PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya...

53
i PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN CIREBON PROVINSI JAWA BARAT ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pariwisata jurusan Hospitality Disusun oleh : Nama : Nurwidya Adiati NIM :130758 Jurusan : Hospitality Jenjang : Strata satu / S1 SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO (STIPRAM) YOGYAKARTA 2018

Transcript of PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya...

Page 1: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

i

PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI

SEBAGAI WISATA RELIGI

DI KABUPATEN CIREBON PROVINSI JAWA BARAT

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan

Gelar Sarjana Pariwisata jurusan Hospitality

Disusun oleh :

Nama : Nurwidya Adiati

NIM :130758

Jurusan : Hospitality

Jenjang : Strata satu / S1

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO (STIPRAM)

YOGYAKARTA

2018

Page 2: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

v

KATA PENGANTAR

Puji Sukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia dan

limpahan rahmatNya penulis dapat menyelesaiakan Jurnal Ilmiah Domestic Case

Study dengan judul “PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI

SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN CIREBON PROVINSI

JAWA BARAT.”.

Dapat terselesaikan nya jurnal ini tidak terlepas dari beberapa pihak yang

slalu turut serta membantu dan membimbing.untuk itu oenulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Suhendroyono, SH.MM.M.Par, CHE selaku Ketua STIPRAM

Yogyakarta beserta seluruh jajaran nya yang memberikan sarana dan

fasilitas sehingga dapat terbentuknya Artikel ilmiah ini.

2. Dra.Damiasih MM.M.Par selaku dosen pembimbing yang dengan

penuh kesabaran selalu membimbing penulis untuk dapat terbentuknya

Artikel Ilmiah ini.

3. Bapak/Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu sehingga penulis dapat

menyusun Artikel Ilmiah ini.

4. Seluruh keluara dan teman teman yang selalu medukung terbentuk nya

Artikel Ilmiah ini.

Penulis menyadari dalam Artikel Ilmiah ini banyak kesalahan dan

kekurangan yang membuat Artikel Ilmiah ini tidak sempurna. Maka dari itu

penulis mengharap kan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Semoga Artikel Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Atas perhatiannya penulis mengucapkan Terima Kasih.

Yogyakarta , 26 Januari 2018

Penulis,

Nurwidya Adiati

Page 3: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

vi

MOTTO

“ Bila ingin Bahagia buatlah tujuan yang bisa mengendalikan pikiran ,

melepaskan Tenaga, serta mengilhami harapan”

(Andrew Carnegie)

Page 4: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Artikel Ilmiah ini saya persembahkan untuk :

1. Allah SWT

Puji syukur atas berkat dan kehadirat-Nya karena berkat limpahan rahmat-

Nya , artikel ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik

2. Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo

Terima kasih untuk sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo karena sudah

memberikan ilmu yang luar biasa dan kesempatan juga pengalaman yang

tidak ternilai,

3. Keluarga

a. Orang tua

Ucapan terima kasih yang tiada habis nya untuk Ayah dan Ibu yang

selalu mendukung baik secara moril maupun materil yang dan selalu

berusaha memberikan terbaik untuk penulis dan adik adik

b. Adik adik tersayang

Terima Kasih karena selalu mendukung memberikan semangat agar

artikel ilmiah ini dapat selesai dengan baik

4. Tunangan dan Sahabat

Ucapan terimakasih dari hati yang terdalam karena sudah membantu

secara moril dalam penyelesain Artikel Ilmiah ini.

5. Pengelola dan Masyarakat sekitar Makam Sunan Gunung jati

Terimakasih kepada masyarakt desa Astana yang memberikan informasi

dam membantu memdapatkan data data yang dibutuhkan dalam

pembuatan artikel ilmiah ini

6. Bakesbangpol dan Dinas Pariwisata kab Cirebon

Ucapan terimakasih untuk mempermudah penulis dalam mendapatkan

perijinan untuk penelitian sehingga saya dapat melakukan penelitian

dengan baik dan aman,

Page 5: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................... iv

KATA PENGANTAR ..................................................................... ..... v

MOTTO ................................................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................... . vii

DAFTAR ISI ...................................................................................... ... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................. x

DAFTAR DIAGRAM ........................................................................... xi

ABSTRAK ............................................................................................. 1

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................... 2

A. Latar Belakang ...................................................................... 2

B. Rumusan Masalah ................................................................. 6

C. Waktu dan Tempat Magang Kerja ........................................ 2

D. Metode Pengumpulan data .................................................... 2

E. Sistematika Laporan.............................................................. 2

BAB II. LANDASAN TEORI DAN METODOLOGI PENELITIAN

A. Landasan Teori ..................................................................... 8

B. Metodologi Penelitian .......................................................... 9

1. Jenis Penelitian .................................................................. 9

2.Lokasi dan Waktu Penelitian............................................. 9

3.Spesifikasi Penelitian ........................................................ 9

4.Sumber Data ...................................................................... 10

5.Teknik Pengumpulan Data ................................................. 10

6.Teknik Pengolahan Data .................................................... 11

7.Analisis Data ...................................................................... 11

Page 6: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

ix

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Data ................................................................. 12

B. Pembahasan ..................................................................... 17

1.Deskripsi Responden .................................................... 17

2.Faktor Internal .............................................................. 19

3.Faktor Eksternal ........................................................... 26

4.Matrik SWOT .............................................................. 30

5.Analisis Data ................................................................ 35

6.Jawaban Rumusan Masalah ......................................... 36

BAB V. PENUTUP ................................................................................ 24

A. Simpulan ............................................................................... 38

B. Saran ...................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 40

CURRICULUM VITAE......................................................................... 41

LAMPIRAN ............................................................................................ 43

Page 7: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

x

DAFTAR TABEL

Analisis faktor lingkungan internal ....................................................... 25

Analisis faktor lingkungan eksternal ..................................................... 29

Matriks SWOT ...................................................................................... 30

Page 8: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

xi

DAFTAR DIAGRAM

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin .............................. 18

Karakteristik responden berdasarkan jenis usia .................................... 19

Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan ........................... 20

Page 9: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI

SEBAGAI WISATA RELIGI DI

KABUPATEN CIREBON PROVINSI JAWA BARAT

ABSTRACT

Nurwidya adiati , 130758 .

Hospitality

Nurwidya adiati , 130758

Hospitality

Makam Sunan Gunung Jati is one of religion

tourisn that very famousin Indinesia many

islami history that visitors can see and learn

In makam Sunan Gunung Jati. Makam

Sunan Gunung jati had three culture inside

they are : Chinese culture, javanese and

arabian. Makam sunan Gunung Jati need a

conservation because Makam Sunan

Gunung Jati very potencial to be favorit

tourism destination in religion. The

Conservation need teamwork from

goverment’s, local society, and Kasepuhan

Kingdom.

This article use qualitative method and

SWOT analysis for data analysis.

The conservation efforts from Makam Sunan

Gunung Jati organizer as far as now are

about regulation, improve parking are to be

better for visitors, make islamic event and

java culture event. But now makam Sunan

Gunung Jati had many cadger who made

visitor no safety and comfortable to make a

devotional visit to a scared in Makam Sunan

Gunung Jati. The existance of cooperation

beetwen all of Organizer is the point to make

The conservation of Makam Sunan Gunung

Jati. And Makam Sunan Gunung Jati will be

leading for religion tourism in Indonesia

Keywords: Makam Sunan Gunung Jati,

Religion Tourism, conservation, Teamwork,

localsociety rale.

Makam Sunan Gunung Jati merupakan

salah satu wisata religi yang cukup terkenal

di indonesia terutama di Jawa barat karena

terdapat banyak sejarah yang tersimpa di seluruh area makam. Selain itu para

pengeunjung dapat mempelajri dan melihat

sejarah islam. Makam Sunan Gunung Jati

memilik unsur tiga kebudayaan yaitu

kebuyaan cina, jawa dan arab. Makam

Sunan Gunung JATI sangat membutuhkan

upaya pelestarian karena unsur sejarah nya

yang kuat dan berpotensi menjadi wisata

religi favorit. Upaya pelestarian

membutuhkan kerja sama anatara pengelola,

pemerintah daerah dan pihak keraton.

Artikel ini menggunakan metode kualitatif

dan nalisi swot sebagai analis data.

Upaya pelestarian Makam Sunan Gunung

Jati sejauh ini adalah tentang regulasinya,

pengelolaan taman parkir dan pembuatan

acara pada hari besar islam dan juga cara

tentang kebudayaan dan kepercayaan warga

Cirebon. Tetapi sekarang Makam Sunan

Gunung Jati memilik banyak sekali

pengemis yang membuat wisatawan atau

pengunujung makam tidak nyaman Peran

dari seluruh pengelola makam adalah kunci

untuk pelestarian Makam Sunan Gunung

Jati. Dan Makam Sunan Gunung Jati dapat

menjadi pilihan utama wisata religi di

Indonesia.

Katakunci : Makam Sunan Gunung Jati,

wisata religi, pelesatarian, kerjasama,

masyrakat lokal.

Page 10: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pariwisata sekarang bukan merupakan hal yang asing bagi masyarakat

dunia karena itu setiap negara di dunia ini berlomba lomba untuk memperbaiki

sektor pariwisata mereka dan menjadikan pariwisata mereka dan menjadikan

pariwisata sebagai devisa yang berkontribusi besar bagi negara nya

Saat ini , sektor pariwisata Indonesia berkontribusi untuk kira kira 4%

dari total perekonomian . Pada tahun 2019 pemerintah Indonesia ingin

meningkatkan angka ini dua kali lipat menjadi 8% dari PDB , sebuah target yang

ambius ( mungkin terlalu ambisius) yang meamplikasikan bahwa dalam waktu 4

tahun mendatang junmlah pengunjung perlu ditingkatkan dua kali lipat menjadi

kira kira 20 juta. Dalam rangka mencapai target ini pemerintah akan berfokus pada

memperbaiki infrastruktur Indonesia (termasuk infrastruktur teknologi informasi

dan komunikasi ) akses kesehatan dan kebersihan dan juga mmeningkatkan

kampanye promosi online (marketing) di luar negeri. Pemerintah juga merevisi

kebijakan akses visa gratis di 2015 untuk menarik lebih banyak turis asing.

Dengan bertambahnya jumlah kedatangan turis asing ( baik turis maupun

pebisnis asing ) dikombinasikan dengan pertumbuhan PDB sebesar 5% dan

pertumbuhan investasi ada permintaan yang meningkatkan untuk hotel dan

kondiminum (yang menggbungkan ciri ciri apertemen dan hotel) dan juga tempat

tempat konferensi dan pameran. Apabila target pemerintah menyambut 20 juta

turis asing pada 2020 tercapai maka ada kebutuhan besar untuk industri perhotelan

negara ini terlebih lagi masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai

pada akhir 2015, mengimplikasikan hubungan dagangyang lebih intensif di

wilayah ASEAN ( mengakibatkan semakin besarnya pemerintah untuk akomodasi

hotel, dll).

Keberagaman suku bangsa tersebut mengakibatkan keberagaman hasil

budaya seperti jenis tarian, alat music, dan adat istiadat di Indonesia. Potensi

Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) yang dimiliki Indonesia diantaranya

berupa keanekaragaman wisata sejarah dan budaya dengan keunikan dan keaslian

budaya tradisional dari masing-masing daerah.Keseluruhan potensi ODTW

Page 11: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

2

tersebut merupakan sumber daya ekonomi yang bernilai tinggi dan sekaligus

merupakan media pendidikan dan pelestarian kebudayaan dan sejarah yang

dimiliki Negara Indonesia.Sasaran tersebut dapat tercapai melalui pengelolaan

yang benar serta terorganisir, baik lintas sektoral maupun swasta yang berkaitan

dengan pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata tersebut. Misalnya

pemerintah daerah,lingkungan hidup, lembaga swadaya mmasyarakat, serta

masyarakat itu sendiri. Untuk meningkatkan peran kepariwisataan, sangat terkait

antara barang berupa onjek wisata itu sendiri yang dapat dijual dengan sarana dan

prasarana yang mendukungnya yang juga terkait dalam industrypariwisata.Usaha

mengembangkan suatu daerah tujuan wisata harus memperhatikan berbagai faktor

yang berpengaruh terhadap keberadaan suatu daerah tujuan wisata.

