PEMAHAMAN GURU TERHADA P PERATURAN MENTERI … · PENDIDIKAN NASIONAL NO 20 TAHUN 2007 DITINJAU...
Transcript of PEMAHAMAN GURU TERHADA P PERATURAN MENTERI … · PENDIDIKAN NASIONAL NO 20 TAHUN 2007 DITINJAU...
PEMAHAMAN GURU TERHADAP PERATURAN MENTERI
PENDIDIKAN NASIONAL NO 20 TAHUN 2007
DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN
DAN STATUS KEPEGAWAIAN Survei Pada Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan
Jogonalan, Kabupaten Klaten
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Heribertus Ratna Dwi Setyawan
021334087
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PEMAHAMAN GURU TERHADAP PERATURAN MENTERI
PENDIDIKAN NASIONAL NO 20 TAHUN 2007
DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN
DAN STATUS KEPEGAWAIAN
Survei Pada Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan
Jogonalan, Kabupaten Klaten
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Heribertus Ratna Dwi Setyawan
021334087
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkah Nya
2. Bapak & Ibu
3. Kakak – adikku
4. Sanak- saudara yang telah membantu perjuangan ini
5. Teman-teman seperjuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Temukan dan hadapilah semua yang ada saat ini dengan penuh semangat untuk melihat
masa depan Karena pada akhirnya, masa depan harus kita
raih dan bukan datang dengan sendirinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Heribertus Ratna Dwi Setyawan
Nomor Mahasiswa : 021334087
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PEMAHAMAN GURU TERHADAP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NO 20 TAHUN 2007
DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN
Survei Pada Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan
Jogonalan, Kabupaten Klaten
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 01 Oktober 2009
Yang menyatakan
(Heribertus Ratna Dwi Setyawan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
PEMAHAMAN GURU TERHADAP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NO 20 TAHUN 2007 DITINJAU
DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN
Survei Pada Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan
Jogonalan, Kabupaten Klaten
Heribertus Ratna Dwi Setyawan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, (2) perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan, (3) perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian. Penelitian ini merupakan penelitian survei. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten yang berjumlah 98 orang. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja (sign. value = 0,574 > α = 0,05); (2) tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan (sign. value = 0,096 > α = 0,05); (3) tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian (sign. value = 0,464 > α = 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
TEACHER’S UNDERSTANDING TOWARDS NATIONAL EDUCATION MINISTER’S DEGREE NO 20, 2007 PERCEIVED FROM THE DURATION
OF WORKING SERVICE, EDUCATION LEVEL AND EMPLOYMENT STATUS
A Survey on the State Junior High School Teachers in Jogonalan District
Klaten Regency
Heribertus Ratna Dwi Setyawan Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
This study intends to find out: (1) the different perception of teachers
toward National Education Minister Degree No. 20, 2007 perceived from the duration of working service, (2) the different perception of teachers toward National Education Minister Degree No. 20, 2007 perceived from the degree of education (3) the different perception of teachers toward National Education Minister Degree No. 20, 2007 perceived from the rank of their employment status.
This study is a survey study. The population was 98 teachers State Junior High School in Jogonalan District, Klaten Regency. Questionnaire and interview were used to collect the data. Analysis of Variance (ANOVA) was used to analyse the collected data.
The result of the study shows that: (1) the different perception of teachers toward National Education Minister Degree No. 20, 2007 perceived from the duration of working service was not found (sign. Value = 0.574 > α = 0.05); (2) the different perception of teachers toward National Education Minister Degree No. 20, 2007 perceived from the degree of education was not found ( sign. Value = 0.096 > α = 0.05); (3) the different perception of teachers toward National Education Minister Degree No. 20, 2007 perceived from the rank of their employment status was not found (sign. Value = 0.464 > α =0.05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “PEMAHAMAN
GURU TERHADAP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NO 20 TAHUN 2007 DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT
PENDIDIKAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN ”. Skripsi ini diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang
merupakan pelajaran yang berharga bagi penulis. Namun akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan,
saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini
penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Y. Harsoyo S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak L. Saptono. S.Pd., M.Si. Selaku Kepala Program Studi Pendidikan
Akuntansi dan Dosen Pembimbing, yang dengan sabar membimbing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
penulis menyusun skripsi, meluangkan waktu, memberikan saran,
masukan, semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima
kasih untuk semuanya.
4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. dan Bapak Ig. Bondan
Suratno, S.Pd., M.Si. selaku dosen tamu, yang telah memberikan masukan
dan meluangkan waktu untuk menguji penulis.
5. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu kepada
penulis selama kuliah.
6. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi atas segala
keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD.
7. Kepala sekolah SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Jogonalan beserta staff
dan guru mata pelajaran, atas ijin, bantuan dan keramahtamahan selama
penulis melakukan penelitian.
8. Bapak dan Ibu tercinta, Agustina, Cyrillus, Eufrasia dan Henrycus, yang
tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril
maupun material, serta semangat kepada penulis. Berkat Allah Bapa selalu
beserta kalian semua.
9. Seluruh keluarga Mitro Hardjono terima kasih atas dukungan, saran dan
kepercayaan yang telah diberikan terima kasih yang sebesar-besarnya.
10. Buat Eko Guswanto (makasih yo brow), Dedy Purnomo dan Ari
Widhianto terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
11. Angkatan 2002 dan 2004 “ Candra, Harso, Adi, Valent, Thomas, Putri,
Sukaca, Brama, Venty, Lasmex, Emy, Wina, Garet, ike, Devi. Terima
kasih atas semangat dan dukungannya selama ini.
12. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntasi 2002.
13. Buat teman-teman seperjuangan di Gondang “Gendut”, Tiar”, Totok” Mz
Slamet”, Mz Gory” ”, Blondo”, Mangoen”. Terima kasih atas doa dan
dukunganya selama ini.
14. Buat teman-teman di parkiran “SADHAR” Mz Heri”, Pak Kemis”, Pak
Bambang”, Pak Munaji”, Pak Totok”, Mz Joko”. Terima kasih atas
semangat dan doa yang kalian berikan pada waktu ujian.
15. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada
penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat
diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, 15 September 2009
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
PERSEMBAHAN............................................................................................... iv
MOTTO .............................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
ABSTRACT........................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah .................................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penilaian ................................................................................................. 8
B. Standar Penilaian Pendidikan.................................................................. 12
C. Masa Kerja .............................................................................................. 19
D. Tingkat Pendidikan ................................................................................. 20
E. Status Kepegawaian ................................................................................ 22
F. Kerangka Teoritik ................................................................................... 23
G. Hipotesis.................................................................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 27
C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 27
D. Populasi Penelitian ................................................................................. 28
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran ....................................................... 28
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 35
G. Teknik Pengujian Instrumen .................................................................. 36
H. Teknik Analisis Data............................................................................... 41
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. SMP Negeri 1 Jogonalan ........................................................................ 45
B. SMP Negeri 2 Jogonalan......................................................................... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ........................................................................................ 53
B. Hasil Pengujian Normalitas dan Homogenitas ...................................... 59
C. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 63
D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 67
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................ 74
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 74
C. Saran ....................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel .............................................................. 29
Tabel 3.2 Tabel Skor Operasional Variabel...................................................... 33
Tabel 3.3 Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ...................... 37
Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian .................. 40
Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian .......................................................... 53
Tabel 5.2 Deskripsi Responden Menurut Masa Kerja ...................................... 53
Tabel 5.3 Deskripsi Responden Menurut Tingkat Pendidikan ......................... 54
Tabel 5.4 Deskrepsi Responden Menurut Status Kepegawaian....................... 55
Tabel 5.5 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 ...... 55
Tabel 5.6 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007
Ditinjau Dari Masa Kerja ................................................................. 56
Tabel 5.7 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007
Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan ..................................................... 57
Tabel 5.8 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007
Ditinjau Dari Status Kepegawaian.................................................... 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 5.9 Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Penelitian ................... 59
Tabel 5.10 Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Penelitian................... 60
Tabel 5.11 Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Penelitian................... 61
Tabel 5.12 Tabel Homogenitas ......................................................................... 62
Tabel 5.13 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007
Ditinjau Dari Masa Kerja ................................................................. 64
Tabel 5.14 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007
Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan ................................................... 65
Tabel 5.15 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007
Ditinjau Dari Status Kepegawaian ................................................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMP N 1 Jogonalan....................................... 49
Gambar 4.2 Struktur Organisasi SMP N 2 Jogonalan....................................... 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner........................................................................................ 79
Lampiran 2 Data Prapenelitian........................................................................... 84
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas .................................................. 86
Lampiran 4 Data Induk Penelitian ..................................................................... 90
Lampiran 5 Deskripsi Data ................................................................................ 99
Lampiran 6 F Tabel............................................................................................ 106
Lampiran 7 r product moment............................................................................ 108
Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian ........................................................................ 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah proses berkesinambungan yang
seharusnya terus berjalan dan berkembang dalam proses hidup manusia.
Pendidikan yang bermutu dan berkualitas tentunya akan menghasilkan sumber
daya manusia yang mampu mengoptimalkan potensi sumber daya lainnya
yang ada di negaranya. Hal ini sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional yang tertuang dalam Undang- Undang No. 20 tahun 2003
(Sisdiknas, pasal 3), sebagai berikut:
”Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.”
Pendidikan diharapkan dapat menggerakkan setiap individu untuk
meningkatkan kualitas keberadaannya serta mampu berpartisipasi dalam gerak
pembangunan. Lebih jauh lagi pendidikan merupakan alat untuk memperbaiki
keadaan sekarang dan mempersiapkan dunia esok yang lebih sejahtera.
Mengingat bahwa pendidikan merupakan masalah yang amat kompleks dan
teramat penting karena menyangkut macam-macam sektor kehidupan bagi
pemerintah dan rakyat Indonesia, maka perlu langkah-langkah pemecahan
permasalahan secara terpadu yang dimulai dari pendidik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Guru sebagai salah satu unsur dalam proses belajar mengajar (PBM)
memiliki multi peran, tidak terbatas hanya sebagai pengajar yang melakukan
transfer of knowledge, tetapi juga sebagai pembimbing yang mendorong
potensi, mengembangkan alternatif, dan memobilisasi siswa dalam belajar.
Artinya, guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang kompleks terhadap
pencapaian tujuan pendidikan. Guru tidak hanya dituntut untuk mampu
menguasai ilmu yang akan diajarkan dan memiliki seperangkat pengetahuan
dan keterampilan teknis mengajar, namun guru juga dituntut untuk
menampilkan kepribadian yang mampu menjadi teladan bagi siswa.
Ada banyak peserta didik memiliki tingkat kecerdasan dan
keterampilan yang tinggi, tetapi mereka tidak mempunyai tanggung jawab dan
dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Hal
demikian kemungkinan disebabkan guru sebagai pendidik kurang memiliki
kecakapan yang memadai pada bidang profesinya serta memiliki pemahaman
yang cukup tentang standar penilaian pendidikan. Pendidik atau guru adalah
profesi. Oleh karena itu kehadiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.
20 Tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan diharapkan dapat
meningkatkan kompetensi guru dalam menerapkan standar penilaian
pendidikan di dalam kegiatan belajar mengajar.
Bagi seorang guru, kepuasan dalam mengajar bukan hanya dilihat dari
sukses dalam menyampaikan materi, namun dari pencapaian yang didapat dari
penyampaian materi tersebut. Karena suksesnya sebuah pendidikan bukan
karena sistem pendidikan yang diterapkan namun lebih dari itu yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pendidikan yang baik memerlukan seorang pendidik yang baik pula
(Bhaskara Rao, 2003: 28).
Pandangan guru terhadap Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005,
diduga berbeda karena faktor antara lain: masa kerja, tingkat pendidikan dan
status kepegawaiannya. Ditinjau dari masa kerja, banyak guru memiliki masa
kerja yang bervariasi. Bagi guru yang sudah bekerja dalam waktu lama akan
mempunyai pemahaman yang lebih baik dalam hal penilaian dibandingkan
dengan guru yang baru saja merintis karirnya. Karena guru yang sudah bekerja
dalam waktu lama lebih berpengalaman terhadap prinsip penilaian ataupun
aspeknya bila dibandingkan dengan guru yang baru merintis karirnya.
Sedangkan pemahaman terhadap Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005,
guru yang baru merintis karirnya lebih baik pandangannya dikarenakan selalu
mengikuti perkembangan pendidikan.
Dalam hal pemberian nilai, seorang pendidik yang telah mengajar lama
biasanya dalam memberikan penilaian lebih mengutamakan banyak aspek.
Aspek-aspek tersebut antara lain: prestasi atau pencapaian, usaha, aspek
pribadi dan sosial serta kebiasaan bekerja. Sedangkan guru yang baru merintis
karirnya lebih mengedepankan kedisiplinan dan kenyataan yang sebenarnya.
Diantara keduanya yang memiliki pandangan yang lebih baik adalah guru
yang lama mengajar.
Tingkat pendidikan guru adalah tingkat pendidikan minimal yang
harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijasah dan/atau
sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
berlaku. Guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan
sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab sehingga dapat menerapkan standar penilaian pendidikan
yang diharapkan pemerintah.
Di masa sekarang belum semua guru berstatuskan pegawai tetap baik
negeri maupun swasta. Dengan kata lain masih banyak yang berstatus sebagai
guru bantu dan guru honorer. Keberadaan standar penilaian pendidikan diduga
dipandang sangat positif oleh guru yang berstatus tetap baik guru yang
berstatus pegawai negeri ataupun tetap yayasan dikarenakan mereka
mempunyai penghasilan tetap, sehingga terpacu untuk mampu memahami dan
menerapkan standar penilaian pendidikan untuk mencapai mutu penilaian
peserta didik. Sedangkan bagi guru yang berstatus pegawai tidak tetap,
keberadaan standar penilaian dirasa membebankan pikiran mereka karena
tidak sesuai dengan penghasilan yang mereka peroleh.
Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan
status kepegawaian. Penelitian ini mengambil judul “Pemahaman Guru
Terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional N0. 20 Tahun 2007 Ditinjau
dari Masa Kerja, Tingkat Pendidikan, dan Status Kepegawaian”. Penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
merupakan survei pada guru-guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di
Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman guru
terhadap Peraturan Manteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 tentang
standar penilaian nasional. Penelitian ini memfokuskan pada 3 faktor yang
diduga kuat mempengaruhi pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 tentang standar penilaian nasional,
yaitu: masa kerja, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja?
2. Apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan?
3. Apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari
masa kerja.
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari
tingkat pendidikan.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari
status kepegawaian.
E. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak- pihak yang
berkepentingan, antara lain:
1. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru dalam
menerapkan standar penilaian nasional.
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi sekolah untuk semakin
meningkatkan kualitas dengan menyediakan guru yang berkompeten
sehingga terciptalah siswa yang cerdas dan kompetitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang
membutuhkan dan menambah perbendaharaan bacaan khususnya
mengenai pendidikan. Di samping itu diharapkan hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai dasar bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penilaian
Tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat kita selalu
melakukan pekerjaan evaluasi. Dalam beberapa kegiatan sehari-hari, kita
jelas-jelas mengadakan pengukuran dan penilaian. Pada dasarnya, pengukuran
(measurement) yang berarti proses, cara, perbuatan mengukur sedangkan
penilaian (evaluation) yang bearti proses, cara, perbuatan menilai;pemberian
nilai. Sementara orang memang lebih cenderung mengartikan kedua kata
tersebut sebagai suatu pengertian yang sama sehingga dalam memakainya
hanya tergantung dari kata mana yang sedang siap untuk diucapkannya.
Meskipun kini memiliki makna yang lebih luas, namun pada awalnya
pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar siswa.
Menurut Ralph Tyler (Arikunto, 2008:3), evaluasi adalah sebuah proses
pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian
mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum
dan apa sebabnya. Sedangkan Cronbach dan Stufflebeam (Arikunto, 2008:3),
menambahkan pengertian tersebut bahwa proses evaluasi bukan sekedar
mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat
keputusan. Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Dengan mengetahui arti penilaian ditinjau dari berbagai segi dalam
sistem pendidikan, maka dapat dikatakan bahwa tujuan dan fungsi penilaian
ada beberapa hal (Arikunto, 2008:10):
1. Penilaian berfungsi selektif Dengan cara mengadakan penilaian, guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaiaan terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain: a) Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu. b) Untuk memilih siswa yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya. c) Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa. d) Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan
sebagainya. 2. Penilaian berfungsi diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Di samping itu, diketahui pula sebah-musabab kelemahan itu. Jadi dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari cara untuk mengetahuinya.
3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan Setiap siswa sejak lahir telah membawa bakat sendiri-sendiri, sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan yang bersifat individual kadang-kadang suka sekali dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat melayani adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan Fungsi penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Bahwa keberhasilan suatu program ditentukan oleh berbagai faktor yaitu guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.
Menurut (Arikunto, 2008:11), ciri-ciri penilaian dalam pendidikan
adalah sebagai berikut:
1. Penilaian dilakukan secara tidak langsung dengan mengukur kepandaian melalui ukuran kemampuan menyelesaikan soal-soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Penilaian bersifat kuantitatif artinya menggunakan simbol bilangan sebagai hasil pertama pengukuran. Setelah itu lalu diinterpretasikan ke bentuk kualitatif.
