Pelaksanaan Prosedur Keselamatan Kesehatan Kerja & Lingkungan
PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN IBU HAMIL …eprints.ums.ac.id/47860/1/publikasi...
Transcript of PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN IBU HAMIL …eprints.ums.ac.id/47860/1/publikasi...
i
PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
IBU HAMIL DI PUSKESMAS MOJOGEDANG II
KABUPATEN KARANGANYAR
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program studi strata 1
pada jurusan Kesehatan Masyarakat
Oleh :
SAMSINI
J410141023
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
IBU HAMIL DI PUSKESMAS MOJOGEDANG II
KABUPATEN KARANGANYAR
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
SAMSINI
J410141023
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
Sri Sugiarsi, SKM., M.Kes
NIK. 016 08 1975 04 2004 2
i
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa publikasi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,
maka saya akan pertanggung jawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 3 November 2016
Penulis
Samsini
J410141023
ii
iv
HALAMAN PENGESAHAN
PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
IBU HAMIL DI PUSKESMAS MOJOGEDANG II
KABUPATEN KARANGANYAR
Oleh
Samsini
J410141023
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Kamis 3 November 2016
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
Ketua Penguji : Sri Sugiarsi, SKM, M.Kes ( )
Anggota Penguji I : Yuli Kusumawati, SKM, M.Kes ( )
Anggota Penguji II : Sri Darnoto, SKM, M.PH ( )
Dekan,
Dr. Suwaji, M.Kes
NIK. 195311231983031002
iii
1
PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN IBU HAMIL DI
PUSKESMAS MOJOGEDANG II KABUPATEN KARANGANYAR
Abstrak
Petugas kesehatan Puskesmas Mojogedang II Kabupaten Karanganyar
pada pelaksanaan sistem informasi kesehatan ibu hamil dalam proses pencatatan
data ibu hamil, pengolahan data ibu hamil dan pelaporan data kesehatan ibu hamil
sering terjadi keterlambatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan Ibu Hamil di Puskesmas
Mojogedang II Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif. Informan yang dipilih peneliti berjumlah 7 orang yang terdiri
dari 6 Bidan Desa dan 1 orang sebagai triangulasi sumber. Analisis data penelitian
ini dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alur pengumpulan data pelaksanaan
kesehatan ibu hamil dimulai dari Bidan Praktek Mandiri, Bidan Desa, dan Petugas
KIA puskesmas. Input data dengan komputer. Pengolahan data masih manual
dengan menulis di buku register dan buku rekapitulasi data masih berbentuk
kertas. Pelaporan data berisi tentang PWS 13 Indikator dan laporan kasus
kegawatdaruratan obstetrik. Kendalanya adalah pada petugas sumber daya
manusia dalam proses pencatatan, pengolahan dan pelaporan.
Kata kunci : SIK, kehamilan, alur pengumpulan, input, pengolahan, pelaporan
ABSTRACT
Mojogedang II sub-district health officer Karanganyar on the
implementation of maternal health information system in the process of recording
data pregnant women, pregnant women data processing and reporting of health
data pregnant women frequent delays. The purpose of this study was to determine
how the implementation of the Maternal Health Information System at Puskesmas
Mojogedang II Karanganyar. This research is a qualitative descriptive study.
Informants were selected researchers amounted to 7 people consisting of six
village midwife and one person as triangulation. The data analysis of this study by
using data reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that
the flow of data collection implementation of maternal health starts from Midwife
Practice Mandiri, village midwives and health centers KIA officer. Input data
with a computer. Processing of the data is still manual by writing in the register
book and the book is still shaped data summary paper. Data Reporting PWS
contains 13 indicators and report cases of obstetric emergencies. The problem is
the human resources officer in the process of recording, processing and
reporting.