Kendati begitu, Bali dan Jakarta telah mendapatkan investasi yang besar

di beberapa tahun terakhir (terutama di pasar kelas atas) yang mnyebabkan suplai

yang berlebihan . Para investor yang ingin mendirikan hotel hotel di wilayah ini

(dan juga hotel hotel yang sudah ada ) perlu memunculkan konsep yang asli dan

kreatif untuk menjadi pemimpin pasar. Begitupun daerah daerah tujuan wisata

yang lain . Indonesia memiliki berbagai macamn jenis wisata diantaranya : wisata

alam, wisata budaya, wisata religi, wisata belanja, dan masih banyak lagi. Salah

satu wisata religi yang terkenal di Indonesia adalah wisata religi wali songo.

Wisata religi walisongo ada di cirebon. Wisata religi biasa juga disebut ziarah ,

Ziarah merupakan berkinjung ke tempat tempat suci atau tempat bersejarah seperti

kota mekkah madinna atau tempat lainnya seperti tempat para ulama yang telah

tiada sedangkan ziarah kubur orang orang orang melakukannya karena tradisi

sehingga tidak mengetahui atau tidak menyadari tujuan dan hikmahnya bahkan

tidak sedikit orang mdelakukan nya karena alasan duniawi, Namun tidak sedikit

orang juga berziarah berdasargan kepahaman nya mengenai agama islam karena

ziarah kubur juga merpakan bagian dari ajaran islam. Banyak sekali tempatyang

bvisa dikunjungi untyk melakukan wisata religii di indonesia ini salah satunya kota

Cirebon

Kota Cirebon adalah salah saatu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat

Indonesia kota ini berada di pesisir utara Pulau Jawa atau yang dikenal dengan

jalur pantura yang menghubungkan jakarta- Cirebon- Semarang- Surabaya.

Page 12: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

3

Pada awalnya Cirebon berasal dari kata saruban , Cirebon adalah sebuah

dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa. Lama kelamaan Cirebon

berkembang menjadi sebuah desa yang ramai yang kemudian diberi nama Caruban

( Carub dalam bahasa citrebon berarti bersatu padu ). Diberi nama demikian karena

di sana bercampur para pendatang dari beraneka bangsa diantaranya sunda, jawa,

tionghoa, dan unsur unsur budaya bangsa arab , agama, bahasa, dan adat istiadat.

Kemudian pelafalan kata caruban berubah menjadi carbon,dan kemudian cerbon

Cirebon dikenal dengan nama kota udang dan kota wali. Selain itu kota

cirebon disebut juga sebagai Caruban Nagari ( penanda gunung ceremai ) dan

Grage ( Negeri Gede) dalam bahasa cirebon berarti kerajaan yang luas. Sebagai

daerah pertemuan budaya antara suku jawa dan bangsa cina juga para pendatang

dari Eropa sejak beberapa abad silam , masyarakat cirebon dalam berbahasa biasa

menyerap kosakata bahasa bahasa tersebut dalam bahasa Cirebon . misalkan saja,

kata miurad yang artinya bersusun ( serapan dalam bahasa arab ) kata taocang

yang berarti kucir (serapan dari bahasa cina) serta kata sonder yang berarti tanpa (

serapan dari bahasa eropa).

Kota Cirebon merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang cukup

terkenal berkat adanya Makam Syarif Hidayatullah seorang mubaligh, pemimpin

spiritual dan sufi yang juga dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati.

Peristirahatan terakihi Sunan Gunung Jati dan keluarganya ini disebut dengan

nama Wukir Sapta Rengga. Makam ini terdiri dari sembilan tingkat dan pada

tingkat kesembilan inilan Sunan Gunung Jati dimakamkan. Sedangkan tingkat

kedelapan ke bawah adalah Makam keluaarga dan para keturunan nya baik

keturunan dari keraton Kanoman maupun Kersaton Kasepuhan.

Di makam ini terdapat pasir malela yang berasal dari mekkah yang

dibawa langsung oleh Pangeran Cakrabuana, putera Sri Baduga Maharaja Prabu

Siliwingi dar kerajaan Padjajaran karena proses pengambilan pasir dari mekkah itu

membutuhkan perjuangan yang cukup berat, maka pegunjung dan juru kunci yang

keluar dari kompleks makam ini harus membersihakan kakinya terlebih dahulu

agar pasir tidak terbawa keluar kompleks walu hanya sedikit . Larangan ini

tersebut merupakan instruksi langsung dari Pangeran Cakrabuana sendiri.

Makam yang menempati lahan seluas 4 hektar ini merupakan wisata

ziarah yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan / peziarah baik dari cirebon

maupun kota kota sekitarnya. Kedatangan para peziarah itu biasanya berlangsung

Page 13: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

4

pada waktu waktu tertentu seperti malam jmat kliwon, peringatan maulud nabi

Muhammad SAW , ritual Grebeg Syawal, ritual Grebeg Rayagung, dan ritual

pencucian jimat. Makam Sunan Gunung Jati terletak di desa Astana, Kecamatan

Gunung Jati Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Indonesia.

Bangunan Makam Sunan Gunung Jati memiliki gaya arsitektur yang

unik yaitu kombinasi gaya arsitektur Jawa Arab, dan Cina. Arsitektur jawa terdapat

pada atap bangunan yang berbentuk limasan. Arsitektur Cina tampak pada desain

interior dinding makam yang penuh dengan hiasan keramik dan porselin. Selain

menempel pada dinding makam , benda benda antik tersebut juga terpajang di

sepanjang jalan makam. Semua benda itu sudah berusia ratusan tahun namun

kondisinyan masih terawat., Benda benda ini dibawala oleh istri Makam Sunan

Gunung Jati , Nyi mas Ratu Rara Sumendang dari Cina sekitar abad ke 13 M.

Sedangkan arsitektur Timur Tengah terletak pada hiasan kaligrafi yang terukir

indah pada dinding dan bangunan makam itu.

Keunikan lain nya tampak pada adanya sembilan pintu makam yang

tersusun bertingkat. Masing masing pintu tersebut mempunyai nama yang berbeda

beda , secara berurutan dapat disebut sebagai berikut : pintu gapura, pintu krapyak ,

pintu pasujudanl, pintu ratnakomala, pintu jinem, pintu rararoga , pintu kaca

bacem, dan pintu kesembilan bernama pintu teratai. Semua pengunjung hanya

boleh boleh memasuki samapai ke lima saja. Sebab pintu ke enam sampai ke

sembilan hanya diperuntukan bagi keturunan Sunan Gunung Jati sendiri.

Komplels makam ini juga dilengkapi dengan dua buah ruangan yang

disebut dengan Balaimangu Mjapahit, dan Balaimangu Padjajaran, Balaimangu

majapahit merupakan bangunan yang dibuat oleh kerajaan Majapahit untuk

dihadiahkan kepada Sunan Gunung Jati sewaktu ia menikah dengan Nyi Mas

Tepasari , putri dari salah satu seorang pembesar Majapahit yang bernama Ki

Ageng Tepasan. Sedangkan Balaimangu Padjajaran merupakan bangunan yang

dibuat oleh Prabu Siliweangi untuk dihadiahkan kepada Syarif Hidayatulloh

sewaktu ia dinobatkan sebagai Sultan Kesultanan Pakungwati ( kesultanan yamng

merupakan cikal bakal berdirinya Kesultanan Cirebon).

Selain terkenal dengan arsitektur atau desain bnagungannya yang unik ,

obyek wisata ziarah makam Sunan Gunung Jati ini juga terkenal dengan berbagai

macam ritualnya seperti yang tadi diesbutkan diatas. Seperti grebek Syawal ialah

tradisi tahunan yang diselenggarakan setiap hari ke 7 bulan syawal untuk

Page 14: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

5

mengenang dan melsetarikan tradisi Sulta Cirebon dan keluarganya berkunjung ke

makam Sunan Gunung Jati setiap bulan itu. Sedangkan Grebeg Rayagung ialah

kunjungan masyarakat setempat ke makam yang diadakan setiap hari raya idul

adha . Selain itu terdapat juga ritual tahunan pada hari ke 20 di bulan ramdhan

tradisi tersebut pencucian jimat dan tradisi ini biasnya dilakukan setelah sholat

subuh bertujuan untuk memperingati Nuzulul Qur”an yang jatuh pada tanggal 17

ramadhan

Selain itu ada 3 jenis wisata berbasi keagamaan maupun kerohanian

yaitu wisata religi, wisata syariah, wisata halal. Wisata religi (Religious tourism /

pilgrimage tourism) menekankan pada keunikan, keindaham dan nilai religi seperti

obek wisata religi berupa mengunjungi masjid , peninggalan bangunan bersejarah

bernilai religi ziarah dll. Oleh karena itu wisata religi seringkali erat kaitannya

dengan wisata sejarah yang merupakan bagian dari wisata budaya maka dalam

kementrian parwisata di bawah Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Budaya

terdapat Bidang Pengembangan Wisata sejarah dan Religi. Wisata Halal

mengemuka karena wisatawan muslim yang datang ke negeri berpenduduk

mayoritas non muslim dan mengalami kesulitan mendapatkan makanan yang halal

sementara jumlah wisatawan muslim terutama dari timur tengah sangat besar

jumlah nya maka penyedia wisata halal oleh negara negara di dunia ( terutama

oleh negara mayoritas berpendudk non muslim) merupakan peluang bisnis yang

memberikan dampak ekonomi yang cukup besar maka penjelasan wisata halal

sebagai berikut, halal ialah segala sesuatu yang bebas dari bahaya yang digunakan

secara fisik maupun batin manusia seperti harta , makanan dan minuman ,

kosmetik dan obat obat an yang material penanganan nya dapat menjamin

kehalalan oleh karena itu obyek wisata halal ialah berupa hotel, rumah makan,

restoran dan lain sebaginya yang menggunakan material halal dan thoyyib diukur

melalui proseedur yang memenuhi syarat sertifikasi halal, penekanan wisata halal

lebih kepada material dan cara penggunaanya sehinnga hotel , rumah makan ,

restoran dan lain sebagainya sangat ditekan kan pada bahan material halal seperti

ketersediaan makanan , minuman,, kosmetik, sabun , shampoo dan sebagainya

yang jelas kehalalan nya. Wisata syariah , syariah sendiri memilik arti aturan dalam

hukum islam yang harus ditaati oleh orang yang beriman. Wisata Syariah adalah

kegiatan wisata yang sesuai dan tidak melanggar aturan islam. Obyek wisata

syariah mencakup seluruh obyek wisata yang ada kecuali yang tidak sesuai dengan

Page 15: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

6

aturan hukum islam , obyek wisata syariah dapat berupa Pantai, Taman rekreasi,

Pagelaran seni, budaya dan lain sebaginya yang masih dalam koridor hukum islam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang di jelaakan diatas,penulis

dengan ini merumuskan masalah yang penulis akan kaji :

1. Bagaimana peran pemerintah daerah terhadap Pelesatarian Makam Sunan

Gunung Jati sebagai wisata religi utama di Cirebon?

