Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

40
PELAPORAN KEPEMILIKAN ANTARENTITAS

description

Akuntansi Keuangan Lanjutan

Transcript of Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Page 1: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

PELAPORAN KEPEMILIKAN ANTARENTITAS

Page 2: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Suatu entitas sering mengakuisisi kepemilikan atau hak-hak lain melalui berbagai perjanjian dan alasan, antara lain:

1. Mendapatkan kendali atas entitas lain tersebut,2. Mendapatkan imbal balik3. Memasuki pasar area produk baru melalui entitas yang

sudah menguasai pasar atau area produk tersebut,4. Memastikan pasokan bahan baku atau input produksi lain,5. Memastikan output produksi bagi pelanggan,6. Mendapatkan keuntungan ekonomi dari ukuran

perusahaan yang lebih besar7. Diversifikasi,8. Mendapatkan teknologi baru,9. Mengurangi kompetisi (persaingan),10.Mengurangi (membatasi) risiko.

Page 3: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Metode yang digunakan untuk mencatat investasi pada saham biasa tergantung pada tingkat pengaruh atau pengendalian yang dimiliki investor atas investee.

Tingkat pengaruh adalah faktor utama yang menentukan apakah investor dan investee akan menyajikan laporan keuangan atau investor akan melaporkan investasi pada saham biasa dalam neracanya menggunakan metode biaya(Cost Method) (yang disesuaikan ke nilai pasar jika diperlukan) atau metode ekuitas (equity method).

Hubungan antara kepemilikan saham, tingkat pengaruh (kendali) dan metode yang digunakan diikhtisarkan sebagai berikut:

Page 4: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

1. Kurang dari 20% menggunakan metode biaya karena dianggap tingkat pengaruhnya tidak sgnifikan.

2. 20% sampai 50% menggunakan metode ekuitas karena dianggap mempunyai pengaruh signifikan.

3. Lebih dari 50% menggunakan konsolidasi karena berhak untuk memperoleh pengendalian.

Metode Biaya digunakan untuk pelaporan investasi dalam sekuritas ekuitas (equity securities) yang tidak diperdagangkan ketika konsolidasi sementara metode ekuitas tidak sesuai untuk digunakan.

Jika efek ekuitas dalam metode biaya mempunyai nilai wajar (fair valeu) yang dapat ditentukan, efek tersebut harus disajikan pada nilai wajar tersebut di akhir tahun (sesuai dengan PSAK No.15).

Berdasarkan metode biaya, investor mengakui pendapatan investasi jika laba telah didistribusikan oleh investee sebagai dividen. Metode ini digunakan bila kepemilkan saham kurang dari 20%.

Page 5: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Metode ekuitas digunakan untuk pelaporan eksternal jika investor mempunyai pengaruh signifikan dalam kebijakan operasional dan finansial investee dan konsolidasi tidak sesuai.

Metode ekuitas tidak dapat digunakan sebagai pengganti konsolidasi jika konsolidasi sesuai, dan karenanya penggunaan utama metode ekuitas adalah untuk pelaporan investasi selain pada anak entitas anak.

Dalam metode ekuitas, investor mengakui pendapatan dari investasinya jika investee memperoleh laba.

Tidak seperti pada konsolidasi yang menggabungkan, aset, liabilitas, pendapatan dan beban individual dari investee dan investor, investasi dilaporkan sebagai satu baris dalam neraca investor, dan pendapatan yang diakui dari investee dilaporkan sebagai satu baris dalam laporan laba-rugi investor (one line consolidation).

Page 6: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

• Investasi menyajikan bagian investor atas aset bersih investee, dan pendapatan diakui adalah bagian investor dari laba bersih investee. Metode ini paling sring digunakan, ketika suatu entits mempunyai kepemilikan saham berhak suara (saham biasa) antara 20% sampai 50%.

Konsolidasi melibatkan penggabungan untuk melaporkan aset, liabilitas, pendapatan dan beban indivisual untuk dua atau lebih entitas yang berhubungan istimewa (PSAK No.7) seakan-akan mereka adalah satu entitas tunggal. Termasuk dalam prosedur ini pengeliminasian semua kepemiilikan dan aktifitas antarentitas.

