pelet apung

12
1095 Pembuatan pelet apung skala rumah tangga dengan ... (Erik Sutikno) PEMBUATAN PELET APUNG SKALA RUMAH TANGGA DENGAN PERALATAN SEDERHANA Erik Sutikno, Abidin Nur II, dan Akhmad Fairus Mai Sony Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jl. Pemandian Kartini No. 1, Jepara, Jawa Tengah 59401 E-mail: [email protected] ABSTRAK Produksi pelet apung dengan menggunakan alat sederhana sangat mungkin dilakukan, dan telah terbukti dilaksanakan di BBPBAP Jepara. Selama ini, orang beranggapan bahwa pakan apung hanya dapat dibuat dengan menggunakan peralatan canggih (extruder), dengan prinsip kerja sistem tekanan tinggi, memasukkan udara saat mencetak butiran pelet. Sehingga butiran pelet menjadi ringan dan mengapung. Teknik lain yang sedang dikembangkan adalah memanfaatkan hasil metabolisme mikroba sehingga udara terperangkap dalam adonan mampu membuat pelet mengapung. Sebelum pembuatan pelet, bahan baku pakan difermentasi dengan menggunakan jamur Aspergillus niger selama 72 jam. Bahan yang digunakan antara lain tepung ikan lokal, tepung kedelai, tepung jagung, dedak halus, dan lain-lain. Hasil uji laboratorium kandungan protein 30%, Dari hasil uji pelet yang diproduksi dapat mengapung selama 30-45 menit, dengan ketahanan dalam air 90% per jam. KATA KUNCI: pelet apung, fermentasi, Aspergillus niger PENDAHULUAN Produksi pelet apung dengan menggunakan alat sederhana sangat mungkin dilakukan, dan telah terbukti dilaksanakan di BBPBAP Jepara. Selama ini, orang beranggapan bahwa pakan apung hanya dapat dibuat dengan menggunakan peralatan canggih (extruder), dengan prinsip kerja sistem tekanan tinggi, memasukkan udara saat mencetak butiran pelet. Sehingga butiran pelet menjadi ringan dan mengapung. Teknik lain yang sedang dikembangkan adalah memanfaatkan hasil metabolisme mikroba sehingga udara terperangkap dalam adonan mampu membuat pelet mengapung. Sebelum pembuatan pelet, bahan baku pakan difermentasi dengan menggunakan jamur Aspergillus niger selama 72 jam. Bahan yang digunakan antara lain tepung ikan lokal, tepung kedelai, tepung jagung, dedak halus, dan lain-lain. Hasil uji laboratorium kandungan protein 30%, Dari hasil uji pelet yang diproduksi dapat mengapung selama 30-45 menit, dengan ketahanan dalam air 90% per jam. IDENTIFIKASI DAN PEMILIHAN BAHAN Dalam membuat pakan buatan untuk ikan atau udang, hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah persyaratan bahan baku pakan, yaitu: 1. Bahan baku tidak mengandung racun, bahan baku yang mengandung racun dapat menghambat pertumbuhan, ikan mabuk dan stres bahkan dapat menyebabkan kematian ikan/udang yang diperihara secara massal. 2. Bahan baku pakan tidak boleh bersaing dengan bahan makanan manusia. 3. Bahan baku harus tersedia dalam waktu lama, atau tersedia secara kontinu. 4. Harga bahan baku, walaupun dapat digunakan tetapi harganya mahal. Sebenarnya murah atau mahalnya bahan baku harus dinilai dari manfaat bahan baku tersebut. Sebagai contoh tepung ikan harganya memang mahal tetapi bila dibandingkan dengan nilai kegunaannya terutama kandungan proteinnya yang tinggi dan kelengkapan asam aminonya maka penggunaan tepung ikan menjadi murah.

Transcript of pelet apung

  • 1095 Pembuatan pelet apung skala rumah tangga dengan ... (Erik Sutikno)

    PEMBUATAN PELET APUNG SKALA RUMAH TANGGADENGAN PERALATAN SEDERHANA

    Erik Sutikno, Abidin Nur II, dan Akhmad Fairus Mai SonyBalai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau

    Jl. Pemandian Kartini No. 1, Jepara, Jawa Tengah 59401E-mail: [email protected]

