PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

54
PELAPORAN KINERJA 2020 DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM

Transcript of PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Page 1: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

PELAPORAN KINERJA

2020

DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM

Page 2: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita persembahkan kepada Allah SWT, karena izin dan

hidayahnya kita telah dapat menyelesaikan Pelaporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten

Agam Tahun 2020.

Pelaporan Kinerja menginformasikan capaian kinerja Dinas Kesehatan terkait dengan

proses pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Perjanjian

kinerja dengan Bupati dan Rencana Kinerja Tahun 2020, yang sekaligus merupakan laporan

akuntabilitas kinerja Dinas Kesehatan dan merupakan mata rantai capaian kinerja dari

tahun-tahun sebelumnya.

Pelaporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2020 ini memberikan informasi dan

gambaran capaian program dan kegiatan dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat

secara nyata, akurat, relevan dan transparan kepada masyarakat, dan pihak -pihak yang

berkepentingan.

Akhir kata, kami berharap agar Pelaporan Kinerja Tahun 2020 dapat menjadi media

pertanggungjawaban kinerja dan media evaluasi serta pedoman dalam perjanjian kinerja

tahun berikutnya sehingga pelaksanaan pembangunan Kesehatan Kabupaten Agam tetap

sesuai dengan koridor yang telah ditentukan.

Page 3: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pembangunan kesehatan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Undang Undang Dasar 1945

dan Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta Undang Undang Nomor 23

tentang kesehatan, menetapkan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia yang

merupakan hak fundamental setiap warga.

Dinas Kesehatan berperan dalam pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan

dalam rangka meningkatkan derejat kesehatan masyarakat. Bukti pelaksanaan

pembangunan tersebut dituangkan dalam kerangka laporan kinerja Dinas Kesehatan.

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2020 ini disusun berdasarkan

amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah dan Instruksi Presiden No 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri PAN dan RB

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi, di mana pelaporan capaian kinerja

organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas

kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Agam.

Pembangunan kesehatan berjalan menuju peningkatan derejat kesehatan masyarakat

yang optimal tentu harus didukung dengan ketersedian sumber daya baik tenaga kesehatan

maupun sarana prasarana yang cukup serta arah kebijakan dan strategi pembangunan

kesehatan yang tepat. Akuntabilitas kinerja dilaksanakan melalui pengukuran kinerja yang

dapat digunakan untuk melakukan penilaian atas keberhasilan / kegagalan pelaksanaan

kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan

visi dan misi Kabupaten Agam terkait dengan tupoksi Dinas Kesehatan Kabupaten Agam.

Pengukuran kinerja tersebut di samping sebagai upaya pengembangan strategi organisasi ke

depan, secara teknis dapat dilihat sebagai sistem lacak kinerja masing-masing program di

Dinas Kesehatan yang merupakan langkah awal pengendalian fungsi manajerial secara

menyeluruh. Penilaian atas keberhasilan/kegagalan lebih difokuskan pada pencapaian

sasaran, hal ini berkaitan dengan kinerja yang sebenarnya, dimana sasaran merupakan hasil

yang ingin dicapai / diwujudkan dalam kurun waktu 1 tahun.

1.2.Struktur Organisasi

Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Agam terdiri dari: 1 orang Kepala

Dinas dibantu oleh 1 orang Sekretaris dan 4 orang Kepala Bidang Sekretaris dibantu 3

Page 4: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 2

Kepala Sub Bagian dan Kepala Bidang dibantu masing-masing 3 Seksi. Adapun

susunan organisasi DinasKesehatan Kabupaten Agam terdiri dari:

Page 5: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020

3

Bagan 1

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

Kepala Dinas

Sekretariat

Kelompok Jabatan Fungsional

Sub Bagian Umum

dan Kepegawaian Sub Bagian

Keuangan Sub Bagian Perencanaan

dan Pelaporan

Bidang Kesehatan

Masyarakat

Bidang Sumber

Daya Kesehatan

Bidang Pencegahan

dan Pengendalian

Penyakit

Bidang Pelayanan

Kesehatan

Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

Masyarakat

Seksi Kefarmasian Seksi Surveilans dan Imunisasi

Seksi Pelayanan Kesehatan Primer

Seksi Promosi

Kesehatan dan

Pemberdayaan

Masyarakat

Seksi Sarana dan

Peralatan Kesehatan

Seksi Pencegahan

dan Pengendalian

Penyakit Menular

Seksi Pelayanan

Kesehatan Rujukan

Seksi Kesehatan

Lingkungan,

Kesehatan Kerja dan

Kesehatan Olahraga

Seksi Sumber Daya

Manusia Kesehatan

Seksi Pencegahan

dan Pengendalian

Penyakit Tidak

Menular dan

Kesehatan Jiwa

Seksi Jaminan

Kesehatan, Batra dan

POM

Page 6: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 4

1.3.Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Agam No. 11 Tahun 2016 Dinas

Kesehatan Kabupaten Agam mempunyai tugas pokok yaitu Dinas Kesehatan melaksanakan

urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang

kesehatan. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Agam

mempunyai fungsi, sebagai berikut :

a. perumusan kebijakan dibidang kesehatan;

b. pelaksanaan kebijakan dibidang kesehatan;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang kesehatan;

d. pelaksanaan administrasi Dinas;

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan

fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin dan menyelenggarakan perumusan

kebijakan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, pelaporan dan pembinaan penyelenggaraan

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang

kesehatan.

2. Sekretariat

a. Sekretariat mempunyai tugas pengelolaan urusan administrasi umum dan

kepegawaian, urusan keuangan, dan urusan perencanaan dan pelaporan.

b. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

c. Sekretariat mempunyai fungsi:

1) pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian;

2) pelaksanaan urusan keuangan; dan

3) pelaksanaan urusan perencanaan dan pelaporan;

d. Sekretariat membawahi 3 (tiga) Sub Bagian yang terdiri dari :

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2) Sub Bagian Keuangan; dan

3) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan.

Page 7: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 5

e. Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

3. Bidang Kesehatan Masyarakat

a. Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga, gizi

masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga.

b. Bidang kesehatan masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

c. Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi:

1) penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga,

gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan

lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;

2) penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga,

gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan

lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;

3) penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan keluarga, gizi

masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,

kesehatan kerja dan olah raga;

4) pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga, gizi

masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,

kesehatan kerja dan olah raga;

5) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

d. Bidang Kesehatan Masyarakat membawahi 3 (tiga) Seksi terdiri dari :

1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;

2) Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; dan

3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga.

e. Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

a. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas melaksanakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans dan

Page 8: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 6

imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.

b. Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

c. Dalam melaksanakan tugas Bidang Pencegahan dan Pengendalian

Penyakitmempunyai fungsi:

1) penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang surveilans dan

imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;

2) penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans dan

imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;

3) penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans dan

imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;

4) pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan imunisasi,

pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa; dan

5) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakitmembawahi 3 (tiga) Seksi terdiri

dari :

1) Seksi Surveilans dan imunisasi;

2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; dan

3) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan

Jiwa.

5. Bidang Pelayanan Kesehatan

a. Bidang Pelayanan kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan primer dan

pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, serta pelayanan

kesehatan tradisional.

b. Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

c. Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi:

Page 9: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 7

1) penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan

primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya,

serta pelayanan kesehatan tradisional;

2) penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan

primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya,

serta pelayanan kesehatan tradisional;

3) penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan kesehatan

primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya,

serta pelayanan kesehatan tradisional;

4) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan primer

dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, serta

pelayanan kesehatan tradisional; dan

5) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

1) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer;

2) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan

3) Seksi Jaminan Kesehatan, Batra dan POM.

6. Bidang Sumber Daya Kesehatan

a. Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas Melaksanakan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat kesehatan

dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan.

b. Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

c. Dalam pelaksanaan tugas, Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai fungsi :

1) penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kefarmasian dan

POM, Sarana dan Peralatan Kesehatan serta sumber daya manusia

kesehatan;

2) penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian dan

POM, Sarana dan Peralatan Kesehatan serta sumber daya manusia

kesehatan;

3) penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kefarmasian dan POM,

Sarana dan Peralatan Kesehatan;

4) pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kefarmasian dan POM,

Sarana dan Peralatan Kesehatan serta sumber daya manusia kesehatan.

Page 10: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 8

5) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

d. Bidang Sumber Daya Kesehatan membawahi 3 (tiga) Seksi terdiri dari :

1) Seksi Kefarmasian;

2) Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan; dan

3) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.

e. Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

7. Kelompok Jabatan Fungsional

a. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

kegiatan Dinas secara profesional sesuai dengan kebutuhan.

b. Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

c. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang

jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang

keahlian dan keterampilan.

d. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk

diantara tenaga fungsional yang ada di lingkungan Dinas.

e. Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis, kebutuhan dan

beban kerja.

f. Jenis dan jenjang jabatan fungsional sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Page 11: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 9

1.4.Data Sumber Daya

a. Sumber daya manusia di Puskesmas

Tabel 1

Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas

No Jenis Pendidikan Jumlah

1 Dokter Umum 60

2 Dokter Gigi 26

3 Perawat 118

4 Bidan 378

5 Tenaga Kesehatan Masyarakat 14

6 Sanitasi Lingkungan 19

7 Ahli Teknologi LAboratorium Medik 26

8 Nutrisionis 26

9 Apoteker 5

10 TenagaTeknis Kefarmasian 25

11 Pekarya 14

12 Rekam medis 6

13 Terapis Gigi dan Mulut 15

14 Asisten tenaga Kesehatan 15

b. Sarana dan prasrana

Tabel 2

Jenis dan Jumlah Sarana dan Prasarana di Puskesmas

No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah

1 Puskesmas 23

2 Puskesmas yang melaksanakan pelayanan

one the care

18

3 Pustu 131

4 Mobil Puskesmas Keliling 23

5 Posyandu 867

Page 12: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 10

1.5.Isu Strategis

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Agam tidak

terlepas dari berbagai isu strategis yang mempengaruhi jalanya organisasi tersebut dapat

dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 3

Isu Strategis Dinas Kesehatan Kab. Agam

Aspek kajian

Capaian/Ko

ndisi Saat

ini

Standar

yang

digunakan

Isu Strategis Permasalahan Pelayanan

Internal Eksternal

1 2 3 4 5 6

Angka Kematian

Ibu 124,7 SDG/SPM Ketersedian dan

pemerataan Petugas

Kesehatan

Peran serta masyarakat

dalam kemandirian

kesehatan

Kurang terdeteksinya

penyebab tidak langsung

kematian Ibu

Angka Kematian

Bayi 9,7 SDG/SPM

Ketersedian sarana dan

prasarana kesehatan

Akses ke pelayanan

kesehatan

Tidak semua pelayanan

kesehatan memiliki sarana

yang lengkap untuk

pelayanan bayi

Angka balita

pendek 10,91 SDG/SPM

Peningkatan pelayanan

kesehatan dan pola

makan anak

Belum tingginya

kepedulian ibu balita

tentang asupan makan

anak

Belum semua balita

terpantau di Posyandu

Belum seluruh

masyarakat

mempunyai

jaminan kesehatan

83,8 SDG/SPM

Belum semua

masyarakat memliki

jaminan kesehatan

Masih rendahnya

tingkap kepesertaan

JKN masyarakat

mandiri

Belum semua masyarakat

yang paham pentingnya

jaminan kesehatan

Belum seluruh

masyakat menerapkan PHBS

78,9 SDG/SPM

Promosi kesehatan oleh

petugas kesehatan

Rendahnya kesadaran

masyarakat tentang kesehatan

Perlunya peningkatan

kapsitas petugas dalam memberikan penyuluhan

tentang PHBS

Page 13: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 11

Selanjutnya, isu strategis Dinas Kesehatan Kab. Agam disandingkan dengan isu-isu

strategis yang berhubungan atau mempengaruhi Dinas Kesehatan dari faktor-faktor

eksternal lainnya sesuai dengan tabel dibawah ini:

