PELAPUKAN

13
1 PELAPUKAN Pengertian Pelapukan Pelapukan adalah proses pegrusakan atau penghancuran kulit bumi oleh tenaga eksogen. Atau dapat juga diartikan, pelapukan merupakan proses- proses alami yang menghancurkan batuan. Jenis Pelapukan Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu: - Pelapukan Biologi atau Organik merupakan pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup. Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang, tumbuhan dan manusia. 1. Binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. 2. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. * Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya. * Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akar- akar serat makanan menghisap garam makanan dapat merusak batuan. 3. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan. - Pelapukan Fisika atau Mekanik merupakan pelapukan yang disebabkan oleh proses fisika . Pada proses ini batuan akan mengalami perubahan fisik baik bentuk maupun ukurannya. Pelapukan ini di sebut juga pelapukan mekanik sebab prosesnya berlangsung secara mekanik. Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu: 1. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi. Pelapukan ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau beriklim gurun. Pada siang hari bersuhu panas maka batuan menjadi mengembang, pada malam hari saat udara menjadi dingin, batuan mengerut, hal ini dapat mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak. 2. Adapun pembekuan air di dalam batuan. Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang.

description

pelapukan

Transcript of PELAPUKAN

Page 1: PELAPUKAN

1

PELAPUKAN

Pengertian PelapukanPelapukan adalah proses pegrusakan atau penghancuran kulit bumi oleh tenaga eksogen. Atau dapat juga diartikan, pelapukan merupakan proses-proses alami yang menghancurkan batuan.

Jenis PelapukanMenurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:

- Pelapukan Biologi atau Organik merupakan pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup.

Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang, tumbuhan dan manusia.1. Binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga.

2. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi.* Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya.* Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akar- akar serat makanan menghisap garam makanan dapat merusak batuan.3. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan.

- Pelapukan Fisika atau Mekanik merupakan pelapukan yang disebabkan oleh proses fisika .Pada proses ini batuan akan mengalami perubahan fisik baik bentuk maupun ukurannya. Pelapukan ini di sebut juga pelapukan mekanik sebab prosesnya berlangsung secara mekanik.

Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:1. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.Pelapukan ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau beriklim gurun. Pada siang hari bersuhu panas maka batuan menjadi mengembang, pada malam hari saat udara menjadi dingin, batuan mengerut, hal ini dapat mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak.

2. Adapun pembekuan air di dalam batuan.Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang. Jika air membeku maka volumenya akan mengembang dan menyebabkan tekanan, karena tekanan ini batu- batuan menjadi rusak atau pecah.

3. Berubahnya air garam menjadi kristal.Pelapukan ini terjadi di daerah pantai. Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguap dan garam akan mengkristal, kristal garam ini yang merusak batuan.

- Pelapukan Kimiawi merupakan pelapukan yang menghancurkan masa batuan yang disertai perubahan struktur kimiawinya.

* Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur (Karst).

* Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CACO2). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst. * Di Indonesia pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi, hal ini karena di Indonesia banyak turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2146786-pelapukan-biologi-pelapukan-fisika-dan/#ixzz2IlUbGktH

Page 2: PELAPUKAN

2

Memahami Struktur Bumi

Struktur Bumi – Memahami Struktur Bumi

Dalam artikel ini akan membahas mengenai struktur bumi, di dalam inti bumi, isi di dalam planet bumi, dan juga aktivitas di dalam tubuh bumi. Tidak seperti di permukaan bumi, batuan yang terpendam jauh di inti bumi dipengaruhi oleh tekanan dan suhu yang sangat tinggi. Akibatnya, meskipun batuan di inti bumi berbentuk padatan, mereka dapat mengalir pelan seperti gletser yang bergerak menuruni lereng gunung. Di awal sejarah planet bumi, materi rapat berupa besi dan nikel mengendap dan membentuk inti bumi. Inti adalah bagian paling pekat, dengan jari-jari lebih dari 2.900 km. Ada dua lapisan inti: inti dalam dan inti luar. Di atas bagian inti terdapat lapisan selubung mantel, yang terdiri dari batuan silikat (senyawa silikon dan oksigen) yang relatif rapat. Kerak samudra dan kerak benua mengapung di atas lapisan-lapisan tersebut laksana genangan minyak di atas permukaan air.

perhatikan gambar di atas, Batuan yang rapat dan pejal ini berasal dari mantel bumi dan mengandung mineral olivin yang berwarna hijau. la terbawa ke permukaan ketika terjadi letusan gunung api di Kepulauan Kanari. Proses-proses geologis tertentu, seperti letusan gunung api, biasanya dapat memberi petunjuk penting seputar struktur bagian dalam bumi.

