yang telah dibuat.
c. Membuat verbatim dari hasil wawancara yang diperoleh. Setelah
selsai dengan membuat verbatim, peneliti mulai membuat kode
serta mengkoding hasil verbatim hingga ditemukan gambaran yang
dimaksudkan oleh peneliti.
d. Melakukan analisis data adalah tahap selanjutnya, dimana setelah
transkrip selesai, kemudian menyerahkan hasilnya kepada dosen
pembimbing untuk dikoreksi lebih lanjut sehingga tercapai maksud
yang sepikiran sesuai dengan gambaran yang dicari.
e. Setelah analisis data selesai dikoreksi, peneliti mulai menarik
kesimpulan dari tiap hasil dari informan. Sehingga dapat terlihat
lebih jelas, tentang makna dan gambaran yang dicari oleh peneliti.
3. Tahap Pencatatan Data
Didalam tahap pencatatan data, sebelumnya peneliti meminta ijin
untuk merekam hasil wawancara dalam mendukung penelitian ini.
Setelah itu peneliti merekam semua aktivitas wawancara hingga selesai
agar hasil yang diperoleh dapat tercatat secara lengkap.
E. METODE PENGAMBILAN DATA
Pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan metode
wawancara. Metode wawancara yang dipilih adalah teknik wawancara
mendalam, pada wawancara ini peneliti memberikan kebebasan diri dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mendorongnya untuk berbicara secara luas dan mendalam. Peneliti hanya
mengajukan sejumlah pertanyaan atau pertanyaan-pertanyaan yang
mengundang jawaban atau komentar, pandangan, pendapat, sikap, dan
keyakinan informan yang diwawancarai (Danim.S, 2002).
Tabel 1
Panduan Wawancara
No. Panduan pertanyaan
1. Apa arti nama (asli) anda?
2. Panggilan/julukan/label nama anda?
3. Bagaimana perasaan anda tentang panggilan/julukan/label
tersebut?
4. Bagaimana tentang pikiran, pendapat dan keyakinan anda tentang
julukan/label tersebut?
5. Bagaimana harapan anda tentang julukan/label tersebut? Apakah
ingin dihilangkan atau dipelihara? Kenapa?
6. Menurut anda, apakah julukan/label tersebut berpengaruh dalam
perilaku anda?
7. Menurut anda, apakah makna sebuah julukan/label pada diri anda
tersebut?
Berdasarkan metode pengumpulan data diatas, peneliti menyusun
sebuah rancangan pengambilan data sebagai berikut :
1. Peneliti meminta ijin kepada informan yang bersangkutan dan
mulai berkenalan pada remaja tersebut. Peneliti menjelaskan
maksud dan tujuan peneliti mewawancarai informan. Peneliti
meminta ijin kepada informan untuk merekam semua
pembicaraan saat wawancara berlangsung. Peneliti dan
informan menentukan jadwal untuk melakukan wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2. Sebelum wawancara, peneliti melakukan rapport terlebuh
dahulu agar wawancara berlngsung dengan baik dan lancar,
serta informan dapat mengungkapkan cerita dengan terbuka.
3. Saat wawancara berlangsung, peneliti menggunakan recorder
untuk merekam wawancara dan sebuah buku untuk menuliskan
wawancara yang akan berguna untuk membantu peneliti dalam
pembuatan verbatim.
4. Peneliti mendengarkan hasil wawancara dari recorder dan
membuat verbatim untuk dianalisis.
5. Hasil analisis dikroscek kepada informan untuk mendapatkan
kredibilitas penelitian ini.
F. METODE ANALISIS DATA
Metode analisis data yang digunakan peneliti adalah analisis
dengan pendekatan fenomenologi. Analisis ini bertujuan untuk
mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi saat ini, selain itu
analisis ini bertujuan untuk menemukan makna makna baru, serta
menjelaskan kondisi dan mengkategorisasikan informasi (Danim.S, 2002).
Metode ini sesuai dengan tujuan peneliti yaitu untuk menemukan makna
dari sebuah label seorang remaja. Ada beberapa langkah-langkah yang
harus ditempuh peneliti dalam analisis data, yaitu (Creswell, 2012) :
1. Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis. Pada
langkah pertama ini melibatkan transkripsi wawancara, men-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
scanning materi, mengetik data lapangan (verbatim), memilah
dan menyusun data tersebut ke dalam jenis-jenis yang berbeda.
2. Membaca keseluruhan data. Dalam langkah ini peneliti
membuat tema umum yang diperoleh dari verbatim dan
merefleksikan maknanya secara keseluruhan. Langkah ini
mencakup gagasan utama yang terkandung dalam hasil
wawancara, bagaimana kesan yang didapatkan, peneliti juga
menulis catatan khusus atau gagasan umum tentang data yang
diperoleh.
3. Menganalisis lebih detail dengan meng-coding data. Peneliti
mulai mengolah data/materi/informasi menjadi segmen-segmen
tulisan sebelum memaknainya (Rossman & Rallis dalam
Creswell, 2012). Pada langkah ini peneliti mulai
mengkategorikan, kemudian melabeli kategori-kategori dengan
istilah khusus, yang sering kali didasarkan pada istilah/bahasa
yang benar-benar berasal dari partisipan (in vivo).
4. Langkah terakhir adalah menganalisis data yaitu dengan cara
menginterpretasi atau memaknai data. Peneliti mencoba
mengungkap esensi dari gagasan yang ditemukan dari
interpretasi yang dilakukan sebelumnya. Menemukan setting,
pikiran, perasaan, dan makna dari sebuah label.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
G. KREDIBILITAS PENELITIAN
Kredibilitas merupakan pengganti konsep validitas pada penelitian
kualitatif. Kredibilitas dimaksudkan untuk merangkum bahasan yang
menyangkut kualitas data penelitian kualitatif. Kredibilitas penelitian
kualitatif dapat dilihat pada keberhasilan penelitian untuk mengeksplorasi
dan mendeskripsikan masalah. Laporan atau deskripsi mendalam termasuk
di dalamnya menjelaskan mengenai aspek-aspek dan interaksi berbagai
aspek menjadi ukuran kredibilitas penelitian kualitatif (Poerwandari dalam
Creeswell, 2012).
Penelitian kualitatif yang memiliki kredibilitas harus
mendokumantasikan prosedur-prosedur studi kasus dan
mendokumentasikan sebanyak mungkin langkah-langkah dalam prosedur
tersebut. Untuk mendukung hal tersebut peneliti harus memastikan tidak
adanya kesalahan selama proses transkripsi, memastikan tidak ada makna
dan definisi yang mengambang mengenai kode didalam coding (Creswell,
2002). Validitas dalam penelitian kualitatif didasarkan pada kepastian
apakah hasil penelitian sudah akurat dari sudut pandang peneliti,
partisipan, atau pembaca secara umum. Hal tersebut dilakukan peneliti
dengan cara membawa kembali laporan akhir atau deskripsi-deskripsi atau
tema-tema spesifik ke hadapan partisipan untuk mengecek apakah mereka
merasa bahwa laporan/deskripsi/tema tersebut sudah akurat. Peneliti disini
harus membawa bagian-bagian dari hasil penelitian yang sudah dipoles
(Creswell,2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Peneliti tertarik dengan topik pemanknaan labeling pada seorang
remaja karena pada awalnya peneliti ingin mengetahui bagaimana seorang
remaja yang notabene masih mangalami kebingungan identitas harus
mengalami labeling dari masyarakat. Selain itu peneliti juga ingin melihat
lebih dalam apakah sebuah label akan mempengaruhi konsep diri
seseorang, dimana konsep diri adalah dasar orang berperilaku.
Selanjutnya, peneliti ingin memberikan pandangan kepada masyarakat
tentang pentingnya sebuah label didalam masa remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan pemaknaan pengalaman labeling pada remaja.
Pemaknaan pengalaman ini menjelaskan bagaimana remaja memaknai
pengalaman labeling yang diterimanya.
A. Profil Informan
Tabel 2
Profil Informan
Informan N Informan
AA
Informan
YYG
Informan
MFR
Usia 20 tahun 20 tahun 21 tahun 21 tahun
Inisial N AA YYA MFR
Label Anus Boncel Ciripa Simbah
Arti Label Alat untuk
mengeluarka
n hasil
metabolisme
Bantet,
pendek,
gendut
Seorang artis
laki-laki yang
terkenal
karena
kemayu
Nenek,
yang
dituakan
Pekerjaan Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa
Berdasarkan profil diatas, Informan penelitian berjumlah 4 orang.
Informan penelitian adalah remaja yang memiliki label didalam
lingkungannya dan bertempat tinggal di Jawa. Informan penelitian terdiri
dari 3 laki-laki dan 1 perempuan yang berumur sekitar 18 tahun – 21
tahun. Informan pertama berusia 20 tahun, informan kedua 20 tahun,
informan ketiga 21 tahun, dan informan keempat berumur 21 tahun.
Semua informan berprofesi sebagai mahasiswa. Pada remaja berumur 18-
22 tahun mereka mulai mempersempit pikiran mereka dan mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
menetapkan identitas mereka dengan memutuskan untuk memilih
(Santrock, 2002).
