PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT...

133
PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM AL-QUR’AN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN (LAPAS) POLRES JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Nurpaiji Rahmat NIM. 11150340000258 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/1441 H

Transcript of PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT...

Page 1: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT

DALAM AL-QUR’AN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN (LAPAS)

POLRES JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Nurpaiji Rahmat

NIM. 11150340000258

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1441 H

Page 2: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

PEPIAHAP眈N PENGHUNILAPAS TERⅡ ADAP AYAT‐AYAT TAUBAT

DALAM AL‐ QUR'AN DILEMBAGA PEPIASYARAKATAN(LAPAS)POLRESJAKARTA SELATAN

Skripsi

Dittukanuntvemenuhi PersyaratanMttper01ch

Gelar Sttiana Agama(SoAD

C)lёh: 1 1

Nurpalii RahmatNI卜仁.11150340000258

Pembimbing :

PROGRAM STIIDIILMU AL― QUR'AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USIULUDDIN

UNIVERSITASISLAM NECERISYARIF ⅡIDAYATULLAH

JAKARTA

2019Ⅳ1/1441H

NIP:196508172000031001

Page 3: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

PENGESAHAN PANITIA UЛ AN

Skripsi berJudul“ PEMAHAPIAN PENGⅡ UNI LAPAS TERⅡADAP AYAT‐AYAT TAUBAT DAL劇レIAL‐QUR'AN DILEMBAGAPEMASYARAKATAN eAPAS)POLRES JAKARTA SELATAN"telahdittiakan dalam sidang″α4α 9αツαtt Fakultas Ushuluddin UIN SyarifHidayatullah

Jakarta pada 01 0ktobcr 2019。 Skripsi ini telah ditcdma sebagai salah satu syarat

memperolch gelar SttanaAgalna(S.Ag)pada prOgram Studi1lmu Al― Qur'an dan

Tafsir.

Jakarta,01 0ktober 2019

Sidang Munaqasyah

K/ノヴ

etua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Fahrizal Mahdin Lc.MIRKH

NIP.198208162015031004

Drs.価 ad Rifqi Muchtar,MA

NIP.196908221997031002

Dr.Muhammad Zuhdi Zaini、 M.AQNIP.196508172000031001

19710217

Pentti II

Pembimbing

t′

1002

Page 4: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM
Page 5: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

iv

ABSTRAK

Nurpaiji Rahmat

“Pemahaman Penghuni Lapas Terhadap Ayat-ayat Taubat dalam al-

Qur’an di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Polres Jakarta Selatan”

Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk berbuat dosa, dalam

kehidupan dihadapkan dengan berbagai persoalan yang terkadang membuat

manusia melakukan perbuatan dosa. Secara fitrah manusia menginginkan kembali

kepada tuhannya dalam keadaan suci kembali maka dari itu untuk meminimalisir

dosa yang dilakukan setiap hamba, Allah memudahkan jalan baginya yakni

taubat. Taubat itu berarti kembali, pulang, dan menyesal. Ia merupakan praktik

ketakutan di dalam hati yang memotivasi seorang hamba dengan kuat untuk

kembali kepada Allah Swt.

Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang pengumpulan

datanya dilakukan melalui penelitian, yakni field research (penelitian lapangan)

dengan metode pengambilan data melalui observasi non partisipan dimana penulis

hanya memfokuskan kepada responden dengan datang ke tempat penelitian 3-4

kali, wawancara dan dokumentasi dengan narapidana yang berjumlah 10 orang di

lembaga pemasyarakatan Jakarta Selatan.

Kesimpulan skripsi ini bahwa hampir sebagian narapidana mengetahui

ayat-ayat taubat dari 10 responden mengatakan bahwa ia faham dengan konsepan

taubat yang tertuang dalam ayat al-Qur‟an yang semuanya mengajak kepada

kebaikan dan meninggalkan perbuatan yang dilarang dalam syariat agama, dan

mengaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat.

Page 6: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas berkat rahmat, limpahan kasih

sayang, kesabaran serta keistiqamahan sehingga penulis bisa menyelesaikan

skripsi ini dengan judul: Pemahaman Penghuni lapas Terhadap Ayat-ayat Taubat

(Studi di Lembaga Pemasyarakatan Polres Jakarta Selatan. Shalawat serta salah

semoga selalu tercurah limpahkan kepada baginda alam Nabi Muhammad Saw

yang telah memberikan jalan kemudahan sampai sekarang ini.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk lulus pada program

Strata-1 di Jururusan Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa

bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Segenap civitas Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ibu Prof.

Dr. Amani Lubis MA. Selaku rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

beserta jajarannya.

2. Bapak Dr. Yusuf Rahman, MA. Selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta segaligus dosen pembimbing

penasehat akadimik.

3. Bapak Dr. Eva Nugraha, MA. Selaku ketua jurusa Ilmu Al-Qur‟an dan

Tafsir. Serta Bapak Fahrizal Mahdi, Lc. MIRKH. Selaku sekretaris

jurusan Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir.

4. Bapak Dr. Muhammad Zuhdi M.Ag. Selaku Dosen pembimbing

skripsi yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini

dan selalu meluangkan waktunya, memberikan saran, sarahan serta

motivasinya kepada penulis. Terima kasih atas bimbingannya dan

mohon maaf sebesar-besarnya jika dalam proses penulisan banyak

merepotkan, semoga Allah senantiasa memberi kesehatan dan

meindungi bapak dan keluarga.

Page 7: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

vi

5. Segenap Dosen Jurusan Imu Al-Qur‟an dan Tafsir beserta staf

karyawan fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

sudah membimbing dan memberikan ilmu, wawasan serta motivasi

yang diberikan terhadap penulis, semoga Allah membalas dengan

pahala yang berlipat ganda.

6. Terima kasih juga kepada Kapolres Jakarta selatan yang telah

memberikan perizinan untuk penelitian skripsi di Lembaga

Pemasyarakatan Jakarta Selatan.

7. Teruntuk kedua orang tua tercinta Mamah dan Abah yaitu Bapak

Adnan dan Ibu Jasih, yang telah membesarkan, mendidik dengan

cahaya cinta dan mengajarkan banyak hal. Semoga Allah senantiasa

menjaga dan memberikan kasih sayang terhadapnya sebagaimana

kasih kasangmu dahulu.

8. Tak lupa pula teruntuk Kakak-kakak ku Abdurrahman, S.HI,

Wahyudin, Muiyah, S.Sy, Fatwa, dan adik bungsu Muhammad Fahri,

terima kasih atas bantuannya baik materil atau moril serta doa kalian

semua sehingga ananda bisa menyelesaikan studi ini.

9. Kepada guru-guru khususnya pengasuh Pondok Pesantren UICCI

(United Islamic Cultural Center of Indonesia) Sulaimaniyah Musthafa

Atalar, HE. Selaku pimpinan Pondok Pesantren UICI Sulaimaniyah

cabang Ciputat, dan juga para Abi/Ustadz pengasuh Pondok Pesantren

UICCI Abi Sulaiman, HE, Abi Sinan HE, Abi Esad. HE, Abi Lutfi

Yeter. HE, Abi Miftahul Hasan. HE, Abi Farid. HE, dan Abi Ahmed

HE, berkat doa, kesabaran serta memberikan ilmu yang bermanfaat

semoga Allah selalu memberikan kesehatan sehingga banyak yang bisa

merasakan limpahan ilmu dari jalan dakwah ini.

10. Dan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan yang telah

berjuang bersama menimba ilmu khususnya teman di Pondok

Pesantren UICCI Sulaimaniyah yang merupakan satu angkatan Ilmu

al-Qur‟an dan Tafsir 2015 yaitu Ahmad Abidin Nuris Salam,

Abdurrahman Wahid, Ardi Kurniawan dan Ahmad Sopian. Perjuangan

Page 8: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

vii

kita belum sampai disini kawan, masih banyak anak tangga yang harus

di daki.

11. Tak lupa pula kepada teman-teman seperjuangan Ilmu al-Qur‟an dan

Tafsir angkatan 2015 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang selalu mendukung dan memberikan semangat

12. Dan tak lupa juga kepada KKN HARMONI 042 yang telah mendorong

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih penulis haturkan kepada seluruh pihak yang telah

membantu penulis. Semoga bisa bermanfaat dan semoga Allah swt

membalas semua kebaikan dan mendapat keberkahan yang berlimpah.

Aamin yaa rabal alamin.

Ciputat, 13 September 2019

Nurpaiji Rahmat

Page 9: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Dalam skripsi, tesis, dan disertasi bidang keagamaan (baca: Islam), alih aksara

atau transliterasi, adalah keniscayaan. Oleh karena itu, untuk menjaga konsistensi,

aturan yang berkaitan dengan alih aksara ini penting diberikan. Pengetahuan

tentang ketentuan ini harus diketahui dan dipahami, tidak saja oleh mahasiswa

yang akan menulis tugas akhir, melainkan juga oleh dosen, khususnya dosen

pembimbing dan dosen penguji, agar terjadi saling kontrol dalam penerapan dan

konsistensinya. Dalam dunia akademis, terdapat beberapa versi pedoman alih

aksara, antara lain versi Turabian, Library of Congress, Pedoman dari Kementian

Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, serta versi

Paramadina.Umumnya, kecuali versi Paramadina, pedoman alih aksara tersebut

meniscayakan digunakannya jenis huruf (font) tertentu, seperti font Transliterasi,

Times New Roman, atau Times New Arabic. Untuk memudahkan penerapan alih

aksara dalam penulisan tugas akhir, pedoman alih aksara ini disusun dengan tidak

mengikuti ketentuan salah satu versi di atas, melainkan dengan

mengkombinasikan dan memodifikasi beberapa ciri hurufnya. Kendati demikian,

alih aksara versi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini disusun dengan logika yang

sama.

1. Padanan Aksara

Berikut adalah daftar aksara Arab dan padanannya dalam aksara latin:

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

Tidak dilambangkan ا

B Be ب

T Te ث

Ts te dan es ث

J Je ج

Page 10: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

ix

ḥ h dengan titik bawah ح

Kh ka dan ha ر

D De د

Dz de dan zet ذ

R Er ر

Z Zet ز

S Es س

Sy es dan ye ش

Ṣ es dengan titik bawah ص

ḍ de dengan titik bawah ض

ṭ te dengan titik bawah ط

ẓ zet dengan titik bawah ظ

koma terbalik di atas hadap kanan „ ع

G Ge غ

F Ef ف

Q Ki ق

K Ka ك

L El ل

M Em م

N En ى

Page 11: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

x

w We و

h Ha ه

Apostrof ’ ء

y Ye ي

2. Vokal

Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal

tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Untuk vokal tunggal,

ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

ـــ A Fatḥah

I Kasrah ـــ

__ U ḍammah

Adapun vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

Ai a dan i __ ي

__ و Au a dan u

3. Vokal Panjang

Ketentuan alih aksara vokal pajang (madd) yang dalam bahsa Arab

dilambangkan dengan harakat dan huruf, adalah sebagai berikut:

Page 12: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

xi

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

Ā a dengan garis di ىا

atas

Ī i dengan garis di atas ىي

Ū u dengan garis di ىو

atas

4. Kata Sandang

Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan huruf,

yaitu dialihaksarakan menjadi huruf /l/, baik diikuti huruf syamsiyah maupun

huruf kamariah. Contoh: al-rijâl bukan ar-rijāl, al-dīwān bukan ad-dīwān.

5. Syaddah (Tasydīd)

Syaddah atau tasydîd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan

sebuah tanda (ـــ (dalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan

menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal ini tidak

berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah kata sandang

yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah. Misalnya, kata (الضرورة) tidak ditulis ad-

darûrah melainkan al-darûrah, demikian seterusnya.

6. Ta Marbūtah

Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbûtah terdapat pada kata

yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /h/ (lihat

contoh 1 di bawah). Hal yang sama juga berlaku jika tamarbûtah tersebut diikuti

oleh kata sifat (na„t) (lihat contoh 2). Namun, jika huruf ta marbûtah tersebut

diikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /t/

(lihat contoh 3).

No Kata Arab Alih Aksara

Page 13: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

xii

Ṭarīqah طريقت 1

الإسلاهيت الجاهعت 2 al-jāmī‟ah al-islāmiyyah

الوجود وددة 3 waḥdat al-wujūd

7. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam alih

aksara ini huruf kapital tersebut juga digunakan, dengan mengikuti ketentuan yang

berlaku dalam Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), antara lain untuk menuliskan 35

permulaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain.

Jika nama diri didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf

kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal atau kata

sandangnya. Contoh: Abū Hāmid al-Ghazālī bukan Abū Hāmid Al-Ghazālī, al-

Kindi bukan Al-Kindi. Beberapa ketentuan lain dalam EBI sebetulnya juga dapat

diterapkan dalam alih aksara ini, misalnya ketentuan mengenai huruf cetak miring

(italic) atau cetak tebal (bold). Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan

cetak miring, maka demikian halnya dalam alih aksaranya, demikian seterusnya.

Berkaitan dengan penulisan nama, untuk nama-nama tokoh yang berasal dari

dunia Nusantara sendiri, disarankan tidak dialihaksarakan meskipun akar katanya

berasal dari bahasa Arab. Misalnya ditulis Abdussamad al-Palimbani, tidak „Abd

al- Samad al-Palimbānī; Nuruddin al-Raniri, tidak Nūr al-Dīn al-Rānīrī.

8. Cara Penulisan Kata

Setiap kata, baik kata kerja (fi„l), kata benda (ism), maupun huruf (harf)

ditulis secara terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih aksara atas kalimat-

kalimat dalam bahasa Arab, dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan di

atas:

Kata Arab Alih Aksara

dzahaba al-ustādzu ذھة الأستاذ

Page 14: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

xiii

Tsabata al- ajru ثبج الأجر

al- ẖ الذرمت العصريت arakah al-„ asriyyah

Asyhadu an lâ ilâha illâ Allâh أشھد أى لا إلھ إلا الله

Maulānā Malik al- Ṣālih هولانا هلل الصالخ

Yu‟ atstsirukum Allah يؤثرمن الله

al- maẓāhir al-„ aqliyyah الوظاھر العقليت

Page 15: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

xvi

DAFTAR ISI

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................................... ii

ABSTRAK .................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................v

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................. viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. xvi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xix

DAFTAR GRAFIK ......................................................................................xx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1

B. Pembatasan Masalah ................................................................................6

C. Perumusan Masalah .................................................................................6

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................7

E. Tujuan Penelitian .....................................................................................7

F. Tinjauan Pustaka ......................................................................................7

G. Metodologi Penelitian ............................................................................10

1. Jenis Penelitian ......................................................................................10

2. Sumber Data ..........................................................................................10

3. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................11

4. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................................11

5. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................12

H. Sistematika Penulisan ............................................................................13

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MAKNA TAUBAT

A. Pengertian Taubat ..................................................................................15

B. Kata yang Semakna dengan Taubat .......................................................16

C. Ruang Lingkup Taubat ..........................................................................17

D. Kewajiban Taubat dan Keutamaannya ..................................................19

Page 16: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

xvii

E. Penafsiran Ayat ......................................................................................22

F. Syarat Taubat .........................................................................................31

G. Penyematan kata al-Iṣ lah Setelah Perintah Taubat ..............................33

H. Tingkatan Taubat ...................................................................................34

I. Tatacara Bertaubat .................................................................................35

J. Tanda Diterimanya Taubat ....................................................................37

K. Hikmat Taubat .......................................................................................39

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG LEMBAGA

PEMASYARAKATAN POLRES JAKARTA SELATAN

A. Lembaga Pemasyarakatan Polres Jakarta Selatan .................................41

1. Sejarah Berdirinya Lembaga Pemasyarakatan Jakarta Selatan .............41

a. Lokasi Lembaga Pemasyarakatan Polres Jakarta Selatan ....................41

2. Program Lembaga Pemasyarakatan Jakarta Selatan..............................42

a. Kegiatan Di Lembaga Pemasyarakatan Jakarta Selatan ........................42

b. Program Rutinitas Lembaga Pemasyarakatan Jakarta Selatan ..............42

Salah satu program rutin adalah sarapan, pembersihan lapas, jam besuk setiap

hari selasa dan kamis. .................................................................................42

3. Visi dan Misi .........................................................................................42

4. Tujuan didirikan Polres Jakarta Selatan ................................................43

5. Struktur Organisasi Polres Jakarta Selatan ............................................44

6. Sarana dan Prasarana .............................................................................44

BAB IV PEMAHAMAN NARAPIDANA DI LEMBAGA

PEMASYARAKATAN JAKARTA SELATAN TERHADAP AYAT-

AYAT TAUBAT

A. Pemahaman Narapidana Terhadap KonsepTaubat ................................47

1. Qs. al-Tahrim [66] : 8 ............................................................................56

2. Qs. Al-Nur [24] : 31...............................................................................56

3. Qs. Al-Baqarah [2] 37............................................................................56

4. Qs. al-Maidah [5] : 39 ............................................................................56

Page 17: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

xviii

5. Qs. al-An- „am [6] 54.............................................................................57

6. Qs. al-Qashash [28] 67 ..........................................................................57

B. Pemahaman Narapidana Terhadap Ayat-ayat Taubat ...........................61

B. Pemahaman Narapidana terhadap Qs. al- Baqarah [2] 37 .....................67

C. Pemahaman Narapidana terhadap al-Maidah [5]: 39 ............................68

D. Pemahaman Narapidana terhadap Qs. al-An‟am [6]: 54 .......................70

E. Pemahaman Narapidana terhadap Qs. al-Qashash [28] 67) ..................71

F. Pengamalan Penghuni lapas di Lembaga Pemasyarakatan terhadap Ayat

Taubat ..........................................................................................................72

G. Pemahaman Ayat Tentang Taubat Nasūhā ............................................73

H. Urgensi Taubat terhadap Narapidana ....................................................74

I. Sikap Para Narapidana Terhadap Taubatan Nasūhā ..............................74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................76

B. Saran-saran ............................................................................................77

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................78

Lampiran-Lampiran ......................................................................................82

Page 18: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Narapidana Reserse Narkotika Awal................................ 53

Tabel 1.2 Jumlah Narapidana Reserse Kriminal Awal .................................. 53

Tabel 1.3 Usia Narkotika ............................................................................... 54

Tabel 1.4 Usia Kriminal ................................................................................. 55

Tabel 1.5 Jumlah Narapidana Reskrim Akhir ................................................ 55

Tabel 1.6 Jumlah Narapidana Restik Akhir ................................................... 56

Tabel 1.7 Jumlah Narapidana Reskrim Akhir berumur 18-35 Tahun ............ 56

Page 19: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

xx

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Jumlah Narapidana Kriminal Keluar Perbulan ............................. 57

Grafik 1.2 Jumlah Narapidana Narkotika Keluar Perbulan ........................... 57

Page 20: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur‟an merupakan kitab otentik yang memperkenalkan dirinya dengan

berbagai ciri dan sifat. Salah satunya al-Qur‟an merupakan kitab yang senantiasa

terpelihara. Allah Swt berfirman:

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami

benar-benar memeliharanya. (Qs. Al-Hijr [15]: 9).

Allah mewahyukan kitab suci al-Qur‟an sebagai sumber petunjuk serta

menjelaskan sistem yang komprehensif bagi kehidupan. Al-Quran menjelaskan

segala sesuatu yang esensial bagi semua manusia. Tiada bacaan seperti al-Qur‟an

yang dipelajari bukan hanya susunan redaksi dan pemilihan kosa katanya tetapi

juga kandungan yang tersurat, tersirat, bahkan sampai kepada kesan yang

ditimbulkannya, semua dituangkan dalam bentuk buku, dari generasi ke generasi.

Kemudian apa yang dituangkan dalam sumber yang tak pernah kering itu

berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dan kecenderungan mereka dalam

menafsirkannya, namun semua mengandung kebenaran karena al-Quran layaknya

permata yang memancarkan cahaya yang berbeda-beda sesuai dengan sudut

pandang mereka.1

Diantara lafadz-lafadz yang ada dalam al-Qur‟an yang banyak disebutkan

diantaranya ialah kalimat taubat yang diulang-ulang dalam al-Qur‟an, jika

ditelusuri pembicaraan masalah taubat ini muncul dalam beberapa surah yang

tersebar dalam 28 ayat.2

Hubungan antara ayat-ayat al-Qur‟an dengan pemahaman seseorang

tentang ayat-ayat taubat yang diulang-ulang dalam al-Qur‟an, bahwa pada

hakekatnya ayat al-Qur‟an yang banyak menyinggung tentang taubat baik dalam

bentuk fiil madi, fiil mudhari, masdar, isim fail, mubalaghah, bahkan kata yang

1 M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur‟an (Bandung: Mizan, 2007), h. 3

2 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an, h. 253

Page 21: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

2

semakna merupakan indikasi sebuah jalan bagi seseorang untuk kembali kepada

Allah Swt. Baik karena adanya kesalahan dan penyimpangan yang dilakukannya,

maupun karena kewajiban sebagai hamba Allah yang menggantungkan hidup

kepadanya.

Manusia tidak akan terlepas dari dosa dan kesalahan seperti halnya para

malaikat yang senantiasa terjaga dari dosa. Hal yang menjadi satu persoalan besar

yang dihadapi manusia adalah bagaimana agar terhindar dari perbuatan dosa yang

bisa menjerumuskan dirinya kedalam jurang keburukan. Pada dasarnya setiap

manusia tidak akan lepas dari perbuatan dosa. Hal ini dikarenakan manusia

bersifat lemah dan hampir tidak mempunyai daya untuk melawan keinginan

nafsunya sendiri yang mendorong untuk berbuat kejahatan.

Sesungguhnya salah satu hal yang sangat bermanfaat di dalam kehidupan

seorang hamba untuk memperkuat ruh di dalam peperangan batin (jihad akbar)

adalah bertaubat dari dosa, karena status manusia berbeda dengan para malaikat

yang penuh dengan kesucian dan kemuliaan dengan tabiat yang selalu patuh dan

taat kepada Allah Swt. Tetapi status manusia juga berlainan dengan Iblis yang

statusnya durhaka terus menerus3 akan tetapi manusia berada di antara keduanya.

Untuk meminimalisir dosa yang dilakukan setiap hamba Allah

memudahkan jalan baginya yakni taubat. Taubat itu berarti kembali, pulang, dan

menyesal. Ia merupakan manifestasi ketakutan di dalam hati yang memotivasi

seorang hamba dengan kuat untuk kembali kepada Allah Swt. Seorang yang

melakukan kesalahan perlu bertaubat kepada Allah dan menyesali semua

kesalahannya semata-mata untuk mendapatkan ampunan dari-Nya. Yang

dimaksud dengan taubat kepada Allah adalah menyesal dan melepaskan diri dari

segala dosa dan maksiat.4

Ibn Qayyim al-Jauziyah mengatakan bahwa hakikat taubat adalah

menyesali dosa-dosa yang telah dilakukuan di masa lampau, membebaskan diri

seketika itu dari dosa tersebut dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi di

3 Hamzah Ya‟qub, Tashawwuf dan Taqorrub (Bandung: Pustaka Madya, 1987), h. 238

4 Yusuf Al-Qardhawi, Taubat (Jakarta: CV. Pustaka Al-Kautsar, 1998, cet. 1), h. 43

Page 22: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

3

masa mendatang.5Banyak manusia yang salah mengartikan arti kata taubat dan

memaknai kata taubat. Mereka memahami bahwasannya Allah menerima taubat

hamba-hambanya tanpa melihat dosa yang telah dilakukan seseorang. Ketika

seseorang meninggalkan sesuatu, maka orang itu berusaha semaksimal mungkin

untuk mewujudkan apa-apa yang diinginkannya.

Begitupun sama halnya dengan orang yang berkomitmen benar-benar

menginginkan taubatnya diterima oleh Allah, seseorang akan memenuhi

persyaratan yang sudah ditentukan dalam al-Qur‟an. Syeikh Abdul Qadir al-Jilani

dalam kitab al-Ghunyah menjelaskan ada tiga syarat taubat pertama, menyesali

atas kesalahan dan kekeliruan ang dilakukan, yang bedasarkan hadis Rasulullah

Saw, menyesali kesalahan adalah taubat. Tanda dari penyesalah adalah lembutnya

hati dan berderainya air mata. Sebab itu Rasulullah mengatakan “berkumpullah

bersama orang yang bertaubat, karena hati mereka lembut. Kedua, meninggalkan

setiap kesalahan di manapun dan kapanpun. Ketiga, berjanji dan berusaha untuk

tidak kembali kepada dosa dan kesalahan.6

Banyak manusia di zaman sekarang khususnya penghuni lapas tidak

menyadari bahwa perbuatan yang mereka lakukan seolah-olah tidak terlihat oleh

Allah swt padahal Allah Maha Melihat akan sesuatu yang tak tampak dilihat oleh

mahluknya karena dia memiliki sifat al-Basir. Syekh Ibn Ath‟aillah mengatakan

dalam kitab Tajul Arus “usahakan untuk bertafakur sepanjang hidupmu.

Renungkan apa yang telah engkau perbuat pada siang hari, jika ternyata engkau

menghabiskan siangmu dalam ketaatan, bersyukurlah tapi, jika ternyata engkau

melakukan maksiat sesalilah lalu cepatlah beristighfar dan bertaubat kepada

Allah”7

Dalam sebuah hadis shahih Rasulullah Saw bersabda, yang artinya “Wahai

anak Adam sesungguhnya jika kamu berdoa kepadaku dan mengharapkanku maka

Aku akan mengampunimu atas semua dosa yang kamu lakukan, dan aku tidak

peduli. Wahai anak Adam andaikata dosa-dosamu itu sampai ke puncak langit

kemudian kamu meminta ampunan kepadaku niscaya aku ampuni dan aku tidak

5 Ibn Qayyim al-Jauziyah, Memuliakan diri dengan Taubat, Terj. Muzammal Noer.

(Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2015), h. 5 6 Abdul Qadir al-Jailani, al-Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haqqi „Azza wa Jalla (Beirut,

Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1997), h. 30 7 Ibnu Attaillah As-Sakandary, Tajjul Arus (Jakarta: Zaman, 2013), h. 31

Page 23: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

4

peduli. Wahai anak Adam, seandainya kamu datang kepadaku dengan dosa yang

besarnya seisi bumi seluruhnya, kemudian datang menemuiku dan tidak

menyekutukan Aku dengan yang lain niscaya Aku akan datang kepadamu dengan

ampunan yang besarnya seisi bumi seluruhnya. (HR. At- Tirmidzi no. 3540).”8

Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan yang artinya “Wahai hamba-

hambaku, sesungguhnya kalian melakukan dosa dimalam hari, sedangkan Aku

mengampuni semua dosa maka mintalah kalian semua ampunan kepadaku niscaya

Allah akan mengampuni kalian.”9

Karena Allah Swt berfirman bertaubatlah kepada Allah setiap saat, karena

hal tersebut dianjurkan dan diperintahkan olehnya.

“Bertaubatlah kalian semua kepada Allah wahai orang-orang yang

beriman supaya kalian beruntung. (Q.S Al-Nur : 31),

Taubat adalah sarana yang mengantarkan seseorang hamba menjadi kekasih

Allah

“Sungguh, Allah menyukai orang-oran yang bertaubat dan menyukai

orang-orang yang menyucikan diri” (QS. Al-Baqarah: 222).

Al-„Aaz Al-Muzani r.a menuturkan bahwa Rasulullah saw bersabda yang

artinya “Kadangkala timbul perasaan dalam hatiku, maka aku beristighfar dan

memohon taubat kepada Allah lebih dari 70 kali”. (HR. Muslim). Dari Abu

Hurairah juga pernah mendeengar Rasulullah Saw bersabda “ Demi Allah, dalam

sehari aku beristighfar dan memohon taubat kepada Allah lebih dari 70 kali” (HR.

