Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan...

32
Disusun oleh Dengan bantuan tenaga ahli dari Dukungan teknis oleh Didukung oleh K E D A L A M P E L A P O R A N P E R U S A H A A N : M E N G I N TE G R A S I K A N T P B / S D G S P A N D UA N P R A K T I S Pelap ran Bisnis mengenai TPB/SDGs

Transcript of Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan...

Page 1: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

Disusun oleh

Dengan bantuan tenaga ahli dari

Dukungan teknis oleh

Didukung oleh

KE DALAM PELAPORAN PER

USAH

AA

N:M

ENGINTEGRASIKAN TPB/

SDG

S

PANDUAN PRAKTIS

Pelap ran Bisnis mengenai TPB/SDGs

Page 2: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

1

Panduan Langkah Demi Langkah LampiranMemberikan PemahamanDaftar Isi

2 Kata Pengantar

3 Memberikan Pemahaman4 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) dan pelaporan keberlanjutan perusahaan

4 Keikutsertaan bisnis dalam TPB/SDGs

5 Tentang panduan ini

7 Prioritas yang berprinsip dalam pelaporan TPB/SDGs

8 Panduan Langkah demi Langkah

9 Langkah 1: Menentukan prioritas target TPB/SDGs

10 Langkah 1.1: Memahami TPB/SDGs dan targetnya

11 Langkah 1.2: Menjalankan prioritas berprinsip target TPB/SDGs

16 Langkah 1.3: Menentukan isi laporan Anda terkait TPB/SDGs

18 Langkah 2: Mengukur dan menganalisis

19 Langkah 2.1. Menentukan tujuan bisnis

20 Langkah 2.2. Memilih pengungkapan yang tepat

21 Langkah 2.3. Mengumpulkan dan menganalisis data

22 Langkah 3: Melaporkan, mengintegrasikan dan melakukan perubahan

23 Langkah 3.1. Mempertimbangkan aspek umum praktek yang baik dalam pelaporan TPB/SDGs

25 Langkah 3.2. Mempertimbangkan kebutuhan informasi data pengguna

26 Langkah 3.3. Melaporkan dan melakukan perubahan

27 Lampiran

28 Daftar kerangka kerja pelaporan internasional dan indikator

28 Kontributor

30 Hak cipta

Daftar Isi

Page 3: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

2

Panduan Langkah Demi Langkah LampiranDaftar IsiSetting the scene

Kata Pengantar

Transparansi dalam penyelenggaraan bisnis sudah lama menjadi penggerak utama perbaikan yang penting karena pemangku kepentingan di seluruh dunia terus memajukan tujuan bersama dari Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Perusahaan – besar dan kecil – adalah pelaku penting dalam perjalanan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs).

Ini adalah saat yang tepat membawa pelaporan keberlanjutan ke tingkatan selanjutnya. TPB/SDGs mendorong transparansi dan akuntabilitas perusahaan. Panduan praktis mengenai pengintegrasian TPB/SDGs ke dalam pelaporan perusahaan ini bertujuan untuk membantu perusahaan segala bidang di semua negara untuk mengatasi masalah-masalah dunia yang paling mendesak. Panduan ini membantu perusahaan bergerak melampaui tren saat ini yang hanya memetakan aktivitas dan program terhadap TPB/SDGs untuk mendorong perubahan.

Isi publikasi ini sesuai dengan United Nations Guiding Principles on Business and Human Rights, the Ten Principles of the UN Global Compact dan the GRI (Global Reporting Initiative) Reporting Framework. Panduan ini menjelaskan proses ‘prioritas berprinsip’ yang bertujuan membantu negara mengidentifikasi dan memprioritaskan target TPB/SDGs mereka, melakukan aksi dan melaporkan kemajuan mereka. Pendekatan ini membantu perusahaan mengintegrasikan TPB/SDGs ke dalam laporan pertanggungjawaban dan keberlanjutan perusahaan yang sudah ada. Pendekatan tersebut juga menyatukan pengelolaan resiko model bisnis baru yang dapat berkontribusi kepada kemajuan TPB/SDGs.

Dokumen ini dimaksudkan untuk digunakan dengan dokumen lain yang diterbitkan oleh GRI, UN Global Compact dan mitra

mereka, khususnya "Pelaporan Bisnis mengenai TPB/SDGs: Analisis Tujuan dan Target", "Fokus: Menangani Kebutuhan Investor dalam Pelapoan Bisnis mengenai TPB/SDGs" dan SDG Compass. Panduan ini dikembangkan melalui kolaborasi dengan mitra organisasi dan bisnis, dan kami ingin menyampaikan terima kasih secara khusus kepada Shift dan PwC untuk dukungan mereka sepanjang proyek ini.

Kami berharap untuk bekerjasama dengan bisnis di seluruh dunia, dan mereka menerapkan dokumen kami dan membenahi praktek terbaik. Dengan bekerjasama kita bisa dan kita harus – mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Tim MohinKetua Pelaksana GRI

Lise KingoCEO & Direktur Eksekutif United Nations Global Compact

Pengaturan Lingkup Kegiatan

Page 4: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

ME

MBE

RIKAN PEMAHAM

AN

Page 5: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

4

Panduan Langkah Demi Langkah LampiranMemberikan Pemahaman

Daftar Isi

Memberikan Pemahaman

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) dan pelaporan perusahaan mengenai keberlanjutan `

Bisnis tidak dapat berkembang pesat di dunia yang penuh kemiskinan, ketidaksetaraan, gangguan situasi dan tekanan terhadap lingkungan, dengan demikian bisnis memiliki kepentingan yang sangat vital dalam memastikan bahwa Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan dan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs atau Tujuan Global) dapat tercapai. Dengan menjunjung tinggi standar dan prinsip hak asasi manusia, ketenagakerjaan, lingkungan dan anti korupsi, bisnis memberikan kontribusi yang penting terhadap TPB/SDGs.

Banyak perusahaan sudah bertindak dan melakukan pelaporan mengenai topik yang tercakup di dalam TPB/SDGs, misalnya perubahan iklim, pengelolaan air dan kondisi lingkungan pekerjaan. Panduan ini akan membantu perusahaan mengambil tindakan mereka saat ini dan menemukan prioritas tambahan untuk berkontribusi dalam mencapai TPB/SDGs.

Lebih dari sekedar komunikasi reguler dengan pemangku kepentingan, pelaporan perusahaan yang efektif merupakan kunci membangun kepercayaan dan menyelaraskan investasi melalui transparansi dan akuntabilitas. Selain untuk menginformasikan kepada pemangku kepentingan eksternal – termasuk investor – pelaporan keberlanjutan perusahaan adalah stimulus yang kuat untuk percakapan internal dan pengambilan keputusan berkenaan dengan kontribusi tehadap TPB/SDGs pada seluruh tingkatan di perusahaan. Namun demikian, melakukan pelaporan bukanlah suatu awal maupun akhir dari strategi dan implementasi keberlanjutan dari suatu perusahaan – ini adalah suatu perangkat strategis yang:

• mengikutsertakan pemangku kepentingan

• mendukung proses pengambilan keputusan yang berkelanjutan di seluruh tingkatan di dalam perusahaan

• membentuk strategi bisnis

• memandu inovasi dan mendorong kinerja dan peningkatan nilai

• menarik investasi

Keikutsertaan bisnis dalam TPB/SDGs

Disahkan oleh 193 negara anggota PBB pada tahun 2015, Agenda 2030 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan memfokuskan upaya dan perhatian global kepada 17 masalah yang mendesak. Sektor swasta memainkan peranan yang sangat penting dalam menyediakan solusi yang dapat berkontribusi untuk menemukan solusi dari tantangan ini, selain juga menghasilkan peluang bisnis baru.

TPB/SDGs diperkirakan dapat menghasilkan lebih dari US$12 trilyun yang senilai dengan peluang pasar sampai dengan 20301. Dengan mengidentifikasi dan memitigasi resiko terhadap masyarakat dan lingkungan dan dengan menyediakan produk serta layanan baru yang mendukung pembangunan berkelanjutan, perusahaan dapat meraup keuntungan untuk mereka dan pasar tempat mereka bergantung.

TPB/SDGs juga menjadi semakin penting untuk investor, karena TPB/SDGs adalah artikulasi dari masalah-masalah paling mendesak di dunia dalam hal lingkungan, sosial dan ekonomi, dan, dengan demikian, berlaku sebagai daftar materi yang pasti dalam perspektif ESG (lingkungan, sosial dan tata kelola) yang harus dipertimbangkan sebagai bagian dari tanggung jawab fidusia investor.’2 Hal ini menciptakan suatu situasi bisnis yang kuat untuk berinvestasi dalam peluang yang selaras dengan TPB/SDGs, termasuk membantu investor untuk mengamankan pengembalian yang stabil, merepresentasikan nilai-nilai klien mereka secara lebih baik dan menawarkan produk finansial yang berkelanjutan yang membedakan mereka di pasar.3

1) Silahkan melihat laporan Better Business, Better World of the Business And Sustainable Development Commission, report.businesscommission.org/2) Silahkan melihat The SDG Investment Case, www.unpri.org/download?ac=14363) Silahkan melihat In Focus: Addressing Investor Needs in Business Reporting on the SDGs, www.globalreporting.org/resourcelibrary/addressing-investor-

needs-SDGs-reporting.pdf

Page 6: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

5

Panduan Langkah Demi Langkah LampiranMemberikan Pemahaman

Daftar Isi

Tentang panduan iniPanduan Praktis ini tidak menciptakan kerangka kerja pelaporan yang baru. Sebaliknya, panduan ini menguraikan proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada.

Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan identifikasi TPB/SDGs bagi perusahaan untuk ditindaklanjuti dan dilaporkan. Langkah kedua melihat bagaimana menentukan tujuan bisnis, memilih pengungkapan dan menganalisis kinerja. Langkah ketiga menawarkan saran dan panduan untuk melaporkan dan memperbaiki kinerja TPB/SDGs. Langkah-langkah ini tidak harus selalu berurutan; dapat disesuaikan untuk keadaan tertentu.

Panduan ini bertujuan untuk memberikan bimbingan untuk seluruh perusahaan, tanpa memandang ukuran, sektor atau lokasi operasional. Panduan ini menargetkan praktisi pelaporan secara spesifik, namun juga relevan bagi profesional lain yang terlibat dalam keberlanjutan perusahaan.

Panduan ini dibangun berdasarkan dokumen sebelumnya, khususnya SDG Compass yang dikembangkan oleh UN

Global Compact, GRI and the World Business Council for Sustainable Development (WBCSD), yang menawarkan titik awal bagi perusahaan untuk mencapai TPB/SDGs, termasuk sumber daya4. Dokumen tersebut menawarkan pendekatan yang lebih rinci untuk menentukan prioritas.

Panduan dan publikasi Pelaporan Bisnis mengenai TPB/SDGs: Analisis Tujuan dan Target5 (Analisis) dimaksudkan untuk digunakan bersamaan sebagai bagian dari suatu siklus pelaporan perusahaan secara reguler.

Analisis, diantaranya, mencakup pengungkapan kualitatif dan kuantitatif untuk target TPB/SDGs yang mungkin relevan untuk perusahaan, tanpa memandang ukuran, sektor atau lokasi operasional.

Dokumen Analisis juga mencakup tindakan ilustratif yang dapat dilakukan perusahaan untuk berkontribusi pada pencapaian setiap target. Publikasi "Fokus: Menangani Kebutuhan Investor dalam Pelaporan Bisnis mengenai SDGs6 menyediakan informasi tambahan mengenai aspek yang relevan dengan investor.

Langkah-langkah yang diuraikan dalam panduan ini

4) Untuk informasi lebih lanjut, lihat SDG Compass online platform, www.sdgcompass.org5) Untuk informasi lebih lanjut, lihat An Analysis of the Goals and Targets, www.globalreporting.org/resourcelibrary/GRI_UNGC_Business-Reporting-on-

SDGs_Analysis-of-Goals-and-Targets.pdf6) Untuk informasi lebih lanjut, lihat In Focus: Addressing Investor Needs in Business Reporting on the SDGs, www.globalreporting.org/resourcelibrary/

addressing-investor-needs-SDGs-reporting.pdf

Step 1Define priority SDG targets

Step 3Report, integrate and implement

change

1.1Understand

the SDGs and their targets

1.3Define your SDG-related

report content

1.2Conduct

principled prioritization of

SDG targets

2.1Set business

objectives2.2

Select appropriate disclosures

2.3Collect and

analyze data

3.2Consider data

users' information needs

3.1Consider general features of good

practice when reporting on the

SDGs

3.3Report and implement

change

Step 2Measure and

analyze

Memahami TPB/SDGs dan

targetnya

Melaporkan dan melakukan

perubahan

Menjalankan prioritas yang

berprinsip dalam target TPB/SDGs

Mempertimbangkan kebutuhan informasi

data pengguna

Menentukan isi laporan Anda yang terkait

dengan TPB/SDGs

Mempertimbangkan aspek umum saat

membuat pelaporan mengenai TPB/SDGs

Menentukan tujuan bisnis

Memilih pengungkapan

yang sesuai

Mengumpulkan dan menganalisis

data

Langkah 1Menentukan prioritas

target TPB/SDGs

Langkah 2Mengukur dan menganalisis

Langkah 3Melaporkan, mengintegrasikan dan melakukan perubahan

Page 7: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

6

Panduan Langkah Demi Langkah LampiranMemberikan Pemahaman

Daftar Isi

Bagaimana hubungan “Analisis” dan “Panduan Praktis” dan bagaimana keduanya terhubung dengan SDG Compass

Mengacu pada:

Analisis Tujuan dan Target

AN

AN

ALY

SIS O

F THE

GO

ALS AND TARGETS

Developed by

Supported by

Mengintegrasikan TPB/SDGs

ke dalam Pelaporan Perusahaan:

Panduan Praktis

Developed by

With expert input from

Technical support from

Supported by

CORPORATE REPORTING

:INTEGRATING THE S

DGs

INT

O

A PRACTICAL GUID

E

Langkah 1: Memahami TPB/SDGsMengacu pada SDG Compass

Langkah 2: Menentukan prioritas – panduan lebih jauhMengacu pada SDG Compass

Langkah 3: Menentukan tujuanMengacu pada SDG Compass

Langkah 4: MengintegrasikanMengacu pada SDG Compass

Langkah 5: Melaporkan dan mengkomunikasikan – panduan lebih jauhMengacu pada SDG Compass

Referensi

Page 8: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

7

Panduan Langkah Demi Langkah LampiranMemberikan Pemahaman

Daftar Isi

Prioritas yang berprinsip dalam pelaporan TPB/SDGsPanduan ini mengikuti pendekatan yang selaras dengan UN Guiding Principles on Business and Human Rights7, the Ten Principles of the UN Global Compact8, the OECD Guidelines for Multinational Enterprises9 dan OECD Due Diligence Guidance for Responsible Business Conduct10 yang terkait. Panduan ini memulai proses penentuan prioritas yang berprinsip, di mana melalui proses tersebut perusahaan dapat mengidentifikasi target TPB/SDGs yang menjadi prioritas untuk fokus dalam konteks keseluruhan Tujuan Global. Pendekatan ini membantu dalam mengintegrasikan TPB/SDGs ke dalam proses pelaporan, khususnya yang berdasarkan pada GRI Sustainability Reporting Standards (GRI Standards).

