Pelatihan Mengenai Saham

17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan berkaitan dengan pengaruh dividen per share (DPS) dan earning per share (EPS) terhadap perubahan harga saham adalah sebagai berikut : 1. Ahmad Nurdian Ardiana ( 2009 ) Melakukan penelitian dengan judul. Pengaruh Informasi Laba dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Termasuk Dalam Kelompol LQ 45. Hasil dari penelitiannya mengatakan informasi laba akuntansi berpengaruh positif terhadap harga saham. 2. Fena Ulfa Aulia Melakukan penelitian dengan judul Pengaruh informasi arus kas dan laba bersih perusahaan terhadap expected return saham pada perusahaan LQ-45 yang listing di bursa efek Indonesia (BEI) periode Februari 2004-Januari 2008 Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa informasi arus kas dan laba bersih secara simultan berpengaruh signifikan terhadap expected return saham. Hal ini berarti investor sebaiknya menggunakan informasi laporan keuangan arus kas dan laba bersih sebagai pertimbangan dalam membuat keputusan investasi terkait dengan tingkat expected return saham. 3. Muspitasari, Universitas Muhammadiyah Gresik ( 2008 ) Dengan judul Analisis Hubungan Laba Akuntansi Dan Arus Kas Terhadap Harga Saham. Dan hasil penelitiannya adalah bahwa laba akuntansi. (X1) dan arus kas (X2) tidak berpengaruh secara simultan terhadap harga saham (Y).

description

Saham, IHSG, Investasi

Transcript of Pelatihan Mengenai Saham

Page 1: Pelatihan Mengenai Saham

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan berkaitan dengan pengaruh

dividen per share (DPS) dan earning per share (EPS) terhadap perubahan harga saham

adalah sebagai berikut :

1. Ahmad Nurdian Ardiana ( 2009 )

Melakukan penelitian dengan judul. Pengaruh Informasi Laba dan Komponen Arus

Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Termasuk Dalam Kelompol LQ

45. Hasil dari penelitiannya mengatakan informasi laba akuntansi berpengaruh

positif terhadap harga saham.

2. Fena Ulfa Aulia

Melakukan penelitian dengan judul Pengaruh informasi arus kas dan laba bersih

perusahaan terhadap expected return saham pada perusahaan LQ-45 yang listing di

bursa efek Indonesia (BEI) periode Februari 2004-Januari 2008 Hasil dari

penelitiannya menunjukkan bahwa informasi arus kas dan laba bersih secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap expected return saham. Hal ini berarti

investor sebaiknya menggunakan informasi laporan keuangan arus kas dan laba

bersih sebagai pertimbangan dalam membuat keputusan investasi terkait dengan

tingkat expected return saham.

3. Muspitasari, Universitas Muhammadiyah Gresik ( 2008 )

Dengan judul Analisis Hubungan Laba Akuntansi Dan Arus Kas Terhadap Harga

Saham. Dan hasil penelitiannya adalah bahwa laba akuntansi. (X1) dan arus kas

(X2) tidak berpengaruh secara simultan terhadap harga saham (Y).

Page 2: Pelatihan Mengenai Saham

4. AFIQOH AGUSTIN ( 2008 )

Dalam skripsinya Afiqoh meneliti Pengaruh Laba Dan Arus Kas Operasi Terhadap

Harga Saham Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index

Periode 2002-2005. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa laba operasi terbukti

secara signifikan mempengaruhi harga saham dan memiliki hubungan yang positif

terhadap harga saham.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Laporan Keuangan

Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu

perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut.

Dimana kondisi keuangan suatu perusahaan tercermin dalam laporan keuangannya.

Laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji bagi suatu perusahaan, tetapi

juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan

tersebut, dimana hasil analisa tersebut pihak – pihak yang berkepentingan

mengambil suatu keputusan yang tepat.