3. Penilaian pendidikan menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap.
4. Penilaian bersifat relatif artinya tidak sama atau tidak selalu tetap dari satu waktu ke waktu yang lain.
5. Penilaian sering terjadi kesalahan-kesalahan. Adapun sumber kesalahan dapat ditinjau dari berbagai faktor, yaitu: a) Terletak pada alat ukurnya b) Terletak pada orang yang melakukan penilaian c) Terletak pada anak yang dinilai d) Terletak pada situasi di mana penilaian berlangsung
Pada dasarnya hakikat penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil
belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas
penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah (Peraturan Pemerintah
No. 19 Tahun 2005).
Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, penilaian hasil
belajar oleh satuan pendidikan adalah :
1. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) butir b bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran.
2. Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk semua mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan merupakan penilaian akhir untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Penilaian akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64.
4. Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk semua mata pelajaran pada kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan melalui ujian sekolah/madrasah untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
5. Untuk dapat mengikuti ujian sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (4), peserta didik harus mendapatkan nilai sama atau lebih besar dari nilai batas ambang kompetensi yang dirumuskan oleh BSNP, pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.
Sedangkan hasil penilaian belajar oleh pemerintah (pasal 66) adalah:
1. Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) butir c bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran iptek dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional.
2. Ujian nasional diadakan secara obyektif, berkeadilan, dan akuntabel. 3. Ujian nasional diadakan sekurang-kurangnya satu kali dan sebanyak-
banyaknya dua kali dalam satu tahun pelajaran. 4. Pemerintah menugaskan BSNP untuk menyelenggarakan ujian nasional
yang diikuti oleh semua peserta didik
Walau hal yang dinilai tidak sama bagi setiap satuan pendidikan atau
pemerintah, namun secara garis besar dapat ditentukan unsur umum dalam
penilaian yang menyangkut faktor-faktor yang harus dipertimbangkan yaitu
(Arikunto, 2008:276):
1. Prestasi/ pencapaian Nilai prestasi harus mencerminkan tingkatan-tingkatan siswa sejauh mana telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan di setiap bidang studi. Simbol yang digunakan untuk menyatakan nilai, baik huruf maupun angka, hendaknya hanya merupakan gambaran tentang prestasi saja.
2. Usaha Terpisah dari nilai prestasi, guru dapat menyampaikan laporannya kepada orang tua siswa. Laporan atau nilai tidak boleh dicampuri dengan nilai prestasi sama sekali. Yang sering terjadi adalah kecenderungan dari guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
untuk menilai unsur usaha ini lebih rendah bagi anak yang prestasinya rendah dan sebaliknya.
3. Aspek pribadi dan sosial Unsur ini juga perlu dilaporkan terutama yang berhubungan dengan berlangsungnya proses belajar-mengajar. Dalam memberikan nilai pribadi, seorang pendidik harus hati-hati sekali. Lebih baik lagi jika diterangkan dengan khusus dan jelas sehingga mudah dimengerti oleh siapa saja.
4. Kebiasaan bekerja Yang dimaksud dengan kebiasaan bekerja adalah hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan melakukan tugas.
B. Standar Penilaian Pendidikan
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007,
standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik. Dijelaskan lebih lanjut bahwa proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk menentukan hasil belajar dilakukan untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam
proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan
pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Dalam
Standar Penilaian Pendidikan terdapat beberapa pengertian antara lain
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007):
1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
2. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
3. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
4. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
5. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
6. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
7. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut.
8. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian Sekolah/Madrasah.
9. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.
10. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi.
Standar penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip adalah sebagai berikut
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007):
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
Untuk memenuhi standar penilaian pendidikan, seorang guru
diharapkan dapat menerapkan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan
setiap harinya. Secara tidak langsung tugas dari seorang guru bukan hanya
mendidik atau mengajar bahan mata pelajaran, namun lebih dari itu seorang
guru dituntut mampu untuk memberikan penilaian yang obyektif kepada anak
didik. Mengukur kemampuan seorang anak didik dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik dan instrumen penilaian sebagai berikut (Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007):
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.
2. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. 3. Tes observasi berupa pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran
berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. 4. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk
tugas rumah dan/atau proyek. 5. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi
persyaratan (a) substansi, adalah mempresentasikan kompetensi yang dinilai, (b) konstuksi, adalah memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan (c) bahasa, adalahmenggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik.
6. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian sekolah/ madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik.
7. Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.
Selain menggunakan teknik dan instrumen penilaian dalam
memberikan nilai pada pendidikan dasar, seorang pendidik juga diharapkan
memiliki mekanisme dan prosedur penilaian diantaranya sebagai berikut
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007):
1. Penilaian belajar pada jenjang pendidikan dasar dan memengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
2. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
3. Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik dibawah koordinasi satuan pendidikan.
4. Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui ujian sekolah/madrasah untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
5. Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik.
6. Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agam dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik dengan mempertimbangkan hasil ujian sekolah/madrasah.
7. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah: (a) menyusun kisi-kisi ujian, (b) mengembangkan instrumen, (c) melaksanakan ujian, (d) mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dari ujian sekolah/madrasah, dan (e) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
8. Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku beriman dan bertagwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.
9. Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian oleh guru pendidikan kewarganegaraan dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.
10. Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan.
11. Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh pembina kegiatan dan kepala sekolah/madrasah.
12. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedi.
13. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajauan belajar.
14. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN dengan langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS) UN.
15. UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bekerjasam dengan instansi terkait.
16. Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.
17. Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar
peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut (Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007):
1. Menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester.
2. Mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran.
3. Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian yang dipilih.
4. Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.
5. Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik.
6. Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai balikan/komentar yang mendidik.
7. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran. 8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester
kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh.
9. Melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian
tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut (Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2007):
1. Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik.
2. Mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
3. Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik.
4. Menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
5. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.
6. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian sekolah/madrasah.
7. Menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian Sekolah/Madrasah bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.
9. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota.
10. Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria: a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran. b) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c) Lulus ujian sekolah/madrasah. d) Lulus UN.
11. Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
12. Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
Sedangkan penilaian hasil belajar oleh pemerintah maliputi (Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007):
1. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil.
3. Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan, Pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap berdasarkan hasil UN dan menyampaikan ke pihak yang berkepentingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4. Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
5. Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan kelulusan peserta didik pada seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
6. Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh Menteri berdasarkan rekomendasi BSNP.
C. Masa Kerja
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1982:634) disebutkan bahwa
yang dimaksud dengan masa adalah waktu, zaman atau lama waktu yang
tertentu permulaan dan batasnya. Sedangkan yang dimaksud kerja adalah
perbuatan melakukan sesuatu. Menurut Sondang (2000:60) menyatakan
bahwa masa kerja merupakan keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh
seseorang dari peristiwa-peristiwa yang dilalui dalam perjalanan hidupnya.
Sedangkan Susilo Martoyo (2000:34) berpendapat bahwa masa kerja atau
pengalaman kerja adalah mereka yang dipandang lebih mampu dalam
melaksanakan tugas-tugasnya yang nantinya akan diberikan disamping
kemampuan intelegensinya yang juga menjadi dasar pertimbangan
selanjutnya.
Dari pendapat di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa masa kerja
adalah keahlian atau kemampuan yang dimiliki oleh seseorang pada suatu
bidang pekerjaan yang diperoleh dengan belajar dalam suatu kurun waktu
tertentu yang tentunya dilihat dari kemampuan intelegensi, baik pengalaman
yang berasal dari luar sekolah maupun dari dalam sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Masa kerja bisa dihitung dalam jumlah hari, bulan atau tahun. Bagi
guru masa kerja dapat dihitung sejak mereka mempunyai surat keputusan dari
pihak yang terkait yang menyatakan bahwa guru yang bersangkutan berhak
untuk mengajar mata pelajaran sesuai yang tertera dalam surat keputusan
tersebut. Guru yang sah adalah guru yang mempunyai surat keputusan.
D. Tingkat Pendidikan
Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan
berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan
kemampuan yang dikembangkan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1982:950:204) dijelaskan
bahwa tingkat adalah tinggi rendahnya martabat (kedudukan, jabatan,
kemajuan, peradaban dsb) dan pendidikan adalah perbuatan (hal, cara dsb)
mendidik. Jadi bisa dikatakan tingkat pendidikan adalah ukuran tinggi
rendahnya seseorang diukur dari berapa lamanya dia mengenyam pendidikan.
Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin luas wawasan serta
pengetahuan pada suatu bidang tertentu sesuai dengan profesi yang diraihnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Ada 3 jenis pendidikan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional,
yaitu :
1. Pendidikan formal Yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Misalnya SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi
2. Pendidikan nonformal Yaitu jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Misalnya berbentuk kursus-kursus.
3. Pendidikan informal Yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Menurut Winkel (1986:160), pendidikan informal adalah suatu jenis pendidikan yang tidak terencana dan tersusun secara tegas dan tidak sistematis, dilaksanakan di luar sekolah terutama dalam keluarga.
Seseorang yang menjadi guru biasanya telah menempuh pendidikan
formal sampai perguruan tinggi. Menurut Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan dikemukakan bahwa ada empat macam program pendidikan
guru, yaitu (Sahertian, 1994: 68):
1. Program non gelar (program diploma) dengan rincian sebagai berikut: a. Program Diploma (D1), dengan lama studi 1-2 tahun. b. Program Diploma 2 (D2), dengan lama studi 2-3 tahun. c. Program Diploma 3 (D3), dengan lama studi 3-5 tahun.
2. Program gelar yang melalui jenjang Sarjana (S1), dengan lama studi 4-7 tahun.
3. Program Pasca Sarjana (S2), dengan lama studi 6- 9 tahun. 4. Program Doktor (S3), dengan lama studi 8- 11 tahun.
Selain itu juga ada program akta mengajar, yang diberikan kepada mereka yang
berasal dari fakultas non keguruan untuk memperoleh kemampuan mengajar
pada berbagai tingkatan sekolah. Program akta mengajar ini terdiri atas:
1. Akta I sebanyak 20 SKS selama dua semester.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2. Akta II sebanyak 20 SKS dan dapat ditempuh bagi mereka yang sudah memperoleh 60 Sks dalam bidang non kependidikan.
3. Akta III sebanyak 20 SKS yang dapat ditempuh selama dua semester setelah memiliki 90 SKS untuk bidang studi non kependidikan.
4. Akta IV dengan beban kresit 20 SKS ditempuh selama dua semester setelah memiliki 120 SKS dalam bidang studi non kependidikan.
5. Akta V dengan beban kredit 20 SKS bagi mereka yang telah memiliki 160 SKS bidang studi di luar kependidikan.
E. Status Kepegawaian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1982:305:253) disebutkan
bahwa status berarti keadaan atau kedudukan sedangkan kepegawaian berarti
yang berhubungan dengan pegawai. Dari pengertian tersebut peneliti
menyimpulkan status kepegawaian adalah keadaan atau kedudukan pegawai
baik negeri maupun sipil berdasarkan perundang-undangan yang telah
ditetapkan. Secara umum status kepegawaian tenaga pendidikan pada suatu
lembaga pendidikan dapat dibedakan menjadi dua yaitu (M.S. Suwondo,
2003:439):
1. Guru tetap, adalah guru yang telah diangkat menjadi pegawai tetap pada suatu instansi pendidikan yang berkewajiban mengajar 24 jam perminggu dan melaksanakan tugas administrasi lainnya. Guru tetap dapat berstatus pegawai negeri sipil (PNS) atau bukan PNS.
2. Guru tidak tetap, adalah guru yang belum diangkat menjadi pegawai tetap pada suatu instansi pendidikan negeri maupun swasta. Guru tidak tetap dapat berstatus guru Bantu. Pengadaan guru bantu dapat dilakukan melalui ikatan kerja dengan sistem kontrak yang sebelumnya proses seleksi yang berorientasi pada standar kompetensi guru dan dilaksanakan secara terpadu melalui kerjasama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupatan kota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Menurut Undang-Undang Tentang Guru tahun 2005, status kepegawaian
guru adalah sebagai berikut:
1. Guru Tetap adalah guru yang dipekerjakan secara permanent oleh pemerintah, pemerintah daerah, BHP, atau badan hukum lainnya yang menyelenggarakan satuan pendidikan.
2. Guru Tetap Pegawai Negeri Sipil adalah guru tetap yang diangkat sebagai pegawai negeri sipil oleh pemerintah dan/ pemerintah daerah bedasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Guru Tetap Non PNS adalah guru tetap yang diangkat oleh BHP, atau badan hukum lainnya yang menyelenggarakan satuan pendidikan, berdasarkan perjanjian kerja.
4. Guru Tidak Tetap adalah guru yang diangkat secara sementara oleh pemerintah, pemerintah daerah, BHP, atau badan hukum lainnya yang menyelenggarakan satuan pendidikan, berdasarkan perjanjian kerja.
F. Kerangka Teoritik
1. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 Ditinjau
dari Masa Kerja
Masa kerja adalah lamanya waktu untuk melakukan sesuatu
pekerjaan. Masa kerja yang berbeda diduga kuat menyebabkan perbedaan
pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No. 20 Tahun 2007. Guru yang memiliki masa kerja yang cukup lama
biasanya dalam hal penilaian tidak hanya memperhitungkan keobyektifan
saja, tetapi seorang guru juga memperhitungkan aspek lainnya juga
mereka umumnya lebih bijaksana dalam memberikan penilaian kepada
siswa. Sedangkan untuk guru yang baru saja merintis karir atau memiliki
masa kerja yang belum lama, mereka memberikan penilaian berdasarkan
secara obyektif atau apa adanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 Ditinjau
dari Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan formal guru sangat beragam. Meskipun
demikian pada setiap jenjang pendidikan formal ada ketetapan atau kriteria
minimal yang harus dipenuhi. Pada jenjang pendidikan SD, seseorang
cukup menyelesaikan pendidikan D2 PGSD. Sedangkan pada jenjang
pendidikan sekolah menengah, seseorang harus menyelesaikan
pendidikan DIV/S1.
Dalam hal penilaian, guru yang memiliki tingkat pendidikan yang
tinggi biasanya menggunakan prinsip penilaian yang sudah mereka
pelajari sebelumnya pada waktu guru tersebut menempuh studi.
Pemahaman mereka dalam memberikan penilaian diduga lebih baik
dibandingkan guru yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah.
Dengan demikian diduga kuat pemahaman guru terhadap Permendiknas
No.20 Tahun 2007 juga diduga lebih baik dibandingkan guru dengan
tingkat pendidikan lebih rendah.
3. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No 20 Tahun 2007 Ditinjau
dari Status Kepegawaian
Status kepegawaian guru yang bekerja dalam suatu lembaga
pendidikan berbeda satu sama lain. Secara umum status kepegawaian guru
dapat dibagi menjadi dua, yaitu pegawai tetap dan pegawai tidak tetap,
tetapi dalam Undang - Undang Tentang Guru Tahun 2005 disebutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
bahwa ada empat pengelompokan status kepegawaian guru, yaitu guru
tetap, guru tetap pegawai negeri sipil, guru tetap non pegawai negeri sipil,
dan guru tidak tetap.
Dalam hal pemahaman terhadap Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2007, tentu ada perbedaan antara guru tetap dan
guru tidak tetap apalagi yang berstatus pegawai negeri. Bagi guru yang
telah berstatus pegawai tetap baik negeri maupun yayasan, diduga mereka
memiliki pemahaman lebih baik dibanding dengan guru tetap, honorer
maupun guru bantu. Bagi seorang guru yang memiliki status pegawai
tetap, mereka berharap agar setelah mengikuti tes mendapat nilai yang
baik dan dapat dipertanggungjawabkan, karena hal tersebut mempengaruhi
kinerja guru dalam mengajar. Guru tetap pada umumnya diberi tanggung
jawab untuk memberikan kemampuan yang mereka miliki, sehingga
apabila siswa tidak merespon kegiatan belajar-mengajar sesuai dengan
tujuan instruksional khusus, maka secara otomatis hasil nilai yang mereka
peroleh akan buruk dan guru tersebut dianggap gagal dalam menjalankan
proses belajar-mengajar di kelas. Sebelum hal tersebut terjadi, biasanya
guru yang berstatus pegawai tetap mencoba berpikir cepat untuk merubah
dan mengganti metode mengajarnya sehingga dapat mencapai standar
penilaian yang diharapkan dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan
kepada sekolah.
Berbeda untuk guru yang berstatus tidak tetap, guru bantu, maupun
guru honorer. Para guru tersebut biasanya sebelum proses belajar-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
mengajar dilaksanakan mereka terlebih dahulu juga membuat tujuan
instruksional khusus, namun mereka tidak banyak yang menyadari bahwa
apa yang telah mereka rancang tidak selalu sesuai dengan apa yang
diharapkan. Para guru tersebut hanya berfikir bahwa apa yang mereka
sampaikan sudah benar, sehingga mereka tidak peduli dengan nilai yang
siswa peroleh sudah sesuai standar penilaian atau belum. Para guru tidak
tetap, guru bantu, dan guru honorer biasanya hanya bertugas membuat
tujuan instruksional khusus setelah itu mengajar dan membuat laporan
kepada sekolah tentang hasil yang telah mereka capai dengan
menunjukkan hasil nilai selama proses belajar-mengajar dan tidak
melampirkan perkembangan prestasi peserta didik. Dengan demikian
pemahaman guru terhadap Permendiknas No.20 tahun 2007 diduga bahwa
guru tetap memiliki pemahaman lebih baik dibandingkan dengan guru
tidak tetap, guru bantu, maupun guru honorer.
G. Hipotesis Penelitian
Berdasakan kerangka teoretik, peneliti mengajukan hipotesis penelitian
sebagai berikut:
1. Ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No 20 tahun
2007 ditinjau dari masa kerja.
2. Ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No 20 tahun
2007 ditinjau dari tingkat pendidikan.
3. Ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No 20 tahun
2007 ditinjau dari status kepegawaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survei. Menurut Van Dalen
(Arikunto, 2006:110), mengatakan bahwa survei bukan hanya bermaksud
mengetahui status gejala, tetapi juga bermaksud menentukan kesamaan status
dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih atau
ditentukan. Hasil atau kesimpulan yang ditarik dari penelitian tidak bisa
digeneralisasikan di tempat lain.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri di
Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - April 2009.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah bagian yang terlibat dalam penelitian dan yang
terkait dalam penelitian. Subyek penelitian ini adalah guru-guru Sekolah
Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian merupakan suatu yang menjadi titik perhatian dalam
suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian
adalah pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status
kepegawaian.
D. Populasi Penelitian
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung
ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik
tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin
dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 1996:5). Populasi penelitian ini adalah
seluruh guru-guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan
Jogonalan, Kabupaten Klaten. Menurut sumber dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Klaten jumlah guru SMP Negeri di Kecamatan Jogonalan adalah
98 guru.
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel
1. Variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007
Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 adalah cara
atau proses seorang guru dalam menerapkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No.20 Tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan
sehingga tepat sasaran. Dimensi Pemahaman Guru Terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Permendiknas No.20 Tahun 2007 terdiri dari sahih, obyektif, adil, terpadu,
terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria,
akuntabel, teknik tes, tes observasi, teknik penugasan, penilaian diri, dan
penilaian antar teman. Berikut ini tabel operasional variabel Pemahaman
Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007:
Tabel 3.1 Operasional variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas
No.20 Tahun 2007
Variabel Penelitian Dimensi Indikator Nomor
Item
Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007
1. Standar Penilaian 1. Standar penilaian pendidikan merupakan standar nasional dengan menilai hasil belajar peserta didik.
2. Proses pengumpulan dan pengolahan informasi menentukan pencapaian hasil belajar.
3. proses ulangan unuk memantau kemajuan dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
4. Kegiatan ulangan harian untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar.
5. Ulangan tengah semester untuk mengukur kompetensi pada periode tersebut.
6. Ulangan akhir semester untuk mengukur kompetensi anak didik di semester tersebut.
7. Ulangan kenaikan kelas untuk mengukur pencapaian kompetensi di akhir semester genap.
8. Ujian sekolah dilakukan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar oleh satuan pendidikan.
9. Ujian nasional bertujuan mengukur pencapaian kompetensi pada mata pelajaran tertentu guna pencapaian Standar Nasional Pendidikan.
10. Kriteria ketuntasan belajar ditentukan oleh satuan pendidikan dan untuk mata pelajaran selain digunakan untuk ujian nasional.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Prinsip Penilaian 1. Penilaian berdasar pada data kemampuan yang diukur.
2. Penilaian berdasar pada prosedur yang jelas, tidak dipengaruhi subyektifitas penilai.
3. Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan dan tidak mendasari latar belakang peserta didik.
4. Memberikan penilaian merupakan komponen dari kegiatan pembelajaran.
5. Prosedur, criteria dan dasar pengambilan keputusan diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. Penilaian mencakup semua aspek kompetensi untuk memantau perkembangan peserta didik.
7. Penilaian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8. Penilaian berdasar pada kompetensi yang ditetapkan.
9. Penilaian dapat dipertanggungjawabkan melalui teknik dan prosedur yang sesuai.
11
12
13
14
15
16
17
18
19
3. Teknik dan Instrumen Penilaian
1. Teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan maupun kelompok.
2. Tes berupa tes tertulis, lisan, praktik, maupun kinerja.
3. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Memberikan penugasan dapat berbentuk tugas rumah dan/atau kelompok.
5. Penilaian hasil belajar digunakan pendidik untuk memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa.
6. Penilaian oleh satuan pendidikan harus memiliki bukti validitas empiric.
7. Penilaian oleh pemerintah dalam bentuk ujian nasional digunakan untuk perbandingan antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.
20
21
22
23
24
25
26
4. Mekanisme dan Prosedur Penilaian
1. Penilaian hasil belajar dilakasanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
2. Strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus.
27
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3. Setiap ulanagn dilakukan oleh pendidik dibawah koordinasi satuan pendidikan.
4. Penilaian hasil belajar UN oleh satuan pendidikan untuk syarat kelulusan dan memperoleh pengakuan atas prestasi belajar.
5. Penilaian hasil belajar mata pelajaran estetika ditentukan melalui rapat dewan pendidik.
6. Penilaian akhir hasil belajar oleh pendidik dipertimbangkan melalui ujian sekolah.
7. Ujian sekolah dilakukan dengan menyusun kisi-kisi, mengembangkan instrument, melakukan ujian, mengolah, menentukan, melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
8. Penilaian akhlak mulia dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan informasi yang relevan.
9. Penilaian kepribadian adalah bagian dari penilaian keolmpok mata pelajaran oleh pendidik dengan memanfaatkan sumber yang relevan.
10. Mata pelajaran muatan local mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan.
11. Kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan oleh kepala sekolah.
12. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti remidi.
13. Hasil penilaian oleh pendidik disampaiakan dalam bentuk nilan pencapaian kompetensi mata pelajaran.
14. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN yang diatur dalam prosedur operasi standar.
15. UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.
16. Hasil UN dijadikan salah satu syarat dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.
17. Hasil analisis data UN disampaikan untuk kepentingan satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
5. Penilaian Oleh Pendidik
1. Menginformasikan silabus mata pelajaran yang memuat rancangan dan kriteria penilaian.
2. Mengembangkan indikator pencapaian yang dibuat pada saat penyusunan silabus.
3. Mengembangkan instrument dan pedoman penilaian yang sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian.
4. Melaksanakan tes, pengamatan, dan penugasan yang diperlukan.
5. Mengolah hasil penilaian untuk kemajauan hasil belajar.
6. Mengembalikan hasil pekerjaan peserta didik disertai komentar yang mendidik.
7. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran dalam bentuk nilai prestasi belajar peserta didik.
9. Melaporkan hasil penilaian akhlak untuk menentukan nilai akhir kepribadian peserta didik.
44
45
46
47
48
49
50
51
52
6. Penilaian Oleh Satuan Pendidikan
1. Menentukan KKM setiap mata pelajaran
2. Mengkoordinasikan setiap ulangan. 3. Menentukan kriteria kenaikan kelas. 4. Menentukan kriteria program
pembelajaran. 5. Menentukan nilai akhir kelompok
mata pelajaran estetika 6. Menentukan nilai akhir mata
pelajaran akhlak mulia dan agama. 7. Menyelenggarakan ujian sekolah
dan menentukan kelulusan. 8. Melaporkan hasil penilaian semua
mata pelajaran kepada orang tua/wali.
9. Melaporkan pencapaian hasil belajar kepada Dinas Pendidikan Kabupaten.
10. Menentukan kelulusan peserta didik. 11. Menerbitkan Surat Keterangan Hasil
Ujian Nasional setiap peserta didik yang mengikuti UN.
12. Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus UN.
53
54 55 56
57
58
59
60
61
62 63
64
7. Penilaian Oleh Pemerintah.
1. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN.
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. UN didukung oleh suatu system yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal.
3. Hasil UN digunakan untuk pemetaan mutu program yang selanjutnya disampaikan ke pihak yang berkepentingan.
4. Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
5. Hasil UN digunakan untuk menentukan kelulusan peserta didik.
6. Hasil UN digunakan untuk menentukan kelulusan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun.
66
67
68
68
70
Indikator-indikator tersebut dituangkan dalam bentuk kuesioner dan
masing-masing item pernyataan diukur dengan memberikan skor sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Operasional variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas
No.20 Tahun 2007
Skor Jawaban Positif Negatif
Benar 2 1 Salah 1 2
2. Variabel Masa Kerja Guru
Masa kerja guru adalah lamanya waktu seorang menjadi guru. Masa kerja
guru dihitung dalam ukuran tahun. Pemberian skor untuk variabel masa
kerja guru adalah sebagai berikut:
2 – 4 tahun skor 1
5 – 7 tahun skor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
8 – 10 tahun skor 3
11 – 13 tahun skor 4
14 – 16 tahun skor 5
17 – 19 tahun skor 6
20 – 22 tahun skor 7
23 – 25 tahun skor 8
> 25 tahun skor 9
3. Variabel Tingkat Pendidikan Guru
Tingkat pendidikan adalah pendidikan formal terakhir yang telah ditempuh
atau diselesaikan seorang guru. Pemberian skor untuk variabel tingkat
pendidikan adalah sebagai berikut:
D2 skor 1
D3 skor 2
S1 skor 3
S2 skor 4
4. Variabel Status Kepegawaian Guru
Status kepegawaian menyatakan status pengangkatan guru sebagai
pegawai tetap atau belum sebagai pegawai tetap. Ada 4 macam status
kepegawaian guru, yaitu Pegawai Negeri Sipil, Guru Tetap Yayasan, Guru
Bantu, dan Guru Honorer. Pemberian skor untuk variabel untuk status
kepegawaian sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Guru Honorer skor 1
Guru Bantu skor 2
Guru Tetap Yayasan skor 3
Pegawai Negeri Sipil skor 4
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara- cara yang ditempuh untuk
memperoleh data sesuai dengan data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini
teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan
sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk
diisikan dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan responden yang
sebenarnya (Sugiyono, 1999:135). Metode ini digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai pemahaman guru terhadap Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja,
tingkat pendidikan, dan status kepegawaian.
2. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan mengumpulkan data dengan cara bertanya
langsung kepada nara sumber. Metode ini digunakan untuk
mengumpulkan data tentang gambaran umum sekolah dan data lain yang
dapat dipakai sebagai pelengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Pengujian Validitas
Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila alat pengukuran
tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat atau teliti.
Dalam penelitian ini validitas akan dihitung dengan menggunakan
perhitungan korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus
sebagai berikut (Arikunto, 2008:72):
( )( )
( ){ } ( ){ }2222 ∑∑∑∑ ∑∑
−−∑
−=
YYNXXN
YXXYNrXY
Keterangan :
rXY = koefisien korelasi variabel X dan variabel Y dengan skor total N = jumlah subyek
Σ X = skor item ΣY = skor total
Butir dikatakan valid apabila koefisien korelasi hitung (rhitung)bernilai
positif dan lebih besar atau sama dengan rtabel dengan taraf signifikan 5%.
Sebaliknya, dikatakan tidak valid apabila koefisien korelasi hitung (rhitung)
lebih kecil dari rtabel dengan taraf signifikan 5%. Uji validitas dilakukan
terhadap item-item pertanyaan variabel pemahaman guru terhadap
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 yang
dilakukan pada guru-guru sekolah menengah pertama di luar yang menjadi
populasi penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Uji validitas ini dilakukan terhadap 30 responden. Uji validitas
dilakukan pada tujuh puluh (70) item-item pertanyaan variabel
Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007. Hasil
pengujian validitas terhadap 70 item disajikan dalam tabel sebagai berikut
(lampiran 3.2, hal 87):
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Untuk Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas
NO. 20 Tahun 2007
Butir No. Corrected item – total correlation Status 1 0,899 Valid 2 0,443 Valid 3 0,642 Valid 4 0,564 Valid 5 0,506 Valid 6 0,498 Valid 7 0,475 Valid 8 0,899 Valid 9 0,661 Valid 10 0,579 Valid 11 0,443 Valid 12 0,899 Valid 13 0,633 Valid 14 0,553 Valid 15 0,666 Valid 16 0,567 Valid 17 0,636 Valid 18 0,642 Valid 19 0,899 Valid 20 0,579 Valid 21 0,899 Valid 22 0,511 Valid 23 0,630 Valid 24 0,672 Valid 25 0,640 Valid 26 0,899 Valid 27 0,614 Valid 28 0,567 Valid 29 0,636 Valid 30 0,648 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
31 0,610 Valid 32 0,601 Valid 33 0,739 Valid 34 0,772 Valid 35 0,528 Valid 36 0,599 Valid 37 0,580 Valid 38 0,690 Valid 39 0,710 Valid 40 0,498 Valid 41 0,716 Valid 42 0,576 Valid 43 0,705 Valid 44 0,739 Valid 45 0,899 Valid 46 0,604 Valid 47 0,710 Valid 48 0,623 Valid 49 0,594 Valid 50 0,899 Valid 51 0,605 Valid 52 0,443 Valid 53 0,567 Valid 54 0,899 Valid 55 0,446 Valid 56 0,666 Valid 57 0,443 Valid 58 0,636 Valid 59 0,636 Valid 60 0,666 Valid 61 0,619 Valid 62 0,458 Valid 63 0,672 Valid 64 0,636 Valid 65 0,739 Valid 66 0,660 Valid 67 0,614 Valid 68 0,792 Valid 69 0,576 Valid 70 0,710 Valid
Sumber : Data sebelum penelitian
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada
Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
menunjukkan bahwa ke tujuh puluh butir pertanyaan adalah valid.
Pengambilan keputusan ini dilakukan dengan membandingkan nilai-nilai
koefisien r hitung masing-masing butir dengan nilai koefisien r tabel. Dengan
jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan (α) = 5%
atau 0,05, maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,361. Dari hasil pengujian
diperoleh bahwa keseluruhan nilai koefisien rhitung menunjukkan angka
yang lebih besar dari dari pada r tabel (r hitung > 0,361). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel Pemahaman
Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 adalah valid.
2. Pengujian Reliabilitas kuesioner
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat ukur maka semakin stabil pula
alat ukur tersebut dalam mengukur suatu gejala. Reliabilitas menunjukkan
konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama
(Arikunto, 2002:171). Untuk mengetahui koefisien reliabilitas instrumen,
maka digunakan rumus Alpha sebagai berikut (Arikunto, 2008:109):
r11 = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ Σ−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
− 2
2
11 t
b
nn
σσ
Keterangan :
r11 = reliabel instrumen yang dicari n = banyaknya butir pertanyaan ∑ 2
bσ = jumlah varian skor tiap-tiap item
2tσ = varian total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Jika nilai alpha lebih dari 0,60 maka instrumen penelitian dinyatakan
reliabel sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0,60 maka instrumen
penelitian dinyatakan tidak reliabel Nunnaly (1978) dalam Iman Gozhali
(2001).
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus
Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi
12. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 3.4
Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Nilai r hitung Kriteria reliabilitas Status
Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007
0,978 0,60 Reliabel
Dari tujuh puluh pertanyaan pada variabel Pemahaman Guru
Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 ini diperoleh nilai rhitung
sebesar 0,978. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung (0,978) lebih
besar dari pada (0,60). Ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada
variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007
dapat dikatakan andal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
H. Teknik Analisis Data
1. Statistik Diskripsi
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan data hasil observasi yang
didapat dari penelitian lapangan yang meliputi responden, variabel
pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 20
Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status
kepegawaian. Maka untuk keperluan diskripsi data digunakan tabel
distribusi frekuensi untuk setiap variabel.
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang
terjaring dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Untuk
mengetahui hal tersebut digunakan rumus One-Sample Kolmogorov-
Smirnov (Sugiyono, 1999:255) yaitu:
( ) ( )[ ]110max XSXFD n−=
Keterangan :
D = Deviasi maksimum F0 ( X1) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan Sn ( X1) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Jika nilai Fhitung > Ftabel pada taraf signifikan 5%, maka distribusi data
dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai Fhitung < Ftabel maka distribusi
data dikatakan tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b. Uji Homogenitas
Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi
yang berdistribusi normal, berdasarkan populasinya. Ada beberapa
metode untuk melakukan pengujian ini. Pengujian yang dipakai dalam
penelitian ini menggunakan uji F dengan rumus sebagai berikut
(Sugiyono, 1999:167):
TerkecilVarianTerbesarVarianF
......
=
Harga Fhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel dengan dk
pembilang dan dk penyebut. Kesimpulan : Ftabel > Fhitung serta
signifikansi lebih dari 0,05, maka varians data yang dianalisis
homogen, sebaliknya bila Ftabel < Fhitung dan signifikansi kurang dari
0,05 maka varians data yang dianalisis tidak homogen.
3. Pengujian Hipotesis
a. Rumusan Hipotesis I
H0= Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2007 ditinjau dari
masa kerja.
H1= Ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
b. Pengujian Hipotesis
Pengujian dengan ANOVA menggunakan distribusi F, titik kritis
diperoleh dengan bantuan tabel F dimana titik kritis ditentukan oleh:
a) Taraf nyata atau signifikan(α) = 5%
b) Derajat bebas atau degree of freedom (df) yang terdiri dari:
Numerator = k – 1
Denominator = N – k
Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji F
ditentukan cara menghitung:
a) ( )NXXJK tot
tottotal
22 ∑−∑=
b) ( ) ( )NX
nX
nXJK tot
antar∑
+∑
+∑
=2
22
1
21
c) antartotaldalam JKJKJK −=
d) dalam
antarantar MK
MKMK =
e) mN
JKMK dalamdalam −
=
f) dalam
antarhitung MK
MKF =
Keterangan:
N = Jumlah seluruh sampel M = Jumlah kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan didasarkan pada perbandingan Fhitung dengan
Ftabel adalah:
Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima
Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak
Pengambilan keputusan berdasarkan pada nilai probabilitas yaitu:
Jika nilai probabilitas (Sig.) > taraf nyata (0,05), maka H0 diterima.
Jika nilai probabilitas (Sig.) > taraf nyata (0,05), maka H0 diolak.