Bukhari).10

Dalam bait terakhir Syekh Ibn Athaliah mengatakan “tak ada majlis

bersama Allah yang paling bermanfaat bagimu selain majelis tempat engkau

menyesali diri. Jangan menyesali diri sambil tertawa senang. Tapi, sesalilah

dirimu dengan jujur seraya menunjukkan wajah muram, disertai dengan hati yang

sedih kecewa dan perasaan hina”. Jika seseorang bisa melakukan itu semua pasti

Allah akan menggantikan kesedihan dengan kegembiraan, kehinaan dengan

8 Muhammad bin Isa bin Tsaurah bin Musa as Sulami at-Tirmidzi, Jami‟ al-Kabir Kitab

Ahkam, Juz 2, No. 3540 (Beirut : Daar al-Arabi Islami, 1998 ), h. 387 9 „Aidh al-Qarni, La Tahzan (Jakarta: Qishti Press, 2004), h. 83

10 Ibnu Attaillah As-Sakandary, Tajjul Arus (Jakarta: Zaman, 2013), h. 30

Page 24: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

5

kemuliaan, kegelapan dengan cahaya, ketertutupan dengan ketersingkapan

(kasyf).11

Seharusnya masyarakat memiliki hakikat dari taubat itu sendiri yakni

perasaan hati yang menyesali perbuaan maksiat yang sudah terjadi, lalu

mengarahkan hati kepada Allah Swt dalam sisa umurnya melakukan perbuatan

amal shaleh. Apakah seseorang yang tengah melakukan dosa benar-benar

melakukan syarat-syarat taubat yang telah ditentukan. Banyak sekali orang awam

hanya mengucapkan kata taubat dilisan saja, tanpa masuk ke dalam hati, sehingga

terkesan meremehkan apa-apa yang telah ditentukan Allah Swt.

Dalam hal ini penulis meneliti tentang pemahaman penghuni lapas yang

berada di Jakarta Selatan untuk menyadari akan pentingnya taubat dan untuk

meluruskan pemahaman yang berbeda dari para Napi yang sebagian dari mereka

tau dengan ayat taubat akan tetapi tidak sejalan dengan mestinya. Dalam hal ini

untuk meluruskan sejauh mana mereka Pahami tentang taubat yang sesungguhnya

atau taubatan nasūhā. Yang dimaksud dengan penghuni lapas disini adalah

Lembaga Pemasyarakatan untuk penempatan Narapidana dewasa laki-

laki/perempuan berumur lebih dari 18 (delapan belas) tahun.

Melihat hal demikian banyak Narapidana yang masuk Lapas kemudian

keluar dari lapas dan masuk kembali karena melakukan tindakan kriminal atau

sejenisnya tanpa membuat ia jera adalah salah satu tindakan bahwa orang tersebut

sulit untuk bertaubat dan salah memaknai dan memahami taubat. Contoh dalam

kasus pecandu narkoba yang sudah dua kali masuk lapas karena terbukti bersalah

menggunakan barang haram yang secara terang-terangan tertangkap oleh pihak

kepolisian Polda Metro Jaya Jakarta Selatan. Sehingga dalam hal ini penulis

mengkaji penelitian ini dengan judul “Pemahaman Penghuni lapas Terhadap

Ayat-ayat Taubat dalam Al-Qur’an di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)

Polres Jakarta Selatan”

11

Ibnu Attaillah As-Sakandary, Tajjul Arus, h. 33

Page 25: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

6

B. Pembatasan Masalah

Membatasi permasalahan dalam suatu penelitian merupakan salah satu hal

yang sangat penting guna menghindari terjadinya kekaburan dan penyimpangan

terhadap pokok permasalahan, juga mengingat akan kemampuan dan pengetahuan

dari penulis yang terbatas. Dalam penelitian ini penulis mewawancarai 10

Narapidana diantaranya 5 orang laki-laki dan 5 orang perempuan dengan kasus

Reskrim (reserse kriminal) dan Restik (reserse narkotika), seluruhnya merupakan

orang dewasa yang berumur 18 tahun lebih. Perlu diketahui bahwa kategori umur

menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 masa remaja awal

12-16 tahun, masa remaja akhir 17-25 tahun, masa dewasa awal 26-35, masa

dewasa akhir 36-45, masa lansia awal 46 - 55 tahun, masa lansia akhir 56- 65

tahun dan masa manula 65 - sampai atas.12

Dalam ilmu psikologi mengatakan

bahwa pemikiran mereka sudah berkembang dan dalam masa produktif.13

Dalam hal ini mereka para narapidana yang belum terpidana dan

menunggu putusan Hakim, dan masih terdakwa. Dalam al-Qur‟an terdapat

beberapa ayat yang menjelaskan tentang taubat disebutkan sebanyak 28 kali.

Adapun batasannya penulis meneliti ayat al-Qur‟an Qs. al-Tahrim [66] : 8,

Qs. Al-Nur [24] : 31, Qs. Al-Baqarah [2] 37, Qs. al-Maidah [5] : 39, Qs. al-

An„am [6] 54, Qs. al-Qashash [28] 67. Ayat-ayat tersebut dipilih karena

memberikan makna yang berbeda-beda terhadap pemahaman responden

terhadap ayat-ayat taubat dan pengamalan Narapidana terhadap makna taubat

dan juga dapat mewakili makna yang tercakup dalam ayat lain karena

memiliki persamaan makna.

C. Perumusan Masalah

Dari pemaparan tersebut penulis merumuskan permasalahan yakni

“Bagaimana Pemahaman Penghuni Lapas terhadap Ayat-ayat Taubat di

Lembaga Pemasyarakatan dan Pengamalan Narapidana terhadap Makna

Taubat”

12

Oscar Primadi, Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia (Jakarta: Data

Kesehatan RI, 2019), h. 127. 13

Zakia Darajat, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta:Bulan Bintang,1970),h. 122

Page 26: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

7

D. Manfaat Penelitian

1. Menambah wawasan khazanan keilmuan dalam bidang tafsir tentang

pemahaman ayat-ayat al-Qur‟an yang berhubungan dengan taubat.

2. Untuk memberikan gambaran yang riil tentang pemahaman yang sebenarnya

dalam memahami ayat-ayat taubat pada narapidana di lembaga

pemasyarakatan

3. Menyadarkan penghuni lapas untuk menghentikan kemaksiatan

4. Sebagai sumbangsih dalam dunia pendidikan dan bermanfaat bagi para

pembaca.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa perilaku para

penghuni lapas yang berada di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Jakarta

Selatan dalam pemahaman mereka tentang ayat-ayat al-Qur‟an yang berhubungan

dengan taubat. Adapun tujuan utama dalam penelitian skripsi ini adalah:

1. Pemahaman Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan terkait taubat yang juga

banyak di singgung dalam al-Qur‟an.

2. Meneliti perilaku Narapidana yang bertentangan dengan hukum dan syariat

Islam agar tindakan tersebut dapat diluruskan.

F. Tinjauan Pustaka

Sepanjang penelusuran yang dilakukan penulis, banyak penelitian yang

membahas terkait dengan taubat, dari beberapa penelitian terdapat 10 yang

releven antara lain:

1. Penafsiran ayat-ayat taubat menurut Muhammad Qurais Shihab, UIN

Sunan Kalijaga.

Signifikansi dari penelitian ini adalah meneliti mengenai penafsiran

muhammad Quraish Shihab dalam kitab tafsir al-Misbah tentang ayat-ayat

taubat dari kesyirikan, kemunafikan dan taubat dari kemurtadan. Sedagkan

metode yang ditempuh adalah dengan menggunakan metode tafsir maudhui

yang didasarkan kepada Tafsīr al-Misbah sebagai sumber data primer dan

menggunakan penelitian kualitatif. 14

14

Taufiqurrahman, “Penafsiran Ayat-ayat Taubat menutut Quraish Shihab”, Tesis UIN

Sunan Kalijaga. Yogyakarta. 18 Oktober 2016.

Page 27: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

8

1. Representasi Taubat dalam Film Syahadat Cinta, UIN Sunan Kalijaga.

Penelitian ini berisikan tentang nilai-nilai edukatif yang terkandung dalam

film syahadat cinta dan kepribadian pemain filmnya. Analisis semiotika dalam

tokoh Iqbal 15

2. Tafsir sufistik tentang taubat dalam al-Qur‟an.

Dalam tulisan ini mengkaji ayat-ayat terkait dengan makna taubat.

Analisis dilakukan menggunakan pendekatan Sufistik berdasarkan pada kitab

tafsir karya Ibnu Arabi, at-Tustari dan Sa‟id hawa. Penelitian ini lebih kepada

library research.16

3. Konsep Taubat dalam Al-Qur‟an menurut Sayyid Qutub. UIN Sunan Kalijaga

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana Sayyid

Quthub mengartikan arti taubat di dalam Al-Qur‟an, dan dalam penelitian ini

menggunakan library research yang merujuk kepada kitab Fī Zhilalil

Qur‟an.17

4. Konsep taubat menurut Syeikh Abdul Qadir Jaelani, UIN al-Raniry.

Sama seperti penelitian sebelumnya bagaimana memaknai arti taubat

dalam pandangan Syeikh Abdul Qadir Jaelani. Dalam skripsi ini berisikan

tentang konsep taubat yang ditawarkan para ulama ada yang bercorak falsafi,

fiqih, bahkan bercorak tasawuf. Diantara ulama yang membahas tentang corak

tasawuf adalah Syeikh Abdul Qadir Jaelani. Konsep taubat menurut syeikh

Abdul Qadir Jaelani lebih bercorak tasawuf yakni lebih kepada menutup

pintu-pintu dosa yang dilakukan pada masa lalu dan akan menutup berlakunya

dosa pada masa akan datang. Dalam penelitian ini mengunakan penelitian

kualitatif yang bersifa perpustakaan (Library Research), sedangkan metode

yang digunakan adalah metode deskriptif.18

5. Konsep Taubat menurut Ibn Qayim al-Jauziyah, UIN Sunan Kalijaga

Tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam skripsi ini

berisikan tentang jawaban atau konsep taubat menurut Ibn Qayyim al-Jauziyah

dan untuk menjawab problem manusia modern. Penelitian ini merupakan

15

Budi Agung Adiatma, “Representasi Taubat dalam Film Syahadat Cinta”, Tesis UIN

Sunan Gunung Jati. Bandung. 1 Juni 2016. 16

Septiawati, “Tafsir Sufistik Tentang Taubat dalam Al-Qur‟an”, Jurnal Keagamaan

Islam, Volume 7, nomor 2, Desember 2013. 17

Zaky Taufik Hidayat, “Konsep Taubat dalam Al-Qur‟an Menurut Sayyid Quthub”,

Thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 25 Desember 2010. 18

Muhammad Nazeri bin Muhammad Yusuf, “Konsep Taubat Menurut Syeikh Abdul

Qadir Jaelani”, Skripsi UIN Ar-Raniry Banda Aceh. 15 April 2014.

Page 28: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

9

kualitatif dengan metode Kepustakaan (Library Research) dengan

menggunakan metode deskriptif.19

6. Empat tingkatan Taubat menurut al-Ghazali. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Meneliti terhadap pemahaman Imam al-Ghazali mengenai tentang taubat

dan tingkatan-tingkatan dalam pandangannya, penelitian ini studi pustaka

dengan metode penelitian kualitatif.20

7. Konsep Taubat dalam Perspektif Tasauf.

Untuk mencapai taubatan nasūhā seseorang harus memenuhi tiga hal yakni

ilmu, keadaan (kondisi), atau berbuatan yang saling bersinergi satu sama lain.

Keberadaan ilmu sangatlah penting untuk mengetahui tentang taubat dan

merubah diri seseorang memiliki rasa sesal untuk merubahnya dengan

perbuatan yang baik. Penggunaan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Library Research, melalui pembedahan terhadap satu sumber primer

karya al-Ghazali.21

8. Konsep taubat dalam tarekat Naqsibandiyah.

Dalam jurnal ini membahas tentang konsep taubat dalam pandangan ahli

tasawuf Syeikh Naqsibandiyah dalm bidang tasawuf yang awalnya adalah

aktivitas individu dalam mendekatkan diri kepada Allah.22

9. Pemahaman taubat dalam ayat-ayat al-Qur‟an pada pimpinan Tariqah

Qadiriyah Naqsibandiyah di Dusun Wekas Desa Kaponan Kecamatan Pakis.

Dalam penelitian ini untuk engetahui sejauh mana respon masyarakat

dusun wekas desa Kaponan Kecamatan Pakis khususnya pimpinan jamaah

Tariqah Naqsibandiyah terkait denga ayat-ayat yang erhubungan dengan

taubat, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuhnya Tariqah

Naqsibandiyah didusun Tersebut. Dan penelitian ini bersifat Kualitatif yang

mencoba mendeskripsikn dan mengkaji adanya perkembangan dan

komunikasi yang ada hubungannya dengan Tariqah Naqsibandiyah dengan

menghubungkan metode library research terhadap satu kajian yang

19

Ikhsan, “Konsep Taubat Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah”, Skripsi UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta. 23 Desember 2007. 20

Rahayu, “Empat Tingkatan Taubat Menurut Al-Ghazli”, Skripsi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. 2014. 21

Auliya Ning Ma‟rifati, “Taubat dalam Perspektif Al-Ghazali”, Skripsi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 25 September 2017. 22

M. Sholeh Hoddin, “Konsep Taubat Tarekat Naqsibandiyah”, Jurnal Tasawuf dan

Pemikiran Islam, Volume 2, nomor 1 Juni 2012.

Page 29: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

10

berhubungan dengan ilmu tasawuf.dan peneliti menggunakan metode induktif

dan deduktif.23

G. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu24

1. Jenis Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode kualitatif yang

cara pengumpulan datanya menggunakan penelitian Lapangan (field Research),

dan kepustakaan (Library Research). Penelitian lapangan (field Research)

merupakan penelitian dengan datang secara langsung ke lokasi yang menjadi

objek penelitian, dimana dalam memperoleh data-data penulis melakukan

wawancara secara langsung guna memperoleh data yang otentik.

Sedangkan penelitian kepustakaan (Library Research). Merupakan

penelitian dengan cara mencari bahan pengetahuan dari buku, kitab, jurnal atau

bahan bacaan yang berhubungan dengan masalah penelitian.

2. Sumber Data

a. Sumber data primer

Sumber primer penelitian ini pengumpulan data yang didapat

ketika dilapangan, seperti data yang didapat dari responden yang

diwawancarai langsung dari Narapidana, kepala BINMAS (binaan

masyarakat) dan beberapa kepolisian pendamping Lembaga

Pemasyarakatan.

b. Sumber data sekunder

Adapun sumber sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku

dan kaya ilmiah lainnya yang mendukung dalam proses penelitian bisa

dalam bentuk skripsi, tesis, desertasi, artikel, buku tafsir dan literatur

yang relevan dengan penelitian ini.

23 Mukhlasin, “Pemahaman Taubat dalam Ayat-ayat Al-Qur‟an, Pada Pimpinan Tariqah

Qadiriyah Naqsibandiyah di Dusun Wekas Desa Kaponan Kecamatan Pakis”, Skripsi IAIN

Salatiga 11 April 2015.

24 Kuncoroninrat,Metode-metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 1997), h.33

Page 30: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

11

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menjawab sebuah penelitian, sudah jelas membutuhkan data.

Data diperoleh melalui kegiatan pengumpulan data.25

Untuk mendapatkan

data yang diperlukan harus ada teknik dalam pengumpulan data. Dalam

penelitian ini ada beberapa teknik yang digunakan, yaitu:

a. Observasi

Observasi adalah proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis

mengenai gejala-gejala yang diteliti. Observasi ini menjadi salah satu teknik

pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan yang penelitian yang

direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat dipertanggungjawabkan

keobjektifannya26

. Dalam observasi ini penulis menggunakan dengan observasi

non partisipan dimana penulis hanya memfokuskan kepada responden dengan

datang ke tempat penelitian 3-4 kali.

b. Wawancara

Metode wawancara atau interview, mencakup cara yang digunakan

seseorang dalam penelitian dengan tujuan suatu tugas tertentu, mencoba

mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden

dengan berbicara langsung dengan orang tersebut.27

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen-

dokumen yan bisa diberikan informasi tentang judul yang bersangkutan, alat

pengumpulan datanya form pencatatan dokumen dan sumber datanya berupa

catatan atau dokumen yang tersedia28

Dalam penelitian ini penulis menggunakan form pencatatan dokumen dalam

bentuk angket/kuesioner, dokumen yang ada, dan pertanyaan-pertanyaan yang

telah disiapkan sebelumnya.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini yaitu:

a. Beberapa narapidana yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Jakarta

Selatan.

25

Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta,PT. RajaGrafindo Persada,

2005), h. 113. 26

Iskandar, Metode Penelitian Kualitati (Jakarta, GP Press, 2009)h. 128 27

Koentjaranigrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 1997), h. 128 28

Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta,PT. RajaGrafindo Persada,

2005), h. 53

Page 31: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

12

Subjek penelitian di atas yaitu sepuluh Narapidana baik kasus kriminal

maupun narkoba, yang akan diwawancara langsung untuk memperoleh data dan

informasi berkaitan dengan pemahaman penghuni lapas terhadap ayat-ayat

taubat di Lembaga Pemasyarakatan Jakarta Selatan.

Sedangkan objek penelitian ini yaitu pemahaman para Narapidana

terhadap ayat-ayat taubat dalam berprilaku yang bertentangan dengan hukum

dan syariat Islam agar tindakan tersebut dapat diluruskan.

5. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, lokasi yang diteliti di Lembaga Pemasyarakatan

(Lapas) di daerah Jakarta Selatan di Jalan Wijaya II No/ 42 Kebayoran Jakarta

Selatan. Penelitian ini dilakukan di lokasi tersebut karena Narapidana kurang

memahami ayat taubat sehingga ketika di Lembaga pemasyarakatan yang

seharusnya mendapatkan pendidikan untuk merubah prilaku yang tidak baik

menjadi yang baik sesuai syariat Islam seakan-akan hanyalah formalitas saja dan

tidak diterapkan dalam aplikasi di masyarakat, dan kembali mengulangi

perbuatan yang tercela lagi.

Dalam hal ini penulis mencari dan meneliti letak kesalahpahaman mereka

terhadap ayat-ayat taubat agar setelah mereka paham dengan taubat dan tidak

mengulangi perbuatannya lagi. Adapun proses pelaksanaannya bertahap.

Pertama, tahap perencanaan yang meliputi penyusunan perangkat penelitian,

mengajukan dan meminta data-data terkait tempat yang sedang penulis kaji.

Kedua, tahap wawancara yang berlangsung bulan November, Mei dan Juli

Ketiga, tahap penyelesaian meliputi proses analisis data dan penyusunan laporan

penelitian.

6. Sampel Purposive

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu, pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas

ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-

ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya diterapkan secara sengaja oleh

Page 32: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

13

peneliti. Dengan kata lain unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan

kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian.29

Sesuai data yang diperoleh dari Polres Jakarta Selatan. Dapat diketahui

bahwasannya para Narapidana yang berada di Polres Jakarta Selatan terhitung

masuk dari tanggal 17 Oktober 2018 - 3 Juli 2019 dengan total 438 orang. Setelah

masa tahanan sementara, hakim telah menetapkan tersangka menjadi terdakwa,

kemudian oleh pengadilan telah dibuktikan kesalahannya melakukan tindak

pidana yang dituduhkan kepada terdakwa karena ia dijatuhi hukuman tindak

pidana. Terpidana merupakan putusan pengadilan yang telah mempunyai

kekuatan hukum tetap.

Setelah hakim menetapkan terdakwa menjadi terpidana yang mempunyai

kekuatan hukum tetap, kemudian para terpidana dipindahkan ke Lapas Cipinang

sebagai terpidana tetap dan direhabilitasi untuk mendapatkan pendidikan. Kurang

lebih setiap bulannya 40 narapidana yang di pindahkan ke Lapas Cipinang. Ini

menandakan setiap bulan terus mengurangi jumlah tahanan sementara.

Mengingat banyaknya jumlah populasi tersebut, maka penulis akan

membatasinya yang sesuai dengan judul yang dibahas yakni penghuni lapas yang

berusia antara 18-35 tahun karena dalam hal ini pada umur demikian pola

pemikiran mereka sudah berkembang dan dalam masa produktif.30

H. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai isi penelitian ini, maka

pembahasan dibagi menjadi lima bab.uraian masing-masing bab disusun sebagai

berikut:

Bab pertama, membahas tentang pendahuluan yang memuat latar belakang

yang mengerangkan secara umum konsep taubat, ruang lingkup, syarat dan

hikmah taubat. Rumusan masalah, berisi tentang pokok permasalahan yang

dirumuskan dalam bentuk pertanyan, Tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penelitian.

29

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 126 30

Zakia Darajat, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta:Bulan Bintang,1970),h. 122

Page 33: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

14

Bab kedua, berisi tentang sub bab kajian teoritis yang membahas tentang

uraian pengertian taubat menurut para ahli yang disebut di dalam Al-Qur‟an.

Namun penulis membatasinya dalam kaitan ayat yang berkenaan dengan tingkat

kepahaman narapidana tentang ayat tersebut. Dengan metode observasi dan

wawancara tentang relevansinya terhadap ayat-ayat yang membahas tentang

taubat.

Bab ketiga, mengenal lebih jauh terhadap narapidana yang berada di

lambaga pemasyarakatan, dan mengenal lebih dekat profil Lembaga

Pemasyarakatan, seperti sejarah, struktur organisasi, visi misi, sarana dan

prasarana yang ada di Jakarta selatan.

Bab keempat, pada bab ini merupakan penguraian berisi tentang analisis

tentang penelitian yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Jakarta

Selatan.

Bab kelima, kesimpulan penelitian, saran-saran, daftar pustaka, lampira-

lampiran yang memuat hasil wawancara baik dari narapidana ataupun dari

kepolisian yang mengelola lembaga pemasyarakatan.

Page 34: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

15

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG MAKNA TAUBAT

A. Pengertian Taubat

Kata taubat berasal dari kata bahasa Arab. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia, kata “taubat” mengandung dua pengertian. Pertama,taubat berarti

sadar atau menyesali dosanya (perbuatan salah atau jahat) dan berniat akan

memperbaiki tingkah laku dan perbuatannya. Kedua, kata “taubat” berarti kembali

kepada agama (jalan, hal) yang benar. “Bertaubat” berarti menyadari, menyesali,

dan berniat hendak memperbaiki (perbuatan yang salah).1

Dalam bahasa Arab yang berarti kembali dari متابا -توبه -توبا –يتوب –تا ب

maksiat kepada taat2. Dalam Kamus Al-Munawwir, disebut تاب الى الله (bertaubat),

(menyesal) ندم ,(mengampuni) غفر له3

Kata tersebut berasal dari huruf ta-waw dan ba yang memiliki makna dasar al-

ruj‟ (kembali). Misalnya taba min zanbih, makanyanya raja‟anhu (telah kembali

dari dosanya).4

Taubat memiliki arti penyesalan dalam relung hati yang paling dalam, dan

menyesali ketika seseorang terjerumus kedalam lingkaran kemaksiatan.

Menyadari akan perbuatannya yang salah dengan bertekad kembali kepada Allah

yang maha pemberi taubat. Karena Allah Swt memiliki sifat tawwāb yang berarti

menerima taubatan hambanya.

Dosa menghalangi hamba dari Allah. Dan berpaling dari sesuatu yang

menjauhkan kita dari Allah adalah wajib. Hal itu hanya terwujud lewat ilmu.

Selama seorang hamba tidak mengetahui bahwa dosa merupakan sebab jauhnya

seseorang dari Allah, ia tak akan menyesal melakukan dosa dan tak akan merasa

sakit dengan perbuatannya itu. Dan bila ia tidak merasa sakit, ia juga tak akan

pernah kembali.

1 Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3 cet 2, Kamus Besar Bahasa

Indonesia (Jakarta: Depdikbud Balai Pustaka, 2002), h. 1202. 2 Al-iman al-„Allamah Jamaluddin Abi Fadli Muhammad bin Makrom bin Mandur al-

Anshori, Lisanl „Arab juz 1 (Beirut: Dar al -Kotob al-Alamiyah), h. 224. 3 Ahmad Warson Al-Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap

(Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1997), h. 140-141. 4 Ibnu Zakariya, Mu‟jam Maqayiz al-Lughah, Jilid 1(Beirut: Dar al Jil, 1991), h. 90

Page 35: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

16

Menurut Ibn Qayyim al-Jauziyah hakikat taubat adalah menyesali

dosa-dosa yang telah dilakukan di masa lampau, membebaskan diri seketika

itu pula dari dosa tersebut dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi di

masa mendatang.5

Dalam pandangan beberapa definisi ulama/ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa taubat mengandung arti penyesalan dan kembali kepadanya dengan

perasaan menyesali dari perbuatan maksiat dan kejahatan yang dilakukannya

pada masa lalu dan berjanji dengan tekad tidak akan mengulangi kembali serta

senantiasa menaati perintahnya.

B. Kata yang Semakna dengan Taubat

Dalam kata taubat, terdapat makna yang semakna dengan taubat yang

tercantum dalam al-Qur‟an. Al-Qur‟an juga mengemukakan kata-kata yang

sinonim dengan kata taubat yakni kata dan memiliki makna kembali,

menyesal. Dalam al-Quran terdapat 15 ayat diantaranya Qs. al-Zumar [39] : 8, 17

dan 54, Ṣ had [38] : 24 dan 34, Hud [11]: 75 dan 88, al-Syura [42] : 10, al-Ruum

[42]: 31 dan 33, Saba‟ [34]: 9, Qaf [50]: 8 dan 33, al-Raad [13]: 27, Luqman [31] :

15.

Makna yang lain yakni inabah, dan aubah. Kata-kata inabah dalam berbagai

turunannya ditemukan dalam al-Qur‟an sebanyak 18 kali. (Q.S 13:12, 31:15,

38:24 dan 34, 39:17, 60:4, 11:88, 42:10, 40:13, 42:13, 39:54, 11:75, 34:9, 50:8,

dan 33, 39:8 dan 55, 50:32, 17:25, 13:29, dan 36, dan 78:22, dan 39).6

Kata taubah dan aubah secara leksikal searti dengan kata taubat yakni al-ruj,

meskipun di dalam al-Quran tidak ditemukan penjelasan secara eksplisit

perbedaan tiga kata tersebut, namun jika diperhatikan redaksi dari munasabah ayat

maka ketiganya memiliki perbedaan, taubat lebih berorientasi kepada orang-orang

yang sebelumnya melakukan pelanggaran berupa penyelewengan dan

penyimpangan. Inabah lebih berorientasi kepada orang-orang yang ikhlas dalam

5 Jamilah al- Mashriy, Metode Membersihkan Hati dari Kotoran Dosa, Terj. Fauzi Faizal

Bohresy (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2000), h. 17. 6 M. Shadiq, “Taubat dalam perspektif al-Qur‟an”, Jurnal Hunafa, volume 7, No.

Desember 2010, h. 209-202.

Page 36: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

17

ketaatan kepada Allah. Dan aubah adalah orang yang senantiasa banyak

melakukan ketaatan, ibadah, dan permohonan ampun kepada Tuhan.

Dalam ensiklopedia Islam disebutkan taubat adalah kembali dari kejahatan

menuju kepada ketaatan, karena takut akan murka Allah dan siksa Allah Swt.