Sebagai mahasiswa semua informan memiliki lingkungan yang
cukup luas untuk berinteraksi. Setiap informan memiliki label yang
berbeda. Tiga orang informan memiliki label negatif, sedangkan satu
orang informan memiliki label yang positif. Semua informan tinggal di
Yogyakarta setelah menjadi mahasiswa. Dari beberapa informan
ditetapkan 4 mahasiswa, karena dinilai bahwa informan tersebut lebih jelas
dan lebih bisa menggambarkan tentang informasi yang dibutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
B. Analisis Data
Tabel 3
Analisis Data
Informan
Kategori
Informan I Informan II Informan III Informan IV
Arti nama asli
bagi informan
- Nama asli mempunyai
harapan yang baik (10-13)
Singkatan dari nama baptis
orang tua (9-10)
Nama asli bermakna baik
(19-20)
Arti label Alat untuk mengeluarkan
metabolisme tubuh (anus)
Bantet, orang yang pendek
dan gendut
Seorang artis laki-laki yang
terkenal karena kemayu
Nenek ( yang dituakan )
Perasaan
informan thd
label yang
dimiliki
Julukan membuat
reaponden tidak
nyaman (13-15)
Ketidakberdayaan
responden terhadap
julukan dari sebuah
lingkungan (18-21)
Keterpaksaan
responden menerima
julukan (27-29)
Perasaan tidak enak
terutama dengan
julukan yang artinya
tidak baik (82-85)
Perasaan malu
responden terhadap
Perasaan terpaksa dan
terganggu dengan
julukan (58-60)
Perasaan tidak terima
orang tua (88-89)
Kebiasaan responden
menerima julukan (77-
78)
Ketidakberdayaan
responden
menghilangkan julukan
(113-116)
Perasaan terganggu
reponden karena julukan
(47-49)
Perasaan tidak terima
terhadap julukan (68-69)
Ketidakmampuan
responden
menghilangkan julukan
(132-135)
Perasaan tidak terima
responden terhadap
julukan (163-165)
Ketidaknyamanan
responden karena
julukan (197-199)
Informan merasa senang
dan nyaman dengan label
tersebut (103-108)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
julukan (98-100)
Ketidakmampuan
responden dalam
menghilangkan
julukan (135-138)
Keterpaksaan
responden menerima
julukan (172-174)
Alasan
pemberian
label
Julukan didapatkan dari
sebuah singkatan nama
asli (42-45)
Julukan diberikan
berdasarkan ciri fisik
(40-41)
Julukan diberikan
berdasar ciri fisik (197-
198)
Julukan diberikan karena
tampilan fisik (35-36)
Julukan diberikan
berdasarkan perilaku dan
ciri fisik (184-186)
Julukan berasal dari
perilaku responden (82-
83)
Julukan diberikan atas
dasar pikiran dan sikap
responden (111-113)
Julukan diberikan
berdasarkan sifat
responden (320-323)
Label
diberikan oleh
Julukan
didapatkan/berasal
dari orang terdekat
(49-51)
Julukan dari
lingkungan/teman
sebaya (153-155)
Julukan didapatkan dari
lingkungan/teman sebaya
sebagai panggilan akrab
(184-185)
Julukan berasal dari
lingkungan/teman sebaya
(22-24)
Julukan diberikan oleh
lingkungan (47-48)
Harapan
informan thd
label
Responden
mengharapkan
dipanggil nama asli
Harapan
menghilangkan julukan
(127-129) (106-108)
Harapan responden untuk
tidak diberikan julukan
(115-117)
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
tapi dari panggilan
yang bagus (64-68)
Harapan responden
menghilangkan
julukan yang jelek
(110-112)
Harapan responden
untuk menghilangkan
julukan (127-129)
Harapan untuk
dipanggil nama asli
(118-119)
Apa yang
dilakukan
informan utk
mencapai
harapan
Responden yang mencoba
mengabaikan julukan
yang diberikan (23-26)
Julukan mempengaruhi
pikiran responden (159-
161)
Perubahan perilaku
responden untuk
menghilangkan julukan
(168-171)
Kepasrahan responden
menerima julukan (206-
208)
Mencoba mengabaikan
panggilan (243-245)
-
Bagaimana
pikiran
informan
mengenai
label tsb
Menghilangkan dengan
cara mengabaikan label
(23-26)
Anggapan bahwa
julukan adalah doa yang
menjadi kenyataan (64-
67)
Gagasan responden
menghilangkan julukan
(106-108)
Kebiasaan responden
menerima julukan (61-
62)
Ketidakyakinan
responden tentang
julukan (251-253)
Pandangan negatif
responden terhadap
Julukan adalah
panggilan akrab (80-
81)
Label akan
melekat/tidak dapat
dihilangkan dari
responden (155-158)
Kecenderungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
julukan (210-213)
Julukan adalah panggilan
akrab (222-223)
Ketidakberdayaan
responden untuk
menolak julukan (232-
234)
responden mengikuti
pikiran tentang julukan
(161-164)
Julukan merupakan
gambaran diri (203-
204)
Label adalah gambaran
diri responden (224-
225)
Julukan merupakan
pandangan terhadap
diri dan pedoman
berperilaku (261-264)
Julukan merupakan
pedoman berperilaku
(302-303)
Makna Responden merasa
terganggu dan tidak
nyaman dengan julukan
yang diterima, walaupun
label tersebut tidak
mempengaruhi perilaku.
Selain itu responden ingin
menghilangkan label
tersebut.
Responden yang merasa
terganggu pada awal
menerima label yang pada
akhirnya merasa terbiasa
dengan label tersebut, label
tersebut juga tidak
mempengaruhi perilaku,
namun mempengaruhi
pikiran responden untuk
ingin merubah perilaku.
Responden ingin
menghilangkan julukan
Responden merasa tidak
yakin terhadap label, karena
label tersebut tidak
menggambarkan informan
seluruhnya, namun
responden terpaksa
menerima label tersebut
walaupun terganggu.
Responden ingin
menghilangkan label
tersebut.
Responden mengganggap
bahwa sebuah label adalah
penilaian dari lingkungan
yang mana label tersebut
adalah pedoman responden
untuk berperilaku.
Responden justru
mengamini label yang
diterima dengan
melakukan perubahan
sesuai dengan label yang
diberikan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dengan mencari
lingkungan baru.
Pengaruh
label thd
perilaku
Julukan tidak
berpengaruh terhadap
perilaku (163-165)
Julukan tidak berpengaruh
terhadap perilaku (141-
143)
Julukan tidak
berpengaruh terhadap
perilaku individu (154-
156)
Julukan tidak
berpengaruh terhadap
individu (146-148)
Label mempengaruhi
perilaku dan sikap
responden (111-113)
Label mempengaruhi
responden dalam
berperilaku (1333-135)
Label mempengaruhi
cara berperilaku
responden (184-186)
Julukan mempengaruhi
berperilaku (200-203)
Responden berperilaku
sesuai dengan julukan
(227-229)
Label adalah
pandangan diri dan
pedoman berperilaku
(261-264)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
C. Hasil Ananlisis Penelitian
Hasil penelitian merupakan hasil penemuan tema-tema pada
keempat informan. Beberapa tema yang telah ditemukan ini dikategorikan
ke dalam tema yang lebih umum. Kategori tema didasarkan pada tema-tema
yang sudah dikelompokkan.
Tema-tema ini membantu peneliti untuk menemukan makna dari
penelitian yang sedang dilakukan. Hasil penelitian ini membahas makna
berdasar pada rumusan penelitian. Penemuan makna tersebut berdasar
labeling yang diterima remaja dari lingkungan.
1. Informan 1
a. Deskripsi informan N
Informan N berprofesi sebagai mahasiswa yang berumur 20
tahun. N tinggal di Yogyakarta dan mendapatkan label sejak SMA.
N adalah orang Tiong Hoa yang tinggal di Jawa.
Pada informan N bahwa informan merasa tidak terima
dengan label yang diterima, dimana informan merasa terganggu
dan menginginkan untuk dipanggil dengan nama asli. Responden
merasa terganggu dan tidak nyaman dengan julukan yang diterima,
karena informan mengganggap label yang diberikan masyarakat
tersebut adalah julukan yang kurang baik untuk didengar dan
bermakna kurang baik. Namun yang terjadi adalah informan tidak
mampu untuk menolak dan menghilangkan label tersebut dari
lingkungan. Selain itu responden ingin menghilangkan label
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
tersebut dan dipanggil dengan nama asli yang telah diberikan orang
tua. Hal yang lain yang ditemukan adalah label yang diterima
informan tidak berpengaruh terhadap perilaku.
Informan N :
“....mau gimana lagi tapi lama kelamaan dengan yang gak
terima karena kebiasaan dipanggil tiap hari...”(20-25)
“...awalnya sih gak mau denger apa yang dibilang sama temen temen,
ehh keseringan jadi mau gak mau dengan terpaksalah diterima...” (26-
33)
“....Enggak sih, enggak.. Cuma ngrasa gak enak aja, kalo perilaku ya
aku yang ngrasain sendiri, kalo ngaruh kayaknya enggak...”(180-185)
Makna yang ditemukan adalah responden merasa tidak
yakin dengan label yang diterima, dan menganggap label yang
diterima adalah negatif, maka dari itu responden tidak mengalami
perubahan perilaku sesuai dengan label yang diterima.
2. Informan 2
a. Deskripsi informan AA
Informan AA berprofesi sebagai mahasiswa yang berumur
20 tahun. AA tinggal di Yogyakarta dan mendapatkan label sejak
SMA. AA adalah orang Jawa yang tinggal di Jawa.
Pada informan AA ditemukan bahwa informan merasa
terpaksa menerima label yang diberikan, responden juga merasa
terganggu pada awal menerima label dari masyarakat, namun yang
terjadi adalah informan tidak dapat menolak label yang diberikan.
Informan menerima label tersebut karena ciri fisik yang terlihat.
Harapan informan saat ini adalah dipanggil dengan nama asli,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dimana informan mempunyai pikiran untuk mencari lingkungan
baru agar label yang diterima saat ini tidak lagi dibawa. Label yang
diterima informan tidak berpengaruh pada perilaku, namun
informan sempat memikirkan untuk merubah perilaku. Bagi
informan label adalah doa yang menjadi kenyataan yang membuat
informan menjadi seperti label yang diterima. Responden ingin
menghilangkan julukan dengan mencari lingkungan baru dan
dipanggil dengan nama asli yang menurut responden adalah nama
yang baik yang sudah diberikan orang tua.
