Pelatihan Berbagi Sumber Daya Dalam Jaringan LAN pada SMK...
Transcript of Pelatihan Berbagi Sumber Daya Dalam Jaringan LAN pada SMK...
LAPORAN AKHIR PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM-M)
Pelatihan Berbagi Sumber Daya DalamJaringan LAN pada SMK PAB7 2013-2014
(Studi Kasus: Siswa SMK TI PAB WILAYAH I LUBUK PAKAM)
Oleh:
Muhammad Zunaidi (Ketua)Ishak (Anggota)Saniman (Anggota)Ahmad Fitri Boy (Anggota)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTERSTMIK TRIGUNA DHARMA
M E D A N2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komputer yang sekarang ini sudah digunakan hampir disegala pekerjaan
manusia sudah tidak dapat ditinggalkan dalam pengolah data. Berbagi sumber
daya dalam jaringan komputer memberikan kemudahan kerjasama antar pengguna
komputer. Dengan adanya jaringan komputer transformasi data antar komputer
bisa dikerjakan dengan mudah dan cepat. Oleh karena itu efektifitas dan efisiensi
bisa dicapai yang akhirnya produktifitas menjadi lebih tinggi.
Teknologi komputer sudah merambah ke berbagai bidang termasuk
pendidikan. Sebagian besar sekolah memiliki komputer untuk mempercepat
proses kerja administrasi dan akademik. Bahkan sudah ada yang memanfaatkan
tekonologi komputer untuk mendukung proses pembelajaran. Komputer dijadikan
media untuk menyampaikan konsep keilmuan menjadi lebih menarik dan mudah
diterima oleh murid. Tidak hanya itu saja, saat ini sudah banyak sekolah yang
memiliki jaringan komputer yang mengintegrasikan jaringan lokal ke jaringan
intranet dan internet. Bahkan sampai teknologi telepon selular difungsikan untuk
proses pembelajaran dan layanan sekolah kepada orang tua dan masyarakat di luar
sekolah.
Sistem jaringan komputer sudah dipelajari disekolah-sekolah menengah
kejuruan khususnya yang membuka jurusan tehnik jaringan komputer, hal ini
dijadikan referensi untuk mengembangkan jaringan komputer dengan
2
memperhatikan kebutuhan. Beberapa materi bermanfaat untuk pengembangan
jaringan komputer di sekolah yang meliputi:
1. Pengertian dan pentingnya jaringan komputer di sekolah.
2. Perencanaan dan pemilihan model jaringan untuk sekolah.
3. Implementasi jaringan komputer sekolah.
4. Jaringan internet dan intranet untuk sekolah.
Dengan demikian dengan memberikan pelatihan berbagi sumber daya dalam
Jaringan komputer kepada siswa SMK TI yang merupakan sumber daya terpelajar
yang dimiliki sekolah diharapkan mereka nantinya akan dapat mendesain
mengelola, dan memperbaiki dan memelihara sistem jaringan komputer di
sekolah mereka
B. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam kegiatan pengabdian ini adalah:
1. Bagaimana agar siswa SMK TI pada sekolah tersebut dapat memahami lebih
mendalam lagi pengetahuan didalam Sistem Jaringan Komputer tentang
berbagi sumber daya dan sekaligus untuk persiapan ujian kompetensi.
2. Bagaimana agar siswa-siswi SMK TI dapat mendesain jaringan komputer,
dan dapat mengelola sumber daya jaringan, dan dapat mengaplikasikannya
sesuai dengan kebutuhan informasi setelah tamat sekolah nantinya.
C. Tujuan Program
Tujuan Program kegiatan penelitian ini adalah:
3
1. Siswa SMK TI tersebut dapat menguasai membangun sistem jaringan
komputer untuk mengoptimalkan sumber daya sehingga mereka dapat
memanfaatkannya nanti.
2. Memberikan bekal yang berarti agar siswa –siswi SMK TI tersebut dapat lulus
ujian kompetensi dengan hasil yang lebih baik.