Catatan :
Perumusan dan pengujian hipotesis 2, dan 3 dilakukan dengan cara
yang sama seperti di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survei. Menurut Van Dalen
(Arikunto, 2006:110), mengatakan bahwa survei bukan hanya bermaksud
mengetahui status gejala, tetapi juga bermaksud menentukan kesamaan status
dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih atau
ditentukan. Hasil atau kesimpulan yang ditarik dari penelitian tidak bisa
digeneralisasikan di tempat lain.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri di
Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - April 2009.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah bagian yang terlibat dalam penelitian dan yang
terkait dalam penelitian. Subyek penelitian ini adalah guru-guru Sekolah
Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian merupakan suatu yang menjadi titik perhatian dalam
suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian
adalah pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status
kepegawaian.
D. Populasi Penelitian
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung
ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik
tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin
dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 1996:5). Populasi penelitian ini adalah
seluruh guru-guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan
Jogonalan, Kabupaten Klaten. Menurut sumber dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Klaten jumlah guru SMP Negeri di Kecamatan Jogonalan adalah
98 guru.
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel
1. Variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007
Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 adalah cara
atau proses seorang guru dalam menerapkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No.20 Tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan
sehingga tepat sasaran. Dimensi Pemahaman Guru Terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Permendiknas No.20 Tahun 2007 terdiri dari sahih, obyektif, adil, terpadu,
terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria,
akuntabel, teknik tes, tes observasi, teknik penugasan, penilaian diri, dan
penilaian antar teman. Berikut ini tabel operasional variabel Pemahaman
Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007:
Tabel 3.1 Operasional variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas
No.20 Tahun 2007
Variabel Penelitian Dimensi Indikator Nomor
Item
Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007
1. Standar Penilaian 1. Standar penilaian pendidikan merupakan standar nasional dengan menilai hasil belajar peserta didik.
2. Proses pengumpulan dan pengolahan informasi menentukan pencapaian hasil belajar.
3. proses ulangan unuk memantau kemajuan dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
4. Kegiatan ulangan harian untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar.
5. Ulangan tengah semester untuk mengukur kompetensi pada periode tersebut.
6. Ulangan akhir semester untuk mengukur kompetensi anak didik di semester tersebut.
7. Ulangan kenaikan kelas untuk mengukur pencapaian kompetensi di akhir semester genap.
8. Ujian sekolah dilakukan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar oleh satuan pendidikan.
9. Ujian nasional bertujuan mengukur pencapaian kompetensi pada mata pelajaran tertentu guna pencapaian Standar Nasional Pendidikan.
10. Kriteria ketuntasan belajar ditentukan oleh satuan pendidikan dan untuk mata pelajaran selain digunakan untuk ujian nasional.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Prinsip Penilaian 1. Penilaian berdasar pada data kemampuan yang diukur.
2. Penilaian berdasar pada prosedur yang jelas, tidak dipengaruhi subyektifitas penilai.
3. Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan dan tidak mendasari latar belakang peserta didik.
4. Memberikan penilaian merupakan komponen dari kegiatan pembelajaran.
5. Prosedur, criteria dan dasar pengambilan keputusan diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. Penilaian mencakup semua aspek kompetensi untuk memantau perkembangan peserta didik.
7. Penilaian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8. Penilaian berdasar pada kompetensi yang ditetapkan.
9. Penilaian dapat dipertanggungjawabkan melalui teknik dan prosedur yang sesuai.
11
12
13
14
15
16
17
18
19
3. Teknik dan Instrumen Penilaian
1. Teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan maupun kelompok.
2. Tes berupa tes tertulis, lisan, praktik, maupun kinerja.
3. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Memberikan penugasan dapat berbentuk tugas rumah dan/atau kelompok.
5. Penilaian hasil belajar digunakan pendidik untuk memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa.
6. Penilaian oleh satuan pendidikan harus memiliki bukti validitas empiric.
7. Penilaian oleh pemerintah dalam bentuk ujian nasional digunakan untuk perbandingan antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.
20
21
22
23
24
25
26
4. Mekanisme dan Prosedur Penilaian
1. Penilaian hasil belajar dilakasanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
2. Strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus.
27
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3. Setiap ulanagn dilakukan oleh pendidik dibawah koordinasi satuan pendidikan.
4. Penilaian hasil belajar UN oleh satuan pendidikan untuk syarat kelulusan dan memperoleh pengakuan atas prestasi belajar.
5. Penilaian hasil belajar mata pelajaran estetika ditentukan melalui rapat dewan pendidik.
6. Penilaian akhir hasil belajar oleh pendidik dipertimbangkan melalui ujian sekolah.
7. Ujian sekolah dilakukan dengan menyusun kisi-kisi, mengembangkan instrument, melakukan ujian, mengolah, menentukan, melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
8. Penilaian akhlak mulia dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan informasi yang relevan.
9. Penilaian kepribadian adalah bagian dari penilaian keolmpok mata pelajaran oleh pendidik dengan memanfaatkan sumber yang relevan.
10. Mata pelajaran muatan local mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan.
11. Kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan oleh kepala sekolah.
12. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti remidi.
13. Hasil penilaian oleh pendidik disampaiakan dalam bentuk nilan pencapaian kompetensi mata pelajaran.
14. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN yang diatur dalam prosedur operasi standar.
15. UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.
16. Hasil UN dijadikan salah satu syarat dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.
17. Hasil analisis data UN disampaikan untuk kepentingan satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
5. Penilaian Oleh Pendidik
1. Menginformasikan silabus mata pelajaran yang memuat rancangan dan kriteria penilaian.
2. Mengembangkan indikator pencapaian yang dibuat pada saat penyusunan silabus.
3. Mengembangkan instrument dan pedoman penilaian yang sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian.
4. Melaksanakan tes, pengamatan, dan penugasan yang diperlukan.
5. Mengolah hasil penilaian untuk kemajauan hasil belajar.
6. Mengembalikan hasil pekerjaan peserta didik disertai komentar yang mendidik.
7. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran dalam bentuk nilai prestasi belajar peserta didik.
9. Melaporkan hasil penilaian akhlak untuk menentukan nilai akhir kepribadian peserta didik.
44
45
46
47
48
49
50
51
52
6. Penilaian Oleh Satuan Pendidikan
1. Menentukan KKM setiap mata pelajaran
2. Mengkoordinasikan setiap ulangan. 3. Menentukan kriteria kenaikan kelas. 4. Menentukan kriteria program
pembelajaran. 5. Menentukan nilai akhir kelompok
mata pelajaran estetika 6. Menentukan nilai akhir mata
pelajaran akhlak mulia dan agama. 7. Menyelenggarakan ujian sekolah
dan menentukan kelulusan. 8. Melaporkan hasil penilaian semua
mata pelajaran kepada orang tua/wali.
9. Melaporkan pencapaian hasil belajar kepada Dinas Pendidikan Kabupaten.
10. Menentukan kelulusan peserta didik. 11. Menerbitkan Surat Keterangan Hasil
Ujian Nasional setiap peserta didik yang mengikuti UN.
12. Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus UN.
53
54 55 56
57
58
59
60
61
62 63
64
7. Penilaian Oleh Pemerintah.
1. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN.
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. UN didukung oleh suatu system yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal.
3. Hasil UN digunakan untuk pemetaan mutu program yang selanjutnya disampaikan ke pihak yang berkepentingan.
4. Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
5. Hasil UN digunakan untuk menentukan kelulusan peserta didik.
6. Hasil UN digunakan untuk menentukan kelulusan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun.
66
67
68
68
70
Indikator-indikator tersebut dituangkan dalam bentuk kuesioner dan
masing-masing item pernyataan diukur dengan memberikan skor sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Operasional variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas
No.20 Tahun 2007
Skor Jawaban Positif Negatif
Benar 2 1 Salah 1 2
2. Variabel Masa Kerja Guru
Masa kerja guru adalah lamanya waktu seorang menjadi guru. Masa kerja
guru dihitung dalam ukuran tahun. Pemberian skor untuk variabel masa
kerja guru adalah sebagai berikut:
2 – 4 tahun skor 1
5 – 7 tahun skor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
8 – 10 tahun skor 3
11 – 13 tahun skor 4
14 – 16 tahun skor 5
17 – 19 tahun skor 6
20 – 22 tahun skor 7
23 – 25 tahun skor 8
> 25 tahun skor 9
3. Variabel Tingkat Pendidikan Guru
Tingkat pendidikan adalah pendidikan formal terakhir yang telah ditempuh
atau diselesaikan seorang guru. Pemberian skor untuk variabel tingkat
pendidikan adalah sebagai berikut:
D2 skor 1
D3 skor 2
S1 skor 3
S2 skor 4
4. Variabel Status Kepegawaian Guru
Status kepegawaian menyatakan status pengangkatan guru sebagai
pegawai tetap atau belum sebagai pegawai tetap. Ada 4 macam status
kepegawaian guru, yaitu Pegawai Negeri Sipil, Guru Tetap Yayasan, Guru
Bantu, dan Guru Honorer. Pemberian skor untuk variabel untuk status
kepegawaian sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Guru Honorer skor 1
Guru Bantu skor 2
Guru Tetap Yayasan skor 3
Pegawai Negeri Sipil skor 4
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara- cara yang ditempuh untuk
memperoleh data sesuai dengan data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini
teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan
sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk
diisikan dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan responden yang
sebenarnya (Sugiyono, 1999:135). Metode ini digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai pemahaman guru terhadap Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja,
tingkat pendidikan, dan status kepegawaian.
2. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan mengumpulkan data dengan cara bertanya
langsung kepada nara sumber. Metode ini digunakan untuk
mengumpulkan data tentang gambaran umum sekolah dan data lain yang
dapat dipakai sebagai pelengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Pengujian Validitas
Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila alat pengukuran
tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat atau teliti.
Dalam penelitian ini validitas akan dihitung dengan menggunakan
perhitungan korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus
sebagai berikut (Arikunto, 2008:72):
( )( )
( ){ } ( ){ }2222 ∑∑∑∑ ∑∑
−−∑
−=
YYNXXN
YXXYNrXY
Keterangan :
rXY = koefisien korelasi variabel X dan variabel Y dengan skor total N = jumlah subyek
Σ X = skor item ΣY = skor total
Butir dikatakan valid apabila koefisien korelasi hitung (rhitung)bernilai
positif dan lebih besar atau sama dengan rtabel dengan taraf signifikan 5%.
Sebaliknya, dikatakan tidak valid apabila koefisien korelasi hitung (rhitung)
lebih kecil dari rtabel dengan taraf signifikan 5%. Uji validitas dilakukan
terhadap item-item pertanyaan variabel pemahaman guru terhadap
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 yang
dilakukan pada guru-guru sekolah menengah pertama di luar yang menjadi
populasi penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Uji validitas ini dilakukan terhadap 30 responden. Uji validitas
dilakukan pada tujuh puluh (70) item-item pertanyaan variabel
Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007. Hasil
pengujian validitas terhadap 70 item disajikan dalam tabel sebagai berikut
(lampiran 3.2, hal 87):
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Untuk Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas
NO. 20 Tahun 2007
Butir No. Corrected item – total correlation Status 1 0,899 Valid 2 0,443 Valid 3 0,642 Valid 4 0,564 Valid 5 0,506 Valid 6 0,498 Valid 7 0,475 Valid 8 0,899 Valid 9 0,661 Valid 10 0,579 Valid 11 0,443 Valid 12 0,899 Valid 13 0,633 Valid 14 0,553 Valid 15 0,666 Valid 16 0,567 Valid 17 0,636 Valid 18 0,642 Valid 19 0,899 Valid 20 0,579 Valid 21 0,899 Valid 22 0,511 Valid 23 0,630 Valid 24 0,672 Valid 25 0,640 Valid 26 0,899 Valid 27 0,614 Valid 28 0,567 Valid 29 0,636 Valid 30 0,648 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
31 0,610 Valid 32 0,601 Valid 33 0,739 Valid 34 0,772 Valid 35 0,528 Valid 36 0,599 Valid 37 0,580 Valid 38 0,690 Valid 39 0,710 Valid 40 0,498 Valid 41 0,716 Valid 42 0,576 Valid 43 0,705 Valid 44 0,739 Valid 45 0,899 Valid 46 0,604 Valid 47 0,710 Valid 48 0,623 Valid 49 0,594 Valid 50 0,899 Valid 51 0,605 Valid 52 0,443 Valid 53 0,567 Valid 54 0,899 Valid 55 0,446 Valid 56 0,666 Valid 57 0,443 Valid 58 0,636 Valid 59 0,636 Valid 60 0,666 Valid 61 0,619 Valid 62 0,458 Valid 63 0,672 Valid 64 0,636 Valid 65 0,739 Valid 66 0,660 Valid 67 0,614 Valid 68 0,792 Valid 69 0,576 Valid 70 0,710 Valid
Sumber : Data sebelum penelitian
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada
Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
menunjukkan bahwa ke tujuh puluh butir pertanyaan adalah valid.
Pengambilan keputusan ini dilakukan dengan membandingkan nilai-nilai
koefisien r hitung masing-masing butir dengan nilai koefisien r tabel. Dengan
jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan (α) = 5%
atau 0,05, maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,361. Dari hasil pengujian
diperoleh bahwa keseluruhan nilai koefisien rhitung menunjukkan angka
yang lebih besar dari dari pada r tabel (r hitung > 0,361). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel Pemahaman
Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 adalah valid.
2. Pengujian Reliabilitas kuesioner
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat ukur maka semakin stabil pula
alat ukur tersebut dalam mengukur suatu gejala. Reliabilitas menunjukkan
konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama
(Arikunto, 2002:171). Untuk mengetahui koefisien reliabilitas instrumen,
maka digunakan rumus Alpha sebagai berikut (Arikunto, 2008:109):
r11 = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ Σ−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
− 2
2
11 t
b
nn
σσ
Keterangan :
r11 = reliabel instrumen yang dicari n = banyaknya butir pertanyaan ∑ 2
bσ = jumlah varian skor tiap-tiap item
2tσ = varian total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Jika nilai alpha lebih dari 0,60 maka instrumen penelitian dinyatakan
reliabel sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0,60 maka instrumen
penelitian dinyatakan tidak reliabel Nunnaly (1978) dalam Iman Gozhali
(2001).
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus
Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi
12. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 3.4
Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Nilai r hitung Kriteria reliabilitas Status
Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007
0,978 0,60 Reliabel
Dari tujuh puluh pertanyaan pada variabel Pemahaman Guru
Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 ini diperoleh nilai rhitung
sebesar 0,978. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung (0,978) lebih
besar dari pada (0,60). Ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada
variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007
dapat dikatakan andal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
H. Teknik Analisis Data
1. Statistik Diskripsi
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan data hasil observasi yang
didapat dari penelitian lapangan yang meliputi responden, variabel
pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 20
Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status
kepegawaian. Maka untuk keperluan diskripsi data digunakan tabel
distribusi frekuensi untuk setiap variabel.
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang
terjaring dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Untuk
mengetahui hal tersebut digunakan rumus One-Sample Kolmogorov-
Smirnov (Sugiyono, 1999:255) yaitu:
( ) ( )[ ]110max XSXFD n−=
Keterangan :
D = Deviasi maksimum F0 ( X1) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan Sn ( X1) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Jika nilai Fhitung > Ftabel pada taraf signifikan 5%, maka distribusi data
dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai Fhitung < Ftabel maka distribusi
data dikatakan tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b. Uji Homogenitas
Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi
yang berdistribusi normal, berdasarkan populasinya. Ada beberapa
metode untuk melakukan pengujian ini. Pengujian yang dipakai dalam
penelitian ini menggunakan uji F dengan rumus sebagai berikut
(Sugiyono, 1999:167):
TerkecilVarianTerbesarVarianF
......
=
Harga Fhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel dengan dk
pembilang dan dk penyebut. Kesimpulan : Ftabel > Fhitung serta
signifikansi lebih dari 0,05, maka varians data yang dianalisis
homogen, sebaliknya bila Ftabel < Fhitung dan signifikansi kurang dari
0,05 maka varians data yang dianalisis tidak homogen.
3. Pengujian Hipotesis
a. Rumusan Hipotesis I
H0= Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2007 ditinjau dari
masa kerja.
H1= Ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
b. Pengujian Hipotesis
Pengujian dengan ANOVA menggunakan distribusi F, titik kritis
diperoleh dengan bantuan tabel F dimana titik kritis ditentukan oleh:
a) Taraf nyata atau signifikan(α) = 5%
b) Derajat bebas atau degree of freedom (df) yang terdiri dari:
Numerator = k – 1
Denominator = N – k
Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji F
ditentukan cara menghitung:
a) ( )NXXJK tot
tottotal
22 ∑−∑=
b) ( ) ( )NX
nX
nXJK tot
antar∑
+∑
+∑
=2
22
1
21
c) antartotaldalam JKJKJK −=
d) dalam
antarantar MK
MKMK =
e) mN
JKMK dalamdalam −
=
f) dalam
antarhitung MK
MKF =
Keterangan:
N = Jumlah seluruh sampel M = Jumlah kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan didasarkan pada perbandingan Fhitung dengan
Ftabel adalah:
Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima
Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak
Pengambilan keputusan berdasarkan pada nilai probabilitas yaitu:
Jika nilai probabilitas (Sig.) > taraf nyata (0,05), maka H0 diterima.
Jika nilai probabilitas (Sig.) > taraf nyata (0,05), maka H0 diolak.
