pelestarian DAS.docx

3
1. Tidak membuang sampah di sungai. Kebiasaan masyarakat membuang sampah di sungai harus benar-benar dihentikan. Selain dapat mencemari sungai, sampah yang dibuang ke sungai juga dapat membuat hewan-hewan yang hidup di sungai mati. 2. Tidak buang air kotor di sungai. Kebiasaan buang air kecil atau besar di sungai harus dihentikan, karena dapat menimbulkan bibit penyakit. 3. Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri ke sungai. Memang, sungai dianggap sebagai tempat paling mudah untuk membuang limbah cair dari rumah tangga maupun industri. Tapi perlu diingat bahwa limbah tersebut mengandung bahan-bahan kimia yang dapat mencemari air sungai. Untuk itu, limbah yang ingin dibuang ke sungai harus melalui proses tertentu sehingga aman dan tidak mencemari air sungai. 4. Melestarikan hutan di hulu sungai. Pohon-pohon yang ada di sekitar hulu sungai sebaiknya tidak digunduli atau ditebangi secara sembarangan agar tidak menimbulkan erosi tanah. Erosi dapat mengakibatkan tanah, pasir dan benda- benda lain dapat terbawa aliran air sehingga membuat sungai menjadi dangkal. Pengelolaan DAS bertujuan untuk: Mengkonservasi tanah pada lahan pertanian. Memanen/menyimpan kelebihan air pada musim hujan dan memanfaatkannya pada musim kemarau. Memacu usahatani berkelanjutan dan menstabilkan hasi l panen melalui perbaikan pengelolaan sistem pertanian. Memperbaiki keseimbangan ekologi (hubungan tata air hulu dengan hilir, kualitas air, kualitas dan kemampuan lahan, dan keanekaragaman hayati). Pertimbangan pemilihan teknologi itu adalah tercapainya sasaran konservasi lahan dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang ada di dalamnya. Berikut ini disampaikan prinsip-prinsip tindakan yang harus dilaksanakan dalam pengelolaan DAS sehingga masyarakat dapat memilih teknologi yang sesuai: Penggunaan lahan harus disesuaikan dengan sifat dan kemampuan lahan bersangkutan. Tanah yang berlereng curam,

Transcript of pelestarian DAS.docx

Page 1: pelestarian DAS.docx

1. Tidak membuang sampah di sungai. Kebiasaan masyarakat membuang sampah di sungai harus benar-benar dihentikan. Selain dapat mencemari sungai, sampah yang dibuang ke sungai juga dapat membuat hewan-hewan yang hidup di sungai mati.

2. Tidak buang air kotor di sungai. Kebiasaan buang air kecil atau besar di sungai harus dihentikan, karena dapat menimbulkan bibit penyakit.

3. Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri ke sungai. Memang, sungai dianggap sebagai tempat paling mudah untuk membuang limbah cair dari rumah tangga maupun industri. Tapi perlu diingat bahwa limbah tersebut mengandung bahan-bahan kimia yang dapat mencemari air sungai. Untuk itu, limbah yang ingin dibuang ke sungai harus melalui proses tertentu sehingga aman dan tidak mencemari air sungai.

4. Melestarikan hutan di hulu sungai. Pohon-pohon yang ada di sekitar hulu sungai sebaiknya tidak digunduli atau ditebangi secara sembarangan agar tidak menimbulkan erosi tanah. Erosi dapat mengakibatkan tanah, pasir dan benda-benda lain dapat terbawa aliran air sehingga membuat sungai menjadi dangkal.

Pengelolaan DAS bertujuan untuk:

Mengkonservasi tanah pada lahan pertanian. Memanen/menyimpan kelebihan air pada musim hujan dan memanfaatkannya pada

musim kemarau. Memacu usahatani berkelanjutan dan menstabilkan hasi l panen melalui perbaikan

pengelolaan sistem pertanian. Memperbaiki keseimbangan ekologi (hubungan tata air hulu dengan hilir, kualitas air,

kualitas dan kemampuan lahan, dan keanekaragaman hayati).

Pertimbangan pemilihan teknologi itu adalah tercapainya sasaran konservasi lahan dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang ada di dalamnya. Berikut ini disampaikan prinsip-prinsip tindakan yang harus dilaksanakan dalam pengelolaan DAS sehingga masyarakat dapat memilih teknologi yang sesuai:

Penggunaan lahan harus disesuaikan dengan sifat dan kemampuan lahan bersangkutan. Tanah yang berlereng curam, misalnya lebih curam dari 40%, tidak aman bila digunakan secara intensif untuk tanaman semusim. Penuntun praktis kriteria kesesuaian lahan diberikan di dalam buku Djaenuddin et al. (2003). Di dalam buku tersebut diuraikan tanaman apa yang cocok ditanam pada lahan tertentu.

Memaksimalkan penutupan tanah dengan menggunakan tanaman penutup, karena dengan banyaknya tajuk dan seresah tanaman, akan semakin terlindung permukaan tanah dari terpaan air hujan dan makin terbentuk jaringan penyaring erosi.

Mempertahankan sebanyak mungkin air hujan pada tempat di mana air tersebut jatuh, sehingga mengurangi aliran permukaan.

Mengalirkan kelebihan air permukaan dengan kecepatan yang aman ke kolam-kolam penampung untuk digunakan kemudian.

Menghindari terbentuknya parit (gully) dan menghambatnya (menyumbat) dengan sumbat parit (gully plug) pada interval yang sesuai untuk mengendalikan erosi dan pengisian kembali air tanah

Memaksimalkan produktivitas lahan per satuan luas, per satuan waktu, dan per satuan volume air.

Meningkatkan intensitas pertanaman dengan tanaman sela dan menata pola pergiliran tanaman.

Page 2: pelestarian DAS.docx

Menstabilkan sumber penghasilan dan mengurangi resiko kegagalan selama terjadinya penyimpangan iklim (terlalu sedikit atau terlalu banyak hujan).

Meningkatkan/memperbaiki infrastruktur yang dapat membantu kelancaran distribusi, pemasaran, dan penyimpanan hasil pertanian.

Untuk daerah beriklim kering, kegiatan terutama ditujukan untuk meningkatkan penyimpanan air tanah melalui peningkatan kapasitas infiltrasi dan simpanan air di permukaan tanah melalui pembuatan sumur, rorak atau embung penampung air.

Sisa tanaman perlu dikembalikan ke permukaan tanah baik secara langsung misalnya dalam bentuk mulsa atau dalam bentuk kompos.

Tindakan konservasi tanah harus disesuaikan dengan keadaan sosial ekonomi setempat (misalnya status pemilikan tanah, tenaga kerja, penghasilan rumah tangga). Tindakan konservasi yang mudah diterima petani adalah tindakan yang memberi keuntungan jangka pendek dalam bentuk peningkatan hasil panen dan peningkatan pendapatan, terutama untuk petani yang status penguasaan lahannya tidak tetap.

Kegiatan konservasi yang akan diterapkan seharusnya dipilih oleh petani dengan fasilitasi penyuluh. Petani paling berhak mengambil keputusan untuk kegiatan yang akan dilakukan pada lahan mereka.

Jangan melakukan tindakan konservasi kalau belum dimengerti apa masalah yang akan dipecahkan dan apa manfaat tindakan tersebut.

Permasalahan pokok yang dijumpai dalam DAS adalah:

degradasi lahan (erosi) penurunan kualitas air kekeringan dan banjir pendangkalan sungai, danau atau (perubahan debit sungai) waduk oleh sedimen