D. Luaran Yang Diharapkan
Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada
siswa khususnya siswa SMK TI Wilayah I PAB Lubuk Pakam dan umumnya
pihak sekolah tentang bagaimana sebenarnya jaringan komputer dan
pemanfaatan apa saja yang dapat dilakukan dengan menggunakan jaringan
komputer. Sehingga pengetahuan tentang jaringan komputer tidak hanya diberikan
untuk siswa agar dapat lulus ujian kompetensi melainkan dapat juga diaplikasikan
didalam belajar mengajar maupun dalam sistem administrasi sekolah dan menjadi
skill bagi siswa setelah tamat untuk mendapatkan pekerjaan .
E. Kegunaan Program
1. Untuk Diri Sendiri
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk merangsang minat dan
meningkatkan kreativitas sebagai dosen dalam pengabdiannya kepada masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kepekaan dosen terhadap masalah-
masalah yang sedang terjadi di masyarakat, dan memperdalam penghayatan
terhadap peran dosen di masyarakat. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini, hasil
laporan pengabdian ini dapat menjadi masukan kepada negara.
4
2. Untuk Masyarakat
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada siswa
khususnya dan pihak sekolah pada umumnya. Untuk mengaplikasikan sistem
jaringan komputer didalam administrasi maupun dalam sistem belajar mengajar di
sekolah.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
SMK PAB 7 Lubuk Pakam semakin pesat seiring kemajuan zaman yang
menuntut lembaga pendidikan komitmen dalam memberikan bekal ilmu kepada
putra-putri harapan keluarga, bangsa dan agama. SMK PAB 7 Lubuk Pakam
bertekad untuk mengembangkan keilmuan dan membentuk akhlak Al-Karimah
yang bernuansa kepada kompentensi lulusan dengan 4 profilnya, sebagai berikut ;
keilmuan, kebangsaan, keterampilan dan keislaman.
SMK TI PAB 7 Lubuk Pakam yang lahir pada tahun 2008 genap berusia 3
tahun. Dengan usia yang relative muda ini kami mendidik siswa-siswi dengan
keseimbangaan kemampuan antara intelektual emotional dan spiritual quotion,
hingga dapat melahirkan lulusan yang ”UNGGUL DALAM PRESTASI,
ANGGUN DALAM PERILAKU dan AMAL YANG ILMIAH”.
VISI
Menjadi sekolah kejuruan yang Unggul dalam prestasi di bidang teknologi
informasi dan Anggun dalam berperilaku serta Amal yang Ilmiah.
MISI
1. Melaksanakan pendidikan kejuruan yang berkarakter kebangsaan dan
kewirausahaan yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan masyarakat.
2. Membina kerjasama dengan potensi pengembangan sumberdaya manusia, inovasi
tepat guna, dan kemajuan dunia usaha dan masyarakat.
3. Menyelenggarakan kegiatan yang memadukan antara teknologi informasi dengan
keimanan yang akan bermuara pada amal Bakti manusia
6
BAB III
METODE PENDEKATAN
Hakikatnya sebuah usaha pasti membutuhkan kerja keras
dalam menjalankannya, dalam hal ini bagaimana usaha dan tehnik
mendekati masyarakat pendidikan tersebut. Jika ditinjau secara psikologi ada
beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam menyikapi pola dan
sistem yang ada agar mereka dapat menerima dengan baik dan positif terhadap
kegiatan pengabdian yang kami lakukan.
Hal ini dimaksudkan agar kegiatan tersebut dapat benar-benar mempunyai
landasan kokoh dilihat dari sudut metodologi penelitian, disamping pemahaman
hasil penelitian yang akan lebih proporsional apabila kita mengetahui pendekatan
yang diterapkan.
Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus ditentukan dengan
jelas pendekatan/desain pendekatan apa yang akan diterapkan, Sebelum
pelaksanaan maka dalam hal ini perlu ditentukan tentang rancangan pendekatan
yang dapat diartikan sebagai strategi mengatur latar (setting) penelitian, agar
memperoleh data yang tepat (valid) sesuai dengan karakteristik variable dan
tujuan penelitian.
Obyek dan masalah penelitian memang mempengaruhi pertimbangan-
pertimbangan mengenai pendekatan, desain ataupun metode pendekatan yang
akan diterapkan. Tidak semua obyek dan masalah penelitian bisa didekati dengan
pendekatan tunggal, sehingga diperlukan pemahaman pendekatan lain yang
berbeda agar begitu obyek dan masalah yang akan diteliti tidak pas atau kurang
7
sempurna dengan satu pendekatan maka pendekatan lain dapat digunakan, atau
bahkan mungkin menggabungkannya.