Informan AA :
“...kalo orang-orang ngomong tuh kan perkataan itu doa, jadi yaa ya
aku mikirnya aku tuh pendek gara-gara diomongin orang, jadi ya
gituu...jadi sbenernya tuh gak suka tapi yaa gimana lagi..... mungkin kalo
yang masalah itu orang tua yaa nama udah dikasih nama bagus bagus
kok diganti kayak gitu...”(67-75)
“...Ya itu tadi kalo keyakinan tuh ya itu tadi.. itu mungkin pengaruh aku
udah boncel yaa bisa olah raga untuk jadi lebih tinggi, males lah kalo
dapet julukan kayak gitu..yaa pasrahlah istilahnya..”(99-107)
“...ya kan gak selamanya, besok kalo udah kerja masa iya masih
dipanggil boncel juga..lha kalo udah kerja masih dipanggil boncel kan ya
aneh to, jadi ya harapannya besok kalo udah lulus dipanggil nama
aslilah..”(132-141)
Makna pada responden terungkap bahwa label yang
diberikan masyarakat tidak diyakini oleh responden maka dari itu
informan tidak mengalami perubahan perilaku, namun responden
mengalami perubahan pikiran untuk melakukan sesuatu dalam
menghilangkan sebuah label.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3. Informan 3
b. Deskripsi informan YAG
Informan YAG berprofesi sebagai mahasiswa yang
berumur 21 tahun. YAG tinggal di Yogyakarta dan mendapatkan
label sejak awal kuliah. YAG adalah orang Jawa yang tinggal di
Jawa.
Informan YYG mendapatkan label berdasarkan ciri fisik
dan perilaku. Informan merasa tidak nyaman, tidak setuju serta
tidak terima dengan label yang diterima, namun dengan adanya
label yang sudah terlalu sering diterima maka dari itu informan
menjadi kebiasaan. Informan mempunyai harapan untuk tidak
diberi label, hal tersebut tidak dapat terpenuhi karena informan
tidak mampu menghilangkan label yang sudah diberikan dari
lingkungan. Label yang diterima informan tidak mempengaruhi
perilaku, karena informan tidak yakin dengan label yang diterima.
Pandangan informan tentang label yang diterima adalah negatif,
walapun lingkungan sudah mengungkapkan bahwa label diberikan
untuk panggilan akrab. Pada saat informan mengacuhkan label
yang diberikan lingkungan, informan merasa khawatir jika
dipandang negatif dan dianggap sombong lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Informan YYG :
“...dulu pas dipanggil ciripa itu kan mnurutku orangnya tuh.. pokoknyaa
tidak mencerminkan diriku gitu lho...kalo mencerminkan itu gak semua
mencerminkan ...jadi gak seutuhnya gitu lho..jadi mungkin kesamaannya
Cuma satu dua aja, tapi gak semuanya..” (49-63)
“..Yaa dihilangkan sih ya mau aja..ya julukannya kalo tidak sesuai yaa
mungkin bilang kan, tapi ya kalo mau ngilangin juga susah gitu lho..jadi
julukan julukanku dan udah banyak yang manggil cirip cirip...”(132-
140)
“...Gak ada sih, ya aku tetep jadi diri sendiri aja entah apapun itu
julukannya aku tetep jadi diriku sendiri aja...”(154-158)
Makna dari responden tersebut didapatkan bahwa label
tidak mempengaruhi perilaku, hal tersebut terjadi karena responden
memandang label yang diterima adalah hal yang nagatif, maka dari
itu responden secara sadar tidak yakin terhadap label yang
diterima.
4. Informan 4
a. Deskripsi informan MF
Informan MF berprofesi sebagai mahasiswa yang berumur
21 tahun. MF tinggal di Yogyakarta dan mendapatkan label sejak
SMA. MF adalah orang asli Jawa yang tinggal di Jawa.
Pada informan terakhir MF didapatkan data bahwa bahwa
sebuah label adalah penilaian dari lingkungan yang mana label
adalah pedoman responden untuk berperilaku. Hal tersebut
diyakini informan bahwa sebuah label adalah hasil pengamatan
masyarakat yang menggambarkan dirinya dan menjelaskan orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
seperti apakah responden. Oleh karena itu, responden justru
mengamini label yang diterima dengan melakukan perubahan
sesuai dengan label yang diberikan masyarakat sesuai dengan
keyakinan responden akan penilaian masyarakat tersebut.
Informan MF :
“....aku jadi ngrasa kalo lama lama kalo dipanggil simbah tuh jadi
berpengaruh di diriku sendiri terus kalo ke temen-temen jadinya harus
kayak lebih bijaksana gituu, terlihat bijaksana.. terus lebih apa yaa ee
tidak pandang bulu lahh, tidak membeda-bedakan...”(130-142)
“...aku mengikuti ajalah apa yang orang pikirkan tentang aku, jadi kalo
mereka mau menggangap aku kayak gitu yaa berarti emang aku
orangnya seperti itu, jadi kalo aku dipanggil simbah jadi memang
karakternya kayak simbah simbah, tapi maksudnya pikirannya, kayak
sikap sikapnya...”(162-175)
“...Emm kalo dihilangkan kayaknya enggak yaa..itu dari temen-temenku
jadi mungkin gak akan sampai hilang mungkin kecuali kalo udah selsai
dari kuliah ini, gak tau yaa tapi tetep mungkin masih ada label itu, tapi
mungkin kalo ditempat lain mungkin aku gak akan ada label itu..cuman
yaa kalo misalnya suatu saat kalo misalnya gak ada lagi orang yang
manggil aku simbah jadi kangen juga, kayak gitu mungkin
pikiranku...”(200-218)
Makna dari responden terungkap bahwa label yang diterima
adalah label yang dianggap sebagai hal yang positif sebagai
penilaian dan pandangan masyarakat, maka dari itu informan
membuat label tersebut menjadi pedoman dalam berperilaku dalam
kehidupan sehari-hari.
Dari 4 informan ditemukan bahwa 3 informan yang menerima
label negatif memaknai bahwa label yang diterima adalah gangguan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
hal tersebut harus dengan terpaksa diterima. Wawaupun label yang
diterima tidak mempengaruhi perilaku, namun ketiga informan berharap
agar dipanggil dengan nama asli dan menghilangkan label yang diterima
dengan mancari lingkungan baru. Berbeda dengan salah satu informan
yang menerima label positif, informan justru merasa bahwa label yang
diterima adalah pedoman untuk berperilaku, dimana label tersebut adalah
gambaran diri informan.
Makna pengalaman tersebut menunjukkan bahwa kecenderungan
dalam perubahan perilaku didasarkan atas keyakinan remaja terhadap
sebuah julukan. Remaja yang yakin atas sebuah julukan akan berperilaku
sesuai dengan label yang diterimanya. Perubahan perilaku tersebut terjadi
karena remaja merasa setuju atau tidak terhadap label yang diterima,
dimana yang terjadi adalah remaja yang berlabel positif lebih
menunjukkan perubahan dalam berperilaku karena remaja tersebut
menjadikan label yang positif sebagai pedoman dan pandangan dalam
berperilaku. Sedangakan remaja yang mendapatkan label negatif
cenderung merasakan ketidaksetujuan dan ketidakyakinan terhadap
perilaku, maka dari itu remaja cenderung mengabaikan dan label yang
diterima hanya dianggap sebagai panggilan akrab yang tidak
mempengaruhi remaja dalam berperilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
D. Pembahasan
Dari hasil penelitian dapat ditemukan pemaknaan label pada
remaja. Remaja yang mendapatkan label negatif mempunyai perasaan
terganggu dengan label yang diterima, selain itu remaja juga mempunyai
harapan untuk dipanggil dengan nama asli. Namun didalam kenyataan
terungkap bahwa seorang remaja tidak dapat/sulit menghilangkan label
yang diberikan lingkungan, hal tersebut dapat dijelaskan karena narasi diri
yang dibentuk dari kumpulan cerita kehidupan tentang diri sendiri yang
menjadikan sebuah pandangan yang melekat, dimana definisi narasi yang
miliki seseorang tergantung pada pengakuan dari orang lain (Gergen,
1987). Seorang remaja akan sulit menghilangkan label, karena harus
melewati waktu yang lama untuk membuktikan bahwa narasi dari orang
lain adalah salah. Salah satu usaha yang dilakukan untuk menghilangkan
label negatif adalah dengan berusaha mencari lingkungan baru sehingga
informan tidak menemui orang yang sudah mengenal label yang
dimilikinya dari lingkungan sebelumnya. Hal lain yang bisa terungkap
adalah adanya perasaan tidak terima dengan label yang diberikan karena
label tersebut tidak menggambarkan dirinya, sehingga informan cenderung
lebih nyaman untuk dipanggil dengan nama asli yang diberikan orang tua
dan mempunyai arti serta harapan yang baik.
Label yang diterima seorang remaja berasal dari lingkungannya,
berdasar atas ciri fisik, perilaku dan sikap sebagai hasil proses
indentifikasi di masa perkembangan (Gunarsa, 1990). Label nagatif tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
berpengaruh terhadap perilaku seorang remaja, hal ini dikarenakan remaja
merasa tidak yakin dengan label yang diterima dan hampir semua remaja
akan lebih senang untuk mempunyai narasi yang positif sesuai dengan
norma sosial (Gergen, 1987). Remaja yang mempunyai keyakinan akan
label yang diterimanya akan berperilaku sesuai dengan keyakinannya
tersebut, karena pada masa ini remaja sedang dalam masa mencari
identitas diri dan mereka mulai meyakini nilai-nilai yang ada di
lingkungan. Pada umumnya remaja akan menarik dari beragam pandangan
dan gambaran diri yang diterima dari masyarakat (Feist & Feist, 2010). Di
dalam narasi diri ini dijelaskan juga bahwa seseorang lebih senang jika
diberikan narasi yang positif, dan akan mengabaikan narasi yang buruk,
karena ingin membuktikan bahwa seseorang tersebut mempunyai narasi
yang positif. Seseorang yang memiliki narasi positif akan meningkatkan
atau mengubah kualitas dalam tindakan yang diinginkan (Gregen, 1983).