2. Bagaiman peran masyarakat atau terhadap kegiatan yang ada di wisata religi

Makam Sunan Gunung Jati ?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah yang penulis terapkan meliputi permasalahan dalam

usaha pelesatarianMakam Sunan Gunung Jati sebagai wisata religi yang ada di

kabupaten Cirebon dan juga peran pemerintah , masyarakat maupun

wisatawan yang berkunjung ke Makam tersebut.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan dari

penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui peranan pemerintah dan masyarakat dalam mengelola

wisata religi Makam Sunan Gunung Jati.

2. Untuk ikut melestarikan wisata religi sekaligus peninggalan sejarah Makam

Sunan Gunung Jati.

3. Supaya bisa mengetahui penyebab banyak wisatawan jarang kembali

berkunjung setelah datang ke wisata religi Makam Sunan Gunung Jati.

E. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat

bagi :

1. Bagi Penulis

Page 16: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

7

a. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai cara

pengembangan dan pemasaran sebuah wisata religi yang berada di desa

Astana Jawa Barat

b. penulis mendapatkan kesempatan menerapkan teori yang didapat

selama perkuliahan dalam penulisan proposal ini

c. mengetahui bagaimana upaya masyarakat, pelaku pariwisata,

pemerintah daerah dalam mengembangkan dan melesatarikan wisata

religi Makam Sunan Gunung Jati.

d. sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1 hospitality

di sekolah tinggi pariwisata ambarrukmo yogyakarta.

2. Bagi STIPRAM

a. Memberi referensi dan sebagai salah satu penambah hasanah pustaka

ilmiah bagi mahasiswa.

b. Untuk membentuk mahasiswa yang cerdas, aktif, profesional dn

mampu berkerja keras mengolah pariwisata indonesia.

c. Diharapkan dapat memberikan gambaran serta informasi mengenai

Wisata religi di Kab Cirebon provinsi Jawa Barat..

3. Bagi Pengunjung

a. Mengetahui apa saja potensi yang ada di Makam Sunan Gunung Jati

dan dapat memperkenalkan Makam Sunan Gunung Jati sebagai salah

satu tempat wisata religi yang dapat dinikmati oleh umum.

b. Turut serta mengambil bagian untuk menjaga, melestarikan Makam

Sunan Gunung Jati

4. Bagi lembaga pendidikan

Hasil dari pada penelitian penulis diharapkan mampu menjadi salah

satu referensi dalam bidang perkuliahan dan juga pendidikan serta

menjadi bahan literature di perpustakaan STIPRAM.

Page 17: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

8

BAB II

LANDASAN TEORI DAN METODOLOGI PENELITIAN

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pariwisata

Menurut UU no 10 tahun 2009 bab 1 pasal 1 Pariwsata adalah

berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta

layanan yang disediakan oleh Masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan

pemerintah daerah.

.

2. Kebudayaan

Menurut KI Hajar Dewantara (1967,17) kebudayaan adalah buah

dari keadaban manusia. Oleh karena itu adab sifatnya keluhuran budi lalu

dinamakan budaya adapun perkataan kultur itu asalnya dari bahasa latin

colera, cutivere yang berarrti mengusahakan yakni mengusahakan

kemajuan hidup. Perkataan kultur ini juga dipergunakan dalam arti usaha

cocok tanam dengan memakai daya upaya dan cara cara untuk

membesarkan hasilnya, contoh : kofficultuur, agricultuur dan

aardppelcultuur jadi sudah jelas maksud dari kultur sama artinya dengan

pengertian usaha perbaikan hidupnya dan dalam adab adab terpakai dalam

arti perbaikan hidup manusia.

Menurut Koentjaningrat, (1984.,25) bahwa pengertian kebudayaan

adalah keseluruhan sistem gagasan , tindakan, dan hasil karya manusia

dalam rangka kehidupan Masyarakat yang dijadikan milik diri manussia

dengan belajar.

3. Wisata Ziarah

Menurut Purwadi (2006 ;14) wisata ziarah adalah jenis wisata yang

dikaitkan dengan agama kepercayaan /adat istiadat dalam masyarakat ,

wisata ini biasa dilakukan dalam perseorangan atau rombongan dengan

berkunjung ke tempat tempat suci makam makam orang besar ke bukit/

gunung yang dikeramtkan dalam sejarah

Page 18: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

9

B. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Sugiyono (2014 ;9) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat postpostivisme, digunakan untuk meneliti

pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawan nya eksperimen ) dimana

peneliti adalah sebagai intrument kunci , teknik pengumpulan data

dilakukan secara triangulasi (gabungan) , analisis data bersifat

induktif/kualitatif dan hasil pnelitian kualitatif lebih menekan kan makna

daripada generalisasi.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat yang penulis pilih untuk melaksanakan penelitian adalah di jalan

Raya Sunan Gunung Jati , Desa Astana kota Cirebon Jawa Baratdan

untuk waktu pelaksanaan akan dilakukanpada bulan November samapai

Desember 2017. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui

pengelolaan serta potensi apa saja yang ada di wisata religi makam

Sunan Gunung Jati.

3. Spesikasi Penelitian

Spesikasi penelitian yang dilakukan penulis memfokuskaan kepada

peranan unsur agama dan Budaya dalam pengaruh kunjungan pada suatu

daya tarik wisata. jurnal Domestic Case Study penulis mengangkat judul

“ Kekuatan Agama Hindu sebagai Daya Tarik Wisata di Bali.”sedangkan

untuk Jurnal Foreign Case Stuidy penulis mengangkat judul “ Kekuatan

Agama Budha sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bangkok Thailand.”

Sedangkan untuk Artikel Ilmiah penulis mengambil judul“ Pelestarian

makam Sunan Gunung Jati sebagai Wisata Religi di Kota Cirebon

Provinsi Jawa Barat.” Ketiga judul tersebut linier di bidang Religi. Atau

bisa diartikan juga linear dalam bidang pengaruh sebuah religi terhadap

kekuatan daya tarik wisata.

4. Jenis Data

a. Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data .(Sugiyono, 2015 ;62)

Page 19: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

10

b. Data Sekunder adalah sumber data yang tidak langsung

memberikan dta kepada pengumpul data misalnya lewat orang lain

atau dokumen (Sugiyono ,2015 ;62 )

5. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2014 ; 137 ) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang

paling penting dan strategis dalam penelitian karena tujuan utama dalam

penelitian adalah mendapatkan data. Dan berikut merupakan teknik

pengumpulan data yang penulis gunakan ;

a. Observasi

Sugiyono (2014 ,145) observasi sebagai teknik pengumpulan data

mempunyai ciri spesifik dibnadingkan dengan teknik lain

b. Wawancara

Sugiyono (2014 ;137) Teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti.

c. Dokumentasi

Sugiyono (2014 ;240 ) Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang

sudah berlalu berbentuk tulisan , gambar, / karya monumental dari

seseorang

d. Triangulasi

Sugiyono (2014 ; 273) Triangulasi adalah pengecekan data dari

berbagai sumbber dengan berbagai cara dan berbagai waktu .

Terdapat triangulasi sumber , Triangulasi Teknik pengumpulan

data dan waktu.

6. Teknik pengolahan Data

a. Reduksi

Sugiyono ( 2014 ; 247) reduksi adalah proses berfikir sensitif yang

memerlukan kecerdasan dan keluasan maupun kedalaman

wawasan yang tinggi yang bwrarti merangkum memilih hal hal

pokok memfokuskan pada hal hal penting dicari tema dari polanya.

b. Display

Page 20: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

11

Sugiyono (2014 ; 249) Menjelaskan bahwa langkah yang dilakukan

setelah data di reduksi maka akan memudahkan untuk memahami

apa yang terjadi untuk penelitian kualitatif penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan hubungan antar

kategori , flowchart, dan sejenisnya.

c. Verifikasi

Sugiyono (2014 ;252) merupakan kesimpulan awal yang

ditemukan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak

ditemukan buktibukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan berikutnya tetapi apabila kesimpulan yang

ditemukan pada tahap awal didukung oleh bukti yang valid dan

konsisten saat peniliti kembali ke lapangan untuk pengumpulan

data maka kesimpulan yang ditemukan bersifat kredibel.

7. Analisis Data

Analis data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian

kualitatif . Analisis data adalah proses mencari dan menyususn secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara , catatan lapangan,

dan dokumentasi dengan cara mengorganisasi data ke dalam kategor,

menjabarkan ke dalam unit unit melakukan sintesa menyususun ke pola

memilih mana yang penting dan akan di pelajari (Sugiyono ,2014 ;244)

Analisis SWOT merupakan suatu instrumen pengidentifikasi berbagai

faktor yang berbentuk secara sistematis yang digunakan untuk

merumuskan strategi perusahaan . Pendekatan ini didadasrkan pada

kekuatan (strenght) dan peluang (opportunities) sekaligus dapat

menimilkan kelemahan (weakness) dan ancaman

( treath)

Page 21: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

12

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. DESKRIPSI DATA

Cirebon merupakan kota yang ada di jawa barat yang sering disebut juga

kabupaten cirebon dengan luas sekitR 3.735,82 hektar kota cirebon berada di pesisir

utara pulau jawa atau yang dikenal dengan istilah pantura menghubungkan Jakarta-

Cirebon- Semarang- Surabaya . Pada awalnya Cirebon berasal dari kata kata sarumban ,

Cirebon adalah adalah sebuah dukuh yang dibangun olehgnki Gedebg Tapa dan lama

kelamaan Cirebon berkembang menjadi sebuah desa yabg ramai dan kemudian namanya

berubah menjadi Caruban (yang artinya bersatu padu ). Diberi nama demikian karena

bercampur para pendatang dari beraneka ragam bangsa diantaranya Sunda, Jawa,

Tionghoa dan unsur unsur budaya bangsa Arab, agama, bahasa, dan adat istiadat

kemudian pelafalan dari kata caruban menjadi cerbon. Selain karena faktor penamaan

tempat penyebutan kata Cirebon juga dokarenakan sejak awal mata pencaharian sebagian

besar masyarakat adalah nelayan , maka berkembanglah pekerjaan menangkap ikan dan

rebon (udang kecil) di sepanjamg pantai serta pembuatan terasi , petis, Garamm dari

istilah air bekas pembuatan terasi atau yang biasa disebut belendrang oleh masyarakat

cirebon, yang dibuat oleh sisa pengolahan udang rebon inilah berkembang sebutan Cai-

rebon ( air rebon) dan berkembang lagi dengan sebitan Cirebon.

Kota Cirebon terletak pada 6”41 LU 108’33’ BT / 6.683 ls 108,55 BT. Terletak

pantai utara memanjang dari barat ke timur 8 km. Utara ke selatan 11km dengan

ketinggian dari permukaan laut 5meter termasuk Dataran rendah , Kota Cirebon dapat

ditempuh melaluyi jalan darat sekauh +_ 130 KM dari arah kota bandung dan 258 dari

arah kota Jakarta. Kota Cirebon terletak pada lpokasi yang cukup strayegis dan menjadi

simpul pergerakan transportasi karena letaknya di jalur pantura yaitu jalur yang

menghubungkan kota kota besar . Letaknya yang berada di wilayah pantai menjadikan

Cirebon memiliki wilayah dataran yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah

perbukitan

Cirebon terbagi dalam 5kecamatan dan 22 kelurahan. Cirebon mempunyai

wilayah bagian yaitu indramayu,kuningan, majalengka ketiga kota tersebut masuk ke

dalam wilayah III cirebon dua kota diantaranya menggunakan bahasa sunda kecuali

Page 22: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

13

indramayu karena indramayu menggunakan bahasa cirebonan atau bahasa jawa khas

Cirebon. Untuk masyarakat cirebon sendiri bahasa sehari harinya menggunakan Bahasa

jawa khas cirebon atau biasa disebut dengan bahasa cirebonan. Wilayah kotamadya

Cirebon sebelah utara dibatasi Sunga kedung Pane, Sebealah Barat dibatasi sungai Banjir

Kanal , Kabupaten Cirebon sebealah selatan dibatasi sungai Kalijaga sebelah timur

dibatasi Laut Jawa. Kota Cirebon juga dilalui beberapa sungai yaitu sungai kedung

pane, sungai sukalila, sungai kesuenean, sungai Kalijaga. Selain itu cirebon juga

memiliki beberapa makannan khas diantaranya : empal gentong khas cirebpn, Nasi

Jamblang, Docang, Tahu Gejrot, dan Tahu petis , ketoprak Cirebon, Kerupuk Udang

serta penyedap rasa trasi khas cirebon.