Konsolidasi umumnya sesuai jika satu entitas disebut entitas induk (parent company) yang mengendalikan entitas lain yang disebut entitas anak (subsidiary company).

Page 7: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Dalam situasi normal, entitas menggunakan metode biaya atau metode ekuitas selain untuk tujuan pelaporan keuangan juga untuk akuntansi investasi dalam pembukuannya.

Jika laporan keuangan konsolidasi dibuat untuk tujuan pelaporan keuangan, entitas induk masih harus mencatat investasi dalam pembukuannya dengan menggunakan metode biaya atau meotde ekuitas walaupun akun investasi dan pendapatan investasi harus dieliminasi dalam pembuatan laporan keuangan konsolidasi.

Page 8: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Bila investasi dalam saham entitas lain dicatat dengan menggunakan metode biaya, dicatat oleh investor berdasarkan biaya perolehannya. Pendapatan diakui oleh investor jika dividen diumumkan oleh investee.

Metode biaya digunakan ketika investor tidak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan atau tidak mempunyai pengaruh yang signifikan atas investee. Ketidakmampuan investor untuk mengendalikan atau mempengaruhi secara signifikan atas investee, dapat disebabkan karena besarnya investasi, umumnya pada tingkat kepemilikan saham kurang dari 20%.

Dalam situasi lain, seperti kepailitan investee, membatasi investor untuk mempunyai kendali atau pengaruh yang signifikan tanpa melihat besarnya ukuran investasi pada investee.

Page 9: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Prosedur Akuntansi Berdasarkan Metode Biaya. Pada saat perolehan investasi pada saham biasa, investor

mencatatnya sebesar biaya perolehan yang tejadi pada saat perolehan dilakukan. Setelah itu, nilai tercatat investasi tidak berubah, investasi tetap dicatat sebesar biaya perolehan awalnya sampai investasi tersebut didisposisikan atau dijual.

Pendapatan investasi diakui ketika dividen diumumkan oleh investee. Saat investee mengumumkan pembagian dividen, investor mempunyai klaim legal terhadap investee untuk bagian proporsional dari dividen dan realisasi pendapatan dianggap cukup pasti untuk dapat diakui.

Pengakuan Pendapatan sebelum dividen diumumkan tidak sesuai, karena pendapatan investee tidak tersedia untuk pemilik sampai dividen diumumkan.

Page 10: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Contoh: Pada tanggal 2 Januari 2012, PT ABC membeli 20% saham PT XYZ seharga Rp100,000. Kepemilikan saham 20% dianggap tidak mempunyai pengaruh signifikan atas PT XYZ. Selama tahun 2012, PT XYZ melaporkan laba bersih Rp60,000 dan mengumumkan dan membayar dividen Rp20,000. Ayat jurnal yang dibuat PT ABC, yaitu:

PT ABC hanya mencatat bagiannya atas laba yang dibagikan oleh PT XYZ dan tidak mengakui untuk bagian laba yang tidak dibagikan. Nilai investasi tercatat tetap sebesar biaya perolehannya, yaitu Rp100,000.

1) Dr Investasi Pada Saham Biasa PT XYZ

100,000

Cr Kas 100,000(Untuk mencatat perolehan 20% saham PT XYZ)

2) Dr Kas 4,000Cr Pendapatan Dividen 4,000(untuk mencatat pendapatan dividen dari PT XYZ 20% x Rp20,000)

Page 11: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Pengumuman Divden Lebih Besar dari Laba Sejak Akuisisi.Perlakuan khusus diharuskan dalam metode biaya pada situasi dimana investor memegang saham biasa diperusahaan yang mengumumkan dividen lebih besar dari laba yang diperoleh sejak investor memperoleh saham investee. Dividen diterima pada awalnya dipandang mecerminkan laba investee dari tanggal perolehan sampai tanggal pengumuman dividen. Semua dividen yang diumumkan oleh investee lebih besar dari laba yang diperoleh sejak diakuisisi oleh investor dianggap sebagai dividen likuidasi (liquidating dividend). Bagian investor atas dividen likuidasi tersebut diperlakukan sebagai pengembalian modal dan saldo investasi dikurangi oleh jumlah terebut.