Tabel 4

Identifikasi Isu-Isu Strategis ( Lingkungan Eksternal)

No

Isu Strategis

Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal

Lain-

lain

1 2 3 4 5

Tujuan I : Memberantas

Kemiskinan dan Kelaparan

1 Balita Kekurangan gizi Balita Gizi Kurang Balita gizi kurang

2 Balita Gizi Buruk Balita Gizi Buruk Perawatan balita gizi buruk

3 Balita Pendek Balita Pendek Balita pendek

Tujuan 4 : Menurunkan

Angka Kematian Bayi

1 Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup

Angka Kematian Bayi

per 1.000 Kelahiran Hidup

Angka kematian bayi

2 Angka Kematian Balita per 1.000 Kelahiran Hidup - Pelayanan kesehatan anak balita

Tujuan 5 : Meningkatkan

Kesehatan Ibu

1 Angka Kematian Ibu per 1.000 Kelahiran Hidup

Angka Kematian Ibu per 1.000 Kelahiran Hidup

Angka Kematian Ibu

2 Proporsi kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan

Proporsi kelahiran di fasilitas kesehatan

Kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan di tempat pelayanan kesehatan

3 Proporsi wanita menikah usia 15-49 yang menggunakan alat KB - -

Tujuan 6 : Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit

Menular lainnya

1 Penemuan kasus baru AIDS Penemuan kasus baru

AIDS Penemuan kasus baru AIDS

2 Penemuan kasus baru HIV

Penemuan kasus baru HIV Penemuan kasus baru HIV

3 Angka penemuan kasus malaria (Annual Malaria Incidence)

Angka penemuan kasus malaria (Annual Malaria Incidence)

Angka penemuan kasus malaria (Annual Malaria Incidence)

3 Proporsi penemuan pasien Tuberculosis (CDR)

Proporsi penemuan pasien Tuberculosis (CDR)

Proporsi penemuan pasien Tuberculosis (CDR)

4 Proporsi keberhasilan penyembuhan tuberculosis (SR)

Proporsi keberhasilan penyembuhan tuberculosis (SR)

Proporsi keberhasilan penyembuhan tuberculosis (SR)

Tujuan 7 : Menjamin

Kelestarian Lingkungan

Hidup

1 Proporsi keluarga akses terhadap

air minum layak

Proporsi keluarga akses terhadap air minum layak

Proporsi keluarga terhadap air minum layak

2 Proporsi keluarga terhadap air minum perpipaan - -

3 Proporsi keluarga terhadap sumber air minum non perpipaan terlindung - -

4 Proporsi Rumah Tangga dengan sanitasi yang layak (Total)

Proporsi Rumah Tangga dengan sanitasi yang layak (Total)

Proporsi Rumah Tangga dengan sanitasi yang layak (Total)

Page 14: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 12

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

II.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan

cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Visi Kabupaten Agam

:Terwujudnya Kabupaten Agam Yang Berkeadilan, Inovatif, Sejahtera, Agamais, dan

Beradat Menuju Agam Mandiri, Berprestasi Yang Madani”.

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi

pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. (Lembaga Administrasi

Negara, Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).

Misi yang tepat berfungsi sebagai penyaring untuk memisahkan apa yang penting dan

apa yang tidak, menyatakan dengan jelas pasar manakah yang dituju dan bagaimana cara

menyediakan jasa, serta mengkomunikasikan orientasi atau arah organisasi tersebut

menuju. Misi Kabupaten Agam adalah :

a. Meningkatkan Kehidupan Beragama dan Norma Adat Berlandaskan Prinsip Adat

Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah

b. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih (good and clean governance) dan

profesional

c. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang cerdas, sehat beriman dan

berkarakter

d. Meningkatkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi yang

berkualitas, berkelanjutan dan berkeadilan

e. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi sumber daya daerah

berbasis pemberdayaan masyarakat yang kreatif dan inovatif

f. Pembangunan berkelanjutan, berwawasan lingkungan, tata ruang, mitigasi bencana

dan menjadikan Agam sebagai destinasi pariwisata unggulan

g. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur fisik, ekonomi

dan sosial

II.2.Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk

mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan

permasalahan pembangunan daerah. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar

dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi

Page 15: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 13

pilihan tersebut. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang

diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat

dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Adapun Tujuan dan sasaran

Dinas Kesehatan Kab. Agam adalah sebagai berikut:

Tujuan 1 : Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

Indikator : Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM)

Sasaran :

c. Meningkatnya kesehatan ibu dan anak

d. Terjangkaunya akses layanan kesehatan yang bermutu

e. Meningkatnya status gizi balita

f. Meningkatnya kesadaran pola hidup bersih dan sehat masyarakat

Tujuan 2 : Menjamin layanan kesehatan masyarakat miskin

Indikator : Universal Health Coverage (UHC) Kab. Agam

Sasaran :

1. Meningkatnya jumlah penduduk yang memiliki jaminan pelayanan

kesehatan

2. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan pada penduduk miskin

Tujuan 3 : Meningkatkan mitigasi bencana kesehatan masyarakat

Indikator : Persentase penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana

Sasaran :

1. Meningkatkan pencegahan dan penaggulangan krisis kesehatan akibat

bencana

Tujuan 4 : Mewujudkan lingkungan sehat menuju agam madani

Indikator : Persentase lingkungan sehat di Kabupaten Agam

Sasaran :

1. Meningkatkan lingkungan sehat

Keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran Bupati diuraikan diatas dapat

dihubungkan pada tabel berikut ini:

Page 16: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 14

Tabel 5

Program Pembangunan daerah dalam Mewujudkan Misi 3 Misi 3 : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang cerdas, sehat beriman dan berkarakter

Prioritas : Pembangunan Sumber Daya Manusia 2.

Tujuan

Sasaran

Indikator Sasaran

Baseline

(2015)

Target

Strategi

Arah Kebijakan

Program Urusan OPD Penanggung

Jawab 2016

2021

Meningkatkan

derajat kesehatan

masyarakat

(IKM)

1 Meningkatnya

kesehatan ibu

dan bayi

1 Angka kematian

Ibu

(AKI)

65,9 110 65 Meningkatkan

akses pelayanan

kesehatan ibu

dan anak

1 Meningkatkan peran serta fungsi

posyandu dan Bina keluarga Balita

berbasis masyarakat melalui peran aktif

nagari

Program Peningkatan

Keselamatan ibu

melahirkan dan anak

Kesehatan Dinas Kesehatan

2 Meningkatkan kesejahteraan Kader

Posyandu

Program Promosi

kesehatan dan

pemberdayaan

masyarakat.

Kesehatan Dinas Kesehatan

3 Meningkatkan kualitas dan kuantitas

tenaga kebidanan

Program kemitraan

peningkatan

pelayanan kesehatan

Kesehatan Dinas Kesehatan

2 Angka kematian

bayi

14,6 16 11 1 Meningkatan layanan PONED bagi

Puskesmas rawatan

Program Peningkatan

Keselamatan ibu

melahirkan dan anak.

Kesehatan Dinas Kesehatan

2

Terjangkauny

a akses

layanan

kesehatan

yang bermutu

1.Persentase

penduduk yang

memiliki

jaminan

kesehatan

masyarakat

67,5 70 80 Memperluas

jaminan

kesehatan bagi

masyarakat

1 Meningkatkan cakupan peserta

jaminan kesehatan non PBI di

kalangan swasta dan masyarakat

Program Perlindungan

dan pengembangan

lembaga ketenagakerjaan

Kesehatan DPMPTSP Naker

2.Persentase

sarana

kesehaatan

dasar dan

rujukan yang

terakreditasi

0 17 60 Meningkatkan akses

layanan kesehatan

dasar dan rujukan

sesuai standar

akreditasi

1 Peningkatan ketersediaan sarana dan

prasarana kesehatan dasar dan rujukan

sesuai standart serta pembangunan RSUD

baru di wilayah Timur

Program Upaya

kesehatan masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

Program Upaya

kesehatan masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

Program Peningkatan

sarana dan prasarana

kesehatan Rumah Sakit

Kesehatan RSUD

Page 17: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 15

Program obat dan

perbekalan

kesehatan

Kesehatan RSUD

Peningkatan kuantitas dan kualitas

tenaga kesehatan mengikuti

perkembangan ilmu kesehatan

Program

peningkatan

pelayanan BLUD

Kesehatan RSUD

Program Kemitraan

peningkatan

pelayanan kesehatan

Kesehatan Dinas Kesehatan

Meningkatkan manajemen

pengelolaan rumah sakit dan

puskesmas

Program

peningkatan

pelayanan BLUD

Kesehatan RSUD

Program

standarisasi

pelayanan kesehatan

Kesehatan Dinas Kesehatan

Page 18: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 16

3. Tujua

n Sasara

n Indikator Sasaran Baselin

e

(2015)

Target

Strategi

Arah Kebijakan

Program Urusan OPD Penanggung

Jawa

b

2016 2021 3 Meningkatnya

Status Gizi

Balita

1 Persentase balita gizi

Buruk

0,16 0,15 0,10 Upaya pemantauan tumbuh

kembang balita

Penanganan kasus balita gizi buruk

Meningkatkan kualitas

pelaksanaan posyandu

Program Perbaikan gizi

Masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

Program Promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat

Kesehatan Dinas

Kesehatan

4 Meningkatnya

kesadaran pola

hidup bersih

dan sehat

masyarakat

1 Persentse

Rumah

Tangga ber-

PHBS

65,60 70 79 Meningkatkan promosi

kesehatan sebagai ujung

tombak upaya peningkatan

PHBS masyarakat

Menyediakan sarana prasarana

dan SDM untuk promosi

kesehatan

Program Promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat

Kesehatan Dinas

Kesehatan

2 Prevalensi

penyakit menular

(per 100.000

penduduk)

1,873 1,836 1,686 Program Pencegahan dan

penanggulangan penyakit

menular

Kesehatan Dinas

Kesehatan

3 Prevalensi

penyakit tidak

menular (per 100.000 penduduk)

1,185 1,161 1,066 Program pengembangan

lingkungan sehat

Kesehatan Dinas

Kesehatan

Program Penyakit Tidak Menular

Kesehatan Dinas

Kesehatan Program Pengawasan obat dan

makanan.