Cirebon memilik banyak potensi karena Cirebon memilik bvanyak destinasi

wisata budaya dan memilik bermacam budaya misalkan seperti Batik (Batik Trusmi),

musik khas cirebon biasa disebut Tarling (Gitar dan Seruling) dan juga tarian khas

cirebon yaitu Tari Topeng kabupaten Cirebon sangat dikenal dengan sebutan kota udang

karena hasil udang yang melimpah di kota tersebut selain kota udang cirebon juga

disebut sebagai kota Wali karena adanya makam salah satu walisongo yang bernama

Syarief Hidayatulloh yang biasa disebut Sunan Gunung Jati selain sebagai wali beliau

juga meruoakan pemimpin tertinggi di kesultanan Kasepuhan Cirebon, wisata religi

lainnya ada di Masjid agung Sang Cipta Rasa Masjid at taqwa, Kelenteng Kuno dan

peningalan peninggal banguanan jaman Belanda

Kota Cirebon memiliki bebrapa kawasan taman yang juga bisa dijadikan sebagi

destinasi wisata diantaranya Taman air Sunyaragi dan taman Ade Irma Suryani. Taman

Air Sunyaragi memiliki teknologi pengaliran air yang canggih pada masanya air

mengalir anatara teras terastempat para putri patri raja bersolek,halaman rumput hijau

tempat para ksatria berlatih, ditambah menaradan kamar istimewa yang pintunya terbuat

dari tirai air.

Cirebon juga terdapat Keraton di dalam kota yaitu Keraton Kasepuhan dan

Keraton Kanoman yang keduanya memilik aritektur yang sama yaitu gfabungan dar

elemen kebudayaan islam Cina dan BELANDA. Ciri khas bangunan keraton selalu

menghadap ke utara dan ada sebuah masjid di dekatnya Setiap keraton memiliki alun

alun sebagai tempat berkumpulnpasar, [patung macan sebagai perlambang dari prabu

Siliwangi yang merupakan tokoh sentral terbentuknya kota Cirebon. Ciri lain adalah

Page 23: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

14

piring porselen asli Tiongkok yang jadi penghias dinding. Beberapa piring konon

diperoleh dari Eropa saat Cirebon jadi pelabuhan pusat perdagangan. Keraton Cirebon ini

juga lah pemilik dari Makam Sunan Gunung Jati

Dengan adanya keanekaragaman tersebut cirebon juga bisa menjadi destinasi

wisata yang cukup menarik terutama dalam bidang wisata budaya. Salah satu jenis

wisata yang paling diminati di cirebon adalah wisata religiu atau yang biasa disebut

wisata ziarah. Sunan Gunung Jati adalah salah satu anggota walisobgo yang berdarah

bangsawan Ibu Sunan Gunung Jati adalah Nyai Rara Santang puteri dar Sri Baduka

Maharaja Prabu Siliwangi ayahnya Syekh Maulana Akbar berasal dari negeri Gujarat

india selatan dan merupakan seorang Ulama Besar dan cucu dari raja Padjajaran ini

merupakan satu satunya anggota Walisongo penyebar agama islam di tatar pasundan atau

Jawa Barat. Makam Sunan Gunung Jati terletak di desa Astana Kecamatan Gunung JATI

Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat. Komplek pemakaman ini memilik luas 4 hektar

dan menjadi tempat wisata ziarah yang ramai pengunujung pada hari besar islam, hari

kamis malam jumat kliwon. Denagam adanya Makam Sunan Gunung Jati memberikan

dampak yang besar bagi wisata religi di Cirebon karena peminat wisata ini sangat

banyak. Makam Sunan Gunung Jati memiliki bangunan berarsitektur sangat unik karena

kombinasi gaya aritektur cina, Arab, dan Jawa kenapa demikian aritektur cina tampak

dari desain interior dinding makam sedangkan adat jawa terdapat. atap bangunan yang

berbentuk limasan. Warga cina pun diperbolehkan untuk berziarah kemakam ini di suatu

tempat khusus.

Makam Sunan gunung jati sangat ramai karena sosok sunan Gunung Jati yang

sangat terkenal. Sunan Gunung Jati adalah nama lain dari Syeikh Syarif Hidayatullah

beliau adalah sosok yang menyebarkan agama islam di kawasan tanah sunda dan ketika

beliau meninggal dimkam kan di Cirebon. Makam Sunan Gunung Jati dan keluarganya

disebut Wukir Sapta Rengga . Pemakaman ini tersiri dari 9 tingkat yang pada tingkat 1-8

adalam makam keluarga besar Sunan sedangkan makam di tingkat 9 adalah makam

Sunan Gunung Jati. Di komplek Makam Sunan Gunung Jati terdapat 9 pintu makam

yang masing masing memiliki nama nama berbeda diantaranya : pintu gapura, pintu

krapyak, pintu pasujudan, pintu ratnakomala, Pintu Jinem, pintu rarongga pintu kaca,

pintu bacem, dan pintu kesembilan bernama pintu teratai. Pengunjung atau peziarah

Page 24: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

15

hanya boleh sampai pintu ke lima saja karena pintu ke enam sampai pintu ke sembilan

hanya untuk keturunan sunan gunung jati sendiri.

Wisata religi Makam Sunan Gunung Jati memiliki berbagai macam ritual yaitu :

ritual Grebek Syawal, Grebek Rayagung, dan penncucian Jimat. Grebek Syawal adalah

tradisi mengenang Sultan Cirebon yang datang ke Makam Sunan Gunung Jati setiap

tahun, ritual ini biasanya diadakan setiap hari ketujuh bulan syawal. Grebek Rayagung

adalah kunjungan yang diadakan setiap hari raya idul adha. Sedangkan ritual pencucian

jimat biasanya diadakan setiap tahun pada bulan ramdhan.

Di komplek makam Sunan Gunung jati terdapat dua bangunan ruangan yaitu

bangunan yang disebut Balaimangu Maajapahit (Hadiah dari kerajaan majapahit) dan

Balaimangu Padjajaran merupakan hadiah dari prabu Siliwangi dari kerajaan padjajaran.

Untuk tiket masuk tidak dikenakan biaya apabila ingin berziarah ke makam ini

namun apabila peziarah ingin memberikan sumbangan terdapat banyak sekali kotak

sedekash dan wadah untuk meletakan uang sumbangan selain itu banyak sekali pengemis

di pintu gerbang masuk makam . Menurut wawancara dengan masyarakat, wisatawan

maupun pengelola cukup lengkap dan memadai, Fasilitas yang disediakan makam sunan

gunung jati memang sudah sangat bagus hanya perlu ditambah dalam hal kebersihan saja

harus lebih dijaga.

Masyarakat di Desa Astana dilibatkan dalam pengelolaan dan pengawasan di

Makam Sunan Gunung Jati. Sedangkan untuk masyarakat sekitar desa yang tidak terlibat

dalam pengelolaan biasanya berdagang dan menjadi pengemis, Masyarakat berpartisipasi

aktif dalam pengelolaan Makam Sunan Gunung Jati ini karena masyrakat desa Astana

khususnya yang laki laki secara turun temurun menjadi penjaga makam dan pengelola

makam, Masyarakat desa astana sangat terlibat di dalam pengelolaan Makam Sunan

Gunung Jati karena sudah dibantu dengan Dinas Pariwisata Kab cirebon dan pengurus

besar keraton kasepuhan Cirebon dalam hal promosi dan pembekalan tentang pariwisata

berupa pelatihan peningkatan dan pengembangan kualitas SDM. Sedangkan untuk

masyarakat sekitar desa yang tidak terlibat.

Tidak ada Organisasi resmi dalam pengelolaan makam Sunan Gunung Jati

karena Makam Sunan Gunung Jati ini dikelola langsung dengan masyakat dibawah

Page 25: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

16

naungan keraton kasepuhan Cirebon. Organisasi berupa Pokdarwis (Kelompok Sadar

Wisata) atau organisasi lainy tida ada di Makam sunan Gunung Jati karena makam

tersebut milik keraton Kasepuhan Cirebon dan dipercayakan langsung pengelolaan nya

kepada masyrakat di bawah pimpinan ketua pengelola( *Jeneng ) dan didampingi

langsung oleh dinas pariwisata. Hubungan antar Sumber Daya Manusia yang (Pengelola

dan masyarakat) terdapat di Desa Astana desa dimana makam Sunan Gunung Jati berada

sudah terjalin dengan baik, hal ini dibuktikan dengan adanya pengelolaan penuh kepada

masyarkat dan kemudian masyarakat membagi kelompok untuk menjaga Makam.

Pendanaan Makam ini dilakukan oleh Keraton Kasepuhan Cirebon dan dibantu biaya

promosi oleh dinas pariwisata kabupaten cirebon selain itu dana sumbangan dari

peziarah juga dikumpulkan dan digunakan untuk penelolaan makam dan pembiayaan

apabila diadakan event.

Wisata religi Makam Sunan Gunung Jati sudah mendapatkan legalisasi dari Dinas

Pariwisata Kabupaten Cirebon dan dinanungi langsung oleh Keraton Kasepuhan. Makam

Sunan Gunung Jati memilik izin yang sah karena merupakan salah satu aset sejarah.

