PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan ....

62
i PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN KESELAMATAN KERJA BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SOLO KAWISTARA GARMINDO GAGAK SIPAT BOYOLALI Tugas Akhir : Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md.)Dalam Bidang Manajemen Administrasi Oleh: Heran Dwi Purbayanto D1509039 PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan ....

Page 1: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

i

PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN

KESELAMATAN KERJA BAGIAN PRODUKSI

PADA PT. SOLO KAWISTARA GARMINDO

GAGAK SIPAT BOYOLALI

Tugas Akhir :

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh

Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md.)Dalam Bidang

Manajemen Administrasi

Oleh:

Heran Dwi Purbayanto

D1509039

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

iv

PERNYATAAN

Nama : Heran Dwi Purbayanto

NIM : D1509039

Menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa tugas akhir berjudul “Pelaksanaan

Program Jaminan Kecelakaan dan Keselamatan Kerja Bagian Produksi Pada PT.

Solo Kawistara Garmindo Gagak Sipat Boyolali” adalah betul-betul karya saya

sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam Tugas Akhir tersebut diberi tanda

citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar yang saya

peroleh dari tugas akhir ini.

Surakarta, 20 Juli 2012

Heran Dwi Purbayanto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

v

MOTTO

Jangan sia-siakan waktumu karena waktu yang telah berlalu tak akan

kembali. (Penulis)

Teruslah kejar cita-citamu hingga dunia berada digenggaman tanganmu.

(Penulis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

vi

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini saya persembahkan kepada :

Kedua orang tua saya atas semua doa serta

dukungannya.

Kakak saya Yeny Astuti Prasetyowati.

Almamater.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini. Sholawat serta Salam tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar

Muhammad SAW. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

dalam memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) bidang Manajemen Administrasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis mengambil judul “Pelaksanaan Program Jaminan Kecelakaan dan

Keselamatan Kerja Bagian Produksi Pada PT. Solo Kawistara Garmindo Gagak

Sipat Boyolali”.

Penyelesaian penyusunan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan banyak

pihak. Bantuan tersebut berupa arahan, bimbingan, dukungan, materiil, moral,

motivasi serta kebersamaan persahabatan.

1. Bapak Drs. H. Sakur, M.S selaku dosen pembimbing yang dengan

kesabarannya telah memberokan araha kepada penulis hingga

terselesaikannya Tugas Akhir ini.

2. Bapak Herwan Parwiyanto, S.Sos selaku penguji Tugas Akhir.

3. Bapak Darto, M.Si selaku Ketua Program Diploma III Manajemen

Administrasi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Khususnya Program

Diploma III Manajemen Administrasi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Ibu Ira Koesnadhi selaku pemilik PT Solo Kawistara Garmindo Gagak

Sipat Boyolali yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melakukan KKM 2112.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

viii

6. Bagian HRD Bapak Kris, Mbak Kustina Martanti dan Bapak Dani yang

telah memberikan bimbingan kepada penulis selama KKM di PT. Solo

Kawistara Garmindo Gagak Sipat Boyolali.

7. Mbak Candra Dewi Setyaningrum selaku petugas poliklinik di PT Solo

Kawistara Garmindo Gagak Sipat Boyolali.

8. Bagian Administrasi Mbak Sinta dan Mbak Wulan.

9. Semua staf dan karyawan PT Solo Kawistara Garmindo Gagak Sipat

Boyolali.

10. Kedua orang tua dan Kakak saya yang telah memberikan semangat serta

doa selama ini.

11. Biandoko Setia Aji yang telah menemani ketika KKM.

12. Teman-teman Manajemen Administrasi 2009 khususnya kelas A,

terimakasih atas motivasi dan dukungan kalian.

13. Teman-teman penghuni kost Pak Hono : Lek Sri, Komeng, Haris, Agus

kentus, Edwin, Wawan, Marco, biandoko terimakasih atas kebersamaan

dan kekompakan kalian hingga detik ini.

14. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan telah

memberikan dorongan, kritik dan ide-ide sampai terselesaikannya Tugas

Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa didalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari

kata sempurna serta masih banyak kekurangan, untuk itu masukan dan kritikan

yang sifatnya membangun penulis sangat diharapkan. Semoga kebaikan yang

berupa bantuan serta bimbingan dapat dibalas oleh Allah SWT. Penulis berharap

Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan. Amin.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Heran Dwi Purbayanto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

ix

DAFTAR ISI

JUDUL .......................................................................................................... i

PERSETUJUAN ............................................................................................ ii

PENGESAHAN ............................................................................................ iii

PERNYATAAN ........................................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................ v

PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

ABSTRAK .................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4

C. Tujuan Pengamatan ............................................................................... 4

D. Manfaat Pengamatan............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 6

A. Tinjauan tentang Asuransi .................................................................... 6

B. Penggolongan Asuransi ........................................................................ 8

C. Tinjauan mengenai Program Jamsostek ................................................ 11

D. Pengajuan Klaim ................................................................................... 22

BAB III METODE PENGAMATAN .......................................................... 25

1. Lokasi Pengamatan ................................................................................ 25

2. Jenis Pengamatan ................................................................................... 25

3. Sumber Data .......................................................................................... 26

4. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 27

5. Teknik Analisis Data ............................................................................. 28

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

x

BAB IV DISKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI .......................................... 30

A. Sejarah PT. Solo Kawistara Garmindo ................................................. 30

B. Job Discription PT. Solo Kawistara Garmindo ..................................... 30

BAB V PEMBAHASAN ............................................................................. 40

A. Tata Cara Pembayaran Iuran Jamsostek ............................................... 40

B. Cara Pelaporan Kecelakaan Kerja dan Pengajuan Klaim ..................... 41

C. Besarnya Jaminan Kecelakaan Kerja .................................................... 43

D. Contoh Kecelakaan Kerja ..................................................................... 45

E. Fasilitas Keselamatan Kerja ................................................................. 47

F. Hambatan ............................................................................................... 48

BAB VI KESIMPULAN dan SARAN .......................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

xi

ABSTRAK

HERAN DWI PURBAYANTO, D1509039 PELAKSANAAN PROGRAM

JAMINAN KECELAKAAN DAN KESELAMATAN KERJA BAGIAN

PRODUKSI PADA PT. SOLO KAWISTARA GARMINDO GAGAK SIPAT

BOYOLALI, Tugas Akhir. Program studi Diploma III Manajemen

Administrasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas

Maret Surakarta. 2012.

Pada era globalisasi sektor industri saling berlomba-lomba untuk

meningkatkan hasil produksi dalam segi kualitas maupun kuantitas, industri tekstil

menjadi salah satu sektor yang banyak mengalami persaingan. Proses produksi

pada suatu perusahaan yang menyangkut keselamatan tenaga kerja atau karyawan,

memungkinkan perusahaan menjadi bagian yang paling pokok dalam menjaga

dan memberikan perlindungan terhadap segala resiko yang akan terjadi yang

mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja. Pengamatan ini bertujuan

mengetahui bagaimana pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan keselamatan

kerja di bagian produksi pada PT Solo Kawistara Garmindo Gagak Sipat Boyolali.

Metode yang digunakan dalam pengamatan ini menggunakan deskriptif

kualitatif sehingga masalah yang disampaikan berdasarkan dari sumber data yang

dapat dipertanggung jawabkan dan berdasarkan kenyataan yang ada. Sumber data

secara menyeluruh dapat dikelompokkan menjadi narasumber (informan),

peristiwa dan aktivitas, Dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data

menggunakan wawancara, observasi, mengkaji dokumen dan arsip. Teknik

analisis data yang dipakai dalam pengamatan ini adalah analisis data kualitatif.

Analisis dalam pengamatan kualitatif dikelompokkan dalam reduksi data, sajian

data dan penarikan data.

Hasil pengamatan menunjukkan cara pembayaran iuran dan besar iuran

jamsostek, cara pelaporan kecelakaan kerja yang dialami oleh karyawan, proses

pengajuan klaim terhadap peristiwa kecelakaan tersebut maupun pemberian

santunan dari pihak Jamsostek kepada para karyawan yang mengalami kecelakaan

tidak mengalami hambatan. Karyawan sudah mengetahui cara-cara pengajuan dan

pelaporan apabila mengalami kecelakaan kerja. Perusahaan sigap dalam

menanggapi laporan yang ada dengan segara mengajukan klaim kepada PT.

Jamsostek. Perusahaan membentuk badan P2K3 yang bertugas untuk memberikan

penyuluhan dan melakukan pengawasan terhadap standar keselamatan kerja.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti sekarang ini sektor industri saling berlomba –

lomba untuk meningkatkan hasil produksi dalam segi kualitas maupun kuantitas,

tidak menutup kemungkinan industri tekstil menjadi salah satu sektor yang

banyak mengalami persaingan sehingga mengharuskan perusahaan dapat menjaga

kualitas dari produk yang dihasilkan. Perusahaan yang berperan sebagai pelaku

ekonomi dalam hal ini sebagai produsen dituntut untuk dapat memenfaatkan

faktor – faktor produksi secara maksimal mungkin untuk mencapai efektivitas

dan efisiensi.

Perusahaan harus dapat memanfaatkan sumber daya yang ada yaitu sumber

daya manusia dan sumber daya teknologi dalam bidang perindustrian yang

menjadi sumber daya yang paling pokok dalam sebuah kegiatan produksi.

Teknologi telah berkembang sangat pesat seiring dengan terjadinya revolusi pada

abad ke -18 yang telah ditemukan mesin uap, revolusi industri yang muncul

pertama di Eropa namun seiring dengan waktu dan pengetahuan sehingga dapat

berkembang ke seluruh dunia. Teknologi berkembang sangat pesat dalam semua

sektor kehidupan dan termasuk dalam bidang perindustrian guna melakukan

proses produksi. Proses produksi yang sebelumnya hanya dilakukan secara

konfensional yaitu dengan menggunakan sumber daya manusia saja, secara

bertahap berkembang menggunakan teknologi guna meningkatkan hasil produksi.

Penggunaan sumber daya teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan hasil

produksi juga dapat menimbulkan kerugian atau efek yang negatif sehingga perlu

untuk diwaspadai yaitu dapat menimbulkan bahaya dan kecelakaan kerja pada

saat pengoperaasian mesin – mesin. Semua bahaya dan kecelakaan kerja tersebut

dapat terjadi karena adanya ketidak seimbangan antara keterampilan dan

pengetahuan sumber daya manusia yang menjalankan teknologi tersebut, sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

2

sumber daya manusia dalam hal ini yaitu tenaga kerja haruslah mempunyai

pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan teknologi yang digunakan

dalam pengoperasian dan perawatan sehingga dapat menekan dan meminimalisir

segala akibat atau risiko yang diakibatkan dari kesalahan pengoperasian yang

mengakibatkan kecelakaan bagi tenaga kerja yang mengoperasikan.

Proses produksi pada suatu perusahaan yang menyangkut keselamatan tenaga

kerja atau karyawan, memungkinkan perusahaan menjadi bagian yang paling

pokok dalam menjaga dan memberikan perlindungan terhadap segala resiko yang

akan terjadi yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja. Semua jenis

pekerjaan pasti mempunyai tingkat resiko yang berbeda – beda sesuai dengan

jenisnya masing – masing yang sebagaimana menjadi seorang tenaga kerja atau

karyawan yang merupakan alat yang digunakan oleh perusahaan untuk

menghasilkan suatu barang melalui tenaga yang dimiliki dengan bantuan mesin –

mesin yang ada pasti juga rawan akan terjadinya risiko kecelakaan. Namun

demikian adanya peranan perusahaan yang harus sebisa mungkin menghindarkan

para pegawainya dari hal – hal yang dapat mengancam dan bebahaya karena

keselamatan merupakan hal yang paling utama dalam pelaksanaan proses dalam

perusahaan dan dalam hal perlindungan tenaga kerja yang telah ditetapkan

pemerintah melalui UU Nomor 3 tahun 1992. Dengan diterapkannya undang –

undang tersebut maka perusahaan tidak mempunyai alasan untuk tidak

memberikan jaminan sosial kepada para karyawan atau tenaga kerjanya.