Keywords: SIK, pregnancy, flow collection, input, processing, reporting
2
PENDAHULUAN
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sudah harus diterapkan
di seluruh pelayanan kesehatan. Sistem informasi kesehatan di puskesmas
memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan
mencatat dan mengumpulkan data, mengolah data, membuat laporan berkala,
memelihara bank data, mengupayakan penggunaan data dan informasi serta
memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat atau pihak-
pihak yang berkepentingan lainnya (Hatta, 2012). Adapun peranan dan fungsi
sistem informasi dalam sebuah pelayanan kesehatan puskesmas adalah sebagai
pusat pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan
masyarakat dan keluarga, sebagai pusat pelayanan kesehatanndasar yang mana
berkewajiban mengupayakan, menyediakan, dan menyelenggarakan pelayanan
yang bermutu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dalam rangka mecapai tujuan pembangunan
kesehatan nasional yaitu terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya bagi masyarakat (Satrianegara, 2014).
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem manusia atau mesin yang
terpadu guna menyajikan informasi untuk mendukung fungsi operasional,
manajemen dan pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi. Sistem
informasi pada fungsi-fungsi organisasi yang memanfaatkan basis data (data
base) ini untuk pelaporan-pelaporan manajemen (Jogiyanto, 2009). Terkait
dengan sistem informasi tersebut, khususnya pada pelaksanaan pelayanan
Kesehatan Ibu Anak (KIA), sejak tahun 1985, di Indonesia telah diaplikasikan
alat pemantauan program dengan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS).
Program PWS KIA dapat memantau Program KIA yang meliputi pelayanan
ibu hamil. Kegiatan ini terdiri dari pengumpulan, pengolahan, analisis, dan
interpretasi data serta penyebarluasan informasi ke penyelenggara program
untuk tindak lanjut (Depkes RI, 2009).
Terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan dalam menilai status
kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satunya dengan angka kematian ibu
(AKI). AKI merupakan salah satu indikator yang peka terhadap kualitas dan
3
aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI sebesar 259 per 100.000
kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi. Sedangkan angka Kematian
Bayi (AKB) 19 per 1000 kelahiran hidup. Kondisi ini menggambarkan status
gizi kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan dan kualitas tingkat
pelayanan kesehatan terutama ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas.
Penyebab ini dapat diminimalisir apabila kualitas Antental Care dilaksanakan
dengan baik di pelayanan kesehatan. Dimana dalam Pengelolaan informasi di
puskesmas memiliki peranan yang sangat penting karena puskesmas
merupakan unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat kesehatan,
pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat
layanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Mubarak, 2012).
Program kesehatan ibu anak adalah upaya dibidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
bayi dan balita. Yang salah satunya adalah layanan kesehatan Ibu dan Bayi
mencakup kunjungan ibu hamil K 4 yaitu ibu hamil yang kontak langsung
dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan layanan ANC sesuai dengan
standar dengan frekuensi kunjungan minimal 4 kali selama hamil
(Mandriwati, 2012). Peran bidan sangatlah berperan penting dalam pelayanan
kesehatan ibu, dimana bidan sebagai pelaksana pelayanan, sebagai pengelola
pelayanan, pendidik dan sebagai peneliti sesuai dengan kewenangan dan
standar yang telah ditetapkan (Asrinah, 2010).
Pelayanan KIA didukung oleh banyak faktor diantaranya aspek prasarana,
biaya, Penggunaan teknologi informasi dan metode komputerisasi juga
semakin berkembang terutama membantu para klinisi mengambil keputusan
klinis. Sistem pendukung pengambilan keputusan klinis mulai dikembangkan
terutama untuk aplikasi proses anamnesis, diagnosis, terapi dan prognosis.
Apabila terjadi kegawatdaruratan kesehatan ibu dan anak perlu adanya
pendukung sistem yang tepat untuk menolong kesehatan ibu dan anak. Selain
permasalahan yang bersentuhan langsung dengan dunia klinis, teknologi
4
informasi yang berperan di bidang kesehatan juga dapat berbentuk lain, seperti
surveillance. Sistem informasi kesehatan memegang peran yang sangat besar
dalam pemenuhan keperluan tersebut (Kusumadewi, 2009).