    ABSTRAK

    Produksi pelet apung dengan menggunakan alat sederhana sangat mungkin dilakukan, dan telah terbuktidilaksanakan di BBPBAP Jepara. Selama ini, orang beranggapan bahwa pakan apung hanya dapat dibuatdengan menggunakan peralatan canggih (extruder), dengan prinsip kerja sistem tekanan tinggi, memasukkanudara saat mencetak butiran pelet. Sehingga butiran pelet menjadi ringan dan mengapung. Teknik lainyang sedang dikembangkan adalah memanfaatkan hasil metabolisme mikroba sehingga udara terperangkapdalam adonan mampu membuat pelet mengapung. Sebelum pembuatan pelet, bahan baku pakandifermentasi dengan menggunakan jamur Aspergillus niger selama 72 jam. Bahan yang digunakan antaralain tepung ikan lokal, tepung kedelai, tepung jagung, dedak halus, dan lain-lain. Hasil uji laboratoriumkandungan protein 30%, Dari hasil uji pelet yang diproduksi dapat mengapung selama 30-45 menit, denganketahanan dalam air 90% per jam.

    KATA KUNCI: pelet apung, fermentasi, Aspergillus niger

    PENDAHULUAN

    Produksi pelet apung dengan menggunakan alat sederhana sangat mungkin dilakukan, dan telahterbukti dilaksanakan di BBPBAP Jepara. Selama ini, orang beranggapan bahwa pakan apung hanyadapat dibuat dengan menggunakan peralatan canggih (extruder), dengan prinsip kerja sistem tekanantinggi, memasukkan udara saat mencetak butiran pelet. Sehingga butiran pelet menjadi ringan danmengapung. Teknik lain yang sedang dikembangkan adalah memanfaatkan hasil metabolisme mikrobasehingga udara terperangkap dalam adonan mampu membuat pelet mengapung.

    Sebelum pembuatan pelet, bahan baku pakan difermentasi dengan menggunakan jamur Aspergillusniger selama 72 jam. Bahan yang digunakan antara lain tepung ikan lokal, tepung kedelai, tepungjagung, dedak halus, dan lain-lain. Hasil uji laboratorium kandungan protein 30%, Dari hasil ujipelet yang diproduksi dapat mengapung selama 30-45 menit, dengan ketahanan dalam air 90% perjam.

    IDENTIFIKASI DAN PEMILIHAN BAHAN

    Dalam membuat pakan buatan untuk ikan atau udang, hal pertama yang harus dipertimbangkanadalah persyaratan bahan baku pakan, yaitu:1. Bahan baku tidak mengandung racun, bahan baku yang mengandung racun dapat menghambat

    pertumbuhan, ikan mabuk dan stres bahkan dapat menyebabkan kematian ikan/udang yangdiperihara secara massal.

    2. Bahan baku pakan tidak boleh bersaing dengan bahan makanan manusia.3. Bahan baku harus tersedia dalam waktu lama, atau tersedia secara kontinu.4. Harga bahan baku, walaupun dapat digunakan tetapi harganya mahal. Sebenarnya murah atau

    mahalnya bahan baku harus dinilai dari manfaat bahan baku tersebut. Sebagai contoh tepungikan harganya memang mahal tetapi bila dibandingkan dengan nilai kegunaannya terutamakandungan proteinnya yang tinggi dan kelengkapan asam aminonya maka penggunaan tepungikan menjadi murah.

  • Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2011 1096

    5. Kualitas gizi bahan baku, menjadi persyaratan penting, walaupun harganya murah, dan tersediacukup melimpah tetapi kandungan gizinya buruk, maka bahan baku seperti ini tidak dapatdigunakan.

    Pakan untuk hewan air (ikan/udang), dapat dikategorikan menjadi:1. Pakan alami, merupakan kelompok pakan yang tersedia secara alami maupun dari hasil kultur

    yang dikumpulkan. Contoh Artemia, Daphnia, cacing sutera. Pakan alami yang berasal daritumbuhan lumut sutera, plankton, dan daun talas untuk ikan gurami.

    2. Pakan segar, yaitu berupa cincangan ikan rucah dan langsung diberikan pada ikan, pakan segar iniketahanannya sangat rendah oleh karena itu, perlu disimpan dalam freezer.

    3. Pakan buatan, merupakan pakan berbentuk pelet, fleke, dan crumble, pakan ini dalam kondisikering sehingga daya tahannya > 4 bulan, kandungan gizinya lengkap karena dibuat sesuaidengan kebutuhan. Jenis pakan inilah yang akan dikupas lebih mendalam.

    Bahan Baku.Pakan, berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu bahan bakunabati dan bahan baku hewani. Sekitar 70%-75% bahan baku nabati merupakan biji-bijian dan hasilolahannya, 15%-25% limbah industri makanan dan selebihnya berupa hijauan. Bahan pakan nabatisebagian merupakan sumber energi yang baik, dan sumber vitamin yang dibutuhkan untukpertumbuhan ikan.