Karyawan tidak akan merasa dirinya yang hanya berperan sebagai alat melainkan

merasa hak – haknya yang sebagai pekerja dilindungi oleh perusahaan sehingga

yang akan berdampak secara langsung kepada perusahaan yaitu kualitas dari

tenaga kerja tersebut kepada semua proses yang ada dalam perusahaan.

Pemeritah menunjuk PT. Jamsostek ( Persero ) sebagai badan penyelenggara

untuk menyelenggarakan program jaminan tenaga kerja yang mengacu dari

Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 1995. Jaminan sosial tenaga kerja adalah

suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai

pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

3

sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang alami oleh tenaga kerja berupa

kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia.

Sesuai dengan Undang – undang Nomor 3 Tahun 1992 mengenai ruang

lingkup program jaminan sosial tanaga kerja dalam Undang – undang ini meliputi

:

1. Jaminan Kecelakaan Kerja.

2. Jaminan Kematian.

3. Jaminan Hari Tua.

4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.

PT. Solo Kawistara Garmindo sangat mengerti tentang pentingnya menjaga

kesehatan dan keselamatan kerja karena setiap kecelakaan maupun risiko yang

ada dapat dihindari dan diminilalisir. Semua usaha tersebut dapat ditunjukkan dari

usaha – usaha yang dilakukan perusahaan dalam rangka pemeliharaan bagi tenaga

kerja dan sangat menhindari akan terjadinya suatu kecelakaan kerja. Dalam

kenyataannya PT. Solo Kawistara Garmindo dapat menekan dan meghindarkan

kecelakaan kerja yang terjadi. Dengan rendahnya tingkat terjadinya kecelakaan

kerja tidak menutup kemungkinan kecelakaan dapat terjadi secara tidak terduga

dan dengan adanya kemungkinan tersebut menuntut perusahaan untuk

menigkatkan sarana keselamatan dan pengamanan. Perusahaan selalu berperan

aktif dalam memberi himbauan kepada para karyawan bahwa kesehatan dan

keselamatan kerja yang berada di perusahaan merupakan tanggung jawab

bersama. Para tenaga kerja selalu menjaga kehati – hatian dan senantiasa waspada

pada saat mengoperasikan mesin – mesin yang ada, meningkatkan rasa tanggung

jawab dalam menjalankan setiap tugas masing – masing karena suatu proses

merupakan satu kesatuan yang apabila terjadi kesalahan pada salah satu dari

karyawan tidak hanya berakibat kepada orang tersebut bahkan dapat berpengaruh

kepada orang lain yang berada disekitarnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

4

PT. Solo Kawistara Garmindo telah berusaha menjalankan peratuaran –

peraturan yang ditetapkan oleh pemeritah tentang kesehatan dan keselamatan

kerja yaitu dengan mengikut sertakan para karyawan dalam program Jamsostek

dan memnbentuk pengawas dalam kesehatan dan keselamatan kerja. Masalah –

masalah yang timbul akibat kurangnya pengawasan dalam aspek kesehatan dan

keselamatan kerja bukanlah perkara yang kecil, karena pengaruh tingkat

kesehatan kepada proses pengopersian mesin dapat menimbulkan kesalahan yang

berakibat pada kecelakaan kerja dan dapat mengganggu proses dalam suatu

perusahaan. Kesadaran akan kesehatan dan keselaatan kerja yang diterapkan

mulai dari tingkat yang paling atas menuju pada tingkat yang paling rendah

memungkinkan dapat berpengaruh kepada produktivitas yang dapat mempercepat

tercapainya tujuan suatu perusahaan dalam persaingan secara global.

Sampai sekarang ini penerepan program jaminan kecelakaan kerja pada PT.

Solo Kawistara Garmindo masih mengalami beberapa hambatan. Hambatan yang

dihadapi yaitu permasalahan dalam bidang administrasi. Dari latar belakang ini,

penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jaminan kecelakaan kerja.

Dalam hal ini penulis akan mengungkapkan pelaksanaan prgram kesehatan dan

keselamatan kerja dan kesulitan yang dihadapi dalam penerapan program tersebut.

Sehingga dalam hal ini penulis mencoba untuk mengangkat topik “Pelaksanaan

Program Jaminan Kecelakaan dan Keselamatan Kerja Bagian Produksi Pada PT.

Solo Kawistara Garmindo Gagak Sipat Boyolali”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam laporan ini adalah :

Bagaimana Pelaksanaan Program Jaminan Kecelakaan dan Keselamatan Kerja

Bagian Produksi Pada PT. Solo Kawistara Garmindo Gagak Sipat Boyolali.

C. Tujuan Pengamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

5

1. Mengetahui dan membuktikan mengenai Pelaksanaan Program Jaminan

Kecelakaan dan Keselamatan Kerja Bagian Produksi Pada PT. Solo

Kawistara Garmindo Gagak Sipat Boyolali.

2. Untuk memenuhi persyarat dalam memperoleh sebutan Ahli Madya pada

Program Diploma III Manajemen Administrasi ( A.Md ) Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

D. Manfaat Pengamatan

1. Memberi gambaran mengenai Pelaksanaan Program Jaminan Kecelakaan

dan Keselamatan Kerja Bagian Produksi Pada PT. Solo Kawistara

Garmindo Gagak Sipat Boyolali.

2. Sebagai bahan referensi bagi karyawan PT. Solo Kawistara Garmindo.

3. Sebagai bahan informasi bagi penelitian selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang Asuransi mengenai Penyelenggaraan Program Jaminan Sosoal

Tenaga Kerja.

Pengertian asuransi berdasarkan pasal 246 KUHD (Kitab Undang-undang

Hukum Dagang) adalah suatu perjanjian dengan nama seseorang penanggung

mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan menerima suatu premi

untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau

kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena

suatu peristiwa yang tak tertentu.

Unsur-unsur asuransi :

1. Merupakan suatu perjanjian.

2. Adanya premi.

3. Adanya kewajiban penanggung untuk memberikan penggantian kepada

tertanggung.

Sifat-sifat asuransi :

1. Perjanjian asuransi merupakan perjanjian timbal balik

2. Perjanjian asuransi merupakan perjanjian bersyarat.

3. Asuransi merupakan perjanjian untuk mengalihkan dan membagi risiko.

4. Perjanjian asuransi merupakan perjanjian konsensual : suatu perjanjian

yang telah terbentuk dengan adanya kata sepakat di antara para pihak.

5. Asuransi merupakan suatu perjanjian penggantian kerugian.

6. Asuransi mempunyai sifat kepercayaan yang khusus.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

7

7. Asuransi terdapat unsur yaitu peristiwa yang belum tentu terjadi dan

dikelompokkan dalam perjanjian untung-untungan.

Hak dan kewajiban Tertanggung (pihak yang namanya ditanggung) dan

Penanggung (pihak yang menanggung).

1) Hak tertanggung :

a. Menuntut agar polis ditandatangani oleh penanggung.

b. Menuntut agar polis segera diserahkan oleh penanggung.

c. Meminta ganti kerugian kepada penanggung karena pihak yang

disebutkan terakhir ini lalai menandatangani dan menyerahkan polis

sehingga menimbulkan kerugian kepada tertanggung.

d. Melalui pengadilan, tertanggung dapat membebaskan penanggung

dari segala kewajibannya.

e. Tertanggung hanya akan mendapat ganti rugi dari salah satu

penanggung.

f. Menuntut pengembalian premi baik seluruh maupun sebagian.

g. Menuntut ganti kerugian apabila peristiwa yang diperjanjikan dalam

polis terjadi.

2) Kewajiban Tertanggung :

a. Membayar premi kepada penanggung

b. Memberikan keterangan yang benar kepada penanggung mengenai

obyek yang diasuransikan

c. Mencegah terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

8

d. Memberitahukan kepada penanggung bahwa telah terjadi peristiwa

yang menimpa obyek yang diasuransikan dan usaha pencegahan.

3. Hak Penanggung

a. Menuntut pembayaran premi kepada tertanggung sesuai perjanjian.

b. Meminta keterangan yang benar dan lengkap yang berkaitan dengan

obyek yang diasuransikan.

c. Memiliki premi dan bahkan menuntutnya dalam hal peristiwa yang

diperjanjikan terjadi tetapi disebabkan oleh kesalahan tertanggung

sendiri.

d. Memiliki premi yang sudah diterima.

e. Melakukan asuransi kembali.

4. Kewajiban Penanggung

a. Memberikan ganti kerugian kepada tertanggung apabila peristiwa

yang diperjanjikan terjadi.

b. Menandatangani dan menyerahkan polis kepada tertanggung.

c. Mengembalikan premi kepada tertanggung jika asuransi batal.

B. Asuransi dapat digolongkan menjadi beberapa aspek yaitu :

1) Asuransi digolongkan secara yuridis :

a. Asuransi kerugian adalah perjanjian asuransi yang berisikan ketentuan

bahwa penanggung mengikatkan dirinya untuk melakukan prestasi

berupa memberikan ganti kerugian kepada tertanggung seimbang dengan

kerugian yang diderita oleh pihak yang disebut terakhir.

Jenis asuransi kerugian :

1. Asuransi pencurian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

9

2. Asuransi pembongkaran.

3. Asuransi perampokan.

4. Asuransi kebakaran.

5. Asuransi terhadap bahaya yang mengancam hasil pertanian.

b. Asuransi jumlah adalah perjanjian asuransi yang berisi ketentuan bahwa

penanggung terikat untuk melakukan prestasi untuk melakukan prestasi

berupa pembayaran sejumlah uang yang besarnya sudah ditentukan

sebelumnya.

Jenis asuransi jumlah :

1. Asuransi jiwa.

2. Asuransi sakit.

3. Asuransi kecelakaan.

2. Asuransi digolongkan berdasarkan kriteria ada tidaknya kehendak bebas

para pihak :

1. Asuransi sukarela adalah perajanjian asuransi yang terjadinya didasarkan

kehendak bebas dari pihak-pihak yang mengadakan.

Jenis-jenis asuransi sukarela :

1. Asuransi kebakaran.

2. Asuransi jiwa.

3. Asuransi dalam pengangkutan.

4. Asuransi atas bahaya laut.

c. Asuransi Wajib adalah perjanjian asuransi yang bersifat wajib oleh

ketentuan perundang-undangan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

10

Jenis asuransi wajib :

1. Dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpang kendaraan umum (

Undang-undang No 33 Tahun 1964 PP No 17 Tahun 1965)

2. Dana kecelakaan lalu lintas jalan (undang-undang No 34 Tahun 1964

PP No 18 Tahun 1965)

3. Jaminan Sosial tenaga kerja (undang-undang No 3 Tahun 1992)

3. Penggolongan asuransi berdasarkan tujuan :

a. Asuransi komersial

Asuransi komersial diadakan oleh perusahaan asuransi sebagai suatu

bisnis yang tujuan utamanya mencari keuntungan.

b. Asuransi sosial

Asuransi sosial diselenggarakan tidak dengan tujuan memperoleh

keuntungan tetapi bermaksud memberikan jaminan sosial kepada

masyarakat atau sekelompok masyarakat.