Agar pengambilan keputusan tepat sasaran, maka diperlukan evaluasi
pelaporan disarana kesehatan. Tujuan evaluasi pelaporan antara lain untuk
mengetahui sejauh mana perkembangan dari pelayanan kesehatan yang telah
diberikan kepada pasien dalam kurun waktu tertentu, di semua bagian/unit
masing-masing apakah mengalami peningkatan atau penurunan. Evaluasi
pelaporan di sarana kesehatan sangat diperlukan untuk mengetahui mutu dari
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak pemberi pelayanan kesehatan
(Rustiyanto, 2010).
Penelitian yang dilakukan Asti (2011) tentang evaluasi sistem informasi
kesehatan ibu dan anak, menyimpulkan bahwa masih terdapat kelemahan
yaitu : Pencatatan data tidak lengkap dan masih menggunakan cara manual
dengan menulis di buku register yang jumlahnya cukup banyak dan data
masih berbentuk berkas kertas, sehingga file-file data masih terpisah satu
dengan yang lainnya. Proses pengolahan data belum berbasis komputer atau
belum mengunakan software khusus untuk sistem informasi pelayanan
kesehatan ibu dan bayi untuk mendukung pelaksanaan KIA sehingga
informasi yang dihasilkan belum akurat. Laporan yang dihasilkan belum
lengkap sehingga belum dapat digunakan untuk mendukung evaluasi program
KIA.
Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Mojogedang II tentang data
Kesehatan Ibu dan Anak yang meliputi pengumpulan (input), pengolahan
(Proces), dan penyajian (Output). Data informasi yang dicatat oleh bidan
masih manual. Hal ini berakibat pada laporan yang dibuat mengalami
keterlambatan dan tidak akurat, belum adanya basis data yang sistematis juga
mengakibatkan kesulitan untuk mencari data yang dibutuhkan terutama untuk
kebutuhan pelaksanaan sistem informasi kegiatan program di puskesmas,
meliputi ketersediaan data dan informasi yang relevan sesuai kebutuhan
organisasi dan harapanya hasil laporan kesehatan ibu dan anak terekap dengan
5
lengkap dan tepat waktu. Perbedaan output jumlah kunjungan dengan register
manual, juga ditemukan misalnya jumlah kunjungan pada sistem informasi
kesehatan bulan Januari 2016 dengan jumlah 80 Ibu hamil dan pada register
manual dengan jumlah 79 Ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
penelitian tentang pelaksanaan sistem informasi kesehatan ibu hamil di
Puskesmas Mojogedang II Kabupaten Karanganyar.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu menggali lebih
dalam informasi tentang sistem informasi kesehatan ibu hamil di Puskesmas
Mojogedang II Kabupaten Karanganyar mengenai pencatatan, pengolahan,
dan pelaporan data ibu hamil di Puskesmas Mojogedang II Karanganyar.
Informan dalam penelitian ini 7 orang yaitu 6 bidan desa dan petugas KIA.
Teknik yang digunakan purposive sampling yaitu pengambilan sample
berdasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu bidan desa di Puskesmas
Mojogedang II.
HASIL PENELITIAN
Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yang terdiri dari 6
bidan desa, 1 Petugas KIA di Puskesmas Mojogedang II kabupaten
Karanganyar. Data informan dalam penelitian ini diuraikan sebagai
berikut:
6
Tabel 3. Karakteristik Narasumber
No Nama
Informan
Umur
(Th)
Pekerjaan Pendidikan
Terakhir
Lama
bertugas
(Th)
1 Informan 1 36 Bidan desa D III 9
2 Informan 2 33 Bidan desa D III 8
3 Informan 3 31 Bidan desa D III 9
4 Informan 4 36 Bidan desa D III 9
5 Informan 5 30 Bidan desa D III 7
6 Informan 6 33 Bidan desa D III 8
7 Informan
Triangulasi
46 Bidan
koordinator
D III 23
A. Mekanisme alur pelaksanaan kesehatan ibu hamil
Pelaksanaan dimulai dari pelayanan kesehatan ibu hamil oleh bidandesa,
puskesmas oleh petugas KIA.