Makam sunan Gunung Jati dinaungi langsung oleh pemerintah kabupaten Cirebon, dinas

Pariwisata, Keraton kasepuhan

Page 26: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

17

Page 27: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

18

B. PEMBAHASAN

1. Deskripsi Responden

Analisis deskriptif responden bertujuan untuk memperoleh gambaran

tentang karakteristik populasi yang diteliti. Karakteristik responden perlu diketahui

untuk melihat variasi yang ada pada populasi sehingga adanya kemungkinan bahwa

variasi yang ada pada populasi akan berpengaruh pada hasil penelitian. Deskripsi

responden diperoleh dari hasil wawancara dan observasi selama penelitian yang

dihitung dari total jumlah responden yaitu 75 orang. Pemilihan responden 75 orang

ini di dalamnya terdiri dari pengunjung yang datang.Data deskripsi responden terdiri

dari umur dan jenis kelamin.

a. Jenis Kelamin

Karakteristik ini yang termasuk paling penting dalam menganalisis

responden.Berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi dua kategori, yaitu laki-

laki dan perempuan. Dari 50 orang responden diketahui sebanyak 62%

responden adalah laki-laki, sedangkan sisanya 38% adalah perempuan, seperti

yang terlihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 1 : Berdasarkan Jenis Kelamin

62%

38%

0% 0%

Jenis Kelamin Laki-laki

Page 28: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

19

b. Umur

Karakteristik responden berdasarkan usia dibedakan menjadi 3 kelompok

yaitu rentang usia, 11 - 30 tahun, 31 - 50 tahun, 51-80 tahun keatas. Dari 75

responden diketahui sebanyak 54% berada pada umur 31-50, 16% berada pada

umur 51-80, 30% berada pada umur 11-30 seperti terlihat pada gambar sebagai

berikut

Gambar 2 : Berdasarkan Umur

c. Pekerjaan

Karkteristik responden berdasarkan pekerjaan dibagi menjadi 4

kelompok yaitu : Mahasiswa, PNS (Pegawai Negru Sipil), wiraswasta dan ibu

rumah tangga. Dengan rician sebagai berikut mahasiswa berjumlah 14

orang,PNS 6 Orang, Wiraswasta 40 orang, ibu rumah tangga dll 15 orang

pekerjaan

mahasiswa

pns

wiraswasta

IRT

54%

30%

16%

0%

Umur

51-80

31-50

18-30

Page 29: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

20

2. Pengaruh Faktor Lingkungan Internal

Dalam proses pengambilan keputusan pengambilan judul pelestarian Makam

Sunan Gunung Jati sebagai Wisata Religi di Kabupaten Cirebon, maka penulis

menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan Upaya pelestarian makam

Sunan Gunung Jati sebagai obyek wisata religi favorit dan hanya satu satunya di

provinsi jawa barat yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

dalam keadaan yang ada pada saat ini. Adapun faktor-faktor yang dianalisis

tersebut adalah:

a. Sumber daya manusia

Sumber daya manusia memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola

sebuah obyek wisata tanpa memiliki kualitas sumber daya manusia yang bagus

maka tidak akan berjalan dengan lancar. Karena sumber Daya Manusia memilik

peranan penting dalam pengeoloaan suatu destinasi maupun suatu kawan wisata

Sumber Daya Manusia yang terkait biasanya masyarakat yang terlibat lansung

dalam pengelolaan daya tarik wisata Maka dari itu melakukan wawancara dengan

pihak pihak yang mengerti dan memahami tentang kondisi dari Makam Sunan

Gunung Jati untuk mengetahui kondisi SDM sekitar Makam Sunan Gunung Jati

Sumber daya manusia yang berada di Makam Sunan Gunung Jati memiliki

kualitas yang kurang bagus karena mereka masih belum menangani seluruh

wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang berkunjung di Makam Sunan

Gunung Jati kebanyakan masyrakat desa gunung jati yang menjadi pengelola

makam masih hanya duduk menunggu kotak kotak sedekah tapi belum berperan

aktif misalkan memndu wisatawan memberikan pelayanan terbaik bagi

wisatawan yang berziarah ke makam.

pemandu wisata yang ada di Makam Sunan Gunung Jati semuanya adalah

masyarakat asli desa astana namun mereka masih belum mampu untuk

mengelola Makam Sunan Gunung Jati sebagai wisata religi yang nyaman karena

kurangnya ilmu tentang pariwisata dan ketidakmampuan masyrakat yang

tergabung dalam kelompok pengelola makam untuk mengontrol jumlah pengemis

yang membeludak bahkan sebagian adalah warga desa Astana itu sendiri.

Page 30: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

21

Sumber daya manusia yang berada di desa Astana ini belum memiliki

kesadaran dan pengetahuan tentang pariwisata belum baik, mereka belum paham

betul akan dampak positif yang akan didapatkan dari pariwisata tersebut terutama

untuk menganngkat perekonomian masyarakat desa Astana dan mereka juga tidak

memahami dampak negatif dari jumlah pengemis yang terus membeludak.

Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam pengelolaan makam cukup banyak

masyrakat terlibat langsung dibawah pengawasan dari keraton dan dibantu

promosi oleh dinas pariwisata.

b. Fasilitas

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dan didukung oleh

keterangan dari masyarakat desa Asatana mengenai fasilitas yang ada di Makam

Sunan Gunung Jati sangat baik karena sudah tersedianya banyak transportasi

umum menuju lokasi makam yang sangt mudah digunakan, sudah banyak

penginapan di area makam apabila inguin menginap, fasilitas lainnya yang cukup

terawat terawat dengan baik seperti WC,tong sampah,tempat ibadah dan parkiran

yang luas dan bersih sekaligu aman karena dikelola dengan baik langsung oleh

dinas pariwisata kabupaten Cirebon.

Aksesibilitas dari dan menuju ke Makam Sunan Gunung Jati ini kondisinya

bisa dibilang baik untuk kawasan obyek wisata, letaknya yang dekat dari

perkotaan, itulah yang menyebabkan jalan menuju ke Makam Sunan Gunung Jati

ini kondisinya sangat baik dan layak digunakan dengan potensi dan sejarah yang

kuat dari Makam Sunan Gunung Jati sangat menjanjikan, sehingga membuat

jumlah peziarah ataupun wisatawan Makam Sunan Gunung Jati meningkat setiap

tahun nya dan semakin banyak peminat nya. Meski tak jarang wisatawan yang

datang pulang dengan keadaan sedikit jengkel karena kondisi makam yang oenuh

dengan pengemis hal ini juga mengurangi nilai lebih Makam Sunan Gunung Jati

yang sudah memiliki fasilitas yang lengkap dan cukup baik dibandungkan wizata

ziarahlain nya

Dan keamanan pengunjung yang datang ke kawasan Makam Sunan Gunung

Jati masih kurang terorganisir dengan baik walaupun sudah ada petus keamanan

desa seperti hansip di sekiitar makam bahkan tak jarang ada petugas keamanan

dari kepolisian tapi tetap saja jumlah pengemis tidak dapat diatasi dan tekadang

Page 31: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

22

keberadaan pemgemis itu mengganggu wisatawan yang berzirah di Makam

Sunan Gunung Jati karena tidak jarang dari mereka meminta sumbangan dengan

memaksa. Padahal petugas keamanan selalu berada setiap hari di area luar makam

Sunan Gunung Jati tetatpi mereka hanya membiarkan saja.

c. Masyarakat

Dalam hal pengembangan dan keberlangsungan Makam Sunan Gunung Jati

sebagai wisata religi unggulan di jawa barat karena hanya ada1 makam sunan di

jawa barat yaitu makam Sunan Gunung Jati , masyarakat memiliki peran yang

sangat penting untuk menjaga dan mengembangkan, ,melestarikan Makam Sunan

Gunung Jati, namun masyarakat desa Astana kurang peduli dengan pelestarian

,makam ini masyrakat hanya menjadikan makam sunan gunung jati ini sebagai

sember penghasilan mereka, sehingga peran pemerintah untuk menyadarkan

masyrakat desa Astana sengat lah penting karena Makam Sunan Gunung Jati

sangat memiliki unsur sejarah yang kuat jadi dangat perlu dilestarikan peran

pemerintah untuk memajukan wisata religi ini sudah baik namun dalam upaya

pelestarian nya masih kurang ,faktor ini dikarenakan masyarakat desa Astana

masih acuh tak acuh terhadap potensi wisata yang ada, sehingga walaupun

pemerintah gencar melakukan promosi atau strategi yang baik sekalipun tidak

akan berjalan dengan baik karena masyarakat disini masih belom sadar akan

adanya kekuatan sejarah di makam sunan Gunung Jati ini sehingga tidak Hanya

dapat memjukan perekonomian saja tetapi juga sebagai ilmu sejarah bagi generasi

berikutnya. Sebab itu peran Masyarakat sangat penting karena ,masyarakat lah

yang kelak akan meneruskan Pengelolaan Makam Sunan Guning Jati jadi

masyarakat harus berperan aktif dan mendukung upaya pengelolaan maupun

pengembangan Makam Sunan Gunung Jati.

.

d. Pengelola

Dalam pengelolaan Makam Sunan Gunung Jati ini dikelola oleh masyrakat

di kondisi lapangan nya tetapi dibawah pengawasan keraton dan dibantu oleh

pemerintah daerah setempat atau biasa disebut pemerintah kabupaten tetapi

koordinasinya masih kurang baik karena dalam pengeloaan masala

penanggulangan pengemis masih tidak ada kerjasama yang baik jadi masyarkat

hanya mengelola kebersiha dan operasional jam kunjung ziarah tanpa menegur

Page 32: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

23

pengemis yang tak jarang mengganggu wisatawan karena masyarakat berfikir

bahwa itu adalah hak dan tanggung jawab pemerintah sedangkan pemerintah

kabupaten hanya menjalankan tugas promosi saja karena makam itu dibawah

naungan keraton.

Hal ini yang penulis dapatkan selama penelitian saat melakukan wawancara

dari Dinas pariwsata kabupaten mereka tidak ikut mengelola pariwisata Makam

secara penuh karena terkendala ijin dari Pihak keraton sebagi pemilik Makam

Sunan Gunung Jati. Pihak Dinas hanya diberikan ijin untuk pengelolaan makam

sedangkan pihak keraton hanya menaungi Makam Sunan Gunung Jati dan hanya

datang untuk melakuan ritual ritual pada hari besar dan berziararah untuk

pengekloalaan pihak keraton menyerahkan pada msayrakat desa Asatana

sehingga masyarakat Desa Astana lah yang berperang sebagai pengelola Makam

Sunan Gunung JATi. Dengan kemapuan yang ada masyarakat mengelola makam

.dalam hal kebersihan, fasilitas dan menjadi penunggu makam saja,

e. Organisasi

Belum adanya organisasi yang berbentuk formal yang mengatur dan

mengurusi Makam Sunan Gunung Jati Hanya masyarakat yang berperan aktif

dalam organisasi pelestarian dan pengelolaan Makam Sunan Gunung Jati,

sehingga pemerintah sulit untuk mengembangkan obyek wisata ini dengan baik

dan semaksimal mungkin karena makam juga merupakan milik keraton

kasepuhan cirebon sehingga pemerintah juga terbatas . Oleh karena itu perlu

dibentuk sebuah organisasi yang akan mengurusi dan mengelola obyek wisata ini,

baik dari pemerintah maupun dari masyarakat. Karena sejauh ini masyarakt hanya

mengelola makam secara sukarela dan dipimpin oleh ketua pengurus yang dalam

isttilah cirebon disebut jeneng. Jadi memang tidak ada organisasi resmi dari pihak

keraton sebagai pemilik Makam Sunan Gunung Jati.

Tidak ada organisasi resmi yang melibatkan ketiga oihak yaitu pihak keraton

sebagai pemilik Makam Sunan Gunung Jati , Masyarakat sebagi pengelola

langsung Makam Sunan Gunung Jati dan pemerintah daerah disini yang termasuk

adalah dinas pariwisata kabupaten Cirebon .

Page 33: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

24

f. Pendanaan

Semua destinasi wisata pasti memiliki anggaran untuk pengembangan,

pekestarian, dana pun dapat berasal dari berbagai sumber seperti retribusi anggaran daerah

dll. Pendanaan Makam ini dilakukan oleh Keraton Kasepuhan Cirebon dan dibantu

biaya promosi oleh dinas pariwisata kabupaten cirebon selain itu dana sumbangan

dari peziarah juga dikumpulkan dan digunakan untuk pengelolaan makam dan

pembiayaan apabila diadakan event. Jadi Makam Sunan Gunung Jati ini

mendapatkan pendanaan murni dari aktifitas makam dan pihal keraton karena

ketika dinas terkait ingin memberikan anggaran dana daerah Makam Sunan

Gunung Jati tidak termasuk dalam anggaran karena makam Sunan Gunung Jati

tidak melibatkan pemerintah dalam pengelolaan imternal sehingga ketika

pemrintah hendak melalukan pengelolaan yang menggunakan anggaran dana

terkendala oleh ijin pihak Keraton sebagai pemilik Makam Sunan Gunung Jati.