Kesehatan Dinas

Kesehatan Pengendalian

pertumbuhan

Penduduk

1 Menurunkan

laju

petumbuhan

penduduk

1 Angka kelahiran

(TFR)

3,06 2,7 2,51 Meningkatkan Akses

pelayanan KB Penyediaan layanan KB dan

alat kontrasepsi gratis

khususnya bagi keluarga

miskin

Program pelayanan

kontrasepsi

Pengendalia

n Penduduk

dan

keluarga

Berencana

DPPKBPPPA

, Dinas

Kesehatan

Program Keluarga Berencana Pengendalia

n Penduduk

dan

keluarga

Berencana

DPPKBPPPA

, Dinas

Kesehatan

Meningkatkan kuantitas dan

kualitas tenaga lini lapangan

KB.

Program Keluarga Berencana Pengendalia

n Penduduk

dan

keluarga

Berencana

DPPKBPPPA

, Dinas

Kesehatan

Program Pembinaan peran

serta masyarakat dalam

pelayanan KB/KR yang

mandiri

Pengendalia

n Penduduk

dan

keluarga

Berencana

DPPKBPA

Meningkatkan manajemen dan

pola koordinasi sektor Keluarga

Berencana

Program Keluarga Berencana Pengendalia

n Penduduk

dan

keluarga

Berencana

DPPKBPA

Program Pembinaan peran

serta masyarakat dalam

pelayanan KB/KR yang

mandiri

Pengendalia

n Penduduk

dan

keluarga

Berencana

DPPKBPA

Meningkatkan kualitas

KIE bagi seluruh

masyarakat

Menggalakan KIE di kalangan

remaja/pelajar dan

mewajibkan KIE bagi calon

pengantin

Program kesehatan

Reproduksi Remaja

Pengendalia

n Penduduk

dan

keluarga

Berencana

DPPKBPA

Program keluarga Berencana Pengendalia

n Penduduk

dan

keluarga

Berencana

DPPKBPA

Page 19: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 17

II.3. Rencana Kinerja Tahunan

Rencana Kinerja Tahunan merupakan rencana kinerja (performance plan) yang

ingin diraih pada tahun berjalan. Dalam menentukan kinerja tersebut perlu ditetapkan

indicator kinerja yaitu sebagai berikut :

Tabel 6

Rencana Kinerja Tahunan

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET 2021

1 Meningkatnya kesehatan ibu dan anak 1 Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH 65 2 Angka kematian bayi per 1000 KH <11

2 Terjangkaunya akses layanan kesehatan yang

bermutu

3 Jumlah Puskesmas yang telah teraktreditasi madya 23

3 Meningkatnya status gizi balita 4 Menurunkan prevalensi gizi kurang pada balita <10.5 4 Meningkatnyakesadaran pola hidup bersih

dan sehat

5 Persentase rumah tangga ber-PHBS 79% 6 Persentase penderita penyakit menular berobat sesuai

standar

100%

7 Persentase penderita penyakit tidak menular berobat

sesuai standar

100%

5 Meningkatnya jumlah penduduk yang

memiliki jaminan pelayanan kesehatan

8 Persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan

masyarakat

80%

6 Meningkatnya pelayanan kesehatan pada

penduduk miskin

9 Jumlah penduduk miskin yang mendapatkan layanan

operasi katarak

22 mata

7 Meningkatnya pencegahan dan

penanggulangan krisis kesehatan akibat

bencana

10

Terlaksananya pemulihan pasca bencana

100%

8 Meningkatnya lingkungan sehat 11 Persentase rumah yang memenuhi syarat kesehatan 91% 12 Persentase TPU (Tempat Pelayanan Umum) yang

memenuhi syarat kesehatan

82%

13 Persentase TPM (Tempat Pengolahan Makanan) yang

memenuhi syarat kesehatan

82%

Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan yang telah ditetapkan

dalam Renstra, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis

melalui perumusan program-program prioritas Dinas Kesehatan. Adapun program-program

yang mendukung masing-masing sasaran tahun 2019 sebagai berikut :

Page 20: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 18

Tabel 7

Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2021

No Sasaran Strategis Didukung Jumlah Program

1 Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak Program Pemenuhan Upaya Kesehatan

Perorangan dan Upaya Kesehatan

Masyarakat

2 Terjangkaunya Akses Layanan

Kesehatan yang Bermutu

Program Pemenuhan Upaya Kesehatan

Perorangan dan Upaya Kesehatan

Masyarakat

3 Meningkatnya Status Gizi Masyarakat Program Pemenuhan Upaya Kesehatan

Perorangan dan Upaya Kesehatan

Masyarakat

4 Meningkatnya Kesadaran Pola Hidup

Bersih dan Sehat

Program Pemenuhan Upaya Kesehatan

Perorangan dan Upaya Kesehatan

Masyarakat

5 Meningkatnya Jumlah Penduduk yang

Memiliki Jaminan Pelayanan Kesehatan

Program Pemenuhan Upaya Kesehatan

Perorangan dan Upaya Kesehatan

Masyarakat

6 Meningkatnya pelayanan kesehatan pada

penduduk miskin

Program Pemenuhan Upaya Kesehatan

Perorangan dan Upaya Kesehatan

Masyarakat

7 Meningkatnya Pencegahan dan

Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat

Bencana

Program Pemberdayaan Masyarakat

Bidang Kesehatan

8 Meningkatnya Lingkungan Sehat Program Penanggulangan Lingkauan

Sehat

Page 21: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 19

II.4. Perjanjian Kinerja Tahun 2020

PEMERINTAH KABUPATEN AGAM

D I N A S K E S E H A T A N Jl. DR. Moh. Hatta Lubuk Basung

Telp. 0752–76655 Fax. 0752–76422 www.kabupaten agam.go.id

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan

akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : dr. Indra, MPPM

Jabatan : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama : Indra Catri

Jabatan : Bupati Agam

Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua.

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran

perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah

ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target

kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi

terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan

dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Pihak Kedua

BUPATI AGAM,

INDRA CATRI

Lubuk Basung, Januari 2020 Pihak Pertama

Kepala,

Dr. INDRA, MPPM Pembina Utama Muda

NIP : 19630821 199011 1 001

Page 22: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 20

II.5. Penganggaran Tahun 2020

Tabel 8

Penganggaran Tahun 2020

NO PROGRAM ANGGARAN KET

1 Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp

13.569.095.016 APBD

2 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Rp

19.902.564.000 DAK

3 Upaya Kesehatan Masyarakat

Rp 25.980.680.176

APBD/APBN

4 Program Pengawasan Obat dan Makanan Rp

55.839.000 DAK

5 Pengembangan Lingkungan Sehat Rp

2.435.359.000

DAK

6 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Rp

1.337.135.000 DAK

8 Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rp

50.256.138.997 APBD

9 Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Rp

3.552.359.000

DAK

10 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Rp

3.023.567.902

APBD

Belanja Tidak Langsung Rp 58.476.390.275 APBD

JUMLAH Rp 178.586.583.366

Page 23: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 21

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja merupakan media untuk menguraikan hasil kinerja serta

evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja. Pengukuran kinerja sangat penting untuk menilai

akuntabilitas OPD dalam menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik sehingga uang

public terbukti dibelanjakan secara ekonomi, efisien dan efektif. Penyusunan Laporan

Kinerja menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola

pemerintahan yang baik, dimana instansi pemerintah, melaporkan kinerjanya dalam

memberikan pelayanan publik. Proses penilaian yang terukur ini juga menjadi bagian dari

skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas

kelembagaan sehingga kinerjanya bisa terus ditingkatkan.

Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang kriteria yang dipergunakan

dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah. Tabel berikut menggambarkan skala nilai

peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017,

yang juga digunakan dalam penyusunan Laporan Kinerja ini.

Tabel 9

Skala Nilai Peringkat Kinerja

No Interval Nilai Realisasi Kriteria Penilaian

Realisasi Kinerja

1 ≥ 90,1 Sangat Tinggi

2 75,1 ≤ 90 Tinggi

3 65,1 ≤ 75 Sedang

4 50,1 ≤ 65 Rendah

5 ≤ 50 Sangat Rendah

Sumber : Permendagri 86 Tahun 2017

Dalam Bab ini akan diuraikan mengenai keberhasilan, kegagalan, hambatan/kendala

dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil Dinas

Kesehatan Kabupaten Agam untuk lebih meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan dimasa

yang akan datang.

III.1. Capaian Kinerja Dinas Kesehatan

Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan melakukan perbandingan capaian

kinerja sasaran, yaitu membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang

Page 24: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 22

diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai. Selanjutnya

dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya perbedaan kinerja (performance gap) yang

terjadi, serta tindakan perbaikan yang diperlukan dimasa mendatang. Rincian analisis

capaian masing-masing sasaran dengan indikator-indikator kinerja yang dapat diuraikan

sebagai berikut :

III.1.1 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja menggambarkan keberhasilan atau

kegagalan kinerja, adapun rincian pencapaian kinerja Dinas Kesehatan sebagai berikut:

1. Meningkatnya kesehatan ibu dan anak

Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi walaupun cakupan bersalinan

oleh cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan sudah mencapai lebih dari 80%.

Berdasarkan survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka

kematian ibu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu di Indonesia tetap

didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu pendarahan, Hipertensi dalam

Kehamilan (HDK) dan infeksi.

Tabel 10

Pencapaian Kinerja Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak

N

o

Indikator Kinerja

Target

Tahun 2020

Capaian

Persentase

1 Angka Kematian Ibu (AKI) per

100.000 KH

<80 124,7 55,8

2 Angka kematian bayi per 1000

KH

<12 9,7 119,2

Sumber : Bidang Kesmas Dinkes Agam

Dari tabel diatas dapat digambarkan pencapaian kinerja terbaik pada indicator kinerja

angka kematian bayi (119,2%) sedangkan pencapaian kinerja terendah pada indicator

kematian ibu (55,8%). Adapun identitas kematian ibu sebagai berikut:

Page 25: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 23

Tabel 11

Identitas Kematian Ibu

No Nama Ibu Umur Alamat Sebab Kematian Tempat Meninggal

1 Misrawati 37 Koto Alam HPP RSIA Rizki Bunda

2 Masriyanti 37 M. Putuih Oedema Paru Dirumah

3 Elna devi 48 Tiku HPP RSUD Lb. Basung

4 Murniati 41 Biaro Eklamsi Puskesmas

5 Rika Angrina 25 Magek Kegagalan Organ RSAM

6 Rini Ridayanti 37 Malalak Placenta Previa RST Bkt

7 Cici Arisandi 34 Lb. Basung Retentio Placenta RSUD Lb. Basung

8 Elisa Rahmadani 26 Tiku Tyroid RSUP.M.Jamil

9 Eka Yanti 40 Tiku Tyroid RSIA Rizki Bunda

Dari data diatas dapat diketahui bahwa penyebab kematian ibu lebih banyak

disebabkan oleh kondisi kesehatan terkait kehamilan ibu. Sehingga perlunya ibu

hamil melakukan skrinig kesehatan secara berkala dan kontiniu.