Inabah adalah kembali dari yang baik kepada yang lebih baik karena

mengharapkan pahala. Dan aubah adalah orang-orang yang bertaubat bukan

karena takut siksaan dan tidak pula karena mengharap tambahan pahala, tetapi

karena mengikuti perintah Allah.7

Kata lain yang semakna dengan taubat yaitu Ghafara (menutup), al-Takfir

(menutup), al-Wafa (memaafkan). Kata Ghafara yang memerintahkan untuk

beristighfar saja tanpa disertai dengan taubat, seperti dalam surah al-Ma‟arij [70]:

10-11, surah al-Naml [27]: 46, surah al-Baqarah [2]: 199, surah al-Anfal [8] 33.

Tetapi ada juga ayat lain yang memerintahkan untuk beristighfar dan juga disertai

dengan taubat seperti surah Hud [11]:3 dan 52.

Al-Takfir merupakan masdar dari kaffara yukaffiru yang mempunyai makna

al-Satr (menutup). Dalam al-Qur‟an yang mempunyai makna sepadan dengan kata

taubat atau mendapat pengampunan Allah yaitu kalimat kaffara yang terdapat

dalam surah Muhammad [47]: 2

Kata al-Wafa mempunyai arti memaafkan. Dalam al-Qur‟an kata al-afw

diulang 35 kali, diantaranya muncul dalam bentuk fiil madi, fiil mudhari, fiil amr,

masdar,isim fail, dan sifat mubalaghah.dari 35 kali kata al-afw tersebut 34 kali

diantaranya menunjukkan kepada penghapusan dosa, sedangkan satu istilah al-afw

tidak menunjukkan kepada arti penghapus dosa, yaitu yang muncul dalam surah

al-Baqarah [2]: 219.

C. Ruang Lingkup Taubat

Dalam pembahasan ini memaparkan tentang ruang lingkup taubat dimana

saling berkesinambungan satu sama lain diantaranya:

1. Ilmu yaitu mengetahui betapa besarnya bahaya dosa. Orang yang

mengetahui bahayanya sesuatu tentu akan menjauhi sesuatu. Orang yang

7Ensiklopedia Islam, , Jilid 5, Cet. III (Jakarta: Ikhtiar Baru, 1994), h. 111.

Page 37: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

18

bertaubat adalah orang yang berpengetahuan atau mengetahui bahwa

semua dosa dan maksiat hanya melahirkan kesusahan, kemudaratan dan

kesengsaraan.

2. Hal yaitu kondisi hati dan kesadaran bahwa dosa dan meksiat akan

menjadi penutup atau hijab antara hamba dengan semua yang

dicintainya.

3. Perbuatan yaitu melakukan semua perbuatan baik untuk menutupi

aibnya dan memenuhi hatinya dengan iman dan amal shaleh.8

Ilmu, hal, dan perbuatan saling berkaitan mengantarkan seorang hamba

untuk kembali kepada jalan yang diridhainya. Dengan ilmu seseorang tau mana

yang salah dan benar, dengan hal atau keadaan hati menjadi lebih nyaman jauh

dari kemaksiatan melakukan perbuatan sesuai dengan syariat Islam dan perbuatan

amal shaleh.

Pada saat Allah mengisyaratkan taubat dia menjelaskan bahwa seseorang

yang melakukan perbuatan yang memiliki perbedaan kekuatan satu sama lain,

mungkin saja dia berada dalam kondisi yang lemah sehingga dia dapat

dipengaruhi oleh hawa nafsunya untuk itulah diisyaratkan taubat agar seseorang

jangan merasa putus asa untuk mendapat pengampunan atas dosa yang dilakukan,

karena Allah masih membukakan pintu taubat-Nya.9

Taubat adalah rahmat bagi Allah, karena jika tidak diterima akan semakin

bertambah dan luaslah kemaksiatan sejak pertama dilakukan. Lawan dari kata

taubat adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan menginginkan seseorang

untuk selalu berbuat dosa baru. Cenderung menuruti hawa nafsu akan

memalingkan seseorang untuk terjerumus kedalam kemaksiatan dan perbuatan

tidak baik sedangkan Allah telah menyiapan jalan kebenaran karena dialah tuhan

yang maha bijaksana. Sekali manusia menyimpang dari jalan kebenaran maka

Allah akan senantiasa mengembalikannya ke jalan kebenaran itu lagi, dan

8 Imam Abu Hamid, Menebus Dosa : Makna dan Tatacara Bertaubat, Penerjemah

Syaifuddin Zuhri (Bandung: Pustaka Hidayah, 2008), h. 21 9 Syekh Muhammad Mutawalli Sya‟rawī, Tafsir Syarawi, terj. Safir al-Azhar (Jakarta:

PT. Ikrar Mandiri Abadi, 2006), h. 16.

Page 38: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

19

mengatakan “aku memaafkanmu” hal tersebut dilakukan untuk melindungi alam

dari banyaknya kejahatan yang ada dimuka bumi ini.

Namun demikian orang yang mengikuti hawa nafsu tidak akan pernah

merasa puas, hawa nafsu mengantarkan kepada manusia untuk melakukan sesuatu

yang tidak pernah lepas dari unsur kejahatan. Karena hawa nafsu selalu

mengekang pribadi manusia yang meriman untuk menjatuhkan kadar

keimanannya yang lemah untuk menjerumuskan kepada jurang kemaksiatan.

D. Kewajiban Taubat dan Keutamaannya

Ketahuilah, bahwa kewajiban melakukan taubat itu sudah jelas

keterangannya dalam nash-nash al-Qur‟an dan hadis-hadis Rasulullah Saw.

Bahkan bagi orang yang terbuka mata hatinya dan dadanya dilapangkan oleh

Allah dengan nur iman, kewajiban itupun tampak jelas dengan cahaya mata

hatinya. Dengan cahaya mata hati itu ia mampu meneropong apa yang

dihadapinya dalam alam kegelapan kebodohan ini, tanpa perlu bantuan petunjuk

jalan pada setiap langkahnya.10

Kita ketahui bahwa ada berbagai ayat dan hadis yang menunjukan adanya

kewajiban bertaubat, seperti firman Allah Swt yang artinya, “Dan bertaubatlah

kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu

beruntung.” (QS. al- Nur [24]: 31) dalam ayat lain yang artinya “ Hai orang-orang

yang beriman , bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya,

mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu.” (QS. al-

Tahrim [66]: 8) begitu pula dengan ayat “Sesungguhnya Allah menyukai orang-

orang yang bertaubat” (QS. al-Baqarah [2]: 222).

Para ulama sepakat bahwa bertaubat itu hukumnya wajib. Jika engkau

bertanya, bagaimana taubat itu menjadi wajib, sementara ia merupakan buah dari

penyesalan tidak berasal dari kemauan pelaku dosa, akan tetapi merupakan suatu

tuntutan kesadarannya atas dosa yang telah ia lakukan, maka dari itu menyadari

dosa adalah suatu kewajiban, karena ia masuk kedalam taubat yang wajib. Jika

tidak bisa diartikan bahwa kesadaran itu diciptakan atau dimunculkan oleh

seorang hamba dalam hatinya. Bahkan kesadaran, penyesalan, perbuatan,

10

Imam al-Ghazālī, Ihya Ulumuddīn seri ii Hakikat Taubat (Jakarta: Pustaka Amani,

1988), h. 9.

Page 39: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

20

kehendak, kemampuan dengan dan segala sesuatu itu berasal dari Sang

Mahakuasa.11

Keutamaan dari taubat berdasarkan sabda Nabi muhammad Saw :

Rasulallah saw bersabda: “Seorang yang bertaubat dari dosanya seperti

orang yang tidak mempunyai dosa sama sekal”.

Dalam hadis lain Raulullah bersabda:

.

Dari Abu Abdillah atau dari Abu Ja‟far berkata:

Ibn Qayyim r.a. berkata “Adapun adanya persangkaan taubat, karena

taubat itu sendiri sudah merupakan kewajibannya. Dia tidak yakin bahwa dirinya

sudah menjalankannya sesuai dengan tuntutan yang sebenarnya, maka ddia

khawatir kalau belum menunaikan kewajibannya dan taubatnya tidak diterima dan

dia belum mengerahkan upayanya demi keabsahan taubatnya. Dia khawatir kalau

taubatnya hanya merupakan taubat ilahi (taubat karena alasan atau untuk

mengatasi suatu ambisi), sedangkan ia tidak merasa.

Seperti taubatnya orang-orang yang mempunyai hajat, orang pailit dan

orang yang memelihara kedudukannya. Atau kahawatir kalau ia telah bertaubat

hanya karena ingin memelihara kondisinya, maka dia bertaubat untuk keperluan

itu, bukan karena takut kepada yang Maha Agung. Atau dia taubat karena mencari

keringanan hati dari keletihannya dalam mencari dosa. Atau karena ingin

memelihara, menghindari sesuatu yang ditakuti menimpa nama baik, harta dan

kedudukannya. Atau karena lemahnya dorongan maksiat dalam hatinya, dan

padamnya api syahwat dalam dadanya, atau karena maksiat menghalangi

permintaannya baik ilmu maupun rizki, atau alasan-alasan senada yang bisa

meragukan apakah taubatnya benar-benar karena Allah, karena

mengagungkannya, menghormatinya, karena takut jatuh martabatnya disisinya,

11

Imam al-Ghazālī, Ihya Ulumuddīn, Terj. Fadhailurrahman (Jakarta: Sahara Publisher,

2015), h. 412.

Page 40: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

21

jauh dari kalimatnya dan tidak diberi kesempatan untuk melihat wajahnya

diakhirat. Maka taubat seperti ini berbeda dengan taubat Ilāhi.12

Adapun sebab diwajibkannya taubat ada dua 13

:

1. Supaya mudah bagimu dalam melakukan taat kepada Allah. Sebab,

buruknya dosa dapat menghalangi taat kepada Allah dan dapat

menimbulkan kehinaan. Dan jeratan dosa dapat mencegah kamu dari

berbakti kepada Allah karena tumpukan dosa akan memberatkan langkah

menuju kebaikan dan memalaskan kita untuk menaatinya.

Terus menerus melakukan dosa akan menghitamkan hati. Engkau akan

mendapati hatimu gelap, keras, tidak tulus dan murni, serta tidak merasakan lezat

dan manisnya berbuat taat. Jika saja Allah tidak merahmati, pelaku dosa-dosa itu

niscaya terjerumus dalam kekufuran dan kesengsaraan.

Sungguh mengherankan, bagaimana seseorang akan diberi kemudahan

untuk melakukan taat, sedangkan hatinya keras dan kotor. Bagaimana mungkin

seseorang mendaku sebagai pengabdi, sementara dia terus menerus berbuat dosa

dan maksiat, bagaimana ia bisa mendekatkan diri dengan bermunajat kepadanya,

sementara dirinya berlumur kotoraan dan najis, dalam hadis Rasulullah Saw.

Bersabda “Jika seseorang hamba berbohong doa malaikat14

akan menjauhinya,

karena tidak tahan mencium aroma busuk yang keluar dari mulutnya”

2. Supaya ibadahmu diterima Allah. Sebab, orang yang berpiutang pasti tidak

mau menerima hadiah dari orang yang berhutang kepadanya.

Bahwa taubat dari maksiat dan mencari keridhaan orang yang pernah

didzalimi merupakan kefardluan yang harus dilaksanakan, sedangkan kebanyakan

ibadah yang kamu lakukan adalah ibadah sunnah. Jadi bagaimana mungkin

hadiahmu (ibadah sunahmu), sedangkan hutangmu yang sudah masanya

membayar (kefardluan) belum kamu lunasi, bagaimana akan menjadi baik bila

kamu meninggalkan yang halal dan yang mubah, serta tidak henti-hentinya

12

Imam al-Ghazali, Petunjuk Jalan Lurus terj. Ahmad Najieh (Surabaya: Ampel Mulia

Surabaya, 2011), h. 28. 13

Imam al-Ghazali, Petunjuk Jalan Lurus terj. Ahmad Najieh, h. 30. 14

Dua malaikat tersebut adalah Rāqib dan Atid.

Page 41: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

22

mengerjakan yang haram. Bagaimana akan menjadi baik jika kamu bermunajat

dan berdoa memuji serta memuji Tuhan, sedangkan Tuhanmu murka kepadamu

disebabkan kamu senantiasa mengerjakan sesuatu yang menjadikan Allah murka.

Demikianlah orang yang terus menerus berbuat maksiat.15

Dalam tabel ayat-ayat taubat16

penulis hanya mengambil enam surah

diantaranya:

(Qs.Al-Tahrim [66] 8), (Qs. Al-Nur [24] 31), (Qs. Al-Baqarah [2] 37), (Qs.

Al-Maidah [5] 39), (Qs. Al-An-an'am [6] 54), (Qs. Al-Qasas [28] 67). Yang akan

dibahas oleh para mufasir klasik dan modern.

Penulis merujuk kepada tafsir klasik seperti: Tafsīr ath-thabari, Tafsīr al-

Qurthubi,dan Tafsir Ibnu Katsir sedangkan tafsir modern penulis merujuk kepada

Tafsīr al-Misbāh, Tafsīr al-Azhar, dan Tafsīr Fī Zhilalil Qur‟an.

E. Penafsiran Ayat

1. Tafsir Klasik

a. Tafsīr Ath Thabari

Dalam penafsiran ini hanya beberapa ayat yang penulis angkat yang

relevan dengan penelitian. Beberapa ayat-ayat yang berhubungan dengan

taubat diantaranya sebagai berikut:

(QS. al-Tahrim [66] 8).

Artinya :

15

Imam al-Ghazālī, Petunjuk Jalan Lurus terj. Ahmad Najieh (Surabaya: Ampel Mulia

Surabaya, 2011), h. 30. 16

Tabel 1.1 tentang ayat-ayat taubat dalam al-Qur‟an, terlampir

Page 42: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

23

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan

nasūhāa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan

menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang

mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak

menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersama Dia; sedang cahaya

mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka

mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan

ampunilah Kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS.

al-Tahrim [66] 8).

Maksud ayat di atas adalah wahai orang-orang yang percaya kepada Allah,

bertaubatlah kepada Allah, kembalilah ke jalan yang benar dengan

meninggalkan dosa-dosa kalian menuju ketaatan kepada Allah dan jalan yang

diridhai.

Taubatan nasūha maksudnya adalah, dengan taubat sesungguhnya yang

tidak akan kembali lagi pada perbuatan dosa selamanya.

Senada dengan Imam Ath-Thabari terdapat beberapa pendapat para ahli tafsīr,

antara lain :

Hannad bin Al Sari menceritakan kepada kami, dia berkata: Abu Al

Ahwash menceritakan kepada kami dari Simak bin Harb, dari An Nu‟man bin

Basyir, dari umar, dia berkata, “Taubatan Nasūhā” adalah seorang bertaubat

dari suatu dosa dan tidak akan mengulaingi dosa itu lagi, atau tidak

berkeinginan untuk melakukannya lagi. Kan kepada kami, ia berkata, Sufyan

menceritakan kepada kami dari Simak bin Harb, dari an Nu'man bin Basyir,

berkhutbah dan berkata maksud dari taubatan nasūhā adalah dia berdosa,

kemudian tidak akan melakukannya lagi.

Nasūhā artinya sesuatu yang bersih (tidak bercampur dengan sesuatu yang

lain) diantara turunan kata Nasūhā adalah al-Nashihah, berdasarkan makna

bahasa ini disebut dengan taubatan Nasūhā jika pelaku taubat tersebut

memurnikan, ikhlas (hanya semata-mata untuk Allah), dan jujur dalam

taubatnya. Dan mencurahkan segala daya dan kekuatannya untuk menyesali

dosa-dosa yang telah diperbuat dengan taubat yang benar (jujur).

Ibnu Basysyar menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdurrahman

menceritkan kepada kami, ia berkata, Sufyan menceritakan kepada kami dari

Page 43: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

24

Simak bin Harb, dari al Nu' man Taubatan Nasūhā: bertaubat dari dosa

kemudian tidak mengulanginya lagi, atau tidak ingin mengulangi lagi.17

b. Qs. al-Nur [24] 31

Artinya:

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan

pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan

perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka

menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya

kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau

putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara

laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera

saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang

mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan

(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan

janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka

sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang

yang beriman supaya kamu beruntung.”(QS. Al-Nur [24]: 31).

Sebab turunnya ayat ini adalah sebagaimana diceritakan oleh Muqathil bin

Hayan, dia berkata “Telah sampai berita kepada kami, dan Allah maha tau dan

Jabir bin Abdillah al-Anshari menceritakan bahwa Asma binti Murtsid tengah

berada ditempatnya yaitu di Bani Haritsah tiba-tiba banyak wanita yang

menemuinya tanpa menutup aurat dengan rapi sehingga tampaklah paha mereka,

dan kepang rambutnya.

17

Abū Ja‟far Muhammad bin Jarū al- Ṯhabari, Tafsir al- Ṯhabari, Jilid 25 (Jakarta:

Pustaka Azzam, 2009), h. 717

Page 44: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

25

Imam al-Ṯ habari dalam menafsirkan firman Allah “Dan bertaubatlah kamu

sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman” Maksudnya adalah wahai

orang-orang yang beriman, kembalilah untuk taubat kepada Allah terhadap

perintah dan larangannya, yaitu menundukkan pandangan , menjaga kemaluan,

tidak masuk rumah yang bukan miliknya dengan tanpa izin dan salam, serta

sebagainya yang berupa perintah dan larangan-Nya.18

Penutup ayat “Supaya kamu Beruntung” maksudya adalah, agar kalian

menang dan mendapatkan keinginan kalian. Jika kalian menaati perintah dan

larangan-Nya.19

1. Tafsīr Al Qurthubi

a. Qs. al-Baqarah [2] 37

Artinya:

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, Maka Allah

menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha

Penyayang. (al-Baqarah [2]: 37).

Pemberian kaliamat-kaliamat itu memberikan isyarat bahwa Allah

membuka pintu taubat-nya dan memberi taufik kepada mereka yang berdosa, yang

terketuk hatinya untuk kembali. Penerimaan kalimat-kaliamat dari tuhan itulah

yang mengantarkan Adam mengajukan permohonan ampun kepada Allah.

Al-Qurtubī berkata, Adam bertaubat dahulu sebelum turun kebumi,

kenyataan inilah diisyaratkan pula oleh perintah turun dari Allah yang kedua

kalinya. Adam turun kebumi setelah menerima taubatnya. Maksud menerima

beberapa kalimat adalah menerima dengan memegangnya secara teguh,

menerimanya, dan setelah tau isinya Adam mengamalkannya. Kalimat-kalimat itu

ialah firman Allah

18

Abū Ja‟far Muhammad bin Jarū al- Ṯhabari, Tafsir al- Ṯhabari, Jilid 19, h. 248 19

Tafsir al- Ṯhabari, Jilid 19, h. 249.

Page 45: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

26

Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami Telah menganiaya diri kami sendiri

(QS. al-A‟raaf [7]: 23).

Lanjut al-Qurtubî menafsirkan kata “Maka Allah menerima taubatnya”

yakni Allah menerima taubatnya, atau memberinya taufik untuk bertaubat. Asal

makna taubat adalah kembali.20

Qs. al-Maidah [5] 39

Artinya :

Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan

kejahatan itu dan memperbaiki diri, Maka Sesungguhnya Allah menerima

taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (al-

Maidah [5] 39).

Dalam penafsiran ini Imam Al-Qurṯ ubî, menafsirkan bahwa firman ini

merupakan Syarath, jawabannya adalah “maka sesungguhnya Allah menerima

taubatnya” maka firman Allah “Sesudah melakukan kejahatan itu” adalah, setelah

melakukan pencurian, maka sesungguhnya Allah akan mengampuninya. Namun

demikian, pemotongan tangan itu tidak bisa gugur hanya karena orang yang

melakukan pencurian itu telah bertaubat.

Kata “ dan memperbaiki diri” maksudnya sebagaimana Allah

menerima taubat dari pencurian, dia pun menerima taubat dari semua dosa dan

pendapat lain mengenai kata tersebut adalah meninggalkan kemaksiatan secara

keseluruhan. Adapun orang yang meninggalkan pencurian namun melakukan

perzinaan, atau meninggalkan agama Yahudi dengan masuk agama Nashrani, ini

bukanlah taubat. Penerimaan taubat oleh Allah atas seorang hamba adalah dengan

memberinya taufik untuk bertaubat. Menurut satu pendapat, dengan diterima

taubatnya.21

20

Syaikh Imam Al-Qurtubī, Tafsir Al-QurṮubî, Jilid 2, Terjemah Faturrahman dkk

(Jakarta: Pustaka Azzam, 2009), h. 713. 21

Syaikh Imam Al-QurṮubî, Tafsir Al-QurṮubî, Terjemah Faturrahman dkk, Jilid 6, h.

417-418.

Page 46: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

27

2. Ibnu Katsīr

a. Qs. al-An‟am [6] 54

Artinya:

Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami itu datang

kepadamu, Maka Katakanlah: "Salaamun alaikum. Tuhanmu Telah

menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa

yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, Kemudian ia

bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, Maka

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs. al-

An‟am [6] 54)

Dalam tafsir Ibn Katsīr “bahwasannya barangsiapa yang berbuat

kejahatan diantara kamu lantaran kejahatan”setiap orang yang bermaksiat

kepada Allah, dia adalah orang jahil.” Ikrimah berkata “ dunia seluruhnya

adalah kebodohan” diriwayatkan oleh Ibn Abī Haitam. “Kemudian ia

bertaubat setelah mengerjakan dan mengadakan perbaikan” tidak kembali

kepada kemaksiatan yang dulu dilakukan, menjauhkan diri darinya, dan

bertekad untuk tidak kembali mengulanginya. Dan memperbaiki amalan

untuk yang akan datang. 22

b. Qs. al-Qashash [28] 67

“Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang

saleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung”. Qs. al-Qashash

[28] 67

Orang musyrik yang durhaka yang bertaubat dari kemusyrikan dan

kedurhakaannya dan beriman secara baik dan benar serta membuktikan kebenaran

imannya dengan mengerjakan amal yang shaleh, maka semoga dia termasuk

22

Muhammad Nasir ar-Rifa‟i, Tafsir Ibnu Katsīr Jilid 2, terj. Syihabuddin (Bandung:

Gema insan Press, 1999), h. 834.

Page 47: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

28

kedalam orang-orang yang beruntung memperoleh kebahagiaan yan ia

dambakan.23

2. Tafsir Modern

1. Tafsir Fī Zhilalil Qur‟an

a. Qs. al-Tahrim [66] : 8

Tafsiran ayat ini adalah kelanjutan dari ayat sebelumnya yang membahas

tentang bagaimana orang mukmin menjaga diri dan keluarga mereka dari neraka,

al-Qur‟an menjelaskan jalannya kepada mereka, dan menumbuhkan optimisme

mereka, jalannya adalah taubatan nasūhā, yaitu taubat yang menasihati hati dan

memurnikannya, kemudian tidak mengelabuhinya dan tidak menipunya.

Taubat terhadap dosa dan maksiat dimulai dari penyesalan terhadap apa

yang telah terjadi, dan diakhiri dengan amal shaleh dan ketaatan. Jadi ketaatan

yang ada saat ini menasehati hati sehingga membebaskannya dari endapan-

endapan maksiat dan karat-karatnya, dan memotivasinya untuk beramal shaleh

setelahnya. Inilah yang disebut taubatan nasūhā, yaitu taubat yang senantiasa

mengingatkan hati sesedahnya dan menasihatinya agar tidak kembali kepada dosa.

Lalu Tuhan ajarkan kaliamat kepada Adam yang terdapat dalam Qs. al-A‟raf [7]

23.

Apabila demikian taubatnya, maka diharapkan Allah melebur dosa-dosa

dengan taubat tersebut, dan memasukkan mereka kedalam surga.24

b. Qs. al-Nur [24] 31

Pada akhir ayat surah al-Nur ayat 31 redaksi ayat mengarahkan hati-

hati kepada Allah. Ia membukakan pintu-pintu bagi taubat karena prilaku-

prilaku sebelum turunnya ayat ini.

“.... Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,hai orang-orang

yang beriman supaya kamu beruntung”

23

Muhammad Nasir ar-Rifa‟i, Tafsir Ibnu Katsīr Jilid 5, terj. Syihabuddin, h. 388 24

Sayyid Qutb Ibrahim Husein Syadzili, Tafsir Fi- Zilalil Qur‟an : Dibawah Naungan al-

Qur‟an, Jilid 9, Terjemah Aunur Rofiq Shaleh (Jakarta : Gema Insani Press, 2004), h. 1058.

Page 48: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

29

Dengan ayat itu dibandingkan perasaan akan kehadiran Allah dan

Pengawasannya, kasih sayangnya, penjagaannya, dan pertolongannya atas

manusia. Semua itu dibangkitkan terhadap kelemahan mereka dihadapan

kecenderungan hawa nafsu dan tabi‟at yang mendalam yang tidak

mungkin dapat mengekangnya sebaik pengekangan yang dipengaruhi oleh

perasaan pengawasan Allah dan ketakwaan kepadanya.25

2. Tafsir al-Azhar

a. Qs. al-Baqarah [2] 37

Hamka menafsirkan ayat ini merujuk kepada penyesalan Adam akan

Nasibnya. Dia yang bertanggung jawab sehingga isterinya pun telah turut

tergelincir karena rayuan setan itu. Dia memohon kepada tuhan agar

mereka diampuni diberi maaf, diberi taubat atas kesalahan itu, kesalahan

yang timbul karena belum ada pengalaman karena kurang awas atas

perdayaan musuh yang selalu mengintai kelemahan dan kelalaian. Akan

tetapi Adam tidak tahu dengan cara apa menyusun kata yang berkenaan

kepada Tuhan. Yang pantas buat diucapkannya agar permohonannya

diterima.

Dalam hadis Qudsi di Sebutkan “Rahmatku, kasih sayangku,

mengalahkan Murkaku.” Kemudian Tuhan mengajarkan kepada Adam

cara memohon ampun yang disebutkan dalam Qs. al-A‟raf ayat 23.

....

Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami Telah menganiaya diri kami

sendiri (QS. al-A‟raaf [7]: 23).

Adam dan Hawa menyesal, tetapi tidak tahu dengan susun kata apa

untuk menyampaikan permohonan ampun, lalu diajarkannya. Dan

meminta ampun kemudian diampuninya.26

25

Sayyid Qutb, Tafsir Fi- Zilalil Qur‟an : Dibawah Naungan al-Qur‟an, Jilid 16, h. 48. 26

Hamka, Tafsir al-Azhar, Jilid 1 (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982), h. 224.

Page 49: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

30

b. Qs. al-Maidah [5] 39

“Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah

melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, Maka Sesungguhnya

Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun

lagi Maha Penyayang. (al-Maidah [5] 39).

Hamka mengartika barang siapa yang bertaubat dari mencuri, segera

dikembalikannya harta yang dicurinya itu, dia menyesal atas kejahatannya dan

ditempuhnya kembali jalan yang lurus, diperbaiki dirinya, jiwanya dan budinya.

Lalu dibuktikan semua itu dengan perbuatan, misalnya dengan membela orang

lain yang teraniaya, memperbanyak berbuat baik dan bershadaqah, maka Tuhan

bersedia memberi taubat. Sedang sisa umur masih ada, masih ada pula

kesempatan taubat.27

3. Tafsir al-Misbāh

a. Qs. al-An‟am [6] 54

Ayat ini mengandung isyarat betapa orang-orang lemah lagi

mukmin memperoleh keistimewaan dari Allah Swt.