Catatan :
Perumusan dan pengujian hipotesis 2, dan 3 dilakukan dengan cara
yang sama seperti di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. SMP Negeri 1 Jogonalan
1. Data Sekolah
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Jogonalan
Alamat Jalan / Desa : Plawikan, Plawikan
Kecamatan / Kabupaten : Jogonalan Klaten
No Telepon : ( 0272 ) 322235
NSS : 201031009002
Jenjang Akreditasi : A
Tahun didirikan : 1965
Tahun beroperasi : 1965
Kepemilikan tanah : Pemerintah / Yayasan / Pribadi /
Menyewa / Menumpang *)
a. Status Tanah : SHM/HGB/Hak Pakai/Akte Jual
Beli/ Hibah *)
b. Luas Tanah : 18.110 m2
Status bangunan milik : Pemerintah / Yayasan / Pribadi /
Menyewa / Menumpang *)
Luas seluruh bangunan : 2.480 m2
No Rekening Sekolah ( BOS ) : 33-22-4286
2. Visi dan Misi
Visi
" Taqwa, Santun dan Berprestasi "
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Misi
1. Melaksanakan pembinaan penghayatan dan pengamalan ajaran agama
serta pendidikan budi pekerti sebagai sumber kearifan dalam bertindak
dan berprilaku.
2. Melaksanakan pengembangan perangkat pembelajaran dan sistem
penilaian
3. Melaksanakan Proses Pembelajaran yang efektif dan efisien
4. Melaksanakan pembinaan bakat dan minat siswa.( bidang olah raga,
kesenian, Kesehatan sekolah, Pramuka dan PMR )
5. Melaksanakan pengembangan Sumber Daya Manusia pendidikan.
6. Melaksanakan pengembangan fasilitas pendidikan.( Laboratorium
komputer, bahasa dan lapangan basket )
7. Melaksanakan pengembangan kelembagaan dengan manajemen
berbasis sekolah (MBS) dan pengelolaan keuangan sekolah yang
luwes, transparan dan akuntabel.
3. Sumber Daya Manusia
SMP Negeri 1 Jogonalan terdiri dari 69 guru dan 13 karyawan atau
bagian Tata Usaha, kesemuanya itu adalah:
No Nama Guru Jabatan
1 Sartana, S.Pd Bhs. Inggris 2 Drs. Rachmadi Agus P BP 3 Drs. Joko Suyono BP 4 Tri Rahayu, S.Pd B. Indonesia 5 Diyah Wahyuningsih, S.Pd B. Indonesia 6 Koes Martini, S.Pd I P A 7 Maryatun, S. Pd I P A 8 Sarwandi Inggris 9 Ant. Jumiyati, S.Pd B. Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
10 Sri Sulastri, S.Pd IPA 11 Drs. Suparmo BK 12 Dra. Widiyanti IPS/ Geo 13 Agustinus Suwanto, S.Pd Matematika 14 Sudiyono, S.Pd BP 15 Nanik Murniningsih, S.Pd IPS/ Geo 16 Fx. Mulyadi, S.Pd B. Indonesia 17 Agus Haryono, S.Pd PKn 18 Stepanus Pono IPS/ Eko 19 Yuwono, S.Pd MPd B. Inggris 20 Sri Rahayu, S.Pd B. Indonesia 21 Tri Suharso, S.Pd Penjasorkes 22 Ismadi Penjasorkes 23 H. Sarmin, S.Pd B. Indonesia 24 Hj. Kartini, S.Pd IPA 25 Surani, S.Pd B. Inggris 26 Rusanti Ganefi Kesenian/ Tari 27 Slamet Rahayu PKK 28 Martiasih, AMd.Pd IPA 29 Joko Riyanto, S.Pd Matematika 30 Lipur Hartanto, S.Pd Matematika 31 Tri Keksi Miswati, S.Pd IPA 32 Bimantoro B. Jawa 33 Heti Restyatiningsih, S.Pd B. Jawa 34 Eny Sukesi, S.Pd PKn 35 Eci Prajanti, S.Pd PKn 36 Sri Suharni B Inggris 37 Tri Wahyuni PKK 38 Hari Supriyanta, S.Pd Penjasorkes 39 Suraji, S.Pd Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
40 Titik Iswanti, S.Pd B. Indonesia 41 Sukadi, AMd.Pd Matematika 42 Agustinus Mulyono, S.Ag Agama Katholik 43 Sri Indarti, S.Pd Matematika 44 Suparno, S.Pd B. Inggris 45 Dra. Yakrun Ristanti IPS/ Eko 46 Umayati, SPAK Agama Kristen 47 Theresia Rochayati Kesenian/ Tari 48 Dyah Sulistiyatmi, S.Pd B. Indonesia 49 Suharno Agama Islam 50 Yayuk Sri R, S.Pd. IPS/ Sejarah 51 Haryanto, S.Pd Penjasorkes 52 Eny Widyastuti, S.Pd B. Jawa 53 Dinari Katarina, SS B. Jawa 54 Ripna, S.Ag Agama Hindu 55 Uni Indriastuti, S.Pd B. Inggris 56 Deni Soma Irawan B. Inggris 57 Sukarti, S.Kom TIK 58 Nunuk Dwi R, S.Ag Agama Islam 59 Novi Wijayanti, S.Sos IPS/ Sejarah 60 Ana Tri Kustanti, S.Si IPA 61 Nurhidayati, SE IPS/ Geo 62 Sri Yulianti, S.Pd TIK, IPS/ Eko 63 Dina Rosita, S.Pd BK 64 Esti Raharjanti, S.Psi BK 65 Ant Iswan D, S.Pd TIK, IPS/ Eko 66 Sedah K, S.Pd IPA/ Matematika 67 Wahyu S, S.Pd Kesenian/ Rupa 68 Defry Anton Gunawan BK 69 Dianingtyas W SMG Kes /Musik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
70 Marcus Sri Rahadi Tata Usaha
71 R. Heru Krisna Dwi H Tata Usaha
72 Mariyah Tata Usaha
73 Marjana Tata Usaha
74 Ch. Rumini Tata Usaha
75 Sihono Tata Usaha
76 Nuk Resmiyatun Tata Usaha
77 Sugeng Tata Usaha
78 Sunardi Tata Usaha
79 Suse Wahyuni Tata Usaha
80 Parini Tata Usaha
81 Asri Suryani Tata Usaha
82 Suparji Tata Usaha
4. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Bagan Dewan Sekolah SMP Negeri 1 Jogonalan
Kepala Sekolah Komite Sekolah
Tata Usaha Bendahara
WKS. Kesiswaan WKS. SARPRAS WKS. HUMASWKS. Kurikulum
Konselor Sekolah Wali Kelas
Guru Kelas
Peserta Didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
B. SMP Negeri 2 Jogonalan
1. Data Sekolah
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Jogonalan
Status : Sekolah Potensial
Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 201031009188
NIS : 201880
NPSN : 20309570
Alamat Sekolah, Desa : Tambakan
Kecamatan : Jogonalan
Kabupaten : Klaten
Propinsi : Jawa Tengah
Tahun Didirikan : 2003/2004
Tahun Beroperasi/digunakan : 2003
Luas Tanah : 6.000 m2
Nomor Akta Pendirian : 1154 Tahun 2003
2. Visi dan Misi
Visi
” Meningkat dalam Prestasi, Terpuji dalam Budi Pekerti”
Misi
1. Melaksanakan Proses Belajar Mengajar secara efektif sehingga setiap
siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
2. melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler sesuai dengan bidang yang
diminati siswa, agar memiliki / menguasai ketrampilan untuk meraih
prestasi.
3. Meningkatkan taqwa dan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dan melaksanakan ajaran agama yang dianut sehingga melahirkan budi
pekerti yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3. Sumber Daya Manusia
SMP Negeri 2 Jogonalan terdiri dari 29 guru dan 13 karyawan atau
bagian Tata Usaha, kesemuanya itu adalah:
No Nama Guru Materi yang diajarkan
1 Suyoto, S. Pd. Matematika
2 Sunarto, S. Pd. PPKN
3 Yogandaru P, A. Ma. Pd. Matematika
4 Sugiarto, S. Pd. IPS
5 Alosius Davik Indarjo, A. Ma. Pd. Agama Khatolik
6 Harjana, S. Pd. Bahasa Indonesia
7 Reni Widayati, S. Pd. IPS
8 Dulyadi, S. Pd. Pendidikan Jasmani
9 Suwignyo, S. Ag. Pendidikan Agama Islam
10 Suhartini, S. Pd Bahasa Indonesia
11 Dwi Harjanto, S. Pd Matematika
TIK
12 Drs. Lanjar. Bahasa Inggris
13 Hartinah, S. Pd. Pengetahuan Alam
14 Nurmalawati, S. Pd. Bahasa Inggris
15 Dra. Ratih Wijayanti. BK
16 Dra. Reni Rusmiati. Bahasa Indonesia
17 Effendhy Harijana, S. Pd. Matematika
18 Dra. Murdjilah. BK
19 Siti Khotimah, A. Md. Bahasa Indonesia
Bahasa Jawa
20 Titik Agustiyaningsih, A. Ma. Pd. Pengetahuan Alam
21 Siti Mulyani, S. Pd. Kesenian
PKK
22 Umayati, S. Pak. Agama Kristen
23 Drs. Suparman, S. Ag. Agama Hindhu
24 Fetty Koemalasari, S. Pd. Pengetahuan Alam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
25 Sri suranti, S. Pd. Bahasa jawa
26 Sri Maryuni, S. Pd. Kesenian
PKK
27 Rini Puji Lestari, A. Md. TIK
28 Etik Nuryati, S. Pd. Pengetahuan Sosial
29 Adkha Masita, S. Pd. Matematika
PKK
4. Struktur Organisasi
Gambar 4.2
Bagan Dewan Sekolah SMP Negeri 2 Jogonalan
Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah
Komite Sekolah
Tata Usaha
WKS. SARPRASWKS. Kesiswaan WKS. HUMASWKS. Kurikulum
Konselor Sekolah Wali Kelas
Guru Kelas
Peserta Didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2009.
Subjek penelitian ini adalah guru-guru pada 2 Sekolah di Kecamatan
Jogonalan. Dua sekolah tersebut adalah SMP N 1 Jogonalan dan SMP N 2
Jogonalan. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 98 kuesioner. Jumlah
kuesioner yang kembali sebanyak 98 kuesioner atau dapat dikatakan respon
rate 100%. Berdasarkan jawaban 98 responden yang semua butir
pertanyaan/pernyataan diisi secara lengkap, selanjutnya disusun data seperti
tampak pada tabel 5.1 berikut ini :
Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian
Jumlah Kuesioner Nama Sekolah Tersebar Kembali Tertinggal Responden SMP N 1 Jogonalan 69 69 0 69 SMP N 2 Jogonalan 29 29 0 29 Jumlah 98 98 0 98
1. Deskripsi Responden Penelitian
a. Masa Kerja Guru
Tabel 5.2 Deskripsi Responden Menurut Masa Kerja Guru
No Masa Kerja(dlm tahun) f fr(%) 1 25< 25 25,51 2 23-25 17 17,35 3 20-22 4 4,08 4 17-19 7 7,15 5 14-16 6 6,12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
6 11-13 10 10,2 7 8-10 3 3,06 8 5-7 9 9,18 9 2-4 17 17,35
Total 98 100
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai masa kerja
2-4 tahun sebanyak 17 guru atau 17,35%, masa kerja 5-7 tahun sebanyak
9 guru atau 9,18%, masa kerja 8-10 tahun sebanyak 3 guru atau 3,06%,
masa kerja 11-13 tahun sebanyak 10 guru atau 10,20%, masa kerja 14-16
tahun sebanyak 6 guru atau 6,12%, masa kerja 17-19 tahun sebanyak 7
guru atau 7,15%, masa kerja 20- 22 tahun sebanyak 4 guru atau 4,08%,
masa kerja 23-25 tahun sebanyak 17 guru atau 17,35%, masa kerja lebih
dari 25 tahun sebanyak 25 guru atau 25,51%. Dengan demikian dapat
disimpulkan sebagian besar responden penelitian ini mempunyai masa
kerja lebih dari 25 tahun.
b. Tingkat Pendidikan
Tabel 5.3 Deskripsi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Guru
No Tingkat Pendidikan f fr(%) 1 S2 - - 2 S1 83 84,69 3 D3 13 13,27 4 D2 2 2,04
Total 98 100
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa jumlah responden yang mempunyai
tingkat pendidikan D2 sebanyak 2 guru atau 2,04%, tingkat pendidikan
D3 sebanyak 13 guru atau 13,27%, dan tingkat pendidikan S1 sebanyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
83 guru atau 84,69%. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian
besar responden penelitian mempunyai tingkat pendidikan S1.
c. Status Kepegawaian
Tabel 5.4 Deskripsi Responden Menurut Status Kepegawaian Guru
No Status Kepegawaian f fr(%) 1 PNS 73 74,49 2 GTY - - 3 Guru Bantu 10 10,2 4 Guru Honorer 15 15,31
Total 98 100
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa jumlah responden yang berstatus guru
honorer sebanyak 15 guru atau 15,31%, berstatus guru bantu sebanyak
10 guru atau 10,2%, berstatus guru tetap yayasan tidak ada atau 0%,
berstatus pegawai negeri sipil sebanyak 73 guru atau 74,49%. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian
ini berstatus pegawai negeri sipil.
2. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007
Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 dapat
dijelaskan dalam tabel sebagai berikut (lampiran 5.3, hal 101):
Tabel 5.5 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007
Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
127-140 116-126 109-115 102-108
< 102
3 88 7 0 0
3,1 89,8 7,1 0 0
Sangat Positif Positif
Cukup Positif Negatif
Sangat Negatif Jumlah 98 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap
permendiknas no. 20 tahun 2007 pada guru-guru sekolah menengah pertama
negeri di Kecamatan Jogonalan terkategorikan sangat positif sebanyak 3
guru atau 3,1%, terkategorikan positif sebanyak 88 guru atau 89,8%, dan
dikategorikan cukup positif sebanyak 7 guru atau 7,1%. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian responden memiliki pemahaman yang
positif. Hal ini didukung hasil perhitungan mean = 120,30; median = 120,00;
modus = 121; dan standar deviasi = 3,550. (lampiran 5.2, hal 100).
a. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau
Dari Masa Kerja
Tabel 5.6 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007
Ditinjau Dari Masa Kerja
Kriteria Masa Kerja (dalam tahun) Sangat Positif Positif Cukup Positif Jumlah
jml - 17 - 17 2-4 % - 100% - 100% jml - 9 - 9 5-7 % - 100% - 100% jml - 3 - 3 8-10 % - 100% - 100% jml 1 7 2 10 11-13 % 10% 70% 20% 100% jml - 5 1 6 14-16 % - 83,3% 16,7% 100% jml 1 5 1 7 17-19 % 14,3% 71,4% 14,3% 100% jml - 4 - 4 20-22 % - 100% - 100% jml 1 14 2 17 23-25 % 5,9% 82,4% 11,8% 100% jml - 24 1 25 >25 % - 96% 4% 100% jml 3 88 7 98 Total % 3,1% 89,8% 7,1% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa: 1) masa kerja 2-4 tahun, 17 guru (100%)
memiliki pemahaman positif; 2) masa kerja 5-7 tahun, 9 guru (100%)
memiliki pemahaman positif; 3) masa kerja 8-10 tahun, 3 guru (100%)
memiliki pemahaman positif; 4) masa kerja 11-13 tahun, 1 guru
memiliki pemahaman sangat positif (10%), 7 guru (70,%) memiliki
pemahaman positif, dan 2 guru (20%) memiliki pemahaman cukup
positif; 5) masa kerja 14-16 tahun, 5 guru (83,3%) memiliki pemahaman
positif, dan 1 guru (16,7%) memiliki pemahaman cukup positif; 6) masa
kerja 17-19 tahun, 1 guru (14,3%) memiliki pemahaman sangat positif, 5
guru (71,4%) memiliki pemahaman positif, dan 1 guru (14,3%) memiliki
pemahaman cukup positif; 7) masa kerja 20-22 tahun, 4 guru (100%)
memiliki pemahaman positif; 8) masa kerja 23-25 tahun, 1 guru (5,9%)
memiliki pemahaman sangat positif, 14 guru (82,4%) memiliki
pemahaman positif, dan 2 guru (11,8%) memiliki pemahaman cukup
positif; 9) masa kerja lebih dari 25 tahun, 24 guru (96%) memiliki
pemahaman positif, dan 1 guru (4%) memiliki pemahaman cukup
positif.
b. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau
Dari Tingkat Pendidikan
Tabel 5.7 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007
Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan
Kriteria Tingkat Pendidikan Sangat Positif Positif Cukup Positif Jumlah
jml - 1 1 2 D2 % - 50% 50% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
jml - 13 - 13 D3 % - 100% - 100% jml 3 74 6 83 S1 % 3,6% 89,2% 7,2% 100% jml - - - - S2 % - - - - jml 3 88 7 98 Total % 3,1% 89,8% 7,1% 100%
Tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap
Permendiknas No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan dapat
diuraikan sebagai berikut: 1) tingkat pendidikan D2 PGSD, 1 guru (50%)
memiliki pemahaman positif, dan 1 guru (50%) memiliki pemahaman
cukup positif; 2) tingkat pendidikan D3, 13 guru (100%) memiliki
pemahaman positif; 3) tingkat pendidikan S1, 3 guru memiliki
pemahaman sangat positif, 74 guru (89,2%) memiliki pemahaman
positif, dan 6 guru (7,2%) memiliki pemahaman cukup positif.
c. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau
Dari Status Kepegawaian
Tabel 5.8 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007
Ditinjau Dari Status Kepegawaian
Kriteria Status Kepegawaian Sangat Positif Positif Cukup Positif Jumlah
jml 3 63 7 73 PNS % 4,1% 86,3% 9,6% 100% jml - - - - GTY % - - - - jml - 10 - 10 Guru
Bantu % - 100% - 10,2% jml - 15 - 15 Guru
Honorer % - 100% - 15,31% jml 3 88 7 98 Total % 3,1% 89,8% 7,1% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 5.8 di atas menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap
Permendiknas No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian dapat
diuraikan sebagai berikut : 1) Pegawai Negeri Sipil, 3 guru memiliki
pemahaman sangat positif, 63 guru (86,3%) memiliki pemahaman
positif, dan 7 guru (9,6%) memiliki pemahaman cukup positif; 2) Guru
Bantu, 10 guru (100%) memiliki pemahaman positif; 3) Guru Honorer,
15 guru (100%) memiliki pemahaman positif.