Page 34: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

25

Tabel 1

Analisis Faktor Lingkungan Internal

No

.

Faktor Strengt

h

Weaknes

s

1. Kualitas sdm kurang memadai - √

2. Fasilitas yang terawat dengan baik √ -

3. Aksesbilitas sudah baik karena sudah

ada papan penunjuk jalan dari arah

pusat Kota Cirebon dan memiliki

banyak transportasi umum menuju

makam.

√ -

4 Masyarakat sangat mendukung

adanya wisata religi di Makam Sunan

Gunung Jati karena mereka juga

dilibatkan langsung dalam

pengelolaan dengan cara dijadikan

sebagai jurukunci dan pengelola di

Makam Sunan Gunung Jati

√ -

5 Tidak adanya organisasi yang

mengatur dan mengurusi Makam

Sunan Gunung Jati

- √

6 Peran pemerintah daerah cirebon

hanya sebatas membantu

mempromosikan dan menyediakan

lapangan parkir di Makam Sunan

Gunung Jati , kurang dalam hal

pelestarian

-

Page 35: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

26

3. Pengaruh faktor lingkungan eksternal

a. Regulasi

Untuk regulasi Makam Sunan Gunung Jati ini sudah diatur dalam peraturan daerah

kabupaten Cirebon, oleh karena itu dinas pariwisata atau pemerintah mendaftarkan

Makam Sunan Gunung Jati ini sebagai salah satu wisata religi favorit yang dimiliki

kabupaten Cirebon agar di Makam Sunan Gunung Jati ini terdapat peraturan-peraturan

yang dibentuk dan disusun guna mengembangkan dan mengelolah juga melestarikan

makam tersebut . Namun pada kenyataan nya dinas pariwisata kabupaten hanya

berwenang untuk mengatur lahan parkir yang mememang disewa dengan dana dari

dinas pariwisata kabupaten sedangkan apa yang terjadi dimakam tetap menjadi

wewenang dari keraton. Selain itu Dinas Pariwsata kabupaten cirebon juga membantu

dalam hal promosi.

b. Wisatawan

Menurut hasil penelitian dalam melakukan wawancara kepada para pengunjung,

survei rata-rata pengunjung berasal dari daerah Jawa Barat karena Makam Sunan

Gunung Jati merupakan lokasi wisata religi yang paling dekat den pekat sejarah tentang

penyebaran agama islam dan ada beberapa yang dari luar jawa. Yang merupakan salah

satu kekuatan dari faktor lingkungan eksternal adalah sudah bertambahnya wisatawan

yuang dating ke Makam Sunan Gunung Jati seriap tahun nya terus mengalami

peningkatan. Karena dengan semakin banyaknya jumlah kunjungan wisatawan untuk

berziarah maka pendapatan pada wisata religi Makam Sunan Gunung Jati tersebut juga

akan semakin meningkat dan pastinya akan mendongkrak ekonomi masyarakat desa

Astana itu sendiri.

c. Pangsa pasar

Pangsa pasar adalah market segmen yaitu bagian dari keseluruhan permintaan suatu

barang yang mencerminkan suatu golongan konsumen menurut ciri khasnya seperti

tingkat pendapatan, umur, jenis kelamin, pendidikan, dan status sosial

Berdasarkan hasil wawancara atau informasi yang penulis dapatkan adalah

wisatawan lokal secara umum, karena makam Sunan Gunung Jati ini merupakan wisata

religi satu satunya di jawa barat dan yang paling dekat dengan ibu kota maka bnatak

peziarah yang datang untuk berdoa maupun memperdalam iman nya. Segmentasi yang

dilakukan pihak pengelola sudah tepat karena biasanya peminat wisata religi

adlah iibu ibu dan bapak yang ingin mendalami islam.

Page 36: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

27

Target pasar untuk wisata religi Makam Sunan Gunung Jati adalah orang

dewasa yang ingin lebih mendalami islam sementara target pasar untuk pangsa

luar negeri seperti Malaysia, Karena negara malaysia mayoritas penduduknya

adalah islam. Keindahan makam dan sejarah yang melekat pada sosok Sunan

Gunung Jati dapat menjadikan makam sunan Gunung Jati berpotensi menjadi

wisata religi favorit dan perlu dilestarikan

.

d. Promosi

Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang datang ke Makam Sunan Gunung

Jatimaka sangat dibutuhkan promosi yang baik dan dilakukan secara berkelanjutan,

dalam hal ini peran pemerintah dan masyarakat untuk melakukan peromosi melalui

sosial media seperti (facebook,twitter, instagram ,dan web)

Dalam hal promosi masyarakat desa Astana juga sangat perlu unuk ikut

mendukung peran pemerintah dalam mempromosikan obyek wisata ini. Dengan cara

mengenalkan ke masyarakat luar melalui mulut ke mulut, jadi tidak hanya melalui

media sosial saja tetapi juga melalui sosialisasi yang baik untuk menarik para wisatawan

yang tertarik berziarah atau berwisata religi di Makam Sunan Gunung Jati ini.

Pemerintah juga harus membuat sebuah situs khusus untuk Makam Sunan Gunung

Jati itu sendiri agar masyarakat luas dapat menerima info terbaru dari Wisata Religi

Makam Sunan Gunung Jati ini. Hal semacam ini sangatlah penting karena selain untuk

mengenalkan wisata religi dengan lebih luas tentunya dengan dibuatnya sebuah situs

resmi dari pengelola, pihak penhelola juga akan mendapat saran dan kritik untuk

kebaikan dan pelestarian Makam Sunan Gunung Jati.

Dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa teknologi sangatlah menunjang perkembangan pariwisata, dengan

adanya teknologi informasi maupun komunikasi ini wisatawan dapat dengan sangat

cepat, efisien, serta akurat mengakses berita maupun informasi mengenai suatu obyek

wisata.

perkembangan teknologi yang sudah ada saat ini dimaksimalkan oleh pihak

pengelola, informasi-informasi yang terdapat di web ataupun blog pariwisata di

kabupaten Cirebon masih kurang atau belum maksimal penggunaannya. Seharusnya

pihak pengelola dapat lebih up to date dalam memberikan informasi mengenai

perkembangan-perkembangan yang telah dilakukan agar lebih mudah dalam melakukan

promosi dan pemasaran.

Promisi dan pemasaran melalui web atau blog itu sangatlah penting di masa ini,

kita tahu bahwa semua masyarakat dari kalangan muda bahkan kalangan tua pun sudah

Page 37: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

28

sangat tidak asing dengan blog atau web yang tersedia di internet, olehh karena itu

pemerintah ditekan kan untuk membuat situs khusus untuk wisata yang mengansur

budaya dan sejarah yang kuat.

.

e. Pesaing

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh penulis adalah

karena lokasi ini berada di wilayah Provinsi Jawa Barat dan pesaing yang hadir disini

boleh dikatakan justru tidak ada akan tetapi kenapa Wisata religi di Makam Sunan

Gunung Jati ini meredup selama ini dan kurang diketahui kelebihan sejarah nya, oleh

karena itu perlu adanya strategi yang jitu untuk melestarikan wisata ini dengan lebih

baik lagi dan lagi. Makam Sunan sendiri ada sembilan di pulau jawa karena itu ada

minat ziarah di makam lain tentu ada bagi wisatawan.

Dengan adanya pesaing di wilayah jawa maka pemerintah kabupaten Cirebon

seharusnya mampu meningkatkan SDM yang ada, sehingga masyarakat dapat

memperhatikan dan sadar akan kekurangan yang ada dan akan segera diperbaiki

semaksimal yang mereka mampu lakukan.

Dengan adanya peran pemrintah dan juga peran keraton selama ini yang memantau

wisata religi Makam Sunan Gunung Jati , seharusnya masyarakat juga mendukung apa

yang dilakukan pemerintah untuk obyek wisata ini, mungkin yang terjadi di lapangan

adalah belum adanya pendekatan yang mendalam ke masyarakat setempat atau belum

adanya dampak yang signifikan dirasakan oleh masyarakat, dan juga tidak paham nya

beberaoa masyarakat tentang uapaya pelestarian makam Sunan Gunung Jati i.Hal ini

dikarenakan masyarakat kurang peduli dengan sejarah Makam Sunan Gunung Jati hanya

sebagian kecil masyarakat yang hadir ataumempelajari budaya dan ikut nmelestarikan.

Page 38: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

29

Tabel 2

Analisis Faktor Lingkungan Eksternal

No. Faktor Opportunities Threat

1. Adanya regulasi yang dimiliki

pemerintah

√ -

2. Meningkatkan kunjungan

wisatawan yang ingin berwisata

religi di makam Sunan Gunung

Jati.

√ -

3. Makam Sunan Gunung Jati

merupakan makam sunan satu

satunyan di jawa barat namun

pesaing ada di Kudus,jawa timur

dan jawa tengah.

- √

4. Wisata Religi Makam Sunan

Gunung Jati ini sudah dibantu

promosi melalui beberapa media

cetak yang dilakukan dari pihak

Pengelola dan Dinas Pariwisata

Kabupaten Cirebon

√ -

5. Pangsa pasar yang mencakup

masyarakat umum dan semua

lapisan masyarakat

√ -

Page 39: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

30

4. Matrix SWOT

Matrix Analisis SWOT digunakan untuk mengevaluasi keseluruhan kekuatan,

kelemahan, peluang serta ancaman.

Tabel 3

Matrik SWOT

Internal

Eksternal

Strength (Kekuatan)

1. Fasilitas yang terawat

dengan baik

2. Aksesbilitas sudah baik

karena sudah ada papan

penunjuk jalan dari arah

pusat Kota Cirebon dan

memiliki banyak

transportasi umum menuju

makam.

3. Masyarakat sangat

mendukung adanya wisata

religi di Makam Sunan

Gunung Jati karena mereka

juga dilibatkan langsung

dalam pengelolaan dengan

cara dijadikan sebagai

jurukunci dan pengelola di

Makam Sunan Gunung Jati

Weakness (Kelemahan)

1. Kualitas SDM yang

kurang memadai

2. Peran pemerintah kurang

aktif dalam mengurangi

jumlah prngrmis yang

meningkat di Makam

Sunan Gunung Jati

3. Tidak adanya organisasi

yang mengatur dan

mengurusi Makam Sunan

Gunung Jati

4. Peran pemerintah daerah

cirebon hanya sebatas

membantu

mempromosikan dan

menyediakan lapangan

parkir di Makam Sunan

Gunung Jati kurang

dalam hal pelestarian

Page 40: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

31

Opportunities Strategi S-O Strtegi W-O

1. Adanya regulasi yang

dimiliki pemerintah

2. Meningkatkan

kunjungan wisatawan

yang ingin berwisata

religi di makam

Sunan Gunung Jati.

3. Wisata Religi

Makam Sunan

Gunung Jati ini

sudah dibantu

promosi melalui

beberapa media

cetak yang

dilakukan dari pihak

Pengelola dan Dinas

Pariwisata

Kabupaten Cirebon

4. Wisata religi

Makam Sunan

Gunung Jati

memiliki nilai

sejarah yang kuat

dan merupakan satu

satunya wisata religi

di jawa barat

5. Pangsa pasar yang

mencakup masyarakat

umum dan semua

lapisan masyarakat

1. Makam Sunan Gunung Jati

ini dikelola secara

keseluruhan oleh pemerintah,

diawasi dengan Pihak

Keraton sehingga

pemerinytah dapat leluasa

memberiakan modal untuk

pelestarian Makam Sunan

Gunung Jati.