Pertama, jika mereka datang menghadap Rasul, maka Rasul Saw

yang diperintahkan untuk mengucapkan salam kepada mereka, padahal

secara umum yang merupakan tuntunan Allah dan Rasul-Nya adalah yang

memasuki ruangan yang hendaknya menyampaikan salam bukan yang ada

dalam ruangan, memang boleh perintah ini hanya diperintahkan sekali

saja, yakni ketika berita gembira tentang rahmat yang ditetapkan Allah

Swt atas dirinya, disampaikan kepada mereka sesuai bunyi di atas.

Kedua, berita gembira tentang pengampunan dan ridha Allah atas

mereka, apabila mereka bertaubat dan mengadakan perbaikan atas jiwa

dan aktivitas mereka.

Ayat di atas dikemukakan makna Bijahâlat atau kejahilan,

sementara ulama berpendapat bahwa kata ini tidak harus dipahami sebagai

pembatasan atau syarat, bagi pengampunan yang dijanjikan, karena setiap

dosa yang dilakukan seseorang pastilah dilakukaan oleh kejahilan dalam

27

Hamka, Tafsir al-Azhar Jilid 1, h. 246.

Page 50: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

31

berbagai maknanya. Dengan demikian kata itu, sekedar menggambarkan

faktor dosa bukan syarat pengampunan. Pendapat in dikuatkan oleh sekian

banyak firman Allah antara lain :

Artinya:

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap

diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.

Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.

Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

(Qs. Al-Zumar [39] 53). 28

b. Qs. al-Qashash [28] 67

Dalam menafsirkan ayat ini menceritakan orang-orang kafir yang

membawa mati kemusyrikannya. Adapun orang yang musyrik yang

durhaka dan bertaubat dari kemusyrikan dan kedurhakaannya dan beriman

secara baik dan benar serta membuktikan kebenaran imannya dengan

mengerjakan amal shaleh, maka semoga dia termasuk orang-orang yang

beruntung memperoleh kebahagiaan yang ia dambakan.29

F. Syarat Taubat

Kalimat taubat adalah kalimat yang agung, memiliki petunjuk-petunjuk

yang dalam. Tidak seperti dugaan kebanyakan manusia, bahwa taubat itu hanya

cukup diucapkan dengan lisan, sementara masih tetap bergelimang dalam lumpur

dosa.

Sebagian ulama menyebutkan beberapa rincian mengenai syarat-syarat

bertaubat yang hakiki (nasuhā),yaitu:30

28

Quraish Shihab, Tafsir al-Misbāh Jilid 4 (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 118-119. 29

Quraish Shihab, Tafsir al-Misbāh Jilid 10 (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 387. 30

Muhammad Shaleh al-Munjid, Diterimakah Taubatku, terj. Ladzi Safroni (Surabaya:

Media Idaman, 1993), h. 18.

Page 51: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

32

a. Berniat meninggalkan dosa lillah semata-mata karena Allah. Bukannya

meninggalkan perbuatan dosa lantaran tidak terbiasa dengan perbuatan

tersebut atau karena takut dicela orang.

Maka, tidaklah berarti taubat, orang yang meninggalkan maksiat lantaran

khawatir reputasinya terancam, kewibawaan hilang, martabat menurun, atau takut

dipecat atasannya. Tidak dikatakan taubat, bila alasan meninggalkan dosa adalah

demi menjaga kesehatan dan kekuatan semata, misalnya jera berzina karena takut

terkena penyakit kelamin atau karena dapat melemahkan tubuh dan mengurangi

daya ingatan.

b. Hendaklah bersegera melakukan taubat, sebab pada hakikatnya

memperlambat taubat adalah dosa yang perlu ditaubati

c. Menunaikan perintah Allah yang dahulu ditinggalkan, misalnya

mengeluarkan zakat, yang di dalamnya terdapat hak orang miskin.

d. Mengintropeksi diri, apakah dalam taubat yang sudah dijalani masih

terdapat kekurangan.

Dalam kitab Mukhtashar Minhājul Qashidīn disebutkan “ketahuilah

bahwa taubat itu adalah ungkapan dari rasa penyesalan yang menimbulkan tekad

dan maksud yang kuat. Penyesalan tersebut memberikan keyakinan bahwa

maksiat adalah penghalang antara manusia dengan kekasihnya”

Penyesalan terkadang menyakitkan hati ketika merasakan dengan adanya

perpisahan dengan yang dicintai. Sebagai tandanya adalah lamanya bersedih dan

menangis. Sesungguhnya orang yang merasakan adanya siksa yang menimpa

anaknya atau orang lain yang dicintai, dia akan menangis, bersedih untuk

beberapa waktu lamanya.

Sedangkan menurut Ibn Qoyim al-Jauziyah ada tiga syarat yang harus

terpenuhi dalam bertaubat. Yang pertama adalah menyesali dosa-dosa yang telah

dilakukan. Yang kedua, seketika itu membebaskan diri dari dosa yang diperbuat.

Page 52: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

33

Dan yang ketiga, bertekad untuk tidak mengulangi lagi dosa-dosa yang telah

dilakukannya di masa mendatang.31

Seseorang yang bertaubat harus melakukan amal kabaikan yang banyak.

Sehingga, bila masih ada kalaliman yang tidak terhapus oleh obatnya, maka pada

hari kiamat hal itu bisa ditebus dengan amal kebaikannya, karena dengan begitu

maka amal buruk orang yang ia lalimi tidak diambil dan dipindahkan kepadanya.

“Tidak akan terjadi (bertaubat) orang yang berharap akhirat tanpa amal (soleh)

dan ingin bertaubat hanya dengan angan-angan. Dia berkata tentang dunia dengan

perkataan orang-orang zuhud, namun amalnya adalah amal orang-orang yang

mencintai dunia”

“Tidak disebut bertaubat orang-orang yang beramal buruk hingga ajal

menghampirinya seraya berkata, sekarang yang bertaubat”.32

G. Penyematan kata al-Iṣ lah Setelah Perintah Taubat

Terdapat beberapa ayat tentang taubat yang diikuti dengan Iṣ lah yakni

pengaplikasian untuk berubah kearah yang lebih baik lagi diantaranya Qs al-

Baqarah [2]:160, Qs al-Maidah [5]: 39, Qs al-An‟am [6]: 54, Qs al-Nisa [4]:146,

dan Qs al-Nahl [16]: 119.

Kata Iṣ lah yang berarti menperbaiki diri, meninggalkan kemaksiatan secara

keseluruhan. Kata Iṣ lah disini adalah perintah perbaikan setelah melakukan

taubat dari bentuk tindak kejahatan yang dilakukan seseorang, yakni melakukan

perbaikan kearah yang lebih baik lagi dan mengembalikan hak-hak seseorang

yang telah di rebut dari seseorang. Misalnya mencuri bentuk Iṣ lahnya adalah

31Ibn Qayyim al-Jauziyah, Majaridus salikin (Pendakian Menuju Allah) terj. Kathur

Suhardi, cet. 1 (Jakarta: Pustaka Al-Khausat 1998), h. 40

32 Imam Abu Hamid, Menebus Dosa : Makna dan Tatacara Bertaubat, Penerjemah

Syaifuddin Zuhri, h. 21

Page 53: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

34

mengembalikan barang yang ia curi, menyakiti hati orang lain bentuknya dengan

meminta maaf dan berjanji untuk tidak melakukan perbuatan yang negatif lagi.

H. Tingkatan Taubat

Dalam bertaubat, manusia terbagi kedalam empat tingkatan :

1. Orang yang bertaubat secara istiqamah sampai akhir hayatnya. Ia

menghindarkan diri dari dosa dan tidak melakukan lagi kesalahan-

kesalahannya, kecuali kesalahan kecil yang memang tak bisa dihindari

manusia. Inilah yang disebut istiqamah dalam bertaubat. Orang yang

melakukan taubat ini akan berbuat kebaikan dengan sigap dan cekatan.

Taubat tersebut dinamakan taubat nasūhā (tulus). Sebagaimana firman

Allah dalam surah al-Tahrim ayat 8. Bahwa taubatan nasūhā adalah

taubat yang berlandaskan kejujuran dan bersih dari segala kepalsuan,

kekurangan dan kerusakan.33

Orang-orang dalam tingkatan berbeda-beda ada yang nafsu

syahwatnya telah tenang dan bisa dikendalikan oleh makrifahnya sehingga

syahwatnya melemah. Ada pula yang hawa nafsunya terus merongrong,

tetapi ia bisa melawannya dengan mujahadah (perjuangan keras) terus-

menerus.

2. Orang yang bertaubat dengan istiqamah dalam melakukan amal-amal

utama dan dalam menghindari dosa-dosa besar. Hanya saja, ia tidak

melepaskan diri dari kesalahan yang menimpanya secara kebetulan.

Sewaktu-waktu ia masih melakukan perbuatan dosa, padahal tak ada

keinginan kuat di hatinya untuk melakukan perbuatan tersebut. Setiap

kali kesalahan itu ia lakukan, ia mencela dirinya, menyesal, dan berjaga-

jaga agar tidak sampai terulang inilah yang disebut al-nasfs al-

lawwāmah, yaitu jiwa yang mencela diri sendiri karena perbuatan tercela

yang dilakukannya.

33 Jamilah al-Mashriy, Metode Membersihkan Hati dari Kotoran Dosa, terj. Fauzi Faisal

Bahreisy (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2000),h. 9

Page 54: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

35

ini juga termasuk ke dalam tingkatan yang tinggi, walaupun berada sedikit

dibawah yan pertama. Ini pula kondisi kebanyakan manusia yang

bertaubat.

3. Orang yang bertaubat dengan istiqamah selama beberapa waktu, dan

setelah itu ia takluk lagi kepada nafsu syahwatnya untuk melakukan

beberapa dosa. Ia terjerumus dalam dosa tersebut karena tak mampu

melawan syahwat tadi. Walaupun begitu, ia masih tekun melaksanakan

amal-amal ketaatan, dan bisa juga meninggalkan beberapa dosa meskipun

ia mampu dan ingin melakukannya. Yang tidak mampu ia kendalikan

hanyalah satu atau dua nafsu syahwatnya padam, ia menyesal. Lalu ia

berjanji untuk bertaubat dari dosa itu. Jiwa yang seperti itu disebut

masullāh (yang bertanggung jawab).

4. Orang yang bertaubat dan sempat istiqamah, tetapi kemudian kembali

melakukan berbagai dosa tanpa memperbaharui dirinya dengan taubat lagi

serta tanpa merasa bersalah dengan perbuatannya. Ia termasuk orang yang

lekat dengan dosa. Jiwa yang demikian adalah jiwa yang amarah bis-su‟

(menyuruh kepada keburukan). Yang ditakutkan ia mati dalam keadaan

su‟ul khatīmah (akhir yang jelek), yakni tidak beriman.

jika ia bertauhid, ia masih bisa diharapkan terlepas dari siksa api neraka,

walaupun setelah merasakannya selama beberapa waktu.34

I. Tatacara Bertaubat

Dalam proses bertaubat, pertanyaan yang sering muncul adalah : “saya

telah terjerumus dalam perbuatan dosa, saya ingin bertaubat, tetapi bagaimana

caranya ?”

34

Jamīlah al-Mashrīy, Metode Membersihkan Hati dari Kotoran Dosa, terj. Fauzi Faisal

Bahreisy (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2000),h. 12

Page 55: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

36

Artinya :

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau

menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun

terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa

selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya

itu, sedang mereka Mengetahui. (Qs. Ali Imran [3] : 135).

Dalam ayat ini mengisyaratkan kepada orang yang berbuat maksiat untuk

bertaubat dengan melaksanakan tatacara yang sesuai dengan syariat Islam

diantaranya sebagai berikut.

a. Perbuatan yang dilakukan oleh hati (amalul Qalbī), yaitu menyesal dan

bertekad untuk tidak mengulangi lagi dosa yang telah ditinggalkan

karena didorong oleh rasa takut kepada Allah.

b. Perbuatan yang dikerjakan oleh anggota badan (amalul jawārīh), yaitu

dengan melakukan berbagai macam kebajikan, di antaranya

menjalankan shalat taubat,35

sebagaimana sabda Rasulullah Saw yang

artinya:

“Dari Abu Baqar r.a berkata: bahwa ia mendengar Rasul bersabda: “

tidak ada lagi seseorang yang melakukan dosa kemudian ia berdiri,

bersuci, melakukan shalat dua rakaat dan memohon ampunan kepada

Allah, kecuali Allah akan mengampuninya “ lalu beliau membaca ayat

(Ali Imran 135) berikut; “dan orang-orang yang apabila mereka

berbuat kejahatan atau menganiaya dirinya, mereka berbuat kejahatan

atau menganiaya dirinya, mereka ingat akan Allah, lalu memohon

ampunan atas dosanya itu. Dan siapa lagi yang dapat mengampuni

dosa selain daripada Allah. Mereka tiada berkekalan atas perbuatan itu,

sedang mereka mengetahui.”

Dari ayat tersebut terdapat beberapa amalan untuk mendekatkan

dan memperbaiki diri kepada allah, beberapa Narapidana

mengamalkan beberapa amalan diantaranya sebagai berikut:

1. Berwudhu dengan sempurna

Seseorang yang melakukan wudhu dengan sempurna, maka

lunturlah dosa-dosanya terbawa oleh air wudhu. Untuk

menyempurnakan wudhu hendaklah

35

Muhammad Shaleh al-Munjid, Diterimakah Taubatku, Terj. Ladzi Syafrani (Surabaya:

Media Idaman, 1993), h. 49.

Page 56: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

37

a. Membaca basmalah sebelum berwudhu, kemudian berniat dan

berdoa dalam hati agar air wudhu tersebut benar-benar dapat

mensucikan setiap anggota badan kita dari dosa dan dari najis.

b. Membaca doa sesudah wudhu.

2. Berdiri untuk melakukan shalat dua rakaat (sunnah taubat)

a. Menghadapkan wajah dan qalbu dengan sepenuh hati.

b. Tidak lengah (pikiran tidak melayang) selama melakukan shalat

c. Tidak berbicara dalam shalat maksudnya tidak berbicara dalam

hati yang tiada berhubungan dengan shalat.

d. Memperbaiki dzikir dan kekhusyukan

e. Memohon ampunan Allah dengan sungguh-sungguh.

3. Membaca Lafadz Istighfar

4. Shalat Tasbih

Maka hasil dari perbuatan taubat itu adalah:

1. Diperoleh ampunan dari dosa-dosa yang terdahulu

2. Diwajibkan atasnya surga36

J. Tanda Diterimanya Taubat

Ibn Qayyim berkata: Taubat yang diterima dan yang benar mempunyai

tanda-tanda diantaranya:

1. Seseorang setelah bertaubat harus lebih baik daripada sebelumnya.

2. Rasa takut senantiasa menyertainya, tidak merasa aman dari makar

Allah sekalipun sekejap. Rasa takutnya berlanjut sampai mendengar

ucapan utusan Allah untuk mencabut nyawanya (QS. Fushilat: 30)

Artinya:

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah"

Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka malaikat akan

turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan

janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang

Telah dijanjikan Allah kepadamu". (QS. al- Fushillat [41]: 30).

36

Disarikan dari hadis shahih dalam At-Targhib, Juz I, h. 94-95.

Page 57: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

38

3. Hatinya teriris-iris, menyesal dan takut. Hal ini berbeda menurut besar

kecilnya dosa. Ini adalah penakwilan Ibn Uyainah terhadap firman Allah:

Artinya:

Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal

keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu Telah hancur.

Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. al-Taubah [9]:

110).37

Dia berkata: “ hatinya hancur dengan taubat” memang rasa takut yang

tinggi terhadap siksa yang pedih akan menjadikan hati sakit dan merana,

itulah hancurnya hati. Dan inilah hakikat taubat, karena hatinya menangis,

menyesal terhadap keteledoran yang telah diperbuatnya, dan takut dari

akibat buruknya. Siap yang hatinya tidak hancur di dunia dengan

penyesalan, maka ia akan hancur di akhirat. Ketika menyaksikan

kenyataan-kenyataan yang dahsyat, melihat pahala orang yang taat dan

siksa orang yang maksiat, maka mau tidak mau hatinya harus hancur,

entah di dunia atau di akhirat.

4. Ada perasaan sakit dihati yang khusus dirasakan oleh orang yang

berdosa. Perasaan itu tidak bisa di gambarkan. Sampai Ibn al-Qayyim

berkata “demi Allah, alangkah manisnya ucapan orang yang berada

dalam suasana begini” : “Aku memohon kepada-Mu dengan kemuliaan-

Mu dan kehinaanku, aku mohon kepadamu dengan kekuatan-Mu, dan

kelemahanku, dengan kekayaan-Mu, dan kemiskinanku kepada-Mu,

inilah ubun-ubunkunyang dusta dan durhaka ada di hadapan-Mu.

Hamba-hamba-Mu selain aku banyak, tetapi aku tidak punya Tuhan

selain engkau. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri

kecuali kepada-Mu. 38

37

Ibn Qayyim al-Jauziyah, Majaridus salikin (Pendakian Menuju Allah) terj. Kathur Suhardi,

cet. 1, (Jakarta: Pustaka Al-Khausat 1998), h. 40 38

Abu Dzar al-Qolmuni, Debu-debu Maksiat dan Siraman Air Taubat, terj. Agus Hasan

Bashori (Jakarta Pusat, 1993), h. 88-89.

Page 58: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

39

K. Hikmat Taubat

Bertaubat mempunyai banyak sekali hikmah. Kebaikan yang dijanjikan oleh Allah

swt kelak akan dinikmati oleh orang yang bertaubat baik di Dunia maupun di

akhirat. Hikmah taubat adalah sebagai berikut :

1. Mendapatkan Rahmat Allah

Orang yang telah melakukan banyak perbuatan dosa masih diperintahkan

oleh Allah agar tidak berputus asa untuk mendapatkan rahmat Allah. Allah Swt

berfirman:

Artinya:

“Agar Allah akan menutupi (mengampuni) bagi mereka perbuatan yang

paling buruk yang mereka kerjakan dan membalas mereka dengan upah yang

lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan” (Qs. al-Zumar [39]: 35).

2. Membersihkan Jiwa

Orang yang mempunyai beban dosa, jiwanya menjadi kotor dan tidak

mampu menegakkan kebenaran. Dengan bertaubat, maka penyakit jiwa itu

akan hilang dan timbulah jiwa yang bersih dan mampu melihat kebenaran dan

menegakkannya. Jiwa yang bersih selalu menuju kebenaran. Kebenaran itu

akan mendekatkan kepada Allah dan melaksanakan amal-amal yang diridhai

Allah. Jiwa yang suci akan menciptakan manusia muqarrabīn, yaitu orang

yang dekat kepada Allah, merasa takut akan siksa Allah dan mengharapkan

rahmat Allah.

Artinya:

Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas

lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,

Masuklah ke dalam syurga-Ku.

3. Bebas dari kesusahan, lapang dari kesempitan dan murah rezeki

“Barangsiapa yang melazimkan istighfar, maka Allah akan membebaskannya

dari segala kesusahan, melapangkan dari kesempitan dan memberikan rizki

yang tidak disuga-duga”. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Hakim).

Page 59: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

40

4. Meningkatkan Keimanan

Dengan menyadari bahwa segala perbuatan, besar atau kecil, nyata atau

termbunyi kelah allah akan mengetahui semua itu, dengan demikian keimanan

seseorang aan sempurna. Iman yang paling sempurna adalah mengetahui

bahwa Allah ada bersama dengan hamba-Nya.

“Iman yang paling utama adalah bahwa engkau mengetahui sesungguhnya

Allah bersama dengan engkau, dimanapun engkau berada” (HR. Thabrani)

Dengan demikian ketaatan kepadanya akan meningkat pula, serta

menghindarkan diri dari perbuatan dosa.

“Barangsiapa yang hendak digembirakan oelh buku catatan amalnya maka

hendaklah ia memperbanyak istighfar” (HR. Baihaqi)

5. Terhindar dari Azab

Allah tidak menimpakan azab kepada suatu kaum kecuali ada alasannya

seperti umat-umat terdahuhu yang menentang beliau. Demikian juga Allah

Swt akan menjauhkan suatu kaum dari azab selama mereka beristighfar.

Dengan istighfar maka rahmat Allahpun akan datang dan bencana akan jauh.39

39

Abdus Shamad Ngile, Taubat (Jakarta: Yayasan Pengkaji Ilmu Pengetahuan, 1991), h.

22.

Page 60: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

41

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG LEMBAGA

PEMASYARAKATAN POLRES JAKARTA SELATAN

A. Lembaga Pemasyarakatan Polres Jakarta Selatan

1. Sejarah Berdirinya Lembaga Pemasyarakatan Jakarta Selatan

Lembaga pemasyarakatan (lapas) Polres Jakarta Selatan didirikan

bersamaan dengan gedung Polres Jakarta Selatan yang diresmikan oleh Drs.

Muhammad Hendarto pada hari sabtu tanggal 18 Desember 1993 sekaligus

dengan peresmian gedung Polres Jakarta Selatan. Lembaga Pemasyarakatan

(lapas) di Mapolres Jakarta Selatan ini, hanya sementara yang dikhususkan

menampung terpidana kasus Rastik (Reserse Narkotik) dan Reskrim (Reserse

Kriminal), belum diputuskan sebagai terdakwa, setelah diputuskan hakim

sebagai terdakwa dengan pasal yang diterimanya barulah nantinya para napi

pindah ke Cipinang.1

a. Lokasi Lembaga Pemasyarakatan Polres Jakarta Selatan

Bertempat Jl. Wijaya II No. 42 Kebayoran Baru Jakarta Selatan,

adapun lapas Polres Jakarta Selatan berada di lantai 3 dan 4 berada di

sebelah kiri gedung Polres Jakarta Selatan.

b. Jumlah Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Jakarta Selatan

Adapun jumlah penghuni Narapidana baik yang Reskrim dan Rastik

sebagai berikut

1) Daftar Tahanan Restik2 terhitung dari tanggal 26 Oktober 2018

sampai 3 Juli 2019 total keseluruhan narapidana masuk tahanan

berjumlah 306 Narapidana di Polres Jakarta Selatan dengan kasus

Rastik (reserse narkotika). Adapun total keseluruhan baik

narapidana tahanan masuk dan keluar terinci dalam lampiran3

1 Anton Tabah, Sejarah Perkembangan Polres Jakarta Selatan, Harian Kompas, 13

November 1993, h. 4. 2 Restik merupakan singkatan dari reserse narkotika

3 Polres Metro Jakarta Selatan, Daftar Tahanan Rastik Per Tanggal 3 Juli 2019 Pukul

11:00:00.

Page 61: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

42

2) Daftar tahanan Reskrim4 terhitung dari 17 Oktober 2018 sampai 3

juli 2019 total keseluruhan narapidana masuk tahanan berjumlah

132 Narapidana dengan kasus Reskrim (reserse kriminal). Adapun

total keseluruhan baik narapidana tahanan masuk dan keluar terinci

dalam lampiran5

2. Program Lembaga Pemasyarakatan Jakarta Selatan

a. Kegiatan Di Lembaga Pemasyarakatan Jakarta Selatan

Kegiatan narapidana di lapas Sakarta Selatan diantaranya sebagai

berikut

1) Kegiatan keagamaan hanya seminggu diadakan oleh Staf Satbinmas

2) Shalat Jum‟at dilaksanakan di Lapas oleh Staf dan mendatangkan

Khotib masyarakat luar

3) Baca yasinan pada malam Jumat

4) Jam besuk hari Selasa dan Kamis dari pukul 09.00-12.00.

b. Program Rutinitas Lembaga Pemasyarakatan Jakarta Selatan

Salah satu program rutin adalah sarapan, pembersihan lapas, jam besuk

setiap hari selasa dan kamis.

3. Visi dan Misi

a. Visi

Terwujudnya Polres Metro Jakarta Selatan yang Profesional, Modern,

dan Terpercaya.

b. Misi

Berdasarkan uraian visi di atas, maka Polres Metro Jakarta Selatan

mendapatkan misi utama yang harus diraih agar visi tersebut bisa tercapai

antara lain:

1) Mewujudkan postur Polres Metro Jakarta Selatan yang ideal,

efektif, dan terpercaya.

2) Meningkatkan sumber daya manusia Polres Jakarta Selatn melalui

pendidikan dan latihan.

4 Reskrim merupakan singkatan dari Reserse Kriminal

5 Polres Metro Jakarta Selatan, Daftar Tahanan Reskrim Per Tanggal 3 Juli 2019 Pukul

11:00:00.

Page 62: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

43

3) Meningkatkan kemampuan pencegahan kejahatan melalui deteksi

dini, pemolisian, proaktif dan sinergi polisional.

4) Meningkatkan stabilitas Kamtibmas dengan didukung oleh seluruh

komponen masyarakat.

5) Mewujudkan penegakan hukum yang berkeadilan dan menjamin

kepastian hukum dengan menunjang tinggi hak asasi manusia.

6) Meningkatkan pengawasan dalam rangka mewujudkan Polres

Jakarta Selatan yang profesional dan akuntabel.6

4. Tujuan didirikan Polres Jakarta Selatan

a. Terwujudnya situasi Kamtibmas yang kondusif diwilayah hukum Polres

Metro Jakarta Selatan

b. Tergelarnya Bhabinkamtibmas dikelurahan dalam rangka implementasi

Polmas dan melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan

keamanan dan gejala sosial masyarakat.

c. Meningkatkan keamanan,keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu

lintas.

d. Meningkatkan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana

e. Meningkatkan pelayanan publik kepolisian

f. Terdukungnya pelaksanaan tufoksi Polres Jakarta Selatan dengan

terpenuhnya sarana dan prasarana meliputi pengembangan fasilitas,

peralatan Kepolisian dan teknologi informasi kepolisian modern.

g. Terbangunnya postur Polres Metro Jakarta Selatan yang efektif,

profesional, modern, dan terpercaya.

h. Tergelarnya kekuatan Polri di Wilayah hukum Polres Metro Jakarta

Selatan.7

6 Anton Tabah, Sejarah Perkembangan Polres Jakarta Selatan, h. 4.

7 Seno Adji Idriyanto”Polisi Profesional” Jurnal Violence Culture, Volume 1, nomor 4,

Oktober 2012, h. 56

Page 63: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

44

5. Struktur Organisasi Polres Jakarta Selatan

6. Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang kenyamanan dalam melayani masyarakat polres Jakarta

Selatan memiliki beberapa sarana dan prasarana diantaranya, ruang tunggu ber

AC, perpustakaan mini, ruang inisiasi, ruang pengaduan dan konsultasi, ruang

command center, ruang posko operasi, sarana bermain, toilet khusus difabel, toilet

khusus pria dan wanita, pc pendaftaran online, layanan Informasi (running teks,

website, instagram, facebook, LED, twitter, aplikasi smart Jakarta, spanduk,

banner, papan petunjuk), Sarana pengaduan masyarakat (kotak saran, email,

wibsite, aplikasi smart warga), temat ibadah (Masjid dan Mushola).8

Adapun 10 responden yang penulis wawancarai adalah sebagai berikut:

8 Anton Tabah, Sejarah Perkembangan Polres Jakarta Selatan, h. 5

Page 64: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

45

1. Ivan penghuni tahanan 3 bulan di Lembaga Pemasyarakatan Jakarta Selatan

berumur 28 tahun bekerja sehari-hari sebagai koki restoran sebelum ia terjerat

kasus pencurian Mobil.