4. Penggolongan asuransi berdasrkan sifat dari penanggung :

a. Asuransi premi

Asuransi premi merupakan perjanjian asuransi antara penanggung dan

masing-masing tertanggung dan antara tertanggung yang satu dengan

yang lain tidak ada hubungan hukum

b. Asuransi saling tanggung

Dalam asuransi saling tanggung terdapat suatu perkumpulan yang terdiri

dari para tertanggung sebagai anggota. Setiap anggota tidak membayar

premi melainkan membayar iuran tetap.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

11

Berdasarkan uraian tentang asuransi diatas maka Program jaminan sosial

tenaga kerja merupakan salah satu jenis asuransi yang diadakan oleh pemerintah

melalui undang-undang dan merupakan asuransi wajib yang harus diberikan

perusahaan kepada para tenaga kerjanya.

C. Tinjauan mengenai Program Jaminan Sosial Tenaga kerja.

Dalam pelaksanaan proses produksi para pegawai pasti berhubungan

langsung dengan alat-alat yang digunakan beserta bahan-bahan yang diperlukan.

Pada saat penggunaan alat dan bahan tersebut bukanlah menjadi perkara mudah

dan sangat berisiko akan terjadinya suatu kecelakaan kerja sehingga perlu

menjaga keselamatan kerja. Dalam menjalankan tugasnya para pegawai tidak

hanya memerlukan skiil atau kemampuan tetapi juga harus memiliki ketelitian

yang bagus.

Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 dijelaskan bahwa

perlindungan terhadap tenaga kerja bersifat menyeluruh dan mencakup semua

tempat dimana tenaga kerja melakukan aktivitas pekerjaan. Merupakan keseriusan

pemerintah dalam melindungi para tenaga kerja.

Pengertian keselamatan kerja menurut Suma’ur P.K (1989 : 1) adalah

“Keselamatan bertalian dengan mesin, pesawat, bahan, dan proses

pengolahan, landasan tempat kerja dan lingkungan serta cara-cara melakukan

pekerjaan.”

Dari beberapa uraian definisi tersebut dapat disimpulkan yang dimaksud

dengan keselamatan kerja adalah cara-cara melakukan pekerjaan dan perbuatan

yang mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada semua aktivitas pekerjaan.

Definisi kecelakaan kerja menurut N.B Silalahi dan Rumondang B.

Silalahi (1985 : 22) adalah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat

mengakibaatkan kecelakaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

12

Pengertian Kecelakaan kerja menurut Undang-undang Nomor 3Tahun

1992 adalah kecelakaan yang berhubungan dengan hubungan kerja, termasuk

penyakit yang terjadi karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang

terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang ke

rumah melalui jalan yang biasa atau wajar yang dilalui.

Dari kedua pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

kecelakaan kerja adalah kejadian tidak sengaja yang dialami oleh tenaga kerja

akibat hubungan kerja dan mengakibatkan kerugian ptuhada kedua belah pihak

yaitu teaga kerja itu sendiri dan perusahaan.

Jenis-jenis kecelakaan kerja menurut Suma’ur P.K (1989 : 7)

diklasifikasikan menjadi :

1. Terjatuh.

2. Tertimpa benda jatuh.

3. Tertumbuk atau terkena benda-benda, terkecuali benda jatuh.

4. Terjepit oleh benda.

5. Gerakan-gerakan melebihi kemampuan.

6. Pengaruh suhu tinggi.

7. Terkena arus listrik.

8. Kontak dengan bahan-bahan berbahaya atau radiasi.

9. Jenis-jenis lain, termasuk kecelakaan-kecelakaan yang data-datanya

tidak cukup atau kecelakaan-kecelakaan lain yang belum masuk

klasifikasi tersebut.

Tersedianya fasilitas poliklinik dan tenaga medis merupakan suatu upaya

atau cara yang dilakukan perusahaan dalam menangani korban kecelakaan kerja.

Cara lain yang ditempuh oleh perusahaan dalam menangani terjadinya kecelakaan

kerja yaitu dengan mengikut sertakan para karyawan dalam program jamsostek

yang bertujauan untuk meminimal kerugian yang dialami oleh perusahaan dari

terjadinya kecelakaan kerja.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

13

Pengertian Jamsostek dalam Undang-undang Nomor 3 Tahu 1992 adalah

suatu pelindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai

pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan

sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa

kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia.

Pada hakekatnya program jaminan sosial tenaga kerja ini memberiakan

kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai

pengganti sebagian atau seluruh penghasilan yang hilang.

Jaminan sosial tenaga kerja mempunyai dua aspek, antara lain :

a. Memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup

minimal bagi tenaga kerja beserta keluarganya.

b. Merupakan penghargaan kepada tenaga kerja yang telah

menyumbangkan tenaga dan pikirannya kepada perusahaan tempat

mereka bekerja.

Peserta Jamsostek

Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja paling sedikit 10 (sepuluh)

orang tenaga kerja atau membayar upah kepada seluruh tenaga kerjanya paling

sedikit Rp 1.000.000,- (satu juta ripiah) sebulan. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor

: 14 Tahun 1993, wajib mengikut sertakan tenaga kerjanya dalam program

jaminan sosial tenagakerja.

Upah sebulan adalah upah yang diterima oleh tenaga kerja selam 1 bulan

terakhir.

c. Jika upah dibayarkan secara harian, maka upah sebulan sama dengan

sehari dikalikan 30 (tiga puluh).

d. Jika upah dibayarkan secara borongan atau satuan maka upah sebulan

dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan tarakhir.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

14

e. Jika perusahaan tergantung dari keadaan cuaca yang upahnyadidasarkan

pada upah borongan, maka upah sebulan dihitung dari upah rata-rata 12

(dua belas) bulan terakhir.

Ruang lingkup yang diatur dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992

meliputi :

1. Jaminan Kecelakaan Kerja.

Yaitu kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja merupakan

resiko yang dihadapi oleh tenaga kerja yang melakukan pekerjaan.

Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan

yang diakibatkan oleh kematian atau cacat kaerna kecelakaan kerja baik

fisik maupun mental, maka perku adanya jaminan kecelakaan kerja.

Gangguan mental akibat kecelakaan kerja sifatnya sanagt relatif

sehingga sulit ditetapkan derajat cacatnya maka jaminan atau santunan

hanya diberikan dalam hal terjadi cacat mental tetap yang mengakibatkan

tenaga kerja yang bersangkutan tidak bekerja lagi.

2. Jaminan Kematian.

Jaminan kematian adalah jaminan yang diberikan kepada keluarga

atau ahli waris tenaga kerja yang meninggal bukan akibat kecelakaan

kerja.

Tenaga kerja yang meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja

akan mengakibatkan terputusnya penghasilan, dan sangat berpengaruh

pada kehidupan sosial ekonomi bagi keluarga yang ditinggalkan. Oleh

karena itu, diperlukan jaminan kematian dalam upaya meringankan beban

keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman sebesar Rp 200.000,00 (dua

ratus ribu rupiah) maupun santunan kematian sebesar Rp 1.000.000,00

(satu juta rupiah).

3. Jaminan Hari Tua.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

15

Jaminan hari tua memberikan kepastian penerimaan yang dibayarkan

sekaligus dan atau berkala pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 (lima

puluh lima) tahun atau memenuhi persyaratan tertentu (cacat total untuk

selama-lamanya).

Hari tua dapat mengakibatkan terputusnya upah kerena tidak lagi

mampu bekerja. Akibat terputusnya upah tersebut dapat menimbulkan

kerisauan bagi tenaga kerja daan mempengaruhi ketenangan kerja sewaktu

mereka masih bekerja, terutama bagi mereka yang penghasilannya rendah.

Jaminan hari tua dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :

a. Secara sekaligus apabila jumlah seluruh jaminan hari tua yang

harus dibayar kurang dari Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah)

b. Secara berkala apabila seluruh jumlah jaminan hari tua mencapai

Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) atau lebih, dan dilakukan paling

lama 5 (lima) tahun.

4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.

Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan

pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,

pengobatan dan atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.

Pemeliharaan kesehatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan

produktivitas tenaga kerja sehingga dapat melaksanakan tugas sebaik-

baiknyadan merupakan upaya kesehatan di bidang penyembuhan (kuratif).

Jaminan pemeliharaan kesehatan diberikan kepada tenaga kerja atau suami

atau istri yang sah dan anak sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang umur

maksimum 21 (dua puluh satu) tahuntahun belum menikah atau belum

bekerja.

Upaya penyembuhan memerlukan dana yang tidak sedikit dan

memberatkan jika dibebankan kepada perorangan, maka sudah

selayaknyan diupayakan penanggulangan kemampuan masyarakat melalui

program jaminan sosial tenaga kerja.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

16

Disamping itu pengusaha tetap berkewajiban mengadakan

pemeliharaan kesehatan tenaga kerja yang meliputi upaya peningkatan

(promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), dan pemulihan

(rehabilitatif).

Dengan diterapkannya program jaminan sosial dalam perusahaan

diharapkan tercapainya derajat kesehatan tenaga kerja yang optimal

sebagai potensi yang produktif bagi pembangunan. Jaminan pemeliharaan

kesehatan selain untuk tenaga kerja yang bersangkutan juga untuk

keluarganya.

Pengawasan terhadap Undang-undang ini dan peraturan

pelaksanaanya dilakukan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan

sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 1951

tentang pernyataan berlakunya Undang-undang Pengawasan Perburuhan

tahun 1948 Nomor 23 dan Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja.

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 tahun

1993 tentang penyelenggaraan program jaminan sosial tenaga kerja

terdapat beberapa ketentuan umum yang terdapat didalamnya yaitu :

1. Badan penyelenggara adalah badan hukum yang bidang usahanya

menyelenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja.

2. Peserta adalah pengusaha dan tenaga kerja yang ikut serta dalam

program jaminan sosial tenaga kerja.

3. Upah sebulan adalah upah yang sebenarnya diterima oleh tenaga

kerja selama satu bulan yang terakhir dengan ketentuan sebagai

berikut :

a. Jika upah dibayarkan secara harian, maka upah sebulan sama

dengan upah sehari dikalikan 30 (tiga puluh).

b. Jika upah dibayarkan secara borongan atau satuan, maka upah

sebulan dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

17

c. Jika pekerjaan tergantung dari keadaan cuaca yang upahnya

didasarkan pada upah borongan, maka upah sebulan dihitung

dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

4. Pelaksanaan pelayanan kesehatan adalah orang atau badan yang

ditunjuk oleh badan penyelenggara untuk memberikan pelayanan

kesehatan.

5. Menteri adalah yang bertanggung jawab dalam bidang

ketenagakerjaan.

Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 (sepuluh)

orang atau lebih atau membayar upah paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu

juta rupiah) sebulan, wajib mengikut sertakan tenaga kerjanya dalam

program jaminan sosial tenaga kerja.

Besarnya iuran program jaminan sosial tenaga kerja yang diatur dalam

Peratuaran Pemerintah Nomor 14Tahun 1993 bab III pasal 9 adalah

sebagai berikut :

a. Jaminan kecelakaan kerja yang perincian bersarnya iuran

berdasarkan kelompok jenis usaha sebagaimana adalah :

Kelompok I : 0,24% dari upah sebulan

Kelompok II : 0,54% dari upah sebulan

Kelompak III : 0,89% dari upah sebulan

Kelompok IV : 1,27% dari upah sebulan

Kelompok V : 1,74% dari upah sebulan

b. Jaminan hari tua, sebesar 5,70%a dari upah sebulan.

c. Jaminan kematian sebesar 0,30% dari upah sebulan.

d. Jaminan pemeliharaan kesehatan sebesar 6% dari upah sebulan

bagi tenaga kerja yang sudah berkeluarga, dan 3% dari upah

sebulan bagi tenaga kerja yang belum berkeluarga.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

18

Iuran jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan

pemeliharaan kesehatan ditanggung sepenuhnya oleh pengusahaan.