    Bahan Baku Nabati

    Jagung kuning

    Selain jagung kuning, ada jagung warna putih dan jagung merah. Di antara ketiga warna tersebutyang banyak tersedia dan diproduksi di Indonesia hanyalah jagung kuning. Jagung ini merupakanbahan baku pakan ternak dan ikan/udang, bahan baku jenis ini digunakan sebagai bahan baku pakansumber energi, karena kadar proteinnya rendah (8,9%) bahkan desifisiensi terhadap asam aminopenting terutama lisin dan triptofan.

    Jagung sebagai sumber energi dengan kandungan serat kasar yang rendah dan sumber Xantophyll,dan asam lemak yang baik. Untuk mengetahui kualitas jagung harus dilakukan uji laboratorium.

    Dedak halus

    Dedak merupakan limbah proses pengolahan gabah, dan tidak dikonsumsi manusia sehinggatidak bersaing dalam penggunaannya.

    Tabel 1. Kandungan nutrisi jagung

    Nutrisi Kuantitas

    Bahan kering 75%- 90%Serat kasar 2,0%Protein kasar 8,9%Lemak kasar 3,5%Energi gross 3.918 Kkal/kgNiacin 6,3 mg/kgCalsium 0.02%Fosfor 3.000 IU/kgVitamin A -Asam pentotenat 3,9 mg/kgRiboflavin 1,3 mg/kgTiamin 3,6 mg/kg

  • 1097 Pembuatan pelet apung skala rumah tangga dengan ... (Erik Sutikno)

    Kandungan serat kasar dedak 13,6%, atau 6 kali lebih besar daripada jagung kering, merupakanfaktor pembatas, sehingga dedak tidak dapat digunakan berlebihan. Kandungan asam amino dedak,walaupun lengkap tapi kuantitasnya tidak mencukupi kebutuhan ikan, demikian pula dengan vita-min dan mineralnya.

    Bungkil Kedelai

    Kacang kedelai mentah mengandung penghambat typsin, dan dapat lepas melalui pemanasanatau metode lain, sedangkan bungkil kacang kedelai merupakan limbah dari proses pembuatanminyak kedelai.

    Tabel 2. Kandungan nutrisi dedak

    Nutrisi Kuantitas

    Bahan kering 91,0%Protein kasar 13,5%Lemak kasar 0,6%Serat kasar 13,0%Energi metabolis 1.890 kal/kgKalsium 0,1%Total fosfor 17%Vitamin AAsam pantotenat 22,0 mg/kgRiboflavin 3,0 mg/kgTiamin 22,8 mg/kg

    Tabel 3. Kandungan nutrisi bungkil kedelai

    Tabel 4. Kandungan nutrisi bungkil kacang tanah

    Nutrisi Kuantitas

    Protein kasar 42%-50%Energi metabolis 2.825-2.890 Kkal/kgSerat kasar 6%

    Nutrisi Kandungan

    Bahan Kering 91,5%Protein Kasar 47,0%Lemak kasar 12,0%Serat kasar 13,1%Energi metabolis 2.200 kal/kg

  • Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2011 1098

    Bungkil Kacang Tanah

    Merupakan limbah dari pengolahan minyak kacang tanah atau loan lanilla. Koalitas bungkil kacangtanah ini tergantung pada proses pengolahan kacang tanah menjadi minyak. Di samping itu, prosespemanasan selama pengolahan berlangsung, juga menentukan koalitas bungkil ini, selain dari kualitaskacang tanah, pengolahan dan varietas kacang sangat berpengaruh terhadap kandungan nutrisi.

    Kadar metionin, triptopan, treonin, dan lisin bungkil kacang tanah juga mudah tercemar olehjamur beracun (Aspergillus flavus).

    Minyak Nabati

    Pengunaan minyak diperlukan pada pembuatan pakan ikan, terutama yang membutuhkan energitinggi, yang hanya dapat diperoleh dari minyak. Minyak nabati yang dipergunakan hendaknya minyaknabati yang baik, tidak mudah tengik dan tidak mudah rusak. Penggunaan minyak nabati yangbiasanya berasal dari kelapa atau sawit pada umumnya berkisar antara 2%-6%.