Prioritas yang berprinsip adalah suatu proses yang mencakup pertimbangan:

• Resiko terhadap masyarakat dan lingkungan (titik awal A): kontribusi yang dapat diberikan oleh setiap perusahaan untuk mencapai TPB/SDGs dengan cara memenuhi tanggung jawabnya untuk mengatasi dampak negatif yang aktual dan potensial terhadap masyarakat dan lingkungan yang berhubungan dengan operasional dan rantai nilai perusahaan;

• Produk, layanan dan investasi yang bermanfaat yang terkait dengan TPB/SDGs (titik awal B): kontribusi tambahan yang dapat diberikan perusahaan untuk mencapai TPB/SDGs dengan cara menerapkan pengetahuan, keahlian dan kapabilitas lainnya untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

Penentuan prioritas yang berprinsip dirancang untuk membantu perusahaan mencapai hal-hal berikut:

• Menyelaraskan strategi, upaya dan alokasi sumber daya perusahaan dengan target TPB/SDGs yang mencerminkan dampak signifikan perusahaan, sebagaimana diinformasikan dengan menilai resiko terhadap masyarakat dan lingkungan,

dan mengeksplorasi produk, layanan dan investasi yang bermanfaat. Pengungkapan dalam laporan berkelanjutan harus merupakan cerminan yang sesungguhnya dari dampak signifikan yang diprioritaskan secara internal dan yang mengarahkan bagaimana manajemen senior menentukan strategi dan alokasi sumber daya perusahaan.

• Mengidentifikasi tindakan baru yang penting untuk berkontribusi terhadap TPB/SDGs. Penting untuk mengungkap upaya-upaya yang telah dilakukan dan yang terbukti mendorong perubahan positif. Namun, dengan hanya memberi label ulang pada upaya-upaya ini dalam istilah TPB/SDGs tampaknya tidak cukup untuk berkontribusi dalam mencapai TPB/SDGs. Mencapai TPB/SDGs membutuhkan upaya yang baru dan upaya tambahan. TPB/SDGs memiliki potensi untuk menantang paradigma umum yang selama ini dipegang dan mengubah model bisnis saat ini menuju ke arah yang lebih berkelanjutan. Untuk mengimplementasikan perubahan pada skala yang penting untuk mencapai TPB/SDGs, perusahaan perlu mengubah strategi mereka untuk membuat keselarasan dengan TPB/SDGs menjadi bagian inti dari produk dan layanan mereka — telah terbukti bahwa ada peluang yang sangat besar bagi perusahaan yang melakukannya.

• Hindari ‘cherry-picking’ dan ‘SDG-washing’. ‘Cherry-picking’ mengacu pada perusahaan yang memilih tujuan dan target berdasarkan pada apa yang paling mudah bagi mereka, ketimbang apa yang merupakan prioritas tertinggi. ‘SDG-washing’ artinya melaporkan mengenai kontribusi positif kepada Tujuan Global dan mengabaikan dampak negatif yang penting. Kemenangan yang mudah dan menghasilkan laba adalah bagian dari strategi yang menyeluruh, namun penting bagi perusahaan untuk juga mengidentifikasi dan bertindak atas serangkaian penuh target prioritas TPB/SDGs yang bersinggungan dengan operasional dan rantai nilai mereka.

7) Untuk informasi lebih lanjut, silahkan melihat https://www.ohchr.org/Documents/Publications/GuidingPrinciplesBusinessHR_EN.pdf8) Untuk informasi lebih lanjut, silahkan melihat https://www.unglobalcompact.org/what-is-gc/mission/principles9) Untuk informasi lebih lanjut, silahkan melihat http://mneguidelines.oecd.org/guidelines/10) Untuk informasi lebih lanjut, silahkan melihat http://www.oecd.org/investment/due-diligence-guidance-for-responsible-business-conduct.htm

Tentang ‘Platform Aksi Pelaporan mengenai TPB/SDGs’Panduan Praktis ini telah dikembangkan sebagai bagian dari pekerjaan ‘Platform Aksi Pelaporan mengenai TPB/SDGs’, yang dipimpin oleh UN Global Compact dan GRI dan bertujuan untuk mempromosikan dan memfasilitasi pelaporan perusahaan mengenai TPB/SDGs. Sebagai bagian dari pekerjaan dalam platform tersebut, perusahaan yang berpartisipasi di seluruh dunia diajak untuk menyediakan masukan yang

substantif, berbagi praktek terbaik yang berkembang dan berpartisipasi dalam pelatihan (online) yang memungkinkan pembelajaran sesama perusahaan. Saat ini, lebih dari 40 perusahaan terlibat secara aktif dalam platform tersebut dan sekitar 35 perwakilan dari berbagai organisasi, termasuk pemerintahan, masyarakat sipil dan institusi PBB, adalah bagian dari komite penasehat platform.

KoTAK 1

Page 9: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

PAN

DU

AN

L

ANGKAH DEM

I LAN

GK

AH

Page 10: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

9

Panduan Langkah Demi LangkahLampiranMemberikan PemahamanDaftar Isi

LANGKAH 1: M

ENEN

TUK

AN

TARGET PRIoRITA

S TPB

/SD

G

1.1: Memahami TPB/SDGs dan targetnya

1.2: Menjalankan prioritas yang berprinsip dalam target TPB/SDGs

1.3: Menentukan isi laporan anda yang berkaitan dengan TPB/SDGs

Page 11: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

10

LampiranMemberikan PemahamanDaftar Isi

Penentuan prioritas yang berprinsip adalah suatu proses di mana anda, sebagai perusahaan, dapat memprioritaskan target TPB/SDGs berdasarkan penilaian resiko dan manfaat untuk masyarakat dan lingkungan. Langkah-langkah di bawah ini menggambarkan proses penentuan prioritas yang berprinsip.

Langkah 1.1: Memahami TPB/SDGs dan targetnya

Pertama, meninjau ulang seluruh TPB/SDGs dan targetnya. Mempertimbangkan bagaimana masalah yang diangkat mungkin berhubungan dengan bisnis anda. Bercermin pada resiko terhadap masyarakat dan lingkungan, dan juga terhadap produk, layanan dan investasi yang bermanfaat. Ketika melakukan hal tersebut, pertimbangkan operasional perusahaan dan rantai nilai.

Pertimbangkan target yang belum Anda perkirakan dalam TPB/SDGs tertentu dan yang mana perusahaan anda dapat membuat perbedaan penting dengan cara menangani resiko yang berhubungan dengan operasional dan rantai nilai perusahaaan Anda.

Contohnya, TPB/SDG 3 mengenai kehidupan sehat dan sejahtera mencakup target untuk mengurangi separuh angka kematian dan cedera secara global akibat kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan di jalan mungkin menjadi resiko tinggi bagi orang-orang yang bekerja di perusahaan ekstratif atau perusahaaan dengan jaringan distribusi yang besar; mengurangi kematian dan cedera akibat kecelakaan di jalan dengan demikian dapat menjadi target TPB/SDGs prioritas yang sah untuk perusahaan-perusahaan tersebut.

Mengidentifikasi target lain yang tidak diantisipasi yang dapat anda tingkatkan dengan cara menerapkan keterampilan dan kemampuan perusahaan dalam cara-cara yang baru.

Contohnya, TPB/SDG 9 mengenai industri, inovasi dan infrastruktur mencakup target untuk meningkatkan akses industri skala kecil dan perusahaan lainnya kepada layanan keuangan, khususnya di negara berkembang. Hal ini termasuk menawarkan peluang produk dan layanan yang bermanfaat untuk bank dan perusahaan teknologi.

Mempertimbangkan aspek TPB/SDGs dan target-targetnya yang saling berhubungan: tindakan Anda bisa saja berkontribusi terhadap lebih dari satu target atau TPB/SDGs.

Contohnya, perusahaan energi terbarukan kemungkinan besar akan mengidentifikasi TPB/SDG Target 7.1: ‘memastikan akses yang universal kepada layanan energi yang terjangkau, dapat diandalkan dan modern, sebagai prioritas. Hal ini pada gilirannya akan terhubung dengan TPB/SDG Target 13.1 untuk memperkuat ketahanan yang berkaitan dengan iklim dan TPB/SDG Target 1.4 untuk memastikan akses terhadap layanan dasar, salah satu diantaranya.

Dengan mengingat gambaran umum mengenai TPB/SDGs dan target-targetnya, Anda siap untuk mengidentifikasi target TPB/SDG yang menjadi prioritas untuk perusahaan Anda berdasarkan dua titik awal: resiko terhadap masyarakat dan lingkungan, dan produk, layanan, serta investasi yang bermanfaat.

Step 1.1: Memahami TPB/SDGs dan targetnya

Langkah 1: Menentukan target prioritas TPB/SDG

Iberdrola menyadari bahwa TPB/SDGs menawarkan visi baru yang membuat kita dapat menerjemahkan kebutuhan dan ambisi global menjadi solusi. TPB/SDGs adalah model yang layak untuk pertumbuhan jangka panjang dan akan membantu perusahaan untuk mengembangkan strategi yang lebih solid. Integrasi TPB/SDGs ke dalam rencana bisnis memperkuat identifikasi dan manajemen resiko dan biaya material, penciptaan dan akses kepada pasar baru, dan inovasi dalam model bisnis yang membuat semuanya lebih efisien, dengan demikian menyelaraskan strategi dan ekspektasi perusahaan dengan karyawan, pelanggan, investor dan komunitas di mana perusahaan beroperasi. Agustín Delgado, Kepala Petugas Keberlanjutan, Iberdrola

Langkah 1: Menentukan target prioritas TPB/SDGs

Page 12: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

11

LampiranMemberikan PemahamanDaftar Isi

Langkah 1.2: Menjalankan prioritas yang berprinsip dalam target TPB/SDGs

Seperti dijelaskan dalam pendahuluan, prioritas yang berprinsip adalah suatu proses untuk mengidentifikasi target prioritas TPB/SDGs bagi perusahaan untuk fokus berkontribusi dalam mencapai TPB/SDGs. Di bawah ini adalah dua titik awal di mana suatu perusahaan dapat mengidentifikasi prioritas target TPB/SDGs dengan cara menilai dampak yang signifikan yang berhubungan dengan operasional dan rantai nilai perusahaan.

Titik awal A: Menilai bagaimana resiko prioritas terhadap masyarakat dan lingkungan terkait dengan target TPB/SDGs.

• Fokusnya di sini adalah untuk mengidentifikasi dampak negatif yang paling parah terhadap masyarakat dan lingkungan yang berhubungan dengan operasional dan rantai nilai perusahaan dan target TPB/SDGs yang terkait dengan dampak ini. Dampak ini termasuk resiko atau masalah hak asasi manusia yang 'menonjol' (lihat Kotak 3).

• Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi peluang untuk menangani resiko ini dengan cara yang memaksimalkan

hasil positif bagi masyarakat dan lingkungan, dan dengan demikian bagi TPB/SDGs.

Titik awal B: Mengidentifikasi target TPB/SDGs yang mana Anda dapat memberikan kontribusi terbaik melalui produk, layanan dan investasi yang bermanfaat.

• Fokusnya di sini adalah bagaimana perusahaan dapat menerapkan keterampilan dan kemampuannya untuk mengembangkan produk, layanan dan investasi yang berkontribusi pada pencapaian TPB/SDGs. Meskipun untuk beberapa perusahaan hal ini mungkin tidak bisa segera dilakukan, latihan ini dapat menyoroti ide-ide untuk membuat hal ini memungkinkan di masa mendatang.

• Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produk, layanan dan investasi yang bermanfaat ini adalah juga dikembangkan dan diberikan dengan cara-cara yang meminimalisir dampak negatif apapun dan dengan demikian memperkuat kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang.

Langkah 1.2: Menjalankan prioritas yang berprinsip dalam target TPB/SDG

Peran keterlibatan pemangku kepentingan dalam menginformasikan pelaporan mengenai TPB/SDGsKeterlibatan pemangku kepentingan sangat penting, khususnya dalam hal tanggung jawab untuk menghargai hak asasi manusia sebagaimana diatur dalam UN Guiding Principles on Business and Human Rights. Hal ini juga merupakan sebuah elemen penting dari OECD Due Diligence Guidance for Responsible Business Conduct. Seperti yang diuraikan dalam prinsip GRI’s Stakeholder Inclusiveness, keterlibatan dengan pemangku kepentingan adalah suatu hal yang penting bagi perusahaan untuk mengidentifikasi topik material untuk dilaporkan.

Keterlibatan dengan pemangku kepentingan yang terdampak atau – jika hal itu tidak memungkinkan– dengan perwakilan pemangku kepentingan yang memiliki pengetahuan mengenai minat dan perspektif pemangku kepentingan, adalah hal yang penting untuk memahami sifat dampak yang aktual dan potensial terhadap masyarakat terkait dengan operasional dan rantai nilai perusahaan, dan menilai keparahan dan kemungkinan dari dampak ini. Ini adalah bagian dari uji tuntas perusahaan yang sedang berlangsung.