Iuran jaminan hari tua sebagaimana dimaksud dalam huruf b, sebesar

3,70% ditangguang oleh pengusaha dan sebesar 2% ditanggung oleh

tenaga kerja.

Dasar perhitungan iuran jaminan pemeliharaan kesehatan dari upah

sebulan sebagaimana dimaksud dalam huruf d, setinggi-tingginya Rp

1.000.000,00 (satu juta rupiah).

Pemerintah mengklasifikasikan jenis karyawan dalam penyelenggaraan

program jaminan sosial tenaga kerja menjadi dua kelompok yaitu :

1. Karyawan tetap

2. Karyawan tidak tetap :

a. Tenaga kerja harian lepas

b. Tenaga kerja borongan

c. Tenaga kerja kontrak atau perjanjian kerja waktu tertentu.

Dalam program jaminan sosial tenaga kerja untuk karyawan tidak tetap

terdapat peraturan sendiri yang mengaturnya. Hal ini diatur dalam Keputusan

Menteri Tenaga Kerja Nomor Kep. 150/Men/1998 yang mengemukakan bahwa :

1. Tenaga kerja harian lepas adalah tenaga kerja yang bekerja pada

pengusaha untuk melakukan pekerjaan tertentu yang berubah-ubah dalam

hal waktu maupun kontinuitas pekerjaan dengan menerima upah

didasarkan atas kehadirannya secara rutin.

2. Tenaga kerja borongan adalah tenaga kerja waktu yang bekerja pada

pengusaha untuk melakukan pekerjaan tertentu dengan menerima upah

yang didasarkan atas volume pekerjaan atau satuan hasil kerja.

3. Tenaga kerja kontrak atau tenaga kerja perjanjian waktu tertentu adalah

tenaga kerja yang bekerja pada pengusaha untuk melakukan pekerjaan

tertentu dengan menerima upah yang didasrkan atas kesepakatan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

19

hubungan kerja untuk waktu tertentu dan atau selesainya pekerjaan

tertentu.

Pemerintah telah menetapkan peraturan yang mengatur petunjuk teknis

pendaftaran kepesertaan, pembayaran iuran, pembayaran santunan, dan pelayanan

jaminan sosial tenaga kerja yang dimuat dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja

Nomor : PER-05/MEN/1993 adalah sebagai berikut :

1. Pendaftaran Kepesertaan

Setiap pengusaha mengajukan pendaftaran kepesertaan dan mengisi

formulir program jaminan sosial tenaga kerja kepada PT. ASTEK

(Persero) selaku badan penyelenggara.

2. Pembayaran Iuran

Pengusaha harus membayar iuran untuk pertama kali yang dihitung

berdasarkan jumlah upah yang tercantum dalam formulir. Iuran setiap

buaaln berdasarkan upah bulan yang bersangkutan yang diterima oleh

tenaga kerja dibayarkan paling lambat 15 (lima belas) bulan berikutnya

kepada badan penyelenggara. Perusahaan menerima bukti pembayaran

dari badan penyelenggara.

3. Pelaporan, Pengajuan dan pembayaran Jaminan kecelakaan kerja

Pengusaha wajib melaporkan dan mengirimkan laporan Kecelakaan kerja

kepada Kantor Departemen Tenaga Kerja dan Badan Penyelenggara

setempat sebagai laporan kecelakaan kerja. Laporan tersebut berfungsi

sebagai bahan pengajuan permintaan pembayaran jaminan.

4. Pengajuan dan Pembayaran jaminan Kematian

Tanaga kerja meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja, pengusaha

atau keluarga tenaga kerja mengajukan permintaan pembayaran jaminan

kematian kepada badan penyelanggara.

5. Pengajuan dan Pembayaran Jaminan Hari Tua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

20

Tenaga kerja yang telah menerima pemberitahuan 30 (tiga puluh) hari

sebelum usia 55 (lima puluh lima) tahun maka tenaga kerja yang

bersangkutan melalui pengusaha mengajukan permintaan pembayaran

jaminan hari tua kepada badan penyelenggara. Berdasarkan pengajuan

pembayaran yang diajukan , badan penyelanggara menetapkan dan

membayarkan jaminan hari tua secara sekaligus atau berkala sesuai

dengan pilihan tenaga kerja yang bersangkutan.

6. Pengajuan dan Pelayanan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Untuk memberikan pelaksanaan pemeliharaan kesehatan kepada peserta,

badan penyelenggara menunjuk pelaksana pelayanan kesehatan yang

terdiri dari :

a. Balai pengobatan

b. Puskesmas

c. Dokter praktek swasta

d. Rumah sakit

e. Rumah bersalin

f. Rumah sakit bersalin

g. Apotek

h. Optik

i. Perusahaan alat-alat kesehatan

Namun demikian tidak semua perusahaan mendaftarkan tenaga kerjanya

dalam program jaminan pemeliharaan kesehatan karena biasanya perusahaan telah

menyediakan sendiri fasilitas pemeliharaan kesehatan untuk para karyawan.

Hak dan kewajiban peserta Jamsostek

1. Hak Pengusaha atau Perusahaan.

a. Menerima sertifikat atau tanda bukti telah menjadi peserta Jamsostek.

b. Menerima bukti penerimaan iuran sebagai bukti pembayaran iuran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

21

c. Menerima pelayanan yang terbaik dari PT Jamsostek

d. Menerima kembali biaya yang telah dikeluarkan terlebih dahulu dalam

kasus kecelakaan kerja (reimbursement).

2. Kewajiban Pengusaha.

a. Mendaftarkan seluruh tenaga kerjanya dalam program Jamsostek

sesuai ketentuan perundangan.

b. Melaporkan dengan benar data tentang tenaga kerja, upah, perubahan

tenaga kerja maupun upah seta perubahan jenis usaha.

c. Melaksanakan pembayaran iuran bulanan tepat waktu (paling lambat

tanggal 15 bulan berikutnya) dan besarnya iuran sesuai dengan jumlah

upah yang dibayar setiap bulan.

d. Mencatat setiap penambahan dan pengurangan tenag kerja serta

perubahan upah dan melaporkan ke PT Jamsostek (Persero) setiap

bulan.

e. Pengusaha wajib melaporkan pula perubahan mengenai :

1. Alamat perusahaan.

2. Kepemilikan perusahaan.

3. Jenis atau badan usaha.

4. Jumlah tenaga kerja dan keluarga.

5. Besarnya upah setiap tenaga kerja.

3. Hak Tenaga Kerja.

a. Menerima kartu Jamsostek dan kartu pemeliharaan kesehatan.

b. Menerima jaminan dan santunan :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

22

1. Yang berupa uang, terdiri dari :

Jaminan Kecelakan Kerja (JKK)

Jaminan Kematian (JK)

Jamina Hari Tua (JHT)

2. Yang berupa pelayanan, yaitu Jaminan Pelayanan Kesehatan (JPK)

4. Kewajiban Tenaga Kerja.

a. Memberikan data pribadi dengan jelas dan benar pada saat

didaftarkan.

b. Bagi tenaga kerja yang sudah menjadi peserta, bila pindah pekerjaan

harus melaporkan nomor peserta Jamsosteknya kepada perusahaan

yang baru.

D. Pengajuan Klaim

Pengajuan klaim untuk dapat sampai kepada PT. Jamsostek merupakan

suatu proses dan melewati prosedur yang sudah ditentukan.

Pengertian proses menurut SP. Saigian adalah suatu rangkaian kegiatan

yang berlangsung terus menerus, biasanya dibagi menjadi tahap-tahap tertentu

yang berdiri sendiri. Pentahapan ini dapat dibuat berdasrkan jangka waktu, biaya

atau hasil tertentu yang diharapkan akan diperoleh (1983 : 3)

Pengertian prosedur telah banyak diungkapkan oleh para ahli, dengan latar

belakang keahlian yang berbeda,namun inti dari pengertian prosedur sama.

Menurut The Liang Gie (2000 : 187) prosedur merupakan suatu rangkaian metode

yang telah menjadi pola tetap dalam melakukan suatu pekerjaan yang merupakan

suatu kebulatan. Misalnya prosedur membuat surat pada suatu perusahaaan.

Dalam kegiatan ini terdapat suatu rangkaian ketentuan-ketentuan mengenai cara

menyusun konsep suratnya, cara mengetiknya pada kertas surat, atau cara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

23

menakliknya yang kesemuannya telah pasti. Rangkaian prosedur menjadi suatu

sistem.

Menurut MC. Maryani (2008 : 43) : Pengertian dari prosedur adalah

serangkaian dari tahapan – tahapan atau arut – urutan dari langkah – langkah yang

saling terkait dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Untuk mengendalikan

pelaksanaan kerja agar efisiensi perusahaan tercapai dengan baik dibutuhkan

sebuah petunjuk tentang prosedur kerja.

Dengan adanya prosedur maka membuat pekerjaan kantor dapat

dilaksanakan dengan lebih lancar.sehingga waktu penyelesaian lebih cepat.

Prosedur juga memberikan pengawasan lebih baik tentang apa dan bagaimana

suatu pekerjaan telah dilakukan. Prosedur menjadikan setiap bagian berkoordinasi

dengan bagian yang lain. Dengan adanya prosedur maka pekerjaan dapat

dikendalikan dengan baik, dan tentu saja hal tersebut akan membuat penghematan

yang besar bagi perusahaan.

Dalam sebuah prosedur yang baik mempunyai prinsip diantaranya

sederhana,tidak terlalu rumit dan berbelit – belit. Prosedur yang baik akan

mengurangi beban pengawasan karena penelesaian pekerjaan telah mengikuti

langkah – langkah yang ditetapkan. Prosedur yang ditetapkan haruslah prosedur

yang menghemat gerakan atau tenaga kerja. Pembuatan prosedur harus

memperhatikan pada arus pekerjaan dan dibuat fleksibel, artinya bisa dilakukan

perubahan jika terjadi hal – hal yang sifatnya mendesak. Penyajian prosedur bisa

dilakukan secara tertulis bisa juga ditampilkan dalam bentuk bagan atau diagram.

Ada 3 bagan dalam prosedur, yaitu :

1. Bagan aliran kerja atau bagan proses

Bagan ini menunjukkan secara rinci langakah – langkah dalam suatu

proses pekerjaan. Langkah – langkah bagan ini ditunjukkan dalam bentuk

simbol dan disusun secara vertikal.

2. Bagan gerak atau bagan layout

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

24

Bagan ini menggambarkan gerakan pekerjaan dalam suatu ruangan.

Bagan digambarkan pada sebuah layout kantor, sehingga gerakan diukur

dalam hubungannya dengan faktor fisik. Alur pekerjaan digambarkan

dengan garis yang menghubungkan dengan beberapa unit kerja yang

sudah dilalui.

3. Bagan arus

Bagan ini menggambarkan aliran atau arus kegiatan dalam

menyelesaikan sebuah pekerjaan. Perjalanan dari dokumen – dokumen

serta tembusannya dari suatu tempat bagian ke bagian lainnya sangat

jelas digambarkan dalam bagan ini.