Misalnya dengan observasi, wawancara atau mengumpulkan data-data,
gambar dan informasi tertentu yang dapat disimbolkan sebagai dinamika interaksi
sosial dengan melakukan pertukaran pengalaman, yang pastinya memiliki
perbedaan secara sosial. Teknik kualitatif dipakai sebagai pendekatan dalam
penelitian ini, yaitu dengan membuat Sistem Jaringan Komputer yang dapat
membuat sistem informasi dan kegiatan administrasi yang baik.
Dalam hal ini bagaimana menetapkan tekhnik pendekatan yang kami
lakukan terhadap Sekolah SMK TI PAB Wilayah I Lubuk Pakam. Adapun metode
pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan untuk mengadakan
Pelatihan Berbagi Sumber Daya Dalam Jaringan LAN adalah dengan
menggunakan pendekatan kualitatif yaitu salah satu tehnik pendekatan untuk
mendapatkan informasi yang selengkap mungkin, karena objek penelitian disini
memiliki karakteristik dan kebutuhan objek yang diperlukan di Sekolah.
8
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1. Waktu
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini secara keseluruhan
dilaksanakan selama 1 hari penuh dimulai dari jam 08.00 s/d 17.00
tanggal 07 Desember 2013.
2. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah di SMK TI PAB
Wilayah I Lubuk Pakam.
B. Tahapan Pelaksanaan.
1. Tahapan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari, dengan dimulai
dengan sosialisasi pentingnya Jaringan Komputer, persiapan sarana untuk
jaringan komputer dengan bekerjasama dengan Kepala Sekolah dan
dilanjutkan dengan pelatihan jaringan komputer bagi siswa-siswi SMK TI
PAB, Kegiatan ini tidak tertutup hanya kepada para siswa saja, tetapi juga
para para guru dan civitas yang ada di sekolah tersebut.
Di Laboratorium disediakan 8 buah PC yang sudah diinstalasi dengan
windows xp.
9
Adapun Jadwal Pelaksanaan pengabdian tersebut adalah :
C. Instrumen Pelaksanaan.
Sesuai dengan bentuk pendekatan penelitian kualitatif dan sumber data yang
akan digunakan, maka instrumen pelaksanaan dalam melaksanakan kegiatan
pengabdian ini adalah menggunakan teknik pengumpulan data yang dengan
analisis dokumen, observasi dan wawancara. Untuk mengumpulkan data dalam
kegiatan ini diperlukan cara-cara atau teknik pengumpulan data tertentu, sehingga
proses penelitian dapat berjalan lancar. Instrumen pelaksanaan digunakan untuk
mengumpulkan data dalam pendekatan kualitatif pada umumnya menggunakan
teknik observasi, wawancara, dan studi dokumenter, atas dasar konsep tersebut,
maka ketiga teknik pengumpulan data diatas digunakan dalam penelitian ini.
1. Observasi
Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung ketempat-tempat terkait,
yaitu SMK TI PAB Wilayah I Lubuk Pakam Medan. Dengan Pedoman observasi
No Kegiatan Pelaksana
1 Pembukan oleh Kepala sekolah Kepala Sekolah
2 Menyampaikan maksud dan tujuan pelatihan dengankepala sekolah dan civitas sekolah Ketua Tim
3 Mempersiapkan sarana dan fasilitas komputer Anggota Timdan Petugas Lab
4 Pelatihan jaringan komputer Ketua danAnggota Tim
5 Evaluasi dan monitoring Ketua danAnggota Tim
6 Pelaporan Ketua danAnggota Tim
10
yang berisi mengenai gambaran nyata yang akan dijadikan objek penelitian
diantaranya adalah bagaiman kondisi dari SMK TI PAB I Lubuk Pakam.
2. Wawancara
Teknik wawancara sering juga disebut dengan interview yaitu sebuah dialog yang
dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi atau data dari terwawancara.