B. Pencatatan Data
Data yang dicatat oleh bidan desa antara lain identitas ibu dan suami dan
catatan kesehatan ibu/ pemeriksaan.
C. Pengolahan Data
Pengolahan data kesehatan ibu hamil dilakukan oleh petugas KIA
puskesmas. Petugas puskesmas melakukan pengolahan data bersumber
dari data yang dikumpulkan oleh bidan desa dari BPM. Dalam melakukan
pengolahan data, petugas puskesmas menggunakan buku register, buku
rekapitulasi dan komputer.
D. Pelaporan
Dalam kegiatan pelaporan pelaksanaan kesehatan ibu hamil puskesmas
membatasi pengumpulan data ke dinas kesehatan tanggal 4 bulan
berikutnya. Puskesmas Mojogedang II melakukan pelaporan ke dinas
kesehatan kabupaten dengan mendatangi langsung ke dinas kesehatan
7
membawa flashdisc dan hard copy atau hasil rekapitulasi Pelaporan rutin
bulanan puskesmas terdiri dari pemantauan wilayah setempat (PWS) 13
indikator dan laporan kasus kegawatdaruratan obstetri
PEMBAHASAN
A. Alur dan Pencatatan Pelaksanaan Catatan Kesehatan Ibu Hamil
Alur pelaksanaan kesehatan ibu hamil di puskesmas Mojogedang II
Kabupaten Karanganyar, dimulai dari pelaksanaan pelayanan di BPM,
Bidan Desa selanjutnya ke Puskesmas. Catatan kesehatan ibu hamil
membutuhkan KMS untuk mendokumentasikan data dari pelayanan yang
dibawa oleh ibu hamil. Data hasil pelaksanaan catatan kesehatan ibu
hamil kemudian dicatat oleh BPM di buku register atau Format1.
Kemudian BPM mengumpulkan data tersebut ke bidan desa yang akan
direkap ke dalam buku rekapitulasi atau Format2. Setelah perekapan
selesai dilakukan oleh bidan desa, rekapitulasi akan dikumpulkan ke
petugas puskesmas. Petugas puskesmas akan mencatat ke dalam buku
register puskesmas atau Format F3 dan mengolah data tersebut.
B. Pengolahan Data
Dalam pengolahan data pelaksanaan catatan kesehatan ibu hamil di
puskesmas mojogedang II dilakukan oleh petugas KIA puskesmas.
Sarana yang dibutuhkan adalah buku register, buku rekapitulasi dari Buku
KIA yang untuk penilaian status kesehatan ibu dan anak yang dikeluarkan
oleh Kemenkes dan komputer untuk melakukan entry data. Sarana
tersebut sudah sesuai karena di dalam Buku KIA dijelaskan dengan rinci
tentang kesehatan ibu hamil. Sehingga sarana tersebut sangat
memudahkan petugas dalam menentukan status kesehatan ibu hamil dan
diharapkan mampu mengatasi masalah atau resiko kegawatdaruratan ibu
hamil dengan memberi penanganan secara dini apabila terdapat resiko
kehamilan.