Hal tersebut menjelaskan tentang mengapa sebuah label diterima dan
menjadi sebuah perilaku dan mengapa sebuah label diabaikan oleh
seseorang. Sesuai dengan hasil dimana informan yang memaknai label
sebagai hal yang negatif akan mengabaikan, sedangkan informan yang
memaknai label sebagai hal yang positif akan menjadikan label tersebut
sebagai sebuah pedoman berperilaku.
Remaja yang menerima label di lingkungannya memikirkan
tentang alasan mengapa lingkungan memberikan label tersebut. Label
yang diterima tidak bisa dihilangkan begitu saja, dan pada akhirnya remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
yang sudah terbiasa menerima label tersebut tidak akan
mempermasalahkan label tersebut dan menganggap bahwa sebuah label
adalah sebuah panggilan akrab dari lingkungan.
Remaja yang mendapatkan label positif justru memperlihatkan
bahwa label yang diterima mempengaruhi perilaku, remaja yang diberi
label ini akan mengalami perubahan peranan dan cenderung akan
berperilaku sesuai dengan label yang diberikan kepadanya (Sujono,1994).
Dalam narasi diri dijelaskan bahwa seseorang akan lebih senang jika
mempunyai narasi yang baik sesuai dengan norma sosial, seorang remaja
yang memiliki narasi yang baik akan terus mempertahankan narasi
tersebut (Gergen, 1987). Label positif yang diterima adalah pedoman
seorang remaja untuk bersikap agar sesuai dengan gambaran diri yang
dipandang dari lingkungannya. Hal tersebut terjadi karena remaja
memandang bahwa label tersebut merupakan pandangan dan gambaran
diri yang diterima dari masyarakat, sehingga label tersebut merupakan
identitas dirinya. Oleh karena itu tidak dipungkiri masyarakat memainkan
peran penting dalam pembentukan identitas (Erikson, 1982 dalam Feist &
Feist, 2010). Seorang remaja yang menerima label positif juga
menganggap bahwa label yang diterima akan melekat dalam dirinya tidak
dapat dihilangkan, hal ini sejalan dengan identitas yang dapat digambarkan
menjadi positif atau negatif, tergantung pada apa yang mereka inginkan
dan mereka yakini (Feist & Feist, 2010). Gregen (1999) juga mengatakan
bahwa bagaimana seseorang berpikir dan berperilaku dalam kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
sehari-hari akan ditentukan oleh bagaimana seseorang memahami sebuah
realitas didalam hidupnya.
Hasil dari keseluruhan menunjukkan bahwa 3 informan tidak
mengalami perubahan perilaku ketika mengalami pengalaman di beri label
dari masyarakat, hal ini didukung dari teori Gregen (1999) yang
mengatakan bahwa proses yang berfungsi dalam diri manusia tidaklah
stabil, dimana proses tersebut merupakan suatu fenomena dan tidak
universal, seperti yang tertulis sebelumnya didalam sebuah teori bahwa
label mempengaruhi perilaku. Hal ini dipandang sebagai proses yang
dicapai secara terus menerus dan selalu bergerak/berubah. Gergen (1987)
juga menambahkan bahwa narasi akan bertahan jika seorang remaja
mempunyai narasi yang sama dengan orang lain, dan bisa dikatakan narasi
diri dan narasi orang lain adalah hal yang mutual yang akan menentukan
perilaku seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran pemaknaaan akan
dapat terjabarkan melalui pengalaman remaja yang mendapatkan labeling
yang ditinjau dari bagaimana keyakinan, perasaan, perilaku, sikap
keputusan dan harapan. Harapan serta perubahan perilaku dari sebuah
keputusan dalam menyikapi label yang mereka terima. Didapatkan
gambaan lain dimana sebuah label akan bertahan dan akan mempengaruhi
seseorang, jika orang yang menerima label tersebut mempunyai narasi
yang sama dengan orang lain. Seorang remaja yang tidak setuju akan
narasi orang lain akan mengabaikan narasi tersebut, sehingga sebuah label
tidak lagi bisa mempengaruhi perilaku seorang remaja. Remaja yang
mempunyai label positif ditemukan bahwa label mempengaruhi perilaku,
dengan jelas seorang remaja tersebut menyetujui pandangan positif dari
orang lain terhadap narasi yang dibuat.
Remaja yang memandang negatif label yang diterima cenderung
tidak yakin dengan label tersebut. Mereka akan merasa terganggu dan
mempunyai harapan untuk dipanggil dengan nama asli mereka. Hal ini
disebabkan karena merasa tidak senang dengan label yang diterima,
sehingga muncul harapan untuk menghilangkan label tersebut, dengan
cara membuat narasi baru sesuai dengan apa yang remaja inginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Remaja sering kali mempunyai cara untuk menghilangkan label tersebut
dengan mencari lingkungan baru yang dapat memanggil dirinya dengan
nama asli membawa label yang pernah diterimanya. Dengan kata lain
dapat disimpulkan bahwa, label tidak dengan mudah mempengaruhi
perilaku seseorang, namun harus ada hubungan timbal balik/mutual akan
sangat mempengaruhi hal tersebut.
Dari hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa 1) remaja yang
memaknai label sebagai hal negatif cenderung merasa yakin bahwa
mereka tidak perlu untuk mengubah identitas dirinya, dan akan tetap
menjalankan narasi yang dibuatnya yang menurutnya sesuai, karena label
tersebut membuat remaja merasa terganggu dan mengabaikan label
tersebut, sedangkan 2) remaja yang memaknai label sebagai hal positif
cenderung menjadikan sebuah label sebagai pedoman dalam berperilaku
dan menjadikan sebuah label sebagai pandangan/penilaian tentang idetitas
diri dari masyarakat terhadap dirinya yang harus dia lakukan, karena narasi
yang telah dibuat seorang remaja sejalan dengan narasi orang lain.
B. Saran
Saran yang dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti Lain
a. Jumlah subjek penelitian adalah 4 orang, dimana 3 orang remaja
mempunyai label negatif, dan 1 orang remaja mempunyai label
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
positif, akan lebih baik jika ditambahkan subjek remaja yang
mempunyai label positif untuk memperkuat data.
2. Bagi masyarakat
a. Berdasarkan makna yang ditemukan dalam penelitian ini, sebuah
label yang negatif membuat seorang remaja terganggu, sedangkan
seorang remaja yang mendapatkan label positif akan cenderung
mengalami perubahan perilaku sesuai dengan label. Maka dari itu,
masyarakat diharapkan untuk memikirkan dalam memberikan label
yang positif pada remaja karena hal tersebut akan membuat remaja
tidak merasa terganggu.
b. Memberikan label positif pada seorang remaja akan mambuat
remaja tersebut menyadari sisi positif dari sebuah
pandangan/penilaian masyarakat, yang mana akan membuat remaja
tersebut berperilaku positif sesuai dengan label tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, I. D. (2002). Program Bimbingan dan Konseling bagi Siswa
Tunarungu. Tesis. Bandung: Program Pascasarjana UPI.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/197
004171994022-IMAS_DIANA_APRILIA/ARTIKEL_1.pdf pada
21 Maret 2014
Budiman. N, Perkembangan Kemandirian Pada Remaja. Faturrahman.M
(2014), http://prezi.com/a2hegu7kszd7/theory-labeling/ diakses
pada tanggal 24 Februari 2014
Creswell. J.W. 2012. Research Design : Pendekatan Kuanitatif, Pendekatan
Kualitatif dan Mixed (Third Edition). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Danim.S. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung : CV. Pustaka Setia
Feist & Feist (2010). Teori Kepribadian : Theories of Personality (Ed.7).
Jakarta : Salemba Humanika
Gregen. J. Studies in Social Identity. NY : Praeger, 1983.
Gunarsa, D (1981). Psikologi Remaja. Jakarta Pusat : BPK GUNUNG
MULIA. Kwitang 22.
Henderson. E. (2006). Family Functioning, Self-Concept, and Severity of
Adolescent Externalizing Problems. J Child Fam Stud (2006)
15:721–731 DOI 10.1007/s10826-006-9045-x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Herani. I (2012). Konsep diri orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) yang
menerima label negatif dan diskriminasi dari lingkungan sosial.
Psikologia-online, 2012, Vol. 7, No. 1, hal. 29-40
Herlina. (2007). Labeling Dan Perkembangan Anak. Dampak Labeling
Terhadap Anak-FOTA Salman, 4 November 2007
Hidayat. A.R. (2013). Labelling: Fenomena Kaum Gay di Indonesia dalam
iesdepedia.com diakses pada tanggal 24 Februari 2014
http://kembalikebintang.blogspot.com/2011/01/nama-yang-disebutkan-
dalam-lirik-lagu.html diakses pada tanggal 24 Februari 2014
Iksander. 2012. Labelling dalam artikel
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Labelling&&nomor
urut_artikel=581. Diakses pada tanggal 25 Februari 2014.
Khildaamaliyah. (2011). Psikologi Perkembangan Remaja.
http://khildaamaliyah.wordpress.com/2011/05/21/psikologi-
perkembangan-remaja/
Madewitari. (2011). http://madewitari.blogspot.com/2011/09/fenomena-
bunuhdiri-di-kalangan-remaja.html diakses pada tanggal 18
Desember 2013
Moleong, .L.J. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif (Ed. Revisi).
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset
Muller. U. (2004). Interference Control in a New Rule Use Task: Age-
Related Changes, Labeling, and Attention. Child Development,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
September/October 2004, Volume 75, Number 5, Pages 1594 –
1609
Putri.K.A. 2009. Hubungan antara keterpaparan terhadap media elektronik
orang dewasa dengan status menarche siswi SMP Islam al-Azhar
Rawamangun, Jawa Timur. Universitas Indonesia.