Penulis melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah, siswa-siswi, para pegawai di
SMK TI PAB I Lubuk Pakam. Dengan pedoman wawancara yang bersifat umum,
tidak terlalu terinci. Pedoman tersebut berisi tentang aspek atau dimensi-dimensi
yang berkaitan dengan pengelolaan sistem jaringan untuk informasi dan kegiatan
belajar mengajar di sekolah. Peneliti tidak menentukan urutan pertanyaan secara
ketat, pertanyaan akan dikembangkan sesuai dengan jawaban yang diberikan subjek
penelitian.
3. Studi Dokumen
Studi dokumen, yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan judul penelitian ini dari lokasi yang diteliti, yaitu SMK TI PAB Wilayah I
Lubuk Pakam.
D. Rancangan dan Realisasi Biaya1. Kesekretariatan Pembuatan proposal dan surat menyurat = Rp. 100.000,- Pembuatan Modul @Rp. 25.000,- x 2 buah = Rp. 50.000,-
- Modul Jaringan Komputer- Modul Windows Server 2003
Fotocopy modul untuk dibagi kesiswa30 eksemplar @25 lembar permodul25 x 2 modul x @Rp. 150 x 30 eks x 50 = Rp. 225.000,-
11
2. Komunikasi Voucher 20 ribu = Rp. 21.000,-
3. TransportasiTransportasi dalam Pelaksanaan Penelitianke lokasi selama 1 minggu (6 kali x @Rp. 50000,- = Rp. 300.000,-
4. Dokumentasi = Rp. 86.500,-5. Uang Makan = Rp. 200.000,-
Jumlah = Rp. 982.500,-
12
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pendahuluan
Teknologi komputer sudah merambah ke berbagai bidang termasuk pendidikan.
Fungsi Jaringan komputer memberikan kemudahan kerjasama antar pengguna komputer,
baik dalam satu ruangan kerja, antar gedung, antar kota bahkan antar negara. Dengan
jaringan komputer pengiriman data antar komputer bisa dikerjakan dengan mudah dan
cepat, efektifitas dan efisiensi bisa dicapai yang akhirnya produktifitas menjadi lebih
tinggi. Disekolah-sekolah sudah memiliki komputer untuk mempercepat proses kerja
administrasi dan akademik. Sekolah yang sudah besar dan maju sudah ada yang
memanfaatkan tekonologi komputer untuk mendukung proses pembelajaran. Komputer
dijadikan media untuk menyampaikan konsep keilmuan menjadi lebih menarik dan
mudah diterima oleh murid. Tidak hanya itu saja, saat ini sudah banyak sekolah yang
memiliki jaringan komputer yang mengintegrasikan jaringan lokal ke jaringan intranet
dan internet. Bahkan sampai teknologi telepon selular difungsikan untuk proses
pembelajaran dan layanan sekolah kepada orang tua dan masyarakat di luar sekolah.
Sistem jaringan komputer untuk sekolah ini tidak harus mutlak dilaksanakan di setiap
sekolah. Namun, bisa dijadikan referensi untuk mengembangkan jaringan komputer
dengan memperhatikan kebutuhan dan keterbatasan sekolah. Beberapa materi
dimungkinkan bermanfaat untuk pengembangan jaringan komputer di sekolah yang
meliputi:
1. Pengertian dan pentingnya jaringan komputer di sekolah.
2. Perencanaan dan pemilihan model jaringan untuk sekolah.
3. Implementasi jaringan komputer sekolah.
4. Jaringan internet dan intranet untuk sekolah.
13
2. Pengertian dan Model Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekelompok hardware seperti PC, printer, dan peralatan
lain yang terhubung satu sama lain dan masing-masing terjadi interaksi komunikasi.
Gambar di bawah adalah contoh jaringan komputer di sekolah yang terhubung ke internet
dengan sebuah komputer server di dalamnya.
Secara umum ada 2 jenis model jaringan, yaitu model peer-to-peer dan model
client/server. Jaringan komputer model peer-to-peer umumnya melibatkan urang dari 10
komputer (station). Sistem jaringan ini tidak memiliki pengendali konsep keamanan
jaringan. Keamanan tergantung pada masing-masing komputer yang
terhubung ke jaringan. Masing-masing komputer memiliki derajat yang sama,dan masing-
masing bisa saling berbagi-pakai (share) sumber daya seperti aplikasi, folder, printer, cd-
rom, dan peralatan lain.