    HIjauan

    Sebagai bahan campuran pakan, kini hijauan mulai dilirik kembali, karena ternyata sampai taraftertentu, hijauan dengan protein tinggi dapat mensubstitusi tepung ikan. Hijauan yang dimaksudantara lain azola, turi, dan daun talas, bila akan digunakan harus diolah terlebih dahulu, yaitudikeringkan tetapi tidak sampai merusak warna, selanjutnya ditepungkan. Selain ketiga jenis dauntersebut beberapa jenis hijauan yang lain seperti; daun singkong, kacang, eceng gondok dapatdapat digunakan sebagai bahan campuran pakan.

    Bahan Baku Hewani

    Tepung ikan

    Tepung ikan, berasal dari ikan rucah, atau buangan yang tidak dikonsumsi oleh manusia, atausisa pengolahan industri makanan ikan, sehingga kandungan nutrisinya Sangat beragam, tapi padaumumnya berkisar antara 60%-70%. Tepung ikan merupakan pemasok lisin dan metionin yang baik,di mana hal ini tidak terdapat pada kebanyakan bahan baku nabati. Mineral kalsium dan fosfornyasangat tinggi, karena beberapa keunggulan inilah maka tepung ikan menjadi mahal.

    Tepung darah

    Merupakan limbah dari rumah potong hewan, yang banyak dipergunakan oleh pabrik pakan,karena protein kasarnya tinggi. Baik buruknya kualitas tepung darah ini sangat tergantung padapenanganan dalam penampungan jangan sampai tercampur dengan kotoran.

    Tabel 5. Kandungan nutrisi tepung ikan

    Tabel 6. Kandungan nutrisi tepung darah

    Nutrisi Kandungan (%)

    Protein kasar 80Serat kasar 1,6Lemak kasar 1,6

    Nutrisi Kandungan (% )

    Protein kasar 60-70Serat kasar 1,0Kalsium 5,0Fosfor 3,0

  • 1099 Pembuatan pelet apung skala rumah tangga dengan ... (Erik Sutikno)

    Kelemahan dari tepung darah dalah miskin isoleusin dan rendah kalsium dan fosfor, pemakaianmaksimum 5%.

    Tepung Keong Mas

    Keong mas, merupakan bahan baku lokal yang digunakan sebagai bahan alternatif dalammensubstitusi tepung ikan. Kandungan tepung keong mas dan tepung ikan disajikan pada Tabel 7dan 8.

    Daging keong mas mempunyai kandungan protein sekitar 60,9%. Kadar ini setara atau hampirsebanding dengan kadar protein yang dimiliki tepung ikan yaitu sekitar 65,65%. Dari segi kandunganasam amino, tepung keong mas memiliki kandungan asam amino yang tinggi sehingga tepungkeong mas dapat dijadikan makanan dengan kualitas yang baik dan mampu manggantikan tepungikan.

    Protein Sel Tunggal (Alga)

    Sebagai sumber protein, sel tunggal dapat dijadikan alternatif pengganti sumber protein tepungikan dalam formula pakan ikan. Kandungan proteinnya sangat beragam mulai dari 30%-80%.

    Penghitungan Formulasi Pakan

    Energi

    Energi yang hilang dari tubuh ikan sebagai feses, urin, ekskresi insang, dan panas. Energi yanghilang sebagai panas sulit untuk diukur di antaranya:- Metabolisme standar, yaitu energi yang digunakan ikan pada kondisi tidak bergerak pada air yang tenang.

    Tabel 7. Kandungan nutrisi tepung keong mas

    Sumber: Hasil uji laboratorium fisika kimia BBPBAPJepara tahun 2010

    Tabel 8. Kandungan asam amino pada tepung keong masdengan tepung ikan

    Sumber: Abidin (2006)

    Nutrisi Kandungan (% )

    Protein kasar 57,58Lemak 14,75Abu 16,3Karbohidrat 0,68Kadar air 11,05

    Keong mas Ikan

    Arginin 4.88 9.93 5.8Histidin 1.43 1.50 2.1Isolleusin 2.64 3.35 3.5Leusin 4.62 5.53 5.4Lysin 4.35 4.16 5.3Methionin 0.89 1.57 2.4Fenilalanin 2.62 2.83 4.0Treonin 2.76 3.51 3.6Valin 3.07 3.91 4.0

    TepungAsam amino

    Kebutuhan udang

  • Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2011 1100

    - Aktivitas fisik sukarela, yaitu energi yang digunakan ikan untuk mencari makan mempertahankan posisidan lain-lain.

    - Energi yang dikeluarkan berkenaan dengan aktivitas sistem pencernaan.

    Pengetahuan gizi

    Seperti halnya hewan lain, ikan pun membutuhkan zat gizi tertentu untuk hidupnya yaitu untukmenghasilkan tenaga, menggantikan sel-sel yang rusak dan untuk tumbuh. Zat gizi yang dibutuhkanadalah protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air.