2. Dengan adanya Aksesbilitas

sudah baik karena sudah

ada papan penunjuk jalan

dari arah pusat Kota

Cirebon dan memiliki

banyak transportasi umum

menuju makam diharapkan

dapat mempermudah

wisatawan dan

meningkatkan kunjungan

wisatawan yang ingin

berwisata religi di makam

Sunan Gunung Jati

3. Kerjasama atau kekompakan

antara instansi pemerintahan

ini dan masyarakat maupun

pihak keraton bisa

mempermudah Upaya

Pelestarian Makam dan

meningkatkan jumlah

kunjungan wisatawan karena

mangsa pasar untuk wisata

religi Makam Sunan Gunung

Jati ini sangat luas.

1. Dengan belum

maksimalnya peran

pemerintrah dalam hal

pemverantasan pengemis

dan pungutan liar maka

masyrakat harus memulai

untuk memberanikan diri

mengatur hal tersebut.

2. Peran pemerintah

Kabupaten yang hanya

membantu dalam hal

promosi harus bisa

memaksimalakn promosiu

untuk meningkatkan jumlah

kunjungan wisatawan

melakukan wisata religi

sekaligus melestarikan

Makam Sunan Gunung Jati.

3. Tidak adanya sebuah

organisasi masyarakat yang

resmi dari pemerintah

maupun pihak keraton,

masyrakat sudah ikut

melibatkan dalam upaya

pengelolaan dengan cara

ikut menjadi kuncen di

Makam Sunan Gunung Jati

Page 41: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

32

1. Makam Sunan

Gunung Jati

merupakan makam

sunan satu satunyan

di jawa barat namun

pesaing ada di

Kudus,jawa timur

dan jawa tengah.

2. Teknologi informasi

yang kurang

dimanfaatkan dengan

baik oleh masyarakat

setempat untuk

mempromosikan

Makam Sunan

Gunung Jati

1. Dengan adanya peran

pemerintah yang sudah

cukup baik dalam

mempromosikan Makam

Sunan Gunung Jati sehingga

tinggal bagaimana

masyarakat mendukung

peran dan program

pemerintah untuk Makam

Sunan Gunung Jati.

2. Dan dengan adanya regulasi

yang sudah dibuat oleh

pemerintah untuk Makam ini

maka diharapkan masyarakat

akan lebih sadar akan potensi

kekuatan wisata religi yang

dimiliki untuk dikembangkan

menjadi wisata religi maupun

ziarah yang lebih baik dan

unggulan daripada tempat

wisata religi lainnya.

1. Peran pemerinyah uang

kurang aktif adalm

pemeberantasan pengemis

di area Makam Sunan

Gunung Jati bisa

menagikbatkan peminat

wisatawan relogi dimakan

Sunan Gunung Jati

berkurang karena kurang

nyaman denga adanya

pengemis padahal Makam

Sunan Gunung Jati

merupakan satu satunya

wisata religi di jawa barat.

.

2. Tidak adanya organisasi

resmi masyarakat dan sdm

yang kurang memadai dan

paham masalah wisata

sehingga masyarakat yang

tidak terlibat dalam

pengelolaan makam lebih

memilih m enjadi pengemis

daripada mepromosikan

maupun menjual wisata

religi makam Sunan

Gunung Jati melalui media

sosial

Menurut hasil dari analisis SWOT seperti yang telah tertulis pada tabel diatas, baik itu

dari faktor Internal maupun Faktor Eksternal yang sudah terkaji dalam bentuk tabel

(matriks) SWOT maka dapat disusun strategi pengembangan dengan rumusan S-O, W-O, S-

T, dan W-T sebagai berikut :

Threat Strategi S-T Stategi W-T

Page 42: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

33

a. Strategi S-O (Strength – Opportunities).

Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan yang ada dan memanfaatkan

sebaik-baiknya peluang yang ada, seperti :

(1) Sunan Gunung Jati ini dikelola secara keseluruhan oleh pemerintah, diawasi

dengan Pihak Keraton sehingga pemerinytah dapat leluasa memberiakan modal

untuk pelestarian Makam Sunan Gunung Jati.

(2) Dengan adanya Aksesbilitas sudah baik karena sudah ada papan penunjuk

jalan dari arah pusat Kota Cirebon dan memiliki banyak transportasi umum

menuju makam diharapkan dapat mempermudah wisatawan dan

meningkatkan kunjungan wisatawan yang ingin berwisata religi di makam Sunan

Gunung Jati

(3) Kerjasama atau kekompakan antara instansi pemerintahan ini dan masyarakat

maupun pihak keraton bisa mempermudah Upaya Pelestarian Makam dan

meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan karena mangsa pasar untuk wisata

religi Makam Sunan Gunung Jati ini sangat luas.

b. W-O (Weakness – Opportunities).

Strategi ini adalah memanfaatkan peluang sebaik-baiknya dan mengurangi

kelemahan-kelemahan yang dimiliki Makam Sunan Gunung Jati , seperti :

1) Dengan belum maksimalnya peran pemerintrah dalam hal pemverantasan

pengemis dan pungutan liar maka masyrakat harus memulai untuk memberanikan

diri mengatur hal tersebut.

2) Peran pemerintah Kabupaten yang hanya membantu dalam hal promosi harus bisa

memaksimalakn promosi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan

melakukan wisata religi sekaligus melestarikan Makam Sunan Gunung Jati.

3) Tidak adanya sebuah organisasi masyarakat yang resmi dari pemerintah maupun

pihak keraton, masyrakat sudah ikut melibatkan dalam upaya pengelolaan dengan

cara ikut menjadi kuncen di Makam Sunan Gunung Jati.

c. S-T (Strength – Threat)

Strategi ini digunakan untuk meningkatkan kekuatan yang ada untuk mengatasi

anacaman yang bisa saja terjadi dari luar, seperti :

Page 43: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

34

1) Dengan adanya peran pemerintah yang sudah cukup baik dalam mempromosikan

Makam Sunan Gunung Jati sehingga tinggal bagaimana masyarakat mendukung

peran dan program pemerintah untuk Makam Sunan Gunung Jati.

2) Dan dengan adanya regulasi yang sudah dibuat oleh pemerintah untuk Makam ini

maka diharapkan masyarakat akan lebih sadar akan potensi kekuatan wisata religi

yang dimiliki untuk dikembangkan menjadi wisata religi maupun ziarah yang lebih

baik dan unggulan daripada tempat wisata religi lainnya

.

d. W-T (Weakness – Threat).

Strategi ini merupakan sebuah kegiatan yang berusaha meminimalkan kelemahan

yang ada dan mengurangi ancaman, seperti :

1) Fasilitas pendukung yang berada dikawasan Bledug Kuwu sangatlah kurang

diperhatikan sehingga keberadaan WC, kamar mandi, lahan parkir, tong sampah

dan fasilitas lainnya kurang terjaga dengan baik. Hal ini disebabkan karena

masyarakat setempat yang belum sadar akan sebuah standar pariwisata.

2) Tidak adanya peran masyarakat sehingga pemerintah disini kesulitan untuk

mengembangkan dan mempromosikan dengan baik wisata alam yang unik ini.

Sehingga perlu dilakukan pendekatan yang semaksimal mungkin terhadap

masyarakat setempat agar mengerti dan paham masalah wisata

C. HASIL ANALISIS DATA

Sebagian besar responden menyatakan sangat setuju apabila Makam Sunan Gunung

Jati dilestarikan karena nilai sejarah yang sangat kuat nuansa islami yang begitu indah di

Makam dan mereka berpendapat bahwa pemerintah sangat berperan dalam upaya pelestarian

Makam ini dan diharapkan Makam Sunan Gunung Jati dapat menjadi Wisata religi yang

terjaga, nyaman untu berziarah memperdalam kekuatan rohani dan memilik unsur sejarahm

yang kuat .

Namun agar hal tersebut dapat terwujud apabila Makam Sunan Gunung Jati bisa

menjadi nyaman dahulu bagi wisatawan karena sebagian besar responden berpendapat ada

banyak nya pengemis dan pungutan liar berupa sedekah dengan sedikit memaksa membuait

wisatawan merasa tidak nyaman dan enggan kembali menuju Makam Sunan Gunung Jati

untuk berwisata Rohani atau wisata religi. Kekompakan antara masyarakat yang berperan

sebagai pengelola , pihak keraton Kasepuhan cirebon sebagai pemilik dan pihak dinas

pariwisata kabupaten sebagi penanggung jawab dan pengelola bagian promosi untuk me

minimalisir pengemis dan peminta sedekah agar peziarah maupun wisatawan yang hendak

Page 44: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

35

berkunjung ke makam terasa nyaman dan menjadikan makam Sunan Gunung Jati tempat

paling nyaman untuk berziarah maupun berwisata religi. Sedangkan bentuk upaya masyarakt

sejauh ini dalam mendukung pengembangan dan upaya pelestarian dar masyarakat daintara

lain adalah beragabung nya masyarakat lokal dalam upaya pengelolaan makam sunan Funung

Jati dan melalukakanya secara turun menurun, sudah adanya fasiliotas yang memadai,

masuyarakat juga ada yang sudah menyiapkan penginapan dan rumah makan, juga berdagang

pernak pernik wisata ziarah, rasa tanggung jawab yang cukup dimilikm oleh masyarakat

dalam pelestarian turun menurun,

Sedangakan upaya pemerintah dalam pelestarian antaranya kondidi jalan yanng baik

dan ramai memudahkan wisatawan berziarah ke makam, lahan parkir yang disediakan oleh

pemerintah daerah juga sangat layak dan nyaman bagi para peziarah.

Makam Sunan Gunung Jati harus dikembangkan dan dilestarikan karena masyrakat

luas sudah mengenal sosok beliau sehingga Makam Sunan Gunung Jati ini pasti sudah banyak

diketahui wisatawan disana dan mereka akan tertarik mengunjungi Makam Sunan Gunung

Jati dan Makam Sunan Gunung Jati dapat berkembang menjadi wisata ziarah unggulan di kab

Cirebon dan Provinsi Jawa Barat.

Page 45: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

36

D. JAWABAN RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana peran pemerintah daerah terhadap pengelolaan Makam Sunan Gunung

Jati sebagai wisata religi utama di Cirebon ?

Setelah melakukan wawancara dan observasi secara langsung di kawasan obyek

wisata religi Makam Sunan Gunung Jati, dalam hal ini penulis akan memaparkan hasil yang

didapat

Peran pemerintah kabupaten cirebon sendiri dalam pengelolaan makam sangat

terbatas karena makam merupakan milik keluarga Keraton sehingga apabila dinas ingin

melakukan pengolahan terhadap makam Sunan Gunung Jati dperlukan izin dari pihak

keraton dan ruang gerak dinas setempat pun terbatas karena dinas hanya di ijinkan untuk

membantu promosi dan mengelola lahan parkir di area Makam Sunan Gunung Jati . Lahan

parkir yang digunakan di Makam Sunan Gunung Jati merupakan lahan milik dari angkatan

darat atau DANRAMIL kabupaten cirenbon kemudian disewa oleh dinas Pariwisata

Kabupaten Cirebon sehingga pengelolaan makam masuk kedalam Dinas Pariwisata

Kabupaten Cirebon.

Sedangkan untuk maraknya jumlah pengemis dan peminta sedekah di Makam Sunan

Gunung Jati permerintah daerah sudah pernah melakukan tindakan berupa penyuluhan dan

memberi pengamanan di area makam namun hal tersebut tida berpengaruh banyapk karena

pengemis hanya takut pada keluarga Keraton. Pemerintah juga kurang tegas dalam menindak

pengemis yang berasal dari luar wilayah desa Astana

2. Bagaiman peran masyarakat terhadap kegiatan yang ada di wisata religi Makam

Sunan Gunung Jati ?