2. Muhammad Ihwan penghuni tahanan 2 bulan di Lembaga Pemasyarakatan

Jakarta Selatan berumur 25 tahun, pekerjaan sehari-hari sebagai Mahasiswa

semester 8 di Universitas Pancasila, Jurusan Teknik Industri, dengan kasus

Narkoba, bertempat tinggal di Depok.

3. Teguh Verry Juliansyah penghuni tahanan baru 26 hari di Lembaga

Pemasyarakatan pekerjaan sehari-hari sebagai sopir Grab, umur 33 tahun,

kasus yang ia alami adalah jual beli Narkoba. Bertempat tinggal di Jakarta

Selatan.

4. Siti Fatimah penghuni tahanan baru 33 Hari di Lembaga Pemasyarakatan

Jakarta Selatan pekerjaan sehari-hari sebagai penambang Nikel di sebuah

prusahaan, kasus yang ia alamai adalah penggelapan perempuan.9

5. Agus Setiawan penghuni tahanan titipan belum diproses pidana, di Lembaga

Pemasyarakatan Jakarta Selatan pekerjaan sehari-hari sebagai buruh umur 30

Tahun, kasus yang ia alami adalah terjerat kasus kriminal (pencurian motor)

alamat tinggal di Jakarta Selatan.

6. Ian penghuni tahanan titipan belum diproses pidana, di Lembaga

Pemasyarakatan Jakarta Selatan, umur 33 Tahun pekerjaan Buruh, dan kasus

yang ia alami adalah Kriminal (pencurian Motor) alamat tinggal di Jakarta

Selatan

7. Anggelita penghuni tahanan belum diproses Pidana, di lembaga

Pemasyarakatan Jakarta Selatan, umur 32 tahun, pekerjaan sehari-hari sebagai

Ibu Rumah Tangga, kasus yang ia alami adalah Narkoba, tinggal di Jl. Johar

Baru Jakarta Pusat.

8. Sandra Puspita tahanan belum diproses pidana, di Lembaga Pemasyarakatan

Jakarta Selatan, berumur 35 tahun pekerjaan sehari-hari sebagai wiraswasta,

9 Wawancara dengan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Jakarta Selatan, 13

November 2018.

Page 65: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

46

kasus yang ia alami adalah penyalah gunaan jabatan di salah satu perusahaan.

Tempat tinggal di Sawangan Depok. 10

9. Ningsih terpidana sementara di Lembaga Pemasyarakatan Jakarta Selatan,

berumur 26 tahun, dengan kasus restik (Reserse Narkotika), terpidana pasal

112 dengan penyalahgunan Narkoba, tinggal di Pasar Minggu Jakarta.

10. Rosdiah terpidana sementara di Lembaga Pemasyarakatan Jakarta Selatan,

berumur 35 tahun, dengan kasus restik (Reserse Narkotika), terpidana pasal

112 dengan penyalahgunan Narkoba.11

10

Wawancara dengan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Jakarta Selatan, 23 Mei

2019. 11

Wawancara dengan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Jakarta Selatan, 3 Juli

2019.

Page 66: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

47

BAB IV

PEMAHAMAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN

JAKARTA SELATAN TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT

A. Pemahaman Narapidana Terhadap KonsepTaubat

Lembaga Pemasyarakatan merupakan sebuah wadah pembinaan bagi

narapidana. Lembaga Pemasyarakatan sebagai unit pelaksanaan teknis di

bidang pembinaan narapidana yang menangani sejumlah kasus pidana atau

perdata. Secara umum penghuni yang berada di Lapas Jakarta Selatan

mayoritas beragama Islam tapi tak sedikit beragama non Muslim, dalam

penelitian ini berfokus kepada Narapidana yang beragama Islam. Bagaimana

tanggapan dan pemahaman mereka terhadap ayat-ayat taubat yang terdapat

dalam al-Qur‟an. 1

Pengertian tentang taubat memang sudah tak asing lagi ditelinga

masyarakat, mereka hanya mengetahui sebatas kata taubat saja. Bahwa

menurut mereka taubat adalah kembali dan berhenti dari perbuatan yang

dilarang agama, dan belum jauh mengerti arti dari taubat dan taubatan nasūhā.

Namun dalam hal ini para „Alim ulama mendefinisikan dengan sederhana

bahwa taubat yaitu mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan taat

dan kembali kepadanya dengan memperbaiki niat (untuk melakukan) amal

kebajikan.

Dalam hal ini taubatan nasūhā adalah penyesalan dan kembali

kepadanya dengan perasaan menyesal atas perbuatan maksiat dan kejahatan

yang dilakukannya pada masa lalu dan berjanji tidak akan mengulangi

kembali serta senantiasa menaati perintahnya. Untuk diterima taubatnya itu

hendaknya memenuhi tiga syarat, pertama takut taubatnya tidak akan

diterima, kedua mengharap agar diterima, ketiga memulai saat itu memenuhi

hidup dengan taat.

1 C.I Harsono, Sistem Baru Pembinaan Narapidana (Jakarta: Djambatan, 1995), h. 43

Page 67: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

48

Narapidana yang ada di Jakarta Selatan merupakan Napi yang masih

dalam tahap pemeriksaan untuk dipertimbangkan apakah dia tersangka dan

dapat dijatuhkan sebagai terdakwa atau terpidana.

Narapidana yang berada di lembaga pemasyarakatan Polres Jakarta

Selatan sangat beragam, dari setiap kasus yang ia perbuat menjadi fokus

penanganannya adalah para pelaku narkoba dan kriminal.

Setelah penulis menjelaskan secara rinci tentang lokasi penelitian,

sebagaimana dipaparkan di atas, berikutnya penulis akan memaparkan hasil

penelitian yang telah penulis lakukan selama tiga bulan, selama penulis

melakukan penelitian, dengan cara membagi pertanyaan menjadi dua kategori

yakni:

Pertama : Pengetahuan Narapidana terhadap taubat dan ayat-ayat taubat,

kedua : Pemahaman dan pengamalan mereka terhadap ayat-ayat taubat.

Untuk lebih jelasnya penulis akan memaparkan sebagai berikut:

1. Data Penelitian

Di dalam penelitian penulis menggunakan Sampling Purposive yakni

pengambilan sampel yang berdasarkan atas suatu pertimbangan tertentu

seperti sifat-sifat populasi atau ciri-ciri populasi yang sudah diketahui

sebelumnya.2

Lazimnya didasarkan atas kriteria atau pertimbangan tertentu, jadi tidak

melalui proses pemilihan sebagaimana yang dilakukan dalam teknik random.3

Maksud dari sampling ini ialah menggali informasi yang akan menjadi dasar dari

rancangan dan teori yang muncul. Oleh sebab itu pada penelitian kualitatif tidak

ada sampling acak tetapi sample bertujuan (purposive sample). Dapat diketahui

bahwasannya para Narapidana yang berada di Polres Jakarta Selatan terhitung

masuk dari tanggal 17 Oktober 2018 - 3 Juli 2019 dengan total 438 orang. Setelah

2Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 61

3 Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2005), h. 67.

Page 68: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

49

masa tahanan sementara, Hakim telah menetapkan tersangka4 menjadi terdakwa

5,

kemudian oleh pengadilan telah dibuktikan kesalahannya melakukan tindak

pidana yang dituduhkan kepada terdakwa karena ia dijatuhi hukuman tindak

pidana. Terpidana6 merupakan putusan pengadilan yang telah mempunya

kekuatan hukum tetap.

Setelah hakim menetapkan terdakwa menjadi terpidana yang mempunyai

kekuatan hukum tetap, kemudian para terpidana dipindahkan ke lapas Cipinang

sebaagai terpidana tetap dan direhabilitasi untuk mendapatkan pendidikan. Kurang

lebih setiap bulannya 40 narapidana yang di pindahkan ke Lapas Cipinang. Ini

menandakan setiap bulan terus mengurangi jumlah tahanan sementara.

Mengingat banyaknya jumlah populasi tersebut, maka penulis akan

membatasinya yang sesuai dengan judul yang dibahas yakni penghuni lapas yang

berusia antara 18-35 tahun. Perlu diketahui bahwa kategori umur menurut

Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 masa remaja awal 12-16

tahun, masa remaja akhir 17-25 tahun, masa dewasa awal 26-35, masa dewasa

akhir 36-45, masa lansia awal 46 - 55 tahun, masa lansia akhir 56- 65 tahun dan

masa manula 65 - sampai atas.7 Dari 438 orang tersebut terdapat 295 orang yang

berusia diantara 18-35 tahun, kemudian penulis mengambil sampel setengah lebih

dari satu yakni sample Strata, yakni sebanyak 148 orang. Kemudian dari jumlah

tersebut tidak sedikit yang menetap dalam sel tahanan dikarenakan sudah keluar

dan sudah diproses di pengadilan dengan pasalnya masing-masing kemudian para

narapidana yang terbukti bersalah selanjutnya akan di tempatkan di lembaga

pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur.

Dari jumlah akhir Narapidana yang ada di Lembaga Pemasyarakatan

terhitung tanggal 3 Juli 2019 tersisa dengan total 87 tahanan. Selanjutnya penulis

mengambil sampel dari para Narapidana yang tersisa di Jakarta Selatan dari 87

4 Tersangka adalah seseorang yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan

bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana. 5 Terdakwa adalah seorang tersangka yang dituntut, diperiksa, diadili di persidangan.

6 Seorang yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap. 7 Oscar Primadi, Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia (Jakarta: Data Kesehatan

RI, 2019), h. 127.

Page 69: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

50

orang baik laki-laki maupun perempuan. Narapidana yang berumur 18-35 tahun

sebanyak 56 orang. Penulis mengambil 10 Narapidana yang masih menjalani

dakwaan menunggu putusan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk

diwawancara mengenai pemahaman Narapidana terhadap ayat-ayat taubat.

Adapun daftar tahanan baik Restik atau Reskrim penulis cantumkan dalam

lampiran beserta jumlah para Narapidana yang keluar terhitung dari bulan 17

Oktober 2018 sampai 3 Juli 2019 yang terdiri dari dua jenis kaum laki-laki dan

perempuan, dengan beragam profesi, dan usia yang berbeda dari responden, maka

pemahamannya pun akan berbeda-beda pula, untuk itu penulis akan membuat

dalam bentuk tabel hasil penelitian guna untuk mempermudah pembaca untuk

memahami hasil penelitian ini.

Adapun data dari keseluruhan para napi dan responden maupun arsip yang

berkaitan dengan penelitian ini, penulis akan mencantumkan diakhir lampiran

skripsi. Untuk gambaran umum mengenai jumlah Narapidana dan responden

dapat dilihat dari tabel-tabel berikut ini.

Tabel 1.1

Jumlah Narapidana Reserse Narkotika Awal

NO Jenis Kelamin Jumlah Persentasi

1 Laki-laki 283 Orang 96,59

2 Perempuan 10 Orang 3,41

Total 293 Orang 100 %

Jumlah Narapidana Restik (reserse narkotika) yang ada di Lembaga

Pemasyarakatan, dengan jumlah total yang masuk terhitung dari tanggal 17

Oktober 2018 sampai 3 Juli 2019 dengan total 293, yang terdiri dari laki-laki 283

orang (96,59 %), dan Perempuan 10 orang (3,41 %).

Page 70: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

51

Tabel 1.2

Jumlah Narapidana Reserse Kriminal Awal

NO Jenis Kelamin Jumlah Persentasi

1 Laki-laki 113 Orang 91,87

2 Perempuan 10 Orang 8,13

Total 123 Orang 100 %

Jumlah Narapidana Reskrim (reserse kriminal) yang ada di Lembaga

Pemasyarakatan, dengan jumlah total yang masuk terhitung dari tanggal 17

Oktober 2018 sampai 3 Juli 2019 dengan total 123 Orang yang terdiri dari 113

orang laki-laki dan 10 perempuan.Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa

jumlah laki-laki 113 orang (91, 87 %), dan jumlah Narapidana Reskrim 10 orang

(8, 13 %) sehingga jumlah keseluruhannya 100 %.

Tabel 1.3

Usia Narkotika

NO Usia Jumlah Persentasi

1 18-21 Tahun 29 orang 11,84

2 22-25 Tahun 99 orang 40,41

3 26-35 Tahun 117 orang 47,75

Total 245 orang 100 %

Usia Narapidana yang terjerat kasus Narkotika dalam hal ini penulis

membagi kedalam beberapa kriteria umur yang sesuai dengan penelitian yang

telah dibahas di atas yakni tentang penghuni lapas. Dalam penelitian ini dibagi

menjadi beberapa kategori usia menurut Departemen Kesehatan Republik

Indonesia tahun 2018 masa remaja awal 12-16 tahun, masa remaja akhir 17-25

tahun, masa dewasa awal 26-35, masa dewasa akhir 36-45, masa lansia awal 46-

55 tahun, masa lansia akhir 56- 65 tahun dan masa manula 65- sampai atas.

Sedangkan dalam penelitian ini hanya membahas tentang usia muda yakni

antara umur 18-35 tahun. Hal ini dikarenakan dalam usia tersebut seseorang dapat

Page 71: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

52

dikatakan sudah mengerti dan memiliki pola fikir yang baik dan mampu

memahami persoalan dengan bijak.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang berusia

18-21 tahun 29 orang (11, 84 %), 22-25 tahun 99 orang (40,41 %), 26-35 tahun

117 orang (47,75%), sehingga jumlah keseluruhannya 100 %.

Tabel 1.4

Usia Kriminal

NO Usia Jumlah Persentasi

1 18-21 Tahun 16 orang 23,90

2 22-25 Tahun 14 orang 20,90

3 26-35 Tahun 37 orang 55,20

Total 67 orang 100 %

Begitu juga dengan usia para Narapidana yang terjerat kasus Kriminal,

penulis membagi kedalam beberapa kriteria umur yang sesuai dengan judul di atas

tentang penghuni lapas, bahwa yang dikatakan muda adalah seseorang yang

berusia dari 18-35 tahun merupakan anak muda yang selayaknya mampu

membedakan dan memahami mana yang dibenarkan syariat dan mana yang tidak

dibenarkan dalam syariat islam.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang berusia

18-21 tahun 16 orang (23,90 %), 22-25 tahun 14 orang (20,90 %), 26-35 tahun 37

orang (55,20 %), sehingga jumlah keseluruhannya 100 %.

Selanjutnya penulis menentukan dari sampel yang telah ditentukan tentang

kriteria penghuni lapas dari umur 18-35 tahun, dengan jumlah total Narapidana

295 orang dengan setiap bulan mengurangi pengurangan kurang lebih 40 orang

disetiap bulannya, dengan ini menandakan terus mengalami pengurangan.

Page 72: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

53

Tabel 1.5

Jumlah Narapidana Reserse Kriminal Akhir

NO Jenis Kelamin Jumlah Persentasi

1 Laki-laki 23 Orang 92,00

2 Perempuan 2 Orang 8,00

Total 25 Orang 100 %

Jumlah akhir Narapidana kriminal (reskrim) yang ada di Lembaga

Pemasyarakatan, dengan jumlah total yang masuk terhitung 3 Juli 2019 dengan

total 25 orang, yang terdiri dari laki-laki 23 orang (92,00 %), dan Perempuan 2

orang (8,00 %).

Tabel 1.6

Jumlah Narapidana Reserse Narkotika Akhir

NO Jenis Kelamin Jumlah Persentasi

1 Laki-laki 61 Orang 98,4

2 Perempuan 1 Orang 1,6

Total 62 Orang 100 %

Jumlah akhir Narapidana kriminal (reskrim) yang ada di Lembaga

Pemasyarakatan, dengan jumlah total yang masuk terhitung 3 Juli 2019 dengan

total 62 orang, yang terdiri dari laki-laki 61 orang (98,4 %), dan Perempuan 1

orang (1,6 %). Dengan jumlah keseluruhan baik reskrim dan restik sebanyak 87

orang. Kemudian penulis akan menyampaikan jumlah para narapidana yang

berumur 18-35 tahun sebanyak 56 orang.

Tabel 1.7

Jumlah Narapidana Reserse Kriminal Akhir berumur 18-35 Tahun

NO Jenis Kelamin Jumlah Persentasi

1 Laki-laki 53 Orang 94,64

2 Perempuan 3 Orang 5,36

Total 56 Orang 100 %

Page 73: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

54

Dari Jumlah akhir Narapidana yang berusia muda dengan umur 18-35

tahun terhitung 3 Juli 2019 dengan total 56 orang, yang terdiri dari laki-laki 53

orang (94,64 %), dan Perempuan 3 orang (5,36 %).

Untuk lebih spesifik dari total pengeluaran jumlah narapidana setiap

bulannya penulis menyajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:

Grafik 1.1

Jumlah Narapidana Kriminal Keluar Perbulan

Dalam grafik tersebut terlihat jumlah napi yang keluar perbulannya

padabulan Januari sebanyak 25 orang, bulan Februari 11 orang, Maret 16 orang,

April 12 orang, Mei 25 orang, Juni 11 orang. Disetiap bulan mengalami

pengurangan atau pengeluaran dari lapas sementara di Jakarta Selatan.

Selanjutnya para narapidana akan dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan

Cipinang Jakarta Timur setelah melalui masa persidangan dan dinyatakan

tersangka oleh pihak Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

0

5

10

15

20

25

30

Januari Februari Maret April Mei Juni

Page 74: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

55

Dalam grafik tersebut terlihat jumlah napi yang keluar perbulannya

padabulan Januari sebanyak 41 orang, bulan Februari 40 orang, Maret 59 orang,

April 39 orang, Mei 39 orang, Juni 23 orang. Hampir setiap bulan mengalami

pengurangan kurang lebih 40 orang

Grafik 1.2

Jumlah Narapidana Narkotika Keluar Perbulan

Dengan demikian jumlah napi yang tersisa di Lembaga Pemasyarakatan

Jakarta Selatan terhitung tanggal 3 Juli 2019 dengan total 87 orang, namun dalam

penelitian ini penulis hanya mencantumkan para napi untuk di wawancarai yakni

penghuni lapas yang berusia 18-35 tahun yang berjumlah 56 orang

Dalam penelitian ini penulis memilih 10 orang narapidana yang berumur

18-35 Tahun yang masih menjalani tahanan menunggu Pengadilan Negeri Jakarta

Selatan. Dalam pemilihan 10 responden ini sudah berdasarkan kriteria sampel

sesuai dengan tujuan penelitian menurut sifat dan karakteristik responden.

Selama wawancara penulis terkendala untuk mendapatkan data dari

keseluruhan responden, penulis hanya bisa mewawancarai 10 responden dalam

kurun waktu 3 bulan dengan jumlah tiap bulan 4 orang responden diwawancarari

setelah melewati prosedur yang rumit. Dari 3 bulan itu penulis mendapatkan data

dari 10 responden yang dipilih berdasarkan umur dan izin dari KASATBINMAS

0

10

20

30

40

50

60

70

Januari Februari Maret April Mei Juni

Page 75: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

56

(kepala dan staf binaan masyarakat), serta ketika wawancara dengan responden

tidak boleh di abadikan dalam bentuk foto.

Selama wawancara penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada

responden mengenai pemahaman ayat-ayat taubat, diantaranya sebagai berikut:

1. Qs. al-Tahrim [66] : 8

Potongan ayat sebagai berikut :

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan

nasūhāa (taubat yang semurni-murninya). (QS. al-Tahrim [66] 8)

2. Qs. Al-Nur [24] : 31

Potongan Ayat sebagai berikut

Artinya :

“Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman

supaya kamu beruntung.”(QS. Al-Nur [24]: 31)

3. Qs. Al-Baqarah [2] 37

Artinya :

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, Maka Allah

menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi

Maha Penyayang. (Qs. Al-Baqarah [2] 37).

4. Qs. al-Maidah [5] : 39

Ayat lengkapnya berbunyi :

Page 76: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

57

Artinya:

“Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah

melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, Maka Sesungguhnya Allah

menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang” (al-Maidah [5]: 39).

5. Qs. al-An- „am [6] 54

Artinya :

Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami itu datang

kepadamu, Maka Katakanlah: "Salaamun alaikum. Tuhanmu Telah

menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa

yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan Kemudian ia

bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, Maka

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Qs. al-An„am

[6] 54)

6. Qs. al-Qashash [28] 67

Artinya :

Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang

saleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung. (Qs. al-Qashash

[28] 67)

Dari beberapa ayat taubat yang penulis teliti, penulis fokus terhadap enam

ayat yang di sampaikan kepada para responden yakni Qs. al-Tahrim [66] : 8, Qs.

Al-Nur [24] : 31, Qs. Al-Baqarah [2] 37, Qs. al-Maidah [5] : 39, Qs. al-An- „am

[6] 54, Qs. al-Qashash [28] 67. Dalam hal ini, penulis menanyakan kepada

responden tentang “bagaimana menurut pemahaman saudara/i memaknai istilah

taubat yang terdapat dalam ayat al-Quran yang telah disebutkan”.

Page 77: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

58

IA mengaku ia sangat faham dengan ayat-ayat yang dibacakan penulis

ketika menmuinya wawancara dilapas, dan mengaku bahwa taubat adalah penting.

Ia sempat taubat dari kesalahannya sebelu ia masuk penjara. IA menjelaskan

bahwa taubat adalah kembali kepada kebaikan artinya segala bentuk kesalahan

yang pernah ia lakukan harus diiringi dengan kebaikan dan kembali kejalan yang

benar. Bahkan taubat bukan hanya tentang taubatnya saja melainkan kelevel

nasūhā yakni berjanji dengan sepenuh hati untuk tetap berada pada kebenaran dan

benar-benar tidak masuk pada lubang yang sama. Artinya tidak melakukan

kegiatan yang dilarang, memahami perintah Allah dan menjauhi larangannya.

IA ketika penulis bacakan enam surah tentang taubat ia mengerti tentang

ayat tersebut menurutnya ayat itu berisi tentang konsepan taubat. Dua ayat yang

dibacakan yakni Qs. al-Tahrim [66] 8 yang memang diawali dengan kata ajakan

untuk taubat nasūhā dan Qs. al-Nuur [24] 31 walaupun tidak begitu faham namun

ketika dibacakan arti dari ayat tersebut ia mengerti bahwa taubat adalah penting

dan “ketika kita bertaubat akan mendapatkan keberuntungan Allah”, tegasnya.

Adapun tentang pemahaman Qs. al- Maidah [5] 39 dan al-An‟am [6] 54 IA

selalu mengamalkan ayat tersebut sebelum terjerat kasus yang dihadapinya. IA

melakukan kejahatan kemudian diikuti dengan kebaikan. Mengutip kepada Qs. al-

Maidah [5] 39, yang menggambarkan taubatnya seorang pencuri yang sudah

melakukan kejahatan kemudian ia memperbaiki diri.8

Dalam pemahaman MI, berbeda dengan SF memahami ayat taubat dan

memaknainya sebagai sebuah anugerah yang Allah kabarkan kepada para pendosa

yang banyak melakukan dindak pidana, menurut SF taubat adalah mendekatkan

diri kepada Allah dan kembali untuk tidak melakukan dosa lagi dan berbenah

melakukan kebajikan secara kāffah. MI mengartikan taubat sebagai bentuk hadiah

yang termaktub dalam Qs al-Maidah [5] : 39.9

8 Wawancara dengan IAN, pada tanggal 23 Mei 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat. 9 Wawancara dengan Siti Fatimah, pada tanggal 21 November 2018 , lokasi Lapas lantai

4. Pemahaman Responden tentang taubat.

Page 78: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

59

Dalam memahami tentang taubat menurut TVJ, ia mengatakan bahwa

kurang begitu hafal dengan ayat-ayat taubat, namun yang familiar di kalangan

masyarakat yang dulu mengenal ayat-ayat tersebut di pengajian yang diadakan

oleh masyarakat setempat, yang ia fahami adalah kata Tūbū Illalahi Taubatan

Nasūhā,

bahwa taubatan nasūhā adalah menyudahi perbuatan maksiat dan menjadi

lebih baik lagi. Namun TVJ tidak sepenuhnya mengenal ayat-ayat tersebut yang

menjelaskan tentang taubat. Akan tetapi ia mengerti tentang konsepan taubat.10

Selain itu IV ia memahami konsepan taubat dari beberapa ayat yang

dicantumkan di atas yang ketika wawancara responden memberikan tanggapan

bahwa dirinya kurang begitu faham dengan semua ayat taubat, namun ketika

dibacakan ayat-ayat taubat Qs. al-Tahrim [66] ayat 8 dan Qs. al-Nur [24] ayat 31

ia mengatakan bahwa orang yang bertaubat itu beruntung, tidak dalam penjara ini

jauh lebih sengsara dan menyedihkan.

Walaupun IV seorang Chef sebuah restoran dan tak pernah mengenal ayat-

ayat yang berhubungan dengan taubat, namun ketika dibacakan ayat dan ia

membaca artinya, IV mengenali beberapa ayat tersebut. Namun ia kurang begitu

faham dengan konsepan dan pemaknaan taubat dari ayat tersebut. Yang ia ketahui

dari ayat tersebut adalah kata Tūbū Ilallah. 11

AS memahami taubat adalah menjauhi larangannya dan tidak melakukan

perbuatan yang dilarang lagi, menyesal atas perbuatannya. Ia mengartikan

menyesal disini adalah menyesali kehidupan sebelumnya dan sekarang. AS

menyesal karena perbuatannya itu AS tak pernah bertemu dengan anak dan

Isterinya akibat kasus yang menimpanya. Dan AS berjanji kepada dirinya sendiri

dengan penuh sadar ketika bebas dari sel tahanan dan memilih untuk menjadi

lebih baik lagi dari sebelumnya.

10

Wawancara dengan Teguh Very Juliansyah, pada tanggal 21 November 2018, lokasi

Lapas lantai 4. Pemahaman Responden tentang taubat. 11

Wawancara dengan Ivan , pada tanggal 21 November 2018, lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat.

Page 79: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

60

Namun ketika dibacakan tentang ayat al-Qur‟an tentang taubat ia tidak

faham dan tidak mengerti tentang ayat tersebut, namun ketika penulis memberi

tahu dan menjelaskan arti dari makna ayat tersebut ia sedikit mengetahuinya dan

sedikit sekali yang AS ketahui tentang taubat termasuk ayat-ayatnya.12

Adapun responden yang lain MI mengaku bahwa dalam kehidupan

membutuhkan namanya taubat agar bisa berbenah dari yang jelek ke yang baik.

MI memahami bahwa taubat adalah penting karena ia adalah seorang mahasiswa

di universitas pancasila semester akhir, jurusan Teknik Industri, yang kemudian ia

terjerat karena faktor lingkungan yakni pergaulan bebas. MI menyesali akibat

perbuatan yang dilakukannya dan kehilangan semua yang ia cintai. Termasuk

pendidikan yang selama ini dijalani seharusnya sudah memberikan kontribusi

yang baik untuk keluarga dan masyarakat khususnya pribadi sendiri, hal itu pupus

akibat perbuatan yang tak semestinya terjadi dan menghancurkan segalanya. dari

pengalaman tersebut MI mengaku menyesal dan berjanji untuk tidak

mengulanginya lagi.

Walaupun MI seorang mahasiswa jurusan umum yang notabenenya tidak

menyentuh mata kuliah Agama, namun ia mengaku bahwa dalam ranah tentang

ayat-ayat yang penulis bacakan kepada informan MI faham tentang makna taubat.