Program/ kegiatan yang telah dilakukan dalam mencapai indicator kinerja pada

sasaran I adalah:

Deteksi dini ibu hamil melalui kegiatan P4K dengan Stiker dan Buku KIA, dengan

melibatkan Kader & Perangkat Desa

Peningkatan kemampuan penjaringan ibu hamil melalui kegiatan Kemitraan Bidan

dan Dukun

Peningkatan akses ke pelayanan dengan Kunjungan Rumah

Perubahan perilaku melalui Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

Peningkatan kualitas pelayanan melalui Pelayanan Antenatal Terpadu

Skring kesehatan bagi usia produktif

2. Terjangkaunya akses layanan yang bermutu

Akses layanan yang bermutu diakomodir melalui penyedian sarana prasarana

kesehatan yang mampu mendukung pelayanan prima pada masyarakat.

Page 26: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 24

Tabel 12

Pencapaian Kinerja Terjangkaunya Akses Layanan yang Bermutu

No

Indikator Kinerja

Target

Tahun 2020

Capaian

Persentase

1 Jumlah Puskesmas yang telah

teraktreditasi madya

19 15 78,9

Sumber : Bidang Yankes Dinkes Agam

Dari tabel diatas dapat dilihat, jumlah Puskesmas yang telah terakreditasi madya keatas

sebanyak 15 Puskesmas (Tahun 2019). Pada Tahun 2020 tidak dilaksankan re-

akreditasi yang terkendala kejadian pandemic covid-19.

3. Meningkatnya Status Gizi Balita

Berat badan salah satu parameter yang memberikan gambaran massa tubuh. Idealnya

berat badan berkembang mengikuti pertumbuhan umur. Status gizi balita yang baik

modal pembentukan generasi penerus yang tangguh dan berkualitas. Status balita

diukur melalui berat badan per umur, tinggi badan per umur dan berat badan per tinggi

badan Prevalensi gizi kurang merupakan salah satu hasil perhitungan status gizi melalui

berat badan per umur.

Tabel 13

Pencapaian Kinerja Meningkatnya Status Gizi Balita

No

Indikator Kinerja

Target

Tahun 2020

Capaian

Persentase

1 Menurunkan prevalensi gizi

kurang pada balita

<11.5 7,17 137.6

Sumber : Bidang Yankes Dinkes Agam

Dari tabel diatas, persentase indicator kinerja menurunnya prevalensi gizi kurang

pada balita mencapai 137,6 %. Data tersebut mengambarkan bahwa status gizi

balita gizi kurang semakin menurun dari 8,8 (Tahun 2019) menjadi 7,17 (Tahun

2020). Beberapa langkah yang telah dilakukan yaitu:

a. Penyuluhan MPASI

b. Penyuluhan PMBA

c. Penyuluhan kelompok peduli ASI (KPASI)

4. Meningkatnya Kesadaran Pola Hidup Bersih dan Sehat

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga

anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan

Page 27: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 25

berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Adapun indikator

yang berkaitan dengan kesadaran pola hidup bersih dan sehat sebagai berikut:

Tabel 14

Pencapaian Kinerja Meningkatnya Kesadaran Pola Hidup Bersih dan Sehat

No

Indikator Kinerja

Target

Tahun 2020

Capaian

Persentase

1 Persentase rumah tangga ber-

PHBS

77 78,9 102,4

2 Persentase penderita penyakit

menular berobat sesuai standar

100 100 100

3 Persentase penderita penyakit

tidak menular berobat sesuai

standar

100 100 100

Sumber : Bidang Kesmas dan P2P Dinkes Agam

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa capaian persentase rumah tangga ber-PHBS

lebih tinggi (78,9%) dibandingkan dengan target (77%), sehingga persentase

keberhasilan indicator kinerja menjadi 102,4%. Untuk capaian persentase penerita

penyakit menular dan tidak menular berobat sesuai standar 100% . Pencapaian

indicator kinerja pada sasaran meningkatkan upaya pengendalian penyakit menular

dan tidak menular berobat sesuai standar menunjukan hasil yang mengembirakan

dengan realisasi pencapaian 100%. Hal ini berbanding lurus dengan keberhasilan

penyuluhan kesehatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terkait bahaya

penyakit menular.

Beberapa hal yang berkaitan dengan kegiatan yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan pola hidup sehat di masyarakat:

a. Perlunya peningkatan penyuluhan dan sosialisasi prilaku hidup bersih dan sehat

b. Masih perlu himbauan dan sosialisasi pentingnya PSN ( pemberantasan sarang

nyamuk) untuk membrantas penyakit DBD dibandingkan tingkat

ketergantungan masyarakat pada kegiatan fogging.

c. Memberikan himbauan dan sosialisasi peningkatan kepedulian dan kesadaran

masyarakat tentang bahaya napza dan HIV/AIDS

d. Kerjasama lintas sector untuk pengalakkan penerapan Germas atau suatu

tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama

oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan

berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup ditengah masyarakat

Page 28: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 26

5. Meningkatnya Jumlah Penduduk yang Memiliki Jaminan Pelayanan Kesehatan

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial

Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi

kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor

40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar

kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah

membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Berikut capaian persentase

penduduk yang memiliki jaminan kesehatan masyarakat di Kabupaten Agam yaitu:

Tabel 15

Pencapaian Kinerja Jumlah Penduduk yang

Memiliki Jaminan Pelayanan Kesehatan

No

Indikator Kinerja

Target

Tahun 2020

Capaian

Persentase

1 Persentase penduduk yang

memiliki jaminan kesehatan

masyarakat

80 83,8 104,7

Sumber : Bidang Yankes Dinkes Agam

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa capaian persentase penduduk yang memiliki

jaminan kesehatan masyarakat lebih tinggi (83,8%) dibandingkan target 80%,

sehingga persentase keberhasilan indicator kinerja menjadi 104,7%. Kedepan

diharapkan seluruh penduduk sudah terlindungi kesehatannnya (Universal health

coverage) sehingga masyarakat terpenuhinya kebutuhan dasar kesehatan yang layak.

Jumlah penduduk PBI APBD (Jamkesda) dengan dana Pemda sebanyak 89.537 jiwa.

6. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan pada Penduduk Miskin

Pelayanan Kesehatan ialah usaha yang melangsungkan individu atau berbarengan

dalam komposisi untuk menghindari dan mengembangkan kesehatan, menjaga serta

mengobati penyakit dan juga mengobati kesehatan setiap masyarakat.

Tabel 16

Pencapaian Kinerja Meningkatnya Pelayanan

Kesehatan pada Penduduk Miskin

No

Indikator Kinerja

Target

Tahun 2020

Capaian

Persentase

1 Jumlah penduduk miskin yang

mendapatkan layanan operasi

katarak

18 mata 0 0

Sumber : Bidang P2P Dinkes Agam

Page 29: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 27

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa capaian persenntase penduduk miskin yang

mendapatkan layanan operasi katarak Tahun 2020 sebesar 0%, hal ini disebabkan

terjadinya recofusing anggaran terkait pandemic covid-19.

7. Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat

Bencana

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu

kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam

dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya

korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak

psikologis (Undang Undang 24 Tahun 2007). Sesuai tupoksi, Dinas Kesehatan berada

dalam zona pemulihan kesehatan pasca bencana, baik bencana yang disebabkan factor

alam dan non alam. Tahun 2020, sesuai regualasi, pandemic covid-19 termasuk bencana

yang harus ditangani secara komprehensif. Peran Dinas Kesehatan dalam

penanggulangan covid-19 yang dilaksankan dimulai sejak proses :

a. Preventing

Promosi kegiatan 3 M plus (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak

dan Makan makanan bergizi . Kegiatan promosi pencegahan dan

penanggulangan covid-19 yang dilakukan berupa halo-halo Pusling, penyuluhan

via media, cetak baliho, spanduk, leafleat.

b. Testing

Kegiatan yang dilakukan berupa pemeriksaan PCR Swab pada sasaran

rentan/wajib. Kegiatan ini membutuhkan bahan habis pakai VTM untuk PCR

swap. Petugas dilengkapi APD level 3.

c. Tracing

Tracing adalah pemeriksaan PCR Swab pada kontak erat lingkar pertama dan

lingkar kedua. Sampel kontak erat serumah atau satu ruang kerja dianjurkan

dilakukan pemeriksaan PCR swab 2 kali untuk memperkecil resiko positif palsu.

d. Isolasi dan treatment

Pasien covid-19 dirawat dan diisolasi sesuai aturan. Pasien dengan gejala ringan

diisolasi di BLK . Tempat isolasi dilengkapi dengan tenaga medis dan paramedis

(kontrak), obat, peralatan habis pakai , makanan dan minuman.

Page 30: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 28

Tabel 17

Pencapaian Kinerja Meningkatnya Pencegahan dan

Penanggulang Krisis Kesehatan Akibat Bencana

No

Indikator Kinerja

Target

Tahun 2020

Capaian

Persentase

1 Terlaksananya pemulihan pasca

bencana

100 100 100

Sumber : Bidang P2P Dinkes Agam

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa capaian persentase terlaksananya pemulihan

pasca bencana Tahun 2020 sebesar 100%.

8. Meningkatnya Lingkungan Sehat

Pengertian sehat menurut WHO adalah “Keadaan yg meliputi kesehatan fisik, mental,

dan sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan yg bebas dari penyakit dan kecacatan”.