Page 12: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Contoh: Asumsikan bahwa pada tanggal 2 Januari 2011, PT Investor membeli 10% saham biasa PT Investee. Laba tahunan dan dividen dari investee, jumlah dividen yang diakui oleh investor tiap tahun, dan pengurangan nilai tercatat invesasi PT Investor di PT Investee diikhtisarkan sbb:

Tahu

n

PT INVESTEE PT INVESTORLaba Bersih Dividen

Saldo LabaTidak dibagi

Penerimaan Kas

Pendapatan Dividen

Pengurangan Saldo

investasi

2011 100,000

70,000 30,000 7,000 7,000 -

2012 100,000

120,000

10,000 12,000 12,000 -

2013 100,000

120,000

- 12,000 11,000 1,000

2014 100,000

120,000

- 12,000 10,000 2,000

2015 100,000

70,000 30,000 7,000 7,000 -

Page 13: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Penjelasan setiap tahunnya sebagai berikut:

2011

PT Investor mencatat bagian 10% atas dividen PT Investee sebagai pendapatan tahun 2011 karena laba PT Investee lebih besar dari dividen yang diumumkan.

2012

Dividen PT Investee lebih besar dibandingkan dengan laba tahun tersebut, tetapi kumulatif dividen yang diumumkan sejak tanggal 2 Januari 2011 saat PT Investor memperoleh saham PT Investee melebihi laba PT Investee sejak tanggal tersebut. Oleh karenanya, PT Investor tetap mencatat bagian 10% atas dividen sebagai pendapatan.

2013

Dividen yang diumumkan PT Investee sejak tanggal 2 Januari 2011 totalnya berjumlah Rp310,000, sedangkan laba PT Investee sejak tanggal tersebut sejunlah hanya Rp300,000. Jadi, dari sudut pandang PT Investor, selisih Rp10,000 dari dividen yang diterima tahun 2013 merupakan pengembalian modal sedangkan sisanya Rp110,000 merupakan pembagian laba. PT Investor mempunyai bagian 10% atas jumlah tersebut,

Page 14: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Ayat jurnal oleh PT Investor untuk mencatat penerimaan dividen tahun 2013, yaitu sebagai berikut:3) Dr Kas 12,000

Cr Pendapatan dividend 11,000 Investasi saham pada PT Investee 1,000

(Untuk mencatat penerimaan dividend dari PT XYZ) tahun 2013

2014 Setelah investor mencatat dividen likuidasi, perbandingan untuk periode berikutmya antara laba dan dividen kumulatif dari investee didasarkan pada tanggal dividen likuidasi terakhir, bukan tanggal saat investor memperoleh saham PT Investee. Pada contoh di atas, PT Investor mencatat dividen likuidasi di tahun 2013 dan 2014. Investor membandingkan laba dan dividen PT Investee dari tanggal dividen likuidasi terakhir di tahun 2014, bukan membandingkan dari tanggal 2 januari 2011.2015 Semua dividen yang dibayarkan di tahun 2015 diperlakukan oleh PT Investor sebagai pembagian laba.

Page 15: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Akuisisi Pada Tanggal Interim. Investasi saham yang diperoleh pada awal atau akhir

tahun umumnya tidak menimbulkan masalah akuntasi jika metode biaya digunakan untuk akuntansi investasi.

Page 16: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Masalah yang ada adalah penentuan apakah sebagian dividen yang diterima oleh Investor merupakan dividen likuidasi ketika investee mengumumkan dividen sesaat setalah investor membeli saham investee. Pada situasi seperti ini, investor harus mengestimasi jumlah laba investee untuk bagian periode dmana investor mempunyai saham investee dan dapat mencatat pendapatan dividen hanya sebesar jumlah tersebut.

Perubahan Jumlah Saham yang Dimiliki. Perubahan dalam jumlah saham investasi dari dividen

saham (stock dividend), atau pemecahan saham (stock split) tidak menyebabkan adanya pengakuan formal dalam pembukuan investor.

Page 17: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Nilai tercatat investasi sebelum dividen saham atau pemecahan saham (stock split) tidak menjadi nilai tercatat baru dari jumlah saham yang lebih besar atau lebih kecil tersebut. Tetapi untuk pembelian saham tambahan dan penjualan saham tentu saja memerlukan ayat jurnal tetapi tidak menimbulkan kesulitan yang berarti dalam pencatatan dengan menggunakan metode biaya.