2.2.1.1. Pentingnya laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah ringkasan dari proses akutansi selama tahun buku

yang bersangkutan yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan

terhadap data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan rugi laba

serta laporan perubahan modal, dimana neraca menggambarkan jumlah aktiva,

Page 3: Pelatihan Mengenai Saham

hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan laporan

rugi laba memperlihatkan hasil- hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya

yang terjadi selama periode tertentu dan laporan perubahan modal menunjukan

sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal

perusahaan. Selain diatas laporan keuangan juga sering mengikut sertakan laporan

lain yang sifatnya membantu untuk memperoleh keterangan lebih lanjut, diantara

laporan tersebut adalah laporan perubahan modal kerja, laporan sumber dan

penggunaan kas (laporan arus kas), laporan sebab-sebab perubahan laba kotor,

laporan biaya produksi serta daftar-daftar lainnya.

2.2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat untuk suatu tujuan dimana tertuang dalam Prinsip

akutansi Indonesia 1984 mengenai tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber-

sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam

sumber ekonomi neto (sumber dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang

timbul dari aktivitas perusahaan dalam rangka memperoleh laba.

c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan

di dalam mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

d. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam

sumber-sumber ekonomi dan kewajiban seperti informasi mengenai aktivitas

pembelanjaan dan penanaman.

Page 4: Pelatihan Mengenai Saham

e. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan

dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan,

seperti informasi mengenai kebijaksanaan akutansi yang dianut perusahaan.

2.2.1.3. Manfaat Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk mendapatkan

informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh

perusahaan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti jika diperbandingkan dan

dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang dapat mendukung

keputusan yang diambil. Adapun pihak-pihak yang memperolah manfaat dari laporan

keuangan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Pemilik perusahaan.

Pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan

perusahaannya, karena dengan laporan keuangan tersebut pemilik perusahaan

akan dapat menilai sukses tidaknya manajer dalam memimpin perusahaannya.

Dan kesuksesan seorang manajer biasanya dinilai atau diukur dengan laba yang

diperoleh perusahaan.

2. Manajer atau pimpinan perusahaan.

Bagi manajer perusahaan, laporan keuangan merupakan alat untuk

mempertanggungjawabkan kepada para pemilik perusahaan atas kepercayaan

yang telah diberikan kepadanya. Selain itu laporan keuangan juga dapat

digunakan oleh manajer untuk :

a) Mengukur tingkat biaya dari berbagai tingkat kegiatan perusahaan.

Page 5: Pelatihan Mengenai Saham

b) Untuk menentukan atau mengukur efisiensi tiap – tiap bagian, proses atau

produksi serta untuk menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh

perusahaan yang bersangkutan.

c) Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap – tiap individu yang telah diserahi

wewenang dan tanggung jawab.

d) Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebujaksanaan atau prosedur

yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.

3. Para investor

Sebagai bahan pertimbangan untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk

mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek perusahaan

tersebut.

4. Para kreditur atau bankers.

Para kreditur atau bankers sangat berkepentingan atas laporan keuangan

perusahaan dalam mengambil keputusan untuk member atau menolak permintaan

kredit dari suatu perusahaan.

5. Pemerintah

Pemerintah sangat berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan,

disamping untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung perusahaan

juga sanagt diperlukan oleh Biro Pusat Statistik, Dinas Perindustrian, Perdagangan

dan Tenaga Kerja untuk dasar perencanaan pemerintah. Jadi, melalui laporan

keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

– kewjiban jangka pendeknya, struktur modal perusahaan, keefektifan penggunaan

aktiva, hasil usaha atau pendekatanyang telah dicapai, beban – beban yang harus

dibayar, serta nilai – nilai buku tiap lembar saham perusahaan yang bersangkutan.

Page 6: Pelatihan Mengenai Saham

2.2.2. Laba Perusahaan

2.2.2.1. Pengertian Laba Bersih

Pengertian laba secara umum adalah selisih dari pendapatan di atas biaya-

biayanya dalam jangka waktu (perioda) tertentu. Laba sering digunakan sebagai

suatu dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan deviden, pedoman investasi serta

pengambilan keputusan dan unsur prediksi (Harnanto, 2003: 444). Dalam teori

ekonomi, para ekonom mengartikan laba sebagai suatu kenaikan dalam kekayaan

perusahaan, sedangkan dalam akuntansi, laba adalah perbedaan pendapatan yang

direalisasi dari transaksi yang terjadi pada waktu dibandingkan dengan biaya-biaya

yang dikeluarkan pada periode tertentu (Harahap, 1997).

Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi

sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua

transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha selama satu periode,

kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi pemilik (Baridwan,

1992: 55). Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi

perusahaan atau sebagai dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba per lembar

saham. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan

biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat

diperoleh hasil pengukuran laba yang berbeda antara lain: laba kotor, laba

operasional, laba sebelum pajak, dan laba bersih.

Pengukuran laba bukan saja penting untuk menentukan prestasi perusahaan

tetapi penting juga penting sebagai informasi bagi pembagian laba dan penentuan

kebijakan investasi. Oleh karena itu, laba menjadi informasi yang dilihat oleh banyak

seperti profesi akuntansi, pengusaha, analis keuangan, pemegang saham, ekonom,

fiskus, dan sebagainya (Harahap, 2001: 259). Laba merupakan elemen yang paling

Page 7: Pelatihan Mengenai Saham

menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk

merepresentasi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Sesuai dengan judul yang

diambil, pengertian laba bersih (EAT), yaitu hasil pengurangan laba kotor dengan

beban yang harus ditanggung selama perusahaan beroperasi, yaitu beban penjualan,

beban administrasi umum, beban bunga dan pajak.Dari sudut pandang perekayasa

akuntansi, konsep laba dikembangkan untuk memenuhi tujuan menyediakan

informasi tentang kinerja perusahaan secara luas. Sementara itu, pemakai informasi

mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Teori akuntansi laba menghadapi dua

pendekatan : satu laba untuk berbagai tujuan atau beda tujuan beda laba. Teori

akuntansi diarahkan untuk memformulasi laba dengan pendekatan pertama. Konsep

dalam tataran semantik meliputi pemaknaan laba sebagai pengukur kinerja,

pengkonfirmasi harapan investor, dan estimator laba ekonomik. Meskipun akuntansi

tidak harus dapat mengukur dan menyajikan laba ekonomik, akuntansi paling tidak

harus menyediakan informasi laba yang dapat digunakan pemakai untuk mengukur

laba ekonomik yang gilirannya untuk menentukan nilai ekonomik perusahaan.

2.2.2.2. Perhitungan Laba Bersih

Laba Bersih yaitu hasil pengurangan laba kotor dengan beban yang harus

ditanggung selama perusahaan beroperasi, yaitu beban penjualan dan beban

administrasi umum. Yang dihitung dalam satuan rupiah (Rp).

2.2.3. Free Cash Flow

2.2.3.1. Pengertian Free Cash Flow

Laba Bersih = (( Laba Kotor – Beban Usaha ) – Beban bunga ) – Pajak ))

Page 8: Pelatihan Mengenai Saham

Laporan arus kas (statement of cash flows) merupakan laporan yang

melaporkan dampak dari aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan oleh

perusahaan pada arus selama satu periode akuntansi (Brigham and Houston:59).

Laporan ini memisahkan aktivitas-aktivitas menjadi tiga kategori:

1. Aktivitas operasi,yang meliputi laba bersih, depresiasi dan perubahan dalam aktiva

lancar dan kewajiban lancar diluar kas dan utang jangka pendek.

2. Aktivitas investasi, yang meliputi kas atau penjualan aktiva tetap

3. Aktivitas pendanaan, yang meliputi kas yang dihimpun selama tahun berjalan

dengan menerbitkan utang jangka pendek, utang jangka panjang atau saham.

Brigham dan Houston (2006) mendefinisikan free cash flow sebagai arus kas

yang tersedia untuk didistribusikan kepada seluruh investor (pemegang saham dan

pemilik utang) setelah perusahaan menempatkan seluruh investasinya pada aktiva

tetap, produk-produk baru dan modal kerja yang dibutuhkan untuk

mempertahankan operasi yang sedang berjalan.