    Protein

    Protein sangat diperlukan oleh tubuh ikan/udang, baik untuk pertumbuhan maupun untukmenghasilkan tenaga. Protein nabati (asal dari tumbuhan), lebih sulit dicernakan dari pada proteinhewani (asal dari hewan), hal ini disebabkan karena protein nabati terbungkus dalam dinding selulosayang memang sukar dicerna.

    Pada umumnya ikan membutuhkan protein lebih banyak daripada hewan ternak di darat (unggasdan mamalia). Selain itu, jenis dan umur ikan juga berpengaruh pada kebutuhan protein. Ikan karnvoramembutuhkan protein lebih banyak daripada ikan herbivora, sedangkan ikan omnivora berada diantara keduanya. Pada umumnya ikan membutuhkan protein sekitar 20%-60%, dan optimum 30%-36%.

    Lemak

    Nilai gizi lemak dipengaruhi oleh kandungan asam lemak esensialnya yaitu asam-asam lemak takjenuh atau PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) antara lain asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.Asam lemak esensial ini banyak terdapat di tepung kepala udang, cumi-cumi dan lain-lain. Kandunganlemak sangat dipengaruhi oleh faktor ukuran ikan, kondisi lingkungan, dan adanya sumber tenagalain. Kebutuhan ikan akan lemak bervariasi antara 4%-18%.

    Karbohidrat

    Karbohidrat atau hidrat arang atau zat pati, berasal dari bahan baku nabati. Kadar karbohidratdalam pakan ikan, dapat berkisar antara 10%-50%. Kemampuan ikan untuk memanfaatkan karbohidratini tergantung pada kemampuannya untuk menghasilkan enzim pemecah karbohidrat (amilose) ikankarnivora biasanya membutuhkan karbohidrat sekitar 12% sedangkan untuk omnivora kadarkarbohidratnya dapat mencapai 50%.

    Vitamin

    Apabila ikan kekurangan vitamin, maka gejalanya adalah: hilangnya nafsu makan, kecepatantumbuh bekurang, warna abnormal, hilang keseimbangan, gelisah, mudah terserang bakteri,pertumbuhan sirip kurang sempurna, pembentukan lendir terganggu dan lain-lain. Kebutuhan akanvitamin sangat dipengaruhi usuran ikan, umur, kondisi lingkungan, dan suhu air.

    Mineral

    Mineral adalah bahan anorganik yang dibutuhkan oleh ikan untuk pertumbuhan jaringan tubuh,proses metabolisme, dan mempertahankan keseimbangan osmosis. Mineral yang penting untukpembentukan tulang gigi dan sisik adalah kalsium, fosfor, fluorine, magnesium, besi, tembaga, kobalt,natrium, kalium, klor, boron, aluminium, seng, arsen, dan lain-lain. Makanan alami biasanya telahcukup mengandung mineral, bahkan beberapa dapat diserap langsung dari dalam air. Namur padaumumnya, mineral-mineral itu didapatkan dari makanan. Oleh karena itu, beberapa macam mineralyang penting perlu kita tambahkan pada proses pembuatan pakan.

    Selain kandungan gizi, ada beberapa bahan tambahan dalam meramu pakan buatan. Bahan-bahan ini cukup sedikit saja, di antaranya: antioksidan, perekat dan pelezat. Sebagai antioksidan

  • 1101 Pembuatan pelet apung skala rumah tangga dengan ... (Erik Sutikno)

    atau zat anti tengik dapat ditambahkan fenol, vitamin E, vitamin C, etoksikuin, BHT, BHA, dan lain-lain dengan penggunaan 150-200 mg/L. Beberapa bahan dapat berfungsi sebagai perekat sepertiagar-agar gelatin, tepung kanji, tepung terigu, dan sagu, dengan pemakaian maksimal 10% bahanperekat ini menjadi penting pada pembuatan pakan udang. Sebab pakan udang harus mempunyaiketahanan yang tinggi, agar tidak cepat hancur dalam air. Sebagai pelezat, pada umumnya diberigaram dapur sebanyak 2%.

    Metoda Menghitung Kebutuhan Bahan Baku

    Sebelum mulai menghitung harap diingat bahwa suatu bahan baku disebut bahan sumber pro-tein apabila kadar proteinnya > 20%. Karena harga protein cukup mahal, maka yang pertama dihitungadalah protein, sedangkan yang lainnya menyesuaikan, misalnya dengan menambahkan sumberenergi. Yang paling mudah adalah menggunakan metoda Bujur Sangkar.