Perubahan Jumlah Lembar Saham. Pembelian saham tambahan dicatat sebesar biaya perolehannya sebagaimana investasi awal. Persentase kepemilikan baru dari investor terhadap investee dihitung ulang, dan jika tersedia bukti lain, dievaluasi untuk menentukan apakah investasi tetap dicatat sebesar nilai tercatatnya apakah perlu berganti menjadi metode ekuitas.

Page 18: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Ketika tambahan saham tersebut memberikan investorkemampuan untuk mempunyai pengaruh signifikan atas investee, metode ekuitas harus diterapkan secara retroaktif (berlaku surut) dari tanggal investasi awal.Penjualan saham. Jika seluruh atau sebagian investasi pada entitas lain dijual, transakdi tersebut diperlakukan dengan cara yang sama seperti pada penjualan aset lancar lainnya. Keutungan atau kerugian (gains or loss) dari penjualan tersebut diakui dari selisih antara harga jual neto dengan nilai tercatat investasi yang dijual tersebut. Jika saham yang dibeli pada harga yang berbeda, harus ditentukan melalui pemisahan, penomoran sertifikat saham atau cara-cara lain. Ketika identifikasi spesifik tidak praktis dilakukan, maka dapat digunakan asumsi arus biaya Masuk Pertama Keluar Pertama-MPKP atau First-in-First-Out –FIF0.

Page 19: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

PSAK No. 15 tentang “Akuntansi Untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” mengharuskan metode ekuitas digunakan untuk pelaporan investasi dimana kepemilikan investor atas saham berhak suara memberikan investor “kemampuan untuk mempunyai pengaruh siginifikan atas kebijakan operasional, finansial dan manajemen perusahaan”.

Karena adanya kemungkinan kesulitan dalam menentukan tingkat pengaruh dalam beberapa kasus, maka PSAK No.15 menetapkan aturan 20%. Jika terdapat bukti lain yang menunjukkan sebaliknya, investor yang mempunyai 20% atau lebih saham berhak suara investee diasumsikan memilik pengaruh signifikan atas investee.

Page 20: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Sebaliknya, investasi lebih kecil dari 20% atas saham berhal suara investee, diasumsikan tidak mempunyai kemampuan untuk memiliki pengaruh signifikan kecuali kemampuan tersebut dapat ditunjukkan.

Dalam sebagian besar kasus, investasi sebesar 20% sampai 50% pada saham berhak suara enttsa lain dilaporkan menggunakan metode ekuitas. Akan tetapi, harap diingat bahwa aturan 20% tersebut tidak berlaku jika terdapat bukti lain yang memberikan indikasi yang lebih baik mengenai kemampuan atau ketidakmampuan investor untuk mempengaruhi investee secara signifikan.

Berapapun besarnya tingkat kepemilikanm metode ekuitas tidak sesuai jika pengaruh investor dibatasi oleh situasi selain kepemilikan saham, seperti kepailitan atau pembatasan yang ketat atas ketersediaan laba atau aset asing oleh pemerintah negara asing.

Page 21: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

EKUITAS INVESTOR ATAS INVESTEE. Dalam metode ekuitas, investor mencatat perolehan

investasi sebesar perolehan awalnya. Jumlah ini kemudian disesuailan secara berkala untuk perubahan dalam ekuitas pemegang saham investee yang disebabkan karena laba, rugi dan dividen yang diumumkan investee.

PENGAKUAN PENDAPATAN. Dalam metode ekuitas, laporan laba-rugi investor

termasuk bagian proporsional atas laba atau rugi investor tiap periode. Nilai tercatat investasi disesuaikan dengan jumlah yang sama untuk mencerminkan perubahan dalam aset bersih tersebut.

Page 22: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Contoh: Asumsikan Pada tanggal 2 Januari 2012. PT ABC membeli 20% saham biasa PT XYZ dengan harga Rp.100,000. Dengan kepemilikan tersbut PT ABC memperoleh pengaruh signifikan atas PT XYZ. Selama tahun 2012, PT XYZ melaporkan laba Rp60,000 dan membayar dividen tunai Rp20,000. Ayat jurnal yang dibuat PT ABC yaitu sbb:

4) Dr Investasi pada saham PT XYZ 12,000Cr Pendapatan dari investasi 12,000(Untuk mencatat pendapatan investasi dari PT XYZ tahun 2012 sebesar 20% x Rp60,000= Rp12,000).