C. Pelaporan data
Catatan kesehatan ibu hamil dilaporkan oleh petugas puskesmas paling
lambat tanggal 4 tiap bulannya ke dinas kesehatan kabupaten. Data yang
8
dilaporkan dalam informasi kesehatan ibu hamil adalah : pemantauan
wilayah setempat (PWS) 13 indikator, laporan kasus kegawatdaruratan
obstetrik.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Alur pengumpulan data pelaksanaan kesehatan ibu hamil dimulai dari
Bidan Praktek Mandiri dicatat terlebih dahulu pada buku register,
kemudian dikumpulkan ke bidan desa dan dicatat pada buku
rekapitulasi dan kemudian dikumpulkan ke petugas KIA puskesmas
untuk direkapitulasi sesuai format laporan setelah itu diinput pada
komputer.
2. Penginputan data kesehatan ibu hamil dilakukan oleh bidan koordinasi
KIA di Puskesmas dari hasil rekapitulasi setelah itu ke komputer.
3. Pengolahan data pelaksanaan kesehatan ibu hamil dilakukan oleh
bidan koordinasi di Puskesmas. Bidan desa merekapitulasi data KIA
dari Bidan Praktik Mandiri yang masih menggunakan cara manual
dengan menulis dari buku register dan data masih berbentuk kertas,
sehingga file-file data masih terpisah satu dengan yang lainya.
4. Pelaporan data pelaksanaan kesehatan ibu hamil dilakukan oleh bidan
koordinasi di Puskesmas. Laporan yang dikirim ke dinas kesehatan
adalah hasil rekapitulasi KIA yang berisi tentang PWS 13 Indikator
dan laporan kasus kegawatdaruratan obstetri pada tanggal 4 tiap
bulannya dengan cara menggunakan flashdisk dan hasil rekapitulasi
puskesmas.
5. Kendala dalam pelaksanaan sistem informasi kesehatan ibu hamil yaitu
terdapat pada saat penginputan data, pengolahan data dan pelaporan
data yaitu belum adanya software khusus dan website antara
puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten.
9
B. Saran
1 Bagi Bidan Praktek Mandiri
Diharapkan bidan dapat melakukan pencatatan kesehatan ibu hamil
buku KIA dengan lengkap, teliti, sabar dan jelas dalam pengisian
KIA. Selain itu, diharapkan BPM dapat tepat waktu dalam
pengumpulan data ke bidan desa.
2 Bagi Bidan Desa
Diharapkan bidan desa dapat menjalin kerjasama yang baik dengan
BPM dan memeriksa kembali data dari BPM sebelum dikumpulkan ke
petugas puskesmas.
3 Bagi Petugas KIA
Diharapkan petugas KIA memeriksa kembali keakuratan data yang
dikumpulkan dari bidan desa sebelum ke dinas kesehatan dan
menjalin kerjasama yang baik dengan bidan desa.
4 Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya dan
dapat mengembangkan software untuk pencatatan, pengolahan data
dan pelaporan ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA
Asrinah. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2002. Standar Profesi
Kebidanan.Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2003. Standar Pelayanan Kebidanan.
Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pedoman Lokakarya Mini.
Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Pemantauan wilayah setempat
kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2015.Petunjuk teknis Penggunaan
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Jakarta: Depkes dan JICA.
10
.
Hatta, G. 2010. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan
Kesehatan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Jogiyanto, H. 2009. Analisis dan Desain Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi
Offset
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Petunjuk Teknis Penggunaan
Buku Kesehatan Ibu dan Anak.Depkes dan JICA
Kusumadewi, S. 2009.Informatika Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Manuaba, I.B.G. 2001. Kapita Selekta penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi
dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC
Mubarak, W.I. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep dan Aplikasi Dalam
Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. 2008. 50 Tahun IBI. Cetakan XI. Jakarta:
PP IBI
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MenKes/Per/III/2008. Tentang rekam
medis. Jakarta
Rustiyanto, E. 2011. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang
Terintegrasi. Jogjakarta: Gosyen Publishing
Sabarguna, B. 2003. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta:
Gama Press.
Satrianegara, F. 2014. Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta.
Pantikawati, I. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan).Yogyakarta: Nuha Medika
Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu Kebidanan Edisi Ke 2. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.