Peluahan sebagian

21
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peluahan Sebagian Peluahan Sebagian ( Partial Discharge) merupakan peristiwa peluahan listrik secara lokal yang menghubungkan secara parsial atau sebagian dari isolasi diantara konduktor dan dapat terjadi baik di dekat permukaan maupun di tengah bahan isolasi . Hal ini terjadi karena adanya peristiwa yang ditandai dengan pelepasan/loncatan muatan listrik pada s ebagian kecil sistem isolasi listrik yang tidak menjembatani ruang antara dua konduktor secara .Peluahan Sebagian dapat terjadi pada bahan isolasi padat, bahan isolasi cair maupun bahan isolasi gas. Peluahan sebagian, menurut lokasi terjadinya, dapat dikategorikan sebagai peluahan permukaan, peluahan di dalam bahan isolasi dan korona [1] . Peluahan pemukaan terjadi pada permukaan bahan isolasi seperti ditunjukkan pada gambar 1. b. Peluahan di dalam

description

menceritakan tentang peluahan sebagian

Transcript of Peluahan sebagian

Page 1: Peluahan sebagian

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Peluahan Sebagian

Peluahan Sebagian (Partial Discharge) merupakan peristiwa peluahan listrik secara lokal yang

menghubungkan secara parsial atau sebagian dari isolasi diantara konduktor dan dapat terjadi

baik di dekat permukaan maupun di tengah bahan isolasi. Hal ini terjadi karena adanya peristiwa

yang ditandai dengan pelepasan/loncatan muatan listrik pada sebagian kecil sistem isolasi listrik

yang tidak menjembatani ruang antara dua konduktor secara .Peluahan Sebagian dapat terjadi

pada bahan isolasi padat, bahan isolasi cair maupun bahan isolasi gas.

Peluahan sebagian, menurut lokasi terjadinya, dapat dikategorikan sebagai peluahan permukaan,

peluahan di dalam bahan isolasi dan korona [1] . Peluahan pemukaan terjadi pada permukaan

bahan isolasi seperti ditunjukkan pada gambar 1.b. Peluahan di dalam bahan isolasi terjadi akibat

adanya ketaksempurnaan pada bagian dalam bahan isolasi (gambar 1.c). Ketaksempurnaan bahan

dapat berupa adanya rongga udara atau adanya partikel kontaminan seperti serpihan logam.

Sedangkan korona merupakan peluahan sebagian yang terjadi pada bagian yang runcing pada

konduktor metal (gambar 1.a).

Secara umum peluahan sebagian dapat dinyatakan sebagai pulsa/sinyal dengan durasi waktu

yang bergantung pada jenis sumber peluahan sebagian. Peluahan sebagian akibat adanya

serpihan logam permukaan pada bagian dalam menghasilkan pulsa dengan durasi yang sangat

HS, 07/15/13,
Secara umum tinjauan pustaka pada proposal adalah review penelitian yang dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Jadi semua referensi haruslah dari makalah penelitian. Teori dari buku diperbolehkan untuk menunjang tinjauan pustaka. Teori dari buku sebaiknya hanya teori dasar yang sudah dianggap sangat umum.
Page 2: Peluahan sebagian

7

cepat ~ 0.9 ns dan peluahan permukaan menghasilkan pulsa dengan durasi sekitar 17 ns dan

korona menghasilkan pulsa dengan durasi paling lambat, yakni ~ 50 ns[2].

Dengan menggunakan alat ukur yang sesuai, semisal antenna dan osiloskop, pulsa yang

dihasilkan pada proses peluahan sebagian dapat ditangkap dan direkam. Karena pulsa yang

dihasilkan oleh sumber yang berbeda memiliki durasi yang berbeda-beda maka gelombang yang

direkam oleh osiloskop juga akan berbeda pula. Sehingga memungkinkan untuk membedakan

jenis sumber peluahan sebagian dari gelombang yang direkam.

(a) (b) (c)

Gambar 1.