B. Hasil Pengujian Normalitas Dan Homogenitas
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui kenormalan
distribusi variabel masa kerja, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian.
Dalam penelitian ini uji normalitas didasarkan pada uji One Sample
Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS for Windows versi
12. Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian..
a. Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 ditinjau
dari masa kerja
Tabel 5.9 Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Pemahaman Guru
Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Masa Kerja
2-4 5-7 8-10 11-13 14-16 17-19 20-22 23-25 <25 N 17 9 3 10 6 7 4 17 25 Normal Parameter (a,b)
Mean 120.59119.44 121.00 119.20 120.67 120.43 117.25 121.53 120.28
Std. Deviation 3.144 1.810 3.606 4.442 .5.241 3.823 1.258 4.125 3.208
Most Extreme Absolute .164 .181 .276 .171 .179 .298 .329 .196 .149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Difference Positive .164 .153 .276 .143 .154 .298 .329 .098 .127 Negative -.155 -.181 -.203 -.171 -.179 -.211 -.171 -.196 -.149Kolmogorov-Smirnov Z .676 .542 .478 .542 .438 .788 .657 .808 .744 Asymp. Sig. (2-tailed) .751 .930 .976 .930 .991 .564 .780 .531 .637
Hasil pengujian sebagaimana tersaji dalam tabel 5.9 menunjukkan
bahwa nilai probabilitas untuk variabel pemahaman guru terhadap
Permendiknas No.20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja adalah
sebagai berikut: 2-4 tahun adalah 0,751; masa kerja 5-7 tahun adalah
0,930; masa kerja 8-10 tahun adalah 0,976; masa kerja 11-13 tahun
adalah 0,930; masa kerja 14-16 tahun adalah 0,991; masa kerja 17-19
tahun adalah 0,564; masa kerja 20-22 tahun adalah 0,780; masa 23-25
tahun adalah 0,531; masa kerja lebih dari 25 tahun adalah 0,637.
Keseluruhan nilai asymp. sig tersebut lebih besar dari distribusi 0,05.
Dengan demikian, dapat disimpulkan distribusi data pemahaman guru
terhadap Permendiknas No.20 tahun 2007 ditijau dari masa kerja
adalah normal (hasil pengujian tersaji pada lampiran 5.5, hal 103).
b. Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 ditinjau
dari tingkat pendidikan
Tabel 5.10
Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007
Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan
D2 D3 S1 N 2 13 83 Normal Parameter (a,b)
Mean 115.00 120.08 120.46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Std. Deviation 1.414 3.252 3.552
Most Extreme Difference
Absolute .260 .168 .114
Positive .260 .168 .114 Negative -.260 -.105 -.106 Kolmogorov-Smirnov Z .368 .606 1.039 Asymp. Sig. (2-tailed) .999 .856 .231
Hasil pengujian sebagaimana tersaji dalam tabel 5.10 menunjukkan
bahwa nilai probabilitas untuk variabel pemahaman guru terhadap
Permendiknas No.20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan
adalah sebagai berikut: D2 adalah 0,999; tingkat pendidikan D3 adalah
0, 856; tingkat pendidikan S1 adalah 0,231. Keseluruhan nilai asymp.
sig tersebut lebih besar dari distribusi 0,05. Dengan demikian, dapat
disimpulkan distribusi data pemahaman guru terhadap Permendiknas
No.20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan adalah normal (hasil
pengujian tersaji pada lampiran 5.5, hal 103).
c. Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 ditinjau
dari status kepegawaian
Tabel 5.11 Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Pemahaman Guru
Terhadap Permendiknas N0. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Status Kepegawaian
PNS GTY GB GH N 73 - 10 15 Normal Parameter (a,b)
Mean 120.40 - 119.00 120.67
Std. Deviation 3.814 - 2.160 2.845
Most Extreme Difference
Absolute .115 - .178 .188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Positive .095 - .123 .188 Negative -.115 - -.178 -.136 Kolmogorov-Smirnov Z .985 - .564 .727 Asymp. Sig. (2-tailed) .287 - .908 .666
Hasil pengujian sebagaimana tersaji dalam tabel 5.11 menunjukkan
bahwa nilai probabilitas untuk pemahaman guru terhadap
Permendiknas No.20 tahun 2007 ditinjau dari status guru adalah
sebagai berikut: PNS adalah 0,287; status guru bantu adalah 0,908;
status guru honorer adalah 0,666. Keseluruhan nilai asymp. sig tersebut
lebih besar dari distribusi 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan
distribusi data pemahaman guru terhadap Permendiknas No.20 tahun
2007 ditinjau dari status kepegawaian adalah normal (hasil pengujian
tersaji pada lampiran 5.5, hal 103).
2. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan
varians populasi. Pengujian didasarkan pada uji Levene Statistic. Dalam
penelitian ini uji homogenitas dilakukan menggunakan ANOVA dengan
bantuan program SPSS for Windows versi 12. Berikut ini disajikan
rangkuman hasil pengujian (lampiran 5.6, hal 104).
Tabel 5.12 Pengujian Homogenitas Variabel Penelitian
Variabel Levene Statistic df1 df2 Sig.
Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari Masa Kerja
1,955 8 89 0,061
Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari Tingkat Pendidikan
0,822 2 95 0,443
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari Status Kepegawaian
2,680 2 95 0,074
Tabel 5.12 menunjukkan bahwa nilai levene statistic pemahaman guru
terhadap Permendiknas No.20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja adalah
1,955 dengan nilai signifikansi 0,061 > α = 0,05. Dengan demikian dapat
ditarik kesimpulan bahwa terdapat kesamaan varians populasi masa kerja.
Nilai levene statistic pemahaman guru terhadap Permendiknas No.20
tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan adalah 0,822 dengan nilai
signifikansi 0,443 > α = 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan
bahwa terdapat kesamaan varians populasi tingkat pendidikan. Nilai levene
statistic pemahaman guru terhadap Permendiknas No.20 tahun 2007
ditinjau dari status kepegawaian adalah 2,680 dengan nilai signifikansi
0,074 > α = 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa
terdapat kesamaan varians populasi status kepegawaian.
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan Analysis of Variance
(ANOVA). Hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
1. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau
dari Masa Kerja
a. Rumusan Hipotesis I
H0 = Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas
No. 20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Ha = Ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No.
20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja.
b. Pengujian Hipotesis I
Tabel 5.13 Tabel Anova Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20
Tahun 2007 Ditinjau Dari Masa Kerja
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 85.406 8 10.676 .836 .574Within Groups 1137.013 89 12.775 Total 1222.418 97
Tabel 5.13 di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian pemahaman
guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari masa
kerja menunjukkan jumlah kuadrat antar group sebesar 85,406 dan
rata-rata kuadrat 10,676. Jumlah kuadrat di antara groups 1137,013
dan rata-rata kuadrat 12,775. Nilai Fhitung = 0,836 lebih kecil dari Ftabel
= 2,039. Nilai probabilitas 0,574 lebih besar dari taraf signifikasi
(α =5%) atau = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini menolak hipotesis alternatif. Artinya tidak ada perbedaan
pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau
dari masa kerja (lampiran 5.7, hal 105).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 Ditinjau
dari Tingkat Pendidikan.
a. Rumusan Hipotesis II
H0 = Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas
No. 20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan.
Ha = Ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No.
20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan.
b. Pengujian Hipotesis II
Tabel 5.14 Tabel Anova Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20
Tahun 2007 Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 58.893 2 29.446 2.404 .096Within Groups 1163.525 95 12.248 Total 1222.418 97
Tabel 5.14 di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian pemahaman
guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat
pendidikan menunjukkan jumlah kuadrat antar group sebesar 58,893
dan rata-rata kuadrat 29,446. Jumlah kuadrat di antara groups
1163,525 dan rata-rata kuadrat 12,248. Nilai Fhitung = 2,404 lebih kecil
dari Ftabel = 3,095. Nilai probabilitas 0,096 lebih besar dari taraf
signifikasi (α =5%) atau = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hasil penelitian ini menolak hipotesis alternatif. Artinya tidak
ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun
2007 ditinjau dari tingkat pendidikan (lampiran 5.7, hal 105).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20 Tahun 2007 Ditinjau
dari Status Kepegawaian
a. Rumusan Hipotesis III
H0 = Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas
No. 20 tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian.
Ha = Ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No.
20 tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian.
b. Pengujian Hipotesis III
Tabel 5.15 Tabel Anova Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No.20
Tahun 2007 Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 19.606 2 9.803 .774 .464Within Groups 1202.813 95 12.661 Total 1222.418 97
Tabel 5.15 di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian pemahaman
guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari status
kepegawaian menunjukkan jumlah kuadrat antar group sebesar 19,606
dan rata-rata kuadrat 9,803. Jumlah kuadrat di antara groups
1202,813 dan rata-rata kuadrat 12,661. Nilai Fhitung = 0,774 lebih kecil
dari Ftabel = 3,095. Nilai probabilitas 0,464 lebih besar dari taraf
signifikasi (α =5%) atau = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hasil penelitian ini menolak hipotesis alternatif. Artinya tidak
ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun
2007 ditinjau dari status kepegawaian (lampiran 5.7, hal 105).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 ditinjau
dari Masa Kerja
Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari
masa kerja. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai Fhitung =
0,836 lebih kecil dari Ftabel = 2,039 atau nilai probabilitas = 0,574 lebih
besar dari taraf signifikansi (α = 5%) atau = 0,05.
Berdasarkan diskripsi data tentang masa kerja guru diperoleh hasil
sebagai berikut: guru yang yang mempunyai masa kerja 2-4 tahun
sebanyak 17 responden, masa kerja 5-7 tahun sebanyak 9 responden, masa
kerja 8-10 tahun sebanyak 3 responden, masa kerja 11-13 tahun sebanyak
10 tahun, masa kerja 14-16 tahun sebanyak 6 responden, masa kerja 17-19
tahun sebanyak 7 responden, masa kerja 20-22 tahun sebanyak 4
responden, masa kerja 23-25 tahun sebanyak 17 responden, masa kerja
lebih dari 25 tahun sebanyak 25 responden. Hasil tersebut menbuktikan
bahwa sebagian besar responden menpunyai masa kerja lebih dari 25
tahun. Sedangkan deskripsi data tentang pemahaman guru terhadap
Permendiknas No. 20 tahun 2007 diperoleh hasil sebagai berikut: untuk
kriteria sangat positif sebanyak 3 responden, positif sebanyak 88
responden, sedangkan cukup positif sebanyak 7 responden Hasil tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pemahaman
positif terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Hasil deskripsi data masa kerja menunjukkan sebagian besar
mempunyai masa kerja lebih dari 25 tahun. Dengan masa kerja diatas 25
tahun yang memiliki frekuensi 25,51%, sebanyak 96% guru memiliki
pemahaman yang positif terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007. Hal
tersebut membuktikan bahwa guru yang memiliki masa kerja yang relatif
lama cukup baik dalam memberikan penilaian kepada peserta didik dan
dianggap telah mengacu atau berpedoman pada Permendiknas No. 20
tahuin 2007 tentang standar penilaian pendidikan.
Dalam penelitian ini ditemukan adanya kesamaan pemahaman
antara guru dengan masa kerja banyak dan guru dengan masa kerja sedikit.
Dengan demikian hasil penelitian ini ternyata tidak sejalan dengan teori
sebelumnya yang menyatakan bahwa sekalipun stimulus yang diterima
sama tetapi karena pengalaman berbeda maka ada kemungkinan hasil
pemahaman akan tidak sama (Walgito,1994:53). Menurut peneliti adanya
kesamaan pemahaman guru ditinjau dari masa kerja dikarenakan setiap
guru yang memiliki masa kerja yang cukup lama maupun yang memiliki
masa kerja sedikit sama-sama mendapatkan sosialisasi dari pemerintah
melalui seminar maupun penyuluhan yang diselenggarakan oleh sekolah
atau dinas pendidikan setempat. Karena setiap kali pemerintah
mengeluarkan standar penilaian yang baru, setiap guru mendapat
sosialisasi yang tidak memandang masa kerja guru tersebut. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini bertolak belakang dengan
hipotesis yang diajukan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau
dari Tingkat Pendidikan
Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari
tingkat pendidikan. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai
Fhitung = 2,404 lebih kecil dari Ftabel = 3,095 atau nilai probabilitas 0,096
lebih besar dari taraf signifikansi (α = 5%) atau = 0,05.
Berdasarkan deskripsi data tentang tingkat pendidikan guru
diperoleh hasil sebagai berikut: guru berpendidikan D2 sebanyak 2
responden, berpendidikan D3 sebanyak 13 responden, dan berpendidikan
S1 sebanyak 83 responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian
besar responden berpendidikan S1. Sedangkan deskripsi data tentang
pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 diperoleh
hasil sebagai berikut: untuk kriteria sangat positif sebanyak 3 responden,
positif sebanyak 88 responden, sedangkan cukup positif sebanyak 7
responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mempunyai pemahaman positif terhadap Permendiknas No. 20 tahun
2007.
Hasil deskripsi data tingkat pendidikan guru menunjukkan
sebagian besar berpendidikan S1. Hal ini ditunjukkan tingkat pendidikan
S1 yang memiliki frekuensi 84,69%, sebanyak 89,2% guru memiliki
pemahaman yang positif terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
tersebut menunjukkan bahwa guru yang memiliki pemahaman baik adalah
guru yang memiliki tingkat pendidikan S1 karena sudah memiliki dasar
prinsip penilaian yang mereka pelajari saat menempuh pendidikan formal
S1. Dengan memiliki pendidikan formal S1, seorang guru dirasa masih
kurang dalam menguasai teori, materi, struktur, konsep dan pola pikir
keilmuan. Permendiknas No. 20 tahun 2007 yang diperoleh langsung dari
sekolah memang perlu bagi setiap guru untuk melakukan suatu
pengembangan, tetapi pemerintah juga menyediakan alternatif lain untuk
memperkenalkan Permendiknas No. 20 tahun 2007. Pemerintah
mengadakan seminar lewat media komunikasi atau kepala dinas cabang
masing-masing mengadakan sebuah pertemuan untuk memperkenalkan
Peraturan Pemerintah yang baru saja diterbitkan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya kesamaan pemahaman guru,
yaitu pemahaman yang positif terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007.
Menurut peneliti adanya kesamaan pemahaman tersebut disebabkan setiap
individu memiliki sebuah pola pikir masing-masing yang berkembang
melalui pendidikan formal yang melekat pada dirinya dan beberapa
informasi dari media dan perkembangan teknologi. Karena setiap guru
supaya dapat mengajar di sebuah sekolah harus memiliki ijasah keguruan
(dalam hal melakukan evaluasi pendidikan/ pengajaran) atau yang sering
dikenal dengan ijasah (akta empat), ijasah tersebut diperlukan untuk
mengetahui kualitas seorang guru mengajar dan kemampuan guru tersebut
memberikan penilaian kepada anak didik. Karena hal tersebut berlaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
untuk setiap guru baik yang memiliki tingkat pendidikan D2, D3, maupun
S1 yang sedianya akan mengajar di sebuah sekolah. Dari hasil penelitian
diatas menyimpulkan bahwa hasil hipotesis yang diajukan oleh peneliti
berbeda dengan hasil penelitian di lapangan, sehingga tidak ada perbedaan
pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari
tingkat pendidikan.
3. Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau
dari Status Kepegawaian
Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari
status kepegawaian. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai
Fhitung = 0,774 lebih kecil dari Ftabel = 3,095 atau nilai probabilitas 0,464
lebih besar dari taraf signifikansi (α = 5%) atau = 0,05.
Berdasarkan deskripsi data tentang status kepegawaian diperoleh
hasil sebagai berikut: guru yang berstatus PNS sebanyak 73 responden,
berstatus guru bantu sebanyak 10 responden, berstatus guru honorer
sebanyak 15 responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
responden berstatus PNS. Sedangkan deskripsi data tentang pemahaman
guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 diperoleh hasil sebagai
berikut: untuk kriteria sangat positif sebanyak 3 responden, positif
sebanyak 88 responden, sedangkan cukup positif sebanyak 7 responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai
pemahaman positif terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007.