Siapakah pemangku kepentingan yang terdampak? Walaupun pemangku kepentingan dapat terdampak secara positif maupun negatif melalui operasional maupun rantai nilai perusahaan, yang difokuskan di sini adalah pemangku kepentingan yang dapat terkena dampak negatif. Keterlibatan dengan kelompok pemangku kepentingan ini dapat terjadi secara langsung dengan anggota kelompok yang bersangkutan — karyawan, pekerja kontrak, pekerja rantai pasokan, masyarakat dan konsumen yang terdampak — atau melalui perwakilan mereka yang sah, misalnya himpunan perdagangan, pemimpin masyarakat atau lainnya. Proses keterlibatan ini memberi perhatian kepada masyarakat yang mungkin secara khusus rentan dalam kelompok pemangku

kepentingan yang lebih luas, misalnya pekerja migran, perempuan, kaum muda, penyandang disabilitas dan masyarakat adat.

Siapakah perwakilan pemangku kepentingan? Mereka adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan substansial mengenai kelompok pemangku kepentingan yang terdampak, perspektif, minat dan kekhawatiran mereka, yang dapat membawa pengetahuan tersebut ke dalam pembicaraan dengan perusahaan. Namun demikian, perwakilan pemangku kepentingan tidak dapat berbicara untuk kelompok yang bersangkutan. Mereka bisa saja termasuk organisasi lokal non pemerintah, akademisi dan ahli lainnya. Keterlibatan dengan perwakilan pemangku kepentingan bisa menjadi alternatif yang berharga dalam kondisi di mana tidak memungkinkan untuk berbicara secara langsung dengan pemangku kepentingan yang terdampak atau perwakilan mereka. Hal ini mungkin karena perusahaan jauh dari resiko yang sedang dipertimbangkan— misalnya, resiko dalam rantai pasokannya yang luas — atau karena keterbatasan sumber daya (waktu, uang, bahasa, dsb.) yang membuat perusahaan menjadi sulit untuk berinteraksi secara langsung dengan pemangku kepentingan terdampak.

Keterlibatan dengan pemangku kepentingan ahli dapat melayani berbagai keperluan untuk perusahaan. Dalam konteks TPB/SDGs/pelaporan keberlanjutan, konsultasi dengan pemangku kepentingan ahli merupakan hal yang sangat penting untuk mengembangkan prioritas — atau topik material — bagi tindakan maupun pelaporan.

Siapakah pemangku kepentingan ahli? Mereka adalah orang-orang yang memahami bisnis atau industrinya dan memiliki wawasan mengenai satu atau lebih aspek keberlanjutan (misalnya, air, hak asasi

Langkah 1: Menentukan target prioritas TPB/SDG

KoTAK 2

Page 13: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

12

LampiranMemberikan PemahamanDaftar Isi

Proses menentukan prioritas target-target TPB/SDGs Anda tidak dimaksudkan untuk mengartikan bahwa TPB/SDGs tertentu lebih penting daripada yang lainnya. Sebaliknya, melalui proses tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan Anda akan memiliki dampak yang sangat signifikan dalam TPB/SDGs tertentu, dan karenanya TPB/SDGs tersebut harus dijadikan prioritas untuk diintegrasikan ke dalam strategi dan pelaporan perusahaan Anda.

Penting untuk disoroti bahwa suatu perusahaan dapat memiliki dampak positif menuju pencapaian TPB/SDGs dengan cara mengatasi resiko dari dampak negatif yang aktual dan potensial dan juga melalui produk, layanan dan investasinya yang bermanfaat.

Sub-langkah di bawah ini mengatasi masing-masing dari dua titik awal untuk mengidentifikasi target prioritas TPB/SDGs: menilai resiko terhadap masyarakat dan lingkungan dan mengeksplorasi produk, layanan dan investasi yang bermanfaat.

Titik awal A: Menilai bagaimana resiko prioritas terhadap masyarakat dan lingkungan yang berhubungan dengan target TPB/SDGs

Membangun gambaran yang luas mengenai dampak atau resiko negatif yang aktual dan potensial yang berhubungan dengan TPB/SDGs

Pertama, mengidentifikasi gambaran penuh mengenai resiko terhadap masyarakat dan lingkungan yang berhubungan dengan operasional dan rantai nilai perusahaan.

Merangkum dampak negatif yang aktual dan potensial: mencari dampak negatif di masa lalu atau yang saat ini terjadi, yang telah Anda lihat dalam perusahaan atau industri Anda, dan juga mencari jenis-jenis baru dari dampak negatif yang dapat timbul di masa mendatang berdasarkan apa yang dilakukan

perusahaan; di mana perusahaan tersebut beroperasi, sumber atau penjualan; dan rantai nilainya. Dalam konteks resiko terhadap masyarakat, fokus kepada hak asasi manusia, termasuk hak-hak pekerja. Dampak negatif dalam hal hak asasi manusia adalah jenis dampak yang paling buruk terhadap masyarakat, karena dampak tersebut dapat merusak martabat.

Pada tahap ini, hindari memilih dampak berdasarkan kemungkinan atau betapa mudahnya dampak tersebut untuk diatasi. Masukkan dampak di mana perusahaan Anda tidak beresiko untuk berkontribusi secara langsung terhadap dampak tersebut, namun yang dapat terkait dengan operasional, produk, dan layanan perusahaan melalui hubungan bisnis. Pertimbangkan dampak terhadap karyawan, pekerja dan lingkungan yang berhubungan dengan operasional dan rantai nilai perusahaan.11

Libatkan orang-orang dari seluruh bisnis Anda — pemangku kepentingan internal Anda — dalam latihan pemetaan resiko ini.

Dapatkan wawasan dari pemangku kepentingan eksternal Anda, khususnya pemangku kepentingan, dan dari sumber eksternal lainnya misalnya saluran berita dan media sosial.

Biasanya diperlukan beberapa pengulangan proses untuk sampai pada gambaran resiko secara penuh. Gunakan proses ini untuk membantu mengidentifikasi kesenjangan dalam pengetahuan perusahaan yang membutuhkan investigasi lebih jauh dan tambahkan pada gambaran resiko yang muncul dari waktu ke waktu.

Peninjauan ulang mengenai resiko terhadap masyarakat dan lingkungan yang terkait dengan operasional dan rantai nilai perusahaan ini memberikan dasar bagi Anda untuk mengidentifikasi dampak yang signifikan, yang membentuk suatu masukan untuk proses penentuan isi laporan yang sejalan dengan GRI Reporting Principles.

Langkah 1.2: Menjalankan prioritas yang berprinsip dalam target TPB/SDG

Langkah 1: Menentukan target prioritas TPB/SDG

Box 3

Bagaimana langkah-langkah ini berhubungan dengan GRI Standards (1/2)Langkah-langkah ini sejalan dengan ekspektasi sebagaimana diatur dalam GRI Standards dan menghasilkan masukan untuk proses menentukan isi laporan berdasarkan GRI Reporting Principles, termasuk penerapan GRI Materiality principle. Dengan demikian, langkah-langkah tersebut tidak mewakili proses terpisah atau tambahan, namun membantu perusahaan mengintegrasikan koneksinya dengan target TPB/SDGs dalam proses pelaporan mereka yang sudah ada berdasarkan GRI Standards.

Definisi materialitas dalam GRI Standards mensyaratkan bahwa laporan mencakup topik yang mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan atau sosial yang signifikan dari perusahan yang melakukan pelaporan, atau yang secara substantif mempengaruhi penilaian dan keputusan pemangku kepentingan. Suatu topik dapat menjadi bersifat material berdasarkan salah satu dari dimensi ini. Dampak negatif paling parah yang aktual dan potensial, yang berhubungan dengan TPB/SDGs biasanya akan dianggap 'dampak signifikan' dalam penilaian materialitas yang sejalan dengan GRI Standards.

KoTAK 3

manusia, anti-korupsi). Mereka ditempatkan dengan baik untuk meninjau ulang rencana perusahaan dan menambahkan saran yang bijaksana atau mengidentifikasi kesenjangan apapun. Pemangku kepentingan ini bisa saja termasuk organisasi nasional atau internasional non pemerintah, federasi himpunan perdagangan nasional atau internasional, akademisi, perwakilan perusahaan lain, konsultan, pengacara dan investor dengan keahlian mengenai keberlanjutan.

Keterlibatan dengan pemangku kepentingan internal dapat memfasilitasi kolaborasi antara berbagai departemen dan tingkatan operasional dalam perusahaan untuk memastikan proses pelaporan yang efektif. Contohnya, menciptakan satuan tugas lintas departemen yang terdiri dari staf atau manajer yang berpengetahuan luas dari area operasional perusahaan yang relevan dapat memastikan bahwa informasi dibagi, dibandingkan dan diintegrasikan secara efektif dalam strategi perusahaan secara keseluruhan.

Page 14: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

13

LampiranMemberikan PemahamanDaftar Isi

Memprioritaskan resiko terhadap masyarakat dan lingkungan

Setelah Anda memiliki gambaran yang luas mengenai resiko terhadap masyarakat dan lingkungan yang terkait dengan operasional dan rantai nilai perusahaan Anda, Anda bisa mulai mengidentifikasi resiko prioritas dengan mempertimbangkan dua faktor di bawah ini:

Keparahan: Faktor pertama untuk dipertimbangkan dalam penentuan prioritas adalah keparahan dari dampak negatif yang potensial terhadap masyarakat dan lingkungan. Keparahan mencakup tiga, faktor yang berpotensi tumpang tindih:

• Seberapa besar dampak yang sedang terjadi dan mungkin dapat terjadi;

• Seberapa luas dampak yang sedang terjadi dan mungkin dapat terjadi;

• Seberapa sulit untuk memperbaiki (atau melakukan tindakan perbaikan) atas dampak yang sedang terjadi saat ini dan yang dapat terjadi

Kemungkinan: Faktor kedua untuk dipertimbangkan dalam penentuan prioritas adalah kemungkinan atau probabilitas kejadian untuk setiap dampak yang potensial.

Prioritaskan dampak yang paling parah dan yang kemungkinan besar akan terjadi. Namun perlu dicatat bahwa dampak Anda yang paling parah juga harus diprioritaskan walaupun kecil kemungkinannya untuk terjadi.

Contohnya, tenaga nuklir memiliki kemungkinan kecil untuk terjadi dan menyebabkan kecelakaan besar, namun jika kecelakaan itu terjadi, keparahan dari dampak yang dihasilkan akan sangat besar. Untuk informasi lebih lanjut mengenai keparahan dan kemungkinan dampak negatif, silahkan mengacu pada UN publication The Corporate Responsibility to Respect Human Rights: An Interpretive Guide12 (pertanyaan 88) dan OECD Due Diligence Guidance for Responsible Business Conduct13.

Peninjauan ulang mengenai resiko terhadap masyarakat dan lingkungan yang terkait dengan operasional dan rantai

nilai perusahaan ini memberikan dasar bagi Anda untuk mengidentifikasi dampak yang signifikan, yang membentuk suatu masukan untuk proses penentuan isi laporan yang sejalan dengan GRI Reporting Principles.

Hubungan dengan target TPB/SDGs yang relevan

Setelah mengidentifikasi resiko prioritas terhadap masyarakat dan lingkungan yang terkait dengan operasional dan rantai nilai perusahaan, Anda bisa menghubungkan kembali resiko prioritas tersebut dengan TPB/SDGs dan target-targetnya.

Hubungan dengan TPB/SDGs mungkin akan lebih terlihat dalam beberapa kasus ketim`bang yang lainnya.

Contohnya, suatu resiko prioritas mengenai diskriminasi terhadap perempuan di tempat kerja dalam perusahaaan Anda berhubungan dengan TPB/SDG target 5.1: ‘akhiri segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan dewasa dan remaja di mana pun’. Resiko lain mungkin berhubungan dengan TPB/SDGs secara lebih tidak langsung.

Contohnya, karena kebebasan berorganisasi adalah hak yang memungkinkan untuk hak-hak pekerja pada umumnya, membatasi hak-hak ini akan menjadi relevan dengan Target 8.5 TPB/SDG: ‘mencapai pekerjaan yang penuh dan produktif, dan pekerjaan yang layak bagi seluruh laki-laki dan perempuan, termasuk kaum muda dan penyandang disabilitas, dan upah yang sama untuk pekerjaan bernilai sama’. Selain itu, beberapa resiko mungkin berhubungan dengan lebih dari satu TPB/SDGs.

Contohnya, resiko yang berhubungan dengan perubahan iklim dihubungkan dengan target di bawah TPB/SDG 13 mengenai tindakan terkait perubahan iklim, namun juga bisa berhubungan dengan target di bawah TPB/SDG 2 mengenai pemberantasan kelaparan (melalui pertanian berkelanjutan), TPB/SDG 3 mengenai kesehatan dan kesejahteraan yang baik, dan TPB/SDG 7, mengenai energi bersih dan terjangkau salah satunya.

Ketika Anda mengembangkan strategi untuk mengatasi resiko dalam langkah 2.1 (menentukan tujuan bisnis)

11) Hal ini termasuk, contohnya, dampak terhadap orang-orang yang dikontrak oleh pihak ketiga untuk menjalankan layanan di fasilitas bisnis Anda (misalnya keamanan, kebersihan, katering), dan dampak terhadap masyarakat dan lingkungan di sepanjang rantai pasokan produk, baik di hulu (misalnya komoditas, manufaktur, pengemasan) dan hilir (misalnya distribusi, penjualan, penggunaan oleh konsumen dan daur ulang)

12) Untuk informasi lebih lanjut, silahkan melihat: www.ohchr.org/Documents/Publications/HR.PUB.12.2_En.pdf13) Untuk informasi lebih lanjut, silahkan melihat: http://mneguidelines.oecd.org/OECD-Due-Diligence-Guidance-for-Responsible-Business-Conduct.pdf

Box 4

Masalah yang menonjol mengenai hak asasi manusiaUN Guiding Principles on Business and Human Rights mengatur tanggung jawab seluruh perusahaan, terlepas dari ukuran dan sektor mereka, untuk menghargai hak asasi manusia di seluruh operasional dan rantai nilai mereka. Dokumen tersebut menyatakan bahwa: ‘Walaupun perusahaan bisnis harus mengatasi seluruh dampak buruk dalam hal hak asasi manusia, bisa jadi tidak selalu memungkinkan untuk mengatasi dampak tersebut secara simultan. Dengan tidak adanya panduan hukum yang spesifik, jika penentuan prioritas merupakan hal yang penting, perusahan bisnis harus memulai dengan dampak terhadap hak asasi manusia tersebut

yang akan menjadi dampak yang paling parah, mengingat bahwa respon yang tertunda akan mempengaruhi kemampuan perbaikan. Keparahan bukan suatu konsep yang absolut dalam konteks ini, tetapi relatif terhadap dampak lainnya terkait hak asasi manusia yang telah diidentifikasi oleh perusahaan bisnis.’

UN’s interpretive guide The Corporate Responsibility to Respect Human Rights mengacu pada resiko dalam hal hak asasi manusia yang paling parah ini sebagai masalah hak asasi manusia yang menonjol — suatu konsep yang dipopulerkan melalui UNGP Reporting Framework.

Langkah 1.2: Menjalankan prioritas yang berprinsip dalam target TPB/SDG

Langkah 1: Menentukan target prioritas TPB/SDG

KoTAK 4

Page 15: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

14

LampiranMemberikan PemahamanDaftar Isi

ILLUSTRATIoN 1

dan 3.3 (belajar dan mengimplementasikan perubahan), Anda akan memiliki peluang untuk mempertimbangkan bagaimana strategi tersebut mungkin bermanfaat bagi TPB/SDGs tambahan.

Contohnya, upah rendah untuk pekerja dalam rantai pasokan Anda berhubungan secara langsung dengan TPB/SDG 1 mengenai mengakhiri kemiskinan dan Target 1.2 untuk mengurangi kemiskinan setidaknya separuh, dan juga dengan TPB/SDG 10 mengenai mengurangi ketidaksetaraan dan Target 10.1 untuk mempertahankan pertumbuhan pendapatan 40 persen populasi terbawah hingga menjadi lebih tinggi daripada rata-rata pendapatan nasional. Strategi anda untuk meningkatkan upah hidup pada gilirannya dapat memberikan manfaat untuk target-target di bawah TPB/SDG 3 mengenai kesehatan dan kesejahteraan yang baik dan TPB/SDG 4 mengenai pendidikan berkualitas, salah satunya.

Hasil dari latihan ini adalah serangkaian target prioritas TPB/SDGs yang mana perusahaan Anda dapat berkontribusi. Hal ini berdasarkan pada resiko prioritas terhadap masyarakat dan lingkungan yang terkait dengan operasional dan rantai nilai perusahaan (Lihat ilustrasi 1 di bawah ini).

Serangkaian target prioritas TPB/SDGs dan dampak yang terkait membentuk masukan untuk proses penentuan isi laporan, sejalan dengan GRI Reporting Principles (Inklusivitas Pemangku Kepentingan, Konteks Keberlanjutan, Materialitas dan Kelengkapan).

Titik awal B: Mengeksplorasi target TPB/SDGs, yang mana Anda dapat memberikan kontribusi terbaik melalui produk, layanan dan investasi yang bermanfaat

Membangun gambaran yang luas mengenai dampak positif yang aktual dan potensial atau manfaat dari produk, layanan dan investasi yang berhubungan dengan TPB/SDGs

Dalam langkah ini, fokusnya adalah mengenai bagaimana perusahaan Anda menerapkan atau dapat menerapkan keterampilan dan kemampuannya untuk menyediakan produk, layanan dan investasi yang berkontribusi menuju pencapaian TPB/SDGs. Anda mungkin sudah memiliki rangkuman mengenai bagaimana Anda menerapkan keterampilan dan kemampuan perusahaan Anda untuk menyediakan produk, layanan atau investasi yang bermanfaat bagi target TPB/

Langkah 1.2: Menjalankan prioritas yang berprinsip dalam target TPB/SDG

Contoh yang menguraikan identifikasi resiko dan keterkaitan TPB/SDGs di seluruh rantai nilai pakaian

Langkah 1: Menentukan target prioritas TPB/SDG

ILUSTRASI 1

Perusahaan mengidentifikasi prioritas untuk mengurangi dampak negatifnya terkait TPB/SDG 8 dalam operasionalnya dengan menyediakan upah hidup untuk seluruh karyawan

Perusahaan mengidentifikasi prioritas untuk mengurangi dampak negatifnya terkait TPB/SDG 12 dengan menawarkan peluang yang lebih besar bagi konsumen untuk mendaur ulang pakaian bekas

Perusahaan mengidentifikasi prioritas untuk mengurangi dampak negatifnya terkait TPB/SDG 6 dalam rantai pasokan dengan cara mengurangi limbah air

Perusahaan mengidentifikasi prioritas untuk mengurangi dampak negatifnya terkait TPB/SDG 3 dengan memastikan lingkungan kerja yang aman dalam operasional perusahaan

Perusahaan mengidentifikasi prioritas untuk mengurangi dampak negatifnya terkait TPB/SDG 15 dengan mengurangi degradasi tanah

Meningkatkan Dampak Positif

Meminimalisir Dampak Negatif

Bahan baku Pemasok DistribusiLogistik dalam negeri

operasional perusahaan

Penggunaanproduk

Akhir produk

Page 16: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

15

Panduan Langkah Demi LangkahLampiranMemberikan PemahamanDaftar Isi

SDG tertentu. Mengeksplorasi apakah Anda dapat mengukur manfaat yang ada ini untuk meningkatkan kontribusi Anda terhadap TPB/SDGs, atau apakah Anda dapat mengembangkan produk, layanan dan investasi baru untuk menangani target TPB/SDGs tambahan dengan cara-cara yang juga menciptakan nilai bagi perusahaan.

Contohnya, mengeksplorasi jika ada kelompok masyarakat tertentu yang terpinggirkan dan terdiskriminasi, yang kebutuhannya dapat Anda bantu untuk penuhi. Atau jika Anda adalah penyedia keuangan, lakukan eksplorasi jika ada model pendanaan yang inovatif yang dapat Anda kembangkan untuk membantu perusahaan-perusahaan membawa produk dan layanan yang ramah lingkungan atau bermanfaat secara sosial ke dalam pasar yang baru.

Mungkin terdapat cara, contohnya, di mana Anda dapat memodifikasi produk, layanan atau investasi yang sudah ada untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang paling miskin dalam masyarakat, yang menghadapi hambatan tertentu untuk mengakses pendidikan, pekerjaan, layanan dasar atau manfaat lainnya – dengan melakukan hal tersebut, maka Anda akan membantu mengurangi ketidaksetaraan dan meningkatkan inklusi sosial dan ekonomi, sejalan dengan TPB/SDG 10 mengenai pengurangan ketidaksetaraan. Atau jika Anda berencana untuk mengembangkan produk yang akan mendukung pengelolan hutan secara berkelanjutan, sejalan dengan TPB/SDG 15 mengenai kehidupan di darat, contohnya, pertimbangkan apakah Anda dapat bermitra dengan masyarakat adat lokal dan memberdayakan mereka dalam proses, atau apakah Anda dapat menggunakan energi terbarukan untuk memproses kayu.

Ketika berpikir mengenai bagaimana keterampilan dan kemampuan perusahaan mungkin mampu menyediakan manfaat melalui produk dan layanan sasaran, lihat juga melampaui TPB/SDGs yang mungkin tampak paling dekat dengan bisnis inti perusahaan Anda.

Contohnya, sebuah perusahaan teknologi informasi dan komunikasi dapat menerapkan teknologinya dengan cara yang memajukan TPB/SDG 4 mengenai

pendidikan berkualitas, atau suatu organisasi olahraga dapat memberi kontribusi yang penting pada TPB/SDG 5 mengenai kesetaraan gender.

Memprioritaskan produk, layanan dan investasi yang bermanfaat terkait TPB/SDGs

Setelah Anda memiliki gambaran yang luas mengenai produk, layanan dan investasi yang dapat disediakan perusahaan Anda, Anda dapat menguji dan memperbaiki prioritas di antara inovasi yang sudah ada atau yang potensial dengan mempertimbangkan dua kriteria di bawah ini:

• Pentingnya manfaat yang dapat diberikan kepada masyarakat

• Pentingnya manfaat yang dapat diberikan kepada bisnis Anda

Ukuran signifikansi dari dampak keberlanjutan positif produk, layanan atau investasi yang bermanfaat, sebagian mungkin bersifat finansial (contohnya, dikuranginya biaya air minum untuk populasi miskin, atau biaya lebih rendah untuk menyediakan energi bersih bagi konsumen). Ukuran finansial biasanya dikombinasikan dengan ukuran sosial dan lingkungan, seperti jumlah orang miskin yang dijangkau dengan produk yang bermanfaat, atau persentase rumah tangga yang dijangkau dengan layanan daur ulang. Meskipun ukuran yang berbeda tidak selalu dapat dengan mudah dibandingkan, memiliki kejelasan lebih lanjut tentang manfaat yang diberikan akan membantu Anda mengidentifikasi produk, layanan, dan investasi yang (berpotensi) memiliki dampak positif paling signifikan terhadap TPB/SDGs, dan memprioritaskannya dalam pelaporan Anda.

Jika perusahaan Anda sedang mempertimbangkan produk, layanan, atau investasi baru di mana perusahaan dapat meningkatkan kontribusinya bagi TPB/SDGs, Anda juga harus memperhitungkan biaya dan peluang relatif mereka terhadap bisnis.

Mempertimbangkan risiko apa pun terhadap masyarakat atau lingkungan yang kemungkinan akan timbul dalam pengembangan atau pengiriman produk, layanan, atau

Di Danone kami belum lama ini mempublikasikan pelaporan TPB/SDGs kami yang pertama di akhir tahun 2017, yang merupakan bagian integral dari Laporan Terpadu tahunan kami. Saat mempersiapkan laporan tersebut, kami tidak hanya mempertimbangkan definisi spesifik dari target TPB/SDGs sebagai masukan untuk analisis materialitas dan konsultasi dengan pemangku kepentingan kami, namun kami juga telah memastikan bahwa kami menggunakan indikator kinerja kunci yang relevan untuk mencerminkan hubungan antara 9 Tujuan Perusahaan Danone, hasil dari tindakan kami dan setiap target yang muncul menjadi material untuk operasional kami. Menjadi spesifik terhadap bagaimana tepatnya tindakan bisnis terhubung dengan TPB/SDGs pada tingkatan target adalah kunci untuk secara konkrit mendemonstrasikan dan menaikkan nilai kontribusi perusahaan kami dalam agenda global ini. Emmanuelle Wargon, Wakil Presiden Senior, Urusan Perusahaan & Integrasi Keberlanjutan Bisnis, Danone

Langkah 1.2: Menjalankan prioritas yang berprinsip dalam target TPB/SDG

Langkah 1: Menentukan target prioritas TPB/SDG

Page 17: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

16

Panduan Langkah Demi LangkahLampiranMemberikan PemahamanDaftar Isi

investasi baru, dan mengambil tindakan untuk mencegah atau mengurangi dampak negatif yang aktual yang dihasilkan.

Peninjauan ulang ini, sejauh itu mengenai dampak positif perusahaan pada masyarakat dan lingkungan melalui produk, layanan atau investasi, menyediakan dasar bagi perusahaan Anda untuk mengidentifikasi dampak yang signifikan, yang membentuk masukan bagi proses untuk menentukan isi laporan berdasarkan pada GRI Reporting Principles.

Hubungan dengan target TPB/SDGs yang relevan

Lihat melampaui hubungan yang paling terlihat dengan TPB/SDGs, pertimbangkan juga TPB/SDGs dan target di mana Anda mampu untuk berkontribusi terhadapnya secara tidak langsung.

Contohnya, teknologi yang membuat anak-anak dalam masyarakat di daerah terpencil mampu mengakses

pendidikan mungkin berkontribusi tidak hanya terhadap TPB/SDG 4 mengenai pendidikan, tetapi juga terhadap TPB/SDG target 8.7 untuk memberantas pekerja anak, dan untuk kemungkinan pengurangan kemiskinan, yang terkait dengan TPB/SDG 1, karena anak-anak tersebut memasuki satuan kerja di usia dewasa di mana mereka mampu memperoleh upah yang lebih tinggi

Hal ini menghasilkan rangkaian kedua target prioritas TPB/SDGs yang mana perusahaan Anda dapat berkontribusi. Rangkaian ini berdasarkan pada dampak positif yang mengalir dari produk, layanan dan investasi yang dapat disediakan perusahaan Anda.

Serangkaian target prioritas TPB/SDGs dan dampaknya yang terkait ini membentuk masukan untuk proses penentuan isi laporan, sejalan dengan GRI Reporting Principles (Inklusivitas Pemangku Kepentingan, Konteks Keberlanjutan, Materialitas dan Kelengkapan).

Langkah 1.3: Menentukan isi laporan Anda yang berkaitan dengan TPB/SDGs

Sekarang Anda telah mengidentifikasi dua rangkaian target prioritas SDG:

• Titik awal A: Rangkaian target prioritas TPB/SDGs berdasarkan penilaian resiko terhadap masyarakat dan lingkungan.

• Titik awal B: Rangkaian target prioritas TPB/SDGs berdasarkan eksplorasi produk, layanan atau investasi yang bermanfaat.

Dua rangkaian target TPB/SDGs yang telah Anda prioritaskan biasanya akan berbeda, namun dua rangkaian tersebut dapat pula tumpang tindih.

Contohnya, suatu penyedia layanan air mungkin menghadapi resiko bahwa pemerintah kota membuat

layanan tersebut tersedia untuk populasi lokal dengan cara yang diskriminatif, namun penyedia layanan air tersebut dapat pula menemukan peluang untuk mengembangkan cara-cara baru untuk memberikan layanan air bagi komunitas yang sebelumnya terpinggirkan. Menangani baik resiko maupun peluang akan memberikan kontribusi terhadap SDG 6 mengenai air bersih dan sanitasi, dan secara khusus terhadap target 6.1 untuk mencapai akses yang universal dan merata pada air minum yang aman dan terjangkau untuk semua.

Contoh lain adalah ketika suatu perusahaan teknologi mengembangkan layanan hotline untuk pekerja yang mengalami pelecehan, dan membawa hal ini menjadi perhatian pihak berwenang atau perusahaan yang rantai pasokannya menjadi bagiannya, sementara pada saat

Pelaporan kami mengenai isu, target dan kemajuan dalam hal keberlanjutan material divalidasi dengan pemangku kepentingan internal yang relevan di seluruh perusahaan kami, dan juga dikuatkan dan ditinjau ulang oleh anggota manajemen eksekutif untuk memastikan keterlibatan luas dan tingkat tinggi yang relevan. Annette Stube, Kepala Bagian Keberlanjutan, A.P. Moller - Maersk

Box 5

Bagaimana langkah-langkah ini berkaitan dengan GRI Standards (2/2)Jika Anda telah, dalam siklus pelaporan sebelumnya, melewati proses penentuan isi laporan berdasarkan GRI Reporting Principles (GRI 101: Foundation) dan mengidentifikasi topik material yang sesuai, Anda dapat menggunakan hal ini sebagai masukan yang berharga untuk mengidentifikasi resiko terhadap masyarakat dan lingkungan yang berhubungan dengan operasional dan rantai nilai perusahaan, untuk kemudian mengidentifikasi target prioritas TPB/SDGs Anda.

Penting untuk diperhatikan bahwa TPB/SDGs cenderung memperkenalkan pertimbangan dan ekspektasi tambahan, bahkan untuk pelapor yang berpengalaman. Dalam hal ini, pengenalan TPB/SDGs adalah peluang untuk meninjau ulang penilaian materialitas yang terdahulu dan memastikan bahwa isi laporan Anda selaras dengan Agenda untuk Pembangunan Berkelanjutan 2030 dan TPB/SDGs.

Langkah 1.3: Menentukan isi laporan Anda terkait TPB/SDG

Langkah 1: Menentukan target prioritas TPB/SDG

KoTAK 5

Page 18: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

17

Panduan Langkah Demi LangkahLampiranMemberikan PemahamanDaftar Isi

yang sama menangani resiko kondisi kerja yang buruk dalam rantai pasokannya sendiri. Baik resiko maupun layanan hotline, keduanya berkaitan dengan TPB/SDG 8 mengenai pekerjaan yang layak, dan khususnya terkait dengan Target 8.8 untuk melindungi hak-hak pekerja dan meningkatkan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi semua pekerja.

Dalam proses untuk menentukan isi laporan sejalan dengan GRI Standards, berkonsultasilah juga dengan pemangku kepentingan untuk menentukan topik tambahan apapun yang terkait dengan TPB/SDGs yang mempengaruhi keputusan dan penilaian mereka. Meniadakan hal ini akan mengakibatkan pernyataan mengenai dampak ekonomi, lingkungan dan sosial yang signifikan menjadi tidak lengkap; dengan demikian hal ini harus tercakup dalam laporan.

Berdiskusi dengan pemangku kepentingan ahli mengenai proses yang Anda lewati untuk sampai pada penentuan target TPB/SDGs yang menjadi prioritas, dan buatlah penyesuaian yang diperlukan.

Dengan rangkaian target prioritas TPB/SDGs ini, yang berhubungan dengan dampak signifikan dan masukan dari pemangku kepentingan Anda, perusahaan Anda dapat melengkapi proses penentuan isi laporan, termasuk penilaian mengenai materialitas sejalan dengan GRI Standards. Keputusan akhir mengenai topik material harus tetap sejalan dengan tanggung jawab perusahaan untuk menghargai hak asasi manusia dan juga dengan prinsip dan standar lain yang relevan untuk penyelenggaraan bisnis yang bertanggung jawab, misalnya Ten Principles of the UN Global Compact dan the OECD Guidelines for Multinational Enterprises.

Sekarang Anda memiliki serangkaian prioritas target TPB/SDGs yang terkonfirmasi untuk dimasukkan ke dalam laporan Anda dan yang mana perusahaan Anda dapat melakukan kontribusinya yang paling penting, dari dua titik awal mengenai penanganan resiko terhadap masyarakat dan lingkungan, serta mengembangkan produk, layanan dan investasi yang bermanfaat.

Ketika kami pertama kali memulai, kami berangkat dari 17 TPB/SDGs, untuk bertindak berdasarkan 14 TPB/SDGs di mana kami mengidentifikasi dampak — baik positif maupun negatif — di seluruh rantai nilai kami. Di Pernod Ricard, kami percaya bahwa dampak negatif apapun dapat ditransformasi menjadi dampak positif! Proses penentuan prioritas ini dimungkinkan dengan cara meninjau ulang 834 indikator bisnis dalam panduan SDG Compass untuk bisnis dan membuat departemen internal yang penting untuk terlibat. Hari ini, kami bahkan bergerak lebih jauh dengan membangun strategi baru untuk keberlanjutan berdasarkan TPB/SDGs dan bahkan lebih jauh menentukan prioritas TPB/SDGs di mana kami memiliki dampak paling besar. Noemie Bauer, Kepala Bagian Bisnis Berkelanjutan, Pernod-Ricard

Box 6

Mempertimbangkan resiko untuk bisnisKetika menyelesaikan target prioritas TPB/SDGs Anda, resiko terhadap bisnis Anda akan menjadi elemen yang akan Anda pertimbangkan. Kemungkinan besar hal ini sudah tercermin dalam target prioritas TPB/SDGs Anda. Bisa jadi hal ini adalah resiko reputasi, finansial, legal atau resiko regulasi, resiko keberlangsungan bisnis atau resiko yang berhubungan dengan rekrutmen, retensi dan produktivitas karyawan, salah satu diantaranya. Sebaliknya, Anda mungkin juga sudah mempertimbangkan peluang untuk mengurangi resiko bisnis ini dengan cara mengatasi resiko terhadap masyarakat dan lingkungan sebagai suatu cara untuk melindungi dan menciptakan nilai dengan cara

membuat perusahaan menjadi pilihan bagi karyawan, mitra, pemasok, konsumen, serta menjadi merk dan investasi pilihan. Contohnya, suatu perusahaan yang mengandalkan pasokan air sebagai bahan mentah, harus mempertimbangkan kelangkaan air di wilayah-wilayah lain yang berbeda di seluruh dunia. Di bawah langkah 1.2.1, resiko ini mungkin telah diidentifikasi sebagai resiko yang memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat di wilayah-wilayah tersebut. Demikian juga, suatu resiko bagi bisnis bisa jadi adalah kurangnya inovasi. Hal ini berhubungan langsung dengan titik awal kedua dalam hal mengembangkan produk dan layanan yang bermanfaat.

Langkah 1.3: Menentukan isi laporan Anda terkait TPB/SDG

Langkah 1: Menentukan target prioritas TPB/SDG

KoTAK 6

Page 19: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

18

Panduan Langkah Demi LangkahLampiranMemberikan PemahamanDaftar Isi

LANGKAH 2: MEN

GU

KU

R

DAN MENGANA

LISIS

Langkah 2.1: Menentuan tujuan bisnis

Langkah 2.2: Memilih pengungkapan yang tepat

Langkah 2.3: Mengumpulkan dan menganalisis data

Page 20: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

19

Panduan Langkah Demi LangkahLampiranMemberikan PemahamanDaftar Isi

Langkah 2.1. Menentukan tujuan bisnis

Langkah 2: Mengukur dan menganalisis

Berdasarkan keluaran dari Langkah 1, Anda sekarang dapat mengidentifikasi dan menyelaraskan tujuan dan strategi untuk berkontribusi terhadap target TPB/SDGs yang menjadi prioritas. Langkah ini menyediakan panduan mengenai cara menentukan tujuan, memilih indikator untuk mengukur dampak Anda dan menganalisis kinerja Anda terhadap TPB/SDGs.

Langkah 2.1. Menentukan tujuan bisnis

Menentukan tujuan untuk berkontribusi kepada target prioritas TPB/SDGs. Ketika melakukan hal tersebut, dan agar dapat memaksimalkan dampak dan kejelasan, baik dalam tindakan maupun pelaporan perusahaan, pertimbangkan hal-hal berikut ini:

Ketika menangani target prioritas TPB/SDGs berdasarkan resiko prioritas terhadap masyarakat dan lingkungan, lakukan identifikasi strategi dan tujuan spesifik yang lebih dari sekedar menghindari hal buruk, yaitu untuk menemukan peluang dan untuk memaksimalkan hasil positif. Hal ini akan mendukung perubahan yang sistemik dan tahan lama dan akan membantu perusahaan mendapatkan lisensinya untuk beroperasi.

Contohnya, suatu perusahaan pakaian yang sedang berusaha untuk menangani resiko pelecehan dan kesehatan pada perempuan dalam pabrik pemasoknya dapat bekerja sama dengan organisasi lokal untuk melatih pekerja perempuan mengenai masalah kesehatan, dan membangun kapasitas para manajer untuk mengatasi masalah pelecehan dan memastikan akses untuk mekanisme pengaduan dan sumber daya pendukungnya, sehingga menghasilkan dampak positif dalam TPB/SDG Target 5.1 dan 5.2 mengenai diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan, dan juga target-target dalam TPB/SDG 2 yang berhubungan dengan kesehatan perempuan.14

Contohnya, suatu perusahaan tambang bertujuan untuk merehabilitasi area-area yang tidak lagi digunakan dengan cara merestorasi hutan (TPB/SDG Target 15.2), dapat pula secara aktif memasukkan kembali tanaman dan spesies yang terancam punah di area ini, dan mengubah area-area tersebut menjadi cagar alam (menghambat hilangnya keanekaragaman hayati, TPB/SDG Target 15.5), dan, dengan melibatkan masyarakat lokal, meningkatkan peluang seputar ekowisata bebasis masyarakat (TPB/SDG target 8.9).

Selagi Anda mengidentifikasi produk, layanan atau investasi yang baru atau yang diadaptasi yang dapat berkontribusi

pada satu atau lebih TPB/SDGs, pastikan bahwa produk, layanan atau investasi tersebut dapat dihasilkan dan disampaikan dengan dampak negatif yang minimum.

Contohnya, suatu produk yang mendukung akses listrik bagi populasi miskin namun memiliki jejak lingkungan yang tinggi dalam proses produksinya, memiliki nilai yang terbatas bagi pembangunan berkelanjutan.

Pertukaran antara dampak positif dan negatif dapat menjadi masalah jika dampaknya tidak sebanding. Secara khusus, dampak negatif hak asasi manusia tidak dapat diimbangi dengan dampak positif lainnya.

Contohnya, suatu instalasi energi terbarukan bisa saja mengurangi ketergantungan suatu wilayah terhadap bahan bakar fosil dan menghasilkan energi untuk masyarakat yang kurang terlayani. Namun jika hal tersebut menggusur masyarakat adat setempat dari tanah historis dan budaya mereka tanpa persetujuan mereka, dampak positif dan negatif dalam hal ini tidak bisa diimbangi; dampak tersebut harus ditangani dengan upaya mereka sendiri.

Jika dapat diterapkan, pertimbangkan menentukan tujuan perusahaan yang memperhitungkan batas-batas daratan dan batas-batas lainnya.

Contohnya, inisiatif Target Berbasis Ilmiah membantu perusahaan untuk menentukan berapa banyak mereka harus memangkas emisi gas rumah kaca mereka untuk mencegah dampak terburuk perubahan iklim15. Demikian pula, metodologi penentuan target korporat berbasis konteks sedang dikembangkan untuk air16 dan area lainnya terkait TPB/SDGs. The Future-Fit Business Benchmarks juga menyediakan serangkaian tujuan yang absolut yang berdasarkan ilmu pengetahuan sosial dan alam.

Berkonsultasi dengan pemangku kepentingan ketika menentukan tujuan.

14) Untuk contoh-contoh lain mengenai bagaimana mengatasi dampak hak asasi manusia dapat membantu kontribusi terhadap TPB/SDGs, silahkan melihat The Human Rights Opportunity: www.shiftproject.org/sdgs/

15) Untuk informasi lebih lanjut mengenai Science Based Targets initiative, silahkan melihat https://sciencebasedtargets.org/16) Untuk informasi lebih lanjut mengenai target air korporat berbasis konteks, silahkan melihat, misalnya, www.ceowatermandate.org/files/context-based-

targets.pdf

Langkah 2: Mengukur dan menganalisis

Page 21: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

20

Panduan Langkah Demi LangkahLampiranMemberikan PemahamanDaftar Isi

Langkah 2.2. Memilih pengungkapan yang tepat

Setelah Anda menentukan tujuan untuk berkontribusi pada masing-masing target prioritas TPB/SDGs, identifikasi indikator yang akan Anda gunakan untuk mengukur kemajuan target-target tersebut.

Untuk melaporkan dampak secara memadai, kombinasikan pengungkapan kualitatif dan kuantitatif (misalnya, metrik numerik, rasio, atau persentase)17. Pengungkapan kualitatif menyediakan informasi naratif mengenai bagaimana dan mengapa suatu perusahaan mengidentifikasi, menganalisis dan merespon dampak aktual dan potensialnya.

Menggunakan publikasi Analisis Tujuan dan Target18 sebagai suatu referensi untuk menemukan standar dan panduan pengungkapan yang relevan dari kerangka kerja pelaporan yang berbeda-beda untuk mengukur dan melaporkan mengenai kemajuan perusahaan Anda dalam hubungannya dengan target TPB/SDGs yang spesifik (juga tercakup dalam SDG Compass online inventory of business disclosures19). Jika Analisis mengindikasikan bahwa untuk topik-topik tertentu tidak ada pengungkapan yang tersedia, Anda dapat melaporkan mengenai pendekatan manajemen untuk topik-topik tersebut (silahkan melihat GRI 103: Management Approach untuk panduan lebih lanjut). Sebagai alternatif, Anda mungkin ingin mengembangkan pengungkapan Anda sendiri atau mengandalkan sumber-sumber lain untuk mengisi kesenjangan di dalam indikator yang sudah ada (silahkan melihat ilustrasi 2).

17) Untuk contoh mengenai kedua jenis pengungkapan, silahkan melihat https://www.unglobalcompact.org/library/536118) Untuk informasi lebih lanjut, silahkan melihat: www.unglobalcompact.org/library/536119) Untuk informasi lebih lanjut, silahkan melihat sdgcompass.org/business-indicators/

ILLUSTRATIoN 2

Langkah 2.2. Memilih pengungkapan yang tepat

Contoh indikator yang berhubungan dengan pemurnian air pada tingkatan yang berbeda dalam operasional perusahaan

Langkah 2: Mengukur dan menganalisis

ILUSTRASI 2

Masukan Aktivitas Keluaran Hasil Dampak

Sumber daya apa yang masuk yang secara positif atau negatif dapat berpengaruh pada target TPB/SDGs?

Aktivitas apa yang dilakukan?

Apa yang dihasilkan melalui aktivitas tersebut?

Apa perubahan yang terjadi dalam populasi sasaran?

Apa perubahan yang terjadi sebagai hasil dari keluaran tersebut?

Berkurangnya kasus penyakit yang disebabkan oleh air (dalam persentase)?

Air yang sudah dimurnikan yang dikonsumsi (dalam persentase)?

Jumlah tablet pemurnian air yang dijual dan informasi konsumen yang disediakan?

Penjualan tablet pemurnian air? (deskripsi kualitatif)

Uang yang dikeluarkan untuk manufaktur, riset dan pengembangan?

Page 22: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

21

Panduan Langkah Demi LangkahLampiranMemberikan PemahamanDaftar Isi

Langkah 2.3. Mengumpulkan dan menganalisis data

Setelah Anda memilih indikator untuk mengukur dan melaporkan target prioritas TPB/SDGs Anda, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi dan mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif dalam kaitannya dengan setiap indikator secara reguler. Data yang relevan dengan kinerja Anda dalam hal target prioritas TPB/SDGs mungkin sudah ada dalam perusahaan Anda. Seperti biasanya, keterlibatan pemangku kepentingan, termasuk keterlibatan dengan pemangku kepentingan internal, dapat membantu proses ini.

Mengandalkan data yang sudah ada jika itu relevan dengan kinerja perusahaan dalam hal tujuan yang ditentukan terkait dengan target prioritas TPB/SDGs.

Contohnya, data TPB/SDGs Target 15.2 mengenai pengelolaan berkelanjutan untuk seluruh jenis hutan dapat dihubungkan dengan ketertelusuran bahan baku, yang mungkin dapat ditemukan dalam sistem pembelian Anda yang sudah ada atau dalam pengungkapan yang terkait dengan pengambilan mineral di zona konflik (conflict mineral) ataupun pengambilan bahan baku secara berkelanjutan dan bertanggung jawab (ethical sourcing). Silahkan melihat Ilustrasi 4 untuk contoh pengumpulan data dan penilaian sumber data.

Jika tidak tersedia data untuk mengevaluasi apakah perusahaan mencapai tujuannya dalam kaitannya dengan prioritas TPB/SDGs, buatlah indikator-indikator baru. Indikator harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan dan terikat waktu (SMART). Praktek yang terbaik adalah dengan menetapkan indikator untuk satu pemilik, dan dengan memiliki pengelolaan yang tepat untuk memantau kemajuan menuju tujuan yang telah ditetapkan secara reguler.

Jika dapat diterapkan, lakukan pengungkapan data Anda, baik sebagai agregat dan berdasarkan wilayah untuk mencerminkan keberagaman dampak dalam konteks yang berbeda-beda. Data regional akan memungkinkan pengukuran dampak pada populasi yang spesifik atau dalam konteks lingkungan tertentu.

Contohnya, di area dengan kelompok yang miskin, terpinggirkan dan rentan, data regional menjadi penting untuk memahami dampak spesifik perusahaan Anda atau manfaat berdasarkan kriteria sosial ekonomi misalnya jenis kelamin, umur, suku, disabilitas, status migrasi dan karakteristik lainnya yang relevan.

Contohnya, terdapat permintaan yang meningkat untuk melacak standar tenaga kerja dalam produksi bahan baku agar dapat memantau dan memitigasi resiko perbudakan moderen dalam rantai pasokan Anda yang dapat mencakup wilayah yang berbeda. Untuk panduan lebih lanjut, silahkan melihat Office of the High Commissioner of Human Rights Guidance Note ‘A Human Rights-Based Approach to Data’20.

Mengukur secara reguler kemajuan perusahaan Anda terhadap tujuan yang telah Anda tetapkan untuk setiap target prioritas TPB/SDGs.

Ketika menganalisis data, pikirkan apakah pengungkapan yang dipilih secara memadai mencerminkan kontribusi perusahaan Anda terhadap target prioritas TPB/SDGs. Kesimpulan dari penilaian ini harus mendorong keputusan manajemen mengenai alokasi sumber daya dan dimasukkan ke dalam laporan eksternal. Sesuaikan strategi pengelolaan data Anda seiring perubahan bisnis Anda, untuk memastikan pengukuran dan pelaporan yang optimal. (silahkan lihat ilustrasi 3).

20) Untuk informasi lebih lanjut, silahkan melihat www.ohchr.org/Documents/Issues/HRIndicators/GuidanceNoteonApproachtoData.pdf

ILLUSTRATIoN 3

Pengungkapan untuk TPB/SDG Target 8.5

Pengungkapan

Unit

Pengung-kapan

Keterse-diaan Data Kualitas Data

Tambahan Sum-ber Daya Wajib

Ambisi mana-jemen yang berhubungan dengan kuali-tas data

Berhenti/Memulai/Membaik/Tidak ada tindakan

Jumlah total dan tingkat perekrutan

karyawan selama periode pelaporan,

berdasarkan kelompok umur, jenis

kelamin dan wilayah

Jumlah dan %

Ya Sedang Tingkatkan spe-sifisitas data

Tinggi Membaik

Jumlah total karyawan, dipilah

berdasarkan karyawan perempuan

dan laki-laki

Jumlah dan %

Ya Tinggi Memantau proses dan atur kendali

Tinggi Tidak ada tindakan

Pengakuan secara eksplisit

mengenai pembayaran upah hidup$ mata uang

Tidak Tidak tersedia Mulai mengukur dan memantau

Tinggi Memulai

Langkah 2.3. Mengumpulkan dan menganalisis data

Contoh pengumpulan data dalam kaitannya dengan TPB/SDG 8 mengenai pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, termasuk penilaian sumber data dan tindak lanjut dari tindakan yang direncanakan

Langkah 2: Mengukur dan menganalisis

ILUSTRASI 3

Page 23: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

22

Panduan Langkah Demi LangkahLampiranMemberikan PemahamanDaftar Isi

LANGKAH 3: MELAPoRKAN, M

ENG

INTEG

RA

SIKA

N

DAN MELAKUKAN PER

UB

AH

AN

Langkah 3.1: Mempertimbangkan aspek umum praktek yang baik dalam pelaporan TPB/SDGs

Langkah 3.2: Mempertimbangkan kebutuhan informasi pengguna data

Langkah 3.3: Melaporkan dan melakukan perubahan

Page 24: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

23

Panduan Langkah Demi LangkahLampiranMemberikan PemahamanDaftar Isi

Langkah 3. Melaporkan, mengintegrasikan dan melakukan perubahan

Berdasarkan hasil dari langkah 2, langkah ini mengemukakan hal yang dibutuhkan untuk menggabungkan isi laporan eksternal Anda dan mencerminkannya secara internal dalam melakukan perubahan.

Langkah 3.1. Mempertimbangkan aspek umum praktek yang baik dalam pelaporan mengenai TPB/SDGs

Melaporkan mengenai TPB/SDGs harus berdasarkan pada kerangka kerja pelaporan internasional yang telah ada jika dapat dipraktekkan. Anda dapat menemukan contoh standar dan kerangka kerja pelaporan yang relevan dalam publikasi Analisis Tujuan dan Target.

Pelaporan internal kepada manajemen dan dewan berguna untuk alokasi sumber daya dan integrasi strategi TPB/SDGs ke dalam model bisnis perusahaan. Pelaporan eksternal kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan mendorong keterlibatan yang konstruktif dalam kinerja keseluruhan dan area untuk perbaikan perusahaan.

Memasukkan informasi yang berkaitan dengan TPB/SDGs ke dalam siklus pelaporan, untuk menunjukkan bagaimana TPB/SDGs terintegrasi ke dalam prioritas dan tujuan (strategi bisnis) perusahaan.

Presentasikan target prioritas TPB/SDGs dan kinerja keseluruhan dalam konteks keberlanjutan yang lebih luas, khususnya jika beroperasi di lokasi yang berbeda-beda. (silahkan melihat GRI 101: Foundation untuk panduan; silahkan lihat juga langkah 2.1 mengenai penentuan tujuan yang memperhitungkan batas-batas planet). Perlu dibedakan antara perspektif yang mendorong dampak global, misalnya perubahan iklim, dan hal-hal lain yang memiliki dampak

Pelaporan yang efektif – 4C (Concise, Consistent, Current, Comparable)

Box 8

Daftar Periksa – Apa yang akan dikemukakan dalam laporan Anda? Dampak signifikan perusahaan, apakah berdasarkan

resiko terhadap masyarakat atau lingkungan, atau berdasarkan produk, layanan dan investasi yang bermanfaat.

Bagaimana analisis Anda tentang dampak ini memberikan informasi identifikasi target TPB/SDGs prioritas.

Bagaimana umpan balik pemangku kepentingan memberikan informasi kesimpulan Anda.

Strategi Anda, termasuk tujuan (sasaran) dan pengukuran (indikator) untuk berkontribusi terhadap target TPB/SDGs prioritas, mengakui bahwa kontribusi positif dapat dihasilkan baik dari menangani resiko maupun menyediakan produk atau layanan yang bermanfaat. Hal ini termasuk deskripsi mengenai

kebijakan, sistem dan proses perusahaan yang relevan, termasuk keterlibatan Anda dengan pemangku kepentingan.

Contoh di mana perusahaan Anda telah menyebabkan atau turut menimbulkan dampak negatif yang aktual, dan tindakan yang telah Anda lakukan untuk memungkinkan tindakan perbaikan yang efektif kepada siapa pun yang hak asasinya dirugikan.

Indikator dan data yang menunjukkan bagaimana perusahaan Anda maju untuk berkontribusi pada target prioritas TPB/SDGs perusahaan dan kemunduran yang telah ditemui.

Rencana masa depan untuk mencapai kemajuan yang lebih jauh.

Langkah 3: Melaporkan, mengintegrasikan dan melakukan perubahan

Langkah 3.1. Mempertimbangkan sifat-sifat umum praktek terbaik saat melaporkan mengenai TPB/SDGs

KoTAK 7

KoTAK 8

KonsistenTepat Mutakhir Sebanding

Pelaporan yang tepat berfokus pada prioritas dan informasi yang bersifat paling material, dan menghindari kekacauan dan informasi yang berlebih.

Pelaporan yang konsisten memungkinkan penilaian tren kinerja seiring waktu; Hal ini juga memungkinkan pengelolaan dan pemahaman wawasan yang disampaikan melalui data yang dilaporkan.

Pelaporan yang mutakhir menyajikan gambaran yang berguna dan menyediakan wawasan mengenai operasional, dampak dan potensi peluang bisnis, bukan seperti "kaca spion" yang memperlihatkan apa yang terjadi di masa lalu.

Pelaporan yang sebanding memungkinkan pengguna informasi untuk mengukur kinerja terhadap perusahaan lain. Hal ini membuat perusahaan mampu untuk melacak dan menilai dampak mereka, dan kemudian membuat keputusan yang akan membawa perbaikan seiring waktu.

Page 25: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

24

Panduan Langkah Demi LangkahLampiranMemberikan PemahamanDaftar Isi

lokal dan regional, misalnya pengembangan komunitas. Ketika melaporkan mengenai topik yang memiliki dampak lokal, berikan wawasan mengenai bagaimana perusahaan mempengaruhi masyarakat di lokasi yang berbeda.

Contohnya, pendekatan berbasis konteks terhadap penatalayanan air perusahaan dapat memberikan pengurangan resiko dengan cara menangani resiko air multi dimensi dan dapat berkontribusi terhadap keamanan ketersediaan air untuk jangka panjang dengan memastikan bahwa strategi perusahaan Anda mengenai air sejalan dengan kebijakan air di tingkat lokal dan negara, dan pada akhirnya berhubungan dengan indikator TPB/SDGs global21.

Ketika mengungkapkan informasi mengenai kontribusi perusahaan terhadap target prioritas TPB/SDGs, berusahalah untuk menghubungkan ini dengan perjanjian atau komitmen internasional lain yang relevan.

Contohnya, upaya Anda untuk membantu memitigasi perubahan iklim dapat berkontribusi kepada Paris Agreement dan National Determined Contribution22 (NDC), dan dapat dihubungkan dengan pengungkapan Anda dalam TPB/SDG 13 mengenai tindakan terkait perubahan iklim.

Laporkan kemajuan Anda dalam mencapai tujuan yang Anda buat untuk setiap target prioritas TPB/SDGs secara

reguler. Pengungkapan dalam laporan Anda mungkin diadaptasi untuk persyaratan pelaporan seperti yang dimandatkan oleh peraturan, misalnya persyaratan untuk pencatatan saham (listing) seperti yang dimandatkan oleh bursa efek tertentu. Informasi mengenai kebijakan pelaporan, baik sukarela maupun wajib, dapat ditemukan dalam platform online Carrots and Sticks23.

Memasukkan penjelasan untuk topik apapun yang berhubungan dengan TPB/SDGs yang mungkin ingin dilihat oleh pemangku kepentingan, tapi telah Anda dihilangkan dari laporan. Penjelasan tersebut harus mencakup alasan mengapa anda menyimpulkan bahwa topik ini tidak terlalu bersifat material untuk perusahaan Anda.

Jika Anda telah mengidentifikasi dampak negatif yang sudah ada, masukkan deskripsi tindakan perbaikan yang Anda sedang atau akan implementasikan ke dalam laporan Anda.

Terapkan jaminan pengendalian internal dan eksternal untuk meningkatkan akurasi, kredibilitas dan kualitas pelaporan secara keseluruhan. Hal ini mungkin juga disyaratkan oleh beberapa pemangku kepentingan, misalnya, investor.

Selain laporan formal, gunakan saluran lainnya yang relevan untuk mengkomunikasikan strategi keberlanjutan dan kinerja TPB/SDGs, misalnya situs perusahaan, media sosial, podcast, acara, pelabelan produk dan layanan, pemasaran dan iklan.

ox 9

Rekomendasi Satuan Tugas Pengungkapan Keuangan terkait Iklim dan pelaporan TPB/SDG 13 mengenai tindakan penanganan perubahan iklimPada tahun 2017, Satuan Tugas Pengungkapan Keuangan terkait Iklim (TCFD) menerbitkan rekomendasi mengenai pengungkapan terkait perubahan iklim yang harus disediakan oleh perusahaan dan organisasi keuangan dalam pengajuan tahunan utama mereka dan yang utamanya membahas investor, pemberi pinjaman dan perusahaan asuransi. Pengungkapan yang direkomendasikan fokus kepada area tata kelola, strategi, manajemen resiko dan metrik dan target, dan mereka menyediakan panduan yang berguna untuk pelaporan bisnis mengenai dampak finansial dari resiko dan peluang perubahan iklim. Rekomendasi tersebut juga berguna dalam pelaporan mengenai isu yang berhubungan dengan TPB/SDG 13 mengenai tindakan perubahan iklim dan Paris Agreement.

Agar sejalan dengan pendekatan penentuan prioritas berprinsip yang diuraikan dalam dokumen ini dan GRI Standards, perusahaan yang melakukan pelaporan mengenai TPB/SDG 13 seharusnya tidak hanya

melaporkan mengenai implikasi finansial perubahan iklim terhadap bisnis, namun juga dampak yang dapat dialami perusahaan dalam hal perubahan iklim dan resiko yang berhubungan dengan masyarakat dan lingkungan. Misalnya, sebagai bagian dari area ‘strategi’ dan ‘manajemen resiko’ yang diidentifikasi oleh TCFD, pelaporan mengenai TPB/SDG 13 dapat mencakup analisis skenario, kemungkinan dan probabilitas dari dampak perusahaan terhadap perubahan iklim, pengungkapan emisi gas rumah kaca dan deskripsi mengenai langkah-langkah yang telah dilakukan atau direncanakan untuk dilakukan oleh perusahaan untuk memitigasi dampaknya. Jika relevan, perusahaan harus mengungkap bagaimana operasional mereka dapat mempengaruhi kapasitas masyarakat lokal untuk beradaptasi terhadap efek perubahan iklim dan bagaimana perusahaan mendukung ketahanan lokal di area tempat mereka beroperasi (hal ini relevan dalam hubungannya dengan target TPB/SDG 13.1).

21) Untuk informasi lebih jelas mengenai target air berbasis konteks, silahkan melihat, misalnya: https://www.ceowatermandate.org/files/context-based-targets.pdf

22) Silahkan lihat https://unfccc.int/process-and-meetings/the-paris-agreement/nationally-determined-contributions-ndcs and https://unfccc.int/files/essential_background/convention/application/pdf/english_paris_agreement.pdf

23) Silahkan lihat www.carrotsandsticks.net

Langkah 3.1. Mempertimbangkan sifat-sifat umum praktek terbaik saat melaporkan mengenai TPB/SDGs

Langkah 3: Melaporkan, mengintegrasikan dan melakukan perubahan

KoTAK 9

Page 26: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

25

Panduan Langkah Demi LangkahLampiranMemberikan PemahamanDaftar Isi

Langkah 3.2. Mempertimbangkan kebutuhan informasi pengguna data

Pelaporan TPB/SDGs harus menyediakan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dengan suatu dasar untuk menginformasikan pengetahuan dan keputusan mereka. Bangun keterlibatan secara reguler dengan pemangku kepentingan di lingkup yang luas di seluruh proses pelaporan untuk melakukan pengujian ketahanan ("stress-test") terhadap nilai informasi yang Anda laporkan.

Pertimbangkan kebutuhan informasi Pemerintah: Pemerintah memimpin implementasi TPB/SDGs di negara mereka dan secara sukarela mempresentasikan kemajuan mereka dalam United Nations High-Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF)24. Untuk mengukur kemajuan mereka, Pemerintah telah membuat sistem pengumpulan data 25. Pemerintah di banyak negara saat ini mengeksplorasi bagaimana kontribusi sektor swasta terhadap TPB/SDGs dapat dianalisis untuk menginformasikan proses peninjauan ulang di tingkat nasional. Pengungkapan bisnis dapat mendukung ketersediaan data dan kualitas peninjauan ulang yang serupa, khususnya jika didasarkan pada standar yang disetujui secara internasional dan, dengan demikian, lebih sebanding. Terlibat dalam dialog dengan berbagai pemangku kepentingan di tingkat nasional dapat memfasilitasi pemahaman yang lebih baik mengenai ekspektasi Pemerintah dan bagaimana bisnis dapat berkontribusi terhadap agenda TPB/SDGs nasional dan melaporkannya, seperti halnya proses-proses lainnya di PBB26. Dalam konteks ini, lakukan eksplorasi dengan Pemerintah tentang bagaimana Anda dapat membuat pengungkapan Anda lebih relevan dan dapat diakses (misalnya, dengan mengunggah pengungkapan tersebut dalam platform publik).

Pertimbangkan kebutuhan data investor: Investor memiliki minat yang semakin besar terhadap data yang berkaitan dengan TPB/SDGs untuk menilai resiko, termasuk resiko yang berhubungan dengan perusahaan, dan peluang bisnis baru. Penilaian dampak bisnis pada TPB/

SDGs dapat memberikan informasi kepada investor dalam mengambil keputusan untuk membantu mereka agar lebih mewakili nilai-nilai klien mereka dan menawarkan produk finansial berkelanjutan yang berbeda, sementara memahami dampak mereka sendiri terhadap TPB/SDGs di seluruh portfolio mereka. Untuk menginformasikan pengambilan keputusan mereka, investor mencari informasi mengenai bagaimana perusahaan mentransformasikan keunggulan kompetitif mereka yang berkaitan dengan TPB/SDGs ke dalam hasil bisnis dan seberapa relevan TPB/SDGs dengan strategi perusahaan secara keseluruhan. Selain itu, walaupun memahami kemajuan di masa lalu dan tren yang terjadi membantu investor menilai kinerja bisnis di masa depan, mereka semakin mencari perencanaan skenario dan pengungkapan berwawasan masa depan lainnya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai hal ini, silahkan cek laporan "In Focus: Addressing Investors Needs in Business Reporting on the SDGs27.

Pertimbangkan kebutuhan informasi masyarakat sipil: Organisasi masyarakat sipil menilai kinerja TPB/SDGs dan meminta pertanggungjawaban perusahaan dan juga pers untuk transparansi yang lebih besar. Organisasi ini dapat membantu memperbaiki kinerja TPB/SDGs Anda dengan cara menyediakan keahlian, menjadi mitra yang berharga dalam berhubungan dengan masyarakat yang terkena dampak dan ketika ikut serta dalam dialog mengenai TPB/SDGs dengan berbagai pemangku kepentingan yang relevan.

Pertimbangkan kebutuhan informasi konsumen dan akademisi: Konsumen mungkin akan semakin menuntut produk dan layanan yang lebih berkelanjutan dan mendasarkan pilihan mereka kepada penilaian informasi keberlanjutan perusahaan, termasuk informasi mengenai kinerja dalam hal TPB/SDGs. Akademisi dapat menggunakan pengungkapan keberlanjutan perusahaan untuk riset dan analisis mereka.

24) Untuk informasi lebih lanjut, silahkan melihat HLPF review process, see https://sustainabledevelopment.un.org/hlpf25) Untuk informasi lebih lanjut, silahkan melihat The Sustainable Development Goals Report 2018, p. 16 -17 on data: https://unstats.un.org/sdgs/files/

report/2018/TheSustainableDevelopmentGoalsReport2018-EN.pdf 26) Untuk contoh mengenai nilai keterlibatan dalam dialog kebijakan terkait TPB/SDGs pada tingkat negara, silahkan melihat Accelerating National SDG

Implementation, p. 22: www.unglobalcompact.org/library/5627 27) Silahkan melihat www.unglobalcompact.org/library/5625

Langkah 3.2. Mempertimbangkan kebutuhan informasi pengguna data

Langkah 3: Melaporkan, mengintegrasikan dan melakukan perubahan

Page 27: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

26

Panduan Langkah Demi LangkahLampiranMemberikan PemahamanDaftar Isi

Langkah 3.3. Melaporkan dan melakukan perubahan

Lakukan penilaian untuk mengetahui apakah Anda memenuhi tujuan yang Anda tetapkan terkait dengan target prioritas TPB/SDGs, lakukan antisipasi kesenjangan kinerja, merefleksikan perbaikan Anda dan masukkan informasi tersebut ke dalam laporan Anda. Koordinasi internal dan kepemilikan yang terdistribusi untuk rangkaian tujuan tersebut adalah suatu hal yang esensial.

Contohnya, tujuan yang ditetapkan dalam hal target prioritas TPB/SDGs yang terkait dengan para pemasok akan lebih berpeluang untuk sukses jika tujuan tersebut ‘dimiliki’ oleh departemen yang bertanggung jawab untuk terlibat dengan para pemasok dan mengelola mereka. Dalam semua kasus, akuntabilitas individu untuk meraih kemajuan dalam tujuan yang telah ditetapkan akan membantu mendorong kesuksesan.

Lakukan peninjauan ulang dan penilaian terhadap siklus pelaporan Anda.

Contohnya, lakukan sinkronisasi antara proses pelaporan internal Anda dengan pengungkapan publik untuk meminimalisir beban kerja dan memaksimalkan relevansi kinerja perusahaan Anda berkaitan dengan target prioritas TPB/SDGs. Anda juga dapat meninjau ulang daftar pemangku kepentingan Anda secara periodik untuk memastikan bahwa Anda memiliki cakupan dan konsultasi yang sepenuhnya mengenai target prioritas TPB/SDGs.

Gunakan pelaporan TPB/SDGs Anda sebagai dasar untuk mendorong pengambilan keputusan yang berwawasan dan untuk mengintegrasikan TPB/SDGs ke dalam strategi perusahaan Anda. Hal ini dapat menstimulasi inovasi dan membantu perusahaan Anda untuk merancang produk dan layanan yang akan berkontribusi dalam pencapaian TPB/SDGs. "Blueprint for Business Leadership on the SDGs"28, "Analisis Tujuan dan Target" serta perangkat dan publikasi lainnya yang dikembangkan oleh UN Global Compact bersama dengan para mitranya menyediakan panduan dan inspirasi yang relevan.

Komunikasi internal sama pentingnya dengan pelaporan eksternal untuk mendukung integrasi TPB/SDGs yang berhasil ke dalam strategi perusahaan Anda dan untuk meningkatkan kepemilikan oleh pengambilan keputusan di perusahaan Anda. Pertimbangkan untuk mengkomunikasikan strategi dan kemajuan kepada satuan kerja yang lebih luas untuk mendorong keterlibatan dan kepemimpinan karyawan. Idealnya, lengkapi hal ini dengan pelatihan yang relevan.

Cari peluang strarategis untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan perusahaan lain dan pihak lainnya untuk meningkatkan sumber daya, mendukung tanggung jawab bisnis, menetapkan tujuan dan inisiatif sektoral atau menyebarkan biaya pelaksanaan tindakan untuk memajukan TPB/SDGs.29

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB ditempatkan di pusat strategi pertumbuhan kami, dan melaporkan kemajuan kami dalam mencapai tujuan tersebut membuat kami mampu meningkatkan transparansi untuk pemangku kepentingan kami, khususnya, investor kami. Bentuk pelaporan seperti ini juga menstimulasi minat yang lebih besar terhadap TPB/SDGs dan menghasilkan motivasi dan kreativitas di seluruh perusahaan Covestro, dan lebih jauh memperkuat TPB/SDGs dalam segala aktivitas kami. Eric Bischof, Wakil Direktur Keberlanjutan Perusahaan, Covestro

Kami menentukan prioritas TPB/SDGs kami berdasarkan rencana bisnis kami, materialitas dan ekspektasi pemangku kepentingan. Enel belum mengembangkan rencana dan proses pelaporan baru untuk memantau kinerja TPB/SDGs: kami memilih untuk mengadopsi pendekatan yang terintegrasi. TPB/SDGs menjadi hal yang biasa untuk perusahaan kami, alih-alih diklasifikasikan dalam target dan tindakan lingkungan, sosial dan tata kelola yang terpisah. Rencana strategis, rencana dan laporan keberlanjutan dengan jelas menunjukkan pengerahan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB di seluruh perusahaan, dan juga penerapan model bisnis berkelanjutan Enel di seluruh rantai nilai. Pendekatan ini mempermudah seluruh kelompok untuk memahami, mengelola dan mengevaluasi data dan kinerja yang berhubungan dengan TPB/SDGs dan untuk membagi komitmen CEO kami terhadap TPB/SDGs. Giulia Genuardi, Kepala Perencanaan Keberlanjutan dan Pengelolaan Kinerja, Enel

28) Silahkan melihat www.unglobalcompact.org/library/5461. 29) Untuk informasi lebih lanjut, silahkan melihat Transforming partnerships for the TPB/SDGs, www.unglobalcompact.org/library/5614; Private-Sector

Collaboration for Sustainable Development, www.bsr.org/reports/BSR_Rockefeller_Private-Sector_Collaboration_for_Sustainable_Development.pdf; and Partnerships for Sustainable Development: Collective action by business, governments and civil society to achieve scale and transform markets, www.hks.harvard.edu/sites/default/files/centers/mrcbg/programs/cri/files/PforSD(Exec_Summary).pdf.

Langkah 3.3. Melaporkan dan melakukan perubahan

Langkah 3: Melaporkan, mengintegrasikan, dan melakukan perubahan

Page 28: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

LAMPIRAN

Page 29: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

28

Panduan Langkah Demi LangkahLampiran

Memberikan PemahamanDaftar Isi

Lampiran

Daftar kerangka kerja dan indikator pelaporan internasional

Referensi pengungkapan bisnis

• BIO Intelligence Service Development of Guidance on Extended Producer Responsibility

• Business Call to Action indicators

• Convention on Biological Diversity Quick guide to the Aichi Biodiversity Targets

• CDP 2017 Climate Change Information Request

• CDP 2017 Forests Information Request

• CDP 2017 Water Information Request

• CEO Water Mandate’s Corporate Water Disclosure Guidelines

• Danish Institute of Human Rights AAAQ Framework Generic Indicator

• Food and Agriculture Organisation Aquastat

• Global Innovation Index GII Framework

• GRI Sustainability Reporting Standards

• IUCN Red List

• International Centre for Research on Women Understanding and Measuring Women’s Economic Empowerment - Definition, Framework and Indicators

• International Labour Organisation Decent Work Indicators

• International Trade Union Confederation Global Rights Index

• Kepler Cheuvreux Inequality Footprint: An investor guide Social & Business Ethics

• Oxfam Behind the Brands scorecard indicator

• UNCTAD Enhancing the role of reporting in attaining the Sustainable Development Goals: Integration of environmental, social and governance information into company reporting

• UNSDSN U.S. Cities SDG Index

• UN Global Compact-Oxfam Poverty Footprint

• UN Global Compact Reporting Guidance on the 10th Principle against corruption

• WBCSD WASH Pledge and Guiding Principles for Implementation

• WHO Global Health Observatory indicator

• Women’s Empowerment Principles: Reporting on Progress

• World Bank World Development Indicators

• Yale University Environmental Performance Index

Pilih kerangka kerja pelaporan

• Climate Disclosure Standards Board Framework

• GRI Sustainability Reporting Standards

• SASB Accounting Standards

• Taskforce on Climate-related Financial Disclosures Final Recommendations

• The IIRC <IR> Framework

• UN Guiding Principles Reporting Framework

Kontributor"Mengintegrasikan TPB/SDGs ke dalam Pelaporan Perusahaan: Panduan Praktis" adalah suatu dokumen penting dari kemitraan antara GRI dan UN Global Compact. Dukungan teknis dan strategis telah disediakan oleh PwC dan Shift. Dokumen ini mencakup masukan dari komite penasihat yang beranggotakan berbagai pemangku kepentingan (MAC) dari Platform Aksi Pelaporan mengenai TPB/SDGs dan juga para pemangku kepentingan lainnya yang terdiri dari perusahaan (termasuk UKM), akademisi, institusi-institusi internasional, kantor-kantor statistik nasional, pemerintah, masyarakat sipil, investor, pengguna data, kantor-kantor statistik, Pemerintah, organisasi masyarakat sipil dan perwakilan regional GRI dan organisasi UN Global Compact di seluruh dunia. Penyediaan masukan oleh para pemangku kepentingan tidak sama dengan dukungan pada produk akhir.

Tentang the United Nations Global Compact

United Nations Global Compact mengajak seluruh perusahaan di mana pun untuk menyelaraskan kegiatan operasional dan strategi mereka dengan sepuluh prinsip yang telah diterima secara universal dalam hal hak asasi manusia, ketenagakerjaan, lingkungan dan anti korupsi, dan untuk melakukan tindakan dalam mendukung tujuan dan isu-isu PBB yang tercakup dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. UN Global Compact adalah suatu platform kepemimpinan untuk pembangunan, implementasi dan pengungkapan praktek korporat yang bertanggung jawab. Diresmikan pada tahun 2000, ini adalah inisiatif yang terbesar di dunia dalam hal keberlanjutan korporat, dengan lebih dari 9,500 perusahaan dan 3,000 penandatanganan dari sektor bisnis yang berbasis di lebih dari 160 negara, dan lebih dari 65 Jaringan Lokal. www.unglobalcompact.org

Tentang GRI GRI adalah suatu organisasi internasional yang independen yang telah mempelopori pelaporan perusahaan mengenai keberlanjutan sejak tahun 1997. Misi dari GRI adalah untuk memberdayakan pembuat keputusan di mana pun, melalui standar pelaporan keberlanjutannya dan jaringan berbagai pemangku kepentingan, untuk melakukan tindakan menuju perekonomian dan dunia yang lebih berkelanjutan. Ada lebih dari 100 negara yang berkomunikasi dengan GRI mengenai dampak bisnis terhadap masalah keberlanjutan yang kritis. www.globalreporting.org

Page 30: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

29

Panduan Langkah Demi LangkahLampiran

Memberikan PemahamanDaftar Isi

Tentang PwC Tujuan PwC adalah untuk membangun kepercayaan dalam masyarakat dan memecahkan masalah-masalah yang penting. Tim Keberlanjutan kami memberikan saran dan mendukung bisnis dan pemerintah untuk memperkenalkan, mempertahankan dan memperluas praktek keberlanjutan untuk menciptakan tujuan komersial yang aman secara finansial dan memberikan dampak positif kepada masyarakat.Tim Keberlanjutan kami berada dalam jaringan firma yang lebih luas di 157 negara dengan lebih dari 223,000 orang yang berkomitmen untuk memberikan kualitas dalam layanan penjaminan, konsultasi dan pajak. www.pwc.com/sustainability

Tentang ShiftShift adalah pusat keahlian yang terdepan dalam hal UN Guiding Principles on Business and Human Rights. Para pendiri Shift adalah bagian dari tim penasihat inti Professor John Ruggie yang membantu mengembangkan Guiding Principles. Tim global Shift memfasilitasi dialog, membangun kapasitas dan mengembangkan pendekatan-pendekatan yang baru dengan perusahaan, Pemerintah, organisasi masyarakat sipil dan institusi internasional untuk mewujudkan dunia di mana bisnis dilakukan dengan menghormati kesejahteraan dan martabat dasar yang fundamental bagi semua orang. Shift adalah organisasi nirlaba yang digerakkan dengan misi. www.shiftproject.org

Ucapan terima kasih

Publikasi ini adalah hasil dari upaya bersama yang melibatkan banyak rekan dari GRI, UN Global Compact, PwC dan Shift, termasuk:

GRI: Charlotte Portier (Memimpin), Pietro Bertazzi, Bastian Buck, Tim Mohin, Sabine Content, Francesca Palamidessi

UN Global Compact: Bernhard Frey (Memimpin), Lila Karbassi, Nessa Whelan

PwC: Linda Midgley (Memimpin), Louise Scott, Hans Schoolderman

Shift: Caroline Rees

GRI dan UN Global Compact ingin mengucapkan terima kasih kepada banyak individu, perusahaan dan organisasi yang berkontribusi kepada publikasi ini dengan rekomendasi dan umpan balik yang mereka berikan selama periode konsultasi. Secara khusus, kedua organisasi ini sangat menghargai dukungan dari Pemerintah Swedia, yang mendanai publikasi ini melalui Swedish International Development Agency (Sida) dan juga berterima kasih kepada Kriti Toshniwal untuk olah pesan dan Mark Bakker untuk desain.

Terima kasih kepada organisasi dan individu di bawah ini yang telah memberikan umpan balik yang berharga untuk menyusun dokumen ini.

Anggota Komite Penasihat dari Berbagai Pemangku Kepentingan

Anggota Komite Penasihat dari berbagai pemangku kepentingan (MAC) dalam Platform Aksi Pelaporan mengenai TPB/SDGs ditanya mengenai masukan mereka dalam proses

penulisan publikasi ini, namun, keanggotaan MAC tidak sama dengan pengesahan produk akhir.

Joris-Johann Lenssen (ABIS – The Academy of Business in Society); Carina Silberg (Alecta); Katherine Smith (Boston College Center for Corporate Citizenship); Rutger Hoekstra (CBS, Netherlands Statistical Office); Kate Levick (CDP); Jennie Gleed (CDP); Philipp Schönrock (Cepei, Centro de Pensamiento Estratégico Internacional); Seema Arora (Confederation of Indian Industry (CII) ITC, Centre of Excellence for Sustainable Development); Carina Lundberg Markow (Folksam); Barbara Dunin (Global Compact Network Brazil); Daniela Patiño (Global Compact Network Colombia); Vali Marszalek (Global Compact Network Croatia); Morgane Graffion (Global Compact Network France); Ayman Cherkaoui (Global Compact Network Morocco); Eppy Boschma (Global Compact Network Netherlands); Claire Melamed (Global Partnership for Sustainable Development Data); Felipe Castro, Natalia Currea Dereser (Government of Colombia); Aditi Haldar (GRI India); Linda Kromjong (International Organisation of Employers); Antonio Javierre (JAVIERRE,SL); Hugo von Meijenfeldt (Netherlands Ministry of Foreign Affairs); Jos Reinhoudt (Netherlands National CSR Center); Lies Craeynest (Oxfam International); Nisha Agrawal (Oxfam India); Lisa Bersales (Philippines National Statistical Office); Kris Douma (PRI); Mandy Kirby (PRI); Jacob Messina (RobecoSAM); Pipat Yodprudtikan (Thaipat Institute); Oliver Greenfield (The Green Economy Coalition); Camilla de Ste Croix (The International Integrated Reporting Council (IIRC)); Richard Howitt (The International Integrated Reporting Council (IIRC)); Karin Svensson (SIDA); Vishal Kapadia (The WikiRate Project); Roberto Tarallo (The World Bank Group); Katja Bechtel (Transparency International); Angela McClellan (Transparency International); Tatiana Krylova (United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)); Paula Pelaez (UN Development Programme (UNDP)); Elisa Tonda (UN Environment); Beatriz Martins Carneiro (UN Environment); Filippo Veglio (World Business Council for Sustainable Development (WBCSD).

Kelompok Aksi Korporat (partisipan bisnis untuk Platform Aksi Pelaporan mengenai TPB/SDGs):

Lene Serpa (A.P. Moller – Maersk); Bianca Nijhof (Arcadis); Fiona Riggall (ARM); Tanja Castor (BASF); Ute Menke (Bayer); Martha Patricia Herrera Gonzalez (Cemex); Qing Tian (China Development Bank); Panagiotis Vergis (Coca ColaHellenic); Eric Bischof (Covestro); Hiroshi Tomita (Cre-en Inc.); Karsten Schroeder (Daimler); Laura Palmeiro (Danone); Silke Thomas (Deutsche Telekom AG); John Edelman (Edelman); Marina Migliorato (Enel); Cristina Saporetti (ENI); Claudia Millo (Ferrero International); Carina Lundberg Markow (Folksam); Araki Yuko (Fuji Xerox); Francisco Chavez Visovo (Grupo Bimbo); Sol Beatriz Arango (Grupo Nutresa); Rebecca Self (HSBC); Monica Oviedo Cespedes (Iberdrola); Berta Alonso Martínez (Industria de Diseño Textil S.A.); Luciana C. Lobo C. Teixeira (ITAIPU Binacional); Paul Arsac (L’Oreal); Mark Harper (John Swire & Sons); Romain Bentz (Michelin); Helen Medina (Nestle); Anne Gadegaard (Novo Nordisk); Justin Perrettson (Novozymes); Noemie Bauer (Pernod Ricard); Francesca Martucci (Pirelli & C.); Apinya Synsatayakul (PTT Global Chemical); Betina Del Valle Azugna (Sancor Seguros); Isaac Ruiz (Siemens Gamesa); Thomas Andro (Solvay); Giacomo Cosimo Befo (TIM); Sandra Dante (Total); James Niven (Triodos Bank); Gabriele Wende (UPM); Emanuelle Stein (Vale); Douglas Sabo (Visa); Richard Ellis (Walgreen Boots).

Page 31: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

30

Panduan Langkah Demi LangkahLampiran

Memberikan PemahamanDaftar Isi

PenolakanPublikasi ini diterbitkan oleh GRI dan UN Global Compact. Publikasi ini telah dipersiapkan sebagai panduan umum mengenai hal-hal yang bukan merupakan nasihat profesional. Tidak ada keterwakilan atau jaminan (tersurat atau tersirat) yang diberikan tentang keakuratan atau kelengkapan informasi yang terkandung dalam publikasi ini, dan, sejauh diizinkan oleh hukum, GRI dan UN Global Compact, anggota mereka (jika berlaku), karyawan dan agen, tidak menerima atau memikul kewajiban, tanggung jawab atau tugas untuk mengurus konsekuensi apapun dari Anda atau siapa pun yang bertindak, atau menahan diri untuk bertindak, dengan mengandalkan informasi yang terkandung dalam publikasi ini atau untuk keputusan apa pun berdasarkan publikasi ini.

Para anggota Komite Penasihat dari berbagai pemangku kepentingan (MAC) dan pemangku kepentingan lainnya ditanya mengenai pandangan mereka dalam proses penulisan publikasi ini, namun keanggotaan MAC tidak sama dengan dukungan pada produk akhir.

Hak ciptaDokumen ini dilindungi hak cipta oleh Stichting Global Reporting Initiative (GRI), UN Global Compact dan PRI. Produksi ulang dan distribusi dokumen ini untuk informasi diperbolehkan tanpa izin terlebih dahulu dari GRI dan UN Global Compact. Namun, baik dokumen ini maupun intinya tidak boleh diproduksi ulang, disimpan, diterjemahkan, atau ditransfer dalam bentuk apa pun atau dengan cara apa pun (elektronik, mekanik, fotokopi, direkam atau sebaliknya) atau tujuan apapun tanpa izin secara tertulis terlebih dahulu dari GRI dan UN Global Compact.

Diterbitkan Agustus 2018

Page 32: Pelap ran TPB/SDGs...proses tiga langkah untuk menanamkan TPB/SDGs dalam proses bisnis dan pelaporan yang sudah ada. Langkah pertama membahas proses penentuan prioritas dampak dan

Developed by

With expert input from

Technical support from

Supported by

CORPORATE REPORTING

:INTEGRATING THE S

DGs

INT

O

A PRACTICAL GUID

E

Pelapmengenai TPB/SDGs

ran Bisnis