Besi adalah unsur terbesar penyusun bumi. Logam ini terpusat di inti bumi. Senyawa magnesium silikat, yang mengandung magnesium, silikon, dan oksigen, menjadi penyusun utama lapisan mantel. Sebagian besar dari unsur-unsur penyusun tersebut telah tercipta di ruang angkasa sejak jutaan tahun silam.

DI DALAM INTI BUMI

Page 3: PELAPUKAN

3

Kondisi inti bumi sungguh tak terbayangkan. Tekanannya begitu besar dan suhunya diduga lebih dari 3.0000C. Para geolog dapat mengukur suhu pada lapisan antara inti dalam dan luar. Inti bumi terdiri dari besi bercampur dengan beberapa unsur asing. Para ilmuwan telah membuat model tiruan inti bumi. Tekanannya ternyata mencapai hampir 4.0000C. Besi pijar di bagian inti luar bersirkulasi dengan lambat. Arus listrik di dalamnya membangkitkan medan magnet bumi yang cakupannya merambah jauh ke ruang angkasa. Medan magnet membentuk semacam selimut magnetik di sekitar planet, membelokkan partikel-partikel bermuatan listrik dari matahari, dan melindungi kita dari radiasi sinar matahari. Medan magnet yang dibangkitkan di bagian inti bumi diduga terus berubah dengan variasi sangat besar, walaupun variasi tersebut senantiasa diredam oleh mantel. Namun, setiap 100.000 tahun, variasi medan magnet sedemikian besar sehingga dapat membalik arah medan.

 

perhatikan gambar di atas, Gelombang seismik menyebar menyusul sebuah peristiwa gempa di Afrika timur. Para geolog dapat mengira seluk-beluk struktur dalam planet dengan cara mencatat waktu tiba gelombang di stasiun-stasiun pengamat gempa di seluruh dunia. Gelombang tekanan berwarna merah mampu menembus bagian inti luar yang leleh. Getombang transversal (biru) hanya dapat menembus tapisan mantel dan kerak yang padat.

Medan magnet bumi membentuk kulit-kulit selubung yang disebut magnetosfer, yang merenggang jauh di atas permukaan planet dan mencapai ruang angkasa. Angin partikel bermuatan yang menghembus keluar dari matahari mendorong magnetosfer sehingga terbentuk ekor arus, mirip ekor komet.

 

Page 4: PELAPUKAN

4

Bentuk aliran medan magnet seakan-akan menunjukkan bahwa di dalam bumi ada sebuah magnet raksasa. Garis gaya magnet yang kuat sebenarnya adalah hasil dari sirkulasi arus listrik di bagian inti luar yang leleh.

ISI DALAM PLANET BUMI

Panas yang dibangkitkan oleh proses pembentukan planet bumi hingga sekarang masih dilepaskan ke permukaannya. Panas terus dibuang dari interior bumi. Bagian inti dalam makin membeku dan unsur-unsur radioaktifnya meluruh. Panas yang hendak meloloskan diri terhalang oleh lapisan-lapisan batuan, yang merupakan isolator kuat. Agar panas dapat lolos, batuan mantel yang menyelubungi inti dalam harus bersirkulasi. Panas dihantar ke atas bersama dengan batuan mantel panas yang bergerak naik. Di dekat permukaan, pada lapis-lapis batuan yang rapuh, gerakan lapisan batuan menyebabkan gempa terjadi . Seismolog, atau ilmuwan yang mempelajari gempa bumi, mengoperasikan jaringan stasiun pengamat gempa. Dengan mencatat waktu kedatangan gelombang gempa (seismik) di beberapa stasiun yang berjauhan, komputer canggih dapat membuat gambaran bagian dalam interior) bumi.