Gambar 2. Jaringan komputer model peer-to-peer
14
Jaringan komputer model client/server melibatkan komputer (station) dengan
jumlah tak, memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dan pengendaliannya terpusat
pada komputer server. Derajat masing-masing komputer yang terhubung kejaringan
diatur oleh komputer server. Dalam jaringan model ini setiap komputer juga bisa
melakukan sharing sumber daya.
Gambar 3. Jaringan komputer model client/server
Dari dua model jaringan komputer di atas dapat diimplementasikan di sekolah.
Pemilihan model jaringan tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan keterbatasan
sekolah. Di bawah ini tabel perbandingan model jaringan peer-topeer dan client/server.
Tabel 1. Tabel perbandingan jaringan model peer-to-peer dengan client/server
15
3. Komponen-komponen Jaringan
Sebuah jaringan komputer memiliki beberapa komponen antara lain:
1. Minimal 2 buah komputer
2. Kabel yang menghubungkan antar komputer. Apabila jaringan komputer
menggunakan teknologi nirkabel harus memiliki media penghubung antar
komputer dengan wireless access point.
3. Network Interface Card (NIC) yang dipasang pada masing-masing komputer.
4. Switch digunakan untuk mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer
lain. Hub juga bisa digunakan untuk menggantikan posisi switch. Namun kualitas
transmisi data masih lebih baik menggunakan switch.
5. Software untuk mengatur sistem jaringan pada masing-masing komputer.
6. Server apabila diperlukan sistem jaringan yang terkendali.
4. Kabel Jaringan
Kabel jaringan yang umum dipakai ada 2 jenis. Jenis yang pertama adalah
twistedpair atau dikenal dengan 10BaseT. Kabel ini seperti kabel telepon tetapi memiliki
8 kawat yang dipilin menjadi 4 pasang. Jenis kabel kedua adalah thin-coax yang dikenal
dengan 10Base2. Kabel ini menyerupai kabel coaxial yang biasa digunakan untuk
menghubungkan video recorder dengan TV. Dari 2 jenis kabel di atas yang sering
digunakan adalah kabel 10BaseT. Kabel 10BaseT memiliki kualitas transmisi data
sekaligus mudah dalam penanganan kerusakan jaringan. Kabel 10BaseT dihubungkan
dari komputer ke switch atau hub.
Apabila dalam jaringan terdapat 5 buah komputer, maka diperlukan 5 utas kabel
10BaseT. Masing-masing komputer secara individual terhubung ke switch atau hub
sehingga membentuk jaringan dengan topologi star.
Apabila menggunakan kabel 10BaseT, maka beberapa komponen lain yang
diperlukan adalah:
16
1. Konektor/sepatu kabel yang dikenal dengan RJ-45.
2. Cat5e patch panel dan wall outlet yang digunakan sebagai terminal kabel
penghubung antara ruang dalam sekolah ke pusat jaringan.
3. Wall mounted cabinet yang digunakan untuk melindungi terminal
kabel.
17
5. Network Interface Card (NIC)
Network Interface Card sering disebut dengan network card atau LAN card. NIC
menghubungkan sistem komputer dengan kabel jaringan sehingga terbentuk sistem
jaringan komputer. Setiap komputer yang terhubung ke jaringan harus memiliki NIC.
Network card yang umum dipakai adalah tipe 10/100 NICs yang beroperasi antara
10Mbps sampai 100Mbps. Komputer yang terhubung ke jaringan dengan teknologi
nirkabel harus menggunakan wireless card.
6. Hub dan Switch
Hub adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan antar komputer dan
perlatan lain dalam jaringan. Fungsi hub yaitu untuk mengarahkan informasi dalam
jaringan sehingga sampai ke tujuan. Namun untuk mendapatkan kualitas transformasi
data yang baik dapat digunakan switch untuk menggantikan hub. Hub dan switch
memiliki persamaan fungsi untuk mengarahkan informasi dalam
jaringan. Namun switch memiliki nilai lebih dibandingkan hub. Dengan switch masing-
masing koneksi mendapatkan bandwidth yang tetap dan beroperasi dengan kecepatan
penuh. Berberda dengan hub, bandwidth dibagi untuk setiap koneksi, sehingga printer,
dan peralatan lain dalam jaringan akan mengalami proses transmisi data yang lambat.