Retnowati.S. (2003). http://sofia-
psy.staff.ugm.ac.id/files/remaja_dan_permasalahannya.doc.
Fakultas psikologi UGM.
Riaz. Z and Shahzad. S (2010). Self Concept In Intellectually Gifted
Secondary School Children. Pakistan Journal of Clinical
Psychology, 2010, 9,2, 3-13
Ristanti. A. 2008. Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman Sebaya
denganIdentitas Diri Pada Remaja di SMA Pusaka 1 Jakarta.
Fakultas Psikologi : Universitas Gunadarma.
Sadhawani. I (2010). Effect of Self - Concept on Adolescent Depression. J.
Psychosoc. Res. Vol. 7 No. 1 (2012) p. 147-152
Santrock. J. W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa
Hidup.(edisi kelima) Jakarta: Erlangga
Santrock. J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja.(edisi keenam)
Jakarta: Erlangga
Shahzad.S. 2010. Self concept in intellectually gifted secondary school
children. Pakistan Journal of Clinical Psychology, 2010, 9, 2, 3-13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Wulan.T. 2012. Konsep Dasar Pertumbuhan Dan Perkembangan dalam
http://triasmawulan.files.wordpress.com/2012/10/bahan-ajar-psi-
perkembangan.docx. Diakses pada tanggal 25 Februari 2014
www.library.upnvj.ac.id/pdf/3keperawatanpdf/207312093/bab2.pdf diakses
pada tanggal 23 Februari 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Pengambilan data : 24 Agustus 2014
Inisial : N
Umur : 20 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
No Verbatim Komentar Judul Tema
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Boleh tahu nama
aslinya gak?
Novianus
Apa sih arti dari nama
tersebut?
Gak tau, gak pernah
dikasih tahu orang tua
Terus, kamu punya
julukan? Apa sih?
Julukannya,
dimulainya waktu SMA
itu dipanggil anus,
kakak tau sendiri kan
itu apa, terus ya
ngrasa gak nyaman
aja kan karena
panggilan itu,
ya mau gimana lagi
tapi lama kelamaan
dengan yang gak
terima karena
kebiasaan dipanggil
tiap hari,
awalnya sih gak mau
denger apa yang
dibilang sama temen
temen, ehh keseringan
jadi mau gak mau
dengan terpaksalah
diterima, nah itu
pertamanya.. itu anus
yang di SMA, terus
mulai kuliah dipanggil
pucong, itu mulai dari
kuliah dikontrakan
pertama dipanggil
sama abang sepupu,
terus udah mulai
Responden merasa
tidak nyaman karena
diberikan julukan
Responden tidak bisa
menolak atas julukan
yang diberikan
Responden berusaha
mengabaikan sebuah
julukan dari masyarakat
Responden merasa
terpaksa menerima
julukan
Julukan membuat
reaponden tidak
nyaman
Ketidakberdayaan
responden terhadap
julukan dari sebuah
lingkungan
Responden yang
mencoba mengabaikan
julukan yang diberikan
Keterpaksaan
responden menerima
julukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
kuliah semester 2-3 itu
dapat lagi, itu
dipanggil sama temen
deket Supri..
Apa sih artinya
pucong sama Supri
itu?
Supri aku gak tau apa,
kalo pucong itu kan
mungkin namaku,
nama asliku kan Cina,
terus nama Cinaku
Puilin, mungkin Puilin
Acong, jadi
digabungin jadi
Pucong..itu sama
abang sepupuku yang
dibuat sendiri, soalnya
kan abang sepupuku
udah kenal aku, udah
tau nama cinaku, ya
mungkin itu 3 nama
julukan itu berbeda
tempat.. tapi sekarang
anak anak manggilnya
kadang pucog kadang
anus, Supri itu kadang
Cuma temen deket
doang
Terus kenapa sih
dipanggil kayak gitu?
Nah itu saya juga
bingung..Kalo anus
mungkin nama
belakangku, novi-
anus.. kan maunya
dipanggil vian gitu,
nama tengahku..
nah mungkin mereka
lebih senengnya
manggil aku anus..ya
mau gimana lagi, kita
gak trima tapi
Responden
mendapatkan julukan
dari singkatan nama asli
Responden
mendapatkan julukan
dari saudara dekat yang
sudah kenal dekat
Responden memperoleh
julukan yang berasal
dari plesetan nama
aslinya, dan berharap
untuk dipanggil dengan
nama asli yang lebih
baik
Responden merasa
terpaksa dengan julukan
yang diberikan
lingkungannya
Julukan didapatkan dari
sebuah singkatan nama
asli
Julukan
didapatkan/berasal dari
orang terdekat
Responden
mengharapkan
dipanggil nama asli tapi
dari panggilan yang
bagus
Keterpaksaan
responden menerima
julukan karena
lingkungan/teman-
temannya lebih senang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
panggilannya kayak
gitu..yaudah terima
terpaksa..
Terus perasaan kamu
sendiri gimana sih?
Ya pasti gak enaklah,
kan arti dari anus
sendiri itu kan yahh
taulah itu apa..nah kalo
pucong sama supri
mungkin masih bisa
diterimalah..pucong itu
dari namaku, gak tau
juga sih dapet dari
mana mereka, Cuma
beberapa orang sih
yang manggilnya gitu..
Terus pikiranmu
sendiri tentang
julukan itu gimana?
Ya pastinya gak enak
buat artinya sendiri,
terus kalo dipanggil
pas ada orang baru kan
gak enak, mereka gak
tau..pas dipanggilin
kan orang pasti
bingung dipanggil gitu
yaa..
Terus harapan kamu
tentang julukan kamu
sendiri itu gimana?
Ya mungkin anus itu
kalo bisa diilangin,
tapi kalo mau diilangin
juga susah, kan udah
melekat sama namaku,
kadang dulu guru aja
sempet manggil aku
kayak gitu juga..tapi
mau gimana lagi
kan..berharap sih bisa
ilang, manggilnya nov
Responden merasa
tidak suka sebuah
julukan yang
didapatkan dan julukan
makin jelek seseorang
semakin terganggu
Responden akan merasa
malu dan terganggu
dengan julukannya di
dalam lingkungan baru
Seseorang yang
menginginkan julukan
tersebut dihilangkan
namun merasa tidak
bisa karena sudah
melekat dinama aslinya
memanggil dengan
julukan
Perasaan tidak enak
terutama dengan
julukan yang artinya
tidak baik
Perasaan malu
responden terhadap
julukan
Harapan responden
menghilangkan julukan
yang jelek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
atau vian, novi gak
masalah dah..yang
penting jangan
anus..gitu aja..
Berarti pengennya
dihilangkan gitu yaa?
Iya sih panggilannya
dihilangkan, yang
lebih enak didengar
oranglah..enak..
Kalo cara kamu
sendiri agar orang
gak manggil gitu lagi
gimana?
Udah pernah dicoba
sih..orang manggil
kayak gitu ya gak
didenger, dicuekin,
tapi gak mempan..yaa
mau gak maulah..
Dulu SMA dimana?
Di Kalimantan barat
Sampai sini dapet
julukan yang sama
lagi?
Iyaa..
Ada temen yang
membawa nama itu
atau gimana?
Enggak, gak ada
sih..cumaa ya gak
tau..temen deketku
juga sih yang tiba-tiba
manggil kayak gitu..ya
temen dari
Kalimantan..
Terus julukan kayak
gitu berpengaruh gak
sih sama perilaku
Keinginan responden
untuk menghilangkan
julukan yang tidak enak
didengar
Responden yang
mencoba mengabaikan
julukan yang
diterimanya, namun
tidak berhasil
Responden
mendapatkan sebuah
julukan dari teman
sebaya
Harapan responden
untuk menghilangkan
julukan
Ketidakmampuan
responden dalam
menghilangkan julukan
Julukan dari
lingkungan/teman
sebaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
kamu?
Enggak sih, enggak..
Cuma ngrasa gak enak
aja, kalo perilaku ya
aku yang ngrasain
sendiri, kalo ngaruh
kayaknya enggak..
Terus makna dari
julukan itu sendiri
apa?
Yaa buruk aja buat
aku..gak enak diaku
tapi merekanya
manggilnya itu,
kayaknya lebih akrab
manggil gitu, tapi gak
enak juga..ya itu
tadi..terpaksa, mau gak
mau..
Responden merasa
bahwa sebuah julukan
tidak mempengaruhi
perilaku
Responden merasa
terpaksa dengan julukan
yang diberikan karena
merasa lingkungan
lebih nyaman dengan
julukan
Julukan tidak
berpengaruh terhadap
perilaku
Keterpaksaan
responden menerima
julukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Pengambilan Data : 15 Agustus 2014
Inisial : AA
Umur : 20 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
No Verbatim Komentar Judul Tema
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Sebenernya nama asli
boncel sendiri itu siapa
sih?
Adolfus Aditnya,
sebenernya Adit nama
asli saya
Terus arti nama adit
sendiri itu apa?
Nama asli Adit kalo
artinya sih gak tau, tapi
denger denger kabar dari
orang tua itu dulu
sebenernya nama Adit
itu dari nama sebuah
toko, jadi kan kalo di
Papua kan ada nama
Aditnya, itu tokonya tuh
paling laris disana, ya
pengennya tuh ke
depannya bisa sukses
kayak toko itu
Terus adit sendiri punya
label atau julukan apa?
Yaa itu tadi, Boncel itu..
Sejak kapan julukan /
label itu didapatkan?
Sejak SMA, sebenernya
julukannya itu banyak
banget, kalo di SMP itu
ada sendiri, SMA itu ada
sendiri juga, nah sampe
sekarang tuh ada juga..
Terus kenapa sih
sebenernya dipanggil
boncel?