Hasil deskripsi data menunjukkan bahwa sebagian besar responden
berstatus PNS. Dengan memiliki status kepegawaian PNS yang
mempunyai frekuensi 74,49%, sebanyak 86,3% guru memiliki
pemahaman yang positif terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007. Hal
tersebut menunjukkan sebagian besar guru diangkat dan bekerja dalam
instansi milik pemerintah yang digaji oleh negara. Guru yang berstatus
PNS biasanya menganggap suatu perubahan sistem pendidikan atau
standar penilaian adalah hal yang wajar dan sering dilakukan oleh
pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Tetapi pada dasarnya
para pendidik dalam hal ini guru menganggap hal tersebut bukan sebagai
perubahan karena tidak dilakukan secara besar-besaran atau signifikan.
Namun karena tersedianya media komunikasi yang cepat dan mudah untuk
disosialisasikan maka Permendiknas No. 20 tahun 2007 dengan mudah
dan cepat dapat diterapkan dalam guru memberikan penilaian suatu mata
pelajaran kepada peserta didik. Hal tersebut dibuktikan dengan sebagian
besar guru memiliki pemahaman yang positif terhadap Permendiknas No.
20 tahun 2007. Beberapa pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada
guru-guru lewat kuesioner dianggap telah memenuhi standar karena item-
item soal didalamnya sudah mencakup banyak pertanyaan yang semuanya
terdapat dalam Permendiknas No. 20 tahun 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Sama halnya dengan pemahaman guru terhadap Permendiknas No.
20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, pemahaman
guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari status
kepegawaian guru juga menunjukkan adanya kesamaan pemahaman yang
positif. Karena seorang guru yang masuk pertama kali ke suatu instansi
pendidikan dalam hal ini sekolah, sudah ada standar penilaian yang
ditetapkan oleh sekolah tersebut. Sehingga acuan penilaian yang
digunakan setiap guru harus sama dan tidak memandang guru tersebut
memiliki status kepegawaian PNS, honorer, maupun guru bantu. Berarti
hasil penelitian ini menolak dari hipotesis yang diajukan oleh peneliti yang
menyebutkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman guru ditinjau dari
status kepegawaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari analisis yang telah dibahas pada bab V maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20
tahun 2007 ditinjau dari masa kerja. Hal ini didukung dengan hasil
perhitungan nilai Fhitung = 0,836 lebih kecil dari Ftabel = 2,039. Nilai
probabilitas 0,574 lebih besar dari taraf signifikasi (α =5%) atau = 0,05.
2. Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20
tahun 2007 ditinjau tingkat pendidikan. Hal ini didukung dengan hasil
perhitungan nilai Fhitung = 2,404 lebih kecil dari Ftabel = 3,095. Nilai
probabilitas 0,096 lebih besar dari taraf signifikasi (α =5%) atau = 0,05.
3. Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20
tahun 2007 ditinjau status kepegawaian. Hal ini didukung dengan hasil
perhitungan nilai Fhitung = 0,774 lebih kecil dari Ftabel = 3,095. Nilai
probabilitas 0,464 lebih besar dari taraf signifikasi (α =5%) atau = 0,05
B. Keterbatasan penelitian
1. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode kuesioner. Jumlah
pertanyaan untuk mengukur pemahaman guru terhadap Permendiknas
No. 20 tahun 2007 sebanyak 70 pertanyaan. Masa kerja, tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
pendidikan, dan status kepegawaian pada pertanyaan identitas responden
mengingat masing-masing pilihan jawaban tidak terjabarkan ke dalam
suatu uraian secara rinci, ada kemungkinan bahwa para guru memiliki
interpretasi berbeda-beda. Hal ini kemungkinan akan berdampak pada
hasil penelitian yang kurang memberikan cerminan pada kondisi
sesungguhnya.
2. Penulis kurang mampu melacak kejujuran dari responden dalam
memberikan jawaban kuesioner yang diberikan sehingga data yang
diperoleh kemungkinan tidak mencerminkan kondisi yang sesungguhnya
kurang maksimal. Maka disarankan untuk penelitian lain menggunakan
metode wawancara sebagai cara cross check.
C. Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti berdasarkan penelitian ini
adalah:
1. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan pemahaman guru
terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja,
tingkat pendidikan, dan status kepegawaian. Sejalan dengan penelitian
ini, sebagian besar guru memiliki pemahaman yang baik dalam
memberikan penilaian dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan
peneliti. Dikarenakan guru yang memiliki pemahaman baik adalah guru
yang dalam memberikan suatu penilaian sesuai dan mengacu pada
Permendiknas No. 20 tahun 2007. Oleh karena itu diharapkan baik guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
yang memiliki masa kerja yang lama atau sedikit, memiliki tingkat
pendidikan yang tinggi atau rendah, dan memiliki status pegawai negeri
atau tidak, diharapkan agar dapat memberikan penilaian kepada peserta
didik sesuai dengan poin-poin yang terdapat dalam Permendiknas No. 20
tahun 2007. Sehingga pada akhirnya para guru dapat manjalankan
profesinya dan terbentuklah banyak sumber daya manusia yang
berkualitas di bidangnya.
2. Peneliti berharap ada penelitian tentang pemahaman guru terhadap
Permendiknas No. 20 tahun 2007 dengan rancangan yang lebih baik
misalnya; menambah jumlah responden sehingga pengujian penelitian
ini lebih akurat, penyusunan kuesioner yang lebih baik, dan bila perlu
variabel penelitian lebih dikembangkan dengan menambah variabel
seperti golongan ruang, status ekonomi guru, dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Davidoff, L. (1998). Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, Jakarta : Depdiknas.
Drs Ali Imron Mpd “ Belajar dan Pembelajaran “ PT. Dunia Pustaka Jaya Jakarta
1966. Drs H. Daryanto “ Evaluasi Pengajaran “ Rineka Cipta 2007 Jakarta.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil.
Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar di Sekolah. Yogyakarta:
Kanisius. Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifkasi Guru. Bandung : Remaja
Rosdakarya. Muslich, Masnur. (2007). Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik.
Jakarta : Bumi Aksara. Nawawi, Hadiri. (1982). Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Jakarta : PT.
Gunung Agung. Poerwadarminta, WJS. (1982). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN
Balai Pustaka. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2007 Tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Sahertian, Piet. 1994. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta: Andi Offset Samana, A. (1990). Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta : Kanisius.
Singarimbun, M dan Effendi. (1981). Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3S.
Sudjana. (1996). Metoda Statistik. Bandung : Tarsito. Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV. Syafaruddin Siregar. (2004). Statistik Terapan. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia. Thoha, M. (1998). Prosedur Peneletian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (sisdiknas). Jakarta : Sinar Grafika. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Undang-
undang Guru dan Dosen. Walgino, Bimo. (1994). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset.
WS, Winkled. (1987). “ Psikologi Pendidikan da Evaluasi Belajar “. Jakarta: PT. Gramedia IKAPI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
KUESIONER PENELITIAN
Pemahaman GURU terhadap Permendiknas no 20 tahun 2007
Ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian
Studi Kasus Pada Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri Jogonalan,
Kabupaten Klaten
(Penelitian dalam rangka penyusunan skripsi)
2009
Hal : Pengisian Kuesioner Kepada Yth: Bapak /Ibu Guru SMP Negeri Jogonalan Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Program Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Masa Kerja, Tingkat Pendidikan, dan Status Kepegawaian”. Bagi saya, penelitian ini merupakan kegiatan dalam rangka penyusunan skripsi.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu Guru
menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu Guru berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu Guru dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu Guru hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu
aktivitas Bapak/Ibu Guru. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kerjasamanya, saya
mengucapkan banyak terima kasih. Yogyakarta, Maret 2009 Hormat saya,
Heribertus Ratna Dwi S Peneliti
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Mrican, Tromol Pos 29, ( 515352, 513301) YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80 BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret salah satu)
3. Masa Kerja : a. 2 – 4 tahun f. 17 – 19 tahun
b. 5 – 7 tahun g. 20 – 22 tahun
c. 8 – 10 tahun h. 23 – 25 tahun
d. 11 – 13 tahun i. > 25 tahun
e. 14 – 16 tahun
4. Tingkat Pendidikan : a. D2 c. S1
b. D3 d. S2
5. Status Kepegawaian : a. Guru Negeri (PNS) c. Guru Bantu
: b. Guru Tetap Yayasan d. Guru Honorer
Catatan: *) beri tanda silang untuk alternatif yang sesuai
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Saudara anggap sesuai dengan keadaan pada kotak yang disediakan di sebelah kanan setiap pernyataan
B jika Saudara berpendapat pernyataan adalah benar S jika Saudara berpendapat pernyataan adalah salah
BAGIAN II
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
No Pernyataan pendapat
1 Standar nasional pendidikan berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik B S
2 Penilaian pendidikan adalah penilaian yang dimaksudkan untuk penentuan nilai rapor peserta didik B S
3 Ulangan adalah proses yang dilakukan oleh pendidik untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik
B S
4 Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Standar Kompentensi (SK)
B S
5 Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar
B S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No Pernyataan pendapat
6 Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian indikator untuk keseluruhan kompetensi dasar pada semester tersebut
B S
7 Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada satuan pendidikan yang menerapkan sistem paket
B S
8 Ujian Sekolah (US) merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk keseluruhan mata pelajaran
B S
9 Ujian Nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
B S
10 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh Dinas Pendidikan tempat satuan pendidikan berada
B S
11 Penilaian yang sahih merupakan penilaian yang menekankan aspek pencapaian kompetensi dasar yang ditetapkan
B S
12 Penilaian yang bersifat objektif merupakan penilaian yang menekankan aspek prosedur dan kriteria yang jelas dalam penilaian
B S
13 Penilaian yang adil merupakan penilaian yang menekankan perlunya dilakukannya pembedaan dalam penilaian terhadap peserta didik yang memiliki karakteristik berbeda
B S
14 Penilaian pendidik merupakan bagian yang terpisah dari kegiatan pembelajaran peserta didik B S
15 Prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan penilaian oleh pendidik secara terbuka boleh diketahui oleh siswa
B S
16 Penilaian oleh pendidik harus mencakup semua aspek kompetensi dan dimaksudkan untuk memantau perkembangan siswa B S
No Pernyataan pendapat
17 Penilaian yang sistematis merupakan penilaian yang menekankan hubungan antar materi dan bukan pada tahap/langkah baku penilaian
B S
18 Penilaian seharusnya didasarkan pada ukuran pencapaian tingkat kelulusan yang ditetapkan sekolah B S
19 Penilaian harus dapat dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi teknik, prosedur maupun hasilnya B S
20 Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik berupa tes, observasi, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.
B S
21 Teknik tes dapat berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja B S
22 Teknik observasi atau pengamatan hanya dapat dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas B S
23 Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek B S
24 Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik harus memenuhi persyaratan substansi dan konstruksi, meskipun dari sisi bahasa tidak harus tersajikan dalam bahasa yang baku
B S
25 Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian sekolah/madrasah harus diujicobakan terlebih dahulu agar instrumen memiliki bukti validitas empiriknya
B S
26
Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN wajib memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antar sekolah, antar daerah, dan antar tahun
B S
27 Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, komite sekolah, satuan pendidik, dan pemerintah
B S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No Pernyataan pendapat
28 Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
B S
29 Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
B S
30 Penilaian hasil belajar peserta didik pada semua mata pelajaran dalam kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi diselenggarakan oleh sekolah dan menjadi persyaratan kelulusan siswa
B S
31 Penilaian hasil belajar mata pelajaran Penjaskes dan mata pelajaran Estetika ditentukan melalui rapat dewan guru B S
32 Penilaian akhir hasil belajar mata pelajaran agama, akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan tanpa harus mempertimbangkan hasil ujian sekolah untuk mata pelajaran lainnya
B S
33
Kegiatan ujian sekolah dilakukan dengan urutan langkah: (a) pengembangan instrumen, (b) penyusunan kisi-kisi, (c) melaksanakan ujian, (d) mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah, dan (e) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
B S
34
Penilaian akhlak mulia merupakan penilaian aspek afektif dari kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.
B S
35
Penilaian kepribadian adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan
B S
36 Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan
B S
No Pernyataan pendapat
37 Keikutsertaan peserta didik dalam kegiatan pengembangan diri meskipun dibuktikan dengan surat keterangan yang sah tidak dapat menjadi salah satu pertimbangan nilai akhir siswa
B S
38 Sebelum diadakan ulangan harian berikutnya, hasil ulangan harian sebelumnya tidak harus diinformasikan kepada peserta didik
B S
39 Hasil penilaian oleh satuan pendidikan harus disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajuan belajar.
B S
40 Kegiatan penilaian dilakukan oleh pemerintah melalui UN dengan langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS)
B S
41 Ujian Nasional diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) dan bukan oleh Dinas Pendidikan
B S
42 Hasil Ujian Nasional (UN) merupakan satu-satunya syarat kelulusan siswa dan menjjadi bahan pertimbangan seleksi masuk jenjang penilaian berikutnya
B S
43 Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan serta pmbinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan
B S
44 Pendidik memiliki kewajiban menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat hasil dan kriteria penilaian pada awal semester.
B S
45 Pendidik mengembangkan indikator KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran
B S
46 Pendidik tidak harus mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian yang ditentukannya B S
47 Pendidik berkewajiban melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain diperlukan pendidik. B S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
No Pernyataan pendapat
48 Pendidik berkewajiban mengolah hasil penilaian untuk diperbandingkan dengan hasil penilaian pendidik lain untuk pelajaran yang berbeda
B S
49 Pendidik harus mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik tanpa harus menyertainya dengan balikan/komentar tertentu atas pekerjaan itu
B S
50 Pendidik seharusnya memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran B S
51 Pelaporan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik tidak harus disertai deskripsi singkat pencapaian kompetensi
B S
52 Kategori penilaian akhlak dan kepribadian adalah sangat baik, baik, atau kurang baik. B S
53 Guru menentukan KKM untuk setiap mata pelajaran melalui rapat dewan pendidik. B S
54 Pihak sekolah mengatur ulangan harian yang dilakukan oleh para guru B S
55 Kriteria kenaikan kelas ditetapkan melalui rapat dewan pendidik bersama orang tua/wali B S
56 Kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester (SKS) ditetapkan melalui rapat dewan pendidik
B S
57 Penentuan nilai akhir kelompok mata pelajaran Estetika dan mata pelajaran Penjaskes ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan
B S
58 Penentuan nilai akhir mata pelajaran agama dan kewarganegaraan dilakukan melalui rapat dewan pendidik B S
59 Penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah dan penentuan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah tidak harus sesuai dengan POS-nya
B S
No Pernyataan pendapat
60 Pelaporan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada akhir semester tidak harus disajikan secara tertulis kepada orang tua/wali siswa
B S
61 Pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan dilaporkan secara langsung kepada DEPDIKNAS bukan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota.