AKTIVITAS DI DALAM TUBUH BUMI

Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa ada ‘cerobong’ dari bagian mantel bumi yang mengarahkan materi panas naik ke permukaan, lalu muncul sebagai kawah gunung api. Laju gelombang seismik melambat ketika melewati materi yang panas dan lunak ini. Ini berlawanan dengan lapisan batuan keras dan dingin yang menurun-ke mantel, di mana kerak samudra yang dingin lenyap di bawah lempeng benua. Berdasarkan analisis data seismik, para ahli geologi dapat menemukan sebuah batas peralihan sekitar 670km di bawah permukaan bumi, tepatnya di dalam mantel. Batuan yang bergerak turun tampaknya berkumpul di lapisan tersebut. Ini membuat beberapa geolog mengajukan teori bahwa seluruh mantel tidak bercampur dalam satu sirkulasi melainkan di dalam dua lapis sirkulasi batuan. Analisis data seismik terkini menunjukkan ada lapisan tipis lain di dasar mantel, dengan tebal beberapa puluh kilometer. Lapisan tersebut tidak sinambung dan tidak utuh, melainkan lebih mirip tebaran lempeng-lempeng benua raksasa di bawah lapisan mantel. Lempeng-lempeng tersebut diduga terbentuk ketika batuan silikat di dalam mantel bercampur dengan materi dari inti yang kaya kandungan besi. Namun, ahli lain berpendapat bahwa lempeng-lempeng ini adalah tempat samudra purba berakhir. Setelah bergerak turun ke dasar lapisan mantel atas, kerak samudra purba yang dingin tertekan hingga menjadi lapisan batuan yang sangat rapat. Lalu, lapisan ini menembus lapisan setebal 670 km dan bahkan terbenam lebih dalam lagi. Lapisan tersebut terus menyebar di dasar mantel. Ketika bagian inti bumi lambat laun memanaskan lapisan batuan yang rapat, lapisan ini sekali lagi bergerak naik untuk membentuk kerak samudra baru.

MEMBACA PETUNJUK

Daratan yang termampatkan oleh tekanan es selama zaman es terakhir, bersama dengan pengaruh gaya tarik bulan (gejala pasang surut), perlahan melambatkan laju rotasi bumi.

Page 5: PELAPUKAN

5

Akibatnya, panjang siang atau malam sedikit bertambah. Perubahan-perubahan lain juga berlangsung walaupun terukur jauh lebih kecil, yaitu hanya sepersekian miliar dari satu detik. Ini diduga diakibatkan oleh perubahan tekanan atmosfer terhadap baris-baris pegunungan. Selain itu sirkulasi bagian inti luar mendesak punggung perbukitan, yang landasannya di dasar mantel mirip gunung terbalik. Perubahan panjang siang dan malam menjadi petunjuk dari gejala sirkulasi di bagian inti bumi, selain memberi petunjuk tentang berbagai proses geologis penting lain di dalam bumi.

Itulah penjelasan mengenai struktur bumi, semoga dapat bermanfaat bagi kamu yang membutuhkan.

Jenis-Jenis Tanah di Indonesia Tanah terbentuk secara alami yaitu dari hasil pelapukan dan pengendapan batuan bahan-bahan organik. Tanah merupakan lapisan kulit bumi paling atas. jenis di Indoesia ada yang subur dan ada juga yang tidak subur. Tanah yang subur banyak dimanfaatkan penduduk untuk kegiatan pertanian yang berguna untuk memenuhi kubutuhan hidup manusia.

Suatu tanah dikatakan subur apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Banyak mengandung unsur hara (zat yang dibutuhkan tanaman),b. Cukup mengandung air,c. Struktur tanahnya baik.

Jenis tanah yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Tanah Alluvial (tanah endapan) Tanah Alluvial adalah tanah yang terbentuk dari hasil pengendapan lumpur sungai yang terdapat di dataran rendah. Tanah ini tergolong sangat subut dan baik untuk daerah pertanian padi.

2. Tanah Vulkanik (tanah gunung api) Tanah vulkanik adalah tanah yang terbentuk dari hasil material letusan gunung api yang telah mengalami pelapukan. Tanah vulkanik merupakan tanah yang sangat subur karena banyak mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Jenis tanah ini banyak ditemukan di lereng gunung api.