Pengertian klaim menurut bahasa perbankan adalah “ Permintaan ganti rugi

dari pihak tertanggung sesuai dengan kerugian yang dipertanggungkan berdasrkan

polisnya”. (Purwoko dkk, 1996 :86)

Pengertian polis berdasarkan bahasa perbankan adalah “kontrak tertulis

antara pihak tertanggung dengan pihak penanggung mengenai pengalihan resiko

yang memuat syarat tertentu, seperti jumlah pertanggungan, jenis resiko dan

jangka waktu”.(Purwoko dkk,1996 : 139)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

25

BAB III

METODE PENGAMATAN

Metode pengamatan ini mendasarkan pada pendapat H.B Sutopo (2002),

sangat diperlukan guna mempermudah penulis dalam melaksanakan

pengamatannya.

1. Lokasi Pengamatan

Lokasi pengamatan merupakan tempat dimana pengamatan dilaksanakan

dan tempat diperolehnya sejumlah data yang dibutuhkan dari masalah yang akan

diamati. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh informasi di dalam usaha

untuk menyatakan suatu kebenaran data. Dalam pengamatan ini mengambil kasus

di PT. Solo Kawistara Garmindo yang berlokasi Gagak Sipat Boyolali.

Adapun alasan penulis untuk memilih lokasi tersebut karena dengan

pertimbangan sebagai berikut :

a. Lokasi tersebut merupakan tempat magang.

b. Untuk mengatahui pelaksanaan program jaminan keselamatan dan

kecelakaan kerja pada PT. Solo Kawistara Garmindo.

c. Diberikan ijin untuk mengadakan pengamatan ditempat tersebut.

2. Jenis Pengamatan

Jenis Pengamatan ini mengacu pada sumber data yang digunakan, maka

pengamatan yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif

adalah pengamatan tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk

kata-kata tertulis maupun lisan dari yang disusun dalam kalimat. Misalnya hasil

wawancara dari informan.

Ciri metode pengamatan deskriptif menurut H.B Sutopo (2002 : 111) yaitu :

pengamatan kualitatif studi kasusnya mengarah pada pendeskripsian secara rinci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

26

dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi

menurut apa adanya di lapangan studinya.

3. Sumber Data

Pemahaman mengenai berbagai macam sumber data merupakan bagian

yang sangat penting bagi peneliti karena ketepatan dan kekayaan data atau

informasi yang diperoleh. Pemilihan berbagai sumber data harus tepat

menyangkut kelengkapan data dan informasi bahan yang akan diteliti. Adapun

sumber data yang digunakan dalam pengamatan ini menurut H.B Sutopo

(2002:49-54) secara menyeluruh dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Narasumber (informan)

Dalam pengamatan posisi sumber data manusia sangat penting perannya

sebagai individu yang memiliki informasi sehingga kedudukan nara

sumber bukan sebagai responden melainkan sebagai informan. Cara

mendapatkan informasi di PT. Solo Kawistara Garmindo dapat diperoleh

dengan:

1. Berbicara dengan Bagian HRD, Mbak Kustina Martanti.

2. Berbicara langsung dengan staf administrasi produksi mbak Sinta

dan petugas poliklinik mbak Candra Dewi Setyaningrum.

3. Berbicara langsung dengan beberapa rekan kerja lainnya sebagai

informan yang dapat memberikan informasi yang menunjang.

b. Peristiwa atau aktivitas

Data atau informasi yang dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas, atau

perilaku di lingkungan PT. Solo Kawistara Garmindo sebagai sumber

data yang berkaitan dengan sasaran pengamatan. Peristiwa sebagai

sumber data sangat beragam, bisa aktivitas rutin yang berulang. Dari

pengamatan pada peristiwa atau aktifitas bisa mengetahui yang yerjadi

secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung.

c. Dokumen dan arsip

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

27

Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang berkaitan dengan

suatu peristiwa atau aktivitas tertentu, yaitu merupakan rekaman tertulis

(bisa berupa gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan

peristiwa tertentu). Banyak peristiwa yang telah lama terjadi bisa diamati

dan dipahami atas dasar kajian dari dokumen dan arsip-arsip, baik yang

secara langsung ataupun tidak langsung. Sehigga untuk memperoleh

data, dapat dilakukan dengan cara membaca, mempelajari buku-buku,

peraturan-peraturan, arsip-arsip, serta dokumen-dokumen maupun

literature yang ada pada PT. Solo Kawistara Garmindo yang

berhubungan dengan masalah yang ditelit sehingga penulis akan lebih

mudah untuk melakukan proses pengamatan. Tidak hanya sekedar

mencatat apa yang ditulis tetapi juga menggali dan menangkap makna

yang tersirat dari dokumen tersebut.

4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mempermudah dan

membantu penulis untuk mendukung pengamatan ini berdasarkan teknik

pengumpulan data menurut H.B Sutopo (2002 : 58-72) dengan cara :

a. Wawancara

Merupakan pengumpulan data yang sangat penting, yaitu berupa manusia

dalam posisi sebagai narasumber atau informan. Pengumpulan data

melalui wawancara ini digunakan penulis agar mendapatkan keterangan-

keterangan lisan melalui komunikasi langsung atau tanya jawab.

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara yang terarah , terpimpin

dan mendalam sesuai dengan pokok permasalahan yang diteliti guna

memperoleh hasil berupa data dan informasi yang lengkap dan seteliti

mungkin. Dalam hal ini penulis telah mewawancarai HRD dan staf-staf

maupun beberapa karyawan PT. Solo Kawistara Garmindo.

b. Observasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

28

Observasi merupakan alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yng diselidiki.

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis mengadakan pengamatan

langsung berbagai kegiatan dan aktifitas yang dilakukan pegawai.

Beberapa observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data

yang berupa lokasi, benda, perbuatan, kejadian atau peristiwa, dan waktu.

Pengamatan dilakukan pada waktu pelaksanaan Kuliah Kerja Manajemen

Administrasi pada PT. Solo Kawistara Garmindo guna memperoleh

gambaran nyata kondisi yang ada pada lokasi pengamatan.

c. Mengkaji Dokumen dan arsip

Teknik pengumpulan data dengan cara mencari referensi buku,

membaca, mempelajari buku-buku, maupun dokumen-dokumen literature

yang ada di PT. Solo Kawistara Garmindo kemudian memilih dokumen

yang berhubungan dengan permasalahan sehingga penulis akan lebih

mudah untuk melakukan proses pengamatan.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dipakai dalam pengamatan ini adalah analisis data

kualitatif, dimana analisis data kualitatif merupakan pengolahan data berupa

pengumpulan data, penguraiannya kemudian membandingkan dengan teori yang

berhubungan masalahnya, dan akhirnya menarik kesimpulan.

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan analisis data

kualitatif. Analisis dalam pengamatan kualitatif menurut H.B Sutopo (2002 : 91-

93), terdiri dari tiga komponen utama yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan

simpulan.

a. Reduksi Data

Merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses

selektif, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

29

pengumpulan data yang berlangsung dengan membuat ringkasan dari

catatan data yang diperoleh di lapangan.

b. Sajian Data

Merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskriptif dalam bentuk

narasi yang memungkin simpulan pengamatan dapat dilakukan, sajian ini

disusun secara secara logis dan sistematis sehingga mudah dibaca, mudah

dipahami. Sajian data ini mengacu pada rumusan masalah yang telah

dirumuskan sebagai pertanyaan pengamatan. Dengan melihat penyajian

data, penulis akan mengerti apa yang terjadi dan memungkinkan untuk

mengerjakan sesuatu pada analisis data. Sajian data selain dalam bentuk

narasi kalimat, juga dapat berbentuk seperti jenis matriks, gambar/skema,

dan tabel sebagai pendukung narasinya.

c. Penarikan Simpulan

Pada awalnya pengumpulan data peneliti harus memahami arti berbagai

hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan peraturan-peraturan,

pola-pola, pernyataan-pernyataan konfigurasi, arahan sebab akibat, dan

berbagai proposisi yang didasarkan pada semua hal yang terdapat dalam

reduksi maupun sajian datanya. Kemudian pada awal penarikan simpulan

kurang jelas kemudian meningkat secara eksplisit dan mempunyai

landasan yang kuat. Kesimpulan akhir tidak akan terjadi sampai pada

waktu proses pengumpulan data berakhir. Simpulan perlu diverifikasi

agar cukup mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

30

BAB IV

DISKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

PT. SOLO KAWISTARA GARMINDO

A. Sejarah PT. Solo Kawistara Garmindo

PT. Solo Kawistara Garmindo pada mulanya didirikan oleh ibu Ira

Koesnadhi pada tahun 2005 yang merupakan perusahaan perseorangan dan

dikelola secara turun temurun, usaha garmen ini terletak di Ds. Gagak

sipat 02/01, Ngemplak, Boyolali 57375. Usaha Garmen ini bersekala

internasional dan memngutamakan kualitas barang sesuai visi dan misinya

yaitu :

1. Mengutamakan kualitas dan pengiriman

2. Menjadi produsen garmen yang berorientasi ekspor yang

berbasis di Surakarta, Indonesia

3. Menjadi produsen garment yang canggih yang berlokasi di

Jawa Tengah, dekat dengan bandara Adi Soemarmo,

Surakarta

Jenis-jenis Produksi yang dihasilkan PT. Solo Kawistara Garmindo

diantaranya berupa jaket celana dll. Dengan bahan produksi berupa kain

accessories seperti benang, zipper, kancing dll. Produksi Garment

dilakukan setiap hari dengan menggunakan mesin obras, mesin jahit JUKI,

brother, mesin Bartex, Mesin Potong, Boiler. Sedangkan tujuan produksi

PT. Solo Kawistara Garmindo yaitu ke Eropa dan Amerika.

B. Job Discription PT. Solo Kawistara Garmindo

Dalam industri ini terdapat beberapa bagian penting yang saling

berinteraksi satu sama lain dan terbagi dalam beberapa departemen atau bagian

terpisah yang dipimpin oleh seorang kepala departemen atau manajer.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

31

Beberapa industri garmen di Indonesia, masing - masing mempunyai istilah

dan nama tersendiri sesuai dengan fungsi, ukuran dan kapasitasnya.Secara

garis besar alur proses bisnis secara keseluruhan dalam industri garmen

adalah sebagai berikut :

Alur proses industri garmen secara keseluruhan

Sumber : PT. Solo Kawistara Garmindo

1. Marketing dan Merchandiser

Bagian marketing dan merchandiser terpisah, tetapi ada juga industri

garmen yang menggabungkannya dalam satu departemen. Seorang

merchandiser mempunyai beberapa job description diantaranya:

a. Menerima dokumen buyer dari bagian marketing berupa:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

32

size specification, original sample dan fabric sample.

b. Membuat purchase requisition dan memo untuk melakukan

order material ke bagian gudang atau store.

c. Melakukan counter check kesiapan material atau bahan baku

mulai dari fabrics, benang dan aksesori (trim, embroidery,

printing, hang tag, label ).

d. Melakukan koordinasi dengan produksi bagian cutting, sewing,

finishing serta QC / QA.

e. Khusus industry garmen yang melakukan kerjasama dengan

subcont , merchandiser melakukan follow up perhitungan YY (

yield yardage ) untuk costing, sample, tech sample, PPS dan

menyiapkan request sample.

2. Bagian Perencanaan ( Planing )

Di industri garmen ini sering menggunakan beberapa nama atau

istilah bagian diantaranya : PPIC ( Production Planning and Inventory Control

) atau PPC ( Production Planning Control ) yang mempunyai job description

yaitu :

1. Membuat detail order berdasarkan informasi dari mechandiser atau

marketing.

2. Membuat perencanaan produksi dan pengapalan (shipment ).

3. Membuat perencanaan konsumsi material, benang dan aksesori.

4. Merencanakan Bill of Material dan kebutuhan bahan baku.

Ketika menerima order dari buyer departemen marketing melakukan hubungan

dengan departemen PPIC / PPC serta merchandiser dan mengirimkan

kontrak pemesanan berupa order booking plan. Setelah mendapatkan

informasi tersebut bagian ini menyebutnya “ Detail Order “ atau “Booking

Order “ yang kemudian didistribusikan ke bagian lain yaitu : sample room,

cutting, Quality Control / Quality Assurance.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

33

3. Pattern Maker

Tugas utama dari bagian ini adalah membuat dan menggandakan

pola, serta menyusun panel dalam marker untuk mengoptimalkan efisiensi

penggunaan fabrics. Pada saat order baru datang, bagian ini menerima detail

order dan mini marker dari buyer ( hanya buyer tertentu yang memberikan

mini marker ). Mesin Gerber Garment Technology (GGT) akan melakukan

editing mini marker ntuk mendapatkan efisiensi yang lebih baik dari marker

tersebut. Dengan efisiensi yang optimal maka konsumsi material juga akan

lebih optimal, selama masih dalam batas toleransi dan allowance. Biasanya

efisiensi marker berkisar 75 –80%. Jika buyer tidak memberikan mini marker,

mesin Gerber akan membuat marker sendiri dengan spesifikasi dari buyer.

Mini marker biasanya dicetak dalam kertas A4 dan didistribusikan ke bagian

cutting. Cutting akan menyusun cutting list, material consumption,

spreading report dan material report. Setelah mini marker disetujui oleh

pimpinan cutting dan menerima material consumption dari cutting, pola dicetak

dengan marker yang berukuran aktual dengan mesin GG.

4. SAMPLE ROOM

Bagian ini mempunyai tangung jawab dalam membuat sample produk garmen

sebelum masuk ke bagian produksi. Sample room bersifat independen karena

bagian lain tidak terlibat dalam proses pembuatan sample ini. Setelah menerima

original sample dari buyer bagian ini akan membuat sample dengan

menggunakan fabrics yang karakteristiknya mirip dengan material

sesungguhnya, sample ini disebut counter sample yang kelak akan didiskusikan

dengan buyer. Setelah buyer setuju kemudian bagian ini membuat Pre

Production Sample (PPS) dengan menggunakan fabrics sesuai spesifikasi dari

buyer. PPS ini kemudian didstribusikan ke Marketing, representative buyer,

maupun ke buying agent. Dari PPS ini sample room akan menentukan proses

kritikal, flow proses, jenis mesin dan aksesories maupun attachment yang

digunakan dengan koordinasi dengan bagian Industrial Engineering.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

34

5. QUALITY CONTROL

Beberapa job description dari bagian pengawasan kualitas ini adalah:

a. Melakukan koordinasi dengan perwakilan buyer ketika order

datang dalam hal memastikan kualitas produk garmen.

b. Menerima dan melakukan inspeksi bahan baku (fabrics dan benang)

c. Melakukan pemeriksaan production pilot dan produk dari

produksi massal.

d. Biasanya QC akan memproduksi beberapa produk sebagai sample

dan membandingkannya dengan PPS, jika production pilot

memiliki hasil produksi yang bagus baru produksi massal dapat

dimulai. Biasanya ada beberapa sub dari bagian ini:

e. QC in line QC atau Roving QC adalah personel QC yang berada

di setiap line dan melakukan pengecekkan di setiap operasi

sewing.

f. QC end line, adalah personel QC yang berada di ujung proses

sewing line dan memeriksa satu bagian produk garmen secara

keseluruhan. Jika dijumpai cacat produk atau defect akan

dikembalikan ke sewing line dengan segera untuk dilakukan

perbaikan.

g. Quality Assurance, sub bagian ini di beberapa perusahaan ada

yang berdiri sendiri atau dibawah bagian QC. Biasanya QA

ada di bagian Finishing dan berkordinasi dengan QC line.

6. INDUSTRIAL ENGINEERING

Merupakan salah satu bagian terpenting dalam bisnis proses industri

garmen secara keseluruhan. Bagian Industrial Engineering (IE) mempunyai job

deskripsi:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

35

a. Menentukan waktu yang diperlukan dan target proses cutting per

style setiap hari dengan menggunakan standar waktu dan standar

metode kerja sebagai referensi.

b. Melakukan pengumpulan data aktual produksi dan

membandingkannya dengan standar waktu untuk menghitung

efisiensi operator dan utilisasi.

c. Melakukan audit apakah semua pekerjaan di bagian

produksi (cutting,sewing,finishing) dilakukan sesuai prosedur yang

telah ditetapkan.

d. Melakukan penjabaran proses bersama bagian produksi (Sewing

Manajer, Sewing Line Supervisor ) untuk menentukan mesin dan

operator yang diperlukan .

e. Melakukan time study untuk masing masing proses, pada saat pilot

project berlangsung maupun pada saat proses untuk mass production

berlangsung.

f. Melakukan analisa kinerja sewing line dengan membandingkan data

produksi aktual dan membandingkan dengan waktu standar.

g. Melakukan analisa Statistic Process Control untuk menentukan

proses operasi yang bersifat kritikal.

h. Perencanaan finishing, menentukan penjadwalan proses transfer dari

sewing line ke bagian produksi.

7. CUTTING

Bagian ini merupakan bagian pertama dalam proses produksi yang

mempunyai job utama memotong material meliputi : fabrics, lining atau

interlining untuk dijadikan panel yang siap untuk dilakukan proses penjahitan.

Perlakuan dan teknik pemotongan setiap fabrics bervariasi tergantung dari

karakteristik fabrics. Maka dari itu pada bagian ini diperlukan skill operator

yang bagus dan mempunyai keahlian yang diatas standar. Dalam melakukan

pekerjaannnya bagian ini berkerjasama dengan planning , sample

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

36

room dan pattern maker.

Proses penerimaan material berupa fabrics di bagian ini dimulai dengan proses

transfer material dari gudang fabrics yang berada di bagian terpisah. Setelah

menerima barang dari gudang tersebut, akan dilakukan beberapa tahapan proses

diantaranya :

a. Spreading : fabric digelar secara manual atau dengan alat bantu

berdasarkan karakteristik fabrics.

b. Cutting : fabrics dipotong sesuai dengan pola menjadi beberapa

panel.

c. Repinning : menyusun kembali panel yang sudah dipotong ke

dalam beberapa block, perlakuan ini dikhususkan fabrics dengan

corak bergaris atau kotak.

d. Numbering : penomoran atau pemberian kode pada setiap panel,

dengan tujuan untuk menghindari permasalahan diproses

selanjutnya pada saat penggabungan panel, misalnya : jika

dijumpai warna belang , corak tidak sesuaidll.

e. Bundling : melakukan proses pengelompokkan panel

berdasarkan tipe fabrics, ukuran, warna dan jumlah dengan tujuan

untuk mengontrol masing masing panel pada saat dijahit.

f. Ironing : menyetrika interlining sebelum proses fusing dan

mengabungkan dengan fabrics. Tujuan proses ini adalah untuk

merekatkan dan menempelkan interlining pada panel.

g. Fusing : memanaskan dan mengepres panel dan interlining,

dilakukan setelah panel fabrics dan interlining di setrika dan

diberi kode. Tujuannya adalah memperkuat daya rekat

interlining terhadap panel.

h. Embroidery : secara umum bordir adalah merek atau label

dari buyer yang direkatkan pada panel. Biasanya proses ini

dilakukan oleh sub contractor.

i. Sloper : Mengepaskan / Refitting panel terhadap proses pola.

j. Loading ke sewing : mengirim potongan panel dan komponennya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

37

dalam bundle ke bagian sewing .

8. SEWING

Merupakan bagian produksi setelah cutting yang melakukan proses

pembuatan garmen dengan menggabungkan beberapa panel menjadi sebuah

produk berupa baju, shirt, skirt, dress, pants, vest, skort, jacket atau produk

garmen lain yang sesuai dengan spesifikasi detail yang sudah ditetapkan

dengan buyer. Sewing merupakan proses utama dari keseluruhan proses

produksi garmen dan terdiri dari beberapa operasi yang memerlukan karyawan

banyak.

Sewing bekerja sama dengan Planning memberikan Detail Order (DO)

termasuk comment dari buyer.

1. Planning memberikan material requesition (MR) yang memuat

materi yangdibutuhkan.

Planning memberikan seluruh informasi dari buyer ke bagian sewing

berupa comment atau tambahan informasi mengenai sample. Dan

sample yang telah disetujui oleh buyer tersebut menjadi referensi bagi

sewing.

2. Panel yang telah dipotong dan di beri fusing di transfer ke bagian

sewing dan dilakukan per style atau per lot untuk menghindari

tercampurnya panel satu jenis dengan jenis lainnya.

3. PPS atau pilot adalah contoh garmen yang dibuat oleh line pilot atau

supervisor atau berdasarkan sample yang telah disetujui buyer.

Tujuan dibuatnya PPS adalah untuk menemukan kesulitan saat

menjahit, menentukan time study, menentukan work study ,

keakuratan spesifikasi ukuran , dan sebagai petunjuk untuk membuat

pre lay out mesin.

4. Pengecekkan PPS / Pilot dilakukan oleh kepala departemen sewing,

sample room dan QC buyer. Masing masing pihak tersebut

memberikan informasi tambahan, menentukan proses kritikal dan

memberikan solusi atau metode kerja yang benar berkenaan dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

38

tingkat kesulitan produk yang akan dibuat.

5. Bagian Industrial Engineering akan terlibat dalam proses tersebut

dengan memberikan gambaran mengenai hasil time study dan method

study serta lay out mesin. Setelah semua proses tersebut dilalui,

manajer sewing akan memberikan keputusan bahwa proses produksi

massal segera dimulai.

9. FINISHING

Merupakan bagian terakhir dari urutan proses produksi yang

mempunyai tugas utama memastikan bahwa produk yang akan dikirim

dalam keadaan yang baik dan sempurna dari segi mutu, penampilan dan

kesesuaian dengan spesifikasi pengepakkan yang telah ditentukan oleh buyer.

Tahapan proses yang pada umumya dilakukan oleh beberapa produsen garmen

adalah:

a. Bahan baku dalam proses finishing berupa brand label, price tag

ditransfer dari store dan dilakukan pencatatan.

b. Button hole process menggunakan mesin button hole dimana ukuran

lobang disesuaikan dengan spesifikasi ukuran yang ditentukan buyer.

c. Attach button adalah proses memasang kancing dengan button stitch

machine.

d. Attach shoulder pad, hanya style tertentu yang menggunakan

shoulder pad, tergantung dari design. Proses ini menggunakan mesin

bartack atau button stitch machine yang dimodifikasi

e. Trimming, membuang semua sisa benang yang masih menempel pada

garmen. Ada juga garmen yang dilakukan proses pembersihan kotoran

berupa debu, sisa benang, sisa fabrics dengan menggunakan blower.

f. Metal Detector, memasukkan produk garmen kedalam alat untuk

memindai adanya logam atau komponen yang tidak diinginkan

yang membahayakan customer misalnya: patahan jarum jahit. Proses

ini merupakan proses sampling dan bersifat optional .

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

39

g. Ironing, atau proses setrika dilakukan dengan menggunakan 2 metode

yaitu :

1. Melakukan kontak setrika langsung dengan garmen contohnya yang

terbuat cotton.

2. Steam iron, dengan menggunakan uap panas untuk menghindari

kekerutan fabrics misalnya viscose.