Yaa karena dulu kan
Orang tua memberikan
nama asli yang selalu
mengandung arti atas
harapan baik pada
anaknya
Responden menerima
sebuah julukan dari
lingkungan dari sejak
SMP
Responden
Nama asli mempunyai
harapan yang baik
Julukan didapatkan
dari lingkungan/teman
sebaya
Julukan diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
waktu kelas 1 SMA itu
lagi trennya acara di Tivi
ada Boncel boncel itu
lhoo...nahh..sedangkan
badanku kan kecil,
pendek, bantet gitu lho..
ya ada temenku yang
manggil boncel, yaudah
sampe sekarang
dipanggil boncel..gara-
gara itu..kalo dulu
mungkin gak ada acara
Tivi itu gak mungkin
dipanggil boncel kali
ya..
Terus perasaanmu
sendiri tentang julukan
itu gimana?
Kalo dulu awal-awal sih
ya risih to, yaa lama
lama karena gak ada
yang manggil adit lagi
yaudah diterima aja,
sebenernya yaa agak
gimana yaa...
kalo orang-orang
ngomong tuh kan
perkataan itu doa, jadi
yaa ya aku mikirnya aku
tuh pendek gara-gara
diomongin orang, jadi ya
gituu...jadi sbenernya
tuh gak suka tapi yaa
gimana lagi..
Terus pendapatmu
tentang julukan itu
gimana?
Kalo pendapatku ya kalo
sekarang ya udah
nyantai-nyantai aja sih,
mau mereka bilang apa
yaa yang penting mereka
nyaman aja, ak udah
ngrasa biasa aja yaa
mendapatkan sebuah
julukan dari tontonan
tivi yang mana model
yang ditayangan
menyerupai fisik orang
tersebut
Responden merasa
risih, terganggu, dan
terpaksa dengan julukan
yang diterima
Responden
mengganggap bahwa
sebuah julukan adalah
doa, dan mengganggap
fisiknya tersebut adalah
hasil dari doa ( julukan
tersebut )
Responden sudah
merasa terbiasa dan
tidak menganggap
masalah dengan julukan
yang diterima
berdasarkan ciri fisik
Perasaan terpaksa dan
terganggu dengan
julukan
Anggapan bahwa
julukan adalah doa
yang menjadi
kenyataan
Kebiasaan responden
menerima julukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
mereka udah enak
manggil kayak gitu
yaudah gak papa, yaa
gak terlalu masalah lah..
mungkin kalo yang
masalah itu orang tua
yaa nama udah dikasih
nama bagus bagus kok
diganti kayak gitu,
Terus pikiran kamu
tentang julukan itu?
Ya itu tadi kalo
keyakinan tuh ya itu
tadi.. itu mungkin
pengaruh aku udah
boncel yaa bisa olah raga
untuk jadi lebih tinggi,
males lah kalo dapet
julukan kayak gitu..yaa
pasrahlah istilahnya..
Terus harapannya?
Kalo harapan dulu itu
pernah kan kuliah itu
nyari yang gak ada anak
anak SMA nya dulu,
harapannya tuh ya kuliah
itu diganti namanya,
dipanggil nama asli
gitu.. tapi harapannya
gagal karena ada salah
satu temen yang panggil
boncel boncel gituu,
sampai kuliah dipanggil
boncel, ya harapannya
besok kerja gak
dipanggil gitu lagi, kalo
udah lulus lah
istilahnya..
Jadi harapannya
julukan tersebut
dihilangkan atau
dipertahankan?
Heemm yaa..ya kan gak
Perasaan tidak terima
orang tua yang sudah
memberikan nama asli
kepada responden
Responden memikirkan
untuk melakukan suatu
hal agar dapat
menghilangkan julukan
Harapan responden
untuk menghilangkan
julukan dengan mencari
lingkungan baru
Kegagalan seseorang
dalam menghilangkan
julukan yang diberikan
lingkungan
Harapan seseorang agar
dapat menghilangkan
julukan dengan nama
asli
Harapan seseorang
Perasaan tidak terima
orang tua
Gagasan responden
menghilangkan
julukan
Harapan
menghilangkan
julukan
Ketidakberdayaan
responden
menghilangkan
julukan
Harapan untuk
dipanggil nama asli
Harapan responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
selamanya, besok kalo
udah kerja masa iya
masih dipanggil boncel
juga..lha kalo udah kerja
masih dipanggil boncel
kan ya aneh to, jadi ya
harapannya besok kalo
udah lulus dipanggil
nama aslilah..
Terus menurut kamu,
berengaruh gak sih
terhadap perilaku?
Kalo pengaruh sih
yaudah yaa nama biar
jadi nama, perilaku ya
perilaku gitulah..ya
mnurutku gak pengaruh,
ya mungkin aja sih
kebetulan saya orangnya
konyol namanya juga
konyol.. tapi ya gak ada
hubungannya..dulu
waktu SMP julukannya
kayak gitu, orangnya
juga kayak gituu..
Jadi kalo yang tadi
karena kamu dipanggil
boncel terus jadi
kepikiran pengen olah
raga itu?
Yaa, gak pengaruh, tapi
kepikiran itu mungkin
waktu awal awal
diberikan julukan itu,
kalo sekarang udah gak
segitunya lagi..
Apa sih perbedaan
sebelum dan sesudah
dikasih julukan?
Yaa awalnya malu
dikasih julukan kayak
gitu, jadi ada semangat
buat olah raga, karena
untuk menghilangkan
julukan di lingkungan
yang baru dengan nama
asli
Anggapan responden
bahwa julukan yang
diberikan hanyalah
sebuah nama yang tidak
mempengaruhi perilaku
Responden memikirkan
untuk melakukan olah
raga agar julukan dapat
dihilangkan
Perasaan malu dan risih
responden karena
julukan yang diberikan
lingkungan, sehingga
menghilangkan
julukan
Julukan tidak
berpengaruh terhadap
perilaku
Julukan
mempengaruhi pikiran
responden
Perubahan perilaku
responden untuk
menghilangkan
julukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
risihlah dipanggil kayak
gitu,, tapi ya udah
setahun dua tahun
yaudah biasa aja.. gak
mikir lagi kalo namanya
jelek..Cuma ya pas
penyesuaian karena risih
itu aja..
Ehmm, terus makna
julukan tersebut buat
kamu apa?
Maknanya julukan
dipanggil boncel yaa
biasa, kalo adit jadi
terkesan baru karena
belum terlalu kenal, ya
kalo adit berarti belum
kenal, kalo udah panggil
boncel berarti udah
akrab sama aku..
Tapi kamu ngrasa gak
sih kenapa bisa
dipanggil kayak gitu?
Yaa aku sadar diri sih,
gara-gara faktor fisik
juga kan..fisiknya kan
pendek, ya sadar sih kalo
karena faktor fisik
Berarti pada intinya
kamu terganggu ya
dengan julukan
tersebut?
Iyaa awalnya aja, kalo
sekarang ya terserahlah
mau panggil apa
responden berusaha
menghilangkan julukan
tersebut dengan
berolahraga
Julukan adalah
panggilan dimana
seseorang sudah merasa
akrab, dan nama asli
yang terkesan formal
karena biasa dipanggil
oleh orang baru
Seseorang yang
diberikan julukan
karena faktor fisik
dimana orang tersebut
mempunyai badan yang
pendek
Responden yang
awalnya terganggu,
akhirnya pasrah dengan
julukan yang diberikan
lingkungan
Julukan adalah
panggailan akrab
Julukan diberikan
berdasar ciri fisik
Kepasrahan responden
menerima julukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Pengambilan Data : 14 Agustus 2014
Inisial : YYA
Umur : 21 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
No Verbatim Komentar Judul Tema
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Boleh tahu gak nama
asli yovi itu siapa?
Yovidia Yofran Gery
Adista
Terus kalo boleh tau
arti dari nama asli Yovi
itu apa?
ee...artinya gak tahu ya
pin, tapi tuh kata
mamaku Yovidia itu
diambil dari nama Vidi,
yang Vini Vidi Vici, nah
ituu.. terus Yofran itu
dari singkatan dari nama
baptisnya mama papa
Yohanes sma Fransisca,
Gery Agista nya gak
tahu..
terus Yovi sendiri punya
label atau julukan ya?
Ee julukannya pas kuliah
ini, waktu kuliah ini tuh
namanya Ciripa..
Sebelumnya ada kah?
Atau gimana?
Sebelumnyaa, gak ada
sih Cuma waktu pas
kuliah ini..
Terus kenapa sih
dipanggil kayak gitu?
Gak tau yaa, tuh kan
temen kuliah yang
bilang itu ciripa ciripa,
katanya sih mirip
ciripa..dulu waktu pas
Sebuah nama yang
diambil dari sebuah
singkatan dan sebuah
bahasa latin
Waktu dimana pertama
kali responden
mendapatkan julukan di
lingkungan
Seseorang diberikan
julukan berdasarkan atas
tampilan fisik yang
menyerupai dengan
model lain
Pemberian dan asal
dari sebuah nama
asli
Julukan berasal dari
lingkungan/teman
sebaya
Julukan diberikan
karena tampilan fisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
aku masih gondrong itu
kan..yaudah gitu..karena
mirip kan, rambutnya
kriwil gitu..
Terus perasaan Yovi
sendiri tentang julukan
tersebut gimana?
Dulu pas awal-awal itu
ya agak gimana gitu
yaa... dulu pas dipanggil
ciripa itu kan mnurutku
orangnya tuh..
pokoknyaa tidak
mencerminkan diriku
gitu lho...kalo
mencerminkan itu gak
semua mencerminkan
jadi gak seutuhnya gitu
lho..jadi mungkin
kesamaannya Cuma satu
dua aja, tapi gak
semuanya..
Tapi kelamaan yauda
jadi biasa aja
Jadi bagaimana
perasaannya?