Page 23: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Ayat jurnal ini dapat disebut sebagai akrual ekuitas (equity accrual) dan biasanya disebut sebagai ayat jurnal penyesuian pada akhir periode. Jika investee melaporkan rugi untuk periode tersebut, investor mengakui bagian proporsional atas laba-rugi tersebut dan mengurangi nilai tercatat investasi sebesar jumlah tersebut.

Karena kemampuan investor untuk mempunyai pengaruh signifikan atas kebijakan investee, maka realisasi pendapatan dari investasi dianggap mencukupi untuk memastikan pengakuan oleh investor atas laba yang diakui oleh investee.

Page 24: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Hal ini berbeda dari kasus dimana investor tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi investee dan investasi harus dilaporkan menggunakan metode biaya, dalam kasus tersebut, pendapatan dari investasi diakui hanya jika ada pengumuman dividen oleh investee.

PENGAKUAN DIVIDEN Dividen dari invetasi tidak diakui sebagai pendapatan

dalam metode ekuitas karena bagian investor atas laba investee diakui pada saat laba tersebut diakui oleh investee. Sebalik-nya, dividen tersebut dipandang sebagai pembagian laba yang sebelumnya telah diakui dan telah dikapitalsir dalam nilai tercatat investasi.

Page 25: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Investor harus menganggap dividen yang diumumkan investee sebagai pengurang ekuitasnya pada investee, sehingga mengurangi nilai tercatat investasi. Akibatnya, semua dividen dari investee diperlakukan sebagai dividen likuidasi dalam metode ekuitas.

Berdasarkan contoh tersebut di atas, maka ayat jurnal yang dibuat oleh PT ABC adalah sebagai berikut:5) Dr Kas 4,000

Cr Investasi saham pada PT XYZ 4,000(Untuk mencatat penerimaan dividend dari PT XYZ tahun 2012 sebesar 20% x Rp20,000)

Page 26: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

PERBEDAAN ANTARA BIAYA PEROLEHAN DAN NILAI BUKU YANG MENDASARI.Ketika suatu entitas membeli saham berhak suara entitas lain, harga beli biasanya didasarkan pada harga pasar saham yang diakuisisi, dan bukan berdasarkan nilai buku aset bersih investee. Akibatnya, seringkali terjadi selisih antara biaya perolehan invetasi dari investor dengan bagian proporsional atas nilai buku aset bersih yang mendasari dari investasi. Selisih ini disebut sebagai diferensial (differential).Ada bebrapa alasan mengapa biaya perolehan investasi dapat melebihi nilai buku aset bersih yang mendasri dan menimbulkan diferesnsial positif, yaitu:

Page 27: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

1. Aset investee bernilai lebih dibandingkan nilai bukunya.2. Adanya muhibah (goodwill) yang tidak tercatat karena

adanya kemampuan investee menghasilkan laba di atas rata-rata (di atas laba normal).

Alasan apapun yang menyebabkannya, bagian dari diferensial yang berkaitan dengan aset tertentu dari investee, termasuk goodwill, harus diketahui.

Apabila metode ekuitas diterapkan, bagian dari difetrensial sehubungan dengan aset investee dengan masa manfaatnya yang terbatas, termasuk aset tidak berwujud, harus diamortisasi selama masa manfat dari aset tersebut. Kerugian akibat penurunan nilai atas investasi sendiri harus diakui penurunan nilai tersbut tidak bersifat sementara.