Khusus garmen yang terbuat dari soft fabric yang mudah kerut,

proses penyetrikaan dilakukan setelah ditransfer dari sewing

sebelum pembuatan lubang kancing,

a) Memasang identitas produk garmen berupa :

1. Price tag , label harga jual garmen di toko atau retail.

2. Hang Tag , memuat merk atau logo produsen .

3. Brand label atau label yang memuat lambang atau logo

atau merek.

b) Garmen dilipat secara manual sesuai dengan detail dari buyer

dan tidak semua produk garmen dilipat karena ada garmen

yang digantung dengan memakai hanger.

c) Polybag, garmen dimasukkan ke dalam kantung plastik untuk

menghindari debu dan pemasangan stiker di polybag.

d) Produk akhir / finish good siap dikirim ke packing untuk dipack

dengan kardus.

Peranan bagian Quality Control di area finishing biasanya dilakukan

setelah proses trimming atau proses setelah pamasangan label sebelum masuk

ke polybag. Fungsi QC lebih cenderung sebagai penjamin mutu barang

sebelum dikirim ke packing atau sebagai Quality Assurance. Dalam setiap line

di finishing ditempatkan seorang QC operator untuk menjamin kualitas garmen

yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan buyer.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

40

BAB V

PEMBAHASAN

Berdasarkan dari hasil pengamatan yang didapat oleh penulis, Penerapan

Program Jaminan Kecelakaan Kerja sangat penting sehingga perlu diperhatikan

ketentuan yang harus dipenuhi yaitu bagaimana cara pembayaran iuran dan besar

iuran jamsostek, bagaiman cara pelaporan kecelakaan kerja yang dialami oleh

karyawan, bagaimana proses pengajuan klaim terhadap peristiwa kecelakaan

tersebut maupun pemberian santunan dari pihak Jamsostek kepada para karyawan

yang mengalami kecelakaan.

A. Tata cara Pembayaran Iuran Jamsostek

1. PT. Solo Kawistara Garmindo harus membayar iuran untuk pertama kali

yang dihitung berdasarkan jumlah upah yang tercantum dalam formulir

1(pendaftaran perusahaan) dan 1a (pendaftaran tenaga kerja).

2. Iuran setiap bulan dibayarkan paling lambat tanggal 15 (lima belas) bulan

berikutnya berdasarkan upah yang diterima oleh tenaga kerja yang

bersangkutan.

3. PT. Solo Kawistara Garmindo akan menerima bukti pembayaran iuran dari

PT Jamsostek (Persero) Klaten.

4. Setelah iuran data upah tenaga kerja diterima secara lengkap oleh PT

Jamsostek (Persero) Klaten, paling lambat 7 (tujuh) hari akan

memberitahukan kelebihan dan kekurangan pembayaran iuran kepada

perusahaan.

5. PT. Solo Kawistara Garmindo menyampaikan formulir jamsostek 2a

(daftar upah tenaga kerja) kepada PT Jamsostek (Persero) setempat secara

periodik selambat-lambatnya 6(enam) bulan sekali.

6. Penyetoran iuran dapat dilakukan melalui:

a. Bank.

b. Giro Pos.

c. Kantor Jamsostek.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

41

Besarnya iuran Jamsostek

1. Iuran jaminan Kecelakaan kerja (JKK) dibayarkan sepenuhnya oleh

pengusaha, besarnya berkisar antara 0,24% s/d 1,74% dari upah sebulan

tergantung dari jenis usaha utama.

2. Iuran jaminan Hari Tua (JHT) sebesar 5,7% dibayar bersama oleh

pengusahaa sebesar 3,7% dan tenaga kerja sebesar 2% dari upah sebulan.

3. Iuran jaminan kematian (JK) ditanggung oleh pengusaha sebesar 0,3%.

Kepesertaan program Jamsostek yang apabila tidak mengalami kecelakaan

kerja selama 5(lima) tahun dapat menjadi tabungan yang dapat diambil oleh

tenaga kerja yang bersangkutan. Pengambilan tabungan harus sesuai dengan

syarat yaitu keluar atau berhenti dari perusahaan, tetapi apabila tidak berhenti

maka dapat dilanjutkan menjadi Jaminan Hari tua jika berumur 55 tahun.

B. Cara Pelaporan Kecelakaan Kerja dan Pengajuan Klaim.

PT. Solo Kawistara Garmindo memberikan himbauan kepada para karyawan

supaya segera melaporkan kepada perusahaan apabila terjadi kecelakaan yang

dapat mengakibatkan kerugian dan resiko atas pekerjaan yang menjadi

kewajinbannya. Upaya tersebut bertujuan untuk menanggulangi dan

mengantisipasi apabila terjadi kecelakaan supaya segera mendapat penanganan

medis.

Kecelakaan dapat terjadi di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan

selama karyawan tersebut masih dalam waktu kerja. Apabila terjadi pada waktu

kerja di dalam perusahaan, karyawan dapat langsung dibawa ke poliklinik yang

dimiliki oleh perusahaan. Poliklinik bertugas memberikan pertolongan pertama

saat terjadi kecelakaan, apabila kecelakaan yang terjadi cukup parah dan

poliklinik tidak sanggup maka karyawan yang mengalami kecelakaan akan

dibawa ke rumah sakit. Berbeda dengan penanganan kecelakaan yang terjadi di

luar area perusahaan, kemungkinan terjadi pada saat berangkat ataupun pulang

kerja.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

42

Alur pelaporan kecelakaan dan pengajuan klaim yang terjadi adalah sebagai

berikut :

PROSES

Sumber : PT. Solo Kawistara Garmindo

Dari gambar alur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pada saat karyawan mengalami kecelakaan, karyawan atau siapa saja

secepatnya melapor ke kepala bagian.

2. Kepala bagian melaprkan kepada Bagian personalia dan karyawan yang

mengalami kecelakaan mendapatkan pertolongan pertama di klinik yang

berada di perusahaan.

3. PT Solo Kawistara Garmindo melalui Bagian Personalia mengisi dan

mengirimkan formulir Jamsostek 3 kepada PT Jamsostek (Persero) daerah

Klaten sebagai laporan kecelakaan kerja tahap I tidak lebih dari 2 x 24 jam

terhitung sejak terjadinya kecelakaan.

4. PT Solo Kawistara Garmindo selanjutnya melaporkan kecelakan tahap II

kepada PT Jamsostek (Persero) daerah Klaten dengan mengisi formulir 3a

dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam setelah menerima surat keterangan

dokter (formulir jamsostek 3b) yang menerangkan :

a. Keadaan sementara tidak mampu bekerja telah berakhir

b. Keadaan cacat sebagian untuk selama – lamanya

KARYAWAN KEPALA MASING-

MASING BAGIAN

POLIKLINIK /

RUMAH SAKIT

PERSONALIA JAMSOSTEK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

43

c. Keadaan cacat total tetap untuk selama – lamanya baik fisik maupun

mental

d. Meninggal dunia.

5. Formulir jamsostek 3a berfungsi sebagai pengajuan permintaan

pembayaran jaminan kecelakaan kerja yang harus disertai dengan bukti –

bukti sebagai persyaratan :

a. Surat keterangan dokter dari Rumah Sakit, PT Solo Kawistara

Garmindo apabila kecelakaan terjadi di lingkungan perusahaan

biasanya dirujuk ke Rumah Sakit terdekat yaitu Rumah Sakit Islam

Surakarta (YARSIS) walaupun belum bekerjasama secara penuh.

Apabila terjadi di luar lingkungan perusahaan ataupun di jalan,

karyawan korban kecelakaan akan di bawa ke Rumah Sakit terdekat

dengan tempat kejadian.

b. Berita acara yang merupakan kronologi terjadinya kecelakaan beserta

fotocopy KTP saksi yang menyaksikan terjadinya kecelakaan.

c. Fotocopy KTP karyawan yang mengalami kecelakaan.

d. Fotocopy Kartu Peserta Jamsostek (KPJ).

e. Fotocopy absensi kerja.

f. Kuitansi rincian biaya pengobatan dan perawatan serta kuitansi

pengangkutan atau transportasi.

6. PT Jamsostek daerah Klaten memberikan santunan dan penggantian biaya

kepada karyawan korban kecelakan yang diwakilkan oleh Bagian

Personalia PT Solo kawistara Garmindo.

Poliklinik merupakan penanganan pertama saat terjadinya kecelakaan kerja

yang kemudian akan diteruskan dibawa ke Rumah sakit untuk mendapatkan

perawatan. Berbeda dengan penanganan kecelakaan kerja yang terjadi di luar area

perusahaan, pasti langsung dibawa ke Rumah sakit terdekat supaya langsung

mendapat pertolongan medis. Dalam pelaporannya sama dengan kecelakaan yang

terjadi di dalam perusahaan, karyawan juga wajib melapor kepada perusahaan.

C. Besarnya Jaminan Kecelakaan Kerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

44

Pemberian santunan kepada karyawan oleh PT Jamsostek (Persero) yang

mengalami kecelakaan kerja diberikan setelah semua syarat dan proses – proses

pengajuan klaimnya telah dipenuhi, Sebagai bentuk penggantian atas kerugian

yang dialami oleh karyawan dalam proses menjalankan tugasnya sebagai tenaga

kerja dalam Perusahaan.

Pemberian santunan berbeda – beda sesuai dengan besar kerugian yang dialami

oleh karyawan yang tertimpa kecelakaan. Berikut besar pemberian santunan yang

diberikan :

1. Santunan

a. Santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) 4 bulan pertama

100% x upah sebulan, 4 bulan kedua 75 % x upah sebulan dan bulan

seterusnya 50% x upah sebulan.

b. Santunan Cacat :

i. Santunan cacat sebagian untuk selama – lamanya dibayarkan secara

sekaligus (lumpsum) dengan besarnya % sesuai tabel x 60 bulan upah.

ii. Santunan cacat total untuk selama – lamanya dibayarkan secara sekaligus

(lumpsum) dan secara berkala dengan besarnya santuna adalah :

Santunan sekaligus sebesar 70% x 60 bulan upah

Santunan berkala sebesar Rp 25.000 (dua puluh lima ribu rupiah)

selam 24 bulan.

c. Santunan cacat kekurangan fungsi dibayarkan secara sekaligus (lumpsum)

dengan besarnya santunan adalah % berkurangnya fungsi x % sesuai tabel

x 60 bulan upah.

i. Santunan sekaligus sebesar 60% x 60 bulan upah, sekurang-kurangnya

sebesar jaminan kematian.

ii. Santunan berkala sebasar Rp 25.000(dua puluh lima ribu rupiah) selam

24 bulan.

iii. Biaya pemakaman sebesar Rp 200.000 (dua ratus ribu rupiah).

2. Pengobatan dan perawatan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.

a. Dokter

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

45

b. Obat

c. Operasi

d. Rontgen, laboratorium

e. Perwatan puskesmas, rumah saki umum kelas I

f. Gigi

g. Mata

h. Jasa tabib atau sinshe atau tradisional yang telah mendapatkan ijin resmi

dari instansi yang berwenang.

Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk satu peristiwa kecelakaan tersebut

dibayarkan maksimum Rp 3.000.000 (tiga juta rupiah).

3. Biaya rehabilitaasi harga berupa penggantian pembelian alat bantu (orthose)

dan atau alat pengganti (prothese) diberikan satu kali setiap kasus dengan

patokan harga yang ditetapkan oleh Pusat Rehabilitasi Profesor Dokter Suharso

Surakarta dan ditambah 40%(empat puluh persen) dari harga tersebut.

4. Penyakit yang timbul karena hubungan kerja. Besarnya santunan dan biaya

pengobatan atau perawatan sama dengan 1 dan 2.