    Sebagai contoh, akan disiapkan pakan ikan mas dengan 27% protein, dari bahan dedak dan bungkilkedelai.

    Untuk membuat pakan ikan mas 27% protein sebanyak 100 kg, kita harus mencampurDedak : 7/35,8 = 47,5% x 100 = 47,5 kgBungkil kedelai : 8,8/35,8 = 52,5% x 100 = 52,5 kg

    Bila akan menggunakan lebih dari 2 bahan baku, kelompokkan dahulu bahan baku basal (kadarprotein < 20%) dan bahan baku protein (> 20%) dirata-ratakan dahulu setiap kelompok setelah itudimasukkan ke metode bujur sangkar.Bungkil kedelai + tepung kepala Udang/2 = (44 + 48,35)/2 = 48,35%Protein dedak + protein Jagung/2 = (8,2 + 10,2)/2 = 9,20%

    Sehingga : Bahan baku basal 21,35/39,15 = 54,53%Bahan baku protein 17,8/39,15 = 45,47%

    Jadi untuk membuat 10 kg pakan ikan dapat mencampur:- Dedak halus : 2,726 kg- jagung : 2,726 kg- Bungkil kedelai : 2,273 kg- Tepung kepala udang : 2,273 kg

    Metode ini dapat juga digunakan berdasarkan kebutuhan kalori, hal ini dilakukan bila kita akanmembuat pakan dengan kalori tertentu.

    Langkah di atas merupakan langkah pertama pada formulasi pakan, langkah ke-2 adalah mengujikadar asam amino yang dapat dilaklukan di laboratorium.

    27%

    Bungkil kedelai 44%

    Dedak halus 8,2%

    27 8,2 = 18,8

    44 27 = 17,035,8

    Bungkil kedelai + tepung kepala udang 48,35%

    Dedak halus + jagung 9,2%

    27 9,2 = 17,8

    48,35 27 = 21,3539,15

    27%

  • Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2011 1102

    Menghitung Pakan Ikan Lele protein 30%

    Akan disusun formula pakan ikan lele dari 5 bahan baku dengan kandungan gizi sebagai berikut:

    Batasan- Berat total campuran : 10 kg- Total protein : 30%- Total kalsium : 50-150 g

    Langkah-langkah:

    Sehingga untuk:

    Tepung jagung dan dedak masing-masing : (24,5/44) : 2 = 27,84%

    Untuk T, Ikan + kedelai masing-masing : (19,5/44) : 2 = 22,16%

    Jadi untuk membuat 10 kg pakan ikan dibutuhkan masing-masing bahan sebagai berikut:

    Pembuatan Pakan Buatan

    Teknologi pembuatan pakan mengalami perubahan yang substansial dalam beberapa tahunterakhir. Enam puluh tahun yang lalu pencampuran bahan baku pakan dilakukan di lantai gudangdengan menggunakan sekop. Selanjutnya pencampuran bebarap bahan pakan menggunakan tangan,kemudian pencampuran mekanis pencampuran kontinu dan sekarang pencampuran yang dikontrololeh komputer. Tetapi konsep dasar pencampuran tidak lepas dari pertimbangan nutrisi yangberimbang.

    Penurunan ukuran partikel dilakukan menggunakan peralatan hamer mill yang akan menurunkanukuran partikel menjadi ukuran yang lebih halus sesuai kebutuhan.

    Dalam proses pembuatan pakan ikan terdapat 2 proses pencampuran, yaitu pencampuran bahan-bahan yang berjumlah kecil (pre mixing) dan pencampuran lain, yaitu semua komponen pakan.

    Bahan-bahan yang berjumlah kecil (mikro ingrident) antara lain; vitamin dan mineral-mineralyang esensial tapi diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit, sehingga diperlukan bahan pengisiyang berat jenisnya mendekati bahan-bahan mikro tadi.

    Pada saat pencampuran, jumlah bahan baku yang digunakan akan dikontrol oleh komputer. Setelahbercampur, adonan akan mengalir ke saringan dengan diameter tertentu. Pada saat itu, uap air akanbercampur dengan adonan sehingga memudahkan untuk dicetak. Setelah pelet keluar dari saringandalam kondisi panas dan mengandung uap air, maka pelet akan melewati mesin pendingin untukmenjamin suhu pelet yang tercetak sudah dingin sehingga dapat langsung diremas. Remahan yangtersisa akan mengalir ke mesin pencetak kembali.