Page 28: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

AMORTISASI ATAU PENGHAPUSAN DIFERENSIALJika metode ekuitas digunakan, tiap bagian diferensial harus diperlakukan dengan cara yang sama dengan perlakuan investee atas aset dan liabilitas yang berhubungan dengan diferensial tersebut.Oleh karena itu, bagian diferensial yang berhubungan dengan aset yang disusutkan (depreciable assets) atau yang diamortisasi (amortized assets) selama sisa masa manfaat dimana biaya perolehan aset tersebut dialokasikan oleh investee.Amortisasi diferensial sehubungan dengan aset yang disusutkan atau diamortisasi dari investee dicatat dalam pembukuan investor untuk mencerminkan penurunan manfaat

Page 29: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

masa depan yang diharapkan investor dari bagian biaya perolehan investasi sehubungan dengan aset-aset tersebut.Investor mengakui pengurangan potensi jasa aset dengan masa mandaat terbatas sebagai beban penyusutan atau beban amortisasi berdasarkan jumlah yang telah diinvestasikan dalam aset tersebut. Pengurangan ini pada gilirannya, diakui oleh investor melalui bagiannya atas laba bersih investee.Jika biaya perolehan kepemilikan investor di aset investee lebih besar dibandingkan dengan biaya perolehan investee, maka biaya tambahan tersebut juga harus diamortisasi.

Page 30: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Pendekatan untuk mengamortisasi diferensial yang paling konsisten dengan ide mencerminkan semua aspek investasi dalam satu baris di neraca dan satu baris dalam laporan laba-rugi (one line consolidation) adalah dengan mengurangi pendapatan dari investee yang diakui investor, dengan ayat jurnal penyesuaian:

Diferensial mencerminkan jumlah yang dibayarkan melebihi nilai buku investasi dan termasuk dalam jumlah investasi. Jadi amortisasi atau pengurangan diferensial menyebabkan pengurangan akun investasi. Pada saat yang sama, laba bersih juga harus dikurangi dengan jumlah yang sama untuk mengakui bahwa sebagian dari jumlah yang dibayarkan untuk investasi telah habis.

Dr Pendapatan dari investasi xxCr Investasi pada saham biasa investee xx

Page 31: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Contoh: Asumsikan bahwa pada tanggal 1 Januari 2012 PT “A” membeli 40% saham biasa PT “B” dengan harga Rp200,000. Pada tanggal tersebut PT “B” mempunyai aset bersih dengan nilai buku Rp400,000 dan nilai wajarnya Rp465,000. Bagian PT “A” atas nilai buku aset bersih PT “B” pada saat akuisisi adalah Rp160,000 (40% x Rp400,000). Diferesnsial dihitung sebagai berikut:

Biaya perolehan invesatsi pada PT “B” 200,000Nilai buku aset bersih PT “B” (40% X 400,000)

160,000

Diferensial 40,000

Page 32: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Selisih lebib nilai wajar di atas nilai buku sebesar Rp65,000 diatribusikan ke peningkatan nilai Tanah dan Peralatan PT “B” masing-masing Rp15,000 dan Rp50,000. Bagia PT “A” atas peningkatan nilai aset PT “B” adalah sebagai berikut:

Oleh karena itu, diferensial Rp40,000 dialokasikan ke tanah Rp6,000, peralatan Rp20,000 dan sisanya ke goodwill Rp14,000, yang diilustrasikan sebagai berikut:

Total Peningkatan

Bagian PT “A” (40%)

Tanah 15,000 6,000Peralatan 50,000 20,000Jumlah 65,000 26,000

Page 33: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Ilustrasi

Total Diferensial Rp40,000

Biaya perolehan investasi

Rp200,000

Nilai wajar aset bersih yang

dapat diidentifikasi Rp186,000

Nilai buku aset bersih yang

dapat diidentifikasi Rp160,000

Selisih antara biaya perolehan

atas nlai wajar aset yang dapat

diidentifikasi Rp14,000

Selisih lebih antara nlai wajar di atas nilai buku yang

dapat diidentifikasi Rp26,0o00

Page 34: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Walaupun diferensial tersebut terkait dengan aset PT “B”, tambahan biaya yang dikeluarkan untuk mengakuisisi aset “B” dicerminkan dalam investasi PT “A” di PT “B”.

Tidak ada akun diferensial baru maupun akun terpisah yang dicatat dalam pembukuan PT “A” untuk mencerminkan pembagian diferensial ke aset tertentu milik PT “A”. Begitu pula, tidak ada beban terpisah dalam pembukuan PT “A” .