Jenis-jenis sumber peluahan sebagian:

(a) peluahan corona, (b) peluahan permukaan dan (c) peluahan gelembung

Tegangan Tinggi

Ground

Isolasi Padat

Elektroda

Peluahan permukaan

Tegangan Tinggi

Ground

Korona

Tegangan Tinggi

Ground

Elektroda

MetalRongga Udara

Page 3: Peluahan sebagian

8

B. Radiasi Gelombang Elektromagnetik

Muatan Listrik yang tidak bergerak (diam) hanya memiliki medan listrik. Ketika muatan tersebut

bergerak, maka dihasilkan medan listrik dan medan magnet yang pergerakannya tegak lurus satu

dengan yang lain (gambar 2).

Gambar 2. Arah Pergerakan Medan Listrik dan Medan Magnet [3]

Muatan yang bergerak konstan hanya menghasilkan medan listrik dan medan magnetik, tidak

menghasilkan radiasi elektromagnatik. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat radiasi

elektromagnetik yang dihasilkan oleh muatan listrik. Ketika muatan bergerak konstan, maka

garis medan listrik dan medan magnetik yang dihasilkan akan merupakan garis yang tak terputus

karena garis tersebut dihasilkan oleh muatan yang sama. Namun ketika muatan dipercepat

mendekati kecepatan cahaya, maka garis medan listrik akan mengalami dissalignment

(pembelokan), sehingga dihasilkan radiasi medan listrik dan medan magnetik atau lebih dikenal

sebagai radiasi elektromagnetik, seperti diperlihatkan dalam gambar 3.

HS, 07/15/13,
Lebih baik jika bagian ini dibagi 2: pertama bagian teori yang menjelaskan proses terjadinya radiasi elektromagnetik dan bagian kedua yang membahas penelitian pendeteksian PD dengan menggunakan metode elektromagnetik (mendeteksi sinyal elektromagnetik yang dihasilkan dalam proses PD). Bagian PERTAMA: Dimulai dengan teori electron diam yang hanya menghasilkan medan listrik (E). Jika electron bergerak maka akan dihasilkan medan listrik dan medan magnetic (B). Kaitkan dengan proses PD, electron pada proses PD bergerak dipercepat dan diperlambat akibat adanya medan eksternal. Pergerakan electron akan menghasilkan medan listrik dan medan magnet yang karena proses percepatan akan mengakibatkan garis medan tidak lurus, tetapi dibelokkan. Pada akhirnya, interaksi medan listrik dan magnetic akan menghasilkan radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik inilah yang akan dideteksi/ditangkap oleh sensor. Bagian KEDUA: Sangat bergantung pada topik tugas akhir. Uraikan dulu topic penelitian yang akan dilakukan. Urain tersebut harus dapat dituliskan dalam satu paragraph singkat yang menyatakan tujuan penelitian. Dari uraian tersebut tulis lah kira-kira 3 kata kunci. Kata kunci tersebutlah yang dibahas pada bagian kedua ini. Carilah materi pemelitian dengan kata kunci yang dibuat dan tulislah reviewnya. Pada bagian akhir (bagian KEDUA) ditutup dengan topic penelitian yang akan dilakukan.
Page 4: Peluahan sebagian

9

Gambar 3. Pristiwa Radiasi Gelombang Elektromagnetik [ 4]

Proses peluahan sebagian merupakan proses pergerakan muatan listrik yang dipercepat dan

diperlambat oleh medan listrik disekitarnya. Sehingga besarnya medan lektromagnetik yang

dihasilkan akan bergantung pada jumlah muatan listrik. Besarnya medan elektomagnetik tersebut

dapat dihitung dengan menurunkan persamaan Biot-Savart :

… (1)

Page 5: Peluahan sebagian

10

Dimana N adalah jumlah elektron, Q adalah besar muatan, µ0 adalah permeabilitas medium,

merupakan faktor retardation, ρ adalah faktor percepatan elektron dan θ adalah sudut

pengamatan.