Sedangkan menurut UU No 23 / 1992 Tentang kesehatan “Keadaan sejahtera dari

badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial

dan ekonomis”. Adapun beberapa indicator kinerja meningkatkan lingkungan sehat

sebagai berikut:

Tabel 18

Pencapaian Kinerja Meningkatnya Lingkungan Sehat

No

Indikator Kinerja

Target

Tahun 2019

Capaian

Persentase

1 Persentase rumah yang

memenuhi syarat kesehatan

89% 90,5% 101,6

2 Persentase TTU (Tempat

Tempat Umum) yang

memenuhi syarat kesehatan

79% 87% 110.1

3 Persentase TPM (Tempat

Pengolahan Makanan) yang

memenuhi syarat kesehatan

79% 85,5% 108.2

Sumber : Bidang Kesmas Dinkes Agam

Dari tabel diatas, indicator kinerja meningkatnya lingkungan sehat telah melebihi

target yang ditetapkan. Adapun program kegiatan yang telah dilakukan dalam

mendukung pencapaian indicator kinerja diatas antara lain:

a. Pendataan, pengaasan dan pembinaan sanitasi dasar (SAB, jamban, sampah dan

limbah)

b. Pengawasan dan pembinaan TP2M

c. Pengawasan dan pembinaan TP2 Pestisida

d. Pengawasan dan pembinaan TTU

Page 31: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 29

e. Pengawasan dan pembinaan Damiu

f. Pengawasan dan pembinaan UKK

g. Pengawasan dan pembinaan kantin sekolah

h. Pengambilan dan pemeriksaan sampel air

i. Pengawasan dan pembinaan pasar

j. Klinik sanitasi

k. STBM sesuai dengan Kemenkes Nomor 3 Tahun 2014

l. Kunjungan rumah kasus berbasis lingkungan

m. Pamsimas

n. Sanimas

III.1.2. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Tahun Sebelumnya

Perbandingan kinerja tahun sebelumnya menggambarkan tren keberhasilan

pelaksanaan kinerja bidang kesehatan. Adapun perbandingan kinerja tahun sebelumnya

adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya kesehatan ibu dan anak

Tabel 19

Perbandingan Realisasi Kinerja Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak

N

o

Indikator Kinerja Tahun

2016 Tahun

2017 Tahun

2018 Tahun

2019

Tahun

2020

1 Angka Kematian Ibu (AKI)

per 100.000 KH

93,4 133,4 167,4 93,6 124,7

2 Angka kematian bayi per

1000 KH

11,2 8,5 9,6 10,03 9,7

Trend realisasi indicator kinerja pada sasaran 1 pada indicator kinerja yang

menunjukan terjadinya meningkatnya angka kematian ibu tahun 2020 (124,7)

dibandingkan angka kematian ibu 2019 (93,6 ). Terjadinya penurunan angka kemtian

bayi tahun 2020 (9,7) dibandingkan kematian bayi tahun 2019 (10,03). Masih

terjadinya tren capaian yang zig zag tahun pertahun, hal ini bepengaruhi oleh

beberapa hal yaitu:

a. Masih adanya kasus Bayi BBLR yang merupakan indikator penting kesehatan

bayi, faktor determinan kelangsungan hidup dan faktor untuk pertumbuhan fisik

dan mental bayi di masa yang akan datang. Menurut UNICEF and WHO (2004),

Page 32: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 30

penurunan kejadian BBLR merupakan salah satu kontribusi penting dalam

Millennium Development Goal (MDGs) untuk menurunkan kematian anak.

b. Perlunya peningkatan pelayanan medis yang dapat dilakukan di puskesmas

mampu PONED termasuk peningkatan alat medis dan SDM yang melaksanakan

tindakan di Puskesmas.

c. Perlunya digalakkan kembali peran lintas sector di UKBM ( Upaya Kesehatan

Berbasis Masyarakat) termasuk di Posyandu. Tujuh kegiatan Posyandu (sapta

krida posyandu) meliputi kesehatan ibu anak, Keluarga Berencana, Imunisasi,

Peningkatan Gizi, Penanggulangan diare, Sanitasi Dasar dan Penyedian obat

esensial. Ibu balita yang aktif membawa anak ke Posyandu dapat memantau

tumbuh kembang anak secara teratur.

d. Perlunya ditingkatkan kemauan dan kesadaran masyarakat untuk memiliki

jaminan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan. Hal ini tertuang dalam

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak.

2. Terjangkaunya Akses Layanan Kesehatan yang Bermutu

Akses merupakan kesempatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Akses bisa digunakan untuk mengidentifikasi

kebutuhan, mencari dan mendapatkan sumber daya dan menawarkan pelayanan

yang tepat sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pelayanan kesehatan yang dinikmati

oleh masyarakat sebenarnya merupakan cerminan karakteristik demografi, sosial

dan ekonomi maupun karakteristik sistem kesehatan dan lingkungan dimana mereka

tinggal. Bermutunya suatu layanan yang bisa diakses masyarakat dapat

tergambarkan dengan terakreditasinya sarana layanan kesehatan.

Tabel 20

Perbandingan Realisasi kinerja Terjangkaunya Akses Layanan

Kesehatan Yang Bermutu

N

o

Indikator Kinerja Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

Tahun

2019

Tahau

2020 3 Jumlah Puskesmas yang telah

teraktreditasi madya

3 7 10 15 15

Tren tahunan mengalami peningkatan pada indicator kinerja jumlah Puskesmas yang

telah terakreditasi madya dari 3 Puskesmas tahun 2016 menjadi 15 Puskesmas

(Tahun 2019). Jika dibandingkan target renstra Kemenkes, Kabupaten Agam sudah

mengalami peningkatan yang signifikan dalam kegiatan akreditasi Puskesmas. Target

Page 33: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 31

renstra Kemenkes hanya menetapkan satu kecamatan memiliki minimal satu

Puskesmas yang terakreditasi, sedangkan Puskesmas per Kecamatan di Kabupaten

Agam sudah terakreditasi. Terakreditasinya Puskesmas baik grade dasar,

madya,utama dan paripurna dapat dinyatakan bahwa pelayanan yang diberikan di

Puskesmas sudah terstandar. Di Kabupaten Agam sebanyak 15 Puskesmas sudah

terakreditasi di atas/ sama dengan grade madya artinya semakin baik grade akreditasi

Puskesmas tentu saja semakin baik mutu pelayanan kesehatan yang diterima

masyarakat dan tingkat kepuasan masyarakat semakin baik. Pada Tahun 2020 tidak

dilaksanakan penilaian akreditasi Puskesmas yang terkendala dengan pandemic

covid-19.

3. Meningkatnya Status Gizi Masyarakat

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat perlu dilakukan upaya perbaikan gizi

perseorangan dan gizi masyarakat pada seluruh siklus kehidupan sejak dalam

kandungan sampai dengan lanjut usia dengan prioritas kepada kelompok rawan gizi.

Adapun perbandingan realisasi kinerja meningkatnya status gizi pertahun sebagai

berikut:

Tabel 21

Perbandingan Realisasi Kinerja Meningkatnya Status Gizi Masyarakat

N

o

Indikator Kinerja Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

Tahun

2019

Tahun

2020

1 Menurunkan prevalensi gizi

kurang pada balita

7,32 8,24 10,27 8.8 7,17

Trend realisasi indicator kinerja pada sasaran pada indicator kinerja yang menunjukan

terjadinya penurunan pada tahun 2020 yaitu 7,17 dibanding tahun 2019 (8,8).

Bberapa langkah yang terus berkelanjutan dilakukan adalah:

1. Perlunya ditingkatkan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan gizi perorangan dan

masyarakat melalui upaya pencegahan, peningkatan, penyembuhan, dan

pemulihan yang dilakukan di masyarakat dan fasilitas pelayanan kesehatan

sehingga teratasinya masalah gizi pada balita

2. Perlunya digalakkan kembali peran lintas sector di UKBM ( Upaya Kesehatan

Berbasis Masyarakat) termasuk di Posyandu. Tujuh kegiatan Posyandu (sapta

krida posyandu) meliputi kesehatan ibu anak, Keluarga Berencana, Imunisasi,

Peningkatan Gizi, Penanggulangan diare, Sanitasi Dasar dan Penyedian obat

Page 34: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 32

esensial. Ibu balita yang aktif membawa anak ke Posyandu dapat memantau

tumbuh kembang anak secara teratur.

4. Meningkatnya Kesadaran Pola Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk

menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok

ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi

informasi. Perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga

keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang

kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.

Tabel 22

Perbandingan Realisasi Kinerja Meningkatnya

Kesadaran Pola Hidup Bersih dan Sehat

N

o

Indikator Kinerja Tahun

2016 Tahun

2017 Tahun

2018 Tahun

2019

Tahun

2020

1 Persentase rumah tangga ber-

PHBS

67,6% 77,02% 80,6% 80,6% 78,9%

2 Persentase penderita penyakit

menular berobat sesuai standar

100% 100% 100% 100% 100%

3 Persentase penderita penyakit

tidak menular berobat sesuai

standar

100% 100% 100% 100% 100%

Adapun upaya yang telah dilakukan tenaga kesehatan dalam meningkatkan

persentase rumah tanggan ber-PHBS di Kabupaten Agam adalah:

a. Merancang draff kawasan bebas rokok tingkat Kabupaten Agam

b. Meningkatnya promotif melalui promosi kesehatan yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan baik secara langsung (penyuluhan) maupun tidak langsung/media

promosi (baliho/spanduk, akrilit, leafleat, pin dan radio).

c. Diteksi dini kesehatan masyarakat melalui kegiatan Keluarga Sehat (KS)

d. Meningkatnya gebyar Germas secara lintas sector baik dipemerintahan maupun

dimasyarakat untuk melakukan pola hidup sehat.

Page 35: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 33

5. Meningkatkan Jumlah Penduduk Yang Memiliki Jaminan Pelayanan

Kesehatan

Jaminan Kesehatan merupakan kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak

yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya

dibayar oleh Pemerintah. Adapun persentase realisasi penduduk yang memiliki

jaminan pelayanan kesehatan sebagai berikut:

Tabel 23

Perbandingan Realisasi Meningkatnya Jumlah

Penduduk Yang Memiliki Jaminan Pelayanan Kesehatan

No Indikator Kinerja Tahun

2016 Tahun

2017 Tahun

2018 Tahun

2019

Tahun

2020

1 Persentase penduduk yang

memiliki jaminan kesehatan

masyarakat

68,69 72,56 82,9% 84,4 83,8

Jika dirunut pencapain persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan dapat

dipaparkan peningkatan capaiannya setiap tahun. Hal ini dukung oleh:

1. Meningkatnya kesadaran masyarakat menjadi peserta Jaminan Kesehatan

Nasional.

2. Dukungan Pemda Kabupaten Agam untuk membayarkan kepesertaan (PBI)

Jamkesda untuk masyarakat miskin dan kurang mampu

6. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Pada Masyarakat Miskin

Katarak merupakan penyakit ketika lensa mata menjadi keruh dan berawan, katarak

berkembang perlahan, katarak akan mengganggu penglihatan dan membuat

pengidap merasa seperti melihat jendela berkabut, sulit menyetir, membaca, serta

melakukan aktivitas sehari-hari, pengobatan katarak hanyalah dengan prosedur

operasi.

