Pelatihan O&M Relai Proteksi Gardu Induk : · PDF file11 PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M...
Transcript of Pelatihan O&M Relai Proteksi Gardu Induk : · PDF file11 PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M...
11
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Gardu Induk : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
: September 2005 No. Dokumen Berlaku Efektif
Halaman : Pendahuluan - Edisi 03
1.3. Current Transformer (CT)
Untuk pemasangan alat-alat ukur dan alat -alat proteksi / pengaman pada
instalasi tegangan tinggi, menengah dan rendah diperlukan trafo pengukuran.
Fungsi CT :
§ Memperkecil besaran arus pada sistem tenaga listrik menjadi besaran
arus untuk sistem pengukuran.
§ Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer
§ Standarisasi rating arus untuk peralatan sisi sekunder
Berdasarkan rumus :
I1 N1 = I2 N2
CT dalam sistem tenaga listrik digunakan untuk keperluan pengukuran dan
proteksi.
Perbedaan mendasar pada kedua pemakaian diatas adalah pada kurva
magnetisasinya.
I1
I2
N1
N2
I1 N2 1 = = I2 N1 a N1 dimana a = N2 I1 > I2 sehingga N1 < N2
N1 = jumlah lilitan Primer
N2 = jumlah lilitan sekunder
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
12
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Gardu Induk : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
: September 2005 No. Dokumen Berlaku Efektif
Halaman : Pendahuluan - Edisi 03
Gambar 1.3.
Kurva kejenuhan untuk pengukuran dan proteksi
Untuk pengukuran, memiliki kejenuhan sampai dengan 120 % arus rating
tergantung dari kelasnya, hal ini untuk mengamankan meter pada saat
gangguan
Untuk proteksi, memiliki kejenuhan cukup tinggi sampai beberapa kali arus
rating.
Hubungan antara belitan primer dan sekunder membagi jenis CT menjadi tipe
bar (batang) dan tipe wound (lingkaran) seperti pada gambar 1.3.a dan 1.3.b.
Contoh kontruksi lengkap seperti pada gambar 1.3.c dan1.3.d
Gambar 1.3.a. Bar primary Gambar 1.3.b. Wound primary
H
B
proteksi
pengukuran
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
13
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Gardu Induk : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
: September 2005 No. Dokumen Berlaku Efektif
Halaman : Pendahuluan - Edisi 03
1.3.1. CT dengan 2 Pengenal Primer
a. Primer Seri atau paralel
Contoh : 500 – 1000 / 5 A
Rangkaian paralel 1000 / 5A, seri 500 / 5A
Gambar 1.3.1.a. Rangkaian Primer paralel
Gambar 1.3.1.b.Rangkaian Primer seri
Gambar 1.3.c. Conventional Dead Tank CT
Gambar 1.3.d. Inverted CT
S1 S2
P2
S1 S2
P1
P1 P2
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
14
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Gardu Induk : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
: September 2005 No. Dokumen Berlaku Efektif
Halaman : Pendahuluan - Edisi 03
b. Sekunder di Tap
Gambar 1.3.1.c. Sekunder CT di tap dengan rasio 500 – 1000/5A
c. Primer Seri atau Paralel dan sekunder di Tap
1.3.2. Ratio CT dengan Multi Ratio
Contoh : 100 – 200 – 300 – 400 – 500 – 1000 / 5A
Gambar 1.3.2. Sekunder CT di tap dengan multi rasio
P1 P2
S1
S2
S3
P1 P2
S1 S3 S2
P1 P2
S1 S3 S2
S1 S2 S3
P1 P2
S4 S5 S6 S7
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
15
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Gardu Induk : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
: September 2005 No. Dokumen Berlaku Efektif
Halaman : Pendahuluan - Edisi 03
1.3.3. CT Dengan Inti Lebih dari 1 (satu)
Digunakan untuk keperluan yang berbeda seperti untuk kebutuhan
pengukuran dan proteksi. Contoh :
§ CT dengan 2 inti 500 / 5 – 5 A
Penandaan primer P1- P2
Penandaan sekunder inti ke 1 ⇒ 1S1 – 1S2 adalah untuk pengukuran
Penandaan sekunder inti ke 2 ⇒ 2S1 – 2S2 adalah untuk proteksi
§ CT dengan 2 inti 500 / 1 – 1 – 1 – 1A
Penandaan primer P1 – P2
Penandaan sekunder inti ke 1 ⇒ 1S1 – 1S2 untuk pengukuran
Penandaan sekunder inti ke 2 ⇒ 2S1 – 2S2 untuk rele arus lebih
Penandaan sekunder inti ke 3 ⇒ 3S1 - 3S2 untuk rele jarak
Penandaan sekunder inti ke 4 ⇒ 4S1 – 4S2 untuk diffrensial
1.3.4. Rating CT
§ Rating beban
Rating dari beban dimana akurasi masih bisa dicapai yang dinyatakan
dalam VA.