Gelombang elektromagnetik yang dihasilkan saat terjadinya peluahan sebagian dapat dideteksi

dengan menggunakan sensor yang dirancang berdasarkan jenis sumber peluahan sebagian itu

sendiri. Adapun faktor yang mempengaruhi sinyal elektromagnetik adalah sebagai berikut :

1. Jumlah Elektron saat terjadinya peluahan

2. Percepatan elektron karena pengaruh kuat medan disekitarnya

3. Permeabilitas media

4. Sudut dan jarak pengamatan dari percepatan elektron

Page 6: Peluahan sebagian

11

C. Metode Pendeteksian Peluahan Sebagian

Metode pendeteksian peluahan sebagian dapat dibedakan atas dua kelompok konvensional dan

non konvensional[5]. Pendeteksian dengan menggunakan metode konvensional atau dikenal

dengan standard IEC 60270, mendeteksi peluahan dengan metode kopling langsung. Alat ukur

pada metode IEC 60270, dihubungkan dengan rangkaian kapasitor untuk mengukur ekivalen

muatan yang dihasilkan oleh proses peluahan. Dengan metode konvensional, besar, sudut phasa

dan kuantitas lainnya dapat dideteksi dan diukur. Namun metode ini memiliki kelemahan

mendasar yakni besarnya noise (gangguan) yang juga akan terukur ketika pengukuran dilakukan

di lapangan terbuka. Hal ini dapat terjadi karena sinyal gangguan di lingkungan terbuka

cenderung memiliki frekuensi yang sama dengan sistem pengukuran IEC 60270.

Metode non konvensional terdiri atas beragam jenis, diantaranya metode dissolved gas analisys

(DGA), acoustic detection dan elektromagnetik. Secara garis besar, semua metode yang tidak

mengikuti prosedur IEC 60270 dianggap sebagai metode non konvensional. Metode non

konsional lainnya dapat dilihat pada gambar 4.

Metode Non-konvensional Pendeteksian elektromagnetik

- HF/VHF (3 MHz sd. 300 MHz)- UHF (300 MHz sd. 3000 MHz)

Pendeteksian emisi suara (10 kHz sd. 300 kHz)

Pendeteksian secara optik Pendeteksian komposisi kimia

Metode Konvensional (IEC 60270)Mendeteksi dan mengukur muatan terlihat

(apparent charge)Pengukuran besar muatan dalam pC

Pendeteksian PD

Page 7: Peluahan sebagian

12

Gambar 4: Metode pendeteksian Peluahan Sebagian [5]

Metode pendeteksian elektromagnetik, merupakan salah satu metode pendeteksian peluahan

sebagian non konvensional. Metode ini didasarkan pada prinsip pendeteksian sinyal

elektromagnetik yang dihasilkan pada proses peluahan sebagian. Sinyal elektromagnetik yang

dihasilkan oleh peluahan, dideteksi dan ditangkap dengan menggunakan sensor yang sesuai.

Metode ini telah dipergunakan untuk mendeteksi peluahan sebagian pada gardu induk gas SF6.

Saat ini metode lektromagnetik juga telah diupayakan untuk aplikasi pendeteksian peluahan pada

transformator[6]. Gambar 5 menunjukkan diagram pendeteksian dengan menggunakan metode

elektromagnetik.

Gambar 5. Diagram Pendeteksian peluahan

Pada gambar 5 dapat dilihat bahwa untuk mendeteksi sinyal elektromagnetik dibutuhkan alat

penangkap sinyal elektromagnetik dari sumber peluahan sebagian dengan menggunakan antenna,

Page 8: Peluahan sebagian

13

pada saat terjadinya peluahan maka sensor akan menagkap sinyal dan menghubungkan ke alat

pengukuran guna menampilkan sinyal peluahan sebagian.

Page 9: Peluahan sebagian

14

D. Sensor untuk mendeteksi Peluahan Sebagian

Pemantauan keadaan isolasi pada tranformator dapat dilakukan dengan mengidentifikasi dan

mendeteksi terjadinya peluahan sebagian. Untuk dapat mendeteksi terjadinya peluahan sebagian

pada tranformator, maka di perlukan sebuah sensor agar bisa menangkap sinyal saat terjadinya

peluahan sebagian. Ada beberapa cara untuk penempataan posisi sensor pada transformator yaitu

dapat ditempatkan pada saluran pembuangan minyak isolasi [7] atau dengan menggunakan

jendela dielektrik [8] . Penempatan sensor pada saluran pembuangan minyak isolasi memiliki

kelemahan dimana ukuran dari sensor harus sesuai dengan ukuran lubang saluran pembuangan

minyak isolasi, sementara untuk jenis sensor jendela dielektrik dapat dilakukan dengan ukuran

yang diinginkan dan ditempatkan dengan cara melubangi tangki transformator. Penempatan

posisi sensor pada transformator dapat dilakukan saat tranformator dalam masa pemeliharaan

atau saat transformator belum diproduksi tanpa harus mengurangi kinerja tranformator.