Tabel 24

Perbandingan Realisasi Meningkatnya Pelayanan

Kesehatan Pada Masyarakat Miskin

No Indikator Kinerja Tahun

2016 Tahun

2017 Tahun

2018 Tahun

2019

Tahun

2020

1 Jumlah penduduk miskin

yang mendapatkan layanan

operasi katarak

16 Mata 16 Mata 18 Mata 18 Mata 0

Page 36: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 34

Operasi katarak tidak kita laksnakan Tahun 2020 disebabkan:

a. Recofusing anggaran terkait focus penaganan covid-19

b. Tidak dianjurkan ada kerumunan dalam kegiatan screening katarak dalam

kondisi pandemic covid-19

7. Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat

Bencana

Frekuensi kejadian bencana bervariasi, penanganan bencana secara serius dan

terkoordinasi perlu dijalin lintas sektor sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun

2007 Tentang Penanggulangan Bencana. Adapun pemulihan pasca bencana bidang

kesehatan setiap tahun sebagai berikut:

Tabel 25

Perbandingan Realisasi Meningkatnya Pencegahan dan

Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana

N

o

Indikator Kinerja Tahun

2016 Tahun

2017 Tahun

2018

Tahun

2019

Tahun

2020

1 Terlaksananya pemulihan

pasca bencana

100% 100% 100% 100% 100%

Upaya yang telah dilakukan tenaga kesehatan dalam melaksanakan pemulihan pasca

bencana adalah:

a. Melakukan pelatihan penaganan pasca bencana terhadap kesehatan masyarakat

b. Melakukan koordinasi penaganan pasca bencana lintas sektoral

8. Meningkatnya Lingkungan Sehat

Lingkungan sehat merupakam lingkungan yang terhindar dari hal yang

menyebabkan gangguan kesehatan. Adapun realisasi indicator kinerja lingkungan

sehat sebagai berikut:

Page 37: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 35

Tabel 26

Pencapaian Realisasi Meningkatnya Lingkungan Sehat

N

o

Indikator Kinerja Tahun 2016

Tahun

2017 Tahun

2018 Tahun

2019

Tahun

2020 1 Persentase rumah yang

memenuhi syarat kesehatan

84% 88,04% 89% 90% 90,5%

2 Persentase TTU (Tempat

Tempat Umum) yang

memenuhi syarat kesehatan

80.53% 85,26% 86,4% 86,7 87

3 Persentase TPM (Tempat

Pengolahan Makanan)

yang memenuhi syarat

kesehatan

77,6% 83,12% 84,4% 85,2 85,5

Tren lima tahunan masing masing indikatro kinerja pada sasaran 2 menunjukan

peningkatan. Sehingga diharapka kedepan Kabupaten Agam menjadi Kabupaten

sehat dengan kategori Swasta Saba Wistara dapat terwujud dengan sesegera mungkin.

III.1.3. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Target Jangka Menengah

Perbandingan realisasi kinerja dengan target jangka menengah berguna untuk mengukur

tingkat keberhasilan kinerja secara nasional sesuai target Kementerian Kesehatan. Adapun

perbandingan per indicator sebagai berikut:

1. Meningkatnya kesehatan ibu dan anak

Adapun persandingan realisasi dengan target Renstra Kemenkes untuk kinerja

meningkatnya kesehatan ibu dan anak sebagai berikut:

Tabel 27

Persandingan Realisasi dengan Target Kemenkes untuk

Kinerja Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak

No

Indikator Sasaran

Realisasi

Tahun

2020

Target

Kemenkes

2020 1 Angka Kematian Ibu (AKI) per

100.000 KH

124,7 305

2 Angka kematian bayi per 1000 KH 9,7 24

Perbandingan realisasi indicator kinerja pada sasaran satu dengan target masih

menunjukkan realisasi indicator masih diatas target renstra. Secara nasioal

pencapaian kinerja Dinas Kesehatan berada dalam zona aman, namun secara

kemanusian kita berharap dan berupaya terus menghindari kematian ibu dan bayi.

Page 38: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 36

Beberapa upaya yang telah dilakukan Dinas Kesehatan adalah sebagia berikut:

Melakukan kegiatan penyuluhan, pelatihan dan kelas bumil terkait kehamilan dan

melahirkan serta nifas, kelas ibu balita terkait pola asuh dan pola makan bayi dan

balita (PMBA)

Meningkatkan sumber daya kesehatan dalam memberikan layanan kesehatan sesuai

dengan profesi yang diembannya.

Melakukan sosialisasi adanya jaminan persalinan bagi ibu hamil yang tidak

memiliki jaminan pelayanan kesehatan di nagari/kecamatan dan Puskesmas secara

kontiniu dan berkelanjutan.

2. Terjangkaunya Akses Layanan Kesehatan Yang Bermutu

Adapun persandingan realisasi dengan target Renstra Kemenkes untuk kinerja

terjangkaunya akses layanan kesehatan yang bermutu sebagai berikut:

Tabel 28

Persandingan Realisasi dengan Target Kemenkes untuk Kinerja

Terjangkaunya Akses Layanan Kesehatan Yang Bermutu

No

Indikator Sasaran

Realisasi

Tahun

2020

Target Kemenkes

2020

1 Jumlah Puskesmas yang telah

terakreditasi madya

100% 1 Pusk/Kecamatan

Secara Kementerian Kesehatan kewajiban akreditasi hanya 1 Puskesmas per

Kecamatan, sedangkan di Kabupaten Agam semua Puskesmas telah terakreditasi dan

saat ini yang terakreditasi dengan grade madya dan utama sebanyak 15 Puskesmas

3. Meningkatnya Status Gizi Balita

Adapun perbandingan indicator kinerja Dinas Kesehatan dibandingkan dengan renstra

kemenkes sebagai berikut:

Tabel 29

Persandingan Realisasi dengan Target Kemenkes untuk

Sasaran Meningkatnya Status Gizi Balita

No

Indikator Sasaran

Realisasi

Tahun

2020

Target

Kemenkes

2020

1 Menurunkan prevalensi gizi kurang

pada balita

7,17 n/a

Page 39: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 37

Secara Kementerian Kesehatan, untuk indicator prevalensi gizi kurang pada balita

tidak merupakan indicator starategis Kementerian pada tahun ini, indicator gizi lebih

focus terhadap stunting dan wasting. Adapun beberapa upaya yang telah dilakukan

Dinas Kesehatan dalam mengatasi masalah gizi kurang sebagia berikut:

Menambah wawasan dan pengetahuan ibu hamil dan ibu balita melalui kegiatan

penyuluhan, pelatihan kelas ibu balita terkait pola asuh dan pola makan bayi dan

balita (PMBA)

Melakukan swipiing ke rumah balita, yang 2 kali penimbangan (2T) tidak

membawa anak ke Posyandu

4. Meningkatnya Kesadaran Pola Hidup Bersih dan Sehat

Adapun persandingan realisasi dengan target Renstra Kemenkes untuk kinerja

meningkatnya kesadaran pola hidup bersih dan sehat sebagai berikut:

Tabel 30

Persandingan Realisasi dengan Target Kemenkes untuk

Sasaran Meningkatnya Kesadaran Pola Hidup Bersih dan Sehat

No

Indikator Sasaran

Realisasi

Tahun

2020

Target

Kemenkes

2020

1 Persentase rumah tangga ber-PHBS 80,6 n/a

Secara Kementerian Kesehatan persentase rumah tangga ber-PHBS tidak merupakan

indicator kinerja, namun secara kementerian yang lebih di prioritaskan adalah

kabupaten/kota yang menerapkan kebijakan PHBS.

5. Meningkatnya Jumlah Penduduk Yang Memiliki Jaminan Pelayanan Kesehatan

Adapun persandingan realisasi dengan target Renstra Kemenkes untuk kinerja

meningkatnya jumlah penduduk yang memiliki jaminan pelayanan kesehatan sebagai

berikut:

Tabel 31

Persandingan Realisasi dengan Target Kemenkes untuk Sasaran Meningkatnya

Jumlah Penduduk Yang Memiliki Jaminan Pelayanan Kesehatan

No

Indikator Sasaran

Realisasi

Tahun

2020

Target

Kemenkes

2020

1 Persentase penduduk yang memiliki

jaminan kesehatan masyarakat

83,8 95%

Page 40: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 38

Secara Kementerian Kesehatan persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan

masyarakat 95%, namun seuai dengan kemampuan keuangan daerah Kabupaten Agam

dan ekonomi masyarakat telah mampu mencapai angka 83,8%.

6. Meiningkatnya Pelayanan Kesehatan Pada Penduduk Miskin

Adapun persandingan realisasi dengan target Renstra Kemenkes untuk kinerja

meningkatnya pelayanan kesehatan pada penduduk miskin sebagai berikut:

Tabel 32

Persandingan Realisasi dengan Target Kemenkes untuk

Sasaran Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Pada Penduduk Miskin

No

Indikator Sasaran

Realisasi

Tahun

2020

Target

Kemenkes

2020

1 Jumlah penduduk miskin yang

mendapatkan yang mendapatkan

layanan operasi katarak

0 n/a

Secara Kementerian Kesehatan indkator jumlah penduduk miskin yang mendapatkan

yang mendapatkan layanan operasi katarak tidak merupakan indicator kinerja, sehingga

indicator ini tidak memiliki data pembanding.

7. Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat

Bencana

Adapun persandingan realisasi dengan target Renstra Kemenkes untuk kinerja

meningkatnya pencegahan dan penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana sebagai

berikut:

Tabel 33

Persandingan Realisasi dengan Target Kemenkes untuk

Sasaran Meningkatnya Pencegahan dan Penaggulangan

Krisis Kesehatan Akibat Bencana

No

Indikator Sasaran

Realisasi

Tahun

2020

Target

Kemenkes

2020

1 Terlaksananya pemulihan pasca

bencana

100% n/a

Secara Kementerian Kesehatan indicator terlaksananya pemulihan pasca bencana tidak

merupakan indicator kinerja, sehingga indicator ini tidak memiliki data pembanding.

Page 41: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 39

8. Meningkatnya Lingkungan Sehat

Adapun persandingan realisasi dengan target Renstra Kemenkes untuk kinerja

meningkatnya lingkungan sehat sebagai berikut:

Tabel 34

Pencapaian indikator kinerja pada sasaran 2

No

Indikator Sasaran

Realisasi

Tahun 2020

Target Kemenkes

2020 1 Persentase rumah yang

memenuhi syarat kesehatan

90,5% n/a

2 Persentase TTU (Tempat

Tempat Umum) yang

memenuhi syarat kesehatan

87 60%

3 Persentase TPM (Tempat

Pengolahan Makanan) yang

memenuhi syarat kesehatan

85,5 38%

Realisasi indicator sasaran diatas dibandingkan dengan target kemenkes sudah

menunjukkan hasil yang mengembirakan, dimana persentase tempat tempat umum

yang memenuhi syarat kesehatan di Kabupaten Agam sebesar 87% sedangkan target

kemenkes sebesar 60%. Demikian juga dengan indicator persentase tempat

pengolahan makanan yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 85,5 % lebih tinggi

dibandingkan dengan target kementerian kesehatan sebesar 38%.