3. Tanah Organosol (tanah gambut) Tanah gambut adalah tanah yang terbentuk dari pengendapan bahan-bahan organik terutama pembusukan tumbuhan rawa-rawa. Tanahnya kurang subur. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah rawa-rawa Sumatera, Kalimantan dan Papua.

4. Tanah Humus Tanah humus dari pelapukan tumbuh-tumbuhan terutama di daerah hutan yang masih lebat, dan sifat tanah ini sangat subur.

5. Tanah Podzolit Tanah podzolit adalah tanah yang terbentuk di daerah yang memi- liki curah hujan tinggi dan suhu udara rendah.Di Indonesia jenis tanah ini terdapat di daerah pegunungan. Tanah podzolit tergolong subur.

6. Tanah Laterit Tanah laterit adalah tanah yang terbentuk unsur-unsur hara yang ada di dalam tanah telah hilang, larut oleh curah hujan yang tinggi. Tanahnya tidak subur, banyak terdapat di Kalimantan Barat, Lampung, dan Sulawesi Tenggara.

7. Tanah Pasir Tanah pasir terbentuk dari pelapukan batuan beku dan batuan sedi- men. Ciri tanah pasir ialah berkerikil dan butirannya kasar. Tanahnya tidak subur, sehingga kurang baik untuk pertanian.

8. Tanah Mediteran (tanah kapur) Tanah mediteran adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur. Tanahnya tidak subur, akan tetapi cocok untuk tanaman jati. Jenis tanah ini terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara dan Maluku.

Page 6: PELAPUKAN

6

9. Lempung atau tanah liat adalah partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika dan/atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi. Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang mendominasinya. Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan lapisan oksida silikon dan oksida aluminium yang membentuk kristalnya. Golongan 1:1 memiliki lapisan satu oksida silikon dan satu oksida aluminium, sementara golongan 2:1 memiliki dua lapis golongan oksida silikon yang mengapit satu lapis oksida aluminium. Mineral lempung golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat kering dan memuai saat basah. Karena perilaku inilah beberapa jenis tanah dapat membentuk kerutan-kerutan atau "pecah-pecah" bila kering.

Page 7: PELAPUKAN

7

BATUAN BEKUBatuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, “api”) adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.(id/Wikipedia)

proses pembekuan magmaTerdiri dari :1. Batuan beku dalam (Intrusiva)

Contoh : Granit, Gabro, Diorit, Sienit.Batuan beku dalam (intrusiva) dibedakan mjd:1) Diskordan (batun beku dalam yang memotong struktur lapisan batuan disekitarnya.Bentuk dari diskordan antara lain :a. Batolith : Dapur magma yang membeku.b.Gang atau korok : batuan beku dalam yang tipis dan panjang, yang arahnya tegak/miring.c. Apofisa : Cabang dari gang.d. Diatrema : Lubang kawah gunung api2) Konkordan (batun beku dalam yang searah dengan struktur lapisan

batuan di sekitarnya. Bentuk dari konkordan antara lain :Sill: batuan beku dlm yg tipis dan pipih.Lakolit : batuan beku dalam bentuknya cembung.

2. Batuan beku luar (Ekstrusiva)Batuan yg terbentuk dari magma yg membeku diluar bumi.

Contoh : Riolit, Traktit, Andesit, Basalt, Dasit, Scoria, Bumice (batu apung).Jenis batuan beku menurut kandungan silikat dan kuarsa dalam magma:1) Batuan Beku Asam (Granitis)yaitu batuan beku yang berasal dari magma yang bersifat asam karena banyak mengandung mineral kuarsa (SiO2), sedangkan kandungan Oksida Magnesiumnya (MgO) rendah.

2) Batuan Beku Intermediet (Andesitis)yaitu bakuan beku yang berasal dari magma pertengahan dengan perbandingan mi neral kuarsa (SiO2) dan Oksida Magnesium (MgO) relatif seimbang.

3) Batuan Beku Basa (Basaltis)yaitu bakuan beku yang berasal dari magma yang bersifat basa karena banyak mengandung mineral Oksida Magnesium (MgO), sedangkan kandungan kuarsanya (SiO2) rendah.