    BahanProtein

    (% )Energi digestible

    (Mcal/kg)Kalsium

    (%)

    Tepung jagung 9 1.10 0.02Tepung ikan 65 3.90 3.7Bungkil kedelai 44 2.57 0.3Dedak halus 12 1.99 0.1Kapur 0 0 38.0

    Tepung jagung + dedak2

    Tepung ikan + kedelai 2

    24,5

    19.544

    30

    19.544

    19.544

    10,5

    54,5

  • 1103 Pembuatan pelet apung skala rumah tangga dengan ... (Erik Sutikno)

    Peralatan

    Peralatan meliputi: mesin penepung, mesin pengayak, timbangan, mesin pencampur (mixer),mesin pencetak pelet, pengering kantong/karung.

    Bahan

    Bahan meliputi: tepung ikan, tepung kedelai, tepung jagung, bungkil kedelai dedak halus, minyakikan, vitamin dan mineral dan buinder (tapioka), CMC (carbony Metil celulose).

    Proses Pembuatan Pakan

    Penghalusan Bahan Baku

    Untuk membuat pakan ikan berupa pelet, setiap bahan harus digiling sampai halus menggunakanmesin penepung, dan dilakukan pengayakan agar ukuran menjadi seragam.

    Penimbangan Bahan Baku

    - Sesuai dengan perhitungan terdahulu dalam lembar informasi, dapat diketahui berapapersentase bahan yang akan digunakan.

    - Hitung berapa jumlah bahan yang akan digunakan, bila dalam praktikum ini akan dibuat 10kg pakan (bobot kering).

    - Timbanglah sesuai dengan takaran.- Simpan dalam wadah plastik dan beri nama yang jelas

    Pencampuran Bahan Baku

    - Campurlah bahan mulai dari jumlah yang sedikit dahulu, baru kemudian yang banyak- Untuk pakan ikan lele seperti contoh, urutan pencapuran adalah: kapur, kedelai, tepung ikan,

    dedak, dan tepung jagung.- Campurlah dengan mixer yang tertutup.

    Pencetakan Pakan

    - Untuk mencetak pakan, baik berupa pelet, flake atau remahan, prinsipnya adalah sama, yaitupenambahan bahan perekat (binder) agar teksturnya kompak dan memiliki ketahanan dalamair untuk beberapa lama.

    - Ketahanan dalam air untuk ikan berbeda-beda. Untuk ikan mas, nila, dan ikan-ikan yang aktifpada saat diberi makan, maka ketahanannya cukup 1 jam. Sedangkan untuk pakan udang,harus lebih lama yaitu antara 2-3 jam sesuai dengan kebiasaan makannya.

    - Siapkan binder yang dimasak dengan air, sehingga berbentuk sepeti lem, kemudian sedikit-sedikit campuran bahan-bahan.

    - Masukkan ke dalam mesin pencetak, lalu dicetak dengan ukuran yang diinginkan.- Untuk pakan yang berbentuik flake, adonannya digiling terlebih dahulu, baru dikeringkan

    menggunakan masin pengering.

    Pengeringan Pakan

    - Pada pabrik pakan skala besar, pada umumnya mesin pengering sudah terintegrasi denganmesin pencetak, sedangkan pabrik pakan skala rumah tangga, pengeringannya dilakukandengan tenaga surya.

    - Pengeringan pelet di bawah sinar matahari, dilakukan pembalikan setiap 2 jam sekali.- Apabila kadar air pelet kurang lebih 10% yang ditandai dengan mudahnya

    Pengujian Mutu Pakan

    Untuk mengetahui tingkatan mutu pakan yang kita buat, harus dilakukan pengujian. Ada 3 macampengujian, yaitu fisik, kimiawi, dan biologis.

  • Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2011 1104

    Pengujian Fisik

    Pengujian pelet secara fisik yaitu: kehalusan bahan baku, kekerasannya, daya tahan dalam air dandaya apung.

    Kehalusan bahan baku, dapat diuji dengan jalan menggiling ulang, berdasarkan besar kecilnyaukuran butiran, kita dapat membedakannya menjadi sangat halus, agak kasar, sangat kasar, dan lain-lain.

    Pengujian kekerasan dapat dilakukan dengan memberi baban pada pelet sampai batas bebantertentu pelet akan hancur. Pelet yang baik harus mempunyai kekerasan yang tinggi, dan biasanyaberasal dari bahan baku yang cukup halus.