Jadi perasaannya itu
kayak “kok bisa gitu
lho” kok bisa ciripa gitu
lho...ya
mempertanyakan terus
gitu lho, terus ya
dibilangin itu, kan
rambutmu gini gini,
Terus akhirnya yaudalah
yaa biasa aja..
Jadi pertama kali
diberikan julukan itu
gak setuju ya?
Heem, iyaa.. heem gak
setuju
Responden merasa
terganggu dengan
julukan yang diberikan
karena merasa bahwa
tidak sepenuhnya
menggambarkan tentang
dirinya yang seutuhnya
Seorang individu yang
merasa terbiasa dengan
julukan seiring
berjalannya waktu
Responden yang
mempertanyakan tentang
alasan kenapa bisa
diberikan sebuah julukan
yang menurutnya tidak
sesuai
Responden merasa
terbiasa dengan julukan
yang diberikan
lingkungan
Seorang individu yang
merasa tidak terima
Perasaan terganggu
reponden karena
julukan
Kebiasaan responden
menerima julukan
Perasaan tidak
terima terhadap
julukan
Kebiasaan responden
mendapat julukan
Perasaan tidak
terima atas sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
Terus bagaimana
tentang pikiran atau
pendapat yovi sendiri
tentang julukan
tersebut?
Pendapatku sih, julukan
itu sih..menurutku tidak
mencerminkan diriku
yang seutuhnya, kalopun
mencerminkan ya cuman
satu dua kesamaannya,
tapi ya gak semua gitu
lho.. jadi kalo mau
dipanggil ciripa, ya
menurutku kurang pas
gitu lho..
Lalu bagaimana
tentang keyakinan yovi?
Kurang apa, ya gak
yakin..
Harapan tentang
julukan tersebut
gimana?
Ya stop gitu yaa..gak
usah lagi,
karena jadi kebiasaan
dan jadi banyak orang
yang manggil cirip cirip
gitu yaudah..jadi ya
biasa aja..gak terganggu
juga..
Lalu ada harapan gak
tentang julukan
tersebut akan
dihilangkan atau akan
dipelihara?
Yaa dihilangkan sih ya
dengan sebuah julukan
yang diberikan oleh
lingkungan
Seorang individu yang
merasa bahwa sebuah
julukan yang diberikan
lingkungan tidak
sepenuhnya
mencerminkan dirinya
yang seutuhnya
Responden tidak yakin
dengan sebuah julukan
yang diberikan
Responden berharap
untuk berhenti dipanggil
dengan julukan
Lingkungan menjadikan
panggilan julukan
tersebut menjadi sebuah
kebiasaan, sehingga
seorang individu tidak
lagi merasa terganggu
Seorang individu tidak
julukan
Perasaan tidak
terima terhadap
julukan
Ketidakyakinan
responden tentang
julukan
Harapan responden
untuk tidak
diberikan julukan
Kebiasaan responden
menerima julukan
Ketidakmampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
mau aja..ya julukannya
kalo tidak sesuai yaa
mungkin bilang kan, tapi
ya kalo mau ngilangin
juga susah gitu lho..jadi
julukan julukanku dan
udah banyak yang
manggil cirip cirip
Terus menurut yovi
berpengaruh gak sih
terhadap perilaku yovi
sendiri?
Enggak sih, enggak
berpengaruh..tetep tetep
aja, Cuma ya terganggu
diawal..
Ada perbedaan gak
sebelum dan sesudah
diberikan julukan?
Gak ada sih, ya aku tetep
jadi diri sendiri aja entah
apapun itu julukannya
aku tetep jadi diriku
sendiri aja..
Bagaimana dengan
makna dari julukan itu
sendiri?
Kurang tau sih, tapi kalo
yang ku lihat ditivi itu tu
orangnya itu tu kriwil,
kemayu, terus banyak
banyak gerak gitu
lho..banyak tingkah,
terus sering dibully, ya
pokoknya nasipnya naas
banget gitu sih..
Tapi menurut yovi
senidiri gak ngrasa kalo
itu memang
menggambarkan yovi ?
Enggak, karena itu yaa
gak senaas ituu..
bisa menghilangkan
sebuah julukan karena
lingkungan sudah
melabelnya dengan
julukan tersebut
Sebuah julukan tidak lagi
berpengaruh terhadap
perilaku responden
Responden tetap menjadi
diri sendiri walaupun
diberikan sebuah julukan
Seorang individu yang
merasa tidak sesuai
dengan model sebuah
julukan yang diberikan
padanya
responden
menghilangkan
julukan
Sebuah julukan tidak
berpengaruh
terhadap perilaku
individu
Julukan tidak
berpengaruh
terhadap individu
Perasaan tidak
terima responden
terhadap julukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
Menurut yovi temen-
temen ngasih julukan
karena memang cuman
mirip atau bagaimana?
Yang ngasih satu
sih..satu orang, dan itu
jadi menyebar..
menurutku karena
kemiripannya yaa
mungkin mirip karena
perilakunya sedikit
mirip, terus rambutnya
juga, terus ya kayak
gitu..
Menurut yovi seberapa
besar yovi merasa risih
dan terganggu dengan
adanya julukan itu?
Kalo risih gak terima itu
tu, lama-lama ya biasa
aja, Cuma risih aja, gak
sampe marah-marah
yang parah gitu..
Nah yovi kan bilang
kalo punya julukan
ciripa, mnurut yovi
sendiri itu, kamu
memaknai labeling itu
gimana sih?
Mungkin ciripa adalah
orang yang mudah
dibully, mungkin ciripa
adalah panggilan negatif
buatku, karena
kebanyakan orang
manggil memandang dia
kan negatif, jadi itulah
kenapa aku memandang
ciripanya negatif,
pokoknya banyak kesan-
kesan negaif..
Ya kalo temen manggil
Sebuah julukan yang
diberikan lingkungan
didasarkan pada
persamaan fisik dan
perilaku dari seorang
model
Responden merasa risih
dengan julukan yang
diberikan
Julukan yang diberikan
bermakna negatif karena
model yang ditiru
dirasakan tidak sesuai
dengan dirinya
Sebuah julukan adalah
Julukan diberikan
berdasarkan perilaku
dan ciri fisik
Ketidaknyamanan
responden karena
julukan
Pandangan negatif
responden terhadap
julukan
Julukan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
gitu dulu sih temenku
bilang buat panggilan
akrab aja, biar lebih
deket gitu..
Terus kenapa sih kamu
bisa jadi terbiasa yang
dulunya kamu merasa
terganggu?
Aku bisa terbiasa karena
aku gak terlalu
mempermasalahkan hal
itu tu lho..jadi kalo
banyak yang manggil
cirip cirip gitu yaud,
udah kebiasaan..lha satu
temen itu manggil cirip,
semua jadi ikut manggil
cirip yauda gimana
lagi..jadi ya gak bisa
nolak, takutnya kalo
dipanggil cirip ak diem
aja nanti dibilangnya
sombong, malah
terkesan negatif..
Terus kan yovi kan
bilang kalo kurang
yakin atas julukan
tersebut?
Oh aku gak yakin nya
tuh ya karena menurutku
kesamaannya tuh kecil
tuh lho..jadi gak semua
hal ada dalam diriku,
mnurutku kesamaanku
sama cirip itu kecil,
makanya aku gak
yakin..ya karena
persamaannya dikit itu
tadi..
media untuk membuat
teman lebih akrab
Seseorang merasa tidak
dapat menolak untuk
dipanggil dengan sebuah
julukan karena
lingkungan
memanggilnya dengan
julukan tersebut
Keyakinan yang kecil
dalam diri seseorang atas
sebuah julukan yang
diterima karena
sedikitnya kesamaan
panggilan akrab
Ketidakberdayaan
responden untuk
menolak julukan
Ketidakyakinan
responden terhadap
julukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Pengambilan Data : 27 Juli 2014
Inisial : MF
Umur : 21 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
No Verbatim Komentar Judul Tema
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Sebenarnya nama asli
Fiona itu siapa sih?
Nama asliku maria fiona
ratih.
Terus arti dari nama
asli fiona sendiri
sebenernya apa?
Kalo kata mamaku, kalo
maria itu kan nama
baptis dipilih karena
sesuai dengan tanggal 22
Agustus, itu tu maris
turun dari...ee..gak tau
deh pokoke maria turun
dari surga atau gimana,
trus diambil nama maria
itu.. terus fiona tuh kalo
kata mama papaku itu
mereka punya temen,
temen SMA ee mamaku
temen SMA namanya
fiona dia tuh jago
bulutangkis, trus
mamaku ngefans gitu
sama orangnya gitu lho,
tus habis itu dia..ee
apaa.. anakku besok tak
kasih nama fiona aja
ahh.. biar mungkin
besok bisa kayak gitu,
padahal yo ora jago
bulutangkis trus kalo
ratih itu, tu dari
bapakku, ratih itu arti
nama dalam bahasa jawa
tu ratu jadi biar .. ya gak
tau lah apa yaa, yaa
karena cewek kan trus
jadi anak trus makanya
Nama asli yang
mengandung arti dan
harapan baik dari orang
tua pada anaknya
Nama asli bermakna
baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
namnya ratih raatu
gituuu...
Ehmm gitu, terus fiona
sendiri punya
label/julukan?
Punyaa.. kalo di
sekarang ini, dikuliah ini
dipanggil temen temen
namanya simbah..
Oh yaa, dari kuliah
atau sejak SMA?
Sejak kuliah
Kenapa sih dipanggil
simbah?