B S
62 Kelulusan peserta didik satuan pendidikan didasarkan hasil rapat dewan pendidik B S
63 Surat keterangan hasil UN diterbitkan oleh sekolah bagi peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional. B S
64 Ijazah diterbitkan bagi peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan penyelenggara UN B S
65 Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk Ujian Akhir Semester B S
66 Sekolah memiliki kewajiban menjamin mutu dan kerahasiaan soal UN B S
67 Pemerintah membuat dan menganalisis pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan kemudian menyampaikannya kepada pihak yang berkepentingan
B S
68 Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam meningkatkan mutu pendidikan B S
69 Hasil Ujian Akhir Semester merupakan salah satu pertimbangan untuk masuk jenjang pendidikan berikutnya. B S
70 UN adalah satu-satunya kriteria penentu kelulusan siswa B S Catatan: Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab
...Terima Kasih...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 381 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 23 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 25 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 110 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 211 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 212 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 213 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 214 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 215 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 216 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 217 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 218 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 219 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 220 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 221 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 222 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 223 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 124 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 225 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 126 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 227 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 228 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 229 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 230 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2
NO
DATA MENTAH VALIDITAS DAN RELIABILITASPERMENDIKNAS NO. 20 TAHUN 2007
NO. PERNYATAAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 702 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1312 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1332 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1312 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1372 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1341 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 722 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1372 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1401 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 712 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1392 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1372 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1332 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1362 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1372 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1352 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1362 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1372 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1332 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1312 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1222 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1202 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1261 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1221 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1172 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1262 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1231 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1212 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1222 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1272 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 129
TOTALNO. PERNYATAAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007
Item Statistics Mean Std. Deviation N butir1 1.93 .254 30butir2 1.77 .430 30butir3 1.87 .346 30butir4 1.87 .346 30butir5 1.80 .407 30butir6 1.93 .254 30butir7 1.80 .407 30butir8 1.93 .254 30butir9 1.83 .379 30butir10 1.67 .479 30butir11 1.77 .430 30butir12 1.93 .254 30butir13 1.83 .379 30butir14 1.67 .479 30butir15 1.83 .379 30butir16 1.83 .379 30butir17 1.67 .479 30butir18 1.87 .346 30butir19 1.93 .254 30butir20 1.67 .479 30butir21 1.93 .254 30butir22 1.73 .450 30butir23 1.87 .346 30butir24 1.87 .346 30butir25 1.80 .407 30butir26 1.93 .254 30butir27 1.80 .407 30butir28 1.83 .379 30butir29 1.67 .479 30butir30 1.87 .346 30butir31 1.63 .490 30butir32 1.70 .466 30butir33 1.87 .346 30butir34 1.90 .305 30butir35 1.83 .379 30butir36 1.77 .430 30butir37 1.63 .490 30butir38 1.87 .346 30butir39 1.83 .379 30butir40 1.93 .254 30butir41 1.83 .379 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
butir42 1.87 .346 30butir43 1.83 .379 30butir44 1.87 .346 30butir45 1.93 .254 30butir46 1.73 .450 30butir47 1.83 .379 30butir48 1.77 .430 30butir49 1.77 .430 30butir50 1.93 .254 30butir51 1.70 .466 30butir52 1.77 .430 30butir53 1.83 .379 30butir54 1.93 .254 30butir55 1.73 .450 30butir56 1.87 .346 30butir57 1.77 .430 30butir58 1.87 .346 30butir59 1.67 .479 30butir60 1.87 .346 30butir61 1.67 .479 30butir62 1.77 .430 30butir63 1.83 .379 30butir64 1.87 .346 30butir65 1.87 .346 30butir66 1.87 .346 30butir67 1.80 .407 30butir68 1.90 .305 30butir69 1.87 .346 30butir70 1.83 .379 30
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 127.30 287.666 16.961 70
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted butir1 125.37 279.964 .899 . .978 butir2 125.53 281.085 .443 . .978 butir3 125.43 280.116 .642 . .978 butir4 125.43 281.013 .564 . .978 butir5 125.50 280.603 .506 . .978 butir6 125.37 283.344 .498 . .978
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
butir7 125.50 281.017 .475 . .978 butir8 125.37 279.964 .899 . .978 butir9 125.47 279.154 .661 . .978 butir10 125.63 278.171 .579 . .978 butir11 125.53 281.085 .443 . .978 butir12 125.37 279.964 .899 . .978 butir13 125.47 279.499 .633 . .978 butir14 125.63 278.585 .553 . .978 butir15 125.47 279.085 .666 . .978 butir16 125.47 280.326 .567 . .978 butir17 125.63 277.275 .636 . .978 butir18 125.43 280.116 .642 . .978 butir19 125.37 279.964 .899 . .978 butir20 125.63 278.171 .579 . .978 butir21 125.37 279.964 .899 . .978 butir22 125.57 279.771 .511 . .978 butir23 125.43 280.254 .630 . .978 butir24 125.43 279.771 .672 . .978 butir25 125.50 278.810 .640 . .978 butir26 125.37 279.964 .899 . .978 butir27 125.50 279.155 .614 . .978 butir28 125.47 280.326 .567 . .978 butir29 125.63 277.275 .636 . .978 butir30 125.43 280.047 .648 . .978 butir31 125.67 277.471 .610 . .978 butir32 125.60 278.110 .601 . .978 butir33 125.43 279.013 .739 . .978 butir34 125.40 279.697 .772 . .978 butir35 125.47 280.809 .528 . .978 butir36 125.53 278.878 .599 . .978 butir37 125.67 277.954 .580 . .978 butir38 125.43 279.564 .690 . .978 butir39 125.47 278.533 .710 . .978 butir40 125.37 283.344 .498 . .978 butir41 125.47 278.464 .716 . .978 butir42 125.43 280.875 .576 . .978 butir43 125.47 278.602 .705 . .978 butir44 125.43 279.013 .739 . .978 butir45 125.37 279.964 .899 . .978 butir46 125.57 278.392 .604 . .978 butir47 125.47 278.533 .710 . .978 butir48 125.53 278.533 .623 . .978 butir49 125.53 278.947 .594 . .978 butir50 125.37 279.964 .899 . .978 butir51 125.60 278.041 .605 . .978 butir52 125.53 281.085 .443 . .978 butir53 125.47 280.326 .567 . .978
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
butir54 125.37 279.964 .899 . .978 butir55 125.57 280.737 .446 . .978 butir56 125.43 279.840 .666 . .978 butir57 125.53 281.085 .443 . .978 butir58 125.43 280.185 .636 . .978 butir59 125.63 277.275 .636 . .978 butir60 125.43 279.840 .666 . .978 butir61 125.63 277.551 .619 . .978 butir62 125.53 280.878 .458 . .978 butir63 125.47 279.016 .672 . .978 butir64 125.43 280.185 .636 . .978 butir65 125.43 279.013 .739 . .978 butir66 125.43 279.909 .660 . .978 butir67 125.50 279.155 .614 . .978 butir68 125.40 279.490 .792 . .978 butir69 125.43 280.875 .576 . .978 butir70 125.47 278.533 .710 . .978
Case Processing Summary N %
Valid 30 100.0Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 30 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items .978 .981 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
DATA IDENTITAS RESPONDEN
NO TINGKAT STATUS RESPONDEN
MASA KERJA PENDIDIKAN KEPEGAWAIAN
1 >25 S1 PNS 2 >25 S1 PNS 3 23-25 S1 PNS 4 >25 S1 PNS 5 >25 D3 PNS 6 >25 S1 PNS 7 >25 S1 PNS 8 >25 S1 PNS 9 >25 D2 PNS 10 >25 S1 PNS 11 23-25 S1 PNS 12 17-19 S1 PNS 13 >25 S1 PNS 14 23-25 S1 PNS 15 23-25 S1 PNS 16 23-25 S1 PNS 17 >25 S1 PNS 18 23-25 S1 PNS 19 23-25 D3 PNS 20 17-19 S1 PNS 21 >25 S1 PNS 22 23-25 S1 PNS 23 17-19 D3 PNS 24 23-25 S1 PNS 25 23-25 S1 PNS 26 17-19 S1 PNS 27 20-22 D3 PNS 28 >25 D3 PNS 29 20-22 D3 PNS 30 23-25 S1 PNS 31 23-25 S1 PNS 32 >25 S1 PNS 33 23-25 D3 PNS 34 17-19 D3 PNS 35 23-25 D3 PNS 36 17-19 D3 PNS 37 14-16 S1 PNS 38 14-16 D3 PNS 39 14-16 S1 PNS 40 17-19 S1 PNS 41 14-16 S1 PNS 42 23-25 D3 PNS 43 11-13 S1 PNS 44 14-16 S1 PNS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
45 11-13 S1 PNS 46 11-13 S1 PNS 47 11-13 S1 PNS 48 11-13 S1 PNS 49 2-4 S1 PNS 50 >25 D3 PNS 51 >25 S1 G. BANTU 52 >25 S1 G. BANTU 53 5-7 S1 G. BANTU 54 5-7 S1 G. BANTU 55 5-7 S1 G. BANTU 56 5-7 S1 G. BANTU 57 5-7 S1 G. HONORER 58 5-7 S1 G. HONORER 59 2-4 S1 G. HONORER 60 2-4 S1 G. HONORER 61 2-4 S1 G. HONORER 62 2-4 S1 G. HONORER 63 2-4 S1 G. HONORER 64 2-4 S1 G. HONORER 65 2-4 S1 G. HONORER 66 2-4 S1 G. HONORER 67 2-4 D3 G. HONORER 68 2-4 S1 G. HONORER 69 2-4 S1 G. HONORER 70 >25 S1 PNS 71 >25 S1 PNS 72 >25 S1 PNS 73 23-25 S1 PNS 74 >25 D2 PNS 75 20-22 S1 PNS 76 20-22 S1 PNS 77 >25 S1 PNS 78 >25 S1 PNS 79 >25 S1 PNS 80 11-13 S1 PNS 81 11-13 S1 PNS 82 >25 S1 PNS 83 14-16 S1 PNS 84 11-13 S1 PNS 85 8-10 S1 PNS 86 23-25 S1 PNS 87 2-4 S1 PNS 88 8-10 S1 PNS 89 5-7 D3 PNS 90 5-7 S1 PNS 91 11-13 S1 PNS 92 11-13 S1 PNS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
93 5-7 S1 G. BANTU 94 2-4 S1 G. BANTU 95 8-10 S1 G. BANTU 96 2-4 D3 G. BANTU 97 2-4 S1 G. HONORER 98 2-4 S1 G. HONORER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA MENTAH SMP NEGERI 1 JOGONALAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 431 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 22 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 23 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 24 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 25 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 26 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 17 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 28 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 29 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1
10 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 211 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 212 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 213 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 214 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 215 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 216 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 217 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 118 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 219 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 220 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 221 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 122 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 223 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 224 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 225 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 226 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 127 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 228 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 129 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 230 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 231 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 232 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 233 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 234 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2
NO NOMOR PERNYATAAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 236 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 237 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 238 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 239 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 240 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 241 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 242 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 243 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 244 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 245 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 246 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 147 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 248 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 149 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 250 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 251 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 152 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 253 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 254 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 255 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 256 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 257 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 258 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 259 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 260 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 261 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 262 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 263 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 164 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 265 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 266 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 267 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 268 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 269 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 702 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 124 9 3 42 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 121 9 3 42 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 125 8 3 42 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 125 9 3 42 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 122 9 2 41 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 117 9 3 42 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 121 9 3 42 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 126 9 3 41 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 116 9 1 42 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 124 9 3 42 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 127 8 3 42 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 119 6 3 42 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 121 9 3 42 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 113 8 3 42 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 124 8 3 42 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 124 8 3 42 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 121 9 3 42 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 118 8 3 42 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 125 8 2 42 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 121 6 3 41 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 116 9 3 42 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 119 8 3 42 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 121 6 2 42 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 122 8 3 42 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 118 8 3 42 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 120 6 3 42 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 116 7 2 41 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 117 9 2 42 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 119 7 2 42 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 124 8 3 42 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 126 8 3 42 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 124 9 3 42 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 126 8 2 42 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 114 6 3 4
NOMOR PERNYATAAN Status KepegawaianTotal Masa Kerja Tingkat Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 115 8 3 42 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 127 6 3 41 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 119 5 3 42 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 123 5 2 42 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 117 5 3 42 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 121 6 3 42 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 126 5 3 42 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 118 8 2 42 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 113 4 3 42 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 126 5 3 42 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 113 4 3 41 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 116 4 3 42 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 118 4 3 42 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 120 4 3 42 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 125 1 3 42 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 118 9 2 41 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 117 9 3 22 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 121 9 3 22 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 119 2 3 22 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 120 2 3 22 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 121 2 3 22 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 116 2 3 22 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 119 2 3 12 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 118 2 3 12 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 126 1 3 12 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 121 1 3 12 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 122 1 3 12 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 118 1 3 12 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 120 1 3 12 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 125 1 3 12 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 125 1 3 12 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 121 1 3 11 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 119 1 2 11 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 122 1 3 11 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 117 1 3 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA MENTAH SMP NEGERI 2 JOGONALAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 431 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 22 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 23 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 24 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 25 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 26 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 17 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 28 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 29 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2
10 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 211 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 212 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 213 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 214 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 215 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 216 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 217 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 218 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 119 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 220 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 221 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 222 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 223 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 224 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 225 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 226 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 127 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 228 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 229 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2
NO NOMOR PERNYATAAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 702 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 124 9 3 42 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 119 9 3 42 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 120 9 3 42 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 121 8 3 42 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 114 9 1 41 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 117 7 3 42 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 117 7 3 42 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 122 9 3 42 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 117 9 3 41 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 119 9 3 42 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 127 4 3 42 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 120 4 3 42 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 121 9 3 42 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 113 5 3 42 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 124 4 3 42 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 118 3 3 42 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 121 8 3 41 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 118 1 3 42 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 125 3 3 42 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 121 2 2 41 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 119 2 3 42 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 120 4 3 42 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 121 4 3 42 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 122 2 3 22 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 118 1 3 22 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 120 3 3 22 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 116 1 2 22 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 119 1 3 12 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 118 1 3 1
NOMOR PERNYATAAN Status KepegawaianTotal Masa Kerja Tingkat Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Deskripsi Data Variabel Penelitian Statistics ms tk sk
Valid 98 98 98N Missing 0 0 0
Masa Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1 17 17.3 17.3 17.3 2 9 9.2 9.2 26.5 3 3 3.1 3.1 29.6 4 10 10.2 10.2 39.8 5 6 6.1 6.1 45.9 6 7 7.1 7.1 53.1 7 4 4.1 4.1 57.1 8 17 17.3 17.3 74.5 9 25 25.5 25.5 100.0
Valid
Total 98 100.0 100.0 Tingkat Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1 2 2.0 2.0 2.0 2 13 13.3 13.3 15.3 3 83 84.7 84.7 100.0
Valid
Total 98 100.0 100.0 Status Kepegawaian
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1 15 15.3 15.3 15.3 2 10 10.2 10.2 25.5 4 73 74.5 74.5 100.0
Valid
Total 98 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Frequenscies Statistics Butir
Valid 98N Missing 0
Mean 120.30Median 120.00Mode 121Std. Deviation 3.550Sum 11789
Total
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 113 4 4.1 4.1 4.1 114 2 2.0 2.0 6.1 115 1 1.0 1.0 7.1 116 6 6.1 6.1 13.3 117 8 8.2 8.2 21.4 118 11 11.2 11.2 32.7 119 11 11.2 11.2 43.9 120 8 8.2 8.2 52.0 121 16 16.3 16.3 68.4 122 6 6.1 6.1 74.5 123 1 1.0 1.0 75.5 124 8 8.2 8.2 83.7 125 7 7.1 7.1 90.8 126 6 6.1 6.1 96.9 127 3 3.1 3.1 100.0
Valid
Total 98 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
Berdasarkan pada skor yang ada pada data penelitian, maka penulis dapat
mengelompokkan pemahaman ke dalam kategori sangat positif, positif, cukup
positif, negatif, dan sangat negatif. Untuk menilai skor yang ada penulis
menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II.
Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II
untuk penilaian pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007
tentang Standar Penilaian Pendidikan adalah sebagai berikut:
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel81%-100% sangat positif 66%-80% positif 56%-65% cukup positif 46%-55% negatif
<46% sangat negatif
Berdasarkan kategori diatas, maka dilakukan analisis sebagai berikut:
Skor tertinggi yang diharapkan 2 x 70 = 140
Skor terendah yang diharapkan 1 x 70 = 70
Penilaian pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang
Standar Penilaian Pendidikan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II,
dapat ditentukan sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
= 70 + 81% (140-70) = 126,7 dibulatkan 127
= 70 + 66% (140-70) = 116,2 dibulatkan 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
= 70 + 56% (140-70) = 109,2 dibulatkan 109
= 70 + 46% (140-70) = 102,2 dibulatkan 102
Dibawah 102
Skor Penilaian 127-140 sangat positif 116-126 positif 109-115 cukup positif 102-108 negatif
<102 sangat negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pemahaman guru trhdp Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dr Masa Kerja
2-4 5-7 8-10 11-13 14-16 17-19 20-22 23-25 <25 N 17 9 3 10 6 7 4 17 25 Normal Parameter (a,b)
Mean 120.59 119.44 121.0
0 119.20 120.67 120.43 117.25 121.53 120.28
Std. Deviation 3.144 1.810 3.606 4.442 .5.241 3.823 1.258 4.125 3.208
Most Extreme Difference
Absolute .164 .181 .276 .171 .179 .298 .329 .196 .149
Positive .164 .153 .276 .143 .154 .298 .329 .098 .127 Negative -.155 -.181 -.203 -.171 -.179 -.211 -.171 -.196 -.149Kolmogorov-Smirnov Z .676 .542 .478 .542 .438 .788 .657 .808 .744Asymp. Sig. (2-tailed) .751 .930 .976 .930 .991 .564 .780 .531 .637
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pemahaman guru trhdp Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dr Tingkat Pendidikan
D2 D3 S1 N 2 13 83 Normal Parameter (a,b)
Mean 115.00 120.08 120.46
Std. Deviation 1.414 3.252 3.552
Most Extreme Difference
Absolute .260 .168 .114
Positive .260 .168 .114 Negative -.260 -.105 -.106 Kolmogorov-Smirnov Z .368 .606 1.039 Asymp. Sig. (2-tailed) .999 .856 .231
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pemahaman guru trhdp Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dr Status Kepegawaian
PNS GTY GB GH N 73 - 10 15 Normal Parameter (a,b)
Mean 120.40 - 119.00 120.67
Std. Deviation 3.814 - 2.160 2.845
Most Extreme Difference
Absolute .115 - .178 .188
Positive .095 - .123 .188 Negative -.115 - -.178 -.136 Kolmogorov-Smirnov Z .985 - .564 .727 Asymp. Sig. (2-tailed) .287 - .908 .666
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Test of Homogeneity of Variances
Variabel Levene Statistic df1 df2 Sig.
Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari Masa Kerja
1,955 8 89 0,061
Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari Tingkat Pendidikan
0,822 2 95 0,443
Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari Status Kepegawaian
2,680 2 95 0,074
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
UJI ANOVA
1. Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari
Masa Kerja.
ANOVA total
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 85.406 8 10.676 .836 .574
Within Groups 1137.013 89 12.775
Total 1222.418 97
2. Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari
Tingkat Pendidikan.
ANOVA total
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 58.893 2 29.446 2.404 .096
Within Groups 1163.525 95 12.248
Total 1222.418 97
3. Pemahaman guru terhadap Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditinjau dari
Status Kepegawaian.
ANOVA total
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 19.606 2 9.803 .774 .464
Within Groups 1202.813 95 12.661
Total 1222.418 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Perhitungan Ftabel :
A. Masa Kerja
97 – 8 = 89 = 2,05 80 11
- 89 0
2,03 100 9
0,02 20 20
2011 x 0,02 = 0,011
= 2,05 – 0,011
= 2,039
B. Tingkat Pendidikan
97 – 2 = 95 = 3,11 80 15
- 95 0
3,09 100 5
0,02 20 20
2015 x 0,02 = 0,015
= 3,11 – 0,015
= 3,095
C. Status Kepegawaian
97 – 2 = 95 = 3,11 80 15
- 95 0
3,09 100 5
0,02 20 20
2015 x 0,02 = 0,015
= 3,11 – 0,015
= 3,095
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI