Pelanggaran kesopanan

7
Pelanggaran terhadap Kesopanan I Wayan Puspa Fakultas Hukum Univ 45 Mataram 08/25/22 1

Transcript of Pelanggaran kesopanan

Page 1: Pelanggaran kesopanan

Pelanggaran terhadap

Kesopanan

I Wayan PuspaFakultas Hukum Univ 45 Mataram

04/12/231

Page 2: Pelanggaran kesopanan

Tindak Pidana Meminta-minta Pemberian di depan umum atau dilakukan oleh tiga orang

atau lebih secara bersama-sama.

Diatur dalam Bab ke-II dari Buku ke-III Pasal 504 KUHP.

Rumusan dalam Bahasa Indonesia (Lamintang) :(1)Barangsiapa meminta-minta pemberian di depan

umum, karena bersalah melakukan perbuatan meminta-minta, dipidana dengan pidana kurungan selama-lamanya enam minggu.

(2)Perbuatan meminta-minta yang dilakukan oleh tiga orang atau lebih secara bersama-sama oleh orang-orang yang berusia lebih dari enam belas tahun, dipidana dengan pidana kurungan selama-lamanya tiga bulan

04/12/232

Page 3: Pelanggaran kesopanan

Pasal 504 ayat (1) KUHP hanya terdiri atas unsur-unsur objektif saja, yakni : barangsiapa, meminta-minta pemberian, di depan umum.

Penjelasan meminta-minta pemberian (bedelen). Menurut Simons : Meminta-minta suatu pemberian baik dalam bentuk uang maupun dalam bentuk benda, baik dengan lisan maupub dengan menyerahkan sepucuk surat atau tulisan lainnya yang bertujuan untuk meminta pemberian seperti itu. Hoge Raad dalam arrestnya memutuskan bahwa perbuatan meminta-minta pemberian itu tidak perlu dilakukan dengan mengucapkan kata-kata, melainkan cukup jika orang telah menunjukkan sikap meminta-minta dengan membuka topi dan memeganginya di tangan

04/12/233

Page 4: Pelanggaran kesopanan

Dalam sebuah arrestnya yang lain Hoge Raad memutuskan bahwa : Juga terdapat perbuatan meminta-minta jika orang pergi ke sebuah lembaga-dalam hal ini sebuah biara Katolik-yang secara murni melakukan perbuatan-perbuatan kemanusiaan berdasarkan panggilan cinta kasih.

Cara meminta-minta di Indonesia, cara melakukan perbuatan meminta-minta pemberian biasanya dilakukan : dengan cara menimbulkan belas kasihan, dengan cara menipu, dengan cara yang sifatnya memaksa.

Prof Simons, kata-kata di depan umum harus dibatasi pengertiannya, sehingga harus diartikan semata-mata sebagai di tempat umum atau di suatu tempat yang dapat didatangi oleh setiap orang.

04/12/234

Page 5: Pelanggaran kesopanan

04/12/23

Menurut Hoge Raad, kata-kata di depan umum harus diartikan bukan saja sebagai di tempat umum dalam arti di tempat yang dapat didatangi oleh setiap orang, melainkan juga di tempat yang dapat dilihat oleh umum.

Dalam arrestnya, Hoge Raad, antara lain memutuskan bahwa perbuatan menyerahkan surat tertutup yang bertujuan meminta-minta pemberian ke rumah-rumahyang dapat dilihat dari jalan umum itu merupakan perbuatan meminta-minta di depan umum.

Dalam arrestnya yang lain, Hoge Raad memutuskan meminta-minta pemberian di depan umum itu artinya tidak terbatas pada perbuatan meminta-minta pemberian di suatu tempat umum, melainkan juga termasuk dalam pengertiannya yakni perbuatan meminta-minta pemberian yang dapat dilihat oleh setiap orang yang berada di tempat umum.

5

Page 6: Pelanggaran kesopanan

04/12/23

Pasal 504 ayat (2) sebagai suatu tindak pidana yang berdiri sendiri yang diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya tiga bulan.

Unsur dilakukan oleh tiga orang atau lebih secara bersama-sama yang telah mencapai usia lebih dari enam belas tahun merupakan unsur yang memberatkan pidana.

Untuk menghindarkan terjadinya pungutan-pungutan baik berupa uang maupun berupa benda untuk tujuan-tujuan yang tidak jelas, yang dilakukan dengan dalih untuk tujuan-tujuan kemanusiaan atau keagamaan itu, sebenarnya para Kepala Daerah berwenang untuk mengeluarkan larangan thd mereka, berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Ordonansi tanggal 10 Agustus 1932, Staatsblad Tahun 1932 No.469 jo Staasblad Tahun 1938 No. 370 jo No. 264.

6

Page 7: Pelanggaran kesopanan

04/12/237

Dalam praktek adanya orang-orang yang melakukan perbuatan meminta-minta pemberian dari rumah ke rumah dengan dalih mengumpulkan uang untuk berbagai tujuan kemanusiaan atau keagamaan.

Bahan Bacaaan : Drs. PAF Lamintang, SH dan Theo Lamintang, SH, Delik-delik Khusus Kejahatan Melanggar Norma Kesusilaan & Norma Kepatutan, Bandung : Sinar Grafika, 2009.