Setelah melakukan wawancara dan observasi secara langsung di kawasan wisata

religi makam Sunan Gunung Jati, penulis dapat melihat dan merasakan bagaimana peran

masyarakat dalam mengembangkan serta melestarikan makam Sunan Gunung Jati untuk

menjadi wisata religi favorit. Peran masyarakat yang berada dikawasan kurang optimal

karena seluruh masyarakat desa Astana masih belom mengerti sejarah Sunan Gunung Jati

mereka hanya beranggapan bahwa makam Sunan Gunung Jati adalah sebuah wisata yang

memiliki pengaruh ekonomi yang baik dan menguntungkan sehingga kesadaran mereka

untuk melestarikan dan mengembangkan makam Sunan Gunung Jati menjadi lebih baik lagi

tidak ada.

Sehingga semua progam yang dijalankan pemerintah untuk memajukan dan

melesatrikan wisata ini akan sulit berkembang jika masyarakatnya belom sadar akan sebuah

pelesatarian wisata religi yang bersejarah , mungkin ini terjadi karena sosialisasi pemerintah

terhadap masyarakat sekitar makam Sunan Gunung Jati ini kurang baik atau kurang

tersampaikan dengan optimal, karena yang penulis ketahui, masayarakat Desa Astana ini

Page 46: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

37

masih sangat awam dengan pariwisata dan cara pemerintah dalam mengenalkan pariwisata

terhadap masayarakat ini kurang tersampaikan dengan baik dan benar . Sehingga masih

banyak wara sekitar desa Astana untuk terpengaruh menjadi pengemis.

Page 47: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

38

BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di makam Sunan Gunung Jati kabupaten

Cirebon Jawa Barat maka penulis dapat mengambil kesimpulan berdasarkan hasil analisis dan

pembahasan yang telah dilakukan, maka simpulan terhadap Pelestarian Makam Sunan Gunung

Jati sebagai wisata religi di kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat adalah seperti yang akan

penulis uraikan di bawah ini.

Pengelolaan di makam Sunan Gunung Jati dapat terkoordinasi dengan baik antara

masyarakt, pihak Keraton Kasepuhan ,pemerintah daerah sehingga makam Sunan Gunung Jati

dapat menjadi tujuan untu beewisata religi bagi masyarakat jawa barat, indonesia dan target

akhir tentunya pasar Internasional, oleh karena itu pemerintah harus membuat program wisata

yang baik dan terintegritas seperti, diadakannya acara atau pameran kebudayaan , rutin

mengadakn event event dan membuatnya menjadi event kebudayaan yang berkelas

internasional, tetap menjalankan adat adat yang ada di makam Sunan Gunung Jati dan acara

acara di hari besar Islam yang biasanya ada di Makam tetap diadakan.

Kualitas SDM di desa Astana ini sangat banyak namun belum dioptimalkan sehingga

dari pemerintah perlu adanya pembinaan dan pengenalan mengenai pariwisata, seperti

bagaimana cara melestarikan wisata religi dengan baik, menjaga dan mengelola makam Sunan

Gunung Jati, jika semua program pemerintah ddidukung dan dimengerti oleh masyarakat desa

setempat maka akan terjadi sebuah kemajuan pariwisata yang baik untuk kedepannya dan

pastinya dari hasil kemjuan wisata ini kedepannya akan berpengaruh posistif terhadap ekonomi

masyarakat desa kuwu dan pendapatan daerah kabupaten Cirebon itu sendiri.

Hambatan dari masyarakat ini muncul karena para pemuda di daerah ini lebih suka

dengan kebudayaan yang berbau modern dan kurang tertarik dengan kebudayaan yang ada di

desa Astana ini, bahkab sebagian dari merka tidak ingin menerukan menjadi kuncen andaikan

saja para pemuda ini mau ikut dalam andil pengembangan pariwiata ini maka tentunya akan

adaperbedaan yang akan sangat nyata.

Karena tanpa adanya pemuda yang mau bergerak untuk memajukan daerahnya sendiri

maka akan sulit sebuah daerah akan maju dengan baik dan terstruktur. Diharapkan pemuda

sadar akan potensi yang ada di daerahnya sendiri dan bearni membuat sebuah inovasi yang baik

untuk daerahnya dan juga berperan aktif dalam pelestariamn nya.

Page 48: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

39

B. SARAN

Setelah melakukan penelitian secara langsung di makam Sunan Gunung Jati

kabupaten Cirebon Jawa Barat, maka penulis memiliki beberapa saran terhadap upaya

Pelestarian makam Sunan Gunung Jati sebagai wisata religi di kabupaten cirebon diantaranya

sebagai berikut:

1. Selama ini peran masyarakat tidak optimal , maka dari hal tersebut penulis memberikan saran

dan berharap agar masyarakat memberikan perhatian yang lebih terhadap upaya pelestarian

makam sunan Gunung Jati dan mengikuti regulasi yang ada untuk mengatur dan mengurusi

agar makam Sunan Gunung Jati lebih tertata dengan baik sehingga makam Sunan Gunung Jati

sebagai wisata religi unggulan bisa berjalan dengan baik..

2. Membahas tentang sebuah wisata religi maka tidak terlepas dari sebuah industri pariwisata,

dalam hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan secara langsung di makam Sunan

Gunung Jati di desa Astana industri pariwisata memiliki peran yang maksimal maka dari itu

saran dari penulis adalah agar industri pariwisata yang ada dikawasan kabupaten Cirebon agar

mampu membantu memperomosikan serta mengembangkan makam Sunan Gunung Jati untuk

menjadi wisata religi favorit di kabupaten Cirebon Jawa Barat.

3. Untuk pemerintah sendiri harus lebih tegas dalam bertindak karena makam Sunan Gunung

Jati juga sangat berpengaruh untuk perkonomian kabupaten cirebon maka dari itu

memberikan rasa nyaman bagi wisatawan sangat penting dengan memberikan rasa nyaman

wisatawan akan sangat senang berkunjung atau berziarah ke makam Sunan Gunung Jati.

4. Tindak tegas yang dimaksud adalah menyikapi pengemis yang ada di area makam Sunan

Gunung Jati agar jumlah nya todak semakin meningkat dan ,mengurangi jumlah kotak

sedekah yang terpasang di area Makam Karena dalam mengelola sebuah obyek wisata itu

harus ada peran dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, instasi terkait pariwisata, industri

pariwisata dan yang paling penting adalah kontribusi masyarakat untuk memajukan

daerahnya .

5. Perlu adanya perwatan fasilitas penunjang seperti toilet, tempat ibadah dan tempat makan

yang dikerjakan dalam jangka waktu panjang sehingga menjadi nyaman bagi para

pengunjung. oleh kaena itu perlu penanganan uang sangat serius agar fasilitas penunjang bisa

di manfaatkan dalam jangka panjang.

6. Pengelola makam Sunan Gunung Jati yang juga merupakan masyarakat desa Astana agar

lebih ramah lagu terhadap pengunjung yang datang berziarah ke makam Sunan Gunung Jati.

Page 49: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

40

DAFTAR PUSTAKA 1. Dewantara, Ki Hajar. 1967. Kebudajaan.Yogyakarta: madjelis Luhur Persatuan Taman

siswa.

2. Koentjaningrat. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta : PN Balai Pustaka.

3. Damiasih, D., & Mahmudah, S. A. (2017). Pelestarian Seni Tari Jathilan Turrangga

Bekso Guna Meningkatkan Kunjungan Wisatadi Sleman–Yogyakarta. Jurnal

Kepariwisataan, 11(1), 15-26. [Google Scholar]

4. Haryanto, E., & Angelia, E. (2016). Pengenalan Klenteng Cu An Kiong Sebagai

Destinasi Wisata di Rembang, Jawa Tengah. Jurnal Kepariwisataan, 10(2), 35-

40. [Google Scholar]

5. Isdarmanto, Isdarmanto (2016) TOURISM INTRODUCTION FOR

HOSPITALITY. Gebang Media Aksara, Yogyakarta

6. Isdarmanto,Isdarmanto (2017) DASAR DASAR KEPARIWISATAAN DAN

PENGELOLAA DESTINASI WISATA. Gebang Media Aksara:Yogyakarta. 7. Nugraha, B. S., Mayandini, H., Putra, F. A., Madani, H., & Maulana, N. (2017).

Pendampingan Pengembangan Potensi Kampung Wisata Langenastran Menuju

Sustainable Tourism Development. Jurnal Kepariwisataan, 11(3), 13-24. [Google

Scholar] 8. Nur Aini DF, Fajar.2016. Teknik Analisis Swot ;Pedoman menyusun strategi yang

efektif dan Efisien serta cara mengelola kekuatan dan ancaman. Yogyakarta:

QUADRANT

9. Purwadadi.2006. Jejak Para Wali dan Ziarah Spiritual . Jakarta : Kompas.

10. Sugiyono. 2014, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung : Alfabeta 11. Sugiyono.2015. Metode Penelitian kualitatif. Bandung :Alfabeta

12. Susilo, Y. S., & Soeroso, A. (2014). Strategi pelestarian kebudayaan lokal dalam

menghadapi globalisasi pariwisata: Kasus Kota Yogyakarta. Jurnal Penelitian

BAPPEDA Kota Yogyakarta, 4, 3-11. [Google Scholar]

13. Suhendroyono, S., & Novitasari, R. (2016). Pengelolaan Wisata Alam Watu Payung

sebagai Ikon Wisata Berbasis Budaya di Gunungkidul Yogyakarta. Jurnalm

Kepariwisataan, 10(1), 43-50. [Google Scholar] 14. Undang Undang UU No.10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan 15. Data penelitian di makam Sunan Gunung Jati Cirebon Jawa Barat, Pada bulan Desember

sampai Januari 2018.

Page 50: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

41

CURRICULUM VITAE

Personal information

Name : Nurwidya Adiati

Adress : Ds Tamanan rt 02 rw 01 Kec Sukomoro

Kab Magetan Provinsi Jawa Timur

Date of birth : 01 September 1993

Age :24

Religion : Islam

Gender : Female

Contact no : 085778353287 / +6285719564115

Email addres : [email protected]

Education Details

2013 - Now : Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM ) Yogyakarta

( Yudisium Process)

2008 until 2011 : Akomodasi Perhotelan SMKN 1 Magetan

2005 until 2008 : SMPN 2 Magetan

1999 until 2005 :SDN 1 Tamanan

Organization Experince

1. ESC (English Speaking Comunity)

2. PMR (Palang Merah Remaja)

Job Experience

1. Starbucks coffe Yogyakarta as Barista (2015)

2. Participant of Student Exchange Progam( International hotel management Leadership

camp) in Burapha University International Collage (BUUIC) Chonburi Thailand.

3. Worked in CMW (Brand of ASTRA HONDA MOTOR Company)

4. On the job training in Quality Hotel City Center Malaysia in Front Office department

as Telephone Operator.

Page 51: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

42

Other skill

1. Microsoft office

2. Internet Literacy

3. Active english

4. Pasive Korea and Japan language

Page 52: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

43

LAMPIRAN

Gambar 1. Pintu masuk makam Sunan Gunung Jati

Gambar 2. Penulis bersama kuncen dari Makam Sunan Gunung Jati

Gambar 3. Makam yang ada di sekitar Makam Sunan Gunung Jati

Page 53: PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI …repository.stipram.ac.id/16/1/Artikel Nurwidya Adiati-130758.pdfi PELESTARIAN MAKAM SUNAN GUNUNG JATI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KABUPATEN

44

Gambar 4. Penulis melakukan wawancara dengan masyarakat sekitar

Gambar 5. Penulis menyebar kuisioner untuk wisatawan