5. Ongkos pengangkutan tenaga kerja dari tempat kejadian kecelakaan kerja ke

rumah sakit diberikan penggantian biaya sebagai berikut :

a. Menggunakan jasa angkutan darat, sungai maksimum sebesar Rp 100.000

(seratus ribu rupiah)

b. Menggunakan jasa angkutan laut maksimum sebesar Rp 200.000 (dua ratus

ribu rupiah)

c. Menggunakan jasa angkutan udara maksimum sebesar Rp 250.000 (dua

ratus lima puluh ribu rupiah).

D. Contoh Kecelakaan Kerja yang terjadi di PT Solo Kawistara Garmindo.

Dalam menggambarkan contoh nyata dalam pelaksanaan program jaminan

kecelakaan dan keselamatan kerja yang pernah dialami oleh salah seorang

karyawan PT Solo Kawistara Garmindo, berikut merupakan contoh kejadian

kecelakaan dan cara penanganannya :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

46

Hari selasa 31 Januari 2012 pukul 07.00 WIB telah terjadi kecelakaan

bermotor yang menimpa Sdri. Ratmi Aryanti pada saat perjalanan akan berangkat

kerja menuju PT Solo Kawistara Garmindo. Kecelakaan yang berada di jalan

Gagak Sipat Ngemplak Boyolali. Kondisi jalan yang memang dalam keadaan

ramai karena lalulintas para pengguna jalan. Korban yang mengendarai sepeda

motor dari arah barat, terserempet sepeda motor lain yang berlawanan arah. Pihak

keluarga korban menghubungi perusahaan. Korban mengalami luka pada jari

kelingking tangan kanan, karena tempat kejadian dengan PT Solo Kawistara

Garmindo tidak terlalu jauh maka korban dibawa ke Rumah sakit Karima Utama,

Sukoharjo (2 km dari tempat kejadian) oleh pihak perusahaan. Korban

mendapatkan pertolongan pertama yaitu tindakan medis untuk menghentikan

pendarahan dan membersihkan luka. Dari luka yang diderita oleh korban, pihak

rumah sakit menyarankan untuk melakukan operasi supaya tidak terjadi infeksi.

Operasi dilakukan pada sore harinya dikarenakan dokter yang berwenang tidak

sedang bertugas. Setelah kondisi korban sudah membaik pasca operasi, korban

diperbolehkan untuk kembali pulang dan diberi waktu untuk istirahat selama 7

hari untuk pemulihan kondisi kesehatannya.

Menurut kronologi terjadinya kecelakaan, Sdri. Ratmi Aryanti mendapatkan

santunan dari pihak PT Jamsostek. Setelah terjadinya kecelakaan pihak keluarga

didampingi dengan saksi yang melihat kejadian melaporkan kepada PT Solo

Kawistara Indo Garmindo untuk ditindak lanjuti. Pihak kluarga menyerahkan

Kartu Peserta Jamsostek (KPJ) korban dan memberikan kronologi kejadian

dengan minimal 2 orang saksi untuk mengisi surat pernyataan kesaksian guna

melengkapi formulir tahap I. Setelah korban dirawat di Rumah sakit, mengisi

formulir tahap II yang berisi data karyawan yang mengalami kecelakaan,tempat

dan tanggal terjadinya kecelakaan, total biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh

perusahaan. Formulir yang wajib dilaporkan 2x 24 jam setelah dinyatakan

sembuh, selain juga sebagai pembayaran jaminan kecelakaan kerja.

Proses pengajuan klaim yang dilakukan PT Solo Garmindo yang berperan

sebagai mediator untuk bisa mendapatkan penggantian kerugian yang dialami

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

47

oleh korban. Pengajuan dengan cara mengirimkan formulir Jamsostek I untuk

melaporkan bahwa alah seorang karyawan telah mengalami kecelakaan. Setelah

korban dinyatakan sembuh, pihak PT Solo Kawistara Garmindo mengirimkan

formulir tahap II.

Penagajuan klaim harus melampirkan syarat-syarat yaitu :

1. Data karyawan : Fotocopy kartu peserta jamsostek (KPJ) dan KTP Sdri.

Ratmi Ariyanti

2. Surau keterangan dokter, Rumah sakit Karima Utama di Sukoharjo

3. Fotocopy absensi kerja

4. Berita acara polisi (kronologi)

5. Fotocopy KTP saksi

6. Kuitansi biaya pengobatan dan perawatan serta biaya pengangkutan Sdri.

Ratmi Ariyanti.

Setelah pihak PT Solo Kawistara Garmindo mengirimkan persyaratan-

persyaratan yang telah ditentukan oleh PT Jamsostek (Persero) dan menyetujui

klaim yang diajukan sebagai balasannya pihak PT Jamsostek memberikan

penggantian kerugian yang ditibulkan dari kecelakaan yag telah menimpa Sdri.

Ratmi Ariyanti.

Besar penggantian biaya yang diberikan PT Jamsostek (persero) adalah:

1. Biaya pengankutan Sdri. Ratmy ariyanti dari tempat kecelakaan sampai

ke rumah sakit Karima Utama seniali Rp 100.000

2. Biaya pengobatan senilai Rp 364.000

3. Biaya operasi senilai Rp 2.333.000

Selama tenaga kerja izin penyembuhan tidak dapat masuk kerja, pihak

perusahaan memberikan santunan sebesar Rp 6.000,- x 7 hari = Rp 21.000,-

E. Fasilitas Keselamatan Kerja yang diterapkan oleh Perusahaan

1. Pada Karyawan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

48

a. Penggunaan pakaian yang seragam.

b. Menggunakan masker untuk menutupi hidung dan mulut dari debu potongan

benang

c. Menggunakan penutup kepala untuk menghindarkan rambut yang menutupi

pandangan.

d. Menggunakan pakaian khusus untuk mekanik dan sepatu bot.

e. Diberikannya uang makan yang digabung dengan gaji.

f. Tersediannya obat-obatan P3K dan poliklinik

2. Fasilitas Keselamatan yang melekat pada Perusahaan.

a. Atap bangunan yang tinggi dan penggunaan lapisan penahan panas untuk

membuat karyawan menjadi nyaman.

b. Terdapat rongga udara dan kipas untuk membantu pergantian sirkulasi

udara.

c. Adanya jalur evakuasi apabila terjadi bencana.

d. Adanya poliklinik

e. Fasilitas lain : Ruang istirahat, toilet, tempat parkir yang luas, tempat

ibadah, adanya tabung pemadam kebakaran.

F. Hambatan dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kecelakaan dan Keselamatan

Kerja di PT Solo Kawistara Garmindo

Program Jamsostek menurut PT Solo Kawistara Garmindo sangat penting

karena berperan ikut melindungi diri tenaga kerja apabila terjadi kecelakaan kerja.

Dalam pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan keselamatan kerja masih

terdapat kekurangan atau hambatan. Pada PT Solo Kawistara Garmindo adalah

masih terdapat tenaga kerja yang belum terdaftar dalam program Jamsostek.

Belum terdaftarnya keryawan dalam program Jamsostek disebabkan kerena

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

49

keryawan tersebut merupakan karyawan baru yang sebelumnya belum pernah

bekerja sehingga perlu didaftarkan terlebih dahulu, tetapi ada juga karyawan yang

sudah terdaftar saat melamar atau menjadi karyawan baru dalam PT Solo

Kawistara Garmindo sehingga perusahaan tinggal mendata ulang dan

melanjutkan. Hambatan yang ada tersebut juga dibenarkan oleh bebepara

narasumber yang sudah penulis wawancarai.

Hasil wawancara penulis dengan staff bagian HRD Mbak Kustina Martanti.

“ Memang masih ada karyawan yang belum mengikuti program jamsostek,

yang yerdaftar baru 487 dari 520 karyawan. Hal tersebut karena ada karyawan

yang diberhentikan dan ada juga yang direkrut karena perusahaan menganut

sistem kontrak.” (wawancara tanggal 22 februari 2012)

Dalam menghadapi hambatan yang terjadi, pihak perusahaan yaitu bagian

HRD dibantu dengan bagian administrasi mendata karyawan yang belum

mengikuti program jamsostek untuk didaftarkan. Mengikut sertakan karyawan

dalam program Jamsostek merupakan suatu keharusan dan wajib karena apabila

terjadi kecelakaan kerja pada karyawan dan karyawan tersebut belum atau tidak

mengikuti program Jamsostek maka karyawan tersebut tidak dapat mengajukan

klaim sehingga perusahaanlah yang harus menanggungnya.

Masalah lain yang timbul yaitu kurangnya kewaspadaan dan kehati-hatian

karyawan dalam menjalankan tugasnya pada Perusahaan yang dapat menimbulkan

kerugian yang dialami oleh karyawan itu sendiri. Kecelakaan yang pernah terjadi

menurut hasil wawancara dengan petugas poliklinik Candra Dewi Setyaningrum

adalah :

“ Dalam proses produksi pernah terjadi yaitu jari tertancap jarum jahit dan

ada juga tangan terkena mesin snap yaitu mesin pembuat lubang kancing jaket

bahkan ada kaki mekanik yang masuk dalam bak air panas boiler.” (wawancara

tanggal 25 februari 2012)

Menanggulangi terjadinya kecelakaan kerja yang timbul pada saat

pelaksanaan tugas kerja, PT Solo Kawistara Garmindo telah membentuk P2K3

(Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja). P2K3 yang dibentuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

50

mempunyai tugas yang harus dikerjakan yaitu melakukan pengawasan,

memberikan penyuluhan tentang keselamatan kerja. P2K3 lebih berorientasi pada

pencegahan keselamatan kerja dengan memberikan penyuluhan kepada karyawan

PT solo kawistara Garmindo mengenai hal-hal yang harus dilakukan apabila

terjadi kacelakan kerja.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN DAN …...i . pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan . keselamatan kerja bagian produksi . pada pt. solo kawistara garmindo . gagak sipat

51

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

Dari hasil pengamatan yang penulis temukan pada PT Solo Kawistara

Garmindo tentang Pelaksanaan Program Jaminan Kecelakaan dan Keselamatan

Kerja maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pembayaran iuran jamsostek diambilkan dengan cara memotong dari upah

tenaga kerja setiap bulannya.

2. Pengaduan dan pengajuan klaim apabila terjadi kecelakaan kerja, karyawan

sudah cukup mengetahui dan paham sehingga apabila terjadi kecelakaan

dapat segera ditindak lanjuti oleh perusahaan. Besarnya santunan yang akan

diterima oleh karyawan yang mengalami kerugian karena kecelakaan kerja

akan sesuai dengan besarnya kerugian.

3. Dalam pelaksanaan program jaminan kecelakaan dan kecelakaan kerja pada

perusahaan garmen PT Solo Kawistara Garmindo masih terdapat

permasalahan administrasi yaitu dalam hal masih terdapat beberapa karyawan

yang belum terdaftar dalam program jamsostek.

4. Fasilitas keselamatan kerja yang diterapkan perusahaan merupakan bentuk

upaya menghindarkan dari kecelakaan kerja. Pembentukan P2K3 merupakan

upaya perusahaan PT. Solo Kawistara Garmindo dalam menanggulangi dan

meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja karena para karyawan akan

mendapatkan penyuluhan tentang keselamatan kerja.

SARAN

1. Dilakukan pengecekan rutin pada alat-alat standar keselamatan seperti

adanya kotak P3K dan tabung pemadam kebakaran yang berada di

Perusahaan oleh P2K3.

2. Diadakan penyuluhan terkait dengan keselamatan kerja kepada karyawan-

karyawan baru dan diadakan demonstrasi evakuasi karyawan apabila

terjadi bencana atau kebakaran dalam perusahaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user