Biasanya jenis sensor yang digunakan pada saluran pembuangan minyak isolasi menggunakan

jenis sensor monopole . ukuran sensor pada saluran pembuangan minyak isolasi dirancang

dengan diameter kurang dari 5 cm dan panjangnya kurang dari 20 cm [9]. Desain dari sensor

monopole yang telah digunakan adalah berbentuk monopole pendek [10], plat , zig-zag atau

konikal [11] atau bentuk lainnya yang sesuai dengan ukuran saluran pembuangan minyak isolasi.

Penempatan posisi sensor yang dalam mengakibatkan besarnya magnitude sinyal peluahan

semakin besar, sehingga posisi penempatan sensor haruslah tepat, karena tekanan medan listrik

yang tinggi pada ujung sensor dapat menyebabkan terjadinya breakdown [12]. Untuk

Page 10: Peluahan sebagian

15

mengantisipasi besarnya tekanan medan listrik pada ujung sensor dapat dilakukan dengan cara

melapisi bahan dielektrik khusus pada sensor.

Bentuk sensor yang digunakan pada jendela dielektrik menggunakan bentuk planar atau

mendatar [13], microstrip [14], log-spiral, spiral [15] dan fractal [16]. Pembuatan sensor jendela

dielektrik ini biasanya dibuat pada permukaan bahan dielektrik dengan membuat rangkaian sirkit

tercetark (PCB-Print Out Circuit Board). Ukuran dan bentuk papan PCB yang digunakan

sebagai sensor harus sesuai dengan frekuensi kerja. Sensor yang ukurannya diperkecil hingga

5x5 cm dapat digunakan untuk frekuensi yang lebih tinggi[17] tetapi sensor ini memiliki bandwith

spectrum frekuensi kerja yang kecil. Adapun cara yang digunakan untuk memperbesar bandwith

yaitu dengan medesain microstrip sensor dengan menggunakan PCB berlapis dengan

rentang frekuensi 30 MHZ – 1000 MHZ[18].

Penggunaan alat ukur untuk menampilkan hasil pendeteksian pada proses terjadinya peluahan

sebagian biasanya menggunakan osiloskop yang mana osiloskop menggunakan sistem tidak

setimbang pada inputnya. Input yang terhubung pada osiloskop merupakan kabel koaksial

dengan inti kabel adalah yang bertegangan dan selubung kabel adalah ground. Sementara sensor

dengan menggunakan PCB adalah jenis sistem setimbang, oleh karena itu dibutuhkan koverter

untuk menghubungkan antara sensor dengan osiloskop. Pemasangan converter ini dengan cara

digabung satu kesatuan dengan sensor dengan cara disambungkan langsung ke panel sensor yang

mana converter ini dinamakan dengan Balun ( Balanced – Unbalanced).

Page 11: Peluahan sebagian

16

E. Jenis Jenis Sumber Peluahan Sebagian Dan Metode Pengenalannya

Pendeteksian Peluahan sebagian dengan metode menggunakan medan elektromagnetik dapat

dilakukan dengan beragam sumber. Sumber yang biasanya digunakan dalam pendeteksian

peluahan sebagian adalah jenis Gelembung, permukaan dan korona. Sumber ini akan

menghasilkan gelombang elektromagnetik yang mewakilkan karakteristik pulsa untuk masing

masing sumber. Ketika terjadi proses peluahan, maka setiap sumber peluahan akan mengirimkan

pulsa berbeda yang akan ditangkap oleh sensor (antenna monople). Pulsa ini akan

mendeskripsikan karakteristik dari sumber tersebut, kemudian karakteristik masing masing

sumber akan ditampilkan dalam bentuk sinyal sinusoidal pada alat ukur osiloskop dengan

parameter frekuensi, amplitude dan durasi sinyal peluahan sebagian.