Bahkan bisa menyebakan terjadi colision (tabrakan) data dalam jaringan dan berkakhir
dengan rusaknya data.
18
7. Jaringan Komputer Nirkabel
Jaringan komputer nirkabel atau sering disebut dengan wireless prinsipnya sama
dengan jaringan komputer yang menggunakan kabel. Jaringan ini juga menggunakan
peraturan dan protokol yang sama dengan jaringan kabel. Perbedaannya terletak pada
medium dan network frame yang digunakan untuk mentransmisikan data. Pada jaringan
tanpa kabel menggunakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tertentu untuk
mengirimkan data dari satu komputer ke komputer lainnya dalam jaringan.
Jaringan komputer nirkabel terdiri dari dua pokok komponen yaitu Wireless
Access Point sebagai stasiun sentral dan Wireless Card yang terpasang pada setiap
komputer dalam jaringan untuk menerima dan mengirimkan data dari dan ke sentral
stasiun. Radius yang bisa dijangkau sebuah Access Point adalah 100 meter untuk instalasi
dalam gedung dan 350 meter untuk instalasi di luar gedung. Penerapan jaringan komputer
nirkabel memberikan kemudahan dalam instalasi jaringan. Setiap penambahan stasiun
baru tidak perlu menambah kabel untuk stasiun baru. Komputer yang dilengkapi wireless
card bisa langsung berkomunikasi dengan komputer lain di dalam jaringan.
19
8. Desain Jaringan Komputer di Sekolah
Untuk membangun jaringan komputer di sekolah beberapa hal yang harus
diperhatikan adalah:
1. Kebutuhan sekolah, merupakan pertimbangan pertama yang bisa dijadikan
patokan pengembangan jaringan komputer. Sejauh mana kebutuhan sekolah perlu
diadakannya jaringan komputer sehingga nantinya bisa digunakan semaksimal
mungkin.
2. Anggaran biaya, merupakan pertimbangan kedua yang mendukung terciptanya
sebuah jaringan komputer di sekolah. Kebutuhan jaringan komputer yang
komplek dan luas tentunya memerlukan biaya yang besar. Sebaiknya
pembangunan jaringan komputer dilakukan sedikit demi sedikit agar tidak terjadi
pemborosan biaya.
3. Model jaringan, adalah tahap perencanaan pengambangan jaringan komputer di
sekolah. Model jaringan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah membuat sistem
jaringan bisa digunakan lebih efektif.
4. Komponen jaringan, adalah tahap implementasi jaringan komputer.
Pemilihan komponen jaringan harus disesuaikan dengan kondisi sekolah yang
meliputi bentuk bangunan, tata letak bagunan/ruang, jarak antar bangunan, dan
kemudahan pengembangan pada masa berikutnya.
20
Gambar di atas adalah contoh stuktur jaringan komputer di sekolah yang melibatkan
beberapa komponen jaringan baik yang menggunakan kabel maupun nirkabel. Dari
struktur di atas dapat disederhanakan menjadi seperti gambar di bawah.
21
Gambar 14. Struktur jaringan komputer sekolah yang disederhanakan
Dari gambar di atas semua ruang kelas dan ruang lain terhubung kejaringan dan
berpusat pada satu sentral jaringan. Sentral jaringan menghubungkan jaringan sekolah ke
jaringan internet melalui sebuah server gateway yang dilengkap dengan modem/router.
Selain itu sentral jaringan juga memberikan fasilitas server yang memiliki sumberdaya
yang bisa digunakan bersama-sama seperti file, scanner, dan printer.
22
Sentral jaringan komputer bisa di desain seperti gambar di atas. Sentral jaringan
memiliki satu atau lebih server yang bisa dimanfaatkan oleh komputer di dalam jaringan
dan koneksi internet yang bisa diakses melalui jaringan lokal.
Gambar di atas adalah contoh memanfaatkan sumber daya printer yang ada pada
sebuah komputer. Apabila komputer yang terpasang printer tidak terhubung ke jaringan,
maka hanya komputer yang memiliki printer yang bisa mencetak. Agar komputer lain
bisa memanfaatkan printer yang ada pada sebuah komputer, maka komputer yangg
terpasang printer harus digubungkan dengan jaringan dan membagi (sharing) printer.