Menurutnya taubat adalah mengakui bahwa dirinya adalah lemah dan

membutuhkan satu tindakan pasti untuk kemali ke arah yang lebih baik lagi dan

berjanji pada sang ilahi untuk tidak melakukan kegiatan maksiat yang telah

dilalui.13

AN merupakan tahanan di Lapas Jakarta Selatan ia juga seorang mualaf

yang memahami ayat taubat tidak terlalu mengerti dan memahami ayat tersebut,

tapi ketika penulis membacakan beberapa ayat yang berkaitan dengan ayat-ayat

taubat AN sedikit faham dengan kata taubat. Menurutnya taubat adalah jera,

kapok, dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang Agama. Sedangkan dalam

pengertian taubatan nasūhā ia belum begitu faham.

12

Wawancara dengan Agus Setiawan, pada tanggal 23 Mei 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat. 13

Wawancara dengan Muhammad Ikhwan, pada tanggal 21 November 2018 , lokasi

Lapas lantai 4. Pemahaman Responden tentang taubat.

Page 80: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

61

Ibu dari satu anak ini mengaku pernah melakukan kejahatan yang sangat

dibenci Allah dan ia melakukan hal demikian setelah menjadi mualaf kurang lebih

dua tahun, dan baru mengerti tentang ayat-ayat taubat ketika penulis membacakan

ayat-ayat al- Qur‟an yang sudah penulis siapkan. Mendengar hal demikian AN

beranggapan bahwa dalam Qs. al-Tahrim [66] 8 Allah mengajak kepada orang-

orang yang beriman untuk melakukan taubat yang semurni-murninya, dalam hal

ini adalah taubatan nasūhā.14

Berbeda dengan teman-temannya satu Lapas bahwa SP ketika diwawancara

mengenai pemahaman ayat taubat dan pendapatnya tentang taubat, SP mengaku

tak tau apa-apa tentang ayat taubat, memang dalam membaca ayat al-Qur‟anpun

masih terbata-bata, lalu dilanjutkan membaca arti dari ayat-ayat tersebut barula SP

mengetahui ia mengartikan taubat itu meninggalkan hal-hal yang tidak baik dalam

hidup yang tidak sesuai dengan kitab suci. Dan menyesal atas perbuatan yang

selama ini ia lakukan diantara ayat yang ia fahami hanya beberapa ayat dalam

bentuk artinya saja. Yakni Qs. al- al-Tahrim [66] : 8, dan Qs. al-Nuur [24] : 31,

selebihnya SP tidak berkomentar apapun mengenai ayat-ayat taubat yang penulis

bacakan ketika wawancara. 15

B. Pemahaman Narapidana Terhadap Ayat-ayat Taubat

Dalam wawancara terhadap beberapa narapidana yang ada di Polres Jakarta

Selatan. Berdasarkan hasil wawancara dari sepuluh responden ketika di

wawancara kebanyakan responden mengerti dengan ayat yang berhubungan

dengan taubat, namun hanya sekedar kata yang berhubungan dengan taubat dan

tidak secara keseluruhan. Penulis membacakan 6 ayat dari sekian banyak ayat

yang membahas tentang taubat.

1. Pemahaman Narapidana terhadap Qs al-Tahrim [66]: 8

Penggalan ayat yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan

taubatan nasūhāa (taubat yang semurni-murninya).

14

Wawancara dengan Anggelina, pada tanggal 23 Mei 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat. 15

Wawancara dengan Sandra Puspita, pada tanggal 23 Mei 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat.

Page 81: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

62

Pemahaman responden pertama, IV menyatakan “ saya faham dengan ayat

al-Quran di atas, tapi hanya sebatas makna yang saya fahami yakni taubat”

kemudian IV menyatakan bahwa taubat adalah suatu hal yang mesti dicapai oleh

dirinya setelah melakukan kejahatan.

IV selaku Muslim merasa segala perbuatannya diawasi oleh Allah, dan taat dalam

perintahnya, namun ia khilaf dan terjerumus dalam hitamnya pergaulan, dan ia

selalu mengaplikasikan ketika taubat selalu ia barengi dengan kebaikan16

Pemahaman responden kedua, MI mengatakan “ taubat itu penting, karena

taubat adalah mengakui bahwa diri ini lemah dan butuh satu tindakan pasti untuk

kemali ke arah yang lebih baik lagi dan berjanji pada sang ilahi untuk tidak

melakukan kegiatan maksiat yang telah dilalui” taat kepada Allah adalah

segalanya yang mesti dicapai. Kejahatan banyak yang ia lalui namun dalam taubat

MI mengaku bahwa taubatan nasūhā adalah taubatan yang sebenar-benarnya.17

Pemahaman responden ketiga, TVJ ketika ditanyakan tentang Qs. al-

Tahrim [66] 8 tentang taubat dalam pemahaman ayat ia merespon kurang faham

dengan makna ayat dan penjelasan al-Qur‟an tersebut. Tapi ia memahami bahwa

ayat di atas menjelaskan tentang taubatan nasūhā yakni taubat yang semurni-

murninya, dan Allah telah menyiapkan ampunan seluas langit dan bumi untuk

para hambanya yang bertaubat secara sempurna. Dan ketika penulis tanyakan

apakah ia selalu beristighfar, ia mengatakan “kadang-kadang ia dan kadang-

kadang tidak, tapi dalam sehari saya beristighfar kepada Allah dari segala bentuk

kejahatan yang ia aplikasikan dari pemahaman ayat taubat”18

Pemahaman responden keempat, SF faham dan mengerti penjelasan dari

ayat al-Quran tersebut, tapi ia kurang faham denagn maknanya. Bahwa ayat di

atas menjelaskan tentang taubatan nasūhā yakni taubat yang semurni-murninya.

Menurut pendapatnya SF memahami ayat taubat dan memaknainya sebagai

sebuah anugerah yang Allah kabarkan kepada para pendosa yang banyak

melakukan dindak pidana, menurut SF taubat adalah mendekatkan diri kepada

16

Wawancara dengan Ivan , pada tanggal 21 November 2018, lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat Qs. at-Tahrim [66] 8 17

Wawancara dengan Muhammad Ikhwan, pada tanggal 21 November 2018 , lokasi

Lapas lantai 4. Pemahaman Responden tentang taubat Qs. at-Tahrim [66] 8. 18

Wawancara dengan Teguh Very Juliansyah, pada tanggal 21 November 2018 , lokasi

Lapas lantai 4. Pemahaman Responden tentang taubat Qs. at-Tahrim [66] 8.

Page 82: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

63

Allah dan kembali untuk tidak melakukan dosa lagi dan berbenah melakukan

kebajikan secara kāffah. Adapun ketika penulis tanyakan tentang istighfar ia

mengatakan sering beristighfar kepada Allah atas apa yang ia lakukan sebelum

dan sesudah ia masuk lapas. 19

Pemahaman responden kelima, IA faham dan mengerti penjelasan ayat

tersebut, ia mengatakan ayat itu tentang konsepsi taubat, yang mengisyaratkan

ajakan untuk bertaubat, dan taat kepada Allah kembali kepada jalan yang

diridhainya, bahwa tidak ada keragu-raguan untuk terus bertaubat dan salah satu

cara bertaubat adalah dengan mengucapkan lafad istighfar.20

Pemahaman responden keenam, AN memahami Qs. al-tahrim [66] 8,

sebagai taubatan nasūhā yang secara tekstual saja, namun AN kurang memahami

makna ayat yang menjelaskan tentang taubatan nasūhā yaki taubatan yang

semurni-murninya. Ia mengatakan “bahwa taubat dalam artian taubat terhadap

hal-hal yang dilarang dalam agama terutama agama saya islam”, ketika di

wawancara di lapas lantai 4. Karena responden AN merupakan mualaf yang

kurang begitu faham dengan makna bahasa Arab namun mengerti dengan

penjelasan dalam bentuk latin. Sebagai pengamalan AN terus belajar dengan

rekan satu sel tahanan tentang islam dan mendalami lebih jauh tentang Islam dan

taubat dengan baca Yasin bersama-sama.21

Pemahaman ketujuh, SP mengenal ayat tersebut dan ia faham dan mengerti

penjelasan dari ayat tersebut, bahwa ayat itu tentang taubat nasūhā dan mengajak

kepada seluruh manusia yang beriman untuk bertaubat kepada Allah yang maha

penerima taubat, yang ampunannya lebih dari dunia dan seisinya. Namun SP

kurang begitu familiar dengan teks bahasa Arab, karenanya ia faham ketika

dibacakan huruf latin atau artian dari ayat Qs al-Tahrim [66] 8. Dalam memahami

ayat taubat ini ia mengatakan, ”taubat itu meninggalkan hal-hal yang tidak baik

dalam hidup yang tidak sesuai dengan kitab suci. Dan menyesal atas perbuatan

19

Wawancara dengan Siti Fatimah, pada tanggal 21 November 2018 , lokasi Lapas lantai

4. Pemahaman Responden tentang taubat Qs. at-Tahrim [66] 8. 20

Wawancara dengan Ian , pada tanggal 23 Mei 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat Qs. at-Tahrim [66] 8. 21

Wawancara dengan Sandra Puspita, pada tanggal 23 Mei 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat Qs. at-Tahrim [66] 8.

Page 83: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

64

yang selama ini ia lakukan di lingkungan masyarakat, diantara ayat yang ia fahami

hanya beberapa ayat dalam bentuk artinya saja"22

Pemahaman kedelapan, AS ia lebih santai ketika ditanyakan ayat tersebut

dan ia mengaku sering mendengar ayat tentang taubat ketika belum terjerat kasus.

Dalam pemahamannya terhadap ayat di atas ia mengatakan “ taubat nasūhā

memang diwajibkan bagi setiap umat islam, namun mesti ada proses yang panjang

dalam meneguhkan hati untuk benar-benar taubat nasūhā”. Selama di masyarakat,

memang ia terlena dengan dunia, namun ia begitu menyesalai perbuatannya dan

teringat keluarga dirumah. Ia ingin taubat seperti apa yang dikatakan dalam Qs.

al-tahrim: 8 23

Pemahaman kesembilan, RO dengan latar belakang sebagai Ibu pengajian

Majlis Ta‟lim di Desanya, yang tat dalam beribadan dan kumpulan Ibu-ibu, ia

faham dan fasih membaca ayat-ayat al-Quran tentang taubat dan selalu

mengamalkan dalam perbuatannya ketika dimasyarakat dengan membaca

istighfar, lafadz tasbih, shalawat, dan yasinan. Hal yang ia lakukan ketika di

dalam sel tahanan ia selalu shalat dan beristighfar menyesal atas perbuatan yang ia

lakukan ketika di Masyarakat dan ia berjanji ketika bebas agar senantiasa berbuat

baik dan memperbaiki segala kesalahan yang ia lakukan.24

Pemahaman kesepuluh, NI walaupun terbata-bata dalam membaca ayat al-

Qur‟an namun ia memahami perintah untuk bertaubat yang terdapat dalam Qs. al-

Tahrim [66] 8 dan ia tawakalkan kepada pemilik taubat dan berjanji untuk tidak

mengulanginya lagi dengan memberbaiki prilaku serta kehidupannya dengan

keluarga dan Masyarakat.25

1. Pemahaman Narapidana terhadap Qs. Al-Nur [24] : 31

Penggalan ayat yang artinya “Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai

orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”(QS. An-Nur [24]: 31)

22

Wawancara dengan Angelina, pada tanggal 23 Mei 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat Qs. at-Tahrim [66] 8. 23

Wawancara dengan Agus Setiawan, pada tanggal 23 Mei 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat Qs. at-Tahrim [66] 8. 24

Wawancara dengan Rosdiah, pada tanggal 3 Juli 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat Qs. at-Tahrim [66] 8. 25

Wawancara dengan Ningsih, pada tanggal 3 Juli 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat Qs. at-Tahrim [66] 8.

Page 84: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

65

Dalam pertanyaan kedua tentang yang diajukan penulis kepada seluruh

responden setelah pertanyaan pertama tadi surah al-tahrim, selanjutnya

pertanyaan pemahaman ayat kepada responden adalah “Bagaimana

pemahaman saudara/i terhadap Qs. Al-Nur [24] : 31, ketaatan kepada Allah

dan pengaplikasian dari ayat tersebut baik sebelum atau sesudah terdakwa.

Berdasarkan hasil wawancara penulis mendapatkan 9 responden yang

menjawab Qs. al-Nur [24] 31 di atas. Terlebih dahulu penulis bertanya

beberapa hal : Bagaimana pemahaman Bapak/Ibu/Saudara/i terhadap Qs. al-

Nuur [24] 31.

Pemahaman responden Pertama, AN mengaku ia tidak faham dengan ayat

di atas Qs al-Nuur: 31, namun ia hanya sedikit faham tentang arti dalam

bahasa latin dari ayat tersebut walau hanya penggalan ayat yang menunjukan

taubat dan tentang taubat yang ia fahami dari ayat itu AN mengaplikasikan

nilai-nilai taubat dalam kehidupan sehari-hari agar kita beruntung. 26

Pemahaman responden kedua, AS mengerti dengan ayat dan maknanya

dalam memahaminya ia selalu mengatakan seperti ada sebab dan akibat bahwa

ketika kita taubat maka akan mendapat balasan yakni keberuntungan dari

Allah. Serta menghadirkan Allah dalam setiap perbuatannya 27

Pemahaman responden ketiga, IA dalam memaknai dan memahami ayat

tersebut ia faham dengan maksud dari ayat yang penulis sampaikan, walaupu

terdapat sedikit yang ia belum fahami secara keseluruhan teks, dalam

mengaplikasikan sehari-hari ia terapkan, dengan beristighfar dan menjadi

lebih baik lagi, sempat IA bercerita di dalam sel tahanan ada seorang yang

berlaku kurang baik kepadanya, namun ia hanya diam dan membalas apa

adanya tidak kembali kembalas perbuatan yang ia lakukan terhadapnya, hal ini

memberikan kesan bahwa ia sudah pasrah dan kembalikan semuanya kepada

26

Wawancara dengan Angelina, pada tanggal 23 Mei 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat Qs. Al-Nuur [24] 31. 27

Wawancara dengan Agus Setiawan, pada tanggal 23 Mei 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat Qs. Al-Nuur [24] 31.

Page 85: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

66

Tuhan yang maha menerima taubat, “mungkin ini balasan dari apa yang saya

lakukan dulu”, tegasnya.28

Pemahaman responden keempat, SF mengatakan baahwa taubat dari segala

bentuk kejahatan akan mendapatkan keberuntugan dan tempat yang terindah

dari Allah, ketika diwawancarai tentang pemahaman tentang taubat.29

Pemahaman responden kelima, TVJ dalam memahami Qs. al-Nur [24] 31.

Ia mengatakan, taubat itu dilakukan secara menyeluruh agar semuanya Allah

ampuni dosa-dosa yang teah kita perbuat. Dan menyerahkan kepada yang

kuasa untuk memohon minta agar diberikan keistiqamahan dalam menjalani

kehidupan setelah keluar dari sel, tegasnya.30

Pemahaman responden keenam, MI memahami ayat tersebuat ketika

diwawancarai kurang begitu faham karena membahas ayat sebelumya yang

bersangkutan. Namun setelah ke bagian akhir ayat tersebut ia memahami

bahwa taubat menjadikan kita tenang dan mendapat pahala serta keberkahan.

MI mengatakan ketika ia taubat dari dosa ia teringat kepada keluarga yang ia

tinggalkan terutama anak dan isterinya. Dan ia berjanji kepada penulis untuk

terus mengoreksi diri kearah yang positif.31

Pemahaman responden ketujuh, IV tidak memberikan komentar mengenai

ayat tersebut IV mengatakan bahwa ia juga menyesal, dan ingin cepat selesai

perkara dan taubat nasūhā32

Pemahaman responden kedelapan, NI mengatakan ia memang kurang

faham tentang ayatnya namun ia memang bersi keras ingin menjadi yang lebih

baik lagi dan memperoleh keberuntungan setelah ia bertaubat. Sehingga

28

Wawancara dengan IAN, pada tanggal 23 Mei 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat Qs. Al-Nuur [24] 31. 29

Wawancara dengan Siti Fatimah, pada tanggal 23 Mei 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat Qs. Al-Nuur [24] 31. 30

Wawancara dengan Teguh Very Juliansyah, pada tanggal 21 November 2018 , lokasi

Lapas lantai 4. Pemahaman Responden tentang taubat Qs. al-Nuur [24] 31. 31

Wawancara dengan Muhammad Ikhwan, pada tanggal 21 November 2018 , lokasi

Lapas lantai 4. Pemahaman Responden tentang taubat Qs. al-Nuur [24] 31. 32

Wawancara Ivan, pada tanggal November 2018 , lokasi Lapas lantai 4. Pemahaman

Responden tentang taubat Qs. al-Nuur [24] 31.

Page 86: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

67

keluarganya kembali seperti semula lagi tanpa adanya keretakan dalam rumah

tangga akibat dirinya.33

Pemahaman responden kesembilan, RO sama sekali kurang memahami

dari ayat tersebut, dan dalam aplikasinya pun RO mengaku tidak begitu

faham. Namun, ketika penulis menjelaskan kepada responden barulah ia

mengetahui dan faham tentang taubat.34

B. Pemahaman Narapidana terhadap Qs. al- Baqarah [2] 37

Penggalan ayat berbunyi:

“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, Maka Allah

menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha

Penyayang”. (Qs. Al-Baqarah [2] 37)

Pertanyaan pemahaman ayat kepada responden adalah “Bagaimana

pemahaman saudara/i terhadap Qs. al-Baqarah [2] 37, ketaatan kepada Allah dan

pengaplikasian dari ayat tersebuat.

Pemahaman responden pertama, RO ayat tersebut kurang familiar, dan dirasa

tidak begitu faham dengan maknanya, RO hanya mengatakan bahwa allah

menyukai orang-orang yang bertaubat dan cara saya untuk disukai Allah adalah

dengan membaca istighfar dan shalawat setiap malam35

Pemahaman responden kedua, SF menilai dari ayat tersebut bahwa Allah maha

penyayang dan menerima semua bentuk kejahatan dan menerima taubat tanpa

pandang dosa yang saya lakukan.36

Pemahaman responden ketiga, TVJ memahami ayat tersebut lebih kepada kasih

sayang Allah kepada mahluknya yang memang orang tersebut telah bertaubat

dengan sebenar-benarnya taubat. Adapun ia memahami bebrapa kalimat ketika

penulis jelaskan bahwa kalimat tersebut adalah permohonan Nabi Adam kepada

33

Wawancara dengan Ningsih, pada tanggal 3 Juli 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat Qs. al-Nur [24] 31. 34

Wawancara dengan Rosdiah, pada tanggal 3 Juli 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat Qs. al-Nuur [24] 31. 35

Wawancara dengan Rosdiah, pada tanggal 3 Juli 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat Qs. al-Baqarah [2] 37 36

Wawancara dengan Siti Fatimah, pada tanggal 21 November 2018 , lokasi Lapas lantai

4. Pemahaman Responden tentang taubat Qs. al-Baqarah [2] 37

Page 87: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

68

Rabbnya, TVJ berkata “begitu juga dengan saya, selalu mengucapkan kalimat

istighfar, ketika saya dalam keadaan berdosa”37

Pemahaman responden keempat, MI memahami kata taubat sebagai rasa cinta

Allah kepada hambanya, dan membimbing menuju jalan yang lurus. Dan Allah

memberikan taufik kepada hambanya untuk bertaubat. Dalam aplikasi ayat MI

berkata “ walaupun sebelumnya saya selalu berbuat salah, tapi Allah selalu

membuka pintu ampunan” tegasnya ketika diwawancara di lapas.38

C. Pemahaman Narapidana terhadap al-Maidah [5]: 39

Penggalan ayat berbunyi:

“Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan

kejahatan itu dan memperbaiki diri, Maka Sesungguhnya Allah menerima

taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (al-

Maidah [5]: 39).

Pertanyaan pemahaman ayat kepada responden adalah “Bagaimana pemahaman

saudara/i terhadap al-Maidah [5]: 39, ketaatan kepada Allah dan pengaplikasian

dari ayat tersebuat.

Pemahaman responden pertama, IV dalam hal ini merasakan akibat dari

perbuatannya, IV memang terdakwa kasus pencurian mobil, dan ia sangat

bersyukur bisa berada di penjara, artinya Allah sayang dan memberikan teguran

agar ia bertaubat. Dan ketika diwawancara IV memang faham dengan apa yang

sudah dibacakan oleh penulis mengenai hal tersebut. Dan ia berjanji ketika keluar

dari lapas tidak melakukan pencurian lagi dan bertaubat kepada Allah dengan

taubatan nasūhā.39

Pemahaman kedua, SF mengaku dengan segala kesalahan yang ia lakukan selama

bermasyarakat dan tidak amanah dalam bekerja, menjadi sebab ia masuk kedalam

sel penjara, dan SF ketika diwawancara mengenai pemahaman ayat ia mampu

memahaminya walaupun hanya sebatas arti latin saja. Ia mengatakan “Allah maha

37

Wawancara dengan Teguh Veri Juliansyah, pada tanggal 21 November 2018 , lokasi

Lapas lantai 4. Pemahaman Responden tentang taubat Qs. al-Baqarah [2] 37. 38

Wawancara dengan Muhammad ikhwan, pada tanggal 21 November 2018 , lokasi

Lapas lantai 4. Pemahaman Responden tentang taubat Qs. al-Baqarah [2] 37. 39

Wawancara dengan Ivan, pada tanggal 21 November 2018 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat al-Maidah [5]: 39.

Page 88: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

69

penerima taubat dan membukakan pintu taubat bagi saya yang penuh dengan salah

dan khilaf”40

Pemahaman ketiga,IA tidak jauh berbeda dengan pemahaman yang sebelumya. IA

juga terlibat kasus pencurian motor dengan temannya yang menjadi sebab ia

masuk kedalam sel penjara, dalam memahami ayat tersebut IA beranggapan

bahwa “ketika seseorang mencuri, lalu memperbaiki diri, Allah terima taubatnya,

dengan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan yang serupa. Karena Allah

maha pengampun yang memberikan ampunan yang seluas-luasnya dan Allah

maha penyayang.41

Pemahaman responden keempat, AS bersama rekannya IA melakukan kriminal

yang berencana yakni dalam pencurian motor, dalam memahami ayat sebebnarnya

AS tidak begitu faham dari IA namun, dalam artian ayat ia memahami ayat

tersebut sebagai bentuk kebaikan yang tiada batasnya, sungguh Allah maha

pengampun dan penyayang yang memberikan pintu taubat seluas-luasnya

dibarengi dengan perbuatan baik dan ke arah yang lebih baik lagi, tegasnya ketika

diwawancara di lobi lantai 4 Lembaga Pemasyarakatan Jakarta Selatan. Ia berjanji

tidak akan mengulangi perbuatannya dan mengamalkan perbuatan baik di

masyarakat dan malu terhadap Allah dan juga masyarakat setempat dengan segala

prilakunya, akhirnya keduanya baik IA maupun AS menyesal atas segala

perbuatannya yang dilontarkan kepada penulis ketika diwawancara.42

Pemahaman responden kelima, RO memahami Qs al-Maidah ayat 39 sebaga

sebuah kejutan untuk orang yang berdosa, “seperti saya yang berdosa melakukan

kejahatan dan lupa akan segalanya”, kata RO ketika diwawancara. Baginya Allah

maha segalanya ia selalu membaca Asma al-Husna walau hanya 2 asma allah

yang menjadi favorit diucap oleh lisannya kata dari 99 asma Allah. Dan ia

mengaplikasikan ayat tersebut dengan selalu beristighfar dan shalat malam dan

40

Wawancara dengan Siti Fatimah, pada tanggal 21 November 2018 , lokasi Lapas lantai

4. Pemahaman Responden tentang taubat al-Maidah [5]: 39. 41

Wawancara dengan Ian, pada tanggal 21 November 2018 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat al-Maidah [5]: 39. 42

Wawancara dengan Agung Setiawan, pada tanggal 21 November 2018 , lokasi Lapas

lantai 4. Pemahaman Responden tentang taubat al-Maidah [5]: 39

Page 89: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

70

membaca yasin sebagai indikasi bahwa RO benar benar memperbaiki diri dari

prilaku negatif. Begitupula staf lapas bapak Suyoto selaku penjaga lapas

mengatakan jika RO selalu bangunmalam dan membaca yasin bersama dengan

rekan sel tahanannya.43

D. Pemahaman Narapidana terhadap Qs. al-An‟am [6]: 54

Penggalan ayat berbunyi:

“Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami itu datang

kepadamu, Maka Katakanlah: "Salaamun alaikum. Tuhanmu Telah menetapkan

atas Diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat

kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan Kemudian ia bertaubat setelah

mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, Maka Sesungguhnya Allah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs. al-An‟am [6]: 54)

Pemahaman pertama, NI memahami ayat tersebut sebagai tahapan dari proses

taubat yakni dengan berusaha sebisa mungkin selalu mengadakan perbaikan

dalam tindakan yang menagak kepada yang positif. NI mengatakan perbaikan itu

seperti mengaji yasin malam jumat, baca shalawat dan beristighfar. Dalam

memahami ayat NI sangat susah untuk faham. Namun ketika penulis memberikan

penjelasan secara rinci NI mulai faham sedikit demi sedikit. Dan NI berjanji

kepada penulis dalam wawancara tersebut tidak ingin mengilangi perbuatannya

yang sudah merugikan keluarga bahkan anak-anaknya.44

Pemahaman responden kedua, RO memahami ayat demi ayat begitu tersentuh

ketika penulis menanyakan tentang keluarga yang RO tinggalkan, mengenai

tentang ayat ini RO mengaku bahwa ia sangat membutuhkan taubat dan ingin

segera terbebas dari sel tahanan dan kembali kepada suami dan anak-anak mereka,

dalam memaknai ayat, RO sangat begitu faham bahwa akan ada hikmah dan

pertolongan Allah dibalik rencananya, dalam pengamalan pun RO selalu meminta

penulis ketika diwawancara untuk diajarkan tahapan taubat dan menyesali

perbuatannya agar Allah menerima taubatnya, kemudian penulis memberikan

beberapa amalan diantaranya lafadz, Istighfar, Sayyidul Istighfar, Subhanallah

wabihamdihi subhanallahil adzim, shalat tasbih dan asma al-husna yaitu Ya

43

Wawancara dengan Rosdiah, pada tanggal 3 Juli 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat al-Maidah [5]: 39 44

Wawancara dengan Ningsih, pada tanggal 3 Juli 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat Qs. al-An‟am [6]: 54

Page 90: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

71

tawwab dan ya Ghafar. Dan memang RO selalu mengamalkan dengan membaca

lafadz istighfar, shalat tahajud, baca yasin, dan shalawat sebagai perbaikan diri

kearah yang lebih baik lagi.45

E. Pemahaman Narapidana terhadap Qs. al-Qashash [28] 67)

Penggalan ayat berbunyi:

“Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh,

semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung. (Qs. al-Qashash [28] 67).

