Pelat tangga-1
-
Upload
dika-yanuar -
Category
Documents
-
view
218 -
download
2
Transcript of Pelat tangga-1
BAB V.STRUKTUR TANGGA
5.1. Pengertian
Di dalam masyarakat dewasa ini, tangga menduduki tempat yang penting
dibanding masa lalu. Dahulu jikalau orang membuat bangunan memakai
tangga, hal ini dianggap suatu kemewahan.
Sekarang dimana lahan sudah sangat sempit hal ini mengakibatkan mahalnya
harga tanah. Untuk mengatasi hal ini maka dalam merencanakan suatu
bangunan tidak hanya dalam arah horizontal, akan tetapi harus juga dalam arah
vertikal, jadi merupakan suatu bangunan bertingkat.
Oleh karena itu diperlukan tangga, yaitu suatu konstruksi pada suatu bangunan
bertingkat yang mempunyai fungsi sebagai penghubung antar lantai.
5.2. Syarat tangga
Tangga harus memenuhi syarat-syarat tersebut dibawah ini :
1. Dipasang ditempat yang mudah ditemukan oleh setiap orang yang
membutuhkannya.
2. Mendapat penerangan yang cukup
3. Mudah dijalani
4. Aman konstruksinya.
5.3. Bagian-bagian tangga
Bagian tangga yang penting dalam perencanaan struktur tangga beton
bertulang adalah :
anak tangga
Optrede
Antrede
Anak tangga
plat tangga
Anak tangga terbagi atas :
injakan (antrede)
tanjakan (optrede)
Ukuran antrede dan optrede tergantung pada kegunaan tangga tersebut :
TIPE BANGUNAN MAKSIMUM OPTREDE MINIMUM ANTREDEPublik Building
Domestic Building
15-17 cm
19 cm
30 cm
25 cm
Sebagai patokan :
2 optrede + 1 antrede = 60 cm atau optrede X antrede = 400 s.d. 450 cm
Gambar 5.1. Bagian-bagian tangga
Plat tangga
II
I
Pelat tangga
5.4. Tipe-tipe tangga
Beberapa tipe tangga menurut bentuk strukturnya adalah :
1. Tangga dengan bentangan arah horizontal
Gambar 5.2. Denah tangga
Gambar 5.2.a. Potongan I-I
Alternatif 1 Alternatif 2
II
I
Balok Utama
B
Gambar 5.2b. Potongan II – II
2. Tangga Tetap
Gambar 5.3. Denah tangga
Gambar 5.3a. Potongan I – I
Keterangan :
Tumpuan A : berupa balok atau ditumpu dinding
Tumpuan B : berupa balok
UpA
B
C
I I
A
C
Tumpuan C : berupa balok suatu lantai tingkat atau berupa tumpuan dengan
pondasi
3. Tangga melayang
Gambar 5.4. Potongan tangga melayang
5.5. Langkah-langkah perencanaan tangga
1. Gambar denah tangga beserta potongan-potongan secukupnya
(lengkap dengan ukuran-ukurannya)
2. Menentukan sistem struktur tangga (jenis tumpuan)
3. Merencanakan beban yang bekerja (beban mati dan beban hidup)
4. Menghitung mekanika gaya dalam (momen lentur dan gaya lintang)
5. merencanakan tulangan tangga
A
CTanpa balok dan tidak menyatu dengan dinding
1,5
1,5
1,5 I
5.5.1. Tangga tetap
Diketahui denah tangga seperti gambar 5.5. dimana salah satu ujung anak
tangga dan plat tangga menyatu dengan dinding. Rencanakan penulangan
tangga bila diketahui antrede = 25 cm, optrede = 17 cm, mutu bahan f’c = 25
MPa, fy = 350 MPa dan tangga menahan beban hidup sebesar 300 kg/m2.
a. Denah, potongan, dan sistem model struktur
I
Gambar 5.5. Denah tangga
1,5 3,0II
II
I
Gambar 5.5a. Potongan I -I
Gambar 5.5b. Potongan II - II
1,5 m 3,0 m
1,5 m 1,5 m 1,5 m
A
B
A
C
300 m
17 x 13 = 221 cmα
b. Pembebanan
Pola pembebanan adalah sebagai berikut :
Anak tangga bawah :Lebar datar = 300 cm
Jumlah antrede = 300 : 25 = 12 buah
Jumlah optrede = 12 + 1 = 13 buah
Kemiringan tangga (α) = arc tg (221/300) = 36,38o
= 15/cos 36,38o + ½ x 17
= 27,13 cm
Beban pada plat tangga (q1) :Beban mati :
- Berat plat = 0,2713 x 1,5 x 2400 = 976,68 kg/m’
- Berat spesi = 0,02 x 1,5 x 2100 = 63 kg/m’
- Berat tegel = 0,03 x 1,5 x 2400 = 108 kg/m’ +
qD1 = 1147,68 kg/m’
Beban hidup : qL1 = 1,5 x 300 kg/m2 = 450 kg/m’
ht = 15 cm
Y
qu2 = 786,6 kg/m’ qu1 = 2097,216 kg/m’
1,5 m 3,0 m
+ M max = 4596,9516 kgm
3080,46 kg
+ _
Beban ultimate : qu1 = 1,2 qD1 + 1,6 qL1
= 1,2 x 1147,68 + 1,6 x 450 = 2097,216 kg/m’
Beban pada bordes (q2) :Beban mati :
- Berat plat = 0,15 x 1,5 x 2400 = 540 kg/m’
- Berat spesi = 0,02 x 1,5 x 2100 = 63 kg/m’
- Berat tegel = 0,03 x 1,5 x 2400 = 108 kg/m’ +
qD2 = 711 kg/m’
Beban hidup : qL2 = 1,5 x 300 kg/m2 = 450 kg/m’
Beban ultimate : qu2 = 1,2 qD1 + 1,6 qL1
= 1,2 x 711 + 1,6 x 450 = 1573,2 kg/m’
c. Mencari gaya dalam
Tangga bawahIdealisasi struktur perhitungan mekanika tekniknya dapat disederhanakan
sebagai balok diatas 2 perletakan dimana ujung A dan B dianggap sendi.
Beban pada bordes A adalah ½ q, karena bordes tersebut adalah milik tangga
bawah dan tangga atas.
BMD
SFD
d. Penulangan tanggaM Umax = 4596,9516 kg/m untuk lebar 1500 mm
Tulangan terpasang 9 Ø 14 atau Ø 14 – 150 mm
Tulangan pembagi = 20% As = 275,6 mm2, dipakai 6 Ø 8 atau Ø 8 – 150 mm
*) Untuk tangga atas, karena beban yang bekerja tidak berbeda jauh maka
tulangannya disamakan dengan tangga bawah.
4391,08 kg
5.5.2. Tangga Melayang
Diketahui tangga melayang seperti tampak pada denah gambar 5.6. , dengan
antrede = 25 cm, optrede = 18 cm, lebar tangga b = 1,5 m, jarak railing tangga
bawah dengan tangga atas m = 10 cm. Tangga menahan beban hidup 500
kg/m2. Bila mutu bahan f’c =25 MPa dan fy = 350 MPa. Rencanakan
penulanggan tangga.
a. Denah, potongan, dan sistem/model struktur
B
3. Tangga Tetap
Gambar 5.3. Denah tangga
Gambar 5.3a. Potongan I – I
Keterangan :
Tumpuan A : berupa balok atau ditumpu dinding
Tumpuan B : berupa balok
Tumpuan C : berupa balok suatu lantai tingkat atau berupa tumpuan dengan
pondasi
UpA
B
C
I I
A
C