Umumnya bernilai 2.5 , 5 , 7.5 , 10 , 15 , 30 VA
§ Rating Arus Kontinue
Biasanya pada batas arus primer
§ Rating Arus Sesaat
Biasanya dalam batas waktu 0.5 , 1 , 2 atau 3 detik
§ Rating Arus Dinamik
Perbandingan I peak : I rated
dimana Ipeak adalah arus maksimum CT yang diijinkan tanpa
menimbulkan kerusakan.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
16
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Gardu Induk : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
: September 2005 No. Dokumen Berlaku Efektif
Halaman : Pendahuluan - Edisi 03
1.3.5. Akurasi CT
a. Kesalahan rasio CT
Kesalahan besaran arus karena perbedaan rasio name plate dengan
rasio sebenarnya dinyatakan dalam :
% = 100 ( Kn Is – Ip ) / Ip.
dimana Kn = rating rasio transformer
Ip = arus primer aktual
Is = arus sekunder actual
b. Kesalahan fasa
Akibat pergeseran fasa antara arus sisi primer dengan arus sisi
sekunder :
§ bernilai positip ( + ) jika Is mendahului Ip
§ bernilai negatip ( - ) jika Is tertinggal dari Ip
c. Komposit error
Komposit error merupakan nilai rms dari kesalahan trafo dan
ditunjukkan oleh persamaan berikut :
1.3.6. Kelas CT
Menyatakan prosentase kesalahan pengukuran CT pada rating atau pada
rating akurasi limit.
a. Accuracy Limit Factor ( ALF )
Disebut juga faktor kejenuhan inti
Perbandingan dari I primer : I rated
Nilai dimana akurasi CT masih bisa dicapai
Contoh :
CT (CT) 200 / 1 A dengan accuracy limit faktor (ALF) = 5
Maka batas akurasi < 5 x 200 A = 1000 A
T ∫ 0
(Kn is – ip)² dt Εc = 100 / Ip √ 100/T
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
17
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Gardu Induk : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
: September 2005 No. Dokumen Berlaku Efektif
Halaman : Pendahuluan - Edisi 03
b. Kelas untuk CT Pengukuran
Tabel 1.3.6.a. Kesalahan rasio dan pergeseran fasa CT pengukuran
± % kesalahan rasio pd %
beban
Pergeseran fasa dalam menit pada %
beban
Klas
20<%< 100 100<%<In<120 20<%In<100 100<%In<120
0.1 0.2 0.1 8 5
0.2 0.35 0.2 15 10
0.5 0.75 0.5 45 30
1 1.5 1 90 60
c. Kelas untuk CT Proteksi
Klas. P
Dinyatakan dalam bentuk seperti contoh berikut
15 VA ,10 P, 20
dimana :
15 VA = Rating beban CT sebesar 15 VA
10 P = Klas proteksi, kesalahan 10 % pada rating batas akurasi
20 = accuracy limit faktor, batas akurasi CT sampai dengan 20 kali arus
rating
Tabel 1.3.6.b. Kesalahan rasio dan pergeseran fasa CT proteksi
Klas
% kesalahan rasio pada
100 % In.
Pergeseran fasa pada
% In (menit).
Kesalahan
Komposit error
5P ± 1% ± 60 5
10P ± 3% 10
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
18
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Gardu Induk : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
: September 2005 No. Dokumen Berlaku Efektif
Halaman : Pendahuluan - Edisi 03
d. Kelas TPX, TPY dan TPZ
CT dimana performance transientnya signifikan.
Trafo arus yang mempunyai sirkit tanpa dan dengan celah udara serta
mempunyai tipikal konstanta waktu sekunder yang pada umumnya
digunakan pada sistem 500 kV khususnya jawa bali sebagai berikut :
e. Kelas TPX ( non gapped core CT)
Tanpa celah udara Konstanta waktu lebih lama dari 5 detik. CT ini
mempunyai akurasi yang tinggi, arus magnetisasi yang sangat rendah,
presisi pada transformasi AC dan DC komponen.
Cocok untuk semua jenis proteksi. Mempunyai faktor remanansi KR ≈ 0.8
CT ini mempunyai core yang besar karena itu berat dan mahal.
Dapat dikombinasikan dengan TPY.
User harus menspesifikasikan harga minimum dari V knee dan harga rms
maksimum dari arus eksitasi
Klass TPX ini pada umumnya digunakan pada sistem 500 kV untuk Proteksi :
Busbar, CCP, REF,
f. Kelas TPY (anti remanence gapped core)
Dengan celah udara kecil (pada inti ), dengan konstanta waktu 0.2 s/d 10
detik. CT ini hampir sama dengan tipe TPX tetapi transformasi DC
komponen tidak seakurat TPX.
Hal ini berarti kesalahan transient lebih besar pada konstanta waktu yang
kecil. Mempunyai faktor remanansi KR < 0.1.
CT ini mempunyai core yang besar dan mahal.
Cocok untuk semua jenis proteksi. Toleransi konstanta waktu sekunder ± 20
% jika Ts < 2 detik dan CT digunakan untuk Line Protection ( LP).
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
19
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Gardu Induk : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR
: September 2005 No. Dokumen Berlaku Efektif
Halaman : Pendahuluan - Edisi 03
g. Kelas TPZ (linear core)
Dengan konstanta waktu 60 milidetik +/- 10 %
Arus magnetisasi 5.3 % dari arus sekunder pada keadaan steady state.
Faktor remanensi KR ≈ 0
Ukuran core 1/3 dari tipe TPX dan TPZ untuk keperluan yang sama, hanya
dapat dikombinasikan dengan tipeTPZ saja.
1.3.7. Pengecekan Kejenuhan Inti
Diketahui If max = 7266 A rasio Ct 1000 / 5 A dan klas 7.5 VA 10P20 Rct = 0.26 ohm Rr = 0.02 ohm Rl = 0.15 ohm Periksa apakah V knee memenuhi kebutuhan untuk rele arus lebih dan rele hubung tanah. Jawab Untuk rele arus lebih tegangan pada sisi sekunder CT Vs = If ( Rct + Rr + Rl ) = 7226 x 5 / 1000 ( 0.26 + 0.02 + 0.15 ) = 15.54 volt V knee CT dapat sebagai berikut Vk = VA/In x ALF + Rct x In x ALF = 7.5 / 5 x 20 + 0.26 x 5 x 20 = 56 volt Vk > Vs dengan demikian CT masih memenuhi kebutuhan
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com