Pelat tangga-1

15
BAB V. STRUKTUR TANGGA 5.1. Pengertian Di dalam masyarakat dewasa ini, tangga menduduki tempat yang penting dibanding masa lalu. Dahulu jikalau orang membuat bangunan memakai tangga, hal ini dianggap suatu kemewahan. Sekarang dimana lahan sudah sangat sempit hal ini mengakibatkan mahalnya harga tanah. Untuk mengatasi hal ini maka dalam merencanakan suatu bangunan tidak hanya dalam arah horizontal, akan tetapi harus juga dalam arah vertikal, jadi merupakan suatu bangunan bertingkat. Oleh karena itu diperlukan tangga, yaitu suatu konstruksi pada suatu bangunan bertingkat yang mempunyai fungsi sebagai penghubung antar lantai. 5.2. Syarat tangga Tangga harus memenuhi syarat-syarat tersebut dibawah ini : 1. Dipasang ditempat yang mudah ditemukan oleh setiap orang yang membutuhkannya. 2. Mendapat penerangan yang cukup

Transcript of Pelat tangga-1

Page 1: Pelat tangga-1

BAB V.STRUKTUR TANGGA

5.1. Pengertian

Di dalam masyarakat dewasa ini, tangga menduduki tempat yang penting

dibanding masa lalu. Dahulu jikalau orang membuat bangunan memakai

tangga, hal ini dianggap suatu kemewahan.

Sekarang dimana lahan sudah sangat sempit hal ini mengakibatkan mahalnya

harga tanah. Untuk mengatasi hal ini maka dalam merencanakan suatu

bangunan tidak hanya dalam arah horizontal, akan tetapi harus juga dalam arah

vertikal, jadi merupakan suatu bangunan bertingkat.

Oleh karena itu diperlukan tangga, yaitu suatu konstruksi pada suatu bangunan

bertingkat yang mempunyai fungsi sebagai penghubung antar lantai.

5.2. Syarat tangga

Tangga harus memenuhi syarat-syarat tersebut dibawah ini :

1. Dipasang ditempat yang mudah ditemukan oleh setiap orang yang

membutuhkannya.

2. Mendapat penerangan yang cukup

3. Mudah dijalani

4. Aman konstruksinya.

5.3. Bagian-bagian tangga

Bagian tangga yang penting dalam perencanaan struktur tangga beton

bertulang adalah :

anak tangga

Page 2: Pelat tangga-1

Optrede

Antrede

Anak tangga

plat tangga

Anak tangga terbagi atas :

injakan (antrede)

tanjakan (optrede)

Ukuran antrede dan optrede tergantung pada kegunaan tangga tersebut :

TIPE BANGUNAN MAKSIMUM OPTREDE MINIMUM ANTREDEPublik Building

Domestic Building

15-17 cm

19 cm

30 cm

25 cm

Sebagai patokan :

2 optrede + 1 antrede = 60 cm atau optrede X antrede = 400 s.d. 450 cm

Gambar 5.1. Bagian-bagian tangga

Plat tangga

Page 3: Pelat tangga-1

II

I

Pelat tangga

5.4. Tipe-tipe tangga

Beberapa tipe tangga menurut bentuk strukturnya adalah :

1. Tangga dengan bentangan arah horizontal

Gambar 5.2. Denah tangga

Gambar 5.2.a. Potongan I-I

Alternatif 1 Alternatif 2

II

I

Balok Utama

Page 4: Pelat tangga-1

B

Gambar 5.2b. Potongan II – II

2. Tangga Tetap

Gambar 5.3. Denah tangga

Gambar 5.3a. Potongan I – I

Keterangan :

Tumpuan A : berupa balok atau ditumpu dinding

Tumpuan B : berupa balok

UpA

B

C

I I

A

C

Page 5: Pelat tangga-1

Tumpuan C : berupa balok suatu lantai tingkat atau berupa tumpuan dengan

pondasi

3. Tangga melayang

Gambar 5.4. Potongan tangga melayang

5.5. Langkah-langkah perencanaan tangga

1. Gambar denah tangga beserta potongan-potongan secukupnya

(lengkap dengan ukuran-ukurannya)

2. Menentukan sistem struktur tangga (jenis tumpuan)

3. Merencanakan beban yang bekerja (beban mati dan beban hidup)

4. Menghitung mekanika gaya dalam (momen lentur dan gaya lintang)

5. merencanakan tulangan tangga

A

CTanpa balok dan tidak menyatu dengan dinding

Page 6: Pelat tangga-1

1,5

1,5

1,5 I

5.5.1. Tangga tetap

Diketahui denah tangga seperti gambar 5.5. dimana salah satu ujung anak

tangga dan plat tangga menyatu dengan dinding. Rencanakan penulangan

tangga bila diketahui antrede = 25 cm, optrede = 17 cm, mutu bahan f’c = 25

MPa, fy = 350 MPa dan tangga menahan beban hidup sebesar 300 kg/m2.