Pengujian dengan hanya menganalisis beberapa sumber peluahan sebagian telah dilakukan,

sumber peluahan tersebut berupa Surface Discharge, internal discharge, oil wedge discharge.

Pada penelitian ini mengamati rentang frekuensi yang dihasilkan oleh sumber saat terjadinya

peluahan sebagian .Dari ketiga sumber ini dapat diketahui perbedaan range frekuensi bahwa

waktu peluahan yang terjadi pada internal discharge dengan range frekuensi 300-800MHz, oil

wedge discharge dengan range 50-800MHz dan surface discharge 50-650MHz [ 19] . Berbeda

dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini menggunakan sumber peluahan sebagian jenis

corona. Sumber jenis corona ini dilakukan untuk mengamati durasi sinyal. Durasi sinyal yang

dihasilkan dalam percobaan ini adalah dengan waktu ~100 ns .[20]

Page 12: Peluahan sebagian

17

Pengujian yang sama juga dilakukan dengan menggunakan jenis sumber peluahan corona .Pada

penelitian ini bertujuan untuk mengamati respon frekuensi serta noise yang dihasilkan dengan

bentuk antenna yang berbeda. Dapat diketahui bahwa respon frekuensi yang baik dan noise yang

sedikit didapatkan dengan menggunakan antenna conical monopole dengan panjang lebih dari

100 mm [21]. Kemudian pengujian dengan menggunakan sumber corona dilakukan untuk

mengetahui domain waktu dan sinyal corona saat terjadinya peluahan sebagian. Domain waktu

dan sinyal yang dihasilkan akan berbeda bergantung posisi dari sensor dalam penempatannya. [22]

Seiiring dengan perkembangan dalam pendeteksian peluahan sebagian, pendeteksian dilakukan

dengan sumber peluahan jenis void, floating metal dan kombinasi.dari ketiga jenis peluahan ini

akan dibedakan jenis pulsa berdasarkan jenis peluahan.Untuk menganalisis sinyal pulsa yang

dihasilkan dengan memanfaatkan software matlab yang digunakan untuk melakukan denoised

atau perbaikan sinyal dari noise sehingga dapat diamati dan dianalisis [23]. dikarenakan ada

beberapa hal yang mempengaruhi pendeteksian peluahan sebagian yaitu noise, bandwith, jenis

pulsa dan respone sensor yang dipasang[24].

Untuk penelitian selanjutnya, saya akan melakukan penelitian tentang deteksi jenis jenis sumber

peluahan sebagian dengan menggunakan metode elektromagnetik. Sumber peluahan yang akan

dianalisis dalam penelitian ini adalah jenis Surface, corona dan Void dikarenakan pada masing

masing sumber peluahan sebagian ini akan menghasilkan karakteristik frekuensi, amplitude dan

durasi sinyal yang berbeda. Sinyal yang dihasilkan dari sumber peluahan akan dideteksi dengan

Page 13: Peluahan sebagian

18

menggunakan antenna monopole sebagai sensor yang terhubung dengan alat pengukuran

(osiloskop). Kemudian sinyal yang dihasilkan akan dianalisis dengan parameter

frekuensi,amplitude dan durasi sinyal untuk masing masing sumber peluahan dalam rangka

mengetahui karakteristik sumber peluahan tersebut.

Parameter yang digunakan untuk menentukan sumber peluahan sebagian dalam penelitian ini

adalah frekuensi, amplitude dan durasi sinyal. Frekuensi merupakan banyaknya gelombang yang

dihasilkan setiap satuan detik, pada penelitian ini terdapat frekuensi dengan bentuk sinyal

sinusoidal dan untuk menentukan besarnya frekuensi dapat diketahui dengan menggunakan

persamaan fourier. Sementara amplitude adalah peak(puncak) dari suatu gelombang dalam satu

durasi yang bisa ditentukan pada saat puncak maksimum pada suatu gelombang yang terbaca

pada osiloskop sementara durasi sinyal adalah waktu yang dibutuhkan dari suatu sinyal untuk

menghasilkan suatu gelombang, mungkin pada penelitian ini dari suatu gelombang akan

ditentukan sebuah acuan dari awal pada saat gelombang tersebut muncul hingga berakhirnya

gelombang yang ditandai dengan adanya ekor gelombang,