Awalnya tuh kan waktu
awal semester satu kan
ada beberapa temen, jadi
punya beberapa
kelompok temen
bertujuh.. nah itu tu
main bareng kemana
mana bareng, terus
sampe suatu saat itu kita
bercanda-bercandaan
terus udah nganggep kita
tuh udah kayak keluarga
tuh lho.. trus makanya
trus ini nii yang satu ni
temenku ada namanya
yovi..nah dia tuh apaa
sifatnya tuh sama sama
kayak si nana,, nah trus
dibilang ihh anak
kembar anak kembar..
tus habis itu ada
namanya viga, viga itu
orangnya keibuanlah,
pokoknya dia selalu apa
yaa.. pokoknya dia
selalu memperhatikan
temen temennya kayak
dianggap ibu sendiri tu
lho trus dipanggil bundo
trus aku..ee aku disebut
Sebab dan asal sebuah
julukan
Sebuah label/julukan
yang menandakan sayang
dan ciri khas seseorang
yang melekat
Julukan diberikan
oleh lingkungan
Julukan adalah
panggilan akrab
Julukan berasal dari
perilaku responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
simbah, jadi kita kayak
silsilah keluarga.. aku
simbah soalnya karena
aku udah kayak lebih tua
dari semuanya trus apa
namanya kadang
menengahi kata mereka..
yauda akhirnya
dipanggil simbah trus
ada juga anak anak yang
lain itu dari bertujuh..
Terus bagaimana
perasaan fiona sendiri
tentang julukan
tersebut?
Kalo perasaanku tuh ya
seneng-seneng aja sih,
soalnya apa yaa..kayak
melambangkan ada
nama panggilan
kesayangan lah
istilahnya buat temen
temen deket, terus
akhirnya meluas ke
semua orang kan, jadi
terkenal aku namanya
simbah kan.. bukan
nama asliku trus
akhirnya mungkin trus
jadi kayak ciri khas sih...
walaupun simbah ada
juga temen lain Cuma
menjadi ciri khas juga
kayak simbah simbah.. o
yang itu orang
nyaa..gituu...
Bagaimana pikiran,
pendapat atau
keyakinan fiona tentang
julukan tersebut?
Kalo pikiran, pikiranku
tuh yaa apa yaa.. aku
jadi ngrasa kalo lama
lama kalo dipanggil
Sebuah label/julukan
membuat responden
mempengaruhi
perilakunya dalam
bersikap dan responden
akan cenderung
mengikuti label/julukan
yang melekat pada
dirinya
Label mempengaruhi
perilaku dan sikap
responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
simbah tuh jadi
berpengaruh di diriku
sendiri terus kalo ke
temen-temen jadinya
harus kayak lebih
bijaksana gituu, terlihat
bijaksana.. terus lebih
apa yaa ee tidak pandang
bulu lahh, tidak
membeda-bedakan
temen terus sama apa
yaa lebih terbuka sama
temen sama semuanya
karena menerima itu
kan... soalnya lebih
kayak, jadi harus lebih
wibawa gitu.. jadi kayak
ee gak tau jadi kayak
berpengaruh aja jadi
kayak misalnya kalo
temenku lagi ngomongin
orang aku cuma oo
gitu..kayak apa
ya..kayak gak
menyalahkan satu sama
lain, kayak berusaha
untuk lebih bijaksana
lebih menerima yang
lain..kalo pendapatku
yaa ee mungkin ee aku
mengikuti ajalah apa
yang orang pikirkan
tentang aku, jadi kalo
mereka mau
menggangap aku kayak
gitu yaa berarti emang
aku orangnya seperti itu,
jadi kalo aku dipanggil
simbah jadi memang
karakternya kayak
simbah simbah, tapi
maksudnya pikirannya,
kayak sikap sikapnya.
Terus harapannya atas
julukan tersebut?
Responden berperilaku
sesuai
harapan/pandangan
melalui sebuah
label/julukan yang
diberikan
Sebuah label/julukan
yang melekat pada diri
responden akan sulit
dihilangkan
Responden cenderung
mengikuti
julukan/pikiran
lingkungan terhadap
dirinya
Julukan diberikan
lingkungan berdasarkan
pikiran dan sikap dari
responden
Label mempengaruhi
responden dalam
berperilaku
Label akan
melekat/tidak dapat
dihilangkan dari
responden
Kecenderungan
responden mengikuti
pikiran tentang
julukan
Julukan diberikan
atas dasar pikiran
dan sikap responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
Yaa mudah mudahan
yaa, yaa semakin
mengembangkan diriku,
melatih kebijaksanaan,
melatih apa yaa ee
melatih untuk mau
mendengarkan orang
lain, menerima orang
lain tanpa membeda-
bedakan, terus menerima
kekurangan orang lain,
bisa mengembangkan
diri, aku ke depannya itu
jadi lebih dewasa lagi..
Terus ada harapan gak
label/julukan tersebut
dihilangkan atau tetap
dipelihara?
Emm kalo dihilangkan
kayaknya enggak
yaa..itu dari temen-
temenku jadi mungkin
gak akan sampai hilang
mungkin kecuali kalo
udah selsai dari kuliah
ini, gak tau yaa tapi tetep
mungkin masih ada label
itu, tapi mungkin kalo
ditempat lain mungkin
aku gak akan ada label
itu..cuman yaa kalo
misalnya suatu saat kalo
misalnya gak ada lagi
orang yang manggil aku
simbah jadi kangen juga,
kayak gitu mungkin
pikiranku..
Terus menurut fiona
label/julukan itu
berpengaruh gak sih
terhadap perilaku?
Kalo aku pernah
anu..refleksi gitu iyae
Responden akan
cenderung berperilaku
sesuai dengan
label/julukan yang sudah
melekat
Sebuah label
memberikan perubahan
pendangan terhadap diri
dan terhadap perubahan
berperilaku
Sebuah label
memberikan pandangan
Label mempengaruhi
cara berperilaku
responden
Julukan
mempengaruhi
berperilaku
Julukan merupakan
gambaran diri
Label adalah
gambaran diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
261
263
264
265
266
267
268
269
270
271
kayak jadinyaa ya itu
kalo aku dipanggil
simbah jadinya tu kayak
ee muter otakku ee tak
lihat lihat kalo misalnya
aku lagi ngumpul-
ngumpul sama temen
temen ya aku yang
paling diem sendiri,
maksudnya paling oo
yayaya..gitu doang, jadi
ya gitu makanya terus ee
bilang iya nih cocok
banget kayak simbah,
terus karena o iyaa mau
dengerin, terus gak
berpihak sama salah satu
atau gimana atau tetep
dengerin semuanya gitu
kan, mau terbuka terus
bijaksanalah kalo orang
lain ada musuhan aku
berusaha untuk supaya
namanya apa gak ikut
musuh-musuhan yaa
tetep menerima
semuanya gituu..
Terus menurut fiona
sendiri kepikiran gak
sebelum dan sesudah
diberikan julukan/label
ada perbedaan gak?
Kalo sebelum
tuu..kelihatan sihh, jadi
mungkin ituu kayak
perubahannya lebih
kedewasa lebih
kebijaksananya itu ku
lihat, soalnya sebelum
kuliah itu jadi waktu
SMA yaa aku tu apa
namanya mainannya tuh
ya gak sama semua
temen-temen yang ada
disekitarku gitu lhoo..
terhadap diri dan cara
berperilaku sesuai
dengan label yang
diberikan
Sebuah pikiran tentang
label yang sudah melekat
membuat responden
berubah dalam
berperilaku
responden
Responden
berperilaku sesuai
dengan julukan
Label adalah
pandangan diri dan
pedoman berperilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
318
dan aku tuh gak apa
namanya ada geng-
gengan tuh lho, jadinya
gak gak kenal sama yang
lain gitu, jadi lebih
terbuka lebih ramah aja
kalo sekarang karena
panggilan itu, karena
semuanya kan lebih
kenalnya aku sama
simbah gituu.. terus kalo
lebih bijaksananya itu
mungkin iya soalnya
jadi lebih membuat aku
untuk kamu harus untuk
memberi contoh ke
temen temen lain tu lho
kalo apa namanya
gimana sikapmu
bijaksana dan wibawa,
seperti itu..
Menurut fiona, makna
dari julukan tersebut itu
apa?
Mungkin kalo makna
sebenernya mungkin aku
menjadi seorang yang
lebih disegani sama
temen-temen, sama
temen deketku terutama,
tapi itu juga membuka
peluangku untuk
temenan sama yang lain
pokoknya kayak lebih
dituakan, lebih disegani
karena bersikap lebih
bijaksana jadi ya orang
lain itu juga apa
namanya seneng seneng
aja mungkin temenan
sama aku gituu..
Tapi fiona sendiri
ngrasa gak kenapa kok
Sebuah julukan membuat
seseorang mempunyai
pandangan terhadap
dirinya dan berlaku
sesuai julukan yang
diberikan
Seseorang yang
berperilaku sesuai
dengan julukan yang
diberikan dalam
berperilaku didalam
lingkungan sesuai
dengan pandangan
lingkungan
Julukan merupakan
pandangan terhadap
diri dan pedoman
berperilaku
Julukan
mempengaruhi
perilaku
Julukan merupakan
pedoman berperilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
bisa dipanggil simbah?
Yaa kepikiran itu
pernah.. kok aku
dipanggil simbah yaa
kayak kelihatan tua
banget gitu lho nah terus
padahal kan ada pacarku
juga jadi dia mau gak
mau kalo ketemu sama
temen temenku juga
manggil aku simbah
gituu... jadi ya kadang
kok aku dipanggil
simbah yaa gitu yaa ya
gimana yaa kok aku jadi
lebih tua, paling cuma
gitu aja sih, jadi gak
seceria orang lain,
maksudnya gak semuda
gak sesenang orang lain
gitu, tapi ya cuma
terbesit gitu aja
selanjutmya gak ada
lagi, jadi cuma kepikiran
wihh aku dipanggil
simbah, tua banget..
Responden diberikan
julukan karena lebih
ceria dari orang lain dan
lebih terlihat tua dari
teman-teman yang lain
Julukan diberikan
berdasarkan sifat
responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI