PELATIHAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) · Web viewDalam kemampuan akademik guru senantiasa harus...

25

Transcript of PELATIHAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) · Web viewDalam kemampuan akademik guru senantiasa harus...

Decentralized Basic Education 2

DAFTAR ISI

A. Pengantar 1B. Tujuan Pelatihan 2C. Hasil yang Diharapkan 2D. Alat dan Bahan Untuk Semua Sesi 3E. Jadwal Pelatihan KKG 1 3G. Rencana Sesi 4

` Sesi 1.1. Strategi Pembelajaran Sains 5 Sesi 1.2. Sumber Belajar Sains Sederhana 5

Sesi 1.3. Silabus dan RPP Sains 4

Lampiran-lampiran

Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKG (Tahap 1) 127 September 2006 – Panduan Instruktur

Decentralized Basic Education 2

A. Pengantar Guru merupakan faktor sangat penting dalam proses pendidikan. Sebaik apapun sebuah kurikulum yang dikembangkan dan sarana yang disediakan, namun pada akhirnya gurulah yang melaksanakannya dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu banyak ahli menyebutkan bahwa guru merupakan faktor kunci dalam peningkatan mutu pendidikan.

Dalam memikul perannya sebagai agen pembaharuan, maka guru terus dituntut untuk mengembangkan kemampuannya baik kemampuan akademik, maupun kemampuan profesionalnya. Dalam kemampuan akademik guru senantiasa harus mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi serta perkambangan terbaru dari bidang studi yang ditekuninya. Sementara itu dalam bidang pengembangan profesinya, guru dituntut terus menerus melakukan inovasi pembelajaran sehingga model-model pembelajaran ataupun strategi pembelajaran yang diterapkannya kepada peserta didik berlangsung dalam kondisi pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dengan meningkatnya kemampuan guru pada dua bidang ini, maka diharapkan akan meningkatkan kualitas lulusan yang dihasilkannya.

Salah satu cara yang dilaksanakan untuk pengembangan kualitas kemampuan akademik dan kemampuan profesional keguruan, terutama pada bidang sains adalah mengadakan pelatihan terbimbing yaitu suatu kegiatan yang dilakukan dengan melatih guru-guru untuk mengajarkan materi pokok sains di SD berbasis pakem, kemudian mengerjakan tugas mandiri, selanjutnya mengembangkan hasil pelatihan yang diterima dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan mendapatkan pendampingan dari instruktur atau fasilitator.

Dengan model kegiatan pelatihan seperti ini maka keberhasilan belajar siswa dan keberhasilan pengembangan diri guru dapat diukur dengan membandingkan jumlah aktivitas pembelajaran yang dilakukan sebelum pelatihan dengan sesudah pelatihan. Sekaligus melakukan evaluasi diri terhadap kemampuan akademik dan kemampuan profesi yang dimiliki oleh masing-masing guru sebelum dan sesudah pelatihan.

Tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan akademik dan kemampuan profesi guru-guru sains di SD binaan Program DBE-2 USAID. Dengan meningkatnya kemampuan guru, maka diharapkan akan memberikan dampak langsung pada peningkatan kualitas hasil belajar siswa si sekolah-sekolah binaan DBE-2 USAID.

B. Tujuan Pelatihan1. Dengan adanya Pelatihan sains ini, peserta pelatihan memiliki kemampuan :

Mengenal berbagai metoda pembelajaran sains Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sains Menginventarisasi berbagai sumber pembelajaran sains di SD Menggunakan KIT IPA dalam pembelajaran sains. Melakukan eskperimen dalam pembelajaran sains Menyusun Lembar Kerja siswa dalam pembelajaran Sains Mengembangkan instrumen pengamatan sains untuk dapat dikerjakan oleh

siswa di sekolah

Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKG (Tahap 1) 2

Decentralized Basic Education 2

2. Dengan adanya Pelatihan Strategi Pembelajaran Sains, peserta pelatihan memiliki kemampuan : Melakukan kegiatan pembelajaran sains yang merangsang kreativitas

belajar anak tentang materi sains Menyusun skenario pembelajaran harian tentang sains yang menyenangkan

bagi anak (kuantum learning) dikaitkan dengan belajar kontekstual dan pakem.

Mampu mengembangkan lembaran kerja siswa berbasis sains Mengembangkan model belajar guru cilik tentang sains (siswa mengajarkan

satu materi pokok kecil kepada teman-temannya).

3. Dengan adanya Pelatihan Keterampilan Proses Sains, peserta pelatihan memiliki kemampuan : Melakukan kegiatan keterampilan proses sains dalam pembelajaran sains Menyusun rencana pembelajaran mengacu keterampilan proses sains Mampu mengembangkan pembelajaran sains berbasis keterampilan proses

sains Mengembangkan instrumen pelaksanaan keterampilan proses sains untuk

dapat dikerjakan oleh siswa di sekolah.

C. Hasil Yang Diharapkan1. Tersedianya seri-seri modul yang telah diujicobakan tentang model-model

pembelajaran sains di sekolah dasar.2. Tersedianya satu perangkat kegiatan pelatihan untuk peningkatan kualitas

pembelajaran sains di sekolah-dasar guna meningkatkan keterampilan guru dalam hal pembelajaran, pembuatan alat-alat bantu belajar sains, pengembangan sumber belajar sains, penggunaan materi-materi non cetakan yang sederhana dalam pembelajaran sains.

3. Dihasilkannya guru-guru sains yang mampu mengembangkan pembelajaran sains berbasis pakem, sehingga dengan pengembangan model-model pembelajaran yang diterapkan tersebut akan berakibat pada peningkatan kualitas lulusan sekolah dasar di sekolah-sekolah binaan DBE-2.

4. Dalam jangka panjang guru-guru binaan DBE-2 akan menularkan kemampuan akademik dan kemampuan profesinya tersebut kepada guru-guru lainnya di sekitar lokasi binaan DBE-2.

D. Topik Yang Dimasukkan Dalam Sertifikat

Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKG (Tahap 1) 3

Decentralized Basic Education 2

Daftar Topik

Demonstrasi Strategi Pembelajaran Sains SD Membuat Sumber Belajar Sains Sederhana Penyusunan Silabus dan RPP Sains Penggunaan KIT IPA SD Demonstrasi sains Interaktif (Pembelajaran Terpadu Sains) Penilaian Sains Jumlah Jam = 30 jam (10 jam tatap muka + 20 jam tugas mandiri)

Daftar Sesi

Strategi Pembelajaran Sains Sumber Belajar Sains Sederhana Silabus dan RPP Sains Praktek Penggunaan KIT IPA Sains Interaktif Penilaian Sains 10 jam

Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKG (Tahap 1) 4

Decentralized Basic Education 2

E. Alat dan Bahan Untuk Semua Sesi White-board dan spidol Journals (1/peserta) Kertas Flipchart Photocopying Selotip, gunting, cutter,

kertas catatan berwarna, double folio

Spidol

File Folders (1/peserta)Kondisi pelatihan berlangsung dalam keadaan Jumlah tempat duduk tersedia lebih dari jumlah peserta Ada dinding untuk menempel kertas flipchart Tersedia meja panjang & besar untuk meletakkan peralatan dan bahan kegiatan Kursi dapat diatur sesuai keperluan tiap sesi

F. Jadual Pelatihan KKG 1 Lokasi Deli Serdang Tebing Tinggi Tapanuli Utara

Waktu Lubuk Pakam (2 Oktober 2006)Delitua (4 Oktober 2006)

Padang Hilir (3 Oktober 2006)Padang Hulu (4 Oktober 2006)

Pahae Julu (4 Oktober 2006)Tarutung (5 Oktober 2006)

Trainer Utama

Ibrahim Gultom, Tri Harsono, Nurul, Irwan Nasution, Parida Ariani, Irwansyah, Parapat Gultom, Irwansyah, Roslin, Darwin Siregar.

Badiran, Khairul Anwar, Sarwono, Jaini

Abdul Hamid, Ely Julia, Chairul Syam, Dahlan Sitompul, Mimbar T.Bolon, Serefina, ,

Tujuan Kegiatan Pelatihan Tahap : I Strategi Pembelajaran Sains Sumber Belajar Sains Sederhana Silabus dan RPP Sains

Waktu Sesi Judul Sesi1.5 jam 1.1. Strategi Pembelajaran sains 1.5 jam 1.2. Sumber Belajar Sains Sederhana

15 menit Rehat2 jam 1.3. Silabus dan RPP Sains

Belajar Mandiri

Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKG (Tahap 1) 5

Decentralized Basic Education 2

G. Rencana Sesi Sesi : 1.1. Strategi Pembelajaran Sains

Sesi : 1.1. Waktu : 1,5 jam Topik : Demonstrasi Strategi Pembelajaran SainsHasil yang Diharapkan

Peserta pelatihan akan Melakukan kegiatan pembelajaran sains yang merangsang kreativitas

belajar anak tentang materi sains Menyusun skenario pembelajaran harian tentang sains yang

menyenangkan bagi anak dikaitkan dengan belajar kontekstual (CTL).

Mengembangkan model belajar tentang sainsMetode Mengajar

Tanya jawab, Diskusi, Curah Pendapat

Setting Kelas Kelompok Kecil (6 kelompok)Alat dan Bahan Sound System, Microphone, KIT IPAMateri/Sumber Lembar Kerja, Bahan Bacaan 1.1Pendahuluan 5 menit Fasilitator mengemukakan maksud strategi pembelajaran

sains dan memanggil tiap perwakilan kelompok untuk maju mengambil bahan ke depan

Kegiatan Inti 20 menit Tiap kelompok mendemonstrasikan kegiatan pada tiap kelompok sesuai petunjuk prosedur masing-masing:Kel. 1: ListrikKel. 2. EnergiKel. 3. AirKel. 4. Gaya dan Pesawat SederhanaKel. 5. Bentuk dan Ukuran BendaKel. 6. Bunyi

25 menit Peserta dalam kelompok menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dari percobaan yang dilakukan.

20 menit Tiap kelompok membacakan hasil diskusi dan memajangkannya pada dinding kerja.

Penutup 5 menit Fasilitator mengakhiri sesionEvaluasi 5 menit Fasilitator mereview tujuan sesi dan menanyakan para

peserta untuk memastikan apakah tujuan sesi tercapai

Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKG (Tahap 1) 6

Decentralized Basic Education 2

Lampiran : Bacaan Untuk Sesi : 1.1.

SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS

Alam ini penuh dengan keragaman, tetapi juga penuh dengan tatanan. Sains menawarkan cara-cara untuk kita agar dapat memahami kejadian-kejadian di alam dan agar kita dapat hidup di dalam alam ini. Sains adalah suatu bentuk penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan dalam alam. Mahluk Biotik (Hewan, tumbuhan, manusia, mikrobiologi) berinteraksi dengan mahluk abiotik (tanah, air, udara, suhu, angin, kelembapan, cahaya matahari, batu) untuk melangsungkan kehidupan dan mempertahankan kelestariannya.

Sains sebagai produk tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sebagai proses. Produk sains adalah fakta-fakta, konsep-konsep dan prinsip-prinsip, serta teori-teori. Prosedur yang diperlukan oleh ilmuan untuk mempelajari alam ini adalah prosedur empirik dan analisis.

Dalam prosedur empirik ilmuan mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi untuk seslanjutnya dianalisa. Proses empirik dalam sains mencakup observasi (pengamatan), klasifikasi dan pengukuran. Sedangkan dalam prosedur analitik ilmuan menginterpretasikan penemuan mereka dengan mempergunakan proses-proses seperti hipotesa, eksperimentasi terkontrol, menarik kesimpulan, dan mempredikasi. Untuk menjalankan suatu penelitian tentang alam diperlukan pengetahuan terpadu tentang proses dan materi dalam topik yang akan diselidiki.

Perlu diketahui bahwa sains tidak hanya merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan atau kumpulan fakta-fakta. sains tidak hanya merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan tentang benda-benda atau mahkluk-mahkluk, tetapi sains juga merupakan cara kerja, cara berfikir dan cara memecahkan masalah.

Memang pada prakteknya apa yang dikenal sebagai sains tidak dapat dipisahkan dari metode-metode penelitian. Memahami sains lebih dari hanya mengetahui dari fakta-fakta dalam sains. Memahami sains berarti juga memahami proses sains, yaitu memahami bagaimana mengumpulkan fakta-fakta dan memahami bagaimana menghubungkan fakta-fakta untuk menginterpretasikannya. Para ilmuan mempergunakan berbagai prosedur empirik dan prosedur analitik dalam usaha mereka untuk memahami alam semesta ini. Prosedur-prosedur tersebut disebut proses ilmiah atau proses sains. Keterampilan proses sains atau keterampilan sains disebut juga keterampilan belajar seumur hidup, sebab keterampilan-keterampilan ini dapat juga dipakai untuk kehidupan sehari-hari dan untuk bidang studi yang lain.

Sains untuk anak-anak SD harus dimodifikasi agar anak-anak dapat mempelajarinya. Ide-ide dan konsep-konsep harus disederhanakan agar sesuai dengan kemampuan anak untuk memahaminya.

Kata “Sains” merupakan terjemahan dari kata-kata bahasa Inggris “Natural Science” secara singkat disebut “Science”. Natural artinya adalah alamiah, berhubungan dengan kata alam atau bersangkut paut dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau science itu secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Untuk selanjutnya kita akan menggunakan kata sains sebagai suatu istilah.

Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKG (Tahap 1) 7

Decentralized Basic Education 2

Webster’s : New Lollegiate Dictionary (1981) menyatakan natural science knowledge concerned with the physical word and phenomena”, yang artinya sains adalah pengetahuan tentang alam dan gejala-gejalanya. Sedangkan Purnell’s : Concise Dictionary of Science (1983) tercantum definisi “Science the broad field of human knowledge, acquired by systematic obsevation and experiment, and explained by means of rules, law, principles, theories, and hypotheses”. Artinya sains adalah pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori, dan hipotesa-hipotesa. Ada pula yang mendefinisikan demikian “sains adalah apa yang dilakukan oleh pada ahli sains ”

Sains sebagai disiplin ilmu disebut juga sebagai produk sains . Ini merupakan kumpulan hasil kegiatan empirik dan kegiatan analitik yang dilakukan oleh para ilmuan selama berabad-abad. Bentuk sains sebagai produk adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori sains. Jika ditelaah lebih lanjut maka fakta-fakta merupakan hasil dari kegiatan empirik dalam sains sedangkan konep-konsep, prinsip-prinsip dan teori-teori dalam sains merupakan hasil dari kegiatan analitik.

Yang disebut fakta dalam sains adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasikan secara obyektif. Contoh-contoh fakta : Atom hydrogen mempunyai satu electron : Merkuri adalah planet terdekat dari matahari : ular termasuk golongan reptilia : air membeku pada suhu 0o C.

Konsep sains adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta sains. Konsep merupakan penghubung antara fakta-fakta yang ada hubungannya. Berikut ini adalah contoh-contoh konsep sains : semua zat tersusun atas partikel-partikel, benda-benda hidu dipengaruhi oleh lingkungan; materi akan berubah tingkat wujudnya bila menyerap atau melepas energi.

Prinsip sains adalah generalisasi tentang hubungan diantara konsep-konsep sains . Contohnya : udara yang dipanaskan memuai, adalah prinsip yang menghubungkan konsep-konsep udara panas dan pemuain. Prinsip ini menyatakan jia udara dipanaskan maka akan memuai. Prinsip sains bersifat analitik sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari beberapa contoh. Menurut para ilmuan prinsip merupakan deskripsi yang paling tepat tentang objek atau kejadian. Prinsip dapat berubah bila observasi baru dilakukan, sebab prinsip bersifat tentatif.

Hukum-hukum alam adalah prinsip-prinsip yang sudah diterima merkipun juga bersifat tentatif tetapi karena mengalami pengujian-pengujian yang lebih keras daripada prinsip, maka hukum alam bersifat lebih kekal, hukum kekekalan energi misalnya: berkata bahwa dalam satu interaksi tidak ada energi yang diciptakan maupun yang dimusnahkan, tetapi hanya berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Dalam tahun 1905, lama sudah hukum kekekalan energi dirumuskan, Enstein menunjukkan bahwa energi dapat diciptakan dari materi dibawah kondisi khusus. Penemuan ini dinyatakan dalam persamaan Enstein yang terkenal : E = mc2. Hal ini menyebabkan Hukum Kekekalan Energi harus diperluas. Teori ilmiah merupakan model atau gambaran yang dibuat oleh ilmuan untuk menjelaskan gejala alam. Seperti halnya prinsip dan hukum alam, teoripun berubah jika ada bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut. Contoh : model atom yang seperti susunan tata surya dengan electron berputar pada orbitnya disekitar intinya tumbang dan digantikan

Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKG (Tahap 1) 8

Decentralized Basic Education 2

oleh teori quantum yang menggambarkan electron seperti awan bermuatan negatif melingkupi inti atom. Contoh : teori geosentris alam semesta yang menonjol lima ratus tahun yang lalu sekarang hanya menjadi bagian dari sejarah dan tidak berlaku lagi.

Teori ilmiah membantu kita untuk memahami, memprediksi dan kadang-kadang mengendalikan berbagai gejala-gejala alam. Contoh : teori meteorologi membantu para ilmuan untuk memahami mengapa dan bagaimana awan terbentuk. Teori meteorologi ini membantu kita untuk menentukan data yang bagaimana yang harus dikumpulkan untuk memprediksikan kapan dan dimana badai yang kuat akan terjadi. Teori meteorologi juga sudah membantu para ilmuan untuk membuat hujan buatan. Mungkin dimasa mendatang akan ada teori yang lebih tinggi/maju yang memungkinkan kita untuk mengendalikan tornado dan badai yang destruktif.

Definisi-definisi yang dikemukan terdahulu merupakan usaha untuk menjelaskan sains secara singkat apa sebenarnya sains itu. Penjelasan singkat dengan satu atau dua kalimat tentu tidak lengkap. Sebab sains tidak hanya merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan atau kumpulan fakta-fakta. Sains tidak hanya merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan tentang benda-benda atau mahkluk-mahkluk, tetapi sains juga merupakan cara kerja, cara berfikir dan cara memecahkan masalah.

Memang pada prakteknya apa yang dikenal sebagai sains tidak dapat dipisahkan dari metode-metode penelitian. Memahami sains lebih dari hanya mengetahui dari fakta-fakta dalam sains. Memahami sains berarti juga memahami proses sains, yaitu memahami bagaimana mengumpulkan fakta-fakta dan memahami bagaimana menghubungkan fakta-fakta untuk menginterpretasikannya. Para ilmuan mempergunakan berbagai prosedur empirik dan prosedur analitik dalam usaha mereka untuk memahami alam semesta ini. Prosedur-prosedur tersebut disebut proses ilmiah atau proses sains. Keterampilan proses sains atau keterampilan sains disebut juga keterampilan belajar seumur hidup, sebab keterampilan-keterampilan ini dapat juga dipakai untuk kehidupan sehari-hari dan untuk bidang studi yang lain.

Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuan, diantaranya adalah : mengamati, mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan variabel. Merumuskan hipotesis, membuat grafik dan tabel data, membuat definisi operasional, dan melakukan eksperimen.

Pengertian mengamati di dalam sains adalah proses mengumpulkan informasi mempergunakan semua alat pengindera atau mempergunakan instrument untuk membantu alat pengindera. Mengamati adalah proses empirik di dalam sains. Bahkan dapat dikatakan bahwa sains dimulai dari pengamatan terhadap alam.

Penarikan kesimpulan (inferensi) adalah kesimpulan setelah melakukan observasi dan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Jadi inferensi mencakup tiga komponen yaitu: observasi yang merupakan pernyataan-pernyataan yang diperbuat mempergunakan alat pengindera dan alat bantu pengindera, pengetahuan sebelumnya atau pengetahuan yang diorganisasikan secara mental dalam struktur kognitif atau disebut juga skemata, dan kesimpulan. Inferensi akan semakin teliti (akurat) jika lingkup pengetahuan yang dimiliki cukup luas. Contoh mengenai hal ini adalah : bagian luar dari gelas yang berisi bongkahan air es basah. Dari manakah datangnya air pada bagian luar gelas itu ?. Anak-anak mungkin akan membuat inferensi bahwa kebasahan itu disebabkan air dalam

Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKG (Tahap 1) 9

Decentralized Basic Education 2

gelas merembes atau meresap keluar. Inferensi-inferensi dalam sains perlu diperiksa kembali jika dengan percobaan-percobaan atau penyelidikan. Yang perlu diperkirakan oleh guru adalah percobaan apakah yang tepat untuk membantu anak-anak dalam membuat inferensi yang akurat.

Keterampilan proses sains berikutnya adalah melakukan penelitian atau penyelidikan kemudian menginterpretasikan hasil penelitian dan mengkomunikasiannya kepada masyarakat. Terlaksananya penelitian adalah proses yang rumit, terdidi dari beberapa langkah yang tidak sederhana. Di antaranya yang penting adalah bekerja dengan variabel. Ada tiga macam varibel dalam suatu penelitian yaitu varibel bebas, variabel tergantung, dan variabel terkontrol (terkendali); variabel bebas adalah variabel yang dengan sengaja dimanipulasikan oleh si peneliti, variabel tergantung adalah variabel yang berubah-ubah dalam penelitian sebagai akibat dari perubahan-perubahan variabel bebas, sedang varibel terkontrol adalah variabel yang sengaja dibuat konstan dalam penelitian agar tidak mengacaukan penelitian.

Merumuskan hipotesa adalah menyusun suatu pernyataan berdasarkan atas alasan atau pengetahuan, yang merupakan jawaban sementara untuk masalah. Hipotesa ini bersifat tentatif dan dapat juga diuji apakah hipotesa dapat diterima atau ditolak.

Menginterpretasikan data adalah menganalisa data yang diperoleh dan menyusunnya dengan cara menentukan pola keterhubungan pada data secara keseluruhan. Membuat pengukuran-pengukuran adalah membuat observasi-observasi kuantitatif dengan jalan membandingkan dengan alat-alat ukur standart. Memprediksi adalah membuat ramalan akan kejadian atau kondisi yang diharapkan dalam bagian selanjutnya diuraikan secara rinci mengenai keterampilan proses sains.

Defenisi sains : Sains ialah apa yang dilakukan para ahli sains, kedengarannya sangat sederhana. Tetapi kalau kita telaah benar-benar dan kita pikirkan dalam-dalam, akan ternyata bahwa banyak kebenaran yang terkandung didalamnya. Sains ialah apa yang dilakukan ilmuan. Apakah yang dilakukan oleh ilmuan itu?. Pertama-tama seorang ilmuan selalu menaruh perhatian terhadap peristiwa-peristiwa alam ... ia mengamati peristiwa alamiah itu. Ia salalu ingin mengetahui Apa, Bagaimana, dan Mengapa tentang peristiwa-peristiwa itu. Dengan kata-kata lain, peristiwa-peristiwa alamiah itu menjadi masalah baginya. Ia ingin mencari jawaban terhadap masalah. “Apa”. “Bagaimana”, dan “Mengapa”. Tentu ia tidak dapat mencari jawaban untuk semua masalah yang dihadapinya. Ia memilih salah satu dari sekian banyak peristiwa-peristiwa yang diamatinya. Ia membatasi masalah yang dihadapinya atau fakta-fakta mengenai masalah yang sedang anda hadapi. Data ialah hal yang telah diketahui. Setelah data terkumpul, maka anda mulai memikirkan suatu jawaban sementara atau dugaan mengenai masalah itu, berdasarkan data terkumpul. Jawaban sementara atau dugaan itu mungkin demikian : kaca mata itu mungkin sekali tertinggal di D, atau mungkin E, dan seterusya. Jawaban sementara atau dugaan semacam itu disebabkan “hipotesa” dalam istilah ilmiah. Hipotesis anda mungkin sekali : kaca mata itu mungkin tertinggal di D, atau di E.... dan seterusnya. Sesungguhnya dalam hal ini anda telah mengemukakan lebih dari satu hepotesa, yaitu : (1) kaca mata mungkin tertinggal di D, (2) kaca mata mungkin di E, dan seterusnya. Apa langkah anda selanjutnya ? Anda mungkin berkunjung ke D untuk menguji apakah dugaan anda itu benar. Pada hakekatnya anda mengadakan suatu eksperimen untuk menguji hipotesa anda yang oertama itu. Bila ternyata hipotesa anda yang pertama itu salah, tentulah anda pergi ke E. Anda menguji hipotesa anda kedua,kalau hipotesa yang kedua juga tidak benar, maka anda

Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKG (Tahap 1) 10

Decentralized Basic Education 2

menguji hipotesa yang ke tiga, demikian seterusnya. Hanya satu hipotesa dalam waktu yang bersamaan. Akhirnya anda berhasil memecahkan masalah itu, misalnya dengan mengemukakan kaca mata itu di E. Anda mengambil kesimpulan bahwa kaca mata itu tertingal di E. Mengapa tertinggal di E, mungkin anda bertanya selanjutnya. Timbul masalah baru. Anda mungkin mencoba menjelaskan sebab-sebab kaca mata itu sampai tertinggal di E. Mungkin penjelasan anda itu demikian : pada waktu pergi, hari telah sangat siang. Saya ingin cepat-cepat sampai di rumah. Karena tergesa-gesa, saya lupa mengambil kaca mata yang saya letakkan di meja teman saya itu. Demikian barangkali penjelasan anda mengenai masalah mengapa kaca mata anda itu tertinggal di E. Penjelasan tentang sebab-sebab suatu peristiwa dalam istilah ilmiahnya disebut : “TEORI”.

Inilah suatu contoh sederhana “Metode Ilmiah” yang sering kita lakukan secara naluriah, didasarkan atas akal sehat kita. Metoda ilmiah dalam Ilmu Pengetahaun Alam juga demikian. Pemecahan masalah diusahakan secara teratur, secara logis. Tetapi usaha itu tidak selalu berhasil. Maka dicoba cara lain. Jalan yang di tempuh tidak selalu lurus. Sering berbelok-belok. Satu masalah sering tidak dapat dipecahakn oleh seorang saja, tetapi lebih dari satu orang. Sering masalah itu dikemukakan dan sebagaian ditangani oleh satu generasi, kemudian diteruskan oleh generasi berikutnya, demikian seterusnya. Hal ini dapat terjadi karena ilmuwan-ilmuwan itu tidak merahasiakan hasil yang telah dicapainya. Ia umumnya menyebarkan hasil-hasil dalam bentuk penerbitan-penerbitan. Dengan cara demikian maka ilmuan lain atau generasi berikutnya dapat meneruskan usahanya untuk mengungkapkan rahasia alam yang mungkin nantinya besar manfaatnya bagi kehidupan bagi manusia pada umumnya.

Untuk meningkatkan kemampuan profesional guru maka diperlukan penguasaan profesional pada 10 kompetensi dasar yang menunjukkan tingkatan keterampilan mengajar guru, meliputi:

1. Materi ajar (Sains, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, dll).2. Menguasai program belajar mengajar3. Mengelola kelas4. Menggunakan media sumber5. Menguasai landasan-landasan kependidikan6. Mengelola interaksi belajar mengajar7. Menilai prestasi belajar siswa8. Mengenal dan menyelenggarakan administrasui sekolah9. Mengenal fungsi dan layanan BP10. Memahami prinsip-prinsip penelitian dan menafsirkan hasil penelitian untuk

keperluan pengajaran.

Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKG (Tahap 1) 11

Decentralized Basic Education 2

Lembar Kerja 1.3a

SILABUSNama Sekolah :Mata Pelajaran :Kelas/Semester :Standard Kompetensi :

Kompetensi Dasar :

MATERI POKOK PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU

SUMBER BELAJAR

Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKG (Tahap 1) 12

Desentralized Basic Education 2

Lembar Kerja 1.3b

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran :Satuan Pendidikan :Standard Kompetensi :Kompetensi Dasar :Indikator :Kelas/Semester :Alokasi Waktu : .... x .... menit (..... Pertemuan)

:

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

B. MATERI PEMBELAJARAN

C. METODA PEBELAJARAN

D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARANPERTEMUAN ......

KEGIATAN MEMBUKA PEMBELAJARAN................................................................

KEGIATAN MENYAJIKAN PEMBELAJARAN...............................................................

KEGIATAN MENUTUP PELAJARAN

E. SUMBER BELAJAR

F. PENILAIAN

Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKG (Tahap 1) 13

Desentralized Basic Education 2

Lembar Kerja 1.3c (untuk kelas rendah) untuk 3 kelompok

Kelas III, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Energi dan Perubahannya

4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi

4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran

4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari

4.3 Mengidentifikasi sumber energi dan kegunaannya

5. Menerapkan konsep energi gerak

5.1 Membuat kincir angin untuk menunjukkan bentuk energi angin dapat diubah menjadi energi gerak

5.2 Menerapkan cara menghemat energi dalam kehidupan sehari-hari

Bumi dan Alam Semesta

6. Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam

6.1 Mendeskripsikan kenampakan permukaan bumi di lingkungan sekitar

6.2 Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca

6.3 Mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia

6.4 Mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar

Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKG (Tahap 1) 14

Desentralized Basic Education 2

Lembar Kerja 1.3d (untuk kelas tinggi) untuk 3 kelompokKelas VI, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Energi dan Perubahannya

7. Mempraktikkan pola penggunaan dan perpindahan energi

7.1 Melakukan percobaan untuk menyelidiki hubungan antara gaya dan gerak (model jungkat jungkit, katapel/model traktor sederhana energi pegas)

7.2 Menyajikan informasi tentang perpindahan dan perubahan energi listrik

8. Memahami pentingnya penghematan energi

8.1 Mengidentifikasi kegunaan energi listrik dan berpartisipasi dalam penghematannya dalam kehidupan sehari-hari

8.2 Membuat suatu karya/model yang menggunakan energi listrik (bel listrik/alarm/model lampu lalu lintas/ kapal terbang/mobil-mobilan/model penerangan rumah)

Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKG (Tahap 1) 15