Amortisasi atau penghapusanbukuan diferensial dilakukan dengan mengurangi akun investasi PT “A” dan mengurangi akun pendapatan yang diakui PT “A” dari investasinya di PT “B”.

Page 35: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Karena aset tanah mempunyai umur ekonomis tidak terbatas, bagian diferensial yang terkait dengan tanah tidak disusutkan. Bagian difetrensial Rp20,000 yang terkait dengan peralatan disusutkan selama sisa umur ekonomisnya. Asumsikan bahwa peralatan tersebut diperkirakan sisa umur ekonomisnya 5 tahun lagi, amaka penyusutan tahunan dari diferensial tersebut Rp4,000 (Rp20,000 : 5).

Asumsikan bahwa selama tahun 2012, PT “B” memperoleh laba Rp80,000 dan mengumumkan dividen Rp20,000, PT “A” mencatat perolehan laba da dividen yang diumumkan oleh PT “B” sebagai berikut:

Page 36: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

6) Dr.

Investasi pada saham PT “B” 200,000

Cr.

Kas 200,000

Untuk mencatat perolehan saham PT “B” seharga Rp200,0007) Dr

.Kas 8,000

Cr.

Investasi pada saham PT “B 8,000

Untuk mencatat dividen dari PT “A” sebesar 40% x Rp20,000

8) Dr.

Investasi pada saham PT “B” 32,000

Cr.

Pendapatan dari investasi 32,000

Untuk mencatat pendapatan atas investasi di PT “B” sebesar 40% x Rp80,000

9) Dr.

Pendapatan dari investasi 4,000

Cr.

Investasi pada saham PT “B” 4,000

Untuk mencatat amortisasi diferensial atas peralatan sebesar Rp20,000 dibagi 5

Page 37: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Dengan jurnal-jurnal tersebut, PT “A” mengakui pendapatan dari PT “B” dan menyesuaikan investasinya di PT “B” menjadi bersaldo Rp220,000 (Rp200,000 – Rp8,000 + Rp32,000 – Rp4,000).

Amortisasi pada pembukuan PT “A” untuk diferensial aset terkait dengan peralatan PT “B” selalu sama besarnya yaitu Rp4,000 selama lima tahun (tahun 2012 sampai 2016). Tidak ada lagi amortisasi setlah tahun 2016 karena bagian diferensial tersebut telah habis teramortisasi setelah lima tahun.

Tidak ada akun khusus yang dibuat pada pembukuan investor (PT “A”) untuk mengakui diferensial dan amortisasi deferensial. Hanya ada dua akun yang digunakan yaitu akun Investasi pada saham investee (PT “B”) dan Pendapatan investasi . Jika akun investasi pada saham Investee diamortisasi, diferensial antara nilai tercatat dan nilai buku aset bersih yang mendasari akan berkurang.

Page 38: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Pada tanggal 1 Januari 2012, PT ABC memperoleh 40% saham PT XYZ dengan harga Rp.700,000. Ekuitas PT XYZ pada tanggal tersebut yaitu sebagai berikut:

Kelebihan biaya perolehan diatas nilai bukunya disebabkan karena tanah dan peralatan yang diidentifikasi sbb:

Sisa umur ekonomis peralatan 5 tahun lagi sejak tanggal perolehan saham, Selebihnya merupakan muhibah (goodwill).

Common stock Rp1,000,000Paid in Capital Rp100,000Retained Earning Rp400,000Jumlah Ekuitas Rp1,500,000

Land 52,500Equipment 35,000

Page 39: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Selama tahun 2012, PT XYZ memperoleh laba Rp150,000 dan mengumumkan dividen Rp50,000.

Buatlah semua ayat Jurnal yang harus dibuat oleh PT ABC dengan metode biaya dan metode ekuitas.

Page 40: Pelaporan Kepemilikan Antar Entitas

Cost Method Equity MethodDr Investment in Stock

700,000   Dr Investment in stock 700,000

 

Cr Cash   700,000

Cr Cash   700,000

           Dr Cash 20,000   Dr Cash 20,000  Cr Dividend Revenue

  20,000 Cr Investment in stock   20,000

                 Dr Investment In stock 60,000        Cr Investment

Revenue  60,000

                 Dr Investment Revenue 2,800        Cr Investment In Stock   2,800