Kelemahan model ini apabila komputer yang terpasang printer mengalami gangguan atau
tidak aktif, maka pengguna komputer lain dalam jaringan tidak bisa memanfaatkan
printer.
Untuk mengatasi kendala pada masalah sebelumnya, maka setiap printer, scanner
atau peralatan lain yang sekiranya bisa digunakan oleh komputer lain dalam jaringan,
23
maka printer atau secanner dihubungkan langsung ke jaringan. Agar printer atau scanner
bisa dipasang langsung ke jaringan, maka printer atau scanner harus diberikan alamat atau
IP address dengan menambahkan modul network printer atau network scanner.
Untuk desian laboratorium komputer bisa dikembangkan seperti gambar di atas. Tata
letak komputer bisa disesuaikan dengan ruangan dan kenyamanan belajar.
Apabila kondisi ruang terlihat rapi maka teknologi jaringan nirkabel adalah pilihan yang
tepat. Dengan wireless network juga bisa memudahkan guru dalam berpindah-pindah
kelas atau ruangan tanpa putus dari jaringan.
Adapun aktifitas kegiatan penelitian dapat dilihat dari gambar-gambarberikut ini :
24
Dokumentasi SMK PAB 7 Lubuk pakam Kota Medan(Sumber: hasil riset)
25
Dokumentasi SMK PAB 7 Lubuk pakam Kota Medan(Sumber: hasil riset)
26
Dokumentasi SMK PAB 7 Lubuk pakam Kota Medan(Sumber: hasil riset)
27
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai Pelatihan
Berbagi Sumber Daya Dalam Jaringan LAN, maka kesimpulan yang dapat
diambil dari rangkaian kegiatan penelitian yang sudah dilakukan adalah:
1. SMK PAB 7 Lubuk Pakam merupakan salah satu Sekolah yang ingin
meningkatkan sistem administrasi dan sistem pembelajarannya dengan
mengaplikasikan sistem jaringan komputer, dimana dalam hal ini
menggunakan jaringan LAN.
2. Respon kepala sekolah, guru-guru dan siswa-siswi sangat antusias, semuanya
tercermin dengan adanya komunikasi timbal balik dengan para siswa dan
seluruh civitas sekolah dari awal sampai dengan akhir kegiatan.
3. Minimnya pengetahuan civitas sekolah tentang komputer jaringan sehingga
sebelum mengenalkan sistem jaringan komputer, terlebih dahulu mereka
diajarkan bagaimana dasar-dasar jaringan komputer.
4. Tidak semuanya siswa memiliki pola pemikiran yang cepat tanggap dalam
belajar, terutama pemahaman tentang jaringan komputer, mungkin
dikarenakan adanya banyak faktor. Sehingga dibutuhkan kecerdasan dari kami
sebagai pelatih untuk menciptakan suasana komunikasi yang sederhana
dengan menggunakan redaksi bahasa yang mudah dimengerti.
28
B. SARAN
Adapun saran-saran yang dapat diberikan selama kegiatan pelatihan.
1. Diharapkan kegiatan penelitian ini menjadi salah satu upaya merangsang
minat dan meningkatkan kreativitas mahasiswa. Sehingga dengan adanya
kegiatan penelitian tersebut, dapat menjadi wadah dan wahana memperkaya
dan mematangkan ilmu didalam bidang jaringan komputer.
2. Diharapkan kepada para ilmuan dan pemerintah setempat agar memberikan
sosialisasi atau penyuluhan terhadap penyesuaian dan peningkatan taraf ilmu
pengetahuan dibidang komputer jaringan serta manfaat-manfaatnya
3. Diharapkan kepada pihak sekolah agar dapat menggunakan jaringan
komputer dengan baik dan dimanfaatkan untuk sistem administrasi sekolah
maupun dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai
sarana dan fasilitas yang efisien , efektif dan akurat.
4. Diharapkan untuk peneliti agar mengadakan penelitian lanjutan agar dapat
meningkatkan sistem jaringan komputer yang telah ada di seluruh Tanah Air
Indonesia.