BATUAN SEDIMENMerupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian – bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen.Macam-macam batuan sedimen :a) Menurut tenaga yang mengangkut1) Batuan Sedimen Aeolis / Aeris :

Batuan sedimen yg terbentuk dengan tenaga/ media angin.Contoh : Barchan, tanah loss.

2) Batuan Sedimen aquatis :

Page 8: PELAPUKAN

8

Batuan sedimen yg terbentuk dengan media air.Contoh : batu pasir, tanah liat, konlomerat, breksi, delta

3) Batuan Sedimen Glassial : Batuan sedimen yg terbentuk dengan media gletsyer/es.Contoh : Morena4) Batuan Sedimen Marine : Batuan sedimen yg terbentuk dengan media gelombang laut.Contoh : Gosong.

b) Menurut tempat pengendapan1) Batuan sedimen teristris:batuan sedimen yg diendapkan didaratan yg dipengaruhi oleh tenaga air, angin, dan es.2) Batuan sedimen marine :batuan sedimen yg diendapkan dilaut yg dipengaruhi oleh tenaga gelombang laut.3) Batuan sedimen limnis :batuan sedimen yg diendapkan di danau atau rawa yg banyak mengandung unsur-unsur organik.4) Batuan sedimen fluvial :Batuan sedimen yg diendapkan di sekitar sungai.5) Batuan sedimen glassial :Batuan sedimen yg diendapkan di ujung pengerjaan esb) Menurut akumulusi material sedimen

1) Batuan sedimen klastik seperti breksi, batupasir, konglomerat, dan serpih, yang terbentuk dari endapan puing-puing pelapukan mekanik2) Batuan sedimen kimiawi seperti garam batu dan beberapa batugamping, yang terbentuk dari endapan bahan terlarut3) Batuan sedimen organik seperti batu bara dan beberapa batu gamping, yang terbentuk dari akumulasi endapan sisa-sisa tanaman atau hewan.

BATUAN METAMORFBatuan metamorf (malihan) terbentuk dari batuan beku dan batuan sedimen yang mengalami perubahan akibat panas dan tekanan.Macam-macam batuan metamorf :1) Metamorf kontak:

Terbentuk akibat suhu yg sangat tinggi. Batuan yg letaknya dekat dg dapur magma, seperti batuan kapur akan berubah menjadi batu pualam. Tumpukan vegetasi / fosil tumbuhan akan berubah menjadi batu bara.

2) Metamorf dinamo/ kinetis:Terbentuk akibat tekanan kuat dalam waktu lama.Contoh : Batu sabak dan batu bara

3) Metamorf Pneumatolitis Kontak:Terbentuk akibat pengaruh panas dan kemasukan unsur lain, seperti gas fluor dan bor.Contoh : Batu akik

PERBEDAAN PROSES TERBENTUNYA BATU METAMORF

PERBEDAAN MARMER SABAK KWARSA

CARA TERJADINYA

Terbentuk dari batu kapur (karst) yang mengalami tekanan dan panas tinggi

Lava panas yang mendingin dengan cepat dipermukaan bumi

Pembekuan magma yang mendingin dalam waktu lama dipermukaan bumi

MANFAATBahan bangunan (lantai, perhiasan)

Untuk media tulis (digunakan sebelum kertas digunakan secara masal. Dindonesia tahun 60-an masih digunakan di sekolah-sekolah pedesaan

Bahan baku kaca

Page 9: PELAPUKAN

9

CONTOH BATUAN BEKU

Beberapa jenis batuan beku penting yang banyak terdapat di alam adalah sebagai berikut.

a) GranitGranit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berwarna terang, mempunyai banyak warna umumna putih, kelabu, merah jambu atau merah. Warna ini disebabkan oleh variasi warna dari mineral feldspar. Granit terbentuk jauh di dalam bumi dan tersingkap di permukaan bumi karena adanya erosi dan tektonik. Granit merupakan batuan yang banyak terdapat di alam.