    Pengujian daya tahan dalam air, dilakukan dengan merendamnya dalam air dingin. Waktu yangdiperlukan sampai saat pelet hancur merupakan ukuran daya tahan pelet tersebut. Dari hasil ujidihasilkan 90% per jam,

    Pengujian daya apung, kita lakukan dengan jalan menjatuhkan pelet ke dalam air, waktu yangdiperlukan mulai saat pelet menyentuh permukaan air sampai tenggelam di dasar, adalah merupakanukuran daya apungnya. Hasil tes menunjukkan bahwa pelet produksi BBPBAP mampu mengapungselama 30-45 menit.

    Pengujian Kimiawi

    Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui kandungan gizi dari pakan tersebut, yaitu kadarprotein, lemak, karbohidrat, abu, serat, dan kadar air. Pengujian ini dapat dilakukan di laboratorium.Parameter yang diuji antara lain energi gross, protein kasar, lemak kasar, dan kandungan serat.

    Pengujian Biologis

    Pengujian biologis sangat penting terutama untuk melihat nilai konversi pakan (Feed ConversionRatio). Nilai ini sebenarnya tidak merupakan angka mutlak, karena tidak hanya ditentukan olehkualitas, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti jenis, ukuran ikan, kepadatan, kualitasair, dan lain-lain. Semakin kecil nilai konversi pakan, semakin baik kualitas pakan, karena akan semakinekonomis. Untuk mengetahui nilai konversi pakan perlu dilakukan pengujian lapangan pada berbagaitipe percobaan.

    Pengemasan dan Penyimpanan Pakan

    Pengemasan pakan dimaksudkan untuk mempertahankan kualitas pakan, karena denganpengemasan yang baik proses penurunan mutu pakan dapat ditekan. Wadah untuk pengemasanpakan sangat bervariasi, mulai dari karung plastik, kertas semen dan plastik tebal, untuk kapasitasbesar dan kapasitas kecil dapat digunakan aluminium.

    Ada 3 masalah dalam proses penyimpaman, yakni serangga, organisme mikroskopis dan perubahandeterioratif, yang akan menyebabkan kehilangan bobot, kualitas, risiko kesehatan dan ekonomis.Kehadiran serangga dipengaruhi beberapa faktor suhu dan kelembaban. Kelembaban > 70%meyebabkan perkembangan serangga dan jamur pada pakan, bakteri, dan jamur tidak dapat hiduppada kelembaban < 29%.

    Efek kerusakan pada pakan akibat jamur ada 4.1. Produksi racun mycotoxin2. Timbulnya panas3. Naiknya kelembaban4. Munculnya jamur

    Perubahan deteriratif pada bahan baku dan pakan hampir selalu terjadi, hal ini sangat berhubungandengan kandungan lipid/lemak pada pakan.

  • 1105 Pembuatan pelet apung skala rumah tangga dengan ... (Erik Sutikno)

    Faktor-faktor yang mempengaruhi proses deteriratif adalah:1. Faktor lingkungan (temperatur, kelembaban, kebersihan lingkungan, dan rancangan bangunan)2. Kehadiran serangga dan mikrorganisme.

    Ketengikan merupakan gabungan dari 3 proses, yaitu oksidasi, hidrolisis dan pembentukkanketon, Banyak faktor mempengaruhi oksidasi lipid yaitu enzim, hematin, peroksida, cahaya, temperatur,dan katalis dari logam berat.

    Hal terpenting dalam penyimpanan bahan pakan dan pakan adalah:1. Kebersihan ruangan2. Keluar masuk barang/pakan3. Ukuran bantalan kayu dan posisi penumpukkan barang/pakan.

    DAFTAR ACUANCentral Java-Indonesia. 2009. Manajemen Pakan, Upaya Meramu Pakan Ikan Tanpa Minyak dan Tepung

    Ikan. Informasi Teknologi-http :/www.dkp.go.idDevelopment: A country revew for Indonesia, Centre For Brackiswater Aquaculture Development Jepara.Jaya, I.B.M.S. 2010. Petunjuk Praktis Memproduksi Pakan Murah untuk Budidaya Ikan Air Tawar.Freshwater Aquaculture Development Project, Japan International Cooperation Agency.Nur, A. & Arifin, Z. 2004. Nutrisi dan Formulasi Pakan Ikan. Departemen Kelautan dan Perikanan. Balai

    Besar Pengembangan Budidaya Air Payau, Jepara.Nur, A. 2005. Study and Analysis of Feed and Nutrients For Sustainable Aquaculture.Wiramiharja, Y., Hernawati, R., Minarti, H.I., & Niwa, Y. 2007. Nutrisi dan Bahan Pakan ikan Budidaya.

    Balai Budidaya Air Tawar Jambi.

  • Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2011 1106