Page 42: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 40

III.1.4. Peluang dan Tantangan Pencapaian Kinerja

Peluang dan Tantangan Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan dapat digambarkan

dalam matrik SWOT (Strenghness - Weakness- Opportunities – Threats) sebagai

berikut:

Tabel 35

Peluang dan Tantangan Dinas Kesehatan

Internal/ Eksternal Kekuatan / Strenghness (S)

1. Jumlah Sarana kesehatan yang

cukup

2. Adanya sumber pembiayaan

kesehatan

3. Jumlah sumber daya kesehatan

yang cukup

4. Regulasi yg mendukung

pelayanan kesehatan

Kelemahan / Weakness (W)

1.Kurangnya peningkatan

kualitas SDM

2.Kurangnya pemberdayaan

masyarakat & kemitraan

3.Kurang anggaran APBD

untuk kesehatan

4.Sistim Informasi Manajemen

Kesehatan belum optimal

5.Kurang optimalnya pelayanan

kesehatan

Peluang / Opportunities (O)

1.Sarana UKBM

2.Sarana kesehatan dan penunjang

kesehatan swasta

3.Kemitraan

4. Jumlah peserta JKN yang terus

meningkat

5.Aksesibilitas mudah

6.IPTEK

7.Tingkat pendidikan masyarakat

meningkat

8.Dukungan politis

SO / Strategi

1.Meningkatkan akses masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan

2.Meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan pada

masyarakat

WO / Strategi

1.Meningkatkan pemberdayaan

masyarakat & kemitraan

2.Meningkatkan sistim

informasi dan manajemen

kesehatan Terpadu

3.Mengoptimalkan &

meningkatkan kualitas SDM

4.Memanfaatkan sarana

kesehatan pememerintah dan

swasta

Tantangan / Threats (T)

1.Meningkatnya jml penduduk

miskin

2.Beban ganda penyakit

3.Kurangnya PSM dlm PHBS

4.Pembiayaan kesehatan yg out of

pocket

5.Tuntutan masyarakat akan

pelayanan kesehatan

6.Transisi epidemiologi

7.Kualitas lingkungan menurun

8.Kurannya peran lintas sector

ST / Strategi 1.Menggerakkan dan

memberdayakan masyarakat,

swasta dan LS dalam

pembangunan kesehatan

WT / Strategi

1.Meningkatkan sistim

surveilans

2.Meningkatkan advokasi

penganggaran kesehatan

3.Meningkatkan peran institusi

kesehatan pemerintah untuk

mendorong PHBS

Page 43: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 41

Dari matrik tersebut dapat diuraikan peluang dan tantangan yang dihadapi Dinas

Kesehatan, antara lain :

1. Peluang / Opportunities (O)

e. Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,

berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di

masyarakat. Sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat di Kabupaten

Agam antara lain : Pondok Bersalin Desa (Polindes), Pos Kesehatan Desa

(Poskesdes), Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu). Dengan adanya UKBM tersebut

diharapkan dapat membantu pencapaian program-program kesehatan.

f. Sarana Kesehatan dan Penunjang Swasta

Sarana Kesehatan swasta terdiri dari : Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit

Bersalin, Rumah Sakit Anak dan Bersalin, Balai Pengobatan, Klinik dan Apotek.

Dalam sudut pandang analisis ini, sarana kesehatan swasta bagi Dinas Kesehatan

Kabupaten Agam merupakan perwujudan peran swasta dalam kontribusi

meningkatkan akses pelayanan kesehatan dan dapat ikut meningkatkan cakupan

program kesehatan.

g. Kemitraan

Prinsip kemitraan dilakukan dalam rangka pemberdayaan masyarakat yang

didasari semangat, kebersamaan dan gotong royong dengan melibatkan lintas sektor,

organisasi kemasyarakatan, dan sektor swasta.

h. Aksesibilitas

Wilayah – wilayah di Kabupaten Agam secara umum relatif terjangkau terhadap

pelayanan kesehatan yang didukung sarana dan prasarana transportasi yang memadai.

i. Adanya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang dapat

dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan kesehatan.

j. Tingkat pendidikan masyarakat yang semakin meningkat secara tidak langsung akan

berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan kesehatan karena semakin tinggi

tingkat pendidikan masyarakat diharapkan akan semakin baik derajat kesehatannya.

k. Komitmen politis dari legislatif terhadap pembangunan kesehatan diharapkan mampu

mendukung percepatan pembangunan di bidang kesehatan.

9. Tantangan / Threats (T)

d. Jumlah Penduduk, masyarakat miskin menjadi kelompok rentan karena kurangnya

pengetahuan dan akses masyarakat miskin pada sarana pelayanan kesehatan.

Page 44: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 42

e. Adanya Beban Ganda Penyakit di Masyarakat (double burden), dimana mayoritas

penyakit di masyarakat adalah penyakit infeksi menular, akan tetapi pada saat yang

bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular seperti penyakit degeneratif

(diabetes mellitus, hipertensi, jantung, stroke,dll).

f. Kurangnya Peran Serta Masyarakat dalam rangka mewujudkan PHBS . Belum

semua masyarakat menjalankan pola hidup bersih, hal ini dapat dilihat dari masih

tingginya persentase masyarakat yang merokok dalam rumah, rendahnya cakupan

pemberian ASI eksklusif dan cakupan penimbangan bayi dan balita setiap bulan.

g. Pembiayaan Kesehatan Masyarakat Pembiayaan kesehatan masyarakat sebagian

besar masih menggunakan sistem out of pocket , masih tingginya ketergantungan

masyarakat pada pemerintah. Belum seluruh masyarakat mengikuti kepesertaaan

Jaminan Kesehatan Nasional.

h. Kualitas Lingkungan yang menurun karena pemanasan global yang berdampak pada

kesehatan masyarakat.

i. Perlunya peningkatan peran lintas sektor dalam pembangunan kesehatan.

III.1.5. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Analisis jenis tenaga kesehatan yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan

kesehatan(preventif, promotif, kuratif dan reabilitatif) pada masyarakat masih perlu

mendapat perhatian serius.

Page 45: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 43

Tabel 36

Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan

No Jenis Pendidikan Jumlah Dibutuhkan

1 Dokter Umum 60 87

2 Dokter Gigi 26 31

3 Perawat 118 187

4 Bidan 378 421

5 Tenaga Kesehatan Masyarakat 14 63

6 Sanitasi Lingkungan 19 35

7 Ahli Teknologi Laboratorium Medik 26 40

8 Nutrisionis 26 46

9 Apoteker 5 23

10 TenagaTeknis Kefarmasian 25 39

11 Pekarya 14 0

12 Rekam medis 6 42

13 Terapis Gigi dan Mulut 15 38

Page 46: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 44

III.1.6. Analisis Program/Kegiatan Penunjang Keberhasilan

Adapun analisa program/kegiatan penunjang keberhasilan pencapaian indicator

kinerja Dinas Kesehatan sebagai berikut:

Tabel 37

Analisis Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2020

No Sasaran Strategis Didukung Jumlah Program Analisis

1 Meningkatnya Kesehatan Ibu

dan Anak

Program Pemenuhan Upaya

Kesehatan Perorangan dan Upaya

Kesehatan Masyarakat

Sesuai

2 Terjangkaunya Akses

Layanan Kesehatan yang

Bermutu

Program Pemenuhan Upaya

Kesehatan Perorangan dan Upaya

Kesehatan Masyarakat

Sesuai

3 Meningkatnya Status Gizi

Masyarakat

Program Pemenuhan Upaya

Kesehatan Perorangan dan Upaya

Kesehatan Masyarakat

Sesuai

4 Meningkatnya Kesadaran

Pola Hidup Bersih dan Sehat

Program Pemenuhan Upaya

Kesehatan Perorangan dan Upaya

Kesehatan Masyarakat

5 Meningkatnya Jumlah

Penduduk yang Memiliki

Jaminan Pelayanan

Kesehatan

Program Pemenuhan Upaya

Kesehatan Perorangan dan Upaya

Kesehatan Masyarakat

Sesuai

6 Meningkatnya pelayanan

kesehatan pada penduduk

miskin

Program Pemenuhan Upaya

Kesehatan Perorangan dan Upaya

Kesehatan Masyarakat

Sesuai

7 Meningkatnya Pencegahan

dan Penanggulangan Krisis

Kesehatan Akibat Bencana

Program Pemberdayaan Masyarakat

Bidang Kesehatan

Sesuai

8 Meningkatnya Lingkungan

Sehat

Program Penanggulangan Lingkauan

Sehat

Sesuai

III.2. Akuntabilitas Keuangan

Akuntabilitas keuangan merupakan pertanggung jawaban mengenai integritas

keuangan dan ketaatan terhadap peraturan perundangan. Sasaran pertanggung jawaban ini

Page 47: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 45

adalah laporan keuangan yang disajikan dan peraturan perundangan yang berlaku

yang mencakup penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang oleh instansi pemerintah

Konsep Bloom dan Paradigma Sehat mempengaruhi prioritas upaya kesehatan yang

berpengaruh pada masalah pembiayaan kesehatan. Berdasarkan UU RI No. 36 Tahun 2009

Pasal 171 dijelaskan sumber pembiayaan kesehatan dapat berasal dari Pemerintah,

Pemerintah daerah, Masyarakat dan swasta. Anggaran DPA Dinas Kesehatan Kabupaten

Agam Tahun 2019 yang tersedia untuk mendukung pencapaian sasaran strategis

akuntabiitas kinerja dengan rincian anggaran dan realisasi per sasaran strategis adalah

sebagai berikut:

Tabel 38

Realisasi Anggaran pada Sasaran Strategis Dinas Kesehatan

Kabupaten Agam Tahun 2020

No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Meningkatnya kesehatan ibu dan

anak 3.552.359.000

3.458.876.237 97,36

2 Terjangkaunya akses layanan

kesehatan yang bermutu

47.276.218.176 42.839.225.317 90.6

3 Meningkatkan status gizi balita 147.317.500 144.719.600

99.18

4 Meningkatnya kesadaran pola

hidup bersih dan sehat

91.189.000

91.092.300

99.89

5 MeningkatnyaJumlah Penduduk

yang memiliki jaminan pelayanan

kesehatan

50.256.138.997

47.750.339.361

95,01

6 Meningkatnya pelayanan

kesehatan pada penduduk miskin

0

0

0

7 Meningkatnya pencegahan dan

penanggulangan krisis kesehatan

akibat bencana

0

0

0

8 Meningkatnya lingkungan sehat

2.761.729.000

1.043.481.673

37,78

Rincian akuntabilitas keuangan per indicator kinerja Dinas Kesehatan sebagai berikut:

1. Meningkatnya kesehatn ibu dan anak

Adapun akuntabilitas keuangan untuk kinerja meningkatnya kesehatan ibu dan anak

sebagai berikut:

Page 48: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 46

Tabel 39

Realisasi Anggaran pada Sasaran Strategis

Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak

No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Meningkatnya kesehatan ibu

dan anak 3.552.359.000

3.458.876.237 97,36

Kegiatan yang dilakukan terkait monev program KIA dan lomba balita sehat tingkat

Kabupaten (LBSI),pengadaan alat poned untuk 10 Puskesmas, menyediakan rumah tunggu

kelahiran yang memenuhi syarat kesehatan, penyediaan biaya pertolongan persalinan untuk

bumil dari keluarga miskin yang belum memilik jaminan, penyediaan rujukan kasus ibu

hamil resiko tinggi dan penyedian layanan transportasi rujukan.