Pengertian di atas memiliki makna senada yaitu menjelaskan adanya dana

berlebih di perusahaan yang seharusnya didistribusikan kepada para pemegang

saham dimana keputusan pendistribusian ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan

manajemen.

2.2.3.2. Perhitungan Free Cash Flow

Brigham dan Houston (2006 : 67)

Arus kas operasi adalah NOPAT plus semua penyesuaian non kas yang disajikan

dalam laporan arus kas dan depresiasi adalah satu – satunya pembebanan non kas.

Dengan catatan arus kas operasi ini dihitung atas dasar setelah pajak.

Arus kas operasi = NOPAT + Depresiasi dan amortisasi

Page 9: Pelatihan Mengenai Saham

Dimana : NOPAT = EBIT ( 1 – Tarif Pajak )

Dimana :

Investasi bruto pada modal operasi = Investasi bersih + Depresiasi dan

amortisasi.

Jika mengurangkan depresiasi dan amortisasi dari kedua arus kas opersi dan

investasi bruto pada modal operasi, maka akan mendapatkan persamaan :

Dimana :

Investasi bersih pada modal operasi = Investasi bruto – Depresiasi dan amortisasi

2.2.4. Pengertian Saham

Salah satu alternatif investasi yang dapat dilakukan oleh investor adalah

dengan membeli saham (shares). Apabila seorang investor membeli saham, maka ia

akan menjadi pemilik dan disebut sebagai pemegang saham (shareholders)

perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Investasi dalam saham, berarti

seseorang atau badan ikut serta menjadi pemilik perusahaan yang menerbitkan saham

tersebut dimana hak kepemilikannya terbatas pada besarnya investasi atau jumlah

saham yang dimiliki.

Menurut Martono dan Harjito (2005 : 367) dinyatakan bahwa : “Saham adalah

surat bukti atau tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas.”

FCF = Arus kas operasi – Investasi bruto pada modal operasi

FCF = NOPAT – Investasi bersih pada modal operasi

Page 10: Pelatihan Mengenai Saham

Menurut Tandellin (2004 : 18) dinyatakan bahwa : “Saham adalah surat bukti

bahwa kepemilikan atas asset-asset perusahaan yang menerbitkan saham.”

Dari pengertian diatas, bahwa saham adalah surat berharga yang merupakan

suatu bukti kepemilikan terhadap suatu perseroan terbatas.

2.2.4.1. Jenis-Jenis Saham

Menurut Martono dan Harjito (2005 : 367) ada beberapa jenis saham dalam

praktek, yang dapat dibedakan menurut cara peralihan dan manfaat yang diperoleh

para pemegang saham, antara lain yaitu :

a. Jenis saham menurut cara pengalihannya

Ditinjau menurut cara pengalihannya, saham dibedakan menjadi :

1. Saham atas unjuk (brearer stock)

Di atas sertifikat ini tidak dituliskan nama pemiliknya. Dengan pemilikan

saham atas unjuk, seseorang pemilik sangat mudah untuk mengalihkan atau

memindahkannya kepada orang lain karena sifatnya mirip dengan uang.

Pemilik saham atas unjuk harus berhati-hati membawa dan menyimpannya,

karena kalau saham tersebut hilang, maka pemilik tidak dapat memintakan

gantinya.

2. Saham atas nama (registered stock)

Di atas sertifikat saham ditulis nama pemiliknya. Cara peralihan dengan

dokumen peralihan dan kemudian nama pemiliknya dicatat dalam buku

perusahaan yang khusus memuat daftar nama pemegang saham. Kalau

sertifikat ini hilang, pemilik dapat meminta ganti.

b. Jenis saham menurut manfaatnya

1. Saham Biasa

Page 11: Pelatihan Mengenai Saham

Saham biasa (common stock atau common share) biasanya selalu ada dalam

struktur modal saham. Jenis-jenis saham biasa antara lain:

a. Saham unggulan (blue chips)

Yaitu saham yang diterbitkan besar, yang telah memperlihatkan

kemampuan dalam memperoleh keuntungan dan pembayaran dividen.

b. Growth Stock

Yaitu saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang laba dan pangsa

pasarnya mengalami perkembangan.

c. Emerging growth stock

Yaitu saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang relatif lebih kecil

tetapi mempunyai daya tahan yang kuat dalam kondisi ekonomi yang

kurang baik.

d. Income stock

Yaitu saham yang membayar dividen melebihi jumlah rata-rata

pendapatan.

e. Cyclical stock

Yaitu saham perusahaan yang mmpunyai keuntungan berfluktuasi dan

sangat dipengaruhi oleh siklus usaha.

f. Defensive stock

Yaitu saham perusahaan yang dapat bertahan dan tetap stabil dari

periode atau kondisi yang tidak menentu.

g. Speculative stock

Yaitu pada prinsipnya semua saham yang diperdagangkan adalah saham

spekulatif, karena pada waktu membeli tidak ada kepastian keuntungan

yang akan kita dapat.

Page 12: Pelatihan Mengenai Saham

2. Saham Preferen

Saham preferen (preferred stocks) dalam praktek terdapat beberapa jenis

yaitu :

a. Cumulative preferred stock

Saham preferen jenis ini memberikan hak kepada pemiliknya atas

pembagian dividen yang sifatnya kumulatif dalam suatu presentase atau

jumlah tertentu. Sehingga jika pada tahun dividen yang dibayarkan tidak

mencukupi atau tidak dibayar sama sekali, maka hal ini diperhitungkan

pada tahun-tahun berikutnya.

b. Non cumulative stock

Pemegang saham jenis ini mendapat prioritas dalam pembagian dividen

sampai pada suatu presentase atau jumlah tertentu, tetapi tidak kumulatif.

c. Parcipating preferred stock

Pemilik saham ini selain memperoleh dividen tetap juga memperoleh

dividen tambahan (extra dividend).

2.2.4.2. Harga Pasar Saham

Harga pasar saham yang terjadi di pasar modal ditentukan oleh pelaku pasar.

Ada beberapa pengertian harga pasar saham yang dikemukakan oleh beberapa ahli,

yaitu :

Menurut Martono dan Harjito (2005 : 235) dinyatakan bahwa :

“Nilai per lembar saham merupakan harga yang berlaku sekarang dimana saham

diperdagangkan.”

Menurut Sartono (2001 : 70) dinyatakan bahwa :

Page 13: Pelatihan Mengenai Saham

“Harga pasar saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di

pasar modal.”

Dari pengertian diatas, bahwa harga pasar saham merupakan harga yang

berlaku untuk suatu saham pada saat saham tersebut diperdagangkan dipasar modal.

2.2.4.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham menurut

Weston dan Brigham (2001 : 26) adalah :

1. Proyeksi laba per lembar saham

2. Saat diperolehnya saham

3. Tingkat resiko dari proyeksi laba

4. Proporsi hutang terhadap ekuitas

5. Kebijakan pembagian dividen

6. Kendala eksternal seperti tingkat kegiatan perekonomian pada umumnya dan

keadaan bursa saham

Dalam melakukan investasi di pasar modal, investor harus benar-benar

menyadari bahwa disamping akan memperoleh keuntungan, namun tidak menutup

kemungkinan mereka akan mengalami kerugian. Keuntungan atau kerugian tersebut

sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor menganalisis keadaan harga saham

serta kemungkinan turun naiknya harga saham tersebut.

2.2.4.4. Analisis Pendekatan Harga Saham

Pendekatan penilaian saham merupakan pendekatan yang digunakan untuk

melakukan analisis saham. Menurut Ahmad (2004 : 81) ada dua pendekatan dasar,

yaitu :

Page 14: Pelatihan Mengenai Saham

1. Analisis Fundamental

Analisis ini mempelajari brosur atau data-data industri perusahaan,

penjualan, kekayaan, pendapatan, produk dan penyerapan pasar, evaluasi

manajemen perusahaan, membandingkan dengan pesaingnya dan

memperkirakan nilai intrinsik dari perusahaan tersebut.