a. Denah, potongan, dan sistem model struktur

I

Gambar 5.5. Denah tangga

1,5 3,0II

II

I

Page 7: Pelat tangga-1

Gambar 5.5a. Potongan I -I

Gambar 5.5b. Potongan II - II

1,5 m 3,0 m

1,5 m 1,5 m 1,5 m

A

B

A

C

Page 8: Pelat tangga-1

300 m

17 x 13 = 221 cmα

b. Pembebanan

Pola pembebanan adalah sebagai berikut :

Anak tangga bawah :Lebar datar = 300 cm

Jumlah antrede = 300 : 25 = 12 buah

Jumlah optrede = 12 + 1 = 13 buah

Kemiringan tangga (α) = arc tg (221/300) = 36,38o

= 15/cos 36,38o + ½ x 17

= 27,13 cm

Beban pada plat tangga (q1) :Beban mati :

- Berat plat = 0,2713 x 1,5 x 2400 = 976,68 kg/m’

- Berat spesi = 0,02 x 1,5 x 2100 = 63 kg/m’

- Berat tegel = 0,03 x 1,5 x 2400 = 108 kg/m’ +

qD1 = 1147,68 kg/m’

Beban hidup : qL1 = 1,5 x 300 kg/m2 = 450 kg/m’

ht = 15 cm

Y

Page 9: Pelat tangga-1

qu2 = 786,6 kg/m’ qu1 = 2097,216 kg/m’

1,5 m 3,0 m

+ M max = 4596,9516 kgm

3080,46 kg

+ _

Beban ultimate : qu1 = 1,2 qD1 + 1,6 qL1

= 1,2 x 1147,68 + 1,6 x 450 = 2097,216 kg/m’

Beban pada bordes (q2) :Beban mati :

- Berat plat = 0,15 x 1,5 x 2400 = 540 kg/m’

- Berat spesi = 0,02 x 1,5 x 2100 = 63 kg/m’

- Berat tegel = 0,03 x 1,5 x 2400 = 108 kg/m’ +

qD2 = 711 kg/m’

Beban hidup : qL2 = 1,5 x 300 kg/m2 = 450 kg/m’

Beban ultimate : qu2 = 1,2 qD1 + 1,6 qL1

= 1,2 x 711 + 1,6 x 450 = 1573,2 kg/m’

c. Mencari gaya dalam

Tangga bawahIdealisasi struktur perhitungan mekanika tekniknya dapat disederhanakan

sebagai balok diatas 2 perletakan dimana ujung A dan B dianggap sendi.

Beban pada bordes A adalah ½ q, karena bordes tersebut adalah milik tangga

bawah dan tangga atas.

BMD

SFD

Page 10: Pelat tangga-1

d. Penulangan tanggaM Umax = 4596,9516 kg/m untuk lebar 1500 mm

Tulangan terpasang 9 Ø 14 atau Ø 14 – 150 mm

Tulangan pembagi = 20% As = 275,6 mm2, dipakai 6 Ø 8 atau Ø 8 – 150 mm

*) Untuk tangga atas, karena beban yang bekerja tidak berbeda jauh maka

tulangannya disamakan dengan tangga bawah.

4391,08 kg

Page 11: Pelat tangga-1

5.5.2. Tangga Melayang

Diketahui tangga melayang seperti tampak pada denah gambar 5.6. , dengan

antrede = 25 cm, optrede = 18 cm, lebar tangga b = 1,5 m, jarak railing tangga

bawah dengan tangga atas m = 10 cm. Tangga menahan beban hidup 500

kg/m2. Bila mutu bahan f’c =25 MPa dan fy = 350 MPa. Rencanakan

penulanggan tangga.

a. Denah, potongan, dan sistem/model struktur

Page 12: Pelat tangga-1

B

3. Tangga Tetap

Gambar 5.3. Denah tangga

Gambar 5.3a. Potongan I – I

Keterangan :

Tumpuan A : berupa balok atau ditumpu dinding

Tumpuan B : berupa balok

Tumpuan C : berupa balok suatu lantai tingkat atau berupa tumpuan dengan

pondasi

UpA

B

C

I I

A

C

Page 13: Pelat tangga-1