Kegiatan yang realisasinya rendah adalah rumah tunggu, sewa mobilitas darat,

biaya listrik dan belanja air. Hal ini disebabkan karena calon ibu melahirkan tidak mau

menempati rumah tunggu kelahiran selagi masih ada akses kendaraan untuk antar jemput

calon ibu ke Puskesmas, hal ini terkait dengan kebiasaan dan social budaya masyarakat.

2. Terjangkaunya Akses Layanan Kesehatan Yang Bermutu

Adapun akuntabilitas keuangan untuk kinerja terjangkaunya akses layanan kesehatan

yang bermutu sebagai berikut:

Tabel 40

Realisasi Anggaran pada Sasaran Strategis

Terjangkaunya Akses Layanan Kesehatan Yang Bermutu

No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Terjangkaunya akses layanan

kesehatan yang bermutu

47.276.218.176 42.839.225.317 90.6

Kegiatan yang dilakukan adalah pembangunan Puskesmas dan Pustu, IPAL, Alkes,

Obat, BMHP, katarak bagi masyarakat miskin, pengawasan obat dan pangan

masyarakat,serta akreditasi masyarakat. Indikator untuk meningktkan mutu pelayanan

kesehatan masyarakat terindentifikasi dengan Puskesmas yang terakreditasi madya

sebanyak 15 Puskesmas.

Page 49: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 47

3. Meningkatnya Status Gizi Balita

Adapun akuntabilitas keuangan untuk kinerja meningkatnya status gizi balita sebagai

berikut:

Tabel 40

Realisasi Anggaran pada Sasaran Strategis

Meningkatnya Status Gizi Balita

No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

3 Meningkatkan status gizi balita 147.317.500 144.719.600

99.18

Kegiatan yang dilakukan adalah pembelian obat gizi dan penanganan balita gizi

buruk yang dirawat di TFC/ RSUD Lubuk Basung/Rumah Sakit rujukan serta kontribusi

konsultasi rujukan dengan dokter spesialis terkait.

4. Meningkatnya Kesadaran Pola Hidup Bersih dan Sehat

Adapun akuntabilitas keuangan untuk kinerja meningkatnya kesadaran pola hidup

bersih dan sehat sebagai berikut:

Tabel 41

Realisasi Anggaran pada Sasaran Strategis

Meningkatnya Kesadaran Pola Hidup Bersih dan Sehat

No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

4 Meningkatnya kesadaran pola

hidup bersih dan sehat

91.189.000

91.092.300

99.89

Kegiatan yang dilakukan adalah lomba dokter kecil, kader posyandu dan pelatihan

SIP berbasis web. Indikator meningkatkan kemandirian kesehatan masyarakat adalah

persentase rumah tangga ber-PHBS sebesar 78,9%.

5. Meningkatnya Jumlah Penduduk Yang Memiliki Jaminan Kesehatan

Adapun akuntabilitas keuangan untuk kinerja meningkatnya jumlah penduduk yang

memiliki jaminan kesehatan sebagai berikut:

Page 50: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 48

Tabel 42

Realisasi Anggaran pada Sasaran Strategis

Meningkatnya Jumlah Penduduk Yang Memiliki Jaminan Kesehatan

No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

5 Meningkatnya Jumlah Penduduk

yang memiliki jaminan pelayanan

kesehatan

50.256.138.997

47.750.339.361

95,01

Kegiatan yang dilakukan adalah pembayaran premi Jamkesda dan Pemanfaatan

kapitasi JKN untuk Puskesmas. Efisiensi anggaran terkait dengan masih belum adanya

surat boleh menggunakan dana sisa JKN tahun 2018. Dan persentase penduduk memiliki

jaminan kesehatan masyarakat sebesar 83,8%

6. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Pada Penduduk Miskin

Adapun akuntabilitas keuangan untuk kinerja meningkatnya pelayanan kesehatan

pada penduduk miskin sebagai berikut:

Tabel 43

Realisasi Anggaran pada Sasaran Strategis

Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Pada Penduduk Miskin

No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

6 Meningkatnya pelayanan

kesehatan pada penduduk miskin

0

0

0

Kegiatan yang direncanakan akan dilakukan adalah melakukan skrining pemeriksaan

mata dan operasi katarak, namun kegiatan tersebut batal dilaksankan terkait recofusing

anggaran dan larangan berkumpul dalam kondisi pandemic covid-19.

7. Meningkatnya pencegahan dan Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat

Bencana

Adapun akuntabilitas keuangan untuk kinerja meningkatnya pencegahan dan

ppenanggulangan krisis kesehatan akibat bencana sebagai berikut:

Page 51: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 49

Tabel 44

Realisasi Anggaran pada Sasaran Strategis

Meningkatnya Pencegahan dan Penaggulangan Krisis Kesehatan Akibat

Bencana

No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

7 Meningkatnya pencegahan dan

penanggulangan krisis kesehatan

akibat bencana

0

0

0

Kegiatan yang direncanakan akan melakukan pelatihan petugas dalam melakukan

pencegahan dan penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana serta pemantauan ke

daerah bencana yang terkoordinir antara Dinas Kesehatan dan Puskesmas, namun terkait

recofusing anggaran untuk penaganan covid-19, anggaran kegiatan ini dialihkan dalam

bentuk penaganan bencana covid-19 dari dana BTT.

8. Meningkatnya Lingkungan Sehat

Adapun akuntabilitas keuangan untuk kinerja meningkatnya lingkungan sehat sebagai

berikut:

Tabel 45

Realisasi Anggaran pada Sasaran Strategis Meningkatnya Lingkungan Sehat

No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Meningkatnya lingkungan

sehat 2.761.729.000

1.043.481.673

37,78

Kegiatan yang dilakukan berupa pengadaan wadah/kemasan penyimpanan limbah B3,

Limbah label kemasan limbah B3 dan pembelian catrige TCM. Indikator sasaran strategis

meningkatnya lingkungan sehat adalah persentase rumah yang memenuhi syarat kesehatan

sebesar 90.5%, Tempat pelayanan umum yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 87%

dan Persentase TPM yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 85.5%

Page 52: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 50

III.3 Efisiensi Anggaran Dinas Kesehatan

Efisiensi belanja langsung Tahun 2020 yang dialokasikan untuk membiayai

program/kegiatan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama disajikan sebagai berikut:

Tabel 26

Efisiensi Anggaran Dinas Kesehatan

Kabupaten Agam Tahun 2020

No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Efisiensi

1 Meningkatnya kesehatan ibu

dan anak 3.552.359.000

3.458.876.237 2.64

2 Terjangkaunya akses layanan

kesehatan yang bermutu

47.276.218.176 42.839.225.317 9.4

3 Meningkatkan status gizi balita 147.317.500 144.719.600

0,82

4 Meningkatnya kesadaran pola

hidup bersih dan sehat

91.189.000

91.092.300

0,11

5 Meningkatnya Jumlah

Penduduk yang memiliki

jaminan pelayanan kesehatan

50.256.138.997

47.750.339.361

4,9

6 Meningkatnya pelayanan

kesehatan pada penduduk

miskin

0

0

0

7 Meningkatnya pencegahan dan

penanggulangan krisis

kesehatan akibat bencana

0

0

0

8 Meningkatnya lingkungan sehat

2.761.729.000

1.043.481.673

62,22

Efisiensi belanja langsung pada tahun 2020 sebesar 10,13 %, dari total anggaran

belanja langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam melaksanakan

akuntabilitas kinerja telah terjadi efisiensi, yaitu tercapainya target yang telah ditentukan

akan tetapi terdapat penghematan anggaran. Adapun efisiensi anggran per sasaran strategis

sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan anak terjadi efisiensi anggaran sebesar 2,64

namun secara penilaian realisasi kinerja sangat tinggi. Efisensi terjadi pada rumah

tunggu beserta air dan listriknya, namun tidak mempengaruhi pelayanan terhadap ibu

yang akan bersalin.

2. Terjangkaunya akses layanan kesehatan yang bermutu terjadi efisiensi anggaran

sebesar 9,4. Efisiensi terjadi pada kegiatan akreditasi yang berjalan sesuai

perencanaan, namun ada efisiensi anggaran pada kegiatan survey re-akreditasi yang

batal dilaksanakan terkait kondisi pandemic covid-19

Page 53: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 51

3. Meningkatnya status gizi balita terjadi efisiensi BBM operasioanl kegiatan sebesar

0,82%.

4. Meningkatnya pola hidup sehat terjadi efisiensi BBM operasional kegiatan sebesar

0,11%.

5. Meningkatnya Jumlah Penduduk yang memiliki jaminan pelayanan kesehatan terjadi

efisiensi pada kegiatan pemanfaatan kapitasi jaminan kesehatan dalam pemanfaatan

sisa dana Tahun 2018 sebesar 4,7%.

6. Meningkatnya lingkungan sehat terjadi efisiensi anggaran pada kegiatan pengadaan

sanitarian kit untuk Puskesmas yang mengalami wan prestasi dengan penyedia sebesar

62,2%.

Page 54: PELAPORAN KINERJA - dinkes.agamkab.go.id

Pelaporan Kinerja Tahun 2020 52

BAB IV

PENUTUP

Pelaporan Kinerja merupakan gambaran keberhasilan atau kegagalan dalam

pelaksanaan program. Indicator sasaran strategis yang menjadi pembahasan akuntabilitas

kinerja telah mencapai target kinerja tahun 2020 dengan penilaian realisasi kinerja sangat

baik namun perlu usaha yang berkelanjutan dan berkesinambungan unutuk mencapai

derejat kesehatan yang optimal. Dengan adanya perbandingan antara pencapaian indikator

kinerja per tahun dan antar tahun disandingkan Renstra Kemenkes akan memberikan

alternatif langkah sejauh mana capaian kinerja lima tahunan dapat dicapai secara efisian

dan efektif dari segi anggaran dan sumber daya yang ada.

Keberhasilan pencapaian akuntabilitas menggambarkan keberhasilan pelaksanaan

pembangunan kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Agam dengan

dukungan lintas sektor baik pihak swasta dan masyarakat. Dan perlunya ditingkatkan kerja

sama Dinas Kesehatan dengan lintas sektor terutama terkait pemberdayaan masyarakat

peduli dan mandiri dengan kesehatan diri dan keluarganya. Sehingga kedepannya

masyarakat memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.