Di Indonesia, granit terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya (Papua), dan lain-lain. Granit dapat digunakan sebagai bahan pengeras jalan, pondasi, galangan kapal, dan bahan pemoles lantai, serta pelapis dinding.

b) GranodioritGranodiorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berwarna terang, menyerupai granit. Granodiorit dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan lain-lain. Granodiorit banyak terdapat di alam dalam bentuk batolit, stock, sill dan retas yang tersebar di Bukit Barisan, Sumatera.

c) DioritDiorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak gelap. Diorit merupakan batuan yang banyak terdapat di alam. Di Jawa Tengah banyak terdapat di kota Pemalang dan Banjarnegara. Diorit dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan lain-lain.

d) AndesitAndesit adalah batuan leleran dari diorit, mineralnya berbutir halus, komposisi mineralnya sama dengan diorit, warnanya kelabu. Gunung api di Indonesia umumnya menghasilkan batuan andesit dalam bentuk lava maupun piroklastika. Batuan andesit yang banyak mengandung hornblenda disebut andesit hornblenda, sedangkan yang banyak mengandung piroksin disebut andesit piroksin. Batuan ini banyak digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, bendungan, konstruksi beton, dan lain-lain. Adapun yang berstruktur lembaran banyak digunakan sebagai batu tempel.

e) GabroGabro adalah batuan beku dalam yang umumnya berwarna hitam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang. Dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan yang dipoles sangat disukai karena warnanya hitam, sehingga baik untuk lantai atau pelapis dinding. Di Pulau Jawa, batuan ini terdapat di Selatan Ciletuh, Pegunungan Jiwo, Serayu, dan Pemalang.

f) BasalBasal adalah batuan leleran dari gabro, mineralnya berbutir halus, berwarna hitam. Gunungapi di Indonesia umumnya menghasilkan batuan basal dalam bentuk lava maupun piroklastika. Batuan ini banyak digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, bendungan, konstruksi beton, dan lain-lain. Basal yang berstruktur lembaran banyak digunakan sebagai batu tempel. Basal umumnya berlubang-lubang akibat bekas gas, terutama pada bagian permukaannya.

g) Batukaca (obsidian)Batukaca adalah batuan yang tidak mempunyai susunan dan bangun kristal (metamorf). Batukaca terbentuk dari lava yang membeku tiba-tiba, dan banyak terdapat di sekitar gunungapi. Pada umumnya berwarna coklat, kelabu, kehitaman atau tidak berwarna (putih seperti kaca). Batukaca yang dihancurkan dengan ukuran kecil dan dicampur dengan semen, dapat dibuat granit buatan. Di zaman purba, batuan ini banyak digunakan untuk membuat mata lembing, mata panah, dan lain-lain.

Page 10: PELAPUKAN

10

h) BatuapungBatuapung dibentuk dari cairan lava yang banyak mengandung gas. Dengan keluarnya gas dari cairan lava akan menimbulkan lubang-lubang atau gelembung-gelembung pada lava yang telah membeku. Lubang-lubang ini berbentuk bola, ellips, silinder atau tak teratur bentuknya. Dengan adanya lubang-lubang ini membuat batuapung jadi ringan. Di Indonesia batuapung yang terkenal dihasilkan oleh Gunung Krakatau. Demikian juga batuapung dapat dibuat dengan cara memanaskan batuan obsidian hingga gasnya keluar.

i) KonglomeratKonglomerat adalah batuan sedimen yang tersusun dari bahan-bahan dengan ukuran berbeda dan bentuk membulat yang direkat menjadi batuan padat. Bentuk fragmen yang membulat akibat adanya aktivitas air, umumnya terdiri atas mineral atau batuan yang mempunyai ketahanan dan diangkut jauh dari sumbernya. Di antara fragmen- fragmen konglomerat diisi oleh sedimen-sedimen halus sebagai perekat yang umumnya terdiri atas Oksida Besi, Silika, dan Kalsit. Fragmen-fragmen konglomerat dapat terdiri atas satu jenis mineral atau batuan atau beraneka macam campuran. Seperti halnya breksi, sifatnya yang heterogen menjadikan berwarna-warni. Konglomerat umumnya diendapkan pada air dangkal.

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2260857-contoh-contoh-batuan-beku/#ixzz2ImEsetmT