Pemahaman responden pertama, TVJ mengatakan dalam pemahamannya,

ia sudah beberapa kali melakukan kejahatan menyalahgunakan barang yang

berbahaya, semua itu terus lolos dari pihak kepolisian, namun ketika ia tertangkap

dan dinyatakan bersalah TVJ sadar bahwa Tuhan maha Penyayang dan

memberikan kesempatan kepadanya untuk memperbaiki diri dengan bertaubat46

Pemahaman responden kedua, IA mengingat pengalaman sebelumnya

yang sangat kelam, dan bercerita kepada penulis tentang kejadian yang berada di

dalam sel tahanan, IA diperlakukan tidak biasa oleh orang yang berkuasa di dalam

sel tersebut. IA dipukuli, dicekoki dengan sabun cuci baju dan pernah tidak tidur

semalam. Semua yang diperlakukan kepadanya ia sabar dan pasrahkan saja,

walaupun penjaga sel tak sedikitpun respon kepadanya. Akibatnya tangan dan

kakinya terdapat bekas memar dan luka. IA berprasangka mungkin semua yang ia

terima adalah balasan dari apa yang telah ia lakukan terhadapnya. Dengan semua

yang ia lakukan kemudian ia bertaubat atas segala perbuatannya dan kembali

kepada Allah dengan taubatan yang sesungguhnya.47

Pemahaman ketiga, RO terlihat dimatanya yang berkaca-kaca ketika

penulis menanyakan tentang taubat dan penulis bacakan ayat taubat yang terakhir

RO memberikan pesan kepada penulis ingin diminta ajarkan amalan untuk ia

45

Wawancara dengan Rosdiah, pada tanggal 3 Juli 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat Qs. al-An‟am [6]: 54 46

Wawancara dengan Teguh Verry Juliansyah, pada tanggal 21 November 2018 , lokasi

Lapas lantai 4. Pemahaman Responden tentang taubat Qs. al- Qashash [28] 67. 47

Wawancara dengan Ian, pada tanggal 21 November 2018 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat Qs. al- Qashash [28] 67.

Page 91: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

72

amalkan ketika berada di sel berjanji kepada penulis untuk tidak melakukan

perbuatannya lagi dan berjanji untuk bertaubat kepada penulis dan disaksikan juga

oleh kepada staf kepolisian yang berjaga ditempat.48

F. Pengamalan Penghuni lapas di Lembaga Pemasyarakatan terhadap

Ayat Taubat

Dalam pengamalan terhadap ayat-ayat taubat, ada beberapa narapidana yang

ketika diwawancarai oleh penulis sering melakukan amalan untuk

mendekatkan diri kepada Allah dan terdapat indikasi untuk sunggug-sungguh

bertaubat diantara responden yang selalu melakukan amalan ketika di

wawancara adalah sebagai berikut:

RO, selalu melakukan kegiatan religius, bersama teman-teman satu sel

tahanan di Lembaga Pemasyarakatan, RO sering melakukan shalat taubat

dalam seminggu sekali. Ia menceritakan bahwa shalat taubat merupakan

awalan untuk memohon meminta taubat. Selain shalat taubat iaselalu

mengamalkan hafalan asma al-husna setelah shalat fardhu, membaca surah

Yasin pada malam Jumat bersama rekan tahanan lainnya. Selain itu RO sering

melafalkan lafadz istighfar sebagai bentuk penyesalan baik dalam bentuk

perkataan maupun perbuatan.49

Selain RO yang sering melakukan pengamalan selain itu, AN juga

melakukan pengamalan dengan membaca surah Yasin dan Tadarus bareng di

Sel tahanan bersama temannya.50

Lain halnya dengan dua responden di atas yang melakukan pengamalan

untuk bertaubat dengan rasa sungguh-sungguh NI juga selalu melantunkan

istighfar 100 kali setelah selesai shalat dan tadarus membaca surah Yasin

48

Wawancara dengan Rosdiah, pada tanggal 3 Juli 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang taubat Qs. al-An‟am [6]: 54 49

Wawancara dengan Rosdiah, pada tanggal 3 Juli 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang pengamalan taubat 50

Wawancara dengan Anggelina, pada tanggal 23 Mei 2019 , lokasi Lapas lantai 4.

Pemahaman Responden tentang pengamalan taubat

Page 92: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

73

disetiap malam jumat. Ia mengaku tenang ketika membaca ayat tersebut dan

mengungat segala kesalahan dan menyesali perbuatan yang ia lakukan.51

G. Pemahaman Ayat Tentang Taubat Nasūhā

Dari hasil wawancara penulis kepada beberapa responden dan angket, rata

rata seluruh narapidana memahami ayat-ayat taubat yang ada di dalam al-

Quran, namun ada beberapa faktor yang menghambat mereka faham tentang

ayat taubat dikarenakan ia adalah seorang mualaf, kurangnya pengetahuan

agama yang ia miliki, dan bebasnya pergaulan sosial yang mengakibatkan ia

tidak bisa membaca al-Qur‟an dan membacanya dengan terbata-bata. Diantara

para Narapidana yang memahami ayat taubat namun terdapat beberapa faktor

penghambat yang penulis cantumkan di atas diantaranya adalah AN,

merupakan seorang mualaf yang ia masih belajar al-Qur‟an walaupun

bacaannya agak kurang namun ketika penulis mengarahkan dan membimbing

ia faham dengan konsep taubat. Selain AN, NI, TVJ, dan SP, mereka kurang

dalam hal membaca dan terbata-bata dalam melafalkan ayat suci al-Qur‟an

terutama ayat-ayat tentang taubat, selanjutnya mereka memahami apa yang

dimaksud dengan taubat, berikut ayat-ayatnya dengan arahan dan bimbingan

penulis ketika wawancara dan diskusi bersama.52

Selain keempat Narapidana yang memiliki keterbatasan dalam hal

memahami ayat terutama dalam hal membaca, terdapat narapidana yang

memang ia sangat sungguh-sungguh dalam bertaubat dan sangat antusias

ketika diwawancara dan diberikan angket untuk diisi sesuai dengan

pemahaman mereka diantaranya adalah sebagai berikut:

RO, IA, SF, AS, MI, IV dari keenam para narapidana yang penulis

wawancarai melihat latar belakang pendidikan mereka adalah lulusan Sekolah

menengah atas bahkan sudah sampai Mahasiswa, beberapa dari mereka sudah

mengenal ayat-ayat taubat di dalam kehidupan mereka pribadi entah itu dari

lingkungan, keluarga dan masyarakat umum sebelum mereka terjerat kasus.

51

Wawancara dengan NI, pada tanggal 3 Juli 2019 , lokasi Lapas lantai 4. Pemahaman

Responden tentang pengamalan taubat 52

Wawancara dengan beberapa responden mengenai pemahaman ayat-ayat al-Quran

Page 93: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

74

Dalam hal ini mereka memaami dengan ayat taubat dan konsep taubatan

nasūhā yang penulis berikan lewat angket dan wawancara pribadi dengan

responden di Lembaga Pemasyarakatan.53

H. Urgensi Taubat terhadap Narapidana

Manusia pada dasarnya adalah suci kemudian turun kedunia yang kotor penuh

dengan godaan dan cobaan. Kemudian untuk kembali kepadanya harus dalam

keadaan suci kembali, dengan demikian perlu adanya pembersih jiwa dan hati

untuk bisa sampai kepada pemilik jiwa dibutuhkan adanya taubat dari segala

kesalahan yang pernah dilaluinya selama hidup didunia. Dari sinilah taubat

menjadi urgen dalam kehidupan khususnya dalam agama untuk membersihkan

kotoran hati dan perbuatan yang tercela yakni dengan bertaubat.

Taubat memiliki pemahaman bukan hanya sekedar penghapusan dosa, tetapi

sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Oleh karena itu adapun

manusia merasa tidak memiliki dosa sekalipun, sebaiknya untuk tetap bertaubat

kepada Allah. Begitu halnya dengan Narapidana yang ada di Lembaga

Pemasyarakatan Jakarta Selatan yang menganggap penting akan halnya taubat.

Misalnya RO, sangat terpukul dan tidak menyangka dengan apa yang telah dia

lakukan, RO menyesali perbuatannya dan terus memperbaiki diri dengan

bertaubat dan mengamalkan segala apa yang ia isa lakukan misalnya dengan

membaca surah yasin pada malam hari Jum‟at, melantunkan Asma al-Husna dan

Istighfar.54

Selain RO, rekan satu sel tahanannya juga merasa hal demikian NI dan AN

mengatakan bahwa taubat merupakan hal yang penting untuk dilakukan sesuai

dengan apa yang telah diperintahkan Allah Swt dalam al-Qur‟an.

I. Sikap Para Narapidana Terhadap Taubatan Nasūhā

SF memahami ayat taubat dan memaknainya sebagai sebuah anugerah yang

Allah kabarkan kepada para pendosa yang banyak melakukan dindak pidana,

menurut SF taubat adalah mendekatkan diri kepada Allah dan kembali untuk tidak

53

Wawancara dengan beberapa responden mengenai pemahaman ayat-ayat al-Quran 54

Wawancara dengan RO, pada tanggal 23 Mei 2019 , lokasi Lapas lantai 4. Sikap

Responden tentang Urgensi Taubat

Page 94: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

75

melakukan dosa lagi dan berbenah melakukan kebajikan secara kāffah. SF selalu

melafalkan istighfar setelah usai shalat fardhu sebagai dzikir hariannya.55

Selain SF, IAN pun menunjukan sikap yang sama dengan para Napi lainnya

yakni selalu mengamalkan kebaikan ketika dalam sel tahanan walaupun ia

mengaku sempat ada kekerasan yang ia alami di dalam sel dari para napi yang

satu kamar dengannya. Ia diperlakukan kasar dan lainnya, namun IAN selalu

sabar dan tabah karena ia merasa apa yang ia dapatkan sekarang merupakan

karma dari perlakuan IAN sebelum masuk tahanan. Sikap sabar dan tabah serta

terus melakukan kebaikan yang mengarah kepada urgensi taubatan nasūhā telah

ada dalam jiwa IAN bahwa akan ada kebaikan yang lain setelah ia melakukan

taubatan nasūhā.56

55

Wawancara dengan SF, pada tanggal 21 November 2018 , lokasi Lapas lantai 4. Sikap

Responden tentang Taubat Nasuha 56

Wawancara dengan IAN, pada tanggal 23 Mei 2019 , lokasi Lapas lantai 4. Sikap

Responden tentang Taubat Nasuha

Page 95: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan

oleh penulis di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan dari

pemahaman penghuni lapas terhadap ayat-ayat taubat studi di Lembaga

Pemasyarakatan Jakarta Selatan, sebagai berikut:

Pertama, pemahaman para Narapidana yang berada di lembaga

pemasyarakatan terhadap ayat-ayat taubat yang penulis sajikan ketika

wawancara yakni Qs. al- Tahrim [66] 8, Qs. Al-Nur [24] : 31, Qs. Al-

Baqarah [2] 37, Qs. al-Maidah [5] : 39, Qs. al-An„am [6] 54, Qs. al-

Qashash [28] 67, sebagian responden memahami ayat tersebut walaupun

masih terbata-bata dalam membaca ayat suci al-Qur‟an dikarenakan

mereka tidak mengerti cara baca ayat al-Qur‟an dalam Bahasa Arab,

namun ketika dalam bentuk latin atau terjemahan ayat para narapidana

merespon mengerti dan faham dengan konsep taubat dan ketentuan taubat,

sehingga ketika wawancara semua responden menginginkan kembali

kearah yang lebih baik lagi, yakni taubatan nasūhā.

Kedua, dalam memahami ayat semua responden mengatakan bahwa

sebagai manusia yang tak terlepas dari dosa dan menyesal atas segala

perbuatan yang tidak seirama dengan perintah Allah yang termaktub dalam

al-Qur‟an. Sehingga membutuhkan jalan kembali yakni jalan taubat

dengan tekad tidak mengulanginya lagi dimasa yang akan datang.

Sebagian dari mereka yang mengenal ayat yang sudah familiar seperti

Taubatan Nasūhā, dan Qs. al-Tahrim [66]: 8 yang hampir semua

responden memahami ayat tersebut, namun tak banyak dari mereka tahu

ayat tersebut akan tetapi hanya dalam bentuk terjemahan ayat. Dengan

demikian kebanyakan dari narapidana menyesal dengan segala perbuatan

yang mereka lakukan.

Ketiga, beberapa responden yang memahami ayat-ayat taubat telah

mengaplikasikan pemahaman mereka tentang ayat yang berimplikasi

Page 96: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

77

kepada pengamalan ketika di dalam sel seperti mengucapkan lafadz

Istighfar, Asma al-Husna, dan membaca yasin bersama. Ini

mengindikasikan bahwa ada rasa keinginan yang kuat dari narapidana

untuk bertaubat dari dosa yang telah dilakukan dan kembali kepada Allah

yang Maha Penerima Taubat.

Jadi, berdasarkan hasil penelitian tentang pemahaman penghuni lapas

terhadap ayat-ayat taubat di lembaga pemasyarakatan hampir sebagian

responden memahami ayat-ayat taubat walaupun hanya dengan latin dan

terjemahan saja mereka mengatakan menyesal dan bertaubat dari dosa

yang telah dilakukan.

B. Saran-saran

Penelitian ini hanya menyusun sedikit tentang bagaimana

pemahaman penghuni lapas terhadap ayat-ayat taubat di lembaga

pemasyarakatan Jakarta Selatan, yang kebanyakan adalah kasus kriminal

dan narkoba. Dalam penelitian ini penulis menggunakan living qur‟an

yang notabenenya menggunakan pendekatan field research. Dan penulis

hanya memfokuskan terhadap enam ayat tentang taubat, dan masih banyak

ruang yang harus dikaji untuk penelitian selanjutnya.

Berangkat dari hal tersebut penulis sangat menyarankan kepada

pembaca untuk kemudian melakukan penelitian lanjutan tentang

pemahaman penghuni lapas terhadap ayat-ayat taubat yang sekiranya bisa

dikaji dengan pendekatan dan metode yang mampu menjawab persoalan-

persoalan tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini tentunya jauh dari

kesempurnaan, sehingga memungkinkan memiliki kesalahan baik dari

penyajiannya ataupun substansinya. Oleh karenanya, penulis sangat

terbuka terhadap kritik dan saran yang dapat dijadikan sebagai masukan

atau pertimbangan untuk kemudian dapat memberikan hasil yang baik

lagi. Terakhir penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan

manfaat serta dapat menjadi rujukan dan pelengkap atas kajian yang sudah

ada, baik dari kalangan akademik pada khususnya maupun umat Islam

pada umumnya.

Page 97: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

78

78

DAFTAR PUSTAKA

Al- Thabari, Abū Ja‟far Muhammad bin Jarū, Tafsir al- Ṯhabari Cet. 9. Jakarta:

Pustaka Azzam, 2009.

Al-Ghazali, Imam. Hakikat Taubat Sebagai Penebus Dosa. Gresik, CV Bintang

Pelajar.

______________ Ihya Ulumuddin seri II Hakikat Taubat. Jakarta: Pustaka

Amani, 1988.

_______________Ihya Ulumuddin Penerjemah Fadhailurrahman, Jakarta: Sahara

Publisher, 2015.

_______________ Petunjuk Jalan Lurus Penerjemah. Ahmad Najieh. Surabaya:

Ampel Mulia Surabaya, 2011.

Al-Jailani, Abdul Qadir, al-Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haqqi „Azza wa Jalla,

Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1997.

Al-Jauziyah, Ibn Qayyim. Majaridus salikin (Pendakian Menuju Allah)

Penerjemah Kathur Suhardi, cet. 1. Jakarta: Pustaka Al-Khausat, 1998.

______________ Memuliakan diri dengan Taubat Penerjemah Muzammal Noer.

Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Al-Mashriy, Jamilah. Metode Membersihkan Hati dari Kotoran Dosa Penerjemah

Fauzi Faisal Bahreisy Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2000.

Al- Mashriy, Jamilah . Metode Membersihkan Hati dari Kotoran Dosa

Penerjemah Fauzi Faizal B Syekh Muhammad Mutawalli Sya‟rawi, Tafsir

Syarawi Penerjemah Safir al-Azhar, Jakarta: PT. Ikrar Mandiri Abadi,

2006.

Al-Munawwir, Ahmad Warson, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia

Terlengkap. Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1997.

Al-Munjid, Muhammad Shaleh. Diterimakah Taubatku Penerjemah Ladzi

Syafrani, Surabaya: Media Idaman, 1993.

Al-Rifa‟i, Muhammad Nasir. Tafsir Ibnu Katsir Penerjemah Syihabuddin. Cet. 9,

Bandung: Gema insan Press, 1999.

Attaillah, Ibnu. As-Sakandary, Tajjul Arus. Jakarta: Zaman, 2013.

Al-Qurṯubî, Syaikh Imam. Tafsir Al-Qurṯubî, Penerjemah Faturrahman dkk. Jilid

2, Jakarta: Pustaka Azzam, 2009.

Page 98: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

79

Al-Qolmuni, Abu Dzar. Debu-debu Maksiat dan Siraman Air Taubat, Penerjemah

Agus Hasan Bashori, Jakarta Pusat, 1993.

Auliya, Ning Ma‟rifati, Taubat dalam Perspektif Al-Ghazali. Skripsi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 25 September 2017.

Al-Tirmidzi, Muhammad bin Isa bin Tsaurah bin Musa as Sulami Jami‟ al-Kabir

Kitab Ahkam, Juz 2, No. 3540, Daar al-Arabi Islami. Beirut: 1998.

Al-Qarni, „Aidh, La Tahzan. Jakarta: Qishti Press, 2004.

Al-Qardhawi, Yusuf Taubat, Cetakan 1 Jakarta: CV. Pustaka Al-Kautsar, 1998.

Budi, Agung Adiatma, “Representasi Taubat dalamFilm “Syahadat Cinta”, Tesis

UIN Sunan Gunung Jati, Bandung.

Dendy, Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa

Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Faisal, Sanapiah. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2005.

Hamka, Tafsir al-Azhar, Jilid 1, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982.

Hamzah, Andi. Sistem Pidana dan Pemidanaan Indonesia, Jakarta: Pradnya

Pramita, 1993.

Hamzah Ya‟qub, Tashawwuf dan Taqorrub. Bandung: Pustaka Madya, 1987.

Harsono, C.I. Sistem Baru Pembinaan Narapidana, Jakarta: Djambatan, 1995.

Hoddin, M. Sholeh, “Konsep Taubat Tarekat Naqsibandiyah”, Jurnal Tasawuf

dan Pemikiran Islam, Volume 2, nomor 1 Juni 2012.

Ikhsan, “Konsep Taubat Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah”, Skripsi UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta. 23 Desember 2013.

Koentjaranigrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 1997.

Imam, al-Amanah Ibn Manzur, Lisan al-Arab. Jilid 2, Kairo: Dar al-Hadits, 2006.

Jamaluddin, al-„Allamah dan Fadli, Muhammad bin Makrom bin Mandur al-

Anshori. Lisanl „Arab, Beirut: Dar al-Kotob al-Almiyah, Juz 1.

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Buki Aksara,

1995.

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Page 99: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

80

Muhammad Nazeri bin Muhammad Yusuf, “Konsep Taubat Menurut Syeikh

Abdul Qadir Jaelani”, Skripsi UIN Ar-Raniry Banda Aceh. 15 April 2014.

Mukhlasin, “Pemahaman taubat dalam ayat-ayat al-Qur‟an pada pimpinan Tariqah

Qadiriyah Naqsibandiyah di Dusun Wekas Desa Kaponan Kecamatan

Pakis”, Skripsi IAIN Salatiga 11 April 2015.

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007.

Narbuko, Khalid, Metode Penelitian : Memberikan Bekal Teoritis kepada

Mahasiswa Tentang metodologi Penelitian Serta Dapat Melaksanakan

Penelitian Dengan Langkah-langkah Yang Benar. Jakarta: Bumi Aksara,

2009.

Ngile, Abdus Shamad, Taubat. Jakarta: Yayasan Pengkaji Ilmu Pengetahuan,

1991.

Ohresy, Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2000.

Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Depdikbud Balai Pustaka, 2002. Edisi 3 Cet 2.

Quṯub, Sayyid Ibrahim Husein Syadzili, Tafsir Fi- Zilalil Qur‟an Penerjemah

Aunur Rofiq Shaleh, Dibawah Naungan al-Qur‟an, Jakarta : Gema Insani

Press, 2004. Jilid 9,

Septiawati, “Tafsir Sufistik Tentang Taubat dalam Al-Qur‟an”, Jurnal

Keagamaan Islam, Volume 7, nomor 2, Desember 2013.

Shihab, Quraish, Tafsir al-Misbah, Jilid, Jakarta: Lentera Hati, 2002,

_____________ Wawasan al-Qur‟an, Jilid 4, Bandung: Mizan, 2007

_____________ Wawasan al-Qur‟an. Jilid 4, Bandung: Mizan, 2007

Suhardjo. Sistem Peradilan Pidana dan Kebijakan Kriminal. Semarang:Pustaka

Sinar Harapan, 1992

Sugiono. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2005.

Tabah, Anton. Sejarah Perkembangan Polres Jakarta Selatan, Harian Kompas,

13 November 1993,

Taufiqurrahman, “Penafsiran Ayat-ayat Taubat menurut Quraish Shihab”, Tesis

UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta, 18 Oktober 2016.

Page 100: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

81

Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Depdikbud, Edisi 3. Cet 2, Jakarta: Balai Pustaka, 2012.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12. Tahun 1995 Tentang Lembaga

Pemasyarakatan.

Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung: Refika Aditama, 2009.

Prihartanti, Mega. Peranan Lembaga Pemasyarakatan dalam Perspektif Kesatuan

Konsep Sistem Peradilan Pidana, Skripsi Universitas Sebelas Maret,

Surakarta.

Primadi, Oscar. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia, Jakarta: Data

Kesehatan RI, 2019.

Zaky Taufik Hidayat, “Konsep Taubat dalam Al-Qur‟an Menurut Sayyid Quthub,

Tesis”, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 25 Desember

2010.

Page 101: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

82

Lampiran-Lampiran

Lampiran 1

Surat Izin Penelitian

Page 102: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

83

Lampiran 2

Ayat-ayat Taubat Dalam Al-Qur’an

No

Nama Surat dan

Ayat Konten Ayat

1 Qs. Al-Tahrim [66]

8 Bertaubatlah kamu dengan taubatan nasūhā

2 Qs. Al-Nur [24] 31

Bertaubatlah kamu sekalian hai orang -orang

beriman

3 Qs. Al-Baqarah [2]

37

Sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi

maha penyayang.

4 Qs. Al-Nisa [4] 17

Mereka itulah yang di terima Allah

Taubatnya

5 Qs. Al-Maidah [5]

39 Sesungguhnya Allah menerima Taubatnya

6 Qs. Al Nissa [4] 17 Mereka itulah yang di terima Allah Taubatnya

7 Qs. Al-Nisa [4] 18). Sesungguhnya saya bertaubat sekarang

8 Qs. Al-Baqarah [2]

160 Mereka itulah yang aku terima taubatnya

9 Qs. Al-Baqarah [2]

222

Allah menyukai orang yang bertauat dan

menyucikan diri

10 Qs. Al-Nisa [4] 27 Dan Allah Hendak menerima Taubatmu

11 Qs. Al-Nisa [4] 64

Niscaya mereka mendapati Allah sebagai yang

maha penerima taubat

12 Qs. Al-Nisa [4] 146

kecuali orang orang-orang yang bertaubat yang

memperbaiki diri

13 Qs. Al-Maidah [5]

74 Mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah

14 Qs. Al-An-an'am [6]

54

Kemudian setelah itu dia bertaubat dan

memperbaiki diri

15 Qs. Al-A'raf [7] 153 Setelah itu Mereka bertaubat dan beriman

16 Qs. Al-Taubah [9]

27

Kemudian Allah menerima taubat kepada yang dia

kehendaki

17 Qs. Al-Taubah [9]

102-104 Mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka

18 Qs. Al-Taubah [9]

112 Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat

19 Qs. Al-Taubah [9]

117-118

kemudian Allah menerima Taubat Mereka agar

tetap dalam taubatnya

20 Qs. Hud [10] 3

Bertaubatlah kamu kepadanya, yang memberikan

kenikmatan

21 Qs. Al-Nahl [16]

119

Sesungguhnya Tuhanmu mengampuni orang-orang yang

bertaubat

Page 103: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

84

22 Qs. Maryam [19] 60 kecuali orang yang beriman dan beramal shaleh

23 Qs. Al-Furqan [25]

70

Dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang

sebenar-benarnya

24 Qs. Al-Qasas [28] 67

Orang yang bertaubat dan beramal shaleh dialah

orang yang beruntung

25 Qs. Ghafir [40] 3 Allah maha pengampun dan penerima taubat

26 Qs. Ghafir [40] 7

Maka berilah ampunan kepada orang yang

bertaubat

27 Qs. Al-Syura [42] 25

Dan dialah yang menerima taubat dari hamba-

hambanya

28 Qs. Al-Nasr [110] 3 Sesungguhnya dia maha penerima taubat

Page 104: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

85

Lampiran 3

Daftar Tahanan Reserse Kriminal (Reskrim)

Page 105: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

86

Page 106: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

87

Page 107: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

88

Page 108: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

89

Lampiran 4

Daftar Tahanan Reserse Narkotika (Restik)

Page 109: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

90

Page 110: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

91

Page 111: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

92

Page 112: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

93

Page 113: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

94

Page 114: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

95

Page 115: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

96

Page 116: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

97

Page 117: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

98

Lampiran 5

NO Pernyataan SS S N TS STS

1

Apakah anda percaya dengan adanya Allahh

sebagain Zat yang wajib di sembah

2 Dalam kehidupan al-Qur‟an sebagai pedoman kehidupan

3 Setiap hari sekali saya selalu membaca al-Qur‟an

dan memahami artinya

4 Dalam kehidupan terdapat beberapa problem yang

solusinya terdapat dalam Al-Qur'an

5 Segala kehidupan tentunya diatur dalam Al-Qur'an

seperti perintah dan larangan

6 terdapat beberapa perintah dan selalu saya taati

7 terdapat beberapa larangan yang saya langgar

8 Dalam ketaatan sepenuhnya saya patuhi

9 Dalam kehidupan bersosial tidak masalah ketika

saya berbuat hal yang dilarang

10 Dalam kehidupan banyak kemaksiatan yang saya

jalani

11 Dalam islam ketika saya bermaksiat, maka Tuhan

pasti melihat

12 Dalam islam ketika saya melakukan kejahatan akan

dihukum sebanding dan setimpal

13 Dalam agama saya, mudah untuk bermaksiat dan mudah

pula untuk kembali kejalannya

14 Islam tidak memberatkan umatnya untuk melakukan

segala hal dalam tindakan

15 Dan dalam islam mengenal dengan istilah Taubat

16 Dalam Hal ini yakni "Taubat" saya memahami konsepannya

17 Menurut saya Taubat adalah kembali kepada Allah dari

segala bentuk kemaksiatan

18 Taubat yang diterima adalah taubat yang sebenar-benarnya

yakni Taubatan Nasūhā

19 Taubat yang diterima adalah taubat yang sebenar-benarnya

yakni Taubatan Nasūhā

20 Taubatan Nasūhā adalah menjauhi kejahatan seluruhnya dan

tidak melakukannya kembali

Page 118: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

99

Artinya "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan

nasūhāa (taubat yang semurni-murninya. (QS. at-Tahrim [66]: 8)

21 Saya faham dan mengerti penjelasan dari ayat Al-Qur‟an diatas.

22 Saya kurang Faham dengan makna dan Penjelasan ayat

Al-Qur‟an diatas

23 Ayat diatas menjelaskan tentang taubatan nasūhā yakni

taubat yang semurni-murninya

24 Allah telah menyiapkan ampunan seluas langit dan bumi

untuk para hambanya yg bertaubat

25 Dalam sehari saya selalu beristighfar kepada Allah dari

segala bentuk kejahatan

“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang

yang beriman supaya

kamu beruntung”(QS. An-Nur [24]: 31)

26 Saya Faham dengan maksud dari ayat tersebut

27 Saya kurang Faham dengan maksud dari ayat tersebut

28 Dari penjelasan tersebut saya kurang faham tapi dalam

aplikasi sehari-hari saya terapkan

29 Dalam memahami ayat-ayat taubat hanya segelintir saja

yang saya fahami dan saya mengerti

30

Namun dalam Aplikasinya didalam kehidupan saya

selalu menerapkan apa yang ada

dalam al-Quran khususnya tentang Taubatan Nasūhā

Page 119: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

100

Angket Wawancara

Lampiran 6

Daftar Pertanyaan terkait pemahaman tentang ayat-ayat taubat

2. Bagaimana pendapat anda tentang konsep taubat ?

3. Bagaimana pendapat anda tentang ayat-ayat taubat yang terdapat dalam al-

Qur‟an ?