Analisis Fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang

akan datang dengan :

a. Mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang diperkirakan

mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang, seperti : penjualan,

kebijakan deviden dan lain sebagainya.

b. Menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut dalam suatu model hingga

diperoleh taksiran harga saham.

Banyaknya faktor yang mungkin mempengaruhi harga saham

membutuhkan beberapa tahapan analisis dalam melakukan analisis fundamental.

Tahapan yang dilakukan meliputi analisis :

a. Kondisi makro ekonomi atau kondisi pasar

b. Kondisi industri perusahaan

c. Kondisi spesifik perusahaan

2. Analisis Teknikal

Analisis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi

pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar)

diwaktu yang lalu. Analisis teknikal dapat dilakukan untuk saham-saham

individual ataupun untuk kondisi pasar secara keseluruhan. Pada umumnya

menggunakan chart (grafik-grafik), dengan nama pola yang satu dengan yang

lain berbeda.

Page 15: Pelatihan Mengenai Saham

2.2.4.5. Indeks LQ 45

Indeks LQ 45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid

dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar hal itu merupakan indikator likuidasi.

Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan Likuiditas

perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari

dan Agustus). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan

selalu berubah.

Beberapa kriteria - kriteria seleksi untuk menentukan suatu emiten dapat masuk

dalam perhitungan indeks LQ 45 adalah :

1. Kriteria yang pertama adalah

a. Berada di TOP 95 % dari total rata – rata tahunan nilai transaksi saham di

pasar reguler.

b. Berada di TOP 90 % dari rata – rata tahunan kapitalisasi pasar.

2. Kriteria yang kedua adalah :

a. Merupakan urutan tertinggi yang mewakili sektornya dalam klasifikasi

industri BEJ sesuai dengan nilai kapitalisasi pasarnya.

b. Merupakan urutan tertinggi berdasarkan frekuensi transaksi (Tjiptono, 2001,

p. 95-96).

Indeks LQ 45 hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui

berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan

likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Saham-saham pada indeks LQ 45 harus

memenuhi kriteria dan melewati seleksi utama sebagai berikut :

1. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler

(rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).

Page 16: Pelatihan Mengenai Saham

2. Ranking berdasar kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12

bulan terakhir)

3. Telah tercatat di BEJ minimum 3 bulan

4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan

jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler.

Saham-saham yang termasuk didalam LQ 45 terus dipantau dan setiap enam

bulan akan diadakan review (awal Februari, dan Agustus). Apabila ada saham yang

sudah tidak masuk kriteria maka akan diganti dengan saham lain yang memenuhi

syarat. Pemilihan saham - saham LQ 45 harus wajar, oleh karena itu BEJ

mempunyai komite penasehat yang terdiri dari para ahli di BAPEPAM, Universitas,

dan Profesional di bidang pasar modal. (factbook 1997, Jakarta Stock Exchange).

2.3. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat

digambarkan dengan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.3 Konsep Kerangka Pemikiran

Laba Bersih(EAT)

Free CashFlow(FCF)

Harga Saham

Page 17: Pelatihan Mengenai Saham

2.4. Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang harus dibuktikan

kebenarannya, berdasarkan pokok permasalahan diatas maka rumusan hipotesisnya

adalah :

1. Diduga bahwa laba bersih (EAT) berpengaruh terhadap harga saham LQ 45 di

BEI pada satu bulan, satu minggu, dan dua minggu setelah pengumuman

laporan keuangan 2008 .

2. Diduga bahwa free cash flow (FCF) berpengaruh terhadap harga saham LQ 45

di BEI pada satu bulan, satu minggu, dan dua minggu setelah pengumuman

laporan keuangan 2008 .

3. Diduga bahwa laba bersih (EAT) dan free cash flow (FCF) berpengaruh

terhadap harga saham LQ 45 di BEI pada satu bulan, satu minggu, dan dua

minggu setelah pengumuman laporan keuangan 2008 .