4. Bagaimana pendapat anda selaku kaum muda terhadap ayat-ayat taubat ?

5. Bagaimana Pengamalan anda selaku penghuni lapas terhadap taubat yang

diaplikasikan di Lembaga Pemasyarakatan ?

6. pengamalan apa saja yang dilakukan anda ketika berada di dalam sel ?

7. Menurut anda apakah taubat penting dilakukan ?

8. Sejauh manakah taubat penting dilakukan ?

9. Apa alasan anda jika taubat penting dilakukan ?

10. Bagaimana pemahaman anda tentang taubatan nasūhā ?

11. Bagaimana sikap anda tentang urgensi bertaubat ?

12. Apakah anda menyesal terhadap dosa yang telah dilakukan ? lalu, bagaimana

sikap dan tindakan anda untuk kembali kejalan yang benar ?

Page 120: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

101

Lampiran 7

Transkrip Responden

Nama : Ivan

Umur : 27 Tahun

Kasus : Narkoba (Restik)

13. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang konsep taubat ?

Jawaban : sebenarnya dalam konsepan taubat, memang saya kurang begitu

faham mengenai hal ini. Tapi yang saya mengerti tentang konsep taubat

adalah seseorang contohlah saya dengan latar belakang seorang cheif/koki di

sebuah restoran dengan kasus tersebut saya sadar bahwa taubat itu penting

dan menjadi peletak dasar ketika kita ingin kembali untuk memperbaikinya.

14. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang ayat-ayat taubat yang

terdapat dalam al-Qur‟an ?

Jawaban : sejauh ini saya memang acuh terhadap ayat-ayat taubat di dalam

al-Quran dan ketika dijelaskan saya merasa tersentuh mendengar penjelasan

tadi.

15. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda selaku kaum muda terhadap ayat-

ayat taubat ?

Jawaban : Bagi saya ayat-ayat taubat sangat penting dan merupakan firman

Allah, di dalamnya berisi perintah dan larangan termasuk perintah taubat

yang notabenenya sangat banyak di dalam al-Quran. Jadi sebagai penghuni

lapas saya merasa malu karena belum pernah mengkaji ayat demi ayat apalagi

tentang taubat, namun saya sangat tersentuh dengan ayat taubat tersebut yang

di dalamnya terdapat perintah untuk bertaubat.

16. Pertanyaan : Bagaimana Pengamalan anda selaku penghuni lapas terhadap

taubat yang diaplikasikan di Lembaga Pemasyarakatan ?

Jawaban : Dalam pengamalan saya selalu melakukan kebaikan setelah

melakukan keburukan, intinya setiap saya lupa akan kehilafan saya

melakukan kejahatan dan segala tindakannya saya selalu mengimbangi

dengan kebaikan.

Page 121: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

102

17. Pertanyaan : pengamalan apa saja yang dilakukan anda ketika berada di

dalam sel ?

Jawaban : mengingat masa lalu akibat perbuatan saya dulu, saya selalu

beristighfar mengingat Allah dan Shalat.

18. Pertanyaan : menurut anda apakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : Ya penting.

19. Pertanyaan : Sejauh manakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : sangat penting untuk dilakukan untuk kembali ke jalan yang

benar.

20. Pertanyaan : Apa alasan anda jika taubat penting dilakukan ?

Jawaban : untuk kembali ke jalan yang lurus dan menjadi orang yang lebih

baik lagi.

21. Pertanyaan : Bagaimana pemahaman anda tentang taubatan nasūhā ?

Jawaban : taubatan nasūhā adalah taubat yang tidak mengulangi lagi

perbuatan yang serupa.

22. Pertanyaan : Bagaimana sikap anda tentang urgensi bertaubat ?

Jawaban : taubat sangat penting untuk dilakukan terkait dosa manusia yang

selalu ada baik disengaja maupun tidak disengaja.

23. Pertanyaan : Apakah anda menyesal terhadap dosa yang telah dilakukan ?

lalu, bagaimana sikap dan tindakan anda untuk kembali kejalan yang benar ?

Jawaban : ya saya menyesal, tindakan saya cuman satu sekarang ini saya

ingin merubah hidup saya kearah yang lebih baik lagi dan meminta maaf

kepada keluarga atas kesalahan saya dan berjanji untuk berusaha lebih baik

lagi dalam hal peruatan.

Nama : Teguh Very Juliansyah

Umur : 33 Tahun

Kasus : Narkoba (Restik)

1. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang konsep taubat ?

Jawaban : taubat berarti kembali, walaupun saya tidak hafal dengan ayat

taubat, namun ada satu yang saya fahami yakni “tuubuu ilalahi Taubatan

Page 122: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

103

Nasūhā” baha taubat berarti menyudahi perbuatan perbuatan maksiat dan

menjadi lebih baik lagi.

2. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang ayat-ayat taubat yang

derdapat dalam al-Qur‟an ?

Jawaban : dari sekian banyak ayat , saya mengenal Qs. al-Tahrim (88): 6 dan

Qs. an-Nuur (24): 34. Namun hanya sebatas taubat saja, dan tidak mengetahui

secara mendalam

3. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda selaku penghuni lapas terhadap ayat-

ayat taubat ?

Jawaban : selaku penghuni lapas dan saya jga sudah beristeri, dalam

memahami apa itu taubatsaya faham, namun yang seperti saya katakan

sebelmnya hanya sebatas memahami artian latin saja untuk bahasa arab saya

kurang pandai dalam membaca al-quran.

4. Pertanyaan : Bagaimana Pengamalan anda selaku penghuni lapas terhadap

taubat yang diaplikasikan di Lembaga Pemasyarakatan ?

Jawaban : saya tidak melakukan amalan khusus, cuman berdoa setelah shalat

fardhu.

5. Pertanyaan : pengamalan apa saja yang dilakukan anda ketika berada di

dalam sel ?

Jawaban : untuk pengaplikasiannya tentang taubat saya hanya berdoa untuk

berusaha lebih baik lagi dan mengingat allah dengan beristighfar.

6. Pertanyaan : menurut anda apakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : ya penting.

7. Pertanyaan : Sejauh manakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : karena untuk orang seperti saya dalam posisi sekarang hanya

taubat yang dilakukan

8. Pertanyaan : Apa alasan anda jika taubat penting dilakukan ?

Jawaban : sampai sekarang sangat penting dilakukan sampai saya keluar dari

sel ini saya akan terus bertaubat kepada Allah

9. Pertanyaan : Bagaimana pemahaman anda tentang taubatan nasūhā?

Jawaban : mungkin taubatan nasūhā itu adalah taubat yang tidak melakukan

dosa dan menyudahinya kali yah.

Page 123: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

104

10. Pertanyaan : Bagaimana sikap anda terhadap urgensi taubat ?

Jawaban : ya sangat penting saya lakukan dan terus dengan melakukan

kearah yang lebih baik

11. Pertanyaan : apakah anda menyesal terhadap dosa yang telah dilakukan ?

lalu, bagaimana sikap dan tindakan anda untuk kembali kejalan yang benar ?

Jawaban : menyesal, maka dari itu saya bertaubat. Hal yang dilakukan saya

hanya ya tadi, yang sudah saya jelaskan sebelumnya.

Nama : Siti Fatimah

Umur : 30 Tahun

Kasus : Penggelapan Perempuan (Reskrim)

1. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang konsep taubat ?

Jawaban : taubat adalah anugerah bagi orang islam, dengan taubat kita bisa

bermuhasabah diri kembali kepadanya.

2. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang ayat-ayat taubat yang

derdapat dalam al-Qur‟an ?

Jawaban : banyak ayat-ayat al-Qur‟an yang berbicara tentang taubat

diantaranya Qs al-Tahrim ayat 8 yang tau itu perintah untuk bertaubat

3. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda selaku penghuni lapas terhadap ayat-

ayat taubat ?

Jawaban : selaku penghuni lapas, mungkin saya sudah tidak muda lagi

kerena saya sudah berkeluarga, mungkin karena umur kali yah, saya muda.

Memang saya faham tapi saya tidak bisa membacanya dengan lancar.

4. Pertanyaan : Bagaimana Pengamalan anda selaku penghuni lapas terhadap

taubat yang diaplikasikan di Lembaga Pemasyarakatan ?

Jawaban : shalat tahajud, tadarus, dan istighfar

5. Pertanyaan : pengamalan apa saja yang dilakukan anda ketika berada di

dalam sel ?

Jawaban : sama, amalannya hanya itu saja, diiringi dengan penyesalan

mungkin.

6. Pertanyaan : menurut anda apakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : ya penting

Page 124: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

105

7. Pertanyaan : Sejauh manakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : karena saya orang awam dan banyak kesalahan, taubatlah obat

buat saya.

8. Pertanyaan : Apa alasan anda jika taubat penting dilakukan ?

Jawaban : ketika kita lupa dan melakukan kesalahan, dengan penuh

kesadaran saya segera bertaubat.

9. Pertanyaan : Bagaimana pemahaman anda tentang taubatan nasūhā ?

Jawaban : taubatan nasūhā adalah taubat yang semurni-murninya, dengan

cara yang dilakukan untuk menunjang kebersihan hati dan jiwa.

10. Pertanyaan : Bagaimana sikap anda terhadap urgensi taubat ?

Jawaban : sama seperti di atas urgensinya sangat penting dilakukan apalagi

para narapidana yang berbuat kesalahan.

11. Pertanyaan : apakah anda menyesal terhadap dosa yang telah dilakukan ?

lalu, bagaimana sikap dan tindakan anda untuk kembali kejalan yang benar ?

Jawaban : sangat menyesal, sikap saya hanya menyesal telah meninggalkan

keluarga dan kehilangan pekerjaan karena perbuatan saya. Untuk itu

kedepannya saya ingin bertaubat.

Nama : M. Ihwan

Umur : 28 Tahun

Kasus : Narkoba (Restik)

1. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang konsep taubat ?

Jawaban : taubat itu tidak mengulanginya lagi

2. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang ayat-ayat taubat yang

derdapat dalam al-Qur‟an ?

Jawaban : begitu banyak, hanya saja saya tidak mengenal secara banyak

namun beberapa yang familiar saya tau.

3. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda selaku penghuni lapas terhadap ayat-

ayat taubat ?

Page 125: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

106

Jawaban : misalnya ayat ”Tubu ilalahi taubatan nasūhā” dan “Inallaha

yuhibu at tawabina wa yuhibu al mutatahiina”

4. Pertanyaan : Bagaimana Pengamalan anda selaku penghuni lapas terhadap

taubat yang diaplikasikan di Lembaga Pemasyarakatan ?

Jawaban : dari ayat itu saya bisa mengamalkan dengan pasrah dan

melakukan kebaikan.

5. Pertanyaan : pengamalan apa saja yang dilakukan anda ketika berada di

dalam sel ?

Jawaban : shalat setelahnya berdoa agar masalah saya cepat selesai

6. Pertanyaan : menurut anda apakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : sangat penting

7. Pertanyaan : Sejauh manakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : untuk bisa merubah perilaku buruk kepada yang baik.

8. Pertanyaan : Apa alasan anda jika taubat penting dilakukan ?

Jawaban : karena ketika dosa selalu ada dan mengulanginya lagi. Diri ini

lemah butuh pencerahan untuk lebih baik lagi.

9. Pertanyaan : Bagaimana pemahaman anda tentang taubatan nasūhā ?

Jawaban : taubatan nasūhā membutuhkan suatu tindakan pasti untuk kembali

kearah yang lebih baik lagi dan berjanji pada sang ilahi

10. Pertanyaan : Bagaimana sikap anda terhadap urgensi taubat ?

Jawaban : setidaknya kita melakukan hal-hal yang positif, bahwa taubat itu

memang penting dilakukan.

11. Pertanyaan : apakah anda menyesal terhadap dosa yang telah dilakukan ?

lalu, bagaimana sikap dan tindakan anda untuk kembali kejalan yang benar ?

Jawaban : ya sangat menyesal, sebagai generasi muda saya telah menyia-

nyiakan kesempatan untuk hidup di dunia, malah saya masuk penjara dan

janji untuk menjadi lebih baik lagi.

Nama : Anggelina

Umur : 31 Tahun

Kasus : Narkoba (Restik)

1. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang konsep taubat ?

Page 126: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

107

Jawaban : dalam pembahasan taubat karena saya seorang mualaf, dan masuk

islam ketika di lapas. Karena perlakukan saya, saya masuk penjara, yang saya

fahami taubat itu jera, kapok, dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang

agama.

2. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang ayat-ayat taubat yang

derdapat dalam al-Qur‟an ?

Jawaban : saya baru mengerti tentang ayat taubat ketika kakak membacakan

ayat tersebut, namun pemahaman tentang ayat tersebut sedikit faham

terutama Qs. at Taubah: 8

3. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda selaku penghuni lapas terhadap ayat-

ayat taubat ?

Jawaban : sedikit faham dengan ayat-ayat tersebut, cuman hanya latinnya

saja, namun keseluruhannya tidak faham

4. Pertanyaan : Bagaimana Pengamalan anda selaku penghuni lapas terhadap

taubat yang diaplikasikan di Lembaga Pemasyarakatan ?

Jawaban : dalam pengamalan saya terus memperbaiki dan belajar shalat,

bacaan, wudhu, dengan benar lagi agar taubat saya diterima.

5. Pertanyaan : pengamalan apa saja yang dilakukan anda ketika berada di

dalam sel ?

Jawaban : beristighfar setelah selesai shalat

6. Pertanyaan : menurut anda apakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : bagi saya penting tuk dilakukan.

7. Pertanyaan : Sejauh manakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : kaena untuk mencapai titik kebersihan diri dari dosa diawali

dengan taubat.

8. Pertanyaan : Apa alasan anda jika taubat penting dilakuka ?

Jawaban : sebagai gerbang pembuka bagi pendosa untuk mendekatkan diri

kepada Allah.

9. Pertanyaan : Bagaimana pemahaman anda tentang taubatan nasūhā ?

Jawaban : taubatan nasūhā adalah melakukan taubat yang semurni-murninya

sesuai dengan ayat tersebut yang kakak bacakan.

10. Pertanyaan : Bagaimana sikap anda terhadap urgensi taubat ?

Page 127: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

108

Jawaban : penting dilakukan terutama bagi diri saya pribadi

11. Pertanyaan : apakah anda menyesal terhadap dosa yang telah dilakukan ?

lalu, bagaimana sikap dan tindakan anda untuk kembali kejalan yang benar ?

Jawaban : ya saya menyesal, kemudian saya masuk islam untuk

memperbaiki kesalahan saya. Di agama kristen memang tidak ada istilah

taubat yang hanya saya tau hanya berbuat baik saja.

Nama : Sandra Puspita

Umur : 35 Tahun

Kasus : Penggelapan dalam jabatan (Reskrim)

1. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang konsep taubat ?

Jawaban : taubat adalah meninggalkan hal-hal yang tidak baik dalam hidup

dan yang tidak sesuai dengan kitab suci.

2. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang ayat-ayat taubat yang

derdapat dalam al-Qur‟an ?

Jawaban : saya belum faham tentang ayat-ayatnya

3. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda selaku penghuni lapas terhadap ayat-

ayat taubat ?

Jawaban : sedikit faham, namun tidak menyeluruh hanya sebatas ingat dan

jera saja.

4. Pertanyaan : Bagaimana Pengamalan anda selaku penghuni lapas terhadap

taubat yang diaplikasikan di Lembaga Pemasyarakatan ?

Jawaban : berbuat baik kepada sesama

5. Pertanyaan : pengamalan apa saja yang dilakukan anda ketika berada di

dalam sel ?

Jawaban : hanya berusaha berbuat hal yang positif

6. Pertanyaan : menurut anda apakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : penting

7. Pertanyaan : Sejauh manakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : ketika kita taubat maka kita akan ingat kepada Allah

8. Pertanyaan : Apa alasan anda jika taubat penting dilakukan ?

Page 128: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

109

Jawaban : seperti yang dibilang diawal bahwa taubat sangat penting tuk

dilakukan

9. Pertanyaan : Bagaimana pemahaman anda tentang taubatan nasūhā ?

Jawaban : taubat nasūhā berbuat yang baik dan bertekad dengan kuat agar

tidak terjerumus kepada yang jahat lagi

10. Pertanyaan : Bagaimana sikap anda terhadap urgensi taubat ?

Jawaban : sangat urgen bagi orang islam

11. Pertanyaan : apakah anda menyesal terhadap dosa yang telah dilakukan ?

lalu, bagaimana sikap dan tindakan anda untuk kembali kejalan yang benar ?

Jawaban : menyesal, dan saya tidak ingin melakukan narkoba lagi, saya mau

sama tetangga, lingkungan terutama keluarga.

Nama : Agus Setiawan

Umur : 30 Tahun

Kasus : Pencuruan Motor (Reskrim)

1. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang konsep taubat ?

Jawaban : taubat menjauhi larangannya dan tidak melakukan perbuatan

negatif lagi dan menyesal atas perbuatannya

2. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang ayat-ayat taubat yang

derdapat dalam al-Qur‟an ?

Jawaban : saya tidak mengerti ayatnya, karena kurang lancar bacaannya.

Namun saya faham ayat itu lewat latinnya saja.

3. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda selaku penghuni lapas terhadap ayat-

ayat taubat ?

Jawaban : saya kurang faham tentang ayat taubat ini, sedikit saya tau tentang

taubat ya taubat itu kembali tidak melakukan kesalahan lagi.

4. Pertanyaan : Bagaimana Pengamalan anda selaku penghuni lapas terhadap

taubat yang diaplikasikan di Lembaga Pemasyarakatan ?

Jawaban : shalat berjamaah dan setelahnya saya beristighfar dan berdzikir

5. Pertanyaan : pengamalan apa saja yang dilakukan anda ketika berada di

dalam sel ?

Jawaban : hanya itu saja dan berbuat baik

Page 129: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

110

6. Pertanyaan : menurut anda apakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : penting

7. Pertanyaan : Sejauh manakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : karena saya ingin kembali pada Allah dengan kesucian dan selalu

berbuat baik kepada sesama, tidak mencuri dan yang lainnya.

8. Pertanyaan : Apa alasan anda jika taubat penting dilakukan ?

Jawaban : sangat penting bagi saya walaupun saya orang yang biasa saja,

tapi saya ingin selalu kembali kejalan yang lurus.

9. Pertanyaan : Bagaimana pemahaman anda tentang taubatan nasūhā ?

Jawaban : taubat nasūhā yang ada dalam fikiran saya, untuk kembali dan

tidak melakukan lagi.

10. Pertanyaan : Bagaimana sikap anda terhadap urgensi taubat ?

Jawaban : penting, seperti apa yang saya bicarakan tadi.

11. Pertanyaan : apakah anda menyesal terhadap dosa yang telah dilakukan ?

lalu, bagaimana sikap dan tindakan anda untuk kembali kejalan yang benar ?

Jawaban : sangat menyesal, karena saya ingat keluarga dan anak saya, saya

berjanji ketika keluar saya berbuat baik kepada sesama

Nama : Ian

Umur : 33 Tahun

Kasus : Pencurian Motor (Reskrim)

1. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang konsep taubat ?

Jawaban : tidak melakukan kegiatan negatif, mematuhi perintah Allah dan

menjauhi larangannya.

2. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang ayat-ayat taubat yang

derdapat dalam al-Qur‟an ?

Jawaban : saya faham dengan ayat-ayat taubat yang memang

keseluruhannya mengajak kepada taubat nasūhā.

3. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda selaku penghuni lapas terhadap ayat-

ayat taubat ?

Jawaban : banyak ayat tentang taubat, contohnya Qs. Al-Maidah [5]: 39 dan

al-An‟am [6]: 54 saya selalu mengamalkan ketika belum terjerat kasus ini.

Page 130: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

111

4. Pertanyaan : Bagaimana Pengamalan anda selaku penghuni lapas terhadap

taubat yang diaplikasikan di Lembaga Pemasyarakatan ?

Jawaban : Istighfar dan shalat fardhunya diperbaiki lagi.

5. Pertanyaan : pengamalan apa saja yang dilakukan anda ketika berada di

dalam sel ?

Jawaban : berbuat baik misalnya Qs. al-Maidah yang menggambarkan

taubatnya seseorang pencuri yang sudah melakukan kejahatan terus ia

memperbaiki diri

6. Pertanyaan : menurut anda apakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : penting

7. Pertanyaan : Sejauh manakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : karena untuk memperbaiki taat dan patuh kepadanya.

8. Pertanyaan : Apa alasan anda jika taubat penting dilakukan

Jawaban : saya masih jauh dari kata taubat nasūhā, namun saya selalu ingat

kepada Allah, dan memperbaiki diri. Ketika kita taubat akan mendapat

keberuntungan dari Allah.

9. Pertanyaan : Bagaimana pemahaman anda tentang taubatan nasūhā

Jawaban : taubatan nasūhā adalah berusaha istiqamah untuk untuk selalu

memperbaiki diri.

10. Pertanyaan : Bagaimana sikap anda terhadap urgensi taubat ?

Jawaban : urgensinya adalah patuh, bertaubat dan beramal shalih.

11. Pertanyaan : apakah anda menyesal terhadap dosa yang telah dilakukan ?

lalu, bagaimana sikap dan tindakan anda untuk kembali kejalan yang benar ?

Jawaban : sangat sangat menyesal karena saya telah meninggalkan anak dan

isteri saya. Sejauh ini belum dua minggu anak saya meninggal dunia dan saya

sangat terpukul. Menyesal itu pasti dan berjanji untuk menjadi yang terbaik

lagi tidak berbuat jahat lagi.

Nama : Rosdiah

Umur : 35 Tahun

Kasus : Narkoba (Restik)

1. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang konsep taubat ?

Page 131: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

112

Jawaban : Taubat adalah tidak mengulangi dalam kehidupan

2. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang ayat-ayat taubat yang

derdapat dalam al-Qur‟an ?

Jawaban : saya mengerti karena sebelumnya juga pernah mengaji besama

ibu-ibu sekampung

3. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda selaku penghuni lapas terhadap ayat-

ayat taubat ?

Jawaban : banyak ayat yang sangat familiar, namnun tadi seakan-akan saya

menutupi keburukan saya hingga akhirnya saya menyesal, baik sesama ibu-

ibu dan kelurga dekat.

4. Pertanyaan : Bagaimana Pengamalan anda selaku penghuni lapas terhadap

taubat yang diaplikasikan di Lembaga Pemasyarakatan ?

Jawaban : shalat berjamaah dengan rekan, menghadiri ceramah keagamaan

yang diadakan oleh pihak lapas yang hanya dilakukan sebulan sekali,

beristighfar, shalat tahajud, shalat taubat, dan baca asma al-husna.

5. Pertanyaan : pengamalan apa saja yang dilakukan anda ketika berada di

dalam sel ?

Jawaban : selalu beristighfar 100 kali sehari setelah shalat.

6. Pertanyaan : menurut anda apakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : penting banget pak.

7. Pertanyaan : Sejauh manakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : karena saya tau bahwa melihat segalanya saya malu telah

melakukan narkoba dan saya ingin bertaubat dengan taubatan nasūhā.

8. Pertanyaan : Apa alasan anda jika taubat penting dilakukan

Jawaban : karena dalam diri saya hanya satu yakni ingin berbuat baik agar

Allah terima taubat saya

9. Pertanyaan : Bagaimana pemahaman anda tentang taubatan nasūhā

Jawaban : taubatan nasūhā adalah tidak mengulangi lagi dan terus berbuat

baik sampai akhi hayat.

10. Pertanyaan : Bagaimana sikap anda terhadap urgensi taubat ?

Jawaban : penting dilakukan apalagi orang seperti saya.

Page 132: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

113

11. Pertanyaan : apakah anda menyesal terhadap dosa yang telah dilakukan ?

lalu, bagaimana sikap dan tindakan anda untuk kembali kejalan yang benar ?

Jawaban : ya menyesal banget pak. Karena saya melakukan dengan sadar

suami sayapun liat. Namun, ketika disel tahanan mengajarkan pengalaman

bahwa diluar sana udara sangat baik.

Nama : Ningsih

Umur : 26 Tahun

Kasus : Narkoba (Restik).

1. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang konsep taubat ?

Jawaban : taubat adalah tidak mengulangi kesalahan yang sama

2. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda tentang ayat-ayat taubat yang

derdapat dalam al-Qur‟an ?

Jawaban : saya masih terbata-bata dalam melafalkan ayat taubat. Namun

latin atau terjemahannya saya mengeri

3. Pertanyaan : Bagaimana pendapat anda selaku penghuni lapas terhadap ayat-

ayat taubat ?

Jawaban : sedikit-sedikit faham dengan ayatnya dan lebih terkenal dan tidak

asing lagi adalah awal Qs at-Tahrim.

4. Pertanyaan : Bagaimana Pengamalan anda selaku penghuni lapas terhadap

taubat yang diaplikasikan di Lembaga Pemasyarakatan ?

Jawaban : baca stighfar, shalat tahajud walaupun jarang

5. Pertanyaan : pengamalan apa saja yang dilakukan anda ketika berada di

dalam sel ?

Jawaban : taubatan nasūhā adalah meluruskan niat tidak melakukan

kesalahan dalam jurang yang sama dan berjanji untuk tidak melakukan lagi.

6. Pertanyaan : menurut anda apakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : menurut saya penting.

7. Pertanyaan : Sejauh manakah taubat penting dilakukan ?

Jawaban : karena dengan bertaubat saya bisa memperbaiki diri, prilsku

saya khususnya, suami da anak-anak.

8. Pertanyaan : Apa alasan anda jika taubat penting dilakukan

Page 133: PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48093... · 2019. 11. 5. · PEMAHAMAN PENGHUNI LAPAS TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT DALAM

114

Jawaban : penting ajah gitu, ibaratnya taubat itu pembuka untuk bisa

kembali kepadanya.

9. Pertanyaan : Bagaimana pemahaman anda tentang taubatan nasūhā ?

Jawaban : Taubatan nasūhā adalah taubat yang semurni-murninya, dengan

tahapan dan niatan yang kuat untuk kembali.

10. Pertanyaan : Bagaimana sikap anda terhadap urgensi taubat ?

Jawaban : dibilang penting mungkin ada penyesalan dan kesalahan,

makanya saya bertaubat. Dulu saya selalu lupa, ini memang pelajaran buat

saya dan keluarga khuusnya suami saya jangan sampai anak-anak saya seperti

saya.

11. Pertanyaan : apakah anda menyesal terhadap dosa yang telah dilakukan ?

lalu, bagaimana sikap dan tindakan anda untuk kembali kejalan yang benar ?

Jawaban : ya saya menyesal, saya selalu memohon dan meminta jangan

sampai anak-anak saya seperti ibunya, ya kalau sama mending saya

mengakhiri hidup saja. Ya kalau bisa semoga anal saya jauh lebih baik dari

saya shaleh dan shalehah.